ISBN 978 - 602 - 70342 - 04 Edisi Pertama : Cetakan Pertama, April 2014.
KATALOG
ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013
CONSTRUCTION HEAVY EQUIPMENT CATALOG 2013
© Hak Cipta Dilindungi oleh Undang - Undang. PASAL 72 DARI UNDANG - UNDANG NO 19 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG - UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1997 TENTANG HAK CIPTA. 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing - masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Diterbitkan oleh : Pusat Pembinaan Sumber Daya Investasi Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Jl. Pattimura No.20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Telp. 021 - 7226182, 7226339.
Kata Sambutan
Kata Sambutan Sebagai negara kepulauan, Indonesia membutuhkan beragam sumber daya, baik fisik maupun non-fisik. Sumber daya tersebut menjadi modal utama bagi pertumbuhan dan keberlangsungan pembangunan di berbagai sektor seperti sektor ekonomi, energi, industri, konstruksi, dan lain sebagainya. Dengan demikian, pengelolaan dan pengendalian sumber daya tersebut menjadi hal yang sangat penting dan strategis dalam rangka mendorong pembangunan bangsa yang maju, mandiri, sejahtera, dan berkeadilan. Saat ini, Indonesia termasuk dalam deretan negara-negara yang paling progresif dalam penyelenggaraan konstruksi, sehingga menjadi pasar konstruksi yang besar dan diperhitungkan di dunia. Hal ini terjadi karena Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah sangat luas, kondisi geografis dan bentang alam yang bervariasi, jumlah penduduknya termasuk kelompok negara berpenduduk tertinggi di dunia, tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, serta tingkat pertumbuhan wilayah perkotaan yang tinggi pula. Dengan kondisi tersebut, produk konstruksi di Indonesia sangat bervariasi dari tingkat yang hanya memerlukan teknologi sederhana hingga teknologi ultra tinggi. Meningkatnya investasi infrastruktur berdampak pada kebutuhan dukungan kesiapan sumber daya konstruksi yang andal. Salah satu sumber daya konstruksi yang sangat penting dalam mendukung terlaksananya penyelanggaraan konstruksi adalah alat berat. Penggunaan alat berat dimaksudkan untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan dan KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
iv
menyelesaikan pekerjaan mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia dalam melakukan pekerjaanpekerjaan berat/sulit di lapangan. Selain itu, penggunaan alat berat dimaksudkan pula untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, produktifitas dan percepatan waktu pelaksanaan konstruksi. Dewasa ini, fora bisnis terkait alat berat konstruksi di Indonesia semakin pesat dan ramai. Berbagai pameran alat berat baik di dalam dan luar negeri telah banyak diselenggarakan. Peluang bisnis alat berat nampaknya sudah menjadi target negara-negara asal produsen alat berat untuk memperluas market-share hingga menanamkan investasinya. Hal ini tentu berdasarkan pada meningkatnya kondisi ekonomi makro dan pesatnya pertumbuhan pembangunan di Indonesia. Dengan demikian, Indonesia ke depan tentu saja membutuhkan lebih banyak lagi alat-alat berat dan sarana pengangkut lainnya untuk keperluan mobilisasi barang dan jasa baik di sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan konstruksi. Mengingat pentingnya peran alat berat dalam pelaksanaan konstruksi pada satu sisi, dan beragamnya alat berat yang ditawarkan oleh berbagai produsen dan distributor alat berat pada sisi yang lain, maka para penyelenggara konstruksi diharapkan dapat memahami jenis dan fungsi alat berat secara lebih luas dan komprehensif. Kekurang pahaman penyelenggara konstruksi tentang alat berat akan menyebabkan ketidaktepatan dalam pemilihan alat berat, meningkatnya perkiraan biaya, mundurnya waktu
Kata Sambutan
Kata Sambutan pelaksanaan, tidak tercapainya kualitas hasil pekerjaan, dan lain sebagainya sehingga hasil pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sehubungan dengan maksud diatas, Kementerian Pekerjaan Umum menerbitkan Katalog Alat Berat Konstruksi 2013 yang merupakan pemutakhiran dari katalog peralatan yang pernah diterbitkan sebelumnya pada tahun 1991. Dalam Katalog tersebut, alat berat konstruksi dikelompokkan berdasarkan sifat pekerjaan. Disamping itu, spesifikasi masing-masing merek alat berat telah ditabulasikan berdasarkan kelasifikasi pengoperasiannya agar memudahkan pengguna dalam memilih alat berat konstruksi yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Katalog tersebut juga dilengkapi dengan analisis harga satuan alat berat serta estimasi biaya operasi dan biaya kepemilikan alat berat (operating and owning cost).
dengan alamat www.pusbinsdi.net. Semoga penerbitan Katalog Alat Berat Konstruksi 2013 ini dapat menjadi bagian yang penting dalam upaya mewujudkan kemandirian dan keunggulan konstruksi Indonesia demi kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia. Jakarta, Februari 2014 Menteri Pekerjaan Umum
Djoko Kirmanto
Sebagaimana dimaklumi, perkembangan tekhnologi alat berat dewasa ini sangat pesat. Oleh karena itu, Katalog Alat Berat Konstruksi bersifat dinamis, sehingga perlu dimutakhirkan secara berkala. Untuk memudahkan pemutakhiran tersebut, maka Katalog Alat Berat Konstruksi juga dimuat dalam bentuk file digital (soft file) yang dapat diakses melalui website Pusat Pembinaan Sumber Daya Investasi, Badan Pembinaan Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum.
KATALOG ALAT BERAT
v KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
Kata Pengantar
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas perkenan-Nya lah Katalog Alat Berat Konstruksi 2013 dapat diterbitkan dalam rangka membantu para penyelenggara konstruksi untuk memilih alat berat sesuai dengan kebutuhan pekerjaan di lapangan. Katalog ini disusun bersama-sama dengan melibatkan para pengguna, asosiasi perusahaan, produsen, dan distributor alat berat. Penyajian Katalog Alat Berat Konstruksi 2013 sengaja dibuat dalam beberapa bagian untuk memudahkan semua pihak yang berkepentingan dalam penggunaan katalog. Data dan informasi yang disampaikan dalam katalog telah disesuaikan dengan kebutuhan sektor konstruksi. Sistematika penyusunan katalog ini meliputi kelasifikasi alat berat konstruksi berdasarkan sifat dan jenis pekerjaan konstruksi, deskripsi masingmasing alat berat, tabulasi spesifikasi alat berat dari berbagai pabrikan, dan metode kerja, serta dilengkapi dengan analisis harga satuan.
Asosiasi Industri Alat Besar Seluruh Indonesia (HINABI), Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI), dan kepada seluruh Distributor Tunggal (sole agent) Alat Berat yang terlibat, atas perhatian dan kontribusinya dalam mendukung penyusunan Katalog Alat Berat Konstruksi 2013. Semoga katalog ini dapat menjadi sumber pengetahuan bagi seluruh pemangku kepentingan penyelenggaraan infrastruktur dan sektor konstruksi nasional.
Tim Penyusun Katalog Alat Berat Konstruksi 2013
Katalog Alat Berat Konstruksi yang diterbitkan ini adalah sebagai wujud rasa kepedulian dan tanggungjawab Kementerian Pekerjaan Umum dalam upaya memberikan dukungan terhadap perkembangan dan kemajuan sektor konstruksi di Indonesia. Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak khususnya Asosiasi terkait alat berat: Asosiasi Pengusaha dan Pemilik Alat Konstruksi Indonesia (APPAKSI), KATALOG ALAT BERAT
vii KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
Daftar Isi
DAFTAR ISI
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
viii
iv vii viii 01 07 13
Sambutan Kata Pengantar Daftar Isi BAB I Pendahuluan BAB II Pemilihan Alat BAB III Kategorisasi Alat Berat Konstruksi
17 22 26 29 32 35 38 40 43 46 49 51 53 55
1. EARTH WORKS Excavator Bulldozer Motor Grader Track Loader Padfoot Rollers Soil Stabilizer Wheel Dozer Wheel Loader Backhoe Loader Wheel Excavator Skid Steer Loader Tractor Surface Drill Landfill Compactor
59 62 67 72 74
2. MATERIAL PRODUCTION Crushing and Screening Plants (portable) Crushing and Screening Plants (stationary) Asphalt Mixing Plants Concrete mixer Batching and Mixing Plants Concrete
Daftar Isi
79 81 83 85 87 89
3. LIFTING EQUIPMENT Truck Crane Truck Mounted Crane Tower Crane Telescopic Handler All-Terrain Crane Lattice Boom Crawler Crane
95 98 101 103 105 108 110 112
4. PAVING EQUIPMENT Asphalt Finisher (tracked) Asphalt Finisher (wheeled) Concrete Paver Bridge Finisher Compactors Pneumatic Tire Roller Double Drum Compactor Road Milling Machine
117 120 123 127
5. FOUNDATION EQUIPMENT Rig Bore Pile Diesel Hammer Vibro Hammer Grout Pump
131
6. ERECTION EQUIPMENT Launcher beam
135 138 141
7. CONCRETE ACTIVITY Concrete Pump Concrete Vibrator Power Trowel
145
8. PRE-STRESS CONCRETE EQUIPMENT Pre-stress Tools
149
9. SPECIAL EQUIPMENT Jumbo Drill
153 156 158
10. LIGHT EQUIPMENT Light Tower Generator Set Portable Air Compressor
163 165
11. TRANSPORTATION Dump Truck Truck Mixer
171
12. SURVEYING AND TESTING Auto Levels
175 187 192 211
BAB IV Analisa Harga Satuan Analisa Pemilihan Alat Perhitungan Biaya Perhitungan Tarif Alat Perhitungan Produksi
215 216 217 218
BAB V. Tabel Konversi Ground Pressure Grade Fuel Consumption
221 231
LAMPIRAN Daftar Distributor Alat Berat Daftar Pustaka
KATALOG ALAT BERAT
ix KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
Pendahuluan
BAB. I Pendahuluan A. PANDANGAN UMUM Penyelenggaraan infrastruktur memegang peran penting dalam pembangunan ekonomi. Menyadari hal tersebut, Pemerintah Indonesia telah menetapkan, bahwa pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas utama dalam program pembangunan nasional. Komitmen Pemerintah dalam rangka meratakan pembangunan nasional semakin kuat. Hal ini terwujud dengan diterbitkannya Perpres No.32 tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan Perpres No.26 tahun 2012 tentang Sistem Logistik Nasional (SISLOGNAS). Dalam hal ini MP3EI pada intinya mengidentifikasi potensi kekuatan ekonomi dan komoditi andalan nasional, sedangkan SISLOGNAS sangat berkepentingan dalam menjamin pergerakan komoditas tersebut dapat berjalan dengan lancar dan efisien. Dengan demikian MP3EI dan SISLOGNAS diharapkan dapat saling memberikan sinergi positif sehingga mampu berkontribusi bagi pembangunan nasional melalui pendekatan koridor ekonomi dan daya saing bangsa, serta mampu menyelesaikan permasalahan dan menghadapi tantangan nasional dan global pada saat ini dan masa mendatang dalam era kompetisi berbasis Supply Chain Management (SCM). Selaras dengan hal tersebut, aktivitas penyelenggaraan konstruksi saat ini mengalami peningkatan yang cukup besar di hampir seluruh wilayah Indonesia. Perkembangan penyelenggaraan konstruksi nasional yang demikian pesat, menuntut para penyelenggara konstruksi KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
01
untuk lebih memperhatikan sumber daya konstruksi. Tentu saja, dalam pelaksanaan proyek-proyek konstruksi yang sedemikian besar dan masif perlu didukung oleh sumber daya konstruksi yang andal. Salah satu sumber daya konstruksi yang sangat penting dalam penyelenggaraan konstruksi selain biaya, sdm, dan waktu adalah material dan peralatan. Banyak proyek konstruksi yang terhambat atau tertunda pelaksanaannya oleh karena tidak tersedianya material dan peralatan di lokasi proyek. Hal ini disebabkan penyelenggaraan proyek konstruksi yang hampir merata dan bersamaan dalam satu waktu, sehingga membuat suatu jalur kritis (critical path) proyek tidak lagi pada aspek biaya melainkan pada ketersediaan material dan peralatan konstruksi (MPK) di lapangan. Secara empirik, investasi pada sektor infrastruktur dapat memberikan dampak postif bagi peningkatan sektor industri lainnya, baik daya penyebaran ke belakang (backward linkage) maupun derajat kepekaan (forward linkage). Artinya, peningkatan investasi pada sektor infrastruktur akan meningkatkan produktifitas sektor lainnya yang menggunakan produk sektor infrastruktur dan pada gilirannya akan meningkatkan produktifitas sektor-sektor ekonomi secara keseluruhan. Pada satu sisi, investasi infrastruktur semakin meningkat setiap tahunnya, yaitu untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi. Pada sisi yang lain, ketersediaan sumber daya konstruksi jumlahnya terbatas. Hal yang perlu mendapat perhatian bersama selanjutnya adalah kenaikan nilai investasi
Pendahuluan
infrastruktur juga berdampak pada naiknya kebutuhan pasokan sumber daya yang lainnya antara lain: energi, sumber daya alam mineral dan non mineral, transportasi, dll. Pertanyaan besar berikutnya adalah apakah ketersediaan sumber daya yang ada cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan pembangunan tersebut secara efektif dan efisien, serta memenuhi kepentingan nasional dalam menciptakan kemandirian industri konstruksi nasional. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita harus segera dapat menguasai sistem rantai pasok material dan peralatan konstruksi secara komprehensif. Oleh karena itu, sumber daya konstruksi perlu dikelola dengan baik agar terjadi keseimbangan antara pasokan (supply) dan kebutuhan (demand). Informasi yang komprehensif, dapat dipercaya dan real-time, diantaranya tentang material, sumber daya manusia, teknologi, peralatan, dana, dan badan usaha penyedia jasa konstruksi nasional sangat diperlukan. Ketersediaan informasi tersebut sangat bermanfaat bagi penyedia material, peralatan dan jasa konstruksi dalam mempersiapkan penyusunan dan rencana pengembangan usaha mereka guna merespon peningkatan kebutuhan (demand). Dengan demikian ketersediaan informasi yang kredibel dan dapat dipercaya yang akan mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pekerjaan konstruksi secara keseluruhan. Dalam hal ini, pemerintah diharapkan dapat dengan segera mengidentifikasi hal-hal yang terkait dengan rantai pasok material dan peralatan dan seluruh sumber daya pendukungnya agar dapat memfasilitasi melalui regulasi untuk jangka menengah
dan panjang sesuai dengan rencana investasi dalam penyelenggaraan infrastruktur. Pemasok, baik produsen maupun distributornya, dan para penyedia jasa dapat memberikan informasi terkait dengan kesiapan, potensi, ketersediaan, jumlah penjualan dan lain-lain terkait sumber daya khususnya MPK yang bersifat operasional. Pada akhirnya penerapan sistem rantai pasok konstruksi yang baik, menuntut para penanggung jawab kegiatan konstruksi agar dapat memberikan informasi terkait dengan kebutuhan sumber daya konstruksi yang diperlukan dalam mendukung rencana investasinya. Selanjutnya, informasi yang akurat dan berkelanjutan sangat dibutuhkan oleh para pemasok konstruksi yang tentu saja membutuhkan cukup waktu untuk mengembangkan kapasitas produksinya sehingga keseimbangan sistem rantai pasok konstruksi dapat terwujud. B. ALAT BERAT KONSTRUKSI Sebuah aktivitas bisnis apapun itu jenisnya, sudah pasti didalamnya akan terdapat satu kaitan antara pelaku yang mengerjakan aktivitas tersebut dengan alat yang menjadi pendukungnya. Tanpa adanya dukungan peralatan yang memadai dan sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan dalam aktivitas tersebut, maka hasil akhirnya akan jauh dari yang diharapkan. Begitu pula dalam sektor konstruksi dimana secara nyata banyak membutuhkan alat utama dan alat pendukung guna melancarkan jalannya aktivitas konstruksi ini secara penuh. Itulah kenapa, kebutuhan akan ketersediaan peralatan dalam aktivitas sektor konstruksi/ infrastruktur pada akhirnya menjadi suatu keniscayaan.
KATALOG ALAT BERAT
02 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
Pendahuluan
Alat berat merupakan faktor penting di dalam setiap proyek konstruksi, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alatalat berat tersebut tentu saja untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan, serta dengan waktu yang relatif lebih singkat. Penyelenggaraan proyek konstruksi yang efektif, efisien, berkualitas dan andal perlu didukung oleh jaminan kualitas sumber daya konstruksi. Dalam hal jaminan kualitas, spesifikasi menjadi suatu alat (tools) yang dapat dijadikan acuan untuk menilai baik atau tidaknya suatu kualitas. Semakin baik spesifikasi yang dipersyaratkan dari suatu produk input, maka akan semakin baik pula produk outputnya. Dalam hal alat berat, spesifikasi alat berat menjadi suatu hal yang sangat perlu diperhatikan mulai dari tahap awal perencanaan proyek hingga proses pengadaan. Jenis, volume, dan tingkat kesulitan pekerjaan proyek akan sangat menentukan spesifikasi alat berat yang akan dipilih. Hal ini dalam rangka mempercepat waktu pelaksanaan pekerjaan, menekan biaya proyek, dan memenuhi tuntutan jaminan kualitas/ mutu pekerjaan yang disebabkan keterbatasan kemampuan tenaga manusia dalam melakukan pekerjaanpekerjaan berat/ sulit di lapangan. Dengan demikian, para penyelenggara konstruksi diharapkan dapat memahami tentang alat berat konstruksi secara lebih luas dan komprehensif. Kekurang pahaman tentang alat berat konstruksi akan berdampak cukup berarti bagi tujuan proyek itu sendiri antara lain dapat menyebabkan melesatnya KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
03
perkiraan biaya, mundurnya waktu pelaksanaan, tidak tercapainya kualitas hasil pekerjaan, dll. Dalam hal ini, penanggung jawab/ penyelenggara konstruksi diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas terkait persyaratan teknis dan spesifikasi peralatan/ alat berat konstruksi sesuai dengan jenis, volume, dan tingkat kesulitan pekerjaan proyek sehingga rencana mutu proyek dapat tercapai. Pemasok, baik penyedia jasa maupun pemilik alat berat, dapat memberikan informasi terkait dengan kondisi dan kinerja peralatan/ alat berat, jumlah ketersediaan dan lain sebagainya yang bersifat operasional. Dewasa ini, berbagai macam jenis dan merek alat berat bermunculan dengan menawarkan berbagai ke unggulannya masing-masing. Salah satu penawaran yang menjadi daya tarik bagi konsumen untuk memilih adalah dengan penawaran harga-harga yang relatif bersaing/ lebih murah dibandingkan produk sekelasnya. Namun demikian, sangat disayangkan banyak produk alat berat dengan harga relatif murah tersebut tidak diimbangi dengan jaminan kualitas yang baik. Kondisi ini tentunya dapat menjadi bumerang bagi pelaku jasa konstruksi di Indonesia karena alat berat yang digunakan mempunyai kualitas yang dibawah standar. Akibatnya kualitas serta mutu produk konstruksi menjadi korban dari pemilihan alat berat konstruksi yang tidak sesuai. Untuk mengantisipasi hal ini, Pemerintah perlu bekerjasama dengan produsen serta asosiasi terkait alat berat dalam memberikan informasi terkait alat berat konstruksi. Informasi yang jelas dengan memperhatikan hal-hal penting dalam mengoptimalkan penggunaan alat
Pendahuluan
berat konstruksi yang baik dan tepat guna, sehinga dapat dicapai hasil produk konstruksi yang berkualitas dalam rangka mewujudkan industri konstruksi yang kokoh, andal dan berdaya saing tinggi. C. RANTAI PASOK ALAT BERAT Rantai pasok alat berat merupakan suatu rangkaian proses atau alur alat berat dari produsen sampai kepada konsumen. Dalam rantai pasok alat berat terdapat para pelaku, baik itu pelaku di hulu, pelaku di hilir maupun pendukung. Pengetahuan akan Rantai Pasok Alat Berat berfungsi untuk mengetahui sistem rantai pasok alat
berat secara keseluruhan sehingga dapat dikelola dengan baik agar setiap aktivitas pihak-pihak yang terlibat dalam suatu rantai pasok dapat berjalan dengan efektif, efisien, berkualitas, dan mampu memberikan keuntungan yang berkelanjutan. Kondisi keseimbangan rantai pasok alat berat ini perlu didukung oleh semua pemangku kepentingan dari hulu ke hilir. Pemerintah sebagai regulator juga perlu merespon dan memberikan iklim positif bagi berkembangnya industri alat berat nasional juga dukungan berbagai regulasi terkait dengan rantai pasok dan tata niaga alat berat nasional.
Rantai Pasok Alat Berat
Ada beberapa tujuan rantai pasok alat berat konstruksi, sebagai berikut : 1. Pencapaian kondisi jaminan/terpenuhi nya alat berat bagi penyelenggaraan konstruksi yang tercermin dari tersedianya alat yang cukup dan baik mutunya secara efektif dan efisien; 2. Pencapaian kondisi meningkatnya efisiensi dan efektifitas pelaksanaan pembangunan nasional yang berkelanjutan; dan
3. Pencapaian kondisi terwujudnya pertumbuhan dan kemandirian industri alat berat dalam negeri untuk berkontribusi secara nyata dalam pembangunan nasional. Di Indonesia, sektor-sektor yang dominan menggunakan alat berat terutama adalah sektor pertambangan, sektor konstruksi, sektor kehutanan, sektor pertanian dan perkebunan serta sektor industri. KATALOG ALAT BERAT
04 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
Pendahuluan
Dalam hal ini ada beberapa skema rantai pasok alat berat. Untuk alat berat yang baru, walaupun saat perusahaan asing sudah bisa memasarkan sendiri barang produksi mereka, namun dalam kenyataannya para produsen alat berat tetap mempertahankan sistim distribusi dengan menjual produk melalui agen tunggal maupun distributor lokal. Sedangkan untuk alat berat rekondisi ada dua macam kemungkinan sumbernya yang pertama di impor bekas dari luar negeri, kemungkinan yang kedua adalah dari pengguna atau pemilik dalam negeri yang dijual kepada perusahaan rekondisi.
Kegiatan Masing-masing Pelaku Rantai Pasok Alat Berat
Kondisi rantai pasak alat berat ditinjau dari jenis komoditas, ketersediaan, pelaku, dominasi, dan tata niaga dapat digambarkan pada tabel dibawah ini. Karakteristik Rantai Pasok Alat Berat Karakteristik Jenis Komoditas Ketersediaan Alat Berat Pelaku Rantai Pasok Dominasi Rantai Pasok Tata Niaga
Kondisi Saat Ini Barang Modal Jumlah pasokan kurang dari kebutuhan Pengguna, Pemilik, Jasa, Distributor, Agen atau Distributor - Harga dan penjualan mengikuti dinamika pasar; - Diatur perijinan, produsen, pemasok, agen, rekondisi, pembiayaan, jasa, importer; - Tidak diatur : lelang, jual-beli, registrasi; - Keberpihakan pada alat untuk konstruksi tidak ada.
Oleh karena itu, penerbitan Katalog Alat Berat Konstruksi 2013 ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kapasitas rantai pasok alat berat di Indonesia.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
05
Penjelasan
Penjelasan Struktur Buku katalog alat berat konstruksi ini berisi daftar peralatan berat yang disusun berdasarkan sifat pekerjaan. Aktifitas pekerjaan yang disajikan merangkum kebutuhan dasar dan tambahan penting untuk konstruksi sehingga diharapkan data yang terdapat di dalam katalog ini dapat membantu mulai dari tahap perencanaanpemilihan alat berat. Adapun kategorisasi alat berat konstruksi berdasarkan sifat pekerjaannya didalam katalog ini terbagi menjadi : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Earth Works; Materials Production; Paving Equipment; Lifting Equipment; Concrete Work; Light Equipment;
7. Transportation; 8. Special Equipment; 9. Erection Equipment; 10. Foundation Equipment; 11. Pre-Stress Concrete Equipment; 12. Surveying dan Testing Equipment.
Penjelasan Kodefikasi Untuk mempermudah penggunaan katalog dan diversifikasi alat di dalam katalog ini, maka digunakanlah sistem kodefikasi warna dengan penjelasan sebagai berikut : Kodefikasi warna peralatan konstruksi dasar berdasarkan sifat pekerjaan sebagai berikut : Earth Works Paving Equipment Light Equipment Foundation Equipment Kodefikasi sifat pekerjaan lainnya adalah : Materials Production Lifting Equipment Erection Equipment Concrete Activity Pre-stress Concrete Equipment Special Equipment Transportation Surveying and Testing Equipment
KATALOG ALAT BERAT
06 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
Pemilihan Alat
Pemilihan Alat
BAB.II IIKonsep Konsep Pemilihan Alat BAB. Pemilihan Alat Berat A.
faktor Pertimbangan Pemilihan Alat Alat Konstruksi. Faktor Pertimbangan Pemilihan Berat Konstruksi.
Safety 9
Target Proyek 1
2 Kondisi Medan
Ramah Lingkungan 8
Faktor Pertimbangan Pemilihan Alat Konstruksi
Biaya Alat O&O cost 7
3 Metode Kerja
4 Spek Tehnis Alat
Jumlah Alat 6 5 Produktivitas Faktor - Faktor dalam Pemilihan Alat Berat Konstruksi.
Faktor pemilihan alat menjadi salah satu hal penting oleh karena Pemilihan adalah Faktor salah satu suatu pemilihan rangkaian alat awalmenjadi dari Manajemen hal penting yang oleh karena Pemilihan adalah Peralatan, esensinya antara lain suatu rangkaian awal dari Manajemen “Memilih,Mengoperasikan,Memelihara, Peralatan, yang esensinya antara lain dan Mengevaluasi” yang mesti menjadi “Memilih, Memelihara, perhatian Mengoperasikan, kita pada saat kita hendak dan Mengevaluasi” yang mesti menjadi melakukan pekerjaan yang membutuhkan perhatian kita padapenunjang saat kitapekerjaan. hendak alat sebagai media melakukan pekerjaan yangpemilihan membutuhkan Sama halnya dengan dan alat sebagai media penunjang penggunaan alat berat. Ada pekerjaan. beberapa Sama halnya yang dengan pemilihan dan faktor penting mesti diperhatikan penggunaan alat berat, ada beberapa agar semuanya dapat berjalan seperti apa faktor penting yang mesti yang sudah di rencanakan : diperhatikan agar semuanya dapat berjalan seperti apa yang sudah Alat di rencanakan,antara lain:yang 1. Memilih Konstruksi Proyek Tepat A. Memilih Alat Berat Konstruksi Dalam setiap pembangunan konstruksi
Berdasarkan Target membutuhkan tidak hanya Proyek material Dalam setiap pembangunan konstruksi membutuhkan tidak hanya material
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementrian Pekerjaan Umum KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
IX 07
bangunan dan tenaga kerja saja terlebih dahulu memerlukan perencanaan. bangunan dan tenaga kerja perencanaan saja terlebih Dalam sistem konstruksi, dahulu perencanaan. memerlukanmemerlukan pengetahuan dan pengalaman Dalam sistem konstruksi, perencanaan untuk mengetahui apa peralatan yang memerlukan pengetahuan pengalaman diperlukan, ketika akan dan digunakan dan untuk mengetahui apa peralatan yang untuk berapa lama akan di lokasi, apakah diperlukan, ketika sewa akan alat digunakan dan akan melakukan berat, dsb. untuk berapa lama akan yang di lokasi, apakah Faktor-faktor apa saja diperlukan akan sewa alat berat, dsb. dalam melakukan pemilihan peralatan konstruksi dan Faktor-faktor apa saja yang diperlukan bagaimana seharusnya diperoleh. Semua dalam pemilihan peralatan konstruksi dan itu menjadi bahan pertimbangan untuk bagaimana seharusnya diperoleh. Semua menghemat waktu dan uang. Berikut lima itu bahan pertimbangan untuk tips menjadi dalam perencanaan dan pemilihan menghemat waktu dan uang. Berikut lima peralatan konstruksi. tips dalam perencanaan dan pemilihan peralatan : 2. Ketahuikonstruksi, Peralatanyaitu Tersebut Setiap bagian dari peralatan sistem 1. Ketahui dirancang Peralatan untuk Tersebut konstruksi tujuan tertentu. Setiap bagian dari peralatan sistem konstruksi dirancang untuk tujuan tertentu.
Pemilihan Alat
Bila anda meninjau rencana penting untuk mengetahui apakah peralatan yang diperlukan dan kapan dalam proses konstruksi akan digunakan. Jika terampil, kontraktor dapat mengidentifikasi apa peralatan konstruksi, sistem instalasi yang diperlukan untuk meninjau proyek tugas. Pengetahuan dan pengalaman dalam peralatan konstruksi akan membantu menentukan jenis peralatan kerja sebagaimana yang diperlukan. 2. Menggunakan Peralatan Standar Dalam manajemen proyek, ketika berhadapan dengan peralatan konstruksi, cobalah untuk menggunakan bahanbahan yang standar baik kualitas dan produksi nya. Ini adalah bagian standar yang harus tersedia ditoko penjualan peralatan konstruksi (suplier). Hal ini akan mudah untuk menemukan bila Anda akan mengganti peralatan di lokasi tertentu jika memerlukan bagian pengganti. Bisa juga dengan melakukan sewa alat berat. 3. Gunakan Peralatan yang Lebih Kecil Terdapat cukup banyak peralatan besar dan material di lingkungan anda. Jadi, jika mungkin, hindari menggunakan peralatan besar. Hal ini dikarenakan tidak ekonomis dan lebih sulit untuk bekerja di lingkungan yang lebih kecil dibandingkan dengan peralatan yang dapat memenuhi semua lingkungan. 4.Merekrut Tenaga Ahli Bidang Peralatan Merekrut tenaga terampil bidang peralatan konstruksi (insinyur) menjadi hal yang lebih strategis. Hal ini dikarenakan mereka tahu cara untuk menggunakan peralatan konstruksi serta mampu untuk menyelesaikan pekerjaan dengan keahlain
mereka di bidang peralatan. Selain itu, tenaga ahli yang berpengalaman dapat membantu mengurangi biaya untuk peralatan sewa, maupun pemeliharaannya. 5. Beli Dari Vendor terkemuka Dalam melakukan manajemen proyek, saat belanja untuk peralatan konstruksi, sangat penting untuk menghitung biaya dikeluarkan oleh unit produksi. Keputusan apakah akan menyewa atau membeli peralatan hanya berdasarkan investasi awal dan / atau biaya kepemilikan per unit waktu tidak akan memberikan gambaran yang penuh potensi dari total biaya. Baik menyewa atau membeli, pastikan Anda menggunakan peralatan konstruksi dari vendor/ suplier yang menyediakan kualitas peralatan dan jasa yang terpercaya yang meliputi : Faktor keselamatan alat berat; Faktor emisi gas buang alat berat; Faktor kinerja alat berat; Ketersediaan jumlah populasi alat berat dalam suatu wilayah; Jaminan purna jual (after sales service); Jaminan suku cadang (original spare part); Layanan pelatihan (training) operator alat dan pelatihan (training) mekanik.
B.
Kondisi
Medan
atau
Lokasi
Dalam pekerjaan yang berhubungan dengan bidang konstruksi, mengetahui dengan benar seperti apa medan yang akan menjadi sasaran pekerjaan pada akhirnya menjadi satu kemudahan bagi kita (pelaksana di lapangan sebelum melakukan pekerjaan). Dalam hal ini termasuk didalamnya adalah menentukan penggunaan alat berat yang KATALOG ALAT BERAT
08 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
Pemilihan Alat
B.
Kondisi
Medan
atau
Lokasi
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Oleh sebab itu pekerjaan awal atau persiapan yang berhubungan dengan pengecekan dan pemahaman mengenai medan/lokasi menjadi salah satu faktor penting juga dalam mempersiapkan sebuah pekerjaan dengan benar.
Metode Kerja dalam Pelaksanaan
Metode dalam sebuah pekerjaan bisa diartikan sebagai sebuah konsep dalam kita melakukan sebuah pekerjaan. Dengan kita mengetahui dan memahami akan metode apa yang akan kita pilih dalam melaksanakan sebuah pekerjaan pada akhirnya kita bisa menentukan konsep bekerja yang sesuai dengan bidang atau jenis pekerjaan yang akan kita lakukan. Karena didalamnya juga menyangkut tentang pemilihan dan penggunaan alat berat yang sesuai dengan metode yang akan kita pilih. Karena salah dalam menentukan metode dalam sebuah pekerjaan akan membawa dampak negatif bagi banyak hal, tidak saja menyangkut waktu pelaksanaan, biaya yang harus dikeluarkan dan juga dampak negatif lainnya. Intinya dengan memahami jenis pekerjaan dan menentukan metode atau cara yang tepat dalam melaksanakan sebuah pekerjaan akan banyak membawa dampak positif bagi pelaksana di lapangan, intinya sebuah pekerjaan itu bisa dilaksanakan secara efektif dan efisien. Dengan upaya pengkajian METODE KERJA
Kementerian Pekerjaan Umum
D.
Spesifikasi Tehnis Alat
C.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013
dan perhitungan yang komperhensif berbasis data dan informasi lapangan terkini, untuk mendapatkan armada alat berat yang optimum. pengertian “OPTIMUM” tepat spesifikas, Matching dalam pengoperasian, tepat jumlah dan biaya produksi terendah (HSP).
09
Dalam menentukan jenis dan spesifikasi alat berat yang digunakan ketika kita sedang melakukan pekerjaan dalam bidang konstruksi misalnya. Maka pemilihan dan spesifikasi alat yang benar pada akhirnya menjadi salah satu kata kunci untuk keberhasilan sebuah pekerjaan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Itulah sebabnya, spesifikasi alat yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan menjadi salah satu faktor utama sebelum kita melaksanakan pekerjaan dilapangan. (Keterangan : untuk melihat seperti apa spesifikasi alat yang sesuai dengan kebutuhan dapat dilihat pada penjelasan alat berat di BAB. 3)
E.
Produktifitas yang di targetkan
Keberhasilan sebuah alat dalam membantu proses pekerjaan dilapangan memang ditentukan dalam beberapa hal. Tidak saja masalah kehandalan alat tersebut yang berdampak pada kelancaran proses pekerjaan dilapangan tapi juga menjadi salah satu kata kunci dalam pemilihan alat berat adalah memperhatikan produktivitas dari alat tersebut. Kita semua tahu bahwa alat berat ini adalah salah satu alat produksi, dimana keberhasilan dan kelancaran pekerjaan ditentukan dari penggunaan alat
Pemilihan Alat
E.
Produktifitas yang di targetkan berat tersebut dilapangan. Jika alat berat ini dapat bekerja secara maksimal maka sudah dapat dipastikan bahwa alat ini mampu memberikan produktivitas yang maksimal dalam membantu penyelesaian sebuah pekerjaan dilapangan.
Salah satu kunci untuk memilih alat tersebut adalah Kinerja peralatan yang diberikan oleh pabrik harus memiliki “Keandalan dan Ketahanan” alat berat selama umur pakai (Life Time), sehingga Faktor efisiensi peralatan, yang di gunakan untuk menghitung produktivitas terdiri dari Faktor operator, Faktor kondisi lapangan/medan yang bervariasi tetap dapat lebih tinggi.
F.
Perhitungan Jumlah Alat
Memperhitungkan jumlah alat yang akan digunakan dalam sebuah pekerjaan bidang konstruksi, sama halnya dengan kita menghitung berapa lama kita melakukan sebuah aktivitas pekerjaan bidang konstruksi dilapangan. Karena sifat alat berat itu sendiri adalah jika kita menggunakan alat berat itu secara sewa, kondisi itu harus diperhitungkan dalam hitungan harian bukan lagi mingguan atau bulanan. Jadi ketika kita sudah menentukan seperti apa metode kerja yang akan kita pilih dengan melihat jenis pekerjaannya, maka kita harus bisa menentukan secara benar berapa jumlah kebutuhan alat berat yang akan kita gunakan. Jangan sampai berlebih atau kurang, karena hal itu pada akhirnya akan mempengaruhi proses pekerjaan kita dilapangan.
Ingat, pekerjaan dengan alat berat bukan pekerjaan biasa, artinya waktu adalah sama halnya dengan cost, perhitungan secara cermat menyangkut kebutuhan alat akan sangat menentukan proses pekerjaan dari awal hingga selesai. Salah satu kunci dalam memilih jumlah armada (fleet), adalah Keselarasan dalam menentukan komposisi sehingga tidak ada alat yang saling menunggu.
G.
Biaya Pemilikan dan Pengoperasian Peralatan
Di dalam suatu proyek konstruksi alat-alat berat yang digunakan dapat berasal dari bermacam-macam sumber, antara alain alat berat yang dibeli oleh kontraktor, alat berat yang disewa-beli oleh kontraktor, dan alat berat yang disewa oleh kontraktor. 1. Alat berat yang dibeli oleh kontraktor Kontraktor dapat saja membeli alat berat. Keuntungan dari pebelian ini adalah biaya pemakaian per jam yang sangat kecil jika alat tersebut digunakan secara optimal. Dilihat dari segi keuntungan perusahaan, kepemilikan alat berat merupakan suatu faktor yang penting karena kadang-kadang pemilik proyek melihat kemampuan suatu kontraktor berdasarkan alat yang dimilikinya. 2. Alat berat yang disewa-beli oleh kontraktor Alat dapat disewa dari perusahaan penyewaan alat berat. Sewa-beli alat umumnya dilakukan jika pemakaian alat berat tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Sewa-beli maksudnya adalah karena jangka waktu penyewaan KATALOG ALAT BERAT
10 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
Pemilihan Alat
G.
Biaya Pemilikan dan Pengoperasian Peralatan
yang lama maka pada akhir jasa penyewaan alat tersebut dapat dibeli oleh pihak penyewa. Biaya pemakaian umumnya lebih tinggi daripada memiliki alat tersebut, namun terhindar dari resiko biaya kepemilikan alat berat. Lebih detail akan dijelaskan dalam Owning & Operating Cost pada bab ke 3.
H.
Ramah Lingkungan
Yang berhubungan dengan pengecekan kini bukan lagi saatnya kita bekerja hanya ingin mengharapkan sesuatu yang sifatnya keuntungan secara sesaat tapi lebih dari itu sebuah pekerjaan sudah harus mulai melihat dampak positif dan negative yang akan ditimbulkan dari proses pekerjaan tersebut, itulah kenapa memperhatikan apa yang disebut sebagai proses pekerjaan yang bersifat ramah lingkungan menjadi satu konsep berfikir yang baik dalam menjalankan pekerjaan dalam bidang konstruksi. Ibaratnya adalah Green Construction, adalah sebuah konsep bekerja yang memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, tidak saja pada saat persiapan, pelaksanaan dan akhir dari pekerjaan tersebut. Kesemuanya harus menjadi satu pola pikir yang mengacu pada konsep bekerja dengan lingkungan. Dengan cara seperti itu maka konsep 3R harus menjadi satu hal yang menjadi tujuan dalam setiap aktivitas yang akan dijalankan dalam pekerjaan bidang konstruksi dengan menggunakan alat berat. 3R adalah suatu program yang mendukung pelestarian KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013
Kementrian Pekerjaan Umum
11
bumi kita ini. Gerakan yang mengajak kita untuk mengurangi penggunaan barang barang yang tidak ramah lingkungan (reduce), memanfaatkan kembali barangbarang yang dianggap sudah tidak berguna (reuse) dan melakukan daur ulang terhadap barang-barang yang tidak ramah lingkungan menjadi produk lain yang bermanfaat (recycle). Sehingga dengan memahami konsep bekerja dengan mengedepankan 3R akan menjadikan kita sebagai pelaksana lapangan yang peduli akan kelestarian lingkungan hidup untuk masa kini dan akan datang. Untuk hak tersebut alat produksi di persiapkan seideal mungkin, tidak mencemari lingkungan yang merupakan salah satu faktor kunci produktivitas. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan aman, dengan studi Geoteknik yang benar. (Contoh: pemetaan area rawan longsor, dsb. Proses penanganan air dalam lokasi proyek (dewatering process) perlu dipersiapkan dengan matang untuk meminimalisir loss production akibat hujan. Pemilihan engine alat berat di Negara maju saat ini telah spakat menerapkan Tier 2, dan Tier 3.
I.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
PRINSIP PENERAPAN K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) DALAM BIDANG PEKERJAAN Setiap orientasi pekerjaan pasti mengandung suatu potensi bahaya, bahaya selalu mengancam pekerja sesuai jenis pekerjaannya. Peralatan kerja yang digunakan sebagai penunjang juga mengandung resiko bahaya. Bahan-bahan yang digunakan untuk menyelesaikan
Pemilihan Alat
pekerjaan juga berpotensi bahaya. Bahkan lokasi anda bekerja juga tidak terlepas dari bahaya. Bahaya ada di mana-mana dan siap mengancam pekerja. Itu sebabnya keselamatan kerja menjadi target utama bagi setiap industri usaha di dunia. Tidak mungkin produksi akan stabil atau meningkat bila sistem keselamatan diabaikan. Juga mustahil produksi berjalan sendiri tanpa keselamatan. Mustahil pula produksi mengabaikan kesehatan lingkungan dan pekerjanya. Dari fakta demikian timbullah pemikiran yang panjang untuk menciptakan sistem keselamatan oleh para ahli keselamatan keselamatan yang berasal dari segala bidang pekerjaan. Konsep yang muncul adalah Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah : analisa, standar prosedur, alat pelindung diri dan eliminasi bahaya. Analisa bahaya dipersiapkan sebelum melakukan pekerjaan, dikenal sebagai JHA (Job Hazards Analyzed) atau JSA (Job Standard Analyzed). JHA digunakan untuk jenis kerja berlevel lebih tinggi resiko bahayanya (high risk). Standar prosedur kerja adalah penelitian panjang terhadap langkah-langkah kerja seluruh bidang. Semisal, bidang kelistrikan, proses dan produksi, mekanikal, mesin dan mekanik, pengecatan, konstruksi, dan lain-lain.
sebagai pelindung keselamatan, setelah seorang pekerja mentaati serangkaian panjang prosedur keselamatan kerja lewat JHA dan STP tadi. Ingatlah! bahwa APD bukan yang pertama tapi pelindung terakhir dalam sistem keselamatan. Terakhir, eliminasi bahaya. Setelah sumber/penyebab bahaya diketahui maka dilakukan investigasi. Mencari sebab kecelakaan (accident) atau peristiwa (incident). Antara lain kecerobohan atau kurangnya pengetahuan pekerja, kurangnya pengawasan (leak of supervising) atau karena peralatan yang yang tak layak. Bisa juga tidak memadainya suatu JHA dan STP yang dipakai. Semua dugaan kecelakaan tadi harus dieliminasi setelah tahu penyebabnya. Pada pemilihan Alat berat kita kenal Safety yang melekat pada mesin tersebut pada saat memilih kanopi R.O.P.S (roll over protection system) untuk medan yang berbahaya atau dengan kanopi type Standar untuk lokasi yang tidak berbahaya. Keselamatan Kerja merupakan persyaratan dalam menilai Kompetensi bagi tenaga kerja dari seluruh tingkatan dimulai dari Operator, Mekanik, Superisor sampai ke tingkatan Top Manajemen beberapa acuan standar dalam safety yang terkait dengan peralatan adalah : SMK3 Berdasarkan OHSAS 18001.2007.
Penelitian tersebut melahirkan prosedur kerja yakni / Standard Task Procedure (STP) digunakan pada prosedur keselamatan kerja konstruksi. Alat pelindung diri (APD) dengan istilah internasional / Personal Protective Equipment / (PPE) adalah hirarki terakhir dari sistim keselamatan kerja. Artinya APD alat terakhir yang dipakai KATALOG ALAT BERAT
12 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
Pemilihan Alat
BAB. III Kategorisasi Alat Berat Konstruksi I. EARTH WORKS A. Excavator B. Bulldozer C. Motor Grader D. Track Loader E. Padfoot Rollers F. Soil Stabilizer G. Wheel Dozer H. Wheel Loader I. Backhoe Loader J. Wheel Excavator K. Skid Steer Loader L. Tractor M. Surface Drill N. Landfill compactors
V. FOUNDATION EQUIPMENT A. Rig Bore Pile B. Diesel Hammer C. Vibro Hammer D. Grout Pump VI. ERECTION EQUIPMENT. A. Launcher Beam VII. CONCRETE ACTIVITY A. Concrete pump B. Concrete Vibrator C Power Trowel VII. PRE-STRESS CONCRETE EQUIPMENT A. Pre-stress Tools
II. MATERIAL PRODUCTION A. Crushing and Screening Plants (portable) B. Crushing and Screening Plants (stationary) C. Asphalt Mixing Plants IX. SPECIAL EQUIPMENT D. Concrete Mixer A. Jumbo Drill E. Batching and Mixing plants, III. LIFTING EQUIPMENT A. Truck Crane B. Truck Mounted Crane C. Tower Crane D. Telescopic Handler E. All Terain Crane F. Latice Boom Crawler Crane IV. PAVING EQUIPMENT. A. Asphalt Finisher (tracked) B. Asphalt Finisher (wheeled) C. Concrete Paver D. Bridge Finisher E. Compactors F. Pneumatic Tire Roller G. Double Drum Compactor H. Road Milling Machine
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
13
Pemilihan Alat
X. LIGHT EQUIPMENT A. Light Tower B. Generator Set C. Portable Air Compressor XI. TRANSPORTATION A. Dump Truck B. Truck Mixer XII. SURVEYING AND TESTING A. Auto Levels
KATALOG ALAT BERAT
14 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EW
EARTH WORK
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
15
Sub Daftar Isi
EARTH WORKS
17. Excavator 22. Bulldozer 26. Motor Grader 29. Track Loader 32. Padfoot Rollers 35. Soil Stabilizer
38. Wheel Dozer 40. Wheel Loader 43. Backhoe Loader 46. Wheel Excavator 49. Skid Steer Loader 51. Tractor
53. Surface Drill 55. Landfill Compactor
KATALOG ALAT BERAT
16 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EW 01 Excavator
Excavator (5 - 24 Ton) Spesifikasi Teknis Net Power [HP] 80 - 157 Max Reach/Depth [m] 5,3 - 9,79 Breaking Force [kN] 82 - 162 Kecepatan Swing [rpm] 11 - 12,5 Operating Weight [kg] 10,000 - 24,000 Bucket Capacity [m3] 0,4 - 1,17 Ground Pressure [kg/cm2] 0,25 - 0,44
Deskripsi Alat Excavator adalah alat serba guna yang dapat digunakan untuk menggali,memuat dan mengangkat material.Terutama digunakan untuk menggali parit-parit saluran air atau pipa (pipe line).Dengan penggantian kelengkapan tambahan (attachment),alat ini dapat juga dipakai untuk memeca batu, mencabut tanggul, membongkar aspal dan lain-lain.
Lifting Capacity [kg] 2,590 - 7,350
Konstruksi bagian atas dari alat, dimana medan berada, dapat berputar 360 derajat, sehingga memungkinkan alat ini bekerja di tempat yang relatif sempit sekalipun.
Attachment Excavator biasa menggunakan beberapa work tools yang bisa diganti secara cepat untuk berbagai jenis pekerjaan dengan memasang “Quick Coupler” pada arm bucket. Kita bisa mengganti attachment secara cepat. Attachment yang tersedia adalah sebagai berikut: • Rock bucket untuk material soft rock, hard rock; • Trench bucket untuk pekerjaan pembuatan saluran; • Bucket standart untuk pekerjaan yang umum. Pemilihan bucket secara teknis untuk menggali material dapat di kategorikan menjadi 4 kelompok ,antara lain :
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
17
• Bucket type GD (General Duty) untuk jenis material low abrasion, misalnya tanah dan gravel yang tidak terlalu besar; • Bucket type HD (Heavy Duty) material untuk jenis clay,campuran batu, sirtu yang mempunyai tingkat abrasi lebih tinggi; • Bucket type SD (Severe Duty) untuk kondisi material yang abrasif, seperti pada quarry sirtu, galian dari hasil blasting, dan lainnya; • Bucket type XD (Extreme Duty) untuk kondisi material yang abrasifnya sangat tinggi, misalnya pada quarry granit dan blasting.
EW
Excavator 01
Metode Kerja Untuk pekerjaaan penggalian dari tanah dasar, dan pemuatan tanah atau material keatas dump truck, menggunakan bucket standar. Sedangkan untuk galian saluran dan memerlukan jangkauan yang jauh dapat menggunakan bucket yang lebih kecil serta digunakan long-arm.
Pada kondisi pekerjaan dengan berbagai jenis material yang lunak sampai yang keras, bucket excavator dapat di ganti-ganti sesuai fungsinya, misalnya pada tanah normal cukup bucket standar, sedangkan untuk tanah yang keras menggunakan bucket yang lebih kecil dan kuat (rock bucket).
Dimensi Pengiriman 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Shipping Height Overall Transport Length Tail Swing Radius Track of Track on Ground Overall Track Length Ground Clearance, Frame
Kapasitas Alat 7. Track Gauge 8. Track Width, Standart shoe 9. Cab Height 10. Ground Clearance, Counterweight
Pada pekerjaan konstruksi pada umumnya menggunakan kelas Excavator dengan berat 10 ton dan berat 20 ton. - Kelas 10 ton dengan power sekitar 80 HP s/d 90 HP. - Kelas 20 ton dengan power sekitar 138 HP s/d 148 HP.
Diagram Jangkauan 1. Maximum Digging 2. Maximum Reach at Ground Level 3. Maximum Cutting 4. Maximum Loading Height 5. Minimum Loading Height 6. Maximum Depth Cut for 2440 m (8’) Level Bottom 7. Maximum Vertical Wall Digging Depth
KATALOG ALAT BERAT
18 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EW 01 Excavator
Kelas 5 - 10 Ton YANMAR VIO55-5B
VOLVO ECR58
VOLVO ECR88
BRAND
39,5
51,0
55,0
6,44/3,98
5/2,7
5,8/3,2
Breaking Force [kN] ISO 6015
22,5
39,0
59,0
Swing speed [rpm]
10,0
9,5
8,1
Operating weight [kg]
5,230
5,970,0
8,650,0
Bucket Capacity [L]
0,16
0,07-0,265
0,103-0,306
Ground Pressure [kg/cm2]
0,29
0,35
0,40
Lifting Capacity [kg]*
1,032
508-3,420
725-3,565
SPECIFICATION Net Power [HP] Max Reach/Depth [m]
*Without Bucket, measured at pin. Depending upon the reach and height of end of arm from the ground. Please consult with the manufacturer for further detail.
CATERPILLAR 313 D
HYUNDAI R110-7
HYUNDAI R140LC-9S
Kelas 10 - 15 Ton
89,81
84
105
Max Reach/Depth [m]
5,3
7,74/ 5,09
8,33/ 5,55
80 (gross) 7,61/ 4,83
Breaking Force [kn]
96
78,5
87,3
Swing Speed [rpm]
12,4
13
Operating Weight [kg]
13,300
Bucket Capacity [m3]
KOBELCO SK 130HD
88
99,23
5,06
-
85
93,4
-
13
12
11
11
11,200
13,980
12,600
13,975
15,000
0,53
0,45
0,58
0,5
0,55
0,46
Ground Pressure [kg/cm2] 0,35
0,44
0,39
0,32
0,44
0,26
0,25
Lifting Capacity [kg]
3,200
-
-
-
-
-
SPECIFICATION Net Power [HP]
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
19
JCB JS 120
KOMATSU PC 130F-7
BRAND
EW
Excavator 01
SUMITOMO SH130-5
VOLVO EC 140 BLC
Kelas 10 - 15 Ton
96.4
94
8,78/5,79
7,96/6
Breaking Force [kN]
90
93,2-98,1
Swing Speed [rpm]
11,5
11
Operating Weight [kg]
15,400
15,600
Bucket Capacity [m3]
0,5
0,6
Ground Pressure [kg/cm2]
0,25
0,29-0,44
Lifting Capacity [kg]
1,279
1,580-9,460
BRAND SPECIFICATION Net Power [HP] Max Reach/Depth [m]
KOMATSU PC 200-8MO
KOBELCO SK210 LCACERA 150
6,62
6,62
6,7
143
149
149
154
12
12
12,4
12,4
12,5
22,400
21,700
21,000
20,200
19,900
20,900
1
-
0,92
0,9
0,93
0,93
0,8
Ground Pressure [kg/cm2] 0,35
0,36
-
0,37
0,39
0,37
0,36
0,44
Lifting Capacity [kg]
5,300
-
-
-
-
-
-
Net Power [HP]
138
147
143
Max Reach/Depth [m]
6,2
6,62
9,98/ 6,73
140 (gross) 9,79/ 6,75
Breaking Force [kN]
155,6
149
133,4
Swing Speed [rpm]
10,9
12,5
Operating Weight [kg]
21,040
Bucket Capacity [m3]
BRAND SPECIFICATION
JCB JS205SC
HYUNDAI R220-9 SH
138
DOOSAN DX225 LC
139
CATERPILLAR 320D2
KOMATSU HB 205-1
Kelas 20 - 24 Ton
KATALOG ALAT BERAT
20 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EW 01 Excavator
KEIHATSU 921 C
NEW HOLLAND E 215 B
SUMITOMO SH210-5
VOLVO EC210B
VOLVO EC220DL
ZOOMLION ZE 230 E
ZOOMLION ZE 205 E
Kelas 20 - 24 Ton
Net Power [HP]
150
150
159,5
150
156
178 (gross)
150
Max Reach/Depth [m]
9,85
5,39
9,90/ 6,65
9,94/ 6,73
9,93/ 6,73
9,85/ 6,60
9,67/ 6,62
Breaking Force [kN]
-
89,92
142
192
192
Swing Speed [rpm]
0 - 11,5
12,5
11,5
11,6
12,1
11,9
11,9
Operating Weight [kg]
20,500
13,885
20,700
20,40023,700
20,90024,400
20,300
20,300
Bucket Capacity [m3]
0,9
-
0.90
0,92
1,1
1,05
0,85
Ground Pressure [kg/cm2]
-
-
0,36
0,35
0,44
0,32
-
Lifting Capacity [kg]
-
-
2,109
2,91012,440
2,68015,460
-
-
BRAND
SPECIFICATION
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
21
138/150 145-153
EW
Bulldozer 02
Bulldozer (20 Ton) Spesifikasi Teknis Dozer Standar Blade Width [m] 3,15 - 3,9 Kecepatan Maju [km/jam] 3,9 - 10,6 Kecepatan Mundur [m/menit] 3,9 - 10,9 Operating Weight [kg] 18,000 - 20,000 Blade Capacity [m3] 4,26 - 4,5
Deskripsi Alat Bulldozer adalah traktor beroda rantai serba guna dan memiliki kemampuan traksi yang digunakan untuk mendorong, menggusur, mengurug dan sebagainya. Baik untuk kondisi medan kerja yang berat sekalipun, seperti daerah berbukit, berbatu, berhutan dan sebagainya. Bulldozer mampu beroperasi pada tanah kering hingga lembab. Pada kondisi tanah yang sangat lunak (liat berlumpur) dapat menggunakan swamp bulldozer. Swamp bulldozer mampu beroperasi di daerah yang lunak sampai yang keras. Untuk daerah yang sangat sangat keras Bulldozer perlu dibantu dengan ripper dan alat garuk.
Ground Pressure [kg/cm2] 0,5 - 0,8 Jumlah Track Shoe [tiap sisi] 39 Dozer Swamp Net Power [HP] 96 - 190 Blade Width [m] 3-4 Forward Speed Range [km/h] 3,9 - 10,6 Reverse Speed Range [km/h] 5 - 13,4 Operating Weight [kg] 9,000 - 20,200
Attachment : • Ripper : Alat ini dipasangkan pada sisi belakang bulldozer, digunakan untuk memecah, menggali lapisan batuan atau material yang keras lainnya agar menjadi bongkahan-bongkahan sehingga memudahkan untuk digusur atau didorong dengan blade bulldozer.Jenis Ripper antara lain ada Giant Ripper (Tunggal) atau Triple Shank Ripper (3 mata penggaruk) • Towing Winch : Digunakan untuk pekerjaan menarik, seperti menarik batang pohon, menarik portable camp, atau menarik unit alat yang terbenam.
Blade Capacity [m3] 2,34 - 3,69 Ground Pressure [kg/cm2] 0,32 Track Shoe Qty [each side] 45
KATALOG ALAT BERAT
22 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EW 02 Bulldozer
Metode Kerja Faktor terpenting dari pengoperasian bulldozer adalah daya dukung tanah yang akan dilintasi bulldozer harus lebih tinggi dari Ground Pressure (daya tekan alat).
1 Angle Dozer : Blade yang ada dapat disetel membentuk sudut sampai dengan 25 derajat;
Jarak dozing pemindahan tanah yang efektif adalah 40 m sampai dengan 50 m maksimal.
2 Tilt Dozer : Blade dapat disetel dengan kemiringan sudut sesuai keinginan yang diperlukan pada penggalian tanah membentuk kemiringan;
Berdasarkan jenis blade (mata pisau) yang terpasang di bedakan menjadi 3 jenis bulldozer, yaitu :
3 Semi U Tilt Dozer : Blade yang sering digunakan pada bulldozer pada jenis material dan kondisi medan yang normal.
Dimensi
A. Track Gauge B. Blade Width C. Blade Height D. Shipping Height E. Ground Clearance at Full Lift
F. Digging Depth G. Track of Track H. Shipping Length without Ripper I. Overall Height J. Ripper Ground Clearance
K. Ripper Length L. Track Width M. Shank Gauge
Dozer Equipment Overall Blade Length Capacity* With Dozer Angle Dozer Straight Tilt Dozer Semi-U Tilt Dozer
5930 mm 19’5” 5615 mm 18’5” 5770 mm 18’11”
3,4 m3 4,4 yd3 4,4 m3 5,8 yd3 6,8 m3 8,9 yd3
Blade length x height
Maximum lift above ground
Maximum drop below ground
Maximum tilt adjustment
3470 mm x 1070 mm 14’4” x 3’6” 3620 mm x 1295 mm 11’11” x 43” 3640 mm x 1565 mm 11’ 11 x 5’2”
1255 mm 4’1” 1070 mm 3’6 1070 mm 3’6
485 mm 1’7” 590 mm 1’11” 590 mm 1’11”
400 mm 1’4” 460 mm 1’6” 460 mm 1’6”
Additional weight Angling angle 25 degree
Remarks : * Blade capacides are based on the SAE recomendation practice J1265
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
23
-
Dozer Equipment 2890 kg 6,370 lb 2220 kg 4,890 lb 2520 kg 5,560 lb
Hydraulic control unit 540 kg 1,190 lb 590 kg 1,300 lb 590 kg 1,300 lb
EW
Bulldozer 02
CATERPILLAR D5R XL
CATERPILLAR D6R
CATERPILLAR D6R XL
KOMATSU D85E SS-2 Angle Dozer
KOMATSU D65 E-12 Angle Dozer
ZOOMLION ZD 160-3
Standar
Net Power [HP]
150
175
195
168
215
160,9
Blade Width [m]
4,16
4,16
4,16
3,41
3,97
3,42
Forward Speed Range [km/h]
3,1-10
3,8-11,5
3,8-11,5
6,6
3,9-10,6
3,8-10,6
Reverse Speed Range [km/h]
6,4
8,4
8,4
8,5
5-13,4
4,9-13,6
16,668
18,669
16,668
20,000
21,490
16,402
Blade Capacity [m3]
3,18
3,93
3,93
4,5
3,4
4,5
Ground Pressure [kg/cm2]
0,48
0,61
0,62
0,65
0,43
0,67
BRAND SPECIFICATION
Operating Weight [kg]
SHANTUI SD 20-5
SPECIFICATION
SHANTUI SD 16
BRAND
Net Power [HP]
160
199
Blade Width [m]
3,38
4,37
Forward Speed Range [km/h]
0-9,6
0-10,6
Reverse Speed Range [km/h]
-
-
17,500
22,000
Blade Capacity [m3]
4,5
-
Ground Pressure [kg/cm2]
0,68
-
Operating Weight [kg]
KATALOG ALAT BERAT
24 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EW 02 Bulldozer
CATERPILLAR D5K LGP
KOMATSU D65 P-12
Swamp
Net Power [HP]
96
190
Blade Width [m]
3,22
3,97
Forward Speed Range [km/h]
9
3,9-10,6
Reverse Speed Range [km/h]
10
5-13,4
Operating Weight [kg]
9,683
20,185
Blade Capacity [m3]
2,34
3,69
Ground Pressure [kg/cm2]
0,32
0,32
BRAND SPECIFICATION
Aplikasi Cut and spreading pada pembangunan jalan (land scaping) dan bendungan; Pembukaan lahan (land clearing) pada pembangunan jalan.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
25
EW
Motor Grader 03
Motor Grader Spesifikasi Teknis Net Power [HP] 125 - 242 Blade Width [m] 3,65 - 4,27 Foward Speed [km/h] 0 - 46,6 Operating Weight [kg] 10,800 - 17,000 Turn Radius [mm] 6,600 - 7,800
Deskripsi Alat Motor Grader adalah alat yang digunakan untuk mengupas (stripping), memotong dan meratakan suatu pekerjaan tanah terutama pada tahap penyelesaian agar diperoleh kerataan dan ketelitian yang lehih baik. Motor Grader juga dapat dipergunakan untuk aplikasi lain seperti membuat kemiringan tanah atau badan jalan, membentuk kemiringan tebing atau slope atau membuat saluran air secara sederhana. Motor Grader memiliki blade (mata pisau) yang berada di bawah circle gear biasa diatur membentuk sudut pemotongannya untuk membuang tanah ke sisi samping pada saat maju, dan blade juga dapat diatur untuk sudut pemotongan seperti pada pembuatan kemiringan badan jalan atau saluran.
Attachment : • Scarifiers ( garuk ) yang dipergunakan membongkar tanah yang keras.
KATALOG ALAT BERAT
26 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EW 03 Motor Grader
Metode Kerja Motor Graders digunakan dalam berbagai keperluan. Berikut ini posisi dari bucket yang dapat memanipulasi bentuk tanah: 1. Posisi operasi motor grader pada saat perataan (leveling). Roda depan di tanah yang sudah level, dan roda belakang pada posisi di belakang blade yang akan memotong tanah;
3. Perataan pada slope yang landai, posisi roda depan pada tanah yang akan di potong dan roda belakang pada posisi tanah yang telah rata; 4. Posisi blade pada saat menggali parit; 5. Posisi blade dan roda depan saat menimbun kembali.
2. Perataan tanah pada posisi miring dengan membentuk slope;
1. Leveling
2. Slope
4. Digging
5. Refilling
Dimensi
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
27
3. Slope on Level Ground
EW
Motor Grader 03
KOMATSU GD 511A-1
MITSUBISHI MG330
125-145
180/167
135
135
185
168
Blade Width [m]
3,66
3.658
3,71
3,7
4,01
3,66
Forward Speed [km/h]
3,9-45,7
6.5-49.2
3,4-44,5
3,6-42,6
4,0- 46,6
39
Operating Weight [kg]
13,032
14,500
10,800
13,975
16,315
14,560
Turn Radius [mm]
7,300
7,300
6,600
6,600
6,900
7,800
SPECIFICATION
TEREX GS-18.07
TRX BUILD PY185 CS
VOLVO G960
VOLVO G930
XCMG GR 135
XCMG GR 215
BRAND
TEREX GS-14.03
CHANGLIN 717H
Net Power [HP]
BRAND
MITSUBISHI MG530
CATERPILLAR 120 K
Motor Grader
Net Power [HP]
212
180
242
204
135
205
Blade Width [m]
4,27
2,7
3,65
3,65
3,71
4,27
Forward Speed [km/h]
39
40
3,7-45,3
3,8-44,9
0-42
0-38
Operating Weight [kg]
16,750
15,500
16,678
15,554
11,000
17,000
Turn Radius [mm]
7,800
7,800
7,370
7,265
6,600
7,300
SPECIFICATION
Aplikasi Perataan tanah atau material lainnya pada pembuatan/perawatan jalan. Meratakan tebing pada pembangunan/perawatan jalan.
KATALOG ALAT BERAT
28 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EW 04 Track Loader
Track Loader Spesifikasi Teknis Track Loader Standar Net Power [HP] 148 - 263 Bucket Capacity [m3] General Purpose 1,85 - 3,21 Multi Purpose 1,6 - 3,0 Forward Speed Range [km/h] 10 - 11 Operating Weight [kg] 15,517 - 28,058
Deskripsi Alat
Ground Pressure [kg/cm2] 0,66 - 0,92
Track Loader adalah sebuah alat berat pemuat beroda rantai (track loader), biasa digunakan untuk memuat material atau tanah atau batu kedalam alat pengangkut (dump truck atau hopper pada belt conveyor) atau memindahkan material ketempat lain dengan jarak angkut sangat terbatas (load and carry). Hanya biasa beroperasi di daerah yang agak keras dan pada landasan yang kurang rata.
Clearance at full lift [mm] 2,694 - 3,138
Daya cengkeram lebih kuat, tetapi kurang mampu di daerah yang lunak dan basah, mampu mengambil sendiri tanah merah asli atau yang agak lunak. Memerlukan daerah pemuatan (loading point) sedikit agak lebar tetapi perpindahan daerah operasi kurang cepat (kurang mobile).
Track Loader Compact Net Power [HP] 68 - 71 Bucket Capacity [m3] General Purpose 0,7 - 0,85 Forward Speed Range [km/h] 8,2 - 8,7 Operating Weight [kg] 3,903 - 4,486 Ground Pressure [kg/cm2] 0,32 - 0,43 Clearance at full lift [mm] 2,431 - 2,489
Attachment • Bucket yang terpasang bisa diganti. • Attachment lainnya seperti pada pekerjaan logging dapat diganti clamp (penjepit kayu bulat atau kepiting).
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
29
EW
Track Loader 04
Metode Kerja Metode memuat material (loading) biasa menggunaka dua cara,antara lain :
2. Cara kedua adalah dengan cara front loading atau gerakan maju mundur.
1. Dengan metode huruf “V” mengambil material, mundur, maju sambil berbelok membentuk V ke arah loading point.
Dimensi
CATERPILLAR 953 D
CATERPILLAR 973 D
Track Loader Standar
148
263
-
-
General purpose
1,85
3,21
Multi Purpose
1,6
3
Forward speed [km/h]
10
11
Operating weight [kg]
15,517
28,058
Ground Pressure [kg/cm2]
0,66
0,92
Clearance at full lift [mm]
2,694
3,138
BRAND SPECIFICATION Net Power [HP] Bucket Capacity [m3]
KATALOG ALAT BERAT
30 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EW 04 Track Loader
Track Loader Compact
GEHL RT 175
GEHL RT 210
KOMATSU CK30 -1
KOMATSU CK35 -1
BRAND
68,4
70,7
84
84
-
-
0,43
0,49
General Purpose
0,7
0,85
-
-
Forward speed [km/h]
8,2
8,7
12,0
12,0
Operating Weight [kg]
3,903
4,486
4,330
4,560
Ground pressure [kg/cm2]
0,43
0,32
-
-
Clearance at full lift [mm]
2,489
2,431
2,310
2,575
SPECIFICATION Net Power [HP] Bucket Capacity [m3]
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
31
EW
Padfoot Rollers 05
Padfoot Rollers Spesifikasi Teknis Net Power [HP] 102 - 201 Operating Weight ([kg] 10,000 - 24,650 Speed Range [km/jam] 0 - 12,4 Drum Width [mm] 2,100 - 2,134 Centrifugal Force High Amplitude [kN] 202 - 339
Deskripsi Alat Sheepfoot rollers yang sering juga disebut sebagai compactor padfoot adalah alat pemadat tanah dan pasir serta batuan yang digunakan dalam pembuatan jalan pada tanah dasar (sub grade).
Centrifugal Force Low Amplitude [kN] 119 - 264 Vibration frequency [hz] 23 - 36
Permukaan dari drum (roller) tidak rata seperti pada smooth drum, akan tetapi berlekuk-lekuk segi empat. Alat ini biasanya digunakan pada tanah dasar sejenis tanah liat (clay).
KATALOG ALAT BERAT
32 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EW 05 Padfoot Rollers
Metode Kerja Untuk mencapai tingkat kepadatan tertentu alat ini bergerak melintas maju mundur, sesuai dengan kecepatan serta vibration force masing-masing jenis alat. Penentuan pasing (lintasan) alat biasanya ditentukan dari spek teknis proyek, akan tetapi dalam performance alat untuk mencapai kepadatan standar memerlukan 4 sampai 6 lintasan.
Dimensi
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
33
EW
Padfoot Rollers 05
AMMANN ASC 100
AMMANN ASC 200
BOMAG BW 211D-40
BOMAG BW219PD4
BOMAG BW 226PD4 BW
CATERPILLAR CP533E
CHANGLIN YZK12HD
CHANGLIN YZK14HD
Padfoot Rollers
117
220
132
201
201
130
147,5
147,5
Operating Weight [kg]
10120
20750
13,000
19,390
24,650
-
13,200
15,130
Speed Range [km/jam]
10
10,5
0-10
0-11
0-10
0-8
0-10,8
0-10,6
2,130
2,240
2,130
2,130
2,130
2,134
2,100
2,100
Centrifugal Force High Amplitude [kN]
185
20
275
314
330
266
274
292
Centrifugal Force Low Amplitude [kN]
115
10
202
240
173
133
171
182
32/35
28/34
30-36
26-31
26
31,9
31/35
31/35
BRAND SPECIFICATION Net Power [HP]
Drum Width [mm]
DYNAPAC CA250PD-II
DYNAPAC CA250D
HAMM 3412 HT P
JCB VM115 PD
SAKAI SV525 TF
VOLVO SD110
VOLVO SD160
Vibration Frequency [Hz]
110
102
134
125 [gross]
112 [gross]
133
173
Operating Weight [kg]
13,000
10,200
13,830
11,600
12,810
11,125
16,199
Speed Range [km/jam]
0-5
0-5
0-14
11
0-10
0-11
0-12,4
2,130
2,130
2,140
2,100
2,130
2,134
2,134
Centrifugal Force High Amplitude [kN]
300
246
256
282
255
309
339
Centrifugal Force Low Amplitude [kN]
146
119
215
176
172
224
264
Vibration Frequency [Hz]
33
33
30/40
36
28,333,3
30
23,333,8
BRAND SPECIFICATION Net Power [HP]
Drum Width [mm]
KATALOG ALAT BERAT
34 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EW 06 Soil Stabilizer
Soil Stabilizer Spesifikasi Teknis Net Power [HP] 332 - 600 Operating Weight (kg] 20,900 - 31,000 Mixer Width [mm] 2,400 - 2,650 Mixer Depth [mm] 400 - 600 Centrifugal Force High Amplitude [kN] 0 - 65
Deskripsi Alat Soil Stabilizer adalah alat yang berfungsi sebagai pendaur ulang pada pekerjaan pemeliharaan jalan secara dingin dan sebagai alat dalam proses stabilisasi tanah. Soil Stabilizer digunakan untuk pekerjaan perbaikan kondisi tanah dasar pada pembuatan jalan, atau landasan pacu. Mesin ini bekerja dengan cara menggali, mencampur, dan menggelar kembali tanah yang ada dengan memberikan bahan tambahan untuk stabilitas tanah. Pada pekerjaan perbaikan jalan, soil stabilizer dapat digunakan untuk membongkar aspal beton untuk diganti dengan lapisan baru.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
35
EW
Soil Stabilizer 06
Metode Kerja Siklus Pekerjaan Pendaur ulang : 1. Proses crushing, membongkar; 2. Mixing daur ulang material; 3. Spreading, menggelar.
Pada pekerjaan merehabilitasi jalan kerikil granular, daur ulang secara dingin dengan tambahan bahan pengikat sangat cocok untuk merehabilitasi jalan kerikil granular dengan daya dukung yang rendah. Saat aplikasi soil stabilizer di lapangan untuk pembuatan jalan baru di daerahdaerah yang sulit mendapatkan material batu, maka tanah dasar yang ada di berikan campuran semen yang kemudian di mixing sambil berjalan dan dipadatkan oleh alat pemadat di sisi belakang alat ini.
Contoh Pekerjaan : Pekerjaan daur ulang jalan aspal yang rusak dengan lapisan dasar terikat dapat diperbaiki (recycle) dengan mencampur aspal emulsi menjadi campuran pasir aspal dan material kerikil.
Berikut skema pekerjaan seperti gambar dibawah ini :
Dimensi Example for required equipment an typical application
KATALOG ALAT BERAT
36 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EW 06 Soil Stabilizer
BOMAG MPH 125
BOMAG MPH 122-2
CATERPILLAR RM 300
CATERPILLAR RM 500
Soil Stabilizer
590
482
349
540
Operating Weight [kg]
26,500
20,950
23,473
28,145
Mixer Width [mm]
2,400
2,400
2,438
2,438
Mixer Depth [mm]
600
500
457
406
Operating Speed Range [km/h]
0-12
0-12
4,3-9,7
3,2-9,2
BRAND SPECIFICATION Net Power [HP]
KOMATSU PMCS 360-2
SAKAI PM 550
SAKAI PM 550S
WIRTGEN WR 240
BRAND
489
332
332
600
Operating Weight [kg]
24,000
22,500
22,480
31,000
Mixer Width [mm]
2,650
2,650
2,650
2,400
Mixer Depth [mm]
400
430
430
0-510
Operating Speed Range [km/h]
64,3
0-48
0-48
12,6
SPECIFICATION Net Power [HP]
Aplikasi MPH dapat digunakan sebagai soil stabilizer atau recycler sebagai recycler, lapisan permukaan sampai dengan lapisan base course dapat dihancurkan dan dicampurkan dengan hot bitumen sebagai binder sebagai soil stabilizer, dapat digunakan untuk mencampurkan bahan kapur, semen atau aditif lainnya dengan material yang tersedia untuk meningkatkan stabilitas dan homogenitas material jalan. KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
37
EW
Wheel Dozer 07
Wheel Dozer Spesifikasi Teknis Power [HP] 224 - 315 Blade Capacity [m3] 2-5 Weight [ton] 20 - 80
Deskripsi Alat Wheel Dozer pada dasarnya adalah traktor yang dipasangkan plat dozer atau alat pendorong, yang digunakan untuk membersihkan atau meratakan tanah. Wheel dozer sering dipakai dalam pertambangan dan pekerjaan reklamasi. Wheel Dozer juga bisa digunakan sebagai traktor pendorong dalam pengerukan. Wheel Dozer biasanya memiliki empat roda hidrolik dan bergerak lebih cepat daripada crawler dozer selain itu dapat bergerak tanpa merusak jalanan aspal.
KATALOG ALAT BERAT
38 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EW 07 Wheel Dozer
Wheel Dozer
SPECIFICATION Net Power [HP] Operating Weight [kg]
KOMATSU WD600-3
BRAND
485 42900
Blade Capacity [m3]
8,0 - 22,5
Blade Height [mm]
1430
Operating Speed Range [km/h]
36,2
Aplikasi Roda wheel dozer adalah roda karet yang bisa disetir secara mekanis ataupun elektrik. Wheel dozer terdiri dari pendorong atau dozer blade yang dioperasikan secara hidrolik. Berbagai jenis blade atau plat tersedia : 1. Plat lurus dan pendek untuk perataan halus; 2. Plat melengkung dengan sayap di samping untuk beban berat.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
39
EW
Wheel Loader 08
Wheel Loader Spesifikasi Teknis Net Power [HP] 92 - 230 Operating Weight [kg] 7,000 - 18,000 Bucket Heap Capacity [m3] 1,3 - 3,25
Deskripsi Alat Wheel Loader adalah alat pemuat beroda karet (ban), penggunaannya hampir sama dengan Dozer Shovel. Perbedaannya terletak pada landasan kerjanya, dimana landasan kerja untuk whell loader relatif rata, kering dan kokoh. Dipergunakan terutama pada pengoperasian yang dituntut agar tidak merusak landasan kerja.
KATALOG ALAT BERAT
40 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EW 08 Wheel Loader
Metode Kerja Fugsi utamanya adalah untuk memuat material ke dalam alat pengangkut dimana hampir sama dengan dozer shovel yang berfungsi untuk mengangkut dari stock pile ke atas dump truck, mengisi hopper pada AMP, Batching plant dan Crushing Plant. Penggunaannya pada areal yang datar. Terdapat tiga metode dalam mengisi muatan ke dalam truck, yaitu : 1. Metode “shape loading” yaitu truck bergerak maju saat wheel loader mengambil material dari stock pile, dan truck bergerak mundur saat truck akan dimuati oleh loader;
2. Metode “V-shape loading” pada metode ini truck tidak bergerak, pada saat pengisian material sampai penuh dan wheel loader bergerak maju mundur membentuk huruf V dari arah pengambilan material keposisi truck; 3. Metode “pass loading” metode ini di gunakan apabila wheel loader tersedia dua unit atau lebih, truck bergerak dari loader ke loader yang lain sampai terisi penuh.
CASE 521 F
CASE 821 F
CATERPILLAR 930 H
CATERPILLAR 950 H
CHANGLIN 937H
CHANGLIN 980H
FOTON FL936-II
Wheel Loader
142
193
149
197
116
290
92
Operating Weight [kg]
10,448
17,633
13,092
18,338
10,200
23,500
10,270
Bucket Heap Capacity [m3]
2,07
3,25
2,1-3
2,5-3,5
1,7
4,2
1,8
BRAND SPECIFICATION Net Power [HP]
HYUNDAI HL740-9S
HYUNDAI HL757-9S
KAWASAKI 60 ZV
KAWASAKI 70 ZIV-2
KOMATSU WA 150 - 5
KOMATSU WA 200 - 5
BRAND
143
164
129
158
96
123
Operating Weight [kg]
11,550
14,000
7,980
12,740
7,495
9,555
Bucket Heap Capacity [m3]
2,1
2,7
1,6
2,7
1,30-1,70
1,40-2,00
SPECIFICATION Net Power [HP]
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
41
EW
Wheel Loader 08
Wheel Loader KOMATSU WA 320-5
KOMATSU WA 380Z-6
TEREX TL 70 S
VOLVO L60F
VOLVO L70F
VOLVO L90F
VOLVO L110F
BRAND
166
189
60
155
170
174
230
Operating Weight [kg]
13,710
17,130
11,465
11,60011,890
12,700
14,97015,340
18,000
Bucket Heap Capacity [m3]
2-2,8
2, -4
0,7-1,0
1,9-2,3
2,0
2,3-2,7
2,7
SPECIFICATION Net Power [HP]
KATALOG ALAT BERAT
42 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EW 09 Backhoe Loader
Backhoe Loader Spesifikasi Teknis Net Power [HP] 74 - 95 Operating Weight [kg] 6,000 - 9,800 Bucket Shovel [m3] 1 Bucket Backhoe [m3] 0,02 - 0,29 Digging Depth [mm] 4,200 - 6,000
Deskripsi Alat Backhoe Loader adalah alat pemuat beroda ban yang di kombinasikan dengan backhoe. Sebagai fungsi menggali, penggunaannya hampir sama dengan wheel loader, dimana landasan kerja untuk Backhoe Loader relatif rata, kering dan kokoh. Dipergunakan terutama apabila pada pengoperasiannya dituntut mobilisasi yang tinggi agar tidak merusak landasan kerja serta tidak diperlukan traksi yang tinggi. Fungsi excavator dengan bucket yang kecil sesuai untuk pekerjaan pada pemeliharaan saluran pada jalan raya, penggalian pada pekerjaan utilitas, serta untuk menggali parit-parit saluran air atau pipa (pipe line), dan lain sebagai nya. Dengan penggantian kelengkapan tambahan (attachment), alat ini dapat juga dipakai untuk memecah batu, mencabut tanggul, membongkar aspalan. Dengan demikian memungkinkan alat ini bekerja ditempat yang relatif sempit sekalipun.
Attachment • Hydraulic Loader Attachment Bracket • Hydraulic Quick Coupler
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
43
Operating Speed Range [km/h] 5 - 40,36
EW
Backhoe Loader 09
Metode Kerja Fugsi utamanya adalah untuk memuat material ke dalam alat pengangkut dimana hampir sama dengan dozer shovel untuk mengangkut dari stock pile ke atas dump truck, mengisi hopper pada AMP, Batching plant dan Crushing Plant. Penggunaan pada areal yang datar terdapat tiga metode dalam mengisi muatan ke dalam truck, yaitu : 1. Metode “shape loading” yaitu truck bergerak maju saat backhoe loader mengambil material dari stock pile, dan truck bergerak mundur saat truck akan dimuati oleh loader;
2. Metode “V-shape loading” pada metode ini truck tidak bergerak, pada saat pengisian material sampai penuh dan backhoe loader bergerak maju mundur membentuk huruf V dari arah pengambilan material keposisi truck; 3. Metode “pass loading” metode ini di gunakan apabila backhoe loader tersedia dua unit atau lebih, truck bergerak daribloader ke loader yang lain sampai terisi penuh.
CASE 580 SN
CATERPILLAR 428 F
CATERPILLAR 416 F
CHANGLIN WZ30-25
HYUNDAI H940S
JCB 3CX-SM
JCB 3DX SUPER
Backhoe Loader
95
87
86
99
95
90,1
90,1
7,814
8,720
8,720
7,000
7,650
7,770
7,660
Bucket Shovel [m3]
-
1,0
1
1
1
1
1
Bucket Backhoe [m3]
-
0,02
0,02
1
0,2
0,17
0,2
Digging Depth [mm]
155
4,263
4,360
43,38
5,350
5,970
4,770
-
6-40
6-40
5,8-48,6
5,8-37
5-38,3
7,2640,36
BRAND SPECIFICATION Net Power [HP] Operating Weight [kg]
Operating Speed Range [km/h]
KATALOG ALAT BERAT
44 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EW 09 Backhoe Loader
Backhoe Loader TEREX BHL 820
74
74
74
94
8,070
8,550
8700
8,000
-
-
-
1
Bucket Backhoe [m3]
0,1
0,11
0,11
0,2
Digging Depth [mm]
4,977
4,850
5,050
4,471
Operating Speed Range [km/h]
6-40
6-40
6,5-40
37 (F)35 (R)
Net Power [HP] Operating Weight [kg] Bucket Shovel [m3]
KOMATSU WB93R-5EO
SPECIFICATION
KOMATSU WB93S-5EO
KOMATSU WB97R-5EO
BRAND
VOLVO BL 61B
VOLVO BL 71B
BRAND
83
91
9,120
9,800
1,0
1,0
Bucket Backhoe [m3]
0,08-0,29
0,08-0,29
Digging Depth [mm]
4,270-5,320
4,290-5,350
5,8-37
6-37,3
SPECIFICATION Net Power [HP] Operating Weight [kg] Bucket Shovel [m3]
Operating Speed Range [km/h]
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
45
EW
Wheel Excavator 10
Wheel Excavator Spesifikasi Teknis Net Power [HP] 92 - 230 Operating Weight [kg] 7,000 - 18,000 Max Reach / Depth [m] 5,4 - 10,39 / 4,7 - 6,68 Bucket Capacity Range [m3] 0,38 - 1,58 Breaking Force [kN] 87,3 - 176
Deskripsi Alat Wheel Excavator adalah alat serba guna yang dapat dipergunakan untuk menggali,memuat dan mengangkat material. Teristimewa dipergunakan untuk menggali parit-parit saluran air atau pipa (pipe line). Dengan penggantian kelengkapan tambahan (attachment) alat ini dapat juga dipakai untuk memecah batu, mencabut tanggul, membongkar aspalan dan lain-lain.
Ground Clearance [mm] 260 - 370 Swing Speed [rpm] 10 - 12,9
Konstruksi bagian atas dari alat, dimana medan berada, dapat berputar 360 derajat, sedangkan kerangka bagian bawah yang menggerakkan dilengkapi roda/ban sehingga alat ini khusus dipergunakan pada medan kerja yang relatif rata dan padat memungkinkan alat ini bekerja lebih mudah pada pekerjaan yang memerlukan mobilitas kelokasi yang berpindah pindah terutama pada pemeliharaan saluran di jalan raya.
KATALOG ALAT BERAT
46 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EW 10 Wheel Excavator
Dimensi Jarak jangkauan bucket standar dengan Boom 5,65m, Arm = 2,4 m
meter
A.
Jangkauan maksimum
9,4
B.
kedalaman menggali.
5,8
C.
Jangkauan galian dinding kebawah
5,4
D. Jangkauan keatas
9,7
E.
Tinggi saat membuang/dumping
6,9
F.
Radius swing dengan bucket terisi
3,6
CATERPILLAR M 313 D
CATERPILLAR M316 D
CATERPILLAR M318 D
HYUNDAI R140W-9S
HYUNDAI R180W-9S
HYUNDAI R210W-9S
Wheel Excavator
127
158
166
105
116
163
Operating Weight [kg]
15,800
19,400
20,100
13,700
18,420
20,500
Max Reach/Depth [m]
9,21/5,5
9,56/6,0
10,39/ 6,68
7,9/4,85
8,69/5,42
9,96/6,38
Bucket Capacity Range [m3]
0,38-0,92
0,38-1,26
0,57-1,57
0,58
0,76
0,8
Breaking Force [kn]
93
101
140
87,3
107,9
133,4
Ground Clearance [mm]
370
370
370
-
-
-
Swing Speed [rpm]
10,5
10,5
10,5
12,9
11
10,5
BRAND SPECIFICATION Net Power [HP]
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
47
EW
Wheel Excavator 10
Wheel Excavator JCB JS160W
JCB WB97R-5EO
KOMATSU PW 180-7
KOMATSU PW 200-7
VOLVO EW145B
BRAND
130 (gross)
172 (gross)
156
180
139
Operating Weight [kg]
17,820
23,200
17,990
20,860
13,100
Max Reach/Depth [m]
8,59
9,11
5,67
5,40
6,5/4,7
Bucket Capacity Range [m3]
0,4
0,6
0,38-1,13
0,48-1,58
0,52-0,64
Breaking Force [kn]
102
116
123
176
92,1-97,7
Ground Clearance [mm]
350
260
332
330
350
Swing Speed [rpm]
10,4
10
11,5
12,4
12,2
SPECIFICATION Net Power [HP]
Aplikasi Dengan dilengkapi “Multi-Grapples” alat ini dapat digunakan untuk mengangkat material batuan boulder, serta mengangkat batang pohon untuk dimuat ke truck. Perlengakan “Vibratory Plate Compactors” digunakan untuk pemadatan pada permukaan yang sempit dan sulit dijangkau dengan compactor. Dengan memasang “Hydraulic Hammers” dapat digunakan untuk pembongkaran jalan, atau concrete.
KATALOG ALAT BERAT
48 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EW 11 Skid Steer Loader
Skid Steer Loader Spesifikasi Teknis Net Power [HP] 30 - 71 Operating Weight [kg] 1,800 - 3,400 Operating Speed Range (km/h] 0 - 16 Width Over Tires [mm] 1,260 - 1,830 Bucket Capacity [m3] 0,23 - 0,47
Deskripsi Alat Skid Steer Loader adalah sejenis loader dengan cara kerja sangat simpel dan tidak memerlukan tenaga yang terlalu besar. Alat ini digunakan untuk berbagai keperluan dalam pemindahan material dan bisa juga dipergunakan untuk aplikasi lain dengan tugas yang ringan. Dengan lengan angkat yang digunakan untuk mengangkat berbagai macam pekerjaan, alat ini dapat menghemat tenaga kerja karena keragaman fungsinya. Skid steer loader sebagai mana kendaraan roda empat, memiliki roda mekanis terkunci dalam sinkronisasi pada setiap sisi, dan penggerak roda kiri dapat digerakkan secara independen dari penggerak roda sisi kanan. Mekanisme kemudi lurus tetap pada tubuh mesin dan roda mengadakan keselarasan dengan memutar pasang roda kiri dan kanan pada kecepatan yang berbeda, mesin berubah dengan menyeret roda tetap di tanah. Frame yang sangat kaku dan frame bantalan roda yang kuat mencegah kekuatan torsi yang disebabkan oleh gerakan menyeret. Kemudi kendaraan dihidupkan dengan menghasilkan diferensial kecepatan di sisi berlawanan dari kendaraan. Saat ini telah banyak produsen memiliki versi mereka sendiri untuk melengkapi attachment dari alat pengangkut yang serbaguna ini.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
49
EW
Skid Steer Loader 11
Metode Kerja Pembajakan lahan untuk perkebunan maupun penyiapan lahan sawah untuk memotong dan membalik tanah digunakan Traktor untuk menarik (plowing) dengan kelengkapan Plow (Mouldboard Plow). Disk Plow/bajak piringan, Chisel Plow,
bergerak maju dengan cara mengelilingi medan kerja sampai lahan dilintasi oleh alat pembajakan tersebut kemudian di lanjutkan dengan penggarukan/penggemburan (harrowing) dengan kelengkapan Harrow (Disk Harrow, Rollers Harrow).
LS TRACTOR PLUS 90
LS TRACTOR U60
NEW HOLLAND TT55-4WD
NEW HOLLAND TT75-4WD
NEW HOLLAND 6610 S-4WD
NEW HOLLAND 7610 S-4WD
Skid Steer Loader
70
88 (gross)
55 (gross)
55
75
90
105
Forward Speed Range [km/h]
-
12 F/12 R
16 F/16 R
2,7-27,7
2,9830,56
1,9630,603
1,9630,09
Pulling Power [ton]
-
-
-
6
7
10
11
3,130
3,200
2,265
2,355
2,575
4,070
4,152
SPECIFICATION Net Power [HP]
Operating Weight [kg]
CASE SR 200
BRAND
Aplikasi 1. Pencetakan sawah, pembajakan dan penggarukan; 2. Transportasi di medan yang sempit untuk merarik trailer; 3. Utilitas untuk suplai BBM, dengan menarik tangki.
KATALOG ALAT BERAT
50 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EW 12 Tractor
Tractor Spesifikasi Teknis Net Power [HP] 55 - 105,3 Kecepatan Maju [km/h] 27 - 31 Kecepatan Mundur [km] 13 - 31 Pulling Power [ton] 6 - 11
Deskripsi Alat Tractor adalah alat yang berfungsi sebagai alat penggerak (prime mover) beroda karet (ban), dimana dengan tambahan kelengkapan (attachment) akan mampu mengerjakan beberapa macam pekerjaan. Teristimewa alat ini dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan perkebunan atau pertanian, jenis pekerjaan yang dapat dilaksanakan oleh Wheel Tractors antara lain : • Pengangkutan (hauling) dengan kelengkapan trailer; • Pembajakan (plowing) dengan kelengkapan Plow (Mouldboard Plow). Disk Plow, Chisel Plow, Stubble Mulch Plow); • Penggarukan/penggemburan (harrowing) dengan kelengkapan Harrow (Disk Harrow, Rollers Harrow/Dackers, Tooth Type.
Attachment • Disc Plough • Disc Harrow • Tanki • Trailer
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
51
EW
Tractor 12
CATERPILLAR 226B3
CATERPILLAR 236 B2
HYUNDAI HSL650-7A
HYUNDAI HSL850-7A
Tractor
56
71
46
71
Operating Weight [kg]
2,687
3,178
2,690
3,355
Operating Speed Range [km/h]
0-12,7
12,2
11,5
11,4
Width Over Tires [mm]
1,525
1,525
1,515
1,830
0,4
-
0,31
0,37
BRAND SPECIFICATION Net Power [HP]
Bucket Capacity [m3]
KOMATSU SK510-5
KOMATSU SK815-5
LS PLUS 90
LS U60
BRAND
Net Power [HP]
30,2
47,2
87
56
Operating Weight [kg]
1,855
2,890
3,056
2,200
Operating Speed Range [km/h]
10
10,5-16
0,16-36,9
0,2-29,3
Width Over Tires [mm]
1,260
1,730
2,019
1,699
Bucket Capacity [m3]
0,23
0,4
-
-
SPECIFICATION
KATALOG ALAT BERAT
52 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EW 13 Surface Drill
Surface Drill Spesifikasi Teknis Net Power [HP] 275 - 385 Air Compressor [m3/min] 9.6-16 Operating Weight [kg] 5,000 - 21,500 Hole Diameter [mm] 65 - 152 Max Depth [m] 14 - 33
Deskripsi Alat Pada pekerjaan quarry material atau pekerjaan pengupasan tanah keras yang tidak dapat digunakan bulldozer, maka material yang akan digali perlu digemburkan terlebih dahulu dengan cara blasting. Surface drill adalah alat yang digunakan untuk keperluan proses blasting (peledakan) yang tujuannya membuat lubang bor, terutama digunakan pada material untuk batuan keras dan cadas, guna membuat lubang pengisian bahan peledak. Mesin ini digerakkan oleh air compressor dan ada juga yang digerakkan mesin diesel dengan sistem hydraulic titik-titik pengeboran ditentukan berdasarkan perencanaan metode kerja blasting.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
53
EW
Surface Drill 13
ATLAS COPCO DM 25 SP
CATERPILLAR MD 5150
FURUKAWA PCR 200
Surface Drill
Net Power [HP]
275
385
-
Air Compressor [m3/min]
9,6
15,1
16
Operating Weight [kg]
21,500
-
5,000
Hole Diameter [mm]
89-127
50-152
65-102
33
31
14
BRAND SPECIFICATION
Max Depth [m]
Aplikasi Road construction, dam work, open area drilling, mining, quarrying operations, tunneling dan pekerjaan pengeboran lainnya.
KATALOG ALAT BERAT
54 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EW 14 Landfill Compactor
Landfill Compactor Spesifikasi Teknis Net Power [HP] 261 - 354 Blade Capacity 9,10 - 13 Operating Weight [kg] 21,300 - 37,000 Forward Speed Range [km/h] 0 - 12 Fuel Tank [gal] 375 - 672
Deskripsi Alat Landfill Compactor telah dirancang untuk secara efisien mencapai kepadatan tertentu pada tanah kohesif dan semi kohesif dengan fungsi tamping compactor dengan berat operasi dari 21 ton - 24 ton yang sangat ideal untuk proyek-proyek besar. Landfill Compactor dapat berfungsi untuk spreading tanah dari buangan dump truk dan langsung dapat dipadatkan dengan beratnya sendiri, seperti fungsi pada static roller dengan kapasitas produksi rata-rata mencapai 800 kubik meter per jam. Aplikasi alat : • Penyiapan lahan; • Embankment bendung Tanah; • Perbaikan Sub Grade pada jalan; • Pekerjaan Spreading + Compacting.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
55
EW
Landfill Compactor 14
Metode Kerja Maksimum ketebalan lapisan pada kebutuhan compaction normal :
Depth [m]
0
Rockfill
Sand/Gravel
Silt
Clay
Sub-Base/Base
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5
Dimensi
BOMAG BC 462 RB
BOMAG BC 472 RB
CATERPILLAR 816F
CATERPILLAR 826H
Landfill Compactor
Net Power [HP]
261
261
232
354
Blade Capacity [m3]
9,10
11
-
13
21,300
26,000
23,748
36,967
Forward Speed Range [km/h]
0-12
0-12
5,6-9,5
5,8-9,7
Fuel Tank [gal]
375
375
446
672
BRAND SPECIFICATION
Operating Weight [kg]
KATALOG ALAT BERAT
56 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
MP MATERIAL
PRODUCTION
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
57
Sub Daftar Isi
MATERIAL PRODUCTION
59. Crushing and Screening Plants (portable) 62. Crushing and Screening Plants (stationary) 67. Asphalt Mixing Plants
72. Concrete Mixer 74. Batching and Mixing Plants Concrete
KATALOG ALAT BERAT
58 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
MP 01 Crushing and Screening Plants (portable)
Crushing and Screening Plants (portable) Spesifikasi Teknis Capacity [ton/h] 50 - 120 Power [kVA] 120 - 200
Deskripsi Alat Crushing and Screening Plant adalah alat untuk memecah batu yang diperlukan untuk pekerjaan konstruksi. Alat ini dapat memecah beberapa jenis batu mulai dari yang sedang sampai yang keras. Ukuran batu yang akan dipecah mempuyai ukuran diameter sekitar 10 s/d 35 cm untuk jenis crushing portable, dan dapat menghasilkan batu belah dengan ukuran yang kita inginkan untuk pekerjaan jalan atau untuk concreting. Contoh : Ukuran hasil crushing : - Batuan split atau gravel (20mm - 40 mm); - Batuan split atau gravel (5mm - 20mm); - Batuan pasir (1mm - 5mm).
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
59
MP
Crushing and Screening Plants (portable) 01
Spesifikasi Model GOLDEN STAR 50 - 70 T/H
GOLDEN STAR 75 - 110 T/H
GOLDEN STAR 85 - 120 T/H
BRAND
4,5
6,5
6,0
Grizzly Feeder
2 1/3’x6’
3’x8’
3’x8’
Jaw Crusher
24”x25”
30”x18”
30x18”
No.1 Joint Conveyor [m]
20” x13
24”x15
24”x15
No.2 Joint Conveyor [m]
20”x13
24”x15
24”x15
Vibrating Screen
4’x10’
5’x12’
5’x12’
24”
36”
40”
Return Conveyor [m]
16”x9
18”x10
18” x10
Stockpiling Conveyor [m]
14”x10
16”x13
18”x13
120
195
200
MODELS Feed Hopper [m]
Cone Crusher
Diesel Generator [kVA]
source : KYC Brosure PGJCS
KATALOG ALAT BERAT
60 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
MP 01 Crushing and Screening Plants (portable)
Metode Kerja Mesin pemecah pertama (Jaw Crusher), berfungsi memecah raw material menjadi batu split yang siap di-screening. Mesin pemecah kedua (Cone Crusher), yang berfungsi memecah batuan yang lolos dari saringan untuk dipecahkan kembali.
Cara kerja 1 Unit pemecah batu : 1. Bak penampung batu yang akan digiling (feed hopper), dengan ukuran bak penampung material ini disesuaikan dengan kapasitas produksi kerikil. Makin besar produksi, maka ukuran bak penampung material lebih besar (lihat gambar aliran unit mesin pecah batu/flow diagram of typical aggregate plant lampiran 1). 2. Di bawah bak penampung material adalah mesin pengumpan material (material feeder). Dengan pengumpan material ini, material masuk ke mesin pemecah pertama yang umum terdiri dari vibrating grizzly feeder untuk batu gunung, vibrating screen feeder untuk batu kali,
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
61
apron feeder yang banyak dipakai untuk pabrik semen, dan reciprocating feeder. Letak pengumpan material (material feeder) Kapasitas pengumpan material ini harus lebih besar dari mesin pemecah pertama (primary crusher). 3. Mesin penghancur pertama (primary crusher) 99% mempergunakan mesin pemecah sistem rahang (jaw crusher). Kapasitas umpan yang dapat dimasukkan ke primary crusher ini yang paling umum adalah dari 30 cm sampai 120 cm.Kapasitasnya lebih kurang 30-700 ton/jam. Ukuran hasil produksinya yang umum adalah 0-50 mm sampai 0-250 mm.
MP
Crushing and Screening Plants (stationary) 02
Crushing and Screening Plants (stationary) Spesifikasi Teknis Capacity [Ton / hkVA] 120 kVA 75 - 110 ton Power [kVA] 195 KVA 85 - 120 ton Power [kVA] 200 KVA Kapasitas [Ton/jam] 100 - 200
Spesifikasi Komponen Deskripsi Alat Crushing and screening plant adalah alat untuk memecah batu yang diperlukan untuk pekerjaan konstruksi. Alat ini digerakkan dengan tenaga listrik yang memerlukan Genset atau Listrik PLN. Mesin dapat memecah beberapa jenis batu mulai dari yang sedang sampai yang keras. Ukuran batu yang dapat dipecah oleh Jaw Crusher, type sedang mempuyai ukuran diameter sekitar 30 s/d 60 cm untuk jenis crushing portable dan dapat menghasilkan batu belah dengan ukuran yang kita inginkan untuk pekerjaan jalan atau untuk pekerjaan concreting.
Jaw Crusher Crushing Capacity [T/h]
Rotational Frequency [r.p.m] 320 - 180 rpm Motor Power [kW] 7,5 - 200 kW *----with raw material wit apparent specific gravity of approx 1.6 are fed continuosly in constant quantity.
Contoh Ukuran hasil crushing yang paling umum, adalah : 0 mm - 5 mm 5 mm - 10 mm 10 mm - 20 mm 20 mm - 40 mm
——— pasir ——— split ——— split ——— split
Crushing plant yang terbanyak dipakai pada pekerjaan konstruksi dengan kapasitas : 30-150 ton/jam.
KATALOG ALAT BERAT
62 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
MP 02 Crushing and Screening Plants (stationary)
Metode Kerja
Unit Crushing and Screening plant (pemecah batu) pada gambar metode kerja, diatas menunjukan proses pembuatan 4 jenis kerikil dari batu belah sampai split siap pakai. (1) Bak penampung batu yang akan di pecah (feed hopper) di isi batu belah. (2) Dibawah bak penampung batu yang akan dipecah adalah mesin pengumpan material (material feeder). Dengan mesin pengumpan material ini, batu belah dari feed hopper masuk ke mesin pemecah pertama. (3) Mesin pemecah pertama (primary crusher) mempergunakan mesin pemecah sistem rahang (jawcrusher). Kerikil yang keluar dari mesin pemecah pertama ini ukuran yang paling banyak dipilih adalah 0-75 sampai 0-150mm seluruh kerikil 0-75 sampai 0-150mm ini KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
63
disalurkan kemesin penyaring batu bergetar (vibrating screen) (4) via 1 (satu) buah ban berjalan (belt conveyor), dari mesin penyaring kerikil (4) ini menghasilkan 4 ukuran kerikil via 4 buah ban berjalan (belt conveyor) (5-5C) yang paling umum adalah ukuran 0-5mm, 5-10mm, 10-20mm dan 20-30/40mm. Ukuran kerikil yang melebihi 30/40mm disalurkan kebagian mesin pemecah kedua via belt conveyor, jenis mesin pemecah kedua ini, yang umum adalah type Fine Jaw Crusher, Cone Crusher dan Impact Crusher (6 dan 7) masing-masing type mesin pemecah kedua mempunyai keunggulan tersendiri. Dari mesin pemecah kedua ini hasil produksinya disalurkan kembali ke mesin penyaring kerikil/vibrating screen (4) melalui ban berjalan. Demikianlah metode kerja 1 unit mesin pemecah batu secara ringkas.
MP
Crushing and Screening Plants (stationary) 02
Referensi Konfigurasi Chrushing Plant KYC
KeteranganGambar : 1. Grizzly Feeder; 2. Jaw Crusher; 3. Joint Conveyor; 4. Joint Conveyor No.2; 5. Vibrating Screen; 6. Cone Crusher;
7. Return Conveyor.No.1; 8. Return Conveyor No.2; 9. Product Conveyor No.1, No.2, No.3; 8. Return Conveyor No.2; 10. Generator Set.
Komponen
2 Jaw Crusher
Capacity 4.5 - 460 Ton
- Impact Crusher
Capacity 13 - 180 Ton
6 Cone Crusher
Capacity 10 - 135 Ton
KATALOG ALAT BERAT
64 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
MP 02 Crushing and Screening Plants (stationary)
- Roll Crusher
2 Vibrating Screen
Capacity 6 - 130 ton
Screen Size W x L (m/m)
Stage
Screen Mesh (m/m)
Motor (kw)
KYLS-2 x 6
600 x 1800
1-3
3 to 60
3,7 - 4
KYLS-3 x 8
900 x 2400
1-4
3 to 60
5,5/7,5 x 4
KYLS-3 x 10
900 x 3000
1-4
3 to 60
5,5/7,5 x 4
KYLS-4 x 10
1200 x 3000
1-4
3 to 60
7,5/11 x 4
KYLS-4 x 12
1200 x 3600
1-4
3 to 60
7,5/11 x 4
KYLS-5 x 12
1500 x 3600
1-4
3 to 60
11/15 x 4
KYLS-5 x 14
1500 x 4200
1-4
3 to 60
15/18,5 x 4
KYLS-5 x 16
1500 x 4800
1-4
3 to 60
15/18,5 x 4
KYLS-6 x 16
1800 x 4800
1-4
3 to 60
22/30 x 4
KYLS-6 x 18
1800 x 5400
1-4
3 to 60
22/37 x 4
Model
Tabel : Screen crushing plant KYC.
Crushing Capacity T/H
Model
FIne Crushing
Coarse Crushing
KY1 - 3H
13 - 30
30 - 50
KY1 - 4S
25 - 50
KY1 - 5S
Rotational Frequency (r.p.m)
Motor (kw) Minimum
Maximum
300 - 700
22
45
50 - 75
300 - 700
37
75
50 - 100
100 - 150
200 - 500
55
110
KY1 - 6S
70 - 140
140 220
200 - 500
110
190
KY1 - 7S
100 - 180
180 - 280
200 - 400
110
260
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
65
MP
Crushing and Screening Plants (stationary) 02
SPECIFICATION
GOLDENSTAR PORTABLE AGREGAT PLANT
GATOR PORTABLE PLANT
KYC 75 - 100 Ton PGJ - 5 & PCS 900 - 1000
KYC 125 - 180 Ton PGJ - 6 & PCS 1200
KYC 160 - 230 Ton PGJ - 7& PCS 1300
Crushing Plant Capacity 75 - 230 (T/H)
Primari Unit Type
GS 3020
RMS 620x3
PGJ-5
PGJ-6
PGJ-7
Feed Hopper [m3]
-
-
6
7
10
Grizzly Feeder Dimensi [inchi]
-
-
3x8
4x10
5x10
Jaw Crusher [inchi]
-
-
30x18
36x24
42 x30
Capacity Jaw Crusher [Ton/jam]
50-150
-
54-115
100-160
170-265
Secondary Unit Type
-
-
PCS 900/1000
PCS 1200
PCS 1300
Vibrating Screen [inchi]
-
-
5x12
5x16
6x18
Cone Crusher [inchi]
-
48
36 / 40
48
52
Capacity Cone Crusher [Ton/jam]
-
50-200
40-120
45-200
50-230
Return Conveyor [m]
-
-
18" x13
20"x15
24" x18h
Stock Pilling Conveyor [m]
-
-
16"/18"x12
20"x15
20"x15
BRAND
KATALOG ALAT BERAT
66 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
MP 03 Asphalt Mixing Plants
Asphalt Mixing Plants Spesifikasi Teknis Tipe Batching
Power [kW] 146 - 400 Kapasitas [t/h] Max 50 - 300 Required Space [m2] 900 - 1,000
Deskripsi Alat AMP (Asphalt Mixing Plant) adalah sebuah mesin produksi aspal beton (hot mix) yang terdiri dari rangkaian komponen alat-alat/mesin untuk memproses material batuan (aggregate) pasir dan asphalt menjadi produk hot mix yang bervariasi jenisnya, sesuai job mix, dengan desain sesuai kebutuhan dari jenis pekerjaan pengerasan jalan. Pada proses mixing agregat berupa pasir, batu setelah melalui proses pemanasan dan penimbangan dengan campuran tertentu, untuk kemudian di campur aspal sampai dihasilkan hot mix atau aspal beton yang siap di muat ke dalam dump truck, untuk selanjutnya dikirim ke lapangan.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
67
MP
Asphalt Mixing Plants 03
Metode Kerja
Komponen Alat
AMP (Asphalt Mixing Plant) apabila dilihat dari mobilitasnya, pada umumnya dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu :
1. Aggregate supply unit atau Bin Agregat Dingin (Cold Aggregate Feeder); 2. Unit Screen atau ayakan (Screening Unit); 3. Hot Bin atau Bin Agregat (Graded Aggregate Bins); 4. Mixer atau Pugmill; 5. Unit Pengontrol Aspal (Asphalt Cement Control Unit;) 6. Unit Burner; 7. Dryer atau Unit Pengering; 8. Dry Dust Collector; 9. Dust Colector Wet Cyclone; 10. Unit Asphalt supply; 11. Hot-Oil Heater.
1. AMP yang permanen, dengan beberapa jenis cara produksinya; 2. AMP yang portable (mudah dipindahpindah) dan dapat dipasang di dekat lokasi proyek untuk menghasilkan campuran asphalt. AMP Jika dilihat dari jenis produksinya maka secara umum AMP dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu : (1) AMP tipe batch (timbangan;) (2) AMP tipe menerus (continous); (3) AMP Tipe drum-mix. al. Pada katalog ini yang akan dibahas adalah tipe batch (timbangan) oleh karena tuntutan akan kualitas jalan yang ada saat ini memerlukan ketelitian dari hasil produksi yang mensyaratkan sesuai mix desain dengan kualitas yang tinggi.
KATALOG ALAT BERAT
68 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
MP 03 Asphalt Mixing Plants
AZP 800
AZP 1000
AZP 1500
GOLDEN STAR HANDA LBJ 1000
Asphalt Mixing Plant
Length of Dryer Drum [m]
-
-
6,300
6,400
-
7,500
Diameter [m]
-
-
1,200
1,500
-
1,500
2000
1200
800
1,000
90-100
1,000
Burner Power [MW / h]
-
-
-
250-600
-
-
Filtration Type Wet / Dry
-
-
-
-
-
Wet/Bag
Production at 3% moisture [tph]
80-160
90
48-60
60-80
-
80-100
Production at 5% moisture [tph]
-
-
-
-
-
-
Standart Requirement
-
-
-
-
-
-
400
2 x 202
146
199,5
267,5
320
8001000
2 Truck
-
-
1500
-
SPECIFICATION
Mixer Capacity [kg]
Power [kw] Space for reference [m2]
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
69
AMMANN JUST BLACK 80-160 TPH AMMANN EASYBACTH 90 TPH
BRAND
MP
Asphalt Mixing Plants 03
GOLDENSTAR LBJ 800
MARINI Top Tower 4000
Length of Dryer Drum [m]
7,500
-
10
11
-
Diameter [m]
1,500
-
2,5
2,7
-
Mixer Capacity [kg]
1,500
800
4,000
4,000
90-100
-
-
19
24
-
Filtration Type Wet / Dry
Wet/Bag
-
940
1280
-
Production at 3% moisture [tph]
120-150
-
280
300
-
Production at 5% moisture [tph]
-
-
240
280
-
Standart Requirement
-
-
-
-
-
480
186-233
-
-
305.35
-
-
-
-
1500
BRAND
SPECIFICATION
Burner Power [MW / h]
Power [kw] Space for reference [m2]
Foto :Screening Unit
Pada unit ayakan AMP tipe batch dan continous, agregat panas yang dibawa oleh bucket elevator dikirim ke unit ayakan untuk selanjutnya disaring dan dipisahkan
SPECO 1500
GOLDEN STAR HANDA LBJ 1500
MARINI Top Tower 4000 P
Asphalt Mixing Plant
ke dalam ukuran-ukuran yang diminta dan sisa berbagai ukuran tersebut dikirim ke dalam bin penampung agregat bergradasi. Kebanyakan AMP memakai ayakan tipe datar dengan sistem penggetar, yang biasanya terdiri dan 4 (empat) dek. Ukuran dari ayakan pada tiap dek tergantung dari agregat yang ingin dihasilkan. Bagian atas dan dek ditutup oleh ayakan “scalping” yang akan menggerakkan material oversize dan mengurangi material tersebut ke dalam pintu pembuang. Unit ayakan harus dibersihkan tiap hari dan dicek dan untuk mengantisipasi kemungkinan rusak atau robek, jika terjadi kerusakan maka ayakan tersebut harus diganti. KATALOG ALAT BERAT
70 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
MP 03 Asphalt Mixing Plants
Mixer/Pugmill Agregat dari hot bin setelah ditimbang, maka agregat dan aspal dicampur di dalam pencampur pugmill. Pencampur pugmill adalah suatu corong kembar pencampur yang didesain untuk mencampur material dengan sebaik-baiknya dan menyelimutkan agregat dengan aspal. Waktu pencampuran harus sesingkat mungkin untuk mendapatkan penyelimutan agregat yang seragam pada semua butir agregat. Waktu pencampuran yang berlebihan cenderung menimbulkan degradasi pada agregat dan aspal terbakar. Setelah agregat masuk ke pugmill dan suatu periode singkat dari pengeringan campuran terjadi, akan diikuti oleh pencampuran basah setelah aspal disemprotkan ke dalam pugmill. Pencampur pugmill (Mixer) terdiri dari suatu ruang (chamber) dan poros kembar (twin shaft) untuk mencampur, dengan rotasi (counter rotating shafts) dengan kayuh atau pedal (paddles) pada ujung setiap tangkai pedal, dan batang penyemprot aspal. Pedal dibentuk untuk menghasilkan efisiensi maksimum dalam pencampuran dan harus dalam posisi yang sedemikian rupa agar supaya ruang bebas (clearance) antara ujung (tip) pedal dan dinding ruang pencampuran kurang dari 1,5 kali ukuran maksinum agregat, karena kalau tidak, daerah sumbatan dapat bertambah sehingga material tidak tercampur dan terselimuti oleh aspal secara merata.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
71
Unit Pengontrol Aspal (Asphalt Cement Control Unit) Untuk mendapatkan jumlah yang tepat dari aspal dalam campuran dengan toleransi yang telah ditentukan dalam spesifikasi digunakan timbangan atau (Scales) meteran. Untuk itu jumlah aliran atau debit dari aspal yang diberikan pada pencampur harus selalu diamati. Pada AMP tipe batch terdapat tiga macam timbangan yaitu timbangan agregat, timbangan bahan halus (filler), dan timbangan aspal. Pada AMP tipe batch, timbangan untuk agregat dikunci langsung di bawah bin agregat bergradasi. Berat dari hopper diteruskan atau ditransmisikan oleh mekanisme timbangan yang biasanya dipasang skala penunjuk tanpa pegas sehingga berat agregat dari tiap bin dan jumlahnya dalam tiap batch dapat dibaca dan dicatat. Urutan penimbangan dari tiap bin harus diamati secara cermat dan sebaiknya penimbangan fraksi agregat yang besar atau kasar didahulukan. Jika unit AMP akan beroperasi, sebaiknya skala timbangan dibersihkan, tiap bagian dichek, dan harus dilaksanakan kalibrasi timbangan secara periodik oleh instansi yang berwenang. AMP sebaiknya menggunakan sistem kontrol yang otomatis untuk mendapatkan pencampuran dengan proporsi yang benar.
MP
Concrete Mixer 04
Concrete Mixer Spesifikasi Teknis Power [HP] 14 - 22 Kapasitas Drum [liter] 400 - 500 Berat 400 R [kg] 2,542 Berat 500 R [kg] 2,793 Kapasitas Produksi 400 R [m3/jam] 5 - 9,6 [estimasi] Kapasitas Produksi 500 R [m3/jam] 7 - 12 [estimasi]
Deskripsi Alat Concrete mixer adalah alat untuk memproduksi beton ready mix, dengan volume yang kecil akan tetapi dari segi kualitas beton tetap seragam dan sesuai proporsi material yang telah ditentukan dalam desain mix.
Attachment: • Dragline Aggregare Feeder; • Timbangan Air; • Mixer; • Timbangan atau Bucket Material; • Bak Stock Material.
KATALOG ALAT BERAT
72 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
MP 04 Concrete Mixer
Metode Kerja Pengisian bucket material secara berurutan, Semen, G1, G2, S sambil ditimbang, selesai penimbangan bucket diangkat dengan hydraulic cylinder, kemudian takaran air dibuka atau mengisi drum mixer yang sambil diputar pada 14 rpm. Selesai mengaduk sampai beton sempurna, drum mixer diputar berlawanan arah dan beton siap pakai keluar dari sisi belakang drum.
300R
400R
500R
A Overall Length (hopper lowered)
3,33 m
10’11” 3,71 m
12’2” 4,14 m
13’7”
B Length (to front wheels)
2,50 m
8’3” 2,81 m
9’3” 3,05 m
10’0”
C Discharge Clearance
0,36 m
1’2” 0,66 m
2’2” 0,66 m
2’2”
D Overall Width
1,82 m
5’11,5” 1,82 m
5’11,5” 1,82 m
5’11,5”
E Hopper Width
1,52 m
5’0” 1,52 m
5’0” 1,52 m
5’0”
H Overall Length (to top of dragline jib)
4,88 m
16’0” 4,88 m
16’0” 5,88 m
16’0”
J Height (hopper raised)
3,77 m
12’5” 3,77 m
12’5” 3,96 m
13’0”
K Height to top Water Reservoir
3,14 m
10’3” 3,14 m
10’3” 3,23 m
10’7”
L Discharge Height
1,37 m
4’6” 1,37 m
4’6” 1,37 m
4’6”
M Hopper Loading Height
0,52 m
1’9” 0,52 m
1’9” 0,52 m
1’9”
N Ground Clearance (hopper)
0,10 m
0’4” 0,10 m
0’4” 0,10 m
0’4”
Machine Weight
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
73
2325kg
5127lb 2420 kg
5336 lb 2610 kg
5755 lb
MP
Batching and Mixing Plants Concrete 05
Batching and Mixing Plants Concrete Spesifikasi Teknis Power Supply [kw] 32 - 106 Tipe Mixer [liter] 750 - 1500 Kapasitas Produksi Rata-rata [m3/jam] 30 - 60
Deskripsi Alat Batching Plant adalah alat untuk membuat concrete atau beton yang penting dalam dunia konstruksi sebagai bahan pokok dalam pekerjaan struktur. Beton adalah campuran dari semen agregat dan air serta aditif. Batching Plant memproduksi beton secara massal dan kualitas yang sangat tinggi serta keseragaman dalam mutu beton. Pemilihan batching plant yang tepat adalah suatu langkah kunci dalam pencapaian target tersebut. Di Indonesia dikenal ada dua jenis batching plant, Jenis pertama wet system adalah batching yang memproses sehingga menjadi fresh concrete yang siap dipakai dan fungsi dari truck pengangkut hanya menjaga homogenitas sampai tempat pengecoran. Jenis kedua dry mix system adalah merupakan timbangan material atau agregat, semen, air, aditif yang output nya siap di tuang ke truck mixer, dan proses pengadukan beton dilakukan dalam truck mixer dengan memutar drum mixer pada kecepatan tinggi, kemudian beton siap dikirim ketempat pengecoran. Attachment: • Timbangan Air; • Mixer; • Timbangan atau Bucket Material; • Bak Stock Material
KATALOG ALAT BERAT
74 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
MP 05 Batching and Mixing Plants Concrete
Metode Kerja Prinsip kerja dari batching plant adalah mengisi material ke bin, menimbang agregat, menimbang air, menimbang semen, serta menimbang aditif, yang kemudian dituangkan ke dalam mixer untuk dengan kecepatan tertentu sehingga mencapai homogenitas beton. Penimbangan seluruh material dilaksanakan dengan keakuratan yang sangat tinggi serta diatur secara digital dan waktu pengaduk (mixing time) ditentukan sesuai kapasitas beton dan kualitas yang akan dicapai. Semua proses dapat disetel secara manual, semi otomatis, dan otomatis. Setiap cycle dengan kapasitas sesuai tipe mixer output batching plant dan beberapa cycle merupakan beton siap pakai (fresh concrete) yang kemudian ditampung dalam ready mix concrete truck untuk siap dikirim ke pemakai. Sistem yang bekerja dalam batching plant ini terdapat instalasi tenaga sebagai berikut : 1. Tenaga listrik untuk menggerakkan seluruh motor listrik dan Instalasi pengendali; 2. Tenaga pneumatik (air compressor) untuk menggerakkan buka tutup pintu-pintu agregat; 3. Instalasi air kerja untuk pengisian mixer; 4. Hydraulic system untuk pembuka untuk penutup pintu keluaran hasil produk (discharge gate).
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
75
Poin yang perlu diperhatikan dalam memilih batching plant, antara lain : 1. Kapasitas Mixer; 2. Ukuran agregat maksimum yang dapat diproses; 3. Slump beton yang bisa dihasilkan; 4. Tingkat keakuratan hasil timbangan material; 5. Ketinggian hopper pengisi ke truck mixer; 6. Kapasitas Silo persediaan semen.
MP
Batching and Mixing Plants Concrete 05
Concrete Batching Plant AZP CBP 120
ELBA EBC D 30
ELBA EBC D 60
SCHWING CP 30
TRXBUILD 1000 LITER
Power Suplly [kw]
90,25
162
32
55
85
75
106
-
-
750
1,500
1,000
750
1,000
50
120
30
59
60
30
50-60
Aggregate size [mm]
-
-
60/80
100/ 120
60/80
-
-
Mixing Period [second]
-
-
20-25
25-30
30-40
30
30-40
2x60
2x100
41,309
optional
2x80
2x80
2x80
Mixer Capacity [liter] Production fresh concrete [m3/jam]
Silo Semen [ton]
KYC DBH 100
SPECIFICATION
AZP CBP 50
BRAND
KATALOG ALAT BERAT
76 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
LE LIFTING
EQUIPMENT
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
77
Sub Daftar Isi
LIFTING EQUIPMENT
79. Truck Crane 81. Truck Mounted Crane 83. Tower Crane
85. Telescopic Handler 87. All-Terrain Crane
89. Lattice Boom Crawler Crane
KATALOG ALAT BERAT
78 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
LE 01 Truck Crane
Truck Crane Spesifikasi Teknis Power [HP] 124 - 349 Kapasitas Maksimum [Ton] 25 - 70 Panjang Boom [m] 30 - 42 Kapasitas Winch [kN] 42
Deskripsi Alat Truck Crane adalah alat yang umumnya dipakai untuk mengangkat, memindahkan material dari tempat asal ketempat lain yang dalam jangkauan dan kapasitas yang aman dengan metode pemindahan barang vertikal serta jarak radius yang pendek sesuai boom. Crane berputar pada porosnya, boom yang dapat dipanjangkan secara hydraulic (telescopis) adalah bagian dari crane yang membawa beban. Crane Hydraulic ini dipasangkan pada kendaraan Truck untuk mobilisasinya, dan Engine Crane di desain khusus menggerakkan Wich machine. Power hydraulic digerakkan oleh engine yang terpisah dari truck mempunyai tenaga yang efisien.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
79
LE
Truck Crane 01
Truck Crane SENNEBOGEN HPC40
TADANO GT550E-2
XCMG QY25K
XCMG QY50K
XCMG QY70K-I
BRAND
Power [HP]
124
349
276
356
356
Maximum Lifting Capacity [kg]
40
55000 at 3,0 m
25
50
70
Boom Length [m]
30
5-section, 11,1- 42,0
32
40,1
42
43
-
40,15
55,1
58
Swing Speed [rpm ]
-
1,9 min-1
-
-
-
Winch Capacity [kN]
-
42.2
-
-
-
Diameter Wire Rope [mm]
-
19
-
-
-
see chart
see chart
see chart
see chart
see chart
34,500
41 500
27,900
40,400
41,000
SPECIFICATION
Diagram Working Radius [kg]
Weight [kg]
KATALOG ALAT BERAT
80 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
MP 02 Truck Mounted Crane
Truck Mounted Crane Spesifikasi Teknis Power [HP] 18 kw Maximum Lifting Capacity [kg] 3030 at 2,5 m - 8200 at 1,8 m Maksimum Panjang Boom [m] 8,31 - 12,91 Swing Speed [rpm] 12,91 -7,71
Deskripsi Alat Truck Crane adalah alat yang umumnya dipakai untuk mengangkat, memindahkan material dari tempat asal ketempat lain yang dalam jangkauan dan kapasitas yang aman dengan metode pemindahan barang vertikal serta jarak radius yang pendek sesuai boom. Crane berputar pada porosnya, boom yang dapat dipanjangkan secara hydraulic (telescopis) adalah bagian dari crane yang membawa beban. Crane Hydraulic ini dipasangkan pada kendaraan Truck untuk mobilisasinya, dan Engine Crane di desain khusus menggerakkan Wich machine. Power hydraulic digerakkan oleh engine yang terpisah dari truck mempunyai tenaga yang efisien.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
81
Kapasitas Winch [kN] 7.45 - 14,72 Diameter Wire Rope [mm] 8 - 10 Crane Mass [kg] 1725 - 2920 Suitable Trucks [GVW] [kg] 7500 - 25000
LE
Truck Mounted Crane 02
Truck Mounted Crane
HIAB 081 A
HIAB 081 AW
TADANO TM-ZE303MH
TADANO TM-ZE553MH
TADANO TM-ZR824
XCMG SQ6.3ZK2Q
BRAND
-
-
-
-
-
18 kw
Maximum Lifting Capacity [kg]
4180 at 1,8 m
4050 at 1,8 m
3030 at 2,5 m
5050 at 2,35 m
8200 at 1,8 m
6300
Maksimum Panjang Boom [m]
12,3
12,2
7,71
8,31
12,91
-
Swing Speed [rpm]
-
-
2,5
2,5
2,5
-
Kapasitas Winch [kN]
-
-
7,45
9,88
14,72
-
Diameter Wire Rope [mm]
-
-
8
8
10
-
see chart
see chart
see chart
see chart
see chart
see chart
-
-
1160
1725
2920
2115
1200015000
1200015000
7500 10000
SPECIFICATION Power [HP]
Diagram Working Radius [kg]
Crane MAss [kg]
Suitable Trucks [GVW] [kg]
12000 to 20000 to 25000 25000
1200015000
KATALOG ALAT BERAT
82 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
LE 03 Tower Crane
Tower Crane Spesifikasi Teknis Kapasitas pada Jib mak. [Ton] 1,6 - 3,0 Tinggi Mass Section [m] 25 - 45 Panjang Jib [lengan] [m] 40 - 60
Deskripsi Alat Tower Crane adalah alat yang umumnya dipakai untuk mengangkat atau memindahkan material dari tempat asal ke tempat lain. Dengan metode pemindahan barang vertikal yang cukup tinggi,serta jarak lengan atau radius yang panjang sesuai jib. Tower Crane berputar pada porosnya yang disebut slewing gear.Jib horisontal panjang adalah bagian dari crane yang membawa beban. Sedangkan counter-jib membawa penyeimbang, biasanya blok beton. Operator crane berada di cabin pada puncak menara atau mengendalikan derek (hoist crane) melalui instruksi dari pelaksana di bawah dengan radio komunikasi. Attachment:
• Mast section: Segmen utama tower atau menara pendukung tower crane. Mast section ini terbuat dari rangka baja, yang terhubung bersama-sama sesuai ketinggian tower; • Slewing Bagian Utama Pemutar: Unit slewing duduk di atas tiang (mast section) dan bagian Ini yang memikul beban Jib dan slewing gear yang di gerakan dari motor listrik; • Cabin Operator: Cabin operator, berada di unit slewing untuk tempat duduk operator; • Jib: Jib, atau lengan tower crane yaitu lengan memanjang horisontal dari derek jib. Sebuah jib memiliki troli yang dapat bergulir, berjalan di sepanjang bagian bawah untuk memindahkan barang secara horizontal; • Hook (kait): Digunakan untuk menghubungkan derek atau kabel baja (wire rope) dengan beban. Hook ini bergantung pada ujung kabel baja tebal yang berjalan di sepanjang jib; • Counterweights: Beton besar yang dipasang di bagian belakang tiang, untuk mengimbangi berat barang yang diangkat.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
83
LE
Tower Crane 03
Tower Crane RAIMONDI MRT 111
TOPSKY 7030-12
BRAND
61
70
Beban JIB Maksimum [Ton]
1,25
3
Jarak JIB Minimum [m]
11,5
20,6
8
12
131
186,7
SPECIFICATION JIB Length [m]
Kapasitas JIB Minimum [ton] Ketinggian H.U.H [m]
Tower Crane jenis “Luffing Jib “ Merek SCM D - 160 Attachment: Berikut kegunaan attachment dan aplikasi pekerjaannya : Aplikasi
Attachment
Pekerjaan pengangkatan besi beton atau pipe H beam Pekerjaan pengecoran, kolom, balok, lantai
Hook Concrete Bucket 0,35m3 - 0.75 m3 Hook, dan Separator Hook, Blok Concrete Bucket 0,5 m3 - 0.75 m3
Pekerjaan pemasangan Form Work Pekerjaan Erection Panel Beton atau baja pada gedung bertingkat Pekerjaan Concreting dan pembersian, pada pilon jembatan
SPECIFICATION
COMTEC
BRAND
Max Height [m]
30
Capacity [t]
140
KATALOG ALAT BERAT
84 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
LE 04 Telescopic Handler
Telescopic Handler Spesifikasi Teknis Power [HP] 100 -150 Lift Capacity [kg] 4000 - 5000 Lift Height [m] 16 - 25 Load at Max Reach [kg] 500 - 1200
Deskripsi Alat Telescopic Handler adalah mesin yang banyak digunakan di bidang konstruksi dan industri. Penampilannya mirip seperti forklift tetapi fungsi lebih menyerupai crane, dengan fleksibilitas teleskopik tunggal yang dapat memperpanjang ke depan dan ke atas dari kendaraan. Pada ujung boom operator dapat ditambahkan beberapa macam attachment seperti : Q-Fit, forks, shovel, hook dan gondola. Lift Capacity Lift Height Max. Reach Load at Max. Reach
Attachment: • Fork; • Q - Fit; • Bucket; • Hook; • Gondola.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
85
: 4000 - 5000 [kg] : 16 - 25 [m] : 12 - 19 [m] : 500 - 1200 [kg]
LE
Telescopic Handler 04
Telescopic Handler
GENIE GTH-3007
GENIE GTH-4018
Power [HP]
74
142,1
91
100
Payload [kg]
2,500
5443,0
2,500
2,000
5,6
16,6
6.9
17.38
-
-
0.8
0.8
Hydrostatic
-
Hydrostatic
Hydrostatic
-
32,8
32
35
SPECIFICATION
Lifting heigth [m] Shovel Capacity (GP) [m3] Transmission Travel speed [km/h]
CATERPILLAR TH 255 C
CATERPILLAR TL 1255 C
BRAND
HAULOTTE HTL 3510
Power [HP]
70
70
63
Payload [kg]
4,000
3,500
3,100
10
9.8
7
-
-
1
Hydrostatic
Hydrostatic
Powershift
-
-
29
SPECIFICATION
Lifting heigth [m] Shovel Capacity (GP) [m3] Transmission Travel speed [km/h]
JCB 531-70
HAULOTTE HTL 4010
BRAND
KATALOG ALAT BERAT
86 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
LE 05 All Terrain Crane
All Terrain Crane Spesifikasi Teknis Power [HP] 124 - 435 Max Boom Length [m] 18,8 - 51,2 Capacity [ton] 16 - 90 Weight [ton] 19 - 60
Deskripsi Alat All Terrain Crane atau truck crane adalah alat yang umumnya dipakai untuk mengangkat, memindahkan material dari tempat asal ke tempat lain dengan metode pemindahan barang vertikal dengan jarak lengan atau radius yang sesuai panjang boom. All Terrain Crane berputar pada porosnya yang disebut swing gear. Boom panjang adalah bagian dari crane yang membawa beban sedangkan Counter-jib membawa penyeimbang yang biasanya berupa besi tuang. Aplikasi alat ini dapat dipergunakan untuk erection jembatan prestress, komponen panel-panel beton prestress, juga digunakan dalam pekerjaan pemasangan ini.
Attachment:
• Boom : Jib atau lengan All terrain Crane atau Truck, berupa telescopic yang digerakkan oleh hydraulic; • Hook (kait) : Digunakan untuk menghubungkan derek atau kabel baja (wire rope) dengan beban. Hook Ini mempunyai derek 4 layer; • Counter Weights : Beban besar yang dipasang ke bagian belakang tiang, untuk mengimbangi berat barang yang diangkat; • Outrigger : Bagian yang penting untuk menstabilkan truck crane pada saat bekerja, dengan melebarkan posisi outrigger dan memasang jack ketumpuan pondasi atau medan keja tiang, untuk mengimbangi berat barang yang diangkat.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
87
LE
All Terrain Crane 05
All Terrain Crane
GROVE GMK 2035
SENNEBOGEN 643M
SENNEBOGEN 683M
TADANO ATF50G-3
TADANO ATF90G-4
BRAND
Net Power [HP]
274
174
235
345
435
Max Lifting Capacity [ton]
15,5
40
80
50
90
Base Boom Length [m]
7,9
-
-
-
-
Fully extended boom length [m]
29
30
42
40
51,2
-
13
14
16
18
24,000
26,30
65,00
60,00
60,00
SPECIFICATION
Jib Length [m] Total Weight [Kg]
Diagram Kapasitas dan Ketinggian boom, All Terrain Crane TADANO - ATF 50 G - 3
Aplikasi
Pemindahan material dan alat berat pada pembangunan jembatan dan gedung bertingkat, Erection Balok Girder, dan Erection pada kontruksi baja, serta sebagai alat bantu dalam launching Bridge. KATALOG ALAT BERAT
88 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
LE 06 Lattice Boom Crawler Crane
Lattice Boom Crawler Crane Spesifikasi Teknis Maximum Weight / 3.8m [ton] 50 - 150 Maximum Boom Length [m] 33 - 79,25 Maximum Boom with Jib [m] 15 - 29 Wirerope Speed [m/minute] 40 - 120 Ground Pressure [kg/cm2] 0,74 - 0,78
Deskripsi Alat Lattice Boom Crawler Crane adalah alat yang umumnya dipakai untuk mengangkat, memindahkan material dari tempat asal ketempat lain dengan tambahan pelengkap. Alat ini juga dapat dipergunakan untuk erection jembatan prestress, komponen panel-panel beton prestress, dan juga digunakan dalam pekerjaan pondasi untuk memancang tiang pancang, bore pile, pemasangan instalasi pipa (pipe layer), menggali serta memuat (clampshell dan dragline). Konstruksi alat ini umumnya bagian atas terdiri dari alat yang dapat berputar 360 derajat seperti excavator, dengan jangkauan yang lebih jauh.
Attachment:
• Diesel Hammer + leader : pekerjaan pemancangan steel pipe maupun concrete pile; • Auger + Tremi pipe : pekerjaan borepile; • Generator + Vibro : pekerjaan pemancangan sheet pile baja dan beton; • Jib : pekerjaan erection baja / beton; • Grab, dragline, clamp shell : pekerjaan galian tanah; • Concrete bucket : pekerjaan Concreting; • Grab,circulation drill : pekerjaan Diapraghma Wall.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
89
LE
Lattice Boom Crawler Crane 06
Metode Kerja Metode pengangkatan menggunakan Lattice Boom Crawler Crane harus selalu memperhatikantingkat kesetabilan tanah tempat bekerjanya crane dan selalu melihat tabel beban yang diizinkan sesuai jarak (radius) beban terhadap sumbu crane.
Dimensi General dimension (with basic boom) Unit: [mm]
KATALOG ALAT BERAT
90 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
LE 06 Lattice Boom Crawler Crane
CRANE 50 - 70 TON IHI CCG 700
KOBELCO 7055
LINK BELT 108
XCMG QUY55
XCMG QUY100
BRAND
-
213
170
167
246
Beban Maksimum, pada jarak
70 Ton at 3,8 m
55 Ton at 3,7 m
50 Ton at 3,3 m
55 Ton
100 Ton
Panjang Boom Maksimum [m]
54
42
33,5
-
-
-
-
72 m+24 m
SPECIFICATION Power [HP]
Panjang Boom dengan Jib Wirerope Speed [m/menit] Berat Total + 12 M boom [ton] Ground Pressure Rata-rata
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
91
54 m+18 m 42 m+29 m 55 / 40
120
131
-
-
64,1
56,7
40,84
55
-
0,78 Kg/ cm2
0,74 kg/ cm2
-
0,069 Mpa
0.0927 Mpa
LE
Lattice Boom Crawler Crane 06
CRANE 70 - 80 TON
IHI 1500
KOBELCO 7055
KOBELCO 7070
LINK BELT 138 HSL
LINK BELT 238
BRAND
242 KW
159 KW
159 KW
281 HP
282 HP
Beban Maksimum, pada jarak
150 Ton at 5m
55 Ton at 3,7 m
70 Ton at 4m
80 Ton
150 Ton
Panjang Boom Maksimum [m]
84
42
42
60,96
79,25
SPECIFICATION Power [HP]
Panjang Boom dengan Jib
103 m
42m+29 m 42 m+30 m 60 m+19 m 79 m+24 m
55-110 m/ menit
120 m/ menit
120 m/ menit
-
500 feet/ menit
Counter Weight [ton]
64
15,2
24,6
23,72
48,8
Berat Total + 12 M Boom [ton]
170
56,7
72,2
40,78
119
Ground Pressure Rata-rata [kg/cm2]
0,96
0,74
0.8
-
0,74
Swing Speed [rpm]
1,7
4
4
4,7
1,7
-
-
-
-
46942 pound
Wirerope Speed
Max Line Pull
KATALOG ALAT BERAT
92 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
PE PAVING
EQUIPMENT
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
93
Sub Daftar Isi
PAVING EQUIPMENT
95. Asphalt Finisher (tracked) 98. Asphalt Finisher (wheeled) 101. Concrete Paver 103. Bridge Finisher
105. Compactors 108. Pneumatic Tire Roller 110. Double Drum Compactor 112. Road Milling Machine
KATALOG ALAT BERAT
94 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
PE 01 Asphalt Finisher tracked
Asphalt Finisher (tracked) Spesifikasi Teknis Power Capacity [kW] 86 Paving Width [m] 2-6 Kecepatan Produksi [km/jam] 3,07 - 9,16
Deskripsi Alat Asphalt finisher adalah alat untuk menghamparkan campuran aspal hot mix yang dihasilkan dari alat produksi aspal yaitu Asphalt Mixing Plant [AMP] pada permukaan jalan yang akan dikerjakan. Terdapat dua jenis Asphalt Finisher yaitu jenis crawler yang menggunakan track dan jenis roda karet (Wheeled). Pada Asphalt Finisher jenis track, penghamparannya lebih halus serta lebih datar dibandingkan Asphalt Finisher yang menggunakan roda karet dengan ukuran yang sama.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
95
PE
Asphalt Finisher tracked 01
Metode Kerja Asphalt hot mix dari dump truck, dituangkan secara berangsur-angsur ke hopper finisher yang dapat menampung volume dari alat pengangkut tersebut.
Posisi yang dikehendaki dari operasi alat ini adalah hasil paving yang seragam, sama dari ukuran ketebalannya, sama dalam lebarnya, sama dalam kemiringannya, serta permukaan yang rata .
Pada kondisi jalan yang lebar, posisi paving dan screw dapat ditambah lebarnya (extention) sampai maksimum sesuai spek alat, demikian pula ketebalan dari hamparan asphalt dapat di sesuaikan.
Asphalt Finisher (tracked) AMMANN AFT 500 E/G
AMMANN AFT 350 E/G
AMMANN AFT 270 E/G
BOMAG BF 600 C
CATERPILLAR AP 655 D
DYNAPAC F 2500C
TRX BUILD
VOLVO AB 5820
BRAND
Lebar Paving [m]
2,554,9 ( Ext. 6,5)
1,833,5 ( Ext. 4,5)
1,402,73 (Ext. 3,33)
2,55
2,4-6,1
2,55
2,8-6
2,5-5
Ketebalan Paving [mm]
5-300
5-280
5-250
300
350
320
250
300
Kecepatan Paving [km/ jam]
4,5
4,5
4,5
-
8-14
up to 30 m/ min
3,079,16
20
Power Engine [kW]
119
51,5
33,2
120
129
110
86
125
Output Theoritical [ton/jam]
500
230
150
600
-
650
-
600
SPECIFICATION
KATALOG ALAT BERAT
96 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
PE 01 Asphalt Finisher tracked
Track Paver CATERPILLAR AP 555 E
DYNAPAC F 2500 C
HANTA F 2045 C3
VOGELE SUPER 800
VOGELE SUPER 1300-3
VOGELE SUPER 1600-3
BRAND
144
150
65,7
60
100
174
16-17
650
-
-
-
-
Hopper capacity [t]
-
6,5 m3
-
5
10
13
Max. thickness [cm]
30,5
32
1-15
20
20
30
2,55-5
2-8,10
2, 0-4,5
1,1
3,25
3-6
Max. width with extension [m]
8
8,10
-
4,36
4,95
6,5
Paving speed [m/min]
25
30
-
-
-
24
SPECIFICATION Net Power [Hp] Theoritical paving output [T/Hr]
Paving width [m]
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
97
PE
Asphalt Finisher wheeled 02
Asphalt Finisher (wheeled) Spesifikasi Teknis Power Capacity [kW] 86 - 172 Paving Width [m] 2 - 4,5 Kecepatan Produksi [km/jam] 3,07 - 9,16
Deskripsi Alat Asphalt finisher adalah alat untuk menghamparkan campuran aspal hot mix yang dihasilkan dari alat produksi aspal yaitu Asphalt Mixing Plant [AMP] pada permukaan jalan yang akan dikerjakan. Terdapat dua jenis Asphalt Finisher yaitu jenis crawler yang menggunakan track dan jenis roda karet (Wheeled). Pada Asphalt Finisher jenis track, penghamparannya lebih halus serta lebih datar dibandingkan Asphalt Finisher yang menggunakan roda karet dengan ukuran yang sama.
KATALOG ALAT BERAT
98 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
PE 02 Asphalt Finisher wheeled
Asphalt Finisher (wheeled)
SPECIFICATION
AMMANN AFW 500 E/G
AMMANN AFW 270 E/G
AMMANN AFW 150 E/G
BOMAG S340 G-V
DYNAPAC F2500W
TRX BUILD 2TLZ45 E
TRX BUILD 2TLZ45 E
BRAND
Lebar Paving [m]
2,55-6,5
1,4-3,33
0,8-1,65
4
6,60
2,5-4,5
2,8-6
Ketebalan Paving [cm]
0,5-30
0,5-25
0,5-10
25
30
25
1-25
Kecepatan Paving [m/ menit]
14 km/ jam
10 km/ jam
2.5 km/ jam
0-129
30
3,1-8,97
3,079,16
Power Engine [HP]
159,5
44,5
8,4
75
147
73,7
115
Output Theoritical [ton/jam]
500
150
35
300
600
220
120
-
-
-
4,8
13,0
10
-
16,5
5,7
1,03
7,5
-
-
-
Kapasitas Hopper [ton] Berat Total [ton]
Wheel Paver
BOMAG BF 300 P
BOMAG BF 600 P
CATERPILLAR AP 300
HANTA F2045W3
BRAND
Net Power [HP]
76
164
64,55
66,6
Theoritical Paving Output [t/Hr]
300
600
-
236
Hopper Capacity [t]
-
-
3.8 m3
4,2
Max. Thickness [cm]
30
30
-
1,0-15
1.7-4
2,5-7,55
1,7-3,2
2,0-4,5
-
-
4
4,5
0-129
0-43
0-85
1,0-9,0
7,500-8,000
15,000-16,000
7
7,6
SPECIFICATION
Paving Width [m] Max. Width With Extension [m] Paving Speed [m/min] Std Operating Weight [kg]
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
99
PE
Asphalt Finisher wheeled 02
Wheel Paver HUATONG 2LTLZ45E
HUATONG 2LTLZ60
VOGELE SUPER 1303-3
VOLVO ABG5770
VOLVO ABG6870
VOLVO ABG4370B
BRAND
Net Power [HP]
74
115
100
159
166
159
Theoritical Paving Output [t/Hr]
220
300
-
500
700
600
Hopper Capacity [t]
10
12
10
12
12
12
Max. Thickness [cm]
25
25
25
30
30
30
25004500
28006000
1,8-3,4
2,5-5
3-6
2,5-4,75
-
-
4,5
7,5
9
5,5
30
0-40
0-40
0-40
-
16,420
17,590
15,000
SPECIFICATION
Paving Width [m] Max. Width With Extension [m] Paving Speed [m/min] Std Operating Weight [kg]
3.01-8.97 3.07-9.16 11
-
KATALOG ALAT BERAT
100 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
PE 03 Concrete Paver
Concrete Paver Spesifikasi Teknis Power [HP] 86 - 172 Paving Width [m] 2 - 4,5 Ketebalan Maksimum [cm] 3,07 - 9,16 Kecepatan Maju [m/menit] 10 - 11 Ground Pressure [psi] 19
Deskripsi Alat Concrete Pavers adalah unit alat berat untuk pekerjaan beton. Pavers menghampar beton ready mix yang fungsinya seperti pada pekerjaan asphalt finisher. Alat ini menggunakan sistem “slipform” dan digunakan dalam proses pengecoran jalan raya beton (“rigid pavement”) secara menerus dengan jaminan kualitas, kemiringan, dan kerataan sesuai dengan titik yang ditentukan dengan sangat akurat. Berbagai tipe dari Concrete Paver atau nama lainnya Concrete Slip Form mempunyai ukuran lebar yang bervariasi antara 2 meter sampai dengan 15 meter, namun dalam Katalog ini hanya akan membahas 2 meter hingga 8 meter.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
101
PE
Concrete Paver 03
Metode Kerja Pertama menyebarkan beton ditempatkan pada lokasi di depan auger, kemudian auger mengatur perataan beton ke sisi tamper bar, dengan dibantu vibrator yang terpasang pada unit alat tersebut. Hidrolik vibrator mengkonsolidasikan beton, dan bar tamper mendorong agregat besar di bawah permukaan. Selanjutnya concrete masuk ke finishing pan yang kemudian diatur leveling serta perataannnya secara otomatis.
Unit Concrete Paving ini memiliki unit penggerak yang terdiri dari track system, dimana ada yang menggunakan 2 track, 3 track dan 4 track system tergantung dari tipe mesin dan kebutuhan medan kerjanya. Sistem kontrol elektronik dari mesin ini dapat mengatur hydraulic sytem yang menggerakkan seluruh unit, mengatur operasi track system, leveling dari finishing pan dan steering system.
Concrete Paver
SPECIFICATION
CATERPILLAR AS 3301 C
GOMACO GP-2400
POWERPAVER SF-1700
POWERPAVER SF-2700
VOLVO ABG 9820
WIRTGEN SP 850
WIRTGEN SP 82
BRAND
Lebar Paving [m]
3,5 - 9
3,6-7,5
3
3,5
3-16
2,50-10
2-8
Ketebalan Paving [mm]
-
38
-
500
64
450
45
Kecepatan Paving [m/min]
-
11-13
-
-
60
-
11-13
Power Engine [kW]
-
174,5
160
220
273
224
207
29,250
24,948
up to 7,5
up to 10
21,800
26,308
42,000
Berat Total [kg]
KATALOG ALAT BERAT
102 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
PE 04 Bridge Finisher
Bridge Finisher Spesifikasi Teknis Power [HP] 25 - 27 Max. Machine Length [m] 10,6 Kerangka Utama [cm] 45 - 91
Deskripsi Alat Concrete Bridge Finisher beton adalah alat yang membantu pekerjaan pada pengecoran beton pada jalan raya dan beton slab pada jembatan agar tercapai bentuk hamparan concrete yang rata dan mempunyai ketebalan yang benar dan sama.Proses setelah meratakan adukan beton dengan secara manual kemudian “screed” bekerja bagaikan penggaris yang meratakan beton dengan cara bolak-balik melintasi permukaan beton agar tercapai permukaan yang rata.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
103
PE
Bridge Finisher 04
POWERPAVER WB-2700
TEREX BID-WELL 2418
Lebar Paving [m]
26
45
up to 12
38
Ketebalan Paving [mm]
38
11-13
-
11-13
11-13
207
-
174,5
Power Engine [kw]
214
2-8
160
3,6-7,5
Ground Pressure [psi]
19
19
-
19
27,900
42,000
-
24,948
BRAND
SPECIFICATION
Kecepatan Paving [km/jam]
Berat Total [kg]
ALLEN TEKNIK 4836B
ATC 1800
Bridge Finisher
KATALOG ALAT BERAT
104 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
PE 05 Compactors
Compactors Spesifikasi Teknis Power [HP] 100 Lebar Roda [m] 1,8 - 2,3 Berat Total [ton] 4 - 19
Deskripsi Alat Compactor kegunaannya adalah untuk memadatkan tanah atau material agar dapat dicapai suatu nilai kepadatan yang diinginkan sesuai dengan beban atau muatan serta frekuensi lintasan yang akan dilalui oleh material yang dipadatkan tadi. Compactor yang dilengkapi dengan vibro atau getaran akan mampu lebih cepat mencapai kepadatan material yang diinginkan. Smooth drum dipakai untuk memadatkan material yang bersifat lepas dimana kandungan airnya (moisture content) kecil atau untuk pemadatan/finishing. Sedangkan kelengkapan pad drum dipakai untuk material atau tanah yang bersifat liat dengan kandungan air cukup besar.
Attachment:
• Pada Compactor dengan type standar, dapat diberikan kelengkapan tambahan berupa : Pad Foots drum,dan yang dapat dengan mudah dipasang atau di lepas kembali.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
105
PE
Compactors 05
Compactors
AMMANN ASC - 100
AMMANN ASC - 200
BOMAG BW 211 PD40
CATERPILLAR CP74B
DYNAPAC CA 250D
HAMM 3410
JCB VM115D
BRAND
117
220
132
173,7
102
131,3
125
Operating Weight [kg]
10,120
20,750
10,500
16,355
12,100
10,315
11,300
Speed Range [km/h]
10
10,5
0-10
11,4
0-10
0-11,7
0-10
Lebar Drum [mm]
2,130
2,240
2,130
2,134
2,130
2,140
2,100
Centrifugal force, High Ampl [kN]
1.85
2.0
275
332
248
246
261
Centrifugal force, Low Ampl [kN]
1.15
1.0
202
166
121
144
154
32/35
28/34
30/36
23,3/28
33=
30/40
31 /36
SPECIFICATION Net Power [HP]
Vibration Frequency [Hz] L/H
Compactors
SAKAI SV525D
TEREX TV800
TEREX TV800H
TEREX TV900
SPECIFICATION
SAKAI SV700D
BRAND
112
16,5 [22,11]
16,5 [22,11]
16,5 [22,11]
10,100
1559
1617
1568
Net Power [HP]
169
Operating Weight [Kg]
15,000
Speed Range [km/h]
0-10
0-10
Lebar Drum [mm]
2,130
2,130
800
800
900
Centrifugal force, Low/High Ampl [kN]
275
275
10/12,5
10/12,5
10/12,5
Vibration Frequency [Hz] L/H
36,7 /27,5
220
2500/3000 2500/3000 2500/3000
46/52 [2760/3120]
KATALOG ALAT BERAT
106 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
PE 05 Compactors
Compactors
TEREX TV1000
TEREX TV1200
TEREX TV1300
VOLVO SD 110
BRAND
24,5[32,83]
24,5[32,83]
32.4[43,4]
132
2570
2925
3435
12,758
2300/2800
2300/2800
2300/2800
-
Lebar Drum [mm]
1000
1200
1300
2,134
Centrifugal force, Low/High Ampl [KN]
17/23
22/30
27/37
206/281
SPECIFICATION Net Power [HP] Operating Weight [Kg] Speed Range [km/h]
Vibration Frequency [Hz] L/H
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
107
48/56 [2880/3360]
30,8/33,8
PE
Pneumatic Tire Roller 06
Pneumatic Tire Roller Spesifikasi Teknis Power [HP] 91 - 177 Berat [kg] 8,700 - 25,000
Deskripsi Alat Pneumatic Tire roller adalah alat untuk memadatkan lapisan asphalt atau tanah yang menggunakan roda ban karet yang dipompa (pneumatic) sebagai permukaan yang menggilas permukaan asphalt atau tanah. Susunan dari roda bagian depan dan roda bagian belakang diatur secara selang-seling, sehingga seluruh permukaan yang dilintasi akan menjadi rata. Bagian yang tidak dilintasi roda depan akan dilintasi oleh roda belakang. Tekanan yang diberikan roda terhadap permukaan tanah dapat diatur tekanannya dengan cara merubah tekanan ban, makin besar tekanannya pada ban, maka makin besar pula tekanan pada tanah. Pneumatic Tire Roller baik sekali digunakan pada penggilas lapisan hot mix sebagai “Penggilas Antara”. Pada tire roller ini beratnya dapat ditingkatkan seperti juga pada tandem roller, degan mengisi zat cair atau pasir pada dinding-dinding mesin. Attachment:
• Pada Compactor dengan tipe standar, dapat diberikan kelengkapan tambahan berupa Pad Foots drum yang dapat dengan mudah dipasang atau dilepas kembali.
KATALOG ALAT BERAT
108 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
PE 06 Pneumatic Tire Roller
Pneumatic Tire Roller
AMMANN AP 240H
CATERPILLAR CS 56
DYNAPAC CP 275
HAMM GRW 15
Engine Power [HP]
100
132
156
125
113,9
9,630
13,000
11,741
14,000
12,045
19
0-6
-
0-20
0-21,2
2028
2150
2134
2370
2160
Centrifugal Force, High Ampl [kN]
-
275
-
-
-
Centrifugal Force, Low Ampl [kN]
-
198
-
-
-
Vibration Frequency [Hz]
-
36
-
-
-
SPECIFICATION
SAKAI SV 525 T
VOLVO PT 220
VOLVO PT 125
YTO YL16G
Engine Power [HP]
169
112
135
84,5
127
19,200
10,100
21,000
12,625
16,000
0-6
1-10
0-15
0-24,8
15
Lebar Drum [cm]
2150
2295
1740
1727
-
Centrifugal Force, High Ampl [kN]
343
255
-
-
-
Centrifugal Force, Low Ampl [kN]
245
172
-
-
-
Vibration Frequency [Hz]
35
33,3
-
28
-
Berat Total [kg] Kecepatan [km/jam] Lebar Drum [cm]
BRAND
Berat Total [kg] Kecepatan [km/jam]
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
109
BOMAG BW 211D-40
SPECIFICATION
SAKAI 4836BSV 900 T
BRAND
PE
Double Drum Compactor 07
Double Drum Compactor Spesifikasi Teknis Power [HP] 100 - 200 Berat [ton] 4 - 19 Lebar Roda [m] 1,8 - 2,3
Deskripsi Alat Double Drum Compactor kegunaannya adalah untuk memadatkan perkerasan jalan asphalt hot mix agar dapat dicapai suatu nilai kepadatan yang diinginkan sesuai dengan beban atau muatan serta frekuensi lintasan yang akan dilalui oleh material yang dipadatkan tadi. Double Drum Compactor yang dilengkapi dengan vibro atau getaran akan mampu lebih cepat mencapai kepadatan material yang diinginkan. Double smooth drum dipakai untuk memadatkan material yang bersifat lepas yang kandungan airnya kecil atau untuk pemadatan finishing pada proses pengaspalan jalan.
Kelas 2 - 5 Ton AMMANN ARX-23
AMMANN ARX-45
HAMM HD 10 VV
SAKAI SW300-1
SAKAI SW502S-1
VOLVO CR 24
VOLVO DD 38 HF
BRAND
Net Power [HP]
30,6
40,8
30,7
35
39
42,1
42,1
Operating Weight [kg]
2,250
4,670
3,190
2725
4090
2604
2978
Speed Range [km /h]
10
10
0-12
0-12
0-10
0-11,5
0-11,5
Drum width [cm]
100
138
100
100
130
12,0
13,2
Centrifugal Force High Ampl [kN]
41
55
46
27,5
34,3
32
33
SPECIFICATION
KATALOG ALAT BERAT
110 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
PE 07 Double Drum Compactor
Kelas 6 - 10 Ton
AMMANN AV-70X
AMMANN AV-110X
BOMAG BW 190AD
CATERPILLAR CD 44B
DYNAPAC CC2200
DYNAPAC CG233HF
BRAND
Net Power [HP]
80,4
100
134,1
100,5
100
88
Operating Weight [kg]
7,100
10,400
12,200
7400
7700
8900
Speed Range [km /h]
11,6
12
11,3
12
12
0-12
Drum width [cm]
1,450
1,700
2,000
1,500
1,500
-
Centrifugal Force High Ampl [kN]
85/78
110/83
247
78,3
78
89
SPECIFICATION
Kelas 6 - 10 Ton
HAMM HD 70
HAMM HD 14 V V
SAKAI SW 652-1
SAKAI SW800
VOLVO DD 70
VOLVO DD 100
BRAND
Net Power [HP]
74,2
46,4
74
121
84,5
84,5
Operating Weight [kg]
7,260
5,300
7,100
10,400
6,747
10,025
Speed Range [km /h]
0-12,6
0-11
0-13
0-12,5
0-11,3
0-11,4
1,50
1,38
1,48
1,70
1,448
1,676
77
64
69
-
40-80
63,0116,0
SPECIFICATION
Drum width [cm] Centrifugal Force High Ampl [kN]
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
111
PE
Road Milling Machine 08
Road Milling Machine Spesifikasi Teknis Power [HP] 100 - 200 Berat [ton] 4 - 19 Lebar Roda [m] 1,8 - 2,3
Deskripsi Alat Road Milling Machine adalah mesin yang digunakan untuk mengupas lapisan permukaan aspal lama yang akan diperbaiki menjadi potongan-potongan kecil, yang langsung dimuat ke dalam dump truck. Bahan hasil bongkaran ini kemudian dapat digunakan kembali untuk pembuatan hot mix paving atau untuk memperkuat tanah yang labil. Proses pembongkaran/penggilingan permukaan aspal akan menciptakan kedalaman hasil pemotongan yang seragam, dan permukaan jalan yang selesai dikupas akan rata dan memudahkan dalam proses pelapisan hot mix yang baru.
KATALOG ALAT BERAT
112 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
PE 08 Road Milling Machine
Kelas 2 - 5 Ton
SPECIFICATION
CATERPILLAR PM 200
CATERPILLAR PM 102
CATERPILLAR RM 500
WIRTGEN W 50
WIRTGEN W 100
BRAND
Engine Power [HP]
564
225
540
80,4
208
Berat Total [kg]
31,500
17,500
26,170
6,750
14,243
Lebar Drum [mm]
2,010
1,000
1,625
500
1,000
Milling Depth [mm]
320
305
508
0-160
300
Working Speed [m/menit]
0-38
27
0-50
0-25
0-30
Lebar Conveyor [mm]
800
550
-
400
500
Number of Teeth
178
178
200
-
-
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
113
PE
Road Milling Machine 08
Kelas 2 - 5 Ton
SPECIFICATION
WIRTGEN W 2000
SAKAI ER 552 F- s
SAKAI ER 552 - F
TRX BUILD LHX 100D
BRAND
Engine Power [HP]
581
496
561
193
Berat Total [kg]
33,427
28,200
28,200
15,800
Lebar Drum [mm]
2,000
2,040
2,040
1,300
Milling Depth [mm]
0-320
0-230
0-230
0-120
Working Speed [m/menit]
0-84
0-55
0-55
0-15
Lebar Conveyor [mm]
800
600
600
450
-
156
156
120
Number of Teeth
KATALOG ALAT BERAT
114 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
FE FOUNDATION
EQUIPMENT
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
115
Sub Daftar Isi
FOUNDATION EQUIPMENT
117. Rig Bore Pile 120. Diesel Hammer 123. Vibro Hammer 127. Grout Pump
KATALOG ALAT BERAT
116 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
FE 01 Rig Bore Pile
Rig Bore Pile Spesifikasi Teknis Power [ton] 23 - 82 Kedalaman [m] 40 - 70 Diameter Bor [mm] 800 - 2500
Deskripsi Alat Alat borepile yang kita kenal untuk membuat lubang bore dengan diameter = 80 s/d 250 cm. Untuk pengecoran pile concrete,basic machinenya bisa dari Excavator dan Crawler Crane, untuk pengerjaan bore pile perlu alat bantu Crane servis yang berguna untuk memasang casing, sebagai pengaman dalam proses pengeboran.
Attachment:
• Auxillary Winch; • 5 Stage Square Kelly Bar; • 3-Stage Hidraulically Operated Boom; • Bucket.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
117
FE
Rig Bore Pile 01
Metode Kerja
KATALOG ALAT BERAT
118 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
PE 01 Rig Bore Pile
Kelas 2 - 5 Ton CASAGRANDE B175 XP
CASAGRANDE B250 XP
KATO KE-1500
SANY SR 150
SANY SR 250
BRAND
1500
2500
1500
1500
2200
Max Drilling Depth [m]
57
78
43
60
70
Max Output Torque [kN.m]
240
240
-
150
260
Drilling Speed [rpm]
34
34
12
7 - 40
6 - 30
Max Push [kN]
250
250
69
150
300
Max Pull [kN]
400
400
400
160
300
12,500
12,500
1,000
4,250
1,000
250
250
-
160
240
-
-
20
28
28
Auxiliary Winch Pull [kN]
160
250
69
60
110
Auxiliary Winch Dia [mm]
-
-
16
14
20
Auxiliary Winch Line Speed [m/min]
-
-
85
60
70
Operating Height [mm]
-
-
14,600
18,582
22,580
Operating Width [mm]
-
-
3,190
4,000
4,300
Transport Width [mm]
-
-
-
3,000
3,000
System Pressure [MPa]
-
-
-
34,3
34,3
Traction Force [kN]
-
-
-
220
510
Max Total Weight [Ton]
82
82
82
45
70
Engine Power [kW]
194
330
330
-
-
SPECIFICATION Max Drilling Dia [mm]
Stroke of Crowd Cylinder [mm] Main Winch Pull [kN] Main Winch Rope Dia [mm]
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
119
FE
Diesel Hammer 02
Diesel Hammer Spesifikasi Teknis Power [HP] 100 - 200 Energi/blow [ton] 7,5 - 22 Berat RAM Maksimum [kg] 2,500 - 8,000 Berat Hammer [kg] 5,200 - 20,500
Deskripsi Alat Diesel Hammer (pile hammer) adalah salah satu dari alat pemancang, sebagai pengganti drop hammer dimasa yang lalu yang bekerjanya dapat menumbuk tiang pancang beton, tiang pancang pipa, atau baja H beam. Alat ini sebagai Attactment dari Crawler Crane. Prinsip kerja alat ini di gerakkan dengan diesel system dimana RAM, piston penumbuk yang naik dalam silinder didorong oleh hasil pembakaran dari injection solar, kemudian piston turun dan memukul landasan pile yang ada dengan energi jatuh bebas dari berat RAM. Disel Hammer ini di pasang pada Piling Leader, yang mempunyai pegangan sehingga Diesel Hammer dapat bebas naik turun pada alur leader yang di kendalikan oleh wine pada crawler crane.
KATALOG ALAT BERAT
120 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
FE 02 Diesel Hammer
Metode Kerja Berikut contoh skema alat diesel hammer :
stopper eye bolt ram
pug oil chamber
guide plate gide ring
lower cylinder fuel tank cam
water tank cooling fuel pump piston ring
water drain hole
anvil
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
121
FE
Diesel Hammer 02
Diesel Hammer
DD18
DD53
DD63
K 25
K 35
K 45
K 60
K 80
BRAND
Berat Total [kg]
1800
5,300
6300
5,200
7,500
10, 500
10, 500
20, 500
Berat Ram [kg]
-
-
-
2500
3500
4,500
6,000
8,000
Blow/menit
-
-
-
39-60
39-60
39-60
35-60
35-60
Energy/blow [ton-m]
-
-
-
7,5
10,5
13,5
16
22
Explosion Pressure on Pile [ton]
-
-
-
108
150
191
245
250
SPECIFICATION
K 45
K 60
300 x 300 400 x 400 84 -137
300 x 300 400 x 400 84,1-137
350 x 350 400 x 400 106-137
-
Diameter Tebal Berat
406-609 6,4-16 83,1-234
508-812 6,4-16 79-314
609,6-914,4 9,5-16 141-354
711-1016 9,5-16 164-395
Tipe Tebal Berat
U-Z 13-12,6 60-116
U-Z 13-12,6 60-116
U-Z 13-21,5 60-116
U-Z 15,5-12,5 76,4-116
Diameter Tebal Berat
300-500 60-100 120-330
400-600 70-110 190-440
500-800 80-130 280-710
600-800 90-130 380-710
TYPE PILE H Pile
Dimensi Berat
Pipe Pile
Sheet Pile
Concrete Pile
K 35
K 25
MODEL
KATALOG ALAT BERAT
122 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
FE 03 Vibro Hammer
Vibro Hammer Spesifikasi Teknis Tipe Elektrik Electric Power [kW] 3,7 - 90 Eccentric Power [kg-cm] 180 - 5.000 Berat Total [kg] 450 - 6,900 Tipe Hidrolik Power Pack [kW] 50 - 200 Dynamic Force [kN] 294 - 980 Berat Total [kg] 1.230 - 6,415
Deskripsi Alat Vibro Hammer adalah alat untuk pemancangan dan mencabut steel sheet pile, concrete sheet pile dan casing pipe pada pekerjaan pembuatan dinding kedap air dengan cara memberikan daya tekan dari berat serta getaran yang ditimbulkan oleh vibrator yang digerakkan oleh electric motor. Akan tetapi ada juga Vibro Hammer yang digerakkan oleh system hydraulic. Vibro Hammer bisa juga digunakan untuk pemancangan H Beam.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
123
FE
Vibro Hammer 03
Metode Kerja Typical Job Layout
Note : Yellow-colored portion shows the supply from NIPPEI as standard
Vibro
Crane
Pile Power cable
Cabtyre cable & Hydraulic hose
Generator Controller
Vibratory Driver/Extractor
Suspension System
Hydraulic Power Pack
Hydraulic Hoses
Dashboard
Eccentric weight Exciter Cell Hydraulic Clamp
Pile
KATALOG ALAT BERAT
124 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
FE 03 Vibro Hammer
Specifications and Performances NVA - 5SS 3,7
NVA - 10SS 7,5
NVA - 20SS 15
NVA - 30SS 22
NVA - 40SS 30
NVA - 60SS 45
Eccentric Moment (kg-cm)
180
400
800
1100
1500
2200
Frequency (o.p.m.)
1220
1200
1200
1200
1200
1200
Vibratory Power (t)
3,0
6,4
12,8
17,6
24,1
35,4
Theoretical Amplitude (mm)
4,4
5,1
7,3
6,0
8,6
7,9
Theoretical Acceleration (mm)
7,1
8,2
11,6
9,7
13,8
12,6
Spring Solid (t)
1,5
3,0
5,2
10,2
10,2
16
Model
Damper Chuck
Spring Stroke (mm)
110
161
134
188
188
253
227
210
Spring Constant (kg/mm)
12,4
18,1
38,8
54,4
54,4
64
90,7
114
Hydrolic Pressure (kg/cm2
350
110
110
110
110
110
110
110
5
11
21
30
36
63
80
114
-
105
105
105
105
105
105
105
20 Manual direct system
35 Elec. Mg direct system
35
35
35
35
35
35
Clamping Force (t) Max. Chuck-thickness (mm)
Electromagnetic -
system
Vibrating-Machine (kg)
450
910
1300
2050
Both Operational Point and Remote Control 2200 3600 4880 6900
Controller (kg)
30
220
225
240
340
390
470
580
N Value
Send
12
15
15
15
20
30
30
30
Clay
8
8
8
8
10
15
15
15
5 for type I 2 6 for type I 5 for type I
6 for type II 2 8 for type II 6 for type II
8 for type II 4 10 for type II 8 for type II
10 for 12 for type III type III 8 8 12 for 18 for type III type III 10 for 12 for type III type III
15 for type III 10 22 for type III 15 for type III
20 for type IV 12 25 for type IV 20 for type IV
25 for type IV 16 35 for type IV 25 for type IV
3
3-4
6 -8
8 - 12
8 - 12
12 - 16
16 - 20
18 - 24
Generator
10
20
40
60
80
125
175
300
50m or less
5,5/3,0
8/5,5
22/14
30
38/22
60/30
80/38
125/60
75m or less
8/5,5
14/8
30/14
50
60/30
80/38
100/50
150/80
Power extracting
Weight
Strarting System
Power Driving
Controller
Stroke (mm)
Y
Vibrator
Motor Output (kW)
NVA NVA - 80SS - 120SS 60 90 2400 3000 3000 4100 4100 5000 1100 1100 32,4 40,5 5,0 6,85 55,3 8,9 5,5 6,9 5,0 6,85 9,5 8,3 7,8 10,7 6,8 10,8 13,4 11,3 20,6 24
Oprational System
Operating Point Control
Sheet Pile Length (m) Crane Load Rating (t) Sheet Pile Length (m)
Send Clay
Crane Load Rating (t)
Power Capacity (kVA) Power Cable Section (mm) (at 200/400V)
Note : Steel sheet pile section
Type I
Type II
Type III
Type IV
Type V
t/A/B
8/75/400
10,5/100/400
13/125/400
15,5/155/400
22/175/420
Y
Size 14
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
125
(unit : mm)
FE
Vibro Hammer 03
Type
RBH 80
RBH 140
RBH 200
RBH 320
Eccentric Moment
Nm
80
140
200
320
Dynamic Force Max.
kN
294
430
612
980
Frequency Variable
rpm
0-1800
0-1650
0-1650
0-1650
Driving Amplitude (half of oscillation)
mm
9-15
8-13
8-14
12-20
Hydraulic Power at Vibrator Max.
kW
50
85
125
200
Oil Pressure Max
bar
220
340
250
340
Oil Flow Max.
L/min
130-140
150
300
350
Vibrating Mass
kg
850
1760
2350
2880
Line Pull for Extration Max.
kN
120
200
300
400
Suspended Weight Appr, Without Pile Clamp
kg
1230
2430
5060
6415
Height Without Pile Clamp
H mm
1290
2065
2235
2085
Width
B mm
410
460
460
510
Lenght
L mm
140
160
2320
2750
Throat Width
T mm
255
330
330
330
Dimensions
KATALOG ALAT BERAT
126 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
FE 04 Grout Pump
Grout Pump Spesifikasi Teknis Tipe Elektrik Electric Power [kW] 3,7 - 90 Hi Pressure grout [bar] 2 - 10 Low Pressure grout [bar] 8 - 100 Grout Flow [l/min] 120 - 1,500 Berat Total [kg] 200 - 1,600
Deskripsi Alat Grouting Equipment adalah alat untuk memompa cairan semen bahan addetive dan air yang sebelumnya telah diadukdalam mixer dengan kecepatan yang tinggi sehingga mendapatkan hasil campuran yang merata selanjutya, campuran diinjeksikan melalui hose dengan rubber packer ke lubang hasil pengeboran ditanah untuk perbaikan kondisi tanah, atau pada beton sebagi pengisi celah yang ada pada pekerjaan balok prestress.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
127
FE
Grout Pump 04
Metode Kerja Slurry Grout harus diaduk dalam Mixer yang mampu mengaduk secara mekanis dan beragitasi dengan menerus yang dapat mendistribusikan semua bahan secara merata. Bahan yang akan digunakan bisa semen atau bentonite tergantung kebutuhan dalam spek yang digunakan untuk pekerjaan konsolidasi.
TYPE CEMIX 203H Mixer
PUMPAC Grout Cylinder d 5” [150 mm]
Grout atau curtain grout, harus sesuai dengan pilihan semen yang disyaratkan, untuk dasar penentuan proporsi grout. Kadar air harus cukup, untuk menjamin tercapainya pelaksanaan pemompaan grout yang baik. Nilai rasio berat air semen tidak boleh melampaui 0,45.
DETAILS Mixing Capacity Volume Rotation Speed of Mixer Shaft DGrout Flow Low Pressure High Pressure
PUMPAC Grout Flow Low Pressure Grout Cylinder d 4 1/3” [110 mm] High Pressure
0 - 4 y3/h 0 - 3 m3/h 52 gallons/200 litres 1.600 rpm 0 - 200 l/min 2 - 10 bar 8 - 55 bar 0 - 120 l/min 2 - 10 bar 8 - 100 bar
TONE GROUT PUMP DRILLING FLUID CIRCULATION & GROUT PUMP Type Cylinder Bore Discharge Volume Max. Pressure Weight [w/o prome mover] No. of Stroke Length of Stroke Dimensions [w/o skid base] Type of Valve Suction Hose Size Discharge Hose Size Required Horse Power Weight [w/o prome mover]
Duplex double acting piston 190,5 mm [7-1/2”] 1,500 Liter per minute 75 - 100 PS for diesel engine Approx. 2,450 kg 2 Mpa [20 bar] 95 RPM 150 mm Conical 150 mm 75 mm 55 - 75 kW for electric motor 2,450 kg
KATALOG ALAT BERAT
128 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EQ ERECTION
EQUIPMENT
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
129
Sub Daftar Isi
ERECTION EQUIPMENT
131. Launcher Beam
KATALOG ALAT BERAT
130 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
EQ 01 Launcher Beam
Launcher Beam Spesifikasi Teknis Panjang Launcher [m] 30 - 115 Kapasitas Angkat [ton] 70 - 200
Deskripsi Alat Launcher Beam adalah alat yang digunakan untuk memasang Precast Concrete Box-girder atau girder beam pada konstruksi jembatan dengan bentang yang bervariasi antara 15- 100 meter dan berat hingga 250 ton atau lebih. Alat ini bekerja untuk mengangkat dan menyusun precast box atau beam pada konstruksi jembatan. Metode pekerjaan untuk mengangkat dan menyusun precast box segment ada 2 macam, yaitu : 1. Balance Cantilever; dan 2. Span by Span. Dalam menyusun precast beam atupun box segment, launcher dapat bekerja dengan cara mengangkat dari bawah atau membawa dari belakang. Kerangka batang dari Launcher Beam terbagi menjadi beberapa segmen untuk memudahkan dalam mobilisasi serta pemasangannya. Untuk memasang/setting Launcher oleh karena berat segment sangat besar maka diperlukan alat bantu 2 unit Mobile Crane atau Crawler Crane dengan kapasitas minimal 50 ton untuk setiap unitnya.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
131
EQ
Launcher Beam 01
Louncher Beam
COMTEC
COMTEC
BRAND
untuk mengankat beam
untuk box segment
span by span
balance cantilever
Max Lifting Capacity [ton]
100
125
Span [maksimum bentang) [m]
30
45,5
Power Supply [kW]
160
160
102,75
118
2
1
SPECIFICATION Aplikasi Metode Erection
Panjang Trust Louncher [m] jumlah Winch [unit]
KATALOG ALAT BERAT
132 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
CA CONCRETE
ACTIVITY
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
133
Sub Daftar Isi
CONCRETE ACTIVITY
135. Concrete Pump 138. Concrete Vibrator 141. Power Trowel
KATALOG ALAT BERAT
134 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
CA 01 Concrete Pump
Concrete Pump Spesifikasi Teknis Power [HP] 75 - 400 Pressure [bar] 50 - 150 Jangkauan Pipa [m] 100 - 244
Deskripsi Alat Concrete Pump (Pompa Beton) adalah alat untuk memindahkan concrete pada saat proses pengecoran concrete (beton). Proses dilakukan dengan cara memompa dengan piston hidrolik secara bergantian. Beton yang akan dipompa harus memenuhi kekentalan atau slump tertentu dan diameter aggregate tertentu yang disyaratkan dalam spesifikasi Pompa Beton.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
135
CA
Concrete Pump 01
Metode Kerja Beton yang dimuat oleh truck mixer, dituangkan ke dalam hopper concrete pump, secara berangsur-angsur dan kontinyu, kemudian beton dihisap oleh piston dalam silinder, selanjutnya ditekan atau dipompakan lagi oleh piston secara bergantian dengan tekanan yang sangat tinggi di atas 50 bar.
Pemindahan beton dari concrete pump ke lokasi pengecoran, melalui instalasi pipa concrete pump, dengan mengatur panjangnya pipa sampai ke tempat pengecoran mempertimbangkan jarak jangkauan dalam spesifikasi pompa, dan pada ujung pipa dipasang flexible hose, untuk memudahkan pengecoran beton.
Hydraulic Concrete Pump CATERPILLAR PUTMEISTER BSA 100 trailer
Power [HP]
197
443
268
Kapasitas Concrete Output [m3/jam]
54
70
57
Max Strokes [strokes/minute]
22
18
15
Max Pressure on Concrete [bar]
94
150
91
Max Aggregate Size [mm]
63
63
63,5
Jangkauan Vertikal [m]
-
-
31,8
Jangkauan Horisontal [m]
-
-
244
Diameter Pipa Beton [mm]
-
-
125
SPECIFICATION
VOLVO PUTMEISTER BSA 2109 D
CATERPILLAR PUTMEISTER BSA 100 trailer
BRAND
Type BSA 100- D, Aplikasi, pemompaan jarak jauh dan medan rata Type BSA 2109 D, Aplikasi, penggunaan pada medan yang sulit, dan jarang berpindah pindah. Type BSA 2110HP, Aplikasi, medan yang sulit dan perlu tekanan tinggi.
KATALOG ALAT BERAT
136 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
CA 01 Concrete Pump
CATERPILLAR PUTMEISTER 20Z
CATERPILLAR SYG5295 THB 37
VOLVO SCHWING S32 X
Concrete Pump Mobile
Kapasitas Concrete Output [cu m/h]
90
100
136
Max Strokes [strokes/minute]
25
22
25
Max Pressure on Concrete [bar]
70
8,3 mpa
85
Max Aggregate Size [mm]
63
-
63,5
Jangkauan Vertikal [m]
19,46
37
31,8
Jangkauan Horisontal [m]
16,43
33
27,8
Diameter Pipa Beton [mm]
125
125
125
BRAND
SPECIFICATION
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
137
CA
Concrete Vibrator 02
Concrete Vibrator Spesifikasi Teknis Collar Size Diameter [mm] 38 - 65 Berat Selang [kg] 10 - 22,5
Deskripsi Alat Concrete Vibrator adalah alat bantu dalam proses pengecoran beton dengan tujuan pemadatan beton agar menjadi beton yang padat dan homogen. Alat pengecoran ini digerakkan dengan tenaga listrik (electric) arus rendah, atau dengan sistem pneumatic (menggunakan air compressor) dan ada juga yang digerakkan dengan mesin untuk penggunaan yang tidak besar volumenya.
KATALOG ALAT BERAT
138 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
CA 02 Concrete Vibrator
Metode Kerja Untuk cetakan beton, kolom dan balok biasanya digunakan dengan cara mencelupkan head vibrator ke dalam cetakan concrete atau beton (formwork). Untuk pemilihannya disesuaikan dengan volume beton yang akan dicor serta posisi pembesiannya. Concrete vibrator, menurut jenis penggunaannya dapat dibagi menjadi dua jenis.
Jenis yang pertama Internal Vibrator, digunakan untuk pengecoran di dalam cetakan (bekisting atau form work). Sedangkan jenis kedua, External Vibrator, dipasangkan di sisi luar dari cetakan beton untuk membuat getaran pada sisi form work sehingga beton tidak menjadi keropos bila cetakannya dibuka.
Komponen Concrete Vibrator Internal Electric Internal Concrete Vibrator di lapangan dikenal sebagai selang Concrete Vibrator (shaft) Electric. Alat ini di supply tenaga listriknya oleh sebuah Converter yang merubah voltase dari PLN. Menjadi tegangan rendah akan tetapi menghasilkan putaran pada selang vibrator sangat tinggi. Converter Vibrator Electric Pemilihan jenis Converter tergantung jumlah berapa unit selang vibrator yang akan di gerakkan sebagai internal vibrator. 1. Tipe FU 1, 5/200; 2. Tipe FU 1, 8/ 200; 3. Tipe FU 4/200; 4. Tipe FU 5z/200; 5. Tipe KTU 2/042/200.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
139
CA
Concrete Vibrator 02
Concrete Vibrating Electric
HEAD 38 MM
HEAD 45 MM
HEAD 58 MM
HEAD 65 MM
HEAD 65 MM
DIAMETER
Panjang [mm]
345
382
400
490
2,2
Arus Listrik [A]
7
10
17.3
25
25
Compaction Diameter [cm]
50
60
85
120
40
10,5
11,8
16,2
22,5
22,5
SPECIFICATION
Weight [kg]
External Electric Concrete Vibrating Motor
WACKER ZW -3
WACKER ZW 3 - 5
WACKER ZW 5
WACKER ZW 7
WACKER ZW 10
WACKER ZW-12
BRAND
Power [kW
0,28
0,75
1,1
1,5
2,2
3,0
Vibration Force [kN]
2,9
3,4
4,9
2,9
3,4
4,9
Currency [A]
0,7
1,9
2,4
3,2
4,5
7,1
Weight [kg]
8
12
18
23
35
35
SPECIFICATION
KATALOG ALAT BERAT
140 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
CA 03 Power Trowel
Power Trowel Spesifikasi Teknis Trowel Diameter [mm] 900 - 1,800 Trowel Speed [rpm] 50 - 150 Berat [kg] 74 - 334
Deskripsi Alat Power Trowel adalah alat yang digunakan untuk proses perataan permukaan lantai pada saat selesai pengecoran digunakan pada pekerjaan lantai.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
141
CA
Power Trowel 03
External Electric Concrete Vibrating Motor
MIKASA VDPT-900
MIKASA MPT-36B
TOKU TKT-40A
TOKU VPT-900
TOKU VPT-1200
BRAND
Trowel Diameter [mm]
1800
910
1016
900
1110
Blade Dimension [mm]
350x150
345x205
411x190
350x150
450x150
130
50-100
50 -100
130
150
22,5/4000
-
5/4000
3,5/3600
3,5/3600
334
74
85
88
100
SPECIFICATION
Trowel Speed [rpm] Max Output [hp/rpm]
Weight [kg]
KATALOG ALAT BERAT
142 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
PE PRE-STRESS
EQUIPMENT
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
143
Sub Daftar Isi
PRE-STRESS EQUIPMENT
145. Pre-Stress Tools
KATALOG ALAT BERAT
144 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
PT 01 Pre-Stress Tools
Pre-Stress Tools
Deskripsi Alat Peralatan Prestress adalah alat-alat yang digunakan untuk menarik baja Wire Strand pada proses “Pre-cast Pre-tensioned” atau pada proses ”Pre-cast Post-tensioned”. Alat yang digunakan terdiri dari Jack dan Pompa, menggunakan sistem Hydraulic yang digerakkan oleh Pompa (Power Pack) yang menggunakan daya Listrik, yang dilengkapi dengan Pressure Gauge (Alat pengukuran tekanan) yang akurat.
Metode Kerja
Prestressing Grips (Baji untuk pengunci) Range of stressing grips untuk semua kabel baja prestressed concrete, dari ukuran wire strand. 3mm sampai wire strand. 18mm KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
145
Untuk menangani pekerjaan “Stretching the rod” pada beam. Stressing Jacks 30 Ton dibawah ini digunakan untuk menarik baja single wire strand.
PT
Pre-Stress Tools 01
Mono-Strand Tensioning Tool Operational Sequence
The sequence of operational of the double-acting 5DA1 tool is illustrated. Single-acting, spring-seat models are similar. Installation
Puiling Tendon
Seating Wedge
Reatraction
Typical Mono-Strand system set-up. ZU4908PB Electic Pump and the VM43-LPS Manual Valve for power-seating, 5DAT Stressing Jack, used for power-seat applications of 0,50 inch strand.
1 Nose 2 Wedge Seater 3 Gripper
Dimensions (in) Model No.
A
B
C 6,5
PT J5
21,0
9,0
PTJ6
22,0
10,2
7,0
5DA1
18,5
7,5
6,5
6DA1
18,5
8,5
6,5
3/8” NPTF ports: PTJ and DA power seat models inciude FZ-1055 fitting.
Tool Jack Selection (SeeMono-Strand Jack Section Capacity of this catalog for full product descriptions) (ton) Idea for slab-on-ground applications.
20
Idea for slab-on-ground applications with power seating.
20
Idea for elevated applications. Fast, double-acting with power seating.
30 30
Seater Type Spring Power
20 20 30
Nominal Strand (in) 0,50-0,52 0,60-0,62 0,50-0,52 0,60-0,62
Stroke (in) 10 10
0,50-0,52 Power
0,50-0,52 0,60-0,62
Stressing Jack Model Number PTJ5S PTJ6S PTJ5P PTJ6P 5DA1-AL
8,5
5DA1 6DA1
KATALOG ALAT BERAT
146 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
SE SPECIAL
EQUIPMENT
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
147
Sub Daftar Isi
SPECIAL EQUIPMENT
149. Jumbo Drill
KATALOG ALAT BERAT
148 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
SE 01 Power Trowel
Jumbo Drill Spesifikasi Teknis Drilling Coverage [m2] 48 - 160 Number of Booms [unit] 1-2 Hole diameter [mm] 74 - 334
Deskripsi Alat Mesin Bor Terowongan yang dikerjakan dengan cara konfensional (metode blasting) untuk menggali terowongan yang dikerjakan, dengan diameter lebih besar dari 5 (lima) meter. Pada umumnya peralatan pengeboran dalam Terowongan menggunakan penggerak dengan tenaga pneumatic yang tenaganya bersumber dari Air Compressor yang diletakkan di luar terowongan dan di hubungkan dengan pipa dan air hose sampai ke peralatan Drilling. Pada Terowongan yang ber diameter besar, peralatan Drilling, tersedia juga dengan tenaga Diesel atau Electric sebagai penggerak utamanya. Jumbo Drill adalah alat pengganti dari beberapa leg drill yang biasa digunakan pada pekerjaan terowongan yang masih menggunakan metode kofensional. Mesin-mesin terowongan yang lain yang terkait dengan penggalian terowongan adalah mesin pemuat hasil blasting, dan mesin pengangkut, yang biasanya di gerakkan dengan batteray dan Diesel.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
149
SE
Jumbo Drill 01
Metode Kerja 4. Peralatan untuk pemasangan Rock Bolt, guna memperkuat kondisi tanah yang baru di gali; 5. Peralatan Shot Crete (gunite machine) yang berguna untuk menyemprotkan concrete dry mix kedinding terowongan, yang telah dipasang penguatan rock bolt dan wiremesh.
Mesin Bor Terowongan yang dikerjakan dengan cara konfensional dilakukan metode blasting dengan cara bertahap minimal memerlukan peralatan antara lain : 1. Peralatan Drilling, dapat menggunakan Jumbo Drill untuk yang diameter besar dan yang diameter kecil dengan menggunakan Pusher Leg Drill. Peralatan pengeboran di terowongan dioperasikan semuanya dengan kombinasi hydraulic dan pneumatic, sehingga memerlukan Air Compressor untuk dapat menggerakkan alat tersebut; 2. Peralatan Pemuat material hasil blasting (Muck Loader); 3. Peralatan Pengangkut hasil galian Blasting bisa menggunakan lorry locomotif dengan penggerak batteray atau Dump Truck dengan penggerak mesin diesel. ATLAS COPCO BOOMER 282
FURUKAWA TH2200R
Mengingat kesehatan dan keselamatan kerja dalam terowongan, maka hal yang penting harus terjaga kondisi udara dalam terowongan. Untuk itu memerlukan supply udara segar dari Front Tunnel dengan menggunakan Blower yang dapat mengirim udara segar dengan volume udara segar yang cukup, yang di atur suplainya melalui air ducting. Jika terowongan bertambah panjang maka perlu air boster (Blower tambahan).
12,5 l/s at 7 bar
-
Number of Booms [unit]
1
2
Feed Extension Max [mm]
1.250
-
58 at 2.300 rpm
122,7 55 kw x 2
3.050 x 1990
-
290
-
Drilling Coverage [m2]
6,06 x 8,06
16,4 x 9,8
Hole Diameter [mm]
Min 4527
Min 4527
18,3
35,5
BRAND SPECIFICATION Air Suplly Capacity Max [l/s]
Power Rating [kW] H x W [mm] Ground Clearance [mm]
Weight [ton]
KATALOG ALAT BERAT
150 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
LE LIGHT
EQUIPMENT
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
151
Sub Daftar Isi
LIGHT EQUIPMENT
153. Light Tower 156. Generator Set 158. Portable Air Compressor
KATALOG ALAT BERAT
152 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
LE 01 Light Tower
Light Tower Spesifikasi Teknis Power [kW] 6 kw / 220 v / 50 Hz Lamp [unit] 4 x 1000 w Tower Lamp [m] 9,44
Deskripsi Alat Portable Light Tower adalah alat penerangan yang di gunakan di lapangan untuk yang bersifat mobile, seperti pada pekerjaan pemeliharaan jalan, proyek Irigasi dan pada lokasi disposal area.
Light Tower
SPECIFICATION Lamps [watt] Generator
TEREX RL 4
BRAND
Metal Halide 4x1000 Brushless 60HZ,6.0 kW
Engine [HP]
13,6
Fuel Capacity [liter]
114
Weight no Fuel [Kg]
789
Max. Heigth [m]
9,14
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
153
LE
Light Tower 01
ATLAS COPCO QLT 10M
Light tower BRAND SPECIFICATION CONSTRUCTION Trailer
MIG Welded, unibody-style four point leveling system
Tires
ST175/80 D13
Lights Lamps
Four metal halide
Wattage
1000 W per lamp
Luminosity
0.5 fc @ 7.5 acres [5.4 lm/m2 @ 30,400 m2]
OUTPUT POWER Output
60 Hz : 6 kW, 50 Hz : 6 kW
Voltage
60 Hz : 120 V, 50 Hz : 220 V
Amperage
60 Hz : 25 A @ 120 V, 50 Hz : 25 A @ 120 V
POWER SYSTEM Engine type
3-cylinder, 4-cycle, liquid-cooled diesel
Engine model
Kubota, Diesel D1105-E3BG
Engine Speed
1800 rpm
Engine EPA rating
Tier 4
Generator Type
Brushless / insulation H
Maximum power output
12.1 [9 kW]
Sound level at maximum load 71 dB at 23 feet [7m] Fuel tank capacity
30 gal. [114L]
Fuel consumption
0.88 gal/hr. [4,0L/h] w/ 4kW load
Runtime before refueling
30 to 35 hrs, approx.w/ 4kW load
Weight
1800 lbs [816,46 kg]
KATALOG ALAT BERAT
154 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
Chicago Pneumatic Lighting Tower BRAND SPECIFICATION
CHI PNEUMATIC CPLT M 10
LE 01 Light Tower
Lamps
Four Metal Halide
Wattage
1000 w per lamp
Engine Type
3-Cylinder, 4 Cycle Liquid -Cooled diesel
Amperage
25 A @ 120 V
Generator Insulation
H
Maximum Power Output
9 kw
Fuel Tank Capacity
114 liter
Fuel Consumption
1.67 l / hr
Height Tower
9,45 m
Weight
816,46 kg
Jcb Lighting Tower
watts lumens Max. Height [m] Mast Rotated [degree]
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
155
JCB LTM9
SPECIFICATION
JCB LT9
BRAND
4000
4000
360000
360000
9
9
360
360
LE
Generator Set 02
Generator Set Spesifikasi Teknis Kapasitas [kVa] 6,5 - 18
Deskripsi Alat Generator Set adalah mesin pPembangkit listrik yang digunakan untuk penerangan di lapangan / penerangan di kantor site atau untuk emergency power, yang digunakan pada kantor lapangan. Generator Set sebagai power supply pada Batching Plant, Asphalt Mixing Plant, dan pada Crushing Plant, serta pada pekerjaan Dewatering yang memerlukan jumlah pompa air yang jumlahnya cukup banyak dan kapasitas besar.
KATALOG ALAT BERAT
156 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
LE 02 Generator Set
Generator Set
CHICAGO PNEUMATIC CPDG 250
CUMMINS C17 D5 / X 2.5 G2
COOL POWER CUMMINS
COOL POWER MITSUBISHI
RUTRAINDO C25S
RUTRAINDO C2500S
BRAND
Capacity [kVa]
273,7
15
4-2500
4-2500
25/22.5
2500/ 2250
Frequency [Hz]
50
50
50
50
-
-
Voltage [vol]
-
220/380
-
-
-
-
RPM
-
1500
-
-
-
-
Phase
-
3
-
-
-
-
3,020
-
185016720
22512005
650-1250
17,000
SPECIFICATION
Weight [kg]
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
157
LE
Portable Air Compressor 03
Portable Air Compressor Spesifikasi Teknis Free Air Delivery [m3/min] 3,7 - 21,2 Operating Pressure [kgf/cm] 7 - 10 Berat [kg] 74 - 334
Deskripsi Alat Air Compressor sebagai Pembangkit tenaga untuk Pneumatic, yang digerakkan oleh Engine Diesel untuk jenis Portable, dan Air Compressor pada Industri biasanya penggeraknya dari Electric. Udara bertekanan tinggi yang dihasilkan air compressor disalurkan melalui air hose menuju ke peralatan yang memerlukan tenaga pneumatic.
KATALOG ALAT BERAT
158 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
LE 03 Portable Air Compressor
Aplikasi -
Untuk Penggerak Crawler Drill; Penggerak Rock Drill dan Leg Drill untuk pengeboran pada pekerjaan Blasting. Pekerjaan Shot Crete pada Tunnel; Pekerjaan pembongkaran Asphalt/Concrete dengan memakai Jack Hammer, dan Pick Hammer; - Pekerjaan Sand Blasting untuk pembersihan logam.
Elgi Piston Compressor Single and Two-Stage Compressor - Spesifications Piston Displacement
Model
lpm
cfm
Free Air Delivery lpm
cfm
Motor Power HP
Compressor
KW
rpm
Over Air Re- DiNo. of Weight celver menCylinsions ers liter
(LxBxH) mm
kg
Two-Stage (Maximum Pressure 12 kg/cm1 or 175 psi TS 03 120 HN
311
10,98
250
8,8
3
2,2
925
2
160
1480x 750x 1220
260
TS 03 120 HN
311
10,98
250
8,8
3
2,2
925
2
220
1730x 840x 1220
310
TS 05 120 HN
501
17,7
410
14,5
5
3,7
925
2
220
1480x 750x 1220
325
TS 07 120 HN
700
24,7
580
20,5
7,5
5,5
1050
2
220
1480x 750x 1220
355
*TS 10 120 HN
997
35,4
850
30
10
7,5
925
3
500
2080x 1050x 1220
540
*TS 150 120 HN
1535
54,3
1250
44,1
15
11
1150
2
500
2080x 1050x 1220
720
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
159
LE
Portable Air Compressor 03
INGERSOLL RAND C185 WKU
ELGI E 75 T
SPECIFICATION
CHICAGO PENEUMATIC CPS 400
BRAND
CHICAGO PENEUMATIC CPS 185
Portable Air Compressor
7 [100]
7 [100]
100
80-125 [5,58,6]
88 | 187 | 5,3
200 | 424 | 12
- | 490 | 14,6
185 [5,24]
3 X G3/4"
1 X G 1/2"+3 X G3/4"
-
0,75 [19]
36 [48]
97 [130]
75 [100]
49 [36,6]
Fuel Tank Capacity liter
80
185
-
21 [79]
Engine Oil Capacity liter
6.5
9
-
-
3,181
3,651
3,500
-
960 [2,116]
1,680 [3,704]
1,860
1977 [897]
Pressure bar [psi] Free Air Deliverry l/s |cfm | m3/min Air Outlet Valve Engine Power kW [hp]
Length with Horizontal Towbar [mm] Operational Weight kg [lb]
KATALOG ALAT BERAT
160 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
TP
TRANSPORTATION
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
161
Sub Daftar Isi
TRANSPORTATION
163. Dump Truck 165. Truck Mixer
KATALOG ALAT BERAT
162 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
TP 01 Dump Truck
Dump Truck Spesifikasi Teknis Dump Truck [m3] 7 - 20 Power [Ps] 130 - 260 Berat Maksimum [ton] 26 - 33,5
Deskripsi Alat Dump Truck adalah alat untuk mengangkut (houling) berbagai jenis material, pada jarak tertentu, dari lokasi pemuatan yang biasanya menggunakan Loader atau Excavator, sampai ketempat pembuangan/penimbunan. Dump Truk untuk pekerjaan konstruksi yang pengoperasiannya melalui jalan umumnya dengan kapasitas sekitar 12 sampai 26 Ton. Akan tetapi yang menggunakan jalan khusus proyek bisa menggunakan kapasitas yang lebih besar 30 - 40 Ton.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
163
TP
Dump Truck 01
TEREX TR 60
TEREX TA 400
CATERPILLAR CT 660
HINO FM 260 JM
MITSUBISHI FUSO FN 627
NISSAN CWB 6 BLLDN
UD TRUCK CWB 6 B
Dump Truck
Sistem Penggerak [l/s]
4x2
6x6
8x4
6x4
6x4
6x4
6x4
Wheelbase [mm]
4,17
2,595
-
3380 + 1300
5,450
4,350
4,350
Overall Length [mm]
9,13
11,117
-
7,330
8,525
7,800
7,800
Overall Height [mm]
3,97
3,945
-
2,700
2,685
2,961
2,961
Ground Clearance [mm]
660
605
-
-
250
265
265
Vehicle Tare Weight [kg]
30,600
31,390
-
6,435
6,880
8,360
8,360
Max Permitted Weight [kg]
95680
69,390
-
26,000
26,000
33,500
33,500
Engine Model
Cummins
Scania DC13
Cat® CT13 Engine
J08E-UF
6D163AT7
700 HP
444 HP
-
260 PS/2500 rpm
250 PS/2800 rpm
270 kW at 1,800 rpm
270 kW at 1,800 rpm
45,926
17,620
-
-
-
7,500
7,500
49754
24,760
-
-
-
13,000 /13,000
13,000 /13,000
35
23,5
-
20
20
20
20
BRAND SPECIFICATION
Maximum Output [ton] Permitted Weight at Front [mm] Permitted Weight at Rear [kg] Volume Bak [m3]
D13A/ D13A/ GH13,360 GH13,360 EC01 EC01
KATALOG ALAT BERAT
164 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
TP 02 Truck Mixer
Truck Mixer Spesifikasi Teknis Dump Truck [m3] 7 - 20 Power [Ps] 130 - 260 Berat Maksimum [ton] 4,15
Deskripsi Alat Truck Mixer adalah alat untuk mengankut beton ready mix pada jarak tertentu dari Batching plant sampai ketempat pengecoran berfungsi sebagai Agitator. Akan tetapi Truck Mixer juga dapat digunakan untuk mixing, bila pengisiannya menggunakan Batching Plant Type Dray. Pada saat pengisian, mixer harus di putar dengan kecepatan antara 10 - 18 Rpm dengan waktu antara 5 menit, kemudian mixer berfungsi sebagai agitator, sampai ketempat pengecoran.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
165
TP
Truck Mixer 02
Truck Mixer WM 800
WM 300
BRAND
Drum Capacity [m3]
13
3,5
Drum Agitating [m3]
8
2,5
Drum Mixing [m3]
7
2,5
10-18
2-18
Agitating [rpm]
2-5
2-5
Discharge [rpm]
5-15
2-15
Hydraulic Pump [kg]
PV,23
Pv 20
Hydraulic Motor
MF,22
Mv 20
Berat Mixer Kosong [kg]
3,050
-
Engine penggerak [mm]
HINO 260 JM
HINO DUTRO
SPECIFICATION
Charging /Mixing [rpm]
HINO FM 260 JM FM8JKKM-RGJ
HINO Dutro 130 HD Mixer WU342R-HKMTJD3M
PERFORMANCE
Kecepatan Maks. Daya Tanjak
86 [km/jam] 47,1
103 33,6
MESIN
Model TenagaMaks Momen Putir Maks JumlahSilinder Isi Silinder
J08E-UF 260/2500 [Ps/rpm] 76/1500 [Kgm/rpm] 6 7684
W04D-TR 130/2500 37.0/1800 4 4.009
TRANSMISI
Tipe
ZF-9S1110TD
5 speeds
KEMUDI
Tipe Radius Putar Min.
Integral Power Steering 7,6 [m]
Recirculating ball Screw 5,8
TANGKI SOLAR
Kapasitas
200 [L]
100
KATALOG ALAT BERAT
166 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
ST SURVEYING
AND TESTING
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
167
Sub Daftar Isi
SURVEYING
AND TESTING
171. Auto Levels
KATALOG ALAT BERAT
168 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
ST 01 Auto Levels
Auto Levels sharper images especially in low-light conditions. The AP-8 model auto level features a 28x high magnification telescope, the AC-2S has a 24x telescope, and the AX-2S has a 20x telescope. All three models offer minimum focusing down to 2.46 ft (0.75 m) for better performance in tight spots or on steep.
Deskripsi Alat Auto Levels AP/AC/AX Series : • Three models to choose from: AP-8/ AC2S/AX-2S • Compact and lightweight • Water-resistant construction • Magnetic dampened automatic compesator • Horizontal tangent knobs with unlimited range • Smooth, precise pointing and angular measurement • Detachable eyepiece lens
Deskripsi Alat NIVO™ C Series Survey Pro software onboard Windows CE touch-screen High quality Nikon optics 1”, 2”, 3” and 5” angle accuracies Prism and reflectorless measurements Easy-to-use 2nd face keypad Hot swappable batteries Compact, rugged, and lightweight Cable-free Bluetooth® Optional laser plummet
AP/AC/AX Series auto levels are easy to set up and use All three models can attach to both flat-head and spherical-head tripods. Horizontal tangent knobs with an unlimited range ensure smooth, precise pointing and angular measurement, and you can operate them with either hand.
• • • • • • • • •
The detachable eyepiece lens lets you use an optional diagonal eyepiece prism for working in extremely close or steep quarters. Nikon optics effectively let in more light, so you see brighter,
Nikon’s next generation total station is the Nivo™ Total Station, available in two exciting lines: the Nivo C Series and Nivo M Series.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
169
ST
Auto Levels 01
Both of the Nivo series are the absolute leaders for go anywhere measurement tools. Compact in size and lightweight, they are convenient to carry over long distances. All Nivo models are supported with legendary Nikon high clarity optics, allowing clearer images inbright and low light conditions, making measurements easy and reducing eye stress. The fast, long range EDM measures in both prism and reflectorless modes. Measure precisely to objects up to 500 m away without the need for a prism*. Nivo models come standard with a traditional optical plummet which can be upgraded to a laser plummet. All models include a lumi guide for stakeout assistance. The Nivo C Series is designed with a featurepacked Windows® CE touch-screen interface. Field application software functions are supported by the world class Spectra Precision® Survey Pro™ field software for all your surveying and construction measurement needs. All Nivo C Series solutions are designed with high productivity in mind, including a dual face display for efficient high precision angle and distance measurements. Work all day long with endless power using hot swappable batteries, you’ll never need to worry about interrupting your workflow to change a battery again. To assist you with the multitude of data needs of the 21st century, the Nivo C Series includes: • Support for USB memory sticks • Wireless cable-free Bluetooth • connections to external data collectors
• USB High-speed data transfer port The Nivo C Series is available in 1”, 2”, 3” and 5” models to meet your specific accuracy needs.
Deskripsi Alat Salah satu fitur total station sokkia seri CX adalah teknologi RED-tech™ yaitu telnologi EDM (electronic distance measuremen) yang powefull dan akurat, dengan kemampuan mengambil data sejauh 500 m (tanpa prisma) dan 4000 m (dengan prisma) dengan waktu pengukuran tercepat di kelasnya. Hal ini akan membatu keleluasaan dalam melakukan pengukuran. Total station sokkia Seri CX (CX-101, CX-102, CX-103, CX105, CX-107) juga dilengkapi dengan technology TShierld™ yang merupakan sistem komunikasi berbasis telematika untuk menjaga keamanan alat dari jarak jauh. KATALOG ALAT BERAT
170 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
ST 01 Auto Levels
Auto Levels TS01103, CX-105, CX-107) menggunakan batrey dengan ketahanan hingga 36 jam (terlama dibidangnya) sehingga pekerjaan lapangan menjadi lebih leluasa. Fitur /kemmpuan total station sokkia seri CX (CX-101, CX-102, CX-103, CX1-5, CX107): • USB Port untuk memudahkan transfer data • LCD yang lebar untuk memudahkan pengoperasian dan melihat grafik dengan leluasa. • Built in laser pointer • Waktu pengukuran yang cepat (o ,9 sec) • Jarak pengukuran reflektorles 0,0m-500m • Akurasi tetap terjamin walaupun menggunakan reflector sheed • Internal memory 10.000 detik • USB flash memory hingga 8 GB • Hanya menggunakan battrey BDC70 dengan daya tahan sampai 36jam/ 1 minggu hari kerja • Bisa menggunakan eksternal battrey: BDC60 dengan daya tahan 44 jam atau BDC61 dengan daya tahan hingga 89 jam. • Triger key, yaitu sebuah tombol yang berada sebelah kanan alat untuk memudahkan pengukuran, di mana pengguna tidak perlu melihat kontrol panel untuk membidik. • Guide Light (hijau dan merah) memudahkan stake out dengan jarak hingga 150 meter hingga 150 meter.
Deskripsi Alat The Topcon GT1 The Topcon GTS-255 Total Station is a com-pact and durable optical instrument for recording precise distance and angle mea-surements with 2-second accuracy. As part of Topcon’s new GTS200 series, this total station is ideal for land surveying and construction stake-out and works with a variety of prisms and data collectors for long-range distance measurements. Accurate and Reliable Along with 5-second accuracy, the Topcon GTS-255 has 30x magnification allowing sur-veyors to read slope and horizontal distances up to 7,500 feet with a single prism and take angle measurements to as little as 0.3 second. This field surveying instrument features an enhanced absolute encoder that can recall its last position as soon as the power is turned on. It also has a tilt sensor and dual-axis com-pensator for perfect leveling and an optical plummet to precisely mark the total station’s location.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
171
ST
Auto Levels 01
Survey Software and Memory With onboard software built-in, measuring points for calculating or processing is fast and easy. And with 24,000 points of internal TS01 and easy. And with 24,000 points of internal memory, the GTS252 total station can store large amounts of field data, which can then be transferred using a standard Topcon 9-pin cable to your PC or data collector. Functionality and Features This Topcon total station comes standard with a dual display and alphanumeric keyboard for fast data entry. The IP-54 environmental rating protects it against dust and water splashes, while the rechargeable Ni-MH battery provides up to 9 hours of continuous distance and angle measuring, or up to 40 hours measuring angles only!
onboard programs and plenty of data storage, this land surveying tool provides a value priced measuring solution. Product Highlights • • • • • • •
2-second accuracy 24,000-point internal memory Optical plummet Serial 9-pin connection 9-hour battery life Water resistant and dustproof to IP-54 Illuminated dual LCD display and keyboard
Compatible with Topcon Data Collectors For more advanced layout tasks, the GTS-252 can be used with any of Topcon’s field controllers capable of running MAGNET Field software, such as the To con Tesla, FC-2600, FC-250, FC-236 and FC-25. This GTS252 total station package comes with a lens cap, tool kit with case, plastic rain cover, silicon cloth, battery, battery charger, carrying case and a 2-year manufacturer’s warranty. The excellent precision and durability of the Topcon’s GTS-252 total station makes it perfect for every day surveying. With 2-second angular accuracy, long range distance measurements,
KATALOG ALAT BERAT
172 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
BAB IV ANALISA
HARGA SATUAN
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
173
BAB IV
ANALISA
HARGA SATUAN
175. Analisa Pemilihan Alat 187. Perhitungan Biaya 192. Perhitungan Tarif Alat 211. Perhitungan Produksi
KATALOG ALAT BERAT
174 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
AH 01 Analisa Pemilihan Alat
Analisa Pemilihan Alat Kehadiran alat-alat besar didalam melaksanakan suatu proyek pada tahap pembangunan dewasa ini sangat membantu manusia dalam mencapai beberapa maksud, seperti:
bukan saja mengakibatkan tidak tercapainya maksud-maksud yang diharapkan seperti tersebut diatas. Akan tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan terhadap alat itu sendiri.
1. Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan, terutama pada pekerjaan pekerjaan yang sedang dikejar target penyelesaiannya.
Dalam buku ini dibahas mengenai :
2. Melaksanakan jenis pekerjaan yang suka atau tidak dapat dikerjakan oleh tenaga manusia. 3. Karena alasan efisien keterlambatan tenaga kerja, keamanan dan faktorfaktor ekonomi lainnya. Namun demikian, tidak sembarang alat-alat besar dapat digunakan untuk mencapai maksud-maksud tersebut. Akan tetapi alat tersebut harus dipilih yang tepat guna dan ekonomis, dimana alat tersebut harus sesuai dengan kondisi pekerjaan, mampu berproduksi tinggi dengan biaya yang relatif rendah. Buku ini disusun sebagai dasar pemilihan alat besar yang tepat guna dan ekonomis untuk suatu jenis pekerjaan tertentu. Serta dimaksudkan dapat berguna bagi mereka yang dalam pekerjaan sehari-harinya berkecimpung dalam masalah alat-alat besar. Sehingga diharapkan nantinya, akan diperoleh gambaran mengenai faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan alat-alat besar dikaitkan terhadap aplikasi dan produksinya. Sebab, pemilihan yang tidak sesuai terhadap alat yang dipergunakan, KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
175
Segi teknis : • Penggunaan jenis alat-alat besar & attachment • Sifat sifat material • Medan kerja lingkup pekerjaan • Cara pemilihan alat-alat besar dikaitkan dengan faktor yang mempengaruhi. • Perhitungan produksi alat Segi ekonomis : • Perhitungan biaya pemilikan dan operasi • Memperbandingkan ekonomisasi jenis alat berlainan untuk jenis pekerjaan yang sama • Faktor-faktor lain yang mempengaruhi segi ekonomis alat. Pada bagian akhir buku ini, diberikan contoh kasus proyek dalam menentukan armada alat-alat besar yang terdiri dari alat pilihan dan kesesuaian alat yang satu dengan yang lain.
Medan Pekerjaan & Sifat Material Pekerjaan Aplikasi alat-alat besar tidak dapat dipisahkan dari kondisi medan kerja dan sifat phisik material. Karena kedua keadaan diatas akan banyak menentukan segi teknis jenis alat apa yang tepat digunakan. Alat yang dipergunakan pada medan kerja yang berbatu dan bergelombang akan sangat lain dengan alat yang dipergunakan
AH
Analisa Pemilihan Alat 01
pada medan kerja lunak berlumpur. Demikian pula alat yang dipergunakan mengerjakan material yang berat akan lain dengan yang ringan. Kondisi suatu medan kerja umumnya tercipta oleh keadaan alam dan jenis material yang ada didalamnya. Hubungan aplikasi alat-alat berat terhadap kondisi medan kerja dan sifat phisik material dapat digambarkan dalam skematik dibawah ini : Yang dimaksud dengan material dalam bidang aplikasi alat-alat berat disini adalah meliputi tanah, batuan, galian tambang, vegetasi (pohon, semak belukar dan alang-alang) dan bangunan. Sifat phisik material ini berpengaruh terhadap operasi alat-alat besar, terutama dalam : • Menentukan jenis alat yang akan digunakan dan takaran kapasitas produksinya. • Perhitungan volume pekerjaan • Kemampuan kerja alat pada kondisi medan kerja/kondisi material yang ada. Jadi dengan ketidak sesuaian alat dengan kondisi medan kerja / kondisi material, akan menimbulkan kesulitan berupa tidak efisiennya alat yang otomatis, akan menimbulkan kerugian karena banyaknya loss time. Beberapa sifat phisik material yang penting untuk diperhatikan dalam hubungannya dengan aplikasi alat besar adalah :
1. Pengembangan & penyusutan material (swell factor) 2. Berat material 3. Bentuk material 4. Kohesivitas material 5. Kekerasan material 6. Daya dukung material 7. Jarak angkut.
Pengembangan & Penyusutan Material Yang dimaksud dengan pengembangan dan penyusutan material adalah perubahan (penambahan atau pengurangan) volume material, apabila material tersebut diganggu dari bentuk aslinya (digali, dipindahkan, diangkut atau dipadatkan). Perubahan volume tersebut akan diikuti pula dengan perubahan dari densiti material, atau dengan kata lain, faktor pengembangan & penyusutan volume sama dengan faktor perubahan densiti material dalam kondisi yang sama. Berdasarkan adanya perubahan tersebut pengukuran volume maupun densiti material dibedakan atas : a. Keadaan asli (baik, insitu). Yaitu keadaan material yang masih alam dan belum mengalami gangguan teknologi (lalu-lalang peralatan, digali, dipindahkan, diangkut atau dipadatkan). Dalam keadaan seperti ini, butiranbutiran material yang dikandungnya masih terkonsolidasi dengan baik. b. Keadaan gembur (loose) Material yang telah tergali dari tempat asalnya (kondisi asli), akan mengalami KATALOG ALAT BERAT
176 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
AH 01 Analisa Pemilihan Alat
perubahan volume, yaitu mengembang. Hal ini terjadi karena adanya penambahan rongga udara diantara c. Keadaan padat (compact) butiran-butiran material, dengan Keadaan ini akan dialami oleh material demikian volumenya menjadi lebih yang mengalami proses pemadatan besar(pemampatan), sedangkan beratnya dimanatetap. volumenya menyusut.
c. Keadaan padat (compact) Perubahan volume terjadi karena Keadaan ini akan dialami rongga oleh material adanya pengurungan udara yang diantara mengalami proses pemadatan butiran – butiran material (pemampatan), dimana volumenya tersebut. menyusut. Perubahan volumematerial terjadi Dalam keadaan ini, volume karena adanya rongga akan menjadipengurungan lebih kecil, sedangkan udaraberatnya diantara butiran-butiran tetap. material tersebut. Dalam keadaan ini, Susunan material beserta perubahannya volume material akan menjadi lebih dapat digambarkan sebagai berikut : kecil, sedangkan beratnya • Susunan material terdiritetap. dari partikel –
partikel (butiran – butiran) yaitu butiran
Susunan material beserta material, udara dan air.perubahannya dapat digambarkan sebagai berikut : asli • Perubahan volume dalam keadaan (bank)material menjadi gembur (loose) dan padat • Susunan terdiri dari partikel(bank). partikel (butiran-butiran) yaitu butiran material, udara dansuatu air. volume pekerjaan Untuk menghitung • perhitungan Perubahan volume volumematerial dalam dibedakan keadaan asli atas : (bank) menjadi gembur (loose) dan • Volume keadaan asli atau Bank Cubic Meters (BCM) padat (bank). • Volume keadaan gembur atau Loose Meters (LCM) Untuk Cubic menghitung suatu volume pekerjaan • Volume keadaan padat ataudibedakan Compacted perhitungan volume material Meters (CCM)
atas : • Volume keadaan asli atau Bank(swell Cubic Sedangkan faktor pengembangan factor) dapat dilihat pada tabe konversi + volume Meters (BCM) disamping berikut ini. Loose • tanah/material Volume keadaan gembur atau Cubic Meters (LCM) • Volume keadaan padat atau Compacted Meters (CCM) Sedangkan faktor pengembangan (swell factor) dapat dilihat pada tabel konversi + volume tanah/material disamping berikut ini.
KATALOGALAT ALATBERAT BERAT KATALOG 144 KONSTRUKSI2013 2013 177 KONSTRUKSI KementrianPekerjaan PekerjaanUmum Umum Kementerian
Tabel Tanah Konversi Volume
Tabel Tanah / Material Tanah Konversi Volume Tanah/Material Material
Tanah Berpasir
Tanah Biasa
Tanah Liat
Tanah Campur Kerikil
Kerikil
Kerikil Besar & Padat Pecahan Batu Kapur, Batu Pasir dll Pecahan Granit, Cadas Keras dll
Pecahan Cadas
Dari Bentuk
Asli
Menjadi Bentuk Gembur Padat
Asli
1.00
1.11
0.99
Gembur
0.90
1.00
0.80
Padat
1.05
1.17
1.00
Asli
1.00
1.25
0.90
Gembur
0.80
1.00
0.72
Padat
1.11
1.39
1.00
Asli
1.00
1.25
0.90
Gembur
0.70
1.00
0.63
Padat
1.11
1.59
1.00
Asli
1.00
1.18
1.08
Gembur
0.85
1.00
0.91
Padat
0.93
1.09
1.00
Asli
1.00
1.13
1.03
Gembur
0.88
1.00
0.91
Padat
0.97
1.10
1.00
Asli
1.00
1.42
1.29
Gembur
0.70
1.00
0.91
Padat
0.77
1.10
1.00
Asli
1.00
1.65
1.22
Gembur
0.61
1.00
0.74
Padat
0.82
1.35
1.00
Asli
1.00
1.70
1.31
Gembur
0.59
1.00
0.77
Padat
0.76
1.30
1.00
Asli
1.00
1.75
1.40
Gembur
0.57
1.00
0.80
Padat
0.71
1.24
1.00
55
AH
Analisa Pemilihan Alat 01
Berat Material Berat adalah suatu sifat yang dimiliki oleh setiap material. Kemampuan suatu alat berat untuk melakukan pekerjaan seperti mendorong, mengangkat, menarik, mengangkut dan lain-lain, akan sangat dipengaruhi oleh berat material tersebut.
ruang yang ditempati. Sedangkan material yang berbutir kasar dan berbongkah-bongkah akan lebih kecil dari nilai volume ruangan yang ditempati, hal ini terjadi karena jenis material ini akan membentuk rongga-rongga udara yang memakan sebagian dari ruangan tersebut.
Analisa Pemilihan Alat
Berat Materialsetiap alat berat Pada umumnya, Berat adalah suatu sifat yang dimiliki oleh mempunyai batasan kapasitas, volume setiap material. Kemampuan suatu alat berat tertentu, sehingga pengertian berat untuk melakukan pekerjaan seperti menmaterial juga akan dipengaruhi oleh dorong, mengangkat, menarik, mengangkut densiti material. dan lain – lain, akan sangat dipengaruhi oleh berat material tersebut.
Berapa material yang mampu ditampung oleh suatu ruangan/tempat. Dapat Berapa material yang mampu ditampung dihitung dengan cara mengkoreksi jenis oleh suatu ruangan/tempat. Dapat dihitung bentukcara material yang menempati dengan mengkoreksi jenis bentuk tersebut material dengan suatu faktor yang disebut : yang menempati tersebut dengan suatu faktor
yang disebut : • Bladefactor factor untuk jenisjenis alat yang • Blade untuk alat yang memakai blade memakai blade • Bucket factor untuk jenis alat yang • Bucket factor untuk jenis alat yang memakai bucket memakai bucket • Payload factor untuk jenis alat • Payload factor untuk jenis alat pengangkut
Contoh pengaruh berat material terhadap Pada umumnya, setiap alat berat mempunyai kemampuan operasi alat berat adalah : batasan kapasitas, volume tertentu, sehingga • Wheel Loader akan jungkit waktu pengertian berat material jugapada akan dipenmemuat biji besi, sedangkan untuk garuhi oleh densiti material. tanah biasa tidak. pengangkut Besarnya faktor tersebut Contoh pengaruh berat material terhadap Besarnya faktor tersebut dapat dilihat pada • Bulldozer kelas kecil tidak mampu dapat dilihat pada tabel dibawah ini kemampuan operasi alat berat adalah : tabel dibawah ini mendorong stock pile sedang• Wheel Loader akanbantuan jungkit pada waktu kan untuk tanah dapat beroperasi memuat bijibiasa besi, sedangkan untuk tanah 1.1.Blade Bladefaktor faktor untuk untuk bulldozer bulldozer denganbiasa baiktidak. • Bulldozer kelas kecil tidak mampu • Dump Truck tidak mampu menanjak Kondisi Blade Faktor mendorong stock pile bantuan Operasil pada waktu mengangkat penuh batuan, sedangkan untuk tanah biasa dapat sehingga terpaksa volumenya harus Blade mendorong beroperasi dengan baik penuh untuk tanah dikurangi Mudah • Dump Truck tidak mampu menanjak 1.10 - 0.90 yang lepas (loose), Digusur • Bulldozer tidak mengangkat mampu penuh menyarad pada waktu batuan, kandungan airnya sehingga terpaksa volumenya harus rendah log yang besar sekali.
dikurangi • Bulldozer tidak mampu menyarad log Bentuk Material yang besar sekali.
Bentuk material ini didasarkan pada ukuran butir material yang akan Bentuk Material mempengaruhi susunan butir-butir Bentuk material ini didasarkan pada ukuran material dalamyang suatu volume butir material akankesatuan mempengaruhi susuatau tempat. nan butir – butir material dalam suatu kesatu-
Sedang
Blade tidak mendorong penuh tanah, untuk tanah dengan campuran pasir atau tanah lepas
0.90 - 0.70
Agak Sukar Digusur
Untuk tanah liat yang kandungan airnya tinggi, pasir tercampur kerikil, tanah liat yang keras
0.70 - 0.60
Sukar
Untuk batuan hasil ledakan atau batuan berukuran besar dan tertanam kuat pada tanah
0.60 - 0.40
an volume atau tempat.
Material yang butirnya Material yang kondisi kondisi butirnya halushalus dan sedanragam, seragam, kemungkinan besar isinya kemungkinan besar isinya dapat sama dapat sama dengan besarnya volume dengan besarnya volume ruang yang ditempati.
Sedangkan material yang berbutir kasar dan berbongkah – bongkah akan lebih kecil dari nilai volume ruangan yang ditempati, hal ini terjadi karena jenis material ini akan mem-
KATALOG ALAT BERAT
178 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
AH 01 Analisa Pemilihan Alat
2. Bucket factor (faktor muat) untuk Kekerasan BeratMaterial Material 2. Bucket factor (faktor muat) untuk wheel loader dan dozer Material yang keras akan wheel loader dan dozer shovel shovel lebih sukar dikayak, digali, Material atau dikupas oleh alatyang berat. keras akan lebih sukar Hal inidikayak, akan menurunkan digali, atau dikupas oleh alat Faktor Muat produktivitas alat. Material Kelompok Material berat. Hal akan menurunkan Tanah Tebing Tanah Gembur yang umumnya keras adalah ini batu – batuan. Batuan dalam produktivitas alat. Material yang umumnya Butir Campuran Lembab 0.95 - 1.00 0.95 - 1.00 pengertian pemindahan tanah terbagikeras dalam tiga batuan batu-batuan. Batuan dalam adalah dasar, yaitu : 0.95 - 1.00 < 3 mm pengertian pemindahan tanah terbagi a. Batuan Beku: sifatnya keras, padat, pejalbatuan dan dalam tiga dasar, yaitu : 0.85 - 0.90 3 - 9 mm Butir Seragam
0.85 - 0.90
Material Hasil Peledakan
12 - 20 mm
0.90 - 0.95
> 24 mm
0.85 - 0.90
Baik
0.80 - 0.85
Sedang
0.75 - 0.80
Buruk
0.60 - 0.65
c. Batuan Metamorf : Umumnya
Lempung Lembab
1.00 - 1.10
Tanah, Batu Besar, Berakar
0.80 - 1.00
Material yang bersifat mengikat
0.85 - 0.95
Kohensivitas Material
Kohensivitas Material Yang dimaksud kohensivitas material adalah daya lekat atau
kemampuan saling mengikat diantara butir – butir
Yang dimaksud kohensivitas material Material yang kohisivitas tinggi akan mudah menggunung. Jadi apabiladaya material ini berada suatu tempat, akan munadalah lekat ataupada kemampuan saling jung. Volume material yang menempati ruangan ini ada kemumengikat diantara butir-butir ngkinan bisa melebihi volume ruangtannya. Umpamanya tanah liat. Sedangkan material dengan kohesivitas yang kurang baik, misalnya pasir, apabila menempati suatu ruangan akan sukar Material yang kohisivitas akan mudah menggunung. Melainkan cenderungtinggi peres/rata.
menggunung. Jadi apabila material ini berada pada suatu tempat, akan munjung. Volume material yang KATALOG ALAT BERAT menempati ruangan ini ada kemungkinan KONSTRUKSI 2013 146 bisa melebihi volume ruangtannya. Umpamanya tanah liat. Sedangkan material dengan kohesivitas yang kurang baik, misalnya pasir, apabila menempati suatu ruangan akan sukar menggunung. Melainkan cenderung peres/rata. Kementrian Pekerjaan Umum
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
179
kokoh b. Batuan Sedimen: merupakan perlapisan a. Batuan Beku : sifatnya keras, padat, yang lunak sampai pejal dan kokoh dengan keras, ringan dan bersifat lepas b. Batuan Sedimen : merupakan perlapisan c. Batuan Metamorf: yangperlapisannya lunak sampai dengan keras, ringan Umumnya keras, padat dan tidak lepas dan bersifat teratur
Nilai kekerasan tanah diukur perlapisannya dengan menggunakan Ripper keras, padat dan tidak meter/Seismic Test Meter. teratur Besarnya nilai ditunjukkan dalam satuan m/dt. (Satuan Seismic Wave Velocity batuan). Nilai kekerasan tanah diukur dengan Untuk mengetahui alat besar apa yang sesuai berdasarkan menggunakan Ripper meter/Seismic nilai Seismic Wave Velocity Testdapat Meter. Besarnya nilai ditunjukkan batuannya, dilihat pada tabel dibawah : dalaminisatuan m/dt. (Satuan Seismic Wave
Velocity batuan). Untuk mengetahui alat besar apa yang sesuai berdasarkan nilai Seismic Wave Velocity batuannya, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Daya Dukung Tanah Adalah kemampuan tanah untuk mendukung alat yang berada diatasnya. 57 Apabila suatu alat berada diatas tanah, maka alat tersebut akan memberikan “Ground Pressure”, sedangkan perlawanan yang diberikan tanah adalah “Daya Dukung”. Jika Ground Pressure alat lebih besar dari daya dukung tanah, maka alat tersebut akan terbenam. Nilai daya dukung tanah dapat diketahui dengan cara pengukuran
AH
Analisa Pemilihan Alat 01
/test langsung dilapangan. Alat yang umum digunakan untuk test daya dukung tanah disebut “Cone Penetrometer” Untuk mengetahui alat besar apa yang sesuai berdasarkan daya dukung tanahnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Kode Indeks
Jenis Alat
Daya Tekan Alat
< 22
Extra Swamp Dozer
0,15-0,30
-4
Swamp Dozer
0,20-0,30
4-5
Small Dozer
0,30-0,60
5-7
Medium Dozer
0,60-0,80
7-10
Large Dozer
0,70 -1,30
10-13
Motor Scraper
1,30-2,85
> 15
Dump Truck
> 3,20
Hal-Hal Lain yang Perlu Diperhatikan Dalam memilih A2B yang harus diperhatikan pula adalah tentang iklim dan curah hujan, karena hal ini disamping untuk mengetahui sampai batasan mana landasan kerja itu bila terkena air hujan akan rusak atau tidak, juga untuk melihat apakah hal ini cukup mengganggu kelangsungan kerja A2B nantinya. Juga dari iklim dan curah hujan akan terlihat berapa waktu tersedia yang sebenarnya mengingat adanya curah hujan didaerah tersebut.
Iklim & Curah Hujan Diperhatikan Besar curah hujan dan hari hujan akan membatasi hari kerja pengoperasian alat-alat berat. Jumlah hari hujan dan curah hujan perlu dicatat untuk mengetahui jumlah hari kerja yang benar-benar tersedia didaerah yang bersangkutan. Tabel dibawah ini menunjukkan jumlah hari yang hilang selama menunggu tanah menjadi kering setelah hujan agar dapat dioperasikan kembali. Curah Hujan (mm/hari)
Jarak Angkut Pemilihan alat-alat besar untuk transportasi sangat ditentukan oleh jarak angkut dan kondisi jalan yang akan dilalui. Pengangkutan suatu material dengan dump truck, akan berbeda pemilihannya dengan bulldozer, wheel loader atau motor scraper. Skematik pemilihan A2B berdasarkan jarak angkut adalah sebagai berikut :
Kondisi Tanah
<3
3-10
11-30
>30
Batu Kerikil, Batu Tak Tersaring
0
0
0-0.5
1
Tanah Pasir
0
0
0,5-1
1,5-2
Tanah Liat
0
1-1,5
1,5-2
2-3
0-0,5
1,5-2
2-3
3-4
Tanah Lempung
KATALOG ALAT BERAT
180 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
AH 01 Analisa Pemilihan Alat
Waktu Penyelesaian
Volume Pekerjaan
Waktu penyelesaian pekerjaan atau sering disebut dengan target waktu yang ditetapkan untuk mengerjakan suatu proyek pemindahan tanah mekanis, sangat dipengaruhi oleh iklim/curah hujan.
Yaitu jumlah material yang harus dipindahkan, atau yang harus ditimbun, dihitung dalam m3 atau ton. Dengan menggabungkan data volume pekerjaan dengan waktu pengerjaan (penyelesaian pekerjaan) akan didapat target volume pekerjaan.
Jumlah Hari
Hari Kerja
Jam Kerja
Januari
31
20
260
Februari
28
20
260
Maret
31
20
260
April
30
26
338
Mei
31
27
351
Juni
30
28
364
Juli
31
29
377
Agustus
31
29
377
September
30
30
390
Oktober
31
29
377
Nopember
30
28
364
Desember
31
24
312
Total
366
310
4.030
Bulan
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
181
Target volume pekerjaan =
Volume pekerjaan Waktu pengerjaan
= ton / jam atau m3/jam
Persyaratan Pekerjaan Bulldozer Misalnya mengingat daerah kerja terletak didekat pemukiman penduduk, maka untuk terapan alat-alat berat diperlukan persyaratan-persyaratan untuk keselamatan lingkungan.
Tenaga Kerja Lokal Dibutuhkan penyerapan tenaga menengah sampai kebawah, untuk pekerjaan seperti : • Pembantu mekanik • Pembantu operator • Pembantu foreman • Tenaga administrasi dan lain sebagainya Apabila tenaga kerja tersebut diatas tersedia disekitar lokasi proyek, hal ini akan memberikan keuntungan, baik dari segi biaya maupun dari segi sosial. Berarti tenaga kerja mudah diperoleh sekaligus meningkatkan taraf hidup penduduk lokal.
AH
Analisa Pemilihan Alat 01
Kapasitas Produksi Alat & Estimasi Jumlah Alat Setelah mengetahui peralatan vs kondisi kerja (landasan kerja), maka dapat dipilih jenis peralatan yang sesuai dengan kondisi input data. Sedang langkah selanjutnya adalah menentukan atau menganalisa kapasitas A2B, karena dengan diketahuinya kapasitas produksi peralatan, berarti jumlah peralatan yang digunakan akan diketahui juga. Untuk mendapatkan nilai yang sesuai dengan hasil yang nyata dilapangan, maka dalam kalkulasi harus dimasukkan faktor koreksi yang diperkenankan dan layak diterapkan untuk kondisi Indonesia.
Kapasitas Produksi Bulldozer Kapasitas buldoser dapat ditentukan dengan ukuran dari beban yang didorong oleh blade. Apabila buldoser digunakan untuk menggusur beban (misalnya tanah, pasir dan sebagainya) dalam saluran atau parit dengan tinggi yang sama dengan bladenya, maka blade dari buldoser itu akan terisi penuh menurut panjang dan tingginya. Walaupun bentuk dari tanah yang didorong dibagian depan mempunyai kemiringan yang tidak teratur, tetapi dapat diperkirakan equivalent dengan kemiringan 2:1. Tetapi apabila menggusur material tidak dalam saluran atau parit, kapasitas blade akan menurun. Angka penurunan ini tergantung dari jenis blade, jenis material dan faktor kekerasannya.
Dengan mengetahui kapasitas blade dari buldoser, maka produksinya dapat dihitung dengan cara seperti berikut : a. Kapasitas Produksi KP = PMT x FK KP = Kapasitas Produksi PMT = Produksi Maksimum Teoritis (efisiensi 100 %) FK = Faktor Koreksi b. Produksi Maksimum Teoritis PMT = KB x T KB = Kapasitas Blade T = Jumlah trip perjam c. Trip tiap jam 60 T = Ct Ct = Cycle time / waktu siklus (menit) d. Cycle time / Waktu siklus Ct = J F R Z
J + J +Z FR
= Jarak kerja (m) = Kecepatan maju (m/menit) = Kecepatan mundur (m/menit) = Waktu tetap untuk pindah transmisi (menit)
Jadi ringkasan rumus untuk menghitung kapasitas produksi bulldozer adalah : KP =
KB x 60 x FK KB/JAM J + J +Z FR
Contoh: Hitunglah kapasitas produksi dari suatu buldoser dengan data sebagai berikut :
KATALOG ALAT BERAT
182 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
AH 01 Analisa Pemilihan Alat
Jenis buldoser D85A-18 yang dilengkapi dengan straight tilt dozer, rops canopy dan rigid type drawbar. Material berupa tanah biasa dengan kondisi medan rata dan kering, dengan jarak gusur 30 m. Jawab : 1. Berat total D85A-18 beserta kelengkapannya = 24530 kg. 2. Kapasitas blade = L x H2 x Blade faktor = 3,725 x (1,315 x 1,315) x 0,9 = 5,80 LCM 5,80 Atau = = 4,64 BCM 1,25 3. Berat beban = KB x berat material = 4,64 x 1780 kg = 8259,2 kg Berdasarkan analisa beban dan tenaga, kecepatan dorong dapat ditentukan dengan menggunakan diagram drawbar pull vs travel speed, maka buldoser masih dapat bekerja dengan transmisi F2 dengan kecepatan 4,78 km/jam. Drawball pull yang dapat digunakan, dihitung berdasarkan koefisien traksi alat terhadap medan kerjanya, yatiu sebesar 0,90. Maka Traksi kritis = Berat total x koefisien traksi = 24530 x 0,90 = 22,077 kg Ternyata beban masih lebih kecil dari traksi kritis, berarti buldoser masih dapat bekerja dengan kecepatan seperti tersebut diatas. Untuk kecepatan mundur dengan jarak gusur 30 meter dapat menggunakan transmisi R2 dengan kecepatan : 0,85 x 7, km/jam = 6,54 km/jam.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
183
Kapasitas Produksi Buldoser : KP =
KB x 60 x FK
J + J +Z FR
FK : Efisiensi waktu Efisiensi kerja Ketrampilan operator
FK : 0,83 x 0,75 x 0,85 Z
= 0,83 = 0,75 = 0,85
= 0,53
= 0,05
4,64 x 60 x 0,53 KP = 30 + 30 + 0,05 KP = 147,552 0,63 = 243,21 BCM
Kapasitas Produksi Bulldozer AlatCara menghitung kapasitas produksi ripping dengan Multy Shank Ripper KP =
KB x P x J x 60 x FK m3/jam J + J +Z FR
Keterangan : KP = Kapasitas produksi ripping LK = Lebar kerja (meter) P = Kedalaman penetrasi (meter) J = Jarak ripping (meter) PK = Faktor Koreksi F = Faktor Koreksi F = Kecepatan maju (m/menit) R = Kecepatan mundur (m/menit) Z = Waktut tetap Contoh : Sebuah buldosert D355A digunakan untuk pekerjaan ripping. Jarak ripping rata-rata 30 meter. Data teknis buldoser dan ripping adalah sebagai berikut : • Attachment yang digunakan adalah GIANT RIPPER
AH
Analisa Pemilihan Alat 01
Kedalaman penetrasi = 0.30 Meter • Konversi dari bank ke loose = 1.25 • Faktor efisiensi waktu = 0,83 • Efisiensi kerja = 0,75 • Effisiensi operator = 0,80 Berapakah produktivitas ripping dari buldoser tersebut? Jawab : KP = LK P P J F Z
KB x P x J x 60 x FK m3/jam J + J +Z FR
= Lebar kerja = 2 = 2 x 0.3 = 0.6 meter = Kedalaman penetrasi 0.3 meter = Jarak kerja = 30 meter = Kecepatan maju gigi 1 terkoreksi = 0,75 X 3.3 = 2,72 km/jam = 45.33 / menit = Waktu tetap = 0,05 menit
FK = Faktor koreksi total, terdiri dari : Efisiensi waktu = 0,83 Efisiensi kerja = 0,75 Efisiensi operator = 0,80 0,83 x 0,75 x 0,80 = 0,50 0,60 x 0,30 x 30 x 60 x 0,50 KP = 30/41.25 + 30/45.33 + 0,55 162 = 1,44
= 112,5 m3/jam (LCM)
Kapasitas Produksi Ripping & Dozing Pada prakteknya pekerjaan ripping merupakan pekerjaan bantu untuk dozing, terhadap material yang keras.
Jadi setelah material itu dripping pasti selanjutnya didozing. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ripping tidak berdiri sendiri melainkan selalu berpasangan dengan dozing. Untuk mengetahui kapasitas produksi gabungan ripping dozing, digunakan rumus sebagai berikut: TD x TR m3/jam KP = TD X TR Keterangan: TD = Kapasitas produksi dozing TR = Kapasitas produksi ripping
Kapasitas Produksi Ripping & Dozing Seperti telah kita ketahui bahwa doser shovel/wheel loader umumnya digunakan untuk pekerjaan memuat material ke atas dump truck dll. Oleh karenanya dalam menghitung kapasitas produksinyapun diarahkan pada pekerjaan pemuatan (loading). Tetapi untuk wheel loader disamping untuk memuat juga digunakan untuk pekerjaan mengangkut. Pada umumnya dilakukan untuk memindahkan material sejauh kurang LCMlebih 100 meter dan dikenal dengan metode load the carry, sedangkan untuk pemuatan biasa digunakan metode v-shape loading. Kapasitas produksi ( v-shape loading) : KP KP KB
= KB x 60 x FK KB/JAM Ct = Kapasitas produksi (m3 / jam) = Kapasitas bucket (produksi per trip)PK = Efisiensi waktu = Efisiensi kerja KATALOG ALAT BERAT
184 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
AH 01 Analisa Pemilihan Alat
= Keterampilan operator = Bucket factor Ct = Cycle time (waktu siklus) = (J/R + J/P) x 2 + Z J = jarak kerja P = Kecepatan maju R = Kecepatan mundur Z = waktu tetap untuk pindah gigi transmisi Jadi KB x 60 x FK KP = J/F + J/R) 2 + 2 Contoh : Hitunglah produksi sebuah doser shovel yang sedang bekerja memuat pasir basah keatas dump truck. Dengan metode kerja v-shape loading, doser shovel yang digunakan adalah D755-3, triple grouser shoe, standar bucket (2.2 m3) dan steel canopy. Jarak kerja = 10 meter. Jawab 1. Berat total D755-3 kelengkapannya = 20,790 + 630 = 21,420 kg 2. Kapasitas muat = kapasitas bucket x bucket factor = 2.2 x 0.8 = 1.76 LCM 3. Berat muatan = 1.76 x 1840 = 3228.4 kg. 4. Berat total D755 beserta muatan = 21,420 kg + 3238.4 kg = 24658.40 kg 5. Traksi kritis (beban penuh) = koefisien traksi x berat = 24,658.40 x 0.30 = 7,397.52 kg
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
185
Dari daftar drawbar full, maka dapat diten-tukan doser shovel tersebut bekerja dengan aman tanpa slip maju dengan F2, kecepatan penuh 4.26 km/jam atau 71 m/ menit. Sedang untuk mundur dengan jarak tersebut masih dapat dipakai R2 dengan faktor kecepatan 0.85 = 0.85 x 7.5 km = 6.375 km/jam = 106.25 m/menit.
Jadi : KB x 60 x FK KP = J/F + J/R) 2 + 2 FK = efisiensi waktu efisiensi kerja ketrampilan operator bucket factor 0.83 x 0.75 x 0.85 x 0.80
= 0.83 = 0.75 = 0.85 = 0.80 = 0.42
KP = 2.2 x 60 x 0.42. (10/71 + 10/106.25) 2 + 0.30 55.44 = 0.77
= 72 LCM
Kapasitas Produksi Motor Grader Motor grader dapat digunakan diberbagai jenis pekerjaan, misalnya: untuk perawatan jalan, penggalian parit, pemotongan tanah, dan lain-lain. Maka dari itu kapasitas produksi motor grader dapat bervariasi tergantung dari jenis pekerjaannya. Untuk menghitung kapasitas produksinya, dapat menggunakan rumus sebagai berikut : KP = F x (Le – Lo) x 1000 x FK m3/jam KP = Kapasitas produksi (m3 / jam) F = Kecepatan kerja (km/jam) Le = Panjang blade efektif (m) Lo = Lebar overlap (m)
AH
Analisa Pemilihan Alat 01
FK = Faktor koreksi, terdiri dari : - Efisiensi waktu - Efisiensi kerja - Efisiensi operator Atau NxD KP = JAM F x FK WxDxn = JAM Le – Lo x F x F W xn KN = Le - Lo N D W N
= jumlah trip = panjang jalan = lebar jalan = jumlah passing
Contoh : Sebuah motor grader G0605R digunakan untuk membentuk badan jalan didaerah perkebunan. Hitunglah kapasitas produksi motor grader tersebut (km/ jam) apabila diketahui lebar jalan = 8 meter, kecepatan kerja = 4 km, jumlah passing = 2. efisiensi waktu efisiensi operator efisiensi kerja sudut kerja blade
= 0.83 = 0.85 = 0.75 = 600
Jawab KP =
WxDxn Le – Lo x F x FK
8 x 1 x 1000 x 2 = (3.5 – 0.2) x 4000 x 0.53 16000 = = 2.29 jam 6996
KATALOG ALAT BERAT
186 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
AH 02 Perhitungan Biaya
Perhitungan Biaya Harga satuan dasar alat yang digunakan adalah biaya yang dikeluarkan untuk operasional alat dalam satu satuan waktu (jam atau hari kerja). Biaya operasi peralatan, terdiri dari : 1. Biaya Pasti (Initial Cost atau Capital Cost). Biaya Pasti adalah biaya pemulihan (pengembalian) modal berikut bunganya yang lazim disebut dengan biaya penyusutan atau depresiasi. Perhitungan biaya pasti untuk segala jenis peralatan pada dasarnya sama, dan besarnya dipengaruhi oleh suasana moneter (bunga bank) dan umur rencana alat. Biaya pasti per tahun : i (1 +i)A P = N --------------- atau P = N x D (1+i)A - 1 Di mana : P = Biaya pasti N = Nilai modal yg diperhitungkan D = Faktor angsuran/ pengembalian modal (capital recovery factor) i = Bunga bank (perhitungan investasi) A = Umur ekonomi peralatan dalam tahun (standar pabrik) 2. Biaya operasi langsung (directoperation cost) Biaya untuk mengoperasikan alat tsb. Setiap merk alat berbeda Biaya operasi langsung, menurut perhitungan teoritis. Dapat dihitung dengan analisa sebagai berikut :
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
187
Biaya bahan bakar, pelumas, dan biaya perawatan (H,I,J) • Biaya Bahan Bakar (H) Adalah kebutuhan bahan bakar tiap jam (biasanya diambil dari manual peralatan yang bersangkutan). • Pelumas (I) Yang dimaksud pelumas meliputi pelumas mesin, pelumas hidrolik, pelumas transmisi, pelumas power steering, grease dan lain-lain. • Biaya perawatan/workshop (J) Biaya perawatan, meliputi biaya penggantian saringan pelumas, saringan filter udara dan lain-lain. Biaya perbaikan/suku cadang (K) • Biaya penggantian ban. • Biaya penggantian bagian-bagian yang aus (bukan suku cadang), misalnya belt conveyor, saringan agregat untuk stone crusher/AMP, dll. • Penggantian accu. • Perbaikan alat. Biaya operator (M) • Biasanya terdiri dari upah operator dan upah pembantu operator, dan besarnya didasarkan pada upah 1 (satu) jam kerja efektif. Mengingat banyaknya jenis dan merk peralatan, estimator akan mengalami kesulitan. Untuk memudahkan perhitungan, maka dengan menggunakan rumus pendekatan sebagai berikut : Biaya operasi peralatan, terdiri dari :
AH
Perhitungan Biaya 02
a. Biaya Pasti (Initial Cost atau Capital Cost) Biaya Pasti adalah biaya pemulihan (pengembalian) modal berikut (biaya penyusutan atau depresiasi) (B – C) D + F G = ------------------W Dimana : G = Biaya pasti per jam. B = Harga alat setempat. C = Nilai sisa alat. Biasanya 10% dari initial cost. W = Jumlah jam kerja dlm satu tahun (2000 jam/1600 jam/1200 jam) F = Biaya asuransi peralatan dan pajak peralatan dlm 1 th. (biasanya 0,002 x B atau 0,02 x C) D = Faktor angsuran / pengembalian modal (capital recovery factor).
Produksi peralatan dihitung berdasarkan volume per siklus waktu dan jumlah siklus dalam satu jam yang dinyatakan dalam rumus : Q=qxNxE 60 Q = q x -------- X E WS Dimana: Q = Produksi alat per jam (m3/jam, m2/jam, m/jam) q = Kapasitas alat per siklus (m3, m2, m) N = Jumlah siklus dalam satu jam E = Efisiensi kerja total (efisiensi kerja operator dan mesin, efisiensi karena kondisi lapangan, efisiensi karena jenis material yg ditangani) WS = Waktu siklus dalam menit
Pengertian Analisa Harga Satuan
Perhitungan Harga Satuan Dasar Alat
Analisa Harga Satuan menguraikan perhitungan harga satuan bahan dan pekerjaan berdasar suatu metode kerja dan asumsi-asumsi yang sesuai dengan spesifikasi teknik, gambar desain dan komponen harga satuan.
Harga satuan dasar alat yang digunakan adalah biaya yang dikeluarkan untuk operasional alat dalam satu satuan waktu (jam atau hari kerja). Biaya operasi peralatan, terdiri dari :
Harga Satuan Pekerjaan terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung.
Perhitungan
Produktivitas
Alat
Output peralatan diukur dalam satuan produk per jam. Dalam menaksir produksi (output) peralatan perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : 1. Kinerja peralatan yang diberikan oleh pabrik
1. Biaya Pasti (Initial Cost atau Capital Cost). Biaya Pasti adalah biaya pemulihan (pengembalian) modal berikut bunganya yang lazim disebut dengan biaya penyusutan atau depresiasi. Perhitungan biaya pasti untuk segala jenis peralatan pada dasarnya sama, dan besarnya dipengaruhi oleh suasana moneter (bunga bank) dan umur rencana alat. Biaya pasti per tahun : KATALOG ALAT BERAT
188 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
AH 02 Perhitungan Biaya
i (1 +i)A P = N --------------- atau P = N x D (1+i)A - 1 Di mana : P = Biaya pasti N = Nilai modal yg diperhitungkan D = Faktor angsuran/ pengembalian modal (capital recovery factor) i = Bunga bank (perhitungan investasi) A = Umur ekonomi peralatan dalam tahun (standar pabrik) 2. Biaya operasi langsung (direct operation cost) Biaya utk mengoperasikan alat tsb. Setiap merk alat berbeda Biaya operasi langsung, menurut perhitungan teoritis. Dapat dihitung dengan analisa sebagai berikut : Biaya bahan bakar, pelumas, dan biaya perawatan (H,I,J) • Biaya Bahan Bakar (H) Adalah kebutuhan bahan bakar tiap jam (biasanya diambil dari manual peralatan yang bersangkutan). • Pelumas (I) Yang dimaksud pelumas meliputi pelumas mesin, pelumas hidrolik, pelumas trans-misi, pelumas power steering, grease dan lain-lain. Biaya utk mengoperasikan alat tsb. Setiap merk alat berbeda 1). Biaya bahan bakar H = (12,5 s/d 15)% x HP Di mana : H = besarnya bahan bakar dlm 1 jam (liter) KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
189
HP = kapasitas (dlm HP)
mesin
penggerak
12,5 % untuk alat bertugas ringan 15 % untuk alat bertugas berat 2). Biaya pelumas (I) I = (2,5 s/d 3)% x HP Di mana : I = besarnya pelumas per jam (liter) HP = Kapasitas mesin penggerak (dlm HP) 2,5 % untuk pemakaian ringan 3 % untuk pemakaian berat 3). Biaya bengkel J = (6,25 s/d 8,75)% x B/W Dimana : B = Harga pokok alat setempat W = Jumlah jam kerja dalam satu tahun 6,25 % untuk alat bertugas ringan 8,75 % untuk alat bertugas berat 4). Biaya perbaikan dan perawatan (K) K = (12,5 s/d 17,5 %) (B/ W) Di mana : B = Harga alat dlm rupiah W = Jumlah jam kerja (dlm jam) 12,5 % utk alat bertugas ringan 17,5 % utk alat bertugas berat 5). Upah operator / driver
AH
Perhitungan Biaya 02
Informasi yang Diperlukan Perhitungan • Jenis alat • Kapasitas alat • Umur ekonomis alat • Jam kerja alat per tahun • Harga pokok alat • Nilai sisa alat • Tingkat suku bunga • Asuransi dan pajak • Tenaga mesin • Upah tenaga • Harga bahan bakar dan pelumas • Biaya pengembalian modal & ansuransi • Biaya operasi & pemeliharaan : bahan bakar, pelumas, perawatan, spare part • Operator & pembantunya Perhitungan koefisien alat & total harga alat • Jenis • Kapasitas (sesuai dengan spesifikasi jika ada) • JumlahJika tidak disyaratkan tergantung dari kuantitas & lamanya periode pelaksanaan. • Faktor efisiensi produksi Perhitungan koefisien tenaga kerja & total harga tenaga kerja • Kualifikasi (mandor, tukang, pekerja biasa, dsb.) Tergantung dari produktifitas peralatan (diperoleh dari kapasitas terkecil suatu alat yang jumlahnya min. Diambil 1) dan variasi jumlah alat yang akan disediakan. • Kuantitas jam kerja • Harga satuan dasar tenaga kerja
Produksi peralatan dihitung berdasarkan volume per siklus waktu dan jumlah siklus dalam satu jam yang dinyatakan dalam rumus : Q=qxNxE 60 Q = q x -------- X E WS Dimana: Q = Produksi alat per jam (m3/jam, m2/jam, m/jam) q = Kapasitas alat per siklus (m3, m2, m) N = jumlah siklus dalam satu jam E = Efisiensi kerja total (efisiensi kerja operator dan mesin, efisiensi karena kondisi lapangan, efisiensi karena jenis material yg ditangani) WS = Waktu siklus dalam menit
Perhitungan Harga Satuan Dasar Alat Harga satuan dasar alat yang digunakan adalah biaya yang dikeluarkan untuk operasional alat dalam satu satuan waktu (jam atau hari kerja). Biaya operasi peralatan, terdiri dari : 1. Biaya Pasti (Initial Cost atau Capital Cost). Biaya Pasti adalah biaya pemulihan (pengembalian) modal berikut bunganya yang lazim disebut dengan biaya penyu-sutan atau depresiasi. Perhitungan biaya pasti untuk segala jenis peralatan pada dasarnya sama, dan besarnya dipengaruhi oleh suasana moneter (bunga bank) dan umur rencana alat. Biaya pasti per tahun : KATALOG ALAT BERAT
190 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
AH 02 Perhitungan Biaya
i (1 +i)A P = N --------------- atau P = N x D (1+i)A - 1 Di mana : P = Biaya pasti N = Nilai modal yg diperhitungkan D = Faktor angsuran/ pengembalian modal (capital recovery factor) i = Bunga bank (perhitungan investasi) A = Umur ekonomi peralatan dalam tahun (standar pabrik) 2. Biaya operasi langsung (direct operation cost) Biaya untuk mengoperasikan alat tsb. Setiap merk alat berbeda Biaya operasi langsung, menurut perhitungan teoritis. Dapat dihitung dengan analisa sebagai berikut : Biaya bahan bakar, pelumas, dan biaya perawatan (H,I,J) • Biaya Bahan Bakar (H) Adalah kebutuhan bahan bakar tiap jam (biasanya diambil dari manual peralatan yang bersangkutan). • Pelumas (I) Yang dimaksud pelumas meliputi pelumas mesin, pelumas hidrolik, pelumas transmisi, pelumas power steering, grease dan lain-lain. Biaya untuk mengoperasikan alat tsb. Setiap merk alat berbeda 1). Biaya bahan bakar H = (12,5 s/d 15)% x HP Di mana : H = besarnya bahan bakar dlm 1 jam (liter) KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
191
HP = Kapasitas mesin penggerak (dalam HP) 12,5% untuk alat bertugas ringan 15% untuk alat bertugas berat 2). Biaya pelumas (I) I = (2,5 s/d 3)% x HP Dimana : I = besarnya pelumas per 1 jam (liter) HP = Kapasitas mesin penggerak (dalam HP) 2,5% untuk pemakaian ringan 3% untuk pemakaian berat 3). Biaya bengkel (J) J = (6,25 s/d 8,75)% x B/W Dimana : B = Harga pokok alat setempat W = Jumlah jam kerja dalam setahun 6,25% untuk alat bertugas ringan 8,75% untuk alat bertugas berat 4). Biaya perawatan dan perbaikan (K) K = (12,5 s/d 17,5)% x B/W Dimana : B = Harga alat dalam Rupiah W = Jumlah jam kerja (dalam Jam) 12,5% untuk alat bertugas ringan 17,5% untuk alat bertugas berat 5). Upah operator/driverc
AH
Perhitungan Tarif Alat 03
PerhitunganTarif Alat Jenis peralatan untuk pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis ada berbagai macam. Baik ditinjau dari segi kelas horse powernya, fungsi dan kegunaan serta manfaat khusus. Oleh karena itu cara perhitungan taksiran produktivitas alatpun beraneka ragam tergantung fungsi kegunaan alat tersebut. Walaupun demikian pada dasarnya adalah sama, yaitu : [Produksi per Trip x Jumlah Produksi Per Satuan Waktu = Trip Persatuan Waktu x Faktor Koreksi]
Dengan diketahuinya kapasitas produksi peralatan, berarti jumlah peralatan yang digunakan akan diketahui juga. Untuk mendapatkan nilai yang sesuai dengan hasil yang nyata di lapangan, maka dalam perhitungan secara teoritis harus dimasukkan faktor koreksi yang diperkenankan dan layak diterapkan sesuai dengan kondisi yang ada.
tetapi dapat diperkirakan ekuvalen dengan kemiringan 2 : 1. Tetapi bila menggusur material tidak di dalam saluran atau parit, kapasitas blade akan menurun. Angka penurunan ini tergantung dari jenis blade, jenis material dan faktor kekerasannya.
Kapasitas Produksi Bulldoze (Dozing) : KBD =
KB x 60 x FK 3 m /Jam J/F+J/R+Z
Keterangan : KPD = Produksi Dozing (m3/jam) KB = Kapasitas Blade (m3) FK = Faktor Koreksi J = Jarak Dorong (meter) F = Kecepatan Maju (meter/menit) R = Kecepatan Mundur (meter/menit) Z = Waktu Tetap (menit) Kapasitas blade umumnya sudah dicantumkan oleh pabrik pembuat alat dalam “Komatsu spesifikasi dan aplikasi hand book”, contoh sbb :
1. KAPASITAS PRODUKSI BULLDOZER Kapasitas bulldozer dapat ditentukan dengan ukuran dari beban yang didorong oleh blade. Apabila bulldozer digunakan untuk menggusur beban (misalnya tanah, pasir dan sebagainya) dalam saluran atau parit dengan tinggi yang sama dengan bladenya, maka blade tersebut akan terisi penuh menurut panjang dan tingginya. Walaupun bentuk dari tanah yang didorong dibagian depan mempunyai kemiringan yang tidak teratur,
KATALOG ALAT BERAT
192 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
AH Perhitungan Tarif Alat 03 Kapasitas blade umumnya sudah dicantumkan oleh pabrik pembuat alat dalam “Komatsu spesifikasi dan aplikasi hand book”, contoh sbb : Blade Specifications Agele Dozer
Bisa
BULDOZERS
MODEL D65E-12 ITEM OPERATING WEGHT* kg (lb) 17690 (39,000) m3 (yd3) 4,80 (6,28) BLADE CAPACITY LH2** SAE 3,55 (4,64) DIMENSION* A Ovelall length mm (ft.in) 5470 (17’11”) B Overall width mm (ft.in) 3970 (13’) C Overall geight mm (ft.in) 2980 (9’9”) Ground pressure kg/cm2 (PSI) 0,65 (9,2) DOZER EQUIPMENT Weight kg (lb) 2820 (6,220) (Includes hydraulic control unit) 2930 (6,460) Length mm (ft.in) 3970 (13’) Height mm (ft.in) 1100 (3’7”) D Max. lift above ground mm (ft.in) 1180 (3’10”) juga di brosur-brosur teknis, sbb : E dilihat Max. drop below ground mm (ft.in) contoh 460 (1’6”) F Max. tilting adjustment mm (ft.in) 400 (1’4”) Digging angle degree 56,5 UPPER ATTACHMENT -
D65EX-16
D65EX-17
D68ESS-12
19320 (42,590) 4,80 (6,28) 3,55 (4,64)
19490 (42,970) 4,80 (6,28) 3,55 (4,64)
16940 (37,350) 3,6 (4,71) 2,6 (3,40)
5630 (18’6”) 3970 (13’0”) 3155 (10’4”) 0,64 (9,10)
5540 (18’2”) 3970 (13’0”) 3155 (10’4”) 0,64 (9,10)
5930 (19’5”) 3970 (13’) 3140 (10’4”) 0,54 (7,68)
2200 (4,850)
2200 (4,850)
2660 (5,860)
3970 (13’0”) 1100 (3’7”) 1175 (3’10”) 445 (1’6”) 400 (1’4”) 56 POPS cab
3970 (13’0”) 1100 (3’7”) 1175 (3’10”) 445 (1’6”) 400 (1’4”) 56 POPS cab
3970 (13’) 950 (3’1”) 1205 (3’11”) 535 (1’9”) 400 (1’4”) 55 -
Bisa juga dilihat di brosur-brosur teknis, contoh sbb : DOZER EQUIPMENT
Use of high tensile strength steel in moldboard for strengthened blade construction. Overall Blade Length Capacity* With Dozer
atau
Blade length x height
Maximum lift above ground
Maximum Maximum drop tilt adbelow justment ground
Additional weight Angling angle
Dozer Equipment 3470 mm x 1070 mm 1255 mm 485 mm 400 mm 2890 kg 590 mm 3,4 m3 25 degree Angle Dozer 4,4 yd3 14’4” x 3’6” 4’1” 1’7” 1’4” 6,370 lb 19’5” 3620 mm x 1295 mm 1070 mm 590 mm 460 mm 2220 kg Straight 5615 mm 4,4 m3 5,8 yd3 11’11” x 43” 3’6 1’11” 1’6” 4,890 lb Tilt Dozer 18’5” 3640 mm x 1565 mm 1070 mm 590 mm 460 mm 2520 kg Semi-U 5770 mm 6,8 m3 3 dapat dihitung, berdasarkan J1265, 1’6” cara menentukan 8,9 yd 11’ 11 x 5’2”standar 3’6 SAE 1’11” 5,560 lb Tilt Dozerpula 18’11”
Hydraulic control unit 540 kg 1,190 lb 590 kg 1,300 lb 590 kg kapasitas 1,300 lb
: * Blade capacides are based on the SAE recomendation practice J1265 adalahRemarks sebagai berikut : atau dapat pula dihitung, berdasarkan standar SAE J1265, cara menentukan kapasitas blade Untuk jenis straight dan single blade = 0.80 x LH2 adalah sebagai berikut :
KATALOG ALAT BERAT
LOG ALATKONSTRUKSI BERAT 2013 193 Kementerian Pekerjaan Umum NSTRUKSI 2013 158
ementrian Pekerjaan Umum
blade
AH
Perhitungan Tarif Alat 03
Untuk jenis straight dan single blade = 0.80 x LH2
H
• Kecepatan maju dikoreksi 75% • Kecepatan mundur dikoreksi 85%
L Keterangan : L = Panjang blade (meter) H = Tinggi blade (meter)
Jawab :
Waktu tetap (Z) tergantung dari pada jenis transmisi dan jumlah tangkai transmisi. Untuk produk Komatsu dapat dilihat pada tabel berikut : Jenis Transmissi Direct drive - Single lever - Double lever Torque flow
Selain faktor koreksi di atas, kecepatan kerja juga harus dikoreksi, karena transmisi jenis torqflow, kecepatan kerja selalu berubah sesuai beban kerja yang diterima. Oleh karena itu umumnya dalam kalkulasi teoritis kecepatan kerja dikoreksi seperti berikut :
(Menit) 0,10 0,20 0,05
Contoh Kasus : Hitunglah kapasitas produksi bulldozer D85ESS-2 dengan data sebagai berikut : Kapasitas blade = 3,4 m3 (Angle Blade dozer), dengan faktor blade = 0,90 Jarak Dorong = 30 meter dengan kec. maju = 6,8 km/jam, kec. mundur = 8,6 km/jam Faktor Koreksi = 0,63 yang terdiri dari : • Faktor kesiapan mesin = 0.90 • Faktor efisiensi waktu = 0,83 • Faktor ketrampilan operator = 0,85
KPD =
(3,4 x 0,9) x 60 x 0,63 30/113,3 + 30/143,3 + 0,05
m3/jam
KPD = 220.68 m3/jam
Kapasitas (Ripping) :
Produksi
Bulldozer
Untuk estimasi / taksiran produksi hasil ripping, disarankan mendapatkan hasil test seismic wave velocity sebab produktivitas ripping sangat dipengaruhi oleh jenis ripper maupun tipe alatnya. Setelah mendapatkan hasil test seismic wave velocity, bisa dibaca di “Komatsu spesifikasi dan aplikasi hand book” sehingga produksi ripping dapat di estimasikan. Tetapi jika test seismic wave velocity belum dilakukan, maka perhitungan taksiran produksi dibawah ini bisa digunakan lebih dahulu. Cara menghitung taksiran produksi ripping oleh bulldozer bisa dibedakan menjadi dua macam, yaitu : • Multi Shank Ripper • Giant Ripper
KATALOG ALAT BERAT
194 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
AH 03 Perhitungan Tarif Alat
Taksiran Produksi Ripping dengan Multi Shank Ripper. KPR =
LK x P x J x 60 x FK 3 m /Jam J/F+J/R+Z
Keterangan : KPR = Taksiran Produksi Ripping (m3/Jam) LK = Lebar Kerja (meter) P = Kedalaman Penetrasi (meter) J = Jarak Ripping (meter) FK = Faktor Koreksi F = Kecepatan Maju (meter/menit) R = Kecepatan Mundur (meter/menit) Z = Waktu Tetap (menit) Taksiran Produksi Ripping dengan Giant Ripper. KPR =
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
1/2
P2 x J x 60 x FK m3/Jam J/F+J/R+Z
195
Keterangan : KPR = Taksiran Produksi Ripping (m3/ Jam) P = Kedalaman Penetrasi (meter) J = Jarak Ripping (meter) FK = Faktor Koreksi F = Kecepatan Maju (meter/menit) R = Kecepatan Mundur (meter/menit) Z = Waktu Tetap (menit) Contoh Kasus : Sebuah bulldozer D375A-6 digunakan untuk pekerjaan ripping. Jarak ripping rata-rata 30 meter. Data teknis bulldozer dan ripping adalah : • Attachment yang digunakan adalah Giant ripper • Kedalaman Penetrasi = 0,90 meter • Faktor kesiapan mesin = 0.90 • Faktor efisiensi waktu = 0,83 • Efisiensi ketrampilan operator = 0,85 Berapakah produktivitas ripping dari bulldozer tersebut ? Jawab : KPR =
1/2
P2 x J x 60 x FK m3/Jam J/F+J/R+Z
Keterangan : LK = Lebar kerja = P = 0,90 meter P = Kedalaman Penetrasi= 0,90 meter J = Jarak Kerja = 30 meter F = Kecepatan maju gigi 1 terkoreksi = 0,75 x 3,80 = 2,85 km/jam = 47,5 m/menit R = Kecepatan mundur gigi 1 terkoreksi = 0,85 x 5,10 = 4,33 km/jam = 72,17 m/menit Z = Waktu tetap = 0,05 menit FK = Faktor koreksi total (efisiensi kerja) = 0,90 x 0,83 x 0,85 = 0,63
AH
Perhitungan Tarif Alat 03
1/2 x 0,90 x 90 x30x 60 x 0,63 KPR = 30/47,5 + 30/72,17 + 0,05
= 417,27 m3/jam
Kapasitas Produksi Ripping - Dozing
Gabungan
Pada prakteknya pekerjaan ripping merupakan pekerjaan bantu terhadap dozing. Jadi setelah material itu di ripping pasti selanjutnya dilakukan dozing. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ripping tidak berdiri sendiri melainkan selalu berpasangan dengan dozing. Untuk mengetahui taksiran produksi gabungan ripping - dozing, digunakan rumus sebagai berikut : TP =
KDP x KPR 3 m /Jam KDP+KPR
Dimana : KPD = Taksiran Produksi Dozing (m3/jam) KPR = Taksiran Produksi Ripping (m3/jam) 2. KAPASITAS PRODUKSI HYDRAULIC EXCAVATOR Untuk menghitung estimasi kapasitas produksi hydraulic excavator dapat menggunakan rumus sbb : KP =
KB x bf x 3600 x FK 3 m /Jam CT
CYCLE TIME Perhitungan cycle time hydraulic excavator tergantung dari : a. Ukuran alat (ukuran yang kecil mempunyai siklus yang lebih cepat dibanding dengan yang lebih besar) b. Kondisi kerja (dengan kondisi kerja yang baik excavator memiliki siklus yang lebih cepat dibandingkan dengan kondisi kerja yang lebih berat) Karena banyaknya variable yang dapat mempengaruhi kerja hydraulic excavator maka tidaklah mudah untuk menunjukkan dengan tepat berapa besar cycle time dari hydraulic excavator tersebut. Cycle time hydraulic excavator terdiri dari : a. Excavating time (digging time) b. Swing time (loaded) c. Dumping time d. Swing time (empty) Berdasarkan “Komatsu spesifikasi dan aplikasi hand book”, maka standar dari cycle time komatsu hydraulic excavator adalah sebagai berikut :
Dimana : KB = Kapasitas Bucket (m3) bf = Bucket faktor FK = Faktor Koreksi terdiri dari : - Faktor kesiapan mesin - Faktor efisiensi waktu - Faktor ketrampilan operator Ct = Cycle time (second) KATALOG ALAT BERAT
196 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
AH 03 Perhitungan Tarif Alat
Tabel Cycle Time Komatsu Hydraulic Excavator Range
Swing Angle
Range
Model
450 - 900
900 - 1800
PC78
10 - 13
13 - 16
PW148
11 - 14
PC130, PC138US
11 - 14
Model
Swing Angle 450 - 900
900 - 1800
PC270, PC290
15 - 18
18 -21
14 - 17
PC300, PC350
15 - 18
18 -21
14 - 17
PC400, PC450
16 - 19
19 - 22
PC160
13 - 16
16 - 19
PC600, PC700
17 - 20
20 - 23
PW160, PW180
13 - 16
16 - 19
PC750, PC800, PC850
18 - 21
21 - 24
PC180
13 - 16
16 - 19
PC1250
22 - 25
25 - 28
PC200, PC210, PC228US
13 - 16
16 - 19
PC2000
24 -27
27 - 30
PW200, 220
14 - 17
17 - 20
PC220, PC230, PC240
14 - 17
17 - 20
Tabel Conversion faktor untuk Backhoe Dumping Condition Digging depth
Dumping Condition
Specified max. digging depth
Easy (Dump ontospil pile)
Normal (Large dump target)
Rather diffiult (Small dump target)
Difficult (Small dump target reguiring maximum dumping reach)
Below 40%
0,7
0,9
1,1
1,4
40 0 75%
0,8
1
1,3
1,6
Over 75%
0,9
1,1
1,5
1,8
Untuk mengitung cycle time dapat juga dengan cara menggunakan tabel-tabel di atas dengan cara sebagai berikut : Cycle time = Standar cycle time x Conversion faktor BUCKET FACTOR Bucket factor tergantung dari jenis material yang akan digali. Menurut tabel dari “Komatsu spesifikasi dan aplikasi hand book”, bucket faktor adalah sebagai berikut : Tabel Bucket factor untuk Backhoe Excavating Condition Easy Average Rather Difficult Difficult
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
197
Clayey Soil, Clay, or Soft Soil Sandy Soil, Sand Soil Sandy Soil with Gravel Loading Blasted Rock
Bucket Factor 1.1 - 1.2 1.0 - 1.1 0.8 - 0.9 0.7 - 0.8
AH
Perhitungan Tarif Alat 03
Contoh kasus : Tentukan kapasitas produksi galian tanah berpasir yang bercampur kerikil (gravel) menggunakan Hydraulic excavator PC200-8 New Generation, sudut swing 180*, attachment yang digunakan adalah standar bucket dengan kapasitas 0,93 (bucket factor = 0,85) Jawaban : KP =
KB x bf x 3600 x FK 0.93 x 0.85 x 3600 x 0.63 = Ct Ct
= 94.36 m3/jam (LCM)
Catatan : Faktor koreksi terdiri dari, • efisiensi waktu • kesiapan mesin • ketrampilan operator
= 0,83 = 0.90 = 0,85
3. KAPASITAS PRODUKSI COMPACTOR Pemadatan adalah proses fisik dimana berat jenis dari bahan yang dipadatkan akan bertambah, Tiga faktor penting yang dapat mempengaruhi pemadatan adalah: • Material gradation • Moisture content • Compactive effort Material gradation menunjukkan distribusi (% terhadap berat) dari ukuran tanah yang berbeda. Tanah disebut berkualitas baik apabila distribusi dari berbagai macam ukuran partikel tanahnya tersebar merata atau dengan kata lain bahwa ukuran partikel tanah cenderung heterogen. Pemadatan terhadap tanah seperti ini akan lebih mudah dilakukan.
Moisture content adalah kandungan air dalam tanah. Jumlah kandungan air ini sangat penting dalam proses pemadatan. Air akan melumasi partikel-partikel tanah sehingga akan membantu saling bergeser sampai pada kondisi padat tertentu. Perlu diketahui sehubungan dengan kandungan air tanah ini, bahwa untuk tanah yang terlalu kering atau terlalu basah akan sangat sulit dilakukan pemadatan. Moisture content optimum adalah kandungan air tertentu yang dapat membantu proses pemadatan yang optimal. COMPACTIVE EFFORT adalah berbagai macam cara pemadatan dari suatu alat pemadat seperti : • Static weight or pressure : Rod Roller • Kneeding action or manipulation : Sheep foot roller • Impact or sharp blow : Penumbuk • Vibration : Vibration roller Kapasitas produksi pemadatan ada 2 versi yaitu : Dalam satuan volume dari material yang dipadatkan dengan rumus : KP =
LK x F x H x 1000 x FK 3 m /Jam N
Keterangan : KP = Kapasitas Produksi (m3/jam) LK = Lebar Kerja efektif (m) F = Kecepatan kerja (km/jam) H = Ketebalan material yang dipadatkan (m) N = Jumlah lintasan (passing KATALOG ALAT BERAT
198 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
AH 03 Perhitungan Tarif Alat
N = Jumlah lintasan (passing) FK = Faktor Koreksi terdiri dari : • faktor ketersediaan mesin • faktor effisiensi waktu • faktor ketrampilan operator Dalam satuan luas area yang dipadatkan dengan rumus : KP =
LK x F x 1000 x FK (M2/Jam) N
• Lebar kerja efektif adalah lebar drum compactor-lebar overlap (tabel a). • Kecepatan kerja tergantung tipe compactor yang digunakan (tabel b). • Ketebalan pemadatan adalah ketebalan setiap lapis pemadatan tergantung spesifikasi tingkat kepadatan atau berdasarkan hasil tes yang dilakukan. • Jumlah passing atau lintasan adalah banyaknya lintasan yang diperlukan tergantung dari spesifikasi teknis atau hasil tes yang dilakukan. Tapi pada umumnya jumlah lintasan seperti pada (tabel c).
Type of Equipment
Effective compaction width (W)
Soil compactor
(Driving wheel width x 2) – 0,2 m
Tire roller
Outside-to-outside distance of most outside tires – 0,3 m
Large vibratory roller Roller width – 0,2 m
Small vibratory roller Roller width – 0,1m
Bulldozer
(Width of track shoe x 2) – 0,3 m
Tabel b. Kecepatan kerja Road roller
About 2,0 km/hr
Tire roller
About 2,5 km/hr
Vibration roller
About 1,5 km/hr
Soil compactor
About 4 - 10 km/hr
Tamper
About 1,0 km/hr
Tabel a. Lebar kerja (pemadatan) efektif Tabel c. Jumlah lintasan (passing) Type of Equipment
Macadam roller
Tandem roller
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
199
Effective compaction width (W) Driving wheel width – 0,2m Driving wheel width – 0,2m
Tire roller
3-5
Road roller
4-8
Vibration roller
4 - 12
Soil compactor
4 - 12
AH
Perhitungan Tarif Alat 03
Contoh Kasus : Tentukan kapasitas produksi pemadatan untuk pekerjaan penimbunan badan jalan. Alat yang digunakan adalah compactor BW211D-40 . Data-data pekerjaan adalah sbb : Berdasarkan penyelidikan pekerjaan tanah telah dipelajari tebal lapisan tanah timbunan setelah dipadatkan = 30 cm, dan diperlukan 6 lintasan untuk dapat mencapai kepadatan tanah yang diperlukan. Sedangkan faktor pengembangan volume material tanah adalah sebagai berikut : Kondisi awal
Kondisi asli
Kondisi gembur
Kondisi padat
A
1,00
1,43
0,90
B
0,70
1,00
0,63
C
1,11
1,59
1,00
Jawab : Berdasarkan tabel di atas maka tebal lapis pemadatan = 30 cm x 1,59 = 48 cm KP = =
F x H x 1000 x FK N (2,1 – 0,2) x 1,5 x 0,48 x 1000 x 0,63 6
= 143.64 m3/jam (lcm/jam) atau 90,49 ccm/jam
Catatan, Faktor koreksi terdiri dari :
ketersediaan mesin = 0,90 effisiensi waktu = 0,83 ketrampilan operator = 0,85 0,90 x 0,83 x 0,85
= 0,63
KATALOG ALAT BERAT
200 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
AH 03 Perhitungan Tarif Alat
FAKTOR EKONOMI (BIAYA ALAT BERAT) 1. BIAYA KEPEMILIKAN DAN OPERASI (OWNING AND OPERATING COST) Owning & operating cost adalah estimasi perhitungan yang dibuat untuk mengetahui besarnya biaya kepemilikan ( Owning cost) dan biaya operasi (Operating cost) alat (mesin) untuk suatu masa tertentu. Masa tertentu ini adalah suatu masa dimana umur ekonomi atau Umur kegunaan atau nilai buku dari suatu unit sudah habis. Nilai Owning & Operating cost dapat dijadikan acuan untuk memperkirakan biaya yang harus dikeluarkan pada suatu pekerjaan yang dilakukan oleh suatu mesin. Sehingga dapat dipakai sebagai acuan untuk memperkirakan keuntungan dan kerugian suatu pekerjaan yang dilakukan oleh suatu mesin. Owning & Operating cost terdiri dari dua unsur, yaitu biaya kepemilikan (owning cost) dan biaya operasi (operation cost). Komponen-komponen yang termasuk dalam owning cost & operation cost adalah sebagai berikut : Biaya Penyusutan (Depreciation) Biaya Kepemilikan Biaya Bunga Modal (Interest) (Owning Cost) Biaya Pajak (Taxes) Biaya Asuransi (Insurance) Owning & Operating Cost
Biaya Bahan Bakar (Fuel) Biaya Minyak Pelumas (Oil) Biaya Saringan saringan (Filter) Biaya Operasi (Operation Cost)
Biaya Perawatan & Perbaikan (Repair & Maintenance) Biaya Ban (Tyres) Biaya Operator (Operator Wage) Biaya Khusus (Special Items)
Owning & operating cost alat-alat berat sangat bervariasi, karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : • Tipe pekerjaan dimana alat berat beroperasi • Harga bahan bakar dan pelumas di lokasi kerja • Nilai suku bunga pinjaman bank dan faktor-faktor lainnya.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
201
AH
Perhitungan Tarif Alat 03
1.1. BIAYA KEPEMILIKAN (OWNING COST) Biaya kepemilikan merupakan jumlah dari nilai biaya penyusutan, bunga modal, biaya asuransi dan pajak. Biaya kepemilikan ini merupakan Biaya Tetap (Fixed Cost), yaitu biaya yang tetap diperhitungkan meskipun alat tidak dioperasikan. 1.1.1. Biaya Penyusutan (Depreciation Cost) Metode yang populer digunakan untuk menghitung biaya penyusutan adalah metode garis lurus (Straight Line). Metode ini mempunyai pengertian, bahwa nilai modal turun, karena dikurangi nilai penyusutan yang sama besar sepanjang umur kegunaan alat. Penyusutan metode garis lurus dihitung dengan persamaan berikut : Penyusutan =
Harga Mesin - Nilai sisa Umur Kegunaan Alat
Keterangan : Nilai sisa alat berat = 30 % dari harga baru mesin. Pada Alat yang menggunakan roda karet. Nilai Penyusutan = Harga mesin baru Nilai sisa - Harga ban 1.1.2. Bunga Modal, Asuransi, Pajak a. Bunga Modal Bunga modal harus diperhitungkan agar tidak merugi dalam menggunakan modal kerjanya. Keuntungan yang diperoleh harus lebih besar dari bunga modalnya, agar tidak merugi.
b. Asuransi Besar asuransi yang harus dibayarkan sangat tergantung dari harga alat, jenis asuransi yang diminta, jangka waktu pengasuransian alat, jenis pekerjaan yang dilaksanakan, lokasi pekerjaan dan lain sebagainya. c. Pajak Di negara kita, belum ada peraturan definitif mengenai pajak terhadap kepemilikan alat berat. Pajak kepemilikan alat berat sudah termasuk dalam pajak kekayaan perusahaan. Bunga Modal dan Asuransi dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : (n-1)(1-r) x Harga Alat x (Int + Ins) 2n Int & Ins = Jam Kerja Pertahun 1-
Keterangan : n = Umur ekonomi alat (tahun) r = Nilai sisa alat (%) Ins = Asuransi Int = Bunga Bank 1.2. BIAYA OPERASI ALAT (OPERATING COST) Biaya operasi alat (Operating Cost) adalah biaya yang timbul apabila alat tersebut beroperasi. Biaya operasi alat (Operating Cost) merupakan biaya tidak tetap (Variable Cost). Biaya operasi pada umumnya berbeda-beda, tergantung pada jenis alat, kondisi medan operasinya, jenis pekerjaan yang dilakukan dan lain sebagainya. Operating Cost Merupakan jumlah dari komponen biaya berikut ini : KATALOG ALAT BERAT
202 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
AH 03 Perhitungan Tarif Alat
1.2.1. Biaya Bahan Bakar (Fuel Cost) Kebutuhan bahan bakar perjam umumnya berbeda-beda, tergantung pada jenis alat, kondisi medan operasinya, jenis pekerjaan yang dilakukan dan lain sebagainya. Data-data kebutuhan bahan bakar perjam dapat diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan, atau dapat diperoleh dari pabrik atau dealer yang bersangkutan, salah satunya melalui “Komatsu spesifikasi dan aplikasi hand book”, contohnya dapat dilihat pada Tabel d & e. Estimasi Biaya Bahan Bakar per Jam = Konsumsi Bahan Bakar per Jam x Harga Bahan bakar setempat. 1.2.2. Biaya Pelumas dan Filter (Oil & Filter Cost) Konsumsi minyak pelumas per jam pada suatu mesin dapat dihitung dengan membagi jumlah (Liter) minyak pelumas yang diisikan sesuai kapasitasnya dengan interval waktu penggantiannya (jam). salah satunya melalui “Komatsu spesifikasi dan aplikasi hand book”, contohnya dapat dilihat pada Tabel f. Pada umumnya komponen alat-alat berat memerlukan pelumas terdiri dari : a. Oli mesin b. Oli Transmisi c. Oli Hidrolis d. Oli final drive e. Gemuk KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
203
Biaya Minyak Pelumas = Konsumsi Minyak Pelumas per jam x Harga minyak pelumas setempat. Biaya Filter = Harga filter yang dimaksud dibagi interval waktu penggantian filter. Untuk penghitungan biaya filter ini biasanya diperhitungkan sebesar 50 % dari jumlah biaya pelumas, diluar biaya bahan bakar. 1.2.3. Biaya Ban (Tire Cost) Keausan ban sangat dipengaruhi oleh keadaan medan, spesifikasi ban, kecepatan dan tekanan angin serta kualitas ban itu sendiri. Biaya Ban = Harga ban dibagi umur pemakaiannya (Jam) 1.2.4. Biaya Perbaikan & Perawatan (Repair & Maintenance Cost) Komponen biaya ini lebih tepat dikatakan sebagai “biaya cadangan untuk reparasi”. Karena belum tentu biaya yang dikeluarkan sebesar itu, bisa lebih kecil, dan bisa lebih besar. Pelaksanaan pemeriksaan dan perawatan periodik yang rutin dan tepat, akan mencegah terjadinya kerusakan besar, sehingga menjamin mesin senantiasa dalam kondisi yang bail, sehingga bisa menekan biaya perbaikan dan memperpanjang umur pakai alat.
AH
Perhitungan Tarif Alat 03
1.2.5. Biaya-biaya Khusus (Special Item Cost) Untuk suku cadang yang keausannya lebih cepat dibandingkan yang lain, tidak termasuk dalam biaya perbaikan, tetapi termasuk dalam kategori biaya khusus. Misalnya, Ripper point, Ripper shank, dan lain sebagainya. Perhitungan biaya khusus ini dengan persamaan : Biaya Khusus
=
Harga per item x jumlah item yang diperlukan Umur kegunaan item tsb. (Jam)
1.2.6. Upah Operator (Operator Wage) Cara menghitung komponen biaya ini, tergantung pada sistim penggajian operator dan pembantu operator. Jika dengan gaji bulanan dapat dihitung dengan persamaan berikut : Upah Operator =
Rata-rata upah operator dan pembantu operator per bulan Jam kerja per bulan
KATALOG ALAT BERAT
204 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
AH 03 Perhitungan Tarif Alat
Tabel d. Pemakaian bahan bakar bulldozer berdasarkan penerapan dan kondisi operasinya Constraction (1) Bulldozers Range
Low Amount
Medium
High
U.S. Gal/hr
ltr/hr
U.S. Gal/hr
ltr/hr
U.S. Gal/hr
ltr/hr
D21A, P-8E0
0,4 - 0,85
1,6 - 3,2
0,85 - 1,3
3,2 - 4,8
1,3 - 1,7
4,8 - 6,4
D31EX, PX-22
0,9 - 1,8
3,3 - 6,7
1,8 - 2,6
6,7 - 10,0
2,6 - 3,5
10,0 - 13,3
D37EX, PX-22
1,0 - 2,0
3,8 - 7,6
2,0 - 3,0
7,6 - 11,4
3,0 - 4,0
11,4 - 15,1
D37EX, PX-23
0,9 - 1,8
3,4 - 6,8
1,8 - 2,7
6,8 - 10,2
2,7 - 3,6
10,2 - 13,6
D39EX, PX-22
1,2 - 2,4
4,5 - 8,9
2,4 - 3,5
8,9 - 13,4
3,2 - 4,7
13,4 - 17,9
D39EX, PX-23
1,1 - 2,1
4,0 - 8,0
2,1 - 3,2
8,0 - 12,1
3,2 - 4,3
21,1 - 16,1
D51EX, PX-22
1,4 - 2,8
5,2 - 10,5
2,8 - 4,1
10,5 - 15,7
4,1 - 5,5
15,7 - 21,0
D61EX, PX-15E0
1,7 - 3,4
6,4 - 12,9
3,4 - 5,1
12,9 - 19,3
5,1 - 6,8
19,3 - 25,7
D61EX, PX-23
1,5 - 3,1
5,8 - 11,6
3,1 - 4,6
16,9 - 17,4
4,6 - 6,1
17,4 - 23,2
D63E-12
1,8 - 3,7
6,9 - 13,9
3,7 - 5,5
13,9 - 20,8
5,5 - 7,3
20,8 - 27,7
D65E-P12
2,1 - 4,1
7,8 - 15,6
4,1 - 6,2
15,8 - 23,4
6,2 - 8,2
23,4 - 31,1
D65EX, PX, WX-16
1,8 - 3,6
6,9 - 13,8
3,6 - 5,5
13,8 - 20,7
5,5 - 7,3
20,7 - 27,6
D65EX, PX, WX-17
1,8 - 3,6
6,9 - 13,8
3,6 - 5,5
13,8 - 20,7
5,5 - 7,3
20,7 - 27,6
D85ESS-12
1,8 - 3,7
6,9 - 13,9
3,7 - 5,5
13,9 - 20,8
5,5 - 7,3
20,8 - 27,7
D85ESS-2,2A
2,2 - 4,4
6,4 - 16,8
4,4 - 6,7
16,8 - 25,2
6,7 - 8,9
25,2 - 33,6
D85EX, PX-15E0
2,5 - 5,1
9,6 - 19,2
5,1 - 7,6
19,2 - 28,8
7,6 - 10,1
288 - 38,4
D85EX, PX-15R
2,5 - 4.9
9,4 - 18,7
4,9 - 7,4
18,7 - 28,1
7,4 - 9,9
28,1 - 37,5
Machine
Keterangan: Rendah : Pergerakan mesin idle atau berjalan tanpa beban. Sedang : Pekerjaan pemindahan tanah biasa, menarik scraper atau pekerjaan mendorong yang mudah. Tinggi : Ripping, pekerjaan mendorong yang berat dan operasi yang terus menerus dengan tenaga penuh tanpa idle.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
205
AH
Perhitungan Tarif Alat 03
Tabel e. Pemakaian bahan bakar hydraulic excavator berdasarkan penerapan dan kondisi operasinya Constraction (3) Hydraulic Exavators Range Machine
Low Amount
PC20MR-3 PC27MR-3 PC30MR-3 PC35MR-3 PC45MR-3 PC55MR-3 PC60-8 PC70-8 PC78US-8 PC88MR-8 PC110-7 PC130, F7 PC130-8 PC138US, USLC-10 PC138US-8 PC160LC-8 PC190LC, NLC-8 PC200, LC-7 PC200, LC-8 PC200, LC-8M0 PC210, LC-10 HB205, 215LC-1 PC220, LC-7 PC220, LC-8 PC220, LC-8M0 PC228US, USLC-8 PC240LC, NLC-10 PC270-7 PC270, LC-8 PC290LC-10 PC300, LC-7, PC350, LC-7 PC300, LC-7, PC350, LC-8 PC360LC, NLC-10 PC400, LC-7 PC450LC-7 PC400, LC-7 PC450LC-8 PC400, LC-8R, PC450, LC-8R
Medium
High
U.S. Gal/hr
ltr/hr
U.S. Gal/hr
ltr/hr
U.S. Gal/hr
ltr/hr
0,21 - 0,29 0,34 - 0,48 3,7 - 0,53 3,7 - 0,53 5,0 - 7,1 5,0 - 7,1 0,6 - 0,9 0,8 - 1,1 0,6 - 0,9 0,8 1,1 1,1 - 1,6 1,1 - 1,6 1,1 - 1,5 1,0 - 1,4 1,1 - 1,5 1,4 - 1,9 1,4 - 1,9 1,6 - 2,4 1,6 - 2,2 1,4 - 2,0 1,4 - 2,0 1,3 - 1,9 2,0 - 2,9 1,9 - 2,7 1,8 - 2,6 1,7 - 2,4 1,8 - 2,6 2,1 - 3,1 2,1 - 3,1 2,1 - 3,0 2,9 - 4,1 2,8 - 4,0 2,6 - 3,8 5,1 - 6,8 5,1 - 6,8 5,1 - 6,8
1,1 - 1,6 1,3 - 1,8 1,4 - 2,0 1,4 - 2,0 1,9 - 2,7 1,9 - 2,7 2,4 - 3,4 2,9 - 4,1 2,4 - 3,5 2,9 - 4,1 4,1 - 5,9 4,1 - 5,9 4,1 - 5,8 3,8 - 5,4 4,1 - 5,8 5,1 - 7,3 5,1 - 7,3 6,2 - 8,9 5,9 - 8,5 5,4 - 7,7 5,3 - 7,6 5,0 - 7,1 7,5 - 10,8 7,1 - 10,3 7,0 - 10,0 6,3 - 9,0 6,8 - 9,7 8,1 - 11,6 8,1 - 11,6 7,9 - 11,3 10,8 - 15,4 10,6 - 15,1 10,0 - 14,3 19,3 - 25,7 19,3 - 25,7 19,3 - 25,7
0,29 - 0,45 2,48 - 0,71 0,53 - 0,77 0,53 - 0,79 0,71 - 1,06 0,71 - 1,06 0,9 - 1,4 1,1 - 1,6 0,9 - 1,4 1,1 - 1,6 1,6 - 2,3 1,6 - 2,3 1,5 - 2,3 1,4 - 2,1 1,5 - 2,3 1,9 - 2,9 1,9 - 2,9 2,4 - 3,5 2,2 - 3,4 2,0 - 3,1 2,0 - 3,1 1,9 - 2,8 2,9 - 4,3 2,7 - 4,1 2,6 - 4,0 2,4 - 3,6 2,6 - 3,9 3,1 - 4,6 3,1 - 4,6 3,0 - 4,5 4,1 - 6,1 4,0 - 6,0 3,8 - 5,7 3,8 - 8,5 3,8 - 8,5 3,8 - 8,5
1,6 - 2,3 1,8 - 2,7 2,0 - 2,9 2,0 - 3,0 2,7 - 4,0 2,7 - 4,0 3,4 - 5,2 4,1 - 6,1 3,5 - 5,2 4,1 - 6,1 5,9 - 8,8 5,9 - 8,8 5,8 - 8,7 5,4 - 8,1 5,8 - 8,7 7,3 - 11,0 7,3 - 11,0 8,9 - 13,4 8,5 - 12,7 7,7 - 11,6 7,6 - 11,4 7,1 - 10,6 10,8 - 16,2 10,2 - 15,4 10,0 - 15,0 9,0 - 13,4 9,7 - 14,6 11,6 - 17,4 11,6 - 17,4 11,3 - 16,9 15,4 - 23,1 15,1 - 22,7 14,3 - 21,5 25,7 - 3,1 25,7 - 3,1 25,7 - 3,1
0,45 - 0,77 0,71 - 1,19 0,77 - 1,29 0,79 - 1,32 1,06 - 1,74 1,06 - 1,74 1,4 - 2,3 1,6 - 2,7 1,4 - 2,3 1,6 - 2,7 2,3 - 3,9 2,3 - 3,9 2,3 - 3,8 2,1 - 3,6 2,3 - 3,8 2,9 - 4,8 2,9 - 4,8 3,5 - 5,9 3,4 - 5,6 3,1 - 5,1 3,1 - 5,1 2,8 - 4,7 4,3 - 7,1 4,1 - 6,8 4,0 - 6,6 3,6 - 5,9 3,9 - 6,4 4,6 - 7,7 4,6 - 7,7 4,5 - 7,4 6,1 - 10,2 6,0 - 10,0 5,7 - 9,5 8,5 - 12,7 8,5 - 12,7 8,5 - 12,7
2,3 - 3,9 2,7 - 4,5 2,9 - 4,9 3,0 - 5,0 4,0 - 6,6 4,0 - 6,6 5,2 - 8,6 6,1 - 10,2 5,2 - 8,7 6,1 - 10,2 8,8 - 14,6 8,8 - 14,6 8,7 - 14,5 8,1 - 13,5 8,7 - 14,5 11,0 - 18,3 11,0 - 18,3 13,4 - 22,3 12,7 - 21,2 11,6 - 19,3 11,4 - 19,0 10,6 - 17,7 16,2 - 26,9 15,4 - 25,6 15,0 - 25,0 13,5 - 22,5 14,6 - 24,4 17,4 - 29,0 17,4 - 28,9 16,9 - 28,2 23,1 - 38,5 22,7 - 37,9 21,5 - 35,8 32,1 - 48,2 32,1 - 48,2 32,1 - 48,2
Keterangan: Low : Intermittent work with job efficiency less than 65 % Material; Easy to excavate Medium : Digging and loading 65 - 80 % of machine operation hours Material, Not easy to excavate High : Work with job effficiency more than 80 % Direct excavation needed sometimes. KATALOG ALAT BERAT
206 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
AH 03 Perhitungan Tarif Alat
Tabel f. Penggunaan minyak pelumas dan gemuk pada alat-alat berat (liter / jam) (1) Bulldozers Application
*(1) Crank case Unit QTY
*(2) Transmission
Final Drives
HYdraulic Control
Grease
US Gal
Liter
US Gal
Liter
US Gal
Liter
US Gal
Liter
lb
kg
D31EX, PX-22
0,006
0,022
-
-
0,002
0,007
0,008
0,03
0,04
0,02
D37EX, PX-22 D37EX, PX-23
0,006 0,006
0,022 0,022
-
-
0,002 0,002
0,007 0,007
0,008 0,0085
0,03 0,032
0,04 0,04
0,02 0,02
D39EX, PX-22 D39EX, PX-23
0,008 0,006
0,03 0,022
-
-
0,002 0,002
0,007 0,007
0,008 0,008
0,03 0,03
0,04 0,04
0,02 0,02
D51EX, PX-22
0,01
0,04
-
-
0,002
0,008
0,0085
0,032
0,04
0,02
D61EX, PX-15E0 D61EX, PX-23
0,015 0,014
0,058 0,054
0,018 -
0,069 -
0,015 0,004
0,057 0,016
0,007 0,0135
0,028 0,051
0,04 0,04
0,02 0,02
D63E-12
0,006
0,038
0,02
0,075
0,015
0,057
0,006
0,024
0,04
0,02
D65EX, PX16 D65EX, PX, WX-17
0,015 0,013
0,056 0,054
0,013 0,013
0,048 0,048
0,013 0,012
0,048 0,044
0,007 0,007
0,028 0,028
0,04 0,04
0,02 0,02
D68ESS-12A
0,01
0,038
0,02
0,075
0,015
0,057
0,006
0,024
0,04
0,02
D85EX-15E0 D85PX-15E0 D85EX-15R D85PX-15E0
0,02 0,02 0,02 0,02
0,076 0,076 0,076 0,076
0,016 0,016 0,016 0,016
0,06 0,06 0,06 0,06
0,014 0,019 0,014 0,019
0,052 0,072 0,052 0,072
0,01 0,01 0,01 0,01
0,036 0,036 0,036 0,036
0,04 0,04 0,04 0,04
0,02 0,02 0,02 0,02
Machine Model
(2) Hydraulic Excavators Application
*(1) Crank case Unit QTY
Transmission or Swing Machinery
*(2) Final Drives
HYdraulic Control
Grease
US Gal
Liter
US Gal
Liter
US Gal
Liter
US Gal
Liter
lb
kg
PC18MR-3, PC20MR-3 PC27MR-3 PC30MR-3, PC35MR-3 PC45MR-3, PC55MR-3
0,002 0,004 0,004 0,004
0,007 0,014 0,014 0,015
-
-
0,0003 0,0003 0,0003 0,0003
0,001 0,001 0,001 0,002
0,003 0,003 0,003 0,003
0,010 0,010 0,010 0,010
0,04 0,04 0,04 0,04
0,02 0,02 0,02 0,02
PC60-8, PC70-8 PC78US-8 PC88MR-8
0,006 0,006 0,006
0,023 0,022 0,022
0,0005 0,0005 0,0008
0,002 0,002 0,003
0,0005 0,0005 0,0005
0,002 0,002 0,002
0,0032 0,0032 0,003
0,012 0,012 0,011
0,09 0,09 0,09
0,04 0,04 0,04
PC130-8 PC138US-8 PC138US-10
0,006 0,006 0,006
0,022 0,022 0,023
0,0008 0,0008 0,0008
0,003 0,003 0,003
0,0011 0,0011 0,0011
0,004 0,004 0,004
0,0048 0,0037 0,0037
0,018 0,014 0,014
0,11 0,11 0,11
0,05 0,05 0,05
PC160LC-8 PC190LC-8
0,008 0,008
0,032 0,032
0,0013 0,0013
0,005 0,005
0,0008 0,0013
0,003 0,005
0,0063 0,007
0,024 0,028
0,11 0,11
0,05 0,05
PC200/LC-8, PC210/LC-8 PC200/LC-8M0 PC210/LC-10
0,012 0,012 0,012
0,046 0,046 0,046
0,0018 0,0018 0,0018
0,007 0,007 0,007
0,0008 0,0011 0,0013
0,003 0,004 0,005
0,007 0,007 0,007
0,027 0,027 0,027
0,15 0,15 0,15
0,07 0,07 0,07
Machine Model
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
207
AH
Perhitungan Tarif Alat 03
2. CONTOH KASUS Tentukan owning dan operating cost dari unit D85ESS-2 dan PC200-8 New Generation. Data-data yang dipakai adalah sbb : Machine Model D85ESS-2 PC200-8 New Generation
Price (USD) 200,000 100,000
Data r = trade in value Insurance Interest
Value
Unit
30% 1% 10%
1 US$
11,000
Rp
Local Fuel Cost
10,500
Rp/ltr
Local Engine Oil
28,184
Rp/ltr
Local Transmisi Oil
28,184
Rp/ltr
Local Final Drive Oil
26,566
Rp/ltr
Local Hydraulic Oil
26,566
Rp/ltr
Local Grease Cost
24,000
Rp/kg
3.00
USD/hr
5,000
hours
Operator Wage Annual Use in hour
Jawab : Berdasarkan formula dari perhitungan owning dan operating cost dan dengan memasukkan data data diatas maka :
KATALOG ALAT BERAT
208 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
AH 03 Perhitungan Tarif Alat
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
209
AH
Perhitungan Tarif Alat 03
Sehingga hasil perhitungan owning dan operating cost adalah sbb: MACHINE MODEL
UNIT PRICE (US$/hr)
D85ESS–2 PC200–8 New Gen
OWNING AND OPERATING COST Owning Cost (US$/hr)
Operating Cost (US$/hr)
TOTAL (US$/hr)
200,000
11.08
36.25
47.33
100,000
5.54
26.08
31.62
KATALOG ALAT BERAT
210 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
AH 04 Perhitungan Produksi
Perhitungan Produksi Dalam memilih model excavator yang efektif dan efisien dalam penggunaanya, diperlukan kombinasi yang tepat antara kebutuhan produksi, material yang dikerjakan, dan transportasi pengankut. Berikut 6 langkah yang diperlukan untuk menentukan pemilihan mesin excavator. 1. Menentukan jenis material dan Bucket Fill Factor Mengacu pada tabel Bucket Fill Factor
Shot Rock
Cycle
Time
89
= .43 to .52 menit
Material Density/ Loose 5.6
Cycle Time
0.48
60 menit
60
Cycle Time
0.48
= Required Payload
= 5.6
Required Payload
Contoh:
= 125
Operator Skill/ Efficiency 0.9 (90%) Machine Availibility 0.95 (95%) Gen Operational Effiency 0.83 (50 min/hr) Effective Cycle per Hour 125 x .9 x .95 x 83 = 89
211
Hourly Production
Material Density/Loose
Dibagi 60 menit dengan Cycle Time dan disesuaikan untuk ketersedian dan efisiensi
Kementerian Pekerjaan Umum
Hourly Production Requrired 500 Tons/jam Effective Cycle/Hour 89
500
3. Perhitungan Effective Cycle per Hour
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013
Contoh:
Effective Cycle/Hour
Contoh: 365B in Hard Rock Digging
Dibagi perjam kebutuhan produksi dengan Effective Cycle per Hour, disesuaikan dengan kepadatan material dan Fill Factor
Required
Contoh: Average Blasted Rock = 75 - 95% 2. Perkiraan Cycle Time Mengacu pada tabel Estimating
4. Perhitungan Kapasitas Bucket
1.6
1.6 Ton/m3
= Bucket Payload Vol.
= 3.5 m3
Fill Factor
0.85 (85%)
AH
Perhitungan Produksi 04
5. Pemilihan Excavator yang cocok dengan ukuran Bucket Sesuaikan dan bandingkan model dan bucket range yang terdapat di katalog. Contoh : Required bucket capacity appprox. 365B L Caterpillar Bucket Capacity
4.1 m3 5.3 m3
Penting : Hitung ulang dari langkah 2-5 berdasarkan Cycle Times untuk model yang terpilih
6. Pemilihan Alat Pengangkut Secara umum bedasarkan kecocokan truk pengangkut dengan siklus pengisian truk. Excavator Front Shovels
4 - 6 passes 3 - 5 passes
Contoh: Bucket Selected Volume in 5 passes Payload Consider weight of Liners
4 m3 5 x 4 x .85 = 17 m3 17 x 1.6 = 27.2 Tons 27.2 + 2 = 29.2 Tons
Suitable Truck Match Option : 735 Caterpillar 796D Caterpillar
19.2 m3/ 31.8 t 24.2 m3/ 37.9 t
KATALOG ALAT BERAT
212 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
BAB V TABEL
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
213
BAB V
TABEL
215. Konversi 216. Ground Pressure 217. Grade 218. Fuel Consumption
KATALOG ALAT BERAT
214 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
TB 01 Konversi
Konversi
Velocity Desired Unit
Existing Unit
Feet per minute [ft/min]
Feet per Second [ft/s]
Meters per minute [m/min]
Meters per second [m/second]
Feet per minute [ft/min]
-
0.016667
0.3048
0.00508
Feet per second [ft/s]
60
-
18.2882
0.3048
Meters per minute [m/ min]
3.281
0.05468
-
0.016667
Meters per second [m/s]
196.8
3.281
60
-
m/sec
km/h
ft/sec
MPH
1
3,6
3,281
2,237
0,2778
1
0,9113
0,6214
0,3048
1,097
1
0,6918
0,4470
1,609
1,467
1
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
215
TB
Ground Pressure 02
Ground Pressure Model
D155A-5
D155A-6
D155AX-6
D275A-5 D275A-5R
D275AX-5E0
D375A-5
D375A-6
D375A-6R
D4375A-5E0
D4375SD-5E0
D575A-3
D575A-3 SD
Shoe Width mm [in]
Ground Contact Area m2 [in2]
Ground Pressure kg/cm2 [PSI/kPa]
560 [22] 610 [24] 660 [26] 560 [22] 610 [24] 660 [26] 560 [22] 610 [24] 660 [26] 610 [24]* 710 [28] 810 [32] 610 [24]* 710 [28] 810 [32] 610 [24]* 710 [28] 810 [32] 610 [24]* 710 [28] 810 [32] 610 [24]* 710 [28] 810 [32] 710 [28]* 810 [32] 910 [36] 810 [32]* 910 [36] 760 [30] 810 [32] 860 [34]* 910 [36] 860 [34]*
3,60 [5580] 3,92 [6080] 4,24 [6570] 3,53 [5472] 3,84 [5952] 4,16 [6448] 3,67 [5685] 4,00 [6193] 4,32 [6700] 4,25 [6590] 4,94 [7660] 5,29 [8200] 4,25 [6590] 4,94 [7660] 5,29 [8200] 4,69 [7260] 5,45 [8450] 6,22 [9640] 4,86 [7527] 5,65 [8760] 6,45 [9990] 4,69 [7260] 5,45 [8450] 6,22 [9640] 6,42 [9957] 7,33 [11360] 8,23 [12762] 7,33 [11360] 8,23 [12762 6,89 [10670] 7,34 [11380] 7,79 [12080] 8,25 [12780] 9,43 [14620]
0,79 [11,23/77,5] 0,73 [10,38/71,6] 0,68 [9,67/66,7] 0,93 [13,2/91.2] 0,86 [12,2/84,3] 0,80 [11,4/98,5] 0,85 [12,1/83,4] 0,79 [11,2/77,5] 0,74 [10,5/72,6] 0,89 [12,66/87,3] 0,77 [10,95/75,5] 0,73 [10,38/71,6] 0,89 [12,66/87,3] 0,77 [10,95/75,5] 0,73 [10,38/71,6] 1,06 [15,07/104,0] 0,93 [13,22/91,2] 0,82 [11,66/80,4] 1,10 [15,6/108] 0,95 [13,5/93,2] 0,85 [12,1/83,4] 1,11 [158/109] 0,96 [13,7/94,1] 0,85 [12,1/83,4] 1,30 [18,5/128] 1,15 [16,4/113] 1,04 [14,8/102] 1,14 [16,2/112] 1,04 [14,8/102] 1,41 [19,1/137,3] 1,33 [18,8/129,4] 126 [17,8/122,6] 1,19 [16,9/116,7] 1,22 [17,3/119,3]
910 [36]
9,98 [15470]
1,15 [16,4/112,8
Application** A B B A B B A B B A B B A B B A B C A B C A B C A B A A-B C A B B C A-B B
KATALOG ALAT BERAT
216 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
TB 03 Grade
Grade GRADE COMPARISON CHART DEGREES - PERCANT - SLOPE
GRADE IN DEGREES AND PERCANTS PERCANT
100
1
90
1
1/3
1/2
1
80
90
1
1
1/4
70
80
70
60
60
50
50 40
2
30
3
20 10 0
DEGREES
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
217
1
40 1
1 4 1 5 1 6 1 10 20 1 25 1 SLOPE
30 20 10 0
DEGREES
PERCENT
1
1,8
2
3,5
3
5,2
4
7,0
5
8,8
6
10,5
7
12,3
8
14,0
9
15,8
10
17,6
11
19,4
12
21,3
13
23,1
14
24,9
15
26,8
16
28,7
17
30,6
18
32,5
19
34,4
20
36,4
21
38,4
22
40,4
23
42,4
24
44,5
25
46,6
26
48,8
27
51,0
28
53,2
29
55,4
30
57,7
31
60,0
32
62,5
33
64,9
34
67,4
35
70,0
36
72,7
37
75,4
38
78,1
39
80,0
40
83,9
41
86,9
42
90,1
43
93,3
44
94,6
45
100,0
TB
Fuel Consumption 04
Fuel Consumption WHEEL DOZER Range Amount Machine WD600 - 3 WD600 - 6 WD900 -3
Low ltr./hr 32.4 - 45.3 32.6 - 45.7 51.2 - 71.7
Medium ltr./hr 45.3 - 57.2 45.7 - 57.6 71.7 - 90.5
High ltr./hr 57.2 - 75.5 57.6 - 76.1 90.5 - 119.5
CONDITIONS : Low : Work where machine spend most of operation hours idling or traveling with no load Medium : Average earth moving, scraper hauling, easy pushing High : Heavy pushing Continuous operation
BULLDOZER Range Amount Machine D21A, P-8E0 D31EX, PX-22 D37EX, PX-22 D39EX, PX-22 D51EX, PX-22 D61EX, PX-15E0 D65E, P-12 D65EX, PX. WX-16 D85ESS-2A D85EX, PX-15E0 D85EX, PX-15R D155A-5 D155A-6 D155AX-6
Low ltr./hr 1.6 - 3.2 3.3 - 6.7 3.8 - 7.6 4.5 - 8.9 5.2 - 10.5 6.4 -12.9 7.8 - 15.6 7.6 ~ 15.2 8.4 - 16.8 9.6 - 19.2 9.4 - 18.7 11.3 - 22.5 12.5 - 25.0 11.4 - 22.8
Medium ltr./hr 3.2 - 4.8 6.7 - 10.0 7.6 - 11.4 8.9 - 13.4 10.5 - 15.7 12.9 - 19.3 15.6 - 23.4 15.2 - 22.8 16.8 - 25.2 19.2 - 28.8 18.7 - 28.1 22.5 - 33.8 25.0 - 37.5 22.8 - 34.2
High ltr./hr 4.8 - 6.4 10.0 - 13.3 11.4 - 15.1 13.4 - 17.9 15.7 - 21.0 19.3 - 25.7 23.4 - 31.1 22.8 - 30.5 25.2 - 33.6 28.8 - 38.4 28.1 - 37.5 33.8 - 45.1 37.5 - 50.0 34.2 - 45.6
CONDITIONS : Low : Work where machine spend most of daily working hours idling or traveling with no load. Medium : Average earth moving, scraper hauling, easy pushing Object materials; Not hard to dig High : Ripping, heavy pushing Continuous use with engine at full throttle
KATALOG ALAT BERAT
218 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
LAMPIRAN
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
219
Sub Daftar Isi
LAMPIRAN
221. Daftar Distributor Alat Berat 231. Daftar Pustaka
KATALOG ALAT BERAT
220 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
Lampiran
Daftar Distributor Alat Berat NO 1.
NAMA PERUSAHAAN
MEREK
PT. ALTRAK 1978 Jl. RSC. Veteran No. 4 Bintaro - Jakarta Selatan 12330 Telp : 021-736 1978 Fax : 021- 736 1977 / 736 3302 Email :
[email protected] website : www.altrak1978.co.id
PRODUK ALAT BERAT Excavator Soil Stabilizer Backhoe Loader Wheel Excavator
JCB
Skid Steer Loader Light Tower Telecospic Handler Padfoot Rollers Compactors
KAWASAKI
Wheel Loader
NEW HOLLAND
Tractor
GROVE CUMMINS 2.
All Terrain Crane Crawler Crane Generator Set
PT. AIRINDO SAKTI Jl. Raya Tanjung Barat No. 85 SOOSAN Poltangan, Jakarta 12530, Indonesia
Hydraulic Breaker
Telp : 021- 789 0908 Fax : 021- 7801330 / 021- 780 3343 Email :
[email protected] Website : www.airindosakti.co.id
Demolition Equipment
BROKK
Hydraulic Crawler Drills Hydraulic Crane Bricking Machine Backhoe Loader Bridge Finisher
TEREX
Compactors Motor Grader Tandem Vibrating Rollers Scissor Lift Articulated Boom
HAULOTTE
Telescopic Handler Push Around Telehandlers Vertical Mast
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
221
Lampiran
NO
NAMA PERUSAHAAN PT. AIRINDO SAKTI
MEREK CLARK ATLAS COPCO
PRODUK ALAT BERAT Forklift Surface Drill Light Tower Excavator Asphalt Finisher (Tracked) Asphalt Finisher (Wheeled)
TRX BUILD
Motor Grader Paver Batchingplant Road Miling Machine
HYCON COOL POWER 3.
PT. DAYA KOBELCO CONSTRUCTION MACHINERY. Pondok Indah Tower 3, Lt. 16 Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA Pondok Indah 12310 - Jakarta Selatan Telp : 021-7592 2828 Fax : 021-7592 2823 Email :
[email protected] Website : www.dayakobelco.co.id
4.
PT. ESSI PERKASA UTAMA Operational Office Jl. Ceger Raya No. 5 TMII - Jakarta Timur 13820 Telp : 021-8459 4051/52 Fax : 021-8459 4050 Email :
[email protected] Website : www.essiperkasa.com
KOBELCO
Hyd Power Hyd Rock Excavation Diesel Genset Excavator Lattice Boom Crawler Backhoe Loader
NEW HOLLAND
Skid Steer Loader Excavator Wheel Loader
SINOSUN
Asphalt Mixing Plant Batching And Mixing Plant
RAIMONDI
Tower Crane
TOP SKY
Tower Crane
HUNAN REACH
Diesel/Electric Concrete Pump
ATLAS COPCO
Portable Compressor
NINIVE
Steel Formwork for Bridge and Tunnel KATALOG ALAT BERAT
222 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
Lampiran
NO
NAMA PERUSAHAAN
MEREK
PT. ESSI PERKASA UTAMA
PRODUK ALAT BERAT Launcher Beam
COMTEC
Gantry Crane Straddle Carrier
5.
PT. EQUIPINDO PERKASA Jl. Gading Kirana Timur IX Ruko Kelapa Gading Kirana Blok B-10 No. 48 Kelapa Gading - Jakarta 14240 Telp : 021- 2937 5628 Fax : 021-2937 5629 Email :
[email protected] Website : www.equipindo.co.id
Soil Stabilizer Compactors Combine Roller SAKAI
Baby Roller/Walk Behind Roller Tire Roller Road Milling Machine Tandem Roller Padfoot Rollers
HANTA
6.
PT. FAJAR MAS MURNI Jl. Raya Narogong No. 214 Bekasi Barat 17116, Jawa Barat, Indonesia Telp : 021- 820 3989/90 Fax : 021- 820 3985/86 Website : www.fajarmasmurni.com Email : Cegroup@fajarmasmurni. com
Asphalt Finisher (Tracked) Asphalt Finisher (Wheeled)
FOTON
Motor Grader
MITSUBISHI
Motor Grader
FURUKAWA
Surface Drill
ALLMAND
Light Tower
NFLG
Batching and Mixing Plant Diesel Generator set
AIRMAN
Air Portable Compressor Welding Machine
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
223
Lampiran
NO 7.
NAMA PERUSAHAAN
MEREK
PRODUK ALAT BERAT
PT. GAYA MAKMUR TRACTORS Jl. Lingkar Luar Barat No. 3, Rawa Buaya Cengkareng Jakarta Barat 11740
KEIHATSU
Excavator
SHANTUI
Bulldozer
Telp : 021- 581 6899 Fax : 021 - 5830 1788 / 5835 7099 Email :
[email protected] Website: www.gmtractors.net
HAMM
Pneumatic Tire Roller Padfoot Roller Compactor Double Drum Compactor Concrete Paver WIRTGEN
Road Milling Machine Soil Stabillizer
VOGELE SENNEBOGEN
Asphalt Finisher (Tracked) Asphalt Finisher (Wheeled) All Terrain Crane Truck Crane Motor Grader Lattice Boom Crawler Wheel Loader
XCMG
Backhoe Loader Surface Drill Truck Mounted Crane Truck Crane
8.
PT. INDOTRUCK UTAMA INDOTRUCK BUILDING Jl. Raya Cakung Cilincing Kav. 3A Semper Timur - Jakarta 14130
Excavator
Telp : 021-441 2168 Fax : 021-441 2166/78 Email : jakarta@indotruck-utama. co.id Website: www.indotruck-utama.co.id
Wheel Loader
Motor Grader Padfoot Roller
VOLVO
Backhoe Loader Wheel Excavator Tracked Asphalt Finisher Wheeled Asphalt Finisher Compactors Pneumatic Tire Roller
KATALOG ALAT BERAT
224 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
Lampiran
NO
NAMA PERUSAHAAN PT. INDOTRUCK UTAMA
MEREK VOLVO SDLG
9.
PRODUK ALAT BERAT Double Drum Compactor Road Milling Machine Wheel Loader Motor Grader
PT. INTRACO PENTA PRIMA SERVIS Jl. Raya Cakung Cilincing Km. 3,5 Jakarta 14130
Excavator
Telp : 021-440 1408 Fax : 021-440 8443 Website: www.intracopenta.com
Wheel Loader
Motor Grader Padfoot Roller Backhoe Loader VOLVO
Wheel Excavator Tracked Asphalt Finisher Wheeled Asphalt Finisher Compactors Pneumatic Tire Roller Double Drum Compactor Road Milling Machine
SDLG 10. PT. KOBEXINDO TRACTORS Tbk Kobexindo Tower Jl. Pasir Putih Raya Blok E-5-D Ancol Timur - Jakarta Utara 14140 Telp : 021-64700800,64700808 Fax : 021-64700900,64700909 Website : www.kobexindo.com 11. PT. PROBESCO DISATAMA KEM Tower Lt. 15 Jl. Landasan Pacu Barat Blok B10 Kav.2, Kota Baru Bandar Kemayoran-Jakarta 10610 Telp : 021- 6570 4111 (Hunting) Fax : 021- 6570 4110 Email :
[email protected] Website: www.probesco.com
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
225
Wheel Loader Motor Grader
DOOSAN
Crawler Excavator Wheel Excavator Wheel Loader Hydraulic Hammer
TATA DAEWOO
Dump Truck Padfoot Roller Aphalt Finisher (Tracked)
DYNAPAC
Asphalt Finisher (Wheeled) Double Drum Compactor Pneumatic Tire Roller Compactor
Lampiran
NO
NAMA PERUSAHAAN
MEREK
PT. PROBESCO DISATAMA
PRODUK ALAT BERAT Wheel Loader
CASE
Backhoe Loader Skid Steer Loader
LS TRACTOR ELGI 12. PT. PUSAKA ANDALAN PERKASA Blue Bird building 3rd floor. Jl. Halim Perdana Kusuma No. 1. Jakarta 13650, Indonesia Telp : 021- 808 779 61 ZOOMLION Fax : 021- 808 781 67 Email :
[email protected] Website : www.bluebirdgroup.com 13. PT. RUTRAINDO PERKASA Komplek Cendrawasih Jl. P. Jayakarta No.141 Blok III/F16, AZP Jakarta 10730, Indonesia Telp : 021- 600 8889 / 628 9753 Fax : 021- 629 6103, 600 8890 Email :
[email protected] Website: www.rutraindo.com
Tractor Skid Steer Loader Portable Air Compressor Hydraulic Excavator
Bulldozer Asphalt Mixing Plant Batching Mixing Plant Asphalt Sprayer Articulated Tandem Roller
SPECO
Asphalt Mixing Plant
GATOR
Stone Crusher Plant
SAONON/ WANON
Genset Cummins
POWERPAVERS
Slipform Paver
POWER CURBERS
Curb/Barrier/Paving Equipment
Genset Perkins
Wheel Loader CHANGLIN
Motor Grader Backhoe Loader
KATALOG ALAT BERAT
226 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
Lampiran
NO
NAMA PERUSAHAAN PT. RUTRAINDO PERKASA
14. PT. SUMBER MESIN RAYA Jl. Gajah Mada No. 176-177 Jakarta 11130 Telp : 021- 629 1408 Fax : 021- 629 1962 Email:
[email protected] [email protected] Website: www.sumbermesinraya.com 15. PT. SWADAYA TRAKTOR ADI PERKASA. Kompleks Perkantoran Gading Bukit Indah.Blok A No. 12 - 15 Kelapa Gading Jakarta Utara 14240
MEREK TIANGONG
Soil Stabilizer
TRX BUILD HUATONG
Asphalt Finisher
LOUYANG
Tandem Static Roller Asphalt Mixing Plant
GOLDEN STAR Crushing and Screening Plant (Stationary) Excavator Backhoe Loader HYUNDAI
Telp : 021 - 451 3625 Fax : 021 - 451 3626/021 - 4584 3328 Email :
[email protected] Website: www.swadayagroup.com 16. PT. TAT HONG HEAVYEQUIPMENT IND. SUMITOMO Menara 165, Level 9 Limit D Jl. TB. Simatupang - Jakarta Selatan Telp : 021- 2940 6480 Fax : 021- 2940 6470 YANMAR Email:
[email protected] Website: www.tathong.com 17. PT. TRAKINDO UTAMA BUMN & GOVERNMENT SALES TMT I Building, 12th Floor Jl. Cilandak KKO Jakarta Selatan 12560 CATERPILLAR Telp : 021-782 2373/29976620 Fax : 021-29976612 Email :
[email protected] Website: www.trakindo.co.id
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
227
PRODUK ALAT BERAT
Wheel Loader Wheel Excavator Tractor
Excavator
Excavator Excavator Motor Grader Track Loader Padfoot Roller Soil Stabilizer Wheel Loader
Lampiran
NO
NAMA PERUSAHAAN
MEREK
PT. TRAKINDO UTAMA
PRODUK ALAT BERAT Wheel Excavator Skid Steer Loader Rigid Frame Truck Landfill Compactor Telescopic Handler
Asphalt Finisher Concrete Paver CATERPILLAR
Compactors Pneumatic Tire Roller Tractor Surface Drill Road Milling Machine Dump Truck Backhoe Loader Double Drum Compactor Backhoe Loader Bulldozer
18. PT. UNITED TRACTORS Tbk Jl. Raya Bekasi Km. 22 Jakarta 13910
Excavator
Bulldozer Motor Grader
Telp : 021-2457 9999 Fax : 021-460 0544 Website: www.unitedtractors.com
Backhoe Loader KOMATSU
Track Loader Wheel Dozer Wheel Loader Wheel Excavator Skid Steer Loader Tractor
KATALOG ALAT BERAT
228 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
Lampiran
NO
NAMA PERUSAHAAN PT. UNITED TRACTORS Tbk
MEREK KOMATSU
PRODUK ALAT BERAT Rigid Frame Truck Landfill Compactor Padfoot Rollers Asphalt Finisher (Tracked)
BOMAG
Asphalt Finisher (Wheeled) Soil Stabilizer Cold Milling Surface Dressing
MARINI
Asphalt Mixing Plant Truck Mounted Crane
TADANO
Truck Crane All Terrain Crane
UD TRUCK 19. PT. UNITED EQUIPMENT INDONESIA JL. Raya Cakung Cilincing Kav. 203 Jakarta Timur 13910, Indonesia Telp : 021- 468 332 32 Fax : 021- 461 5466 Email:
[email protected] Website: www.uniquip-indo.com
Dump Truck Asphalt Finisher (Tracked) Asphalt Finisher (Wheeled) Pneumatic Tire Roller
AMMANN
Compactors Double Drum Compactor Asphalt Mixing Plant Padfoot Roller Backhoe Loader
TEREX
Light Tower Motor Grader Dump Truck Telescopic Handler
GENIE
Scissor Lift Articulating Booms
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
229
Lampiran
NO
NAMA PERUSAHAAN
MEREK
20. PT. VOLVO INDONESIA Sentral Senayan III 12th Floor Jl. Asia Afrika No. 8,GBK Senayan Jakarta Pusat 10270, Indonesia
PRODUK ALAT BERAT Excavator Motor Grader Padfoot Roller
Telp: 021- 2935 4200 / 4259 Fax : 021- 2903 9237 Website: www.volvoce.com
Wheel Loader Backhoe Loader VOLVO
Wheel Excavator Tracked Asphalt Finisher Wheel Asphalt Finisher Compactors Pneumatic Tire Roller Double Drum Compactor Road Milling Machine
SDLG
Wheel Loader Motor Grader
KATALOG ALAT BERAT
230 KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka -
Asiyanto., Ir,MBA,IPM. 2008, Manajemen Alat Berat untuk Konstruksi, Pradya Paramita.
-
Katalog Produk Alat Berat dari masing - Masing Distributor yang masuk keanggotaan Asosiasi Pengusaha Alat Berat Indonesia ( PAABI ) tahun 2013.
-
Kajian Rantai Pasok Alat Berat Konstruksi untuk Mendukung Investasi Infrastruktur. 2012, Pusat Pembinaan Sumber Daya Investasi; Jakarta.
-
Rochmanhadi., Ir. 1993, Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan dengan Menggunakan Alat - Alat Berat, Badan Penerbit Pekerjaan Umum.
-
Rochmanhadi., Ir. 2009, Tehnik Analisa Investasi Alat,Badan Penerbit Pekerjaan Umum.
KATALOG ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013 Kementerian Pekerjaan Umum
231
DITERBITKAN OLEH :
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN SUMBER DAYA INVESTASI Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110 Telp : (021) 7226339, 7226182 http://pusbinsdi.net Hak Cipta c Kementerian Pekerjaan Umum ISBN 978 - 602 - 70342 - 04 TIM PENYUSUN Ir. Mochammad Natsir, M.sc; Ir. Yaya Supriyatna S., M.Eng.Sc; Ir. Rusli, MT; Anik Dwi W., ST; Andias Mintoharjo, ST; Bustanul Arifin, ST; Gatot Sudjito; Ir. Tony Notosetyanto, MBA.