EVALUASI PUPUK NPK DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG (Arachis hypogaea L) Oleh: Muhammad Rizwan Staf Pengajar Fakultas Pertanian UISU Medan ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK dan pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan yaitu pemberian pupuk NPK (M) yang diuji dengan empat taraf perlakuan, yaitu M0 (tanpa pemupukan), M1 (25 kg Urea/ha, 50 kg SP36/ha, 50 kg KCl/ha), M2 (30 kg Urea/ha, 60 kg SP36/ha, 60 kg KCl/ha) dan M3 (35 kg Urea/ha, 70 kg SP36/ha, 70 kg KCl/ha dan pemberian pupuk organik (N) yang diuji dengan tiga taraf perlakuan, yaitu N0 (tanpa pupuk organik), N1 (pupuk kompos) dan N2 (pupuk NS). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah cabang (cabang), umur berbunga (hari), berat 100 biji (g), berat biji per tanaman (g) dan berat biji per plot (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (cm), berat 100 biji (g), berat biji per tanaman (g) dan berat biji per plot (g), tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang dan umur berbunga tanaman kacang tanah. Pemberian pupuk organik berpengaruh nyata terhadap berat 100 biji (g), berat biji per tanaman (g) dan berat biji per plot (g), tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang dan umur berbunga tanaman kacang tanah. Interaksi pemberian pupuk NPK dan pupuk organik menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap semua parameter yang diamati. Kata Kunci : Pupuk NPK dan Pupuk organic
PENDAHULUAN Latar Belakang Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman polong-polongan atau legum kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis. Tiongkok dan India merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia (Anonimus b, 2007). Di Indonesia, kacang tanah merupakan salah satu sumber protein nabati yang cukup penting dalam pola menu makanan penduduk. Di masyarakat kacang
Vol.3 No.2 Desember 2010
ISSN : 1979 - 5408
tanah memiliki beberapa nama antara lain kacang cina, kacang brol dan kacang brudul (Adisarwanto, 2001). Permintaan akan kacang terus meningkat, baik untuk konsumsi maupun industri pangan. Sementara produksi dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan sehingga masih diperlukan impor kacang. Rendahnya produktifitas tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain masih rendahnya tekhnologi yang diterapkan petani, seperti belum digunakannya varietas unggul dan teknik budidaya yang sederhana. Disamping itu terdapat pula kendala produksi seperti tingkat kesuburan tanah yang rendah, kekurangan air, gangguan gulma, hama dan penyakit tanaman. Pada tahun 1996, produksi kacang tanah mencapai 738 ribu ton, namun turun menjadi 688 ribu ton pada tahun 1997 dengan rata-rata hasil nasional 1,1 ton per hektar (Yusuf, dkk, 2001). Di Indonesia, kacang tanah (Arachis hypogaea (L.) Merr) sebagian besar ditanamoleh petani di tegalan dan lahan tadah hujan (70%) dan sisanya (30%) ditanam di sawah yang berpengairan setelah padi. Komoditas kacang tanah memiliki nilai strategis untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Di dalam negeri, kebutuhan kacang tanah terus meningkat baik untuk bahan pangan maupun untuk bahan baku industri (Heriyanto dan Subagio, 1998). Kacang tanah juga merupakan salah satu tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan menguntungkan untuk diusahakan. Kacang tanah dapat memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibanding palawija lainnya seperti ubi kayu, jagung, kedelai dan kacng hijau. Namun tingkat hasil kacang tanah di Indonesia sampai saat ini masih rendah, antara 0,5 – 1,5 ton/ha (Harsono, dkk, 1993). Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang tinggi, perlu diusahakan lingkungan yang optimal. Perbaikan lingkungan tumbuh yang diperlukan dilahan kering adalah pemilihan varietas, waktu tanam, populasi tanaman, pemupukan , pengendalian gulma, hama dan penyakit (Harsono, dkk, 1993). Hasil kacang tanah dipengaruhi antara lain oleh sifat fisik dan biologi tanah, lingkungan dan sosial ekonomi. Dewasa ini sebagian besar petani menanam kacang tanah secara monokultur dengan cara penggarapan lahan yang berbeda. Penggarapan lahan yang kurang sempurna dan penggunaan pupuk yang masih rendah termasuk penyebab rendah nya hasil kacang tanah (Sutarto, dkk, 1993). Pemupukan dengan menggunaan kompos merupakan salah satu cara dalam meningkatkan hasil kacang tanah. Marsono dan Sigit (2000), menyatakan bahwa kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik alami yang banyak dikenal petani. Istilah kompos ini lazim digunakan untuk pupuk organik yang berasal dari daun atau bagian tanaman lainnya. Kandungan kompos didominasi oleh bahan organik yang dapat mencapai 18%, bahkan ada produk yang mencapai 59%. Dari uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang " Evaluasi Pupuk NPK dan Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L)". Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
423
Vol.3 No.2 Desember 2010
ISSN : 1979 - 5408
KEGUNAAN PENELITIAN Penelitian ini nantinya diharapkan dapat berguna sebagai data pendukung merumuskan alternatif paket tekhnologi pertanian untuk meningkatkan pertumbuhan dengan tetap memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk mencapai pertanian yang berkelanjutan di Sumatera Utara. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UISU, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Kotamadya Medan, Propinsi Sumatera Utara dengan ketinggian tempat 25 m dpl serta topografi datar. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Nopember 2007 sampai dengan Pebruari 2008. Bahan Tanaman Benih kacang tanah, Pupuk urea, SP36, KCl, kompos, Pupuk Saputra Nutrient, insektisida Matador dan Fungisida Dithane M-45.Meteran, gembor, ember, handsprayer, cangkul, parang, garu, gergaji, parang babat, papan judul, papan plot, papan perlakuan. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor yang diteliti. Faktor penggunaan Pupuk NPK (M), terdiri dari 4 taraf yaitu : M0 = Tanpa Pemupukan, M1 = 25 kg Urea, 50 kg SP36, 50 kg KCl/ha, M2 = 30 kg Urea, 60 kg SP36, 60 kg KCl/ha, M3 = 35 kg Urea, 70 kg SP36, 70 kg KCl/ha. 2. Faktor Penggunaan Pupuk Organik (N), terdiri dari 4 taraf yaitu : N0 = Tanpa pemberian, N1 = Pupuk Kompos, N2 = Pupuk NS. Dengan demikian diperoleh 36 kombinasi perlakuan, dimana setiap kombinasi perlakuan terdapat 5 tanaman dengan setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali. Ukuran plot, jarak antar ulangan 1 m, jarak antar plot 1 m. Pengamatan dan Pengumpulan Data Peubah yang diamati adalah : Tinggi Tanaman (cm), , Jumlah Cabang Primer (cabang), Umur Berbunga (hari), Berat 100 biji (g), Berat Biji per Tanaman (g), Berat Biji per Plot (g) HASIL PENELITIAN 1.
Tinggi Tanaman (cm) Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk NPK dan dan pupuk organik serta interaksi kedua faktor perlakuan menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman kacang 424
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
Vol.3 No.2 Desember 2010
ISSN : 1979 - 5408
tanah pada umur 2 MST. Pada pengamatan 4 MST, perlakuan pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman kacang tanah, sedangkan perlakuan pemberian pupuk organik serta interaksi kedua faktor perlakuan tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman kacang tanah. Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman kacang tanah. Tanaman tertinggi diperoleh pada perlakuan M3 (35 kg Urea/ha, 70 kg SP36/ha, 70 kg KCl/ha) yaitu 16,89 cm, yang berbeda nyata dengan perlakuan M0 (tanpa pemupukan), tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan M1 (25 kg Urea/ha, 50 kg SP36/ha, 50 kg KCl/ha) dan perlakuan M2 (30 kg Urea/ha, 60 kg SP36/ha, 60 kg KCl/ha). Perlakuan pupuk organik tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman kacang tanah, namun kecendrungan menunjukkan tanaman tertinggi diperoleh pada pengaruh perlakuan N2 (pupuk NS) yaitu 16,21 cm, yang diikuti oleh pengaruh perlakuan N1 (pupuk kompos) dan pengaruh perlakuan N0 (tanpa pupuk organik). 2.
Jumlah Cabang (cabang)
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK dan pupuk organik serta interaksi kedua faktor perlakuan menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap jumlah cabang tanaman kacang tanah pada pengamatan umur 2 – 4 MST. 3.
Umur Berbunga (hari)
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK dan pupuk organik serta interaksi kedua faktor perlakuan menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap umur berbunga tanaman kacang tanah. 4.
Berat 100 Biji (g)
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk NPK dan pupuk organik berpengaruh nyata terhadap berat 100 biji kacang tanah, tetapi interaksi kedua faktor perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap berat 100 biji tanaman kacang tanah. Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa perlakuan pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap berat 100 biji kacang tanah. Berat 100 biji terberat diperoleh pada pengaruh perlakuan M3 (35 kg Urea/ha, 70 kg SP36/ha, 70 kg KCl/ha) yaitu 52,58 g, yang berbeda nyata dengan perlakuan M0 (tanpa pemupukan), perlakuan M1 (25 kg Urea/ha, 50 kg SP36/ha, 50 kg KCl/ha) dan perlakuan M2 (30 kg Urea/ha, 60 kg SP36/ha, 60 kg KCl/ha).
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
425
Vol.3 No.2 Desember 2010
ISSN : 1979 - 5408
Pada Tabel 2 terlihat pula bahwa perlakuan pemberian pupuk organik berpengaruh nyata terhadap berat 100 biji kacang tanah. Berat 100 biji terberat diperoleh pada pengaruh perlakuan N2 (pupuk NS) yaitu 49,94 g, yang berbeda nyata terhadap perlakuan N0 (tanpa pupuk organik), tetapi tidak berbeda nyata terhadap perlakuan N1 (pupuk kompos). 5. Berat Biji per Tanaman (g) Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk NPK dan pupuk organik berpengaruh nyata terhadap berat biji per tanaman kacang tanah, tetapi interaksi kedua faktor perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap berat biji per tanaman kacang tanah. Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa perlakuan pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap berat biji per tanaman kacang tanah. Berat biji per tanaman kacang tanah terberat diperoleh pada pengaruh perlakuan M3 (35 kg Urea/ha, 70 kg SP36/ha, 70 kg KCl/ha) yaitu 14,74 g, yang berbeda nyata dengan perlakuan M0 (tanpa pemupukan), tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan M1 (25 kg Urea/ha, 50 kg SP36/ha, 50 kg KCl/ha) dan perlakuan M2 (30 kg Urea/ha, 60 kg SP36/ha, 60 kg KCl/ha). Pada Tabel 3 terlihat pula bahwa perlakuan pemberian pupuk organik berpengaruh nyata terhadap berat biji per tanaman kacang tanah. Berat biji per tanaman terberat diperoleh pada pengaruh perlakuan N2 (pupuk NS) yaitu 14,16 g, yang berbeda nyata terhadap perlakuan N0 (tanpa pupuk organik), dan perlakuan N1 (pupuk kompos). 6. Berat Biji per Plot (g) Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk NPK dan pupuk organik berpengaruh nyata terhadap berat biji per plot kacang tanah, tetapi interaksi kedua faktor perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap berat biji per plot kacang tanah. Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa perlakuan pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap berat biji per plot kacang tanah. Berat biji per plot kacang tanah terberat diperoleh pada pengaruh perlakuan M3 (35 kg Urea/ha, 70 kg SP36/ha, 70 kg KCl/ha) yaitu 578,83 g, yang berbeda nyata dengan perlakuan M0 (tanpa pemupukan), perlakuan M1 (25 kg Urea/ha, 50 kg SP36/ha, 50 kg KCl/ha) dan perlakuan M2 (30 kg Urea/ha, 60 kg SP36/ha, 60 kg KCl/ha). Pada Tabel 4 terlihat pula bahwa perlakuan pemberian pupuk organik berpengaruh nyata terhadap berat biji per plot kacang tanah. Berat biji per plot terberat diperoleh pada pengaruh perlakuan N2 (pupuk NS) yaitu 501,81 g, yang berbeda nyata terhadap perlakuan N0 (tanpa pupuk organik), dan perlakuan N1 (pupuk kompos).
426
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
Vol.3 No.2 Desember 2010
ISSN : 1979 - 5408
PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Tanah Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (cm), berat 100 biji (g), berat biji per tanaman (g) dan berat biji per plot (g), tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang dan umur berbunga tanaman kacang tanah. Pada penelitian ini, pupuk NPK yang diberikan diuji dengan empat taraf perlakuan, yaitu M0 (tanpa pemupukan), M1 (25 kg Urea/ha, 50 kg SP36/ha, 50 kg KCl/ha), M2 (30 kg Urea/ha, 60 kg SP36/ha, 60 kg KCl/ha) dan M3 (35 kg Urea/ha, 70 kg SP36/ha, 70 kg KCl/ha. Hasil penelitian diketahui bahwa pupuk NPK yang diberikan nyata meningkatkan tinggi tanaman, berat 100 biji, berat biji per tanaman dan berat biji per plot. Pertumbuhan meningkat dengan semakin meningkatnya dosis pupuk NPK yang diberikan, karena pupuk NPK dapat menyumbangkan unsur hara makro untuk meningkatkan kesuburan tanah (Soetedjo dan Kartasapoetra, 1998). Pupuk NPK yang diberikan merupakan gabungan dari pupuk Urea (sebagai sumber pupuk N), pupuk SP36 (sebagai sumber pupuk P) dan pupuk KCl (sebagai sumber pupuk K). Unsur-unsur tersebut merupakan unsur hara makro yang mutlak diperlukan tanaman selama proses pertumbuhannya. Nitrogen untuk pertumbuhan vegetatif, posfat sebagai sumber energi dan merupakan bagian dari sel, sedangkan kalium berfungsi sebagai katalisator dalam tanaman dan juga berperan dalam translokasi karbohidrat dari daun menuju organ vegetatif dan generatif lain (Rosmarkam dan Yuwono, 2003). Pupuk Urea menyumbang 45 – 46% N sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman seperti tinggi tanaman, karena Nitrogen berperan dalam pembentukan asam amino dan juga pembentukan klorofil (Lingga, 1994). Nitrogen merupakan bahan penyusun asam amino, amida, basa bernitrogen seperti purin, protein dan nukleoprotein, di mana protein dibutuhkan dalam membentuk sel (Salisbury dan Ross, 1995). Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Tanah Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik berpengaruh nyata terhadap berat 100 biji (g), berat biji per tanaman (g) dan berat biji per plot (g), tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang dan umur berbunga tanaman kacang tanah.
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
427
Vol.3 No.2 Desember 2010
ISSN : 1979 - 5408
Pada penelitian ini, pupuk organik yang diberikan diuji dengan tiga taraf perlakuan, yaitu N0 (tanpa pupuk organik), N1 (pupuk kompos) dan N2 (pupuk NS). Hasil penelitian diketahui bahwa pupuk organik yang diberikan nyata meningkatkan berat 100 biji, berat biji per tanaman dan berat biji per plot. Hal ini karena bahan organik di dalam pupuk organik yang digunakan sudah cukup matang sehingga ketersediaan unsur haranya cukup baik untuk dapat mendukung pertumbuhan tanaman. Kemampuan bahan organik meningkatkan pertumbuhan tanaman karena bahan organik dapat memperbaiki sifat fisik tanah, hal ini sesuai dengan Novizan (2000), yang menyatakan bahwa pemberian bahan organik dapat memperbaiki sifat fisik tanah sehingga membantu akar dalam menyerap unsur hara dari tanah serta memperbaiki kemampuan tanah dalam mengikat air. Pertumbuhan terbaik diperoleh pada perlakuan pupuk NS, karena bahan organik di dalam pupuk organik NS mengandung nutrisi dan dibuat dengan tekhnologi WSF (Water Stimulating Feed). Di dalamnya mengandung Precusor yaitu zat yang dapat mengakibatkan makhluk hidup akan mampu membentuk Nutrisi esensialnya secara maksimal (Anonimous, 2007). Pupuk organik NS merupakan pupuk majemuk lengkap yang diformulasikan dan diproduksi .spesifik untuk padi, palawija, hortikultura dan perkebunan. Komposisi pupuk organik NS powder adalah : N 10,37%, K 6,57%, C Organik 1,27 5, Ca 4,03%, Mg 4,16%, S 5,10%, Fosfat 7,06% dan H20 3,91%, sedangkan pupuk organik NS cair merupakan pupuk organik yang dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman dan seluruh organisme dalam tanah. Komposisi pupuk organik NS cair adalah : Prekusor Nutrient esensial 80%, Oligosacharida 12%, Trace mineral 2% dan bahan-bahan lain 6% (Anonimous, 2007). Pemberian pupuk organik tidak berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah cabang, dan umur berbunga kacang tanah, karena parameter ini lebih dipengaruhi oleh sifat genetik tanaman tersebut. Menurut Nyakpa dkk. (1988), pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan genetik. Sifat genetik adalah sifat yang diturunkan dari tetua yang merupakan hasil penggabungan sifat antara tetua jantan dan betina. Ineraksi Pemberian Pupuk NPK dan Pupuk Organik dan Mulsa Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Tanah Interaksi pemberian pupuk NPK dan pupuk organik menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap semua parameter yang diamati. Hal ini karena kedua fakor belum saling mendukung untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah. Dalam hal ini mungkin fakor luar dari tanaman itu sendiri kurang mendukung aktivitas dari kedua perlakuan, sebab kombinasi dari kedua perlakuan tertentu tidak selamanya akan memberikan pengaruh yang baik pada tanaman. 428
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
Vol.3 No.2 Desember 2010
ISSN : 1979 - 5408
Adakalanya kombinasi tersebut akan mendorong, menghambat atau sama sekali tidak memberikan respon terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Lingga (1994), bahwa respon pupuk yang diberikan sangat ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sifat genetis dari tanaman, iklim, tanah, dimana faktor-faktor tersebut tidak berdiri sendiri melainkan faktor yang satu berkai KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (cm), berat 100 biji (g), berat biji per tanaman (g) dan berat biji per plot (g), tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang dan umur berbunga tanaman kacang tanah. b. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik berpengaruh nyata terhadap berat 100 biji (g), berat biji per tanaman (g) dan berat biji per plot (g), tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang dan umur berbunga tanaman kacang tanah. c. Interaksi pemberian pupuk NPK dan pupuk organik menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap semua parameter yang diamati. 2.
Saran Disarankan untuk menambah dosis pupuk NPK yang diberikan serta menambah jenis pupuk organik yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA Anonimus a, 2007. Brosur Pupuk Nutrient Saputra. PT. Leonardo Lumbung Sejahtera. 2007. Kacang Tanah. Wikipedia. http://id.wikipedia. org/wiki/ Kacang tanah. Adisarwanto, T. 2001. Meningkatkan Produksi Kacang Tanah di Lahan Sawah dan Kering. Penebar Swadaya. Jakarta. Harsono, A., T. Adisarwanto dan N. Saleh. 1993. Keragaan Teknologi Budi Daya Kacang Tanah di Lahan Kering. Kinerja Penelitian Tanaman Pangan Buku-5, Kedelai, Kacang tanah, Kacang Hijau dan Kacang Tunggak. Prosiding Simposium Penelitian Tanaman Pangan III. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. BPPP-Bogor. Heriyanto dan H. Subagio. 1998. Prospek Usaha tani Kacang Tanah di Indonesia. Dalam A. Harsono, N. Nugrahaeni, A. Taufiq, dan A. Winarto (Eds.). Teknologi untukPeningkatan Produksi dan Nilai Tambah Kacang Tanah. Edisi Khusus Balitkabi. Lingga, P. 1994. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. Marsono dan P. Sigit. 2001. Pupuk Akar. Jenis dan Aplikasi. PT. Penebar Swadaya. Jakarta. Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
429
Vol.3 No.2 Desember 2010
ISSN : 1979 - 5408
Novizan, 2002. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis. Penerbit. P.T. Agro Media Pustaka. Nyakpa, M. Y., A. M. Lubis., M. A. Pulungan., A. G. Amrah., A. Munawar., Go Ban Hong dan Nurhayati Hakim. 1988. Kesuburan Tanah. Universitas Lampung. Rosmarkam dan Yuwono. 2003. Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta. Salisbury,.F.B. dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB. Banndung. Soetedjo, M.M. dan A.G. Kartasapoetra. 1998. Pupuk dan Cara Pemupukan. Bina Aksara. Jakarta. Sutarto, I.G. V., Y. Supriati dan S. Hutami. 1993. Hasil Penelitian Budi Daya Kacang Tanah. . Kinerja Penelitian Tanaman Pangan Buku-5, Kedelai, Kacang tanah, Kacang Hijau dan Kacang Tunggak. Prosiding Simposium Penelitian Tanaman Pa ngan III. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. BPPP-Bogor. Yusuf, A., D. Harahap dan A. Jamil. 2001. Tekhnologi Produksi Benih Kacang Tanah. Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Propinsi Sumatera Utara dengan Balai pengkajian Tekhnologi Pertanian Sumatera Utara- Medan. UI Press. Jakarta.
430
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu