EFIKASI DIRI DAN MOTIVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA

Download Manajemen Usahawan Indonesia No. 10/TH.XXXVI Oktober. Bagian Publikasi. Lembaga Management FEUI,Jakarta.Hal.5. Suyanto, “Motivasi dan Kemam...

0 downloads 465 Views 509KB Size
EFIKASI DIRI DAN MOTIVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA FOTO COPY DAN ALAT TULIS KANTOR DI KECAMATAN PANYABUNGAN KABUPATEN MANDAILING NATAL 𝐑𝐢𝐧𝐚 𝐖𝐚𝐡𝐲𝐮𝐧𝐢 𝐃𝐚𝐮𝐥𝐚𝐲1 𝐅𝐫𝐢𝐝𝐚 𝐑𝐚𝐦𝐚𝐝𝐢𝐧𝐢2 1 Alumni FE USU Dep. Manajemen 2 Staf Pengajar FE USU Dep. Manajemen Abstract The purpose of this study was to determine the effect of Self-Efficacy, Motivation Of Business Success In Entrepreneur copy of The District Panyabungan Mandailing Natal district. The method of analysis used is deskrptif analysis methods and statistical multiple regression analysis. Techniques of data collection were interviews, questionnaires, study dokumentsasi. The formulation of the problem in this research is to investigate and analyze the effect of self efficacy, motivation to Business Success In Entrepreneur photocopy In Sub District Panyabungan Mandailing Natal. The results of this study showed that the test results to the value of 36.814 F indicates that the variable which consists of self-efficacy and motivation can be used to estimate the success of the business in the District Panyabungan. T significant test results (t test) states that the variables have a significant effect is self efficacy variable (X1), with a significant level of 0.016 <0.05, while the variable motivation (X2) should be increased again in order to estimate the effort success copy in Sub Panyabungan. Results determinant coefficient (𝑅2 ) is 0.156 meaning that 15.6% have the business success copy can be explained by the variable efficacy and motivation have a close enough relationship to the success of businesses in the district a copy of Panyabungan. Keywords: self-efficacy, motivationandbusiness success

A. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Salah satu masalah besar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dewasa ini adalah masih besarnya jumlah penduduk miskin dan tingginya tingkat pengangguran.Pengangguran di Indonesia semakin hari semakin meningkat jumlahnya seiring dengan berjalannya waktu. Data Biro Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2012 menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 6,32 %. Sementara jumlah pengangguran dari kalangan perguruan tinggi

juga relatif meningkat yakni 5,65 juta orang pada Agustus 2011 menjadi 7,25 juta orang di Februari 2012 (www.google.com). Para pencari kerja baik yang mempunyai gelar sarjana (pengangguran terdidik) maupun yang tidak, harus bersaing untuk mendapatkan pekerjaan dengan lapangan kerja yang terbatas.Adapun penyebab masalah pengangguran terdidik adalah banyaknya sarjana yang bertujuan hanya mencari pekerjaan, bukan menciptakan lapangan pekerjaan. Menjadi seorang wirausaha (entrepreneur) adalah alternatif yang bijaksana, selain dapat 1

menciptakan lapangan kerja sendiri, juga dapat membantu orang lain. Apabila usahanya maju maka dapat menyerap banyak tenaga kerja sehingga dapat membantu lebih banyak orang. Menurut Hutagalung (2008:8) banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha para pengusaha baik yang bersal dari internal maupun eksternal.Faktor internal lebih banyak berasal dari pengusaha itu sendiri diantaranya adalah: latar belakang pendidikan, usia, pengalaman, efikasi diri, motivasi dan masalah internal lainnya. Faktor eksternal dihadapkan kepada permasalahan di luar organisasi diantaranya: lingkungan, peluang, persaingan, sistem informasi global, dan masalah eksternal lainnya. Menurut Bandura dalam Luthans (2006:338) efikasi diri adalah mengacu pada keyakinan individu mengenai kemampuannya untuk memobilisasi motivasi, sumberdaya daya kognitif, dan tindakan yang diperlukan agar berhasil melaksanakan tugas dalam konteks tertentu.Individu yang memiliki efikasi tinggi berfokus pada peluang yang layak dikejar dan melihat rintangan sebagai hal yang dapat diatasi. Individu dengan efikasi diri tinggi pasti akan mengharapkan keberhasilan dan mendapatkan yang diinginkan dan insentif hasil yang positif. Motivasi merupakan proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan (Robbins dan Timothy, 2009:222). Seseorang yang mempunyai motivasi tinggi akan berusaha melakukan yang terbaik, memiliki kepercayaan terhadap kemampuan untuk bekerja mandiri dan bersikap optimis, tidak cepat puas atas hasil yang telah diperoleh serta mempunyai tanggung jawab yang besar atas perbuatan yang dilakukan sehingga seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi pada umumnya akan lebih cepat meraih keberhasilan.Dalam hal ini motivasi yang tinggi dibutuhkan dalam meraih keberhasilan usaha. Keberhasilan atau kegagalan wirausaha dipengaruhi oleh sifat dan kepribadiannya. Ciri

kewirausahaan dalam hal ini yaitu, memiliki keinginan yang kuat untuk berdiri sendiri, memiliki kemauan untuk mengambil resiko, memiliki kemampuan untuk belajar dari pengalaman, mampu memotivasi terhadap diri sendiri, memiliki semangat untuk bersaing, memiliki orientasi terhadap kerja keras, memiliki kepercayaan diri yang besar, memiliki dorongan untuk berprestasi, tingkat energi yang tinggi, tegas, yakin terhadap kemampuan diri sendiri.Memiliki kepercayaan diri yang besarmerupakan salah satu ukuran untuk memperoleh hasil.Ukuran lainnya, ialah mempunyai dorongan (motivasi) yang kuat untuk terus berjuang mencari peluang hingga memperoleh hasil Meredith dalam Suryana (2006:26). Perumusan Masalah Apakah efikasi diri dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha foto copy dan alat tulis kantor (ATK) di Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh efikasi diri dan motivasi terhadap keberhasilan usaha pada usaha foto copy dan alat tulis kantor (ATK) di Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Efikasi Diri Efikasi diri adalah kepercayaan seseorang atas kemampuan dirinya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Kondisi motivasi seseorang yang lebih didasarkan pada apa yang mereka percaya daripada apa yang secara objektif benar. Persepsi pribadi seperti ini memegang peranan penting dalam pengembangan intensi seseorang (Indarti, 2008).

2

Pengertian Motivasi Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha karena motivasi utama seseorang untuk menjadi seorang entrepreneuradalah be their own bosses(Hutagalung dkk, 2010).Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan.Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Pengertian Keberhasilan Usaha Menurut Ranto (2007:20) keberhasilan berwirausaha tidaklah identik dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga menghasilkan nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baik maka nilai berusahanya jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besar yang dimulai dengan bergelimang fasilitas. Penelitian Terdahulu Indarti (2008), melakukan penelitian yang berjudul “Intensi Kewirausahaan Mahasiswa: Studi Perbandingan Antara Indonesia, Jepang dan Norwegia”. Berdasarkan penelitian ini diperoleh bahwa variabel Efikasi Diri (X1) terbukti mempengaruhi secara signifikan intensi mahasiswa Indonesia dan Norwegia.Kesiapan instrumen (X2) menjadi faktor penentu intensi kewirausahaan bagi mahasiswa Norwegia. Kebutuhan akan prestasi (X3) tidak terbukti secara signifikan sebagai prediktor intensi kewirausahaan. Intensi Kewirausahaan dari ketiga negara ditunjukkan bahwa Mahasiswa Jepang memiliki intensi kewirausahaan yang

paling rendah diantara mahasiswa Indonesia dan Norwegia. Sembiring (2010), melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Efikasi Diri, Kesiapan instrumentasi, dan Kebutuhan akan Prestasi terhadap Minat Mahasiswa Berwirausaha (Studi Kasus Mahasiswa FISIP USU)”. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa variabel independen (Efikasi Diri, Kesiapan Instrumen, dan Kebutuhan akan Prestasi) secara parsial atau (uji t) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fisip USU. Dan variabel Efikasi Diri (ED) memiliki pengaruh yang paling besar terhadap Minat Mahasiswa Berwirausaha di Fisip USU. Hal ini terlihat dari nilai koefesiennya sebesar 0,552 lebih besar dari Kesiapan Instrumen (0,261) dan Kebutuhan Akan Prestasi (0,186). Defenisi Operasional Pada penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Efikasi diri adalah kepercayaan diri seorang wirausaha atas kemampuan dirinya untuk menjalankan usahanya. 2. Motivasi adalah Suatu dorongan atau kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang menyebabkan individu itu bertindak atau berbuat, dorongan ini tertuju kepada suatu tujuan tertentu. 3. Keberhasilan usaha merupakan sesuatu keadaan yang menggambarkan keadaan lebih baik daripada sebelumnya.

3

sampling.Aksidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel.Metode pengambilan sampel yang Model Sum of Df Mean F Sig. digunakan adalah metodepurposive Squares Square sampling,yaitu pemilihan sampel berdasarkan 1 Regression 73.629 2 36.814 4.055 .027a kriteria tertentu. Adapun kriteria yang ditentukan adalah usaha foto copy yang sudah Residual 281.430 31 9.078 berjalan lebih dari 1 tahun. Total 355.059 33 a. Predictors: (Constant), Teknis Analisis Data Motivasi, Efikasidiri 1.Metode Analisis Deskriptif Suatu metode analisis dimana data yang b. Dependent Variable: dikumpulkan mula–mula disusun, diklasifikasi, Keberhasilanusaha dan dianalisis sehingga akan memberikan Sumber : Hasil pengolahan gambaran yang jelas mengenai perusahaan dan SPSS (2013) masalah yang sedang diteliti. 2.Metode Regresi Linier Berganda (Multiple Populasi dalam penelitian ini adalah Linier Regression) pengusaha yang mendirikan foto copy di Suatu metode yang digunakan untuk mengetahui Kecamatan Panyabungan Kabupaten berapa besar pengaruh variabel bebas adalah Mandailing Natal, yang berjumlah 50 usaha foto Efikasi Diri (X1),Motivasi (X2), terhadap copy. variabel terikatnya adalah Keberhasilan Usaha Menurut (Sugiyono, 2005:73), sampel (Y). Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas adalah bagian dari jumlah populasi dan terhadap variabel terikat digunakan persamaan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.Teknik sebagai berikut: pengambilan sampel menggunakan rumus Y = a + b1X2 + b2X2 + e Slovin (dalam Umar, 2008:78) sebagai berikut: 𝑁 n = 1+𝑁.𝑒 2 Dimana : n = Jumlah sampel Dimana : N = Ukuran Populasi Y: Keberhasilan Usaha e = taraf kesalahan yaitu 10 % atau 0.01 X1: Efikasi diri Populasi (N) berjumlah 50 Foto copy, sehingga X2: Motivasi jumlah sampel adalah: a: Nilai konstanta 50 b: Koefisien regresi n = 1+50.0,12 e: Nilai error = 33,33 dibulatkan menjadi 34 usaha foto copy. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Tabel 4.9 Hasil Uji F ANOVAb

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan nonprobability sampling, yaitu pengambilan sampel yang tidak memberi kesempatan sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Penulis menggunakan nonprobability aksidental

Hasil Penelitian Dan Pembahasan Uji F (Uji Serempak) Model hipotesis yang digunakan dalam uji-F adalah: H0 : b1, b2 = 0 Artinya secara bersamasama tidak terdapat pengaruh yang positif dari 4

variabel bebas (X1, X2) yaitu efikasi diri dan motivasi terhadap keberhasilan usaha sebagai variabel terikat (Y). Ha : b1, b2, ≠ 0 Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas (X1, X2) yaitu berupa faktor efikasi diri dan motivasi terhadap keberhasilan usaha sebagai variabel terikat (Y). Berdasarkan Tabel 4.9 hasil uji Fhitung menunjukkan nilai Fhitung = 36.814Hal ini menununjukkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 36.814> 3,32. Dengan demikian hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima karena Fhitung > Ftabel pada CI = 95 %. Artinya, secara bersamasama (serentak) variabel-variabel bebas (X1, X2) yaitu berupa efikasi diri, motivasi berpengaruh positif dan signifikan (nyata) terhadap keberhasilan usaha sebagai variabel terikat (Y).

Uji t (Uji Parsial) Kriteria pengujian hipotesis secara parsial :H0 : b1 = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2) yaitu berupa efikasi diri dan motivasi terhadap keberhasilan usaha sebagai variabel terikat (Y). Ha : b1 ≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2) yaitu yaitu berupa efikasi diri dan motivasi terhadap keberhasilan usaha sebagai variabel terikat (Y).

Tabel 4.10 Hasil Uji - t Coefficientsa Stand ardize Unstandardi d zed Coeffi Coefficients cients Model 1

(Consta nt)

B

Std. Error Beta

21.07 4.43 5 7

T

Sig.

4.75 .000 0

Efikasid 1.19 2.53 3.028 2.761 .016 iri 4 6 Motivasi

1.37 -3.715 -2.938 2.69 .011 7 9 a. Dependent Variable: Keberhasilanusaha Sumber : Hasil Perhitungan Data SPSS (2013). Kesimpulan hasil pengujian 1.Variabelefikasi diri Berdasarkan Tabel 4.10 koefisien nilai thitung adalah 2,536 dengan tingkat signifikansi 0,000 dan ttabel bernilai 1,690 sehingga Ha diterima karena thitung > ttabel (2,536 > 1,690). Dapat disimpulkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel efikasi diri sebagai X1 terhadap keberhasilan usaha, dengan tingkat kepercayaan 95%. 2.Variabel motivasi Berdasarkan Tabel 4.10 koefisien nilai hitung adalah -2,938 dengan tingkat signifikansi 0,016dan ttabel bernilai 1,690 sehingga Ha diterima karena thitung > ttabel (-2,938 > 1,690). Dapat disimpulkan bahwa secara parsial berpengaruh secara negatif yang signifikan dari variabel motivasi sebagai X2 terhadap keberhasilan usaha, hal ini disebabkan latar belakang dari sampel yang berbeda-beda, dengan tingkat kepercayaan 95% 5

Uji Determinasi (R²) Tabel 4.11 Hasil Uji Determinasi Model Summaryb

Model

R

Std. R Error of Squar Adjusted the e R Square Estimate

1 .455a .207 .156 3.013 a. Predictors: (Constant), Motivasi, Efikasidiri b. Dependent Variable: Keberhasilanusaha Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2013)

Pada Tabel 4.11 dapat dilihat nilai r = 0,455 berarti hubungan antara variabel bebas (efikasi diri dan motivasi) terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha) adalah sebesar 45,5%, artinya hubungannya cukup erat. Angka adjusted 𝑅2 atau determinan sebesar 0,156 berarti variabel bebas yaitu efikasi diri (X1), motivasi (X2) mampu menjelaskan variabel terikat, yaitu keberhasilan usaha (Y) sebesar 15,6% dan sisanya 84,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. KESIMPILAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Faktor efikasi diri dan motivasi secara serentak mempengaruhi keberhasilan usaha foto copydi Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal . 2. Berdasarkan uji-t sebagai pengujian parsial, dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel efikasi diri terhadap keberhasilan usaha. b. Terdapat pengaruh secara negatif yang signifikan dari variabel

motivasi terhadap keberhasilan usaha. 3. Berdasarkan hasil pengujian Koefisien Determinasi (R2) diperoleh nilai R Square 0,156 berarti 15,6% keberhasilan usaha dapat dijelaskan oleh efikasi dan motivasi. Sedangkan sisanya 84,4% dapat dijelaskan oleh faktor – faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4. Dari nilai koefisien beta yaitu 3,028maka faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keberhasilan usaha adalah efikasi diri. Ini dikarenakan tingginya kepercayaan diri pengusaha foto copy di kecamatan panyabungan terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai keberhasilan usaha. Saran 1. Bagi para pengusaha muda disarankan untuk memulai suatu usaha baru tidak hanya usaha foto copy untuk dapat memperoleh suatu keuntungan maupun untuk melatih diri sendiri menjadi mandiri serta menciptakan lapangan kerja bagi orang lain tanpa takut akan kegagalan, karena kegagalan sesungguhnya merupakan kesuksesan yang tertunda. 2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat meneruskan dan mengembangkan penelitian ini pada masa yang akan datang, melalui penelitian yang lebih mendalam tentang efikasi diri dan motivasi terhadap keberhasilan usaha. Peneliti juga berharap melalui penelitian selanjutnya dapat dihasilkan suatu gambaran yang lebih signifikan mengenai efikasi diri dan motivasi terhadap keberhasilan usaha foto copy. 3. Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan sampel yang tidak hanya terbatas kepada usaha foto copy tetapi juga kepada usaha-usaha lain yang ada di Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal seperti makanan atau penjahit baju. 6

4. Hendaknya pengusaha foto copy di Kecamatan Panyabungan tetap mempertahankan efikasi diri dengan cara

yakin dengan kemampuan yang dimiliki untuk dapat melakukan yang terbaik dalam berwirausaha.

DAFTAR PUSTAKA BUKU Alma, Buchari, 2009. Kewirausahaan. Cetakan Keempatbelas. Bandung : Penerbit Alfabeta. Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi, dan Frida Ramadini, 2010 Kewirausahaan.USU Press, Medan. Kasmir, 2008.Kewirausahaan.Jakarta : Penerbit PT Raja Grafindo. Kuncoro, Mudrajat. 2005. Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Edisi Pertama. Jakarta : Penerbit Erlangga. Luthans F, 2006. Prilaku Organisasi. Jogjakarta: Penerbit Andi. Mudjiarto, dan Aliaras Wahid, 2006.Membangun Karakter dan Kepribadiaan Kewirausaan. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Penerbit Graha Imu. Nasution, Darma Putra. 2001. Pengembangan Wira Usaha Baru.Penerbit : Yayasan Humaniora &Asian Community Trust (ACT),Medan. Situmorang, Syafrizal helmi, Iskandar muda, Doli M ja’far dalimunthe, Fadli, dan 2010.Analisis data untuk riset manajemen bisnis, Usu pers, Medan.

Fauzie syarif,

Sugiyono, 2005.Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedelapan. Bandung : Penerbit Alfabeta. Sukirno, Sadono dkk, 2004.Pengantar Bisnis. Edisi Pertama. Jakarta : Penerbit Prenada Media. Suryana,2006. Kewirausahaan: Pedoman Praktis ; Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Sekaran, Uma, 2006. Research Methods For Business:Metode Penelitian Untuk Bisnis.Buku 2.Jakarta : Salemba 4. Stephen Robbins and Timothy A. Judge.2009. Perilaku Organisasi Edisi 12 Buku 1. Jakarta, Salemba Empat Umar, Dr. Husein S.E., MBa., MM. 2008. MetodePenelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

7

Walgito, Bimo, 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset. Yamin, Sofyan dan Hery Kurniawan. 2009. SPSS Complete Teknik analisis Statistik Terlengkap dengan Software SPSS.Jakarta: Salemba 4. Zimmerer, Thomas dan Norman M. Scarborough, 2008.Kewirausahaan dan Kecil.Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Manajemen Usaha

JURNAL Endi Sarwoko, “Kajian Empiris Entrepreneur Intention Mahasiswa”. Jurnal Ekonomi Bisnis Vol. 16, No. 2.Hal. 126. Indarti N, 2008. “Intensi Kewirausahaan Mahasiswa: Studi Perbandingan antara Indonesia,Jepang, dan Norwegia”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis IndonesiaVol.23, No. 4.Hal. 3. Margono, “Pengaruh Motivasi, Efikasi Diri, Beban Kerja dan Keterampilan Menulis terhadap Produktivitas Buku Ajar Dosen yang Diterbitkan”. Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 6, No. 3.Hal. 353. Ranto, Basuki. 2007. Manajemen Usahawan Indonesia No. 10/TH.XXXVI Oktober. Bagian Publikasi Lembaga Management FEUI,Jakarta.Hal.5. Suyanto, “Motivasi dan Kemampuan Usaha Dalam meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil”. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan Vol. 12, No. 2.Hal. 179. SKRIPSI Sembiring, Musa, 2010. Pengaruh Efikasi Diri, Kesiapan Instrumentasi, dan Kebutuhan akan Prestasi terhadap Minat Mahasiswa Berwirausaha (Studi kasus Mahasiswa FISIP USU), Skripsi, Medan: Fakultas Ekonomi USU. INTERNET www.google.com.“Efikasi Diri”. Tanggal 23 Oktober 2012 pukul 21.00 WIB. www.google.com.“Biro Pusat Statistik’’.Tanggal 22 Oktober 2012 pukul 20.00 WIB.

8