HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI FAKULTAS ILMU KESEHATAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Novi Inggia Parawita1, Mohammad Ali Hamid2, Elok Permatasari3 Skripsi, 10 Juli 2014 ABSTRAK Introduksi : Siklus menstruasi yang terjadi pada wanita tidak selamanya teratur. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah perubahan hormon akibat stress atau dalam keadaan emosi yang kurang stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stress dengan siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember. Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain Retrospektif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswi Fakultas Ilmu kesehatan di Universitas Muhammadiyah Jember dengan sample sejumlah 40 responden. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling (non probability sampling). Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat stress pada mahasiswi sedangkan variabel dependennya adalah siklus menstruasi. Proses intervensi menggunakan kuesioner. Hasil : Hasil penelitian dengan uji Pearson Product Momant (α = 0,05) menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi yang tejadi pada mahasiswi Fakultan Ilmu Kesehatan di Universitas Muhammadiyah jember. Hasil penelitian Tingakt stress pada mahasiswi sebagian besar mengalami tingkat stress sedang yaitu 60% dan mahasiswi yang mengalami siklus menstuasi tidak normal sebesar 70%. Diskusi : Hubugan Tingkat stress dengan siklus mensruasi dengan uji Pearson product momant didapatkan hasil ρ value 0,000. Kesimpulan penelitian ini bahwa ada hubungan positif (searah) antara tingkat stres dengan siklus menstruasi, dengan keeratan hubungan sangat kuat. Sehingga dapat disimpulkan semakin tinggi tingkat stress maka siklus menstruasi menjadi semakin tidak teratur. Kata Kunci : Stress, Siklus Menstruasi. Daftar Pustaka 28 (2002 – 2013)
The Relation Between Stress Level and Menstrual Periods on Female Students of Health Science Faculty in Muhammadiyah University of Jember ABSTRACT Introduction : Menstrual cycle in women is not always regular. It is influenced by several factors of which are due to stress or hormonal changes in emotional state is less stable. The aim of this research is to know The Relation Between Stress Level and Menstrual Periods on Female Students of Health Science Faculty in Muhammadiyah University of Jember. Method : This study uses a retrospective design. The population was female student of Health Sciences Faculty in Muhammadiyah University of Jember with sample number of 40 respondents. Sampling techniques uses Purposive Sampling (non probability sampling). The independent variable in this study is the stress level of the female student while the dependent variable is the menstrual cycle. The process of intervention uses questionnaires. Result : The results of the study by Pearson Product Momant test (α = 0.05) showed that there is a correlation between stress levels with the menstrual cycle that occurs in the female student of the Health Sciences Faculty at the University of Muhammadiyah Jember. The results of the research on female student stress level of most experienced moderate stress levels of 60% and female students who experience abnormal menstrual cycles by 70%. Discuss : The correlation between stress level and menstrual cycle with the test results obtained by Pearson product momant is ρ value of 0.000. The conclusion of this study that there is a positive correlation (unidirectional) between stress levels with the menstrual cycle, with the closeness of the correlation is rather weak or low. It can be concluded that the higher the stress level the more irregular menstrual cycle becomes. Key Words : Stress, Menstrual cycle. Bibliography 28 (2002 – 2013)
bagi generasi penerus bangsa. Masalah
PENDAHULUAN Kesehatan
reproduksi
remaja
merupakan faktor penting yang harus mendapat perhatian untuk mewujudkan masyarakat sehat, sesuai visi Indonesia Sehat 2015. Remaja sebagai kelompok umur
terbanyak
dalam
struktur
penduduk Indonesia, merupakan fokus perhatian dan intervensi yang strategi
kesehatan
reproduksi
memperhatinkan
karena
masih penyebaran
penduduk yang belum merata tingkat sosial ekonomi dan pendidikan belum memadai serta tingkat kesehatan belum terjangkau.
Seorang
perempuan
merasakan terganggu dengan ketidak nyamanan
akibat
menstruasi
yang
mereka alami hampir selama hidup
mereka. Siklus menstruasi sebagai suatu
tertentu. Sedangkan menurut penelitian
periode
perubahan
diantara 23 remaja yang mengalami
fisiologi pada wanita. Menstruasi terjadi
gangguan pada siklus menstruasinya
dalam
sebanyak
berlangsungnya
rentang
waktu
antara
fase
86,7%
(13)
remaja,
perdarahan menstruasi yang satu dengan
dibandingkan dengan 37,5% (3) yang
fase perdarahan menstruasi berikutnya.
seperti ini dipengaruhi oleh beberapa
Jarak antara siklus yang paling panjang
yang memiliki siklus normal, faktor
biasanya terjadi sesaat setelah menarche
siklus
dan sesaat sebelum menopause. Panjang
faktor hormon, psikis/stres, aktivitas,
siklus
gizi, sampai dengan pola makan.
menstruasi
seorang
wanita
biasanya di pengaruhi oleh usia (Depkes RI, 2010).
menstruasi
diantaranya
yaitu
Stres adalah respons tubuh yang sifatnya non spesifik terhadap tuntutan
Menstruasi adalah pengeluaran
beban
yang
merupakan
respon
darah, mukus, dan debris sel dari
fisiologis, psikologis dan perilaku dari
mukosa
manusia
uterus
(deskuamasi)
disertai
pelepasan
endometrium
secara
yang
mengadaptasi
mencoba
dan
untuk
mengatur
baik
periodik dan siklis, yang dimulai sekitar
tekanan internal dan eksternal dapat
14
mempengaruhi
hari
setelah
ovulasi.
Siklus
semua
dari
menstruasi merupakan waktu sejak hari
kehidupan
pertama menstruasi sampai datangnya
stres
menstruasi periode berikutnya. Siklus
masalah-masalah
menstruasi
normalnya
dengan orang lain dan keluhan-keluhan
berkisar antara 15-45 hari, dengan rata-
fisik lain yang salah satunya adalah
rata memiliki siklus menstruasi 28 hari.
gangguan siklus menstruasi. (Hawari,
Lamanya berbeda-beda antara 2-8 hari,
2008).
pada
wanita
dengan rata-rata 4-6 hari (Price, S.A & Wilson, L.M, 2006). Menurut
Atikah
seseorang,
bagian
mental,
menyebabkan
perubahan
Berdasarkan
dalam
hasil
perilaku, interaksi
stusi
pendahuluan yang dilakukan peneliti. Proverawati
Dari hasil wawancara 10 mahasiswi
(2009), pada kenyataanya pada wanita
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
memiliki siklus menstruasi normal yaitu
Muhammadiyah Jember, didapatkan 6
siklus setiap wanita tidak memiliki pola
mahasiswi mengalami siklus menstruasi
normal
(21-35 hari),
sedangkan 4
METODE PENELITIAN
mahasiswi yang lain mengalami siklus
Dalam
penelitian
jenis
menstruasi pendek (<21 hari). Hal ini
penelitian
menunjukan mahasiswi Fakultas Ilmu
korelasi dan diambil secara Retrospektif.
Kesehatan Unversitas Muhammadiyah
Ada 40 sampel yang terlibat
Jember sebagian besar mengalami siklus
dalam penelitian ini, sampel yang dipilih
normal dan dari hasil wawancara juga
adalah Mahasiswi FIKES UNMUH
didapatkan
sering
Jember yang berusia 18 tahun atau
mengalami banyak stresor yang dapat
lebih, tidak cacat fisik, orang tua
menyebabkan stres. Stresor tersebut
lengkap (tidak yatim/piatu/yatim piatu),
berasal dari beberapa masalah yaitu,
dan bersedia menjadi responden dengan
Masalah
diantaranya
tehnik sampling yang digunakan adalah
mengahadapi ujian tengah semester dan
purposive samplin. Pengambilan data
ujian akhir semester serta tugas-tugas
menggunakan kuesioner.
mata kuliah yang menumpuk. Sedangan
Penelitian
responden
yang
kuliah
yang
ini
digunakan
ini
adalah
dilakukan
di
untuk mahasiswi semester akhir tugas
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
akhir penyusunan proposal penelitian,
Muhammadiyah Jember pada bulan
KTI dan skipsi, serta mempersiapkan
April
melakukan
penelitian ditetapkan peneliti untuk
penelitian,
terlebih
lagi
–
Mei 2014. Masalah etik
memikirkan masalah profesi ners yang
melindungi
wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa.
sendiri secara aspek legalitas untuk itu
Stresor lain yang paling sering muncul
peneliti mencantumkan beberapa hal
adalah masalah dengan teman. Hal ini
penting
menjadi
Informed
alasan
peneliti
melakukan
penelitian “Hubungan Tingkat Stres Degan
Siklu
Menstruasi
Universitas Muhammadiyah Jember”.
dalam
dan
etik,
conscent,
peneliti
diantaranya
Anonimity
dan
confidential.
Pada
Mahasiswi Fakltas Ilmu Kesehat di
responden
Kuesioner
yang
digunakan
peneliti ada 5 bagian yaitu A, B, C. Bagian A merupakan data demografi dari responden yaitu : nama (inisial), umur,
status
perkawian
dan
usia
menarche. Selanjutnya bagian B adalah
kuesioner tentang menstruasi. Kuesioner ini berisikan pengisian siklus menstruasi yaitu : hari pertama menstruasi dibulan maret, april, dan mei. Kemudian pada bagian C kuesioner tentang tingkat stres
HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik Demografi Responden Berdasarkan Usia. No
menggunakan DASS 42 (Depression
15-18 Tahun 19-21 2. Tahun >21 3. Tahun Total
14
pertanyan.
Frekuensi
Jumlah (%)
3 orang
7,5%
12 orang
30%
25 orang
62,5%
40 orang
100%
1.
Anxiety Stress Scale). Kuesioner ini berisikan
Usia
Kuesioner
bagian C terdapat 4 pilihan jawaban yaitu “skor 0 : untuk tidak sesuai dengan saya sama sekali, atau tidak pernah”, “skor 1 : untuk sesuai dengan saya sampai tingkat tertentu, atau kadangkadang”, “skor 2 : untuk sesuai dengan saya
sampai
batas
yang
dapat
dipertimbangkan, atau lumayan sering, “skor 3 : sangat sesuai dengan saya, atau
Menunjukkan dari 40 responden dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
yaitu
sebanyak
25
responden
(62,5%)
berusia
>21
tahun. 2. Tingkat Stres Pada Mahasiswi di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
sering sekali”.
Muhammadiyah Jember. Prosedur
pengambilan
data
terdiri dari prosedur administrasi dan
No
prosedur
1.
teknis.
Pengelolaan
data
dengan cara editing, coding, tabulating, entry data dan cleaning. Uji statistik
2.
menggunkan pearson product moment
3.
dengan asumsi data berdistribusi normal
4.
dengan taraf signifikasi (α) 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%. Data yang terkumpul ditabulasi dengan analisis
5.
Kategori Stres Normal Stres Ringan Stres Sedang Stres Berat Stres Sangat Berat Total
Freku ensi
Jumlah (%)
0
0%
13
32,5%
24
60%
3
7,5%
0
0%
40
100%
univariat dan analisis bivariat. Menunjukkan dari 40 responden sebagian
besar
mengalami
stres
sedang yaitu sebanyak 24 responden
nilai α, berarti mempunyai nilai yang
(60%).
sangat signifikan. Dengan didapatkan
3. Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi di No
Kategori
Frekue nsi
Jumlah (%)
Normal 1 21-35 12 30% hari Tidak 2 Normal 8 20% <21 hari Tidak 3 Normal 20 50% >35 hari Total 40 100% Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember.
ρ = 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak H1 diterima, sehingga menunjukkan ada hubungan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi.
PEMBAHASAN 1. Tingkat
Stres
pada
Mahasiswi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember Berdasarkan Tingkat
Stres
hasil
penelitian
yang
dilakukan
terhadap 40 responden di Fakultas
Menunjukkan dari 40 responden rata-
Ilmu
Kesehatan
Universitas
Muhammadiyah Jember didapatkan rata mengalami siklu menstruasi
bahwa sebagian besar responden
tidak normal > 35 hari yaitu 20
yang
responden (50%).
mengalami stres sedang, memiliki
diteliti
menunjukkan
prosentase sebesar 60%. 4. Analisis Korelasi Pearson Product Moment
atau pengalaman individu terhadap
Berdasarkan hasil uji statistik yang
Sesuai dengan teori, presepsi
dilakukan
pada
analisa
hubungan tingkat stres dengan siklus menstruasi dengan menggunakan uji statistik pearson product moment dengan derajat kemaknaan α = 0,05 menggunakan metode
pengolahan
data SPSS versi 20, didapatkan nilai ρ = 0,000 dengan koefisien korelasi 0,845 yang artinya lebih kecil dari
perubahan
perubahan
besar
menimbulkan stress. Stimulasi yang mengawali,
mencetus
perubahan
disebut stressor. Secara umum dapat diklasifikasi sebagai internal dan eksternal. Stressor Internal berasal dari dalam diri seseorang (misalnya : ancaman, kondisi seperti kehamilan atau menopause, atau suatu keadaan
emosi seperti rasa bersalah). Stress
reaksi
eksternal
individual,
sehingga
seseorang (misalnya : perubahan
seseorang
belum
bermakna dalam suatu lingkungan,
tanggapannya
perubahan dalam peran keluarga atau
sehingga tingkatan stres yag terjadi
sosial, atau tekanan dari pasangan).
pada mahasiswi tidak sama antara
(Potter dan Perry, 2005).
satu dengan yang lain. Semakin
berasal
dari
luar
diri
adaptif,
bersifat
sangat
stres
bagi
tentu
sama
orang
lain,
bagi
Tingkat stress ini terjadi pada
tinggi stressor yag muncul, resiko
mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan
stres yang terjadi juga semakin
Universitas Muhammadiyah Jember
tinggi.
karena adanya keadaan emosi yang
2. Siklus Menstruasi pada Mahasiswi
tidak stabil. Emosi yang tidak stabil
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
ini dipengaruhi oleh beberapa stresor
Muhammadiyah Jember
internal dan stresor eksternal. Stresor internal
yang dialami mahasiswi
Berdasarkan
Kesehatan
Muhammadiyah
Muhammadiyah
seperti
penelitian
yang dilakukan di Fakultas Ilmu
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Jember
hasil
Universitas Jember
tentang
proses pembuatan skripsi, KTI dan
ketidak normalan siklus menstruasi
menghadapi ujian tengah semester,
sebagian
serta sejumlah tugas mata kuliah
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
yang lain.
Muhammadiyah Jember sebesar 70%
Karena adanya stresor internal ini
mengakibatkan
konsentrasi
mahasiswi tidak fokus, sehingga sebagian besar mahasiswi mengalami stress.
Selain
dipengaruhi
oleh
besar
dari
mahasiswi
mengalami siklus menstruasi tidak normal dan sebesar 30% mengalami siklus menstruasi normal. Menstruasi
biasanya
terjadi
antara 3-5 hari, walaupun pada
stresor internal stres juga dipengaruhi
beberapa
oleh stresor eksternal
diataranya
mengalami masa menstruasi yang
teman,
keadaan
lebih panjang ataupun lebih pendek,
masalah
dengan
siklus menstruasi rata-rata terjadi 21-
pacar. Karena stres merupakan suatu
35 hari, walaupun hal ini berlaku
masalah
dengan
lingkungan
dan
perempuan
biasa
umum tetapi tidak semua perempuan
penelitian serta penyusunan KTI, dan
memiliki siklus menstruasi terjadi
sedang
setiap 21 hingga 30 hari. Umumnya
semester, sehingga menstruasi pada
menstruasi berlangsung selama 5 hari
mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan
namun, terkadang menstruasi juga
Universitas Muhammadiyah Jember
dapat terjadi sekitar 2-7 hari (Nur
pada setiap bulan sebagian besar
Najmi Laila, 2011). Menstruasi yang
mahasiswi
tidak teratur adalah suatu hal tidak
yang tidak teratur
menentu
datangnya,
mengadapi
ujian
mengalami
tengah
menstruasi
biasanya
Hal ini dimungkinkan karena
perempuan mendapatkan menstruasi
proses siklus mentruasi tidak berjalan
setiap empat minggu sekali. Bila
dengan normal, disebabkan karena
diluar siklus tersebut dapat dikatakan
stres atau depresi. Gangguan tersebut
ada ketidak normalan pada tubuh
menyebabkan hormon yang berperan
perempuan itu. Faktanya, banyak
dalam
perempuan yang mengalami siklus
terganggu, hormon tersebut adalah
tidak teratur. Adapun faktor yang
FSH, LH, estrogen dan progesteron.
mempengaruhi
Jika terjadi gangguan pada hormon
ketidak
teraturan
siklus
FSH
kelenjar gondok, kelenjar sistemik,
menyebabkan terbentuknya sel telur,
hormon prolaktin berlebihan, hormon
jika demikian maka hormon estrogen
yang terganggu (Proverawati 2009).
dan progesteron juga tidak akan terbentuk Siklus
normalan siklus menstruasi yaitu
terganggu.
karena
mahasiswi
yang
mengalami ketidak normalan siklus menstruasi
disebabkan
oleh
banyaknya pikiran terutama dalam proses
penyusunan
skripsi
yang
menunggu persetujuan dari dosen pembimbing untuk ujian proposal
tidak
sebagaimana
teori karena faktor utama dari ketidak
stress,
LH
akan
siklus menstruasi yaitu tingkat stress,
Hal ini sangatlah sesuai dengan
dan
menstruasi
mentruasi
akan
mestinya.
juga
akan
3. Hubungan Tingkat Stres Dengan Siklus Mestruasi pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember Berdasrkan
hasil
penelitian
dangan menggunakan uji statistik pearson product moment dengan ρ
value = 0,000 lebih kecil dari drajat
pengeluaran RH sangat dipengaruhi
kemaknaan
oleh
α
=
koefisien
0,05,
dengan
korelasi
0,845
mekanisme
ekstrogen
umpan
terhadap
balik
hipotalamus
menunjukkan hasil yang seknifikan,
sehingga selanjutnya mempengaruhi
maka H1 diterima dan H0 ditolak
proses menstruasi (Prawirohardjo,
yang berarti ada hubungan tingkat
2006).
stress
dengan
Dengan
siklus
arah
menstruasi. positif
besar mahasiswi mengalami stress
(searah), yang artinya semakin tinggi
sedang, jadi fikiran yang terjadi
stress
setiap
maka
hubungan
Dari hasil yang didapat sebagian
menstruasi
menjadi
semakin tidak teratur.
harinya
dipengaruhi
oleh
faktor stress akan tetapi stress yang
Hal ini sesuai dengan teori yang
paling
utama
adalah
proses
berarti stress sering kali membuat
pembuatan skripsi, KTI dan masa
siklus menstruasi yang tidak teratur,
ujian, hal ini membuat mahasiswi
hal ini terjadi karena stress sebagai
tidak
perangsang sistem saraf diteruskan ke
seperti marah-marah yang tidak jelas.
susunan saraf pusat yaitu limbic
Sehingga
system
tidak
melalui
transmisi
saraf,
mampu
mengontrol
konsentrasi
dapat
emosi
mahasiswi
berfokus
terhadap
selanjutnya melalui saraf autinom
pembuatan skripsi, KTI dan dalam
akan diteruskan ke kelenjar-kelenjar
menghadapi ujian tengah semester,
hormonal
namun tidak hanya itu tugas mata
(Endokrin)
sehingga
mengeluarkan
secret
(cairan)
neurohormonal
menuju
hipofisis
melalui
sistem
prontal
guna
kuliah
lain
yang
harus
diselesaikannya
menjadi
pencetus
pada
stress
segera stresor
mahasiswi
mengeluarkan gonadotropin dalam
Fakultas Imu Kesehatan Universitas
bentuk FSH (Folikell Stimulazing
Muhammadiyah Jember.
Hormone)
dan
LH
(Leutenizing
Hasil
penelitian
juga
Hormone, produk kedua) hormon
menunjukkan pada mahasiswi yang
tersebut
RH
memiliki stress ringan cenderung
(Realizing Hormone) yang disalurkan
tidak mengalami gangguan siklus
dari
menstruasi.
dipengaruhi
hipotalamus
oleh
hipofisis,
Sedangkan
pada
mahasiswi
yang
memiliki
stres
menghadapi
permasahan
sedang dan stres berat cenderung
kemudian
mengalami
siklus
memecahkan masalah dengan baik
menstruasi. Stres pada seseorang
yaitu dengan cara mencari informasi,
akan memicu pelepasan hormon
menganalisa
kortisol
mencari alternatif dari permasalahan
gangguan
dalam
tubuh
seseorang,
melakukan
tersebut
ketrampilan
situasi,
dimana hormon ini akan bekerja
tersebut
mengatur seluruh sistem dengan
mampu
tingkat stres pada mahasiswi Fakultas
dengan melakukan suatu tindakan
Ilmu
Universitas
yang tepat. Sehingga menunjukkan
Muhammadiyah Jember. Hal ini bisa
ada hubungan antara tingkat stres
disebabkan oleh beberapa faktor
yang
yaitu respon terhadap stresor pemicu
siklus
stres yang mempengaruhi seseorang
perbulannya.
Kesehatan
sehingga
kemudian
pada
akhirnya
melaksanakan
rencana
dialami
mahasiswi
menstrusi
yang
dengan dialami
dalam proses pendewasaan, selain itu
Pada penelitian ini diperoleh
juga dukungan sosial dari orang
koefisien korelasi sebesar 0,845 atau
terdekat, yaitu keluarga. Faktor lain
84,5%. Hal ini menunjukkan pada
adalah kesehatan fisik, keyakinan
hubungan tingkat stres dengan siklus
atau
menstruasi pada mahasiswi Fakultas
pandangan
positif
dan
ketrampilan memecahkan masalah.
Ilmu
Faktor kesehatan juga penting dalam
Muhammadiyah
tingkat stres seseorang karena selama
84,5% mahasiswi yang mengalami
dalam usaha mengatasi stres individu
siklus
dituntut mengerahkan tenaga yang
dipengaruhi
cukup
Sedangkan 14,5% lainnya mengalami
besar,
ketika
mahasiswi
Kesehatan
menstruasi oleh
Universitas
Jember
tidak faktor
normal stres.
siklus
permasalahan
koping
disebabkan oleh faktor-faktor lain,
maladaptif, seperti makan berlebihan,
seperti Penyakit kronis tertentu, gizi
bekerja
buruk, olahraga yang berlebihan,
berlebihan,
menyangkal,
dan
menangis,
isolasi
tidak
bahwa
tersebut mengalami suatu kondisi mekanisme
menstruasi
di
normal
hanya
kelebihan berat badan, kekurangan
dilakukan sesaat sebagai respon dari
berat badan yang ekstrim, misalnya
pada penderita anorexia nervosa dan
sehingga dapat mencegah terjadinya
bulimia,
obat-obatan
masalah yang dapat menyebabkan
tertentu, seperti obat antidepresan,
gangguan pada sistem reproduksi.
antipsikotik, tiroid, dan beberapa
Serta sebaiknya lebih memberikan
obat kemoterapi, alat kontrasepsi
pendidikan kesehatan bagi mahasiswi
yang mengandung hormonal, seperti
dalam
KB oral, KB yang ditanam, dan KB
faktor-faktor
suntik, ketidak seimbangan hormon,
mempengaruhi terjadinya gangguan
penyakit thyroid, dan tumor pituitari.
pada sistem reproduksi.
konsumsi
mencegah
serta
menjauhi
yang
dapat
2. Bagi Mahasiswi KESIMPULAN
Bagi mahasiswi yang mengalami
1. Sebagian besar mahasiswi Fakultas
siklus
Ilmu
kesehatan
di
Universitas
menstruasi
diharapka
lebih
tidak
normal
meningkatkan
Muhammadiyah Jember mengalami
pengetahuan mengenai faktor-faktor
tingkat stres sedang.
yang
2. Siklus menstruasi yang terjadi pada
dapat
menstruasi,
mengganggu serta
siklus
meingkatkan
mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan
pengetahuan
di
Muhammadiyah
penatalaksanaan penerimaan stresor
Jember sebagian besar mengalami
penyebab stres dan mengaplikasikan
siklus menstruasi tidak normal.
mekanisme koping yang tepat dalam
Universitas
3. Terdapat hubungan positif antara tingkat
stres
dengan
siklus
menstruasi pada mahasiswi Fakultas Ilmu
Kesehatan
di
Universitas
Muhammadiyah Jember.
mengenai
menghadapi stresor penyebab stres agar dapat terhindar dari stres. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Dapat dijadikan sebagai bahan atau acuan masukan
dan
pertimbangan dalam
serta
penelitian
SARAN
selanjutnya yang meneliti tentang
1. Bagi Profesi keperawatan
stres baik itu kaitannya dengan siklus
Diharapkan
profesi
keperawatan
menstruasi maupun dengan yang lain,
lebih memperhatikan lagi masalah
misalnya stres yang berhubungan
yang terjadi pada sistem reproduksi,
dengan
sistem
imun
tubuh.
Diharapkan
penelitian
menyediakan waktu
selanjutnya yang cukup
panjang dalam penelitian, sehingga penelitian tidak dilakukan secara retrospektif
supaya
data
yang
dihasilkan benar-benar valit.
DAFTAR PUSTAKA Hawari, D. (2008). Manajemen stres, cemas dan depresi, Jakarta : Balai Penerbit FKUI Laila, N. N. (2011). Buku Pintar Mnstruasi.
Yogyakarta
:
BUKUBIRU Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan
:
Konsep, Proses & Praktek. Edisi 4. Vol 1. Jakarta : EGC. Prawiroharjo, S. (2006). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YEP-SP. Price, S. A., & Wilson, L. M. (2006). Patofisiologi konsep klinis prosesproses penyakit edisi 6 (Alih bahasa: A. Dharma), Jakarta: EGC Proverawati, A. (2009).
Menarche:
Menstruasi pertama penuh makna, Yogyakarta: Nuha Medika