PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EVALUASI PENATALAKSANAAN TERAPI PASIEN DIABETES MELITUS KOMPLIKASI HIPERTENSI RAWAT INAP PERIODE 2005 RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan oleh: Astri Meirinawati NIM : 028114130
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sering kita tak dapat melihat jalan ALLAH, karena kita sulit percaya bahwa ada jalan. Kita sulit melihat jalan yang muncul dari percobaan. Namun ALLAH mencari kita dan siap membuka jalan, hingga saat kita tak tahu apa yang harus dilakukan, DIA menuntun kita.
Inilah Hasil dari segala perjuangan yang aku lakukan selama ini, dengan segala kecemasan, kebuntuan, tekad, semangat dan cinta dari orang orang dibelakangku yang selalu mendukung dalam setiap tahap proses penyusunan skripsiku. Karya kecil ini kupersembahkan teruntuk : Tuhan YESUS KRISTUS atas jawaban doa-doaku Bapak – Ibu atas dukungan cinta dan penyertaan selama ini Nenekku yang mendoakan dan pemberi semangat Adekku yosi yang mendukung dan penyemangat tiada henti.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang disebabkan karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut ataupun parsial dan dapat menimbulkan komplikasi. Berdasarkan prevalensi di Indonesia komplikasi yang paling umum terjadi adalah diabetes melitus dengan hipertensi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian non-eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif evaluatif retrospektif Hasil yang diperoleh dari penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi diperoleh data bahwa pasien yang paling banyak ditangani adalah pasien dengan umur 55 – 64 tahun 11 kasus (36,67%). Penderita yang paling banyak umumnya kaum wanita 19 kasus (63,33%), komplikasi penyerta yang paling banyak selain hipertensi yaitu stroke 9 kasus (30%), penyakit penyerta dengan prosentase tinggi yaitu pusing 8 kasus (26,67%), tahap hipertensi pasien masuk paling banyak hipertensi stage II dengan prosentase 12 kasus (36,67 %) . Kelas terapi obat yang paling banyak digunakan adalah obat hormonal berupa 29 kasus (96,67 %) dan obat kardiovaskuler 20 kasus (66,67 %). Golongan obat yang paling banyak digunakan adalah sulfonilurea dan penghambat ACE dengan prosentase sama yaitu sebanyak 21 kasus (70%). Jenis obat yang paling banyak digunakan adalah kaptopril dengan jumlah 11 kasus (36,67%). Dari hasil evaluasi Drugs Related Problem (DRP), terdapat 8 kasus dengan rincian DRP 6 kasus pilihan obat tidak tepat, 2 kasus dosis terlalu rendah, 6 kasus efek samping obat, 1 kasus obat tanpa indikasi. Outcome therapy dari pasien DM komplikasi hipertensi diperoleh data lama tinggal pasien paling banyak 4 – 6 hari dengan jumlah 14 kasus (46,67 %) dengan keterangan bahwa 7 pulang dalam keadaan membaik. Pasien yang tekanan darahnya berhasil diturunkan ≥ 130/ 80 mmHg adalah 14 kasus dari 30 kasus yang ada. Alasan pasien pulang adalah atas rekomendasi dokter Boleh Pulang (BLPL) sebanyak 66,67%. Kata Kunci :Diabetes Melitus, Hipertensi, Drug Related Problem
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Diabetes Mellitus (DM) and hypertension is a common complication that causes cardiovascular disease. This non – experimental study was done with retrospective descriptive design. The result showed that the patient distribution were 55-64 years old (36.67%), women (63. 33%); hypertension at stage II (36. 67%); complication other than hypertension was stroke (30%); and another disease headache (26.67%). The highest frequency of drug class therapy; group; and type used by the patient were hormonal drug 96. 67% and cardiovascular drug 66. 67%; sulfonylurea 70% and ACEI 70%; captopril 36.67% respectively. Based on Drug Related Problems (DRP) evaluation,it was found that of 5 cases of inappropriate drug selection according to standard and 2 cases of dosage too low. Length of Stay (LOS) of the patients was 4 -6 days (46. 67%). The outcome theraphy during patient discharge from hospital was only 7 patient in good condition and 14 patient reached the blood pressure ≤130/80mmHg.
Key word :Diabetes Mellitus, Hypertension, Drug Related Problem
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi pada Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode tahun 2005” ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi gelar Sarjana Farmasi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih pada beberapa pihak yang telah memberi dukungan didalam penyelesaian skripsi ini antaralain: 1. Ibu Rita Suhadi, M. Si., Apt. selaku Dekan dan dosen pembimbing utama yang telah sabar membimbing, memberi dukungan, semangat, gagasan, dan kritik yang sangat berarti didalam proses penyusunan skripsi ini.Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Drs. Mulyono, Apt. selaku penguji yang telah banyak membantu dan memberi dukungan yang sangat berarti bagi penulis. 3. dr. Luciana Kuswibawati, M. Kes. selaku penguji yang telah banyak membantu dan memberi dukungan yang sangat berarti bagi penulis. 4. Direktur Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian. 5. Kepala beserta Staf Bagian Personalia Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta atas segala bantuan dan dukungannya. 6. Kepala dan Staf Bagian Pelayanan Rekam medik Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang tekah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini. 7. Seluruh pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang secara tidak langsung telah membantu dan mendukung penelitian ini. 8. Kedua orang tuaku Antonius Triyatno dan Supraptiwi atas segala cinta dan perjuangan serta dukungan dalam setiap langkah hidupku. 9. Adekku Yosi Agung Kristanti yang mendukung dengan keceriaan dan dukungan doa, bahkan segala usaha untuk membantuku selalu.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Seluruh keluarga besarku terutama nenek yang menyayangiku dengan doa dan cintanya selama ini. 11. Temanku Astu atas persahabatan yang hebat selama ini. Rina, Nopie, Emma, Torie, Depie atas keceriaan dan kenangan indah selama kuliah. 12. Sahabat terbaikku Aning, Anggid, Fitri dan mbak rossie atas dukungan, kasih, dan semangat dalam tiap langkah kami. 13. UKM Basket Sanata Dharma dan UKF Basket Farmasi atas keceriaan, airmata dan keringat kebahagiaan selama ini. 14. Teman teman Concentio Choir atas segala keceriaan yang selalu menghibur dalam setiap latihan. 15. Teman teman Farmasi angkatan 2002 dan segenap mahasiswa fakultas Farmasi atas kenangan indah bersama kalian. 16. Dan semua teman yang terbaik aku pernah miliki atas doa, semangat serta saudara yang telah membantu kelancaran pengerjaan skripsi ini. 17. Laboran mas Parjiman, mas Wandi, pak musrifin, mas Sigit serta laboran lain yang begitu baik dan sabar membimbing kami selama praktikum. Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis menerima segala kritik dan saran yang dapat membangun penelitian ini . Penulis berharap penelitian ini bermanfaat bagi banyak pihak.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………..……………………….i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…….....………………….….…ii HALAMAN PENGESAHAN………………………………….……..…………iii HALAMAN PERSEMBAHAN………………………..……………..………….iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………..……………………...….v INTISARI………………………………………..……….....………….…………vi ABSTRACT………………………………………..…….........……….………...vii KATA PENGANTAR……………………………..…………........……..……..viii DAFTAR ISI………………………………………….....…………….……….....x DAFTAR TABEL...……………………………......…………...….......………...xii DAFTAGAMBAR………………...……………………..…………...................xiv DAFTAR LAMPIRAN……………………..…………………………….….......xv BAB. I PENGANTAR............................................................................................1 A. Latar belakang………………………………………...……………….............1 1. Permasalahan………………………......…………………………………..4 2. Keaslian penelitian……………….……………….....…………………….4 3. Manfaat penelitian…………......…………………………………………..5 a.
Manfaat Teoritis...............................................................................5
b.
Manfaat Praktis................................................................................6
B. Tujuan Penelitian...............................................................................................6
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Umum………..……………………………………………………6 2. Khusus………………………………………...…………………...6 BAB. II PENELAHAN PUSTAKA......................................................................7 A. Diabetes Melitus...........................................................................................7 1. Definisi………………………………….......……………………..7 2. Klasifikasi……………………………..…………………………..8 3. Diagnosis………………………………...………………………...9 4. Patogenesis………………...……………………………..………..9 5. Prognosis……………………...………………………………….10 B. Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi………………………………...10 1. Definisi…………………………...……………………………....10 2. Klasifikasi………………………..……………………………....11 3. Diagnosis………………………...……………………………….13 4. Patogenesis……………………...………………………………..13 5. Prognosis………………………...……………………………….13 6. Penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi………...…………...14 C. DRP (Drug Related Problem)…………………….…...…………………21 D. Keterangan Empiris…………………….………......……………...……..22 BAB. III METODOLOGI PENELITIAN…………………………...………..23 A. Jenis Rancangan Penelitian........................................................................23 B. Definisi Operasional……………………….…………………..……..…..23 C. Subjek Penelitian........................................................................................25 D. Instrumen Penelitian ………………………………....……...……...……26
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Lokasi Penelitian ……………………………...…..….…......…………...26 F. Tata Cara Penelitian...................................................................................26 1. Tahap Perencanaan………….…………..……………………….26 2. Tahap Pengambilan Data………………………………..……….27 a. Proses Penelusuran Data………………………..……...27 b. Proses Pengumpulan Data………….…..………………27 c. Proses Pengolahan Data…………..…………………...27 3. Tahap Penyelesaian Data………………………………..……….28 G. Kesulitan penelitian…………….………..……..………………..…..…..28 H. Analisis Hasil.............................................................................................28 BAB . IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………30 A. Gambaran Umum………………………….……………………..…..…..30 a. Prosentase Umur…………..…………………..…………..……30 b. Jenis Kelamin...............................................................................31 c. Komplikasi Penyerta…………………….………...……...…….32 d. Penyakit Penyerta …………………………..………..…..…….32 e. Tekanan Darah Masuk ……………………………………...…33 B. Profil Obat..................................................................................................34 1. Kelas Terapi……………..……………………………….....…...34 2. Golongan Obat.............................................................................35 C. Evaluasi DRP……………………….…………………………..……….46 D. Outcome therapy……………………………………………...…...……53 E. Rangkuman Pembahasan………………...…………………………….55
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................58 A. Kesimpulan………………………………………………….……..……..58 B. Saran……………………………………………………………..…..……59 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………....……60 DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………….....….………...63 BIOGRAFI PENULIS……………………………………….....……...………...97
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel I.
American Diabetes Standart for Glikemic Control in Diabetes Melitus..............................................................................................9
Tabel II.
Klasifikasi Tekanan Darah Dewasa (lebih dari 18 Tahun) Menurut JNC II…………………………………………………………14
Tabel III.
Patogenesis Mekanisme Potensial………………………………16
Tabel IV.
Klasifikasi
Insulin
secara
Sub-
Kutan
Berdasar
Lama
Kerja….....…..................................................................................12 Tabel V.
Prosentase Penggunaan Obat Hormonal Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005……..........................................36
Tabel VI.
Prosentase
Penggunaan
Obat
Kardiovaskuler
Pasien
DM
Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005.................................39 Tabel VII.
Prosentase Penggunaan Obat Depresan Sistem Syaraf Pusat Pasien DM Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005…………..........40
Tabel VIII.
Prosentase Penggunaan Obat
Saluran Cerna Pasien DM
Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005.................................41 Tabel IX.
Prosentase
Penggunaan
Obat
Saluran
Nafas
Pasien
DM
Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005..…...........................42 Tabel X.
Prosentase Penggunaan Obat Analgesik Pasien DM Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005……..….......................................42
Tabel XI.
Prosentase Penggunaan Obat Antibiotik Pasien DM Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005…..…..........................................43
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XII.
Prosentase Penggunaan Obat Gizi Dan Darah Pasien DM Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005.................................44
Tabel XIII.
Prosentase Penggunaan Obat Antiradang, Reumatik Dan Encok Pasien DM Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005………...45
Tabel XIV.
Prosentase Penggunaan Obat lain Pasien DM Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005………….....................................45
Tabel XV.
Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005 Kasus1…...…………………………...…..………………………46
Tabel XVI.
Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005 Kasus 2………........…………………………….......................…47
Tabel XVII.
Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005 Kasus 3……...…...…………...……………………………..……48
Tabel XVIII. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005 Kasus 4…………….....………………………….........………….49 Tabel XIX.
Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005 Kasus 5….............…………………………........………………..50
Tabel XX.
Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005 Kasus 6...………....…...………………...………………………..51
Tabel XXI.
Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005 Kasus 7..….....…………………………………………….......….52
Tabel XXII.
Lama Tinggal Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005......53
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XXIII. Prosentase Tekanan Darah Pasien DM Keluar Komplikasi Hipertensi Tahun 2005………….......……………....……………54 Tabel XXIV. Ringkasan DRP( Drug Related Problem)………………………..56
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Mekanisme dan Sasaran Obat Antihipertensi : ACEI, ARBs, βblocker ….......................................................................…………...17
Gambar 2.
Mekanisme dan Sasaran Obat Antidiabetika Oral…………………20
Gambar 3.
Diagram Prosentase Kelompok Umur Penderita DM komplikasi Hipertensi……………………………..……………………………30
Gambar 4.
Diagram Prosentase Jenis Kelamin Pasien DM komplikasi Hipertensi..........................................................................................31
Gambar 5.
Diagram Prosentase Komplikasi Penyerta Pasien DM komplikasi Hipertensi…………………………...……………………………..32
Gambar 6.
Diagram Prosentase Penyakit penyerta Pasien DM komplikasi Hipertensi…………………………………………..…………...…33
Gambar 7.
Diagram Prosentase Tekanan Darah Pasien DM komplikasi Hipertensi…………………………………………………..…...….34
Gambar 8.
Diagram Kelas Terapi Obat Pasien DM Komplikasi Hipertensi......35
Gambar 9.
Diagram Prosentase Outcome Pasien DM komplikasi Hipertensi....55
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Pasien Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005….……………………..……..63
Lampiran 2. Daftar Obat Terapi Pasien Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005………..………..90
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Diabetes melitus (DM) klinis adalah suatu sindrom gangguan metabolisme dengan hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya efektivitas biologis dari insulin atau keduanya (Karam and Forsham, 2000). Banyak faktor yang begitu mempengaruhi di dalam terjadinya gangguan metabolisme tersebut. Faktor penyebab diabetes melitus sendiri dapat disebabkan karena adanya kerusakan dalam sel β pankreas sehingga pankreas gagal dalam menghasilkan insulin atau yang lebih dikenal diabetes melitus tergantung insulin. Faktor penyebab yang lain karena adanya kekurangan insulin ataupun terjadinya resistensi reseptor insulin terhadap jaringan sehingga kadar glukosa darah tidak dapat tersimpan dalam jaringan dan menumpuk dalam peredaran darah sehingga kadar gula darah tinggi. Resistensi reseptor insulin sendiri disebabkan oleh beberapa faktor antara lain obesitas atau karena tidak terkontrolnya pola makan. Obesitas menyebabkan ketidakpekaan terhadap insulin endogen, selain itu adiposit yang membesar, sel hati dan otot polos yang kelebihan makanan dapat menolak deposisi glikogen dan trigliserida tambahan dalam depot cadangannya. Diabetes melitus karena faktor di atas inilah yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi pada penyakit ini. Sebab insulin berpengaruh dalam banyak organ dan berperan dalam penyimpanan berbagai hasil metabolisme kedalam
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
jaringan. Komplikasi umum diabetes melitus antaralain hiperlipidemia, retinopati, neuropati, nefropati, hipertensi dan pada tahap akhir menyebabkan penyakit kardiovaskuler. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah diabetes melitus komplikasi hipertensi. Prevalensi hipertensi pada orang DM 1,5–3 kali dibanding orang tanpa DM dalam kelompok umur yang sama. Diabetes melitus sendiri meningkatkan faktor resiko terhadap penyakit koroner pada wanita 2 kali lebih besar dan pada pria 4 kali lebih besar. Dalam suatu studi klinik menunjukkan orang dengan diabetes melitus komplikasi hipertensi mempunyai peluang 2 kali lipat terhadap penyakit kardiovaskuler daripada orang hipertensi tanpa adanya diabetes melitus (Anonim, 2002). Hipertensi merupakan suatu keadaan tekanan darah di atas 140/90mmHg dalam komplikasi diabetes melitus mempengaruhi 20–60% dari sebagian besar populasi pengidap DM (Anonim, 2002). Proses terjadinya DM komplikasi hipertensi yaitu
resistensi reseptor insulin dalam jaringan, adanya resistensi
tersebut maka glukosa darah hasil perubahan proses metabolisme dari makanan yang dimakan tidak mampu masuk dalam sel baik sebagai energi ataupun disimpan sebagai cadangan makanan. Glukosa tersebut tertimbun dalam ginjal saat melebihi ambang batas ginjal terjadi proses diuresis osmotik dimana ginjal mengeluarkan cairan berlebih melalui urin untuk mengurangi kadar glukosa darah akibatnya dalam tubuh terjadi dehidrasi karena berkurangnya cairan ekstrasel, maka untuk kompensasinya volume intrasel ditarik keluar sehingga cairan tubuh berlebih dan terjadi hipertensi. Dalam jangka waktu yang lama pada penderita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
diabetes melitus dapat terjadi kelainan pada pembuluh darah halus di ginjal, ditemukan juga adanya penahanan air dan garam di ginjal yang merupakan faktor lain terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi. Komplikasi DM dengan hipertensi ini mempunyai faktor resiko yang tinggi mengingat bahwa hipertensi merupakan awal proses terjadinya penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung koroner, strok dan komplikasi DM meliputi komplikasi mikrovaskuler seperti nefropati dan retinopati.
Berdasar
penelitian yang telah dilakukan terbukti bahwa peningkatan resiko penyakit kardiovaskuler seiring dengan peningkatan tekanan darah. Peningkatan 5 mmHg pada tekanan sistol ataupun diastol dapat meningkatkan faktor resiko orang DM terkena penyakit kardiovaskuler 20–30%. Penyakit kardiovaskuler merupakan komplikasi yang terjadi pada DM dan penyumbang 86% kematian pada orang DM (Anonim, 2002). Proses penatalaksanaan perlu dilakukan disertai proses evaluasi terhadap terapi yang diberikan melalui evaluasi Drug Related Problems (DRP) dengan dibandingkan dengan suatu standar atau guideline pada proses evaluasi tersebut. Dengan proses evaluasi diharapkan dapat memilih terapi yang tepat terhadap kondisi masing masing pasien meliputi komplikasi serta penyakit penyerta yang terjadi. Pentingnya penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi diharapkan mampu mencegah terjadinya komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler yang terjadi pada gejala lanjutan DM. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Panti Rapih yang berlokasi di jalan Cik Dik Tiro no. 39 Yogyakarta, mengingat bahwa rumah sakit ini termasuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
salah satu rumah sakit besar di Yogyakarta dengan data kasus DM komplikasi hipertensi memenuhi untuk melakukan sebuah penelitian. Data diperoleh dari rekam medis pasien rawat inap diabetes melitus komplikasi hipertensi. Pemilihan pasien rawat inap mengingat proses terapi yang dilakukan lebih terkontrol serta hasil yang dicapai teramati dalam waktu yang relatif cepat untuk menggambarkan kemajuan terapi. B. Permasalahan Berikut adalah permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini : 1. Seperti apakah profil pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi meliputi umur, jenis kelamin, komplikasi, penyakit penyerta, tahap hipertensi pasien saat masuk di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta ? 2. Seperti apakah profil peresepan obat yang digunakan untuk pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi meliputi kelas terapi, golongan obat, jenis obat? 3. Seperti apakah kasus DRP yang mungkin terjadi selama penatalaksanaan terapi DM komplikasi hipertensi ? 4. Seperti apakah kondisi saat pasien keluar dari RSPR meliputi lama tinggal, tekanan darah saat keluar RS dan alasan pasien keluar RS? C. Keaslian Penelitian Sejauh
yang
diketahui
penulis
penelitian
berjudul
“Evaluasi
Penatalaksanaan Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi pada pasien rawat Inap tahun 2005“ belum pernah dilakukan. Namun penelitian sejenis yang lebih berfokus pada DM telah banyak dilakukan. Penelitian yang telah dilakukan antara lain :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
1.
Pola Penggunaan Antidiabetika Oral bagi Pasien Diabetes Melitus Rawat Jalan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta (Periode Januari-Desember 1998) oleh Nadeak pada tahun 2000.
2.
Pola Penggunaan Antidiabetika Oral untuk Penderita Diabetes Melitus Usia Lanjut di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Januari-Juni 1997oleh Ule pada tahun 2000.
3.
Gambaran Peresepan Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe-2 di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2001-2002” oleh Triastuti pada tahun 2004. Penelitian ini berbeda dengan sebelumnya dalam hal jenis komplikasi
diabetes melitus, tahun pelaksanaan pengambilan data pasien dan DRP. Tujuan dari penelitian mengetahui profil pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi, pemilihan obat, melihat DRP dan hasil terapi obat tersebut bagi pasien. Fokus dari penelitian ini adalah pemilihan dan penggunaan obat serta mengetahui DRP dari masing masing penatalaksanaan terapi dan hasil terapi yang diperoleh (outcome therapy). D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian
ini
bermanfaat
sebagai
sumber
informasi
dalam
mengembangkan konsep pelayanan farmasi klinik khususnya pada pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi di rumah sakit. 2. Manfaat praktis a. Data yang diperoleh dapat memberikan gambaran peresepan obat yang tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
untuk diabetes melitus komplikasi hipertensi. b. Dapat memberikan saran bagi farmasis dalam penatalaksanaan komplikasi. E.Tujuan Penelitian 1.Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan mengetahui profil obat bagi pasien DM komplikasi hipertensi dan melihat hasil terapi pada pasien rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005. 2. Tujuan Khusus a.
Mampu melihat profil pasien meliputi, umur, jenis kelamin, komplikasi, penyakit penyerta, tahap hipertensi pasien masuk tahun 2005.
b. Mengetahui profil peresepan obat yang digunakan untuk diabetes melitus komplikasi hipertensi meliputi kelas terapi, golongan obat, dan jenis obat. c. Dapat melihat DRP yang terjadi selama proses terapi meliputi indikasi tidak mendapat obat, salah pilihan obat, dosis terlalu rendah, dosis terlalu tinggi, gagal menerima obat, efek samping obat, dan obat tanpa indikasi. d. Mengetahui outcome dari penatalaksanaan terapi DM komplikasi hipertensi meliputi lama tinggal, tekanan darah saat keluar dan alasan keluar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II PENELAHAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Definisi Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit akibat gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi akibat kurangnya insulin yang disekresi, kerja insulin ataupun keduanya (Genauth, 2003). Insulin merupakan hormon penting dalam pankreas, yang dihasilkan oleh sel β dari pulau Langerhans. Pankreas Insulin merupakan anabolik hormon yang berperanan dalam proses metabolisme karbohidrat, lemak dan asam amino (Triplitt, Reasner, dan Isley, 2005). Fungsi utama dari insulin adalah memudahkan penyimpanan zat gizi. Efek insulin pada jaringan utama yaitu hati, otot, dan jaringan lemak. Insulin dalam jaringan tersebut berfungsi membantu sintesis, penyimpanan glikogen dan mencegah pemecahannya. Bila terjadi kekurangan ataupun kerusakan insulin maka glikogen tidak bisa masuk dalam jaringan dan menumpuk diperedaran darah terjadi hiperglikemia yang pada akhirnya terjadi diabetes melitus (Karam and Forsham, 2000). 2 . Klasifikasi Klasifikasi diabetes melitus berdasarkan etiologinya dapat dilihat seperti dibawah ini : a. DM tipe 1 ( Diabetes Melitus Tergantung Insulin) Diabetes tipe ini mengalami suatu bentuk defisiensi insulin absolut akibat
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
rusaknya sel beta pankreas menyebabkan akumulasi glukosa dan asam lemak dalam
sirkulasi
yang
berlebihan
dengan
akibat
hiperosmolalitas
dan
hiperketonemia. Keparahan defisiensi insulin dan keakutan timbulnya keadaan katabolik menentukan intensitas dari kelebihan osmotik dan keton (Karam and Forsham, 2000). b. DM tipe 2 (Diabetes Melitus Tak Tergantung Insulin) Ini merupakan tipe DM yang tidak berkaitan dengan terjadinya kerusakan pankreas tetapi lebih pada unsur ketidakpekaan jaringan terhadap insulin. Sehingga pasien diabetes ini tidak bergantung kepada insulin eksogen untuk hidupnya (Karam and Forsham, 2000). c. Diabetes melitus gestasional Gestasional DM pada wanita terutama pada masa kehamilan yang diakibatkan adanya intoleransi glukosa pada kehamilan. Mengetahui gejala dari awal memudahkan dalam penatalaksanaan serta mampu mencegah berkembang menjadi penyakit DM (Triplitt et al, 2005). d. Tipe spesifik lain pada DM Tipe DM ini banyak macamnya antaralain disebabkan karena terjadinya beberapa gen yang mengalami mutasi sehingga mengakibatkan resistansi terhadap insulin serta adanya gangguan pada reseptor insulin, gangguan genetik pada fungsi sel beta, penyakit pada pankreas, infeksi bakteri, dan berbagai penyakit kelainan genetik (Triplitt et al, 2005). 3. Diagnosis Diagnosis pada penyakit DM dapat diketahui dengan kadar glukosa lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
dari 200 mg/dl, dan gejala klasik seperti poliuria, polidipsia, turunnya berat badan meskipun nafsu makan normal ataupun cenderung meningkat, fatigue, dan penglihatan kabur, gejala tersebut terjadi dalam waktu kurang lebih 4–12 minggu. HbA1C juga dapat untuk diagnosis kadar gula darah, hiperglikemi dapat meningkatkan kadar HbA1C. HbA1C adalah suatu produk non–enzim yang dapat menggambarkan level gula dalam darah (Genauth, 2003). Tabel I. American Diabetes Standard for glycemic control in Diabetes Melitus Biochemical Index Preprandial glucose level Bedtime glucose level HbA1C
Normal
Goal
<110
80 - 120
<120
100 – 140
<6
<7
Additional Action Suggested <80 >140 <100 <160 >8 (Triplitt et al, 2005).
4. Patogenesis Patogenesis dari penyakit DM khususnya tipe 1 dan tipe 2 adalah a. DM tipe 1 Diabetes melitus ini terjadi akibat adanya kerusakan pada sel beta pankreas yang mengakibatkan insulin tidak tersekresi sesuai kebutuhan bahkan sama sekali tidak terproduksi. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kerusakan ataupun kelainan pada sel beta pankreas antara lain: 1) faktor keturunan 2) kerusakan pada pankreas akibat penyakit ataupun virus b. DM tipe 2 Diabetes melitus tipe ini terjadi karena adanya resistensi insulin pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
jaringan ataupun faktor lain yaitu tidak tercukupinya insulin yang diproduksi akibat faktor cara makan dan gaya hidup yang tidak diatur. Faktor lain yang turut diperhitungkan sebagai penyebab adanya resistensi reseptor insulin pada jaringan yaitu obesitas dengan ditandai kenaikan BMI (Body Mass Index) dari 18 kg/m2 sampai 38 kg/m2 (Triplitt et al, 2005). 5. Prognosis Prognosis dari penyakit ini saat tidak diobati akan dapat menimbulkan komplikasi baik makrovaskuler maupun mikrovaskuler yang cukup banyak terkait dengan metabolik sindrom yang mengarah pada proses terjadinya penyakit kardiovaskuler. Pemeriksaan kadar gula darah serta HbA1C setidaknya dilakukan minimal 2 kali dalam setahun untuk mewaspadai resiko DM (Triplitt et al, 2005). B. Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi 1. Definisi Hipertensi adalah suatu penyakit meningkatnya tekanan darah arteri yang dapat membahayakan sistem organ dan mempunyai faktor resiko terhadap penyakit kardiosvaskuler. Menurut JNC 7 tekanan darah normal dengan batas ≤ 120/80 mmHg dan terjadinya krisis hipertensi saat tekanan darah ≥ 180/120 mmHg. Hipertensi tidak dapat disembuhkan namun dapat dikendalikan (Sassen and Carter, 2005). Proses terjadinya DM komplikasi hipertensi adalah saat glukosa darah naik dan tidak dapat memasuki sel maka glukosa tersebut akan masuk dalam tubulus ginjal. Nilai ambang ginjal 180 mg/dl untuk timbulnya glukosa dalam urin, saat keadaan kadar glukosa bernilai 300 – 500 mg/dl atau lebih maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
glukosa tidak terabsorbsi dan akan dikeluarkan dalam urin. Akibat nyata terjadi dehidrasi sel sel jaringan.Hal tersebut akibat glukosa tidak dapat dengan mudah difusi melalui pori pori membran sel dan naiknya tekanan osmotik dalam cairan ekstraseluler maka terjadi perpindahan osmotik air keluar dari sel. Selain dehidrasi seluler terjadi diuresis osmotik. Diuresis osmotik adalah efek osmotik dari glukosa dalam tubulus ginjal yang mengurangi reabsorbsi cairan tubulus (Guyton and Hall, 1996). Efek keseluruhan adalah kehilangan cairan yang sangat besar dalam urin, sehingga menyebabkan dehidrasi cairan ekstraseluler dan berlanjut dehidrasi intraseluler, dalam tubuh volume cairan naik karena cairan tertarik keluar sel hal tersebut merupakan salah satu penyebab terjadinya proses hipertensi pada pasien DM (Guyton and Hall, 1996). 2.Klasifikasi Klasifikasi hipertensi JNC 7 mengelompokkan kelas hipertensi dalam batasan di atas umur 18 tahun terdapat pada tabel dibawah ini: Tabel III. Klasifikasi Tekanan Darah Dewasa ( ≥ 18 tahun) Menurut JNC 7 Klasifikasi Tekanan Sistolik Diastolik Darah (mmHg*) (mmHg*)
Normal Prehipertensi Stage 1 hipertensi Stage 2 hipertensi
≤120 120 -139 140-159 ≥160
≤ 80 80 – 89 90 – 99 ≥ 100 (Sassen and Carter, 2005) Sistolik adalah tekanan darah dimana terukur saat sebelum kontraksi
kardiak dan menunjukkan nilai maksimal tekanan darah, sedangkan yang dimaksud tekanan diastolik adalah tekanan yang diperoleh
sesaat setelah
kontraksi dan saat jantung dikosongkan. Dalam klasifikasi tersebut terdiri dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
empat kategori, nilai normal saat sistolik ≤ 120 mmHg dan diastolik ≤ 80 mmHg, penggolongan prehipertensi yang tidak ada dalam klasifikasi WHO namun di dalam ketentuan JNC 7 turut diperhitungkan mengingat agar pasien saat tahap prehipertensi tersebut waspada karena sangat dimungkinkan meningkat menuju kearah stage I dan stage II hipertensi (Sassen and Carter, 2005). Krisis hipertensi terjadi saat tekanan darah lebih dari 180/120 mmHg, dibedakan dalam hypertensive emergencies yang mengarah akut dan menuju pada kerusakan organ, sedangkan hypertensive urgency tidak mengarah pada keduanya kedua kodisi tersebut membutuhkan oral antihipertensi (Sassen and Carter, 2005). Sedang berdasar etiologi hipertensi dapat diklasifikasikan sebagai hipertensi esensial dan hipertensi sekunder. Hipertensi esensial atau hipertensi primer terjadi pada lebih dari 95% dari kasus hipertensi, hipertensi ini belum secara pasti diketahui penyebabnya. Jenis ini terjadi akibat multi faktor meliputi ketidaknormalan proses biokomia, genetik yang mengarah pada riwayat penyakit kardiovaskuler dalam keluarga, dan faktor lingkungan. Ketiga faktor tadi meliputi peningkatan aktivitas syaraf simpatik, kepekaan terhadap stress, kelebihan produksi sodium dan vasokonstriktor (endotelin dan tromboksan), peningkatan kepekaan terhadap vasokonstriktor, resistensi insulin, obesitas, kebiasaan merokok, peningkatan aktivitas kekurangan vasodilator seperti prostaglandin dan nitrit oxide, dan masukan sodium dalam jangka waktu lama. Hipertensi sekunder penyebabnya abnormalitas sistem organ tubuh, diantaranya yang sering terjadi akibat penyakit pada perenkim ginjal, penyakit endokrin, obat–obatan, dan kontrasepsi oral (Oparil and Calhoun, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
3. Diagnosis Diagnosis dan perawatan hipertensi dapat mencegah resiko penyakit kardiovaskuler serta mengurangi resiko morbiditas dan mortalitas pasien. Pemeriksaan dini dari hipertensi meliputi pengukuran tekanan darah, pemeriksaan organ yang beresiko terhadap hipertensi, dan memeriksa faktor yang berpengaruh terhadap hipertensi sekunder (Oparil and Calhoun, 2003). 4. Patogenesis Patogenesis hipertensi meliputi faktor faktor yang terkait variabel dengan persamaan: BP(Tekanan Darah) = CO (Curah jantung) X TPR (Tahanan Perifer) Tabel IV. Patogenesis Mekanisme Potensial Cardiac output meningkat
Preload meningkat Volume cairan meningkat kr asupan Na +++ atau retensi renal karena Σnefron ↓ atau GFR↓ Konstriksi Vena Stimulasi RAAS berlebihan Sistem saraf simpatis terlalu aktif
Resistensi perifer meningkat
Konstriksi vaskular Stimulasi RAAS berlebihan Sistem saraf simpatis terlalu aktif Perubahan genetik membran sel Faktor karena endotel Hipertropi vaskular Stimulasi RAAS berlebihan Sistem saraf simpatis terlalu aktif Perubahan genetik membran sel Faktor karena endotel Hiperinsulinemia karena obesitas sindrom
atau
metabolik
(Sassen and Carter, 2005) 5. Prognosis Sebagian besar individu yang terdiagnosis hipertensi akan meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
TDnya seiring pertambahan umur. Hipertensi yg tidak diobati risiko mortalitas tinggi disebut silent killer (Anonim, 2002). 6. Penatalaksanaan DM Komplikasi Hipertensi Tujuan utama terapi dari penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi adalah mengurangi resiko komplikasi makrovaskuler dan mikrovaskuler, memperbaiki gejala yang sudah muncul, mengurangi angka kematian, dan meningkatkan kualitas hidup pasien (Triplitt et al, 2005). Sasaran terapi DM komplikasi hipertensi adalah memperlambat proses berkembangnya resiko kardiovaskuler dengan cara sebagai berikut : a. Pengaturan kadar glukosa darah mendekati normal yaitu 1) HbA1C < 7% 2) Kadar gula sewaktu 90 – 130 mg/dl 3) Kadar gula sesudah makan <180 mg/dl b. Menurunkan tekanan darah dibawah angka 130/80 mmHg c. Kadar Lipid 1) LDL <100 mg/dl 2) Trigliserida < 150 mg/dl 3) HDL >40 mg/dl (Anonim, 2005). Strategi terapi dilakukan dengan 2 cara yaitu terapi non farmakologi dan terapi farmakologi dengan penggunaan obat antihipertensi oral. a.Terapi non-farmakologi Terapi ini dilakukan tanpa penggunaan obat antihipertensi namun tetap bertujuan mencegah resiko lebih lanjut dari hipertensi yaitu penyakit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
kardiovaskuler. Terapi dimulai dengan cara perubahan gaya hidup tidak sehat yang selama ini dijalani. Hal utama yang dapat dilakukan antara lain: 1)Pengurangan berat badan Idealnya adalah mempertahankan Body Mass Index antara 18,5 sampai dengan 24,9 kg/m2. Dengan pengurangan berat badan dapat menurunkan tekanan darah serta mencegah metabolik sindrom, resistensi insulin pada jaringan yang mengarah pada terjadinya hipertensi dan penyakit kardiovaskuler. Pengurangan berat badan dapat disertai diet tinggi sayuran dan buah. 2) Pengurangan natrium Pengurangan ini terbukti dapat menurunkan tekanan darah dapat ditempuh dengan jalan terutama mengurangi produk daging olahan, garam meja. 3) Tidak mengkonsumsi alkohol dan merokok yang berisiko tinggi terhadap kardiovaskuler. 4) Aktivitas fisik yang teratur b. Terapi Farmakologi 1) Terapi farmakologi untuk hipertensi Sasaran yang ingin dicapai terutama adalah pencapaian tekanan darah 130/80mmHg, untuk itu terapi utama dengan penggunaan obat antihipertensi yaitu penghambat ACE dan penggunaan ARBs. Kedua obat tersebut terbukti mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler serta mencegah adanya resiko gagal ginjal. Terapi dapat pula ditambahkan thiasid diuretik, serta obat anti hipertensi lain seperti β–blocker, dan Calcium Channel Blocker (Sassen and Carter,2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
a) First line Therapy Obat yang digunakan sebagai First line Therapy dalam DM komplikasi hipertensi menurut standar yang dikeluarkan American Diabetes Association meliputi golongan obat yang ada dibawah ini. (1) Penghambat ACE Mekanisme kerja penghambat ACE sebagai terapi utama DM komplikasi hipertensi, menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II sehingga mengakibatkan dilatasi perifer dan mengurangi resistensi perifer yang efeknya dapat menurunkan tekanan darah. Angiotensin II
merupakan vasokonstriktor
yang kuat mampu meningkatkan eksresi dari aldosteron, dengan aldosteron yang jumlahnya kecil mengakibatkan juga adanya retensi air dan sodium, hingga menurunkan tekanan darah. Penghambat ACE meliputi kaptopril, enalapril, lisinopril. Penghambat ACE dengan tiazid dapat dipakai saat β-blocker dan diuretik tidak aktif. Penghambat ACE berinteraksi saat bersamaan dangan obat kardiovaskuler dapat menyebabkan hipotensi, dengan β blocker dapat keracunan litium. Penggunaan bersama potasium mengakibatkan hiperkalemia dapat terjadi, selain itu bila dipakai dengan Non Steroid Anti Inflamatory Drug (NSAID) dapat menurunkan efek dari penghambat ACE (Rudnick, 2001). (2) Angiotensin Receptor Blocker (ARBs) Angiotensin dihasilkan melalui 2 jalur yaitu Renin Angiostensin Aldosteron System (RAAS) yang dihambat dengan ACEI serta melalui enzim yang disebut chymases. ARBs disini menghambat dari kedua jalur tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
Namun belum pasti akibat perbedaan mekanisme kerja kedua jenis obat tersebut terhadap efek obatnya. Efek dari ARBs antara lain menghambat angiotensin II yang berperan dalam vasokonstriksi, pelepasan aldosteron, aktivitas syaraf simpatik, pelepasan antidiuretik hormon, dan konstriksi arteri pada glomerolus. Efek samping serta interaksi obat dari ARBs hampir serupa dengan ACEI (Sassen and Carter,2005).
Gambar 2. Mekanisme Dan Sasaran Obat Antihipertensi :Penghambat ACE, ARBs, β-Blocker b) Second Line Therapy (1) Diuretik Mekanisme kerja dari diuretik mengekskresikan air dan elektrolit melalui ginjal. Akibat dari hal tersebut terjadi pengurangan terhadap sirkulasi volume darah, mengurangi kardiak output. Interaksi obat jika diminum dapat meningkatkan kadar glukosa darah, penggunaan bersama kortikosteroid, atau kortikotropin, serta ampoterisin dapat mengakibatkan hipokalemia, NSAID juga dapat mengurangi efek antihipertensi dari diuretik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
(2) β–blocker Mampu menghalangi beta adrenergik reseptor sehingga efeknya mengurangi kontraksi jantung. Interaksi obat jika dipakai bersama dengan phenitoin meningkatkan efek antihipertensi, verapramil menekan jantung efek hipotensi, pemakaian dengan sulfonilurea mengurangi efek dari sulfonilurea. (3) Calcium Channel Blocker (CCB) Mekanisme obat ini meningkatkan suplai oksigen terhadap miokardial, menurunkan detak jantung CCB menangkal kalsium yang masuk, kalsium tidak dapat masuk maka mengakibatkan dilatasi. (4) Obat Simpatolitik Obat yang digunakan untuk menekan tekanan darah dengan menekan syaraf simpatik akibatnya mengurangi kardiak output dan mengurangi tekanan darah seperti obat yang bekerja sentral klonidin termasuk α–blocker, α+β-blocker yaiotu labetolol, dan norepinefrin. Interaksi obat penggunaan klonidin dengan antidepresan trisiklik meningkatkan tekanan darah, penggunaan klonidin dengan obat depresan Central Nervous System (CNS) menurunkan efek dari CNS depresan. (5)Vasodilator Obat ini bekerja bertujuan untuk menurunkan tekanan sistolik dan diastolik. Kerja dari vasodilator ini pada arteri, vena, ataupun keduanya. Obat ini meliputi hydralazine hydrochloride, minoxidil, nitropusside sodium, minoxidil dan hydralazine
digunakan
merawat
hipertensi
yang
resistan,
nitroprusside digunakan untuk krisis hipertensi (Rudnick, 2001).
dioxide
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
2) Terapi farmakologi untuk penurunan glukosa darah Dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan insulin dan obat antidiabetika oral. a) Insulin Insulin biasa digunakan pada DM tipe 1 dan tidak efektif jika diberikan secara oral karena didalam gastrointestinal insulin dalam bentuk protein pecah dan rusak sebelum lewat peredaran darah untuk didistribusikan, jadi harus diberikan secara subkutan ataupun secara intravena. Insulin dapat pula digunakan pada DM tipe 2 dengan ketentuan sebagai berikut : (1) Saat terapi untuk DM tipe 2 gagal atau terjadi kontraindikasi
karena masa
kehamilan ataupun hipersensitif. (2) Penggunaan saat kadar glukosa naik akibat stress ataupun infeksi, serta akibat pembedahan. Klasifikasi insulin berdasar lama masa kerja obat disajikan dalam tabel : Tabel II. Klasifikasi Insulin secara Sub-kutan berdasar lama kerja Type of Insulin Rapid-Acting Aspart Lispro Glulisine Short-acting Reguler Inter mediate-Acting NPH Lente Long-Acting Ultralente Glargine
Onset (hour)
Peaks
Duration
Maximum Duration
(hour)
(hour)
(hour)
15–30 min 15-30 min 15-30 min
1-2 1-2 1-2
3-5 3-4 3-4
5-6 4-6 5-6
0, 5-0, 1
2-3
3-6
6-8
2-4 3-4
4-6 6-12
8-12 12-8
14-18 20
6-10 4-5
10-16 -
18-20 22-24
24 24
(Triplitt et al, 2005) Mekanisme
kerja
insulin
mengubah
glukosa
menjadi
glikogen,
meningkatkan sintesis protein dan lemak, memperlambat pemecahan glikogen, protein dan lemak, menyeimbangkan cairan dan elektrolit dalam tubuh (Rudnick, 2001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
b) Obat Antidiabetika Oral Obat antidibetika oral adalah obat yang digunakan untuk mengatasi keadaan kadar glukosa darah yang tinggi akibat adanya ketidakberesan didalam sistem kerja insulin, dipercaya mempunyai sistem kerja ganda di dalam dan di luar pankreas, efek di dalam pankreas yaitu mampu menstimulasi pankreas agar mengeluarkan insulin dengan seminimal mungkin kerja dari pankreas dan efek diluar pankreas yaitu mampu menstabilkan kadar glukosa darah (Rudnick, 2001).
Gambar 1. Mekanisme dan sasaran obat Antidiabetika Oral Obat oral untuk DM komplikasi hipertensi untuk memperoleh efek yang maksimal penggunaan metformin dan thiazolidin terbukti dapat mengendalikan kenaikan kadar glukosa darah dengan mekanisme peningkatan sensitivitas reseptor insulin serta dapat menurunkan tekanan darah (Zenella, Kohlman, and Ribeirro, 2001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
C. Drug Related Problems (DRP), atau Masalah – masalah yang Berkaitan dengan Pemakaian Obat. Drug Related Problems (DRP) masalah masalah yang berkaitan dengan pemakaian obat atau sering dikatakan Drug Therapy Problem (DTP) adalah permasalahan yang sering muncul didalam farmasi klinis atau kejadian yang tidak diharapkan dialami pasien selama proses terapi dengan obat dan secara aktual maupun potensial bersamaan dengan outcome yang diharapkan (Cipolle, 1998). Masalah yang muncul dalam cakupan DRP adalah sebagai berikut: 1. Indikasi yang tidak mendapat obat Indikasi tidak mendapat obat adalah suatu kondisi baru dimana pasien tidak mendapat obat, kondisi kronis yang membutuhkan kelanjutan terapi, kondisi yang membutuhkan kombinasi obat, dan kondisi membutuhkan obat untuk pencegahan saat ada efek samping. 2. Pilihan obat yang tidak tepat Hal tersebut meliputi obat yang tidak efektif (kurang sesuai dengan indikasinya), pasien mempunyai alergi terhadap obat tersebut, obat yang diberikan mempunyai kontraindikasi dengan obat lain yang dibutuhkan, efektif tapi bukan yang paling murah, efektif tapi bukan yang paling aman, dan antibiotika yang resisten terhadap infeksi pasien. 3. Dosis terlalu rendah Obat dikatakan terlalu rendah dosisnya apabila dosis yang diberikan terlalu rendah untuk memberikan efek, kadar obat berada dibawah dosis efektif, pemberian terlalu awal, administrasi obat terlalu cepat sehingga kadar obat dalam darah tidak cukup kadarnya, dan interval dosis tidak cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
4. Dosis terlalu tinggi Obat dikategorikan terlalu tinggi dosisnya apabila kadar serumnya tinggi, dosisnya terlalu cepat dinaikkan, terjadi akumulasi obat karena penyakit kronis, dan interval dosis yang berlebihan. 5. Gagal menerima obat Gagal menerima obat jika pasien tidak menerima obat sesuai regimen karena adanya medication error, ketidaktaatan pasien, harga obat mahal, pasien kurang memahami pentingnya obat tersebut, dan adanya pengaruh keyakinan. 6. Efek samping obat Dikatakan efek samping obat apabila obat yang diberikan pada kecepatan yang terlalu tinggi, ada alergi, ada faktor resiko, ada interaksi dengan obat lain, dengan makanan, dan hasil laboratorium berubah karena adanya obat. 7. Obat tanpa Indikasi Obat tanpa indikasi dapat diartikan jika obat yang diberikan tidak sesuai dengan indikasi pada saat itu, penyembuhan yang dilakukan dengan non drug therapy, pemakaian obat kombinasi yang seharusnya tidak dilakukan, dan meminum obat untuk mencegah efek samping obat lain yang seharusnya dapat dihindarkan. D. Keterangan Empiris Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005. Dari hasil penelitian juga bisa diketahui mengenai kemungkinan terjadinya DRP serta solusi pengatasannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian non-eksperimental observasional dengan rancangan penelitian deskriptif evaluatif retrospektif. Disebut rancangan non–eksperimental observasional karena subjek uji diamati tanpa mendapat perlakuan terlebih dahulu. Rancangan deskriptif evaluatif, deskriptif karena memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan dengan sejelas mungkin dengan mengamati fenomena kesehatan yang terjadi (kountur, 2003). Evaluasi dilakukan terhadap penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta (RSPR). Evaluasi dilakukan dengan membandingkan dengan standar dari American Diabetes Association (ADA) karena RSPR belum mengeluarkan standar dalam penatalaksanaannya Retrospektif sendiri adalah penelusuran data masa lalu pasien dari catatan rekam medis yang diperoleh dari unit rekam medis Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. B. Definisi Operasional 1. Pasien diabetes melitus adalah pasien dengan komplikasi hipertensi yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pada periode tahun 2005. 2. Jenis diabetes melitus adalah klasifikasi jenis diabetes melitus berdasarkan kelompok diagnosis, yaitu diabetes melitus tipe 1 (tergantung insulin)dan diabetes melitus tipe 2 (tidak tergantung insulin).
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
3. Kategori pasien diabetes melitus adalah pasien dengan gula darah saat puasa adalah >126mg/dl dan kadar gula darah sewaktu adalah >200mg/dl. 4. Pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi resistensi insulin dijaringan yang menyebabkan glukosa tidak dapat masuk ke jaringan sehingga kadar glukosa darah meningkat mengakibatkan tekanan darah meningkat. 5. Hipertensi menurut JNC VII dimana tekanan darah ≥140/90 mmHg sedangkan tekanan darah normal ≤ 120/80mmHg. 6. Tekanan Darah masuk adalah tekanan saat pengukuran pertama pasien masuk rawat inap RSPR. 7. Tekanan darah keluar adalah tekanan darah saat pengukuran sebelum pasien keluar rawat inap dari RSPR. 8. Pasien rawat inap diabetes melitus komplikasi hipertensi yaitu pasien yang menjalani perawatan di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, dikarenakan kadar gula darah yang sudah melebihi batas atau sudah tidak terkontrol dengan obat hipoglikemik oral sehingga diperlukan adanya pengawasan dan pemantauan secara berkala dari tenaga medis yang bersangkutan, dan pada umumya terdapat komplikasi dengan hipertensi. 9. Kelas terapi obat adalah kelompok besar obat yang terdiri dari beberapa golongan obat yang memiliki sasaran pengobatan yang sama, misalnya kelas terapi obat untuk sistem kardiovaskuler, terdiri dari golongan obat antihipertensi, anti angina, anti aritmia, dan lain lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
10. Golongan obat adalah kelompok obat berdasarkan efek terapi dari setiap kelas terapi yang diberikan untuk pasien. Misalnya golongan obat hipoglikemik, antipiretik, golongan antihipertensi. 11. Jenis obat adalah nama generik obat pada peresepan pasien rawat inap dalam satu kali periode pengobatan. 12. Data yang diperoleh dihitung dengan cara jumlah kasus yang ada dibagi jumlah pasien (n=30) dikalikan seratus persen. Penghitungan ini digunakan dalam menghitung jenis kelamin, umur pasien, kelas terapi obat, golongan obat, komplikasi, penyakit penyerta dan outcome therapy, profil tekanan darah. 13. Outcome therapy adalah keadaan dimana pasien pulang dari rumah sakit setelah menjalani terapi dilihat kondisi saat masuk dan keluar, lama tinggal di rumah sakit , serta segala alasan pasien keluar dari rumah sakit. 14. Drug Related Problems (DRPs) atau sering dikatakan Drug Therapy Problem (DTP) adalah permasalahan yang sering muncul didalam farmasi klinis atau kejadian yang tidak diharapkan dialami pasien selama proses terapi dengan obat dan secara aktual maupun potensial bersamaan dengan outcome yang diharapkan. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian yang diambil adalah 30 kasus dari 89 total populasi pasien rawat inap diabetes melitus komplikasi hipertensi di RS Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005. Pengambilan besarnya sampel berdasar ketentuan menurut Gay dalam untuk desain deskriptif populasi kecil dapat diambil 20% dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
total populasi (cit Danapriatna dan Setiawan, 2005) jumlah sampel sudah memenuhi
jumlah minimal sampel yang ditentukan untuk menggambarkan
fenomena yang diamati. Penagmbilan sampel sebanyak 30 kasus dilakukan secara random. D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar rekam medis yang diambil dari data pasien rawat inap diabetes melitus komplikasi hipertensi di RS Panti Rapih Yogyakarta. E. Lokasi Penelitian Penelitian pada pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi dilakukan di RS.Panti Rapih Yogyakarta dengan melihat catatan rekam medis dari pasien DM komplikasi hipertensi tahun 2005. F. Tata Cara Penelitian Dalam tahap tata cara penelitian ada 3 tahapan yang harus dijalani tahap perencanaan, tahap pengambilan data, serta tahap penyelesaian data. 1. Tahap perencanaan Pada tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini. Setelah proses tersebut dapat diperoleh informasi dari unit rekam medis RS Panti Rapih dengan melihat pola penyebaran penyakit diabetes melitus komplikasi hipertensi selama tahun 2005. Dari data tersebut kita dapat mengetahui jumlah pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi yang dirawat
selama periode waktu 2005 yaitu 89 orang. Pengambilan sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
dilakukan secara random untuk mewakili total populasi keseluruhan pasien DM komplikasi hipertensi. 2.Tahap Pengambilan Data Tahap pengambilan data ini terdiri dari 3 tahap sebagai berikut : a. Proses penelusuran data Berdasar catatan dari unit rekam medis diperoleh data bahwa penderita DM komplikasi hipertensi terdapat 89 pasien dengan diambil sampel yang mewakili secara random diambil sebanyak 30 pasien. Dari catatan rekam medis tersebut mulai dicatat data yang diperlukan, bagi pasien yang rawat inap kembali rekam medis tidak dapat dipinjamkan untuk sementara. b. Proses pengumpulan data Dimulai dengan melihat medical record dari pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi. Data yang diambil meliputi data pasien yang memuat nama, umur jenis kelamin, kelas terapi, keluhan utama, diagnosis, riwayat penyakit, jenis obat, jumlah obat, dosis obat, lama tinggal, tekanan darah saat masuk sampai dengan keadaan pulangnya pasien atau outcome therapy. c. Proses pengolahan data Medical record yang telah dilihat datanya dituliskan kembali dalam bentuk tabel yaitu meliputi tabel tentang golongan dan jenis obat, dosis obat serta tanggal pemberian obat, data klinis laboratorium pasien diabetes melitus dengan komplikasi hipertensi, tanda vital, kondisi klinis dan golongan serta jenis obat yang diberikan pada pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi dan kemajuan dari hasil terapi obat yang diberikan di instalasi rawat inap Rumah Sakit. Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
untuk analisis Drug Related Problem disajikan sama yang telah dikemukakan diatas, akan tetapi lebih mengkhususkan pada penggunaan obat DM serta obat hipertensi. 3. Tahap penyelesaian Data Data yang diperoleh dari tabulasi dievaluasi secara deskriptif eksploratif mengenai drug related problem–nya. Data berdasarkan pencatatan rekam medik tersebut dievaluasi kerasionalannya secara deskriptif-eksploratif mengenai drug related problems-nya. Dengan melihat drug related problems yang terjadi selama proses terapi dapat diketahui indikasi tidak mendapat obat, salah pilihan obat, dosis terlalu rendah, dosis terlalu tinggi, gagal menerima obat, efek samping obat, dan obat tanpa indikasi pada masing masing pasien. Data yang telah diperoleh tersebut kemudian dibandingkan dengan standar pengobatan untuk DM komplikasi hipertensi, kemudian data dievaluasi secara kasus per kasus. G. Kesulitan Penelitian Kesulitan selama penelitian antara lain kurangnya pengalaman didalam membaca lembar rekam medis terhadap data yang tercatat. Selain hal tersebut lembar rekam medis kadang tidak ada karena pasien rawat inap kembali dirumah sakit pada saat pengambilan data sehingga harus menunggu sampai lembar tersebut kembali. H. Analisis Hasil Analisis hasil mulai dapat dilakukan dengan melihat pasien DM komplikasi hipertensi meliputi umur, jenis kelamin, komplikasi, penyakit penyerta, tahap hipertensi, dan obat yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
1. Umur pasien dikelompokkan dalam 6 kelompok umur yaitu kelompok umur 35 – 44, 45 – 54, 55- 64, 65- 74, 75 – 84, 85 – 94 tahun. 2. Komplikasi dan penyakit penyerta DM komplikasi hipertensi. 3. Tahap hipertensi saat pasien masuk. 4. Obat obat yang digunakan dikelompokkan dalam kelas terapi obat, golongan obat, dan jenis obat. Pengelompokkan mengikuti pembagian obat berdasar Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI) 2000 (Anonim, 2000). 5. Perhitungan data di atas dengan cara jumlah kasus dibagi sampel (n = 30) kemudian dikali seratus persen. 6. Analisis DRP dari kasus DM komplikasi hipertensi dikhususkan pada penggunaan obat DM dan obat antihipertensi yang dibandingkan dengan standar atau guideline yang ada. Evaluasi dilakukan kasus perkasus, kasus yang dibahas dari 30 kasus terdapat 8 kasus yang bermasalah DRP dilihat dari terapi obat antidiabetika oral serta antihipertensi yang dipakai. Kasus tersebut dibandingkan dengan suatu standar yaitu American Diabetes Association (Anonim, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Berdasar Kelompok Umur Dari data yang diperoleh penderita DM komplikasi Hipertensi dibagi berdasar 6 kelompok umur. Menurut tabel urutan yang diperoleh penderita paling banyak terdapat dalam kategori umur 55–64 tahun yaitu sebanyak 36,67%, dikarenakan saat kelompok umur tersebut adalah puncak munculnya komplikasi dalam fase riwayat DM. Berdasar teori yang mendasari DM tipe 2 umumnya mulai tampak pada umur 40 tahun dan munculnya komplikasi setelah memasuki 10 tahun menderita DM. Teori lain menyebutkan bahwa angka harapan hidup di Indonesia sampai 70 tahun, kemungkinan sedikitnya pasien diatas kelompok umur tersebut karena sudah banyak pasien DM yang tidak bertahan atau meninggal.
20.00%
3.33%
3.33%
10%
35 - 44 tahun 45 - 54 tahun 55 - 64 tahun
75 - 84 tahun 36.67%
26.67%
65 - 74tahun
85 - 94 tahun
Gambar 3. Diagram Prosentase Pasien DM Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
2. Berdasar Jenis Kelamin Dari data yang diperoleh jumlah pasien berdasar jenis kelamin pada pasien DM komplikasi hipertensi pada jenis kelamin pria sebanyak 36,67% sedang pada jenis kelamin wanita sebanyak 63,33%. Namun data tersebut belum cukup mendukung bahwa penyakit DM lebih sering terjadi pada wanita, hanya saja memang kita ketahui bahwa jumlah populasi wanita lebih banyak dibanding pada pria, dan pada umumnya wanita khususnya di Indonesia banyak yang tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga hal tersebut memungkinkan kurang aktivitas dan berakibat pada obesitas yang mengarah pada DM, hal tersebut didukung teori adanya resistensi reseptor insulin pada jaringan terkait dengan obesitas dengan ditandai kenaikan BMI (Body Mass Index) dari 18 kg/m2 sampai 38 kg/m2 (Triplitt et al, 2005). Faktor yang lebih spesifik mengenai DM komplikasi hipertensi yang lebih banyak terjadi pada wanita yaitu adanya DM pada masa kehamilan atau gestasional yang apabila tidak tertangani dapat berlanjut kearah DM, timbulnya DM gestasional tersebut karena pola makan saat hamil tidak terjaga dan cenderung berlebihan mengakibatkan berkembang menjadi DM.
63.33%
70.00% 60.00% 50.00% 40.00%
36.67%
Laki - laki
30.00% 20.00%
Perem puan
10.00% 0.00%
1 Jenis kelamin
Gambar 4. Diagram Prosentase Jenis Kelamin Pasien DM komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
3. Berdasar Komplikasi Komplikasi penyerta adalah penyakit yang menyertai DM komplikasi hipertensi terkait dengan komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler. Komplikasi ini muncul seiring dengan kondisi pasien yang semakin parah atau ketika pasien tidak menyadari gejala awal penyakit DM gejala ini bisa dipakai dalam melihat tingkat keparahan dari DM komplikasi hipertensi. Prosentase penyakit yang terjadi paling banyak adalah strok yaitu sebanyak 9 kasus atau sekitar 30%, strok sendiri merupakan lanjutan dari hipertensi yang parah sehingga menyebabkan adanya sumbatan darah pada organ tertentu bila terjadi pada otak dapat berakibat kelumpuhan bahkan kematian. Komplikasi penyerta yang lain dapat dilihat prosentasenya didalam tabel berikut :
6.67% 30.00% 3.33% stroke
3.33%
infark miokard ulkus
3.33%
ganggren neuropati
3.33%
neufropati infeksi
6.67%
Gambar 5. Diagram jenis komplikasi lain Pasien DM komplikasi Hipertensi Tahun 2005 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005 4. Berdasar Penyakit Penyerta Penyakit penyerta dalah penyakit yang menyertai perjalanan penyakit DM komplikasi hipertensi tetapi bukan termasuk didalam komplikasi makro dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
mikrovaskuler. Penyakit ini dapat timbul akibat dari virus luar ataupun efek samping obat yang dipakai selama masa perawatan. Penyakit yang muncul ini juga mempengaruhi kelas terapi obat yang dipakai. Dari data penyakit penyerta yang muncul paling banyak adalah pusing sebanyak 26,67% penyakit tersebut muncul terkait dengan gejala tekanan darah yang naik umumnya disertai pusing. Prosentase penyakit lainnya dapat dilihat pada gambar : sesak nafas nyeri
23.33%
26.67%
30.00%
parkins on
20%
25.00%
pusing
20.00%
demam mual muntah
15.00%
3.33%
6.67% 3.33%
3.33%
3.33%
3.33%
5.00%
3.33%
10.00%
6.67%
pilek nyeri epigast rik batuk diare 0.00%
1
trauma kepala
Gambar 6. Prosentase Penyakit Penyerta Pasien DM komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005 5. Gambaran tingkatan tekanan darah pasien masuk Gambaran tingkatan tekanan darah pasien saat masuk perawatan di Rumah Sakit Panti Rapih dapat dilihat dalam ganbar dibawah ini. Dari diagram diperoleh gambaran bahwa tekanan darah pasien yang masuk mempunyai prosentase terbesar adalah hipertensi stage II dengan total prosentase 36,67%. Pasien DM dengan komplikasi hipertensi mulai diberikan terapi antihipertensi oral saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
memasuki tahap pre-hipertensi semakin tinggi tingkatan hipertensinya perlu diberikan kombinasi obat oral antihipertensi. Tujuan terapi untuk DM komplikasi hipertensi yaitu menurunkan tekanan darah kurang dari 130/80 mmHg.
NORMAL, 16.67% HIPERTENSI STAGE II, 36.67%
PRE HIPERTENSI, 16.67% HIPERTENSI STAGE I, 20.00%
NORMAL PRE HIPERTENSI HIPERTENSI STAGE I HIPERTENSI STAGE II
Gambar 7. Tahap Hipertensi Pasien DM Masuk di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005 B. Profil Pengobatan 1. Kelas Terapi Kelas terapi obat adalah banyaknya jenis obat yang diterima oleh pasien dalam periode pengobatannya, baik obat antidiabetika oral maupun obat lain yang digunakan bersamaan untuk mengobati penyakit penyerta ataupun komplikasi yang ada. Dari diagram dibawah
kita dapat melihat ada 11 kelas terapi
penggunaan obat hormonal terutama obat antidiabetika oral paling tinggi prosentasenya 96,67%, hal tersebut terkait dengan penanganan hiperglikemi yang terjadi pada pasien DM. Urutan kedua adalah obat kardiovaskuler 66,67% obat ini memiliki prosentase yang cukup tinggi juga mengingat penggunaan obat antihipertensi didalam menurunkan tekanan darah pasien serta obatkardiovaskuler golongan lain untuk mencegah kearah penyakit jantung yang lebih serius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Kelas terapi obat lain turut dipergunakan untuk mencegah komplikasi serta penyakit penyerta yang ada. Khusus untuk kelas terapi obat lain memuat obat kulit dan mata pada diagram penyakit penyerta memang tidak disertakan penyakit penyerta yang terkait mata dan kulit namun kita ketahui bahwa DM terutama komplikasi retinopati berpengaruh pada mata, serta komplikasi lain seperti ganggren dan ulkus tentunya dapat menimbulkan masalah pada kulit. obat hormonal
90.00%
80.00%
96.67%
100.00%
obat kardiovaskule r obat antibiotik
43.33%
obat saluran nafas
16.67%
obat saluran cerna
10%
10.00%
30.00%
20.00%
10%
30.00%
36.67%
40.00%
obat analgesik
36.67%
50.00%
obat depresan syaraf pusat
56.67%
60.00%
66.67%
70.00%
obat gizi dan darah
0.00%
1 kelas terapi
obat anti radang reumatik dan encok obat lain
Gambar 8. Diagram Prosentase Kelas Terapi Pasien DM Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005 2. Golongan Obat a. Obat Hormonal Obat antidibetika oral adalah obat yang digunakan untuk mengatasi keadaan kadar glukosa darah yang tinggi akibat adanya ketidakberesan didalam sistem kerja insulin, sehingga insulin tidak dapat mengubah glukosa agar masuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
ke jaringan sebagai cadangan makanan. Obat antidiabetika oral dipercaya mempunyai sistem kerja ganda di dalam dan di luar pankreas, efek di dalam pankreas yaitu mampu menstimulasi pankreas agar mengeluarkan insulin dengan seminimal mungkin kerja dari pankreas dan efek di luar pankreas yaitu mampu menstabilkan kadar glukosa darah (Rudnick, 2001). Obat yang mempunyai prosentase tertinggi dari pemakaian obat antidiabetika oral adalah golongan sulfonilurea di dalam penatalaksanaan DM, sulfonilurea mempunyai mekanisme memacu sekresi insulin untuk pengatasan keadaan hiperglikemia karena jumlah insulin yang ada dalam jaringan tidak tercukupi. Tabel V. Prosentase Penggunaan Obat Hormonal Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005 NO 1 2
GOL. OBAT Insulin Obat antidiabetika oral
KELOMPOK -
NAMA GENERIK -
NAMA DAGANG -
11
PROSEN TASE (%) 36,67
Sulfonilurea
glikazid
Diamicron
10
33, 33
glibenklamid glipizid
Glucovance Diabenese Glucotrol
2 1 2
6, 67 3, 33 6, 67
glikuidon
Glurenorm
1
3, 32
glimepirid metformin
Amaryl Metformin
5 2
16, 67 6, 67
Glucophage
3
10
2 2
6, 67 6, 67
2
6, 67
Biguanid
Miglinitida
repaglinid
Diabex Novonomin
Thiazolidine
pioglitazone
Actos
∑
b. Obat Kardiovaskuler Obat kardiovaskuler diperlukan untuk terapi komplikasi lanjut DM. DM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
komplikasi hipertensi yang tidak tertangani dengan baik mengarah pada Coronary vascular disease (CVD), seperti diterangkan diatas pada penderita DM komplikasi hipertensi darah terlalu kental akibat tingginya kadar gula yang terdapat didalamnya sehingga mengakibatkan adanya penyempitan pada pembuluh darah koroner serta jantung tentunya bekerja lebih keras, akibat dari hal tersebut mengakibatkan otot jantung lemah, penderita mengalami iskemia bahkan sebagian otot jantung mati karena kekurangan oksigen yang dapat memacu pula timbulnya angina. Obat antihipertensi dibutuhkan di dalam penanganan DM komplikasi hipertensi, hal tersebut berfungsi didalam penurunan tekanan darah dan bahaya metabolit sindrom yang akhirnya menjadi penyakit jantung koroner jika tidak tertangani dengan baik. Obat yang dipergunakan dalam penatalaksanaan proses terapi dalam rekomendasi American Diabetes Association(ADA)pengobatan DM komplikasi hipertensi rekomendasi utamanya adalah golongan penghambat ACE dan ARBs untuk mencapai tekanan darah 130/80 mmHg yang harus dicapai pada pasien DM komplikasi hipertensi. Dapat ditambahkan thiazid diuretik, pilihan obat bagi ibu hamil dapat digunakan methyldopa, labetolol, diltiazem, klonidin, dan prazosin. Dari tabel di atas penggunaan obat antihipertensi paling tinggi prosentasinya pada golongan penghambat ACE terutama kaptopril 36,67% kemudian ramipril 26,67%, baru golongan antagonis kalsium yaitu amilodipin sebanyak 16,67%. Penggunaan obat antilipidemikum terutama golongan statin yang mempunyai prosentase besar, mampu menghambat secara kompetitif enzim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
HMG CoA reduktase, yakni enzim pada sintesis kolesterol, terutama dalam hati, efektif dalam menurunkan kolesterol–Low Density Lipid (LDL), sedang golongan klofibrat mempunyai spektrum luas dapat mengurangi trigliserida, LDL, dan menaikkan High Density Lipid (HDL). Antiangina digunakan untuk mencegah serangan akut angina pectoris dan mencegah nyeri dada saat istirahat. Antagonis kalsium mampu memperkecil jumlah kalsium dalam sel yang berefek vasodilatasi pada pembuluh darah, mengurangi kontraksi otot jantung. Senyawa nitrat bekerja merelaksasi otot polos pembuluh vena, tanpa bergantung pada sistem persyarafan miokardium. Diuretik turut digunakan digunakan untuk mengurangi edema akibat gagal jantung dan pada dosis rendah mampu menrunkan tekanan darah. Golongan tiazid bekerja dengan cara menghambat reabsorpsi natrium pada tubulus distal, sedang golongan kuat mampu menghambat reabsorbsi cairan pada “loop” henle dam tubulus ginjal. Obat sistem koagulasi darah yang prosentasenya tinggi digunakan adalah hemostiptikum obat ini penggunaannya tinggi untuk mengatasi pendarahan yang timbul baik akibat luka ataupun pendarahan paska operasi. Terutama pada pasien DM proses pembekuan darah dapat berlangsung lama karena tingginya kadar gula didalam darah sehingga darah lebih kental namun sukar membeku. Antiplatelet bekerja dengan cara mengurangi agregasi platelet, sehingga dapat menghambat terjadinya pembentukan trombus pada sirkulasi arteri. Proses kerja dari obat tersebut terbukti mampu mencegah penyakit serebrovaskuler atau kardiovaskuler trombotik sehingga dapat mengurangi resiko kematian karena komplikasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
mengarah kepada penyakit seperti strok yang berdasar data komplikasi penyerta mempunyai prosentase yang tinggi. Tabel VI. Prosentase Penggunaan Obat Kardiovaskuler Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005 N O 1.
2.
GOLONGAN OBAT Antihiper tensi
Anti angina
KELOMPOK
NAMA GENERIK kaptopril
NAMA DAGANG Kapoten
∑ 11
PROSENTASE (%) 36, 67
ramipril
Triatec
8
26, 67
perindopril
Prexum
2
6, 6
Antagonis Reseptor Angiotensin II
losartan
Angioten
1
3, 33
valsartan
Blopress
3
1
Obat yang bekerja sentral Αlpha blocker
klonidin
Katapress
1
3, 33
doksazosin
Cordura
1
3, 33
Gol. Nitrat
isoborbid dinitrat
Cedocard
4
13, 33
β- Blocker
atenolol
-
0
Antagonis kalsium
nifedipin
Tanapress Nifedipin Adalat Tensivask Norvask
1 1 3 2 5
3, 33 3, 33 10 6, 67 16, 67
Herbesser
1
3, 33
ACE Inhibitor
amlodipin besilat diltiazem hidro klorid
3.
4.
5. 6. 7.
8.
Diuretik
Gangguan sirkulasi darah
nimodipin
Nimotop
2
6, 67
Gol.Kuat
furosemid
furosemid
1
3, 33
Lasix
3
10
Gol. Tiazid Vasodilator perifer
hidroklorotiazid nicegolin
Hct Sermion
1 2
3, 33 6, 67
klopidogrel
Plavik
1
3, 33
-
epinefrin bitartras
Ergotika
3
10
-
lidokain
Pletaal
4
13, 33
gemfibrozil
Lipira
1
3, 33
fenofibrat
Liphantyl supra
2
6, 67
Statin
kalsium atorvastatin simvastatin
Lipitor
4
13, 33
Simvastatin
2
6,67
Antiplatelet
dipiridamol
Hemostatik
asam traxenamat
Persantin Citaz Kalnex
1 1 4
3,33 3,33 13, 33
Obat Syok hipotensif Antiaritmia Obat hipolipidemik
Obat sistem koagulasi darah
-
Kelompok klofibrat
c. Obat Depresan Sistem Syaraf Pusat. Kelas terapi depresan syaraf pusat dengan prosentase tertinggi adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
golongan anti epilepsi. Obat epilepsi selain untuk pengobatan epilepsi juga dapat untuk mengatasi nyeri hebat yang tidak dapat tertangani hanya dengan parasetamol atau ibuprofen, pasien DM rentan terhadap nyeri berdasar data terdapat 3,33% pasien mengalami nyeri akibat adanya gangguan perfusi yang memacu nyeri pada bagian tubuhnya. Psikofarmaka terutama hipnotik dan ansiolitik berfungsi didalam membantu pasien tertidur serta mengatasi kecemasan akibat kondisi stress pada pasien dengan mekanisme meningkatkan neurotransmisi GABA(Gamma Amino Butyric Acid), suatu neurotransmitter penghambat penting disistem syaraf pusat. Tabel VII. Prosentase Penggunaan Obat Depresan Sistem Syaraf Pusat Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005 N O 1.
GOLONGAN OBAT Psikofarmaka
2.
Mual dan vertigo
KELOMPOK Hipnotik dan ansiolitik Antihistamin Obat mual
NAMA GENERIK alprazoram
NAMA DAGANG Xanax
∑ 1
PROSEN TASE (%) 3, 33
sinarizin
Meron
1
3, 33
metakloprop ramid-HCl domperidon Triheksi fenidil
Pimperan
2
6, 67
Vometa Triheksi fenidil
1 1
3, 33 3, 33
3.
AntiParkinson
Antimuskarinik
4.
Pemacu system syaraf pusat
Pemacu SSP
Mecokobal min
Metilcobalt
2
6, 67
5.
Antiepilepsi
-
klobazam
Klobazam
1
3, 33
gabapentin
Neurantin
1
3, 33
fenitoin
Dilantin
1
3, 33
pirasetam
Neurotam Fordensia
6 1
20 3, 33
d. Obat Saluran Cerna Obat saluran cerna digunakan didalam terapi berfungsi didalam mencegah efek samping dari obat oral DM dan juga pasien DM akibat hiperglikemia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
mengalami gastroparesis atau gangguan motilitas lambung yang mengakibatkan mual, dan rasa tidak enak pada saluran cerna. Penggunaan antitukak khususnya obat antasida mempunyai prosentase yang besar
dikarenakan golongan
sulfonilurea mempunyai efek samping mual, dapat diatasi dengan pemberian antasida untuk mengurangi produksi asam lambung yang berlebih, metformin dengan efek sampingnya antara lain mual muntah, bahkan ada sebagian obat diabetik oral yang menyebabkan gangguan pada otot pada usus besar dan diare seperti glikazid dan metformin HCl maka diperlukannya obat saluran cerna demi kenyamanan pasien DM komplikasi hipertensi. Tabel VIII. Prosentase Penggunaan Obat Saluran Cerna Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005 N O 1.
GOLONGAN OBAT Antitukak
2.
Antidiare
3.
Pencahar
4.
Obat gangguan pencernaan
KELOMPOK Antasida kandungan aluminium Khelatordan senyawa kompleks Antagonis Reseptor H2 Absorben dan pembentuk masa Pencahar stimulan Enzim pencernaan
NAMA GENERIK aluminium hidroksida
NAMA DAGANG Plantasid
∑ 5
PROSEN TASE (%) 16, 67
sukralfat
Inspepsa
1
3, 33
ranitidinHCl
Rantin
4
13, 33
atalpugit aktif
New Diatab
1
3, 33
Napokisulfat bisakodil pankreatin
Laxoberon
1
3, 33
Dulcolax Enzymfort
2 1
6, 67 3, 33
e.Obat Saluran Nafas Obat saluran nafas terutama obat asma digunakan mengatasi penyakit penyerta yang menyertai perjalanan penyakit pasien.Obat batuk antitusif untuk menekan batuk dan mengurangi frekuensi batuk serta obat alergi dipergunakan untuk terapi penyakit saluran nafas karena proses alergi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Tabel IX. Prosentase Penggunaan Obat Saluran Nafas Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005 NO 1.
GOLONGAN OBAT Antiasma
2.
antitusif
3.
antihistamin
KELOMPOK Stimulan adreno reseptor antitusif Antihistamin sedatif
NAMA GENERIK terbutalin sulfat Difen hidramin HCl feniramin hidrogen maleat Klorfeni ramin maleat
NAMA DAGANG Lintaz
∑ 1
PROSEN TASE (%) 3, 33
Sanadryl
1
3, 33
Avil
1
3, 33
Extra CTM
1
3, 33
f. Analgesik Obat analgesik antipiretik yang digunakan untuk mengobati demam yang sering muncul akibat penggunaan beberapa obat antihipertensi seperti penghambat ACE, selain itu analgesik bermanfaat untuk mengurangi nyeri yang ada ataupun akibat efek dari DM itu sendiri. Analgesik non opioid dapat digunakan untuk nyeri ringan seperti sakit kepala, sedangkan golongan opioid untuk nyeri yang hebat. Nyeri juga dapat timbul akibat terlalu lama berbaring sehingga bagian tubuh yang biasa beraktivitas harus terdiam ataupun berbaring mengakibatkan lama kelamaan timbul nyeri baik ringan ataupun nyeri berat Tabel X. Prosentase Penggunaan Obat Analgesik Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005 NO 1.
GOLONGAN OBAT Analgesik nonopioid
2.
Analgesik nonopioid
3.
Antimigrain
KELOMPOK -
terapi serangan migrain akut
NAMA GENERIK parasetamol as.mefenamat
NAMA DAGANG Sanmol Citaz
∑ 4 2
PROSENTA SE (%) 13, 33 6, 67
asetosal tioridina HCL
Farmasal Neuralgin Non flamin
1 3 1
3, 33 10 3, 33
tramadol
Tramal
2
6, 67
Ergotamintar trat Kodergokrina mesilat
Belaphen
1
3, 33
Hydergin
1
3, 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
g. Antibiotik Penggunaan
antibiotika
sebagai
antibakteri
didalam
proses
penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi terutama didalam perawatan lanjut terhadap ganggren dan ulkus agar tidak bertambah parah dengan adanya bakteri di lingkungan rumah sakit yang sering terjadi pada penderita DM, pada pasien DM tersebut ganggren dan ulkus makin mudah terjadi akibat kadar gula darah yang tinggi pada darah akibatnya luka yang ada lebih sukar sembuh sebab bakteri akan mampu bertahan dalam lingkungan dengan kadar gula yang tinggi. Selain untuk perawatan ganggren dan ulkus antibiotik diperlukan untuk komplikasi mikrovaskuler berupa infeksi, perlu diketahui bahwa penyakit DM juga menyebabkan pasien rentan terhadap infeksi seperti ISK (Infeksi Saluran Kencing), ISPA (Infeksi Saluran Nafas Atas). Maka Antibiotik yang merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroba atau fungi untuk menghambat
pertumbuhan
atau membunuh mikroba lain sangat diperlukan untuk mempercepat proses kesembuhan. Tabel XI. Prosentase Penggunaan Obat Antibiotik Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005 NO 1.
GOLONGAN OBAT Antibiotika
KELOMPOK Penisilin Sefalosporin dan β - laktam
Kuinolon Sulfonamida Amino glikosida
NAMA GENERIK Amoksisilin Seftriakson
NAMA DAGANG Chavamox Velocef
∑ 2 4
PROSENTA SE (%) 6, 67 13, 33
Fortum
2
6, 67
sefotaxim
Cefazol Starclaf
1 1
3, 33 3, 33
Levofloksasin Klortrimoksa zole Gentamisin
Reskuin Klortrimok sazole Gramycin
5 1
16,67 3, 33
2
6, 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
h. Obat Gizi dan Darah Obat gizi dan darah digunakan untuk menambah kondisi kesehatan pasien yang tentunya diharapkan mampu mempercepat proses penyembuhan, menjaga organ tetap berfungsi secara optimal, menambah tenaga, serta mengatasi gejala kekurangan nutrisi. Obat mineral yang turut ditambahkan mengatasi efek samping obat antihipertensi diuretik yang turut mengeluarkan mineral tubuh hypokalemia maka tambahan obat mineral agar keseimbangan mineral terjaga. Tabel XII. Prosentase Penggunaan Obat gizi dan darah Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005 NO 1.
2.
3.
GOLONGAN OBAT Vitamin
Tonikum
Cairan dan elektrolit
KELOMPOK
NAMA GENERIK vitamin B1
NAMA DAGANG Alinamin
1
PROSENTASE (%) 3, 33
vitamin B komplek
Neurobion
3
10
Vitamin C
Vitamin C
Zegase
1
3, 33
Vitamin D -
vitamin D PiritinolHcL Sitikolina ATP kalium L – aspartat
Onealfa Pharmaton Enerbol
1 2 1
3, 33 6, 67 3, 33
Nikolin Myoviton Asparka
3 1 1
10 3, 33 3, 33
NaCl
NaCl 0,9%
1
3, 33
NaCl
1 2 1
40 3, 33
1
3, 33
1
3, 33
Vitamin B
Pemberian oral Pemberian intravena
KAEN 3B Glukosa
Dekstrosa 5% Dekstrosa 10% Dekstrosa 40% Martos Meylon
2
6, 67
6 1
20 3, 33
Elektolit
Assering
9
30
Asam amino esensial
Ketosteril
1
3, 33
Natrium bikarbonat
4.
Nutrisi oral
Nutrisi enteral
∑
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
i. Obat Antiradang, Reumatik dan Encok
Obat antiinflamasi ada juga yang mempunyai efek analgesik akibat nyeri berulang pada proses peradangan yang sering terjadi pasien DM yang mengalami ulkus ataupun ganggren. Obat encok juga diperlukan mengingat pasien DM umumnya telah berusia lanjut yang mengakibatkan ototnya sudah mulai melemah ditambah lagi kondisi perawatan yang mengharuskan pasien lama berbaring ditempat tidur membuat banyak otot yang tidak bekerja sebagaimana mestinya yang pada akhirnya menyebabkan nyeri, encok ataupun keluhan otot yang lain. Tabel XIII. Prosentase Penggunaan Obat Antiradang, Reumatik, dan Encok Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005 NO 1.
GOLONGAN OBAT Obat reumatik dan gout
KELOMPOK Antiinflamasi non steroid Obat untuk gout
NAMA GENERIK ketoprofen
NAMA DAGANG Pronalges
∑ 1
PROSENTA SE (%) 3, 33
celekoxib
Celebrex
1
3, 33
kolsisin
Recorfan
2
6, 67
alupropinol
Zyloric
1
3, 33
j. 0bat lain Obat ini dipergunakan untuk menjaga kondisi mata baik akibat
DM
retinopati ataupun infeksi bakteri dari lingkungan. Demikian juga dengan obat kulit dapat dipakai untuk mengatasi gangguan kulit akibat dari ganggren ataupun ulkus yang turut mempengaruhi struktur kulit normal. Tabel XIV. Prosentase Penggunaan Obat Lain Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005 NO 1.
2.
GOLONGAN OBAT Sediaan untuk mata
Sediaan kulit
KELOMPOK
NAMA GENERIK
Kortikosteroid
NAMA DAGANG Cendicitrol
∑ 1
PROSENTASE (%) 3, 33
Antiinflamasi Lain
antazolin
Albalon
1
3, 33
Sediaan lain -
-
Matovit Kenalog
1 1
3, 33 3, 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
C. Gambaran DRP (Drug Related Problem) Pada Pelaksanaan Terapi DM Komplikasi Hipertensi Dari 30 kasus sebagai sampel pasien DM komplikasi hipertensi terdapat 8 kasus yang terbukti DRP. Dan dimuat dalam tabel dibawah ini. Tabel XV. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005 Kasus 1 Subjectives : No. RM 004967, Umur 59 tahun, jenis kelamin perempuan,lama dirawat 24–26/ 12/ 05 di kelas 3. Riwayat penyakit sekarang, pasien keringat dingin, sesak nafas, nyeri, kaki kram. Penyakit yang pernah diderita, Hipertensi dengan DM. Diagnosis masuk DM,Hipertensi. Diagnosis keluar DM,Hipertensi. Objectives : Parameter Kadar Gula Darah (mg/dl) Puasa Post Prandial Lemak Kolesterol LDL HDL Trigliserida Fungsi Ginjal Ureum Kreatinin As. Urat Fungsi Hati SGOT SGPT Suhu, Nadi, Nafas
Nilai normal 70 – 110 mg/ dl 100 – 140 mg/ dl
Tanggal Pemeriksaan 25 / 12/ 2005 116 mg/dl 125 mg/dl
< 200 mg/dl < 150 mg/dl <150 mg/dl > 40 mg/dl
214 mg/dl 107 mg/dl 44 mg/dl 204 mg/dl
10 – 50 mg/dl 0, 5 – 0, 9 mg/dl 2, 4 – 5, 7 mg/dl
56 mg/dl 1,4 mg/dl
0 – 32 U/ L 0 – 31 U/L 360 – 380C, 70 – 80x, 20x
25,6 mg/dl 28 mg/dl 360 C, 83x
130 / 80 Antara 170/80 - 140/90 Tekanan Darah Penatalaksanaan : Penggunaan obat antihipertensi Tensivask 1 x 1 dengan dosis 5 mg. Assessment : 1. Amlodipin Besilat termasuk dalam Calcium Channel Blocker dengan dosis untuk hipertensi dan angina 5 mg sehari maksimal 10 mg dengan efek samping terjadinya sakit kepala, edema, fatigue, mual, muka merah pusing, hiperplasia gusi, dan eritema multiform Rekomendasi : 1. Guideline menganjurkan pemakaian golongan penghambat ACE atau ARBs dengan satu atau kombinasi obat, untuk terapi lini pertama.Penggunaan untuk penghambat ACE dapat kaptopril dengan dosis 2 x 1 12, 5 mg, atau penggunaan ARBs golongan valsartan, losartan dengan dosis 1 x 1 50 mg sehari dengan kombinasi dengan 1obat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Tabel XVI. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005. Kasus 2 Subjectives : NO. RM 046387, Umur 76 tahun, Jenis kelamin:Laki laki Lama dirawat: 17 – 27/ 08/ 05 Diagnosis masuk: DM,Strok,Hipoglikemi. Diagnosis keluar : Hipoglikemi, dengan kompliksi Parkinson sindrom. Objectives : Parameter Nilai normal KadarGulaDarah(mg/dl) Puasa 70 – 110 mg/ dl Post Prandial 100 – 140 mg/ dl
Tanggal Pemeriksaan 18 19 20 23 26 75 201 183 192 142 141 253 229 -
Lemak < 200 mg/dl Kolesterol < 150 mg/dl LDL <150 mg/dl HDL > 40 mg/dl Trigliserida Fungsi Ginjal Ureum 10 – 50 mg/dl 19 Kreatinin 0, 5 – 0, 9 mg/dl 8, 4 As. Urat 2, 4 – 5, 7 mg/dl Fungsi Hati SGOT 0 – 32 U/ L SGPT 0 – 31 U/L 0 0 36 – 38 C 360 C, 80x, 22x Suhu 130 / 80 Antara 170/90 – 130/80 Tekanan Darah Penatalaksanaan : Penggunaan Norvask 1 x 1 dengan dosis 5 mg, Amaryl 1 x 1 (1 mg) Assessment : 1. Amlodipin Besilat termasuk dalam Calcium Channel Blocker dengan dosis untuk hipertensi dan angina 5 mg sehari maksimal 10 mg dengan efek samping terjadinya sakit kepala, edema, fatigue, mual, muka merah pusing, hyperplasia gusi, dan eritema multiform. Rekomendasi : 1.
Guideline menganjurkan pemakaian golongan penghambat ACE atau ARBs dengan satu atau kombinasi obat, untuk terapi lini pertama dibanding penggunaan Calcium Channel Blocker. Penggunaan untuk penghambat ACE dapat kaptopril dengan dosis 2 x 1 12, 5 mg, atau penggunaan ARBs golongan valsartan, losartan dengan dosis 1 x 1 50 mg sehari dengan kombinasi dengan 1 obat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Tabel XVII. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005 Kasus 3 Subjectives : NO. RM 086670, umur 67 tahun, jenis kelamin perempuan, lama dirawat 4 – 8/ 04/ 05. Diagnosis masuk DM, Hiperglikemi, Hipertensi. Diagnosis keluar DM II, komplikasi: Hipertensi. Riwayat penyakit sekarang , 1/ 04/ 05 = Lemas, pusing, minum Glucophage 1 x 1, Diamicron 1 x ½ tab, 4/ 04/ 05 = Lemas tekanan darah tinggi. Penyakit yang pernah diderita = 15 tahun riwayat DM. Objectives : Parameter Nilai normal Tanggal Pemeriksaan 5 10 12 Kadar Gula Darah 70 – 110 mg/ dl (mg/dl) 137 302 202 Puasa 100 – 140 mg/ dl 393 285 Post Prandial 70 - 100 mg/ dl 458 Sewaktu Lemak 222 mg/dl < 200 mg/dl Kolesterol 177 mg/dl < 150 mg/dl LDL 42 mg/dl <150 mg/dl HDL 320 mg/ dl > 40 mg/dl Trigliserida Fungsi Ginjal Ureum 10 – 50 mg/dl 36 mg/dl Kreatinin 0, 5 – 0, 9 mg/dl 1,3 mg/dl As. Urat 2, 4 – 5, 7 mg/dl 5, 2 mg/ dl Fungsi Hati SGOT 0 – 32 U/ L SGPT 0 – 31 U/L 0 0 36 – 38 C, 70 – 80x, 360 C, 88x, 18x Suhu, Nadi, Nafas 20x 130 / 80 Antara 180/100 – 160/100 Tekanan Darah Penatalaksanaan : Penggunaan Tanapress 1 x 1 dengan dosis 10 mg, insulin 10 U, Norvask 1 x ½ ( 5 mg), Diamicron 1 x 1, Glucophage 3 x ½ tab. Assessment 1. Obat antihipertensi yang mempunyai zat aktif Imidapril – Hcl masuk dalam golongan Calcium Channel Blocker, dosis awal pemakaian 5 – 10 mg sekali sehari. Efek samping obat cukup banyak antara lain demam, diare, sakit kepala, batuk. Rekomendasi : 1. Guideline menganjurkan pemakaian golongan penghambat ACE atau ARBs dengan satu atau kombinasi obat, untuk terapi lini pertama dibanding penggunaan Calcium Channel Blocker.Penggunaan untuk penghambat ACE dapat kaptopril dengan dosis 2 x 1 12, 5 mg, atau penggunaan ARBs golongan valsartan, losartan dengan dosis 1 x 1 50 mg sehari dengan kombinasi dengan 1 obat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Tabel XVIII. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005 Kasus 4 Subjectives : NO. RM 31195, Umur 77 tahun, Jenis kelamin laki – laki. Lama dirawat 24 – 28/ 12/ 2005 Diagnosis masuk DM, diagnosis keluar DM. Komplikasi Hipertensi, mual, muntah. Riwayat penyakit sekarang Mual, muntah, lemes, panas, tidak buang air besar. Penyakit yang pernah diderita Riwayat DM. Kelas perawatan = kls 1. Objectives : Parameter Nilai normal Tanggal Pemeriksaan Kadar Gula Darah Puasa 70 – 110 mg/ dl Post Prandial 100 – 140 mg/ dl Lemak < 200 mg/dl Kolesterol < 150 mg/dl LDL <150 mg/dl HDL > 40 mg/dl Trigliserida Fungsi Ginjal Ureum 10 – 50 mg/dl 98 mg/dl Kreatinin 0, 5 – 0, 9 mg/dl 3, 8 mg/ dl As. Urat 2, 4 – 5, 7 mg/dl Fungsi Hati SGOT 0 – 32 U/ L 14, 1 SGPT 0 – 31 U/L 11, 1 0 0 36 – 38 C, 70-80x, 20x 37, 80 C, 108x, Suhu, Nadi, Nafas 130 / 80 180 /90 – 120 / 80 Tekanan Darah Penatalaksanaan : Lasix 1 x 1 dengan dosis 40 mg, Glucotrol 1 x 1( 5 mg ) Assesment : 1. Antihipertensi yang digunakan sebagai diuretik kuat dengan dosis 40 mg 1x1. Efek sampingnya antaralain mual muntah, gangguan saluran cerna dan masih banyak efek lainnya terkait dengan organ hati dan ginjal. 2. Antidiabetika oral dengan zat aktif glipizid dan merupakan salah satu terapi utama bagi DM. Dengan dosis 1 x 1 (5mg) saat sebelum sarapan pagi. Rekomendasi : 1.
Guideline menganjurkan pemakaian golongan ACE Inhibitor atau ARBs dengan satu atau kombinasi obat, untuk terapi lini pertama dibanding penggunaan Antagonis kalsium.Penggunaan untuk penghambat ACE dapat kaptopril dengan dosis 2 x 1 12, 5 mg, atau penggunaan ARBs golongan valsartan, losartan dengan dosis 1 x 1 50 mg sehari dengan kombinasi dengan 1 obat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Tabel XIX. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005 Kasus 5 Subjectives : NO. RM 482511, Umur 47 tahun, Jenis kelamin perempuan, Lama tinggal 07 – 11/ 07/ 2005. Diagnosis masuk OBS Febris,DM, Hiperglikemi, Hipertensi. Diagnosa keluar DM, Hipertensi, Dislipidemia. Komplikasi ISK. Riwayat penyakit sekarang: pusing, panas dingin, menggigil, mual. Penyakit yang pernah diderita 4/ 07/ 05 = riwayat KB suntik alergi bengkak sulit jalan, kurang lebih 2 tahun riwayat DM. Kelas perawatan = 2 B. Objectives : Parameter Nilai normal Tanggal Pemeriksaan Kadar Gula Darah Puasa 70 – 110 mg/ dl 256 – 237 mg/ dl Post Prandial 100 – 140 mg/ dl 269 mg/ dl Lemak 203 mg/ dl < 200 mg/dl Kolesterol < 150 mg/dl LDL <150 mg/dl HDL 366 mg/ dl > 40 mg/dl Trigliserida Fungsi Ginjal 22 mg/ dl 10 – 50 mg/dl Ureum 0, 8 mg/ dl 0, 5 – 0, 9 mg/dl Kreatinin 3, 8 mg/ dl 2, 4 – 5, 7 mg/dl As. Urat Fungsi Hati SGOT 0 – 32 U/ L SGPT 0 – 31 U/L 0 0 36 – 38 C, 70 – 80x, 20x 360 C, 84x, 20x Suhu, Nadi, Nafas 130 / 80 140/ 80 – 110/ 70 Tekanan Darah Penatalaksanaan : Kaptopril 1 x 1 dengan dosis 12, 5 mg. Metformin 1 x 1 (5 mg), Glibenklamid 3 x ½ tab, Actos 1 x 1 (5 mg ) Assessment : 1. Obat antihipertensi golongan penghambat ACE. Dengan dosis pemberian 2 x 1 12, 5 mg, namun pada hipertensi berat dapat diberikan maksimal 2 x 1 dengan dosis 50 mg. Efek samping dari kaptopril antara lain batuk, mual, muntah, pusing, demam, dan gejala hipotensi saat dosis yang diberikan tidak tepat. Frekuensi pemberian kurang sehingga memungkinkan dosis yang diterima pasien kurang. Rekomendasi : 1. Dosis kaptopril perlu dinaikkan frekuensinya menjadi 2 x 1 12, 5 mg untuk pencapaian dosis maksimum terapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Tabel XX. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005 Kasus 6 Subjectives : NO. RM 486576, Umur 50 tahun, Jenis kelamin laki laki, Lama tinggal 10 -14/ 08/ 2005. Diagnosis masuk : DM, Leukocytosis. Diagnosis keluar DM. Komplikasi Leukositosis, Hipertensi, Cervical spondilosis, Stressed ST. Kelas perawatan kls 2 B. Objectives : Parameter Nilai normal Tanggal Pemeriksaan 10 11 12 Kadar Gula Darah Puasa 70 – 110 mg/ dl Post Prandial 100 – 140 mg/ dl Sewaktu 70 – 100 mg/ dl 285 397 – 142 213 Lemak 319 mg/ dl < 200 mg/dl Kolesterol 243 mg/ dl < 150 mg/dl LDL <150 mg/dl HDL 281 mg/ dl > 40 mg/dl Trigliserida Fungsi Ginjal Ureum 10 – 50 mg/dl 75 Kreatinin 0, 5 – 0, 9 mg/dl 3, 1 As. Urat 2, 4 – 5, 7 mg/dl 13, 1 Fungsi Hati SGOT 0 – 32 U/ L SGPT 0 – 31 U/L 0 0 36 – 38 C, 70 – 80x, 20x 360 C, 71x, Suhu, Nadi, Nafas 130 / 80 145/ 80 – 130/ 80 Tekanan Darah Penatalaksanaan : Herbesser 1 x 1 dengan dosis 60 mg, Novonomin 3 x 1 ( 2mg ), insulin. Assessment 1. Obat antihipertensi golongan Calcium Channel Blocker mengandung zat aktif diltiazem hidroklorida dosis 3 – 2 x 1 dengan dosis 60 mg. Frekuensi pemberian kurang mengakibatkan dosis yang masuk kurang. Rekomendasi : 1. Guideline menganjurkan pemakaian golongan penghambat ACE atau ARBs dengan satu atau kombinasi obat, untuk terapi lini pertama dibanding penggunaan Herbesser. Penggunaan untuk penghambat ACE dapat kaptopril dengan dosis 2 x 1 12, 5 mg, atau penggunaan ARBs golongan valsartan, losartan dengan dosis 1 x 1 50 mg sehari dengan kombinasi dengan 1 obat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Tabel XXI. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005 Kasus 7 Subjectives : NO. RM 160974 Umur 67 tahun, Jenis kelamin perempuan, Lama tinggal 19 – 23/ 09/ 2005. Diagnosis masuk: Anemia, Disponea, DM, Hipertensi, Post Stroke. Diagnosis keluar: Anemia, Disponea, Strok, CRT. Riwayat penyakit sekarang Selama 3 minggu pasien sesak nafas, minum obat teratur. Penyakit yang pernah diderita 1992 = sakit gula, 2003 = terkilir tidak bisa jalan opname, tahun 2005 = Infeksi ginjal, 2005 = hipoglikemi. Kelas perawatan = kls 2 A. Objectives : Parameter Nilai normal Tanggal Pemeriksaan Kadar Gula Darah Puasa 70 – 110 mg/ dl Post Prandial 100 – 140 mg/ dl Lemak Kolesterol < 200 mg/dl LDL < 150 mg/dl HDL <150 mg/dl Trigliserida > 40 mg/dl Fungsi Ginjal 10 – 50 mg/dl Ureum 0, 5 – 0, 9 mg/dl Kreatinin 2, 4 – 5, 7 mg/dl As. Urat Fungsi Hati SGOT 0 – 32 U/ L SGPT 0 – 31 U/L 0 0 36 – 38 C, 70 – 80x, 20x - , 134x, 40x Suhu, Nadi, Nafas 130 / 80 205/90 – 130/90 Tekanan Darah Penatalaksanaan : Lasix 2 x 1 ampul ( 20 mg ), klonidin 2 x 1 (0, 15 mg) Assesment : 1. Diuretika kuat dengan zat aktif furosemid dapat dipakai untuk pencapaian tekanan darah yang relative cepat dengan dosis 20 – 50 mg dalam sehari. Lasix beresiko terhadap kerusakan hati, mual, muntah, hipokalemia. Rekomendasi : 1. Guideline menyarankan pemberian obat untuk DM khususnya komplikasi Hipertensi harus ACEI atau ARB baru kombinasi dengan obat antihipertensi. Jadi pemakaian Lasix harus dibantu ACEI atau ARB untuk pemaksimalan efek terapi penurunan tekanan darah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Dari hasil evaluasi 7 kasus yang terbukti DRP. Kasus 1, 2, 3, 4, 6, 8 pilihan obat tidak tepat, kasus 5 dan 6 dosis terlalu rendah. 5. Outcome Outcome therapy adalah keadaan dimana pasien pulang dari rumah sakit setelah menjalani perawatan kondisi tekanan darah saat keluar semakin membaik ataupun memperparah keadaan dari pasien, lama tinggal, serta alasan pasien keluar dari rumah sakit. Pasien DM komplikasi hipertensi selama proses perawatan perlu dimonitor keadaan penyakitnya. Monitor keadaan meliputi pemeriksaan tekanan darah serta kadar gula pasien untuk menentukan kemajuan dalam proses terapi. Proses monitor tersebut menentukan pasien lama tinggal di rumah sakit. Gambaran lama tinggal pasien dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel XXII. Lama Tinggal Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005 LAMA KONDISI ∑ PROSENTASE(%) TINGGAL (Hari) 1-3 4- 6 7-9 10 - 12 16 - 18 19 - 21
Sembuh = 2 Buruk = 1 Sembuh =7 Membaik = 4 Buruk = 3 Sembuh = 7 Membaik = 2 Buruk = 1 Sembuh = 1 Buruk = 1 Membaik = 1
3
10
14
46, 67
10
33, 33
1 1 1
3, 33 3, 33 3, 33
Berdasarkan lama tinggal yang menempati urutan terbanyak adalah lama tinggal 4 - 6 hari dirumah sakit dengan pasien yang membaik 7 orang. Kondisi membaik disini adalah kondisi dimana tekanan darah serta kadar gula pasien membaik dan sesuai acuan standar. Dilihat dari lama tinggal yang relatif singkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
serta keadaan pasien membaik dapat dilihat bahwa penanganan yang dilakukan sudah baik. Tabel XXIII. Prosentase Tekanan Darah Keluar Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005 JENIS TEKANAN DARAH SAAT (mmHg) PROSENTASE ∑ HIPERTENSI Normal kurang dari 120/80 mmHg Pre- hipertensi lebih dari 140/90 mmHg Hipertensi Stage I 160/90 mmHg
Hipertensi Stage II lebih dari 160/100 mmHg
MASUK 120/70 130/90 130/90 130/80 140/90 140/90 140/80 150/90 150/80 140/100 160/90 160/90 160/90 160/90 152/119 160/90 160/100 170/80 180/100 180/100 219/122 170/90 195/105 182/110 198/98 170/100 200/100 150/100 180/110
KELUAR 130/70 110/70 110/60 145/80 190/90 140/90 120/80 130/80 130/90 100/60 130/80 170/110 120/80 110/90 130/80 130/70 160/90 140/90 160/100 120/80 140/80 130/80 140/80 145/80 130/80 140/100 150/90 140/70 160/72
(%)
(n=30) 5
16, 67
5
16, 67
6
20, 00
12
36, 67
Sasaran terapi DM komplikasi hipertensi adalah pencapaian tekanan darah dibawah 130/80 mmHg untuk pasiennya. Dan dari data diatas menunjukkan penanganan hipertensi cukup baik dengan pencapaian tekanan darah ≤130/ 80 mmHg tercatat 14 kasus dari jumlah pasien sebagai sampel 30 orang. Setelah menjalani proses terapi dirumah sakit pasien dijinkan pulang yang sepenuhnya merupakan kewenangan dari dokter yang merawat. Di rumah sakit sendiri pulang dalam keadaan membaik biasa disebut boleh pulang atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
rekomendasi dokter. Namun selama proses terapi tidak dapat dipungkiri adanya pasien yang menginginkan pulang atas permintaan sendiri hal tersebut dapat terjadi oleh beberapa hal antara lain kondisi ekonomi, ataupun pasien sudah putus asa mengingat usia yang sudah lanjut, ataupun keadaan selama mendapat perawatan kondisinya semakin memburuk bahkan meninggal, hal tersebut dapat terjadi bila pasien sudah terlalu parah kondisinya saat dibawa kerumah sakit. Di Panti Rapih sendiri data alasan keluar pasien DM komplikasi hipertensi 2005 tersebut dapat dilihat dari gambaran dibawah ini : 66.67% 70.00%
prosentase
60.00% 50.00% 40.00% 30.00%
20.00% 13.33%
20.00% 10.00% BLPL
0.00% 1 jenis outcome
APS Mening gal
Gambar 9. Diagram Outcome theraphy pasien DM komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005 E. Rangkuman Bahasan Telah dilakukan penelitian yang bertujuan mengevaluasi penatalaksanaan pasien DM komplikasi hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif non analitif yang bersifat retrospektif. Bahan penelitian yang digunakan adalah laporan sub–bagian rekam medis. Acuan standar atau guideline yang digunakan adalah acuan yang dikeluarkan oleh ADA(American Diabetes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Association, karena RSPR belum mengeluarkan acuan standart sendiri didalam proses penatalaksanaanya. Hasil yang diperoleh dari penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi diperoleh data bahwa pasien yang paling banyak ditangani adalah pasien dengan umur 55 – 64 tahun 11 kasus (36,67%). Penderita yang paling banyak umumnya kaum wanita 19 kasus (63,33%), komplikasi penyerta yang paling banyak selain hipertensi yaitu stroke 9 kasus (30%), penyakit penyerta dengan prosentase tinggi yaitu pusing 8 kasus(26,67%), tahap hipertensi pasien masuk paling banyak hipertensi stage II dengan prosentase 11 kasus (36,67%) . Kelas terapi obat yang paling banyak digunakan adalah obat hormonal berupa antidiabetika oral 29 kasus (96,67%) dan obat kardiovaskuler 20 kasus (66,67%). Golongan obat yang paling banyak digunakan adalah Sulfonilurea (70%) dan ACEI dengan prosentase yang sama (70%). Jenis obat yang paling banyak digunakan adalah kaptopril dengan jumlah 11 kasus. Dari hasil evaluasi Drugs Related Problem (DRP), berikut adalah ringkasan dari DRP diatas : Tabel. XXIV Ringkasan DRP( Drug Related Problem) Nomor kasus 1, 2, 3, 4, 6, 8 5, 6
Jenis DRP Pilihan Obat yang tidak tepat Dosis terlalu rendah
Outcome therapy dari pasien DM kompilkasi hipertensi diperoleh data lama tinggal pasien paling banyak 4–6 hari dengan jumlah 14 kasus (46,67%) dengan keterangan bahwa 7 pulang dalam keadaan membaik, urutan kedua 7–9 hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
dengan jumlah 10 kasus (33,33%) dengan keterangan 7 pulang dengan keadaan membaik. Pasien yang tekanan darahnya berhasil diturunkan ≥ 130/80 mmHg adalah 14 kasus dari 30 kasus yang ada. Alasan pasien pulang adalah atas rekomendasi dokter Boleh Pulang (BLPL) sebanyak 66,67%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari data yang diperoleh dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1.
Profil pasien DM komplikasi hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, hasil yang diperoleh dari penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi diperoleh data bahwa pasien yang paling banyak ditangani adalah pasien dengan umur 55–64 tahun 11 kasus (36,67). Penderita yang paling banyak umumnya kaum wanita 19 kasus (63,33), Komplikasi penyerta yang paling banyak selain hipertensi yaitu stroke 9 kasus (30), penyakit penyerta dengan prosentase tinggi yaitu pusing 8 kasus (26,67), Tahap hipertensi pasien masuk paling banyak Stage II dengan prosentase 11 kasus (36,67).
2.
Kelas terapi obat yang paling banyak digunakan adalah obat hormonal 29 kasus (96,67) dan obat kardiovaskuler 20 kasus (66,67). Golongan obat yang paling banyak digunakan adalah sulfonilurea dan ACEI dengan prosentase sama yaitu sebanyak 21 kasus (70). Jenis obat yang paling banyak digunakan adalah kaptopril dengan jumlah 11 kasus (36,67).
3.
Hasil dari evaluasi DRP (Drug Related Problem) didapat 6 kasus pilihan obat tidak tepat, 2 kasus dosis terlalu rendah.
4.
Outcome therapy dari pasien DM komplikasi hipertensi diperoleh data lama tinggal pasien paling banyak 4 – 6 hari dengan jumlah 14 kasus (46,67) dengan keterangan bahwa 7 pulang dalam keadaan membaik, urutan kedua
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
7–9 hari dengan jumlah 10 kasus (33,33) dengan keterangan 7 pulang dengan keadaan membaik. Pasien yang tekanan darahnya berhasil diturunkan ≥ 130/ 80 mmHg adalah 14 kasus. Alasan pasien pulang adalah atas rekomendasi dokter atau boleh pulang sebanyak 66,67%.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa masih tingginya angka penderita DM komplikasi hipertensi maka dapat disarankan penelitian lanjutan dibawah ini sebagai pelengkap didalam proses penatalaksanaannya dikemudian hari: 1. perlu diadakan penelitian serupa dengan rumah sakit yang berbeda sebagai bahan perbandingan terhadap hasil yang telah didapatkan 2. dari hasil penelitian yang didapatkan dapat disarankan agar RS. Panti Rapih Yogyakarta mempunyai standar acuan pengobatan DM komplikasi hipertensi, sehingga memudahkan pelayanan terhadap pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000, CV. Agung Seto, Jakarta
Anonim, 2002, Treatment of Hypertension in Adult With Diabetes, dalam htpp://care. diabetes journals.org/cgi.Diakses tanggal 8 Agtustus 2006
Anonim, 2003, Hypertension in Diabetes Mellitus, dalam htpp://hyper.aha. journals.org/cgi.Diakses tanggal 8 agustus 2006
Anonim, 2005. Standards of Medical Care In Diabetes , http://care. diabetes journal. Org/cgi/content/full/28/suppl.diakses 13 Mei 2006
Cipolle, R. J., Strand, L. M., and Morley P.C., 1998, Pharmeceutical Care Practise, Chapter 3, McGraw-Hill, New York, 75-83
Damayanti, D., 2000, Gambaran Penggunaan Obat pada Pasien Diabetes Melitus di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Agustus-September Tahun 1998, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Danapriatna, N., dan Setiawan, R., 2005, Pengantar Statistika, Graha Ilmu, Jakarta
Genauth, S., 2003, Diabetes Mellitus, dalam Dale. C. D., and Fermon. D. D., Scientific American Medicines,Volume 1,New York, 578 – 607
Guyton, A. C. and Hall, J. E., 1996, Textbook of Medical Physiology, diterjemahkan oleh Irawati Setiawan, LMA. Ken Ariata Tengadi, Alek Santoso, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Karam.J.H.,dan Forsham P.H.,2000.Diabetes Melitus, dalam F.S. Greenspan dan J.D. Baxter., Endrokrinologi Dasar dan Klinik, edisi 4, Penerbit buku kedokteran EGC, 742- 823
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Kountour, R., 2003, Metode Penulisan untuk Penelitian Skripsi dan Tesis, Seri Umum, Nomor 5, Penerbit PPM, Jakarta, 105
Muthalib, A., 2000, Komplikasi Diabetes Melitus, Medika no 9, XXVI, 26
Nadeak, N, I., 2000, Pola Penggunaan Antidiabetika Oral bagi Pasien Diabetes Melitus Rawat Jalan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta (Periode Januari-Desember 1998), Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Oparil, S., and Calhoun, D.A., 2003, Hypertension, dalam Dale. C. D., and Fermon. D., Scientific American Medicines,Volume 1, New York,195 – 209
Pacheco.C.A., Paroot. A. M., and Raskin. P., 2002 ,Treatment of Hypertension in Adult With Diabetes, dalam htpp://care. diabetes journals. org/cgi.Diakses tanggal 10 November 2005
Pratiknya, A.W., 2001. Dasar Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 10-18; 176-183
Ritter, J.M., Lewis, L.D., dan Mant, G.K., 1999, A Textbook of Clinical Pharmacology, Fourth Edition, Arnold, London, 417-426
Rudnick. G., 2001, Clinical Pharmacology Made Incredibly Easy, Springhouse Corporation, Pennysilvania, 101 – 134, 283 - 287
Saseen. J. J., dan Carter.L. B., 2005, Hypertension , dalam Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Sixth Edition, edited by J.T. Dipiro, McGraw-Hill Companie, Inc., 185- 217
Sirait, F., 2003, Analisis Kepatuhan Penggunaan Obat Pasien DM Tipe-2 di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2003, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Suyono. S,1994. Ilmu penyakit Endokrin dan metabolik,dalam Ilmu Penyakit Dalam,edisi 2, diedit oleh Soeparman, Balai Penerbit FKUI., Jakarta. 365533
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Triastuti, F.E., 2004, Gambaran Peresepan Obat pada Pasien DM Tipe-2 di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 20012002, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Triplitt, C.L., Reasner, C.A., dan Isley, W.L., 2005, Diabetes Mellitus,in Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Sixth Edition, (Eds) J.T. Dipiro, McGraw-Hill Company, Inc., 1333-1363
Zenella. M. T., Kohlman. Jr.,O., and Ribeirro.A. B., 2001.Treatment of Obesity Hypertension and Diabetes Syndrome, dalam http://hyper. aha. Journals.org/cgi.diakses tanggal 8 Agustus 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
DATA PASIEN DM KOMPLIKASI HIPERTENSI TAHUN 2005 di RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA NO.
No.RM
U
JK
Diagnosis
Obat
Masuk, Keluar, Komplikasi
Jenis
Lama pemberian
Tanda Vital
pemberi an
TD
Data lab
Out come
perHari (DS/ST)
1
004967
59
P
M : DM,Hipertensi K : DM,Hipertensi Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = Pasien keringat dingin, sesak nafas, nyeri, kaki kram Penyakit yang pernah diderita = Hipertensi dengan DM
Tensivask 1x1 ( 5 mg ) Myofiton 3x1 Recolfar 2x1 Celebrex 1x1 Clobazam 1x1
Oral
25 / 12 /05
TD = 170/ 80
Oral
25 / 12 /05
Suhu = 36 0 C
Oral
25 / 12 /05
Oral
24-25/12/05
Nadi = 83 x
Oral
25 / 12 /05
Nafas = -
170/80 170-140/90 140/90
Kadar Gula Puasa = 116mg/dl PP =125mg/dl Fungsi hati SGOT=25,6 SGPT=28
BLPL
Ginjal U = 56 Cr = 1,4
Tanggal masuk = 24/ 12/ 05 Tanggal keluar = 26/ 12/ 05
Lemak Koles =214 LDL = 107 HDL = 44 Trigli=204
Lama tinggal = 3 hari Kelas perawatan = kls 3 Diit DM = Infus = NaCl, Asering 2
046387
76
L
M : DM, Stroke, Hypoglikemi K : Hypoglikemi Komp : Parkinson sindrome Riwayat penyakit sekarang = Penyakit yang pernah diderita =
Neurotam 4x1 (3 gr ) Methylcobalt 1 amp/hari Sermion 3x1 Sifrol 3x1
Injeksi
17-23/8/05
TD = 160/ 90
160-130/9080
Injeksi
17-23/8/05
Suhu = 36 0 C
140-130/8090
Oral
18-23/8/05
Oral
18-23/8/05
Nadi = 80 x
170-130/9080
Kadar Gula Puasa 18/8/05 = 75 mg/dl 19/08/05 = 201 mg/dl 20/08/05 = 183 mg /dl 23/08/05 = 192 mg/dl 26/08/05 = 142 mg/dl
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Tanggal masuk = 17/ 08 05 Tanggal keluar = 27/ 08/ 05 Lama tinggal = 10 hari Kelas perawatan = Diit DM = 1500 Kalori Infus = Martos 10, Assering
3
066196
85
P
M :DM, Hipertensi K : DM, Hipertensi, Stroke
Norvask 1x1 ( 5 mg ) Diabetone 1x1 Reskuin 1x1 (500mg) Amaryl 1x1 (1 mg ) Dulcolax 1 x 1 tub Neurotam 3x1 Reskuin 1x1 1 flash Sermion 3x1 Sifrol 3x1 Norvask 1x1 (10 mg ) Reskuin 1 x1 (500 mg ) Diabetone 1 x1 Neurotam 3x1 Amaryl 1x1 (1 mg )
Pletaal 1 x1 (100mg) Plavix 1x1 Diabex
Oral
20-23/8/05
Oral
18-23/8/05
Injeksi
17-23/8/05
Nafas = 72 x
150-130/9080 140130/100-90 130-120/9080
Oral
PP 18/08/05 = 141 mg /dl 19/08/05 = 253 mg/dl 20/08/05 = 229 mg/dl Ginjal U = 19 Cr = 8,4
23-26/8/05 140-130/9080
peroral Oral
23-26/8/05
150-130/8090
Injeksi
23-26/8/05
130-120/80
Oral
24-26/8/05
Oral
24-26/8/05
Oral
24-27/8/05
Injeksi
26-27/8/05
Oral
24-27/8/05
Oral
27/8/05
Oral
27/8/05
130/90-80
Oral
16-21/12/05
TD = 140/ 90
140-130/ 90-80
Kadar Gula OT =121mg/dl
16-21/12/05
Suhu = 36 0 C
150-
Fungsi hati SGOT=14
Oral Oral
APS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Komp : Hipertensi, Stroke Riwayat penyakit sekarang = Bicara tidak jelas, malam tidak bisa tidur. Penyakit yang pernah diderita = 1998 = Stroke ringan 1999 = Stroke hemipera dextra 2003 = Stroke ulang, ulkus DM dijari kaki 2005 = Stroke 2005 = Post stroke
3 x ½ tb Semax 4 x 2 tts Tarakan 3x1 Nicolin 2x1 (2mg) Triatec 1 x2½ tb
1621/12/05 16-21/12/05
Nadi = 88 x
Oral 16-21/12/05 Oral
Nafas = 22 x
110/100-80
SGPT=12,1
180120/100-80
Ginjal U = 25 Cr = 0,8
150-100/90
16-21/12/05 150-130/80 Oral 16-21/12/05
130-100/8070
Lemak Koles =186 LDL = 119 HDL = 37 Trigli=214
150-110/8070
Tanggal masuk = 15/ 12/ 05 Tanggal keluar = 22/ 12/ 05
140/90
Lama tinggal = 8 hari Kelas perawatan = Utama Diit DM = Infus = NaCl
4
492194
64
P
M : Hipoglikemia K : DM + Hipoglikemia Komp : Riwayat penyakit sekarang = 19/09/ 05 pukul 16.00 pimgsan gula darah 33 mg / dl
Alinamin 3x1 Velosef 3x1 (500 mg )
Oral
20 -25/ 9 /05
Oral
21 – 25/9/05
TD = 140/ 80
140 -120/8070
Suhu = 35, 5 0C
130 -120/8050
Nadi = 80 x
140/90 140/90
Nafas = -
Kadar Gula Puasa 24/9/05 = 162 mg/dl PP 24/9/05 = 197 mg/dl Ginjal U = 29 Cr = 0,8 A. Urat = 0,4
Penyakit yang pernah diderita = Katarak
140-120/9080
Tanggal mauk = 19/ 09/ 05 Tanggal keluar = 25/ 09/ 05
130-120/8070
Hati SGOT = 25, 1 SGPT = 12, 8
Lama tinggal = 6 hari
120/80
Lemak
APS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Koles =145 Trigli=87
Diit DM = 1700 Kalori Infus = Dekstrosa 5 % 5
086670
67
P
M : DM, Hiperglikemi, Hipertensi K : DM II Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = 1/ 04/ 05 = Lemas, pusing, minum Glucopage 1 x 1, Diamicron 1 x ½ tab 4/ 04/ 05 = Lemas tekanan darah tinggi Penyakit yang pernah diderita = 15 tahun riwayat DM Tanggal masuk = 4/ 04/ 05 Tanggal keluar = 8/ 04/ 05 Lama tinggal = 8 hari Kelas terapi = Diit = 1700 Kalori Infus = NaCl
Tanapress 1x1 (10mg) Tanapress 1x1 (5 mg ) Metilcobalt 2x1 (250 mg ) Persantin 3x1 (25 mg ) Insulin 10 U Norvask 1 x ½ tab (5 mg) Liphantyl 1x1 (100 mg ) Norvask 1x1 (5 mg ) Diamicron MR 1x1 Glucophage 3 x ½ tab Tanax 1x1 (0,25 mg ) Diamicron MR 1x2 Tanapress 1x1 (10 mg ) Methylcobalt
TD = 180/ 100
Oral
4-10/4/05
Oral
4//4/05
Suhu = 36 0 C
Oral
4 – 10/4/05
Nadi = 88 x
Oral
4 – 10/4/05
Nafas = 18 x
Injeksi
5, 8, 9/4/05
180/100 190160/100-90 170150/100-80 200150/110-90 200150/130-90
Oral
6-10/4/05
200160/110-90
Oral
7-10/4/05
190170/110-100
Oral
8-11/4/05
190170/110-100
Oral
9-11/4/05
190160/110-100
Oral
9-11/4/05
Oral
9-11/4/05
Oral
11/4/05
Oral
11/4/05
Oral
11/4/05
Kadar Gula Puasa 5/4/05 = 137 mg/dl 10/4/05 = 302 mg/dl 12/4/05 = 202 mg /dl PP 10/4/05 = 393 mg/dl 12/4/05 = 285 mg/dl Sewaktu 5/4/05 = 458 mg/dl Ginjal U = 36 Cr = 1,3 A. Urat = 5,2 Lemak Koles =222 LDL = 177 HDL = 42 Trigli=320
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
2x1 (250 mg ) Persantin 3x1 (25 mg ) Liphanthyl 1x1 (100 mg )
6
109274
65
P
M : DM,IHD K : DM,IHD Komp : Dislipidemia, Dyspepsia Indiestion, Lipid storage disorder Riwayat penyakit sekarang = Demam, mual muntah, pilek, jantung berdebar Penyakit yang pernah diderita = April 2001 = Febris dan Dyspepsi Januari 2005 = ISPA, DM minum Diamicron MR 1 x 1 Tanggal masuk = 02/ 06/ 05 Tanggal keluar = 08/ 06/ 05 Lama tinggal = 7 hari Kelas perawatan = 1B Diit DM = Infus = Martos
Motilium 3x1 Diami cron 1 x 2 tab Lipitor 1x1 Reskuin 1x1 (500 mg) Plantasid 3x1 Mefinal 1x 1 (500 mg) Diami cron MR 1 x 3 tab Glucho phage 2x1 Triatec 1x1 ( 5 mg) Mefinal 3x1 ( 500 mg) Cordaron 2 x ½ tab
Oral
11/4/05
Oral
11/4/05
Oral
2-8/6/05
Oral
2/ 6 /05
TD = 150/90
180150/100-70
Suhu = 37, 20 C
190130/110-90
Oral
2-7/6/05
Oral
2-4/6/05
Nadi = 105 x
140-130/9080
3-8/6/05
Nafas = 28 x
130-120/80
Oral Oral
3/6/05
140-130/9080 150-120/90
Oral
2-8/6/05 130/80
Oral
3-7/6/05
Oral
4-7/6/05
Oral
3-7/6/05
Oral
4-7/6/05
Kadar Gula Puasa = 323mg/dl PP =294mg/dl Fungsi hati SGOT=24,8 SGPT=29 Ginjal U = 31 Cr = 0,6 Lemak Koles =236 LDL = 161 HDL = 50 Trigli=245
Jantung CKMB =17 LDH= 508,9
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
7
144658
47
P
M : DM, Hiperglikemia K : DM, Hiperglikemia Komp : TIA Riwayat penyakit sekarang = Pusing, Tekanan darah 220/ 160 Penyakit yang pernah diderita = DM, Hypertensi Tanggal Masuk = 05/ 04/ 05 Tanggal keluar = 13/ 04/ 05 Lama tinggal = 9 hari Kelas perawatan = 3 Diit DM = Infus = Nacl, Assering
Neurotam 1 x1 ( 12gr ) Neurotam 4x1 (3 gr) Sermion 3X1 (5mg) Pletaal 2x1 (50 mg) Insulin RI 3X8U Analsix 3x1 Captopril 3x1 (12,5 mg) Clonidin 3x1 (75 mg) Diami cron 1x1 Clonidine 3x1 (150 mg) Adalat oros 1x1 Piracetam 3x1 (1200mg) Sermion 3x1 (5mg) Pletaal 2 x 50mg Analsix 3x1 Captopril 3x1 (12mg)
Injeksi
Injeksi
5 / 4 / 05
TD = 160 / 90
220150/160-100
5-9/4/05
Suhu = 36 0 C
190160/120-100
Oral
5-11/4/05
Nadi = 86 x
190160/120-90
Oral
5-11/4/05
Nafas = -
200180/130-120
Injeksi
5- 6/4/05
200/130
Oral
5-11/4/05
180140/120-120
Oral
6-11/4/05 170130/110-80
Oral
6-8/4/05 160120/100-80
Oral
7-13/4/05 170180/130-110
Oral
8-13/4/05
Oral
9-13/4/05
Oral
11-13/4/05
Oral
12-13/4/05
Oral
12-13/4/05
Oral
12-13/4/05
Oral
12-13/4/05
Kadar Gula Puasa = 161 mg/dl Fungsi hati SGOT=15,0 SGPT=10,9 Ginjal U = 30 Cr = 0,7 Asam urat = 6,4 Lemak Koles =186 LDL = 128 HDL = 31 Trigli=194
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Cipro floksasin 1x1
8
162772
63
L
M : DM, Curiga Stroke Iskemi K : DM, Hipertensi Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = Penyakit yang pernah diderita = Tanggal masuk = 26/ 04/ 05 Tanggal keluar = 3/ 05/ 05
Neurotam 1x1 (12 gr ) Neurotam 4X1 ( 3 gr ) Sermion 3x1 Amaryl 1x1 Neurobion 1x1 Kalnex 1 x 1 amp
Oral
13 / 4 /05
Injeksi
26/4/05
TD = 120/70
130-120/9070
Injeksi
27/4-1/5/05
Suhu = 36 0 C
150130/100-80
Oral
26-27/4-2/5/05
Nadi = 80 x
170130/110-90
Oral
29/04/05 Nafas = -
160-110/9070
Oral
29/4-2/5/05
Oral
29/4/05
160140/110-90
Kadar Gula Puasa 27/4/05 = 132 mg/dl 2/5/05 = 181 mg/dl PP 27/4/05 = 213mg/dl 2/5/05 = 285 mg/dl Ginjal U = 39 Cr = 0,9 A.Urat = 6,1 Lemak
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Lama tinggal = 8 hari Kelas perawatan = Diit DM = 1700 Kalori Infus = Asering
9
189055
55
L
M : DM, Hipertensi, K : DM, Hipertensi Komp : Enteritis Riwayat penyakit sekarang = Pasien mau check Penyakit yang pernah diderita = 1992 = DM 2001 = Typoid 2004 = Hemicolektum
Pronalgess sup 1 x 1 tub Ariceff 1x1 kalnex 3x1 (500 mg ) Amaryl 1x1 (1 ½ mg ) Biopress 1x1 (8 mg ) Amaryl 1x1 (2 mg ) Neurobion 1x1 (5000 mg ) Sermion 3x1 Ariceff 1x1
Peroral
Diami cron 1x1 Triatec 1x1 (5mg) Pharma Ton 1x1 Matovit 1x1
29/4/05
Oral
30/4-1, 2/5/05
140110/100-80
Oral
29/4-2/5/05
140-130/90
Oral
30/4-2/5/05
160130/100-70
Oral
1-3/5/05
Oral
3/5/05
Oral
3/5/05
Oral
3/5/05
Oral
3/5/05
Oral
26-28/1/05
TD = 160/ 90
Oral
26-28/1/05
Suhu = 36 0 C
160 / 90 160-150/90
Oral
27-28/1/05
Oral
27/1/05
Nadi = 84 x Nafas = -
150-120/9080
Koles =191 LDL = 122 HDL = 45 Trigli=186
Kadar Gula OT =186mg/dl HbA1C =11,5 Fungsi hati SGOT=33,9 SGPT=61,9 Ginjal U = 29 Cr = 0,9 Asam urat =5,3
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Biasa minum Diamicron 1 x 1
Lemak Koles =161 LDL = 81 HDL = 70 Trigli=78
Tanggal masuk = 26/ 01/ 05 Tanggal keluar = 28/ 01/ 05 Lama tinggal = 3 hari Kelas perawatan = Diit DM = Infus = -
10
287280
73
L
M : DM, ISPA, Hipertensi K : DM, ISPA Hipertensi Komp : Batuk, Febris, ISPA Riwayat penyskit sekarang = Pusing, nyeri epiastrik, dan panas, mual muntah. Penyakit yang pernah diderita = Hipertensi Keluahan lain 3 hari batuk Tnggal masuk = 05/ 12/ 05 Tanggal keluar = 13/ 12/ 05 Lama tinggal = 9 hari Kelas perawatan = Lukas Diit DM = Infus = Assering
Chava mox 3x1 ( 500mg ) Sanadryl 3 x 10 cc Tensivask 1x1 ( 5mg ) Amaryl 1 x ½ tab ( 3mg ) Blopress 1x1 ( 16 mg ) Broadced 1x1 Tensivask 1x1 ( 10 mg ) Extra new Diatab 1x1 Hct 1x1 (12,5 mg) Harnal 1x1 Sanadryl
TD = 180/ 100
180170/100-90
Suhu = 37, 7 0C
180/100
Oral
5-8/12/05
Oral
5-11/12/05
Oral
5-7/12/05
Nadi = 88 x
Oral
6-11/12/05
Nafas = 22 x
190170/110-110
Kadar Gula OT =162mg/dl Puasa =113mg/dl Fungsi hati SGOT=20,2 SGPT=31,4
180-170/100
Oral
5-11/12/05
IV
7-11/12/05
Oral
7-13/12/05
160-150/90 140/80 110/80 130-120/80 120/80
Oral
7/12/05
Oral
8-13/12/05
Oral
12-13/12/05
Oral
12-13/12/05
Ginjal U = 48 Cr = 2,1 Asam urat =6,1 Lemak Koles =178 LDL = 96 HDL = 28 Trigli=171
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
11
311995
77
L
M : DM K : DM Komp : Hipertensi, mual, muntah
Riwayat penyakit sekarang = Mual, muntah, lemes, panas, tidak buang air besar Penyakit yang pernah diderita = Riwayat DM Tanggal masuk = 24/ 12/ 05 Tanggal keluar = 28/ 12/ 05
3 x 10 cc Amaryl 1 x ½ tab 3 mg Blopress 1x1 ( 16 mg ) Glukatrol 1x1 ( 5 mg) Aprovel 1x1 (300 mg) Lasix 1x1 (40 mg) Ketosteril 3x1 Inspepsa 3 x 10 cc Rantin 2 x 1 amp Laxo beron 8 tts/mlm
Oral
12-13/12/05
Oral
12/12/05
Oral
25-28/12/05
TD = 150/ 80
180-130/9080
Oral
24-27/12/05
Suhu = 37, 8 0 C
120/80 150/90
Oral
25-28/12/05
Oral
24-28/12/05
Oral
24-28/12/05
Injeksi
26-28/12/05
Tetes
27/12/05
Injeksi
29-31/7/05
Injeksi
29-3/7/05
Oral
31-2/07/05
Injeksi
31-2/07/05
Oral
2-3/07/05
Nadi = 108 x
Fungsi hati SGOT=14,1 SGPT=11,1
BLPL
Ginjal U = 98 Cr = 3,8
140/80
Nafas = -
140-130/8090
TD = 160/ 90
160-110/9070
Kadar Gula OT =234mg/dl
Suhu = 36, 7 0C
140130/100-90
Fungsi hati SGOT=29,9 SGPT=40,9
Nadi = 80 x
150/80
Lama tinggal = 5 hari Kelas perawatan = kls 1 Diit DM = Infus = Assering 12
329947
43
L
M: DM, Hipertensi, Obs, Batu ginjal K:DM, Hipertensi, Obs, Batu ginjal Komp : Hipertensi, Obs, batu ginjal Riwayat penyakit sekarang = Panas, mual, diare
Insulin RI 3 x 8Unit Bactrin 2x1 Triatec 1x1(mlm) Insulin RI 3 x10Unit Gluco vance 1x1
140/80 Nafas = 150-
Ginjal U = 37 Cr = 0,9
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Penyakit yang pernah diderita = Batu ginjal Tanggal masuk = 29/ 07/05 Tanggal keluar = 3/ 08/ 05
Insulin 3 x 5 Unit
Injeksi
2-3/07/05
Fordensia 1x1 Citaz 2x1 ( 50 mg ) Brain act 2x1 ( 250mg) Diami cron 1x1 Diabex 2x1 ( 500mg) Captopril 2x1 (12,5mg ) Rekorfan 2x1 Diami cron 1 x 3 tab Ergotika 1x1 ( 45mg) Enerbol 3 x 1 tab Diabex 3x1 (500mg) Brain Act
Oral
7-13/12/05
Oral
7-13/12/05
110/100-90
Lemak LDL = 80 HDL = 43 Trigli=89
TD = 152/ 119
160120/120-90
Suhu = 36, 5 0C
150120/100-70
Nadi =1OO x
140-130/90
Kadar Gula Puasa = 186mg/dl PP =174mg/dl Fungsi hati SGOT=27,2 SGPT=34
Lama tinggal = 6 hari Kelas perawatan = kls 2 B Diit DM = 1900 Kalori Infus = Assering 13
345676
58
P
M : Stroke dengan DM K : DM, Hipertensi, Stroke Komp : Stroke Riwayat penyakit sekarang = 6/ 12/ 05 = Kaki lemas 7/ 12/ 05 = Lemas, pusing Penyakit yang pernah diderita = 10/ 1/ 03 = Opname operasi Strokemektomi kurang lebih 15 tahun operasi angkat kandungan Tanggal masuk = 7/ 12/ 05 Tanggal keluar = 15/ 12/ 05 Lama tinggal = 9 hari Kelas perawatan = kls 3 Diit DM = Infus = NaCl
Injeksi
Oral
7–12/12/05
8-9/12/05 Nafas = 22 x
150120/110-70
Oral
8-10/12/05
170-150/ 100-90
Oral
7-13/12/05
160150/100-95
Oral
10-13/12/05
Oral
10-13/12/05
170130/100-80 150-130/9080
Oral
8-15/12/05 130/80
Oral
10-15/12/05
Oral
12-15/12/05
Ginjal U = 32 Cr = 1,1 Asam Urat = 7,4 Lemak Koles = 358 LDL = 259 HDL = 48 Trigli=375
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
14
355150
61
P
M :DM,Hipoglikemi, Hipertensi K : DM, CKD Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = Gula darah 42 mg / dl Penyakit yang pernah diderita = 3 tahun DM, Hipertensi obat Glibenklamid Tangal Masuk = 27 / 10 /05 Tanggal keluar = 21/ 11/ 05 Lama tinggal = 5 hari Kelas perawatan = 3 Diit DM Infus = Dekstrosa 40 %
2x1 ( 500mg) Lipira 1x1 (300mg) Captopril 3x1 (25 mg ) Foroksid 1x1 Litas 2 x1 Diami cron 1 x 3 tab Decorfan 2x1
Oral
12-15/12/05
Oral
13-14/12/05
Oral
13-15/12/05
Oral
14-15/12/05
Oral
14-15/12/05
Oral
14-15/12/05
Oral
14-15/12/05
Triatec 1 x1 Cedocad 3 x 1 tab Norvask 1x1 ( 5 mg ) Cendo citrol tts 3x1 Amox cicilin 3x1 ( 500mg ) Catapres 4x1 (75 mg) Mety cobal 3x1 (500mg )
Oral
27-28,30-31/10/05 27-28/10/05
Oral
TD =219/ 122
27/10-1/11/05 Oral
Suhu = 36, 2 0C 28/10-1/11/05 Nadi = 87x
Tetes 28/10-1/11/05
Nafas = 20 x
Injeksi
29/10-1/11/05 Oral
Oral
218180/122-90 200190/130-110 210170/120-100 180160/110-80 210140/110-80
Kadar Gula Sewaktu = 166 mg/dl PP =211mg/dl Fungsi hati SGOT=48,4 SGPT=16,1 Ginjal U = 83 Cr = 2,3 Lemak Koles = 286 LDL = 154 HDL = 77 Trigli=220
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
15
382763
62
P
M : DM K: Hipertensi, DM Komp : Gangren, Neuropati Riwayat penyakit sekarang = 1/ 07/ 05 = Diare 2/ 07/ 05 = Panas, badan lemes Penyakit yan pernah diderita = DM, Hipertensi Tanggal masuk = 05/ 07 /05 Tanggal keluar = 11/ 07/ 05 Lama tinggal = 7 hari Kelas perawatan = kls 3 Diit DM = Infus = Martos, NaCl
16
409342
51
P
M: DM, Ulkus telapak kaki
Pletaal 2x1 (500mg) Captopril 3x1 (12,5mg) Med formin 3 x1 (500mg) Diami Cron 1 x 3tab Phar Maton 1x1 Sanmol 2 x1 Plantacid 3 x10cc Lipitor 1 x 10mg Dulcolax Sup1 tab Enzetrol 1x1 Actos 1 x1 (15mg) Diami cron 2 x 2 tab Reskuin 1x1 (500 mg) Zegase 1x1 Non Flavoin 3 x1
Oral
5-11/07/05
TD =160/ 90
160-130/9070
Oral
5-11/07/05
Suhu = 39, 90C
160-130/8070
Nadi = 94x
140-130/70
Diami
Oral
Oral
5-11/07/05
150/80
Kadar Gula Puasa = 361-88 mg/dl
BLPL
PP =455-142mg/dl Fungsi hati SGOT=15,3 SGPT=7,7
Nafas = Oral
6/07/05
150-140/9080
Oral
6-11/07/05
150120/100-70 130/70
Oral
5-6/07/05
Oral
6-11/07/05
Oral
6-7/07/05
-
Ginjal U = 62 Cr = 1,4 Asam Urat = 7,3 Lemak Koles = 250 LDL = 152 HDL = 27 Trigli=274
7/07/05
Oral
7-11/07/05
Oral
7-11/07/05
Oral
7-11/07/05
Injeksi
7-11/07/05
Injeksi
9-11/07/05
Injeksi
8-11/07/05
31/05-1/06/05
TD =
140/90
Kadar Gula
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
K : DM, Hipertensi, Ulkus,Hiperlipidemia Komp: DM, Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = Luka ditelapak kaki kurang lebih 2 tahun Penyakit yang pernah diderita = DM sudah 16 tahun, ulkus DM dikaki, obat Diamocron 1 x 1 pagi hari Tanggal masuk = 30/ 05/ 05 Tanggal keluar = 3/ 06/ 05 Lama tinggal = 5 hari Diit DM = Infus = Assering
17
436887
46
P
M : Hipertensi, DM K : Hipertensi, DM Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = Penyakit yang pernah diderita = Tanggal masuk = 22/ 12/ 05
cron 1x1 Pletaal 2x1 (50 mg) Captopril 2X1 (12,5 mg) Neuralgin 2x1 (500mg) Cype roxin 2x1 (500mg) Diami cron 1 x 2 tab Insulin 8 unit Catopen 1x1 (75 mg) Bezalip 1x1 Celebrex 2x1 (200 mg)
Captopril 2x1 (12,5 mg) Diami cron 1x1 Adalat 1x1 Clonidin 2x1 (75 mg )
140/ 90 170/100-90
30/05-3/06/05 Oral 30/05-3/06/05 Oral
31/05/05
Oral
31/05-3/06/05
Oral
1-3/06/05
Oral
31/05-1/06/05 31/05/05
Suhu = 370C Nadi = 76x
140/80 150/100 140/90
Injeksi Oral
Puasa = 237-235 mg/dl
Nafas = -
PP =331 mg/dl Sewaktu = 319mg/dl Fungsi hati SGOT=14,8 SGPT=18,7 Ginjal U = 32 Cr = 1,1 Asam Urat = 4,8 Lemak Koles = 252 LDL = 158
2/06/05 2-3/06/05
Oral Oral
170/100-90
Oral
22-25/12/05
TD =170/ 90
Oral
22-25/12/05
Suhu = 36, 5 0C
140/100 130-110/80
160/100
Oral
22-25/12/05
Nadi = -
Oral
23-25/12/05
Nafas = -
Kadar Gula Puasa = 86-71mg/dl PP =76 mg/dl
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Tanggal keluar = 25/ 12/ 05 Lama tinggal = 4 hari Kelas perawatan = kls 3 Diit DM = Infus = Assering 18
449291
66
P
M : Hipertensi dengan Hiperglikemi K : DM Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = Linglung, riwayat obat yang digunakan Glibenklamid Penyakit yamg pernah diderita = DM Tanggal Masuk = 20/ 02/ 05 Tanggalkeluar = 25/ 02/ 05
195190/105-100
Captopril 3x1 (25 mg ) Liparthyl supra 1x1 Insulin 8 Unit Prim peron 1x1 Insulin 3 x 10 U NaCl 1x1 (50 mg )
Oral
20/02/05
Oral
21-24/02/05
Fortum 2x1 ( 1 gr ) EkstraDilanti n 1x1 ( 100 mg ) Brain Act 2x1 Hydergin
Injeksi
31/0 8-13/09/05
TD =182 / 110
182134/110-60
Injeksi
31/ 08/05
Suhu = 38, 5 0C
163-120/8067
Injeksi
1-12/ 09 /05
Nadi = 142 x
170-120/9070
Nafas = -
160-106/80-
TD =195/ 105 Suhu = 36 0C
Injeksi Injeksi
20/02/05 21-22/02/05
Injeksi
23-25/02/05
Injeksi
20/02/05
Nadi = 125x Nafas = 18x
240140/120-80 170-140/9080 160-140/9080 190145/100-70 160-140/9080
Lama Tinggal = 6 hari Kelas perawatan = kls 2 B
Kadar Gula Sewaktu = 480-425mg/dl
APS
Fungsi hati SGOT=17,7 SGPT=14,4 Ginjal U = 40 Cr = 0,7 Asam Urat = 4,9 Lemak Koles = 345 LDL = 220 HDL = 62 LDH = 458 Trigli = 641
Diit DM = Infus = NaCl
19
480321
67
P
M : Hipertensi dengan Hiperglikemi + convulsi K : Hipertensi Komp : Stroke Riwayat penyakit sekarang = Pasien merasa kedinginan tak sadar
Oral
31/08-19/09/05
Kadar Gula Puasa 19/09/05 = 281 mg/dl 18/09/05 = 303 mg/dl 17/09/05 = 297 mg /dl 15/09/05 = 130 mg/dl 12/09/05 = 328 mg/dl PP 17/09/05 = 360 mg/dl
APS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Penyakit yang pernah dideita = Tanggal masuk = 31/ 08/ 05 Tanggal keluar = 19/ 09/ 05 Lama tinggal = 19 hari Diit DM =Sonde 1500 Kalori Infus = Nacl, Kaen 3 B
1 x1 (4, 5 mg ) Lypitor 1x1 (10 mg ) Tanakan 3x1 Captopril 4x1 ( 25 mg ) Clonidin 2 x ½ tab Exelon 2x1 Zantac 2x1 Insulin 3x4U Garamycin 2x1 (60 mg ) Xanax 1x1 (0, 25 mg ) Brain Act 2x1 (500 mg ) Insulin 3x8U Nislev 1x1 (500 mg ) Diamicron 2x1
Oral
56
12/09/05 = 405 mg/dl
160-120/9070
Sewaktu 15/09/05 = 130 mg/dl Ginjal U = 23 Cr = 0, 9 A. Urat = 4, 8
1-18/09/05
Oral
1-19/09/05
Oral
1-19/09/05
180130/100-80
Oral
1-19/09/05
160-120/9080
Oral
1-18/09/05
Injeksi
3-17/09/05
Injeksi
6-12/09/05
Injeksi
7-12/09/05
150-138/9070
Oral
8-18/09/05
160130/100-90
Injeksi
12-18/09/05
150-130/9080
Injeksi
12-19/09/05
140-130/9080
Oral
14-19/09/05
160110/100-70 140-130/9070
170-130/9070 Oral
18-19/09/05 130-90/8060 150120/100-70 140-130/9070 140-130/9070
Hati SGOT = 30, 5 SGPT = 15, 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
20
074413
57
P
M : DM, Hipertensi, OBS Contusio kepala K : DM Komp : Hipertensi, Trauma kepala Riwayat penyakit sekarang = Nyeri pada kepala terbentur , obat teratur Glucopage dan Nifedipin Penyakit yang pernah diderita = DM kurang lebih 2 tahun, Hipertensi kurang lebih 2 tahun Tanggal masuk = 27/ 10/ 05 Tanggal keluar = 1/ 11/ 05
Glukatrol 1x1 (5 mg ) Glucophage 3x1 Triatec 1x1 (2, 5 mg ) Norvask 1x1 ( 5 mg ) Triatec 1x1 ( 5 mg ) Norvask 1x1 ( 5 mg ) Glukatrol 1x1 ( 10 mg )
Oral
27/10 - 2/11/05
TD =198 / 98
145 / 80 198 - 150/ 100-90
Oral
28/10 – 4/11/05
Suhu = 36 0C
190-160/ 100- 90
Oral
27-29/ 10/ 05 Nadi = 84x
170-150/ 100-90
Nafas = 20 x
170160/110-90
Oral
4/ 11/ 05
Avil 1x1 Triatec 1x½ (2 ½ mg ) Simva statin 1x1 (5 mg ) Extra CTM 1 tab Novo nosm 3x1
Oral
14/04/05
Oral
14/04/05
Oral
Oral
28-31/ 10/ 05
29-31/ 10/ 05 140/90-80
Oral
150-130/9080
31/ 10/ 05
Kadar Gula Puasa 1/11/05 = 198 mg/dl 31/10/05 = 214mg/dl 28/10/05 = 248 mg /dl
BLPL
PP 31/10/05 = 223 mg/dl 28/10/05 = 227mg/dl Ginjal U = 33 Cr = 1,0 A. Urat = 5,8 Lemak Koles =214 LDL = 127 HDL = 39 Trigli=190
Lama tinggal = 5 hari Kelas Perawatan = -
21
471926
72
L
Diit DM = 1700 Kalori Infus = NaCl M : DM,Gatal kedua kaki K : DM Komp : Hipertensi, Dislipidemia Riwayat penyzkit sekaramg = Gatal gatal didaerah pangkal paha Penyakit yamg pernah diderita = Mengidap DM kurang lebih 1 tahun Tanggal masuk = 13/ 04/ 05
TD = 130/ 90 Suhu = 36, 20C
Oral
Nadi = 88 x Nafas = 14/04/05
Oral
15/04/05
150-130/9080 110/70
14/04/05
Oral
150-130/90
Kadar Gula Puasa= 132 mg/dl PP= 215 mg/dl Sewaktu = 207 mg/dl Fungsi hati SGOT=21,3 SGPT=18,6 Ginjal U = 37 Cr = 0, 9
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Tanggal keluar = 15/ 04/ 05
(11, 5mg)
Asam Urat = 5, 9
Lama perawatan = 3 hari Lemak Koles = 207 LDL = 149 HDL = 41 Trigli = 148
Kelas perawatan = LK 1/utama Diit DM = 1700 Kalori Infus = -
22
475295
55
L
M : Suspect Stroke, Hipertensi, DM K : DM, Hipertensi Komp : Stroke Riwayat penyskit sekarang = Pusing, badan lemas Penyakit yamg pernah diderita = DM turunan, operasi batu ginjal Tanggal masuk = 10/ 05/ 05 Tanggal keluar = 15/ 05/ 05 Lama tinggal = 5 hari Kelas Perawatan = Kls 2 B Diit DM = Infus =Nacl, Nacl + 25 U RI
23
476354
51
L
M : Hipertensi, Hyperglikemia K : DM Komp : Hipertensi, Stroke perdarahan
Nicolin 2x1 (250 mg ) Plantacid 3 x 10 cc Insulin 3 x 10 U Ceftri axone 2x1 Xyloric 2 x 1 tab (100 mg ) Lipitor 1x1 Sanmol Insulin RI 3 X 30 U Rantin 1 x 1 amp
Injeksi
10-14/05/05
Oral
10-14/05/05
Injeksi
14/05/05
Rantin 2 x 1 amp Kalnex 4x1 (500 mg ) Nimotop 2, 5 cc/ jam
Injeksi
18 – 21/ 05/ 05
Injeksi
18 - 21/ 05/ 05
Injeksi
10/05/05
TD =140/ 100 Suhu = 38 0C
Injeksi
11-14/05/05
Nadi = 100 x
Oral
11-14/05/05
Nafas = -
Oral
11-14/05/05
Oral Injeksi SC
12-14/05/05 13-14/05/05
Oral
163105/117-67
Kadar Gula Puasa= 273mg/dl
170150/110-90
PP= 476mg/dl
145100/120-80 145115/120-85 110-100/9060
meninggal
Fungsi hati SGOT=16,3 SGPT= 25,2 Ginjal U = 75 Cr = 3,1 Asam Urat =13,1 Lemak Koles = 319 LDL = 243 Trigli = 281
TD = 160/ 100
200 -160/ 100
Kadar Gula Puasa= 299 mg/dl
Suhu = 37, 8 0 C
100-150/ 120 70
PP= 359 mg/dl
Nadi =
170-160/
Sewaktu = 187 mg/dl
17 - 21/ 05/ 05
meninggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Riwayat penyakit sekarang = 2 minggu yang lalu pingsan, 8 hari tidak bisa jalan 18/ 05/ 05 = kaki lemas Penyakit yang pernah diderita = Paru – paru basah, sesak Tanggal masuk = 17/ 05/ 05 Tanggal keluar = 21/ 05/ 05 Lama tinggal = 5 hari Kelas perawatan = kls C Diit DM = Infus = NaCl
24
479596
56
P
M : DM, Cephalgia, Hipertensi K : DM, Hipertensi Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = Pusing mual, muntah Penyakit yang pernah diderita = Tanggal masuk = 14/ 06/ 05 Tanggal keluar = 2/ 07 05 Lama tinggal = 18 hari Kelas perawatan = Diit DM = 1700Kalori Infus = Assering
1x1 Neurotam 2x1 (1200 mg ) Ergotika 3x1 ( 1 mg ) Neuramin 3x1 Triatec 1x1 ( 2 , 5 mg ) Insulni RI 3X7U Catapress 2x1 ( 75 mg ) Ceftriaxon 2x1 (1 gr ) Captopril 3x1 ( 12,5 mg) Catapress 3x1 ( 75 mg ) Cedocard 2x1 ( 5 mg ) Plantasid 3x1 Lipitor 1x1 ( 10 mg ) Bellaphen 3x1 Amaryl 1x1 (1 mg ) Ergotika 3x1 ( 1 mg )
Oral
Oral
18 - 21/ 05/ 05
Oral
18 -21/ 05/ 05
Oral
18 – 21/ 05/ 05
Injeksi
19 – 21/ 05/ 05
Oral
20 – 21/ 05/ 05
Injeksi
80 x
100- 90
Nafas = 20 x
180-150/ 90
18 – 21/ 05/ 05
201-160/ 100-90
Ginjal U = 19 Cr = 0, 7 Lemak Koles = 231 LDL = 150 HDL = 44 Trigli = 187
21/ 05/ 05
Oral
14 – 20/ 06 / 05
TD = 170/100
190 – 170/ 100
Oral
14 – 20/ 06/ 05
Suhu = 36, 2 0 C
200 -160/ 100 – 90
Oral
14 – 20/ 06/ 05
Nadi = 88 x
200 - 150/ 110 – 90
Oral
14 - 20/ 06/ 05
Nafas = 22 x
190 – 110/ 90 – 70
Oral
14 -20/ 06/ 05 180 – 140/ 100 – 90
Oral
Fungsi hati SGOT=16,1 SGPT= 12, 9
15 – 20/ 06/ 05
Oral
15 – 20/ 06/ 05
190 – 130/ 100 – 70
Oral
14 – 20/ 06/ 05
180 – 140 / 150 – 80 180 – 150/
Kadar Gula Puasa 2/ 06/ 05 = 115 mg/ dl 15/ 06/05 = 275 mg/ dl 21/ 06/ 05= 164 mg/ dl PP= 2/ 06/ 05= 248 mg/ dl 20/ 06/ 05= 234 mg/ dl Fungsi hati SGOT=16,3 SGPT= 23,2 Ginjal U = 32 Cr = 0, 7 Asam Urat =3, 5 Lemak Koles = 267
APS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Nicolin 2x1 (250 mg ) Neurotam 2x1 ( 1200 mg ) Kalnex 4x1 (500 mg ) Nimotop 1x1 (2, 5 mg) Mefinal 1x1 (500 mg ) Blopress 1x1 ( 8 mg ) Nimotop 3x1 Captopril 3x1 (12,5 mg) Catapress 3x1 ( 75 mg ) Cedocard 2x1 ( 5 mg ) Plantacid 3x1 Lipitor 1x1 ( 10 mg ) Bellaphen 3x1 Amaryl 1x1 (10 mg ) Ergotika 3x1 Nimotop 3x1
Injeksi
15 – 21/ 06/ 05
100 – 80
Injeksi
15 – 21/ 06/ 05
170 -130/ 100 -90
Injeksi IV
15 -21/ 06/ 05
180 -100/ 100 - 80
Oral
15 -21/ 06/ 05
190 -180/ 100
Oral
16, 19, 20/ 06/ 05
170 – 160/ 100 - 90
Oral
19 – 21/ 06/ 05
180 – 150/ 100 – 80
Oral
15 – 21/ 06/ 05
160 – 140/ 120 – 80
Oral
21 -27/ 06/ 05
160 – 140/ 90 – 80
Oral
21 -27/ 06/ 05
200 -140/ 110 – 80
Oral
21 -27/ 06/ 05
210 – 140/ 100
Oral
21 -27/ 06/ 05
Oral
21 -27/ 06/ 05
Oral
21 -27/ 06/ 05
Oral
21 – 27/ 06/ 05
Oral
21 – 27/ 06/ 05
Oral
21 – 27/ 06/ 05
LDL = 188 HDL = 45 Trigli = 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Tramal 1 x1 Nicolin 2 x 1 amp Neurotam 2x1 (1200 mg ) Kolexi 4x1 ( 500 mg ) Blopress 1x1 ( 8 mg ) Captopril 3x1 (12,5 mg ) Catapress 3x1 ( 75 mg ) Cedocard 2x1 (5 mg ) Plantacid 3x1 Lipitor 1x1 ( 10 mg ) Bellaphen 3x1 Amaryl 1x1 Ergotika 3x1 Nimotop 3x1 Tramal 1x1 Neurotam 2x1 ( 1200 mg ) Blopress 1x1 ( 8 mg )
Oral
21 -27/ 06/ 05
Injeksi
22 – 27/ 06/ 05
Oral
22 – 27/ 06/ 05
Oral
22-27/ 06/ 05
Oral
22 – 27/06/ 05
Oral
28/ 06-2/ 07/ 05
Oral
28 – 30/ 06/ 05
Oral
28 – 30/ 06/ 05
Oral
28/ 06 – 1/ 07/ 05
Oral
28/06 – 1/ 07/ 05
Oral
28/ 06 - 1/ 07/ 05
Oral
28/ 06 – 2/ 07/ 05
Oral
28/ 06 – 1/ 07/ 05
Oral
28/ 06- 2/ 06/ 05
Oral
28/ 06 – 2/ 06/ 05
Oral
28/ 06 – 2/ 07/ 05
Oral
28/ 06 – 2/ 07/ 05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
25
482511
47
P
M : OBS Febris, DM, Hiperglikemi, Hipertensi K : DM, Hipertensi, Dislipidemia Komp : ISK Riwayat penyakit sekarang = Pusing, panas dingin, menggigil, mual Penyakit yang pernah diderita = 4/ 07/ 05 = riwayat KB suntik alergi bengkak sulit jalan Kurang lebih 2 tahun riwayat DM Tanggal Masuk = 07/ 07/ 05 Tanggal Keluar = 11/ 07/ 05 Lama tinggal = 5 hari Kelas perawatan = 2 B Diit DM = Infus = Asering
Kerolog zalp 2x1 Vometa 3x1
Oral
28/ 06 – 2/ 07/ 05
Oral
1 – 2/ 07/ 05
Sanmol 2x1 Glibenklamid 2 x ½ tab Metfor min 1x1 (500 mg) Captopril 1x1 (12,5 mg) Neuralgin 3 x 1 tab Rantin 2 x 1 amp Alanox 2x1 Aspark 3x1 Reskuin 1x1 ( 500mg ) Rantin 2x1 (150 mg ) Alanox 3x1 Metfor min 3x1 ( 5 mg) Glibenklamid 3 x ½ tab
Oral
7-8/07/05
Oral
7-9/07/05
Oral
7-8/07/05
Oral
7-11/07/05
Oral
7-11/07/05
Injeksi
7-8/07/05
Oral
8/07/05
Oral
7-10/07/05
Oral
9-11/07/05
Oral
9-11/07/05
Oral
9-11/07/05
Oral
9-11/7/05
Oral
10-11/07/05
TD = 130/90
130-120/9080
Kadar Gula Puasa= 256-237mg/dl
Suhu = 36 0 C Nadi = 84 x
120-100/8070
PP= 269mg/dl
Nafas = 20 x
140-110/8070 120/70 120-110/7060
Fungsi Ginjal U = 22 Cr = 0,8 Asam Urat =3, 8 Lemak Koles = 203 Trigli = 366
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Actos 1x1 (15 mg )
26
486576
50
L
M : DM, Leukocytosis K : DM Komp : Leukositosis, Hipertensi, Cervical spondilosis, Stressed ST Riwayat penyakit sekarang = Penyakit yang pernah diderita = Tanggal masuk = 10/ 08/ 05 Tanggal keluar = 14/ 08/ 05
Clacef 2x1 (1 gr ) Herbesser 1x1 Celebrex 1x1 (200mg ) Novonomin 3x1 (2 mg ) Insulin actrapid 3x1
Oral
10/07/05
Injeksi IV
10-12/08/05
Oral
10-12/08/05
TD = 130/ 80
130/80 145/80
Oral
10-12/08/05
Suhu = 36 0C
Oral
11-12/08/05
Nadi = 71 x Nafas = -
Injeksi
Ginjal U = 75 Cr = 3,1 Asam Urat =13,1
11/08/05
Lemak Koles = 319 LDL = 243 Trigli = 281
Diit DM = Infus = Assering
490046
59
P
M : DM K : DM Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = Lemas, pusing, mual, muntah, tidak nafsu makan Penyakit yang pernah diderita =
APS
Fungsi hati SGOT=16,3 SGPT= 25,2
Lama tinggal = 3 hari Kelas perawatan = kls 2 B
27
Kadar Gula Sesaat (mg/dl) 10/08/05 = 285 11/08/05 =397-213 12/08/05 = 142
Prexum 1x1 2 mg Norvask 1x1 5 mg Catapress 2x1 (75 mg ) Glunorom 1 x ½ tab
TD = 140/ 90
192120/100-70
8 / 9 / 05
Suhu = 36 0 C
160150/100-80
Oral
8 -11/9/05
Nadi = 80 x
200160/110-90
Oral
9 – 11/9/05
Nafas = -
230160/100-80
Oral
7 -10/9/05
Oral
8 – 11/9/05
Oral
_
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Tanggal masuk = 4/ 09/ 05 Tanggal keluar = 11/ 09/ 05
Catapress 4x1 (75 mg )
200160/110-80 190140/100-90
Lama perawatan = 7 hari Diit DM = 1700 Kalori Infus = Dekstrosa 10 %, NaCl
190-130/90 190/90
28
493855
65
L
M : Hyperglikemia, Hipertensi, Febris 3 – 4 hari K : DM – Sepsis Komp : Hipertensi Riwayat penyskit sekarang = 27/ 09/ 05 = Badan lemas, banyak BAK 10 x sehari, kepala pusing, badan panas 1/ 10/o5 = periksa keluhan sama sepeti diatas Penyakit yang pernah diderita = Tanggal masuk = 01/ 10/ 05 Tanggal keluar = 03/ 10 / 05 Lma tinggal = 3 hari Kelas perawatan = kls 3
Cefri axone 2x1 ( 1 gr ) Primferon 2 x 1 amp Prexum 1x1 Catapres 3x1 ( 75 mg ) Sanmol 2x1 Insulin RI 3X1 Gara mycin 2x1 (60 mg) Fortom 1x1 (1gr )
Injeksi
Capoten 2x1
Oral
1-3/10/05
Injeksi
1-3/10/05
Oral
2-3/10/05
TD =200/ 100
170/100-80
Suhu = 38, 2 0C
190/10090/50
Oral
2-3/10/05
Nadi = 100 x
Oral
2-3/10/05
Nafas = 16 x
Injeksi
2-3/10/05
Injeksi
3/10/05
Injeksi
200/120
Kadar Gula Sesaat (mg/dl) 01/10/05 = 464 02/10/05 =298 03/10/05 = 365
Meninggl
Fungsi hati SGOT=55,4 SGPT= 27,8 Ginjal U = 38 Cr = 31,5 Asam Urat =5,5 Lemak Koles = 135 LDL = 81 HDL = 25 Trigli = 120
3/10/05
Diit DM = Infus = NaCl, NaCl + RI 50 U
29
495789
P
79
M: DM, Hiperglikemia, Hipertensi stage
16-18/10/05
TD = 150/ 100
150/100
Kadar Gula Sesaat (mg/dl)
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
2,Colum femur K : DM, Hipertensi Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang : 14/ 10/ 05 = jatuh, kaki kiri nyeri 16/ 05/ 05 = nyeri Penyakit yang pernah diderita = DM sejak 2 tahun yang lalu. Tanggal masuk = 16/ 10/ 05 Tanggal keluar = 23/ 10/ 05 Lama tinggal = 7 hari Kelas perawatan= 1A Diit DM = Infus = NaCl 0, 9 %
(12,5 mg) Angioten 1x1 Cefazol 1x1 Tromal 2x1 (50 mg ) Reskuin 2x1 (250 mg) Kolkas triol 1x1 Pletaal 2x1 (50 mg ) Amaryl 1x1 (0,5 mg ) Extra Nifedipin 1x1 ( 5 mg ) Cedocard 1x1 ( 5 mg ) Catapress 1x1 (2 gr ) Adalat 1x1 (5 mg ) Cefizox 2x1 Remo pain 3x1 (30 mg ) Insulin RI 8 Unit Cefrizox 1x1
Oral
16-22/10/05
Oral
16/10/05
Injeksi
16-18/10/05
Suhu = 36 0 C Nadi = 88 x Nafas = -
Oral
190160/110-100 200160/110-95 200160/100-80
17/10/05 170-150/ 100-90
Oral
17-22/10/05 180-140/ 90
Oral
17-22/10/05 160-140/ 90-70
Oral
17-22/10/05
Oral
17/10/05
Oral
17/10/05
Oral
17/10/05
Oral
17/10/05
Injeksi
18-21/10/05
Injeksi
20-21/10/05
Injeksi
18/10/05
Injeksi
28/10/05
17/10/05 =127 Puasa = 17/10/05 = 161 18/10/05 = 124 Fungsi hati SGOT=15,1 SGPT= 12,4 Ginjal U = 31 Cr = 1,0 Asam Urat =3,9 Lemak Koles = 189 LDL = 87 HDL = 80 Trigli = 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
30
160974
P
67
M : Anemia, Dysponea, DM, Hipertensi, Post Stroke K : Anemia, Stroke, Dysponea, CRT Komp : Riwayat penyakit sekarang = 3 minggu pasien sesak nafas, minum obat teratur Penyakit yang pernah diderita = 1992 = sakit gula 2003 = terkilir tidak bisa jalan
( 2 gr ) Capoten 2x1 ( 25 mg ) Catapress 3x1 (0,0 75 mg ) Tramal 2x1 Ossoral 1x1 ( 80 mg ) Staraf 2x1 One alfa 1 x1 Agioten 1x1 Kolka triol 1x1 Pletaal 2x1 (50 mg) Amaryl 1x1 ( 0,5 mg ) Lasix 2 x 1 amp (20 mg) Cedocard 1x1 ( 5 mg ) Farmasal 1 x 3 tab Trihexy Phendil 2x1 Clonidine 2 x 0, 15 Neoramin 2 x1
Oral
29-22/10/05
Oral
19-23/10/05
Injeksi
21-23/10/05
Injeksi
21-23/10/05
Injeksi
21-23/10/05
Injeksi
21-23/10/05
Oral
20-23/10/05
Oral
23/10/05
Oral
23/10/05
Oral
23/10/05
Injeksi Oral
19 – 23/ 09/ 05
TD = 180/ 110
205-160 / 110 – 90
Suhu = -
180 170/120- 90
19 / 09/ 05
Oral
19/ 09/ 05
Oral
19 – 22/ 09/ 05
Nadi = 134 x Nafas = 40 x
Oral
19 – 21/ 09/ 05
Oral
19 – 22/ 09/ 05
Oral
19 – 22/ 09/ 05
140-130/90 205/100 160/72
-
meninggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
opname 2005 = Infeksi ginjal 2005 = hipoglikemi Tanggal masuk = 19/ 09/ 05 Tanggal keluar = 23/ 09/ 05 Lama tinggal = 5 hari Kelas perawatan = kls 2 A Diit dm = 1900 Kalori Infus = Assering, Martos + Meylon 50, Martos
Nerotam 2x1 (1200 mg) Ketosteril 3x1 Meylon 1 x 50 cc Actrapid 3x4U Cypro Floxsasin 2x1
Oral
19 – 22/ 09/ 05
Injeksi
19, 22/ 09/ 05
Injeksi
20 – 22/ 09/ 05
Oral
21 – 22/ 09/ 05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Lampiran 2 Penggolongan Obat Pasien DM Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005 NO
1.
GOLONGAN OBAT
Antihiper tensi
KELOMPOK
ACE Inhibitor
NAMA
NAMA
JUMLAH
PROSENTASE
GENERIK
DAGANG
kaptopril
Kapoten
11
36, 67%
ramipril
Triatec
8
26, 67%
perin
Prexum
2
6, 67%
dopril Antagonis Reseptor Angiotensin II
losartan
Angioten
1
3, 33%
valsartan
Blopress
3
10%
Obat yang bekerja sentral Αlpha blocker
Klonidin
Katapress
1
3, 33%
Doksa
Cordura
1
3, 33%
Cedocard
4
13, 33%
-
0%
Tanapress
1
3, 33%
Nifedipin
1
3, 33%
Adalat Tensivask
3 2
10 % 6, 67%
Norvask Herbesser
5 1
16, 67% 3, 33%
nimodipin
Nimotop
2
6, 67%
furosemid
Furosemid
1
3, 33%
Lasix
3
10%
zosin 2.
Antiangina
Gol. Nitrat
Isoborbid dinitrat
β- Blocker
atenolol
Antagonis kalsium
nifedipin
amlodipin besilat diltiazem hidro
-
klorid
3.
4.
Diuretik
Gangguan sirkulasi darah
Gol.Kuat
Gol. Tiazid
hidro
Hct
1
3, 33%
Vasodilator perifer
klorotiazid Nicegolin
Sermion
2
6, 67%
Klopi
Plavik
1
3, 33%
Ergotika
3
10%
dogrel 5.
Obat Syok hipotensif
-
Epinefrin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
bitartras 6.
Antiaritmia
7.
Obat hipolipidemik
-
Lidokain
Pletaal
4
13, 33%
Kelompok klofibrat
Gemfib
Lipira
1
3, 33%
fenofibrat
Liphantyl supra
2
6, 67%
kalsium ator
Lipitor
4
13, 33%
Simva
Simva
2
6,67%
statin
statin
dipiri
Persantin
1
3,33%
damol
Citaz
1
3,33%
asam traxe
Kalnex
4
13, 33%
rozil
Statin
vastatin
8.
Obat sistem koagulasi darah
Antiplatelet
Hemostatik
namat OBAT DEPRESAN NO
GOLONGAN
KELOMPOK
OBAT 1.
Psikofarmaka
Hipnotik dan ansiolitik
NAMA
NAMA
JUMLAH
PROSENTASE
GENERIK
DAGANG
Alpra
Xanax
1
3, 33%
sinarizin triheksi
Meron Triheksi
1 1
3, 33% 3, 33%
fenidil
fenidil
Mecokobalamin
Metil
2
6, 67%
Pimperan
2
6, 67%
Vometa
1
3, 33%
klobazam
Klobazam
1
3, 33%
gaba
Neurantin
1
3, 33%
zoram 2. 3.
4.
5.
Mual dan vertigo Anti Parkinson
Antihistamin Anti muskarinik
Pemacu system syaraf pusat
Pemacu SSP
Obat mual dan vertigo
Obat mual
cobalt
Metaklo propramid-HCl domperi don
6.
Antiepilepsi
-
pentin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
fenitoin
Dilantin
1
3, 33%
pirasetam
Neurotam
6
20%
Fordensia
1
3, 33%
OBAT HORMONAL NO
GOLONGAN
KELOMPOK
OBAT 1
Obat antidiabetika oral
Sulfonilurea
NAMA
NAMA
JUMLAH
PROSENTASE
GENERIK
DAGANG
glikazid
Diamicron
10
33, 33%
glibenklamid
Gluco vance
2
6, 67%
Diabenese
1
3, 33%
glipizid
Glukatrol
2
6, 67%
glikuidon
Glure norm Amaryl Metformin
1
3, 32%
5 2
16, 67% 6, 67%
Glocophage
3
10%
Diabex
2
6, 67%
repag
Novo
2
6, 67%
limid
nomin
pio
Actos
2
6, 67%
glimepirid metformin
Biguanid
Miglinitida
Thiazolidine
glitazone OBAT CERNA NO
GOLONGAN
KELOMPOK
OBAT 1.
Antitukak
Antasida kandungan
NAMA
NAMA
JUMLAH
PROSENTASE
GENERIK
DAGANG
aluminium hidroksida
Plantasid
5
16, 67%
sukralfat
Inspepsa
1
3, 33%
ranitidin HCl
Rantin
4
13, 33%
Atalpugit aktif
New Diatab
1
3, 33%
aluminium Khelator
dan
senyawa kompleks
Antagonis Reseptor H2 2.
Antidiare
Absorben dan pembentuk masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
3.
4.
Pencahar
Pencahar stimulan
Obat gangguan pencernaan
Na- pokisulfat
Laxoberon
1
3, 33%
Bisakodil
Dulcolax
2
6, 67%
Enzim pencernaan
Pankreatin
Enzymfort
1
3, 33%
KELOMPOK
NAMA
NAMA
GENERIK
DAGANG
para
OBAT ANALGESIK NO
GOLONGAN OBAT
1.
Analgesik
non-
-
Analgesik
PROSENTASE
Sanmol
4
13, 33%
as.mefenamat
Citaz
2
6, 67%
asetosal
Farmasal
1
3, 33%
Neuralgin
3
10%
tioridina HCL
Non flamin
1
3, 33%
tramadol
Tramal
2
6, 67%
Ergo
Belaphen
1
3, 33%
Hydergin
1
3, 33%
setamol
opioid
2.
JUMLAH
non-
-
opioid 3.
Antimigrain
terapi serangan migrain akut
tamin tartrat Ko-dergokrina mesilat OBAT SALURAN NAFAS NO
GOLONGAN
KELOMPOK
OBAT 1.
Antiasma dan Bronkodilator
Stimulan adreno reseptor
NAMA
NAMA
JUMLAH
PROSENTASE
GENERIK
DAGANG
Terbutalin
Lintaz
1
3, 33%
Sanadryl
1
3, 33%
Avil
1
3, 33%
sulfat 2.
antitusif
antitusif
Difen hidramin HCl
3.
antihistamin
Antihistamin sedatif
Feniramin hidrogen maleat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Klorfeniramin
Extra CTM
1
3, 33%
maleat ANTIBIOTIKA NO
GOLONGAN
KELOMPOK
OBAT 1.
Antibiotika
Penisilin
NAMA
NAMA
JUMLAH
PROSENTASE
GENERIK
DAGANG
Amok
Chavamox
2
6, 67%
sisilin Sefalosporin dan β -
Seftri
Velocef
4
13, 33%
laktam
axone
Fortum
2
6, 67%
Cefazor Starcef
1 1
3, 33% 3, 33%
Kuinolon
Levofloksasin
Reskuin
5
16,67%
Sulfonamida
Klor
Klortrimoksazo
1
3, 33%
trimok
le
Gramycin
2
6, 67%
JUMLAH
PROSENTASE
sazole Amino
Genta
glikosida
misin
KELOMPOK
NAMA
NAMA
GENERIK
DAGANG
vitamin B1
Alinamin
1
3, 33%
vitamin B komplek
Neurobion
3
10%
Vitamin C
Vitamin C
Zegase
1
3, 33%
Vitamin D
vitamin D
Onealfa
1
3, 33%
Pharmaton
2
6, 67%
Piritinol-HcL
Enerbol
1
3, 33%
Sitikolina
Nikolin
3
10%
ATP
Myoviton
1
3, 33%
Asparka
1
3, 33%
NaCl0,9%
1
3, 33%
OBAT METABOLISME NO
GOLONGAN OBAT
1.
2.
3.
Vitamin
Tonikum
Cairan dan elektrolit
Vitamin B
-
Pemberian oral
-
kalium
L
–
aspartat Pemberian intravena
NaCl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Glukosa
Natrium
NaCl
12
40 %
KAEN 3B
1
3, 33%
Dekstrosa5%
1
3, 33%
Dekstrosa 10%
1
3, 33%
Dekstrosa 40%
2
6, 67%
Martos
6
20%
Meylon
1
3, 33%
Assering
9
30%
Ketosteril
1
3, 33%
bikarbonat Elektolit
4.
Nutrisi oral
Nutrisi enteral
Asam
amino
esensial
Obat encok, reumatik NO
GOLONGAN OBAT
KELOMPOK
NAMA
NAMA DAGANG
JUMLAH
PROSENTASE
ketoprofen
Pronalges
1
3, 33%
cele
Celebrex
1
3, 33%
kolsisin
Recorfan
2
6, 67%
alu
Zyloric
1
3, 33%
NAMA DAGANG
JUMLAH
PROSENTASE
Cendicitrol
1
3, 33 %
1
3, 33 %
GENERIK 1.
Obat reumatik dan gout
Antiinflamasi non steroid Obat untuk gout
koxib
propinol Obat lain NO
GOLONGAN OBAT
KELOMPOK
NAMA GENERIK
1.
2.
Sediaan untuk mata
Sediaan untuk kulit
Kortikosteroid Antiinflamasi Lain
antazolin
Albalon
Sediaan lain
Vitamin mata
matovit
1
3, 33%
Kenalog
1
3, 33 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
JENIS
JENIS
JUMLAH
KOMPLIKASI
PENYAKIT
(N KASUS= 30)
Makrovaskuler
Serebrovasa Stroke
9
PROSENTASE
30%
Jantung Atero sklerotik
-
Koroner Angina Pektoris Infark Miokard
2
6, 67%
1
3, 33%
Ganggren
1
3, 33%
Retinopati
-
Neufropati
1
3, 33%
Neuropati
1
3, 33%
Rentan
2
6, 67%
Penyakit Diabetik
kaki
Ulkus
Mikrovaskuer
Infeksi(ISK, ISPA)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
BIOGRAFI PENULIS Penulis bernama lengkap Astri Meirinawati merupakan putri dari pasangan Antonius Triyatno dan Dra. Supraptiwi, yang lahir pada tanggal 28 Mei 1984. Penulis tamat dari TK Panti Dewi pada tahun 1990. Pada tahun 1996 menamatkan pendidikan di SDN Inpres Kaliajir, yang kemudian dilanjutkan di SMPN 8 dan lulus pada tahun 1999.Pada tahun 2002 penulis berhasil menamatkan pendidikan di SMUN 8 yogyakarta, dan kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2002.