I RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA

Download 11 Mei 2016 ... lemas di keesokan harinya dan tidak siap menjalani aktivitas khususnya pada pagi hari. Begadang juga dapat menyebabkan menu...

0 downloads 328 Views 3MB Size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA DENGAN POLA TIDUR TIDAK NORMAL (Studi Kasus)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh: Viktor Bayu Wisnu Brata NIM: 101114056

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA DENGAN POLA TIDUR TIDAK NORMAL

Oleh: Viktor Bayu Wisnu Brata NIM: 101114056

Telah disetujui oleh:

Pembimbing,

Drs. R. Budi Sarwono, M.A

Tanggal, 16 Juni 2016

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA DENGAN POLA TIDUR TIDAK NORMAL (Studi Kasus)

Dipersiapkan dan ditulis oleh: Viktor Bayu Wisnu Brata NIM: 101114056

Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Penguji Pada tanggal 13 Juli 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap

TandaTangan

Ketua

: Dr. Gendon Barus, M.Si

............................

Sekretaris

: Juster Donal Sinaga, M.Pd

............................

Anggota

: Dr. Gendon Barus, M.Si

…........................

Anggota

: Drs. R. Budi Sarwono, M.A

............................

Anggota

: Dra. M. J. Retno Priyani, M.Si

............................

Yogyakarta, 15 Juli 2016 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Dekan,

Rohandi, Ph.D

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

 “Mari kita belajar untuk beriman bahwa dibalik semua penderitaan dan kegagalan yang kita hadapi, Tuhan sudah menyiapkan sesuatu yang baik bagi hidup kita dan DIA akan memberikannya pada waktu yang tepat menurut-NYA”  “Setiap

masalah

menyimpan sisi

positif

yang

belum

terungkapkan” ( Yeremia 29 : 11)  “Mudah untuk percaya kepada TUHAN jika kita melihat apa yang tampak dengan mata jasmani dan memperoleh berkat-berkat materi, tetapi hidup oleh iman yaitu tetap percaya bahwa TUHAN mampu menggenapi rencana – rencana-NYA dalam hidup kita di luar batas ruang dan waktu. Tenang di tengah tekanan dan yakin saat dikelilingi oleh ketidakpastian bahkan ketika putus harapan.”

Skripsi ini kupersembahkan kepada : Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria “Sebagai penerang jalan kehidupan”

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 15 Juli 2016 Penulis,

Viktor Bayu Wisnu Brata

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Viktor Bayu Wisnu Brata NIM

: 101114056

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA DENGAN POLA TIDUR TIDAK NORMAL Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet maupun media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 15 Juli 2016 Yang menyatakan

Viktor Bayu Wisnu Brata

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA DENGAN POLA TIDUR TIDAK NORMAL STUDI KASUS Viktor Bayu Wisnu Brata Universitas Sanata Dharma 2016 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keseharian dan aktivitas mahasiswa yang memiliki pola tidur yang tidak normal. Penelitian ini membahas mengenai bagaimana sebab dan akibat mahasiswa yang memiliki pola tidur tidak normal khususnya di kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan studi kasus. Penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus. Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada suatu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara secara mendalam yang didukung oleh observasi. Analisis data yang dilakukan dibantu oleh proses reduksi data dan pengkodean. Untuk mengukur validitas penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi dimana peneliti melakukan wawancara dengan beberapa pihak terkait dengan subjek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ritme sirkadian setiap manusia mempunyai regulasi yang majemuk. Penelitian ini menjawab bahwa mahasiswa tertentu di kota Yogyakarta yang memiliki ritme sirkadian dengan pola tidur yang tidak normal menyebabkan mahasiswa yang bersangkutan mengalami kendala dalam proses akademiknya. Berbagai penyebab dari perubahan regulasi jam tidur dari para subjek penelitian yang terkait yaitu, karena sibuk rapat di organisasi kampus. Bahkan, mahasiswa yang melek sepanjang malam untuk sekedar nongkrong dengan teman atau bermain game. Sebenarnya kebiasaan begadang berpotensi buruk bagi tubuh manusia. Begadang bisa membuat seseorang merasa lemas di keesokan harinya dan tidak siap menjalani aktivitas khususnya pada pagi hari. Begadang juga dapat menyebabkan menurunkan fungsi otak dalam menyerap materi perkuliahan. Artinya, jika aktivitas tersebut dipelihara dan diterapkan pada kehidupan mahasiswa maka akan timbul berbagai kerugian pada diri sendiri dan orang lain.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT CIRCADIAN RHYTHM AT UNIVERSITY STUDENTS WITH ABNORMAL SLEEP PATTERN A CASE STUDY Viktor Bayu Wisnu Brata Sanata Dharma University 2016 This research was aimed to discover the daily life and daily activities of university students who had abnormal sleep pattern. This research discussed the causes and results of university students who had abnormal sleep pattern especially in Yogyakarta. This research was a case study. This research was a qualitative descriptive research. Qualitative descriptive research was a research using a case study method or approach. This research focused intensively on certain subjects that were studied as a case. The methods used in this research were interviews supported by deep observations. The data were analyzed using data reduction and encoding process. To measure the validity of this research, the researcher used triangulation technique in which the researcher conducted interviews with related parties and subjects. The results if this research showed that the circadian rhythm of each person had a complex regulation. This research answered that certain university students in Yogyakarta who had circadian rhythm with abnormal sleep pattern caused the students faced difficulties in their academic process. The change of sleeping time regulation of the research subjects was because of meetings attended at campus organizations. Students stayed up all night long to spend time with friends or play games. The habit of staying up late had a bad effect to human body. Staying up late could make people feel boneless the next morning and not ready to do activities in the morning. Staying up late also caused the deficiency of the functions of the brain in grasping the class materials. In other words, if students kept doing it, they would create disadvantages for themselves and others.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Bapa yang bertahta di kerajaan Surga yang mulia atas cinta kasih serta berkat yang senantiasa diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi

dengan

judul

“RITME

SIRKADIAN

PADA

MAHASISWA DENGAN POLA TIDUR TIDAK NORMAL”. Adapun penyusunan skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sekaligus sebagai upaya untuk memperdalam wawasan berfikir. Dalam kesempatan ini tentunya penulis juga ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan dari semua pihak yang turut berperan dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si sebagai Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Drs. R. Budi Sarwono, M.A selaku dosen pembimbing yang dengan sabar dan tulus telah memberikan waktu, motivasi, masukan, dan banyak pembelajaran berharga kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 3. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis. 4. Orangtua penulis yakni Bapak Suharto dan Ibu Yulia Sri Wuryanti, serta kakak adik dan keluarga besar yang selalu mengirimkan doa serta memberikan bantuan moril maupun materiil dalam penyusunan skripsi. 5. Saudara Jordy, Albi, dan Daniel yang telah sudi ikut berpartisipasi sebagai objek penelitian skripsi. 6. Saudara Erik, Rendi, Aji, Anjas, Iskandar, dan Bram yang telah sudi membantu penulis untuk memberikan informasi dan bantuan dalam proses penelitian skripsi.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Adik-adik BAPELSOS MUDA-MUDI WILOSO Purworejo yang mau meluangkan waktu untuk mendoakan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi. 8. Teman-teman penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima kasih atas kebersamaan yang penulis dapatkan selama penyusunan skripsi. 9. Kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam proses penulisan skripsi. Penulis menyadari bahwa hasil karya penulisan ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga hasil karya ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 15 Juli 2016 Penulis

Viktor Bayu Wisnu Brata

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv PENYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ........ vi ABSTRAK ........................................................................................................ vii ABSTRACT ...................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 3 C. Pembatasan Masalah .............................................................................. 3 D. Rumusan Masalah .................................................................................. 4 E. Tujuan Penelitian.................................................................................... 4 F. Manfaat Penelitian.................................................................................. 4 G. Batasan Istilah ........................................................................................ 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Tidur .......................................................................................... 7 1. Definisi Tidur .................................................................................... 7 2. Gangguan Tidur ................................................................................. 7

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Ukuran-Ukuran Psikofisiologis dan Tahap-Tahap Tidur .................. 11 4. Empat Tahap EEG Tidur ................................................................... 12 5. Sebab-Sebab Orang Susah Tidur ....................................................... 13 6. Konsekuensi Mental dari Tidak Tidur ............................................... 14 B. Ritme Sirkadian...................................................................................... 14 1. Definisi Ritme Sirkadian ................................................................... 14 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ritme Sirkadian ........................ 16 C. Hakikat Mahasiswa ................................................................................ 16 1. Definisi Mahasiswa ........................................................................... 16 2. Karakteristik Perkembangan Mahasiswa........................................... 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 20 B. Waktu Penelitian .................................................................................... 20 C. Subjek Penelitian.................................................................................... 20 D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 21 1. Wawancara ........................................................................................ 21 2. Observasi ........................................................................................... 23 E. Agenda Pertemuan Dengan Subjek dan Informan ................................. 23 F. Analisis Data .......................................................................................... 27 1. Pengumpulan Data ............................................................................. 2. Reduksi Data ..................................................................................... 3. Sajian Data ......................................................................................... G. Validitas Data .........................................................................................

28 28 29 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Subjek I .................................................................................................. 30 1. Sejarah Kehidupan Subjek I .............................................................. 30 2. Analisis Data Subjek I ....................................................................... 30 a. Latar belakang kehidupan keluarga .............................................. 30 b. Lingkungan fisik, sosio-ekonomi dan sosial kultural ................... 31 c. Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan ............................... 31

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Perkembangan kognitif ................................................................. 32 e. Perkembangan sosial dan status sosial sekarang ini ..................... 32 f. Ciri-ciri kepribadian ...................................................................... 33 B. Subjek II ................................................................................................. 34 1. Sejarah Kehidupan Subjek II ............................................................. 34 2. Analisis Data Subjek II ...................................................................... 34 a. Latar belakang kehidupan keluarga .............................................. 34 b. Lingkungan fisik, sosio-ekonomi dan sosial kultural ................... 35 c. Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan ............................... 35 d. Perkembangan kognitif ................................................................. 35 e. Perkembangan sosial dan status sosial sekarang ini ..................... 36 f. Ciri-ciri kepribadian ...................................................................... 37 C. Subjek III................................................................................................ 38 1. Sejarah Kehidupan Subjek III............................................................ 38 2. Analisis Data Subjek III .................................................................... 38 a. Latar belakang kehidupan keluarga .............................................. 38 b. Lingkungan fisik, sosio-ekonomi dan sosial kultural ................... 39 c. Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan ............................... 39 d. Perkembangan kognitif ................................................................. 40 e. Perkembangan sosial dan status sosial sekarang ini ..................... 40 f. Ciri-ciri kepribadian ...................................................................... 42 D. Ritme Sirkadian Subjek I, Subjek II, dan Subjek III.............................. 42 1. Cahaya (Siang Malam) ...................................................................... 42 2. Temperatur......................................................................................... 43 3. Aktivitas Sosial .................................................................................. 45 4. Rutinitas ............................................................................................. 46 E. Teori Ritme Sirkadian ............................................................................ 53

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan............................................................................................. 58 B. Saran ....................................................................................................... 59

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Panduan wawancara ............................................................................. 22 Tabel 2. Agenda pertemuan peneliti dengan subjek I dan informan.................. 23 Tabel 3. Agenda pertemuan peneliti dengan subjek II dan informan ................ 25 Tabel 4. Agenda pertemuan peneliti dengan subjek III dan informan ............... 26

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar persetujuan menjadi informan Lampiran 2. Verbatim wawancara

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Tidur memiliki hubungan yang erat dengan kesehatan dan kualitas hidup manusia. Kualitas tidur mengacu pada indeks subjektif dari bagaimana tidur yang dialami seseorang. Seseorang memiliki siklus siang malam 24 jam yang disebut ritme sirkadian. Hal ini sangat mempengaruhi kualitas tidur seseorang bila ritme sirkadian seseorang lebih stabil dan konsisten menyebabkan kualitas tidur lebih baik. Siklus sirkadian adalah proses berputar dari terang ke gelap dan kembali lagi setiap 24 jam, dan kebanyakan spesies yang hidup di permukaan bumi telah beradaptasi dengan perubahan reguler dalam lingkungannya. Dalam proses kehidupannya, manusia memanfaatkan cahaya di siang hari untuk mengurus berbagai kebutuhan biologisnya, dan setelah itu mereka banyak tidur di malam hari. Proses sirkadian pada mahasiswa yang sedang menempuh kuliah sangatlah unik, namun peneliti lebih tertarik untuk meneliti ritme sirkadian pada mahasiswa yang pola tidurnya tidak normal. Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan dapat menjadi caloncalon intelektual. Bisa juga definisi mahasiswa adalah orang yang menuntut ilmu atau belajar di perguruan tinggi, baik itu di universitas, institut ataupun akademi. Mereka adalah orang-orang yang terdaftar sebagai murid di suatu perguruan tinggi dapat disebut dengan mahasiswa. Secara lebih singkatnya mahasiswa yaitu suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi, universitas, institut ataupun akademi. Tidak tidur hingga larut malam atau begadang merupakan suatu aktivitas yang tidak jarang dilakukan oleh beberapa orang. Kebiasaan ini 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2

banyak dilakukan karena satu dan banyak hal, terutama dalam kehidupan mahasiswa. Mahasiswa tidak terlepas dari kebiasaan buruk mereka mengenai pola tidur yang tidak teratur. Kebiasaan tidur yang buruk ini rupanya sudah melekat pada beberapa mahasiswa khususnya mahasiswa yang tinggal di kota Yogyakarta. Banyaknya tempat hiburan dan tempat nongkrong yang tersebar di kota Yogyakarta sangat memanjakan mahasiswa yang tidak mampu mengontrol pola kehidupan. Pola kehidupan yang penulis maksud adalah rutinitas yang dilakukan oleh mahasiswa pada umumnya. Misalnya seperti berangkat ke kampus tepat waktu, mampu mengatur pola kehidupan yang ideal untuk beraktifitas atau bisa dikatakan bangun pada pagi hari pada pukul 05.00 pagi dan tidur malam hari tepat waktu maksimal pukul 22.00 malam. Dalam segi kesehatan pola tidur yang baik adalah 6-8 jam perhari, itu adalah batas minimal untuk orang dewasa. Melihat dari banyaknya mahasiswa yang tidur kurang dari 6 jam perhari dapat mempengaruhi beberapa fungsi dalam tubuhnya. Di era globalisasi saat ini seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin mumpuni, mahasiswa disuguhkan dengan berbagai sarana dan prasarana, ponsel pintar atau smartphone salah satunya, smartphone menjadikan mahasiswa ketergantungan terhadap fitur dan aplikasi yang ada, misalnya mahasiswa ketergantungan dengan aplikasi jejaring sosial pada aplikasi smartphone tersebut. Pada kalangan mahasiswa terutama laki-laki, tidak sedikit juga mereka menghabiskan banyak waktu dengan bermain game atau dapat disebut juga dengan gamer. Bermain game pada era saat ini sangat banyak macamnya, mulai game yang berada pada smartphone yang mereka genggam maupun game yang berada pada laptop maupun komputer yang mereka miliki. Salah kaprah dalam pemanfaatan teknologi inilah yang dapat memicu mahasiswa menjadi kurangnya tanggung jawab pada studi yang sedang mereka pikul sebagai seorang mahasiswa. Berbagai dampak dari ketidakmampuan dalam mengontrol pola tidur yang sesuai dapat menyebabkan mahasiswa terkendala pada proses studinya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3

baik itu pekerjaan/tugas kuliah yang tidak terselesaikan tepat pada waktunya ataupun absensi yang jarang hadir dalam perkuliahan bahkan banyak juga ditemui mahasiswa yang tidak bisa bangun pagi akibat begadang hingga larut malam sehingga menimbulkan kekacauan pada nilai akademiknya. Berdasarkan penjelasan di atas peneliti tertarik untuk meneliti ritme sirkadian pada mahasiswa yang tidurnya tidak normal, terkhusus pada mahasiswa yang mengalami perubahan rutinitas atau tidak mampu mengatur pola tidur yang normal. Untuk itu, dalam penelitian ini akan dideskripsikan bagaimana ritme sirkadian pada mahasiswa yang tidak mampu mengatur pola tidur yang normal. B. Identifikasi Masalah 1. Mahasiswa yang belum tidur pada pukul 22.00 atau begadang hingga larut malam. 2. Begitu banyak akibat begadang berdasarkan identifikasi di lapangan bahwa mahasiswa tertentu sering tidak masuk kampus terutama pada mata kuliah pagi hari ataupun terlambat. 3. Dampak dan akibat dari begadang adalah aktivitas mahasiswa menjadi kurang produktif dan membentuk pola tidur yang salah. C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan pada menjawab masalah-masalah yang teridentifikasi di atas khusunya siklus ritme sirkadian pada mahasiswa yang tidak sesuai regulasi ritme sirkadian normal. D. Rumusan Masalah Berangkat dari latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang akan dijawab adalah sebagai berikut: 1. Seperti apakah gambaran siklus ritme sirkadian pada mahasiswa yang pola tidurnya tidak normal?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4

2. Aktivitas apa yang dilakukan ketika tidak berada pada siklus ritme sirkadian yang normal? 3. Bagaimana sebab dan akibat mahasiswa yang memiliki pola tidur tidak normal khususnya di kota Yogyakarta? E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana siklus ritme sirkadian pada mahasiswa yang tidurnya tidak normal. 2. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana sebab dan akibat mahasiswa yang memiliki pola tidur tidak normal. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Dosen dan Mahasiswa Bermanfaat sebagai informasi bagaimana siklus ritme sirkadian pada mahasiswa yang tidak sesuai regulasi ritme sirkadian normal pada kehidupannya. b. Orang awam Mengetahui bagaimana siklus ritme sirkadian pada mahasiswa yang tidak sesuai regulasi ritme sirkadian normal pada kehidupannya. 2. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah memberikan sumber informasi dan sumbangan bagi pengembangan pengetahuan di bidang BK, khususnya tentang bagaimana siklus ritme sirkadian pada mahasiswa yang tidak sesuai regulasi ritme sirkadian normal pada kehidupannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5

G. Batasan Istilah 1. Tidur Tidur merupakan keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktifitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi terhadap perubahan fisiologis dan terjadi penurunan respon terhadap rangsangan dari luar. 2. Ritme Sirkadian Ritme Sirkadian merupakan siklus perubahan dari terang ke gelap dan kembali lagi setiap 24 jam yang telah diadaptasi oleh mahluk di permukaan bumi. Tubuh manusia akan berfungsi secara maksimal pada siang hari dan akan menurun pada malam hari karena dipengaruhi oleh gelap terang (siangmalam). 3. Mahasiswa Mahasiswa adalah sebutan bagi orang yang sedang menempuh pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi yang terdiri atas sekolah tinggi, akademi, dan yang paling umum adalah universitas. 4. Siklus Tidur Normal Pada umumnya durasi tidur setiap manusia dewasa adalah 6-8 jam perhari. Pada pagi hari manusia terbangun untuk beraktivitas karena faktor cahaya atau sinar matahari yang secara alamiah memanggil untuk memulai beraktivitas. Di lain sisi jika cahaya sinar matahari tersebut mulai redup dan menghilang atau lebih dikenal malam hari, maka aktiviatas manusia akan mulai menurun dan bersiap untuk istirahat/tidur. Hal tersebut menjadi rangkaian yang teratur dalam kehidupan setiap manusia yang memiliki siklus tidur yang normal. 5. Siklus Tidur Tidak Normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6

Dalam kehidupan manusia yang majemuk, manusia memiliki aktivitas yang beragam. Beberapa orang yang mengalami pergeseran ataupun mengalami hutang tidur/kurang tidur berdampak pada berubahnya regulasi wakti tidur. Hal tersebut juga menuntut manusia yang memiliki jam tidur tidak normal untuk beradaptasi pada waktu memulai aktivitasnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Tidur 1. Definisi Tidur Tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan bawah sadar dimana seseorang masih dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya (Guyton & Hall, 1997). Menurut Potter & Perry (2005) tidur merupakan proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan. Tidur merupakan salah satu cara untuk melepas kelelahan baik jasmani maupun mental. Tidur juga dapat diartikan suatu kondisi istirahat alami yang dialami oleh manusia dan hewan yang sangat penting untuk kesehatan. Secara alami dan otomatis jika tubuh lelah maka kita akan merasa ngantuk sehingga memaksa tubuh kita untuk beristirahat secara fisik dan mental. Dengan waktu tidur yang cukup maka kita akan merasa segar bugar ketika bangun pagi dan siap melakukan berbagai aktivitas sepanjang hari dari pagi hingga malam. Normalnya manusia tidur pada saat malam hari hingga pagi hari, namun tidak jarang ada orang yang bisa tidur dari siang sampai malam hari karena tuntutan pekerjaan atau karena sudah terbiasa.

2. Gangguan Tidur Gangguan tidur primer merupakan gangguan tidur seseorang yang tidak berkaitan dengan gangguan klinis lainnya. Gangguan-gangguan tersebut meliputi insomnia, hipersomnia, narcolepsi, sleep apnea, dan parasomnia. Gangguan tidur sekunder adalah gangguan tidur yang disebabkan oleh gangguan klinik lainnya seperti disfungsi tiroid, depresi, atau alkoholisme (Kozier, 1995). a. Insomnia

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8

Insomnia adalah gangguan tidur yang lebih umum terjadi, merupakan suatu ketidakmampuan untuk memperoleh jumlah atau kualitas tidur yang kuat. Orang yang menderita insomnia tidak merasakan kesegaran ketika bangun pagi. Terdapat 3 tipe insomnia, yaitu kesulitan untuk memulai tidur (initial insomnia), kesulitan untuk tetap tidur karena sering terjaga (intermittent atau maintenance insomnia), dan bangun terlalu pagi dan tidak bisa tidur kembali (terminal insomnia/premature awakening). Insomnia dapat diakibatkan dari rasa tak nyaman (discomfort) fisik tetapi lebih sering merupakan akibat overstimulasi mental sehingga terjadi kecemasan. Orang kadang-kadang menjadi cemas karena mereka memikirkan kenapa tidak dapat tidur. Orang yang terbiasa minum obat dan

minum

banyak

alkohol

lebih

mudah

mengalami

insomnia.Penanganan untuk insomnia seringkali perlu mengembangkan pola perilaku baru yang menginduksi tidur. Kegunaan obat tidur masih diragukan karena obat tidak dapat menghilangkan penyebab masalah, dan penggunaan dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan ketergantungan obat (drugs dependencies). b. Hipersomnia Hipersomnia berlawanan dengan insomnia, yaitu tidur yang berlebihan, khususnya di siang hari. Orang hipersomnia seringkali tidur sampai pagi hari dan dapat tidur lagi selama siang hari. Hipersomnia disebabkan oleh kondisi medik seperti akibat kerusakan sistem saraf pusat dan gangguan ginjal, hati atau gangguan metabolik tertentu seperti diabetik acidosis dan hipertiroidisme. Dalam beberapa hal orang menggunakan insomnia sebagai mekanisme koping untuk menghindar dari tanggung jawab di siang hari. c. Narkolepsi Narkolepsi-berasal dari bahasa Greek, ‘narco‘ yang berarti ‘numbness‘ mati rasa, dan ‘lepsis‘ yang berarti ‘sizure‘ serangan, adalah suatu serangan tidur yang mendadak yang terjadi selama siang hari, oleh karena itu narkolepsi disebut juga serangan tidur “sleep attack”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9

Penyebabnya tidak diketahui, ada anggapan yang meyakini karena adanya kerusakan genetikpada sistem saraf pusat yang menyebabkan tidur REM tidak dapat dikontrol. Pada serangan narkolepsi, tidur dimulai dengan fase REM. Narkolepsi seringkali dikontrol oleh suatu stimulant sistem saraf pusat, seperti pemoline atau deanol. d. Henti Nafas Saat Tidur (Sleep Apnea) Sleep apnea adalah masa henti bernafas selama tidur. Gangguan ini perlu dikaji oleh seorang yang ahli tentang tidur, tetapi sering terjadi pada orang yang tidur mendengkur dengan keras, sering terjaga/bangun di malam hari, tidur di siang hari yang berlebihan, insomnia, nyeri kepala pada pagi hari, kemunduran intelektual, iritabel atau perubahan kepribadian lainnya dan perubahan fisiologis seperti hipertensi dan aritmia jantung (Weaver & Willman, 1986, dalam Kozier, 1995). Sleep apnea lebih sering dialami laki-laki lebih dari 50 tahun dan wanita postmenopaus. Periode apnea, dapat berlangsung dari 10 detik sampai dengan 2 menit. Biasanya sleep apnea terjadi selama tidur REM atau NREM. Frekuensi kejadianya berkisar antara 50-600 kali dalam satu malam. Peristiwa apnea ini menghabiskan energi seseorang dan menyebabkan tidur siang hari yang berlebihan.

Terdapat tiga tipe yang umum dari henti nafas saat tidur (sleep apnea) adalah sebagai berikut: 1) Apnea Obstruksi (Obstructive Apnea) Tipe ini terjadi ketika struktur paring atau rongga mulut menutupi aliran udara. Orang akan terus mencoba untuk bernafas dengan bergeraknya dada dan otot abdomen. Pergerakan diafragma menjadi kuat dan kekuatan tersebut semakin meningkat sampai obstruksi dapat dihilangkan. Pembesaran tonsil, deviasi septum hidung, dan polip hidung merupakan predisposisi terjadinya abstruktive apnea.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10

2) Apnea Sentral (Central Apnea) Tipe ini terjadi karena adanya defect pada pusat respirasi di otak. Semua kegiatan bernafas, seperti pergerakan dada dan mengalirnya udara berhenti. Klien yang mengalami injuri pada batang otak dan distropi muscular seringkali mengalami central sleep apnea. Sampai saat ini tidak tersedia pengobatannya. 3) Apnea Campuran (Mixed Apnea) Tipe terakhir ini merupakan kombinasi atau gabungan dari central apnea dan obstruktive apnea. Suatu peristiwa sleep apnea dimulai dengan mendengkur, sesudah itu berhenti bernafas, diikuti oleh mendengus-dengus sebagai tanda memulai kembali bernafas. Menuju akhir setiap episode apnea, terjadi peningkatan kadar karbondioksida dalam darah yang menyebabkan klien terbangun. Pengobatan harus diarahkan pada penyebab apnea, misalnya jika disebabkan oleh pembesaran tonsil maka dapat diangkat. Penggunaan alat pada hidung yaitu continous positive airway pressure (CPAP) pada malam hari seringkali efektif. Sleep apnea dapat mempengaruhi penampilan kerja maupun sekolah. Selain itu sleep apnea yang lama dapat menyebabkan peningkatan tajam pada tekanan darah dan dapat juga menyebabkan aritmia jantung, hipertensi pulmoner dan kemudian kegagalan jantung kiri. e. Parasomnia Parasomnia menunjukan suatu kelompok perilaku terjaga yang berkaitan dengan tidur. Terdapat 5 macam parasomnia, yaitu: 1) Somnambulism Tipe ini disebut juga tidur jalan (sleepwalking) terjadi selama tahap 1 dan 4 tidur NREM. Somnambulism bersifat episodik dan biasanya terjadi 1-2 jam setelah jatuh tidur. Orang yang tidur berjalan cenderung tidak memperhatikan (misalnya : jatuh dari tangga) dan seringkali memerlukan perlindungan dari cidera. 2) Mengingau (Sleep Talking)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11

Berbicara selama tidur terjadi selama tidur NREM sebelum tidur REM. Pada tipe ini jarang terdapat masalah pada yang mengalami kecuali terhadap yang lainnya. 3) Nocturnal Enuresis Ngompol (bedwetting) selama tidur biasanya terjadi pada anak-anak diatas 3 tahun. Lebih sering pada anak laki-laki dari pada wanita. Seringkali terjadi 1-2 jam setelah jatuh tidur, ketika mencapai tidur tahap 1 sampai dengan tahap 4 tidur NREM. 4) Ereksi Tidur Malam (Nocturnal Erection) Ereksi dimalam hari dan mimpi basah terjadi selama tidur REM. Kondisi ini umumnya dimulai selama masa remaja dan tidak menyebabkan gangguan tidur yang bermakna. 5) Bruxism Biasanya terjadi selama tahap 2 NREM, terjadi gesekan diantara gigi, dapat menyebabkan ujung gigi menjadi patah dan lepasnya gigi.

3. Ukuran-Ukuran Psikofisiologis dan Tahap-Tahap Tidur Tiga standar ukuran psikofisiologis tidur, ada perubahan-perubahan besar pada EEG manusia sepanjang waktu tidur malamnya (Loomis, Harvey, & Hobary, 1936).Meskipun gelombang-gelombang EEG yang menyertai tidur pada umumnyabervoltase tinggi dan lamban, ada periode-periode di sepanjang malam yang didominasi oleh gelombang-gelombang cepat bervoltase rendah yang mirip dengan yang tampak pada subjek-subjek yang tidak tidur. 1. Pada 1953, Aserinsku & Kleitman menemukan bahwa rapid eye movement (REM) atau gerakan mata yang cepat terjadi di bawah pelupuk mata yang tertutup pada subjek-subjek yang tidur selama periode-periode aktivitas EEG yang cepat dan bervoltase rendah ini. 2. Pada 1962, Berger dan Oswald menemukan bahwa juga ada hilangnya aktivitas elektromiografik pada otot-otot leher selama periode-periode tidur yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12

3. Electroencephalogram (EEG), electrooculogram (EOG), dan electromyogram (EMG) leher menjadi tiga dasar psikofisiologis baku untuk mendefinisikan tahap-tahap tidur (Rechtchaffen & Kales, 1968).

4. Empat Tahap EEG Tidur Tahap I: gelombang alfa – pasang surut gelombang-gelombang EEG 8 sampai 12 Hz, mulai menyela gelombang-gelombang tinggifrekuensi rendah voltase yang menandai active wakefullnes (keadaan bangun aktif). EEG tidur tahap I adalah sinyal tinggi frekuensi rendahvoltase yang mirip tetapi lebih lamban dibanding yang tampak pada keadaan bangun aktif. Tahap II: EEG tahap II memiliki amplitudo yang sedikit lebih tinggi dan frekuensi yang lebih rendah dibanding EEG tahap I. Selain itu, tahap ini disela oleh dua bentuk gelombang yang khas: K complexes adalah sebuah gelombang negatif besar (defleksi ke atas) yang tiba-tiba diikuti oleh sebuah gelombang positif besar (defleksi ke bawah). Setiap sleep spindle adalah pasang-surut gelombang 12 sampai 14Hz selama 1 sampai 2 detik. Tahap III:EEG tidur tahap III didefinisikan oleh keberadaan gelombang-gelombang delta, gelombang EEG paling besar dan paling lamban dengan frekuensi sebesar 1 sampai 12Hz yang muncul sekali-kali. Tahap IV: EEG tidur tahap IV didefinisikan oleh gelombang-gelombang delta. Begitu subjek mencapai tidur EEG tahap IV, mereka bertahan di tahap itu selama waktu tertentu, dan kemudian mundur kembali melalui tahaptahap tidur sampai ke tahap I. Setiap siklus cenderung berlangsung selama 90 menit dan bahwa, ketika malam semakin larut, semakin banyak waktu yang dihabiskan di emergent stage I sleep, dan semakin kurang waktu yang dihabiskan di tahap-tahap lain, khususunya tahap IV. Tidur yang dikaitkan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13

emergent stage I EEG biasanya disebut REM sleep (tidur sleep), yang dinamai berdasarkan gerakan-gerakan mata cepat yang terkait dengannya, sementara semua tahap tidur lainnya disebut NREM sleep (non-REM sleep). Tahap III & IV keduanya disebut slow-wave sleep (SWS) atau tidur gelombang lamban, yang dinamai berdasarkan gelombang-gelombang delta yang merupakan ciri kedua tahap ini. 5. Sebab-Sebab Orang Susah Tidur Menurut (Rafknowlodge, 2004) kesulitan tidur ringan biasanya dipicu oleh: a. Stres Stres adalah ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang ada pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut. b. Suasana Ramai/Berisik Lingkungan yang tidak mendukung untuk tidur malam, seperti terlalu berisik dapat menyebabkan kesulitan tidur karena dapat mengganggu ketenangan untuk beristirahat atau tidur c. Perbedaan Suhu Udara Perbedaan suhu udara atau temperatur udara merupakan pergantian kondisi yang dapat dirasakan/keadaan panas atau dinginnya udara. d. Perubahan Lingkungan Sekitar Lingkungan sekitar juga mempengaruhi kesulitan tidur, karena jika lingkungan kurang kondusif maka akan terjadi kesulitan tidur. Lingkungan yang kurang begitu kondusif disebabkan oleh beberapa faktor seperti terlalu banyak cahaya, tempat tidur yang tidak mendukung.

e. Masalah Jadwal Tidur dan Bangun yang Tidak Teratur Terlalu sering mengurangi tidur atau waktu tidur yang tidak stabil dan tidak ada jadwal rutin yang ditentukan untuk tidur. f. Efek Samping Pengobatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14

Efek samping pengobatan adalah suatu dampak atau pengaruh yang merugikan dan tidak diinginkan, yang timbul sebagai hasil dari suatu pengobatan. 6. Konsekuensi Mental dari Tidak Tidur Leproult dkk (1998) mengatakan bahwa kekurangan tidur yang kronis dapat mengakibatkan hormon stres kortisol, yang dapat merusak atau mengganggu sel-sel otak yang dibutuhkan untuk pembelajaran dan ingatan. Selain itu, sel-sel otak yang baru dapat gagal berkembang atau dapat juga tumbuh secara abnormal.Bagi mahasiswa atau semua orang yang sedang menjalani program studi maka kurang tidur bisa menyebabkan kurangnya kemampuan kognitif. Hal ini disebabkan karena kurang tidur akan membuat otak kurang konsentrasi, tidak bisa memiliki ingatan yang baik, tidak bisa menggunakan nalar dengan baik dan sulit untuk menemukan solusi masalah. Bagi orang yang sedang menjalani studi maka akibatnya bisa sangat komplek seperti penundaan kelulusan dan penurunan prestasi.

B. Ritme Sirkadian 1. Definisi Ritme Sirkadian Istilah circadian atau sirkadian pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Franz Halberg, seorang berkebangsaan Jerman pada tahun 1959 untuk menjelaskan terjadinya perubahan fungsi-fungsi tubuh pada diri manusia. Istilah ini berasal dari bahasa latin, “circa” yang berarti ‘sekitar’ dan “dies” yang berarti ‘satu hari’, jadi yang disebut circadian perubahan fungsi-fungsi tubuh tersebut mengikuti satu ritme tertentu, maka konsep circadian ini lebih dikenal dengan sebutan ritme sirkadian (circadian rhytm). Ritme sirkadian sebagai sebagai proses-proses yang saling berhubungan yang dialami tubuh untuk menyesuaikan dengan perubahan waktu selama 24 jam. Fungsi-fungsi tubuh yang dimaksud antara lain suhu badan, tingkat metabolisme, kesiagaan, detak jantung, tekanan darah, pola tidur-bangun kemampuan mental, dan komposisi kimia tertentu pada tubuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15

Fungsi-fungsi tubuh tersebut akan meningkat atau sangat aktif pada siang hari tetapi akan menurun atau tidak aktif pada malam hari atau sebaliknya. Masa selama siang hari disebut sebagai fase ergotropic dimana kinerja manusia berada pada puncaknya, sedangkan masa malam hari disebut fase trophotropic dimana terjadi proses istirahat dan pemulihan tenaga (Tayyari & Smith, 1997). Selama 24 jam tubuh manusia memiliki jadwal yang akan menjadi irama dan terus saja berulang. Jam biologis pada manusia normal akan memiliki patokan seperti gambar di bawah ini:

Dalam 24 jam tubuh akan mengalami fluktuasi berupa temperatur, kemampuan untuk bangun, aktivitas lambung, denyut jantung, tekanan darah dan kadar hormon, dikenal sebagai irama sirkadian. Fungsi fisiologis tubuh seperti denyut jantung, oksigen yang dikonsumsi, suhu tubuh, tekanan darah, dan produksi adrenalin, sekresi urin, kapasitas fisik dan mental secara nyata iramanya berbeda pada waktu yang sama. Umumnya semua fungsi tubuh meningkat pada waktu pagi hari, mulai melemah pada siang hari dan menurun pada malam hari untuk pemulihan pembaruan. Fenomena ini disebut dengan irama sirkadian (Monk & Folkard, 1997).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16

Siklus sirkadian adalah proses berputar dari terang ke gelap dan kembali lagi setiap 24 jam, dan kebanyakan spesies yang hidup di permukaan bumi telah beradaptasi dengan perubahan reguler dalam lingkungannya (Foster & Kritzman, 2004). Irama biologis dari tubuh untuk tidur secara berkelanjutan akan bersinkronasi dengan fungsi tubuh yang lain. Contohnya, perubahan pada suhu tubuh akan berhubungan dengan pola tidur. Pada keadaan normal, suhu tubuh mencapai posisi puncaknya pada sore hari, menurun secara berangsur, dan kemudian menurun secara tajam setelah seseorang tidur (Potter & Perry, 2010: 175). 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ritme Sirkadian Faktor-faktor seperti cahaya, temperatur, aktivitas sosial, dan rutinitas kerja mempengaruhi irama sirkadian dan siklus tidur-bangun sehari-hari. Pada tubuh setiap orang mempunyai jam biologis yang menyinkronisasikan siklus tidurnya. Hal ini menjelaskan mengapa beberapa orang tertidur pada pukul 8 malam, sedangkan yang lain tidur pada tengah malam atau ketika hendak subuh. Orang lain juga lebih aktif di waktu yang berbeda pada satu hari. (Potter & Perry, 2010).

C. Hakikat Mahasiswa 1. Definisi Mahasiswa Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses menimba ilmu ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah satu bentuk perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas (Hartaji, 2012). Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBI), mahasiswa didefinisikan sebagai orang yang belajar di Perguruan Tinggi (Kamus Bahasa Indonesia Online, kbbi.web.id). Menurut Siswoyo (2007) mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17

dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip yang saling melengkapi. Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yang usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi perkembangan pada usia mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup (Yusuf, 2012: 27). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa ialah seseorang peserta didik berusia 18 sampai 25 tahun yang terdaftar dan menjalani pendidikannya di perguruan tinggi baik dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas. Sedangkan dalam penelitian ini subyek yang digunakan ialah seorang mahasiswa yang berusia 23 tahun dan tercatat sebagai mahasiswa aktif. 2. Karakteristik Perkembangan Mahasiswa Ciri-ciri perkembangan remaja lanjut atau atau remaja akhir (usia 18 sampai 21 tahun) dapat dilihat dalam tugas-tugas perkembangan (Gunarsa, 2001) yaitu: a. Menerima keadaan fisiknya, perubahan fisiologis dan organis yang sedemikian hebat pada tahun-tahun sebelumnya, pada masa remaja akhir sudah lebih tenang. Struktur dan penampilan fisik sudah menetap dan harus diterima sebagaimana adanya. Kekecewaan karena kondisi fisik tertentu tidak lagi mengganggu dan sedikit demi sedikit mulai menerima keadaannya. b. Memperoleh kebebasan emosional, masa remaja akhir sedang pada masa proses melepaskan diri dari ketergantungan secara emosional dari orang yang dekat dalam hidupnya (orangtua). Kehidupan emosi yang sebelumnya banyak mendominasi sikap dan tindakannya mulai terintegrasi dengan fungsi-fungsi lain sehingga lebih stabil dan lebih terkendali. Dia mampu mengungkapkan pendapat dan perasaannya dengan

sikap

emosionalnya.

yang

sesuai

dengan

lingkungan

dan

kebebasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

c. Mampu bergaul, dia mulai mengembangkan kemampuan mengadakan hubungan sosial baik dengan teman sebaya maupun orang lain yang berbeda tingkat kematangan sosialnya. Dia mampu menyesuaikan dan memperlihatkan kemampuan bersosialisasi dalam tingkat kematangan sesuai dengan norma sosial yang ada. d. Menemukan model untuk identifikasi, dalam proses ke arah kematangan pribadi, tokoh identifikasi sering kali menjadi faktor penting, tanpa tokoh identifikasi timbul kekaburan akan model yang ingin ditiru dan memberikan pengarahan bagaimana bertingkah laku dan bersikap sebaikbaiknya. e. Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri, pengertian dan penilaian yang objektif mengenai keadaan diri sendiri mulai terpupuk. Kekurangan dan kegagalan yang bersumber pada keadaan kemampuan tidak lagi mengganggu berfungsinya kepribadian dan menghambat prestasi yang ingin dicapai. f. Memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma, nilai pribadi yang tadinya menjadi norma dalam melakukan sesuatu tindakan bergeser ke arah penyesuaian terhadap norma di luar dirinya, baik yang berhubungan dengan nilai sosial ataupun nilai moral. Nilai pribadi adakalanya harus disesuaikan dengan nilai-nilai umum (positif) yang berlaku di lingkungannya. g. Meninggalkan reaksi dan cara penyesuaian kekanak-kanakan, dunia remaja mulai ditinggalkan dan dihadapannya terbentang dunia dewasa yang akan dimasuki. Ketergantungan secara psikis mulai ditinggalkan dan ia mampu mengurus dan menentukan sendiri. Dapat dikatakan masa ini ialah masa persiapan ke arah tahapan perkembangan berikutnya yakni masa dewasa muda. Apabila telah selesai masa remaja ini, masa selanjutnya ialah jenjang kedewasaan. Sebagai fase perkembangan, seseorang yang telah memiliki corak dan bentuk kepribadian tersendiri. Menurut Langeveld

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19

(dalam Ahmadi & Sholeh, 1991: 90) ciri-ciri kedewasaan seseorang antara lain: 1) Dapat berdiri sendiri dalam kehidupannya. Ia tidak selalu minta pertolongan orang lain dan jika ada bantuan orang lain tetap ada pada tanggung jawabnya dalam menyelesaikan tugas-tugas hidup. 2) Dapat bertanggung jawab dalam arti sebenarnya terutama moral. 3) Memiliki sifat-sifat yang konstruktif terhadap masyarakat dimana ia berada. Dengan

demikian

dapat

disimpulkan

bahwa

karakteristik

mahasiswa adalah pada penampilan fisik tidak lagi mengganggu aktifitas di kampus, mulai memiliki intelektualitas yang tinggi dan kecerdasan berpikir yang matang untuk masa depannya, memiliki kebebasan emosional untuk memiliki pergaulan dan menentukan kepribadiannya. Mahasiswa juga ingin meningkatkan prestasi di kampus, memiliki tanggung jawab dan kemandirian dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah, serta mulai memikirkan nilai dan norma-norma di lingkungan kampus maupun di lingkungan masyarakat dimana ia berada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Hadari Nawawi (2003) berpendapat bahwa penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus. Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada suatu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan, dengan kata lain dalam studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber. “Penelitian studi kasus akan kurang kedalamannya bilamana hanya dipusatkan pada fase tertentu saja atau salah satu aspek tertentu sebelum memperoleh gambaran umum tentang studi kasus tersebut. Sebaliknya studi kasus akan kehilangan artinya kalau hanya ditujukan sekedar untuk memperoleh gambaran umum namun tanpa menemukan sesuatu atau beberapa aspek khusus yang perlu dipelajari secara intensif dan mendalam. Studi kasus yang baik harus dilakukan secara langsung dalam kehidupan sebenarnya dari kasus yang diselidiki. Walaupun demikian, data studi kasus dapat diperoleh tidak saja dari kasus yang diteliti, tetapi juga dapat diperoleh dari semua pihak yang mengetahui dan mengenal kasus tersebut dengan baik. Dengan kata lain, data dalam studi kasus dapat diperoleh dari berbagai sumber namun terbatas dalam kasus yang akan diteliti (Hadari Nawawi, 2003).” B. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan April 2016 hingga Mei 2016. Waktu yang diperlukan untuk penelitian dapat berubah sesuai dengan kebutuhan penelitian. C. Subjek Penelitian Subjek yang dipilih dalam penelitian ini adalah tiga orang mahasiswa yang sudah menginjak semester akhir. Alasan peneliti memilih subjek tersebut karena menurut peneliti, subjek tersebut mengalami ritme sirkadian yang pola tidurnya tidak normal dengan mahasiswa pada umumnya. Informasi tersebut

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21

peneliti dapatkan dari teman-teman para subjek dan tetangga kos subjek. Ritme sirkadian normal mahasiswa pada umumnya merupakan manusia yang mampu produktif pada pagi hari dan menggunakan malam hari sebagai persiapan menyambut aktifitas dikeesokan hari. D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan bagian yang sangat penting dalam setiap kegiatan penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan data yang

akurat,

terperinci,

dan

dapat

dipercaya

serta

dapat

dipertanggungjawabkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan harus tepat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara (indepht interview). 1. Wawancara Wawancara merupakan alat mengumpulkan informasi-informasi yang dibutuhkan peneliti secara lisan. Peneliti menggunakan teknik wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan, menyiapkan pokok-pokok yang akan dibicarakan, menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan, dan mengidentifikasikan tindak lanjut wawancara yang telah diperoleh, Sugiyono (2010: 322). Selain itu peneliti menyiapkan alat rekam suara berupa tape recorder atau handphone untuk merekam hasil wawancara dengan subjek. Hasil wawancara sendiri akan dirubah dalam bentuk verbatim dengan cara menuliskan setiap kata per kata percakapan dalam wawancara. Dalam penelitian ini peneliti telah menyiapkan

panduan

wawancara

terstruktur.

terstruktur dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Panduan

wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22

Tabel 1. Panduan wawancara NO

ASPEK

1.

Cahaya (Siang Malam)

DAFTAR PERTANYAAN a. Bagaimana cara anda mengelola ritme sirkadian anda dalam kegiatan sehari-hari? b. Apa saja hambatan yang anda temui terkait dengan pola tidur anda yang tidak normal? c. Apa yang anda lakukan ketika anda tidak berhasil memanfaatkan ritme sirkadian dengan maksimal? d. Apakah anda bersemangat dalam menjalani aktivitas jika ritme sirkadian yang anda jalani tidak normal?

2.

Temperatur

a. Apakah anda tidak merasa terganggu jika suhu tubuh (panas) anda tidak normal terkait dengan ritme sirkadian anda yang sering begadang?

3.

Aktivitas Sosial

a. Apakah anda adalah orang yang tergolong aktif dalam kegiatan di kampus atau di lingkungan tempat anda tinggal? b. Apakah dalam menjalani kegiatan anda di lingkungan tidak terganggu jika ritme sirkadian anda lain daripada umumnya? c. Bagaimana cara anda mengelolanya?

4.

Rutinitas

a. Apakah anda mempunyai kegiatan diluar kewajiban anda sebagai mahasiswa? b. Mengapa ritme sirkadian anda tidak normal atau berbeda dengan mahasiswa pada umumnya? c. Ceritakan bagaimana anda sampai menjadi demikian (ritme sirkadian tidak normal)?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23

2. Observasi Teknik pengumpulan data kedua yang dilakukan oleh peneliti adalah obervasi. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan peneliti untuk mengamati perilaku dan proses kerja subjek. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis observasi partisipatif moderat dengan terlibat dalam kegiatan sehari-hari subjek. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh subjek dalam beberapa kegiatan. Dengan observasi partisipatif ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap dan tajam. Dalam setiap observasi ini peneliti menyiapkan catatan lapangan untuk mencatat setiap perilaku dan proses kerja subjek sebagai sumber data. Catatan lapangan juga sering digunakan peneliti ketika dalam proses menjalankan teknik wawancara baik terstruktur maupun tidak terstruktur. E. Agenda Pertemuan Dengan Subjek dan Informan Tabel 2. Agenda pertemuan peneliti dengan subjek I dan informan SUBJEK I No. 1.

Hari/Tanggal Rabu, 20 April

Kegiatan Observasi

2016 2.

Keterangan a. Observasi subjek Jordy di kos dan di kampus.

Kamis, 21 April

Wawancara dan

2016

Menggali Informasi

a. Kegiatan subjek di kampus pada siang hari. b. Pandangan subjek mengenai ritme sirkadian dalam kehidupan seharihari. c. Riwayat kehidupan subjek, lingkungan fisik, sosio-ekonomi dan sosio

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24

kultural, dan pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan. 3.

Jumat, 22 April

Wawancara

2016

Terstruktur

a. Aspek-aspek ritme sirkadian berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat oleh peneliti.

4.

Senin, 25 April

Menggali Informasi

2016

a. Informasi mengenai data diri dan latar belakang keluarga dan riwayat kehidupan subjek.

5.

6.

Selasa, 26 April

Wawancara Tidak

2016

Terstruktur

Rabu, 27 April

Sharing

2016

a. Informasi dari informan kampus dan informan kos a. Pengalaman peneliti dengan subjek terkait ritme sirkadian yang menyimpang/tidak normal. b. Memberikan sedikit masukan positif kepada subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25

Tabel 3. Agenda pertemuan peneliti dengan subjek II dan informan SUBJEK II No. 1.

Hari/Tanggal Kamis, 28 April

Kegiatan Observasi

2016 2.

Keterangan a. Observasi subjek Albi di kos dan di kampus.

Senin, 2 Mei

Wawancara dan

2016

Menggali Informasi

a. Kegiatan subjek di kampus pada siang hari. b. Pandangan subjek mengenai ritme sirkadian dalam kehidupan seharihari. c. Riwayat kehidupan subjek, lingkungan fisik, sosio-ekonomi dan sosio kultural, dan pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan.

3.

Selasa, 3 Mei

Wawancara

2016

Terstruktur

a. Aspek-aspek ritme sirkadian berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat oleh peneliti.

4.

Rabu, 4 Mei

Menggali Informasi

2016

a. Informasi mengenai data diri dan latar belakang keluarga dan riwayat kehidupan subjek.

5.

Kamis, 5 Mei

Wawancara Tidak

2016

Terstruktur

a. Informasi dari informan kampus dan informan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26

kos. 6.

Minggu, 8 Mei

Sharing

a. Pengalaman peneliti

2016

dengan subjek terkait ritme sirkadian yang menyimpang/tidak normal. b. Memberikan sedikit masukan positif kepada subjek.

Tabel 4. Agenda pertemuan peneliti dengan subjek III dan informan SUBJEK III No. 1.

Hari/Tanggal Senin, 9Mei

Kegiatan Observasi

2016 2.

Keterangan a. Observasi subjek Daniel di kos dan di kampus.

Selasa, 10 Mei

Wawancara dan

2016

Menggali Informasi

a. Kegiatan subjek di kampus pada siang hari. b. Pandangan subjek mengenai ritme sirkadian dalam kehidupan seharihari. c. Riwayat kehidupan subjek, lingkungan fisik, sosio-ekonomi dan sosio kultural, dan pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27

3.

Rabu, 11 Mei

Wawancara

2016

Terstruktur

a. Aspek-aspek ritme sirkadian berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat oleh peneliti.

4.

Kamis, 12 Mei

Menggali Informasi

2016

a. Informasi mengenai data diri dan latar belakang keluarga dan riwayat kehidupan subjek.

5.

Sabtu, 14 Mei 2016

6.

Minggu, 15 Mei 2016

Wawancara Tidak Terstruktur

a. Informasi dari informan kampus dan informan kos.

Sharing

a. Pengalaman peneliti dengan subjek terkait ritme sirkadian yang menyimpang/tidak normal. b. Memberikan sedikit masukan positif kepada subjek.

F. Analisis Data Analisis data pada penelitian ini ialah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara dan catatan lapangan yang didapatkan melalui observasi secara langsung, sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan pada orang lain. Proses analisis data sendiri dimulai dari pembuatan verbatim melalui rekaman wawancara, reduksi data, dan analisisnya. Verbatim adalah percakapan wawancara dengan cara menuliskan setiap kata per kata jawaban ataupun ungkapan dan pertanyaan yang sudah diajukan kepada subjek. Sebelum menganalisis, peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28

melakukan proses reduksi data. Selanjutnya peneliti membuat analisis berdasarkan data yang sudah ada, dan menyajikannya dalam bentuk teks deksriptif. Berikut penjelasan dari tiap-tiap tahap: 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini didapat dari beberapa sumber antara lain buku-buku yang relevan, informasi dan keterangan berupa pendapat, tanggapan, serta pandangan yang diperoleh dari informan. Sedangkan pengumpul data dilakukan dengan teknik wawancara. Data dikumpulkan oleh peneliti merupakan data-data yang dapat menunjang penelitian yang dilakukan oleh peneliti. 2. Reduksi Data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang bersifat pokok, memfokuskan pada hal yang penting, mencari tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian, peneliti lebih mudah untuk mencari data yang diperlukan. Pada saat reduksi data, peneliti menentukan beberapa informan yang paling sesuai dengan apa yang diperlukan oleh peneliti, sehingga data yang diperoleh menjadi lebih akurat. 3. Sajian Data Sajian data dilakukan dengan merangkai data atau informasi yang telah direduksi dalam bentuk narasi kalimat, gambar/skema, maupun tabel yang memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian data ini merupakan rangkaian kalimat yang disusun secara logis dan sistematis sehingga bila dibaca akan mudah dipahami mengenai berbagai hal yang terjadi dalam penelitian, yang memungkinkan peneliti untuk melakukan sesuatu pada analisis/tindakan lain berdasarkan pemahaman tersebut. Pada awal pengumpulan data hingga penyajian data, peneliti melakukan pencatatan dan membuat pernyataan untuk membuat kesimpulan. Penyajian data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

G. Validitas Data Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Selain itu, perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada kemampuan peneliti mengkonstruksi fenomena yang diamati, serta dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya. Dalam wawancara untuk mengumpulkan informasi, peneliti menggunakan teknik triangulasi untuk melihat validitas penelitian. “Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa ada dua jenis triangulasi yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama”. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Sedangkan triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Data diperoleh dari beberapa pihak yang terkait dengan subjek. “Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif” (Patton dalam Moleong, 2009). Hal itu dapat dicapai dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang di depan

umum

dengan

apa

yang

dikatakannya

secara

pribadi

dan

membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Pada penelitian ini, triangulasi sumber berupa wawancara dengan pihak yang terkait yang dilaksanakan di rumash kos subjek dan di kampus tempat subjek melaksanakan studi. Informan adalah teman dekat subjek. Dengan begitu akan terlihat kebenarannya apakah subjek secara terbuka mengungkapkan aktivitas kesehariannya terkait dengan ritme sirkadian yang dimiliki masing-masing subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Subjek I 1. Sejarah Kehidupan Subjek I Seperti remaja pada umumnya setelah lulus SMA, Jordy melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi di Palembang. Proses Jordy dalam menjalani studi di Palembang sempat mengalami kendala dan pada akhirnya ia kembali ke daerah asalnya untuk meyakinkan kedua orangtuanya untuk kembali mengenyam di perguruan tinggi, namun kali ini Jordy menempuh studi di perguruan tinggi di Jogja. Dalam perjalanan subjek menempuh studi di Jogja sampai saat ini tidak menemui suatu kendala seperti sebelumnya. Yogyakarta banyak menyuguhkan berbagai keperluan bagi masyarakatnya, misalnya seperti orang yang mencari ilmu pendidikan, di Jogja pun digelar untuk orang yang ingin benar-benar mencari ilmu pendidikan di lain sisi bilamana seseorang ingin mencari hiburan, di Jogja pula juga menyuguhkan berbagai macam sarana hiburan. Pada kasus ini, Subjek terlalu larut dalam suatu hiburan hingga ia sering begadang pada malam hari. Aktivitas yang dilakukan yaitu menghabiskan waktunya yang seharusnya untuk istirahat malam tetapi digunakan untuk bermain game hingga larut pagi. Kebiasaan begadang tersebut sudah melekat di dalam diri subjek sejak ia tinggal di Palembang hingga sekarang ia tinggal di Jogja. 2. Analisis Data Subjek I a. Latar belakang kehidupan keluarga Latar belakang keluarga Jordy merupakan keluarga yang tergolong harmonis. Selain menggambarkan sebagai keluarga harmonis, terlihat jelas bahwa kedua orangtua Jordy mengutamakan pendidikan bagi anak-anakya, terbukti dengan kutipan wawancara tidak terstruktur di bawah ini:

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31

Jordy : “Kalau latar belakang saya di rumah, saya itu adalah anak pertama dari dua bersaudara dan orangtua saya itu bapak tamatan SMA dan untuk ibu itu tamatan D3 Akutansi, jadi misalnya kalau saya di rumah itu orangtua saya selalu menekankan untuk sesama anggota keluarga untuk terjalin suatu komunikasi yang jelas, jadi ibaratnya kalau antara aku sama adekku maupun sama orangtua harus terjalin komunikasi yang jelas dan yang kedua orangtua selalu menekankan pentingnya pendidikan, jadi kalau pendidikan itu karena dia cuman tamatan SMA jadi dia nggak pengen anaknya juga sebatas tamatan SMA, jadi dia lebih memikirkan anaknya gimana untuk sekolah lebih lanjut dan supaya anak-anaknya mereka bisa ibaratnya bisa bersaing di dunia mendatang.” b. Lingkungan fisik, sosio-ekonomi dan sosial kultural Jordy lahir di Atambua saat ayahnya sedang dinas di kota tersebut dan sempat tinggal selama 3 tahun. Seiring berjalannya waktu ayah Jordy berpindah dinas ke Bali dan sampai sekarang keluarganya menetap di Bali. Masyarakat dan lingkungan Jordy di Bali umumnya adalah suku asli Bali dan tergolong dalam lingkungan ekonomi menengah ke atas. Bisa dikatakan lingkungan masyarakatnya adalah orang mampu, karena mayoritas dari mereka bisa menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi di luar pulau Bali dan mayoritas kuliah di pulau Jawa. c. Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan Jordy tergolong dalam kondisi yang baik dan belum pernah mengalami penyakit tertentu yang kronis. Kondisi fisik Jordy yang baik dan normal adalah bukti bahwa ia pernah menjadi atlit saat ia menempuh kuliah di Palembang. Disamping itu, Jordy setiap minggunya rutin bermain futsal bersama teman-teman di kampus. Hingga saat peneliti bertemu dengan Jordy ia terlihat segar dan kesehatannya tetap terjaga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32

d. Perkembangan kognitif Perkembangan kognitif Jordy tergolong baik. Meskipun dalam mengawali pendidikan ke jenjang perguruan tinggi sewaktu ia di Palembang sempat gagal.Saat ini Jordy sudah mengambil Judul Tugas Akhir ‘TA’. Jordy memang mempunyai pengalaman gagal dalam kuliah, namun hal itu tidak membuat ia patah semangat dalam mengenyam ilmu bekal bagi masa depannya. e. Perkembangan sosial dan status sosial sekarang ini Masyarakat yang tinggal disekitar Jordy adalah mahasiswa yang mempunyai kesibukan yang beragam. Pada saat peneliti datang ke kos Jordy, terlihat bahwa banyak teman-teman atau tetangga kosnya yang saling tegur sapa dan terlihat sangat mengenal dekat dengan Jordy. Hal tersebut membuktikan bahwa Jordy merupakan pribadi yang menarik bagi lingkungan sekitarnya. Berikut kutipan ungkapan langsung dari teman kos subjek pada wawancara tidak terstruktur di bawah ini: Aji :“Kalau kesehariannya ya suka ngumpul, maksudnya kalau bersosialisasinya gampang, karena juga kenal deket sudah hampir tiga tahun jadi udah dekat, cuman ini aja ya e... kalau misalkan ngumpul tu... ini aja waktunya aja kadangkan mas Jordy itu waktunya kebanyakan dari malam dia baru bersosialisasi jadinya kadang, ini aja sih waktunya aja ya kadang kalau ngumpul sama mas Jordy itu malam, mungkin juga karena mas Jordy itu tidurnya baru bangun juga udah siang hari gitu, tapi kalau ngumpul sih baik-baik aja kok, orangnya juga enak, e.. kalau diajak ngobrol baik, santai juga orangnya, cuma itu aja sih mas kalau dia udah ketemu di kamar itu lama banget, kalau saya nggak sama tementemen saya yang sebelah lagi itu nggak suruh keluar itu nggak bakalan keluar.” Di bawah ini merupakan wawancara tidak terstruktur dengan teman kampus subjek yang menunjukan bahwa Jordy kurang kondusif dalam mengikuti mata perkuliahan di pagi hari. Berikut kutipan wawancaranya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33

Iskandar : “Ya kalau menurut saya pribadi Jordy ini baik ya, ya senang bergaul, kalau dengan saya sendiri ya saya cukup dekat dengan Jordy, saya sering apa ya, ya kalau jeda saya itu sering ke kantin ngopi makan ya sering juga sih dibayari dia, ya tahu sendiri kan mas kalau anak kos-kosan/anak rantau kadang-kadang uangnya sering mepet, ya gitulah.” Peneliti : “Lalu begini mas Iskandar terkait aktivitas di kampus terkhusunya itu untuk kuliah mas, dalam kuliah pagi itu gimana mas? Beliau itu dalam mengikuti mata perkuliahan selama berlangsung pada kuliah pagi hari itu bisa diberikan penjelasan mas?” Iskandar : “Kalau kuliah pagi Jordy ini ya sering terlambat sih mas, ya kadang titip absen juga tapi kalau masuk ya paling duduk di belakang. Ya ngantuk, kadang tidur kadang maen game ya seperti itulah mas.” Peneliti : “Berarti kalau dia berangkat bisa dipastikan ngantukngantukan gitu mas? Atau gimana? Iskandar : “Ya seperti itu mas,” Peneliti : “Lalu begini mas Iskandar, mas Jordy ini apakah tergolong mahasiswa yang aktif di dalam bidang keorganisasian yang ada di kampus anda mas?” Iskandar :”Kalau dulu sih aktif ya mas ya, ya saya dulu juga sering bareng dia ikut organisasi, tapi kalau sekarang saya kurang tahu mas tentang masalah organisasi, soalnya kalau ketemu dia ngobrolnya masalah game, masalah bola, ya kapan maen futsal, soalnya kami juga sering maen futsal bareng.” Dari pernyataan kedua informan di atas dapat disimpulkan bahwa Jordy memiliki pribadi yang menarik di lingkungan kos maupun di lingkungan kampus. f. Ciri-ciri kepribadian Jordy adalah pribadi yang optimistis serta jujur. Optimistis tersebut dapat dibuktikan dari perjalanannya kuliah yang sempat gagal lalu mau bangkit dengan penuh rasa percaya diri. Kejujurannya yang mau mengungkapkan semua riwayat kehidupannya dari sejak ia sempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34

gagal hingga sekarang ia hampir menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa.

B. Subjek II 1. Sejarah Kehidupan Subjek II Subjek kedua kali ini adalah lulusan dari SMK di Lampung. Setelah lulus dari SMK subjek mendapat arahan dari orangtuanya untuk melanjutkan kursus sebagai montir, akan tetapi subjek menolaknya karena tidak sesuai dengan minat dirinya. Karena tekadnya yang kuat untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, akhirnya subjek mendapat brosur dari salah satu Universitas di Jogja. Kedua orangtua selanjutnya merestui keinginan subjek untuk kuliah dan tinggal di Jogja.Pada kasus kedua kali ini, subjek tergolong dalam mahasiswa yang pola tidurnya tidak normal lantaran aktivitas dan kegiatan di kampus yang terlalu padat hingga menuntut subjek untuk istirahat tidak teratur. 2. Analisis Data Subjek II a. Latar belakang kehidupan keluarga Keluarga Albi adalah keluarga yang memberikan kebebasan bagi anak-anaknya dalam mengambil keputusan. Berikut kutipan ungkapan langsung dari Albi pada wawancara tidak terstruktur ini: :“Bisa diceritakan mas latar belakangkeluarga mas Albi itu bagaimana mas?” Albi (Subjek kedua):”Begini mas, saya anak terakhir dari empat bersaudara, sedangkan kedua orangtua saya hanya tamatan SD. Maka dari itu saya memiliki cita-cita untuk menjunjung tinggi derajat keluarga saya, dengan cara saya kuliah di Jogja untuk memperoleh gelar sarjana nantinya. Pastinya itu didukung dari keluarga terkhusus dari kedua orangtua.” Semangat yang digambarkan oleh sosok Albi adalah pribadi Peneliti

yang memiliki tekad yang kuat, hal tersebut dapat dibuktikan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35

ungkapan di atas bahwa ia ingin menjunjung tinggi derajat keluarganya. Latar belakang keluarga yang bukan tergolong dari keluarga yang berpendidikan tinggi, namun Albi ingin membuat suatu perubahan bagi keluarganya. Ia berani tampil beda dengan teman-teman di lingkungan tempat asalnya untuk merantau ke Jogja guna menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Faktor pendukung dari kedua orangtuanya yang mampu mewujudkan pilihan yang Albi pilih adalah bentuk apresiasi moril dari keluarga meskipun keluarganya tidak tergolong dari keluarga yang berpendidikan tinggi. b. Lingkungan fisik, sosio-ekonomi dan sosial kultural Lingkungan tempat tinggal subjek saat di Lampung mayoritas tergolong dalam masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Pada umumnya

setelah

selesai

menempuh

studi

di

SMA/Sederajat

masyarakat lebih memilih untuk melanjutkan bertani daripada melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tempat asal subjek merupakan daerah yang penduduknya dari pendatang atau transmigran. Hal tersebut dikuatkan dengan kedua orangtua subjek yang berasal dari Kebumen, Jawa Tengah yang melakukan transmigrasi ke Lampung. c. Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan Riwayat subjek dari sejak lahir hingga dewasa sekarang, subjek tidak pernah mengalami gangguan penyakit yang kronis. Subjek adalah pribadi yang gemar berolah raga. Aktivitas yang subjek lakukan di lingkungan kampus juga menuntut subjek untuk mengikuti kegiatan UKM beladiri yang bersifat wajib bagi mahasiswa baru dan hingga sekarang masih ditekuni oleh subjek. d. Perkembangan kognitif Perkembangan kognitif subjek cukup baik. Hal tersebut dibuktikan dari track record subjek yang belum pernah tinggal kelas semenjak sekolah, dan hingga saat ini subjek kuliah tidak pernah mengalami kesulitan dalam mengikuti mata kuliah. Subjek tergolong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36

pribadi yang memiliki perkembangan kognitif yang menonjol, didukung dari menentukan pilihan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu kuliah di Jogja, karena pada umumnya lingkungan tempat asal subjek setelah lulus dari SMA/sederajat langsung melanjutkan bertani dan tidak banyak untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. e. Perkembangan sosial dan status sosial sekarang ini Perkembangan sosial subjek bisa dikatakan cukup baik dan menarik. Subjek merupakan tipe pribadi yang cukup mudah membangun relasi dengan teman-teman di lingkungan tempat tinggalnya sekarang. Subjek juga tidak pernah terlibat dalam pelanggaran norma yang berlaku di lingkungannya. Di bawah ini merupakan wawancara tidak terstruktur dengan teman kampus subjek yang menunjukan bahwa Albi kurang kondusif dalam mengikuti mata perkuliahan di pagi hari. Berikut kutipan wawancaranya: Bram : “Kalau Albi mas ya, sejauh yang saya tahu ketika di kampus dia itu ya tergolong mahasiswa yang aktif sebenarnya.” Peneliti : “Aktifnya itu dalam gimana mas? Bisa disimpulkan mas? :“Jadi aktifnya itu dalam arti, dia setahu saya mas ya dia itu ikut beberapa kelembagaan yang saya tahu itu yang pertama itu mengikuti beladiri mas, sama kemudian yang kedua keagamaan, yaitu jadi kemudian kan di kelembagaan itu ya dia tergolong juga aktif setahu saya, ya mas juga tahu sendiri kalau di kelembagaan kan banyak kegiatan seperti itu mas, aktifitasnya padat.” Peneliti :“Baik begini mas Bram, mengenai aktivitas di kampusnya pada kuliah pagi itu bagaimana mas? Bisa mas Bram jelaskan lebih rinci?” Bram :“Ya ini setahu saya mas ya, istilahnya apa yang saya lihat dari Albi, kalau di aktifitas di kuliah pagi Albiya itu tadi mas, nggak tahu mungkin karena waktunya Bram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37

banyak di kelembagaan, jadi pagi itu mas sering telat, sering telat itu kalau digambarkan sering mengejar jam itu lho mas, kalau misalnya jam tujuh (07.00) Nah, kebetulan kalau dosennya ada yang misalnya lebih luwes gitu, dia bisa masuk cuman ada beberapa, tapi ada beberapa dosen yang dia disiplin soal waktu nah, dia (Albi) tidak boleh masuk begitu, itu sempet beberapa kali saya dapati seperti itu soal ya kaya terlambat itu, sering terlambatlah, nah kalau untuk ketika di kelas.” Peneliti :“Dalam mata perkuliahan gimana mas? Bisa digambarkan mas?” Bram :“Ya kalau untuk di kelas ituya terlihat kurang semangat mas,lemes gitu lho. Maksudnya kurang semangat, kalau yang terlihat yang bisa saya ceritkan misalnya tangannya itu menyangga kepalanya gitu mas,kemudian ya sesekali ngantuk terpejam matanya gitu mas, jadi kurang semangatlah intinya kurang semangat ya seperti tertidur-tidur, karena mungkin karena ya kurang tahu mungkin aktif di kelembagaan atau seperti apa, yang jelas setahu saya dan sempet saya lihat ya seperti itu kalau Albi di kelas pagi.” Dalam wawancara tidak terstruktur di atas antara peneliti dengan Bram (informan subjek Albi) dapat menjelaskan bagaimana Albi menemui kendala dalam aktivitas akademiknya terutama dalam mengikuti mata perkuliahan pagi akibat terlalu padat partisipasinya mengikuti organisasi di kampus. f. Ciri-ciri kepribadian Albi memiliki kepribadian yang baik. Dalam lingkungan tempat tinggalnya ia dikenal sebagai sosok yang ringan tangan dalam segala hal, misalnya di lingkungan tempat tinggal sekarang ia selalu ikut berpartisipasi dalam bersih-bersih rumah kos, sebagai pribadi yang loyal Albi selalu menyempatkan waktu untuk bergaul dengan lingkungan kos meskipun ia tergolong mahasiswa yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38

aktivitas padat. Berikut kutipan ungkapan langsung dari teman kos subjek pada wawancara tidak terstruktur di bawah ini: Peneliti

:“Gimana sih mas, mas Albi itu orangnya kalau di lingkungan kos-kosan ini?”

Anjas

:“Orangya itu jarang kelihatan mas kalau di pagi hari, kalau saya bangun aja dia udah berangkat kuliah, paling ketemu sama dia itu malem hari, pas lagi nongkrong di angkringan di depan kos-kosan.”

Pernyataan singkat informan di atas dapat menjelaskan bagaimana regulasi keseharian subjek kedua kali ini. Meskipun tergolong dalam mahasiswa yang mempunyai kegiatan padat, ia tetap menyempatkan untuk bersosialisasi di lingkungan tempat tinggalnya.

C. Subjek III 1. Sejarah Kehidupan Subjek III Subjek penelitian ketiga berikut ini adalah mahasiswa yang dikenal sebagai mahasiswa yang sering begadang dengan aktivitas dunia malam. Sebagai mahasiswa semester sepuluh di perguruan tinggi di Jogja, Daniel sangat mengerti hiruk pikuk dan keadaan di kota Jogja khususnya di tempat-tempat hiburan malam. Tidak sedikit mahasiswa di Jogja yang tergiur dalam pengaruh dunia malam dan akibatnya mempengaruhi kegiatan pada perkuliahan, salah satunya subjek berikut yang memiliki nama samaran Daniel. Jakarta adalah tempat asal subjek . Semenjak ia mempunyai kebiasaan untuk dugem dan terbawa sampai ke Jogja, menurutnya hal tersebut sudah terbentuk sejak ia masih SMA. Daniel mengakui bahwa ia salah di dalam pergaulan sehingga menyebabkan pola tidurnya yang salah tersebut sampai membentuk suatu kebiasaan buruk. 2. Analisis Data Subjek III a. Latar belakang kehidupan keluarga Hubungan keluarga Daniel jika peneliti tangkap yaitu kurang harmonis, hal tersebut dapat ditegaskan dengan aktifitas orangtua yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39

lebih cenderung dengan pekerjaan. Berikut ungkapan wawancara tidak terstruktur antara peneliti dengan subjek : Peneliti

Daniel

:“Selamat malam mas Daniel, gini mas ini bisa diceritakan mas, latar belakang keluarga mas Daniel itu gimana mas?” :“Eee... latar belakang ya mas ya, jadinya saya itu anak kedua dari dua bersaudara jadinya saya punya kakak, itu perempuan, terus ya saya tinggal di Jakarta. Ibu sama bapak saya itu ya lulusan SMA tapi mereka punya usaha dan ya kalau saya bilang sih mas, ya ibu sama bapak saya ya lebih fokus ke arah usahanya gitu lho mas, jadinya saya cuma yaudah disuruh sekolah terus disuruh kuliah, mangkanya saya berpikiran paling besok saya nerusin usaha keluarga saya sih mas, gitu doang sih mas.”

Dari ungkapan wawancara tidak terstruktur di atas menunjukan bahwa pola asuh orang tua yang kurang memperhatikan anak sangat terlihat jelas. Hal tersebut menurut peneliti yang dapat memicu subjek ketiga ini menjadi tak terarah/pola tidur yang tidak normal. b. Lingkungan fisik, sosio-ekonomi dan sosial kultural Lingkungan daerah Daniel termasuk golongan menengah ke atas dalam hal ekonomi saat ia tinggal di Jakarta, dan selama ini di Jogja ia menempati rumah kos ekslusif di daerah Seturan,Yogyakarta. Mayoritas yang tingal di rumah kos tersebut tergolong dari kalangan atas. Lingkungan rumah kos tersebut dihuni dari beberapa etnis, etnis tinghoa dan suku jawa mendominasi di rumah kos tersebut. c. Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan Daniel pernah mengalami beberapa gejala penyakit sewaktu ia tinggal di Jogja. Berikut wawancara tidak terstruktur dengan subjek terkait: Peneliti :“Bisa diceritakan mas Daniel, riwayat kesehatan mas Daniel selama ini gimana mas? Apakah pernah punya penyakit yang kronis atau gimana mas? Bisa diceritakan mas Daniel?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40

Daniel :“Penyakit yang kronis ya mas ya, cuma pernah dulu sih mas pas awal-awal, e... awal-awal kuliah itu sekitar semester tigaan, itu tu saya sempat kena hepatitis tapi itu cuman gejala doang sih mas, tapi belum ke arah penyakitnya tapi dah sempet masuk Rumah Sakit beberapa minggu opname, terus sempet juga baru kayaknya sih baru tahun kemaren sih mas baru sempet opname garagara DBD, mungkin kalau gejala penyakit yang kronis itu jarang sih mas tapi yang sebagian besar sih saya sering ngalamain misalnya masuk angin, meriang, capekkecapekan gitu sih mas.” Peneliti :“Baik mas Daniel, tapi selebihnya tidak pernah mas Daniel ngonsumsi obat-obatan gitu gimana mas?belum pernah ya mas ya?” Daniel :“Kalau buat ngonsumsi obat-obatan secara khusus karena ada sakit itu nggak ada sama sekali mas, ya ratarata nggak pernah sih mas, gitu doang sih.” Sampai saat peneliti mewawancarai dan bertemu secara langsung dengan subjek tersebut, ia terlihat letih dan kurang bergairah. Hal tersebut dapat didasarkan dari ungkapan Daniel terkait sering merasa kecapekan atau lesu. d. Perkembangan kognitif Perkembangan kognitif Daniel sebenarnya tergolong dalam orang yang mempunyai kapabilitas dalam persaingan antara temanteman di perkuliahannya, namun dilihat dari wawancara terstruktur dengan subjek tersebut, ia selalu menekankan bahwa mempunyai kendala dalam bangun pagi, akibatnya ia tidak bisa mendapatkan semua materi dalam perkuliahan. Berdasarkan umurnya yang sekarang sudah menginjak 23 tahun dan menyandang sebagai mahasiswa semester sepuluh, Daniel tergolong remaja yang normal dalam mengikuti perkembangan tahap-tahap kognitif remaja pada umumnya. e. Perkembangan sosial dan status sosial sekarang ini Di bawah ini merupakan wawancara tidak terstruktur dengan teman kos subjek yang menunjukan bahwa Daniel memang kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41

tertarik untuk ikut berpartisipasi di lingkungan tempat tinggalnya. Berikut kutipan wawancaranya: Peneliti :“Tapi kalau untuk di lingkungan sekitar kos gitu, sering anu mas ibaratnya kalau ada bersih-bersih gotong royong gitu dia suka ikut gitu mas atau ikut aktif terlibat gitu mas?” Rendi :“Kalau untuk bersih-bersih itu tidak mas, itu saya ya sama anak-anak(teman kos) di kos ini juga ada beberapa, cuman kalau untuk Daniel tidak.” Peneliti : “Jarang ya mas ya?” Rendi :“Bukan jarang mas, bahkan tidak sama sekali mas.” Di bawah ini merupakan wawancara tidak terstruktur dengan teman kampus subjek yang menunjukan bahwa Daniel kurang kondusif dalam mengikuti mata perkuliahan di pagi hari. Berikut kutipan wawancaranya: :“Kalau Daniel itu nganu mas, dia itu jarang masuk kelas mas,masuk kelas itu ming ngantukan lha ra ngantukan piye mas nek dugem terus kok mben mbengi kok, dadine ning kelas ming ngantuk ngono kae ngertingerti ming turu. Seko kuliah pun ming titip absen tok, yo temen-temene podo males to mas, paling nggak kaya gitu mas kesehariane si Daniel.” :”Kalau Daniel itu begini mas, dia itu jarang masuk kelas mas, masuk kelas itu hanya ngantuk, nggak ngantuk gimana mas kalau setiap malam dugem, jadinya di kelas cuma ngantuk gitu, tiba-tiba jadi tidur. Kuliah pun hanya titip absen, ya teman-teman pada malem mas, paling nggak seperti itu kesehariannya si Daniel.” Peneliti :“Tapi kalau kesehariannya berangkat kuliah itu setiap hari berangkat nggak mas? Bisa dikatakan seperti itu kalau kuliah pagi misalnya mas?” Erik :“Wah nek pagi nggak mungkin dia bisa berangkat mas, lha wong itu to ngerti dewe to dugem jam piro pulangnya? Sampek kampus paling ngantuk, malah ra pernah kuliah esuk!” :”Wah kalau pagi tidak mungkin dia bisa berangkat mas, tahu sendirikan dugem itu pulangnya jam berapa? Erik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42

Sampai kampus pasti ngantuk, malah nggak pernah kuliah pagi!” Statment yang di berikan oleh teman kampus Daniel yang bernama Erik dapat di ketahui bahwa subjek ketiga kali ini telah mempunyai label sebagai mahasiswa yang sangat tidak produktif dalam perkuliahan di pagi hari. f. Ciri-ciri kepribadian Daniel merupakan pribadi yang dikenal baik di mata lingkungan kos, teman kos yang segan terhadap Daniel karena sikapnya yang srawung atau suka bergaul dengan lingkungan meskipun saling mempunyai kesibukan masing-masing. Rendi :“Kalau Daniel itu sepengetahuan saya itu baik mas orangnya, juga srawung, srawung itu seperti dengan teman itu baik, juga sering ngobrol-ngobrol tidak diam saja. grapyak, sering kumpul juga tapi yaitu mas kalau malem itu sering pulangnya, ya nggak malem itu pagi dan dalam keadaan mabuk, setahu saya itu ya habis dugem, tapi kalau untuk orangnya ya baik.” D. Ritme Sirkadian Subjek I, Subjek II, dan Subjek III 1. Cahaya (Siang Malam) Secara alamiah manusia beraktivitas pada siang hari atau pagi hari dan istirahat pada malam hari, begitupula dengan kegiatan mahasiswa dalam perkuliahan di kampus. Beberapa mahasiswa tertentu yang tidak dapat memanajemen waktu dengan baik ataupun pola tidurnya yang tidak normal berdampak pada kacaunya jam kuliah pada pagi hari dan aktivitas keseharian menjadi tidak teratur bila dibandingkan dengan aktivitas mahasiswa pada umumnya, yaitu beraktivitas pada pagi hari atau siang hari dan memanfaatkan waktu pada malam hari untuk istirahat guna mempersiapkan aktivitas di keesokan hari. Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga subjek mahasiswa, telah ditemukan pengalaman yang serupa mengenai kendala dalam mengelola ritme sirkadian mereka, misalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43

dalam bangun pagi atau aktivitas di pagi hari. Berikut kutipan wawancara tidak terstruktur dengan ketiga subjek: Jordy:“Ya kalau untuk hambatan kalau misalnya ke kampus atau ada mata kuliah yang di pagi hari karena saya tidur mungkin terlalu sering larut malam, jadi tekadang saya sering terlambat untuk datang ke kampus atau bahkan bisa saja saya malah tidak masuk kampus atau titip absen ke teman.” (JD-1-b) Albi:“Kalau itu, jika kuliah pagi saya itu kadang-kadang bangun kesiangan dan akhirnya terlambat masuk kuliah.” (AB-1-b) Daniel :“Eee sebenernya banyak ya mas ya, tapi kalo misalnya yang paling intinya karenakan saya juga masih mahasiswa, jadinya satu masalah banget yang, ya bagi saya itu masalah berat banget itu contohnya itu ya kalo kuliah pagi itu mas, itu sumpah ya males banget mas, jadinya saya mulai tidur aja tu ya namanyakan ya jujur ya mas ya saya tu sering dugem, ya jadinya ketika saya pulang aja udah jam empat (04.00) nyampe kos, terus tidur aja sekitar jam enam (06.00) ya buat kuliah misalnya jam delapan (08.00) pagi itu tu udah nggak bisa bangun mas, posisinya juga nggak sadar atau gimanakan, jadinya baru bangun jam duabelas (12.00) jam satu (13.00) gitu mas dan kadang-kadang bangunnya sore gitu lho mas. Ya masalah utamanya cuman satu mas, ya nggak bisa kuliah pagi ya jadinya absen mulu gitu lho mas, gitu doang sih mas kalau masalah intinya.” (DN-1-b) Berdasarkan pernyataan dari ketiga subjek di atas bahwa mereka memiliki masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teratur. “Terlalu sering mengurangi tidur atau waktu tidur yang tidak stabil dan tidak ada jadwal rutin yang ditentukan untuk tidur” (Rafknowlodge, 2004). 2. Temperatur Dalam satu kali rotasi bumi berputar pada porosnya selama 24 jam, tubuh manusia mengalami fluktuasi berupa temperatur, kemampuan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44

bangun, aktivitas lambung, denyut jantung, tekanan darah dan kadar hormon, dikenal sebagai irama sirkadian. Selama tubuh manusia sedang mengalami fluktuasi pada temperatur, suhu tubuh tersebut mempengaruhi kinerja aktivitas yang sedang dilakukan manusia.‘Umumnya semua fungsi tubuh meningkat pada waktu pagi hari, mulai melemah pada siang hari dan menurun pada malam hari untuk pemulihan pembaruan. Fenomena ini disebut dengan irama sirkadian” (Monk & Folkard, 1997). Secara teori telah dijelaskan oleh pakar bahwa tubuh mempunyai regulasi dalam 24jam, apabila tubuh tidak berjalan sesuai dengan regulasi normal maka akan mempengaruhi kinerja pada fungsi fisiologis tubuh, misalnya pada aspek temperatur (suhu tubuh). Berdasarkan hasil wawancara kepada ketiga subjek bahwa dampak dari regulasi tubuh yang tidak normal dapat mengakibatkan melemahnya fungsi kinerja pada tubuh. Berikut kutipan wawancara tidak terstruktur kepada masing-masing subjek: Jordy :“Ya terganggu sih mas, ya sebagai contohnya seperti kalau dalam kegiatan belajar mengajar di kampus itu terkadang sering hilang fokus, yang kedua juga e... secara tidak langsung kita misalnya ngobrol atau misalnya ngerjain tugas di kampus itu juga kadangan tu tergganggu karena ngantuk atau gimana jadinya bisa jadi tugas atau dalam kegiatan belajar mengajar itu jadinya tidak kondusif gitu lho mas, jadi ya hilang fokus, terus e... bisa dibilang itu tugas-tugas kadangan ya terbengkalai atau semacamnya.” (JD-2-a) Albi

:“Ooo saya rasa itu terganggu mas, saya akui akhir-akhir ini saya itu kurang fokus dalam menerima mata perkuliahan mas.” (AL-2-a)

Daniel :“Ditanya kaya gitu ya mas ya, jujur ya e... kalo saya sih mas jujur tu nggak terganggu, maksudnya tu ya kalau misalnya pas kuliah baru terganggu gitu lho mas masalahnya kan udah nggak tidur gitukan atau nggak saya cuman dateng ke kampus tu cuman buat absen doang, apa tidur pas di pelajaran kampus gitukan, ya itu pasti terganggu banget mas, tapi kalau misalnya buat malemnya saya hidup lagi gitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45

lho mas buat main sama temen atau apa, jadinya ya ketika emang kalau misalnya pas siangnya bangun tidur aja udah jam segitu, jam-jam satuan (13.00) atau gimana jam-jam duabelasan (12.00) ya terganggu banget mas terganggu banget, sumpah terganggu banget, tapi ketika udah ditambah tidur lagi nantinya atau gimana ya ketika malem saya hidup lagi gitu lho mas, jadi kaya seolah-olah kaya kalonglah gitu lho mas, gitu aja sih mas.” (DN-2-a) Leproult dkk (1998) mengatakan bahwa “kekurangan tidur yang kronis dapat mengakibatkan hormon stres kortisol, yang dapat merusak atau menganggu sel-sel otak yang dibutuhkan untuk pembelajaran dan ingatan. Selain itu, sel-sel otak yang baru dapat gagal berkembang atau dapat juga tumbuh secara abnormal”. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada dasarnya konsekuensi dari pola tidur yang tidak normal pada mahasiswa tertentu dapat mengakibatkan tergganggunya pada tahap perkembangan kognitif.

3. Aktivitas Sosial Sosial yang dimaksud adalah sikap seorang remaja dewasa yang menyandang status sebagai mahasiswa yang memiliki inisiatif untuk membina, berpartisipasi atau membangun lingkungan sekitar terutama di lingkup kampus. Menurut Langeveld (dalam Ahmadi & Sholeh, 1991: 90) “ciri-ciri kedewasaan seseorang remaja salah satunya adalah memiliki sifatsifat yang konstruktif terhadap masyarakat dimana ia berada”. Berikut kutipan wawancara dengan ketiga subjek: Jordy (nama samaran) :“Kalo untuk di kampus ya lumayan aktif ya, karena soalnya saya ngikutin masuk dalam keanggotaan himpunan dan saya mengikuti 2 UKM kalo untuk di kampus.” (JD-3-a) Albi (nama samaran) :“Cukup aktif mas, di kampus saja saya itu mengikuti 2 UKM dan 1 Kelembagaan.”(AL3a) Daniel (nama samaran) :“Kalo di tempat tinggal itu saya juga kurang, tapi kalo di kampus saya lumayan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46

aktif sih mas kayak misalnya ngikuti kegiatan kaya misalnya acara penerimaan mahasiswa baru ataupun kaya ada apa event-event gitu mas, biasanyakan dari Fakultas kadang ada ngadain acara apa gitukan, jadinya saya sering dipilih sama temen-temen dipilih jadi panitia misalnya jadi perkap atau gimana gitu mas.” (DN-3a) Menurut (Gunarsa, 2001)“tugas-tugas perkembangan seorang remaja salah satunya yaitu memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma, nilai pribadi yang tadinya menjadi norma dalam melakukan sesuatu tindakan bergeser ke arah penyesuaian terhadap norma di luar dirinya, baik yang berhubungan dengan nilai sosial ataupun nilai moral”. Nilai pribadi adakalanya harus disesuaikan dengan nilai-nilai umum (positif) yang berlaku di lingkungannya. Sesuai dengan status sebagai mahasiswa yang disandang oleh ketigas subjek di atas, mereka telah melakukan penyesuaian dengan lingkungan sosial mereka di kampus. Dengan ikut berpartisipasi di dalam suatu kegiatan kemahasiswaan maupun kelembagaan yang berada di kampus berarti mereka telah sesuai dengan tahap perkembangan sebagai seorang remaja yang dewasa. “Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yang usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi perkembangan pada usia mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup” (Yusuf, 2012: 27).

4. Rutinitas Rutinitas berasal dari kata rutin yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia rutin memiliki pengertian prosedur yang teratur dan tidak berubah-ubah. Selain itu rutin biasanya dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan. Rutinitas yang dimaksud adalah kegiatan maupun aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47

yang dilakukan oleh masing-masing subjek setiap harinya. Berikut wawancara tidak terstruktur dengan ketiga subjek yang merujuk pada penyebab pola tidur mereka menjadi tidak normal: Albi :“Nah, di sini mas, di sini itu karena di kampus saya itu, gimana ya, kebijakan kampus salah satunya mewajibkan mahasiswanya itu untuk aktif dalam organisasi UKM ataupun Kelembagaan, dan juga mata perkuliahan yang sangat padat mas.” (AB-4-b) Pernyataan subjek di atas dapat diperkuat dengan ungkapan subjek pada kutipan wawancara berikut: :“Begini mas, pada awalnya saya datang ke Jogja itu pola tidur saya itu ya bagus mas, jam sepuluh itu (22.00) sudah tidur. Setelah memasuki masa perkuliahan, baru saya merasakan pola tidur yang tidak sangat teratur, ya dikarenakan jadwal perkuliahan itu sangat padat, yang dimulai dari pagi, paginya itu jam delapan (08.00) sampai jam tiga (15.00) sorean mas. Nah, setelah itu karena saya mengikuti UKM salah satunya UKM beladiri, saya mengikutinya dari jam empat (16.00) sampai jam enam (18.00). Nah selepas itu masih satu lagi kegiatan yaitu kelembagaan, biasanya kelembagaan itu dilakukan rapat, nah rapat ini yang memakan waktu mas.” (AB-4-c) Peneliti :“Bagaimana mas?” Albi :“Rapatnya ini dari jam setengah delapan malam (19.30) sampai jam sepuluh (22.00) bahkan larut mas, bisa sampai jam duabelas malam (24.00) nah, di luar itu saya mengikuti UKM lagi mas, itu UKM keagamaan. Biasanya UKM ini dilakukan ketika hari senin sampai hari kamis. Dilakukan tetap sama di sore hari yaitu selepas adzan dzuhur (12.00) sampai adzan magrib (18.00). Setelah itu pulang dan tetap nongkrong sama teman-teman untuk bercengkerama agar hubungan pertemanan kita tetap harmonis, itu yang paling utama mas.” (AB-4-c) Berdasarkan pernyataan subjek Albi di atas telah dijabarkan bahwa Albi

rutinitas keseharian yang padat serta waktu istirahat yang kurang membuat pola tidur yang tidak normal. Pada awalnya sebelum sampai di Jogja, pola tidurnya baik-baik saja akan tetapi setelah ia sampai di Jogja dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48

menyandang status sebagai mahasiswa menuntutnya untuk memiliki rutinitas yang sedemikian padat sehingga berdampak pada berubahnya pola tidur menjadi tidak normal. Setiap manusia adalah unik, berbeda pengalaman antara subjek yang satu dengan subjek yang lain. Berikut wawancaara tidak terstruktur antara peneliti dengan subjek: Jordy :“Ya kalau itu karena mungkin ada faktor-faktor sih mas mengakibatkan itu seperti, ya seperti ya sering main game larut malam maupun nongkrong seperti itu.” (JD-4-b) Pernyataan Jordy di atas dapat diperkuat dengan ungkapannya di bawah ini : Jordy :“Ya mungkin karena satu, dari dulu mungkin karena kebiasaan dulu e... hobi maen game begitu dan dengan fasilitas yang mendukung seperti sekarang ini kan jadi lebih enak gitu lho bisa maen gamenya, kadang sampek lupa waktu terus terlebih lagi juga karena dulu em... saya di Palembang kan biasa tinggal di mess dan biasa kan ngumpul gitu lho, ngumpul sama anak-anak mess yang kadangan ngobrol dimana dan masih terkadang tu masih terbawa sampai ke sini (Jogja) begitu mendapat teman-teman baru yang teman-teman baru itu hobi nongkrong jadinya secara tidak langsung saya masih terbawa sama kebiasaan saya di Palembang untuk ya sekedar nongkrong ngobrol sama teman-teman baru, karena saya sih hobi e... bukan hobi ya karena kebiasaan lebih tepatnya karena kebiasaan dari dulu selama saya di Palembang tu istilahnya e.. nongkrong apa ngobrol sama anak-anak asrama dan temen-temen yang lain kayak begitu jadi ya sulit untuk menghilangkan kebiasaan itu mas, jadi ya kalo misalnya nongkrongkan juga kadangkan sering lupa waktu gitu jadi ya, paling ya sudah nongkrong apa maen game ya itu saya kadangkan bisa lupa waktu dan bisa keterusan sampai nggak tidur.” (JD-4-c) Peneliti :“Mas tolong bisa dijelaskan lagi, gamenya itu seperti apa atau dalam bentuk smartphone atau handphone yang mas miliki atau game dari komputer, bisa dikasih contohnya mas?” Jordy :“Saya sih lebih sering maen game di smartphone ya, soalnya di komputer nggak terlalu seneng soalnya kalo smartphonekan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49

bisa e... kita mainin di mana-mana aja gitu, kalo misalnya lagi pengen ya main tinggal kita main jadi saya lebih sering main di smartphone.” (JD-4-c) Pernyataan yang diungkapkan subjek Jordy di atas menegaskan bahwa aktivitas berkumpul dengan lingkup sekitar yang ia lakukan menunjukan sebagai suatu rutinitas.

Kebiasaannya sebagai konsumen

game khusunya game pada smartphone yang ia miliki juga sebagai suatu rutinitas dikala ia sedang berkumpul dengan teman-temannya maupun dikala Jordy sedang berada dimanapun tempatnya, jika ia ingin bermain maka ia tinggal memainkan game tersebut. Hal tersebut dapat mengidentifikasi bahwa subjek yang bersangkutan menjadi begadang lantaran seringnya bermain game dengan didukung fasilitas yang memadai serta praktis. Waktu atau jadwal bermain game pada smartphone yang subjek miliki tanpa mengukur durasi berdampak pada diri subjek sendiri yang mengakibatkan dirinya menjadi kacau saat ada perkuliahan pagi karena terlalu larut dalam euforia game tersebut. Sejatinya setiap orang berhak memperoleh hiburan sebagai penghilang stres, namun jika terlalu sering dan belarut-larut maka akan berdampak buruk pada dirinya sendiri. Dalam satu hari setiap orang pasti mempunyai kegiatan maupun aktivitas yang beragam, diantaranya mahasiswa yang dituntut untuk mengemban ilmu pada perkuliahan dan adapula mahasiswa yang kurang sadar akan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa. Pada subjek ketiga kali ini, peneliti menemukan aktivitas mahasiswa yang mana aktivitas yang ia lakukan dalam kesehariannya menyimpang dan berbeda pada mahasiswa umumnya. Daniel mempunyai rutinitas pada malam hari yang sudah menjadi habit (kebiasaan) sehingga peran sebagai seorang mahasiswa kurang nampak pada subjek satu ini. Berikut kutipan wawancara tidak tersruktur antara peneliti dengan subjek : Daniel

:“Ya mungkin apa ya mas ya, pergaulan sih mas gitu lho mas. Pergaulan jadinya ya karena saya emang udah dari SMA udah masuk maksudnya ya dari SMA juga ya namanya mas juga tahukan kita, saya SMA di Jakarta gitu lho mas jadinya saya sudah ya udah kenal namanya dugem itu sejak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50

dari SMA terus ketika saya sudah kuliah itu temen-temen saya juga pada sukanya dugem dan juga kebetulan lingkungan Jogja itu emang dengan anak muda yang emang pada suka ya namanya anak muda juga suka have fun atau gimana gitukan mas, jadinya ya saya ikut ke arah sana gitu mas setiap malem dugem atau gimana, ya saya juga ngikutin kebiasaan saya gitu lho mas dan malahan juga jadinya kaya pola hidup saya sih mas maksudnya pola hidup saya ya saya lebih suka dugem gitu lho mas, terus apa lagi ya mas e.. ya saya jadinya kaya gitu ya cuman gitu doang sih mas, intinya ya jadi kebiasaan dari SMA terus sampai kuliah ya gara-gara terus pergaulan sama tementemen ya jadinya saya juga suka dugem gitu aja sih mas.” (DN-4-b) Pernyataan subjek di atas dapat diperkuat dengan ungkapan subjek pada kutipan wawancara berikut: Daniel

:“Kalau dulukan pas SMA kan cuma sesekali doang, karena pertama itu pasti pergaulan mas, pergaulan kitakan jadikan dulu waktu SMA tu saya masih normal gitu lho mas, paling cuma sesekali doang buat tidurnya yang sampe pagi atau gimanabuat begadang itu cuma sesekali doang, tapi ketika kuliah saya kan udah ngekos tu mas, ngekos jauh dari orangtua secara otomatiskan orangtua gak bisa ngontrol saya, ya jadinya suka-suka saya gitu lho mas, jadinya saya mulai sampai kenal temen-temen dari sini juga dari Jogja juga. Ketika saya kenal dugem apa-apa ya... gini aja mas ya saya contohin ya, e.. saya aja itu start aja jam dua belas (24.00) malem tu kesehariannya, jadinya saya dugem itu diajakin temen-temen jam dua belas (24.00) ataupun jam sebelas (23.00) diajakin pergi buat nongkrong pertamanya gitu, alesannya sih nongkrong buat ngobrol-ngobrol atau apa, tapi tiba-tiba nyampe ke tempat dugem gitu mas, sampe ke tempat dugem dan masnya mungkin tahu sendirikan tempat dugem itu udah selesainya udah jam tiga (03.00) atau jam (04.00) dan kita itu udah nyampe ke kos aja jam lima (05.00) kadang sesudah dugem makan dulu atau gimana, nongkrong dulu lagi nyampe kos aja udah jam lima (05.00) jam enam (06.00) terus mau kuliah lagi udah males mas, pastikan kalau namanya udah capekkan molor gitukan tidur, yaudah nggak karuan, ya itu sih mas cuma ya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51

Peneliti

Daniel

sampai di situ doang sih kalau misalnya emang kalau misalnya e... saya jadiya kaya gitu ya, ya mungkin intinya cuma gara-gara kebiasaan sih mas, gara-gara emang pergaulan saya yang ke arah sana dan juga saya juga sampainya bisa kaya gitu juga sudah jadi kebiasaan saya buat dugem, buat tidur pagi gitu lho mas, jadinya intinya cuma simpel sih mas saya itu paling males buat kuliah pagi gitu lho mas, gara-gara emang udah ya kebiasaan tidur malem dan juga bangun e.. bukan tidur malem sih tidur pagi malahan, tidurnya udah jam lima (05.00) jam enam (06.00) buat kuliah jam delapan (08.00) nggak bisa bangun lagi mas, cuma ya cuma bisa melek aja paling udah jam sebelas (11.00) atau jam dua belas (12.00) ya cuman itu doang sih mas.” (DN-4-c) :“Kalau boleh tahu mas, saya telisik lebih dalam, mas Daniel ini bisa dikatakan setiap hari mas kegiatan mas Daniel ini yang nocturnal bisa dikatakan mas Daniel itu aktivitasnya di malam hari, bisa dikatakan kebanyakan di malam hari ya mas, apakah itu berjalan setiap hari mas? Bisa diceritakan mas?” :“Jadi gini ya mas, e... kalau pertama gitukan nggak mungkinkan namanya kita dugem setiap hari gitu mas, lagipulakan uangnya juga nggak cukup gitu lho mas, paling itu e.. paling ini sebagian besar itu rata-rata itu saya tu dugem tu bisa satu minggu tu bisa tiga kali atau empat kali. Nah, sisanya itu saya nongkrong gitu lho mas. Nah, itu dia salahnya jadi karena udah kebiasaan nggak bisa tidur pada jam... biasanyakan orang tidur jam sembilan/jam sepuluh itu mas, udah pada tidur kaya anak SMA lah.. nah, kerena besok paginya mau sekolah jadinya ya... tapi karena udah kebiasaan saya buat tidur itu pagi gara-gara dugem ataupun gara-gara nongkrong, jadinya saya tetap tidur pagi mas, mau saya nggak dugem atau cuman nongkrong saya tetap tidur pagi gitu lho mas karena teman-teman saya juga ngajarin saya untuk... ya bukan ngajarin sih maksudnya saya ngikut temen-temen saya juga buat tidur pagi gitu lho mas, ya nggak tahu kenapa gitu lho mas cuma asik doang ketika bisa ngobrol sama temen-temen, untuk tidur pagi gitu, gitu aja sih mas.” (DN-4-c)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52

Mengunjungi tempat hiburan malam merupakan salah satu alternatif yang cukup diminati oleh beberapa mahasiswa. Bagi mereka yang suka mengunjungi tempat–tempat tersebut biasa disebut clubbers. Adapun untuk menyebut kebiasaan atau gaya hidup yang dilakukan mereka dengan istilah ‘dugem’ (dunia gemerlap). Dugem merupakan salah satu hiburan favorit yang cukup banyak peminatnya. Biasanya hiburan jenis ini diadakan di berbagai tempat hiburan malam sejenis bar atau diskotik yang terdapat di kota-kota besar seperti Yogyakarta pada waktu malam hari hingga menjelang pagi. Kebiasaan Daniel sebagai penikmat dugem, menyebabkan kehilangan peran sebagai seorang mahasiswa yang dituntut untuk mengemban ilmu di kampus dan pada akhirnya ia mengabaikan kegiatan akademik kampus sebagai prioritas utamanya datang ke Jogja. Gangguan tidur primer merupakan gangguan tidur seseorang yang tidak berkaitan dengan gangguan klinis lainnya. Gangguan-gangguan tersebut meliputi insomnia, hipersomnia, narcolepsi, sleep apnea, dan parasomnia. “Gangguan tidur sekunder adalah gangguan tidur yang disebabkan oleh gangguan klinik lainnya seperti disfungsi tiroid, depresi, atau alkoholisme” (Kozier, 1995). Salah satu gangguan tidur primer yang mencolok pada ketiga subjek penelitian ini tergolong dalam gangguan tidur insomia. Insomnia adalah gangguan tidur yang lebih umum terjadi, merupakan suatu ketidakmampuan untuk memperoleh jumlah atau kualitas tidur yang kuat. Orang yang menderita insomnia tidak merasakan kesegaran ketika bangun pagi. Terdapat 3 tipe insomnia, yaitu kesulitan untuk memulai tidur (initial insomnia), kesulitan untuk tetap tidur karena sering terjaga (intermittent atau maintenance insomnia), dan bangun terlalu pagi dan tidak bisa tidur kembali (terminal insomnia/premature awakening). Dari ketiga tipe insomnia di atas, masing-masing subjek yang mempunyai nama samaran Jordy, Albi, dan Daniel tergolong dalam tipe initial insomniakarena faktor kebiasaan ketiga subjek di atas yang mana setiap malam dalam keadaan sering terjaga, maka membentuk sebuah rutinitas yang dilakukan secara berkelanjutan. Akibatnya, mereka pada pagi hari saat mengikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53

perkuliahan menjadi kurang kondusif. Selain itu, orang yang terbiasa minum obat dan minum banyak alkohol lebih mudah mengalami insomnia, pada kasus ini Daniel sebagai salah satu subjek penelitian yang sering mengonsumsi alkohol karena setiap subjek yang bersangkutan pulang dari dugem ia dalam kondisi mabuk.

E. Teori Ritme Sirkadian Siklus sirkadian adalah proses berputar dari terang ke gelap dan kembali lagi setiap 24 jam, dan kebanyakan spesies yang hidup di permukaan bumi telah beradaptasi dengan perubahan reguler dalam lingkungannya (Foster & Kritzman, 2004). Kaitan antara ritme sirkadian dengan mahasiswa yaitu berdasarkan observasi di lapangan terdapat beberapa mahasiswa yang mengalami ritme sirkadian atau pola tidur yang tidak normal. Regulasi ritme sirkadian pada subjek terkait sudah menyimpang atau dengan kata lain berubah ke arah tidak normal. Ketiga subjek telah beradaptasi dengan pola tidur yang tidak normal serta sudah terbiasa sehingga berkelanjutan. Lingkungan masingmasing subjek juga mendukung untuk tidur kurang dari tujuh jam/begadang, sehingga susah untuk keluar dari zona tersebut. Hal tersebut membuktikan bahwa penyebab mahasiswa memilki pola tidur yang tidak normal adalah kurangnya intensitas waktu jam istirahat karena beragam hal. Pada penelitian ini, berbagai dampak yang muncul dari ketidakmampuan dalam mengontrol pola tidur yang sesuai mengakibatkan mahasiswa terkendala dalam proses akademiknya ataupun absensi yang jarang hadir dalam perkuliahan khususnya pada kuliah pagi hari. Ketiga subjek penelitian memiliki masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teratur sehigga memiliki kaitan dengan aspek cahaya yaitu mereka tidak dapat memanajemen waktu dengan baik ataupun pola tidurnya yang tidak normal berdampak pada kacaunya jam kuliah pada pagi hari dan aktivitas keseharian menjadi tidak teratur bila dibandingkan dengan aktivitas mahasiswa pada umumnya, yaitu beraktivitas pada pagi hari atau siang hari dan memanfaatkan waktu pada malam hari untuk istirahat guna mempersiapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54

aktivitas di keesokan hari. Dilihat dari aspek temperatur dari ketiga subjek penelitian ini menunjukan bahwa dampak dari regulasi tubuh yang tidak normal dapat mengakibatkan melemahnya fungsi kinerja pada tubuh sehingga berdampak pada kegiatan ataupun aktivitas di perkuliahan di pagi hari. Dalam studi penelitian yang peneliti temui terkait dengan aspek aktivitas sosial antara ketiga subjek penelitian dengan lingkup kampus ternyata berbeda dengan perkiraan peneliti. Para subjek peneliti ternyata bukanlah mahasiswa yang apatis di lingkungan tempat ia menimba ilmu, akan tetapi mereka dapat terbuka dengan keadaan sekitar dengan ikut andil berpartisipasi di dalam kegiatan keorganisasian. Meskipun mereka notabene adalah mahasiswa yang kurang produktif pada aktivitas pagi hari, namun hal tersebut tidak memungkiri bahwa mereka mampu membaur dengan lingkup di kampus. Target dari penelitian ini mengenai aspek aktivitas sosial di kampus dapat menyimpulkan bahwa seorang mahasiswa harus mempunyai inisiatif dan berpartisipasi membangun lingkungan sekitar terutama di lingkup kampus. Kajian aspek rutinitas pada penelitian ini menjawab bahwa ketiga subjek penelitian ini mempunyai kebiasaan atau pola tidur yang tidak normal karena mereka tidak memperoleh jumlah atau kualitas tidur yang kuat (insomnia). Orang yang menderita insomnia tidak merasakan kesegaran ketika bangun pagi, terelebih para subjek mempunyai kebiasaan atau rutinitas untuk begadang hingga larut malam hingga pagi. Akibatnya dengan rutinitas yang buruk tersebut membentuk pola tidur yang tidak normal. Ritme Sirkadian Tiap-Tiap Subjek 1. Ritme Sirkadian Jordy Observasi

Kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55

Setelah peneliti menyuguhkan semua item wawancara kepada subjek Jordy dan terjawab bahwa Jordy memiliki ritme sirkadian yang tidak normal, didukung dengan kebiasaannya yaitu bermain game pada smartphone yang ia miliki berlarut malam dengan tidak mengenal waktu. Dari data observasi yang peneliti lakukan ternyata Jordy selalu sibuk dengan smartphone yang ia punya, hal tersebut dikuatkan dengan data di lapangan bahwa menurut informan antara lain dari teman kos serta teman kampus Jordy, subjek tidak bisa lepas dari smartphone yang ia miliki. Di sisi lain, peneliti mendapatkan informasi dari teman kampus Jordy bahwa ia sering mengabaikan mata kuliah di pagi hari. Tidak masuk kelas pagi dan sering terlambat masuk kelas pada mata kuliah pagi hari sudah sering dialami oleh Jordy. Triangulasi dengan teknik pengumpulan data di atas telah menjawab bahwa siklus sirkadian yang Jordy alami adalah tidak normal, karena dampak dan faktor kebiasaan berlarut dengan main game yang ia lakukan dengan tidak mengenal waktu membuat pola waktu istirahatnya berkurang dan berdampak pada proses akademiknya di kampus, khususnya pada perkuliahan pagi hari. 2. Ritme Sirkadian Albi

Observasi

Kesimpulan

Setelah peneliti menyuguhkan semua item wawancara kepada subjek Albi dan terjawab bahwa Albi memiliki ritme sirkadian yang tidak normal lantaran rutinitasnya dalam keorganisasian kampus terlalu padat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56

ditambah kebiasaanya yang sering nongkrong di angkringan depan kosnya saat malam hari hingga larut pagi. Dari data observasi yang peneliti lakukan ternyata Albi setiap malam selalu nongkrong di angkringan depan kosnya hingga larut pagi. Hal tersebut dikuatkan dengan data di lapangan bahwa menurut informan dari teman kos subjek bahwa albi setiap malam sepulang dari kampusnya ia selalu nongkrong di angkringan. Peneliti juga mendapatkan informasi dari teman kampus subjek bahwa Albi sering terlambat masuk kelas pada mata kuliah pagi hari dan hampir setiap siang hari setelah subjek sholat dzuhur ataupun saat ada jeda mata kuliah, Albi selalu menyempatkan tidur di ruang sekretariat organisasi. Triangulasi dengan teknik pengumpulan data di atas telah menjawab bahwa siklus sirkadian yang Albi alami adalah tidak normal. 3. Ritme Sirkadian Daniel

Observasi

Kesimpulan

Setelah peneliti menyuguhkan semua item wawancara kepada subjek Daniel dan terjawab bahwa Daniel memiliki ritme sirkadian yang tidak normal, didukung dengan kebiasaannya yaitu dugem dan nongkrong di hampir setiap malam hari hingga larut pagi. Dari data observasi yang peneliti lakukan ternyata Daniel setiap malam hari selalu berkumpul dengan teman-teman komunitasnya di tempat hiburan di Jogja. Hal tersebut dikuatkan dengan data di lapangan bahwa menurut informan antara lain dari teman kos subjek yang bersangkutan bahwa Daniel selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57

keluar pada saat siang hari dan di malam hari subjek sering tidak berada di kamar kosnya. Peneliti juga mendapatkan informasi dari teman kampus Daniel bahwa ia sering mengabaikan mata kuliah di pagi hari. Tidak masuk kelas pagi dan sering terlambat masuk kelas pada mata kuliah pagi hari sudah menjadi label pada diri Daniel. Triangulasi dengan teknik pengumpulan data di atas telah menjawab bahwa siklus sirkadian yang Daniel alami adalah tidak normal, karena dampak dan faktor kebiasaan nongkrong dan dugem yang ia lakukan dengan tidak mengenal waktu membuat pola waktu istirahatnya berkurang dan berdampak terganggunya pada proses akademik di kampus, khususnya pada perkuliahan pagi hari. Bagan Ritme Sirkadian Subjek-Subjek Penelitian Ritme Sirkadian Dengan Pola Tidur Tidak Normal

Smartphone

Nongkrong

Dugem

Proses Akademik Terganggu  Bangun kesiangan  Terlambat masuk kuliah pagi bahkan bolos  Tidak fokus mengikuti kuliah pagi

Dari bagan di atas dapat disimpulkan bahwa pola tidur tidak normal dari tiap-tiap subjek penelitian studi kasus ini berawal dari beragam sebab yakni faktor dari smartphone, nongkrong, dan dugem. Ketiga faktor tersebut menjadi pendukung dan penyebab dari ketiga subjek penelitian ini memiliki ritme sirkadian dengan pola tidur tidak normal. Aktivitas tersebut dilakukan secara terus menerus oleh tiap-tiap subjek maka berdampak pada proses akademiknya terutama pada proses perkuliahan di pagi hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan memuat kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian. Bagian saran memuat saran untuk peneliti lain supaya dapat melakukan penelitian yang lebih baik dari penelitian ini. A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian studi kasus dengan ketiga subjek penelitian antara lain Jordy, Albi, dan Daniel yaitu: 1. Gambaran siklus sirkadian dari ketiga subjek antara lain Jordy, Albi, dan Daniel mengalami pergeseran waktu tidur normal. Ketiga subjek tersebut membiasakan diri dan telah beradaptasi dengan pola tidur yang tidak normal. 2. Aktivitas yang dilakukan dari ketiga subjek penelitian antara lain Jordy, Albi, dan Daniel ketika tidak berada pada siklus sirkadian yang normal yaitu bermain game dengan menggunakan sarana smartphone dengan intensitas waktu yang tidak dibatasi hingga larut malam, nongkrong di malam hari dengan tidak mengenal waktu dengan kata lain begadang, dan mengikuti komunitas yang tidak pada tempatnya khususnya bagi seorang mahasiswa yaitu dugem. Dari aktivitas tersebut sangat relevan bila ketiga subjek penelitian ini mengalami penyimpangan dalam waktu tidur mereka menjadi tidak normal. 3. Sebab dan akibat dari ketiga subjek penelitian antara lain Jordy, Albi dan, Daniel yang memiliki ritme sirkadian dengan pola tidur tidur tidak normal adalah ketiga

subjek

tersebut

mengalami

kendala dalam proses

akademiknya, terutama pada saat mengikuti mata perkuliahan saat pagi hari. Sebenarnya kebiasaan begadang berpotensi buruk bagi tubuh manusia. Begadang bisa membuat seseorang merasa lemas di keesokan harinya dan tidak siap menjalani aktivitas khususnya pada pagi hari. Begadang juga 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59

dapat menyebabkan menurunkan fungsi otak dalam menyerap materi dalam proses perkuliahan. Artinya, jika aktivitas tersebut tetap dipelihara dan diterapkan pada kehidupan ketiga subjek penelitian ini, maka akan timbul berbagai kerugian pada diri mereka masing-masing dan orang lain.

B. Saran Berikut ini dikembangkan saran bagi peneliti lain agar memperoleh hasil penelitian yang lebih baik: 1. Peneliti harus membuat pertanyaan terlebih dahulu dan membuat agenda pertemuan secara rutin. Tentunya berdasarkan kesepakatan antara peneliti dengan subjek. 2. Peneliti harus memiliki kesiapan hati, waktu, dan tenaga untuk melakukan penelitian terutama dalam mencari informasi dari sumber-sumber yang telah ditentukan. 3. Lebih terbuka terhadap semua informasi. 4. Memilih tempat yang kondusif ketika menggali informasi agar peneliti benar-benar menangkap makna dari setiap informasi dari setiap subjek penelitian. 5. Membangun hubungan dengan baik dan relasi yang dekat agar setiap subjek penelitian merasa nyaman dengan peneliti. 6. Menunjukkan penerimaan yang baik melalui komunikasi non-verbal atas setiap pernyataan ataupun ungkapan yang diutarakan oleh setiap subjek penelitian. 7. Memiliki kreatifitas dalam menghadapi hambatan-hambatan yang ada maupun situasi yang terjadi di luar perkiraan peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu & Munawar Sholeh. 1991. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta. Dwi Siswoyo. 2007. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Pers. Gunarsa, Singgih. 2001. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Gunung Mulia. Guyton, A. C & J. E. Hall. 1997. Buku ajar Fisiologis Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC Hadari, Nawawi. 2003. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM Press. Hartaji, Damar A. 2012. Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa yang Berkuliah Dengan Jurusan Pilihan Orangtua. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Kozier. 1995. Fundamental of Nursing. New York: Addison Wesley. Leon Kreitzman., & Russell G. Foster. 2004. Rhytms of life: the biologocal clocks that controlthe daily lives of every living thing. New Haven,Conn: Yale University Press. Moleong, Lexy. J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Monk, TH., Folkard, S. 1997. Making Shiftwork Tolerable. USA: Tylor & Francis. Perry, Anne G., Patricia A. Potter. 2010. Fundamental of Nursing: Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta: EGC. Perry, Anne G., Patricia A. Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik. Edisi 4. Jakarta: EGC. Rafknowledge. 2004. Insomnia dan Gangguan Tidur Lainnya. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo. Strauss, A., & Corbin, J. 2003. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61

Tayyari, F., & J.L., Smith. 1997. Occupational Ergonomics Principles and applications. Great Britain: T. J. Press Ltd. Van, Cauter E., Plat, L., Leproult, M., et al. 1998. Alternations of Circadian Rhytmicity and sleep and aging. Endocrine Consecuenses. Yusuf, Syamsu. 2012. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62

LAMPIRAN I Surat Persetujuan Menjadi Informan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi informan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang bernama, Viktor Bayu Wisnu Brata dengan Judul “RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA DENGAN POLA TIDUR TIDAK NORMAL’’ (Studi Kasus) Saya sudah mendapatkan penjelasan bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap diri saya dan data mengenai diri saya akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Semua data yang mencatumkan identitas saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan data-data peneliti. Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela saya bersedia berperan serta dalam p enelitian ini.

Yogyakarta, 15 Juli 2016

......................................... (Tanda Tangan Informan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi informan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang bernama, Viktor Bayu Wisnu Brata dengan Judul “RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA DENGAN POLA TIDUR TIDAK NORMAL’’ (Studi Kasus) Saya sudah mendapatkan penjelasan bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap diri saya dan data mengenai diri saya akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Semua data yang mencatumkan identitas saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan data-data peneliti. Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.

Yogyakarta, 15 Juli 2016

......................................... (Tanda Tangan Informan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi informan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang bernama, Viktor Bayu Wisnu Brata dengan Judul “RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA DENGAN POLA TIDUR TIDAK NORMAL’’ (Studi Kasus) Saya sudah mendapatkan penjelasan bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap diri saya dan data mengenai diri saya akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Semua data yang mencatumkan identitas saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan data-data peneliti. Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.

Yogyakarta, 15 Juli 2016

......................................... (Tanda Tangan Informan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi informan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang bernama, Viktor Bayu Wisnu Brata dengan Judul “RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA DENGAN POLA TIDUR TIDAK NORMAL’’ (Studi Kasus) Saya sudah mendapatkan penjelasan bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap diri saya dan data mengenai diri saya akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Semua data yang mencatumkan identitas saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan data-data peneliti. Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.

Yogyakarta, 15 Juli 2016

......................................... (Tanda Tangan Informan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi informan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang bernama, Viktor Bayu Wisnu Brata dengan Judul “RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA DENGAN POLA TIDUR TIDAK NORMAL’’ (Studi Kasus) Saya sudah mendapatkan penjelasan bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap diri saya dan data mengenai diri saya akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Semua data yang mencatumkan identitas saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan data-data peneliti. Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.

Yogyakarta, 15 Juli 2016

......................................... (Tanda Tangan Informan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi informan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang bernama, Viktor Bayu Wisnu Brata dengan Judul “RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA DENGAN POLA TIDUR TIDAK NORMAL’’ (Studi Kasus) Saya sudah mendapatkan penjelasan bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap diri saya dan data mengenai diri saya akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Semua data yang mencatumkan identitas saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan data-data peneliti. Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.

Yogyakarta, 15 Juli 2016

......................................... (Tanda Tangan Informan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69

LAMPIRAN II Verbatim Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70

Wawancara terstruktur subjek I Jumat, 22 April 2016

SUBJEK

DAFTAR PERTANYAAN

ASPEK

Peneliti

Baik, selamat malam mas Jordy.

Subjek I

Selamat malam.

Peneliti

Terimakasih atas waktu dan partisipasinya untuk mau menyempatkan waktu sejenak untuk saya wawancarai, saya mohon untuk nanti menjawab pertanyaan yang saya berikan dengan apa adanya berdasarkan pengalaman mas Jordy selama ini, bisa dimulai ya mas?

Subjek I

Bisa mas.

Peneliti

Jadi begini pertanyaan yang pertama, bagaimana cara anda mengelola ritme sirkadian anda dalam kegiatan sehari-hari?

Subjek I

Kalau untuk mengelola itu sih saya masih belum JD-1-a bisa mengelolanya dengan pasti mas, soalnya karena banyak faktor-faktor dan kegiatan yang mengharuskan saya untuk ibaratnya, kalau dengan pola tidur yang kurang itu jadinya saya sering keglagapan ibaratnya gitu e... istilahnya kayak sering susah untuk mengatur dan belum bisa sih.

Peneliti

Baik akan saya lanjut ke pertanyaan kedua mas. Apa saja hambatan yang anda temui terkait dengan pola tidur anda yang tidak normal?

Subjek I

Ya kalau untuk hambatan e... misalnya, ke kampus JD-1-b atau ada mata kuliah yang di pagi hari tidak lain karena saya tidur terlalu sering tidur larut malam jadi terkadang saya sering terlambat untuk datang ke kampus, atau bahkan bisa saja saya malah tidak masuk kampus atau titip absen ke teman.

CAHAYA

CAHAYA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71

Peneliti

Baik mas terimakasih, lalu pertanyaan berikutnya, apa yang anda lakukan ketika anda tidak berhasil memanfaatkan ritme sirkadian dengan masksimal?

CAHAYA

Subjek I

Kalau itu sih yang saya lakukan biasanya e.. JD-1-c misalnya ada kuliah pagi hari itu saya menyempatkan datang walaupun terlambat ataupun dengan kondisi seadanyalah, ibaratnya terus setelah itu misalnya ada celah untuk mata kuliah selanjutnya misalnya ada jeda walaupun setengah jam atau berapa, saya selalu menyempatkan kadang-kadang kalau nggak pergi ruangan himpunan, saya kan ada banyak temen yang ngekos di deket kampus palingan saya menyempatkan untuk istirahat di sana sebelum mengikuti mata kuliah yang selanjutnya.

Peneliti

Apakah anda bersemangat dalam menjalani aktivitas jika ritme sirkadian yang anda jalani tidak normal?

Subjek I

Ya terkadang tergantung kondisi sih mas, kadangan JD-1-d ya bisa kalau misalnya kondisi badan masih bagus kadangan sih masih bisa mengikuti dengan baik, tapi terkadang lebih banyak itu tidak bisa mas, tidak bersemangat gitu lho karena ya itu tadi karena kurangnya tidur itu kan berpengaruh sekali apalagi untuk kegiatan perkuliahan.

Peneliti

Baik terimakasih, apakah anda tidak merasa TEMPERATUR terganggu jika suhu tubuh (panas) anda tidak normal terkait dengan ritme sirkadian anda yang (Suhu Tubuh) sering begadang?

Subjek I

Ya terganggu sih mas, ya sebagai contohnya JD-2-a seperti kalau dalam kegiatan belajar mengajar di kampus itu terkadang sering hilang fokus, yang kedua juga e... secara tidak langsung kita misalnya ngobrol atau misalnya ngerjain tugas di kampus itu juga kadangan terganggu karena ngantuk atau gimana jadinya bisa jadi tugas atau dalam kegiatan belajar mengajar itu jadinya tidak kondusif gitu lho

CAHAYA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72

mas, jadi ya hilang fokus, terus e.. bisa dibilang itu tugas-tugas kadangan ya terbengkalai atau semacamnya. Peneliti

Apakah anda adalah orang yang tergolong aktif dalam kegiatan di kampus atau di lingkungan tempat tinggal anda?

AKTIVITAS SOSIAL

Subjek I

Kalau untuk di kampus ya lumayan aktif ya, karena JD-3-a soalnya saya ngikutin masuk dalam keanggotaan himpunan dan saya mengikuti dua UKM kalau untuk di kampus. Kalau untuk di lingkungan sih karena ngekos mungkin nggak ada ya mas, jadinya untuk kegiatan di lingkungan masih nggak ada.

Peneliti

Apakah dalam menjalani kegiatan anda di lingkungan tidak terganggu jika ritme sirkadian anda lain daripada umumnya ?

AKTIVITAS SOSIAL

Subjek I

Kalau untuk itu nggak sih mas, karena kan e.. saya JD-3-b kan ngekos dan jarang juga misalnya untuk penduduk atau warga yang di sekitaran lingkungan itu kayak ngajak anak kos itu kan jarang, jadi dalam kegiatan apa gitu palingan mereka mengajak ya muda-mudi dari warga asli sana, asli tempat saya ngekos, tapi kalau mengajak anak kos untuk berpartisipasi dalam lingkungan itu kayaknya jarang, jadi ya nggak terganggu mas.

Peneliti

Bagaimana cara anda mengelolanya mas?

AKTIVITAS SOSIAL

Subjek I

Kalau untuk mengelolanya sih, kadang kalau JD-3-c misalnya ada kuliah pagi sehabis kuliah itu kadangan saya tidur, sehabis kuliah saya tidur atau enggak kadangan bisa saya bablasin terus saya mikirnya biar saya malem bisa lebih awal tidurnya gitu, besok biar bisa bangun pagi, ya ngakalinnya sih saya seperti itu mas.

Peneliti

Apakah

anda

mempunyai

kegiatan

di

luar

RUTINITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73

kewajiban anda sebagai mahasiswa? Subjek I

Sejauh ini belum ada sih mas, masih fokus untuk JD-4-a perkuliahan dulu.

Peneliti

Mengapa ritme sirkadian anda tidak normal atau berbeda dengan mahasiswa pada umumnya?

Subjek I

Ya kalau itu kan karena mungkin ada faktor-faktor JD-4-b sih mas yang mengakibatkan itu seperti, ya seperti ya kayak sering main game larut malam maupun nongkrong seperti itu.

Peneliti

Tolong ceritakan bagaimana anda sampai bisa menjadi demikian? yang dimaksud demikian itu ritme sirkadian anda itu menjadi tidak normal bagaiman mas? tolong bisa diceritakan mas Jordy?

Subjek I

Ya mungkin karena satu, dari dulu mungkin karena JD-4-c kebiasaan dulu e... hobi maen game begitu dan dengan fasilitas yang mendukung seperti sekarang ini kan jadi lebih enak gitu lho bisa maen gamenya, kadang sampek lupa waktu terus terlebih lagi juga karena dulu em... saya di Palembang kan biasa tinggal di mess dan biasa kan e... ngumpul gitu lho, ngumpul sama anak-anak mess yang kadangan ngobrol dimana dan masih terkadang tu masih terbawa sampai ke sini (Jogja) begitu mendapat teman-teman baru yang teman-teman baru itu hobi nongkrong jadinya secara tidak langsung saya masih terbawa sama kebiasaan saya di Palembang untuk ya sekedar nongkrong ngobrol sama temanteman baru, karena saya sih hobi e... bukan hobi ya karena kebiasaan lebih tepatnya karena kebiasaan dari dulu selama saya di Palembang tu istilahnya e.. nongkrong apa ngobrol sama anak-anak asrama dan temen-temen yang lain kayak begitu jadi ya sulit untuk menghilangkan kebiasaan itu mas, jadi ya kalo misalnya nongkrongkan juga kadangkan sering lupa waktu gitu jadi ya, paling ya sudah nongkrong apa maen game ya itu saya kadangkan bisa lupa waktu dan bisa keterusan sampai nggak

RUTINITAS

RUTINITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74

tidur. Peneliti

Mas tolong bisa dijelaskan lagi, gamenya itu seperti apa atau dalam bentuk smartphone atau handphone yang mas miliki atau game dari komputer, bisa dikasih contohnya mas?

Subjek I

Ya kalau saya sih lebih sering maen game di JD-4-c smartphone ya, soalnya di komputer nggak terlalu senang soalnya kalo smartphone kan bisa lebih ringkas, bisa kita mainin di mana aja gitu, kalo misalnya lagi pengen ya main tinggal kita main jadi saya lebih sering main di smartphone.

Peneliti

Baik terimakasih banyak mas Jordy, semua pertanyaan sudah mas Jordy jawab semua, terimakasih atas waktu dan partisipasi mas Jordy pada saat ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75

Wawancara terstruktur subjek II Selasa, 3 Mei 2016

SUBJEK

DAFTAR PERTANYAAN

ASPEK

Peneliti

Selamat malam mas Albi.

Subjek II

Ya selamat malam kembali mas.

Peneliti

Terimakasih mas mau menyempatkan waktunya sejenak, nanti akan saya berikan beberapa pertanyaan. Silahkan mas Albi menjawab pertanyaan yang saya berikan dengan apa adanya, sesuai dengan aktivitas dan kegiatan mas Albi yang alami selama ini.

Subjek II

Ya silahkan mas.

Peneliti

Baik, bisa saya mulai ya mas?

Subjek II

Boleh mas.

Peneliti

Jadi begini mas, bagaimana cara anda mengelola ritme sirkadian anda dalam kegiatan sehari-hari?

Subjek II

Ooo, kalau mengelola itu saya belum sepenuhnya AB-1-a bisa mas.

Peneliti

Apa saja hambatan yang anda temui terkait dengan pola tidur anda yang tidak normal?

Subjek II

Kalau itu, jika kuliah pagi saya itu kadang-kadang AB-1-b bangun kesiangan dan akhirnya terlambat masuk kuliah.

Peneliti

Baik, apa yang anda lakukan ketika anda tidak berhasil memanfaatkan ritme sirkadian dengan maksimal?

Subjek II

Kalau itu pintar-pintar saya mas, biasanya saya itu AB-1-c kalau jam kuliah berakhir ataupun jam kuliah berganti saya itu mendatangi sekretariat

CAHAYA

CAHAYA

CAHAYA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76

perhimpunan saya itu mas, nah untuk sekedar tidur walaupun itu hanya 30 menit mas. Peneliti

Lalu apakah anda bersemangat dalam menjalani aktivitas jika ritme sirkadian yang anda jalani tidak normal?

CAHAYA

Subjek II

Wooo, tetap bersemangat dong mas, walaupun AB-1-d tubuh saya itu capek mas.

Peneliti

Apakah anda tidak merasa terganggu jika suhu TEMPERATUR tubuh anda tidak normal terkait dengan ritme (Suhu Tubuh) sirkadian anda yang sering begadang?

Subjek II

Ooo saya rasa itu terganggu mas, saya akui akhir- AB-2-a akhir ini saya itu kurang fokus dalam menerima mata perkuliahan mas.

Peneliti

Baik, apakah anda adalah orang yang tergolong aktif dalam kegiatan di kampus atau di lingkungan tempat tinggal anda?

AKTIVITAS SOSIAL

Subjek II

Cukup aktif mas, di kampus saja saya itu mengikuti AB-3-a 2 UKM dan 1 kelembagaan.

Peneliti

Baik, apakah dalam menjalani kegiatan anda di lingkungan tidak terganggu jika ritme sirkadian anda lain daripada umumnya?

Subjek II

Tidak mas.

Peneliti

Lalu bagaimana cara anda mengelolanya?

AKTIVITAS SOSIAL AB-3-b AKTIVITAS SOSIAL

Jika itu, jika pulang kuliah saya biasanya itu AB-3-c malam. Malam itu saya gunakan untuk sosialisasi dengan kawan-kawan saya yang di kos, sekalian nongkrong di angkringan depan kos saya untuk menuju keharmonisasian sosialisasi saya mas. Peneliti

Apakah anda mempunyai kegiatan kewajiban anda sebagai mahasiswa mas?

diluar

RUTINITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77

Subjek II

Untuk saat ini tidak ada mas.

AB-4-a

Peneliti

Mengapa ritme sirkadian anda tidak normal atau berbeda dengan mahasiswa pada umumnya?

Subjek II

Nah, di sini mas, di sini itu karena di kampus saya AB-4-b itu gimana ya, kebijakan kampus salah satunya mewajibkan mahasiswanya itu untuk aktif dalam organisasi UKM ataupun Kelembagaan, dan juga mata perkuliahan yang sangat padat mas.

Peneliti

Baik mas terimakasih hanya tinggal satu langkah pertanyaan, ini pertanyaan terakhir mas, yaitu pertanyaannya, ceritakan bagaimana anda sampai menjadi demikian, yang dimaksud demikian itu ritme sirkadian anda menjadi tidak normal bagaimana mas? tolong diceritakan mas!

Subjek II

Begini mas, pada awalnya saya datang ke Jogja itu AB-4-c pola tidur saya itu ya bagus mas, jam sepuluh itu (22.00) sudah tidur, setelah memasuki masa perkuliahan, baru saya merasakan pola tidur yang tidak sangat teratur, dikarenakan jadwal perkuliahan itu sangat padat, yang dimulai dari pagi, paginya itu jam delapan (08.00) sampai jam tiga (15.00) sorean mas. Nah, setelah itu karena saya mengikuti UKM salah satunya UKM bela diri, saya mengikutinya dari jam empat (16.00) sampai jam enam (18.00). Nah, selepas itu masih ada satu lagi kegiatan, yaitu kelembagaan, biasanya kelembagaan itu dilakukan rapat, nah rapat ini yang memakan waktu mas.

Peneliti

Bagaimana mas?

RUTINITAS

RUTINITAS

Rapatnya ini dari jam setengah delapan malam AB-4-c (19.30) sampai jam sepuluh (22.00) bahkan larut mas, bisa sampai jam duabelas malam (24.00), nah di luar itu saya mengikuti UKM lagi mas, itu UKM keagamaan. Biasanya UKM ini dilakukan ketika hari senin sampai hari kamis. Dilakukan tetap sama di sore hari yaitu selepas adzan dzuhur (12.00)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78

sampai adzan magrib (18.00). Setelah itu pulang dan tetap nongkrong sama teman-teman, untuk ya bercengkerama agar hubungan pertemanan kita tetap harmonis, itu yang paling utama mas. Mungkin sekian mas. Peneliti

Ooya mas, terimakasih banyak mas Albi sudah mau berpartisipasi menjawab pertanyaan saya. Mungkin bisa saya akhiri pertanyaannya, terimakasih banyak mas.

Subjek II

Ya terimakasih banyak mas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79

Wawancara terstruktur subjek III Rabu, 11 Mei 2016

SUBJEK

DAFTAR PERTANYAAN

ASPEK

Peneliti

Selamat mas Daniel.

Subjek III

Iya mas malam.

Peneliti

Terimakasih atas waktunya untuk menyempatkan sejenak, untuk saya wawancarai nanti, nanti saya mohon mas Daniel untuk menjawab pertanyaan yang saya berikan dengan apa yang mas Daniel alami dan mas Daniel ungkapkan dengan tanpa mengada-ada ya mas, yang apa adanya sesuai dengan kegiatan ataupun aktivitas mas Daniel selama ini. Bisa diterima ya mas?

Subjek III

Bisa

Peneliti

Saya bisa mulai ya mas?

Subjek III

Baik mas

Peneliti

Jadi begini mas pertanyaan yang pertama, bagaimana cara anda mengelola ritme sirkadian anda dalam kegiatan sehari-hari?

Subjek III

Jadi gini mas ya, kalau misalnya ditanyain tentang DN-1-a ritme sirkadian itu kayak pola hidup saya sih ya, ya kebetulan secara jujur saya juga nggak teratur banget mas jika ditanya kayak gitu. Ya contohnya aja saya itu paling nggak bisa buat tidur itu ya malem sekitar jam sepuluh (22.00) atau gimana, ya saya malahan baru mulai start itu malahan main sama temen-temen itu aja udah baru jam sebelas (23.00) jam duabelas (24.00) itu mas, jadinya kalau ditanya kayak gitu ya jujur saya nggak teratur banget mas, malahan tidurnya jam lima (05.00) pagi atau jam enam (06.00) pagi, terus baru main itu jam duabelas (24.00) atau jam

CAHAYA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80

sebelas (23.00) kalau kayak gitu pasti nggak teratur sih mas, itu aja sih mas Peneliti

Jadi intinya gini ya mas, anda belum mengelola ritme sirkadian anda dalam kegiatan/aktivitas sehari-hari itu, anda belum bisa mengelolanya ya mas ya? Maksudnya gitu ya mas?

Subjek III

Banget mas, jadinya seolah-olah ya udah nggak DN-1-a bisa ngatur banget mas, ya kayak anak muda lah mas namanya kayak gitu.

Peneliti

Baik kita akan berlanjut ke pertanyaan berikutnya, lalu begini mas, apa saja hambatan yang anda temui terkait dengan pola tidur anda yang tidak normal?

Subjek III

Eee sebenernya banyak ya mas, tapi kalau DN-1-b misalnya yang paling intinya karena saya kan juga masih mahasiswa, jadinya satu masalah banget yang ya bagi saya masalah berat banget itu contohnya itu ya kalau kuliah masuk pagi itu mas, itu sumpah ya males banget itu lho mas, jadinya saya mulai tidur aja itu ya namanya kan ya jujur ya mas saya itu sering dugem, ya jadinya ketika saya pulang aja udah jam empat (04.00) nyampe kos, terus tidur aja sekitar jam enam (06.00) ya buat kuliah misalnya jam delapan (08.00) pagi, itu udah nggak bisa bangun mas, posisinya juga nggak sadar atau gimanakan, jadinya baru bangun jam duabelas (12.00) jam satu (13.00) gitu mas dan kadang-kadang bangunnya sore gitu lho mas. Ya masalah utamanya cuman satu mas, ya nggak bisa kuliah pagi ya jadinya absen mulu gitu lho mas, gitu doang sih mas kalau masalah intinya.

Peneliti

Jadi hambatannya itu nggak bisa berangkat kuliah pagi gitu ya mas?

Subjek III

Iya mas, susah banget buat bangun pagi

Peneliti

Apa yang anda lakukan ketika anda tidak berhasil

CAHAYA

DN-1-b CAHAYA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81

memanfaatkan ritme sirkadian dengan maksimal? Subjek III

Wah, jawabnya gimana ya mas ya, ya namanya DN-1-c anak kuliahan ya mas kalau udah nggak bangun ya udah mas, nggak kuliah mas. Kalau misalnya ada temen yang baik mau ngabsenin ya ngabsenin, tapi kalau nggak ada ya pasrah aja lah mas, jadinya ya, jadinya ya paling absen sih mas, ya masalahnya cuma satu gara-gara nggak bisa kuliah pagi terus absen gitukan ya saya lakuin paling ya pasrah mas dan nggak bisa dilakuin gimana ya kenyataan paling kalo ada temen yang baik nitip absen atau apa terus kalau saya bisa maksa-maksain buat nggak molor gitukan mas, sampai kuliah molornya gitu mas, itu aja sih mas ngak ada yang lain.

Peneliti

Molornya itu maksudnya tidur gitu mas?

Subjek III

Ya pas pelajaran mas, jadinya ya kan namanya DN-1-c anak kuliah juga bosen mas ngedengerin dosen yang ngomong gitu doang ya ketika dosen ngomong saya sempet-sempetin buat tidur sih mas, soalnya masih ngantuk banget baru pulang aja jam empat (04.00) atau jam lima (05.00) gitu mas.

Peneliti

Baik mas terimakasih mas Daniel kita bertahap ke pertanyaan berikutnya, apakah anda bersemangat dalam menjalani aktivitas jika ritme sirkadian yang anda jalani tidak normal?

Subjek III

Kalau ditanya aktivitas ya mas jujur ya enggak DN-1-d mas, sebagian besar sih temen-temen saya sih bilang saya itu udah kayak kalong gitu lho mas, jadinya hidupnya ya semangatnya cuman pas malem, jadinya kalau ketika bangun pagi gitu ya mas, ya bangunnya udah siang atau ketika bangun udah nggak karuan gitu lho mas, ya nggak ada semangatlah sama sekali hidupnya kaya gitu lho, tapi ketika emang udah malem saya itu kalau udah diajak temen-temen buat main atau apa semangatnya udah minta ampun, tapikan

CAHAYA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82

kewajiban saya sebenernya itu buat kuliah, ya kalau buat kuliah sih saya jujur nggak semangat mas. Peneliti

Baik terimakasih mas Daniel, lalu pertanyaan TEMPERATUR berikutnya, apakah anda tidak merasa terganggu jika suhu tubuh anda tidak normal terkait dengan (Suhu Tubuh) ritme sirkadian anda yang sering begadang?

Subjek III

Ditanya kaya gitu ya mas ya, jujur ya e... kalo saya DN-2-a sih mas jujur tu nggak tergganggu, maksudnya tu ya kalau misalnya pas kuliah baru tergganggu gitu lho mas masalahnya kan udah nggak tidur gitukan atau nggak saya cuman dateng ke kampus tu cuman buat absen doang, apa tidur pas di pelajaran kampus gitukan, ya itu pasti tergganggu banget mas, tapi kalau misalnya buat malemnya saya hidup lagi gitu lho mas buat main sama temen atau apa, jadinya ya ketika emang kalau misalnya pas siangnya bangun tidur aja udah jam segitu, jamjam satuan (13.00) atau gimana jam-jam duabelasan (12.00) ya tergganggu banget mas tergganggu banget, sumpah tergganggu banget, tapi ketika udah ditambah tidur lagi nantinya atau gimana ya ketika malem saya hidup lagi gitu lho mas, jadi kaya seolah-olah kaya kalonglah gitu lho mas, gitu aja sih mas.

Peneliti

Baik terimakasih mas Daniel, apakah anda adalah orang yang tergolong aktif dalam kegiatan di kampus atau di lingkungan tempat tinggal anda?

Subjek III

AKTIVITAS SOSIAL

Kalau di kampus di tempat tinggal itu saya DN-3-a kurangmas, tapi kalo di tempat tinggal itu saya juga kurang, tapi kalo di kampus saya lumayan aktif sih mas kayak misalnya ngikuti kegiatan kaya misalnya acara penerimaan mahasiswa baru ataupun kaya ada apa event-event gitu mas, biasanyakan dari Fakultas kadang ada ngadain acara apa gitukan, jadinya saya sering dipilih sama temen-temen dipilih jadi panitia misalnya jadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83

perkap atau gimana gitu mas, gitu aja sih mas, saya lebih aktif di kampus dibandingin lingkungan. Peneliti

Baik mas Daniel, apakah dalam menjalani kegiatan anda di lingkungan tidak terganggu jika ritme sirkadian anda lain daripada umumnya?

AKTIVITAS SOSIAL

Subjek III

Kalau terganggu itu pasti terganggu mas, DN-3-b terganggu banget, tapikan masalahnya juga ya temen-temen juga rapat gitukan atau ada pertemuan di kampus gitukan biasanya sore hari jadinya juga saya bisa hampir, ya hampir bisalah buat ngatur-ngatur kayak gitu, tapi ya tetep masih terganggu sih mas, masalahnya aja posisinya mas juga ngalaminkan kalau misalnya mas nggak tidurkan rasanya ketika kita misalnya tidurnya udah telat atau apa udah bangun siang kayak gitu, ya pasti males kayak gitu mas, lemes gitukan. Ya mangkanya saya aktif gitu lho, maksudya saya aktif di kampus, tapi yaudah saya mah, kasarannya udah diajak temen aktif ya aktif, tapi ya ngrasa ya sedikit-sedikit bodo amat sih mas tentang hal-hal yang kayak gitu, ya ikut-ikutin aja lah lho mas yang penting acaranya sukses gitu doang, ya tapi terganggu kalau ditanya terganggu ya sangat terganggu sih mas, tapi ya mau gimana udah kebiasaan gitu lho mas.

Peneliti

Baik terimakasih, lalu pertanyaan berikutnya mas, apakah anda mempunyai kegiatan diluar kewajiban anda sebagai mahasiswa mas?

Subjek III

Kalau ditanya gitu sih mas, ya banyak banget mas. DN-4-a Jadi ya kalau di luar kewajibankan saya sebagai besar jujur main doang sih mas, jadinya kayak misalnya dugem itu maksudnya kegiatan utamalah mas, saya juga ya sudah bergaul sama anak-anak yang udah seperti itukan udah masuk ke dalam dunia malam dugem contohnya, jadinya saya hidupnya malem gitu mas buat hidup, yang

RUTINITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84

bangun pagi aja udah susah banget jadinya kegiatan saya kalau di luar kampus di luar kewajiban saya buat kuliah ya paling dugem, terus nongkrong sama anak-anak, gitu aja sih mas kalau saya pikir gitu lho, gitu aja sih. Peneliti

Baik terimakasih, mengapa ritme sirkadian anda tidak normal atau berbeda dengan mahasiswa pada umumnya?

RUTINITAS

Subjek III

Ya mungkin apa ya mas ya, pergaulan sih mas gitu DN-4-b lho mas. Pergaulan jadinya ya karena saya emang udah dari SMA udah masuk maksudnya ya dari SMA juga ya namanya mas juga tahukan kita, saya SMA di Jakarta gitu lho mas jadinya saya sudah ya udah kenal namanya dugem itu sejak dari SMA terus ketika saya sudah kuliah itu tementemen saya juga pada sukanya dugem dan juga kebetulan lingkungan Jogja itu emang dengan anak muda yang emang pada suka ya namanya anak muda juga suka have fun atau gimana gitukan mas, jadinya ya saya ikut ke arah sana gitu mas setiap malem dugem atau gimana, ya saya juga ngikutin kebiasaan saya gitu lho mas dan malahan juga jadinya kaya pola hidup saya sih mas maksudnya pola hidup saya ya saya lebih suka dugem gitu lho mas, e.. terus apa lagi ya mas e.. ya saya jadinya kayak gitu ya cuman gitu doang sih mas, intinya ya jadi kebiasaan dari SMA terus sampai kuliah ya gara-gara terus pergaulan sama temen-temen ya jadinya saya juga suka dugem gitu aja sih mas.

Peneliti

Ini pertanyaan terakhir mas, ceritakan bagaimana anda sampai menjadi demikian, yang dimaksud demikian itu ritme sirkadian anda menjadi tidak normal bagaimana mas? bisa diceritakan secara detailnya itu gimana mas?

Subjek III

Jadinyakan gini mas, kalau dulukan pas SMA kan DN-4-c cuma sesekali doang, karena pertama itu pasti

RUTINITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85

pergaulan mas, pergaulan kitakan jadikan dulu waktu SMA tu saya masih normal gitu lho mas, paling cuma sesekali doang buat tidurnya yang sampe pagi atau gimana buat begadang itu cuma sesekali doang, tapi ketika kuliah saya kan udah ngekos tu mas, ngekos jauh dari orangtua secara otomatiskan orangtua gak bisa ngontrol saya, ya jadinya suka-suka saya gitu lho mas, jadinya saya mulai sampai kenal temen-temen dari sini juga dari Jogja juga. Ketika saya kenal dugem atau apa ya... gini aja mas ya saya contohin ya, e.. saya aja itu start aja jam dua belas (24.00) malem tu kesehariannya, jadinya saya dugem itu diajakin temen-temen jam dua belas (24.00) ataupun jam sebelas (23.00) diajakin pergi buat nongkrong pertamanya gitu, alesannya sih nongkrong buat ngobrol-ngobrol atau apa, tapi tiba-tiba nyampe ke tempat dugem gitu mas, sampe ke tempat dugem dan masnya mungkin tahu sendirikan tempat dugem itu udah selesainya udah jam tiga (03.00) atau jam (04.00) dan kita itu udah nyampe ke kos aja jam lima (05.00) kadang sesudah dugem makan dulu atau gimana, nongkrong dulu lagi nyampe kos aja udah jam lima (05.00) jam enam (06.00) terus mau kuliah lagi udah males mas, pastikan kalau namanya udah capekkan molor gitukan tidur, yaudah nggak karuan, ya itu sih mas cuma ya sampai di situ doang sih kalau misalnya emang kalau misalnya e.. saya jadiya kaya gitu ya, ya mungkin intinya cuma gara-gara kebiasaan sih mas, gara-gara emang pergaulan saya yang ke arah sana dan juga saya juga sampainya bisa kaya gitu juga sudah jadi kebiasaan saya buat dugem, buat tidur pagi gitu lho mas, jadinya intinya cuma simpel sih mas saya itu paling males buat kuliah pagi gitu lho mas, gara-gara emang udah ya kebiasaan tidur malem dan juga bangun e.. bukan tidur malem sih tidur pagi malahan, tidurnya udah jam lima (05.00) jam enam (06.00) buat kuliah jam delapan (08.00) nggak bisa bangun lagi mas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86

cuma ya cuma bisa melek aja paling udah jam sebelas (11.00) atau jam dua belas (12.00) ya cuman itu doang sih mas. Peneliti

Kalau boleh tau mas, saya telisik lebih dalam, mas Daniel ini bisa dikatakan setiap hari mas kegiatan mas Daniel ini yang nocturnal bisa dikatakan mas Daniel itu aktivitasnya di malam hari, bisa dikatakan kebanyakan di malam hari ya mas, apakah itu berjalan setiap hari mas? Bisa diceritakan mas?

Subjek III

Jadi gini ya mas, e... kalau pertama gitukan nggak DN-4-c mungkinkan namanya kita dugem setiap hari gitu mas, lagipulakan uangnya juga nggak cukup gitu lho mas, e.. paling itu e.. paling ini sebagian besar itu rata-rata itu saya tu dugem tu bisa satu minggu tu bisa tiga kali atau empat kali. Nah sisanya itu saya nongkrong gitu lho mas, nah itu dia salahnya jadi karena udah kebiasaan nggak bisa tidur pada jam... biasanyakan orang tidur jam sembilan atau jam sepuluh itu mas, udah pada tidur kayak anak SMA lah.. nah, kerena besok paginya mau sekolah jadinya ya... tapi karena udah kebiasaan saya buat tidur itu pagi gara-gara dugem ataupun gara-gara nongkrong, jadinya saya tetap tidur pagi mas, mau saya nggak dugem atau cuman nongkrong saya tetap tidur pagi gitu lho mas karena teman-teman saya juga ngajarin saya untuk... ya bukan ngajarin sih maksudnya saya ngikut temen-temen saya juga buat tidur pagi gitu lho mas, ya nggak tahu kenapa gitu lho mas cuma asik doang ketika bisa ngobrol sama temen-temen, untuk tidur pagi gitu, gitu aja sih mas.

Peneliti

Baik mas Daniel terimakasih wawancaranya untuk hari ini mas.

Subjek III

Ya sama-sama mas.

banyak

atas