JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN PADA SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI Pujiati Alumni Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
Abstrak: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen pada Sektor Industri Barang Konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kesempatan investasi terhadap kebijakan dividen dengan menggunakan likuiditas sebagai variabel pemoderasi pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2013. Penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif (hubungan), yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Populasi penelitian ini adalah perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2013. Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Terdapat 7 perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian sehingga data penelitian berjumlah 42. Hasil penelitian ini adalah kepemilikan manajerial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kebijakan dividen, kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen, kesempatan investasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen, likuiditas mampu memoderasi kepemilikan manajerial terhadap kebijakan dividen, likuiditas mampu memoderasi kepemilikan institusional terhadap kebijakan dividen, likuditas tidak mampu memoderasi kesempatan investasi terhadap kebijakan dividen, dan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kesempatan investasi berpengaruh bersama-sama terhadap kebijakan dividen. Kata kunci: kebijakan dividen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kesempatan investasi Abstract: Factors Influencing Corporate Dividend Policy of Consumer Goods Industry. The research examines the effect of managerial ownership, institutional ownership, and investment opportunity on dividend policy with liquidity as moderating variable. This study used a sample of consumer goods industry that distribute dividend in the period 2008-2013 are listed on the Indonesia Stock Exchange. Purposive sampling is used as sampling technique. Fourty two firms were used as research data. This research concludes that managerial ownership have positive but not significant influence toward dividend policy and liquidity moderate this influence, institutional ownership have positive and significant influence toward dividend policy and liquidity moderate this influence, investment opportunity have negative and significant influence toward dividend policy and liquidity can’t moderate this influence, managerial ownership, institutional ownership, and investment opportunity have significant influence toward dividend policy. Keywords: dividend policy, managerial ownership, institutional ownership, investment opportunity wewenang yang didelegasikan pemegang
PENDAHULUAN Wewenang
dalam
menetapkan
saham kepada dewan direksi perusahaan.
kebijakan dividen merupakan salah satu
Keputusan kebijakan dividen merupakan 49
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 keputusan tentang jumlah laba saat ini yang
berdampak pada sumber dana internal yang
akan dibayarkan sebagai dividen daripada
dimiliki perusahaan akan relatif rendah.
laba yang akan ditahan untuk kemudian
Pada situasi tersebut, jika perusahaan ingin
diinvestasikan kembali dalam perusahaan
melakukan ekspansi maka akan didanai dari
(Brigham, E.F. dan Houston, J.F, 2011: 27).
sumber dana eksternal yang relatif mahal,
Perusahaan dalam menetapkan kebijakan
misalnya menggunakan utang. Peningkatan
dividen harus memperhatikan faktor-faktor
penggunaan utang akan meningkatkan rasio
yang
utang
berpengaruh
dividen.
Keputusan
merupakan
salah
terhadap
kebijakan
kebijakan satu
dividen
cara
yang
kebangkrutan
untuk
Keputusan
mengakibatkan dan
financial
tersebut
risiko distress.
justru
akan
meningkatkan kesejahteraan para pemegang
menimbulkan konflik baru antara manajer,
saham terutama pemegang saham yang
pemegang saham, dan kreditur sehingga
berorientasi pada jangka panjang bukan
perusahaan
pemegang saham yang berorientasi pada
menentukan
capital gain. Oleh sebab itu, perusahaan
masing-masing alternatif keputusan akan
akan berusaha meningkatkan pembayaran
memiliki risiko (Easterbrook dalam Kartika
dividen dari tahun ke tahun (Ratih Fitria
Nuringsih, 2005: 105).
Sari, 2010: 20).
harus
secara
kebijakan
bijak
dalam
dividen
karena
Perilaku manajer dapat diawasi oleh
Masalah kebijakan dividen berkaitan
pemegang saham dengan mengeluarkan kos
dengan masalah keagenan. Salah satu pihak
pengawasan yang disebut agency cost.
yang menentukan kebijakan dividen adalah
Kepemilikan manajerial dipandang dapat
manajer. Perusahaan sebaiknya menetapkan
mengurangi agency cost apabila porsinya
kebijakan
dalam struktur kepemilikan di perusahaan
dividen
yang
rendah
agar
memiliki sumber dana internal yang relatif
ditingkatkan.
lebih murah jika dibandingkan dengan
manajer untuk terlibat dalam kepemilikan
pendanaan melalui utang atau emisi saham
saham
baru. Kenyataannya, manajer juga terlibat
kepentingan manajer dengan pemegang
dalam
saham.
kepemilikan
terkadang
saham
menginginkan
return
sehingga dalam
Pemberian
bertujuan
untuk
Keterlibatan
kesempatan
menyetarakan
manajer
tersebut
mendorong manajer untuk bertindak secara
bentuk dividen. Perilaku manajer yang
hati-hati
menyukai dividen rendah akan berakibat
menanggung konsekuensi atas keputusan
pada laba ditahan yang dimiliki perusahaan
yang diambilnya. Selain itu, manajer akan
menjadi
termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya
relatif
tinggi.
Jika
manajer
menyukai dividen yang besar maka akan
dalam 50
karena
mengelola
mereka
akan
perusahaan
turut
(Sisca
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Christianty Dewi, 2008: 48). Manajer yang
investasi, maupun melunasi utang (Michell
memiliki saham dalam perusahaan yang
Suharli dan Megawati Oktorina, 2005: 288-
dipimpin akan mempunyai peran ganda
289). Terlebih jika kondisi perusahaan
yaitu sebagai manajer sekaligus investor.
dalam keadaan yang baik, maka pihak
Posisi
lebih
manajemen akan cenderung lebih memilih
menyukai pendapatan dividen yang besar
investasi baru daripada membayar dividen
(bird in the hand theory).
bagi pemegang saham dalam jumlah yang
manajer
sebagai
investor
Kepemilikan institusional dianggap dapat
memonitor
manajemen.
karena itu, semakin besar investasi yang
Kepemilikan institusional yang tinggi akan
dikeluarkan pada periode tertentu maka
menghasilkan
upaya-upaya
semakin
yang
intensif
lebih
kinerja
tinggi (Michell Suharli, 2007: 12). Oleh
pengawasan
sehingga
dapat
kecil
dividen
yang
akan
dibayarkan.
membatasi perilaku opportunistic manajer,
Likuiditas
yaitu manajer melaporkan laba secara
pertimbangan
oportunis
untuk
menentukan besaran kebijakan dividen. Bagi
kepentingan
pribadinya
memaksimalkan
utama
merupakan
manajer
dalam
dan
perusahaan, dividen merupakan kas keluar
Meckling (1976: 372-373). Selain itu,
sehingga semakin besar posisi kas dan
pengawasan yang efektif dari investor
likuiditas perusahaan secara keseluruhan
institusional akan memaksa manajer untuk
akan semakin besar kemampuan perusahaan
mendistribusikan arus kas sebagai dividen.
untuk membayar dividen. Syarat perjanjian
Dividen
utang sebagai pelindung dalam kesepakatan
dapat
kompensasi
Jensen
perusahaan
digunakan
atas
obligasi atau perjanjian pinjaman sering kali
terhadap
meliputi batasan untuk pembayaran dividen.
manajerial perusahaan (Shleifer, Andrei dan
Batasan tersebut ditentukan oleh pihak
Vishny Robert W, 1986: 478).
pemberi
kegiatan
investor
sebagai
pengawasan
institusional mereka
Setiap investor pasti mengharapkan pertumbuhan
perusahaan
agar
pinjaman
untuk
menjaga
kemampuan perusahaan membayar utang.
dapat
Ketika larangan tersebut diberlakukan maka
memperoleh pengembalian seperti yang
akan
diinginkan atas partisipasinya dalam bentuk
perusahaan (Van Horne, James C dan
penyertaan saham. Di sisi lain, pihak
Wachowicz, John M, 2007: 282-283)
manajemen akan membatasi arus kas keluar berupa dividen kas yang berjumlah terlalu besar
dengan
alasan
mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan, menambah 51
mempengaruhi
kebijakan
dividen
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 METODE PENELITIAN
Data, Intrumen, dan Teknik Pengum-
Jenis Penelitian
pulan
Berdasar jenis data dan analisis yang
a) Data
digunakan, penelitian ini termasuk dalam
Metode
pengumpulan
data
yang
penelitian kuantitatif karena mengacu pada
digunakan dalam penelitian ini adalah
perhitungan data berupa angka.
metode
dokumentasi
mengumpulkan
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor industri barang konsumsi di
BEI
periode
melalui
www.idx.co.id.
Waktu
secara
online
resmi Bursa Efek Indonesia.
yang
2008-2013.
b) Teknik Analisis Data
Pengambilan data dilakukan di Bursa Efek Indonesia
dokumen
dengan
dengan mengambil data melalui website
Waktu dan Tempat Penelitian
terdaftar
yakni
situs
1) Uji Statistik Deskriptif
website
penelitian
Statistik deskriptif digunakan
ini
peneliti
dilaksanakan bulan Desember - Maret 2015.
untuk
memberikan
informasi mengenai karakteristikkarakteristik
variabel
penelitian
utama serta demografi jika ada
Target/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah
(Indrianto dan Supomo, 2009: 170).
perusahaan sektor industri barang konsumsi
Pengukuran yang digunakan adalah
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
nilai minimum, nilai maksimum,
periode 2008-2013. Metode pengambilan
rata-rata
sampel
deviasi.
melalui
purposive
sampling.
(mean),
dan
standar
asumsi
klasik
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dengan
menggunakan metode
purposive
2) Uji Asumsi Klasik
sampling, maka terdapat tujuh perusahaan sektor industri barang konsumsi
Pengujian
yang
dalam penelitian ini meliputi uji
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
normalitas, uji multikolinearitas, uji
tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 yang
autokorelasi,
dijadikan sampel.
sitas, dan uji linearitas.
uji
heteroskedasti-
3) Uji Hipotesis Dalam pengujian
penelitian hipotesis
ini, dengan
menggunakan analisis regresi linear 52
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 sederhana, analisis regresi nilai
Uji Asumsi Klasik
selisih mutlak, dan analisis regresi
Berikut adalah persamaan regresi dalam
linear berganda.
penelitian ini: 1: Y = α + β1 MNJR + ε
HASIL
PENELITIAN
2: Y = α + β2 INST + ε
DAN
3: Y = α + β3 CAPBVA + ε
PEMBAHASAN
4: Y = α + β1 ZMNJR + β4 ZCR + β5
Variabel yang diukur dalam penelitian
AbsMNJR - CR + ε
ini diproksikan dengan Kebijakan Dividen
5: Y = α + β2 ZINST + β4 ZCR + β6
(DPR), Kepemilikan Manajerial (MNJR), Kepemilikan
Institusional
AbsINST - CR + ε
(INST),
6: Y = α + β3 ZCAPBVA + β4 ZCR + β7
Kesempatan Investasi (capital expenditur to book
value
of
asset/CAPBVA),
AbsCAPBVA - CR + ε
dan
7: Y = α + β1 MNJR + β2 INST + β3
Likuiditas (CR).
CAPBVA + ε Analisis Statistik Deskriptif Hasil statistik deskriptif dari variabel
Hasil Uji Normalitas
tersebut dapat diamati pada tabel 1 sebagai
Berdasarkan
hasil
uji
normalitas
berikut:
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada
Tabel 1. Hasil Stastistik Deskriptif
tabel
DP
Min
Max
Std.
normal.
imu
imu
Deviati
Smirnov
N
m
m
42
0,10
R MN
791 42
JR INS
0,00 001
42
T CA
0,24 132
42
-
PB
0,02
VA
65
CR
2
42
0,88 077
Mean
0,92 0,48814
0,794
0,22596
Unstandardized
dengan
probabilitas
signifikansi
(Ha) ditolak. Hasil uji normalitas atas seluruh model regresi di atas diamati pada
0,17022
tabel 2 sebagai berikut: 0,06993
89
11,7 3,73469
untuk
Kolmogorov-
α = 0,05. Hal ini berarti (H0) diterima dan
0,00428
09 0,44 0,03509
(K-S)
nilai
yang
0,710, 0,658, 0,182, dan 0,554 berada di atas
44 0,96 0,74187
Besarnya
hubungan
Residual adalah 0,701, 0,732, 1,095, dan
on
56 0,17 0,00308
menunjukkan
1,56970
43
53
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Normalitas
ZCR
Unstandardized Residual
6
Zscore
0,183
5,457
0,330
3,033
0,163
6,144
(CAPBVA)
Persamaan
1,2,3,7
Regresi Kolmogorov-
0,701
4
5
6
Zscore (CR)
0,732 1,095 0,794
Smirnov
AbsCAPB
Asymp. Sig.
0,710
VA_CR
0,658 0,182 0,554
(2-tailed) Hasil uji multikolinearitas pada tabel 3 menunjukkan bahwa nilai Tolerance yang
Hasil Uji Multikolinearitas Hasil uji multikolinearitas atas seluruh
dimiliki oleh seluruh variabel independen
model regresi di atas diamati pada tabel 3
tersebut di atas 0,1 yang berarti tidak ada
sebagai berikut:
korelasi
antarvariabel
independen
yang
nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan Tabel 3. Ringkasan
Hasil
nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga
Uji
menunjukkan hal yang sama bahwa nilai
Multikolinearitas Persa-
Model
maan
Tole-
VIF yang dimiliki oleh seluruh variabel
VIF
independen adalah di bawah 10. Dengan
rance
demikian dapat disimpulkan bahwa model
Regresi 1, 2, 3, 7
4
MNJR
0,958
1,044
regresi
INST
0,951
1,052
multikolinearitas dan model regresi layak
CAPBVA
0,976
1,025
untuk digunakan.
Zscore
0,586
1,707
0,498
Zscore
0,350
2,855
0,865
1,156
0,859
1,164
0,751
1,331
berikut:
(INST) Zscore (CR) AbsINST_
terjadi
regresi di atas diamati pada tabel 4 sebagai
CR 5
tidak
Hasil uji autokorelasi atas seluruh model
2,006
(CR) AbsMNJR_
ini
Hasil Uji Autokorelasi
(MNJR) Zscore
penelitian
54
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Autokorelasi
penelitian ini tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
Unstandardized Residual Persa-
heteroskedastisitas
1,2,3,
maan
4
7
Regresi
5
6
atas
seluruh
uji model
regresi di atas diamati pada tabel 5 sebagai berikut:
Test Value
Assymp
-
-
-
-
0,034
0,022
0,043
0,032
1
7
4
1
0,274
0,27
0,63
0,27
4
9
4
. Sig
Tabel 5.
Ringkasan
Hasil
Uji
Heteroskedastisitas Persa-
Model
maan
(2-
Regresi
tailed)
1, 2, 3, 7
Hasil uji autokorelasi pada tabel 4 menunjukkan bahwa nilai Test adalah -
4
0,0341, -0,0227, -0,0434, dan -0,0321
Tole-
VIF
rance
MNJR
0,576
0,568
INST
-1,145
0,259
CAPBVA
-1,782
0,083
0,986
0,330
Zscore (CR)
1,276
0,210
AbsMNJR_
-1,758
0,087
-1,003
0,322
Zscore (CR)
1,376
0,177
AbsINST_Z
-0,060
0,952
0,697
0,490
Zscore (CR)
1,971
0,056
AbsCAPBV
-1,433
0,160
Zscore (MNJR)
dengan probabilitas 0,274, 0,274, 0,639, dan 0,274
Hasil
lebih besar dari tingkat signifikansi
yang ditetapkan sebelumnya (5%). Dengan
CR
demikian hipotesis Ho diterima sehingga
5
dapat disimpulkan bahwa residual random
Zscore (INST)
atau tidak terjadi autokorelasi antarnilai residual.
CR Hasi Uji Heteroskedastisitas
6
Hasil uji heterokedastisitas melalui uji
(CAPBVA)
Glejser pada tabel 5 menunjukkan hasil bahwa
tidak
ada
satu
pun
variabel
independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi
variabel
dependen
Zscore
A_CR
nilai
absolute Ut (AbsUt). Hasil probabilitas seluruh variabel tersebut berada di atas tingkat kepercayaan 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi 55
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 dari distribusi normal akan menyebabkan uji
Hasil Uji Linearitas Hasil uji linearitas atas seluruh model
statistik menjadi tidak valid.
regresi di atas diamati pada tabel 6 sebagai berikut:
Hasil Uji Hipotesis Pertama Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
Tabel 6. Ringkasan Hasil Uji Linearitas R2
Model
MNJR2,
INST2, 0,005
Pertama
c2
c2
hitung
tabel
Varia bel
tanta
t
sien
Sig.
hitung
Re-
0,021 58,11
gresi
CAPBVA2 ZMNJR2,
r2
Kons- Koefi-
ZCR2, 0,060
2,52 58,11
MNJR
0,465
1,481 0,065 1,666 0,104
AbsMNJR_CR2 ZINST2,
ZCR2, 0,117
Berdasarkan tabel 7 di atas, persamaan
4,914 58,11
regresi sebagai berikut:
AbsINST_CR2 ZCAPBVA2,
0,164
DPR = 0,465 + 1,481 MNJR
6,888 58,11
Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa
ZCR2,
nilai thitung sebesar 1,666 jika dibandingkan
AbsCAPBVA_CR2
dengan ttabel pada tingkat signifikansi 0,05 yakni sebesar 1,6820 maka thitung
Hasil uji linearitas melalui uji Lagrange
lebih
rendah daripada ttabel (1,666 < 1,6820). Nilai
Multiplier pada tabel 6 menunjukkan bahwa nilai c2 hitung dari seuluruh model lebih
probabilitas
kecil dari c2 tabel maka dapat disimpulkan
menunjukkan nilai yang lebih besar dari
sebesar
0,104
nilai pada tingkat signifikansi yang telah
bahwa model yang benar adalah model
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,104 >
linear.
0,05).
Berdasarkan
hasil
uji
hipotesis
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
Uji Hipotesis
variabel Kepemilikan Manajerial (MNJR)
Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi.
signifikansi
memiliki pengaruh positif tetapi tidak
Uji
signifikan
regresi baik uji t, uji nilai selisih mutlak,
terhadap
Kebijakan
Dividen
(DPR).
maupun uji F sangat dipengaruhi oleh nilai
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
residual yang mengikuti distribusi normal
penelitian Imanda Firmantyas Putri dan
sehingga apabila asumsi ini menyimpang
Mohammad Nasir (2006) serta Kartika
56
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Nuringsih (2005). Hasil penelitian tersebut
Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa
memberi
tingkat
nilai thitung sebesar 2,035 jika dibandingkan
Kepemilikan Manajerial yang tinggi akan
dengan ttabel pada tingkat signifikansi 0,05
menyebabkan aset yang dimiliki tidak
yakni sebesar 1,682 maka thitung lebih tinggi
terdiversifikasi secara optimal sehingga
daripada ttabel (2,035 > 1,6820). Nilai
manajerial
probabilitas
kesimpulan
bahwa
menginginkan
return
atas
signifikansi
sebesar
0,048
opportunity cost yang besar yaitu dengan
menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai
pembagian dividen yang semakin besar.
pada
Selain itu, struktur kepemilikan perusahaan
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,048 ≤
di Indonesia relatif terkonsentrasi atau
0,05).
dikuasai oleh keluarga sehingga cenderung
tersebut maka dapa disimpulkan bahwa
membagikan dividen yang lebih besar.
variabel Kepemilikan Institusional (INST)
Sebaliknya,
memiliki pengaruh positif dan signifikan
perusahaan
Kepemilikan
yang
memiliki
Manajerial
rendah
retained
cenderung earning
lebih
dan
Berdasarkan
yang
hasil
uji
telah
hipotesis
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
menyukai
kemudian
signifikansi
terhadap Kebijakan Dividen (DPR).
menunjukkan diversifikasi yang optimal sehingga
tingkat
penelitian Thanatawee, Yordying (2012).
akan
Hasil
penelitian
tersebut
membayar dividen dalam jumlah yang
kesimpulan
bahwa
rendah.
Institusional
berpengaruh
mengambil Kepemilikan positif
dan
signifikan terhadap Kebijakan Dividen. Semakin
Hasil Uji Hipotesis Kedua Tabel 8. Ringkasan
Hasil
Uji
Hipotesis
bel
INST
tanta
0,190
kepemilikan
saham
institusional maka Kebijakan Dividen yang
Kedua Varia- Kons-
besar
ditetapkan akan semakin besar. Keberadaan Koe-
r2
thitung
pemilik institusional diharapkan mampu
Sig.
melaksanakan
fisien
fungsi
monitoring
yang
Re-
efektif terhadap manajemen perusahaan.
gresi
Fungsi monitoring tersebut bertujuan agar
0,400 0,094 2,035 0,048
manajemen
bertindak
dengan
tujuan
mementingkan kemakmuran para pemegang saham,
Berdasarkan tabel 8 di atas, persamaan
bukan
mengutamakan
regresi sebagai berikut:
kepentingannya dan bertindak oportunistik.
DPR = 0,190 + 0,400 INST
Kepemilikan
Institusional
yang
besar
mampu mendorong manajerial perusahaan untuk bertindak selaras dengan kepentingan 57
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 pemegang saham yakni dengan pembagian
memiliki pengaruh negatif dan signifikan
dividen
terhadap Kebijakan Dividen (DPR).
yang
besar
pula.
Selain
itu,
pembayaran dividen dapat dikatakan efektif
Hasil penelitian ini selaras dengan hasil
sebagai insentif dari upaya monitoring yang
penelitian Marpaung, Elyzabet Indrawati
telah
dan Bram Hadianto (2009) serta Titik
dilaksanakan
pemilik
insitusional
terhadap manajemen perusahaan.
Suwarti (2010). Hasil penelitian tersebut memberi kesimpulan bahwa Kesempatan
Hasil Uji Hipotesis Ketiga
Investasi
Tabel 9. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
ditunjukkan dengan adanya proyek-proyek
Ketiga
semata-mata
hanya
yang didukung oleh riset dan pengembangan
Varia
Kons-
Koe-
bel
tanta
fisien
CAPB
tidak
r2
thitung
saja,
Sig.
tetapi
juga
perusahaan
dengan
yang
lebih
Re-
mengeksploitasi
kesempatan
gresi
keuntunggan
dibandingkan
0,524 -1,003 0,096 -2,058 0,046
dalam mengambil dengan
perusahaan lain yang setara dalam satu kelompok
VA
kemampuan
industri.
Perusahaan
yang
memiliki Kesempatan Investasi yang tinggi akan membutuhkan dana yang besar pula.
Berdasarkan tabel 9 di atas, persamaan regresi sebagai berikut:
Kebutuhan dana tersebut dapat diperoleh
DPR = 0,524 - 1,003 CAPBVA
dari sumber dana internal dan eksternal.
Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa
Pemenuhan kebutuhan dana investasi yang
nilai thitung sebesar -2,058 jika dibandingkan
dibiayai dari sumber internal perusahaan
dengan ttabel pada tingkat signifikansi 0,05
akan
yakni sebesar -1,682 maka thitung
pembayaran
lebih
rendah daripada ttabel (-2,058 ≤ -1,6820).
menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai tingkat
signifikansi
yang
telah
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,046 ≤ 0,05).
Berdasarkan
hasil
uji
dividen
pada dalam
dengan Kebijakan Dividen.
Nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,046
pada
berdampak
hipotesis
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel Kesempatan Investasi (CAPBVA)
58
penurunan kaitannya
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Hasil Uji Hipotesis Keempat
Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan
Tabel 10. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
Dividen.
Keempat Varia- Konsbel
ZMNJR
Kepemilikan
Koe-
tanta
R2
thitung
ZCR AbsMN
lebih
memprioritaskan laba pada laba ditahan
Sig.
dibandingkan untuk membayar dividen. Hal
fisien
0,612
Manajerial
Re-
tersebut
karena
alasan
keefektifan
gresi
penggunaan dana internal dibandingkan
0,121 0,289
3,114 0,003 dana eksternal. Terlebih jika memiliki
0,168
3,985 0,000 Likuiditas yang baik, pihak manajemen -2,877 0,007 perusahaan
-0,143
JR_CR
akan
menggunakan
potensi
Likuiditas yang ada untuk melunasi utang atau mendanai operasi perusahaan. Oleh karena itu, manajemen tidak perlu khawatir
Berdasarkan tabel 10 di atas, persamaan regresi sebagai berikut:
akan adanya peningkatan financial distress
DPR = 0,612 + 0,121 MNJR + 0,168 CR -
dan kebangkrutan akibat penggunaan utang
0,143 |MNJR-CR|
tinggi karena baik operasi maupun investasi
Berdasarkan tabel 10 dapat dilihat bahwa
dapat dibiayai dengan potensi Likuiditas
nilai
antara
yang ada. Dengan demikian, Likuiditas
Kepemilikan Manajerial dan Likuiditas
mampu memoderasi pengaruh Kepemilikan
(AbsMNJR_CR)
Manajerial terhadap Kebijakan Dividen.
thitung
variabel
interaksi
sebesar
-2,877
jika
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat signifikansi 0,05 (uji 2 sisi) yakni sebesar -
Hasil Uji Hipotesis Kelima
2,0181 maka t
Tabel 11. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
hitung
lebih rendah daripada
ttabel (-2,877 ≤ 2,0181). Nilai probabilitas signifikansi
variabel
interaksi
Kelima Varia- Kons-
antara
bel
Kepemilikan Manajerial dan Likuiditas
tanta
Koe-
Re-
menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai
gresi
pada
tingkat
sebesar
signifikansi
yang
telah
ZINST
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,007 ≤
ZCR
0,05). Berdasarkan hasil uji hipotesis maka
AbsIN
dapat
ST_CR
disimpulkan
bahwa
variabel
Likuiditas mampu memoderasi pengaruh
59
0,670
thitung
Sig.
fisien
0,007
(AbsMNJR_CR)
R2
0,059 0,332
1,839 0,074
0,122
3,785 0,001
-0,158
-3,133 0,003
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Berdasarkan tabel 11 di atas, persamaan
pemegang saham.
Oleh karena dividen
regresi sebagai berikut:
merupakan arus kas keluar maka semakin
DPR = 0,670 + 0,059 INST + 0,122 CR -
kuat posisi Likuiditas perusahaan akan
0,158 |INST-CR|
semakin tinggi kemampuan perusahaan
Berdasarkan tabel 11 dapat dilihat bahwa
untuk membayar dividen. Oleh karena itu,
nilai
antara
Likuiditas mampu memoderasi hubungan
Kepemilikan Institusional dan Likuiditas
positif antara Kepemilikan Institusional dan
(AbsINST_CR)
Kebijakan Dividen.
thitung
variabel
interaksi
sebesar
-3,133
jika
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat signifikansi 0,05 (uji 2 sisi) yakni sebesar -
Hasil Uji Hipotesis Keenam
2,0181 maka thitung lebih kecil daripada ttabel
Tabel 12. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
(-3,133
<
-2,0181).
signifikansi
variabel
Nilai
probabilitas
interaksi
Keenam
antara
Varia- Kons-
Kepemilikan Institusional dan Likuiditas
bel
tanta
Koe-
Re-
nilai yang lebih kecil dari nilai pada tingkat
gresi
yang
telah
ditentukan
ZCAPB
0,586
thitung
Sig.
fisien
(AbsINST_CR) sebesar 0,003 menunjukkan
signifikansi
R2
0,079 0,214
1,306 0,307
sebelumnya yakni 0,05 (0,003 ≤ 0,05).
VA
0,153
2,699 0,010
Berdasarkan hasil uji hipotesis maka dapat
ZCR
-0,103
-1,557 0,128
disimpulkan
AbsCA
bahwa
variabel
Likuiditas
mampu memoderasi pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan Dividen.
PBVA_ CR
Adanya Kepemilikan Institusional akan memiliki
dampak
dalam
Berdasarkan tabel 12 di atas, persamaan
perusahaan
regresi sebagai berikut:
termasuk dalam hal Kebijakan Dividen.
DPR = 0,586 + 0,079 CAPBVA + 0,153 CR
Tingginya Kepemilikan Institusional akan
- 0,103 |CAPBVA-CR|
menekan manajerial untuk mensejahterakan
Berdasarkan tabel 12 dapat dilihat bahwa
dan mengutamakan kepentingannya yakni
nilai
mendapatkan dividen dalam jumlah yang besar.
Posisi
Likuiditas
perusahaan
penting
yang harus
dipertimbangkan
sebelum
mengambil
keputusan
menetapkan
merupakan
faktor
untuk
thitung
Kesempatan
variabel Investasi
interaksi dan
antara
Likuiditas
(AbsCAPBVA_CR) sebesar -1,557 jika dibandingkan dengan ttabel pada tingkat signifikansi 0,05 (uji 2 sisi) yakni sebesar -
besarnya
2,0181 maka thitung lebih tinggi daripada ttabel
dividen yang akan dibayarkan kepada 60
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 (-1,557
>
-2,0181).
signifikansi
variabel
Kesempatan
Investasi
Nilai
probabilitas
interaksi dan
memanfaatkan Kesempatan Investasi serta
antara
mampu membayarkan dividen dalam jumlah
Likuiditas
yang tinggi.
(AbsINST_CR) sebesar 0,128 menunjukkan nilai yang lebih besar dari nilai pada tingkat
Hasil Uji Hipotesis Ketujuh
signifikansi
Tabel 13. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
yang
telah
ditentukan
sebelumnya yakni 0,05 (0,128 > 0,05).
Ketujuh
Berdasarkan hasil uji hipotesis maka dapat
Varia- Kons-
disimpulkan bahwa variabel Likuiditas tidak
bel
tanta
Re-
Investasi terhadap Kebijakan Dividen.
gresi MNJR
0271
1,066 0,199
penelitian Titiek Suwarti (2010) yang
INST
0,309
menjelaskan bahwa Likuiditas tidak mampu
CAPB
-0,840
memperkuat pengaruh Kesempatan Investasi
VA
terhadap
Kebijakan
Dividen.
Fhitung
Sig.
fisien
mampu memoderasi pengaruh Kesempatan
Hasil penelitian ini selaras dengan
R2
Koe-
3,156 0,036
Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian
Berdasarkan tabel 13 di atas, persamaan
Michell Suharli (2007) yang menjelaskan
regresi sebagai berikut:
bahwa
DPR = 0,271 + 1,066 MNJR + 0,309 INST -
likuiditas
mampu
memperkuat
pengaruh Kesempatan Investasi terhadap
0,840 CAPBVA
Kebijakan Dividen. Likuiditas diartikan
Berdasarkan tabel 13 dapat diketahui bahwa
sebagai
nilai
kemampuan
melunasi
seluruh
F hitung sebesar 3,156 dengan
kewajiban jangka pendeknya dan mendanai
probabilitas 0,036 menunjukkan nilai yang
operasionalnya. Perusahaan yang memiliki
lebih
Likuiditas lebih baik maka akan mampu
signifikansi
membayar dividen lebih banyak. Pada
sebelumnya yakni 0,05 (0,036 ≤ 0,05).
perusahaan yang menggunakan dana untuk
Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil
investasi lebih banyak akan menyebabkan
dari tingkat signifikansi tersebut maka
dana untuk pembayaran dividen berkurang.
model regresi ini dapat digunakan untuk
Likuiditas yang baik mampu meminimalisir
memprediksi Kebijakan Dividen (DPR).
keadaan tersebut karena saat itu perusahaan
Berdasarkan hasil uji hipotesis maka dapat
dapat menunda pembayaran hutang jangka
disimpulkan bahwa Kepemilikan Manajerial
pendeknya. Dengan demikian, perusahaan
(MNJR), Kepemilikan Institusional (INST),
yang memiliki Likuiditas baik mampu 61
rendah
dari yang
nilai telah
pada
tingkat
ditentukan
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 dan
Kesempatan
Investasi
(CAPBVA)
(1,666 < 1,6820). Nilai probabilitas
secara bersama-sama berpengaruh terhadap
signifikansi sebesar 0,104 menunjukkan
Kebijakan Dividen (DPR).
nilai yang lebih besar dari nilai pada
Peningkatan Kepemilikan Manajerial
tingkat signifikansi yang telah ditentukan
akan menyetarakan kepentingannya dengan
sebelumnya yakni 0,05 (0,104 > 0,05).
pemegang saham sehingga dapat bekerja
Oleh karena itu, dapat disimpulkan
lebih hati-hati
yang
bahwa Kepemilikan Manajerial (MNJR)
diambil pada nantinya mereka juga akan
memiliki pegaruh positif dan tidak
merasakan dampaknya. Kinerja manajer
signifikan terhadap Kebijakan Dividen
akan
(DPR).
selalu
karena
keputusan
diawasi
oleh
investor
institusional. Investor institusional akan melakukan
fungi
monitoring
b. Kepemilikan Institusional berpengaruh
agar
positif dan signifikan terhadap Kebijakan
manajemen perusahaan bekerja untuk tujuan
Dividen pada perusahaan sektor industri
memakmurkan
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
pemegang
saham
dan
investor institusional juga mengaharapkan
Efek
dividen yang tinggi sebagai return atas
Berdasarkan tabel 31 dapat dilihat bahwa
pengorbananya
nilai
menanamkan
saham
di
Indonesia
thitung
periode
sebesar
2008-2013.
2,035
jika
perusahaan. Selain itu, dividen dianggap
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat
sebagai insentif atas fungsi monitoring yang
signifikansi 0,05 yakni sebesar 1,682
telah dilakukannya.
maka thitung lebih tinggi daripada ttabel (2,035 ≥ 1,6820). Nilai probabilitas
SIMPULAN DAN SARAN
signifikansi sebesar 0,048 menunjukkan
Simpulan
nilai yang lebih kecil dari nilai pada
a. Kepemilikan
Manajerial
berpengaruh
tingkat signifikansi yang telah ditentukan
positif tetapi tidak signifikan terhadap
sebelumnya yakni 0,05 (0,048 ≤ 0,05).
Kebijakan
perusahaan
Oleh karena itu, dapat disimpulkan
sektor industri barang konsumsi yang
bahwa Kepemilikan Institusional (INST)
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
memiliki pegaruh positif dan signifikan
2008-2013. Hal ini ditunjukkan dengan
terhadap Kebijakan Dividen (DPR).
Dividen
pada
Berdasarkan tabel 30 dapat dilihat bahwa nilai
thitung
sebesar
1,666
c. Kesempatan
Investasi
berpengaruh
jika
negatif dan signifikan terhadap Kebijakan
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat
Dividen pada perusahaan sektor industri
signifikansi 0,05 yakni sebesar 1,6820
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
maka thitung lebih rendah daripada ttabel
Efek 62
Indonesia
periode
2008-2013.
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Berdasarkan tabel 32 dapat dilihat bahwa
Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan
nilai
jika
Dividen pada perusahaan sektor industri
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
signifikansi 0,05 yakni sebesar -1,682
Efek
maka thitung lebih rendah daripada ttabel (-
Berdasarkan tabel 34 dapat diketahui
2,058 ≤ -1,6820). Nilai probabilitas
bahwa nilai thitung variabel interaksi antara
signifikansi sebesar 0,046 menunjukkan
Kepemilikan Institusional dan Likuiditas
nilai yang lebih kecil dari nilai pada
(AbsINST_CR)
tingkat signifikansi yang telah ditentukan
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat
sebelumnya yakni 0,05 (0,046 ≤ 0,05).
signifikansi 0,05 (uji 2 sisi) yakni sebesar
d. Likuiditas mampu memoderasi pengaruh
-2,0181 maka thitung lebih kecil daripada
thitung
sebesar
Kepemilikan
-2,058
Manajerial
Indonesia
periode
sebesar
2008-2013.
-3,133
jika
ttabel (-3,133 ≤ -2,0181). Nilai probabilitas
terhadap
Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan
signifikansi
Dividen pada perusahaan sektor industri
Kepemilikan Institusional dan Likuiditas
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
(AbsINST_CR)
Efek
2008-2013.
menunjukkan nilai yang lebih kecil dari
Berdasarkan tabel 33 dapat diketahui
nilai pada tingkat signifikansi yang telah
bahwa nilai t hitung variabel interaksi
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,003
antara
≤ 0,05).
Indonesia
periode
Kepemilikan
Manajerial
dan
Likuiditas (AbsMNJR_CR) sebesar -
variabel
interaksi
sebesar
antara
0,003
f. Likuiditas mampu memoderasi pengaruh
2,877 jika dibandingkan dengan tabel
Kesempatan
pada tingkat signifikansi 0,05 (uji 2 sisi)
Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan
yakni sebesar -2,0181 maka t hitung
Dividen pada perusahaan sektor industri
lebih rendah daripada tabel (-2,877 ≤
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
2,0181). Nilai probabilitas signifikansi
Efek
variabel interaksi antara Kepemilikan
Berdasarkan
Manajerial
Likuiditas
bahwa nilai thitung variabel interaksi antara
0,007
Kesempatan Investasi dan Likuiditas
menunjukkan nilai yang lebih kecil dari
(AbsCAPBVA_CR) sebesar -1,557 jika
nilai pada tingkat signifikansi yang telah
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,007
signifikansi 0,05 (uji 2 sisi) yakni sebesar
≤ 0,05).
-2,0181 maka thitung lebih tinggi daripada
dan
(AbsMNJR_CR)
sebesar
e. Likuiditas mampu memoderasi pengaruh Kepemilikan
Institusional
Invetsasi
Indonesia
periode
tabel
35
terhadap
2008-2013. menunjukkan
ttabel (-1,557 > -2,0181). Nilai probabilitas
terhadap
signifikansi 63
variabel
interaksi
antara
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Kesempatan Investasi dan Likuiditas
mempertimbangkan
(AbsINST_CR)
0,128
perusahaan karena posisi likuiditas yang
menunjukkan nilai yang lebih besar dari
baik menunjukkan bahwa perusahaan
nilai pada tingkat signifikansi yang telah
mampu mengelola keuangannya dengan
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,128
baik.
sebesar
> 0,05).
posisi
likuiditas
b. Bagi perusahaan
g. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
1) Perusahaan
hendaknya
mampu
Institusional, dan Kesempatan Investasi
mempertahankan dan meningkatkan
berpengaruh
kinerjanya
bersama-sama
terhadap
sehingga
mendapat
Kebijakan Dividen. Berdasarkan tabel 36
loyalitas investor institusional serta
dapat diketahui bahwa nilai F hitung
menarik minat investor institusional
sebesar 3,156 dengan probabilitas 0,036
lainnya. Dengan demikian, diharapkan
menunjukkan nilai yang lebih rendah dari
pembayaran dividen akan tetap tinggi.
nilai pada tingkat signifikansi yang telah
2) Perusahaan
hendaknya
mampu
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,036
memilih Kesempatan Investasi yang
≤ 0,05).
tepat sehingga dana yang dikeluarkan dapat
optimal.
Dengan
kebijakan
Saran
tersebut, diharapkan perusahaan tetap
a. Bagi investor
mampu membayarkan dividen kepada
Investor harus bijak dalam memutuskan
pemegang saham karena pengelolaan
investasi di suatu perusahaan. Beberapa
dana yang baik.
hal yang dapat dipertimbangkan adalah
c. Bagi peneliti selanjutnya
terkait dengan persentase Kepemilikan Institusional dalam perusahaan
1) Peneliti
selanjutnya
sebaiknya
yang
melakukan penelitian serupa namun
dituju karena berdasarkan hasil penelitian
dengan sektor yang berbeda dan
ini,
dengan jumlah sampel yang lebih
semakin
institusional kebijakan
besar semakin
dividennya.
kepemilikan besar
pula
banyak sehingga mampu memperkuat
Pertimbangan
hasil penelitian-penelitian yang telah
kedua adalah Kesempatan Investasi yang
dilakukan sebelumnya.
dimiliki perusahaan, berdasarkan hasil
2) Penelitian ini hanya menggunakan
penelitian ini semakin besar kesempatan
satu proksi dari Kesempatan Investasi
investasi maka semakin kecil kebijakan
yaitu Capital Expenditure to Market
dividennya. Pertimbangan ketiga adalah
Value of Asset (CAPBVA). Oleh
Likuiditas,
karena
investor
hendaknya 64
itu,
peneliti
selanjutnya
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 menggunakan
Sisca Christianty Dewi. (2008). “Pengaruh
proksi lain seperti Market to Book
Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Value of Equity Ratio (MBVE),
Institusional,
Market to Book Value of Asset Ratio
Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan
(MBVA), Price to Earning Ratio
terhadap Kebijakan Dividen”. Jurnal
(PER),
Bisnis dan Akuntansi, 10(1), hlm. 47-
diharapkan
dapat
Property,
Plant,
and
Equipment to Book Value of Asset Ratio
(PPEBVA),
Kebijakan
Utang,
58.
Capital
Jensen, M.C. dan Meckling, W.H. (1976).
Expenditure to Market Value Asset
“Theory of
(CAPMVA), Current Assets to Net
Behavior, Agency Costs and Ownership
Sales (CAONS), atau Variance of
Structure”.
Total Return (VARRET) agar dapat
Economics, 3(4), pp. 305-360.
lebih
menggambarkan
variabel
Firm:
Journal
Managerial
of
Financial
Shleifer, Andrei dan Vishny, Robert N. (1986). “The Journal of Political
Kesempatan Investasi.
Economy”, 94(3), pg. 461-488.
3) Penelitian ini hanya menggunakan Likuiditas
the
sebagai
Kartika
variabel
Nuringsih.
(2005).
pemoderasi. Oleh karena itu, peneliti
Pengaruh
selanjutnya
Kebijakan Utang, ROA, dan Ukuran
diharapkan
dapat
Kepemilikan
“Analisis
terhadap
Manajerial,
menggunakan variabel lain seperti
Perusahaan
Kebijakan
leverage agar mendapatkan hasil
Dividen: Studi 1995-1996”. Jurnal
yang lebih beragam lagi.
Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 2(2), hlm. 103-123. Michell Suharli dan Megawati Oktorina.
DAFTAR PUSTAKA Brigham, E.F. dan Houston, J.F.
(2005).
(2011).
“Memprediksi
Tingkat
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
Pengembalian Investasi pada Equity
(Alih Bahasa: Ali Akbar Yulianto).
Securities Melalui Rasio Profitabilitas,
Jakarta: Salemba Empat.
Likuiditas, dan Hutang pada Perusahaan
Ratih Fitria Sari. (2010). “Analisis Pengaruh Kepemilikan Utang,
Manajerial,
Kebijakan
Profitabilitas,
Ukuran
Publik di Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo, hlm. 288-296. Michell
Suharli.
(2007).
“Pengaruh
dan
Investment
Perusahaan, dan Kesempatan Investasi
Profitability
terhadap Kebijakan Dividen”. Skripsi.
Opportunity Set terhadap Kebijakan
Universitas Sebelas Maret.
Dividen
Tunai
sebagai
Variabel
65
dengan
Likuiditas
Penguat”.
Jurnal
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Akuntansi dan Keuangan, 9(1), hlm. 917. Van Horne, James C dan Wachowicz, John M. (2007). Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat. Indriantoro, N. dan Supomo, B. (2002). Metodologi
Penelitian
Bisnis.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Thanatawee, Yordying. (2013). “Ownership Structure
and
Dividend
Policy:
Evidence from Thailand”. International Journal of Economics and Finance, 5(1), pg. 121-131. Imanda Firmantyas Putri dan Mohammad Nasir. (2006). “Analisis Persamaan Simultan
Kepemilikan
Kepemilikan Kebijakan Dividen Keagenan.
Manajerial,
Institusional, Utang,
dalam
dan
Risiko, Kebijakan
Perspektif
Simposium
Teori
Nasional
Akuntansi IX Padang. Elyzabet Indrawati Marpaung dan Bram Hadianto.
(2009).
PPengaruh
Profitabilitas dan Kesempatan Investasi terhadap
Kebijakan
Dividen:
Studi
empiric pada Emiten Pembentuk Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi 1(1), hlm. 70-84.
66