HANDOUTS: PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO

PENGERTIAN ILMU EKONOMI (ECONOMICS) MACROECONOMICS: Is the branch of Economics which is concerned with the overall performance of the economy (Aggrega...

8 downloads 893 Views 1MB Size
HANDOUTS: PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO

Harus dimiliki semua orang TUJUAN HIDUP MANUSIA (MENCARI RIDHA ALLAH)

Tidak bisa dilepas sesaatpun Mewarnai semua tujuan lainnya

PRINSIP HIDUP

IDEOLOGI

KOMUNIS (SOSIALIS) ISLAM

PROGRAM HIDUP (AMAL SHALEH)

KAPITALIS

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Memahami dengan baik konsep-konsep dasar Ilmu Ekonomi Makro;

2. Memahami konsep-konsep dasar tersebut untuk memecahkan masalah/problem ekonomi makro seperti: pengangguran, tingkat inflasi, melemahnya nilai tukar, defisit anggaran belanja negara dan sebagainya;

3. Memahami kebijakan pemerintah yang diterapkan dalam perekonomian, khusunya kebijakan ekonomi makro;

4. Memahami konsep ekonomi normatif yang seharusnya dilaksanakan dalam kegiatan ekonomi.

PENGERTIAN DAN PANDANGAN ILMU EKONOMI

PENGERTIAN ILMU EKONOMI (ECONOMICS)

Economics is the study of how societies use scarce resources to produce valuable goods and services and distribute them among different individuals (Samuelson-Nordhaus, 2010:4)

MACROECONOMICS: Is the branch of Economics which is concerned with the overall performance of the economy (Aggregate behavior)

MICROECONOMICS: Is the branch of Economics which today is concerned with the behavior of individual entities (Individuals behavior)

1. Inflasi 2. Pengangguran 3. Nilai Tukar 4. APBN/APBD 5. Laju Pert Ek (LPE), dst

1. Permintaanpenawaran individual (pasar) 2. Prilaku konsumen 3. Perilaku produsen 4. Pasar 5. Biaya produksi 6. Persaingan 7. Harga input, dst

Scarce Resources:

Ilmu ekonomi itu ada (lahir) karena terdapat kelangkaan sumberdaya (scarcity of resources)

to produce:

Berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya (harus efektif dan efisien = prinsip ekonomi)

KATA KUNCI DEFINISI ILMU EKONOMI

Valuable goods and services:

Berkaitan dengan barang dan jasa yang berguna (bernilai) bagi kehidupan manusia

Distribute (distribution):

Berkaitan dengan fungsi pemasaran

Different individuals:

Pengguna barang dan jasa yang diproduksi (user), mereka cukup beragam

Scarce resources (faktor produksi): Land, labor, and capital. Terdapat beberapa harga faktor produksi untuk masing-masing resources: rent untuk land; wage or salay untuk labor, dan interest untuk capital. Untuk harga capital dalam konsep syariah terdapat perbedaan. Diganti dengan konsep jual beli, sewa dan jasa.

WHAT: What goods and services are produced and what quantities? TIGA FUNDAMENTAL PERTANYAAN EKONOMI

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM): 1. Product (P) 2.Process (P) 3.Leadership (L) 4.Organization (O) 5.Commitment (C)

HOW: How are goods and services produced?

FOR WHOM: For whom are goods and services produced?

PANDANGAN PANDANGAN TENTANG TENTANGILMU ILMU EKONOMI EKONOMI

PENGERTIAN: What ought to be. What is good, and what is bad. Yaitu Ilmu Eonomi yang berbicara bagaimana seharusnya. Misalnya tentang: Satisfactory in society, preferences, feelings, standard housing, etc.

EKONOMI NORMATIF (VALUE JUDGMENTS)

CONTOH: - Satisfactory in society: Terpuaskannya masyarakat dalam berbagai aspek, misalnya sarana umum yang memadai, fakir miskin mendapat perhatian yang memadai, dst - Preferences: kesukaan masyarakat terpenuhi - Feelings: perasaan masyarakat terjaga - Standard housing: rumah yang layak, dst EKONOMI NORMATIF DAN LPE YANG BERKUALITAS: Bila Ekonomi Normatif berjalan dengan baik, maka LPE yang berkualitas akan tercapai, yaitu LPE yang disertai dengan perbaikan kualitas hidup dalam segala aspeknya PARADOX OF GROWTH: Yaitu LPE yang tetapi tidak dibarengi dengan perbaikan kualitas kehidupan. Misalnya: LPE tinggi tetapi pengangguran, dan kemiskinan masih tetap tinggi, kualitas lingkungan semakin rusak, dst.

HUBUNGAN EKONOMI NORMATIF DAN EKONOMI SYARIAH

BILA EKONOMI NORMATIF TERCAPAI, MAKA SECARA LANGSUNG SEBAGIAN TUJUAN EKONOMI SYARIAH TERCAPAI. KESEMPURNAAN EKONOMI NORMATIF ADALAH EKONOMI SYARIAH (ISLAM)

EKONOMI POSITIF (TESTABLE STATEMENT)

PENGERTIAN: What is, was, or will be? Yaitu Ilmu Ekonomi yang berbicara tentang fakta yang terjadi (matters of fact), atau bicara apa yang akan terjadi. Misalnya: - performance of economic (kinerja ekonomi) -predictions and precission (perkiraan dan ketepatan) - objective of science (tujuan ilmu pengetahuan)

CONTOH KONTEKS MODEREN: Data laju pertumbuhan ekonomi (LPE), inflasi, pengangguran, prediksi ekspor dan impor, dst.

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI 1. Problem Ekonomi, 2. Prinsip Ekonomi, dan 3. Hukum Ekonomi

PENGERTIAN: Ketidakseimbangan antara kebutuhan manusaia dengan alat pemuas kebutuhan manusia (barang dan jasa)

1. PROBLEM EKONOMI

CONTOH: Inflasi, pengangguran, kemiskinan, defisit anggaran negara, dst.

IMPLIKASI: -Membutuhkan pengendalian harga-harga - Meningkatkan investasi untuk membuka lapanan kerja - Perlu melakukan efisiensi dan penegakan hukum agar kebocoran bisa dihilangkan - Mencari sumber-sumber pendanaan - dst.

PENGERTIAN: 1.Dengan pengorbanan tertentu ingin memperoleh hasil maksimal 2.Dengan pengorbanan minimal ingin memperoleh hasil tertentu

2. PRINSIP EKONOMI

ANALISIS OPTIMASI: Sebuah penerapan prinsip ekonomi dalam dunia bisnis (manajemen) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sesuai dengan prinsip ekonomi di atas, terdapat 2 jenis analisis optimasi, sebagai contoh: (1)Maksimumkan output dengan sumberdaya yang digunakan sudah tertentu (given) (2)Minimumkan biaya (cost) agar diperoleh laba tertentu (sistem target)

PENERAPAN: 1.Pada ekonomi: Dengan modal tertentu ingin diperoleh keuntungan yang maksimal 2.Pada pendidikan: Dengan biaya kuliah tertentu ingin diperoleh IPK paling tinggi 3.Pada politik: Dengan dana tertentu ingin diperoleh suara terbanyak

HUKUM PERMINTAAN: Harga barang berbanding terbalik dengan jumlah barang yang diminta. Artinya bila harga barang meningkat, jumlah barang yang diminta cenderung turun, dan sebaliknya, dengan asumsi ceteris paribus (the other being fixed), yaitu faktor laktor lain tetap (tidak berpengaruh), seperti: tingkat pendapatan, harga barang lain yang berkaitan, selera, jumlah penduduk, dst

3. HUKUM EKONOMI

HUKUM PENAWARAN: Harga barang berbanding lurus dengan jumlah barang yang ditawarkan. Artinya bila harga barang naik, jumlah barang yang ditawarkan cenderung meningkat, dan sebaliknya. Asumsi ceteris paribus (faktor-faktor lain) tidak mempengaruhi, seperti: harga input, tujuan perusahaan, teknologi, kebijakan pemerintah, harga barang yang berkaitan, dst.

HUKUM PASAR (HUKUM PERMINTAAN-PENAWARAN): 1.Bila permintaan meningkat, sedangkan penawaran tetap atau turun, maka harga barang cenderung meningkat (ceteris paribus); 2.Bila penawaran meningkat, sedangkan permintaan tetap atau turun, maka harga cenderung menurun (ceteris paribus).

HUBUNGAN HUKUM PASAR DENGAN INFLASI: APABILA:

1.

AGGREGATE DEMAND (AD) - Meningkat

2

AGGREGATE SUPPLY (AS) - Meningkat

Asumsi: Ceteris paribus

AGGREGATE SUPPLY (AS) - Tetap - Tutun

AGGREGATE DEMAND (AD) - Tetap - Turun

HARGA UMUM (IHK) - Naik (inflasi)

HARGA UMUM (IHK) - Turun (deflasi)

PENERAPAN HUKUM PASAR:

1. Pada kasus Pasar Valas: Jika permintaan valas meningkat, sedangkan stok cadangan

defisa terbatas, maka harga valas akan meningkat. Misal kasus pada dolar US: ketika permintaan dolar tinggi, sedangkan cadangan defisa menipis, maka rupiah akan terdepresiasi oleh dolar US.

2. Pada Harga Tertinggi dan Harga Terendah: a. Bila harga yang terjadi di pasar terlalu tinggi (mahal), maka pemerintah bisa menetapkan kebijakan harga tertinggi (floor price) di bawah harga pasar tadi. Untuk mempercepat tercapainya harga tertinggi tersebut, pemerintah dapat melakukan operasi pasar melalui Badan Urusan Logistik (BULOG), dengan cara menambah stok barang di pasar. b. Bila harga yang terjadi di pasar terlalu rendah (murah), maka pemerintah bisa menetapkan harga minimum (ceiling price) di atas harga pasar tadi. Untuk mempercepat tercapainya harga minimum tersebut, pemerintah dapat melakukan operasi pasar melalui Badan Urusan Logistik (BULOG), dengan cara melakukan pembelian barang di pasar, sehingga barang yang berdedar di pasar berkurang. Kasus ini biasanya terjadi untuk bahan makanan pokok, seperti beras, gula pasir, terigu, minyak goreng dst.

PEMECAHAN PROBLEM EKONOMI 1. Inflasi, 2. Pengangguran, 3. Melemahnya nilai tukar, dan 4. Defisit APBN

1. PENGERTIAN DAN CARA MENGATASI INFLASI

PENGERTIAN INFLASI: Inflasi adalah kenaikan harga-harga secara umum (menyeluruh/agregat) di semua sektor perekonomian (the increasing of general price in all economic sectors). Sektor perekonomian adalah pengelompokan aktifitas ekonomi yang dilakukan pemerintah untuk berbagai kepentingan (untuk melihat kontribusi sektoral, produktifitas, pertumbuhan ekonomi, dst). Contoh sektor-sektor ekonomi Indonesia: (lihat hal berikutnya)

SEKTOR-SEKTOR EKONOMI INDONESIA

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Sektor pertanian (agriculture) Sektor pertambangan (mining) Sektor pengolahan (manufacturing) Listrik, gas dan air minum (electricity, gas and water supply) Bangunan (construction) Perdagangan, hotel dan restoran (trade, hotel & restourant) Transportasi dan komunikasi (transportation & communication) Keuangan dan jasa bisnis (financial & business service) Jasa (services)

a.

PENYEBAB INFLASI:

Demand pull inflation: Yaitu inflasi yang disebabkan karena tarikan (dorongan) permintaan. Adapun kenaikan permintaan itu sendiri diakibatkan karena: (1) naiknya pendaptan, (2) berubahnya selera, (3) pergantian musim, (4) bertambahnya penduduk, (5) faktor lainnya. Harga Umum (P) AS P2 P1

E1

AD 0

Akibat adanya pergeseran AD ke kanan, menyebabkan harga naik dari P1 ke P2 (terjadi inflasi) sebesar P2-P1.

E2

Q1

Q2

AD’ Jumlah Barang (Q)

b. Cost Push Inflation, yaitu inflasi yang disebabkan karena naiknya biaya produksi, misalnya karena naiknya tingkat upah, suku bunga, harga BBM, tarif dasar listrik (TDL), tarif telepon, dst. Naiknya biaya biaya ini akan menyebabkan naiknya harga umum (inflasi) dan berkurangnya produksi. Secara lengkap gambarnya sebagai berikut:

Harga Umum (P)

AS’ AS P2

E2

P1

Pergeseran kurva AS ke AS’, menyebabkan naiknya Harga dari P1 ke P2, dan output berkurang menjadi Q2. Besarnya inflasi adalah P2-P1.

E1

AD 0

Jumlah Barang (Q)

Q2

Q1

MELALUI KEBIJAKAN MONETER: Attempt to influence target variables by changing the money supply or interest rates, or both (Gordon, 1993:G5) MELALUI KEBIJAKAN FISKAL: Attempt to influence target variables by manipulating government expenditures and tax rates (Gordon, 1993:G3).

CARA MENGATASI INFLASI

MELALUI KEBIJAKAN PRODUKSI: Dengan kebijakan ini, pemerintah berupaya menekan inflasi melalui perbaikan dari sisi supply, misalnya: (1) melalui perluasan lahan baru, (2) pemberian subsidi, (3) pemberian bantuan bibit yang murah, (4) melakukan impor untuk barang-barang tertentu, dst. MELALUI KEBIJAKAN KOMBINASI: Kebijakan ini dilakukan secara simultan melalui beberapa kebijakan secara bersamaan, misalnya pemerintah dapat memberikan kemudahan kredit bagi para petani, keringanan pajak, subsidi, dan pembukaan areal lahan baru PERBAIKAN POLA DISTRIBUSI: Dengan lancarnya distribusi (pasokan) diharapkan inflasi bisa ditekan

2. PENGERTIAN DAN CARA MENGATASI PENGANGGURAN PENGERTIAN: Pengangguran adalah angkatan kerja yang berusaha mencari pekerjaan tetapi belum mendapatkan pekerjaan STRUKTUR PENDUDUK: Lihat bagan selanjutnya

PENGANGGURAN

CARA MENGATASI PENGANGGURAN:

Dengan pendekatan Supply of labor (Perbaikan kualitas SDM): • Pendidikan • Pelatihan • Magang • Praktek Kerja Lapangan (PKL) • Benchmarking (belajar dr yang lain tetapi dikembangkan lagi) • dll

Dengan pendekatan demand for labor (perluasan kesempatan kerja): • Peningkatan investasi • Kerjasama (kemitraan) • Peningkatan tabungan • Pinjaman luar/dalam negeri • Peningkatan ZIS dan khumus • Penggalian potensi baru • dsb.

STRUTUR PENDUDUK:

PENDUDUK TENAGA KERJA (TK): 11
BUKAN ANGKATAN KERJA

• Karena sekolah • Karena rumah tangga • Karena cacat permanen • Karena dipenjara, dst

BUKAN TK: Usia > = 65 th dan Dibawah usia 11 th ANGKATAN KERJA

BEKERJA

BEKERJA PENUH (Full employment)

TIDAK BEKERJA (Open unemployment = Pengangguran terbuka)

BEKERJA TIDAK PENUH (Under unemployment)

Pengangguran Tidak Kentara (disguissed unemployment)

Pengangguran Kentara

3. PENGERTIAN DAN CARA MENGATASI MELEMAHNYA NILAI TUKAR PENGERTIAN: Exchang rates is the prices of its own currency in terms of the currencies of other nations (Perbandingan nilai mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain)

NILAI TUKAR (Exchange rates)

JENIS NILAI TUKAR

HUBUNGAN NILAI TUKAR DENGAN NILAI RUPIAH: Nilai tukar sebagai external value of money

NILAI TUKAR NOMINAL (NER): Perbandingan nilai mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain dengan tidak memperhitungkan tingkat inflasi di kedua negara tersebut

NILAI TUKAR RIIL (RER): Perbandingan nilai mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain dengan memperhitungkan tingkat inflasi di kedua negara tersebut. Rumus nilai tukar riil sbb:

PENGAWASAN PEMERINTAH

MENINGKATAN INVESTASI ASING CARA MENGATASI MELEMAHNYA NILAI TUKAR

PENINGKATAN STABILITAS NEGARA (PENURUNAN RISK COUNTRY INDEX) PENINGKATAN CADANGAN DEVISA

4. PENGERTIAN DAN CARA MENGATASI DEFISIT ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN)

PENGERTIAN APBN: Adalah rencana keuangan tahunan (1 Jan-31 Des) pemerintahan negara Indonesia yang disetujui DPR RI STRUKTUR APBN:

4. PENGERTIAN DAN CARA MENGATASI DEFISIT APBN

I. PENDAPATAN: 1. Penerimaan Dalam Negeri 2. Hibah (berbagai bantuan yg diterima) II. BELANJA: 1. Belanja Pemerintah Pusat 2. Belanja Daerah III. KESEIMBANGAN PRIMER IV. DEFISIT/SURPLUS (I-II) V. PEMBIAYAAN 1. Pembiayaan DN 2. Pembiayaan LN CARA MENGATASI DEFISIT APBN: Peningkatan pajak, jual aset, efisiensi, pinjaman, dst. FUNGSI APBN: Fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, dan alokasi

PENERIMAAN DALAM NEGERI Terdiri atas: 1. Penerimaan Perpajakan: 1.1. Pajak Dalam Negeri: Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Cukai, dan pajak lainnya; 1.2. Pajak Perdagangan Internasional: Bea Masuk dan Tarif Ekspor 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP): 2.1. Penerimaan SDA (Migas dan Non Migas) 2.2. Bagian Laba BUMN 2.3. PNBP lainnya

BELANJA NEGARA 1. Belanja Pemerintah Pusat, adalah belanja yang digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan Pemerintah Pusat, baik yang dilaksanakan di pusat maupun di daerah, terdiri: Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, Pembiayaan Bunga Utang, Subsidi BBM dan non BBM, Hibah, dan belanja lainnya; 2. Belanja Daerah, adalah belanja yang dibagi-bagi ke Pemerintah Daerah, untuk kemudian masuk dalam pendapatan APBD, terdiri: (1) Dana Bagi Hasil, (2) Dana Alokasi Umum (DAU), (3) Dana Alokasi Khusus (DAK), dan (4) Dana Otonomi Khusus

KONSEP KESEIMBANGAN DALAM APBN Dalam tampilan APBN, dikenal dua istilah defisit anggaran, yaitu : Keseimbangan Primer, dan Keseimbangan Umum (I-II, lihat bagan) Keseimbangan Primer adalah total penerimaan dikurangi belanja tetapi tidak termasuk pembayaran bunga. Kesembangan Umum (Defisit/Surplus) adalah total penerimaan dikurangi total pengeluaran termasuk pembayaran bunga.

PEMBIAYAAN 1. Pembiayaan Dalam Negeri: Pembiayaan Perbankan, Privatisasi, Surat Utang Negara (SUN), serta penyertaan modal negara; 1. Pembiayaan Luar Negeri: a. Penarikan pinjaman luar negeri, terdiri atas pinjaman program dan proyek; b. Pembayaran cicilan pokok utang luar negeri, teridiri atas jatuh tempo dan moratorium (penundaan)

PENGERTIAN: Economic system is institutional means by which scarce resources are allocated to satisfy the wants of society

SISTEM EKONOMI (ECONOMIC SYSTEM)

KATA KUNCI DEFINISI (KEYWORDS): Scarce resources, or allocation of resources (Persoalan utama dalam sistem ekonomi adalah sistem distribusi sumber daya/penguasaan faktor produksi: tanah, modal dan tenaga kerja. Artinya siapa pelaku utama yang menguasai faktor produksi tersebut. Dominasi penguasaan oleh pelaku tertentu akan merepresentasikan sistem ekonomi itu sendiri

TO SATISFY THE WANTS of SOCIETY: Terpenuhinya keinginan masyarakat merupakan indikator utama tercapainya kesejahteraan ekonomi

WELFARE ECONOMIC (Merupakan Tujuan Sistem Ekonomi)

Social Welfare

HUBUNGAN SISTEM EKONOMI DENGAN FAKTOR PRODUKSI ●





Pada intinya sistem ekonomi itu bicara tentang alokasi (penguasaan) faktor produksi. Siapa yang dominan (punya kuasa) atas faktor produksi? Bila dikuasai oleh swasta (diserahkan ke pasar), maka sistem ekonomi menjadi sistem ekonomi pasar. Bila dikuasai oleh negara sepenuhnya, maka sistem ekonomi menjadi sistem ekonomi komando (sosialiasis/komunis). Bila pemerintah dan swasta punya kuasa atas faktor produksi, maka sistem ekonomi menjadi sistem ekonomi campuran Sistem ekonomi Islam adalah sistem ekonomi campuran, karena pemerintah dan swasta memiliki kuasa atas faktor produksi Sistem ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada nilai-nilai Islam

1. MARKET ECONOMY: Is one in which individuals and private firms make the major decisions about production and consumption

PEMBAGIAN SISTEM EKONOMI

2. COMMAND ECONOMY: Is one in which the government makes all important decisions about production and distribution

3. MIXED ECONOMY: With elements or market and command 4. ISLAM: Sistem ekonomi yang berdasarkan pada nilai-nilai Islam

SISTEM EKONOMI INDONESIA Sistem ekonomi Indonesia adalah demokrasi ekonomi (sistem ekonomi campuran), cirinya : ● Tidak boleh terjadi penumpukan aset pada seorang atau sekelompok orang; ● Pengusaha lemah harus diberi prioritas dan dibantu; ● Usaha kecil menengah dan koperasi sebagai pilar utama ekonomi nasional dan harus memperoleh kesempatan utama, dukungan dst.; ● Usaha besar diberi hak dan bermitra dengan pengusaha kecil, menengah dan koperasi; ● Perbankan wajib membantu UMKM; ● dst. (lihat Tap MPR No : XVI/MPR/1998)

LAND: 1.Land used for farming, factories and road; 2.Non-energy resources: Copper (tembaga) , iron, sand, ect. FAKTOR PRODUKSI (RESOURCES)

LABOUR: The human time spent in production

CAPITAL (physical capital): Machine, roads, computers, hammer, truct, steel mills, ect.

PHYSICAL CAPITAL HUMAN CAPITAL: Human capital : “…….. is a set of skills that can be rented out to employers or the knowledge and skills of a workers   PEMBAGIAN MODAL (CAPITAL)

SOCIAL CAPITAL

SOCIAL OVERHEAD CAPITAL (SOC)

LAND (TANAH): Sewa (rent)

HARGA FAKTOR PRODUKSI

LABOUR (TENAGA KERJA): Upah/gaji (wage/Salary)

CAPITAL (MODAL ): Bunga (interest)

Dalam Sistem Ekonomi Islam, konsep bunga diganti dengan prinsip (sistem): Produk Penghimpunan Dana, Produk Pembiayaan, dan jasa layanan lainnya

Untuk Land adalah sewa (rent). Maksudnya, manfaat yang dikorbankan kalau tanah itu tidak digunakan ataupun digunakan oleh pemiliknya adalah sewa

MACAM-MACAM OPPORTUNITY COST

Untuk Capital adalah bunga (interest), bila sistem ekonominya konvensional. Untuk sistem ekonomi syariah, konsep opportunity cost adalah semua produk yang dijual dalam perbankan syariah (Islam), lihat kembali konsep pengganti bunga dalam perbankan Islam

Untuk labour adalah upah (gaji)

HARGA FAKTOR PRODUKSI MODAL DALAM PERSFEKTIF SYARIAH: PENGGANTI BUNGA 1. PRODUK PENGHIMPUNAN DANA (FUNDING)

PENGGANTI BUNGA

PRINSIP WADI’AH: - Giro - Tabungan

PRINSIP MUDHARABAH: - Deposito - Tabungan PRINSIP JUAL BELI: Murobahah, Istisna, Salam (inden), dan IMBT

2. PRODUK PENYALURAN DANA/PEMBIAYAAN (LENDING)

3. PRODUK JASA (SERVICES)

PRINSIP BAGI HASIL: Mudharabah, Musyarakah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Wakalah: Pemberian kuasa kpd Bank Kafalah: Pemberian jaminan (bank garansi) Hiwalah: Pengalihan utang Rahn: Gadai Qardh: Pinjaman tanpa bunga/dana talang Sharf: Jual beli valas Ijarah: Sewa-menyewa Qardhul Hasan: Pinjaman kebaikan/sumbangan

PENGERTIAN:

It represents the maximum amount of a pair of goods or services that can both be produced with an economy ‘s given resources, assuming that all resources are fully employed (Samuelson-Nordhaus, 2010: 18) The maximum amount of a pair goods or services berkaitan erat dengan Aggregate Supply (AS) suatu Negara atau Wilayah, atau ia terkait juga dengan LPE

PRODUCTION POSSIBILITY FRONTIER (PPF) or PPC

PPF akan sangat berkaitan erat dengan teknologi, knowledge, input (resources) yang digunakan dalam suatu Negara atau Wilayah

KEGUNAAN:

Untuk melihat kemampuan produksi suatu negara, sumberdaya yang dimiliki, tingkat efisiensi, dan teknologi yang digunakan

ANALISIS PPF:

lihat keterangan selanjutnya

TEKNIK MEMBUAT GRAFIK:

Menggunakan sumbu tegak (Y) dan sumbu datar (X), asumsi hanya dua jenis barang

KENAPA HANYA DUA JENIS BARANG:

Ini sebuah asumsi saja (penyederhanaan dunia nyata), tujuannya agar analisis dapat dilakukan secara sederhana dan mudah

RATE OF PRODUCT TRANSFORMATION (RPT):

ANALISIS PPF

RPT merupakan rasio (perbandingan) antara perubahan salah satu barang untuk ditranformasi menjadi barang lain. RPT = (ΔY/ΔX) = opportunity cost

OPPORTUNITY COST:

It is the benefits sacrificed because of the choosing another alternatives. Samuelson (2010) defined : “It is also the value of the best alternative use of an economic goods”

TEKNIK MEMBUAT GRAFIK PPF: Perhatikan data sebagai berikut:

Kurva A-F merupakan kurva yang mencerminkan tingkat efisiensi dalam alokasi sumberdaya (Pareto Efficiency/Pareto Optimalilty)

Titik U dan I bukan titik yang optimal, karena di luar garis A-F. Misalnya, bila kita pilih U, maka akan terjadi pemborosan sumberdaya, karena dengan sumberdaya yang sama sesungguhnya bisa menghasilkan output yang lebih tinggi. Demikian juga titik I (bukan titik efisien), karena titik itu di luar batas kemampuan (di luar) garis AB. Tidak mungkin memaksakan mencapai titik itu, sumberdaya tidak mencukupi.

Pergeseran kurva PPC bisa disebabkan oleh perubahan teknologi, investasi, kualitas SDM, dll. Implikasinya output dan lapangan kerja meningkat.

Laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi bisa menggeser kurva PPF ke sebelah kanan (perhatikan kurva PPF pada gambar (b).

Untuk masyarakat pedesaan (negara miskin) kondisinya digambarkan oleh PPF (a). Artinya tidak begitu banyak sarana umum (barang publik) yang disediakan. Tetapi setelah daerah itu maju selanjutnya membutuhkan fasilitas umum (barang publik) yang lebih banyak lagi, seperti yang digambarkan oleh grafik (b).

PPF DAN EFFICIENCY

Efficiency means that the economy is on the frontier rather than inside the PPF

It occurs when an economy cannot produce more of one good without producing less of another good. This implies that economy is on its PPF (Samuelson-Nordhaus, 2010:13). It refers to the Pareto optimality

TEORI PARETO

PENGERTIAN: 1.Pareto Optimal (Pareto Efficient): An optimal allocation of resources is achieved when it is not possible to make someone better off without making someone else worse off; 2.Pareto Improvement (Pareto Superior): through reallocation of resources, improvements to at least someone better of without making someone else worse off; 3.Pareto Distribution: There is linier relationship between each income level and the number of people who received more than that income. Artinya terdapat hubungan yang searah antara masing-masing tingkat pendapatan dengan jumlah orang yang menerima pendapatan di atas itu. Semakin banyak orang yang menerima pendapatan di atas rata-rata, maka semakin tinggi pendapatan ratarata kelompok tersebut

SEJARAH PARETO: Nama lengkapnya VILFREDO FEDERICO DAMASO PARETO; Ia seorang sosiolog, ekonomo, filsuf kebangsaan Italia. Ia lahir tahun 1848 di Paris. Ia seorang penulis aktif dan kritikus yang handal. Ia merumuskan teori Pareto bersumber dari Nahjul Balaghah karangan Imam Ali

ALASAN: Karena Teori Pareto berbicara kesejahteraan yang seharusnya dicapai dalam masyarakat, dan juga bicara persoalan efisiensi yang harus dicapai (Pareto Optimal). Yaitu kondisi ideal yang harus terjadi di masyarakat

TEORI PARETO BERKAITAN DENGAN EKONOMI NORMATIF

CONTOH: Ketika kebijakan publik (misal anggaran) sudah ditetapkan, maka perubahan yang dilakukan oleh pihak tertentu akan mengakibatkan seseorang lebih sejahtera, tetapi di pihak lain membuat orang lain lebih sengsara UPAYA PERBAIKAN: Jangan membuat gangguan terhadap kebijakan yang sudah ditetapkan

MARKET ECONOMY AND MARKET FAILURES DOKTRIN EKONOMI PASAR: ● Pada tahun 1900an muncul doktrin “Laissez-faire”, artinya : leave us alone (biarkan aku sendiri), atau “holds that government interfere as little as possible in economic”. Ini adalah doktrin kebebasan ekonomi (sistem ekonomi pasar); ● Sistem ekonomi pasar melahirkan kegagalan pasar (market failures), seperti : ineffiency, inequality, macroeconomic problems, etc) ● Karena terjadi kegagalan pasar, maka setelah tahun 1900an muncul “welfate state”, yaitu sebuah doktrin yang menghendaki perlunya campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Misalnya : pajak, subsidi, JPS, pensiun, dst.

MACAM-MACAM KEGAGALAN PASAR, YAITU:

SISTEM EKONOMI PASAR MELAHIRKAN KEGAGALAN PASAR (MARKET FAILURES), KARENA EKONOMI DISERAHKAN KE SWASTA (INDIVIDU)

I. INEFFICIENCY: 1.Monopoly 2.Monopsony 3.Exsternalities 4.Public goods 5.Assymetric informations 6.Principal-agent problem (agency dilemma): Masalah yang muncul ketika seseorang yang mewakili orang lain (agent) terjadi perbedaan pendapat dengan orang yang diwakilinya (principal). Ini bisa karena conflict interest

SISTEM EKONOMI PASAR MELAHIRKAN KEGAGALAN PASAR (MARKET FAILURES), KARENA EKONOMI DISERAHKAN KE SWASTA (INDIVIDU)

II. INEQUALITY: Ketidakmerataan (ketimpangan sosial ekonomi)

III. MACROECONOMIC PROBLEMS: 1.High inflation and unemployment 2.Slow of economic growth

PASAR DAN PERANAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN

PENGERTIAN PASAR: Pasar (market) : “is a mechanism through which buyers and sellers interact to set prices and exchange goods, services and assets” (Samuelson-Nordhaus, 2010:26)

MARKET EQUILIBRIUM: Suatu keadaan yang dicapai di pasar, yang mana pada saat itu jumlah barang yang diminta dan yang ditawarakan adalah sama. Sehingga dicapailah harga keseimbangan yang disepakati oleh penjuan dan pembeli

JENIS-JENIS PASAR DILIHAT DARI DERAJAT PERSAINGAN

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA: CIRI-CIRI • Banyak penjual dan pembeli • Diperjual belikan barang sejenis (homogen) • Bebas masuk-keluar pasar • Pasar bersifat tranparan • Terdapat informasi yang sempurna

PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA: • Pasar Monopoli • Pasar oligopoli • Pasar persaingan monopolistik

PENENTUAN HARGA DALAM SISTEM EKONOMI PASAR DAN TIGA MASALAH EKONOMI:

What How For whom

Perhatikan bagan di bawah ini:

THE ECONOMIC ROLE OF GOVERMENT a.

To increase efficiency = fungsi alokasi Sistem ekonomi pasar pada pelaksanaannya mengalami kegagalan (market failures), oleh karena itu pemerintah perlu campur tangan dalam perekonomian; b. To promote equity = fungsi distribusi Pasar tidak selalu melakukan distribusi sumberdaya secara adil, maka perlu campur tangan pemerintah. Bentuk campur tangan misalnya dalam bentuk penarikan pajak, pemberian subsidi dsb; c. To faster macroekonomic growth and stability = fungsi stabilitasi 1. Growth : Sumber pertumbuhan, LPE, pertumbuhan dan kualitas pembangunan, kebijakan fiskal dan moneter untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi; 2. Stability of economic : indikator stabilitas, kebijakan pemerintah untuk stabilitas ekonomi, dst.

OBJECTIVES AND INSTRUMENTS OF MACROECONOMIS (THE GOALS OF MACROECONOMIS POLICIES)

INTRODUCTIO N The birth of macroeconomic (ME) 1. Founded by john Maynard Keynes 1930an 2. Central ME question : a. Why do output and employment sometimes fall, and how can unemployment be reduced; b. What are the sources of inflation, and how can it be keft under control; and c. How can a nation increase its rate of economic growth

0BJECTIVES AND INSTRUMENT OF MACROECONOMIC No

Objectives of MEP

Instrument/Tools

1

Outputs : rapid growth of output

Fiscal policy

2

Employment

Fical policy/Monetary Policy

3

Price level stability

Monetary Policy

4

Exchanges rates stability

Monetary Policy

INTERNATIONAL LINKAGES

1. All nation participate in the world economy : trade and finance (export and import) 2. Trade Policies : tariffs, quotas, etc. 3. International financial management (foreign exchange rates) 4. Exchange rates represents the price of its own currency in terms of the currencies of other nations

AGGREGATE SUPPLY AND DEMAND (AS AND AD) 1.

AS refers to the total amount/quantity of goods and services that the nations’s business willingly produce and sell in given period; AS = f (Price Level, Prod Capacity of the ec, costs level). AS dan P memiliki hubungan positif

2.

AD refers to the total amount that different sectors in economy willingly spend in given period (sektor perekonomian : consumers, bussines, government, foreigners); AD = f (price level, Monetary Policy, Fiscal Policy, etc) AD dan P memiliki hubungan negatif

3.

Macroeconomic Equilibrium P

P

AS

B

C E

PE

QB

QE

QC

Equilibrium consequences : -Terjadi output dan harga keseimbangan; -Terdapat employment -Terjadi international trade

Q

4.

The Causes of shifting in AD

AS

F

PF E

PE

AD

QE

QF

The causes of shifting in AD : Increase aggregate spending Exp : Increase in military spending, etc

5.

The Causes of Shifting in AS

AS

G PG

AS E

PE

AD

QG

QE

The causes of shifting in AS: The cost of production increase Increase of the world price of crude oil, rate of electricity, etc. The consequences of it is decline of output, employment, Inflation, etc. it lead to deterioration of Macroeconomic goals.

6. Long-run Economic Performance AS P-2000

AD

AS P-1900

AD Q-1900

Q-2000

The causes of the price increase in the long run (P1900-P2000) : -Cost of production -The value of money change - Productivity, etc.

MEASURING ECONOMIC ACTIVITY (NATIONAL PRODUCT/INCOME)

1. GROS DOMESTIC PRODUCT (GDP) or PDB  Definition : “it is the sum of the dollar values of consumption (c), gross investment (I), government purchases of good and services (G), and net export (XM) produced within a nation during a given year” (Samuelson, 2002:434) AS = GDP = C + I + G + (X-M) = AD  The purposes of measuring GDP is to measure the overall performance of an economy.

2. THE METHOD OF MEASURING GDP a.

Production approach (value added approach) value added is the different between a firm sales and its purchases of materials (cost of intermediate products) from other firms. State of Production

Sales Receipts (1)

Cost of interproduction (2)

Value added (wages, Profit, etc) (3) = (1-2)

Wheat

23

0

23

Flour

53

23

30

Baked dought

110

53

57

Final product (Bread)

190

110

80

Total

190

b. Expenditure approach, and (c) Earning/cost approach/income approach Expenditure Approach

Earnings Approach

Components of GDP :

Earning or Cost as sources of GDP :

Consumption (c) + Gross Private Domestic Investment (I) + Government Purchases (G) + Net Export (X-M)

Wages, salaries, & other labor income + interest, rent, & other property income + Indirect takes + Deprecation +Profit

Equals : Gross Dom Product

Equals : Gross Dom Product

3. THE PROBLEM OF THE COUNTING We defined GDP as the total production of final goods and services. A final product (goods) is one that is produced and sold for consumption or investment. GDP excludes intermediate goods (i.e.goods that are used up to produced other goods). GDP therefore includes bread but not wheat, and home computers but not computer chips. If bread and wheat sumed in the economic activity, the double counting is happened

4. DETAILS OF THE NATIONAL ACCOUNTS 1. 2.

3.

Nominal GDP (GDP at market prices/current prices) Real GDP (GDP at constant prices): is multiplying the quantities of goods by fixed set of prices, or Q = real GDP = Nominal GDP divided by GDP deflator = PQ/P. GDP deflator = (Nominal GDP/real GDP)= general prices = Index number of prices The kinds of the price indexes :  



Consumers Price Index (CPI), atau IHK Producers Price Index (PPI or IHP) is the price index of goods sold at the wholesale level (such as steel, wheat, oil, etc) (Samuelson, 2002:774) GDP deflator

5. COMPONENT OF GDP 1.

Consumption (c) :   

2.

Investment and capital formation (I) :  

3.

Physical investment (additional capital stock) Financial investment (using money to buy stock, or open a saving account)

Government expenditures (G) :   

4.

Durable goods : automobiles, motorcycles, etc.) Nondurable goods : food, drink, etc.) Services (medical care, bank, etc.)

Payroll expenditures on its employees Gross investment/public goods Office equipment, etc. (excluded : transfer payments)

Net export (X-M) : It is measurement of inter linkages

6. FROM GDP TO DISPOSABLE INCOME (DI) GDP = C + I + G + (X-M) NI = National Income NI = GDP – (Deprecation + Indirect Taxes) DI = Disposable Income = NI – (Direct Taxes + Net Business Saving) + Tr Or : NI = w + r + i + TT GDP = NI + Deprecation + Indirect Taxes Notes : w = wages, r = rent, i = interest, TT = Profit See diagram below :

Net Export

Government Expenditures

Depreciation

Indirect Taxes

Direct Taxes Investment

Net Business Saving

Transfer payments

DI Consumption

GDP

National Income (NI)

Disposable Income (DI)

7. BEYOND THE NATIONAL ACCOUNT

1. Omitted nonmarket activities : meals, loundering, child care services, etc. 2. Omitted environment damages 3. Calculation is normally in averages, etc.

CONSUMPTION AND ANVESTMENT

1. DEFENITIONS. Consumption is expenditures by household on final goods and services (Samuelson, 2002:455). Component of consumption : durable goods, non-durable goods, and services. 2. THE CONSUMPTION FUNCTION. It show the relationship between the level of consumption expenditures and the level of disposable income, C = f (Yd), or C = a + b Yd, or C =f (Yd, Wealth, population,…) b is marginal propencity to consume (it is the first order conditions of C). 3. THE SAVING FUNCTION. It shows the relationship between the level of saving and the level of disposable personal income. Look at the leakages, or expenditure sides national income : Y = C + S + T + M, for the simple (close) economy Y = C + S, or S = Y – C, where S = -a + (1-b) Yd; for (1-b) = marginal propencity to save (MPS). It can be wrote by MPC + MPS = 1, or : APS + APC = 1

4. THE BREAK EVENT POINT (BEP). Is the stated by the condition of Y = C, or S = 0 - a + (1-b) Y = 0 Y = (a/1-b) 5. INVESTMENT OR REAL INVESTMENT. (1) It is an economic activity that forgoes consumption today with an eye increasing output in the future. It includes tangible capital such as houses and intangible investment such as education. Net investment is the value of total investment after an allowance has been made for depreciation. Gross investment is investment without allowance for depreciation; (2) In finance terms, investment has an altogether different meaning and denotes the purchase of a security, such as a stock or a bond

6. DETERMINANT OF INVESTMENT I = f (Y, Cost, Expectation,…) Y = GDP (revenue); Cost = interest rates; Expectation is profit expectation (ROI) Investment demand curve. It shows the relationship between the returns on investment (ROI) and investment expenditures/demand (I)

THE MULTIPLIER MODEL AND OUTPUT DETERMINATION

1. THE BASIC MULTIPLIER MODEL Multiplier on expenditure multiplier is the increase in GDP that would result from a $ 1 increase in expenditures (say, on investment) (Samuelson, 2002:771). The multiplier model explains how shocks to investment, foreign trade, and government tax and spending policies can affect output and employment in an economy. ∆Υ  1  =   it is formulated by : ∆ Ο  1− b 

∆Y adalah perubahan output (pendapatan nasional) yang diakibatkan oleh perubahan pengeluaran otonom (∆O = increase in expenditures ); b adalah marginal propencity to consume (MPC). Formula di atas dapat ditulis juga menjadi : ∆Y = k (∆O), di mana k adalah koefisien multiplier.

2. THE GRAPHICAL APPROACH FOR SIMPLE MULTIPLIER Dampak multiplier : Kenaikan I menyebabkan GDP bertambah dari Y1 ke Y2.

I, S I=S adalah titik Keseimbangan ME

S = -a + (1-b) Yd

I=S

-a

Y1

Y2

I = pengeluaran investasi

GDP

3. SIMPLE INCOME/OUTPUT DETERMINATION Y = C + I, atau Total Leakages = Total Injections, atau S = I By using graphical, the simple income determination can be summarized as follows : AS

AD = C + I

AS = AD

C Dampak multiplier terlihat dari naiknya GDP dari Y-BEP ke YE C-BEP

a

S GDP (Y)

-a

Y-BEP

YE

4. FISCAL POLICY RELATED WITH OUTPUT DETERMINATION The equilibrium model for the 3 sectors economic : Y = C + I + G, It is equal with S + T = I + G Government fiscal policies affect output : a. For lump-sum tax (pajak tetap)   

multiplier (balance budget multiplier) Equilibrium Graphic approach

a. For income tax (pajak pendapatan)   

Multiplier for income tax Equilibrium Graphical approach

Catatan : Perlu penjelasan secara teknis (grafik dan matematik)

MONEY, BANKING, AND FINANCIAL MARKETS

1. MONEY 1.1. EVOLUTION OF MONEY What is money? Money is anything that serves as a commonly accepted Medium of exchange. The history of money : a. Barter : The exchange of goods for other goods; b. Commodity money : money is a medium of exchange first come into human history in the form of commodities. Example : olive oil, beer or wine, cooper, iron, gold, silver, cigarettes etc.; c. Modern money : We do not wish to consume money directly; rather, we use it by getting rid of it. Even when we choose to keep money, it is valuable only because we can spend it later on. It consist of : coins, paper currency, checking account, and near money.

Components of the money supply a. Narrow (transaction) money (M1) One important and closely watched measure of money is narrow or transaction money, which consists of items that are actually used for transaction. The following are components of M1 : coins (include coins not held by banks), paper currency (uang kertas), checking accounts (there funds, deposited in bank and other financial institutions, on which you can write checks. b. Broad money Sometimes called near money, M2 includes M1 as well as saving accounts in bank and similar assets that are very close substitutes for narrow money. So, it can be formulated as : M2 = M1 + saving accounts

1.2 INTEREST RATES : THE PRICE OF MONEY a. It can be divided by : 



Nominal interest rates. It is amount of interest paid per unit of time expressed as a percentage of amount borrowed. In other words, people must pay for the opportunity to borrow money; Real interest rates. It is calculated as the nominal interest rate minus the rate of inflation.

b. Present value money It is the dollar (Rp) value today of a stream of income overtime. It is determined by calculating how much money invested today would be needed, at a going interest rate, to generate the asset’s future stream of receipts. Look formula N1the following N2 Nt : ν = + + .... 1 2 (1 + i ) (1 + i ) (1 + i ) t

v is the present value of assets; N1 is the net receipts (positive or negative) in period of 1, and so forth; i is the one period of markets interest rate assumed to be constant.

1.3. THE DEMAND FOR MONEY 1.2.3. The keynes demand for money

a. b. c.

Transaction (motive) demand for money Precautionary (motive) demand for money Speculative (motive) demand

1.2.4. The cost of holding money

It is sacrifice in interest that you must incur by holding money rather than a riskier , less liquid asset or investment 1.2.5. Two sources of money demand a. Transaction demand for money.

why do people need money? the primary reason it that people’s incomes and expenditures do not come at the same time; b. Asset demand

It refers to financial economics , which analyzes how investors should invest their funds to attain their objectives in the best possible manner . In general, a well –constructed portfolio (or combination of assets) will contain low-risk investments as well as riskier ventures.

2. BANKING AND THE SUPPLY OF MONEY

a. Banking as business Bank and other financial intermediaries are much like other business. They are organized to earn profits for their owner. It provides certain services for customers and in return receives payments from them.

b. Legal reserve requirements In modern banking, bank reserves are held either as cash on hand or as deposits with the central bank. In fact, banks today set aside about 10 percent of their checking deposits in reserves.

c.

The process of Deposit Creation (Money Supply Creation) Exp : Balance Sheet of all Commercial Banking Institution, 1998 (Billions of Dollars) Assets

Reserves

$

Liabilities 42

Checking deposits

$ 621

Loans

3,558

Saving and time deposits

2,952

Investment and securities

1,256

Other liabilities and net worth

2,111

total

5,684

Other assets Total

Sources : Samuelson, 2002:523

828 5,628

c.1. Balance Sheet Approach Bank-1

Assets

$

Liabilities

Reserves (10%)

100

Loan and investment

900

Total

1,000

$

Deposits

1,000

Total

1,000

Bank-2

Assets

$

Reserves (10%)

Liabilities 90

Loan and investment

810

Total

900

$

Deposits

900

Total

900

Bank-3

Assets Reserves (10%)

$

Liabilities 81

Loan and investment

729

Total

810

Deposits

$ 810

810

c.2. Mathematical Approach Money Supply Creation

Position of bank

New deposits (New money Supply) ($)

New Loans and Investment

New Reserves

($)

($)

1,000.00

900.00

100.00

Bank-2

900.00

810.00

90.00

Bank-3

810.00

729.00

81.00

Bank-4

729.00

656.10

72.90

Bank-5

656.10

590.49

65.61

Bank-6

590.49

531.44

59.05

Bank-7

531.44

478.30

53.14

Bank-8

478.30

430.47

47.85

Bank-9

430.47

387.42

43.05

Bank-10

387.42

348.68

38.74

Sum of the 10 Banks

6,513.22

5,861.90

651.32

Sum of remaining Bank

3,486,78

3,138.10

348.68

Total of Banking System

10,000.00

9,000.000

1,000.00

Original Bank (Bank-1)

c.3. The Money Supply Multiplier It is the ratio of the increase in the money supply (or in deposits) to the increase in bank reserves. Generally, the money-supply multiplier is equal to the inverse of the required reserve ratio. Money multiplier = (change of money)/(Change of reserves) = (1/0.1) = 10 Therefore : Change of money = (1/RR) x Changes of reserves

3. FINANCIAL ECONOMICS a.

Definitions It studies how rational investors should allocate their funds to attain their objectives in the best possible manner. It is an exciting field of economics -and a crutial one for people who want to invest their fund wisely. b. Menu of Financial Assets  Money;  Saving accounts;  Government securities;  Equities are ownership rights to companies;  Financial derivatives are new forms of financial instruments whose values and based on or derived form the value of other assets;  Pension fund represent ownership in the assets that held by companies or pension plans. Workers and companies contribute to these fund during working years, and the fund are then drawn down to pay pensions during retirements.

c.

Risk and Return on Different Assets The rate of return in the total dollar gain from a security (measured as a percent of the price at the beginning of the period):  

d.

e.

For savings account and short-term bond, the return would be the interest rate; For most other asset, the return combines an income (like dividends) with a capital gain or loss, which represents the increase or decrease in the value the assets.

The Stock Market It is the place where the shares in publicly owned companies, the titles to business firm are bought and sold. Efficient Market and the Random Walk 



An efficient financial market is one where all new information is quickly understood by market participations and become immediately incorporated into market prices; An random walk. The price follows a random walk when its movements over time are completely unpredictable.