Fisika Dasar I (FI-321) - file.upi.edu

Percepatan Sudut Konstan Gerak Linier dengan Percepatan Konstan ω= ... gelinding murni pada bidang miring tsb. (cari hubungan antara Өdan...

68 downloads 431 Views 2MB Size
Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 7) Gerak Rotasi    

Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Gerak Menggelinding

Kinematika Rotasi

RIVIEW ►

Riview gerak linear:  Perpindahan Perpindahan,, kecepatan, kecepatan, percepatan

r r r ∆r ∆v ∆r = r f − ri , v = , a= ∆t ∆t ►



Perlu konsep yang sama untuk benda bergerak melingkar Seperti sebelumnya sebelumnya::  Perlu sebuah sistem acuan tetap (garis) garis)  Gunakan sistem koordinat polar

Posisi Sudut ►



Setiap titik pada benda yang bergerak melingkar terhadap titik O Secara umum sudut diukur dalam radian

s θ= r ►

Cat:

1 rad =

360° = 57.3° 2π

Panjang busur

Jari--jari Jari

π θ [rad] = θ [derajat] 180°

Perpindahan Sudut ► Perpindahan

sudut

didefinisikan sebagai sudut yang dibuat benda yang berotasi selama selang waktu tetentu

∆θ = θ f − θ i ►

Setiap titik dalam piringan mengalami perpindahan sudut yang sama dalam selang waktu tertentu

Kecepatan Sudut ►

Kecepatan sudut ratarata-rata rata,, ω, dari benda tegar adalah perbandingan dari perpindahan sudut dengan selang waktu

θ f − θi

∆θ ω= = t f − ti ∆t

Kecepatan Sudut ►

Kecepatan sudut sesaat (laju) didefinisikan sebagai limit dari laju rata--rata dengan selang waktu rata mendekati nol

∆ θ dθ ω = lim = ∆t → 0 ∆t dt ►

Satuan dari laju sudut adalah radian/sec (rad/s)



Laju sudut akan menjadi  positif jika θ bertambah (berlawanan (berlawanan arah dengan jarum jam) jam)  negatif jika θ berkurang (searah (searah jarum jam) jam)

Animasi 7-1

Percepatan Sudut ►



Bagaimana jika benda awalnya diam dan kemudian mulai berotasi? Percepatan sudut ratarata-rata rata,, α, dari sebuah benda didefinisikan sebagai perbandingan antara perubahan laju sudut dengan selang waktu yang diperlukan benda untuk mengalami perubahan laju sudut tersebut: tersebut:

α=

ω f − ωi t f − ti

∆ω = ∆t



Satuannya adalah rad/s²



Hal yang sama, percepatan sudut sesaat: sesaat:

∆ω d ω = ∆t → 0 ∆t dt

α = lim

Catatan tentang kinematika rotasi Ketika sebuah benda tegar berotasi terhadap sumbu tetap tertentu, tiap bagian dari benda memiliki laju sudut dan percepatan sudut yang sama θ, ω, ω, dan α tidak bergantung pada r, jarak tiap bagian benda ke sumbu rotasi

►Artinya

Latihan 1

1. Roda sepeda berputar 240 putaran/menit. Berapakah kecepatan sudutnya dalam radian/sec? ω = 240

put 1 menit 2π rads × × = 8π radians sec ≈ 25.1 radians sec menit 60 sec 1 put

2. Jika roda melambat beraturan dan kemudian berhenti dalam waktu 5 sec, berapa percepatan sudutnya?

α=

ω f − ωi ∆t

0 − 25 rad sec = = −5 rad sec 2 5 sec

3. Dalam waktu 5 sec tersebut, berapa putaran yang dialami roda? Jawab : 10 putaran

Analogi Antara Gerak Linier dan Gerak Rotasi Gerak Rotasi Terhadap Sumbu Tertentu dengan Percepatan Sudut Konstan

Gerak Linier dengan Percepatan Konstan

ω = ω i + αt

v = vi + at

1 2 ∆θ = ω i t + αt 2

1 2 ∆x = vi t + at 2

ω = ω + 2α∆θ 2

2 i

v = v + 2 a∆x 2

2 i

Hubungan Antara Besaran Sudut dan Besaran Linier ► Perpindahan

s = θr ► Laju

v = ωr ► Percepatan

a = αr

► Setiap

titik pada benda yang berotasi memiliki gerak sudut yang sama ► Setiap titik pada benda yang berotasi tidak memiliki gerak linier yang sama

Sifat Vektor dari Besaran Sudut ►

Seperti pada kasus linier, perpindahan, perpindahan, kecepatan dan percepatan adalah vektor



Apakah θ, ω, dan α vektor ektor!!



Arah ω: Cara yang mudah dengan menggunakan aturan tangan kanan  Genggam sumbu rotasi dengan tangan kanan anda  Kepalkan jarijari-jari anda searah dengan arah rotasi  Ibu jari (jempol) jempol) anda menunjukkan arah ω

PR Buku Tipler Jilid 1 Hal. 306 No. 1-7

Dinamika Rotasi Benda Tegar

Torsi ►

Tinjau gaya yang dibutuhkan untuk membuka pintu. Apakah lebih mudah membuka pintu dengan mendorong/menarik jauh dari engsel atau dekat ke engsel?

Jauh dari engsel, efek rotasi lebih besar!

Konsep Fisika: torsi

Dekat ke engsel

Jauh dari engsel

Torsi ► Torsi Torsi,,

τ , adalah kecenderungan dari

sebuah gaya untuk merotasikan sebuah benda terhadap sumbu tertentu

Contoh pada pintu:

τ = Fd  τ adalah torsi  d adalah lengan gaya  F adalah gaya

Lengan Gaya ► Lengan

gaya, d, adalah jarak terdekat (tegak lurus) dari sumbu rotasi ke garis searah perpanjangan gaya  d = L sin Φ

Arah Torsi ► Torsi

adalah besaran vektor Arah Torsi: keluar bidang kertas

 Arahnya adalah tegaklurus terhadap bidang yang memuat lengan dan gaya  Arah dan tanda: Jika gaya cenderung memutar berlawanan jarum jam, jam, torsi bertanda positif  Jika gaya cenderung memutar searah jarum jam, jam, torsi bertanda negatif 

Satuan SI

Newton meter (Nm)

USA & UK

Foot pound (ft lb)

Penulisan Vektor dari Torsi r r r τ = L×F r τ = FL sin φ = Fd r τ = torsi r L = vektor posisi titik tangkap gaya r F = Gaya yang bekerja pada benda r r φ = Sudut antara L dan F d = Lengan gaya = L sin φ

Bagaiman jika dua atau lebih gaya yang berbeda bekerja pada lengan-lengan gaya?

Torsi Neto ► Torsi

neto adalah jumlah semua torsi yang dihasilkan oleh semua gaya  Ingat untuk menghitung arah kecenderungan rotasi ►Berlawanan

arah dengan arah jarum jam torsi positif ►Searah dengan jarum jam torsi negatif

Latihan 2

N

Tentukan torsi neto:

4m

2m

Diketahui: Berat:

w1= 500 N w2 = 800 N Lengan: d1=4 m d2=2 m

Dicari: Στ = ?

500 N

800 N

∑τ = (500 N )(4 m) + (−)(800 N )(2 m) = +2000 N ⋅ m − 1600 N ⋅ m = +400 N ⋅ m

Rotasi akan berlawanan jarum jam

Bagaimana jika torsi neto tidak sama dengan nol?

Torsi dan Percepatan Sudut ► Ketika

benda tegar mengalami torsi neto tidak nol (≠0), maka akan mengalami percepatan sudut ► Percepatan sudut berbanding lurus dengan torsi neto  Hubungannya analogi dengan ∑F = ma ► Hukum

II Newton Animasi 7-2

Torsi dan Percepatan sudut (lanjutan) Ft = ma t , kalikan dengan r Ft r = (ma t ) r

percepatan tangensial : a t = rα , so

Ft r = mr 2α torsi τ

τ = Iα

Bergantung pada benda dan sumbu rotasi. Dinamakan momen inersia I. 2 2 I ≡ Σ m r Satuan: kg m i i Percepatan sudut berbanding terbalik dengan analogi massa dalam sistem yang berotasi

Contoh: Momen Inersia dari Cincin Uniform ►



Bayangkan Cincin terbagi atas sejumlah bagian kecil, kecil, m1 , m2 , … Bagian kecil ini berjarak sama dari sumbu

I = Σmi ri = MR 2



Benda Kontinu: Kontinu:

I = ∫ r dm 2

2

Momen Inersia yang Lain

Teorema Sumbu Sejajar Momen Inersia terhadap sumbu sembarang I, dimana sumbu sembarang tersebut sejajar dengan sumbu rotasi yang melalui pusat masa benda adalah

I = Ipm + Mh2

M : Massa total benda h : jarak antara sumbu rotasi sembarang dengan sumbu rotasi pusat massa

Latihan 3: 1. Cari momen inersia batang homogen yang panjangnya L apabila diputar terhadap sumbu rotasi yang tegak lurus batang yang melalui titik ujungnya! 2. Cari momen inersia cincin homogen yang jejarinya R terhadap sumbu rotasi yang tegak lurus cincin dan melalui salah satu titik pada cincin tersebut!

Hukum II Newton untuk Benda Berotasi ►

Percepatan sudut berbanding lurus dengan torsi neto



Percepatan sudut berbanding terbalik dengan momen inersia benda

Στ = Iα ►

Terdapat perbedaan yang penting antara momen inersia dan massa inersia: inersia: momen inersia bergantung pada kuantitas materi dan distribusinya



Momen inersia juga bergantung pada posisi sumbu rotasi

Energi Total Sistem yang Berotasi ► Sebuah

benda yang berotasi terhadap sumbu tertentu dengan laju sudut ω, mempunyai energi kinetik rotasi ½Iω2 (coba anda turunkan!!!)

► Konsep

energi dapat digunakan untuk penyederhanaan analisis gerak rotasi

► Kekekalan

energi mekanik

( EK t + EK r + EPg )i = ( EK t + EK r + EPg )f  Ingat, ini untuk gaya konservatif, tidak ada gaya disipasi seperti gaya gesek

Latihan 4 Y 2

1

X

8m

4

3 6m

Sebuah benda tegar terdiri dari empat buah partikel bermassa m1 = 2 kg, m2 = 3 kg, m3 = 4 kg dan m4 = 5 kg. Masing-masing benda dihubungkan dengan batang yang massanya masing-masing 1 kg. Tentukan energi kinetik sistem ketika berputar dengan kecepatan sudut 2 rad/s terhadap sumbu: a. X b. Y c. Z

Latihan 5 Roda berjejari 0,5 m dapat berputar pada sumbu horisontal melalui sumbu pusatnya. Momen inersianya terhadap sumbu tersebut adalah 2 kg m2. a. Apabila tali yang dililitkan pada roda ditarik dengan tegangan tetap 10 N, tentukan percepatan sudut, kecepatan sudut dan energi kinetik roda pada t = 2 s. Pada t = 0 roda diam. (Petunjuk: gunakan Hk. II Newton) T

b. Bila roda tersebut diputar dengan menggantungkan beban ber massa 2 kg di ujung tali di atas, tentukan kecepatan beban saat beban turun sejauh 2 m! (Petunjuk: gunakan Hk. Kekekalan Energi Mekanik)

PR Buku Tipler Jilid 1 Hal. 306-307 No. 8-22

Momentum Sudut dan Kekekalan Momentum Sudut

Momentum Sudut  Lambang Momentum Sudut:

L

 Momentum sudut sebuah partikel didefinisikan sebagai perkalian vektor (cross product) antar posisi dan kecepatannya.

r r r r L = r × p = mr × v L = mrv sin θ  Perlu titik acuan untuk menyatakan momentum sudut dari partikel  Jika θ = 90o, L = mrv = mr 2ω = Iω

Kekekalan Momentum Sudut ►

Serupa dengan hubungan antara gaya dan momentum dalam gerak linier, kita dapat tunjukan hubungan antara torsi dan momentum sudut dalam gerak rotasi r r dp r r d p d r r dL r ∑F = ⇒ r ×∑F = r × = (r × p ) = dt dt dt dt r r dL ∑τ = dt



Jika torsi neto nol nol,, momentum sudut konstan



Pernyataan Kekekalan momentum sudut : Momentum sudut dari sebuah sistem adalah kekal ketika torsi neto eksternal yang bekerja pada sistem adalah nol

Στ = 0 , L i = L f atau I i ω i = I f ω f

Latihan 6 Seorang penari ski es berputar dengan kedua lengannya terlentang (anggap tidak ada gaya gesekan). Kemudian dia menarik kedua lengan dan merapatkan pada tubuhnya. Dibandingkan dengan energi kinetik rotasi awal, energi kinetik rotasi setelah penari tersebut menarik lengannya bernilai … a. sama b. lebih besar c. lebih kecil

Gerak Menggelinding

1. Gerak Menggelinding Murni (tanpa selip) A P

Ө

R

P

Gerakannya merupakan kombinasi antara gerak rotasi terhadap pusat massa P dan gerak translasi dari pusat massa P tersebut

A x=s=RӨ

Posisi, kecepatan dan percepatan pusat massa roda yang menggelinding murni: x = Rθ dx dθ =R = Rω vp = dt dt dv p dω ap = =R = Rα dt dt

Lanjutan Gerak Menggelinding Murni c b

P

a

Kecepatan titik a, P dan c terhadap tanah adalah va , vp dan vc , berapa besar dan kemana arahnya!

r r r r va = vaT = vaP + vPT = ωR(−iˆ) + ωR(iˆ) = 0 r r r r vP = vPT = vPP + vPT = 0 + ωR(iˆ) = ωR (iˆ) = ω AP (iˆ) r r r r vc = vcT = vcP + vPT = ωR(iˆ) + ωR(iˆ) = ω2R (iˆ) = ω AC(iˆ)

Bagaimana dengan kecepatan titik b!

r r r r v b = v bT = v bP + v PT = ωR ( ˆj ) + ωR (iˆ) r v b = ω R 2 = ω AB Dari hasil di atas, gerak ini dapat dipandang sebagai: Gerak rotasi murni roda terhadap sumbu sesaat yang melalui titik sentuh a dengan kecepatan sudut ω Sehingga energi kinetik roda yang menggelinding adalah K = ½ Ia ω2 dengan Ia adalah momen inersia roda terhadap sumbu yang melalui a

Lanjutan Gerak Menggelinding Murni Teorema Sumbu Sejajar: Ia = IPM + M R2 , maka Energi Kinetik (K) menjadi

K = ½ ( IPM + M R2 ) ω2 = ½ IPM ω2 + ½ M R2 ω2 K = ½ IPM ω2 + ½ M v2pm Energi kinetik rotasi terhadap pusat massa

Energi kinetik translasi pusat massanya

Kesimpulan Energi kinetik total benda yang menggelinding adalah jumlah dari energi kinetik rotasi terhadap pusat massa dan energi kinetik translasi pusat massanya

Latihan 6 x

h Ө

Andaikan roda mula-mula diam, kemudian bergerak menggelinding murni (tanpa selip). Jika roda berupa tabung pejal serba sama, hitung berapa percepatan turunnya pusat massa tabung pejal tersebut dengan menggunakan: a. Hk. Kekekalan energi mekanik b. Hk. Newton c. Bagaimana syarat terjadinya gerak menggelinding murni pada bidang miring tsb. (cari hubungan antara Ө dan µs)

2. Gerak Menggelinding Tergelincir (selip) N Persamaan-persamaan yang berlaku:

f = µk N

Mg sinθ − f = Ma p f = µk N M g cosӨ

M g sinӨ Ө

N = Mg cosθ τ = fR = Iα

Dengan substitusi diperoleh:

a p = g (sin θ − µ k cos θ) µ k MgR cos θ α = I Terlihat bahwa antara aP dan α tidak terdapat hubungan yang sederhana seperti ketika pada kasus menggelinding murni

PR Buku Tipler Jilid I Hal. 310310-316 No. 50, 54, 59, 61, 63, 70, 72, 74, 75, 81, 83, 86, 92 (13 soal) soal)