FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA

Download 20 Feb 2016 ... 2,8 juta orang dewasa meninggal setiap tahun terkait dengan kelebihan berat badan dan obesitas. .... Tabel.1. Hubungan Anta...

0 downloads 416 Views 556KB Size
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA WANITA USIA PRODUKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TINOOR TOMOHON UTARA Stela Mamarimbing*, Joy A.M Rattu**, Marjes N. Tumurang*** *

Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi ** Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK Meningkatnya prevalensi obesitas merupakan masalah kesehatan utama diseluruh dunia. Sekitar 2,8 juta orang dewasa meninggal setiap tahun terkait dengan kelebihan berat badan dan obesitas. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Tinoor wilayah tomohon Utara, untuk mengetahui apakah ada hubungan aktivitas fisik dengan obesitas. Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional yang dilakukan di Tomohon Utara pada bulan September - Desember 2016 dengan populasi pada penelitian ini adalah wanita usia produktif dan sampel 61orang. Analisis data menggunakan univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikan antara pendidikan p=0,535, pengetahuan p=1,000, faktor keturunan p=0,018 dan pendapatan p=0,25 dengan obesitas pada wanita dengan usia produktif di Puskesmas Tinoor Wilayah Tomohon Utara. Kesimpulan menunjukkan terdapat hubungan faktor keturunan dan pendapatan dengan obesitas pada wanita dengan usia produktif, sedangkan variabel pendidikan dan pengetahuan terdapat hubungan dengan obesitas pada wanita dengan usia produktif di Puskesmas Tinoor Wilayah Tomohon Utara. Kata Kunci: Pendidikan Pengetahuan, Faktor Keturunan, Pendapatan, Obesitas ABSTRACT The increasing prevalence of obesity is a major health problem throughout the world. Approximately 2.8 million adults die each year associated with overweight and obesity. Therefore, researchers wanted to conduct research in women of fertile age in Puskesmas Tinoor North tomohon region, to determine whether there is a relationship of physical activity and obesity. This research uses a quantitative research design using cross sectional conducted in North Tomohon in September-December 2016, with the population in this study were women of childbearing age and sample 61orang. Analysis of data using univariate, bivariate and multivariate analyzes. The results showed a significant value between education p = 0.535, p = 1.000 knowledge, heredity p = 0.018 and income p = 0.25 with revenues of obesity in women of childbearing age in Puskesmas Tinoor Territory North Tomohon. Conclusions demonstrated an association heredity and income with obesity in women of childbearing age, education and knowledge while variable correlation with obesity in women of childbearing age in Puskesmas Tinoor Territory North Tomohon. Key Words: Education, Knowledge, Heredity, Income, Obesity

orang

PENDAHULUAN Meningkatnya

prevalensi

obesitas

dewasa

di

dunia

menderita

obesitas, dan hampir 300 juta adalah

merupakan masalah kesehatan utama

wanita

diseluruh dunia (Park & Kim, 2012).

Indonesia,

angka

Sekitar 2,8 juta orang dewasa meninggal

meningkat.

Berdasarkan

setiap tahun terkait dengan kelebihan

(2013), pada laki-laki dewasa terjadi

berat

Secara

peningkatan dari 13,9% pada tahun 2007

keseluruhan lebih dari 10% dari populasi

menjadi 19,7 % pada tahun 2013,

badan

dan

obesitas.

140

(Anonimous,

2013). obesitas

Di terus

Riskesdas

sedangkan pada wanita dewasa terjadi

terhadap pertumbuhan ekonomi. Seiring

kenaikan yang sangat ekstrim mencapai

dengan pertambahan penduduk, maka

18,1 %, yaitu dari 14,8% pada tahun

kurang lebih sudah 20 tahun obesitas

2007 menjadi 32,9 % pada tahun 2013

meningkat seiring dengan kebiasaan,

(Anonimous, 2013).

cara mengkonsumsi, dan gaya hidup.

Obesitas telah menjadi epidemik

Peran perempuan secara umum lewat

global dengan tidak saja meningkat di

berkonsumsi dengan kesadaran akan

Negara maju namun juga di Negara

nutrisi yang baik khususnya untuk

berkembang,

perempuan

termasuk

Indonesia.

hal-hal

tersebut

yang

Obesitas memberikan kontribusi sebesar

menjadi perhatian bagi penanganan

35%

obesitas (Anonimous, 2013).

terhadap

berkontribusi

morbiditas 15–20%

dan

terhadap

Status gizi pada kelompok dewasa di

mortalitas di Negara maju.Obesitas tidak

atas

menyebabkan kematian secara langsung,

masalah obesitas, walaupun masalah

namun menyebabkan masalah kesehatan

kurus juga masih cukup tinggi.Angka

yang lebih serius.Beban penyakit tidak

obesitas pada perempuan cenderung

menular

negara

lebih tinggi dibanding laki-laki.Secara

berpenghasilan rendah dan menengah,

nasional dapat dilihat masalah gizi pada

yang berkontribusi terhadap kemiskinan

penduduk dewasa di atas 18 tahun

karena

bagi

adalah: 12,6 persen kurus, dan 21,7

Development

persen gabungan kategori berat badan

meningkat

menjadi

pencapaian

di

penghalang

Millenium

Goal’s (Anonimous, 2013).

18

tahun

didominasi

dengan

lebih (BB lebih) dan obese, yang bisa

Transisi gizi menyebabkan terjadinya

juga

disebut

obesitas.

perubahan diet secara signifikan. Selain

tertinggi

masalah anemia dan kekurangan energi

Provinsi Sulawesi Utara (37,1%), dan

kronis atau kurus, masalah kegemukan

yang

dan obesitas juga dijumpai pada usia

provinsi

produktif dan dewasa setengah tua. Hal

(Anonimous, 2013).

ini antara lain terjadi sebagai dampak

untuk

Prevalensi

terendah

Wanita

obesitas

adalah

Nusa

adalah

(13,0%)

di

di

Tenggara

Timur

Subur

(WUS)

Usia

perubahan gaya hidup berkaitan dengan

merupakan wanita usia produktif yang

pola makanan dan menurunnya aktivitas

berusia 15-49 tahun dan wanita pada

fisik yang terutama terlihat secara nyata

usia

di kota-kota besar.Obesitas menjadi

mempunyai keturunan. Pada wanita,

masalah

kurangnya

serius

dibanyak

negara

berkembang dengan pengaruh negatif

ini

masih

berpotensi

aktifitas

fisik

untuk

sangat

mempengaruhi kesehatannya. Apalagi 141

jika aktivitasnya kurang namun asupan

METODE

makanan lebih banyak masuk, maka

Jenis penelitian ini menggunakan desain

akan menyebabkan penimbunan lemak

penelitian

yang

pendekatan

akan

mengakibatkan

obesitas

terjadi (Hasan, 2014)

kuantitatif cross

menggunakan sectional

yang

dilakukan di Tomohon Utara pada bulan

Sebelumnya, sudah ada penelitian di

September - Desember 2016 dengan

Wawonasa pada Wanita Usia Subur.

populasi pada penelitian ini adalah

Akan tetapi penelitian tersebut bukan

wanita

meneliti

61orang. Analisis data menggunakan

tentang

aktivitas

fisik,

pendidikan, gaya hidup, pengetahuan

usia

produktif

dan

sampel

univariat, bivariat dan multivariat.

pada wanita usia subur. Belum ada yang meneliti tentang hubungan aktivitas

HASIL DAN PEMBAHASAN

fisik,

Hubungan

pendidikan,

gaya

hidup,

Antara

Pendidikan

pengetahuan. Oleh karena itu peneliti

Dengan Obesitas Pada Wanita Usia

ingin melakukan penelitian pada Wanita

Produktif

Usia

Wilayah Tomohon Utara

Subur

wilayah mengetahui

di

Puskesmas

tomohon

Utara,

apakah

ada

Tinoor

Di

Puskesmas

Tinoor

untuk

hubungan

aktivitas fisik dengan obesitas. Tabel.1. Hubungan Antara Pendidikan Dengan Obesitas Pada Wanita Usia Produktif Di Puskesmas Tinoor Wilayah Tomohon Utara Pendidikan Tidak n % 11 18,0 27 44,3 38 62,3

Rendah Tinggi Total

Obesitas Ya n % 5 8,2 18 29,5 23 37,7

Nilai p

OR

Total n 16 45 61

% 26,2 73,8 100.0

0,535

1,467

Ket: p = 0,003 (continuity correction)

Berdasarkan hasil analisis uji Chi-

bahwa terdapat hubungan negatif pada

Square didapatkan hasil dengan nilai p

perempuan dan hubungan positif pada

0,535>0,05 yang menunjukkan terdapat

laki-laki

antara

hubungan

obesitas

sentral.

yang

bermakna

antara

pendidikan Tingginya

dengan level

pendidikan dengan IMT. Pendidikan

pendidikan juga meningkatkan berat

berhubungan dengan kepercayaan dan

badan dan lingkar perut (Zhang et al.

tingkat pengetahuan (Yoon et al. 2006).

2008). Namun, Rosmond dan Bjorntorp

Aekplakorn et al. (2007) menemukan

(2000) menemukan bahwa rendahnya 142

status sosial ekonomi (pekerjaan dan

konsisten

pendidikan)

penelitian sebelumnya. Hal ini diduga

berhubungan

dengan

dengan

beberapa

hasil

obesitas sentral dan tingginya nilai

karena

tingginya

pendidikan

tidak

kortisol.

paralel

dengan

pengetahuan

gizi

Sugiantim (2009) meneliti Faktor

seseorang. Seseorang yang memiliki

Risiko Obesitas Sentral Pada Orang

level pendidikan yang tinggi, belum

Dewasa Di Sulawesi Utara, Gorontalo

tentu memiliki pengetahuan gizi yang

Dan

baik.

DKI

Jakarta

Riskesdas

menurut

Berdasarkan

Tahir dkk (2016) dalam penelitian

pendidikan, prevalensi obesitas sentral

mereka tentang faktor risiko kejadian

tertinggi ditemukan pada sampel total

obesitas pada wanita prakonsepsi di

yang tidak sekolah. Menurut sebaran

Kota Makassar menemukan responden

tiap provinsi, prevalensi obesitas sentral

paling banyak memiliki pendidikan yang

tertinggi ditemukan pada sampel yang

tinggi sebanyak 60% dan responden

tidak sekolah di DKI Jakarta (41.4%)

yang memiliki pendidikan yang rendah

dan tamat perguruan tinggi di Gorontalo

40%.

(36.8%) dan Sulawesi Utara (38.4%).

memengaruhi kepercayaan dan tingkat

Pendidikan

2007.

hasil

yang

rendah

Walapun

pengetahuan

pendidikan

(Yoon

et

al.

dapat

2006),

berhubungan nyata dengan peningkatan

seseorang yang memiliki pengetahuan

kejadian obesitas sentral (Panagiotakos

yang baik tentang obesitas, masih saja

et al. 2004; Janghorbani et al. 2007).

melakukan perilaku yang tidak sehat

Aekplakorn et al. (2007) menemukan

seperti gaya hidup sedentary dan makan

hubungan nyata negatif pada perempuan

dalam jumlah yang berlebihan ketika

dan hubungan nyata positif pada laki-

mengalami stres (Kantachuvessiri et al.

laki antara pendidikan dengan kejadian

2005). Seringkali masalah gizi timbul

obesitas sentral di Thailand. Di Korea,

disebabkan karena ketidaktauan atau

pendidikan dapat menurunkan risiko

kurangnya informasi tentang gizi yang

obesitas sentral (Yoon et al. 2006). Hasil

memadai. Pengetahuan tentang makanan

uji statistik menunjukkan hubungan

sehat sering kurang dipahami oleh

nyata positif di Sulawesi Utara dan

golongan yang tingkat pendidikannya

Gorontalo dan hubungan nyata negatif di

kurang. Mereka lebih mementingkan

DKI Jakarta antara pendidikan dengan

rasa dan harga daripada nilai gizi

kejadian obesitas sentral. Hubungan

makanan.

pendidikan dengan kejadian obesitas sentral

dalam

penelitian

ini

tidak 143

Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Obesitas Pada Wanita Usia Produktif Di Puskesmas Tinoor Wilayah Tomohon Utara Tabel 2. Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Obesitas Pada Wanita Usia Produktif Di Puskesmas Tinoor Wilayah Tomohon Utara Pengetahuan

Obesitas n 3 50 53

Kurang Baik Baik Total

Tidak % 4,9 82 86,9

Ya n 0 8 8

Nilai p

OR

1,000

-

Total

% 0,0 3,1 3,1

n

% 4,9 95,1 100

3 58 61

Ket: p = 1,000 (continuity correction)

Berdasarkan hasil analisis uji Chi-

dibandingkan

pada

kelompok

yang

Square didapatkan hasil dengan nilai p =

mempunyai IMT 18,5-<25,0 atau pada

1,000 > 0,05 yang menunjukkan tidak

kelompok LP <90 pada pria dan <80

terdapat

pada wanita. Hasil penelitian yang

antara

hubungan

yang

pengetahuan

bermakna

dengan

IMT.

dilakukan

Rachmah

(2013),

di

Wulandari (2016) meneliti Faktor Yang

Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan

Berhubungan Dengan Kejadian Obesitas

ditemukan prevalensi hipertensi 30,0%

Pada Remaja Di SMA Negeri 4 Kendari

pada guru sekolah dasar (SD) yang

Tahun 2016. Hasil penelitian He et al.

mengalami obesitas Sentral.

(2009) yang dilakukan pada orang dewasa umur 44,6% dan obesitas sentral

Hubungan Antara Faktor Keturunan

menurut

Dengan Obesitas Pada Wanita Usia

sebanyak

lingkar 36,1%

pinggang

(LP)

dimana

risiko

Produktif

hipertensi lebih tinggi pada kelompok obesitas

dan

obesitas

Di

Puskesmas

Tinoor

Wilayah Tomohon Utara

sentral

Tabel 3. Hubungan Antara Faktor Keturunan Dengan Obesitas Pada Wanita Usia Produktif Di Puskesmas Tinoor Wilayah Tomohon Utara Faktor Keturunan

Tidak Ya Total

Obesitas Tidak n % 34 55,7 19 31,1 53 86,9

Ya n 1 7 8

Nilai p

OR

0,018

12,526

Total

% 1,6 11,5 13,1

Ket: p = 0,018 (continuity correction)

144

n 35 26 61

% 57,4 42,6 100

Berdasarkan hasil analisis uji Chi-

hubungan antara keturunan obesitas

Square didapatkan hasil dengan nilai p =

dengan obesitas.

0,018 < 0,05 yang menunjukkan terdapat

Kegemukan dapat diturunkan dari

hubungan yang bermakna antara faktor

generasi

keturunan dengan IMT. Hasil ini sesuai

berikutnya di dalam sebuah keluarga.

dengan penelitian Wulandari dkk (2016)

Itulah

meneliti Faktor Yang Berhubungan

menjumpai

Dengan Kejadian Obesitas pada remaja

(parental fatness) cenderung memiliki

di SMA Negeri 4 Kendari Tahun 2016.

anak-anak yang gemuk pula. Dalam hal

Metode penelitian ini adalah penelitian

ini nampaknya faktor genetik telah ikut

analitik

campur dalam menentukan jumlah unsur

sectional

dengan study.

pendekatan

cross

Penelitian

ini

sel

sebelumnya

pada

sebabnya

lemak

kita

orangtua

dalam

seringkali

yang

tubuh.

generasi

gemuk

Hal

ini

dilaksanakan pada tanggal 29 Februari

dimungkinkan karena pada saat ibu yang

sampai 5 Maret 2016 dan bertempat di

obesitas sedang hamil maka unsur sel

SMA Negeri 4 Kendari. Populasi dalam

saat ibu yang obesitas sedang hamil

penelitian ini adalah jumlah seluruh

maka unsur sel lemak yang berjumlah

siswa kelas X dan XI di SMA Negeri 4

besar dan melebihi ukuran normal,

Kendari yaitu sebanyak 1.133 siswa,

secara otomatis akan diturunkan kepada

dengan jumlah sampel sebesar 89 orang.

sang

Hasil penelitian menggunakan analisis

kandungan.(Ganong, 2015)

Chi Square dengan a=0,05 menunjukkan bahwa

terdapat

hubungan

bayi

selama

dalam

Anak yang memiliki orang tua

antara

obesitas memiliki resiko mengalami

parental fatness (P = 0,004) dengan

obesitas lebih besar bila dibandingkan

kejadian obesitas.

dengan

Demikian juga Salim (2014) yang meneliti

Faktor-Faktor

anak

yang

tidak

memiliki

riwayat obesitas, tertapi bukan tidak

Yang

mungkin seorang anak yang tidak

Berhubungan Dengan Kejadian Obesitas

memiliki riwayat obesitas mengalami

Pada

Daerah

obesitas. Banyak ahli kesehatan yang

Kabupaten Wonosobo dengan jumlah

menilai bahwa faktor genetik bukanlah

populasi 55 karyawati. Hasil penelitian

hal utama dalam peningkatan resiko

menunjukkan prevalensi obesitas (IMT

kegemukan. Hal ini mengacu pada fakta

≥ 25) pada karyawati Sekretariat Daerah

bahwa tidak terdapat perubahan genetik

Kabupaten Wonosobo sebesar 50 %.

yang bermakna pada manusia selama

Hasil uji chi square didapatkan hasil ada

kurun waktu tiga dasawarsa terakhir,

Karyawati

Sekretariat

sedangkan 145

peningkatan

didapatkan

prevalensi kegemukan dan obesitas di

penelitian menunjukkan bahwa paling

seluruh dunia menunjukkan fenomena

banyak riwayat keluarga yang tidak

sebaliknya. (Guyton, 2015)

memiliki

Nordestgaard,

yaitu

sebanyak 26 orang (57,8%), sedangkan

Hospital.

yang yang memiliki keluarga obesitas

menganalisis data lebih dari 75.000

yaitu sebanyak 19 orang (42,2%).

orang

Mereka

Berdasarkan riwayat keluarga, tidak ada

menemukan, orang dengan tingkat BMI

hubungan bermakna riwayat obesitas

tinggi memiliki risiko 26 persen lebih

dalam

tinggi mengalami penyakit jantung.

(p=0,088, CI 95% 0,833 – 10,811 dan

Analisis lebih lanjut menggunakan data

OR 3,00). Seorang anak memiliki risiko

genetik dan lainnya menunjukkan, setiap

sebesar 80% bila kedua orang tuanya

peningkatan

dapat

mengalami obesitas dan berisiko 40%

meningkatkan risiko penyakit jantung

bila salah satu orang tuanya mengalami

tidak kurang dari 52 persen. Dengan

obesitas.

melakukan

keluarga sebagai faktor risiko obesitas

di

kepala

obesitas

di

Copenhagen

dokter

keluarga

University

Kopenhagen.

BMI

4

poin

studi

epidemiologi

keluarga

dengan

Terlihat

obesitas

faktor

dikombinasikan dengan analisis genetik,

berdasarkan

telah mampu menunjukkan terhadap

terdapat

75.000 orang bahwa mereka yang

metabolisme tubuh antara satu individu

memiliki

dengan individu lainnya.

BMI

tinggi

berisiko

adanya

riwayat

fakta

perbedaan

bahwa

kecepatan

mengalami kerusakan jantung. Hasil ini berbeda dengan penelitian

Hubungan

Antara

Pendapatan

Tahir dkk (2016) yang meneliti Faktor

Dengan Obesitas Pada Wanita Usia

Risiko Kejadian Obesitas Pada Wanita

Produktif

Prakonsepsi Di Kota Makassar. Hasil

Wilayah Tomohon Utara

Di

Puskesmas

Tinoor

Tabel 4. Hubungan Antara Pendapatan Dengan Obesitas Pada Wanita Usia Produktif Di Puskesmas Tinoor Wilayah Tomohon Utara Pendapatan

Rendah Tinggi Total

Tidak n 43 10 53

% 70,5 16,4 86,9

Ya n 3 5 8

Obesitas Total % n 4,9 46 8,2 15 13,1 61

Ket: p = 0,026 (continuity correction)

146

% 75,4 24,6 100

Nilai p

OR

0,026

7,167

Berdasarkan hasil analisis uji Chi-

(Sulawesi Utara dan Gorontalo) serta

Square didapatkan hasil dengan nilai p =

cukup mengonsumsi (DKI Jakarta);

0,026 > 0,05 yang menunjukkan terdapat

tidak

hubungan

antara

makanan/minuman manis; mengonsumsi

Sugianti

makanan berlemak 3-6 kali per minggu

(2009) meneliti Risk Factors of Central

(Sulawesi Utara), 1 kali per hari dan < 3

Obesity

North

kali per bulan (Gorontalo), dan tidak

Jakarta.

pernah mengonsumsi (DKI Jakarta);

Korelasi

serta

terganggu.

yang

pendapatan

bermakna

dengan

Among

Sulawesi,

IMT.

Adults

Gorontalo,

Berdasarkan

in

and

analisis

pernah

kondisi

mengonsumsi

mental

emosional

Kontingensi,

umur,

jenis

kelamin,

pekerjaan,

dan

tipe

wilayah

Faktor risiko obesitas sentral di

berhubungan nyata dengan kejadian

Sulawesi Utara adalah umur 35-54 tahun

obesitas sentral pada ketiga provinsi.

(OR=1.9), umur 55 tahun (OR=2.1),

Berdasarkan analisis Korelasi Spearman,

perempuan (OR=4.3), berstatus kawin

umur, pendidikan (Sulawesi Utara dan

(OR=3.2), berstatus cerai (OR=2.4),

Gorontalo), pengeluaran per kapita,

tamat SMA/PT (OR=1.4), ibu rumah

konsumsi sayuran dan buah (DKI

tangga

Jakarta), konsumsi makanan berlemak

(OR=1.5),

(Sulawesi Utara), dan kondisi mental

(OR=1.5),

emosional berhubungan nyata positif

(OR=1.7),

dengan

(OR=1.5), dan tidak beraktivitas fisik

kejadian

obesitas

sentral.

Prevalensi obesitas sentral tertinggi

(OR=1.5),

TNI/POLRI/PNS

pegawai

BUMN/swasta

wiraswasta/pedagang/jasa tinggal

di

perkotaan

berat (OR=1.2).

ditemukan pada sampel berjenis kelamin

Pendapatan per kapita yang tinggi

perempuan dengan umur 45-54 tahun

paralel dengan pengeluaran per kapita

(Sulawesi Utara dan DKI Jakarta) dan

yang

55-64 tahun (Gorontalo); berstatus cerai

memiliki pendapatan tinggi cenderung

hidup/mati; besar keluarga 1-2 orang;

konsumtif,

tamat Perguruan Tinggi (Sulawesi Utara

mengonsumsi makanan tinggi energi

dan Gorontalo) dan tidak sekolah (DKI

dan

Jakarta); ibu rumah tangga; pengeluaran

memanfaatkan akses membuat orang

per kapita kuintil ke-5; tinggal di

kurang beraktivitas fisik. Sebaiknya

perkotaan;

tidak

seseorang yang memiliki pendapatan

tidak

tinggi lebih bijak dalam mengalokasikan

tidak

merokok;

beraktivitas

fisik

berat;

mengonsumsi

minuman

beralkohol;

tinggi

pula.

lemak,

pengeluarannya,

kurang mengonsumsi sayuran dan buah

Seseorang

terutama

dan

yang

dalam

kemudahan

terutama

dalam

mengonsumsi makanan dan olahraga 147

yang cukup seperti jogging, fitness,

4,4%. Hasil analisis uji chi square

tennis.

menunjukkan

Pendapatan

Dapat

tangga

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

dengan

proporsi antar kelompok obesitas non

kejadian obesitas sentral (Erem et al.

obesitas. Namun nilai OR tidak muncul

2004; Yoon et al. 2006). Pendapatan

dikarenakan responden yang memiliki

rumah tangga per kapita seseorang

kategori tinggi semuanya terdapat pada

paralel

kelompok obesitas (kasus). Tingkat

berhubungan

rumah

p=0,041.

nyata

dengan

kapitanya.

positif

pengeluaran

Hasil

uji

per

statistik

pengeluaran

sangat

berpengaruh

menunjukkan hubungan nyata positif

terhadap konsumsi energy. Seseorang

antara pengeluaran per kapita dengan

yang mempunyai pengeluaran perbulan

kejadian obesitas sentral pada ketiga

yang tinggi akan mempunyai daya beli

provinsi (Tabel 6). Hal ini diduga karena

yang tinggi pula sehingga memberikan

seseorang yang memiliki pendapatan

peluang yang lebih besar untuk memilih

yang

berbagai jenis makanan.

tinggi

akan

lebih

konsumtif

sehingga pengeluarannya akan tinggi pula, terutama untuk konsumsi makanan

Faktor

berenergi tinggi. Hubungan pendapatan

Berhubungan Dengan Obesitas Pada

dengan kejadian obesitas sentral terletak

Wanita Usia Produktif Di Puskesmas

pada ketersediaan dalam membeli dan

Tinoor Wilayah Tomohon Utara

kemampuan dalam memanfaatkan akses

Hasil analisis multivariat menunjukkan

seperti

bahwa pendidikan, pendapatan, dan

transportasi,

komunikasi,

kecanggihan

ketersediaan

Yang

Paling

Dominan

pangan,

faktor keturunan berpengaruh signifikan

pendidikan modern. Kemudahan dalam

terhadap IMT, yang ditunjukkan oleh

pemanfaatan

mendorong

nilai signifikansi ketiganya < 0,05.

seseorang cenderung kurang melakukan

Selain itu hasil analisis regresi logistik

aktivitas fisik (WHO 2000).

menunjukkan

akses

bahwa

pendidikan

Penelitian oleh Tahir dkk (2016)

memiliki pengaruh paling dominan di

tentsng Faktor Risiko Kejadian Obesitas

antara variabel lainya, dilihat dari nilai

Pada Wanita Prakonsepsi Di Kota

Wald yang paling besar dibanding

Makassar

pendapatan dan faktor keturunan.

bahwa

Responden sebagian

besar

menemukan responden

Penyebab utama masalah obesitas

memiliki pengeluaran yang rendah yaitu

adalah

sebanyak 95,6% dan responden yang

perilaku. Peningkatan proporsi lemak

memiliki pengeluaran tinggi sebanyak

dan peningkatan densitas energi dalam 148

lingkungan

dan

perubahan

diet, penurunan level aktivitas fisik dan

hasil pengukuran lingkar pinggang pada

peningkatan

sedentary,

966 populasi didapatkan 220 orang

merupakan faktor utama yang dapat

mengalami obesitas dengan presentasi

meningkatkan

22,8% yang terdiri dari 59 orang laki-

perilaku

berat

badan

pada

populasi.

laki dengan presentase 6,1% dan 161

Faktor genetik merupakan salah satu faktor

yang

juga

berperan

orag

dalam

perempuan

dengan

presentase

16,7%. Berdasarkan hasil penelitian juga

timbulnya obesitas. Telah lama diamati

didapatkan

riwayat

merupakan faktor risiko kedua paling

bahwa

anak-anak

obes

umumnya berasal dari keluarga dengan orangtua

obesitas.

Bila

salah

bahwa

faktor

genetik

berpengaruh pada obesitas.

satu

Afrienny dkk (2014) meneliti Faktor

orangtua obesitas, kira-kira 40-50%

Faktor

anaknya akan menjadi obes, sedangkan

Kejadian Obesitas Pada Siswa/I Kelas

bila kedua orangtua yang obes, 80%

Vii Dan Viii Di Smp Negeri 34 Medan

anaknya akan menjadi obes. Barangkali

Tahun

saja timbulnya obesitas dalam keluarga

hubungan yang bermakna antara riwayat

semacam ini lebih ditentukan karena

keluarga dengan obesitas pada siswa/i

kebiasaan

SMP Negeri 34 Medan.

makan

keluarga

yang

bersangkutan, dan bukan karena faktor genetis.

Hal

ini

sejalan

Yang

Berhubungan

2014

Dengan

menemukan

terdapat

Tahir dkk (meneliti Faktor Risiko

dengan

Kejadian

Obesitas

Pada

penelitian Muktiharti, dkk (2010) pada

Prakonsepsi

remaja di SMAN 2 dan SMAN 3

Penelitian

Pekalongan. Berdasarkan Hasil uji chi

mengetahui faktor risiko obesitas pada

square diperoleh p= 0,002 < 0,05 yang

wanita

berarti ada hubungan signifikan antara

Biringkanaya,

genetik dengan kejadian obesitas pada

Kecamatan Bontoala dan Kecamatan

remaja di Wilayah Pekalongan Utara.

Ujung Tanah, Kota Makassar. Hasil

Nilai odd ratio (OR) diperoleh 6,571

penelitian

(2,109- 20,479), hal ini berarti riwayat

m,embuktikan bahwa riwayat keluarga

genetik

merupakan

merupakan

faktor

resiko

kejadian obes dengan peluang sebesar

Di

Kota

Wanita

ini

Makassar.

bertujuan

prakonsepsi

di

untuk

Kecamatan

Kecamatan

pada

faktor

tahap

risiko

Tallo,

bivariate

kejadian

obesitas pada wanita prakonsepsi.

6,571 kali. Hendra, dkk (2106) meneliti FaktorFaktor Risiko Terhadap Obesitas Pada Remaja Di Kota Bitung. Berdasarkan

KESIMPULAN 149

1. Tidak terdapat hubungan antara

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pu

pendidikan dengan obesitas pada

bmed/25617547

wanita dengan usia produktif di Puskesmas

Tinoor

Anonimous. 2016. Profil Puskesmas

Wilayah

Tinoor WilayahTomohon Utara

Tomohon Utara

__________

2. Tidak terdapat hubungan antara

2015.

Obesity

and

overweight fact sheet. World

pengetahuan dengan obesitas pada

Health

wanita dengan usia produktif di

report.

Puskesmas

at http://www.who.int/mediacent

Tinoor

Wilayah

Tomohon Utara

Organization. 2015.

IOTF

Available

re/factsheets/fs311/en/.

3. Terdapat hubungan antara faktor

Accessed 10 February 2016.

keturunan dengan obesitas pada

__________2014.

Non-Communicable

wanita dengan usia produktif di

Diseases Report. http://who.int.

Puskesmas

WHO. Obesity and Overweight.

Tinoor

Wilayah

Tomohon Utara 4. Terdapat

http://who.int. Diakses 16 Maret

hubungan

antara

2016.

pendapatan dengan obesitas pada

__________ 2013a. Riset Kesehatan

wanita dengan usia produktif di

Dasar.

Puskesmas

Penelitian dan Pengembangan

Tinoor

Wilayah

Tomohon Utara

Jakarta

Kesehatan,

:

Badan

Departemen

Kesehatan, Republik Indonesia. DAFTAR PUSTAKA

http://litbang.depkes.go.id.

Almatsier, S., S. Soetardjo dan M.

Diunduh 16 Maret 2016

Soekarti. 2013. Gizi seimbang

Dewi, A. C. N. dan T. Mahmudiono.

dalam daur kehidupan. Jakarta.;

2013. Hubungan Pola Makan,

PT Gra

Aktivitas

Andreenko E, S. Mladenova and V. Akabaliev.

Fisik,

Sikap,

dan

Pengetahuan tentang Obesitas

2014.

dengan Status Gizi Pegawai

Anthropometric Obesity Indices

Negeri Sipil di Kantor Dinas

In Relation To Age, Educational

Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Level, Occupation And Physical

Media Gizi Indonesia, 9 (1) : 42-

Activity

48.

In

Bulgarian

Men.

Diakses pada Februari 5, 2015

Humayrah, W. 2009. Faktor Gaya Hidup

dari

dalam Resiko 150

Hubungannya

dengan

Kegemukan

Orang

Dewasa di Provinsi Sulawesi Utara,

DKI

Neupane, S., K. C. Prakash, and D. T.

Universitas

Doku. 2016. Overweight and

Sumatera Utara 71 Jakarta dan

obesity among women: analysis

Gorontalo.

of

Bogor.

Institut

Pertanian

Fakultas

Ekologi

survey

Manusia. Skripsi.

health

from 32

Sub-

Public Health. 2015; 16: 30.

Longo, J. L. Jameson, and J.

Notoatmodjo,

2014.Harrison's

S.

2011.

Kesehatan

Masyarakat: Ilmu dan Seni.

Principles of Internal Medicine,

Jakarta: Rineka Cipta.

19e. McGraw Hill Companies,

Paul,

Inc., United States of America.

E.,

A.

H.

Mtumwa, J.

E.

Ntwenya, and S. A. H. Vuai.

Keveina, A. 2013. Faktor-Faktor yang

2016. Disparities in Risk Factors

Berhubungan dengan Status gizi

Associated

pada

di

between Zanzibar and Tanzania

Astra

Mainland among Women of

Universitas

Reproductive Age Based on the

Indonesia. Fakultas Kesehatan

2010 TDHS Journal of Obesity

Masyarakat. Skripsi.

Volume 2016 (2016),

Karyawan

PT.Akebono

Shift

Brake

Indonesia.

Little,

data

and

Saharan African Countries BMC

Kasper, D., A. Fauci, S. Hauser, D.

Loscalzo.

demographic

M.,

S.

Humphries, K.

Patel, and C.

Dewey.

with

Obesity

Article

ID 1420673, 10 pages

2016.

Putri,

D.

A.

2012.

Hubungan

Factors Associated With BMI,

Karakteristik Individu, Perilaku,

Underweight, Overweight, And

Konsumsi Makanan, Dan Faktor

Obesity Among Adults In A

Lainnya dengan Status Gizi

Population

pada Karyawan PT.Phyto Kemo

Of

Rural

South

India: A Cross-Sectional Study.

Agung

BMC Obes. 2016 Feb 20;3:12.

Indonesia. Fakultas Kesehatan

doi: 10.1186/s40608-016-0091-

Masyarakat. Skripsi.

7. eCollectin 2016.

Farma.

Universitas

Parengkuan, R. R., N. Mayulu, dan T.

Nadimin. 2011, Pola Makan, Aktivitas

Ponidjan.

2016.

Hubungan

Fisik dan Status Gizi Pegawai

Pendapatan Keluarga Dengan

Negeri

Kesehatan

Kejadian Obesitas Pada Anak

Sulawesi Selatan. Media Gizi

Sekolah Dasar Dikota Manado.

Pangan. Vol 9 (1). Edisi 1

Program

Dinas

Keperawatan 151

Studi

Ilmu Fakultas

Kedokteran

Universitas

Sam

Zahra, M. A. 2012. Gambaran Pola

Ratulangi

Makan,

Aktivitas

Fisik

dan

Wang, R. P. Zhang, C. Gao, Z. Li, X.

Status Gizi pada Karyawan UD

Lv, Y. Song, Y. Yu, and B. Li.

Alfa STAR Busana dan PLS

2016. Prevalence of overweight

Ervina

and obesity and some associated

Penelitian.

factors among adult residents of northeast

China:

a

cross-

sectional study. BMJ journal. Volume 6, Issue 7 Widiantini, W dan Z Tafal. 2014. Aktifitas

Fisik,

Stress,

dan

Obesitas pada Pegawai Negeri Sipil.

Jurnal

Kesehatan

Masyarakat Nasional. Vol.8 (1). WHO. 2013.

152

Medan.

Artikel