PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EVALUASI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT PADA PASIEN EPILEPSI PEDIATRIK DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi
Oleh: Veronica Fideliawati 138114135
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EVALUASI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT PADA PASIEN EPILEPSI PEDIATRIK DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi
Oleh: Veronica Fideliawati 138114135
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Dipersembahkan untuk Tuhan Yesus. Bapak, Ibu, Mbak Dian, Pani. Para sahabat. Dan semua orang yang kukasihi.
Karena masa depan itu sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang (Amsal 23 : 18)
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA Tak terlepas dari berkat dan penyertaan Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya naskah skripsi dengan judul “Evaluasi Penggunaan Asam
Valproat Pada
Pasien Epilepsi Pediatrik Di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta” ini bisa diselesaikan dengan baik. Selama dua semester mulai dari pembuatan proposal, penelitian, hingga terbentuknya naskah ini, penulis tidak sendirian. Karena ada yang mengatakan “Beside someone’s successful, there were thousands of people grab him on his shoulder”, maka penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1. Aris Widayati, PhD., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. 2. Dr. dr. Rizaldy Pinzon, MKes, SpS. Selaku dosen pembimbing atas semua bimbingan, masukan, saran, mulai dari pencarian tema penelitian, pembuatan proposal, selama penelitian, pembuatan naskah skripsi hingga menyediakan alat dan bahan penelitian. 3. Maria Wisnu DonowatiM.Si., Apt. selaku Wakil Kepala Program Studi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma dan juga selaku dosen penguji atas semua bantuan, saran, kritik dan masukan selama pembuatan proposal dan naskah skripsi. 4. Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt.selaku dosen penguji atas semua saran, kritik dan masukan selama pembuatan proposal dan naskah skripsi. 5. Seluruh dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma atas segala bekal ilmu yang diberikan kepada penulis selama perkuliahan. 6. Pihak Ethical Clearance Universitas Kristen Duta Wacana yang mengeluarkan izin untuk melakukan penelitian. 7. Pihak Rumah sakit Bethesda Yogyakarta yang telah mengizinkan untuk melakukan penelitian di Poli Saraf Rumah sakit Bethesda Yogyakarta.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Bapak, Ibu, Mbak Dian dan Pani yang selalu memberikan semangat dalam penulisan naskah skrispi. 9. Segenap teman-teman kelompok skripsi : Era, Reni, Imma, Kris, Rendra, Atika, Tiara, Santi, dan Ocha atas waktu, suka dan dukanya selama rangkaian kegiatan skripsi ini. 10. Para sahabat penulis : Bernadetta Inez Ludwinia, Fransisca Natasha, Francisca Aninda, Stephanie Affrilia , dan Athanasius Wicahyo Prihasworo atas semangat dan dukungan yang luar biasa kepada penulis. 11. Teman-teman Kos Putri Palem atas waktu dan kebersamaan selama penulis menyelesaikan naskah ini 12. Sahabat sejak SMA: Puspa, Yunita, Clara, Tika, Mbak Lita, &Rara atas “dukungannya”. 13. Teman-teman seperjuangan FSM D 2013, FKK C 2013, dan segenap teman-teman Farmasi Sanata Dharma angkatan 2013 yang luar biasa tangguh. 14. Dan kepada semua orang yang telah membantu penulis selama ini.
Tidak banyak yang bisa penulis katakan, tak lupa penulis juga memohon maaf atas ketidaksempurnaan naskah ini disana-sini, namun besar harapan penulis agar karya penelitian yang belums empurna ini bisa berkontribusi dalam dunia penelitian dan bagi masyarakat. Tuhan memberkati.
Yogyakarta, 27 Januari 2017 Penulis
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ................ vi PRAKATA .......................................................................................................... vii DAFTAR ISI .........................................................................................................ix DAFTAR TABEL ..................................................................................................x DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi ABSTRAK .......................................................................................................... xii ABSTRACT ........................................................................................................xiii PENDAHULUAN ................................................................................................ 1 METODE PENELITIAN ..................................................................................... 2 HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................4 KESIMPULAN .................................................................................................... 9 SARAN …….........................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10 LAMPIRAN ..........................................................................................................12 BIOGRAFI PENULIS ..........................................................................................31
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian ............................................................... 5 Tabel 2. Kesesuaian Dosis dan Frekuensi Penggunaan ……................................ 6 Tabel 3. Interaksi obat anti epilepsi pada pasien epilepsi .…………….................7 Tabel 4. Efek Samping asam valproat pada pasien epilepsi .………….................7 Tabel 5. Efektivitas asam valproat..……………………………………………....8
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Pengobatan Pasien Epilepsi..........................................12 Lampiran 2. Parameter Evaluasi Penggunaan asam valproat....................22 Lampiran 3. Perhitungan Dosis Asama Valproat......................................24 Lampiran 4. Ethical Clearence…………………………………………..29 Lampiran 5. Surat Izin Penelitian..............................................................30
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Pendahuluan :Epilepsi merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan adanya bangkitan kejang yang berulang tanpa provokasi. Kejang epileptic merupakan akibat pelepasan aktivitas listrik otak yang berlebihan sehingga terjadi suatu fenomena abnormal yang mendadak namun transient yang meliputi perubahan kesadaran. Asam valproate dengan struktur 2-propylpentanoic acid merupakan obat anti epilepsi dengan spectrum luas. Mekanisme kerja asam valproate dalam pengobatan epilepsi adalah dengan meningkatkan inaktivasikanal Na+, sehingga menurunkan kemampuan syaraf untuk menghantarkan muatan listrik. Tujuan: mengevaluasi penggunaan obat asam valproate meliputi aspek informasi dosis, efek samping obat, dan interaksi obat pada pasien epilepsi anak di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode 2014/2016. Metode:
non-
eksperimental menggunakan rancangan deskriptif evaluatif dan menggunakan data retrospektif melalui data rekam medik elektronik melalui komputer. Hasil: evaluasi penggunaan obat asam valproat meliputi aspek kesesuaian dosis dan frekuensi penggunaan sebesar 15,38%, aspek interaksi obat yang muncul sebesar7,69%, aspek efek samping pengobatan yang muncul sebesar20,51%, dan untuk aspek pencapaian remisi sebanyak 56,41% kasus sudah mencapai target remisi yaitu 6 bulan bebas kejang. Kesimpulan: pola peresepan asam valproat pada pasien epilepsi pediatrik di Rumah Sakit Bethesda Yogyakata sudah rasional. Kata kunci:AsamValproat, Epilepsi pediatrik, evaluasi penggunaan
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Introduction: Epilepsy is a condition which is characterized by recurrent seizures without provocation. Epileptic seizures are caused by the release of excess brain electrical activity, causing a sudden abnormal phenomenon but transient involves a change of consciousness. Valproic acid with 2propylpentanoic acid structure is a broad spectrum antiepileptic drug. Valproic acid mechanism of action in the treatment of epilepsy is by increasing the inactivation of Na+ channels, thereby reducing the ability of the nerves to conduct electrical charges. Objective: To evaluate the use of valproic acid drug includes several aspects which are dosage information, drug side effects, and drug interactions in children patients with epilepsy at Bethesda Hospital Yogyakarta on 2014/2016 period. Result: there were 15,38% cases of appropriate dose given recorded, 7,69% cases with drugs interactions were found, 20,51% cases with side effects were recorded and 56,41% cases have reached the goal of 6 months seizures-free remission. Conclusion: the prescribing pattern of valproic acid as antiepileptic drugs for pediatric patient in Bethesda Hospital Yogyakarta have been rational. Keywords: valproic acid, pediatric epilepsy, evaluation of use
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENDAHULUAN Epilepsi merupakan salah satu penyakit otak yang sering ditemukan di dunia. Epilepsi didefinisikan sebagai suatu gangguan atau terhentinya fungsi otak secara periodik yang disebabkan oleh terjadinya pelepasan muatan listrik secara berlebihan dan tidak teratur oleh sel-sel otak dengan tiba-tiba, sehingga penerimaan dan pengiriman impuls antara bagian otak dan dari otak ke bagian lain tubuh terganggu (Brodie et al, 2012). Secara keseluruhan insiden epilepsi pada negara maju berkisar antara 40-70 kasus per 100.000 orang per tahun. Di negara berkembang, insiden berkisar antara 100-190 kasus per 100.000 orang per tahun. Prevalensi dari epilepsi bervariasi antara 5- 10 kasus per 1.000 orang (Gunawan, Winiferd, & Maja, 2013). Dari berbagai studi diperkirakan prevalensi epilepsi berkisar antara 0,5 - 4%. Rata-rata prevalensi epilepsi 8,2 per 1000 penduduk (PERDOSSI, 2011). Prevalensi epilepsi pada bayi dan anak-anak cukup tinggi, menurun pada dewasa muda dan pertengahan, kemudian meningkat lagi pada kelompok usia lanjut (PERDOSSI,2011). Insidensi epilepsi pada anak dilaporkan dari berbagai negara dengan variasi yang luas, sekitar 4-6 per 1000 anak, tergantung pada desain penelitian dan kelompok umur populasi. Prevelansi epilepsi pada bayi dan anak-anak cukup tinggi, menurun pada dewasa muda dan pertengahan, kemudian meningkat lagi pada kelompok usia lanjut. Penderita laki-laki umumnya lebih banyak dibandingkan perempuan. Etiologi epilepsi sebagian besar bersifat idiopatik, tetapi sering juga disebabkan oleh kelainan atau lesi pada otak (Gunawan dan Stephanie, 2013) Tujuan utama pengobatan adalah membantu orang menjadi bebas kejang tanpa efek samping obat atau perawatan lainnya. Bagi beberapa orang ini mungkin mudah untuk dicapai. Bagi orang lain mungkin cukup sulit dengan perawatan yang tersedia saat ini. Namun demikian, ada banyak kemajuan dalam pengobatan epilepsi dalam beberapa tahun terakhir sehingga orang tidak harus puas kejang lanjutan tanpa terlebih dahulu mengeksplorasi semua pilihan pengobatan yang tepat (Krumholz, et al. 2007). Obat antiepilepsi yang secara luas digunakan di Indonesia dan merupakan obat utama yang digunakan pada anak dengan epilepsi adalah asam valproat. Asam valproat merupakan obat antiepilepsi yang bisa digunakan pada semua tipe epilepsi, terutama pada epilepsi umum yang idiopatik. Mekanisme kerja asam valproat dalam pengobatan epilepsi adalah dengan meningkatkan inaktivasi kanal Na+, sehingga menurunkan kemampuan syaraf untuk menghantarkan muatan listrik (Ikawati, 2011). 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perlu diperhatikan untuk beberapa peresepan obat. Penggunaan obat secara rasional adalah mensyaratkan bahwa penderita menerima obat yang sesuai dengan kebutuhan klinik, dalam dosis yang memenuhi keperluan individual sendiri, untuk periode waktu yang memadai, dan harga yang terendah bagi mereka dan komunitas mereka. Salah satu aspek penting dari pelayanan kefarmasian adalah memaksimalkan penggunaan obat rasional (Amalia dan Siregar 2003). Penggunaan obat yang tidak rasional sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Peresepan obat tanpa indikasi yang jelas, penentuan dosis, cara, dan lama pemberian yang keliru, serta peresepan obat yang mahal merupakan sebagian contoh dari ketidakrasionalan peresepan. Penggunaan suatu obat dikatakan tidak rasional jika kemungkinan dampak negatif yang diterima oleh pasien lebih besar dibanding manfaatnya (Kemenkes, 2011). Pada penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang berjudul evaluasi efek samping obat antiepilepsi (OAE) politerapi pada pasien epilepsi pediatrik rawat jalan di Instalasi kesehatan anak (INSKA) RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Januari - Maret 2015 dengan metode cross sectional diperoleh hasil bahwa peresepan kombinasi OAE paling banyak adalah valproat-fenitoin. Hasil evaluasi efek samping menunjukkan efek samping yang paling banyak terjadi adalah perubahan kognitif (80,77%), diikuti oleh perubahan tingkah laku (76,92%), perubahan neurologis (57,69%), perubahan motorik (46,15%), dan perubahan berat badan (23,08%) (Iryani,2015). Maka akan dilakukan penelitian yang bertujuan mengevaluasi penggunaan asam valproat sebagai obat antiepilepsi pada pasien epilepsi anak di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
METODE PENELITIAN Penelitian mengenai evaluasi penggunaan asam valproat pada pasien pediatrik dengan diagnosis epilepsi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ini termasuk dalam jenis penelitian
non-eksperimental
menggunakan
rancangan
deskriptif
evaluatif
dan
menggunakan data retrospektif. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian non eksperimental karena observasinya dilakukan secara apa adanya tanpa ada intervensi serta perlakuan dari peneliti terhadap subyek penelitian. Subjek penelitian ini merupakan semua pasien rawat jalan pediatrik baik laki-laki ataupun perempuan yang terdiagnosis epilepsi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien epilepsi pediatrik yang menerima resep obat asam valproat baik tunggal maupun kombinasi dan pasien terdiagnosa epilepsi yang 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memiliki catatan rekam medik selama 2 tahun kebelakang. Sementara kriteria ekslusi pada penelitian ini adalah pasien penderita epilepsi dengan catatan medik yang tidak lengkap atau tidak bisa dikonfirmasi sebagai penunjang utama penegakan diagnosa dokter terhadap epilepsi dan pasien terdiagnosa epilepsi dengan penyakit penyerta. Besar sampel ditentukan dengan rumus berikut:
𝑛=
𝑍𝛼 2 ∙ 𝑝(1 − 𝑝) 𝑒2
Keterangan: 𝑍2 𝛼
: Nilai Z pada derajat kemaknaan 95% : 1,96
p
: Proporsi
e
: Presisi 1,962 ∙ 0,04(1 − 0,04) 𝑛= = 15 0,12
Perhitungan besar sampel minimal menggunakan proporsi 4% berdasarkan data (PERDOSSI, 2006). Dari berbagai studi diperkirakan prevalensi epilepsi berkisar antara 0,5% - 4% yang ada di Indonesia. Maka minimal sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 15 orang. Penelitian akan diawali dengan pengajuan permohonan izin berupa Ethical Clearance diajukan ke Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana. Pengambilan data dilakukan dengan cara melihat rekam medik elektronik melalui komputer yang berupa kasus epilepsi pada anak. Dilihat jumlah pasien yang terdiagnosa menderita epilepsi, usia pasien, jenis kelamin pasien, berat badan pasien, pasien yang mendapat politerapi asam valproat, dosis, dan frekuensi pemberian obat. Data diolah secara deskriptif dengan memberikan gambaran karakteristik pasien dengan diagnosis epilepsi sebagai subyek penelitian, profil penggunaan obat pasien, serta profil penggunaan obat asam valproat. Pengolahan data secara evaluatif dilakukan dengan mengevaluasi pola peresepan dan kerasionalan penggunaan asam valproat pada pasien epilepsi.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data rekam medik pasien yang telah diperoleh akan diolah dengan metode statistika deskriptif dengan menghitung persentasenya. Data pasien dikelompokkan terlebih dahulu sebagai berikut: a. Persentase pasien epilepsi yang telah menerima politerapi asam valproat berdasarkan jenis kelamin dengan menghitung jumlah pasien laki-laki dan perempun dibagi total kasus dikali 100% b. Persentase pasien epilepsi yang telah menerima politerapi asam valproat berdasarkan dosis dan frekuensi penggunaan dengan menghitung jumlah pasien dibagi total kasus dikali 100%. c. Persentase penggunaan politerapi asam valproat berdasarkan interaksi obat dengan menghitung jumlah obat dibagi total kasus dikali 100%. d. Persentase penggunaan politerapi asam valproat berdasarkan efek samping obat dengan menghitung jumlah obat dibagi total kasus dikali 100%. Selanjutnya dilakukan evaluasi kerasionalan politerapi asam valproat berdasarkan PERDOSSI 2006.
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dimulai dengan penelusuran data pasien epilepsi pediatrik rawat jalan di poliklinik saraf Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta pada periode 2014-2016. Data diambil melalui rekam medik elektronik melalui komputer.Data yang dapat tercatat sebanyak 39 kasus dengan kriteria pasien rawat jalan, pasien terdiagnosa epilepsi dengan peresepan asam valproat pertama kali pada periode 2014-2016 dan usia 3-15 tahun. Pada anak-anak yang diketahui mengidap epilepsi, kejang bisa diprovokasi oleh kurang tidur, ataupun stress. Epilepsi dapat menyerang pada laki-laki ataupun perempuan. Secara umum diperkirakan ada 2,4 juta kasus baru setiap tahun, dan 50% kasus terjadi pada masa kanak-kanak atau remaja (WHO, 2006). Dalam hal ini perlu diperhatikan pula dosis obat yang diberikan untuk pasien epilepsi pada anak. 1. Karakteristik pasien Salah satu faktor yang mempengaruhi epilepsi adalah jenis kelamin dan usia. Epilepsi dapat terjadi pada segala umur namun sering terjadi pada anak anak dan juga remaja. Berikut distribusi berdasarkan umur dan jenis kelamin pasien:
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel I. Karakteristik umur dan jenis kelamin pasien epilepsi pediatrik di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode 2014-2016
Karakteristik
Jenis Kelamin
Pasien
Total
Laki-laki
Perempuan
(18/46,2%)
(21/53,8%)
(39/100%)
Usia (tahun) 1-5
6
15,4
5
12,8
11
28,2
6-10
6
15,4
7
17,9
13
33,3
11-15
6
15,4
9
23,1
15
38,5
Selama kurun waktu 2014 sampai dengan 2016 dijumpai 39 orang anak penderita epilepsi yang berobat di poliklinik saraf Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Total kasus yaitu 39 (100%) yang terdiri dari 21 (53,8%) anak perempuan dan 18 (46,2%) anak laki-laki. Sebaran usia kasus yang diteliti sesuai dengan insiden epilepsi yang berubah-ubah menurut usia, yaitu insidens tertinggi pada usia anak dini, mencapai nadirnya pada usia dewasa dini, dan naik kembali pada usia tua. Bangkitan epilepsi jarang dijumpai pada usia bulan-bulan pertama, dan lebih sering antara usia 4 bulan-4 tahun, kemudian frekuensinya menurun sampai remaja (Andayani, Taslim, & Sri, 2000) Pada penelitian ini menunjukan bahwa pasien epilepsi pediatrik yang menerima terapi asam valproat lebih banyak perempuan 53,8% dibandingkan laki-laki 46,2%. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa prevalensi pasien epilepsi anak bertambah seiring bertambahnya umur. Pada kelompok anak tertentu, serangan epilepsi mulai atau berhenti di sekitar pubertas sesuai dengan penelitian (Gunawan, & Stepahanie, 2013) yang menyatakan bahwa prevalensi epilepsi pada anak dan bayi sangat tinggi kemudian menurun pada saat dewasa muda (pubertas).
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Karakteristik Penggunan Asam Valproat Asam valproat merupakan pilihan pertama untuk terapi epilepsi sesuai dengan (NICE guideline on AEDs, 2014). Obat antiepilepsi mempunyai peran dominan dalam manajemen epilepsi. Walaupun monoterapi sering digunakan sebagai pilihan pertama, seringkali politerapi sulit dihindarkan. Kesesuaian dosis untuk obat antiepilepsi itu sendiri harus diperhatikan. Interaksi obat – obat dan efek samping dari obat mungkin akan terjadi.
Tabel II. Kesesuaian dosis & frekuensi penggunaan antiepilepsi pasien epilepsi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Kategori
Jumlah
Presentase (% = 100)
(n = 15) Dosis sesuai
6
40
Dosis tidak sesuai
9
60
Dari hasil penelitian diperoleh ada sejumlah 9 (60%) dengan pemberian dosis yang tidak sesuai dikarenakan dosis yang di berikan terlalu rendah dan sejumlah 6 (40%) dengan pemberian dosis sesuai menurut guideline (PERDOSSI, 2011). Dalam kategori kesesuaian dosis ditentukan dari berat badan pasien. Sesuai dengan guideline PERDOSSI, 2011 dosis asam valproat untuk anak - anak adalah 20-40 mg/kg/hari. Dari 39 kasus yang diperoleh hanya 15 kasus yang dievaluasi berdasarkan berat badan. Kesesuian dosis saat peresepan sangatlah penting untuk tercapainya efektivitas obat. Pemberian obat dimulai dari dosis rendah dan dinaikkan bertahap sampai dosis efektif tercapai atau timbul efek samping. Kadar obat dalam darah ditentukan bila bangkitan tidak terkontrol dengan dosis efektif (IDI, 2014).
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel III. Interaksi obat antiepilepsi pada pasien epilepsi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Kategori
Jumlah
Presentase (% = 100)
(n = 39) Ada interaksi
0
0
Tidak ada interaksi
39
100
Dalam penelitian ini tidak diperoleh interaksi antar obat antiepilepsi. Meskipun ada beberapa pasien yang menggunkan obat antiepilepsi yaitu asam valproate-fenitoin, asam valproate-lvitiracetam, dan asam valproate-clonazepam secara bersamaan namun dalam rekam medis tidak tercantum keluhan pasien sebagai inetraksi obat antiepilepsi.
Tabel IV. Efek Samping yang terjadi pada pasien epilepsi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Kategori
Jumlah
Presentase (%=100)
n = 39 Tidak ada keluhan
31
79,49
Pusing
4
10,26
Demam dan batuk
4
10,26
Tercatat dalam rekam medis dengan melihat e-RM ada 4 (10,26%) yang mengalami efek samping pusing dan 4 (10,26%) yang mengakami demam dan batuk, namun efek samping yang terjadi tidak tercantum pada guideline (PERDOSSI,2016) sebagai efek samping asam valproat. Efek sampimg yang terjadi bisa dikarenakan adanya penambahan obat lain. Sedangkan, pada 31 (79,49%) kasus pada rekam medis tercatat tidak ada keluhan dari pasien sebagai efek samping pengobatan antiepilepsi yaitu asam valproat.
3. Efektivitas obat Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Lingga, Lukman, & Dewa, 2016) efektivitas obat antiepilepsi (OAE) dilihat dari pencapaian remisi selama 6 bulan, karena menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) rata-rata penggunaan obat antiepilepsi dapat diturunkan 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dosisnya pada 3-6 bulan pemberian OAE. Dalam jangka waktu 3-6 bulan tersebut dapat dilihat jika 6 bulan sudah bebas kejang artinya obat efektif.
Tabel V. Efektivitas asam valproat yang diresepkan untuk pasien epilepsi pediatrik di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Kategori
Mencapai remisi
No. Kasus
1,2,3,4,5,6,7,10,11,12,13,15,16,1
Jumlah Presentase (n= 39)
(%=100)
22
56,41
2
5,13
13
33,33
2
5,13
7,18,20,24,28,29,31,33,36 Belum
Mencapai 9,19
remisi Tidak tertulis pada 8,22,23,25,26,27,30,32,34,35,37, RM
38,39
Pengobatan baru
14,21
Dari hasil diatas menunjukan bahwa 22 (56,41%) kasus sudah mencapai target remisi yaitu 3-6 bulan bebas kejang. Diperoleh 2 (5,13%) yang belum mencapai remisi karena pasien tidak meneruskan obat dan masih mengalami kejang setelah 2 bulan pengobatan. Penelitian tidak dapat dilakukan pada 13 (33,33%) dari 39 (100%) sampel yang diambil karena keterangan tidak dituliskan pada rekam medis. Pada kasus baru 2 (5,13%) juga tidak dapat dilihat pencapaian remisi dikarenakan kasus masih baru. Evaluasi penggunaan obat (Drug Use Evaluation/ DUE) didefinisikan sebagai tinjauan ulang mengetahui, menginterpretasi, mengevaluasi dan meningkatkan peresepan, penyerahan, dan penggunaan obat. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin ketepatan dalam memutuskan pengobatan dan memberi luaran positif pada pasien pada periode selanjutnya. Evaluasi diperlukan untuk mencegah penggunaan obat yang tidak tepat, mencegah efek samping obat, dan meningkatkan keefektifan obat (Navarro, 2009).
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KESIMPULAN Evaluasi
penggunaan
asam
valproat
pada
pasien
epilepsi
anak-anak
memperlihatkan bahwa pola peresepan asam valproat sebagai obat antiepilepsi sudah rasional .
SARAN Dalam pengambilan sampel perlu diperbanyak lagi jumlah sampel yang diambil agar mengantisipasi bila ada sampel data yang tidak bisa dihitung selain itu, dilakukan penelitian dengan metode prospektif agar hasil yang diperoleh lebih akurat. Diharapkan dengan adanya penelitian lanjutan yang menggunakan data prospektif hasil evaluasi pengobatan yang dijalani pasien dapat mencapai outcome.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, L., dan Siregar, C., 2003, Farmasi Rumah Sakit: Teori dan Penerapan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Andayani, P., Soetomenggolo, T. S., Hadinegoro, S. R. S., & Cara, B. (2000). Evaluasi Klinis Pengobatan Epilepsi dengan Karbamazepin pada Anak, 2. Brodie, R. J., Hollebeek, L.D., Juric, B., & Ilic A., 2011, Customer Engagement Conceptual Domain, Fundamental exchange on customer value and loyalty, Journal of Business Research, 59, 449 - 456. Carvalho, et al, 2014, Drug Interaction between Phenytoin and Valproic Acid in a Child With Refractory Epilepsy: A Case Report, Journal of Pharmacy Practice, 27 (2), 214-216. Gunawan,D. P, Winifred, K., Maja. 2013. Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Epilepsi Di Kelurahan Mahena Kecamatan Tahuna Kabupaten Sangihe.Bagian/SMF Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Gunawant, P. Y., & Stephanie, E. D. 2013. Karakteristik Pasien Epilepsi Di Rumah Sakit Siloam Lippo Village, Tangerang, Tahun 2013. Neurologis, Fakultas Kedokteran (Iniversitas Pelita Harapan) Ikatan
Dokter
Anak
Indonesia,
2016.
Seputar
Epilepsi
Pada
Anak.
http://Www.Idai.Or.Id/Artikel/Seputar-Kesehatan-Anak/Seputar-Epilepsi-PadaAnak Diakses 20 Januari 2017 Ikatan Dokter Indonesia. 2014. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakara. PP:233 - 239 Ikawati, Z., 2011, Farmakoterapi Penyakit Sistem Saraf Pusat, Bursa Ilmu, Yogyakarta. Iryani, K. S., 2015. Evaluasi Efek Samping Obat Antiepilepsi (Oae) Politerapi Pada Pasien Epilepsi Pediatrik Rawat Jalan Di Instalasi Kesehatan Anak (Inska) Rsup Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Januari-Maret 2015. Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Modul Penggunaan Obat Rasional. Jakarta: Kemenkes.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Pedoman Penerapan Formularium Nasional. Jakarta: Kemenkes Krumholz A, et al. 2007. Practice parameter: Evaluating an apparent unprovoked first seizure in adults (an evidence‐based review): Report of the Quality Standards Subcommittee of the American Academy of Neurology and the American Epilepsy Society. Neurology, 69(21): 1996–2007 Lingga, Lukman and Dewa, EVALUASI DOSIS ASAM VALPROAT PADA PASIEN EPILEPSI ANAK, Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 3 (2), 137-143. Mifsud, J., 2014. Gender differences in epilepsy: perceived or real? . Department of Clinical Pharmacology and Therapeutics University of Malta NICE guideline on AEDs. 2014. NICE produces guidance for the treatment and management of health conditions in England and Wales. Its guidance on epilepsy includes recommendations for the drug treatment of different types of epilepsy and seizures Navarro, R. P. 2009. Managed Care Pharmacy Practice, Second edition, Jones and Bartlett Publisher. Massachusetts, 218, 219. Notoatmodjo, 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta PERDOSSI. 2006. Pedoman Tatalaksana Epilepsi. Airlangga University Press. Surabaya PERDOSSI. 2016. Pedoman Tatalaksana Epilepsi. Airlangga University Press. Surabaya WHO, 2006, Neurological Disorder: Public Health Challenges, 56 – 67, WHO Press, Geneva. Wibowo, S. dan Gofir, A., 2006, Obat Antiepilepsi, 7-127, Pustaka Cendekia Press, Yogyakarta.
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data pengobatan pasien epilepsi pediatrik di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode 2014-2016 No
1.
Tanggal
No.
Pengobatan
RM
16/10/2012
0198
Inisial
SR
Usia
L/
BB
(th)
P
(Kg)
15
P
-
5700
2
23/06/2015
0101
DAS
12
L
-
6844
Peresepan
Keluhan pasien
Rivotril
-
2mg (30)
06/01/2014
1x1
sudah tidak
Neurodex
kejang,
(vitamin)
pemeriksaa
tab (30)
n EEG
1x1
membaik
Ikalep
-
250mg
22/10/2015
(tab) (30)
masih
1x1
pusing
Keppra
21/07/2015
250mg tab
badan
(30) 1x50
terasa
mg
kaku
Ikalep JKN
10/03/2016
250mg tab
tidak
(30)
kambuh
1x 50 mg 3
23/04/2013
0080
KMA
10
P
6520
-
Depakene
17/11/2014
250mg/
tidak
5ml Syr
kambuh
(120 ml) (1) 1x3,5 cc
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
24/09/2013
0106
AAM
L
-
9624
Neurotam
29/09/2016
500mg /
tidak ada
5ml syr
keluhan &
100ml (1)
tidak
2x CTH
kambuh
Depakene 250mg/ 5ml syr 120ml (1) 2x2,5 CC Keppra 250mg tab (20) 2x 50 mg
5.
22/11/2012
0195
JNP
10
L
-
1930
Depakene
12/02/2013
250mg
tidak
/5ml syr
kambuh
120ml (2)
09/01/2014
2x3,5 CC
bebas
Peracikan
kejang 1
obat (40)
tahun
2x1
05/09/2014
(Keppra
mulai
250mg tab
tapering off
50mg) (Ikhapen 100mg cap 50mg) 6.
19/05/2015
0107
SJR
15
P
3390
13
-
Riklona
14/07/2015
2mg tab
kambuh
(30) 1x1
kejang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(malam
02/06/2016
hari)
tidak
Ikalep
kambuh
250mg tab (30) 1x1 (pagi hari) 7.
19/03/2014
0170
OCPF
7
P
-
5160
Depakene
24/06/2014
250mg/5ml
batuk dan
syr 120ml
demam
(1) 1x2,5
26/11/
CC
2015 tidak ada keluhan 21/04/2016 mulai tapering off 222/08/201 6 tidak ada keluhan
8.
9.
19/03/2013
25/11/2013
0102
AYP
5013
M
0197
FTB
15
P
-
Ikalep 250
28/03/2014
mg tab (30) tidak ada
5
L
5996
17,5
1x1
keluhan
Depakene
19/08/2015
250mg
masih
/5ml syr
pusing
120ml (1)
karena
1x2,5 CC
tidak
malam hari
meneruska n obat
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. 11/04/2013
0198
AN
11
P
32
8771
Depakene
10/10/2013
250mg/5ml
tidak
syr 120ml
kambuh
(1)
23/12/2013
2x2,5 CC
mulai
Rivotril
tapering off
2mg tab (20) 1x1 malam hari Racikan obat (40) 2x1 (Ikhapen 100mg cap 50mg) Keppra 250mg tab 50 mg )
11. 18/09/2010
0059
NAP
12
L
-
6109
Depakene
03/11/2014
250mg/
tidak
5ml syr
kambuh
120ml (1) 1x1 12. 04/01/2014
0057
ANN
13
P
-
7087
Depakene
23/06/2014
250mg/5ml
mulai
syr
tapering off
1x2,5CC
(sudah tidak kambuh
13. 12/07/2011
0196
BA
9
L
8884
30
Depakene
21/12/
250mg
2014 sudah tidak
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. 12/07/2016
0204
KH
4
L
13
1260
/5ml syr
kambuh
2x2,5CC
lagi
Depakene
22/08/2016
250mg/
kontrol
5ml syr
tanpa
120 ml (2)
keluhan
2x2,5 CC Keppra 250 mg tab (40) 2x50mg 15. 28/03/2015
0107
FND
3
L
12
3353
Ikalep
15/09/2015
250mg /
tidak
5ml syr
kambuh
120ml (2) 2x3,5 CC Riklona 2mg tab (30) 1x0,4mg 16. 10/05/2016
0100
NIC
5
P
17
Neurotam
07/11/2016
0442
500mg/5ml
bebas
8
syr (100ml) kejang (1) 1x5 CC
tapering off
Depakene 250mg/5ml syr 120ml (2) 2x2,5CC 17. 18/08/2011
0080
HAK
12
L
3357
16
85
Depakote
14/04/2015
500mg tab
kontrol
(60)
rutin tidak
1x2
kambuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keppra 250mg tab (60) 2x1 18. 02/12/2013
0107
DE
13
P
-
3706
19. 24/08/2015
0111
FAF
3
L
-
5473
Ikalep
12/03/2015
250mg tab
pusing tapi
(20) 1x1
tidak
malam hari
kambuh
Depakene
Pada bulan
250mg
februari
/5ml syr
kejang
120ml 1x2,5 CC 20. 08/08/2015
0111
VE
12
L
42
1833
Ikalep
05/03/2016
250mg tab
tidak ada
(30) 1x1
keluhan
malam hari
kejang tidak kambuh
21. 19/03/2016
0203
EK
6
L
10,5
6081
Dilantin
05/04/2016
100mg cap
tidak
(40)
kejang
2x30mg
namun
Depakene
demam dan
250mg
batuk
/5ml syr 120ml 2x2,5 CC 22. 01/10/2014
0107
AMP
6
P
1859
23,5
Depakene 250mg/5ml syr 120ml (2) 2x3CC
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Riklona 2mg tab (30) 1x1 malam hari 23. 25/04/2014
0104
KAM
1509
W
3
P
10,9
Ikhapen 100mg (40) 2x20mg Depakene 250mg/5ml 120ml syr 1x2,5CC
24. 21/01/2014
0200
RPK
10
P
21
6633
Depakene
19/12/2015
250mg/5ml
tidak
syr 120ml
kambuh
1x2,5CC 25. 14/06/2011
0080
PPB
2
L
12,5
7857
Depakene 250mg/5ml syr 120ml 1x2,5 CC
26. 08/08/2014
0080
DGM
8099
S
6
L
20
Depakene 250mg /5ml syr 120ml 2x2,5CC
27. 11/09/2014
0097
CZA
13
P
-
3111
Depakene 250mg /5ml syr 120ml 1x2,5CC
28. 19/08/2014
0106
DRY
13
L
5246
18
-
Depakene
2016 sudah
250mg/5ml
tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
syr 120ml
kambuh
1x4 CC
lagi dan
Rivotril
mulai
2mg tab
tapering off
(30) 1x0,5mg malam hari 29. 05/02/2016
0108
CP
15
P
-
8176
Ikalep
29/09/2016
250mg tab
tidak
(50) 1x1
kambuh
malam hari 30. 27/03/2015
0110
AKC
3
P
-
7216
Depakene
15/04/2015
250mg/5m
tidak
syr 120ml
kambuh
1x1,5 CC Neurotam 500mg /5ml syr 100ml 1x1,5 CC 31. 30/06/2015
0111
KLB
13
L
-
3081
Ikalep
27/01/2016
250mg tab
tidak
(20) 1x1
kambuh
siang hari Neurotam 400mg cap (20) 1x1 pagi hari 32. 09/10/2015
0111
XCM
9
P
9458
19
-
Ikalep
17/12/2015
250mg
Tidak
/5ml syr
terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33. 24/11/2015
120ml
kekambuha
2x2,5 CC
n
Ikalep
27/01/2016
2000
250mg tab
panas dan
9
(30) 1x1
tenggoroka
0203
CPDA
11
P
-
n sakit 08/07/2016 tidak kejang dan tidak ada keluhan 34. 23/04/2016
0112
LCG
10
P
-
9499
Ikalep 250mg tab (30) 2x1
35. 25/07/2016
0113
AFC
4
L
-
8015
Depakene
06/09/2016
250mg/5ml
tidak
syr 120ml
kejang tapi
1x2,5CC
kadang masih pusing
36. 11/09/2012
0104
RFS
9
L
-
0482
Depakene
31/12/2013
250mg/5ml
tidak
syr 120ml
kambuh
2x3 CC
09/11/2016 mulai tappering off
37. 27/08/2016
0200
KAA
3
P
4232
12
Depakene 250mg/5ml
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
syr 120ml 2x3,5CC 38. 06/08/2016
0113
CNS
9
P
-
8475
39. 22/07/2015
0202
AR
5
P
7687
-
Depakene
24/10/2016
250mg
tidak ada
/5ml syr
keluhan
120ml
dan tidak
1x2,5 CC
kambuh
Depakene 250mg /5ml syr 120ml 2x2,5 CC
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2. Parameter Evaluasi Penggunaan Asam Valproat Pada Pasien Epilepsi Pediatrik Di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. No.
Obat 1
Obat 2
0bat 3
Interaksi
Efek
dosis
obat
samping
-
0
1
-
0
1
-
0
0
1
Rivotril
Neurodex
2
keppra
ikalep
3
depakene
4
neurotam
depakene
Keppra
-
0
0
5
Depakene
Keppra
ikhapen
-
0
0
6
Riklona
Ikalep
-
0
0
7
Depakene
-
0
1
8
Ikalep
-
0
0
9
Depakene
1
0
1
10
Depakene
0
0
0
11
Depakene
-
0
0
12
Depakene
-
0
0
13
Depakene
0
0
0
14
Depakene
Keppra
1
0
0
15
Ikalep
Riklona
1
0
0
16
Depakene
Neurotam
1
0
0
17
Depakote
Keppra
0
0
0
18
Ikalep
-
0
1
19
Depakene
-
0
0
20
Ikalep
0
0
0
21
Depakene
Dilantin
1
0
1
22
Depakene
Riklona
0
0
0
23
Depakene
Ikhapen
0
0
0
24
Depakene
0
0
0
25
Depakene
0
0
0
26
Depakene
0
0
0
27
Depakene
-
0
0
28
Depakene
-
0
0
Ikhapen
Ikalep
Kesesuaian
Keppra
Ritrovil 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Ikalep
-
0
0
30
Depakene
Neurotam
-
0
0
31
Ikalep
Neurotam
-
0
0
32
Ikalep
-
0
0
33
Ikalep
-
0
1
34
Ikalep
-
0
0
35
Depakene
-
0
1
36
Depakene
-
0
0
37
Depakene
1
0
0
38
Depakene
-
0
0
39
Depakene
-
0
0
Keterangan : 1. Kesesuaian dosis 1 = sesuai dengan dosis anak PERDOSSI 2011 (15-40 mg/kg/hari) 0 = tidak sesuai dengan perhitungan Clark 2. Interaksi obat 1= ada interaksi antara obat antiepilepsi (asam valproat dan phenytoin) sesuai dengan guideline PERDOSSI 2011 0= tidak ada interaksi obat antiepilepsi sesuai dengan guideline PERDOSSI 2011 3. Efek Samping 1= terdapat efek samping 0= tidak terdapat efek samping
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3. Perhitungan Dosis asam valproat No
Obat yang
Usia
diberikan
Bb
Dosis
Dosis
Dosis
Ke-
(Kg)
Anak
Anak
yang
sesuaia
(min.
(maks.)
diberikan
n dosis
) 1
Ikalep 250mg
15
-
12
-
10
-
7
-
10
-
15
-
7
-
15
-
(tab) (30) 1x1 2
Ikalep JKN 250mg tab (30) 1x 50mg
3
Depakene 250mg/ 5ml Syr (120 ml) (1) 1x3,5 cc
4
Depakene 250mg/ 5ml syr 120ml (1) 2x2,5 CC
5
Depakene 250mg /5ml syr 120ml (2) 2x3,5 CC
6
Ikalep 250mg tab (30) 1x1 (pagi hari)
7
Depakene 250mg/5ml syr 120ml (1) 1x2,5 CC
8
Ikalep 250 mg tab (30) 1x1
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Depakene
5
17,5
262,5
700
125
1
11
32
480
1280
250
0
12
-
13
-
9
30
450
1200
250
0
4
13
195
520
250
1
3
12
180
480
356
1
5
17
255
680
250
1
250mg /5ml syr 120ml (1) 1x2,5 CC 10
Depakene 250mg/5ml syr 120ml (1) 2x2,5 CC
11
Depakene 250mg/ 5ml syr 120ml (1) 1x1
12
Depakene 250mg/5ml syr 1x2,5CC
13
Depakene 250mg /5ml syr 2x2,5CC
14
Depakene 250mg/ 5ml syr 120 ml (2) 2x2,5 CC
15
Depakene 250mg / 5ml syr 120ml (2) 2x3,5 CC
16
Depakene 250mg/5ml syr 120ml (2) 2x2,5CC
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Depakote
12
85
1275
3400
250
0
13
-
3
-
12
42
630
1680
250
0
6
10,5
157
420
250
1
6
23,5
352
940
294
0
3
10,9
163
436
125
0
10
21
315
840
125
0
2
12,5
187
500
125
0
500mg tab (60) 1x2 18
Ikalep 250mg tab (20) 1x1 malam hari
19
Depakene 250mg /5ml syr 120ml 1x2,5 CC
20
Ikalep 250mg tab (30) 1x1 malam hari
21
Depakene 250mg /5ml syr 120ml 2x2,5 CC
22
Depakene 250mg/5ml syr 120ml (2) 2x3CC
23
Depakene 250mg/5ml 120ml syr 1x2,5CC
24
Depakene 250mg/5ml syr 120ml 1x2,5CC
25
Depakene 250mg/5ml syr 120ml 1x2,5 CC
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Depakene
6
20
13
-
13
-
15
-
3
-
13
-
9
-
11
-
10
-
4
-
9
-
300
250mg /5ml syr 120ml 2x2,5CC 27
Depakene 250mg /5ml syr 120ml 1x2,5CC
28
Depakene 250mg/5ml syr 120ml 1x4 CC
29
Ikalep 250mg tab (50) 1x1 malam hari
30
Depakene 250mg/5m syr 120ml 1x1,5 CC
31
Ikalep 250mg tab (20) 1x1 siang hari
32
Ikalep 250mg /5ml syr 120ml 2x2,5 CC
33
Ikalep 250mg tab (30) 1x1
34
Ikalep 250mg tab (30) 2x1
35
Depakene 250mg/5ml syr 120ml 1x2,5CC
36
Depakene 250mg/5ml syr 120ml 2x3 CC
27
800
250
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Depakene
3
12
9
-
5
-
180
250mg/5ml syr 120ml 2x3,5CC 38
Depakene 250mg /5ml syr 120ml 1x2,5 CC
39
Depakene 250mg /5ml syr 120ml 2x2,5 CC
28
480
356
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lmapiran 4. Ethical Clearence dari Universitas Kristen Duta Wacana
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5. Surat Izin Penelitian (Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta)
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS Penulis skripsi dengan judul “Evaluasi Penggunaan Asam Valproat Pada Pasien Epilepsi Pediatrik di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta” memiliki nama lengkap Veronica Fideliawati. Penulis lahir di Kotabumi, 24 Februari 1995, merupakan putri kedua dari tiga bersaudara dalam keluarga pasangan Bambang Triwahyono dan Anastasia Suwarni.Pendidikan formal yang ditempuh penulis dimulai di SD Negeri 1 Semuli Raya (20012007), setelah itu dilanjutkan ke SMP Xaverius Metro (20072010), pendidikan menengah atas di SMA Fransiskus Bandar Lampung (2010-2013). Kemudian pendidikan dilanjutkan hingga perguruan tinggi di Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2013. Semasa menempuh kuliah, penulis aktif dalam berbagai kepanitian. antara lain menjadi anggota divisi MC di TITRASI (2014), Koordinator MC di PPrtoS (2015), anggota penyiar di UKM PT. Radio Masdha Jogja (20142016).
31