HUBUNGAN INTENSITAS OLAHRAGA DENGAN DAYA

Download Hubungan Intensitas Olahraga dengan Daya Konsentrasi Belajar Siswa/Siswi Kelas 10 dan 11. SMAN 5 ... Aktivitas fisik menampilkan stress fis...

1 downloads 543 Views 199KB Size
Hubungan Intensitas Olahraga dengan Daya Konsentrasi Belajar Siswa/Siswi Kelas 10 dan 11 SMAN 5 Depok Jawa Barat Slamet Sudi Santoso1 Haryoko Anandaputra2 Program Studi Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Abstrak Olahraga merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan. Akan tetapi manfaat dari olahraga tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga dapat menyehatkan daya pikir dan psikologis seseorang. Seseorang yang sering berolahraga ataupun beraktivitas fisik memiliki kemampuan konsentrasi dan daya tangkap belajar yang lebih baik dibandingkan dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga. Tujuan dari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas olahraga dengan daya konsentrasi belajar siswa/siswi kelas 10 dan 11 SMAN 5 Depok Jawa Barat. Metode Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Jumlah sampel kelas 10 dan 11 adalah 276 siswa pada tahun ajaran 2015-2016. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan lembar tes army alpha. Berdasarkan hasil penelitian intensitas olahraga didapatkan 43,8% siswa/siswi sering berolahraga dan 56,2% jarang berolahraga. Lalu hasil penelitian daya konsentrasi belajar didapatkan 79,7% siswa/siswi memiliki daya konsentrasi yang baik dan 20,3% memiliki daya konsentrasi yang kurang sehinggas dapat disimpulkan bahwa terdapatnya hubungan yang bermakna antara intensitas olahraga dengan daya konsentrasi belajar siswa/siswi SMAN 5 Depok. Kata Kunci : Olahraga, Daya Konsentrasi belajar Relationship Between Exercise Intensitywith The Concentration Power Of Students Learning Atgrade 10 And 11 Of Senior High School Of 5 Depok,Westjava Abstract Sport is one way to maintain health. But the benefits of exercise not only nourish the body, but also to nourish the intellect and psychological. Someone who frequently exercise or have some physical activity will be better when learning than those rarely or never exercise. This study aimed to determine the relationship between exercise intensity with the concentration power of student learning at grade 10 and 11 SMAN 5 Depok, West Java. The study used cross sectional design. The number of samples grade 10 and 11 are 276 students in the academic year 2015-2016. The instruments used were a questionnaire and a test sheet alpha army. Based on the research results obtained by 43.8% student often exerciseand 56.2% rarely exercise. Then the research power of concentration studied obtained 79.7% siswa/siswi has a good concentration power and 20.3% has less concentration of power. The results obtained a meaningful relationship between the intensity of exercise and concentraion power learning by stundent SMAN of 5 Depok. Keywords: Sport, Concentration power learn

Korespondensi:Slamet Sudi Santoso, program Studi Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta, JL KH Ahmad Dahlan Cirendeu Ciputat Tangerang Selatan 15419, mobile: 08128083366, e-mail: [email protected]

1

2

2010, 38% anak dengan umur antara 5-14

Pendahuluan Perhatian dan daya tangkap dalam

tahun

tidak

memiliki

partisipasi

pada

proses belajar memiliki pengaruh dalam

organisasi atau klub olahraga disekolah atau

prestasi akademik anak di sekolah. Dengan

pun luar sekolah. Ketika dibagi dalam segi

meningkatkan partisipasi dalam olahraga dan

jenis kelamin, 46% anak perempuan dan 31%

aktivitas fisik akan memberi dampak positif

anak laki-laki tidak mengikuti organisasi pada

bagi kualitas fisik anak dan juga kesehatan

klub olahraga. Sebanyak 68% anak tidak

mental anak. Hubungan antara aktivitas fisik

melakukan aktivitas fisik lebih dari 60 menit

dan pencapaian nilai akademik yang baik

sehari.1

adalah dengan meningkatkan ketertarikan pada studi lapangan dan olahraga.1

World Health Organitation mengatakan anak atau remaja yang memiliki aktivitas fisik

Namun, dengan meningkatnya tekanan

yang kurang memiliki faktor resiko terjadinya

pada sekolah dalam mencapai nilai akademik

penyakit kronik. Potensi dari aktivitas fisik

yang

baru

dalam menurunkan faktor resiko obesitas dan

menurunkan kelas dengan kegiatan aktivitas

masalah kesehatan telah menjadi bahan

fisik seperti pendidikan lapangan dan juga

pembicaraan para penelitian bidang science

olahraga dikarenakan menurunnya prioritas

dan

dalam

Dengan

menampilkan stress fisiologi bagi otak dengan

meningkatnya teknologi dan akses saat ini,

menyeimbangkan proses perbaikan, adaptasi,

anak-anak mengalami penurunan ketertarikan

dan pertumbuhan yang dapat meningkatkan

dalam melakukan aktivitas fisik di lingkungan

fungsi

luar. Anak-anak menjadi tidak mengerti

merangsang

mengenai pentingnya melakukan aktivitas

modifikasi adaptasi otak dan merangsang

fisik

pertumbuhan

baik,

proses

daftar

di

pendidikan

kurikulum.

lingkungan

luar

yang

dapat

public.4

forum

otak.

Aktivitas faktor

Aktivitas

aerobik

pertumbuhan

saraf-saraf

baru

fisik

juga saraf,

pada

memberikan pengalaman dan pendidikan

hippocampus (area otak yang mengendalikan

untuk beradaptasi baik dari segi fisik dan juga

fungsi belajar dan mengingat).5

psikologi.2 Survey

Rumusan masalah dalam penelitian ini kesehatan

yang

dilakukan

adalah

apakah

ada

hubungan

intensitas

British Hearth Foundation (BHF) pada tahun

olahraga dengan daya konsentrasi belajar

2012 di inggris 39% anak laki-laki dan 45%

siswa SMAN 5 Depok. Dengan tujuan untuk

perempuan

tahun

mengetahui gambaran intensitas olahraga dan

diklasifikasikan memiliki aktivitas fisik yang

daya konsentrasi tiap siswa. Serta hubungan

rendah.3 Studi lain dilakukan oleh The

intensitas olahraga dengan daya konsentrasi

University Of Western Australia pada tahun

belajar tiap siswa/siswi SMAN 5 Depok.

dengan

umur

5-15

Santoso dan Haryoko, Hubungan Intensitas Olahraga dengan Daya Konsentrasi Belajar Siswa/Siswi

3

dengan konsentrasi belajar siswa/siswi kelas

Metode Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 5

10 dan 11 SMAN 5 Depok Jawa Barat.

Depok Jjawa Barat pada bulan OktoberNovember

2015.

digunakan

Jenis

adalah

penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah

yang

seluruh siswa di SMAN 5 Depok kelas 10 dan

penelitian

analitik

11 yaitu sebanyak 656 siswa dan sampel pada

dilakukan

dengan

penelitian ini sebanyak 276 siswa yang

observasional

yang

pendekatan

cross-sectional.

Untuk

dihitung

mengetahui hubungan intensitas olahraga

dengan

rumus

slovin.

Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling.

Hasil Tabel 1. Gambaran Intensitas Olahraga dan Daya Konsentrasi Belajar Siswa/Siswi Kelas 10 dan 11 SMAN 5 Depok

jarang berolahraga berdasarkan frekuensi dan durasi olahraga yang dilakukan dalam waktu

Variabel n % Intensitas Olahraga

seminggu selain diwaktu pelajaran olahraga

Sering 121 43,8 Jarang 156 56,2 Daya Konsentrasi Belajar Baik 220 79,7 Kurang 56 20,3

juga kegiatan olahraga dirumah dan diwaktu

contohnya adalah kegiatan ekstrakulikuler dan

luang. Intensitas olahraga siswa/siswi SMAN 5

Depok

memiliki

nilai

yang

hampir

seimbang. Hal ini dikarenakan siswa/siswi

Hasil penelitian ini menunjukkan 43,

kelas 10 dan 11 SMAN 5 Depok masih aktif

8% siswa/siswi sering berolahraga dan 56,2%

dalam

jarang berolahraga. Keterangan sering dan

dibandingkan dengan kelas 12.

kegiatan

ekstrakulikulernya

Tabel 2. Hubungan Intensitas Olahraga dengan Daya Konsentrasi Belajar Siswa/Siswi Kelas 10 dan 11 SMAN 5 Depok Jawa Barat Daya Konsentrasi Intensitas Olahraga Baik n

Kurang %

n

%

OR(95%CI)

Total n

p-value

%

Sering

104 86,0 17 14,0 121 43,8 2,057 (1,096-3,855) 0,023

Jarang

116 74,8 39 25,2 155 56,2

Tabel 2 menunjukkan bahwa 86%

value< 0,05 dan CI 95% : 1,096 – 3,855

siswa/siswi memiliki daya konsentrasi

sehingga ada hubungan yang bermakna

yang baik dikarenakan sering berolahraga.

antara intensitas olahraga dengan daya

Hasil uji chi square menunjukkan nilai p

konsentasi belajar siswa/siswi SMAN 5

Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol.13, No. 1, Januari 2017

4

Depok Jawa Barat. Nilai OR 2,057

ekstrakulikulernya dibandingkan dengan

menunjukkan siswa/siswi yang jarang

kelas

berolahraga 2 kali lebih beresiko memiliki

dengan penelitian lain yang dilakukan

daya konsentrasi belajar yang kurang

oleh

dibandingkan

Australian di salah satu sekolah di

dengan

yang

sering

berolahraga.

12.

Dengan

The

membandingkan

University

of

Western

wilayah Autralia, didapatkan 38% tidak

Hasil uji statistik 121 siswa yang

berpartisipasi

dalam

fisik

sering melakukan olahraga didapatkan

ataupun

86% memiliki daya konsentrasi belajar

penelitian lain yang dilakukan oleh

yang baik dan 14% kurang. Lalu dari 155

British Heart Foundation pada tahun 2012

siswa yang jarang berolahraga, didapatkan

didapatkan 84% anak tidak memiliki

74,8% memiliki daya konsentrasi yang

kegiatan aktivitas fisik dan olahraga.

baik dan 31,4% kurang. Hasil Bivariat ini

aktivitas

kegiatan olahraga.

Lalu

Hasil penelitian ini menunjukkan

dikatakan bermakna dikarenakan p value <

79,7%

0,05 dan odd ratio CI 95% : 1,096 – 3,855.

memiliki daya konsentrasi belajar yang

Melakukan olahraga dengan rutin dan

baik dan 20,3% memiliki daya konsentrasi

teratur dapat berpengaruh terhadap daya

belajar yang kurang. Daya konsentrasi

konsentrasi belajar siswa/siswi SMAN 5

belajar dinilai berdasarkan scoring test

Depok.

army alpha yang dikembangkan untuk

Diskusi

menilai daya tangkap dan juga tingkat

Hasil penelitian ini menunjukkan

siswa/siswi

SMAN

5

Depok

atensi pada saat proses belajar. Pada

43,8% siswa/siswi sering berolahraga dan

penelitian

56,2% jarang berolahraga. Keterangan

pembanding yang dilakukan oleh Robert

sering dan jarang berolahraga berdasarkan

Wood pada tahun 2007 di Columbia

frekuensi dan durasi

yang

didapatkan gambaran daya tangkap belajar

dilakukan dalam waktu seminggu selain

dan juga daya konsentrasi belajar yang

diwaktu pelajaran olahraga contohnya

baik sebesar 80% dan 20% memiliki nilai

adalah kegiatan ekstrakulikuler dan juga

yang kurang pada anak yang sering

kegiatan olahraga dirumah dan diwaktu

melakukan

luang. Intensitas olahraga siswa/siswi

melakukan aktivitas fisik.

olahraga

sebelumnya

aktivtas

fisik

sebagai

dan

tidak

SMAN 5 Depok memiliki nilai yang

Hasil uji statistik 121 siswa yang

hampir seimbang. Hal ini dikarenakan

sering melakukan olahraga didapatkan

siswa/siswi kelas 10 dan 11 SMAN 5

86% memiliki daya konsentrasi belajar

Depok

yang baik dan 14% kurang. Lalu dari 155

masih

aktif

dalam

kegiatan

Santoso dan Haryoko, Hubungan Intensitas Olahraga dengan Daya Konsentrasi Belajar Siswa/Siswi

5

siswa yang jarang berolahraga, didapatkan

perkembangan dan juga pertumbuhannya

74,8% memiliki daya konsentrasi yang

(Gulliam & Edward, 2010).

baik dan 31,4% kurang. Hasil Bivariat ini

Berdasarkan penelitian sebelumnya

dikatakan bermakna dikarenakan p value <

yang dilakukan Karen Martin, didapatkan

0,05 dan odd ratio CI 95% : 1,096 – 3,855.

84% anak yang tidak memiliki kegiatan

Melakukan olahraga dengan rutin dan

fisik ataupun aktivitas olahraga memiliki

teratur dapat berpengaruh terhadap daya

nilai akademik yang tidak lebih baik dari

konsentrasi belajar siswa/siswi SMAN 5

16% anak yang memiliki kegiatan fisik

Depok.

dan juga aktivitas olahraga. Dengan

Dengan

memberi

pengetahuan

melakukan

perbandingan

dengan

terhadap siswa/siswi SMAN 5 Depok

penelitian ini, didapatkan bahwa hasil

mengenai manfaat dari olahraga selain

penelitian mengenai hubungan intensitas

hanya menyehatkan tubuh, seseorang yang

olahraga dengan daya konsentrasi belajar

sering

daya

yang saya lakukan memiliki hasil yang

baik

sesuai.

olahraga

konsentrasi dibandingkan

akan

belajar

memiliki

yang

dengan

lebih

yang

jarang

berolahraga.

Simpulan

Hal ini sesuai dengan teori yang

1. Didapatkan

presentase

intensitas

mengatakan bahwa seseorang yang sering

olahraga siswa/siswi SMAN 5 Depok

berolahraga memiliki fungsi metabolisme

kelas 10 dan 11 pada penelitian yang

yang lebih baik dibandingkan seseorang

sering berolahraga adalah 43,8% dan

yang jarang berolahraga atau pun yang

yang

tidak sama sekali berolahraga. Olahraga

presentase 56,2%.

dapat

memperlancar

sistem

sirkulasi

jarang

2. Didapatkan

berolahraga

memiliki

presentase

daya

sehingga kebutuhan nutrisi dan energi

konsentrasi belajar siswa/siswi SMAN

untuk otak tercukupi dan membuat otak

5 Depok kelas 10 dan 11 pada

dapat bekerja secara maksimal (Guyton,

penelitian ini 79,7% memiliki daya

2012).

konsentrasi belajar yang baik dan

Melalui

mekanisme

yang

bermacam-macam sesuai dengan fisiologi

20,3%

memiliki

olahraga, olahraga merupakan salah satu

belajar yang kurang.

daya

konsentrasi

bentuk stress fisiologis yang bermanfaat

3. Pada penelitian intensitas olahraga dan

dalam proses adaptasi sehingga dapat

daya konsentrasi belajar siswa/siswi

membantu seorang anak dalam proses

kelas 10 dan 11 SMAN 5 Depok memiliki hubungan yang bermakna

Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol.13, No. 1, Januari 2017

6

dengan nilai p value 0,023 (< 0,05) dan

daya konsentrasi belajar dan juga

CI 95% : 2,057 (1,096-3,855) yang

kemampuan kognitif seseorang.

menyatakan bahwa seseorang yang

2. SMAN 5 Depok diharapkan dapat

jarang berolahraga 2 kali beresiko

mensosialisasikan hasil penelitian ini,

memiliki

belajar

sehingga siswa/siswi SMAN 5 Depok

yang kurang dibandingkan dengan

yang jarang berolahraga akan lebih

yang sering berolahraga.

meningkatkan

daya

konsentrasi

intensitasnya

dan

4. Penelitian ini memiliki hasil yang

melakukannya secara rutin sehingga

sesuai dengan teori dan penelitian

terbentuk kondisi tubuh dan pikiran

sebelumnya yang mengatakan bahwa

yang baik dan juga sehat.

seseorang yang sering berolahraga dan

3. Bagi institusi pendidikan diharapkan

beraktivitas fisik memiliki kemampuan

dapat mengembangkan penelitian ini

kognitif ataupun intelegensi yang lebih

sehingga

baik

pengetahuan serta manfaat kepada

dibandingkan

berolahraga

yang

ataupun

jarang

pembaca

berolahraga. Dalam hal ini yang diteliti

sehingga

adalah

pendidikan lebih berkembang.

atensi

dari

siswa/siswi SMAN 5 Depok.

dan

memberikan

tidak

kemampuan

yang

dapat

peneliti

selanjutnya

keputakaan

institusi

4. Bagi siswa/siswi SMAN 5 Depok diharapkan dapat mempelajari hasil

Saran

penelitian

1. Pada penelitian selanjutnya disarankan

dalam kegiatan sehari-hari. Siswa/siswi

untuk

lebih

melakukan

penilaian

diharapkan

ini

dan

menerapkannya

dapat

meningkatkan

dengan metode yang sama akan tetapi

intensitas olahraga dan juga aktivitas

memiliki hasil yang lebih spesifik pada

fisiknya di sekolah, dirumah, ataupun

kegiatan

dilakukan

diwaktu luangnya. Dilihat dari segi

seseorang, seperti tipe olahraga dan

manfaatnya, olahraga dan aktivitas

juga

dapat

fisik memiliki manfaat tidak hanya

mempengaruhi ataupun meningkatkan

untuk menyehatkan tubuh tetapi juga

olahraga

jenis

yang

olahraga

yang

dapat

menyehatkan

pikiran.

Santoso dan Haryoko, Hubungan Intensitas Olahraga dengan Daya Konsentrasi Belajar Siswa/Siswi

7

Daftar Pustaka

Stress.

1. Aaron Beighle. 2012. Active Living

Pharmacology, 463: 235-272

Research : Increasing Physical Aktivity through

European

Journal of

7. CDC. 2011. Healthy Weight - it's not

Recess. Building Evidence

a diet, it's a lifestyle! Available from:

to prevent Childhood Obesity and

http://www.cdc.gov/healthyweight/ph

Support Active Comunities

ysical_activity/index.html

2. Adiwinanto, Wahyu. 2008. Pengaruh Intervensi

Olahraga

di

8. Cleaveland Clinic, 2011. Exercise

Sekolah

and Weight Control. Available from:

Terhadap Indeks Massa Tubuh dan

http://my.clevelandclinic.org/heart/pr

Tingkat Kebugaran Kardiorespirasi

evention/exercise/ex_wtcontrol.aspx

Fakultas

9. Dorland’s Medical Dictionary, 2007.

Kedokteran Universitas Diponegoro.

Aerobic Exercise. Available from:

Available

http://medical-

Pada

Remaja

Obesitas.

from:

eprints.undip.ac.id/17622/1/Wahyu_

dictionary.thefreedictionary.com/exer

Adiwinanto.pdf

cise

3. AHA, 2011. Obesity Information. Available

from:

http://www.heart.org/HEARTORG/G ettingHealthy/WeightManagement/O bes

ity/Obesity-

Rineka Cipta

(2012).

12. Gale

4. Brannon, L., Feist J., 2007. Health An

Introduction

to

Behavior and Health., 6th edition, 451 -475 5. British Heart Foundation National Centre (BHFNC). 2014. Evidence Briefing

: Physical Activity for

Children

and

People.

Loughborough University G.A.

Neuroendocrine Pharmacology

&

Komariah,

Administrasi

Encyclopedia

2008.

Exercise.

Aan.

Pendidikan.

of

Medicine,

Available

from:

http://medicaldictionary.thefreedictio nary.com/exercise 13. Guilliams,

Young

Belajar. Jakarta:

Bandung: Alfabeta

sp

6. Carrasco,

Rahasia Sukses

11. Engkoswara

Information_UCM_307908_Article.j

Psychology:

10. Djamarah, S., & Bahri. (2008).

T.

&

Edwards,

L.

2010.Chronic Stres and The HPA Axis. The Standard Poin Institute, 9(2) :1-12 14. Guyton, Arthur C. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta: EGC

2003. of

15. Hakim,

T.

(2002).

Mengatasi

Gangguan Konsentrasi. Jakarta: Puspa Swara.

Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol.13, No. 1, Januari 2017

8

16. Hillman, Charles H., Kirk I. Erickson,

21. Sastroasmoro,Sudigdo.2014.Dasar-

and Arthur F.Kramer.2008. Be Smart,

dasar

exercise your heart: Exercise effects on

Klinis.Jakarta:Sagung Seto

brain and cognition. Nature Review Neuroscience 9: 58-64

Metodologi

22. Sherwood,

Lauralee,

Keseimbangan

17. Hollar D, Messiah SE, Lopez-Mitnik

Penelitian

Pengaturan

2001.

Energi

Suhu.

dan

In:Beatricia

I.

G, Hollar TL, Almon M, Agatston AS.

Santoso. ed. Fisiologi Manusia: dari

Effect

Sel ke Sistem. Ed II. Jakarta: EGC.

of

a

two-year

Obesity

prevention intervention on percentile

590-608.

changes in body mass index and

23. Slameto. (2010). Belajar & Faktor-

academic performance in low-income

Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:

elementary school children. American

Rineka Cipta

Journal

of

Public

Health.

2010;100(4):646 18. Nugroho,

W.

Mengatasi

24. Sugiharto.

2009.

Physiogical Effects OfMusic (2007).

Hambatan

Belajar

Exercise

Secretion

Belajar.

Cortisol

And

Surabaya: Prestasi Pustaka.

Of

During Hormones

Endorphins.

Folia

Medica, 45(2)

19. Martin, Karen. 2010. Brain Boost :

25. Wibowo, Adik. 2014. Metodologi

Sport and physical activity enchance

Penelitian Praktis Bidang Kesehatan.

children’s Learning. The University of

Jakarta : Rajawali Pers

Western Australia 20. Rushall, B.S. & Pyke, F.S. 1992. Training For Sport And Fitness. Melbourne: Macmillan Co.

Santoso dan Haryoko, Hubungan Intensitas Olahraga dengan Daya Konsentrasi Belajar Siswa/Siswi