Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia
p ISSN : 1411 - 6073
FENOMENA PARANORMAL (SUATU TINJAUAN MAKNA HIDUP, KONSEP DIRI, PENGALAMAN TRANSPERSONAL DAN SPIRITUALITAS) Maria Ida Widayanti Pius Heru Priyanto
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam tentang fenomena paranormal, khususnya yang berhubungan dengan pengalaman transpersonal, makna hidup, konsep diri dan spiritualitas pada seseorang yang memiliki bakat atau kelebihan paranormal. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif fenomenologis yang mencoba mencari arti pengalaman dalam kehidupan subyek, mencari data berkaitan dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian, dan pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman dalam kehidupan. Subyek dalam penelitian ini sebanyak 4 orang yang memiliki kelebihan paranormal, seperti bisa menyembuhkan penyakit tanpa obat, melihat makhluk halus, memiliki kemampuan kewaskitaan, telepati, telekinesis, membaca karakter atau kepribadian seseorang, dan pengalalaman-pengalaman transpersonal lain yang berhubungan dengan spiritual. Data diambil dengan menggunakan wawancara dan observasi serta dilakukan uji keabsahan data sehingga didapatkan data yang reliabel. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pengalaman transpersonal mempengaruhi makna hidup, konsep diri, dan spiritualitas sehingga seseorang yang memiliki kelebihan paranormal memiliki rasa percaya diri yang baik, memiliki pemahaman diri yang baik, menemukan tujuan hidup yang jelas dan terarah, bergerak ke arah yang positif, aktualisasi diri, serta lebih memahami tentang makna ketuhanan (spiritualitas).
374
Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia
p ISSN : 1411 - 6073
Kata kunci : Pengalaman transpersonal, makna hidup, konsep diri, spiritualitas LATAR BELAKANG
‘dukun’
sebagai
MASALAH
mampu
mengobati,
Dalam
masyarakat
menolong
jampi (Abdillah, 2006, h. 1).
lama diyakini dan dipraktekkan kehidupan
yang
orang sakit, atau memberi jampi-
Indonesia, masalah kegaiban telah dalam
orang
Di Indonesia penuh dengan
sehari-hari.
kepercayaan
akan
paranormal
Fenomena seperti orang pandai
yaitu tokoh-tokoh yang dipercayai
yang
menemukan
memiliki kemampuan luar biasa
menyembuhkan
seperti prakognisi, telepati dan
penyakit tanpa obat, mengetahui
telekinesis bahkan berkomunikasi
kejadian di masa depan atau masa
dengan makhluk-makhluk gaib
lampau, berkomunikasi dengan
berupa roh orang mati atau jin.
makhluk
Semua pengalaman ini bagi tradisi
membantu
barang
hilang,
halus,
menggerakkan
atau menerbangkan benda-benda
mistisisme
tanpa menyentuh, dan sebagainya
sebagai pengalaman sampingan
membuat
terheran-heran
dalam perjalanan untuk mencapai
mendengarnya. Hal-hal seperti itu
pangalaman mistik sejati yang
yang terjadi dalam masyarakat
disebut dengan nama unio mystica
Indonesia dan disebut sebagai
di kalangan mistisisme kristen,
fenomena paranormal.
makrifat
orang
justru
dikalangan
dianggap
sufisme
Paranormal atau yang lebih
agama Islam, moksha di kalangan
umum disebut sebagai ‘dukun’
Yogi agama Hindu, sunyata di
adalah seseorang yang memiliki
kalangan
kekuatan linuwih, lengket dengan
Budha (Mahzar, 2008).
mantera-mantera
dan
urusan
Bodhisatwa
Seseorang yang memiliki
mistik. Kamus Umum Bahasa
bakat
Indonesia
menciptakan
mendefinisiakan 375
agama
paranormal
mampu fenomena
Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia
p ISSN : 1411 - 6073
paranormal seperti: peramalan,
(Hartawan,
penyembuhan,
Sedangkan
melihat-
2013, Mbah
h.
1).
Bejo
lebih
mendengar-merasakan tanpa indra
memilih
(misalnya mengetahui isi surat
penghargaan dan nama dengan
yang masih berada di dalam
kelebihan
amplop), melayang di atas tanah,
dimiliki.
berjalan di atas api, mengatahui
untuk
mencari
paranormal
yang
Ada pun di Indonesia juga
suatu peristiwa pada masa lalu,
ditemukan
dan
Fenomena
memiliki kelebihan paranormal
dipelajari
untuk menolong sesama tanpa
dalam bidang ilmu parapsikologi
mengharapkan imbalan apa pun
(Kartoatmodjo, 1985, h. 13).
dan menjalani kehidupan dengan
lain-lain.
paranormal
tersebut
orang-orang
yang
Di Indonesia ada banyak
sederhana. Seperti pada SS yang
orang yang memiliki kelebihan
memiliki kemampuan paranormal
paranormal,
untuk membantu orang lain yang
baik
yang
sudah
terkenal seperti artis atau yang ada
sedang
di pelosok-pelosok desa. Salah
hidup. Menolong orang lain atas
satu paranormal Indonesia yang
dasar cinta kasih membuat SS
terkenal adalah Agung Yulianto
menemukankebahagiaan
atau lebih dikenal sebagai KI Joko
hidup. SS juga memiliki harapan
Bodo dan Nuryanto atau yang
terlahir kembali menjadi manusia
lebih dikenal sebagai Mbah Bejo.
dan menurut SS hal itu dapat
Keduanya
terwujud
spiritual
menekuni dengan
dunia
tujuan-tujuan
karena
praktik
dan
memiliki
paranormalnya
permasalahan
melalui
perbuatan
tertentu. Ki Joko Bodo memiliki kekayaan
dalam
dalam
perbuatan-
baik
yang
dilakukannya. Kemampuan-kemampuan paranormal
dalam
Ilmu
banyak klien dari kalangan artis,
Parapsikologi merupakan salah
pejabat,
satu
dan
pengusaha 376
bentuk
dari
pengalaman
Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia
p ISSN : 1411 - 6073
transpersonal yang dikaji dalam
memelihara
psikologi transpersonal. Psikologi
Menemukan Tuhan, merupakan
transpersonal adalah ilmu yang
pusat
menghubungkan psikologi dengan
spiritualitas.
spiritual.
menemukan akar kebermaknaan
Salah
satu
bidang
dari
dan
menjaganya.
pemahaman
akan
Individu
yang
psikologi yang mengintegrasikan
hidupnya
akan
konsep,
memelihara
relasinya
psikologi
teori,
dan
dengan
kekayaan-
Tuhan dan memandang tiap aspek
kekayaan spiritual dari bermacam-
hidupnya berdasarkan hubungan
macam
agama.
yang dibangunnya dengan Tuhan
psikologi
(Achyar, 2013, h. 18). Dalam
Konsep
dengan
metode
berusaha
budaya inti
dan dari
transpersonal adalah nondualitas
hierarki
(nonduality), suatu pengetahuan
spiritualitas merupakan kebutuhan
bahwa tiap-tiap bagian (misal:
tertinggi manusia atau disebut
tiap-tiap manusia) adalah bagian
dengan istilah aktualisasi diri
dari keseluruhan alam semesta.
(Solikin, 2013, h. 74).
kebutuhan
Maslow,
Penyatuan kosmis dimana segala-
Pengalaman transpersonal
galanya dipandang sebagai satu
juga mempengaruhi konsep diri
kesatuan (Davis, 2003, h. 6-21).
pada seorang paranormal, artinya
Seseorang yang memiliki
seseorang
yang
berbakat
pengalaman transpersonal dapat
paranormal mampu mengenali diri
meningkatkan makna akan Tuhan
sejati-nya dengan baik melalui
(spiritualitas), konsep diri dan
gejala-gejala transpersonal yang
makna
dapat
dialami. Diri merupakan salah
menemukan tujuan hidup yang
satu konstruk sentral dalam teori
jelas dan terarah. Spiritualitas
Rogers. Diri merupakan suatu
merupakansuatu
unsur penting dalam pengalaman
hidup
sehingga
upaya
menemukan apa yang bermakna
seseorang,
bagi
seseorang adalah menjadi “diri-
manusia
kemudian 377
karena
tujuan
Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia
p ISSN : 1411 - 6073
sejati’-nya (Hall & Lindzey, 1993,
adalah hal-hal yang dianggap
h.
pengalaman
sangat penting dan berharga serta
transpersonal, seseorang mampu
memberikan nilai khusus bagi
menemukan diri sejati-nya, yaitu
seseorang,
diri
dengan
dijadikan tujuan dalam kehidupan
organisme yang mengalami (Hall
(the purpose in life). Setiap
& Lindzey, 1993, h.161).
manusia menginginkan dirinya
134).
Melalui
yang
selaras
Pengalaman transpersonal membawa
seseorang
memahami
makna
dan
menemukan
layak
menjadi orang yang bermartabat
semakin
dan
spiritualitas
berguna
keluarga,
bagi
dirinya,
lingkungan
kerja,
diri
masyarakat sekitar, dan berharga
mampu
di mata Tuhan. Setiap orang pasti
mencapai kebermaknaan hidup.
menginginkan bagi dirinya suatu
Dalam logoterapi Viktor Frankl
cita-cita dan tujuan hidup yang
berasumsi bahwa makna hidup
penting dan jelas yang akan
merupakan daya pendorong atau
diperjuangkan
motivasi utama manusia untuk
semangat, sebuah tujuan hidup
mencapai kehidupan yang penuh
yang
makna (Tasmara, 2001, h. 139).
kegiatanya. Hasrat yang paling
Frankl
mendasar dari setiap manusia
sehingga
konsep
sehingga
seseorang
mengungkapkan
selama
seseorang
makna
hidup,
merasakan
bahwa
mempunyai maka
kebahagiaan yang
hasrat
penuh
arahan
untuk
segala
hidup
bermakna. Bila hasrat ini dapat
dan
dipenuhi,
kenikmatan yang memuaskan. Seseorang
menjadi
adalah
akan
dengan
kehidupan
akan
dirasakan berguna, berharga dan
mampu
berarti (meaningful) (Nurani &
menemukan makna hidup akan
Mariyanti, 2013, h. 3).
menemukan pula tujuan hidup
Adanya
perbedaan
yang jelas dan terarah. Bastaman
pemaknaan
mengatakan bahwa makna hidup
dengan pengalaman transpersonal, 378
hidup
berkaitan
Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia
p ISSN : 1411 - 6073
konsep diri dan spiritualitas inilah
bagi seseorang yang memiliki
yang membuat penulis tertarik
bakat
untuk mengetahui pandangan dari
meingkatkan
orang-orang
berspiritual.
yang
paranormal
berbakat
mengenaikelebihan
penelitian
ini
mengetahui tentang
untuk kehidupan
METODE PENELITIAN
paranormal yang dimiliki. Adapun
paranormal
Metode yang digunakan
tujuan
dari
adalah
untuk
dalam
penelitian
ini
adalah
metode kualitatif fenomenologis,
lebih
mendalam
fenomena
paranormal
pengalaman
dengan
pengalaman
subjek, peneliti menghimpun data
berkaitan
transpersonal,
makna
yaitu
mencoba
mencari
dalam
arti
kehidupan
hidup,
berkaitan
dengan
konsep diri dan spiritualitas pada
pendapat,
pendirian,
seseorang
penilaian, dan pemberian makna
yang
memiliki
kelebihan paranormal. Pada diharapkan manfaat
secara
sikap,
terhadap situasi atau pengalaman
penelitian dapat
konsep,
ini
dalam kehidupan. Tujuan dari
memberikan
penelitian fenomenologis untuk
dan
mencari atau menemukan makna
praktis. Manfaat teoritis pada
dari hal-hal yang esensial atau
penelitian ini untuk meberikan
mendasar dari pengalamana hidup
sumbangan pemikiran terhadap
tersebut (Ghony & Almanshur,
psikologi
2012, h. 57-58).
klinis
teoritis
khususnya
masalah pemahaman diri, serta
Subyek dalam penelitian
menambah pengetahuan di bidang
ini
psikologi sosial khususnya yeng
memiliki kelebihan paranormal
berkaitan
fenomena
dan memiliki pengalaman praktik
paranormal. Manfaat praktis dari
minimal 5 tahun. Adapun tema-
penelitian ini diharapkan dapat
tema
memberikan referensi informasi
tentang pengalaman-pengalaman
dengan
379
adalah
yang
seseorang
diungkap
yang
adalah
Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia
transpersonal
dialami
terhadap keempat subyek yang
Tuhan
memiliki kelebihan paranormal
(spiritualitas), konsep diri, dan
menunjukkan bahwa seseorang
makna hidup serta tema-tema lain
yang
yang
paranormal
subyek,
yang
p ISSN : 1411 - 6073
makna
akan
berhubungan
seperti
memiliki
kelebihan mengalami
bagaimana subyek bisa memiliki
pengalaman-pengalaman
kelebihan paranormal, bagaimana
transpersonal yang mempengaruhi
usaha
makna hidup, konsep diri, dan
subyek
untuk
mengembangkan paranormal
dan
kelebihan
spiritualitas.
sebagainya.
Pada
keempat
subyek
Metode pengumpulan data yang
penelitian memiliki latar belakang
digunakan dalam penelitian ini
yang berbeda dalam memperoleh
adalah observasi partisipasif dan
kemampuan paranormal. Subyek
wawancara
dengan
1 memiliki kelebihan paranormal
menyusun
daftar
karena belajar dari guru kebatinan
pertanyaan-pertanyaan
terlebih
kejawen dan keinginan subyek
peneliti
terstruktur
dahulu sesuai keunikan subyek
untuk
dapat
penelitian.
Untuk
menjaga
suatu
penyakit.
kebenaran
data,
peneliti
menyembuhakan Subyek
2
memiliki kelebihan paranormal
melakukan beberapa teknik uji
karena
keabsahan data, yaitu dengan
untuk
perpanjaangan
(syareat, tarekat, hakekat, dan
keikutsertaan,
keingintahuan belajar
subyek
ilmu
spiritual
ketekunan/keajegan pengamatan,
makrifat),
triangulasi, dan pengecekan teman
mencari dan menemukan Tuhan.
sejawat.
Subyek
HASIL PENELITIAN DAN
menjalankan
PEMBAHASAN
keilmuan
Berdasarkan penelitian
yang
2
ilmu
memperdalam
untuk dan
prosedur-prosedur spiritual
sehingga
hasil
menerima karomah (sesuatu yang
dilakukan
tidak diminta tetapi diberikan 380
yaitu
Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia
karena
kebijaksanaan
yaitu
berupa
p ISSN : 1411 - 6073
Tuhan)
tertentu) dan menjalankan apa
kemampuan
yang menjadi perintah dalam
subyek
3
keyakinan atau kepercayaan yang
memiliki kelebihan paranormal
dianut serta didukung dengan
karena belajar ilmu religi dengan
perbuatan-perbuatan
tekun sehingga menerima hidayah
berdasarkan cinta kaish. Pada
dari Tuhan berupa kemampuan
subyek
paranormal.
3
kejawen seperti memperingati hari
kelebihan
kelahiran, menggunakan hitungan
paranormal bisa tercipta ketika
jawa dalam menentukan hari baik
seseorang
atau
dan lain sebagainya. Pada subyek
cahaya dalam hati nurani, dan
2 lebih menerapkan untuk hidup
menyebutnya dengan istilah ilmu
berspiritual
hati. Sedangkan pada subyek 4
kehidupan sebagai manusia yang
melihat bahwa memiliki kelebihan
menggunakan
paranormal karena diri sendiri
asih, menjalankan prosedur ilmu
yang
spiritual untuk lebih mengenal
paranormal.
Pada
Subyek
memandang
bahwa memiliki
berusaha
Nur
dan
belajar
1
baik
menjalankan
dengan
ritual
menjalani
sifat-sifat
welas
dengan tekun dan telaten, bukan
Tuhan.
karena karunia atau anugrah dari
menjalankan apa yang menjadi
Tuhan.
perintah dalam agama Islam yang
Meskipun keempat subyek memiliki
persepsi
dan
Pada
subyek
3
juga
dianutnya. Begitu juga dengan
latar
subyek
4
yang
menjalankan
belakang yang berbeda tetapi
ajaran-ajaran Sang Budha untuk
memiliki persamaan dalam usaha
belajar
untuk mengembangkan kelebihan
meditasi dan sebaginya.
paranormal. Salah satunya adalah keempat
subyek
melepas Jadi,
sama-sama
dapat
kemelekatan, disimpulkan
bahwa keempat subyek penelitian
menjalankan tirakat (puasa, tidak
memiliki
suatu
kelebihan
tidur, pantang makan makanan
paranormal
karena
melakukan
381
Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia
p ISSN : 1411 - 6073
atau menjalankan suatu ritual
diri, hakikat alam yang satu,
sesuai dengan keyakinan atau
kebahagiaan, ketunggalan, roh,
kepercayaan yang dianut dalam
pengalaman
usaha untuk mendekatkan diri
terpesona, serta aktivitas-aktivitas
pada Sang Pencipta. Hal ini sesuai
yang berhubungan dengan batin
dengan
atau jiwa.
yang
ditulis
(Mahzar,
2008)
pengalaman
paranormal
dalam bahwa
mistik,
perasaan
Pengalaman transpersonal
bagi
yang
dialami
oleh
keempat
tradisi mistisisme justru dianggap
subyek merupakan bidang kajian
sebagai pengalaman sampingan
dalam
dalam perjalanan untuk mencapai
yaitu ilmu yang menghubungkan
pangalaman mistik sejati.
psikologi
Keempat subyek memiliki
psikologi
transpersonal,
dengan
spiritualitas.
Psikologi
transpersonal
pengalaman transpersonal, yaitu
merupakan
gejala-gejala parapsikologi atau
psikologi yang mengintegrasikan
paranormal seperti kemampuan
konsep,
subyek
psikologi
suatu
untuk
menyembuhkan
penyakit,
telepati,
kewaskitaan,
melihat
bidang
dan
dengan
metode kekayaan-
macam budaya dan agama.
kembaran diri, membaca karakter seseorang,
teori,
satu
kekayaan spiritual dari bermacam-
melihat
telekinesis,
salah
Sutich menjelaskan bahwa
dan
Psikologi
Transpersonal
yang
berkomunikasi dengan makhluk
tengah timbul ini secara khusus
halus, dan sebagainya. Keempat
berbicara
mengenai
subyek
mengalami
dasar,
kesadaran
memahami
mempersatukan,
juga
transendensi konsep-konsep
diri,
seperti
nilai-nilai yang
pengalaman-
konsep
pengalaman
puncak,
ekstase,
ketuhanan, konsep hukum karma,
pengalaman
mistik,
perasaan
konsep sebab akibat, pengalaman
terpesona, ada, aktualisasi diri,
puncak,
hakikat, kebahagiaan, keajaiban,
kesadaran,
aktualisasi 382
Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia
p ISSN : 1411 - 6073
arti dasar, transendensi diri, roh,
tercipta, tidak menjelma, tetapi
ketunggalan, kesadaran kosmik
mutlak. Subyek 2 menemukan
dan konsep-konsep, pengalaman-
makna yang hampir sama dengan
pengalaman,
aktivitas-
subyek 1 dan 4. Subyek 2 melihat
aktivitas yang berhubungan (Hall
bahwa Tuhan yang menciptakan
& Lindzey, 1993, h. 233).
Tuhan sendiri yang menempati,
Gejala-gelaja
paranormal
termasuk bahwa Tuhan ada di
tersebut bersumber pada psike
dalam diri sendiri dan di luar diri.
manusia (Kartoatmodjo, 1985, h.
Sementara subyek 3 memiliki
13-15). Hal ini sesuai dengan
makna
hasil penelitian pada keempat
sebagai pusat dari kehidupan,
subyek yang melakukan hal–hal
pencipta
ajaib dan aneh tanpa bantuan
pemilik segala-galanya.
indra-indra
serta
melainkan
dengan
Tuhan
alam
adalah
semesta
dan
Subyek 3 sangat mencintai
kekuatan jiwa atau batin.
dan melihat bahwa Tuhan sangat
Pengalaman-pengalaman transpersonal
bahwa
ajaib, dapat melakukan segala hal,
mempengaruhi
memberikan hidayah bagi diri
makna akan Tuhan (spiritualitas)
subyek
pada keempat subyek. Subyek 1
kembali. Subyek 2 juga melihat
melihat bahwa Tuhan ada di
bahwa Tuhan sebagai tempat
dalam diri sendiri dan memiliki
kembali,
pemahaman bahwa Gusti (Tuhan)
menegaskan
adalah orang yang memiliki hati
kepada Tuhan memiliki makna
dan pikiran yang baik serta tidak
untuk terlahir kembali menjadi
menyakiti orang lain. Sedangkan
manusia. Pada subyek 4 juga
subyek
4
meskipun
melihat
memiliki
dan
sebagai
namun
subyek
bahwa
harapan
tempat
2
kembali
agar
bisa
Tuhan adalah diri sendiri tetapi
terlahir kembali menjadi manusia,
memiliki keyakinan bahwa Tuhan
sebab menjadi manusia adalah
sifatnya tidak dilahirkan, tidak
suatu 383
keberuntungan
karena
Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia
p ISSN : 1411 - 6073
manusia adalah makhluk yang
menurut
paling luhur. Subyek 1 tidak
transenden dan personal, Tuhan
menegaskan dirinya ingin terlahir
yang berada dalam setiap diri
kembali menjadi manusia, tetapi
manusia dan kesadaran seseorang
subyek 1 memiliki pemahaman
tentang
bahwa nyawa setelah keluar dari
membawa
tubuh akan menempel lagi pada
supra-makna
bayi yang baru lahir. Hal ini
(Boeree, 2010, h. 363).
memiliki arti bahwa subyek 1 juga
Frankl
bersifat
kehadiran-Nya seseorang atau
Berdasarkan
akan kepada
transenden pendapat
memiliki keyakinan akan adanya
Frankl di atas sesuai dengan hasil
kehidupan setelah kematian yaitu
penelitian yang didapatkan di
untuk melanjutkan hidup dengan
lapangan,
terlahir kembali menjadi manusia
penelitian masing-masing telah
atau
menemukan makna Tuhan dalam
disebut
dengan
istilah
reinkarnasi. Pemaknaan
bahwa
subyek
diri sendiri yang membuat subyek akan
Tuhan
mengalami transendensi diri.
pada subyek 1, 2, 3 dan 4 sesuai
Menurut
Priyanto
dengan pendapat Frankl tentang
seseorang
transendensi atau supra-makna,
spiritualitas mampu memberikan
yaitu ide bahwa dalam hidup pasti
makna
ada makna hakiki, makna yang
memberikan
tidak tergantung pada makna lain,
dengan
pada
pada
membedakan antara benar dan
ketegaran. Makna ini merujuk
salah (sistem moral berlaku dan
pada Tuhan atau makna spiritual.
berjalan dengan baik), mampu
Tuhan yang dimaksud adalah
membuat
prioritas
antara
Tuhan yang ada dalam batin
kebenaran
sejati
dengan
setiap manusia, Tuhan yang ada
kebenaran palsu (Priyanto, 2003,
dalam hati. Pengertian Tuhan
h. 2). Berdasarkan hasil penelitian
benda-benda
atau
384
yang hidup, fungsi jernih,
mencapai mampu berfikir mampu
Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia
menunjukkan subyek
bahwa
keempat
telah
spiritualitas. hanya
terintregasi,
mencapai
Spiritualitas
berhubungan
p ISSN : 1411 - 6073
dan
terorganisir.
Kualitas yang telah terorganisir
tidak
terus bertahan dari waktu ke
dengan
waktu dan menjadi karakteristik
ketuhanan
saja,
melainkan
seseorang,
berkaitan
dengan
bagaimana
struktur kepribadian (Pervin dkk,
seseorang
memaknai
suatu
maka
diri
adalah
2010, h. 173). Pada subyek 1
kehidupan dan memaknai akan
memiliki
diri pribadinya. Pada keempat
congruence, adanya keselarasan
subyek terlihat mengembangkan
antara diri riil dan diri ideal.
cinta kasih dan kasih sayang
Subyek memiliki diri sebagai
kepada
perantara Tuhan untuk menolong
sesama
dan
semua
konsep
diri
yang
makhluk. Hal ini terbukti dari
sesama,
sikap hidup keempat subyek yang
pusat/pancer yang mengendalikan
menolong
tanpa
keempat saudara kembar, diri
mengharapkan imbalan apa pun.
yang memiliki sedulur papat yang
Keempat subyek juga membantu
hanya
orang lain untuk mengembangkan
menjalankan lakon, diri yang
diri secara spiritual.
ingin
orang
lain
diri-sejati
bisa
ditemui
melakukan
sebagai
dengan kebaikan-
Pencapaian
spiritualitas
kebaikan, diri pribadi yang utuh
pengalaman
transpersonal
secara lahir dan batin, diri yang
mempengaruhi konsep diri dan
bergerak ke arah yang positif dan
makna
aktualisasi.
dan
hidup
pada
keempat
subyek. Diri atau konsep diri
Konsep diri pada subyek 2,
mempresentasikan pola persepsi
adanya congruence antara diri riil
yang terorganisir dan konsisten,
dan diri ideal, diri yang memiliki
meskipun
sifat-sifat baik dan buruk dan
diri
selalu
berubah
tetapi diri selalu mempertahankan
selalu
kualitas
memperbaiki
yang
telah
terpola, 385
berusaha perilaku
untuk menjadi
Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia
p ISSN : 1411 - 6073
lebih baik, diri yang manunggal
dasar
dengan Sang Pencipta, diri yang
sayang, diri yang ingin melepas
membedakan
dan
penderitaan, diri sebagai pusat
bukan aku, diri sebagai manusia
kepribadian, konsep diri sebagai
spiritual yang memiliki sifat dasar
Tuhan, diri yang tidak memiliki
welas
asih,
perwujudan
antara
aku
cinta
kasih
dan
kasih
diri
sebagai
apa-apa, diri sebagai manusia
Tuhan
sendiri,
yang
luhur,
diri-sejati
yang
melihat bahwa diri adalah Goib,
mampu melanjutkan kehidupan
menemukan diri-sejati yang hanya
dengan lahir kembali menjadi
bisa dirasakan oleh sang pribadi
manusia, diri yang bergerak ke
sendiri yaitu diri pribadi subyek.
arah positif dan aktualisasi.
Pada subyek 3 memiliki
Jadi,
dapat
disimpulkan
konsep diri sebagai hamba Tuhan
bahwa
Yang
yang
mampu mengenali diri sendiri
bertanggung jawab kepada Tuhan,
dengan baik dan melihat diri
diri yang memiliki keempat sifat
sebagai
(mutmainah, supiyah, aluwamah,
dilengkapi
amarah), diri yang menuju pada
Keempat subyek juga mampu
kemakrifatan,
menemukan
Maha
Esa,
diri
diri-sejati
yang
keempat
subyek
manusia
yang
lahir
dan
diri
telah
utuh batin.
sejati-nya
harus bisa mengendalikan semua
sehingga tidak ada pertentangan
sifat dan hawa nafsu, diri adalah
batin,
milik Tuhan dan akan kembali
sendiri
kepada Tuhan, Tuhan sebagai
sifatnya serta kekurangan dan
pusat diri, diri yang bergerak ke
kelebihan sebagai manusia.
arah positif dan aktualisasi. diri
yang
mengenali
dengan
segala
diri sifat-
Pengalaman transpersonal,
Pada subyek 4 memilki konsep
subyek
spiritualitas,
dan
mempengaruhi
congruence
konsep makna
diri hidup
antara diri riil dan diri ideal, diri
keempat subyek sehingga subyek
yang melakukan perbuatan atas
penelitian 386
mampu
menemukan
Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia
p ISSN : 1411 - 6073
tujuan hidup yang jelas dan
subyek 4 memiliki tujuan hidup
terarah. Makna hidup adalah hal-
untuk bahagia dengan melepas
hal yang dianggap sangat penting
penderiaan dan terlahir kembali
dan berharga serta memberikan
menjadi manusia.
nilai
khusus
bagi
seseorang,
Pada
subyek
keempat
sehingga layak dijadikan tujuan
memiliki tujuan hidup yang jelas
dalam kehidupan (the purpose in
dan terarah sehingga melakukan
life) (Bastaman dalam Nurani &
kegiatan-kegiatan
Mariyanti, 2013, h. 3).
mendukung tercapainya tujuan
Keempat
subyek
telah
hidup tersebut.
menemukan makna hidup dan
Tujuan
hidup
tercipta
tujuan hidup yang jelas sehingga
ketika seseorang mampu untuk
menjadi arahan dalam segala
memberikan makna pada hidup
kegiatan yang dilakukan. Pada
yang dijalani. Keempat subyek
subyek 1 memiliki tujuan hidup
telah menemukan makna hidup
untuk
melalui sumber-sumber makna
melakukan
kebaikan-
kebaikan sebagai bentuk cinta
hidup
kasih pada sesama. Subyek 2
kebermaknaan
memiliki
yang
dengan logoterapi Viktor Frankl.
utama yaitu untuk kembali ke
Berdasarkan penemuan makna
asal yang berarti kembali kepada
hidup oleh keempat subyek dapat
Tuhan
disimpulkan
tujuan
dengan
hidup
menjalankan
prosedur-prosedur spiritual.
Pada
keilmuan subyek
penelitian untuk
3
dan
komponen hidup
bahwa, menemukan hidup
sesuai
subyek makna dengan
memiliki tujuan hidup untuk
menyebarkan cinta kasih kepada
beribadah
sesama. Hal ini terbukti dengan
memperoleh
kepada ilmu
Tuhan, yang
keinginan
subyek
untuk
bermanfaat dan kembali kepada
menolong
sesama
tanpa
Sang Pencipta. Sedangkan pada
mengharapkan imbalan apa pun. 387
yang
Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia
Bagi
keempat
p ISSN : 1411 - 6073
subyek
cita-cita dan tujuan hidup yang
menolong sesama sebagai bentuk
jelas sehingga menjadi arahan
cinta kasih dan tanggung jawab
segala kegiatannya (Bastaman
kepada
dalam Nurani & Mariyanti, 2013,
Tuhan
sehingga
ada
kepuasan bagi diri subyek ketika
h. 3).
melakukan kebaikan bagi orang
Subyek secara sosial lebih
lain. Subyek merasa lebih berarti
diterima
dan berharga karena memiliki
dipercaya dan dihormati oleh
hidup yang berguna bagi sesama.
orang
Hal ini sesuai dengan pendapat
hubungan
sosial
Frankl bahwa setiap manusia
dengan
lingkungan
menginginkan dirinya menjadi
masyarakat. Sedangkan secara
orang
psikologis
yang
bermartabat
dan
lain,
masyarakat,
serta
subyek
memiliki yang
baik atau
penelitian
berguna bagi dirinya, keluarga,
lebih merasa bahagia, merasakan
lingkungan
kedamaian, percaya diri, lebih
kerja,
masyarakat
sekitar, dan berharga dimata
tenang
Tuhan,
persoalan hidup dan sebagainya.
dan
setiap
orang
menginginkan bagi dirinya suatu
388
didalam
dalam
menyikapi
Psikodimensia Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 )
p ISSN : 1411 - 6073
Skema 1 Fenomena Paranormal Keseluruhan Subyek 1.
2. 3.
4.
Faktor Eksternal Subyek 1 tinggal di lingkungan penganut kebatinan kejawen, ayah dan kakek subyek juga seorang yang memiliki kelebihan paranormal (subyek seorang penganut kepercayan kejawen). Subyek 2 berteman dengan orang-orang spiritual yang memahami ilmu religi dan berguru pada seorang guru spiritual (subyek beragama Islam tapi lebih universal). Subyek 3 tinggal di lingkungan pondok pesantren selama 12 tahun dan belajar dari seorang Kyai yang memiliki kelebihan paranormal (subyek beragama Islam dan seorang yang taat dalam beragama). Subyek 4 tinggal dalam lingkungan yang religius, melihat di masyarakat banyak praktek paranormal (subyek seorang umat Budha).
Faktor Internal 1. Subyek 1 memiliki keinginan untuk bisa menyembuhkan orang yang sakit, mencari keselamatan untuk diri sendiri dan memiliki ilmu yang bermanfaat bagi keluarga. 2. Subyek 2 memiliki keinginan untuk mendalami ilmu spiritual (syareat, tarekat, hakekat, makrifat), ingin mengetahui diri asalnya dari mana dan mau kemana, keinginan untuk mengetahui kehidupan setelah kematian. 3. Subyek 3 memiliki keinginan untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga dan orang lain, melakukan segala sesuatu sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan. 4. Subyek 4 memiliki keinginan untuk menjalankan ajaranajaran Sang Budha, keinginan untuk meningkatkan kesadaran, dan keinginan subyek untuk mengetahui tentang dunia paranormal.
Dampak Sosial dan Psikologis 1. Dampak sosial bagi keempat subyek; subyek penelitian mendapat tempat di dalam masyarakat, lebih dipercaya oleh orang lain, dihargai dan dihormati oleh orang lain, menjadi tempat bertanya bagi orang lain yang ada dalam persoalan hidup dan sebagainya. 2. Dampak psikologis; keempat subyek lebih tenang dalam menjalani kehidupan, subyek menemukan kebahagian lahir dan batin, lebih percaya diri, lebih berani, lebih menikmati hidup saat ini atau sekarang, mencapai aktualisasi diri dan sebagainya.
Latihan-latihan Meningkatkan Kelebihan Paranormal Subyek 1, 2, 3, dan 4 sama-sama menjalankan ‘lakon’ yaitu suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan, atau menjalankan ‘tirakat’ seperti puasa, melekan (tidak tidur), pantang, membaca doa (subyek 1 dan 4), membaca amalan (subyek 3), membaca mel/mantra (subyek 1), meditasi atau samadhi, menjalankan ajaran dalam kepercayaan atau agama yang dipeluk oleh masing-masing subyek, disertai dengan perbuatan-perbuatan yang baik berdasarkan cinta kasih pada sesama manusia dan semua makhluk. Makna akan Tuhan (Spiritualitas) Subyek 1 dan 4 melihat Tuhan ada di dalam diri sendiri, subyek 2 melihat Tuhan ada di dalam diri dan di luar, sementara subyek 3 melihat Tuhan sebagi pusat dari kehidupan, pencipta alam semesta dan pemilik segalagalanya. Subyek 1, 2, 3, dan 4 telah mencapai kebutuhan tertinggi yaitu kebutuhan spiritualitas dalam hierarki kebutuhan Maslow yang di sebut dengan aktualisasi diri.
Makna Hidup
Subyek 1, 2, 3 dan 4 telah berhasil menemukan makna hidup melalui pengalaman-pengalaman transpersonal yang dialami, khususnya pengalaman paranormal (gejala parapsikologi). Keempat subyek menemukan makna hidup melalui : 1. Komponen Kebermaknaan Hidup : (a) kebebasan berkehendak ; keempat subyek berhasil memenuhi dan menghayati diri sendiri sebagai individu yang memiliki kebebasan dalam berkehendak, yaitu kebebasan menggunakan kelebihan paranormal yang dimiliki dengan penuh tanggung jawab. (b) kebermaknaan hidup ; adalah kehendak untuk hidup bermakna, keempat subyek melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain dengan kelebihan paranormal yang dimiliki. (c) makna hidup yang ditemukan oleh keempat subyek adalah cinta kasih untuk sesama sehingga membantu orang lain tanpa mengharap imbalan. 2. Sumber-sumber Makna Hidup : (a) nilai-nilai bersikap; keempat subyek menemukan makna hidup bahwa harus berani menentukan sikap dalam kondisi apapun, (b) nilai kreatif, keempat subyek menemukan makna dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, seperti menolong orang lain, membagikan pemahaman spiritual pada sesama dan sebagainya, (c) nilainilai pengalaman; keempat subyek menemukan makna akan cinta pada sesama dengan melakukan perbuatan baik pada orang lain membuat keempat subyek merasa berharga dan berarti dalam hidupnya.
Konsep Diri 1. Subyek 1 melihat diri sebagai perantara Tuhan, memiliki konsep diri untuk melakukan kebaikan dengan kelebihan paranormal yang dimiliki, diri sejati atau diri yang sesungguhnya dengan membedakan antara diri sejati-nya dengan sedulur papat. 2. Subyek 2 memiliki konsep diri sebagai manusia yang memiliki sifat dasar welas asih, diri yang sudah manunggal dengan Pencipta, diri yang memiliki sifat baik dan buruk, diri yang membedakan antara aku dan bukan aku, aku bagi subyek sama dengan Tuhan yang Goib. 3. Subyek 3 memiliki konsep diri sebagai hamba Tuhan, diri yang memiliki keempat sifat (supiyah, aluwamah, mutmainah, amarah), diri sejati-nya harus bisa mengendalikan keempat sifat, Tuhan sebagai pusat kehidupan, diri yang memiliki tanggung jawab kepada Tuhan. 4. Subyek 4 melihat Tuhan ada di dalam diri yang sesungguhnya, diri yang digerakkan oleh cinta kasih dan kasih sayang, diri yang ingin melepas penderitaan, diri sebagai pusat kehidupan. 5. Subyek 1, 2, 3, dan 4 memiliki konsep diri yang congruence dan memiliki keperibadian yang berfungsi baik atau kepribadian yang sehat.
Tujuan Hidup: keempat subyek menemukan tujuan hidup yang jelas dan terarah sehingga menjadi arahan dalam kegiatan yang dijalani oleh subyek seharihari. Subyek 1 memiliki tujuan hidup untuk melakukan kebaikan. Subyek 2 memiliki tujuan untuk kembali ke asal (Tuhan) dengan terlahir kembali menjadi manusia. Subyek 3 memiliki tujuan hidup untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat , kembali kepada sang Pencipta dan beribadah kepada Tuhan. Subyek 4 memiliki tujuan hidup untuk bahagia dengan melepas penderitaan dan terlahir kembali menjadi manusia. 390
Pengalaman Transpersonal 1. Subyek 1, 2, 3, dan 4 memiliki kelebihan-kelebihan paranormal (gejala parapsikologi) seperti; menyembuhkan penyakit tanpa obat, melihat jauh, kewaskitaan, melihat atau berkomunikasi dengan makhluk halus, membaca karakter atau hati orang lain, menghilangkan gangguan dari makhluk gaib, telepati (pada subyek 1 dan 4), telekinese (pada subyek 3), bilokasi (pada subyek 1,3, dan 4), memagari rumah dari energi negatif (pada subyek 2) dan sebagainya. 2. Subyek 1, 2, 3, dan 4 mengalami transendensi diri yang meningkatkan kesadaran-kesadaran subyek berkaitan dengan spiritual. 3. Subyek 1, 2, 3, dan 4 mengalami pengalaman-pengalaman puncak, penyatuan dengan yang transenden, ekstase, memahami konsep-konsep, nilai-nilai dasar, hakikat alam, ketunggalan, kebahagiaan, keajaiban, aktualisasi diri dan segala aktivitas-aktivitas yang berhubungan.
Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia
sehingga merasa kehidupan yang
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian dapat
secara
hasil
dijalani berguna, berharga dan
keseluruhan
berarti bagi diri sendiri dan juga
disimpulkan
fenomena
bahwa
paranormal
pengalaman
orang
atau
tujuan
lain.
penelitian
transpersonal
mempengaruhi
p ISSN : 1411 - 6073
Keempat
merasa
subyek
berarti
dan
berguna ketika mampu menolong
hidup
orang
lain
sehingga
merasa
seseorang. Melalui tujuan hidup
bahagia jika berhasil memenuhi
yang jelas dan terarah tersebut
makna hidup tersebut.
membuat
keempat
subyek
Makna hidup yang telah
penelitian melakukan kegiatan-
berhasil ditemukan oleh keempat
kegiatan yang sarat akan makna
subyek
penelitian
dalam menjalani kehidupan dan
oleh
pengalaman-pengalaman
menggunakan
paranormal
kelebihan
dan
dipengaruhi konsep
diri.
paranormal yang dimiliki untuk
Keempat
kepentingan orang lain.
mengenali diri sejati-nya atau diri
Tujuan hidup yang jelas
yang
subyek
penelitian
sesungguhnya
melalui
dan terarah diperoleh melalui
gejala-gejala
proses
Salah
Konsep diri atau diri terbentuk
satunya melalui penemuan akan
secara utuh sehingga menjadi
makna hidup oleh masing-masing
struktur
subyek
Keempat subyek mampu melihat
yang
panjang.
penelitian.
Subyek
transpersonal.
kepribadian
subyek.
menemukan makna hidup melalui
diri
komponen kebermaknaan hidup
mengenali
dan sumber-sumber makna hidup
adanya keselarasan di dalam diri
sehingga membuat hidup keempat
dengan
subyek
tidak
bermakna.
lebih
berarti
Subyek
dan
secara
lahir diri
dan
batin,
dengan
baik,
pengalaman terjadi
sehingga
kekacauan
atau
penelitian
pertentangan batin. Salah satu
mampu menemukan makna hidup
konsep diri yang ditemukan dalam 391
Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia
p ISSN : 1411 - 6073
subyek penelitian adalah adanya
cinta kasih dan kasih sayang
diri sejati yang bekerja sebagai
terhadap sesama.
pusat
atau
inti
menjalankan
diri
kehidupan.
dalam
Makna spiritualitas yang
Diri
ditemukan oleh subyek penelitian
sejati atau diri yang sesungguhnya
dipengaruhi
menjadi
dalam
pengalaman transpersonal seperti
kehidupan yang dijalani sehingga
gejala parapsikologi atau gejala-
subyek
gejala paranormal, transendensi
pengendali penelitian
berani
bertanggung jawab penuh atas diri
diri,
sendiri.
pengalaman
Subyek berhasil
penelitian
memenuhi
juga
kebutuhan
oleh
kesadaran,
ekstase,
penyatuan
dengan
yang
transenden,
pemahaman
akan
konsep-konsep
terpenuhinya
hukum
akan
pengalaman-
puncak,
tertinggi akan spiritualitas yaitu kebutuhan
pengalaman-
seperti
karma,
konsep
konsep sebab
aktualisasi diri. Spiritualitas yang
akibat, hakikat alam yang satu,
erat kaitanya dengan makna akan
ketunggalan, jiwa, nyawa, roh,
ketuhanan telah berhasil dipenuhi
hati nurani, dan sebagainya. Lebih
oleh subyek penelitian. Memiliki
khusus
kecerdasan spiritual yang tinggi
paranormal seperti kewaskitaan,
membuat subyek penelitian lebih
menyembuhkan penyakit, telepati,
bijaksana
dalam
telekinesis, bilokasi, kemampuan
kehidupan.
Subyek
pedoman
dalam
menjalani
dengan makhluk halus, membaca
kehidupan
sehingga
menjalani
karakter
atau
kehidupan dengan lebih tenang
melihat
jauh,
dan
kegiatan-
meningkatkan pemaknaan subyek
kegiatan yang dilakukan menjadi
akan spiritualitas, makna hidup
lebih terarah yaitu untuk menjadi
dan membuat subyek penelitian
bahagia
serta
menjalani memiliki
melihat
manusia berspiritual yang penuh 392
melalui
dan
pengalaman
berkomunikasi hati dan
seseorang, lain-lain
Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia
p ISSN : 1411 - 6073
semakin menemukan konsep diri
spiritualitas
yang utuh dan integral.
pengalaman-pengalaman spiritual
Kelebihan paranormal yang
kepada
atau
orang
membagikan lain
sehingga
dimiliki oleh subyek penelitian
membantu
karena usaha atau tindakan yang
mengembangkan spiritualitas.
dilakukan untuk mengembangkan kemampuan
2. Para
pengalaman
orang
praktisi
lain
dalam
spiritual
dan
supranatural
transpersonal dengan didukung
Adapun saran untuk para praktisi
perbuatan-perbuatan yang baik
supranatural
berdasarkan cinta kasih dan kasih
yang
sayang.
paranormal, gunakanlah kelebihan
Adapun saran yang dapat
3. Masyarakat Adapun saran untuk masyarakat
1. Subyek Penelitian saran
penelitian
kelebihan
sebagai manusia yang luhur.
dilakukan antara lain : Adapun
memiliki
spiritual
tersebut untuk tujuan-tujuan mulia
peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian dan analisi yang
ataupun
supaya lebih berhati-hati dalam bagi
untuk
subyek
menanggapi
fenomena
selalu
paranormal, jangan mudah tergiur
mengembangkan diri kearah yang
oleh iklan-iklan yang menawarkan
positif, apapun situasi dan kondisi
jasa paranormal, sebab banyak
yang dialami dalam kehidupan
orang yang tidak bertanggung
berusahalah untuk selalu mencari
jawab
makna dalam hidup sehingga
kelebihan paranormal dan hanya
menumbuhkan
mencari keuntungan pribadi diri
cinta
kasih
di
dalam diri sendiri dan cinta kasih untuk semua makhluk. Lebih khusus
saran
bagi
menggunakan
sendiri. 4. Bagi
subyek
seseorang
mengembangkan
penelitian adalah untuk membantu
paranormal
sesama dalam mengembangkan 393
dalam
yang
ingin
kelebihan
Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia
p ISSN : 1411 - 6073
Adapun saran bagi seseorang
Penelitian dan Pengabdian
yang
Masyarakat
ingin
kelebihan
mengembangkan
paranormal
berhati-hati
dalam
untuk
(LPPM)
Universitas Islam Negeri
menyelami
Sunan Ampel.
Alam Metafisik dan usahakan
Boeree, C. G. 2010. Personality
untuk memiliki guru spiritual
Theories
yang bisa mengarahkan dengan
Kepribadian
benar
Bersama Psikolog Dunia.
dan
berusahalah
untuk
:
Melacak Anda
menemukan guru-sejati yang ada
Alih
di dalam diri sendiri.
Ridwan Muzir. Cetakan ke-
5. Penelitian selanjutnya
4.
Adapun saran untuk penelitian selanjutnya
bahasa:
adalah
Inyiak
Yogyakarta:
Prismasophie.
untuk
Davis, J. V. 2003. An Overview
membatasi tema yang muncul
of
dalam fenomena paranormal agar
Psychology.
lebih terarah.
Humanistic Psychologist,
DAFTAR PUSTAKA
31 (2-3), 6-21.
Abdillah, A. U. 2006. Dukun Hitam
Dukun
Putih.
ke-2.
Klaten:
Cetakan M.
2013.
2012.
Kualitatif.
Yogyakarta:
AR-RUZZ
Psikologi Kepribadian 2:
(Studi
Teori–Teori
tentang manusia menurut
(Organismik-
Psikologi
Spiritualis).
Fenomenologis).
Excutive
Summary.
Surabaya:
Lembaga
bahasa:
394
Penelitian
Hall, C. S. & Lindzey, G. 1993.
Psikologi
Trans-Personal
Metodologi
MEDIA.
Identitas
Manusia Modern Dalam Perspektif
The
Ghony, M. D. & Almanshur, F.
Wafa Press. Achyar,
Transpersonal
Drs.
Holistik Alih Yustinus
Volume 15 / 2 edisi Juli - Desember 2016 ( 374-395 ) Psikodimensia
MSc. OFM. Yogyakarta:
Pervin, L. A., Cervone, D., &
Kanisius.
John, O. P. 2010. Psikologi
Hartawan, T. 2013. Kisah Ki Joko Bodo
p ISSN : 1411 - 6073
Jadi
Kepribadian: Teori dan
Paranormal.
Penelitian. Alih bahasa: A.
https://m.tempo.co/read/ne
K.
ws. Di unduh pada tanggal
Kencana.
22 Juni 2016.
kesembilan)
Kartoatmodjo, S. 1985. Dasar-
Anwar.
(Edisi
Priyanto, P. H. 2013. Spiritualitas
Dasar
Parapsikologi.
Menyehatkan
Perilaku.
Jakarta:
PT.
Seminar
Psikologi
Garuda
Metropolitan Press. Mahzar,
A.
2008.
Pengantar
Kesehatan.
Semarang:
Universitas
Katolik
Soegijapranata.
Psikologi
Solikin,
Transpersonal.http://www.
A.
2013.
maharprastowo.com/2008/
Kebutuhan
11/pengantar-psikologi-
Civitas
transpersonal.html.
Di
dan
Spiritualitas Akademik.
No. 2, 75-84.
Agustus 2015
Tasmara, T. 2001. Kecerdasan
Nurani, V. M. & Mariyanti, S. 2013.
ESQ
Anterior Jurnal. Vol. 12,
unduh pada tanggal 22
Gambaran
Ruhaniah
Hidup
(Transcendental
Pasien Gagal Ginjal Kronik
Intelligence) Membentuk
Yang
Kepribadian
Hemodialisa.
Menjalani Jurnal
Bertanggung
yang Jawab,
Psikologi, Vol. 11, No. 1,
Profesional,
1-13.
Berakhlak. Jakarta: Gema Insani Press.
395
Jakarta:
dan