Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2
186
REVIEW ARTIKEL: AKTIVITAS FARMAKOLOGI EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Nadya Indah Dewanti dan Ferry Ferdiansyah Sofian Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat 45363
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Berdasarkan beberapa penelitian, daun pandan wangi (Pandanus amayllifolius Roxb.) memiliki beberapa aktivitas farmakologi, terutama dalam bentuk ekstraknya. Pandan wangi mengandung berbagai golongan senyawa yaitu flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, polifenol yang memiliki peran dalam aktivitas farmakologinya. Dalam review jurnal ini, aktivitas farmakologi dari pandan wangi dari berbagai ekstrak diulas kembali. Aktivitas tersebut diantaranya yaitu antibakteri, antidiabetik, antikanker, dan antioksidan. Pelarut yang digunakan yaitu etanol dan etil asetat, air, etanol dan metanol, serta air dan metanol. Hasil-hasil penelitian yang telah diuji tersebut membuktikan bahwa pelarut yang digunakan dalam ekstraksi senyawa bioaktif dari daun pandan berpotensi sebagai terapi jika bersama pandan wangi. Kata kunci : Pandanus amayllifolius Roxb., aktivitas farmakologi, ekstrak, review jurnal
ABSTRACT Base on many research, pandan (Pandanus amayllifolius Roxb) leaves had many pharmacological activities, especially on the extracts. Pandan contains various compound groups namely flavonoid, alkaloids, saponins, tannins, polyphenols that have a role for pharmacological activity. In this journal review, pharmacological activity of Pandan from various extracts were reviewed. These activities included anti bacterial, anti diabetic activity, anti cancer, and antioxidants. The solvent that used are ethanol and ethyl acetate, water, ethanol and methanol, and methanol. The results of the tested studies proved that the using of solvent in the extraction of bioactive compounds from pandan leaves was had the potential of therapy if with pandan. Keywords: Pandanus amayllifolius Roxb, Pharmacological Activity, Extract
PENDAHULUAN
serta aroma untuk makanan. Aroma yang
Bagian daun pada tanaman pandan
muncul dikarenakan ada senyawa turunan
wangi memiliki manfaat yaitu sebagai bahan
asam amino fenil alanin, yaitu 2-asetil-1-
tambahan makanan. Secara khusus, daun ini
pirrolin (Faras et al., 2014). Selain itu,
digunakan untuk memberikan warna hijau
pandan wangi juga memiliki beberapa
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2
187
aktivitas farmakologi berdasarkan pelarut
dengan mengurangi pertumbuhan bakteri
ekstraknya, diantaranya sebagai antibakteri,
indikator
antidiabetik, antikanker, dan antioksidan.
Escherichia coli dan Staphylococcus aureus,
Pelarut yang digunakan yaitu etanol dan etil
(Faras et al., 2014). Kandungan yang
asetat, air, etanol dan metanol, serta air dan
dimiliki yaitu golongan senyawa flavonoid,
methanol (Prameswari dan Widjanarko,
alkaloid, saponin, tanin, polifenol, dan zat
2014). Hasil-hasil penelitian yang telah diuji
warna
tersebut membuktikan bahwa pelarut yang
(Arisandi dan Andriani, 2008). Selain itu
digunakan dalam mengekstraksi senyawa
kandungan tersebut memberikan kontribusi
mempengaruhi potensi terapi jika digunakan
untuk aktivitas lain, seperti anti diabetes.
bersama.
keamanan
berfungsi
Flavonoid
makanan
sebagai
yaitu
antibakteri
merupakan
senyawa
Khasiat yang dimiliki daun ini adalah
polifenol yang ditemukan sebagai metabolit
memberikan warna hijau, menyedapkan
sekunder pada tanaman. Berbagai macam
serta memberikan wangi pada makanan.
aktivitas farmakologi telah diujiterhadap
Selain itu memiliki manfaat untuk membuat
golongan
rambut
antioksidan, antiinflamasi, dan antikanker
lebih
hitam,
dapat
membasmi
ketombe, menyembuhkan rambut rontok
seperti
Berdasarkan uraian di atas, maka
Di masa sekarang, bahan sintetis digunakan
flavonoid
(Prameswari dan Widjonarko, 2014).
(Dalimartha, 2002).
telah
senyawa
untuk
mengawetkan
perlu
untuk
aktivitas
kajian
farmakologi
pustaka
mengenai
dari
(Pandanus
makanan lebih tinggi daripada bahan-bahan
amaryllifolius Roxb.) sebagai bahan kajian
alami. Oleh karena itu, hal ini harus diatasi
untuk kesehatan serta keamanan makanan.
dengan
mengembangkan
bahan-bahan
tersebut sebagai pengawet. Salah satunya
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2
188
METODE
polar (Prameswari dan Widjanarko, 2014).
Metode
dalam
Berdasarkan urutan polaritas dari yang
penulisan ini adalah dengan menggunakan
paling rendah yaitu, etil asetat, etanol,
metode Cochrance Collaboration Review,
kemudian air Campuran dengan perbedaan
yaitu mencakup pengkajian studi literatur.
polaritas berdasarkan polaritas campuran
Data yang diperoleh yaitu data kualitatif dan
diharapkan mampu mengambil senyawa
data kuantitatif. Penyusunan data kualitatif
yang diinginkan. Campuran itu ialah etanol
yaitu memilih dan menyederhanakan data
dan etil asetat.
dalam
yang
bentuk
dilakukan
kemudian
Penelitian mengenai uji aktivitas
menyimpulkan data itu dengan tahapan-
antibakteri dilakukan oleh Mardiyaningsih
tahapan. Perkembangan perolehan data harus
dkk.
diperhatikan
data
berurutan adalah adalah pembuatan ekstrak
kualitatif. Penyusunan data kuantitatif yaitu
air, pembuatan ekstrak etanol, ekstrak etil-
mengambil variabel penelitian dari macam-
asetat, dan ekstrak etanol-etil asetat, uji
macam sumber kemudian dideskripsikan dan
aktivitas metode Difusi Kirby-Bauer, dan
dibentuk dalam paragraf narasi sehingga
penentuan nilai KHM dan KBM dengan
data tersebut bisa dijelaskan.
metode difusi padat (Mardiyaningsih, dkk,
PEMBAHASAN
2014). Penghambatan pertumbuhan kedua
1.
bakteri dengan ekstrak etil-asetat yaitu 10
dalam
naratif
penyusunan
Aktivitas Antibakteri Penggunaan pelarut-pelarut ini dalam
penelitian
bertujuan
menguji
adanya
Tahapan
yang
dilakukan
secara
mm dan 11,33 mm untuk Staphylococcus aureus dan 24,33 mm dan 26,00 mm
senyawa yang memiliki potensi sebagai
terhadap
Escherichia
coli.
Sedangkan
antibakteri berdasarkan sifat kelarutannya.
ekstrak campuran dari etanol- etil asetat (1:1
Secara umum fungsi pelarut air yaitu pelarut
v/v) yaitu 13,33 mm dan 15,67 mm terhadap
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2
189
Staphylococcus aureus dan 14,33 mm dan
dinding sel E coli yang memiliki LPS lebih
17,67
coli.
mudah dilewati oleh senyawa relatif non
Kemampuan menyari senyawa antimikroba
polar yang tersari di dalam etil asetat.
didapatkan
dan
Penghambatan paling tinggi terdapat pada
campuran. Berdasarkan hasil penelitian,
ekstrak etil asetat dengan nilai KHM dan
ekstrak etanol-etil asetat lebih menghambat
KBM 1,1% b/vdan 6,7% b/v terhadap
Staphylococcus aureus sedangkan ekstrak
Staphylococcus aureus serta 0,5%b/v dan
etil asetat pada Escherichia coli. Hal ini
4,5%b/v
dikarenakan oleh sifat senyawa aktif dan
(Mardiyaningsih, dkk, 2014).
perbedaan
2.
mm
terhadap
dari
Escherichia
ekstrat
dinding
sel
etil-asetat
kedua
bakteri.
terhadap
Escherichia
coli
Aktivitas Antidiabetes
Staphylococcus aureus mempunyai lapisan
Daun pandan wangi biasa digunakan
peptidoglikan yang tebal dan asam teikoat,
untuk pengobatan dengan cara diseduh
sedangkan Escherichia coli mempunyai
dengan air kemudian diminum. Berdasarkan
dinding sel dengan komponen utama lapisan
penelitian membuktikan bahwa ekstrak etil
lipopolisakarida,
lipoprotein.
asetat dari daun pandan wangi mengandung
Lapisan lipid lebih mudah dilewati oleh
senyawa terpenoid serta senyawa steroid
senyawa yang relatif nonpolar dan pelarut
dengan potensi antidiabetes yaitu daya
etil
hambat sebesar 0,79% pada konsentrasi 3,12
asetat
lipid,
dan
mempengaruhi
dalam
hal
menyarinya. Sedangkan untuk penentuan
ppm (Sukandar, 2009).
nilai KHM dan KBM daun pandan wangi
Daun pandan wangi juga memiliki
yaitu Escherichia coli lebih unggul jika
potensi antidiabetes dengan pelarut yang
dibandingkan pada bakteri Staphylococcus
digunakan pada ekstrak yaitu air. Hal yang
aureus dikarenakan sudah dapat membunuh
pertama dilakukan untuk meneliti mengenai
bakteri pada kadar lebih rendah. Struktur
kandungan senyawa bioaktif ekstrak air daun
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2
190
pandan wangi adalah mengenai bagaimana
senyawa bioaktif dalam ekstrak air yang
efeknya menurunkan kadar glukosa darah
berfungsi sebagai pencegahan oksidasi agar
dan perubahan histopatologi pankreas secara
tidak terjadi kerusakan sel β pankreas.
in vivo. Pemilihan air sebagai pelarut
Senyawa bioaktif tersebut
ekstraksi dalam penelitian ini dikarenakan
alkaloid, flavonoid, dan polifenol. Tanin
murah, umum digunakan dalam penyajian,
berperan
dan mudah diperoleh. Tahapan penelitian
glukosa dan lemak sehingga penimbunan zat
terdiri yang telah dilakukandari pembuatan
tersebut di dalam darah dapat dihindari.
ekstrak daun pandan wangi, tahap in vivo,
Tanin memiliki aktivitas hipoglikemik selain
dan pengamatan histopatologi sel pankreas.
itu juga dapat dikerutkan membran epitel
Metode ekstraksi yang dilakukan adalah
pada usus halus sehingga sari-sari makanan
menggunakan metode maserasi sehingga
yang diserap serta asupan gula dapat
diperoleh ekstrak air daun pandan wangi.
dihambat. Hal ini membuat gula darah tidak
Skrining
meningkat
fitokimia
dalam
ekstrak
golongan
senyawa
2005). Polifenol berperan menurunkan kadar
polifenol, saponin, flavonoid, alkaloid, dan
glukosa darah. Mekanisme kerja yang
tanin.
dilakukan
Uji
in
vivo
dilakukan
untuk
yaitu
tinggi
metabolisme
pada
menunjukkanadanya
terlalu
memacu
yaitu tanin,
(Daliamartha,
pencegahan
reaksi
mengamati bagaimana menurunkan kadar
pengubahan superoksida menjadi hidrogen
glukosa dalam darah dan histopatologi pada
superoksida
pankreas tikus dengan penyakit diabetes
polifenol yaitu perlindungan sel β pankreas
mellitus yang diinduksi aloksan (Prameswari
dari efek toksik yang dihasilkan oleh radikal
dan Widjonarko, 2014).
bebas
Penurunan
kadar
glukosa
darah
dengan terapi EADPW disebabkan oleh
(Barbosa,
dan
hiperglikemia EADPW
2007).
diproduksi kronis.
yaitu
saat
Aktivitas
66,82%.
Peran
kondisi dalam
Antioksidan
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2
191
berfungsi sebagai pencegah oksidasi yang
terpenoid yang terdapat dalam ekstrak.
berlebihan sehingga kerusakan pada sel β
Tahapan pengujian yang dilakukan adalah
pankreas
ekstraksi, uji toksisitas, skrinning fitokimia,
dapat
dikurangi
dan
dapat
menyebabkan kadar glukosa darah turun.
identifikasi
Selain itu dapat mempertahankan kandungan
(Sukandar, 2009).
insulin. Berdasarkan penelitian dosis ekstrak
senyawa
Hasil
uji
dengan
potensinya
GC-MS
diperoleh
air daun pandan wangi yang baik untuk
dengan menghitung kematian larva udang
antidiabetes sebesar 600 mg/kg bb jika
karena pengaruh ekstrak berdasarkan dosis
dibandingkan dengan dosis 300 mg/kg bb
yang ditentukan. Hasil uji potensi aktivitas
(Prameswari dan Widjonarko, 2014).
antikanker dilakukan pada ekstrak butanol,
3.
etil asetat, dan petroleum eter. Di antara
Aktivitas Anti Kanker Pengujian awal aktivitas antikanker
ketiga ekstrak, hasil yang memiliki toksisitas
dari ekstrak etanol dan metanol pada daun
pada kanker yang terbesar adalah etil asetat
pandan wangi dapat dilakukan dengan
(Sukandar, 2009).
metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Metode ini berdasarkan senyawa pada
4.
Aktivitas Antioksidan
tumbuhan yang bersifat toksik yang dapat
Ekstrak daun pandan wangi dapat
membunuh larva A. salina Leach. serta
dimanfaatkan sebagai antioksidan alami.
digunakan sebagai uji pra-skrining aktivitas
Dengan
antikanker (Meyer et al,1982).
sintetik dapat dikurangi atau dihilangkan dan
Penelitian ini bertujuan meneliti
diganti
begitu
dengan
penggunaan
antioksidan
antioksidan
senyawa
seperti
alami.
potensi aktivitas anti-kanker melalui uji
Kandungan
alkaloid,
toksisitas ekstrak pandan wangi terhadap
flavonoid, saponin, tanin, polifenol berfungsi
larva udang tersebut melalui uji senyawa
sebagai zat antioksidan alami. Polifenol
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2
192
ialah turunan fenol yang memiliki aktivitas
yield phenolic dan kadar senyawa phenolic
sebagai
terbesar.
antioksidan.
Senyawa
phenolic
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
berfungsi dalam menyerap dan menetralkan
ekstraksi pada suhu dan waktu ekstraksi
radikal bebas atau menguraikan peroksida.
yang menghasilkan yield senyawa phenolic
Antioksidan
pencegah
terbesar sudah mampu mengekstrak senyawa
kerusakan akibat reaksi oksidasi. Selain itu
phenolic sebesar 91,16% pada suhu 70ºC
dapat mengurangi kanker. Etanol 96% dapat
selama 5,5 jam (Margaretta, dkk, 2011).
fenolat
sebagai
mengekstraksi kandungan senyawa polifenol dari pandan (Osawa, 1994).
Metode DPPH yaitu dengan cara menentukan
Total
Antoxidant
Capacity
Pada penelitian yang dilakukan oleh
(TAC). Aktivitas antioksidan dinyatakan
Margeretta dkk, proses ekstraksi daun
dalam persentase scavenging activity, yaitu
pandan dilakukan menggunakan pelarut
seberapa mampu radikal bebas dihambat
etanol 96%, sehingga diperoleh ekstrak yang
oleh antioksidan. Persentase scavenging
mengandung
sebagai
activity ini yaitu perbedaan serapan pada
antioksidan alami. Penentuan kadar fenolat
kedua absorban dari DPPH dan sampel
dilakukan dengan pengujian Total Phenolic
dengan Spektrofotometer UV-VIS pada
Content
menggunakan
panjang gelombang 515 nm. Aktivitas
metode Folin-Ciocalteau, sedangkan untuk
antioksidan yang paling baik didapatkan dari
menguji aktivitas antioksidan dilakukan
ekstrak pandan pada suhu ekstrak 50ºC
dengan
DPPH.
dengan waktu ekstraksi 5,5 jam, yaitu
Ekstraksi senyawa fenolatdari daun pandan
scavenging activity sebesar 93,21%. Pada
dilakukan
ekstraksi
saat suhu ekstrak 70°C, % scavenging
menggunakan pelarut etanol 96%. Hasil
activity yang didapat hanya sebesar 90,74%
penelitian menunjukkan bahwa yield ekstrak,
(Margaretta, dkk, 2011).
senyawa
(TPC)
fenolat
dengan
menggunakan
dengan
metode
metode
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2
193
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Pandan wangi
terbukti memiliki
Arisandi
dan
Andriani.
2008.
berbagai aktivitas farmakologi yaitu sebagai
Berbagai
antibakteri, antidiabetes, antikanker, dan
Pengobatan. Jakarta: Eksa Media.
antioksidan.
Hal
itu
dapat
Tanaman
Khasiat Untuk
dibedakan
Barbosa, D.S. 2007. Green Tea Polyphenolic
berdasarkan ekstrak pelarutnya. Aktivitas
Compounds and Human Health.
terbanyak ditemukan menggunakan ekstrak
Journal of Consumer Protection and
etil asetat. Selain itu berbagai senyawa yang
Food Safety. 2 : 407-413
dikandung pandan wangi memiliki peran
Dalimartha,
Setiawan.
2002.
Obat
tersendiri terhadap aktivitas farmakologi
Tradisional Pandan wangi (Pandanus
tersebut.
amaryllifolius
UCAPAN TERIMA KASIH
Available
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ferry Ferdiansyah Sofian selaku dosen pembimbing yang telah membantu
Roxb.).[Online]. at
http://www.pdpersi.co.id.
(verified
15 Juni 2017) Daliamartha, S. 2005. Ramuan Tradisional
membimbing tugas review jurnal ini melalui
Untuk
diskusi terkait tema yang diusulkan serta
Mellitus.Bogor: Penebar Swadaya.
Rizky Abdullah selaku dosen metodologi penelitian
yang
telah
Pengobatan
Diabetes
Faras, A.F., Wadkar, S.S., and Ghosh, J.S.
memberikan
2014. Effect of Leaf Extract of
pengarahan sehingga bahasan ini dapat
Pandanus amaryllifolius Roxb. on
diselesaikan dengan baik.
Growth of Escherichia coli and Micrococcus
(Staphylococcus)
aureus, International Food Research Journal.21(1):421-423
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 2
194
Lopez, D. C., and Nonato, M. G. 2005. Alkaloids
from
amaryllifolius Marikina,
Pandanus
Coleected
Philippines,
from
Phillippine
Journal of Science 134 (1): 39-44
Ekstrak
Daun
(Pandanus
amaryllifolius
sebagai
Agen
Kesatu,
Hlm.
241-251,
Uritani,
Garcia Prameswari, O. M., dan Widjanarko, S. B., 2014, Uji Efek Ekstrak Air Daun
Mardiyaningsih, dkk. 2014.Pengembangan Potensi
materials In The Tropics, Edisi
Pandan Roxb)
Antibakteri.
Pharmaҫiana.4 (2): 185-192
Pandan Wangi Terhadap Penurunan Kadar
Glukosa
Histopatologi
Darah
Tikus
Mellitus.Jurnal
Dan
Diabetes
Pangan
dan
Agroindustri 2(2) : 16-27
Meyer, B. N., Ferrigni, N. R, Putnam,
Sukandar, D, S. Hermanto dan I.A. Mabrur.
J.E.,Jacobson, L. B., Nichols, D. E.,
2009.
andMcLaughlin, J. L. 1982. Brine
Antidiabetes
shrimp: aconvenient general bioassay
Daun
Pandan
Wangi
for active plantconstituents. Planta
Amaryllifolius
Roxb.).
Medica. 45:31-34.
Program Studi Kimia Fakultas Sains
Margaretta,dkk. 2011. Ekstraksi Senyawa Phenolic Pandanus Amaryllifolius Roxb.
sebagai
Antioksidan
Alami.Widya Teknik. 10(1): 21-30 Osawa, T. 1994. Novel Natural Antioxidants For
Utilization
Food
Senyawa
Ekstrak
Teknologi
Etil
UIN
Asetat
(Pandanus Jakarta
:
Syarif
Hidayatullah Sukandar, dkk. 2009. Uji Potensi Aktivitas Anti Kanker EkstrakDaun Pandan Wangi
(Pandanus
amaryllifolius
And
Roxb.)Dengan Metode Brine Shrimp
Biological System. In Postharvest
Lethality Test (BSLT).JKTI.11 (1):
Biochemistry
32-38.
Of
In
dan
Aktivitas
Plant
Food-