HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI JUNK FOOD DENGAN

Download junk food dengan kejadian pre-eklamsi pada ibu hamil di Poli Kandungan RSUD . Prof. ... 2 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. .... penelitian te...

1 downloads 537 Views 604KB Size
HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI JUNK FOOD DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI RSUD Prof.Dr.MARGONO SOEKARJO Lina Dwi Puji Rahayu1), Artathi Eka Suryandari 2) ABSTRAK Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi garam dapat mengakibatkan pre-eklamsi sering terjadi pada ibu hamil sehingga kebiasaan nutrisi yang adekuat dapat menghindarkan ibu dari gangguan pre-eklamsi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan konsumsi junk food dengan kejadian pre-eklamsi pada ibu hamil di Poli Kandungan RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo, Puwokerto”. Jenis penelitian ini adalah survey analitik,dengan pendekatan case control. Sampel yang digunakan untuk kasus menggunakan total sampling dan untuk kontrol menggunakan accidental sampling. Sampel penelitian ini 60 responden. Uji statistic menggunakan uji statistic chi square test. Hasil Penelitian menunjukkan Ibu yang mengalami kejadian pre eklamsi sebanyak 30 responden (50%) dan ibu yang tidak mengalami pre eklamsi sebanyak 30 responden (50%).Ibu hamil yang mengkonsumsi junk food> 3 kali dalam satu minggu sebanyak 19 responden (31,7%) sedangkan ibu hamil yang mengkonsumsi junk food< 3 kali dalam satu minggu sebanyak 41 responden (68,3%). Ada hubungan antara kebiasaan konsumsi junk food dengan kejadian pre eklamsi pada ibu hamil (p-value = 0,012, OR CI 95%= 4,375). Kesimpulan Kebiasaan mengkonsumsi junk food dapat menyebabkan pre eklamsi. Kata kunci : Junk food, pre eklampsia Habit of eating foods high in fat and salt can lead pre eclamsi common in pregnant women so that adequate nutritional habits can prevent the pregnant mother from pre eklamsi disorder.To determine relationships junk food consumption habist with incidence of pre eclamsi in pregnant women in Hospital Prof.Dr. Margono Soekarjo Purwokerto year 2014. The research is the analytical survey research by using the case control. The sample case the total sampling, and the sampel control the accidental sampling. the sample in this research is 60 people. Statistic with chi square test. Women with pre eclamsy by 30 respondents (50%) and women who did not pre eclamsi by 30 respondents (50%). Pregnant women who comsume junk food > 3 time as much in one week 19 respondent (31,7%) and pregnant women who comsume junk food > 3 time as much in one week 41 respondent (68,3%). There is as connection between junk food consumption habits with incidence of pre eclamsi in pregnant women (p-value = 0,012, OR CI 95%= 4,375). There is a correlation of junk food consumtion habits with pre eclamsi

2

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 4, No. 8, Juni 2014, 1-10

PENDAHULUAN Nutrisi adalah zat yang terkandung dalam makanan yang berguna dalam tubuh. Nutrisi mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia khususnya bagi ibu hamil. Kebutuhan nutrisi meningkat kurang lebih 15% untuk pertumbuhan janin, payudara dan memproduksi sel darah merah. Bila nutrisi ibu normal pada masa sebelum hamil dan selama hamil

jumlah

badan normal. Kualitas bayi yang dilahirkan

sangat

keadaan nutrisi

tergantung

pada

ibu sebelum dan

selama melahirkan (Kardjati, 2012). Banyak yang berpendapat bahwa ibu hamil sama dengan “makan untuk dua orang” pendapat ini sebagian besar sudah tidak dipercaya lagi dalam hal kuantitas,

namun

kualitas

dalam

makanan yang dimakan selama hamil perlu

perhatian

khusus

untuk

yang lebih dari pada ibu yang tidak hamil. Penambahan ekstra kalori untuk ibu hamil trimester satu 150-200 kal/hari,

trimester

dua

250-350

kal/hari, trimester tiga 400 kal/hari dan

dibutuhkan

memerlukan makan yang mempunyai kelengkapan gizi

hal

ini penting

terutama pada umur kehamilan 20 minggu, pada saat ini sebaiknya ibu hamil tidak mengkonsumsi nutrisi yang tinggi natrium dan rendah protein karena dapat menyebabkan gangguan kehamilan

pre-eklamsi

seperti

(Almadsier, 2004). Dampak dari gangguan pola nurisi selama

kehamilan

bisa

berakibat

dengan semakin meningkatnya angka kejadian pre-eklamsi yang ditandai dengan gejala tekanan darah tinggi, kelebihan kadar protein pada urin, edema kaki, penglihatan kabur, sesak nafas dan menurunnya kesadaran dan kejang hal ini sering terjadi pada ibu hamil trimester dua (Almadsier, 2004). Pre-eklamsi dibedakan menjadi dua macam yaitu pre-eklamsi ringan dan pre-eklamsi berat.

meningkatkan kesehatan yang optimal. Ibu hamil membutuhkan energi kalori

yang

minimal 1500 ml/hari. Ibu hamil

kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan, berat

cairan

Pre-eklamsi merupakan penyebab kematian ibu. Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia berkisar 1,5% 2,5% sedangkan angka kematian bayi antara 45% - 60 % penyebab kematian ibu

akibat

pre-eklamsi

adalah

perdarahan otak, payah jantung, payah

Lina Dwi Puji Rahayu, Artathi Eka Suryandari, Hubungan Kebiasaan Konsumsi …

ginjal, dan aspirasi cairan lambung

Teori-teori

itu

penyebab

3

pre

(Manuba, 2009). Dan pada tahun 2011

eklampsia antara lain: 1) Teori genetic.

Angka Kematian Ibu (AKI) di RSUD

Ada kemungkinan diturunkan dari ibu

Prof.Dr. Margono Soekarjo sebanyak

kandung, khusunya pada kehamilan

22 orang sedangkan 14 diantaranya di

pertama karena terjadi pada anak

karenakan karena pre-eklamsi.

perempuan lebih tinggi dibandingkan

Pre

Eklampsia

ialah

penyakit

dengan

menantu

wanita.

dengan tanda-tanda hipertensi, edema,

kehamilan

dan proteinuria yang timbul karena

eklampsia sedikit berulang, kecuali

kehamilan. Penyakit ini umunya terjadi

mendapat

dalam trimester

imunologik

tetapi

bisa

misalnya

ketiga kehamilan,

terjadi pada

(Prawiroharjo,

kedua

pre

Pada

suami

eklampsia-

baru.

dimana

2)Teori

a)

Janin

sebelumnya,

merupakan “benda asing” yang relative

molahidatidosa

karena faktor benda asingnya berasal

2005).

Apa

yang

dari suami. b) Adaptasi dapat terjadi

menjadi penyebab pre eklampsia dan

dengan aman, karena: 1) Janin bukan

eklampsia sampai sekarang belum

benda asing khusus dan dapat diterima

diketahui. Banyak teori yang mencoba

2) Rahim tidak dipengaruhi oleh sistem

menerangkan sebab penyakit tersebut,

imunologi

akan tetapi tidak ada yang dapat

modifikasi respons imunologi sehingga

memberi jawaban yang memuaskan.

dapat terjadi adaptasi. c) Penolakan

Teori

total rahim karena bersifat benda asing,

yang

dewasa

ini

banyak

dikemukakan

sebagai

sebab

normal

3)

Terjadi

pre

maka terjadi “abortus” yang sebabnya

plasenta.

sulit diterangkan. d) Apabila terjadi

Namun dengan teori ini tidak dapat

setelah plasenta lengkap, maka: 1) Sel

diterangkan semua yang berkaitan

tropoblas tidak sanggup secara total

dengan

bertindak sebagai dilatator pembuluh

eklampsia

ialah

penyakit

iskemia

itu.

Hal

ini

disebabkan karena tidak hanya satu

darah.

2)

Janin

dalam

faktor saja yang menyebabkan pre

perkembangannya

eklampsia, melainkan banyak faktor

dibelakang trofoblas. 3) Teori iskemia

penyebab (Prawiroharjo, 2005).

region uteroplasenter: a) Invasi sel

berlindung

trofoblas dapat menimbulkan dilatasi

4

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 4, No. 8, Juni 2014, 1-10

pembuluh

darah

pada

kehamilan

d) Radikal bebas adalah proksidase

normal, sehingga dapat memenuhi

lemak-asam lemah jenuh (kuning), e)

kebutuhan nutrisi dan O2 serta plasenta

Kerusakan

berfungsi

merusak dan membunuh sel endotel, f)

normal,

b)

Pada

pre

membrane

Sumber

hanya sebagian pada arteri spiralis

plasenta yang “iskemia”. 5) Teori

didaerah

c)

trombosit. Plasenta kehamilan normal

Akibatnya terjadi gangguan fungsi

membentuk derivate prostaglandin dari

plasenta karena sebagian besar arteri

asam arakidonik secara seimbang,

spiralis di daerah miometrium tetap

yang menjamin aliran darah menuju

dalam keadaan konstriksi sehingga

janin antara lain tromboksan (TxA2)

tidak mampu memenuhi kebutuhan

yang

darah untuk nutrisi dan O2, d) Karena

pembuluh darah sehinga menyebabkan

terjadi iskemia region uteroplasenter,

agregasi dan adhesi trombosit pada

dianggap terjadi pengeluaran toksin

endotel pembuluh darah yang rusak.

khusus yang menyebabkan terjadinya

Kemudian prostasiklin (PG12) yang

gejala pre eklampsia - eklampsia

menimbulkan vasodilatasi pembuluh

sehingga

“toksemia

darah sehingga menghalangi agregasi

gravidarum”, tetapi teorinya belum

dan adhesi trombosit pada endotel

dapat dibuktikan. 4) Teori radikal

pembuluh darah (Manuaba, 2001).

bebas

disebut

dan

Oksigen

kerusakan

yang

a)

menimbulkan

Diagnosis

pre

terutama

vasokontriksi

eklampsia

distribusinya,

ditegakkan berdasarkan adanya dua

menimbulkan “produk metabolisme”

dari tiga gejala, yaitu penambahan

di samping radikal bebas, dengan cirri

berat badan yang berlebihan, edema,

terdapat “elektron bebas”, b) Elektron

hipertensi,

bebas ini akan mencari pasangan

Penambahan

“dengan merusak” jaringan, khususnya

berlebihan bila terjadi kenaikan 1 kg

endotel pembuluh darah, c) Antiradikal

seminggu selama berkali-kali. Edema

bebas

terlihat

yang

labil

endotel:

bebas

akan

eklampsia terjadi invasi sel trofoblas,

endometrium-desidua,

radikal

sel

dapat

dipakai

untuk

dan berat

sebagai

proteinuria. badan

peningkatan

yang

berat

menghalangi kerusakan membran sel,

badan, pembengkakan kaki, jari tangan

sebagai antiaksi dan vitamin C dan E,

dan muka. Tekanan darah ≥ 140/90

Lina Dwi Puji Rahayu, Artathi Eka Suryandari, Hubungan Kebiasaan Konsumsi …

mmHg atau tekanan sistolik meningkat

hebat,

> 30 mmHg atau tekanan diastolik >

muntah,

15 mmHg yang diukur setelah pasien

kenaikan tekanan darah yang progresif,

beristirahat selama 30 menit. Tekanan

dikatain pasien tersebut

diastolik pada trimester kedua yang

impending pre eklampsia. Impending

lebih dari 85 mmHg patut dicurigai

pre eklampsia ditangani sebagai kasus

sebagai

eklampsia (Mansjoer, 2001).

Proteinuria

bakat

eklampsia.

terdapat

nyeri

visus,

muntah-

epigastrium,

dan

menderita

protein

Berdasarkan survei awal di RSUD

sebanyak 0,3 g/l dalam air kencing 24

Prof.Dr. Margono Soekarjo pada tahun

jam

2010 didapatkan

atau

bila

pre

gangguan

5

pemeriksaan

kualitatif

hasil

ibu

hamil

menunjukkan +1 atau 2, atau kadar

dengan pre-eklamsi sebanyak 137

protein ≥ 1 g/l dalam urin yang

orang ibu hamil, pada tahun 2011

dikeluarkan dengan kateter atau urin

terdapat183 orang ibu hamil, pada

porsi tengah, diambil minimal 2 kali

tahun 2012 terdapat 204 orang ibu

dengan jarak waktu 6 jam (Mansjoer,

hamil, dan pada tahun 2013 terdapat

2001). Disebut pre eklampsia berat bila

234 orang ibu hamil . Dari survei

ditemukan gejala berikut: Tekanan

tersebut

darah sistolik ≥ 160 mmHg atau

signifikan sehingga membuat orang

diastolik ≥ 110 mmHg, Proteinuria +≥5

bertanya-tanya

g/24 jam atau ≥ 3 pada tes celup,

faktor ibu hamil mengalami pre-

Oliguria (<400 ml dalam 24 jam),

eklamsi. Setelah dilakukan wawancara

Sakit kepala hebat atau gangguan

pada 10 ibu hamil yang memeriksakan

penglihatan, Nyeri epigastrium dan

kandungannya

ikterus, Edema paru atau sianosis,

Margono Soekarjo didapatkan 6 ibu

Trombositopenia, Pertumbuhan janin

hamil mengkonsumsi junk food tiap

terhambat.

eklampsia

hari, 3 orang mengkonsumsi junk food

ditegakkan berdasarkan gejala-gejala

kadang-kandang, dan 1 ibu hamil tidak

pre eklampsia disertai kejang dan

mengkonsumsi junk food. Dari 6 ibu

koma. Sedangkan, bila terdapat gejala

hamil yang mengkonsumsi junk food

pre eklampsia berat disertai salah satu

tiap hari 4 orang ibu hamil dengan

atau beberapa gejala dari nyeri kepala

sistol diatas 130 dan 2 orang ibu hamil

Diagnosis

terdapat

apa

di

kenaikan

yang

RSUD

yang

menjadi

Prof.Dr.

6

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 4, No. 8, Juni 2014, 1-10

dengan tensi sistole dibawah 130.

nutrisi, biasanya junk food identik

Sedangkan dari 3 ibu hamil yang

dengan makan siap saji atau instan.

mengkonsumsi junk

food

kadang-

Wold

Health

Organization

kadang 2 orang dengan sistole diatas

dibawah naungan PBB secara serius

130, 1 orang dengan sistole dibawal

membahas

130 mmHg dan ibu hamil yang tidak

makanan junk food ini dan organisasi

junk

tersebut mengelompokan 9 golongan

mengkonsumsi

food

dengan

mengenai

buruknya

yang termasuk dalam jenis junk food

sistole dibawah 130 mmHg. Faktor yang sering mempengaruhi

yaitu

makanan

kaleng,

makanan

kejadian pre-eklamsi pada ibu hamil

gorengan,

adalah genetik, pengetahuan, antenatal

diproses, mie instant, makanan yang

care (ANC), peran petugas kesehatan,

dibakar atau dipanggang, makanan

peran keluarga dan gaya hidup. Jenis

asinan,

konsumsi

biasanya

makanan manis beku, makanan dengan

dipengaruhi oleh gaya hidup atau

daging lemak dan jeroan. Makanan

kebiasaan. Gaya hidup adalah perilaku

junk food mungkin lebih banyak efek

seseorang

dalam

negatifnya namun bukan berarti tidak

aktifitas dan minat berkaitan dengan

boleh memakan jenis junk food namun

citra diri bentuk merefleksikan status

dalam memakannya dibatasi 2 atau 3

sosial,

kali dalam seminggu.

makanan

yang

ditunjukan

biasanya dipakai seseorang

dalam

bertingkah

(Maksum,

lalu

2009).

tertentu Kebiasaan

makanan

makanan

daging

manisan

yang

kering,

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian

tentang

hubungan

jenis

mengonsumsi makanan tinggi lemak

makanan yang dikonsumsi ibu hamil

dan tinggi garam dapat mengakibatkan

dengan kejadian pre-eklamsi perlu

pre-eklamsi sering terjadi pada ibu

dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah

hamil sehingga kebiasaan nutrisi yang

untuk mengetahui hubungan kebiasaan

adekuat dapat menghindarkan ibu dari

konsumsi junk food dengan kejadian

food

pre-eklamsi pada ibu hamil di Poli

adalah termasuk makanan yang tidak

Kandungan RSUD Prof.Dr. Margono

sehat karena memiliki jumlah lemak

Soekarjo, Puwokerto, Banyumas.”

gangguan

pre-eklamsi.

Junk

yang tinggi dan memiliki sedikit

Lina Dwi Puji Rahayu, Artathi Eka Suryandari, Hubungan Kebiasaan Konsumsi …

METODE PENELITIAN Variabel penelitian

independen

ini

adalah:

dalam Kebiasaan

mengkonsumsi junk food sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah:

35 30 25 20 15 10 5 0

Pre eklamsi Tidak pre eklamsi Kelompok Kelompok kasus kontrol

pre-eklamsi.Jenis

kejadian

7

penelitian ini adalah survey analitik dengan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil TM II dan III yang periksa hamil di poliklinik kebidanan RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo sebanyak 546 orang

Sumber: Data Primer 2014 Grafik 1. Distribusi Kejadian pre eklamsi pada ibu hamil di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto tahun 2014

dan 30 diantaranya mengalami pre eklamsi.

Sampel

yang

digunakan

dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 teknik

pengambilan

sampel

yaitu

teknik total samplinguntuk responden kasus dan accidental samplinguntuk responden

Berdasarkan grafik 1. Didapatkan hasil 30 responden (50%) mengalami kejadian kelompok

berisikan jenis makanan apa saja yang

eklamsi

kasus

merupakan

sedangkan

eklamsi merupakan kelompok kontrol. b. Gambaran Kebiasaan konsumsi junk food di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto tahun 2014

dikonsumsi dan frekuensinya selama satu

minggu.

Analisis

HASIL

PENELITIAN

DAN

PEMBAHASAN 1. Analisa Univariat a. Gambaran

Kejadian

Kebiasaan konsumsi Junk Food

data

menggunakan uji chi square.

pre

50 40 30 20 10 0

Kebiasaan konsumsi Junk Food > 3 kali < 3 kali

eklamsi pada ibu hamil di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto tahun 2014

30

responden (50%) tidak mengalami pre

kontrol.Masing-masing

responden diberikan kuesioner yang

pre

Sumber: Data Primer 2014

8

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 4, No. 8, Juni 2014, 1-10

Grafik

2.

Distribusi

Kebiasaan

(68,3%) mengkonsumsi junk food< 3

konsumsi junk food pada ibu hamil di

kali dalam satu minggu.

RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo

2. Analisa Bivariat

Purwokerto tahun 2014

Hubungan

Berdasarkan grafik 2. Didapatkan hasil

19

mengkonsumsi

kebiasaan

konsumsi

junk food dengan kejadian pre-eklamsi

(31,7%)

pada ibu hamil di RSUD Prof.Dr.

junk food> 3 kali

Margono Soekarjo Purwokerto tahun

responden

dalam satu minggu, 41 responden

2014

Tabel 3. Hubungan kebiasaan konsumsi junk food dengan kejadian preeklamsi pada ibu hamil di RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo Purwokerto tahun 2014

No

Pola konsumsi Junk food

1 > 3 kali 2 < 3 kali Total

Kejadian Pre eklamsi Pre Tidak pre peklamsi eklamsi value f % f % 14 46,7 5 16,7 0,012 16

53,3

25

83,3

30

100

30

100

OR 95%

4,375 (1,320-14,504)

Sumber: Data Primer 2014 Berdasarkan tabel 3. Diketahui

H0 ditolak yaitu ada hubungan antara

yang

kebiasaan konsumsi junk food dengan

mengalami pre eklamsi mengonkumsi

kejadian ibu pre eklamsi pada ibu

junk food> 3 kali dalam satu minggu

hamil.

bahwa dari 60 responden

sebanyak 14 responden sedangkan

Nilai Odds ratio untuk kebiasaan

pada ibu yang tidak pre eklamsi

konsumsi junk food sebesar 4,375

mengkonsumsi junk food> 3 kali dalam

artinya

satu minggu sebanyak 5 responden.

kebiasaan konsumsi junk food> 3 kali

ibu

hamil yang

memiliki

Tabel diatas menunjukan hasil p-

dalam satu minggu memiliki 4,375 kali

value = 0,012 yang berarti secara

dibanding ibu yang mengkonsumsi

statistis p < 0,05 sehingga dapat

junk food< 3 kali dalam satu minggu.

disimpulkan bahwa H1 diterima dan

Dari

interval

kepercayaan

1,320-

Lina Dwi Puji Rahayu, Artathi Eka Suryandari, Hubungan Kebiasaan Konsumsi …

9

14,504 sehingga dikatakan bahwa ibu

pre eklamsi sebanyak 30 responden

hamil yang mengkonsumsi junk food>

(50%).

3 kali merupakan resiko terhadap

2.

Ibu hamil yang mengkonsumsi

terjadinya pre eklamsi pada ibu hamil.

junk food> 3 kali dalam satu minggu

Penelitian ini juga sesuai dengan

sebanyak

Chobanian (2014) yang mengakatakan

sedangkan

faktor resiko pre eklamsi antara lain

mengkonsumsi junk

umur,

dalam

pola

makan

(kebiasaan

responden

riwayat hipertensi sebelumnya dan

kasus.

Kebiasaan biasanya

hidup

dapat

dinilai

seseorang dari

jenis

3.

ibu

satu

konsumsi junk food), aktivitas fisik,

riwayat pre eklamsi dalam keluarga.

14 responden (31,7%) hamil

food< 3 kali

minggu

(8,3%)

yang

sebanyak

pada

5

kelompok

Ada hubungan antara kebiasaan

konsumsi junk food dengan kejadian pre eklamsi pada ibu hamil (p-value =

makanan yang dikonsumsi. Salah satu

0,012, OR CI 95%= 4,375).

kebiasaan hidup sehat adalah makan

Saran yang dapat diberikan penelitian

dengan makanan yang mengandung

berdasarkan hasil penelitian adalah:

sumber energy, karbohidrat, lemak,

1. Bagi Ibu Hamil

protein, sedangkan kebiasaan hidup

Ibu hamil diharapkan dapat memilih

tidak

makanan yang sehat dan mengurangi

sehat

dengan

kebiasaan

mengonsumsi junk food. Junk food

memakan

mengandung

tinggi

lemak,

mengurangi resiko terjadi nya pre

garam

sedikit

protein

dan

tinggi yang

merupakan faktor pemicu terjadinya

junk

food

sehingga

eklamsi. 2. Bagi Tenaga Kesehatan

kenaikan darah yang menyebabkan

Tenaga kesehatan diharapkan dapat

pre-eklamsi.

memberikan konseling tentang junk

SIMPULAN Berdasarkan hasil

food pada ibu hamil sehingga dapat penelitian

dan

pembahasan dapat ditarik kesimpulan: 1.

Ibu yang mengalami kejadian

pre eklamsi sebanyak 30 responden (50%) dan ibu yang tidak mengalami

meminimaliskan eklamsi

terjadi

akibat

mengkonsumsi junk food.

nya

pre

kebiasaan

10

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 4, No. 8, Juni 2014, 1-10

3. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan peneliti lain dapat meneliti tentang bahaya junk food pada variabel yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Almadsier, Sunita. (2004). Prinsip ilmu gizi dasar. Jakarta. Gramedia. Kardjati. (2012). Aspek kesehatan dan gizi. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia. Mansjoer,(2001). Kapita selekta kedokteran Jilid I edisi 3. Jakarta: mediaaesculapius.

Manuaba, I.G.B. (2009). Pengantar kuliah obstetri. Jakarta. EGC. Prawirohardjo,S. (2005). Ilmu kebidanan. Jakarta. YBP-SP. Prawirohardjo,S. (2005). Ilmu kebidanan. Jakarta, YBP-SP. Scrathack,. (2009). Millennium development goals, Jakarta. Santjaka. (2009). Statistik untuk penelitian kesehatan. Yogyakarta. Medical Book