FILM ANIMASI 2D DONGENG TIMUN MAS - core.ac.uk

Cerita timun mas menceritakan tentang seorang gadis remaja yang pada saat umurnya tepat lima belas tahun, timun mas mendapatkan kesusahan dan kebahagi...

29 downloads 861 Views 457KB Size
FILM ANIMASI 2D DONGENG TIMUN MAS

Risal Yoda Pramono Program Studi Teknik Informatika – DIII Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang [email protected]

ABSTRAK

Timun mas merupakan salah satu cerita yang berada di daerah Jawa Tengah. Di balik cerita Timun Mas terdapat sebuah cerita yang mengiringinya. Diceritakan tentang seorang ibu yang belum dikarunia anak, ia lalu pergi kehutan bertemu dengan raksasa. Kemudian, raksasa itu memberikan benih biji timun agar ditanam dihalaman rumah dan akan lahir seorang anak gadis. Tapi raksasa itu berkata untuk menyerahkan anak itu kembali untuk disantap apabila anak itu sudah beranjak remaja. Ketika Timun Mas sudah besar datanglah raksasa untuk menagih janjinya. Kemudian si ibu pun mencari bantuan kepada pertapa yang memberikannya bungkusan.Timun mas berlari ketika dikejar oleh raksasa, maka dilemparlah semua bungkusan yang diberikan oleh pertapa tersebut dan akhirnya raksasa itu pun musnah. Cerita yang menarik tersebut muncul ide untuk memvisualisasikan cerita tersebut kedalam bentuk film animasi karena ingin lebih mengenalkan lagi Timun mas tidak hanya pada wilayah jawa tengah namun agar lebih luas lagi dan juga bertujuan untuk menjadikan hiburan dan juga menyampaikan pesan moral yang terdapat pada cerita tersebut, dengan bantuan software Adobe Flash CS3, Cool Edit Pro, dan Adobe Premiere Pro CS3 maka terselesaikanlah Film Animasi 2D Dongeng Timun Mas . Dengan hasil film ini dapat disimpulkan bahwa dengan pemvisualisasian dongeng Timun mas tersebut dapat menghibur bagi yang melihatnya, tersampaikanya moral dan juga saran yang diberikan adalah untuk memperjelas dan memperhalus dari Film Animasi 2D Dongeng Timun Mas.

Kata Kunci : Timun Mas, Film animasi, Visualisasi.

ABSTRACT

Timun mas is one story that was in the area of Central Java. Behind the Timun mas story there is a story that follows. The story is about a mother who has not been blessed with children, he then went to meet with the giant forestry. Then, it provides seed giant cucumber seeds that were planted yard and the house will be born a girl. But the giant was said to hand over the boy back to eat when the child was a teenager. When Timun mas has big giant came to collect his promise. Then the mother was looking for help to the hermit who gave seeds.Timun mas run when chased by a giant, then throws all seeds are given by the hermit and the giant finally destroyed. An interesting story is the idea to visualize the story in the form of animated films because they want to be introduced again Timun mas not only on the territory of Central Java, but that more broadly and also aims to make the entertainment and also convey moral messages contained on this story, by Adobe Flash CS3 software assistance, Cool Edit Pro, and Adobe Premiere Pro CS3 then inished 2D Animated Movie Tale Timun Mas. With the results of this film can be concluded that the fabled visualization Timun mas can be entertaining to the viewer, and also the advice given is to clarify and refine the 2D Animated Movie Tale Timun Mas. Keywords: Timun mas, Animated movie, Visualization

1.

sayang, dan keluarga menjadi hilang

PENDAHULUAN

dan tergantikan oleh cerita romantika

1.1 Latar Belakang

dan intrik yang banyak dihadirkan ditelevisi. Ditambah lagi dengan cerita

1.1.1 Alasan Pemilihan Tema Ditengah banyaknya film dan sinetron yang ada dilayar kaca, cerita anak atau dongeng sebelum tidur menjadi

sebuah

kebutuhan

dalam

keluarga yang masih memiliki anak dibawah umur, atau balita. Kita pasti tidak

ingin

cerita

anak

yang

mengangkat tema persahabatan, kasih

mistis yang justru mencuri perhatian anak. Dengan kondisi seperti inilah yang kebutuhan akan cerita atau dongeng anak, dengan semua nilai yang terkandung didalamnya, menjadi hal yang selayaknya kita perhatikan kembali. Nostalgia masa kecil yang indah dengan mendengarkan cerita

saat kita tidur pasti juga ingin kita

kesenangan itu, Timun Mas harus

terapkan pada masa sekarang atau

berjuang

mendatang. Sebuah dongeng yang

pantang menyerah, tidak putus asa dan

bercerita tentang cerita rakyat, tokoh,

berusaha mencoba lepas dari kejaran

atau sejarah bangsa tentu membantu

raksasa Buto Ijo.

keras

terlebih

dahulu.

tumbuh kembang anak. Cerita anak yang baikdan

disesuaikan

dengan

1.1.2 Alasan Pemilihan Jenis Karya

umur si buah hati juga diyakini akan mampu

meningkatkan

kecerdasan

Penggunaan

anak.

dalam Sebuah cerita atau dongeng akan

animasi

pembelajaran

memang

mempunyai banyak kelebihanya.

lebih menarik dan akan mudah dipahami

Saat ini semakin banyak pendidik

apabila dijelaskan dengan bentuk visual

yang menggunakan animasi dalam

daripada dalam bentuk audio,

menyampaikan materi yang di

dalam stimulasi visual dapat bermanfaat

sampaikan

bagi perkembangan dan kemampuan

perhatian

dalam tumbuh kembang anak.

pemahaman anak dalam belajar.

Di

Indonesia

dongeng

dalam serta

menarik

mempermudah

Pembelajaran

menggunakan

maupun cerita rakyat sangat banyak di

animasi

Jawa Tengah yang membawa pesan

maanfaat

moral

satu

Manfaat secara umum, media

contohnya adalah cerita timun mas.

dalam proses pembelajaran adalah

Salah satu cara melestarikan dongeng

memperlancar interaksi sehingga

timun mas adalah dengan mengangkat

kegiatan pemahaman akan lebih

cerita tersebut ke dalam fim animasi

efektif dan efisien.

maupun

sosial

salah

atau kartun.

mempunyai dan

Adapun

Cerita

timun

banyak

keunggulanya.

manfaat

dalam

dalam menggunakan media visual

mas

menceritakan tentang seorang gadis

yaitu

remaja yang pada saat umurnya tepat

menyampaikan

lima

mas

materi, fikiran dan pesan serta

dan

dapat

belas

tahun,

mendapatkan kebahagiaan untuk

timun

kesusahan sekaligus.

mendapat

Walaupun

kebahagiaan

dan 3

mempermudah dan

orang menerima

menghindarkan

pengertian.

Dan

keinginan

seseorang

salah

mendorong untuk

mengetahui

lebih

lanjut

informasi yang

kesedihan,

kebahagiaan

dan

sedang

berbagai jenis ekspresi lain akan

dipelajarinya. Media visual dapat

lebih banyak variasinya, kalau 3D

mengekalkan

mungkin masih sulit karena harus

pengertian

yang

didapat dalam buku materi dan

perhitungkan

sudah berkembang di masyarakat.

muka dan masih agak terlihat

Film

animasi

secara

kerutan

di

kulit

kaku.

umum telah mengalami kemajuan

Maka dari itu pembuatan film

dan peningkatan yang sangat pesat

animasi dongeng timun mas

dibandingkan

Beraneka

dengan menggunakan animasi

ragam film animasi yang beredar

2D akan akan lebih menarik

sukses menarik minat para pecinta

minat dari masyarakat, apabila

film, khususnya pecinta film-film

dibandingkan

animasi. Film animasi merupakan

penggunaan

media yang sangat baik untuk

lainnya dan pesan yang ada akan

memvisualisasikan dongeng timun

lebih mudah tersampaikan.

dulu.

dengan jenis

animasi

mas. Dengan bentuk visual dalam film animasi pesan dalam cerita akan

mudah

1.2 Tujuan

tersampaikan

dibandingkan dengan media yang

Adapun

lainya.

tujuan

dari

pembuatan

proyek akhir ini adalah : Dari berbagai tempat akan

1. Melestarikan

dongeng

yang

ada cerita yang beraneka ragam

hampir hilang karena pengaruh

dibalik tempat tersebut dan juga

zaman

akan

animasi 2D yang lebih menarik.

banyak

bentuk

dalam

dengan

membuat

film

penyampaian ceritanya, namun

2. Memberikan cerita yang bersifat

untuk menggali pesan yang ada

edukatif yang mampu menumbuh

dalam cerita timun mas dengan

kembangkan emosional anak.

target audiens anak – anak penulis

Menanamkan

menggunakan film animasi 2D

informasi

karena

animasi.

akan

lebih

luwes

penyampaiannya dengan kartun 2D lebih

penyampaian terlihat

ekspresinya

seperti

ekspresi 4

melalui

nilai-nilai

atau

media

film

1.3 Manfaat

animasi , dan hal-hal terkait lainnya.

1. Bagi Penulis Penambahan

b. Dokumentasi pengalaman

dari

Merupakan

penulis dalam membuat karya

pengumpulan

ini. Dapat menjadi tolak ukur kemampuan

penulis

dalam

metode data

yang

diperoleh

dengan

cara

mengambil

gambar

yang

menguasai materi yang diajarkan

diperlukan untuk pembuatan

pada waktu perkuliahan.

film animasi tersebut.adalah

2. Bagi Akademik

SMP

Dapat menjadi tolak ukur sampai

IT

Harapan

Bunda

Semarang.

dimana akademik melakukan visi dan misi dalam proses belajar

2.

mengajar.

LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Dongeng

3. Bagi Orang lain Memberikan

Dongeng adalah cerita yang tidak dengan

benar-benar terjadi dan dalam

memberikan pesan moral yang

banyak hal sering tidak masuk

tersampaikan

akal

terbentuknya

manfaat

dengan proyek

film

(Nurgiantoro,

2005:198).

Pendapat lain mengenai dongeng

animasi.

adalah cerita yang tidak benarbenar terjadi, terutama tentang

1.4 Metode Pengumpulan Data

kejadian zaman dulu yang anehaneh. ( KBBI, 2007 : 274).

1.4.1 Alat Pengumpul Data

Senada

Alat pengumpul data atau metode

dalam

Lezin

dalam

bukunya bibliocollège Charles

pengumpulan data yang dipilih dan dilaksanakan

dengan

Perrault yang mengatakan bahwa

pengambilan

« Le conte est un court récit

data-data informasi adalah sebagai

d’aventures imaginaires mettant

berikut :

en scène des situations et des

a. Study Literatur

personnages

Merupakan metode pengumpulan

surnaturels.

»

Dongeng adalah cerita pendek

data yang diperoleh dengan cara

tentang

mencari tutorial mengenai film

5

petualangan

khayal

dengan situasi dan tokoh-tokoh

pesan

yang luar biasa dan gaib

keunikan dimensinya dan karena

2.2. Film

atau

kenyataan.

Karena

sifat hiburannya, film telah diterima

Menurut kamus besar bahasa

sebagai salah satu media audio visual

indonesia, terbitan balai pustaka

yang paling popular dan digemari

(1990 :242), film adalah selaput tipis yang dibuat dari seluloit untuk

2.3. Landasan Estetika

tempat gambar negatif (yang akan

Estetika merupakan hasil dari

dibuat potret) atau untuk tempat

tindakan manusia dalam melakukan

gambar positif (yang dimainkan di

perbuatan yang mempertimbangkan

bioskop). Film juga diartikan sebagai

pada dua landasan, yaitu landasan

gambar

lebih

nilai- nilai yang dikandung pada

lengkap dan mendalam tercantum

tingkat spiritual, sosial dan budaya,

jelas dalam pasal 1 ayat (1) UU

serta landasan ilmu pengetahuan.

Nomor

Kedua

hidup.

8

Pengertian

Tahun

1992

tentang

landasan

tersebut

akan

Perfilman di mana disebutkan bahwa

memberikan

yang dimaksud dengan film adalah

keserasian

karya cipta seni dan budaya yang

harmonis dengan kondisi alam serta

merupakan media komunikasi massa

pemanfaatan

pandang

dibuat

melakukan

sinematografi

pengelohan

dengar

berdasarkan

asas

yang

pertimbangan dengan

unsur

lingkungan,

alam

dalam

pengelolaan

dan

elemen

arsitekturnya,

dengan direkam pada pita seluloid,

serta melalui nilai spiritual akan

pita video, piringan video dan/atau

mendorong seorang perancang pada

bahan hasil penemuan teknologi

tindakan

lainnya dalam segala bentuk, jenis

sepenuh hati, tulus serta mejunjung

dan ukuran melalui proses kimiawi,

kejujuran.

proses

elektronika,

atau

proses

desain

Estetika

yang

dalam

dilakukan

pengertian

lainnya, dengan atau tanpa suara,

konvensional tidak hanya mengacu

yang dapat dipertunjukkan dan/atau

pada

ditayangkan dengan sistem mekanik,

menjadi

elektronik dan/atau lainnya [5]. Film

fenomena.

biasa dipakai untuk memenuhi suatu

dikutip dari bahasa Yunani, yakni

kebutuhan

yaitu

aisthetikos atau aisthanomai yang

mengkomunikasikan suatu gagasan,

memiliki arti “mengamati dengan

umum,

6

keindahan, sebuah Kata

tetapi

estetika

wacana estetika

dan sendiri

indera”. Ada lima teori tentang

yang interaktif dan dinamis. Adobe

estetika, yaitu:

Flash didesain dengan kemampuan

1. Presepsi

untuk animasi dua dimensi yang

2. Cita rasa

handal dan ringan sehingga flash

3. Produk mental

banyak digunakan untuk membangun

4. Objek pengamatan

dan

5. Pertimbangan rasa

pembuatan film animasi.

2.4. Animasi

memberikan

efek

pada

2.6. Storyboard

Animasi

sendiri

berasal

dari

Dalam

Storyboard

dapat

bahasa latin yaitu “anima” yang

diartikan sebagai potongan-potongan

berarti

semangat.

gambar sketsa kasar yang merupakan

Sedangkan karakter adalah orang,

bentuk-bentuk shot atau adegan yang

hewan maupun objek nyata lainnya

dihasilkan atas dasar shot utama

yang

adegan. Storyboard disebut juga

jiwa,

hidup,

dituangkan

dalam

bentuk

gambar 2D maupun 3D.sehingga

dengan

karakter

animasi

secara

dapat

gambar. Adanya storyboard memiliki

diartikan

sebagai

gambar

yang

fungsi-fungsi, antara lain :

memuat

objek

yang

seolah-olah

naskah

dalam

bentuk

1. Standar atau acuan dari apa

hidup, disebabkan oleh kumpulan

yang nantinya akan dibuat.

gambar itu berubah beraturan dan

2. Sebagai

bergantian ditampilkan. Objek dalam

rujukan

bagi

si

pembuat.

gambar bisa berupa tulisan, bentuk

3. Standar

benda, warna dan spesial efek.

pengawasan

hasil

pembuatan. .

2.5. Landasan IT Dewasa

Adobe

Flash

CS3

3.

merupakan sebuah program yang

METODE PENCIPTAAN KARYA 3.1. Pemilihan Alat dan Bahan

didesain khusus oleh Adobe dan

Dalam

suatu

proses

program aplikasi standar authoring

pembuatan film animasi pemilihan

tool professional yang digunakan

alat dan bahan sangat berpengaruh

untuk membuat animasi dan bitmap

terhadap

yang

hasilkan. Kriteria-kriteria tertentu

sangat

menarik,

untuk

keperluan pembangunan situs web

harus 7

hasil

dijadikan

karya

yang di

patokan

agar

kualitas film animasi yang di

3.4. Storyboard

hasilkan dapat maksimal. Untuk itu

Sebelum

penulis

melakukan

dibutuhkan suatu metode dalam

proses pembuatan MPI editing,

mengambil keputusan alat dan

terlebih dahulu penulis menyusun

bahan seperti apa yang harus di

skenario

gunakan dalam pembuatan film

storyboard berdasarkan skenario

animasi

yang telah dirancang.

3.2. Teknik dan Proses Berkarya

dibutuhkan

4.1 Screenshot Film Animasi

teknik-teknik

Film animasi ini dimulai dari

tertentu yang tidak hanya dalam

Dalam pembuatan karya Film

penguasaan perangkat lunak namun juga

teknik-teknik

lainnya. yang

Adapun

digunakan

Animasi 2D Dongeng Timun Mas

pendukung

terdapat proses yang panjang dalam

teknik-teknik dalam

merancang

4. HASIL KARYA

Dalam proses penciptaan sebuah karya

kemudian

pembuatannya.

proses

Diantara

prosesnya

adalah sebagai berikut:

penciptaan karya adalah sebagai berikut:

4.1.1

Desain Karakter

3.3. Proses atau Prosedur Berkarya Ide pokok dalam sebuah produk film animasi harus di pikirkan secara matang, dengan pemikiran yang tepat maka

ide

yang

kreatif

akan

menjadikan

suatu

produk

film

Gambar 4.1 Desain Karakter

animasi akan menarik serta akan lebih mudah diterima oleh penonton.

Karya

Menentukan ide pokok yang berupa

yang

pertama

dihasilkan dalam pembuatan Film

konsep film animasi yang akan

animasi

dibuat dengan alur yang sesuai

Dongeng

Timun

mas

ialah pembuatan karakter, dimana

dengan tema yang telah dtentukan.

karakter dalam film ada tiga tokoh yang berperan dalam berjalannya film. 8

Karakter

pertama

ialah

2) Untuk memberikan pewarnaan kita

karakter Timun Mas remaja yang

bisa

menggunakan

Tool

Paint

berusia 16 tahun. Karakter yang

Bucket kemudian pilih warna yang

kedua ialah Mbok Sirni ibu dari

sesuai dengan karakter yang ada

Timun Mas. Dan yang ketiga

dan juga disesuaikan keselarasanya.

adalah Buto Ijo.

4.1.1.2

Analisis Karya

Karya

penulis

merupakan

karya yang mengangkat dari cerita yang

telah

penggambaran

ada

sehingga

karakter

Gambar 4.4 Mbok

hanya

3) Kemudian setelah karakter yang

mengikuti alur cerita misal pada karakter

pertama

Sirni

pertama

merupakan

telah

melanjutkan

karakter dari Timun Mas yang

jadi

kita

untuk

bisa

menyusun

karakter yang selanjutnya yaitu

masih berusia remaja , disini

karakter Timun Mas, caranya sama

penulis mendesain sendiri karakter

dengan pembuatan karakter yang

namun dengan bentuk yang telah

pertama tadi kita bisa menggunakan

digambarkan dalam cerita yang

Pen tool untuk membuat Sket

ada.

karakter Nyai Selakanta.

1) Pertama ialah karakter dari Mbok Sirni. Setelah kita masuk halaman kerja pilih Pen tool kemudian bentuk karakter hingga menjadi kerangka karakter. Gambar 4.5 Sketsa Timun

4) Pilih fill colour untuk mencari warna yang sesuai dan eyedropper tool

untuk mengambil warna dan

warnai Sket dengan menggunakan paint bucket tool, ada beberapa Gambar 4.3 Sketsa Mbok

bagian

Sirni

yang

diberikan

effect

bayangan dengan warna yang agak 9

digelapkan dengan menggunakan paint bucket tool lalu di beri warna

7) Lalu membuat karakter Buto Ijo

hitam, lalu opacitynya di kurangi

yang juga menggunakan gambar

menjadi 20%.

yang telah di Scan.

Gambar 4.9 Sketsa Buto Ijo Timun Mas 5) Selanjutnya pembuatan nenek yang Gambar 4.6

bernama seperti

Pertapa

caranya

sebelumnya

8) Pewarnaan pada pewarnaan karakter

sama

Buto Ijo menggunakan paint bucket

yaitu

tool, untuk bayangan menggunakan

menggunakan gambar yang telah

warna

discan.

dikurangi menjadi 20%.

Gambar 4.7 Sketsa Pertapa 6) Pewarnaan karakter dari Pertapa

Pada

beberapa

yang

opacitynya

Gambar 4.10 Buto Ijo 2 5.

disesuaikan dengan karakter tokoh tersebut.

hitam

PENUTUP 5.1 Kesimpulan

bagian

menggunakan warna hitam yang d

Dari hasil penyusunan Proyek

beri opacity 20% sehingga Nampak

Akhir ini yang berupa pembuatan film

mempunyai kesan ruang.

animasi yang berjudul “Animasi 2D Dongeng timun Mas”, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Dalam memvisualisasikan Dongeng Timun Mas bahwa

Gambar 4.8 Pertapa

10

dapat

disimpulkan

pemvisualisasian

cerita

dapat memberikan hiburan kepada

2) Dalam

yang menyaksikan.

sebaik-baiknya,

komunikasi yang berisi unsur audio yang

untuk

3) Dalam pemberian dubbing sound

pesan

kepada

pada karakter haruslah jelas, tanpa ada noise.

menarik. membuat

sebuah

film

animasi yang baik, perlu dilakukan

Dengan

tahapan

yang

demikian

jelas. proses

pembuatan film animasi dapat dilakukan dengan lancar karena sudah dirancang dalam konsep dan cerita yang terarah.. 5.2 Saran Dari implementasi

analisa yang

dan

dilakukan,

film

animasi ini masih memiliki kekurangan. Maka penulis mengharapkan saran guna mengembangkan film animasi ini lebih lanjut. Saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut: 1) Dalam pembuatan film animasi, sebaiknya karakter dibuat dengan lebih proposional. Untuk membuat suatu film animasi yang baik dan menarik, diperlukan imajinasi dan kreatifitas yang baik pula serta detail

gambar

dari

karakter lebih diperhalus.

penonton dengan kemasan yang

beberapa

pergerakan

bertujuan

menyampaikan

Untuk

ilustrasinya

alangkah baiknya dibuat dengan

2) Film animasi merupakan bentuk

visual

pembuatan

disetiap

bagian

karakter juga harus ditonjolkan.

11

DAFTAR PUSTAKA

8.

Sihombing, Danton. (2001). Tipografi Dalam Desain. Jakarta: PT Gramedia

1.

Pustaka Utama.

Sambang Sari, Sumbi. 2009. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Jakarta: Wahyu Media

9.

Artsiyanti, Diba. (2007). Bagaimana Meningkatkan Mutu Hasil Pelajaran

2.

3.

Hidayat, Kidh. 2002. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Surabaya: CV. Pustaka Agung Harapan.

Bahasa Inggris di Sekolah. Artikel 10. Suyanto, M. (2003). Multimedia Alat

Diginnovac, et al. (2008). Draw and

Untuk

Animate with Flash (Menggamabr dan

Bersaing. Ed 1. Yogyakarta: Andi

Menaganimasi

menggunkan

Kusrianto, Adi. (2007).

Pengantar

12. http://ceritarakyatnusantara.com/id/folkl ore/163-Timun-Emas, Diakses pada tanggal 3 September 2014

Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset. 5.

Naibaho, Kalarensi (2008). Film :

13. http://www.pengertianahli.com/2013/12 /pengertian-dongeng-dan-jenisdongeng.html, Diakses pada tanggal 1 September 2014

Aset Budaya Bangsa Yang Harus Dilestarikan!. Jakarta: Visi Pustaka 6.

Purnomo, Andi. (2002).

Berkreasi

14. http://bidanku.com/manfaat-ceritadongeng-anak-anak-bagiperkembangan-buah-hati-kita, Diakses tanggal 3 September 2014

Animasi dengan Macromedia Flash. Yogyakarta: Andi. 7.

Keunggulan

11. http://www.ideanimasi.com/2011/08/14/ sejarah-dan-prinsip-animasi/, di akses pada tanggal 14 September 2014

Flash).

Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. 4.

Meningkatkan

Safanayong, Yongki. (2006). Desain Komunikasi Visual Terpadu. Cet. 2. Jakarta: Buana Printing.

12