HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG DIET DIABETES MELLITUS DENGAN

Download Sampai saat ini banyak ditemukan penderita diabetes mellitus yang tidak patuh dalam pelaksanaan diet. Pengetahuan mempunyai peran yang besa...

0 downloads 505 Views 190KB Size
Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG DIET DIABETES MELLITUS DENGAN KEPATUHAN PELAKSANAAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS Puteri Indah Dwipayanti Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKES Dian Husada Mojokerto Email : [email protected]

ABSTRAK

Sampai saat ini banyak ditemukan penderita diabetes mellitus yang tidak patuh dalam pelaksanaan diet. Pengetahuan mempunyai peran yang besar dalam perilaku kesehatan di masyarakat diantaranya pelaksanaan diet. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan pengetahuan tentang diet diabetes mellitus dengan kepatuhan pelaksanaan diet pada penderita diabetes mellitus di Ruang Interna RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien diabetes mellitus yang melakukan kunjungan di RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep pada bulan April 2011. Dengan tehnik accidental sampling, didapatkan sampel sebanyak 60 responden. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan responden tentang diet diabetes mellitus dan kepatuhan pelaksanaan diet pada penderita diabetes mellitus di ruang interna RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep. Untuk analisa data digunakan uji korelasi rank spearman dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang diet diabetes mellitus dengan kepatuhan pelaksanaan diet pada penderita diabetes mellitus Di RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 dan nilai korelasi sebesar 0,817 Pengetahuan pasien tentang diet diabetes melitus merupakan hal yang sangat penting untuk membentuk perilaku kepatuhan dalam menjalani diet sehingga tujuan tersebut dapat tercapai. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan penderita diabetes mellitus diperlukan peran serta tenaga kesehatan untuk memberikan informasi yang tepat melalui health education mengenai cara pelaksanaan diet diabetes mellitus sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kepatuhan pasien penderita diabetes mellitus.

Kata kunci : pengetahuan, kepatuhan, diet diabetes mellitus

Halaman | 47

Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto

PENDAHULUAN Penyakit diabetes merupakan penyakit menahun yang bersifat degeneratif / tidak dapat disembuhkan tetapi kadar gula dalam darah dapat distabilkan menjadi normal. Untuk menstabilkan kadar gula dalam darah diperlukan berbagai jenis insulin dan oral serta pengetahuan yang tepat bagi penderita diabetes mellitus tentang diet diabetes mellitus diharapkan dapat menghasilkan suatu tindakan yang benar dalam penyediaan diet diabetes mellitus (Lanywati, 2001). Salah satu cara untuk mengatasi akibat lebih lanjut dari diabetes mellitus adalah dengan penerapan diet diabetes mellitus. Namun sampai saat ini banyak ditemukan penderita diabetes mellitus yang tidak patuh dalam pelaksanaan diet. Pengetahuan mempunyai peran yang besar dalam perilaku kesehatan di masyarakat diantaranya pelaksanaan diet. Di Jawa Timur, prevalensi penyakit diabetes sebesar 1,8% dari seluruh infeksi penyakit yang diderita masyarakat (Depkes RI, 2008). Penelitian yang telah dilakukan oleh Ernaeni (2005) dari Universitas Diponegoro dengan tehnik porpose method dan rancangan Cross Sectional di Puskesmas Padangsari Banyumanik Kecamatan Banyumanik Semarang menunjukkan persentase responden yang tidak patuh dalam pelaksanaan diet diabetes mellitus sebesar 91,4%. Penelitian yang dilakukan oleh Losen Adnyana dkk (2009) terhadap 100 pasien DM yang melakukan kunjungan di Poliklinik Diabetes RS Sanglah Denpasar, yang patuh dalam pelaksanaan diet diabetes mellitus hanya sebanyak 37% pasien dan yang tidak patuh terhadap pelaksanaan diet diabetes mellitus sebanyak 63%. Ketidakpatuhan pasien dalam melakukan diet diabetes mellitus dipengaruhi oleh faktor seperti motivasi yang dimiliki pasien, dukungan keluarga, dan pengetahuan tentang manfaat dari pelaksanaan diet diabetes mellitus. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep pada 3 Desember 2010 dari data medikal record / rekam medis RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep, selama tahun 2008 jumlah penderita diabetes mellitus yang berada diruang interna RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep sebanyak 69 pasien, selama tahun 2009 terdapat 86 pasien dan selama bulan Januari – Nopember 2010, tercatat sebanyak 51 pasien diabetes mellitus yang berada diruang interna RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep. Dari 51 pasien yang berada

diruang interna RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep, terdapat 33 pasien menderita diabetes mellitus yang disertai komplikasi ganggren, hipertensi, dan beberapa infeksi penyerta diabetes mellitus lainnya. Salah satu cara untuk mengurangi resiko terjadinya komplikasi dan kekambuhan dari diabetes mellitus adalah dengan kepatuhan penerapan diet diabetes mellitus. Kepatuhan diet diabetes mellitus harus diperhatikan oleh penderita, karena dengan kepatuhan dalam diet merupakan salah satu faktor untuk menstabilkan kadar gula dalam darah menjadi normal dan mencegah komplikasi. Adapun faktor yang mempengaruhi seseorang tidak patuh terhadap diet diabetes mellitus adalah kurangnya pengetahuan terhadap penyakit diabetes mellitus, sikap, keyakinan, dan kepercayaan terhadap penyakit dibetes mellitus. Ketidakpatuhan terhadap diet diabetes mellitus akan menyebabkan terjadinya komplikasi akut dan kronik pada akhirnya memperparah penyakit bahkan bisa menimbulkan kematian (Lanywati, 2001). Adapun cara untuk mencegah ketidakpatuhan diet diabetes mellitus dengan memberikan informasi tentang diabetes mellitus pada pasien dan keluarga, merubah keyakinan dan kepercayaan terhadap diet diabetes mellitus, memberikan penyuluhan tentang pola makan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan pasien diabetes mellitus, membatasi makanan yang berkadar gula tinggi. Untuk itu diperlukan peran aktif dari tenaga kesehatan untuk memberikan informasi tentang diabetes mellitus dan memberikan pengetahuan kepada keluarga pasien agar memberikan motivasi kepada pasien diabetes mellitus untuk selalu melaksanakan diet diabetes mellitus. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan pengetahuan tentang diet diabetes mellitus dengan kepatuhan pelaksanaan diet pada penderita diabetes mellitus di Ruang Interna RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep. Sedangkan untuk tujuan umum penelitian meliputi : (1) Mengidentifikasi pengetahuan pasien diabetes mellitus tentang diet diabetes mellitus di Ruang Interna RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep, (2) Mengidentifikasi kepatuhan pelaksanaan diet Diabetes Mellitus oleh pasien diabetes mellitus di Ruang Interna RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep (3) Menganalisis hubungan pengetahuan dengan kepatuhan pelaksanaan diet pada penderita Halaman | 48

Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto

diabetes mellitus di Ruang Interna RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang diet diabetes mellitus dengan kepatuhan pelaksanaan diet pada penderita diabetes mellitus Di RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep. METODE PENELITIAN Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik kuantitatif adalah dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu penelitian yang menekankan waktu pengukuran/ observasi data variabel independen dan dependen dinilai secara simultan pada suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien diabetes mellitus yang

melakukan kunjungan di RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep pada bulan April 2010. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien diabetes mellitus yang melakukan kunjungan di RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep pada bulan April 2010 yang memenuhi kriteria inklusi. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan responden tentang diet diabetes mellitus dan kepatuhan pelaksanaan diet pada penderita diabetes mellitus di ruang interna RSUD dr. H Moh. Anwar Sumenep. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang diet diabetes mellitus dengan kepatuhan pelaksaan diet diabetes mellitus digunakan uji korelasi Rank Spearman dengan tingkat kemaknaan α = 0,05.

HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik responden berdasarkan pengetahuan pasien diabetes mellitus tentang diet diabetes mellitus No Kategori Jumlah Persentase 1 Baik 12 20,0% 2 Cukup 15 25,0% 3 Kurang 33 55,0% Jumlah 60 100% Dari tabel diatas, lebih dari separuh responden mempunyai pengetahuan yang kurang tentang diet diabetes mellitus yaitu sebanyak 33 responden (55,0%) 2. Karakteristik responden berdasarkan kepatuhan pelaksanaan diet Diabetes Mellitus oleh pasien diabetes mellitus No Kategori Jumlah Persentase 1 Patuh 25 41,7% 2 Tidak patuh 35 58,3% Jumlah 60 100% Dari tabel diatas lebih dari separuh responden tidak patuh dalam pelaksanaan diet Diabetes Mellitus yaitu sebanyak 35 responden (58,3%) 3. Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan pelaksanaan diet pada penderita diabetes mellitus Kepatuhan pelaksanaan diet diabetes Pengetahuan mellitus No tentang diet diabetes Patuh Tidak patuh Jumlah mellitus N % N % N % 1 Baik 12 20,0 0 0,0 12 20,0 2 Cukup 11 18,3 4 6,7 15 25,0 3 Kurang 2 3,3 31 51,7 33 55,0 Jumlah 25 41,7 35 58,3 60 100 Dari tabel tabulasi silang diatas, seluruh responden yang mempunyai pengetahuan baik tentang diet diabetes mellitus cenderung untuk patuh terhadap pelaksaan diet diabetes mellitus yaitu sebanyak 12 responden (20%). Dari 33 responden yang mempunyai pengetahuan yang kurang tentang diet diabetes mellitus, sebagai besar tidak patuh dalam pelaksanaan diet diabetes mellitus yaitu sebanyak 31 responden (51,7%). Halaman | 49

Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto Correlations Pengetahuan Spearman's rho

Pengetahuan

Correlation Coefficient

Kepatuhan

1.000

Sig. (2-tailed) N Kepatuhan

Correlation Coefficient

.

.000

60

60

**

1.000

.000

.

60

60

.817

Sig. (2-tailed) N

**

.817

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari hasil uji normalitas didapatkan data bahwa kuesioner penelitian untuk variabel pengetahuan berdistribusi tidak normal dengan nilai signifikasi sebesar 0,000. Karena salah satu variabel penelitian berdistribusi tidak normal, maka uji analisa data yang digunakan adalah korelasi rank spearman rho. Dari hasil uji korelasi spearman (rho) didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,000 dengan nilai korelasi sebesar 0,817. Karena nilai signifikasi yang didapatkan (ρ) < α, maka hipotesis penelitian H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang diet diabetes mellitus dengan kepatuhan pelaksanaan diet pada penderita diabetes mellitus Di RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep. Korelasi hubungan antar variabel sangat kuat karena nilai korelasi yang didapatkan sebesar 0,817. PEMBAHASAN 1. Pengetahuan pasien diabetes mellitus tentang diet diabetes mellitus Dari tabel diatas, lebih dari separuh responden mempunyai pengetahuan yang kurang tentang diet diabetes mellitus yaitu sebanyak 33 responden (55,0%). Pengetahuan kurang yang dimiliki responden dalam penelitian ini dipengaruhi oleh faktor umur, pendidikan dan pekerjaan responden (Notoatmodjo, 2003). Faktor pertama yang mempengaruhi pengetahuan adalah umur. Dari hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden berumur > 35 tahun yaitu sebanyak 53 responden (88,3%). Singgih D.Gunarso (1990) mengemukakan bahwa makin tua umur seseorang maka proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun. Seorang pasien penderita diabetes mellitus yang telah mempunyai usia > 35 tahun cenderung tidak mudah untuk menrima perkembangan / informasi baru yang menunjang derajat kesehatannya. Hal ini dikarenakan karena proses berpikir yang dimiliki oleh responden mengalami penurunan dalam hal mengingat dan menerima sesuatu hal yang baru.

Seorang pasien diabetes mellitus yang telah berumur > 35 tahun akan kesulitan dalam menerima informasi seputar kesehatan yang pada kahirnya akan menurunkan pengetahuan responden itu sendiri. Faktor berikutnya adalah pendidikan. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden mempunyai latar belakang pendidikan dasar (SD, SMP) yaitu sebanyak 52 responden (86,7%). Notoatmodjo (2003) menyebutkan bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Semakin rendah tingkat pendidikan yang dimiliki maka akan semakin rendah pula kemampuan yang akan dimiliki seseorang dalam menyikapi suatu permasalahan. Seorang pasien diabetes mellitus yang memiliki latar belakang pendidikan yang kurang atau dalam tingkatan dasar, cenderung tidak dapat menerima perkembangan baru terutama yang menunjang derajat kesehatannya. Hal ini dikarenakan pendidikan dasar merupakan tingkatan pendidikan untuk sekedar mengenalkan ilmu baru kepada seseorang tanpa adanya proses nalar dan pertimbangan akan suatu ilmu. Responden yang Halaman | 50

Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto

2.

memiliki latar belakang pendidikan yang kurang akan mengalami kesulitan untuk menerima informasi baru karena proses berpikir yang telah tertanam dalam dirinya hanyalah bersifat sementara karena tidak adanya proses nalar yang cukup dari penderita diabetes mellitus itu sendiri yang dikarenakan latar belakang pendidikan yang dimiliki. Faktor lainnya yang mempengaruhi pengetahuan dalam penelitian ini adalah pekerjaan. Dari tabel 4.3 diatas, lebih dari separuh responden bekerja di sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 38 responden (63,3%). Pekerjaan merupakan suatu jalan untuk memenuhi kebutuhan. Pekerjaan bukan sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan. Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja akan mempunyai pengaruh terhadap informasi dan pengetahuan tentang kesehatan (Markum, dikutip dalam Nursalam dan Pariani, 2001). Responden yang bekerja akan cenderung menghabiskan waktu yang dimiliki untuk aktivitas pekerjaannya sehingga mengurangi waktu untuk dapat melakukan kunjungan ke pusat layanan kesehatan untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan yang berguna bagi derajat kesehatannya. Namun jika dalam aktivitas pekerjaan yang dilakukan, seorang penderita diabetes mellitus masih dapat meluangkan waktu yang ada untuk mendapatkan informasi mengenai diet diabetes mellitus akan menjadikan penderita diabetes mellitus mengerti dan paham mengenai pentingnya pelakasanaan diet diabetes mellitus sebagai salah satu cara untuk menjaga kondisi darah dalam keadaan normal. Kepatuhan pelaksanaan diet Diabetes Mellitus oleh pasien diabetes mellitus Dari tabel diatas lebih dari separuh responden tidak patuh dalam pelaksanaan diet Diabetes Mellitus yaitu sebanyak 35 responden (58,3%). Ketidakpatuhan pasien diabetes mellitus dalam pelaksanaan diet diabetes mellitus dapat dipengaruhi oleh faktor informasi. Dari tabel 4.4 diatas, sebagian besar responden memanfaatkan televisi / radio sebagai sarana untuk memperoleh

3.

informasi seputar kesehatan yaitu sebanyak 51 responden (85%). Informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan (Arikunto, 2006). Salah satu alat untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat adalah media massa. Media massa itu sendiri merupakan suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melewati media cetak atau elektronik, sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Masyarakat di Indonesia selama ini cenderung menggunakan televisi dan radio sebagai sarana untuk mendapatkan informasi. Informasi yang disampaikan terutama informasi mengenai diabetes mellitus melalui media televisi dan radio dapat mempengaruhi pelaksanaan diet diabetes mellitus pada pasien diabetes mellitus. Diet diabetes mellitus merupakan cara yang dilakukan oleh penderita diabetes untuk merasa nyaman, mencegah komplikasi yang lebih berat, serta memperbaiki kebiasaan makan untuk mendapatkan kontrol metabolisme yang lebih baik dengan cara menurunkan kadar gula darah mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan makanan, insulin/obat penurun glukosa oral dan aktivitas fisik, menurunkan glukosa dalam urine menjadi negatif dan mengurangi polidipsi (sering kencing), memberikan cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal serta menegakkan pilar utama dalam terapi diabetes mellitus sehingga diabetisi dapat melakukan aktivitas secara normal (Kariadi, 2009). Pengaturan pola dan jenis makanan merupakan salah satu cara yang selama ini dilakukan oleh penderita diabetes mellitus untuk menjaga kondisi kadar gula dalam tubuh penderita diabetes mellitus Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan pelaksanaan diet pada penderita diabetes mellitus di Ruang Interna RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep. Dari hasil uji korelasi spearman (rho) didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,000 dengan nilai korelasi sebesar 0,817. Karena nilai signifikasi yang Halaman | 51

Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto

didapatkan (ρ) < α, maka hipotesis penelitian H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang diet diabetes mellitus dengan kepatuhan pelaksanaan diet pada penderita diabetes mellitus Di RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep. Menurut Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2003) faktor yang mempengaruhi kepatuhan meliputi faktor predisposisi (predisposing factor), faktor pemungkin (enabling factor), dan faktor pendorong / penguat (reinforcing factor). Faktor predisposisi (predisposing factor) meliputi sikap, kepercayaan, keyakinan, sosial budaya, adat istiadat dan tradisi. Faktor pemungkin (enabling factor) meliputi jarak antara rumah dengan fasilitas kesehatan, dan fasilitas kesehatan yang tersedia. Sedangkan faktor pendorong / penguat (reinforcing factor) meliputi sikap petugas kesehatan dan perilaku petugas kesehatan. Pengetahuan pasien diabetes mellitus yang meliputi definisi, tujuan, syarat dan pelaksanaan diet diabetes mellitus secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kepatuhan pasien diabetes mellitus dalam pelaksanaan diet diabetes mellitus. Kepatuhan pasien penderita diabetes mellitus dalam pelaksnaan diet diabetes mellitus secara tidak langsung dipengaruhi oleh hasil tahu pasien diabetes mellitus yang didapatkan dari pendidikan, sumber informasi maupun media massa. Dengan mendapatkan informasi yang tepat, didukung oleh informasi yang disampaikan oleh tenaga kesehatan mengenai pelaksanaan diet diabetes mellitus serta tersedianya sarana dan prasarana kesehatan yang mampu mendukung perilaku positif pasien diabetes mellitus dalam pelaksanaan diet diabetes mellitus akan berpengaruh terhadap sikap yang dimiliki oleh pasien diabetes mellitus untuk melakukan diet diabetes mellitus sebagai salah satu cara untuk mengendalikan kadar gula dalam darah. Tanpa adanya pengetahuan ini, pasien penderita diabetes mellitus akan malas dan enggan untuk patuh dalam melaksanakan diet diabetes mellitus karena penderita tidak mengetahui bagaimana dampak ketidakpatuhan dalam pelaksanaan diet diabetes mellitus

SIMPULAN 1. Pengetahuan pasien diabetes mellitus tentang diet diabetes mellitus di Ruang Interna RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep sebagian besar dalam kategori kurang (55,0%) khususnya tentang pelaksanaan diet diabetes mellitus 2. Kepatuhan pelaksanaan diet Diabetes Mellitus oleh pasien diabetes mellitus di Ruang Interna RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep sebagian besar pasien tidak patuh dalam pelaksanaan diet Diabetes Mellitus (58,3%) khususnya untuk indikator jenis makanan 3. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang diet diabetes mellitus dengan kepatuhan pelaksanaan diet pada penderita diabetes mellitus Di RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 dan nilai korelasi sebesar 0,817. DAFTAR PUSTAKA Alimul, Aziz Hidayat. 2008. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data, Cetakan Kedua. Jakarta ; Salemba Medika Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta Depkes RI. 2008. Profil Kesehatan Indonesia 2007. Jakarta ; Departemen Kesehatan Republik Indonesia Depkes. 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta ; Departemen Kesehatan Republik Indonesia Kariadi, Sri Hartini. 2009. Diabetes? Siapa Takut?. Panduan Lengkap Untuk Diabetisi, Keluarganya dan Profesional Medis. Bandung ; Penerbit Qanita PT Mizan Pustaka Maulana, 2008. Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Diabetes Mellitus http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/1 15/jtptunimus-gdl-sitiroikan-5724-3babii.pdf

Halaman | 52

Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto

Niven, Neil. 2002. Psikologi Kesehatan Edisi 2. Jakarta ; Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Saifudin, Azwar. 2008. Sikap Manusia Teori dan Pengukuran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Saputra, Arief. 2004. Pemanfaatan Media Massa Sebagai Sumber Pembelajaran. http://researchengines.com/mangkoes6-042.html

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi revisi. Jakarta ; Rineka Cipta Nursalam dan Siti Pariani. 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan Cetakan Pertama. Jakarta ; CV Infomedika Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Keperawatan Edisi 2. Jakarta ; Salemba Medika

Setiadi. 2007. Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan Edisi Pertama. Yogyakarta ; Graha Ilmu Sucitpto, Adi. 2008. Awas Ancaman Diabetes. http://kesehatan.kompas.com/read/ 2008/11/25/18523366/awas.ancaman .diabetes Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung ; CV ALFABETA

Halaman | 53