ISBN 978-602-71252-1-6 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN

Download Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan .... Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis ... Penerapan Di...

1 downloads 571 Views 2MB Size
ISBN 978-602-71252-1-6

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mate atika “NMPM 6 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

ISBN 978-602-71252-1-6

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

“STRATEGI MENGEMBANGKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS RISET” CIREBON, 6 FEBRUARI 2016

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mate atika “NMPM 6 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

ISBN 978-602-71252-1-6

Tim Prosiding Seminar Nasional Matematika Pendidikan Matematika Tim Reviewer : Dr. H. Ena Suhena Praja, M.Pd Cita Dwi Rosita, M.Pd Anggita Maharani, M.Pd Tonah, M.Si Ika Wahyuni, S.Si., M.Pd Ferry Ferdianto, ST., M.Pd Wahyu Hartono, M.Si Laelasari, M.Pd M. Subali Noto, S.Si.. M.Pd Toto Subroto, S.Si., M.Pd M. Dadan Sundawan, M.Pd Fahrudin Muhtarulloh, S.Si., M.Sc Surya Amami P., M.Si., Editor : Toto Subroto, S.Si., M.Pd Fahrudin Muhtarulloh, S.Si., M.Sc Tri Nopriana, M.Pd Sri Asnawati, M.Pd Penyunting: Toto Subroto, S.Si., M.Pd ISBN: 978-602-71252-1-6 Link: Penerbit: FKIP Unswagati Press Redaksi: Jl. Perjuangan No 1 Cirebon Kampus 2 Unswagati Cirebon Telp. (0231) 482115 Fax (0231) 487249 Email: [email protected] Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dengan bentuk dan cara apapun tanpa ijin penerbit

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mate atika “NMPM 6 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

i

ISBN 978-602-71252-1-6

Sambutan Ketua Panitia Assalamu’ alaikum Wr.Wb. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati telah dilaksanakan pada tanggal 6 Februari 2016. Seminar tersebut ditindaklanjuti dengan menerbitkan prosiding sebagai bukti otentik telah berlangsungnya komunikasi dan sharing gagasan ilmiah dari berbagai kalangan yang bersifat nasional. Prosiding ini diharapkan dapat membantu dan bermanfaat bagi semua insan pendidikan khususnya yang berkiprah dalam pengembangan profesi. Tema ”Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset” sangat tepat dipilih untuk memberikan sumbangan dalam peningkatan kompetensi pada pengembangan profesi sebagai peneliti, dosen, dan guru serta profesi lainnya. Ketua Panitia menyampaikan penghargaan kepada para pembicara utama, pemakalah, peserta, dan panitia Seminar Nasional Matematika 2016 yang telah mendukung penyelenggaraan kegiatan ini. Kegiatan seminar ini sangat penting diadakan selain untuk pengembangan pribadi dan institusi sekaligus juga untuk menjalin komunikasi ilmiah antar peneliti, dosen, guru, dan praktisi pendidikan dalam rangka memperbaiki pendidikan khususnya serta kemajuan bangsa pada umumnya. Akhirnya saya berharap semoga dengan terbitnya prosiding ini dapat bermanfaat dalam rangka membangun insan profesional berkarakter kuat dan cerdas. Amin. Sebagai akhir kata Wabillahi taufiq wal hidayah wassalamu’ alaikum Wr. Wb. Ketua Panitia Seminar Nasional

Dr. H. Ena Suhena Praja, M.Pd NIP. 19570531 198303 1001 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

ii

ISBN 978-602-71252-1-6

DAFTAR ISI

Sambutan Ketua Panitia Daftar Isi Kode Nama Judul P1 Didi Suryadi Didactical Design Research (DDR): Upaya Membangun Kemandirian Berpikir Melalui Penelitian Pembelajaran P2

Widodo

P3

A.K Uswatun Hasanah

P4

i ii Hal. 1

Strategi Pengembangan Pembelajaran Berbasis Riset Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Matematika Problematika Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Alternatif Penyelesaian Pada PembelajaranMatematika

14

Dedek Kustiawati

Pembelajaran Aljabar Linear Berbantuan Perangkat Lunak Software Algeberator 4.02

37

P5

Abdul Muin1), Damayanti2)

Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep MatematikaSiswa Melalui Teknik Scaffolding

61

P6

Ika Wahyuni1), Ade Tia Ariyani2)

78

P7

Ena Suhena Praja

Efektifitas Model Pembelajaran Scramble Berbantuan CD Pembelajaran Terhadap Motivasi Dan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa SMA Penerapan Strategi REACT dalam Pembelajaran Matematika

P8

Georgina Maria Tinungki

P9

Abdul Mujib

Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assested Individualization Untuk Meningkatkan Self Proficiency Mahasiswa Pengembangan Kemampuan Pembuktian DalamMatematika Diskrit Menggunakan Pengajaran Berbasis DNR

29

90

111

122

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

iii

ISBN 978-602-71252-1-6

P10

Adang Effendi

Pembelajaran Matematika Dengan Model QuantumUntuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Koneksi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Contextual Teacing And Learning Dengan Media E-Learning Materi Dimensi Tiga

139

P11

Abdul Rofik

P12

Agusmanto J.B. Hutauruk

Pendekatan Metakognitif Dalam PembelajaranMatematika

176

P13

Alit Kartiwa

191

P14

Anugrahita Yusi Awari

Kajian Model Persamaan Diferensial Konservasi Aliran Terbuka Pada Suatu Sungai Problematika Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing dan Alternatif Penyelesaian pada Pembelajaran Matematika

P15

Andi Kurniawan1), Dechi Yulpratiwi2) Alit Kartiwa

Analisis Ketimpangan Pendapatan Antar Provinsi di Pulau Sumatera Tahun 2006- 2013: Aplikasi Regresi Data Panel

213

P16 P17

P18 P19 P20

161

203

Kajian Skema Diferensial Beda Hingga pada Pemodelan Aliran Sungai 1) Asep Sujana , Penerapan Model Pembelajaran PBL untuk Ika Meika2) Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

232

Andri Suryana Implementasi Pembelajaran Model Pace Untuk Meningkatkan Self-Renewal Capacity Mahasiswa Bety Kurikulum 2013 Dan Pendidikan Karakter Miliyawati TerintegrasiDalam Pembelajaran Matematika Muchamad Profil Kemampuan Penalaran, Spasial Dan 1) Subali Noto , Koneksi Matematis Mahasiswa Calon Guru Surya Amami Matematika Pramudiya2), Dina Pratiwi, D.S3)

257

241

274 293

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

iv

ISBN 978-602-71252-1-6

P21

Armanila

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Siswa Dengan Model Pembelajaran Pogil

306

P22

Arwanto

320

P23

Bagus Ardi Saputro1) Lukman Harun2) Beni Yusepa, G.P

Explorasi Nilai-Nilai Etnomatematika Untuk Menemukan Nilai Filosofi Dan Pesan Moralitas Dalam Kebudayaan Cirebon Studi Etnomathematics Dalam Pertanian Masyarakat Brebes Analisis Perbandingan Kurikulum Pendidikan Indonesia Dan Inggris Untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Matematika

346

P24

341

P25

Benny Anggara

Pengembangan Pembelajaran Matematika Melalui Eksplorasi Etnomatematika Pada Ragam Hias Batik Trusmi Cirebon

366

P26

Cecep Anwar Hadi Firdos Santosa Chatarina Febriyanti ¹), Ari Irawan ²), Dan Luh Putu Widya Andyani³) Dana Arif Lukmana

Pengukuran Efisiensi Kognitif Matematis Di Perguruan Tinggi

383

Peran Kemampuan Awal Dan Karakter Siswa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

395

Penerapan Discovery Learning Berbantuan Koin Berwarna Dan Dadu Untuk Memahamkan Konsep Peluang Pada Mahasiswa STKIP PGRI Lumajang

402

Pengaruh Pendekatan Modifikasi-APOS terhadap Kemampuan Abstraksi Matematis dalam Mata Kuliah Struktur Aljabar 1

420

P27

P28

P29

Toto Subroto1, M. Dadan Sundawan2

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

v

ISBN 978-602-71252-1-6

P30

Dede Trie Kurniawan, Tarmidzi

Analisis Gaya Belajar (Learning Styles) Dan Profil Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence) Mahasiswa Calon Guru Matematika FKIP Unswagati Cirebon Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model Role Playing Bernuansa Pendidikan Karakter Pada Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

430

P31

Deni Rosdian

P32

Igo Samuel Leton

Profil Kemampuan Koneksi Matematis Berdasarkan Perspektif Gender Pada Siswa Kelas VIII Tuna Runggu Sekolah Luar Biasa Mohamad Trigonometri Dasar Pada Permasalahan Ruang Riyadi Parkir Fahrudin Integrasi Numerik Kuadratur Gauss-Legendre Muhtarulloh1), Dan Aplikasinya Wahyu Hartono2), Fuad Nasir3) Deti Peningkatan Kemampuan Self ConfidenceSiswa Ahmatika Melalui Resources-Based Learning (RBL) Dengan Pendekatan Scientific

461

P36

Anggita Maharani

508

P37

Dian Cahyawati S.

P38

Diar Veni Rahayu

Profil Kemampuan Berfikir Logis Dan KomunikasiMatematis Siswa SMK Di Kabupaten Cirebon Analisis Korelasi Faktor-Faktor Yang Berkaitan Dengan Penghasilan Perajin Tenun Songket Pembelajaran Pelangi Matematika Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kapita Selekta Matematika SD

P39

Eva Tri Wahyuni

Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa SMK

546

P33 P34

P35

440

470 479

493

519 532

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

vi

ISBN 978-602-71252-1-6

P40

Faizal Ananda Penerapan Strategi PembelajaranProblem Posing Tohara Al Dengan Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Ghazali Kemampuan Siswa Menyelesaikan Masalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Di Kelas VIII F SMPN 1 Bulakamba Tahun 2013/2014

560

P41

Hasan Hamid

577

P42

Hetty Patmawati

P43

P44

Hj. Epon Nur’ aeni L1), Muhammad Rijal Wahid Muharram2) Ida Nuraida

Evaluasi Bagian Formal-Rhetorical Dan Problem-Centered Dari Bukti Matematis Perbandingan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Peserta Didik Antara Yang Menggunakan Model Discovery Learning Dan Problem Based Learning Desain Didaktis Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Pada Materi Balok Dan Kubus Di Kelas IV Sekolah Dasar

614

P45

In In Supianti

P46

Imam Nulhakim1), Pattahuddin2), Kamaruddin3) Inri Rahmawati

Analisis Kurikulum Matematika Sekolah Menengah Indonesia Dan Singapura Kaitannya Dengan Kompetensi Guru Matematika Self Regulated Learning Mahasiswa Pendidikan Matematika Penerapan Analisa Time Series Terhadap Nilai Matematika Di SMAN 3 Cimahi

P47

P48

P49

587

598

630 643

Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Model Silver Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP 1) Setiyani , Implementasi Pembelajaran Berbasis Masalah Anggita Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Maharani2),Nu Mahasiswa Tingkat1 Pada Perkuliahan Statistika rulIkhsan Dasar Di FKIP Unswagati Cirebon Karimah3)

652

Imam Nulhakim1), Oki Neswan2)

678

Masalah Billiar Al HassanUntuk Jajaran Genjang

664

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

vii

ISBN 978-602-71252-1-6

P50

Herri Sulaeman1), Dian Permana Putri2)

P51

Jero Budi Darmayasa

P52

Joko Soebagyo

P53

Muhammad Wakhid Musthofa

P54

Kadir1) Dan Shifa Fauziah2) Khairunnisa

P55 P56

Muhammad Win Afgani

P57

Mega Nur Prabawati

P58

Muhammad Prayito

P59

Nandang Arif Saefuloh

P60

Nia Kania

Kajian Model Eksponensial dan Logistik dengan Contoh Aplikasinya pada Pertumbuhan Populasi Bakteri Pantoea Agglomerans di Medium Luria Bertani Cair Sistem Batch Culture Ethnomathematics Sebagai Salah Satu Landasan Pedagogik Pembelajaran Matematika Di Bali

685

Perbandingan Kemampuan Pemahaman Matematis Antara SiswaYang Belajar Dengan Pemanfaatan WKA Menggunakan Strategi Scaffolding dengan Siswa Yang Belajar Menggunakan Pembelajaran Konvensionaldi SMA Negeri Jakarta Utara Permainan Dinamis Linear Kuadratik Berkendala Lunak Berjumlah Nol Lingkar Terbuka Sistem Deskriptor Dengan Kendali Tetap Untuk Pemain Pertama Meningkatkan Kemampuan Menulis Matematis Melalui Pendekatan Matematika Realistik

711

Quantum Learning Dalam Pembelajaran Matematika Belajar Matematika Yang Menyenangkan Melalui Aplikasi Permainan Android Sistem Pendidikan Di Negara Finlandia Terbaik, Kenapa?

757

Pemecahan Masalah Pada Pembelajaran GeometriKelas 7 SMP Alat Peraga Simulasi Banjir Pada Pembelajaran Volume Bangun Ruang

810

Penggunaan Alat Peraga Sebagai Upaya Meningkatkan Pembelajaran Matematika Pada Konsep Bilangan Bulat Bagi Calon Guru Sekolah Dasar

828

701

726

741

772 783

817

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

viii

ISBN 978-602-71252-1-6

P61

Nidaul Hidayah

P62

Nita Delima

P63

Nursyamsi

P64

Nurul Saila

P65

Rafiq Zulkarnaen

P66

Sri Asnawati

P67

Ratna Dewi Lestyorini

P68

Ratna Rustina

P69

Retna Ayuningrum

P70

Ria Noviana Agus

P71

Rina Oktaviyanthi1) , Ria Noviana Agus2), Yani Supriani3)

Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Meningkatkan Kemampuan Penalaran Statistis Mahasiswa Olahraga Pengaruh Konsep Diri Matematik Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Mahasiswa Pembelajaran Hitung Volume Benda Putar Berbantuan Geogebra

838

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Perkuliahan Matematika Materi Ukuran Gejala Pusat Dan Ukuran Letak Kemampuan Pemodelan Matematis Dalam Kurikulum Matematika Di Jerman Dan Singapura

886

PengaruhPenggunaan Metode Pembelajaran Kuantum Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematis Siswa Smk Melalui Pembelajaran BerbasisMasalah Efektifitas Penggunan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Mahasiswa Proses Berpikir Siswa Cerdas Istimewa (Gifted Talented) Dalam Memecahkan Permasalahan Matematika Aplikasi Metode Pembelajaran Inkuiri Berbantuan Maple Dalam Meningkatkan Hasil Dan Motivasi Belajar Pada Materi Limit Fungsi Identifikasi Functional Skills Mathematics Mahasiswa Teknik Informatika Dalam Proses Pemecahan Masalah

916

869

878

902

931

949

960

972

983

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

ix

ISBN 978-602-71252-1-6

Runisah1), Tatang Herman2), Jarnawi Afgani Dahlan3) Siska Firmasari1), Neneng Aminah 2)

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas VIII Melalui Model Learning Cycle 5E Dengan Teknik Metakognitif

997

Kemampuan Pemahaman Dan Penalaran Matematis Pada Perkuliahan Teori Bilangan Menggunakan Teknik Superitem

1013

P74

Via Yustitia

1033

P75

Nurmuludin

Efektivitas Model Pembelajaran Teams Games Tournament Dengan Pendekatan Saintifik Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pemalang Pembelajaran Guided Inquiry untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Dan Beliefs Matematis Siswa SMP

P76

Sandha Soemantri1), Toto Nusantara2), Abdul Qohar3) Wahyu Ridlo Purwanto

Defragmenting Struktur Berpikir Siswa Impulsif Pada Masalah Geometri Bangun Ruang

1068

Efektivitas Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions Dan Index Card Match Dengan Media Modul Terhadap Hasil Belajar Matematika Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Kudus Tahun Ajaran 2014/2015 Uji Coba Bahan Ajar Geometri Transformasi Berbantuan Software Geogebra Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Kuningan

1086

Pembelajaran Matematika Geometri Dengan Konstruktivisme Student Active Learning (KSAL) Sebagai Upaya Meningkatkan Kreatifitas Proses Belajar Siswa

1026

P72

P73

P77

P78

Sumarni

P79

Syafi’ i

1050

1111

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

x

ISBN 978-602-71252-1-6

P80

P81

Syaiful Bakhri1), Orthio Rizki Pratama2), Agustin Ernawati3) Syamsuri

P82

Mohammad Dadan Sundawan

P83

Trusti Hapsari1), Tatang Herman2) Tatang Supriatna

P84 P85

Laelasari

P86

Titi Rohaeti

P87

Tohir Zainuri1), Abdur Rahman As’ ari2), I Made Sulandra3) Usep Sholahudin

P88 P89

Wahyu Ridlo Purwanto

Polr’ imatika: Media Pembelajaran Inovatif Dalam Meningkatkan Kemampuan Hitung Dasar

1044

Skema Berpikir Mahasiswa Dalam Mengonstruksi Bukti Formal Matematis Menggunakan Cognitive Mapping Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Melalui Model Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Atas Karakteristik Pembelajaran Matematika Di Cina

1061

Analisis Sistem Pendidikan Australia Dan Indonesia Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran Matematika Pengaruh Penerapan Strategi Pemecahan Masalah Sistematis Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Kubus Dan Balok Di Kelas VIII SMP

1104

Analisis Kemampuan Siswa dengan Gaya Kognitif Field Independent dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan LangkahLangkah Polya

1152

Pengajaran Limit Suatu Fungsi dengan Menggunakan Perangkat Lunak Mathematica Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Materi Persamaan Linier Dua Variabel Ditinjau Dari Perspektif Gender

1165

1077

1092

1124 1135

1176

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

xi

ISBN 978-602-71252-1-6

P90

Wahyudin1, Didik Abidin2

P91

Wati Susilawati

P92

Yulyanti Harisman

P93

Yusfita Yusuf 1) , Wangsih Setiawati2)

P94

Pertumbuhan Ekonomi Dan Perdagangan Luar Negeri Indonesia Di Kawasan Asean: Analisis Menggunakan Metode Error Correction Mechanism(ECM) Analisis Kurikulum Dan System Pendidikan Matematika Di Korea Selatan Menilik Cara Pembelajaran Matematika Di Slb Letera Bunda Kota SolokDengan Objek Cacat Tunagrahita Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dengan Metode Permainan Dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa

1188

Zetriuslita

Profil Kemampuan Disposisi Matematis Mahasiswa Berdasarkan Level Akademik

1250

P95

Cita Dwi Rosita

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Argumentasi Dan Representasi Matematis Pada Mata Kuliah Teori Bilangan

1265

P96

Wahid Umar

Strategi Pemecahan Masalah Versi George Polya Dan Penerapannya Dalam Pembelajaran Matematika

1280

P97

Yani Supriani

Meningkatkan Kemandirian Belajar Menggunakan Multimedia Interaktif

1296

P98

Yanti Mulyanti1), Hamidah Suryani Lukman2) Sukono1), Endang Soeryana2), Sudradjat Supian3)

Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis IslamiPada Kapita Selekta Matematika I

1303

Model Matematika Ekonomi Dalam Perencanaan Sistem Pencicilan Berkala Suatu Hutang

1319

P99

1200 1220

1236

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

xii

ISBN 978-602-71252-1-6

P100

Endang Soeryana Hasbullah1, Nur Fadhlina Bt Abdul Halim2, Sukono3, Endang Rusyaman4 Yatha Yuni

Toleransi Risiko Pada Model Optimisasi Portofolio Investasi Markowitz

1347

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Intuisi Matematis Melalui Model Pembelajaran Inquiry Berbasis Open Ended (Hasil Kajian)

1360

P102

Rostina Sundayana

Kaitan Antara Gaya Belajar, Kemandirian Belajar, Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP Dalam Pelajaran Matematika

1379

P103

Cita Dwi Rosita1), Tri Nopriana2)

Analisis Tingkat Berpikir Geometri Dan Tingkat Berpikir Logis Serta Disposisi Berpikir Kritis Mahasiswa

1397

P104

Fuad Nasir

Metode Pengajaran Metode Numerik Dengan Berbantuan Program Komputer

1409

P101

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

1 ISBN 978-602-71252-1-6

DIDACTICAL DESIGN RESEARCH (DDR): UPAYA MEMBANGUN KEMANDIRIAN BERPIKIR MELALUI PENELITIAN PEMBELAJARAN Didi Suryadi Universitas Pendidikan Indonesia

P1

A. Pendahuluan Disadari atau tidak, pembelajaran merupakan peristiwa transfer pengetahuan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Peristiwa transfer tersebut terjadi secara turun temurun sehingga membentuk suatu sistem keyakinan pendidik, bahwa pengetahuan yang diajarkan tersebut sepertinya bersifat permanen. Peran seorang pendidik seolah hanya sebagai pengajar yang menjadi perantara proses pewarisan pengetahuan. Dalam pembelajaran matematika misalnya, persiapan seorang guru biasanya mengacu pada dokumen bahan ajar yang tersedia berupa buku paket atau buku-buku referensi. Proses serta alur berpikir yang termuat dalam materi ajar tersebut, baik berupa uraian konsep maupun contoh soal dan solusinya, menjadi acuan utama untuk disajikan kembali di kelas. Sulit dipungkiri bahwa pada peristiwa tersebut terjadi proses imitasi pemikiran tentang matematika yang dilakukan oleh guru dan juga peserta didik. Gambaran di atas, menunjukkan adanya permasalahan mendasar dalam proses pendidikan yang berlangsung saat ini. Jika kemandirian menjadi kata kunci dalam pendidikan, dan mendorong generasi muda menjadi pribadi mandiri adalah salah satu tujuan penting pendidikan, maka kemandirian pendidik merupakan sebuah keniscayaan dalam proses pendidikan. Bagaimana mungkin seorang pendidik yang cenderung imitatif dalam berpikir mengenai bahan ajar, dapat memandirikan proses berpikir peserta didiknya. Jika proses pendidikan yang berlangsung saat ini dominan seperti ini, maka dapat dipahami jika masyarakat bangsa ini cenderung bersifat konsumtif dalam banyak aspek kehidupan, termasuk dalam kaitannya dengan pengetahuan. Permasalahan mendasar tersebut tentu harus menjadi perhatian banyak pihak, termasuk penulis sendiri. Awal tahun 2000, sejak penulis berkesempatan mengkaji pembelajaran matematika di Jepangdan secara bersamaan juga mulai tertarik pemikiran tentang teori situasi didaktis (TDS) yang berkembang di Eropa atau secara khusus di Perancis, muncul kesadaran baru mengenai pentingnya perubahan mendasar cara berpikir pendidik. Karakter kemandirian peserta didik harus menjadi orientasi pendidik dalam memikirkan, mendesain, dan menerapkan materi ajar dalam pembelajaran. Pemikiran ini kemudian mulai dijabarkan dalam teori metapedadidaktik (TM) yang memberikan perhatian khusus tentang hubungan tripartit guru-siswa-materi dalam proses pembelajaran (Suryadi, 2009). Antisipasi didaktispedagogis (ADP) yang digagas Suryadi melalui teori tersebut memberi penekanan pada perlunya memikirkan kemungkinan respon siswa secara mendalam atas desain materi ajar yang dikembangkan guru. Dugaan-dugaan alur belajar anak sangat penting untuk Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

14

ISBN 978-602-71252-1-6

STRATEGI PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS RISET DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Widodo Jurusan Matematika FMIPA UGM Yogyakarta [email protected], [email protected]

P2

Abstrak Salah satu definisi Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) adalah metode pembelajaran yang dapat mengembangkan secara aktif keterampilan “penelitian” peserta didik secara independen dan memberikan kesempatan peserta didik ketrampilan tersebut dalam melakukan penelitian dengan pengawasan sendiri. Materi pembelajaran yang diberikan antara lain merupakan hasil penelitian yang relatif terkini termasuk hasil penelitian pengampunya. Di sini peserta didik mendapat pelajaran dari pengalaman riset para penulis. Biasanya pada akhir semester peserta didik diminta membuat Proyek Akhir Tahun (PAT) atau Final Year Project (FYP), yang dapat dipandang sebagai “puncak” prestasi peserta didik dalam pembelajaran selama satu semester (University of Leeds, 2008). PBR juga dapat dipandang sebagai metode Student-Centered Learning (SCL) yang mengintegrasikan riset di dalam proses pembelajaran. PBR bersifat multifase yang mengacu kepada berbagai macam metode pembelajaran. PBR memberi peluang / kesempatan kepada peserta didik untuk mencari data (informasi), mengumpulkan data (informasi), menganalisis data (informasi), menyusun hipotesis (conjucture),membuktikan hipotesis (conjucture), membuat kesimpulan, menyusun dan mengkomunikasikan hasil riset. Strategi pengembangan PBR antara lain:(1) Memperkaya dengan penelitian dalam merancang dan mengajar mata kuliah, (2) Pada pembelajaran di kelas, diberikan hasil penelitian yang relatif terbaru di dalam bidang sesuai konteks sejarah, (3) Mendesain kegiatan pembelajaran dengan isu-isu penelitian kontemporer, (4)Mengajarkan metode, teknik dan keterampilan penelitian secara eksplisit dalam proses pembelajaran, (5) Memberikan kegiatan penelitian skala kecil menjadi tugas peserta didik, (6) Melibatkan peserta didik dalam kegiatan penelitian institusi, (7) Mendorong peserta didik untuk merasa menjadi bagian dari budaya penelitian departemen/ jurusan, (8) Dalam proses pembelajaran didiklah peserta didik dengan nilai-nilai / etika penelitian. (Griffith Institute for Higher Education, 2008 danWidayati, dkk, 2010). Dalam makalah ini akan disampaikan pengembangan PBR pada pembelajaran matematika. Kata Kunci:SCL (Student-Centered Learning), PBR (Pembelajaran Berbasis Riset).

A. Pendahuluan

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

29

ISBN 978-602-71252-1-6

PROBLEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

A.K Uswatun Hasanah

P3

Universitas Sebelas Maret [email protected]

Abstrak

Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui : (1) permasalahan apa saja yang terjadi dalam penerapan model kooperatif tipe Jigsaw pada pembelajaran Matematika, (2) solusi apa yang diberikan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Permasalahanpermasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran jigsaw yaitu (1) Penugasan anggota kelompok untuk menjadi ahli sering tidak sesuai antara kemampuan dengan kompetensi yang harus dipelajari (2) Siswa yang pintar akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya diskusi (3) Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berfikir rendah akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi ketika menjadi tenaga ahli sehingga dimungkinkan terjadinya kesalahan (miskonsepsi). Adapun solusi dari permasalahan tersebut adalah (1) menyesuaikan kemampuan dengan kompetensi yang dimiliki siswa (2) guru memotivasi semua siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran (3) membuat catatan kecil/poin-poin penting materi

yang akan disampaikan agar tim ahli yang memiliki kemampuan membaca dan berfikir rendah dapat menyampaikan konsep dengan benar. Kata kunci: Model pembelajaran, kooperatif, jigsaw.

A. Pendahuluan Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya dalam upaya mencapai kesejahteraan hidup. Pendidikan adalah usaha secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

7

ISBN 978-602-71252-1-6

PEMBELAJARAN ALJABAR LINEAR BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK SOFTWARE ALGEBERATOR 4.02

Dedek kustiawati Pendidikan Matematika FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta [email protected]

P4

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa dengan menggunakan software algeberator 4.02 lebih tinggi dengan menggunakan metode konvensional,(2) Perbedaan hasil belajar matematika kelompok yang menggunakan algeberator 4.02 dengan Kelompok yang tidak menggunakan algeberator 4.02 pada kelas ekperimen dan kelas control, (3) apakah terdapat interaksi antara penggunaan algeberator 4.02 dalam pembelajaran aljabar matriks dengan kemampuan matematis dalam mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus- November 2014 di FITK UIN Syarif Hidayatullah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Quasi-eksperimen. treatment by blocks 2 × 2.haspenel. Dari hasil data yang diperoleh Hasil belajar matematika mahasiswa yang pembelajarannya menggunakan software algebrator 4.02 lebih tinggi dikelas ekperimen dari hasil belajar matematika mahasiswa dengan pembelajaran kelas control yaitu Fhitu(13,28) > Ftabel (4.02),(2) Penggunaan software Algebrator tidak berpengaruh signifikan di kelas kontol, karena tidak memberikan perbedaan hasil belajar antara kedua kelompok. F hitung( 0,0085 ) < F tabel (4.02 ), (3) Terdapat interaksi antara yang menggunakan software algebrator 4.2 dan yang tidak menggunakan software algebrator 4.02, dalam pembelajaran aljabar matriks lebih aktif mahasiswa yang menggunakan software tersebut dapat memecahkan masalah dan presentasi kedepan kelas hal ini terlihat pada F hitung 4,38 > F tabel 4.02 Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan dalam pembelajaran yang menggunakan aplikasi perangkat lunak bantu yang dapat digunakan dalam pembelajaran Aljabar yaitu Aljaberator 4.02. Program ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kecepatan,dan keakuratan dalam berbagai perhitungan dalam pembelajaran aljabar linier sehingga waktu yang diperlukan untuk mengerjakan lebih efisien dan hasil yang diperoleh lebih akurat dibandingkan dengan perhitungan yang dilakukan secara manual Kata kunci : Aljabar linear, Software Aljaberator4.02.

A. Pendahuluan Meskipun matematika telah dikenal sejak awal, namun dalam kenyataannya masih banyak mahasiswa yang kurang mampu menguasinya karena kurang keaktifan mahasiswa dalam mengerjakan soal-soal latihan, merasa jenuh atau bosan karena Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

61

ISBN 978-602-71252-1-6

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MELALUI TEKNIK SCAFFOLDING Abdul Muin1), Damayanti2)

P5

Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jl. Juanda No. 95 Ciputat 15412 1) [email protected] & 2)[email protected] Abstrak Artikel ini menjelaskan tentang penerapan teknik scaffolding dalam meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa, yang meliputi pemahaman dimensi translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi. Penelitian dilakukan di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Tangerang dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F yang terdiri dari 35 siswa. Hasil temuan menunjukkan bahwa: a) Pemahaman konsep matematika siswa meningkat setelah diterapkannya teknik scaffolding, b) teknik scaffolding dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa, c) Siswa mempunyai respon sangat baik terhadap pembelajaran matematika setelah diterapkannya teknik scaffolding. Kata Kunci : scaffolding, translasi, interpretasi, ekstrapolasi

A. Pendahuluan Matematika merupakan alat yang berfungsi untuk membangun penalaran, pola berpikir logis, kritis, obyektif dan rasional, yang diperlukan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam Permendiknas No. 22 tahun 2006 dikemukakan bahwa, matematika diajarkan di sekolah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menggunakan penalaran, memecahkan masalah, mengkomunikasikan gagasan, serta memiliki sikap menghargai matematika. Melalui pemahaman siswa bisa mengetahui bahwa ide matematika penting dan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Siswa menyadari bahwa matematika mempunyai banyak koneksi dengan Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

78

ISBN 978-602-71252-1-6

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMA (Penelitian Eksperimen Kelas X MIA di SMA Negeri 5 Cirebon) P6 Ika Wahyuni1), Ade Tia Ariyani2) Pendidikan Matematika FKIP UNSWAGATI Cirebon; 1) ik_math @yahoo.com & 2)[email protected]

Abstrak Salah satu faktor lemahnya kemampuan pemahaman matematis siswa terhadap pembelajaran matematika yaitu siswa belajar secara pasif dan hanya mengutamakan hafalan dan mencatat. Padahal dengan mengingat atau menghafal belum tentu siswa dapat memahami materi yang diajarkan oleh guru bahkan mudah terlupakan. Sehingga pemahaman matematis siswa menjadi sangat lemah yang mengakibatkan tidak adanya motivasi siswa untuk semangat belajar. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan CD pembelajaran efektif terhadap motivasi dan kemampuan pemahaman matematis siswa (2) perbedaan kemampuan pemahaman matematis antara siswa yang menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan CD pembelajaran dengan pembelajaran biasa (3) motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan CD pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan CD pembelajaran efektif terhadap motivasi dan kemampuan pemahaman matematis siswa SMA dengan rata-rata tes akhir pada kelas eksperimen sebesar 85,64 dan pengaruh sebesar 81% (2) perbedaan kemampuan pemahaman matematis antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan CD pembelajaran dengan pembelajaran biasa (3) motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan CD pembelajaran pada umumnya baik pada saat kegiatan pembelajaran yaitu motivasi yang muncul dari dalam dirinya sebesar 81,08% sedangkan motivasi yang muncul dari luar dirinya sebesar 71,50%. Kata Kunci:

Efektifitas, Model Pembelajaran Scramble, CD Pembelajaran, Motivasi, dan Kemampuan Pemahaman Matematis

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

90

ISBN 978-602-71252-1-6 PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Ena Suhena Praja Prodi. Pendidikan Matematika - FKIP - Unswagati Jln. Perjuangan no.01 – Cirebon. [email protected]

P7

Abstrak Makalah Penerapan Strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, dan Transferring (REACT) dalam pembelajaran matematika ini bersifat kajian pustaka, yang berdasarkan pada teori dan beberapa hasil penelitian. Kajian ini mencoba memberikan penjelasan tentang apa itu strategi REACT, mengapa pembelajaran matematika menggunakan strategi REACT, dan bagaimana penerapannya dalam pembelajaran matematika. Selain itu juga dalam makalah ini diberikan contoh bagaimana cara penerapannya dalam pembelajaran matematika, baik pada siswa di Sekolah maupun mahasiswa di Perguruan Tinggi. Penerapannya untuk masing-masing tingkatan sekolah dan mahasiswa tersebut mempunyai beberapa perbedaan, terutama dalam hal pelaksanaannya dan kemampuan matematis yang dikembangkan. Kata Kunci: Strategi REACT dan Pembelajaran Matematika

A. Pendahuluan Matematika merupakan ilmu dasar yang perlu untuk dipelajari dan dipahami, karena pola pikir matematika dapat membantu siswa untuk berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Oleh karena itu melalui matematika diharapkan dapat membantu pola pikir siswa dalam menghadapi kehidupan yang selalu berkembang, dan mampu membantu mempermudah dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Walaupun matematika banyak manfaatnya, pada dasarnya matematika merupakan ilmu deduktif dan abstrak, sehingga menyulitkan banyak orang untuk memahaminya, termasuk para siswa. Oleh karena itu diperlukan adanya upaya-upaya

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

111

ISBN 978-602-71252-1-6 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSESTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN SELF PROFICIENCY MAHASISWA Georgina Maria Tinungki Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin Makassar [email protected]

P8

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan Self-Proficiency mahasiswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe TAI dan pembelajaran Biasa. Mahasiswa perlu dibekali kemampuan self proficiency dengan baik, sehingga diharapkan mahasiswa tersebut dapat memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu menghadapi dan menyelesaikan masalahmasalah kehidupan pada umumnya atau tugas matematik pada khususnya. Penelitian ini adalah Quasi Eksperimen. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Statistika, yang mengontrak mata kuliah Teori Peluang di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Kota Makassar. Teknik Sampling yang digunakan berupa Purposive Sampling. Sedangkan instrumen yang digunakan adalah skala Self-Proficiency (SPr) yang telah divalidasi. Data penelitian ini diaalisis menggunakan statistik Parametrik dan Non Parametrik. Adapun hasil dari penelitian ini adalah peningkatan Self-Proficiency mahasiswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih baik daripada mahasiswa yang memperoleh pembelajaran Biasa Kata Kunci: Self Proficiency , Pembelajaran Kooperatif tipe TAI, Pembelajaran Biasa

A. Pendahuluan Self proficiency merupakan kecakapan diri seseorang yang akan mempengaruhi tindakan, upaya, ketekunan, fleksibilitas dalam perbedaan, dan realisasi dari tujuan dari individu. Self proficiency yang terkait dengan kemampuan seseorang seringkali menentukan outcome sebelum tindakan terjadi (Bandura, 1997). Dalam mengkaji Self proficiency mahasiswa, maka model pembelajaran yang diprediksi dapat memfasilitasi kajian tersebut adalah pembelajaran matematika model Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI). Model ini merupakan pembelajaran Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

122

ISBN 978-602-71252-1-6

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA DISKRIT MENGGUNAKAN PENGAJARAN BERBASIS DNR P9

Abdul Mujib Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah, Medan; [email protected]

Abstrak Makalah ini merupakan kajian teoritis tentang kemampuan pembuktian matematika mahasiswa dalam matematika diskrit.Pembuktian merupakan salah satu kemampuan berpikir matematis tingkat lanjut.Berdasarkan penelitian, masih banyak mahasiswa kesulitan dalam mengkonstruksi bukti matematis.Mengembangkan kemampuan berpikir mahasiswa tingkat lanjut merupakan alternatif mengatasi kesulitan tersebut.Selain itu, matematika diskrit sangat memungkinkan sebagai media mengembangkan kemampuan pembuktian.Dalam makalah ini, mengkaji beberapa topik khusus matematika diskrit tentang pembuktian. Selain itu, salah satu pembelajaran yang memperhatikan pemahaman dan proses berpikir serta kebutuhan intelektual mahasiswa salah satunya kemampuan pembuktian adalah DNR-based instruction. Kata Kunci :kemampuan pembuktian, matematika diskrit, DNR-based instruction

A. Pendahuluan. Berpikir matematika tingkat lanjut atau advanced mathematical thinking (AMT) dapat di interpretasikan dalam dua acara yang berbeda yaitu berpikir berkaitan dengan matematika tingkat lanjut, atau sebagai bentuk lanjutan dari proses berpikir matematika (Tall, 1988). Menurut perspektif secara matematis, AMT mengkaji tentang konsep dan konten matematika pada level sekolah menengah atas (SMA), level perguruan tinggi, dan tahap transisi antara SMA menuju ke perguruan tinggi. Penelitian-penelitian dalam kategori ini, banyak mengkaji tentang pemahaman konsep matematika, teknik pembuktian, pemecahan masalah matematika, teknik pengajaran dan proses abstraksi. Sedangkan menurut perspektif proses berpikir, Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

139

ISBN 978-602-71252-1-6

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL QUANTUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA P10 ADANG EFFENDI UNIVERSITAS GALUH [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis dan koneksi matematis yang signifikan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan model quantum dan siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan komunikasi dan koneksi matematis, skala sikap siswa, lembar observasi, dan daftar wawancara. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama dengan level menengah (sedang). Populasi penelitian ini adalah siswa SMP dengan sampel penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 3 Baleendah Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat dengan responden penelitiannya adalah siswa kelas VII sebanyak dua kelas yang dipilih secara acak kelas dari empat kelas yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan model quantum dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan koneksi matematis siswa ditinjau dari pembelajaran dan kategori kemampuan matematika siswa. Tidak terdapat interaksi antara faktor pembelajaran dengan faktor kategori kemampuan matematis siswa menyangkut peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa namun terdapat interaksi antara faktor pembelajaran dengan faktor kategori kemampuan matematis siswa menyangkut peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa. Analisis data angket memperlihatkan bahwa siswa yang pembelajarannya dengan model quantum sebagian besar bersikap positif terhadap pembelajaran matematika dengan model quantum. Pembelajaran matematika dengan model quantum secara signifikan lebih baik dalam meningkatkan kemampuan komunikasi dan koneksi matematis siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

Kata kunci : Kemampuan komunikasi , kemampuan koneksi, model Quantum Teaching.

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

161

ISBN 978-602-71252-1-6 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL CONTEXTUAL TEACING AND LEARNING DENGAN MEDIA E-LEARNING MATERI DIMENSI TIGA Abdul Rofik SMA Negeri 1 Cirebon [email protected]

P11

ABSTRAK Penelitian membahas tentang jalannya perangkat pembelajaran model Contextual Teaching and Learning dengan Media E-Learning yang dikembangkan menghasilkan perangkat pembelajaran yang valid praktis. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja peserta didik (LKPD), media e-learning, dan tes kemampuan pemecahan masalah (TKPM). Hasil penelitian menunjukkan: (1) setelah melalui tahap validasi tim ahli dan teman sejawat serta proses revisi diperoleh penilaian dengan rentang nilai 1,00 sampai 4,00 didapat rata-rata skor silabus 3,69, RPP 3,57, LKPD 3,44, media e-learning 3,77, TKPM 3,58 menunjukkan kriteria valid, (2) respon siswa dan guru terhadap komponen dan kegiatan pembelajaran positif. Kata kunci:

Contextual Teaching and Learning, Media E-Learning.

A. Pendahuluan Banyak ahli mendefinisikan pengertian tentang model pembelajaran, model pembelajaran adalah suatu cara mengatasi berbagai problematika dalam pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dipandang perlu untuk mengatasi kesulitan guru dalam melaksanakan tugas mengajar dan juga kesulitan belajar peserta didik. Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan, (Sagala, 2003: 175). Sehingga model pembelajaran dapat merupakan suatu cara atau bentuk, atau desain dalam penyampaian materi/bahan ajar dari seorang pendidik terhadap peserta didiknya sehingga materi yang diberikan dapat terserap sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Komaruddin sebagaimana yang dikutip oleh Sagala (2003) model dapat dipahami sebagai: (1) suatu tipe atau Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

17 

ISBN 978-602-71252-1-6

PENDEKATAN METAKOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA P 1

Agusmanto J.B. Hutauruk Pascasarjana Pendidikan Matematika, Univ. Pendidikan Indonesia; Bandung; [email protected]

ABSTRAK Seringkali siswa mengikuti suatu instruksi dalam memecahkan masalah matematika tanpa menyadari apa yang mereka lakukan, mengapa mereka melakukan, dan bahkan tidak tahu apa yang harus mereka lakukan dengan tugas tersebut. Sementara untuk menjadi seorang pemecah masalah yang baik, seseorang harus memiliki kemampuan metakognisi yang baik. Dengan kesadaran metakognisi, siswa terlatih untuk selalu merancang strategi terbaik dalam memilih, mengingat, mengenali kembali, mengorganisasi informasi yang dimilikinya serta menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Siswa akan terbiasa untuk selalu memonitor, mengontrol dan mengevaluasi hal yang telah dilakukannya. Pendekatan metakognitif dalam pembelajaran matematika dapat dilaksanakan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan kartu metakognisi, yang berisi pertanyaan-pertanyaan metakognitif yang dapat disesuaikan dan disusun berdasarkan topik atau materi yang sedang dipelajari di kelas.

Kata Kunci: Metakognisi, Pembelajaran Metakognitif

A. Pendahuluan Matematika tak dapat dipungkiri lagi merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang sangat berperan dalam peradaban, sehingga mnguasai kecakapan matematis sangat penting dicapai untuk dapat bersaing dan mencapai kemajuan di zaman modern (NRC, 2002; Hudojo, 2004; dalam Hendrayana, 2015). Namun kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika, walaupun kadang kesulitan itu sengaja dibuat untuk melatih dan membiasakan siswa agar terbiasa dalam aktifitas berpikir dan aktifitas memecahkan masalah (Hendrayana, 2015). Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

191

ISBN 978-602-71252-1-6

KAJIAN MODEL PERSAMAAN DIFERENSIAL KONSERVASI ALIRAN TERBUKA PADA SUATU SUNGAI P13 Alit Kartiwa Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran Jl. Raya Jatinangor Km 21, Jatinangor (45363), Sumedang, Jawa Barat Email: [email protected] Abstrak Paper ini bermaksud melakukan kajian tentang persamaan diferensial konservasi aliran sungai terbuka. Persamaan diferensial konservasi massa atau kontinuitas untuk aliran tak permanen satu dimensi dapat dijabarkan dengan pertolongan sebuah control, yang merupakan pias air yang diisolasi dari sekelilingnya, sehingga dapat diamati secara rinci semua debit yang masuk dan keluar. Selain hukum kekekalan massa, dalam paper ini juga dikaji tentang hukum kekekalan momentum suatu aliran air. Kajian model kekekalan momentum yang dilakukan meliputi: (1) asumsi aliran satu dimensi, dan (2) asumsi rapat massa adalah konstan. Gaya-gaya yang bekerja pada volume control yang dikaji meliputi: gaya berat, gaya gesekan, dan gaya hidrostatika. Hasil kajian dalam paper ini adalah berupa model persamaan diferensial yang memenuhi asumsi aliran satu dimensi dan rapat massa konstan, yang juga meliputi asumsi gaya bertat, gaya gesekan, dan gaya hidrostatik tertentu. Kata Kunci : Persamaan diferensial, aliran sungai, konservasi massa, hukum kekekalan, gaya

A. Pendahuluan Sungai atau saluran terbuka adalah saluran dimana air mengalir dengan muka air bebas. Pada saluran terbuka, misalnya sungai (saluran alam), variabel aliran sangat tidak teratur terhadap ruang dan waktu. Variabel tersebut adalah tampang lintang saluran, kekasaran, kemiringan dasar, belokan, debit aliran dan sebagainya. Sungai juga merupakan saluran terbuka dengan suatu ukuran geometri, yang berubah dengan waktu tergantung pada debit, material dasar dan tebing, serta jumlah dan jenis dari sedimen yang diangkut oleh aliran (Wibowo, 2013). Kondisi aliran saluran terbuka Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

03

ISBN 978-602-71252-1-6

PROBLEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA P14 Anugrahita Yusi Awari Universitas Sebelas Maret [email protected] Abstrak

Pembelajaran yang diterapkan guru di kelas sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam belajar. Rendahnya hasil belajar merupakan indikasi pembelajaran belum optimal. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya penerapan model pembelajaran yang kurang tepat. Karena penerapan model pembelajaran yang kurang tepat mengakibatkan kurangnya minat siswa terhadap matematika serta rendahnya pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Sehubungan dengan hal tersebut perlu adanya upaya perbaikan pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan pemahaman matematis siswa. Penggunaan model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan pemahaman siswa.Model pembelajaran kooperatif mempunyai banyak variasi. Salah satu diantaranya adalah model pembelajaran Snowball Throwing namun dalam pelaksanaan pembelajaran pada model pembelajaran Snowball Throwingmasih terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi. Salah satu permasalahannya adalah pemanfaatan waktu yang digunakan, pengkondisian kelas dan sebagainya. Oleh karena itu diperlukan adanya solusi dalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut untuk memaksimalkan penggunaan model pembelajaran Snowball Throwingdalam proses pembelajaran di kelas. Kata Kunci: Model pembelajaran, kooperatif, Snowball Throwing.

A.

Pendahuluan

Pendidikan merupakan sumber daya insani yang sepatutnya mendapat perhatian terus menerus dalam upaya peningkatan mutunya.Peningkatan mutu pendidikan berarti pula peningkatan kualitas sumber daya manusia.Untuk itu perlu di lakukan pembaharuan dalam bidang pendidikan dari waktu ke waktu tanpa henti.Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, maka peningkatan mutu pendidikan suatu Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

213

ISBN 978-602-71252-1-6 Analisis Ketimpangan Pendapatan Antar Provinsi di Pulau Sumatera Tahun 2006- 2013: Aplikasi Regresi Data Panel

P15 1,

2

Andi Kurniawan Dechi Yulpratiwi Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta, 1 [email protected]

Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengaplikasikan regresi data panel untuk menganalisis Ketimpangan Pendapatan Antar Provinsi di Pulau Sumatera Tahun 2006- 2013. Penelitian ini akan menggambarkan tingkat ketimpangan pendapatan antar provinsi yang terjadi di Koridor Sumatera tahun 2006- 2013.dan faktor-faktor yang memengaruhi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDRB perkapita, intensitas sumber daya alam, kondisi jalan, Tingkat pengangguran terbuka dan aglomerasi. Metode yang digunakan adalah Feasible Generalized Least Square (FGLS) atau Seemingly Unrelated Regression (SUR) dengan data panel seluruh provinsi di Pulau Sumatera pada periode tahun 2006-2013.Hasil penelitian menunjukan bahwa intensitas sumber daya alam dan kondisi jalan antar provinsi berpengaruh negative dan signifkan terhadap ketimpangan pendapatan antar provinsi. Sedangkan variabel tingkat pengangguran terbuka dan aglomerasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketimpangan pendapatan antarprovinsi. Kata Kunci: Regresi data panel, Feasible Generalized Least Square (FGLS), Seemingly Unrelated Regression (SUR), Ketimpangan Pendapatan A.

PENDAHULUAN

Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap masyarakat, dan institusi nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpang pendapatan, serta pengetasan kemiskinan (Todaro:2004). Pertumbuhan

ekonomi

dan

pemerataan

ekonomi

merupakan

dua

tujuan

pembangunan yang seharusnya dapat dicapai secara bersamaan dalam proses pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tanpa diikuti oleh pemerataan ekonomi akan memperlebar jurang pemisah antara satu kelompok masyarakat dan Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016



ISBN 978-602-71252-1-6

KAJIAN SKEMA DIFERENSIAL BEDA HINGGA PADA PEMODELAN ALIRAN SUNGAI P1 Alit Kartiwa Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran Jl. Raya Jatinangor Km 21, Jatinangor (45363), Sumedang, Jawa Barat Email: [email protected] Abstrak Paper ini mermaksud melakukan kajian tentang skema diferensial beda hingga pada pemodelan aliran sungai. Dasar dari setiap skema dari metode beda hingga dapat dirunut dari deret Taylor. Skema diferensial beda hingga dapat dikelompokkan menjadi tiga keluarga besar, yaitu keluarga skema eksplisit, implicit, dan eksplisit-implisit. Bagaimana bentukbentuk skema diferesial beda hingga yang termasuk dalam tiga keluarga tersebut. Dalam paper ini kajian tentang skema diferensial beda hingga meliputi, skema maju, skema mundur, skema tengah, skema loncat-katak, skema DuFort-Frankel, skema Crank-Nicolaon, skema empat titik Pressman, skema bobot waktu dan ruang. Hasil kajian dalam paper ini adalah bentuk-bentuk diferensial beda hingga yang mengikuti beberapa skema tersebut di atas. Kata Kunci : Diferensial beda hingga, skema eksplisit, skema implisit, skema eksplisitimplisit.

A. Pendahuluan Dalam dekade belakangan ini timbul kekhawatiran akan semakin meningkatnya kerusakan berbagai daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia, pada musim hujan semakin banyak sungai yang meluap dan banjir sedangkan pada musim kemarau banyak wilayah mengalami kekeringan. Diantara masalah yang cukup dianggap mendesak dan perlu penanggulangan serius adalah semakin kritisnya keadaan hidrologi beberapa sungai yang ditandai dengan semakin besarnya angka rasio antara debit maksimum pada musim hujan dengan debit minimum pada musim kemarau, serta semakin mundurnya produktivitas lahan terutama di bagian hulu DAS (Sara, 2011). Kegiatan manusia yang bersifat merubah tipe atau jenis penutup lahan dalam suatu DAS seringkali dapat memperbesar atau memperkecil Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

1

ISBN 978-602-71252-1-6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA P 1

Asep Sujana1), Ika Meika2)

Prodi Pendidikan Matematika FKIPUniversitas Mathla’ ul Anwar Banten,

[email protected]

Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian mix method dengan strategi embedded konkuren dengan tujuan penelitian untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa yang belajar dengan pembelajaran berbasis masalah atau problem based learning (PBL) lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional; Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan pendidikan matematika FKIP UNMA Banten, dengan sampel dua kelas pada semester IV. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal uraian, lembar wawancara dan lembar observasi kegiatan mahasiswa dan dosen.Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh dari hasil pretes dan postes. Hasil penelitian menunjukkan bahwakemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa yang belajar dengan pembelajaran berbasis masalah atau problem based learning (PBL) dan dengan pembelajaran konvensional tidak terdapat perbedaan signifikan Kata Kunci: Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Pemecahan Masalah Matematika.

A. Pendahuluan Di abad ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat cepat.Hal ini menuntut kesiapan kita untuk dapat mengambil manfaat dari perkembangan tersebut, dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan.Matematika merupakan salah satu sarana yang dapat menangkap perkembangan pengetahuan dan teknologi

menjadikannya

sangat

penting

untuk

menjadi

prioritas

dalam

pembelajaran. Namun pada kenyataannya pembelajaran matematika masih hanya sebatas proses yang berjalan satu arah saja tanpa melihat sejauh mana perkembangan mahasiswa dalam menerima materi terlebih jika dikaitkan dengan penerapan Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016



ISBN 978-602-71252-1-6

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MODEL PACE UNTUK MENINGKATKAN SELF-RENEWAL CAPACITY MAHASISWA Andri Suryana Universitas Indraprasta PGRI Jakarta Jl. Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur [email protected]

P 1

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan Self-Renewal Capacity mahasiswa yang memperoleh pembelajaran Model PACE dan konvensional Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika yang mengambil/mengontrak Mata Kuliah Statistika Matematika 2 di salah satu PTS di Jakarta Timur. Teknik sampling yang digunakan berupa purposive sampling dan acak kelas, sedangkan instrumen utama yang digunakan adalah skala Self-Renewal Capacity (SRC) yang telah divalidasi. Data penelitian ini dianalisis menggunakan statistik parametrik dan non-parametrik. Adapun hasil dari penelitian ini adalah peningkatan Self-Renewal Capacity mahasiswa yang memperoleh pembelajaran Model PACE lebih baik daripada mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Kata Kunci: Model PACE, Self-Renewal Capacity

A. Pendahuluan A.1 Latar Belakang Materi matematika di perguruan tinggi umumnya lebih kompleks daripada matematika tingkat sekolah karena materi yang disajikan lebih bersifat abstrak. Agar materi matematika mudah dipahami dan disukai oleh mahasiswa, maka perlu dikembangkan Self-Renewal Capacity. Self-Renewal Capacity merupakan kapasitas seseorang dalam menyempurnakan/memperbaiki kinerjanya dalam belajar serta Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

274

ISBN 978-602-71252-1-6

KURIKULUM 2013 DAN PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Bety Miliyawati Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Subang [email protected]

P19

ABSTRAK Isu pendidikan di Indonesia saat ini adalah pendidikan Karakter. Pendidikan karakter bukan hanya menjadi tanggungjawab mata pelajaran Agama atau Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), namun proses pembelajaran nilai-nilai karakter dapat diintegrasikan di dalam setiap mata pelajaran sejak proses pembelajaran berlangsung. Adapun nilai-nilai pendidikan karakter yang dikembangkan dalam setiap mata pelajaran meliputi: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Nilai-nilai karakter tersebut sejalan dengan visi matematika dan tujuan kurikulum 2013 yaitu untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, berpikir dan bersikap kritis, kreatif, inovatif, afektif, cermat, objektif dan terbuka, menghargai keindahan matematika, rasa ingin tahu dan senang belajar matematika serta mampu berkonstribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Namun di sisi lain fenomena dekadensi moral sungguh amat memprihatinkan, tidak semakin berkurang, justru semakin meningkat. Upaya-upaya dari berbagai pihak termasuk pihak sekolah selama ini ternyata belum mampu mewadahi pengembangan karakter peserta didik secara dinamis dan adaptif. Seiring waktu bergulir, permasalahan ini merupakan salah satu indikator kekurangberhasilan sekolah dalam menanamkan pendidikan karakter terhadap peserta didik. Dalam pembahasan makalah ini, penulis mencoba menelaah bagaimana konsep pendidikan karakter terintegrasi dalam kurikulum 2013 dan penerapannya dalam pembelajaran matematika, untuk mendukung tumbuhnya budaya dan karakter siswa di sekolah. Pembahasan yang disajikan meliputi tiga hal, yakni kurikulum 2013, pendidikan karakter, dan pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran matematika.

Kata Kunci: kurikulum 2013, pendidikan karakter, pembelajaran matematika

A. PENDAHULUAN Apabila dianalisis penyelenggaraan pendidikan nasional saat ini berbagai keberhasilan telah dapat dicapai, namun di sisi lain fenomena dekadensi moral peserta didik sangat bertolak belakang dengan nilai-nilai yang selama ini dikenal dimiliki oleh bangsa Indonesia dan sudah menjadi ciri khas yang mencerminkan jati diri bangsa Indonesia. Hal ini dapat kita saksikan berbagai gaya hidup yang Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

293

ISBN 978-602-71252-1-6 PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN, SPASIAL DAN KONEKSI MATEMATIS MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA

P20

Muchamad Subali Noto1), Surya Amami Pramuditya2), Dina Pratiwi, D.S3) 1,2,3)

Universitas Swadaya Gunung Djati, Cirebon; 2)Mahasiswa SPS Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 1) [email protected], 2) [email protected], 3) [email protected]

Abstrak Kemampuan penalaran, spasial dan koneksi matematis (PSKM) merupakan kemampuan yang harus dimiliki mahasiswa untuk belajar beberapa mata kuliah matematika tingkat lanjut. Berkaitan dengan hal tersebut, maka seorang dosen harus mengetahui kemampuan PSKM mahasiswa sehingga dapat merencanakan pembelajaran dan bahan ajar yang sesuai dengan profil kemampuan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan PSKM mahasiswa calon guru matematika. Metode penelitian adalah penelitian deskriptif dengan subjek mahasiswa calon guru matematika tingkat satu sebanyak 201 mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan penalaran sebesar 48,86; rata-rata kemampuan spasial sebesar 50,13; rata-rata kemampuan koneksi matematis sebesar 39,07. Ini berarti ketiga kemampuan tersebut masih tergolong rendah, terutama untuk kemampuan koneksi matematis. Kata Kunci : Kemampuan Penalaran, Spasial, Koneksi Matematis, Mahasiswa Calon Guru Matematika.

A. Pendahuluan Pada tingkatan perguruan tinggi khususnya program studi pendidikan matematika, mahasiswa dituntut untuk belajar beberapa mata kuliah matematika tingkat lanjut seperti aljabar, teori grup, analisis real ataupun geometri. Maka beberapa kemampuan matematis sangatlah perlu dikembangkan oleh mahasiswa dan dosen. Mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan matematisnya dengan cara rutin mengerjakan soal-soal matematika yang memuat penalaran atau spasial Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

0

ISBN 978-602-71252-1-6

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKASISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN POGIL Armanila Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, [email protected]

P 21

Abstrak Matematika sebagai salah satu disiplin ilmu yang tidak terlepas kaitannya dengan dunia pendidikan. Selain itu tidak bisa kita pungkiri matematika tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari seseorang, misal saja dalam hal jual beli, TI dll. Kemudian, alasan lain mengapa pendidikan itu penting dalam kehidupan dalah sebagai sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas. Penyampaian informasi dengan berbagai cara dapat meningkatkan kemampuan berpikir. Berpikir adalah fungsi kognitif tingkat tinggi dan berpikir melibatkan manipulasi otak terhadap informasi seperti saat kit membentuk konsep, terlibat dalam pemecahan masalah melakukan penalaran dan membuat keputusan.Dan salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah kemampuan berpikir kritis.Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan yang penting untuk dimiliki siswa selain kemampuan matematis lainnya seperti kreatif, penalaran, pemahaman, komunikasi dan representasi.Mengingat bahwa kemampuan ktitis perlu dimiliki siswa, maka pengembangan berpikir kritis merupakan suatu persoalan yang penting untuk dilakukan.Untuk meningkatkan kemampuan kritis salah satunya adalah dengan diterapkan model pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa serta self efficacy .Salah satu model pembelajaran yang diterapkan yaitu Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL).POGIL merupakan model pembelajaran aktif yang menggunakan belajar dalam tim, aktivitas guided inquiry untuk mengembangkan pengetahuan, pertanyaan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis, memecahkan masalah, melaporkan, metakognisi, dan tanggung jawab individu.POGIL (Process Oriented Guided-Inquiry Learning) adalah model pembelajaran yang didesain dengan kelompok kecil yang berinteraksi dengan instruktur/guru sebagai fasilitator.Model pembelajaran ini membimbing siswa melalui kegiatan eksplorasi agar siswa membangun pemahaman sendiri (inkuiri terbimbing). Kata Kunci: Kemampuan berpikir kritis matematis, POGIL (process oriented guided inquiry learning)

A. PENDAHULUAN A.1 Latar belakang berpikir sendiri menurut Wikipedia Bahasa Indonesia adalah gagasan dan proses mental. Berpikir memungkinkan seseorang untuk merepresentasikan dunia sebagai Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

320

ISBN 978-602-71252-1-6

EXPLORASI NILAI-NILAI ETNOMATEMATIKA UNTUK MENEMUKAN NILAI FILOSOFI DAN PESAN MORALITAS DALAM KEBUDAYAAN CIREBON P22

Arwanto Dosen Tetap Universitas Muhammadiyan Cirebon dan Mahasiswa Pascasarjana S3 Prodi Pendidikan Matematika Universitas Negeri Surabaya (UNESA) email : [email protected] Abstrak Etnomatematika merupakan matematika yang tumbuh dan berkembang dalam kebudayaan tertentu . Budaya yang dimaksud disini mengacu pada kumpulan norma atau aturan umum yang berlaku di masyarakat, kepercayaan, dan nilai yang diakui pada kelompok masyarakat yang berada pada suku atau kelompok bangsa yang sama. Dengan demikian, sebagai hasil dari sejarah budaya matematika dapat memiliki bentuk yang berbeda-beda dan berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat pemakainya. Etnomatematika menggunakan konsep matematika secara luas yang terkait dengan berbagai aktivitas matematika, meliputi aktivitas mengelompokkan, berhitung, mengukur, merancang bangunan atau alat, bermain, menentukan lokasi, nilai-nilai geometri dan teori bilangan dan lain sebagainya. Didalam Kebudayaan Cirebon khususnya Keraton Kanomam Cirebon, mengandung unsur-unsur filosofi dan nilai-nilai etnomatematika tersendiri, dengan tanpa sadar tertanamnya nilai-nilai geometri dalam filosofi kebudayaannya. memberikan pandangan dan menyatakan secara tidak langsung mengenai sistem kenyakinan dan kepercayaan. Dengan mengembangkan filosofinya melalui belajar dari hubungan interpersonal, pengalaman pendidikan formal dan informal, keagamaan, budaya dan lingkungan itu sendiri yang didalamnya terdapat nilai-nilai etnomatematika dan pesan-pesan moralitas dalam kebudayaan tersebut. Kata Kunci : Etnomatematika, Kebudayaan Cirebon A. PENDAHULUAN

Budaya merupakan suatu kebiasaan yang mengandung unsru-unsur nilai penting dan fundamental yang diwariskan dari generasi-kegenasi. Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan tidak lepas dari penerapan konsep matematika, sehingga memberikan hasil Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

341

ISBN 978-602-71252-1-6

STUDI ETNOMATHEMATICS DALAM PERTANIAN MASYARAKAT BREBES Bagus Ardi Saputro1) Lukman Harun2)

P23

1),2)

Universitas Pendidikan Indonesia, Jln. Dr. Setiabudi No. 299, Bandung; Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang, Jln. Lontar No.1 Semarang 1) [email protected], 2)[email protected]

1),2)

Abstrak Makalah ini menjelaskan tentang aturan-aturan pertanian dalam masyarakat jawa yang terkait dengan matematika. Diantara aturan tersebut dapat digunakan untuk memperkaya pemahaman aplikasi matematika dalam kehidupan bermasyarakat. Beberapa konsep yang terkait diantaranya adalah satuan pengukuran, pecahan, dan perbandingan. Materi langsung disajikan dalam bentuk pemecahan masalah sehingga siswa memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri. Hal tersebut dapat digunakan dalam pembelajaran matematika karena matematika ada dekat dengan mereka. Kata Kunci : etnomathematics, Brebes, satuan pengukuran, pecahan, perbandingan

A. Pendahuluan Banyak ahli memandang etnomathematics dengan cara yang berbeda. Matematika dapat digunakan dalam masyarakat, sehingga matematika menjadi kegiatan yang membudaya (D’ Ambrosio, 1985). Sehingga setiap masyarakat di seluruh dunia berbeda dalam menggunakan dan mengembangkan matematika untuk meningkatkan pengetahuan mereka (Lee, 2004). Sehingga segala pengetahuan matematika yang diperoleh dari kebudayaan masyarakat disebut juga sebagai etnomathematics (Emmanuel, 2009). Karena matematika yang membudaya dalam masyarakat itu bermanfaat, maka harus diteruskan ke generasi berikutnya dalam masyarakat tersebut. Oleh karena itu muncul kajian tentang bagaimana mengajarkan matematika yang sudah membudaya dalam ruang kelas (Orey & Rosa, 2004). Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

36

ISBN 978-602-71252-1-6

ANALISIS PERBANDINGAN KURIKULUM PENDIDIKAN INDONESIA DAN INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MATEMATIKA P24 Beni Yusepa, G.P. Program Studi Pendidikan Matematika FKIPUniversitas Pasundan Bandung [email protected] Abstrak Syarat guru profesional adalah kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi. Guru wajib memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial.Uji Kompetensi Guru (UKG) dapat dijadikan sebagai cermin diri untuk guru sekaligus sebagai sarana yang mampu merefleksikan sejauh mana kompetensi yang dikuasainya.UKG bertujuan untuk memetakan kompetensi guru khususnya pada kompetensi pedagogik dan kompetensi profesionalserta sebagai dasar pembuatan kebijakan pembinaan dan pengembangan profesi guru.Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam membelajarkan siswa. Agar guru dapat membelajarkan siswa dengan baik, maka guru harus memenuhi semua syarat sebagai guru profesinal. Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru matematika yang tinggi berpengaruh lebih baik terhadap kemampuan matematis siswa.Kurikulum menjadi bagian terpenting untuk meningkatkan pendidikan di suatu Negara. Namun, kurikulum jangan dipandang terlalu sempit yang hanya berupa seperangkat dokumen. Akan tetapi kurikulum harus dipandang secara luas, menyangkut dokumen dan komponen-komponen yang mendukung proses pembelajaran. Inggris salah satu Negara maju yang tergabung dalam OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) dan merupakan salah satu Negara dengan sistem pendidikan terbaik.Hal ini dapat dijadikan contoh dalam meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia. Kata Kunci: Uji Kompetensi Guru (UKG),kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kemampuan matematis siswa, kurikulum.

A. PENDAHULUAN Pendidikan menjadi hak setiap warga negara. Anak-anak wajib mengikuti pendidikan yang sudah dicanangkan oleh pemerintah yaitu pendidikan dasar 12 tahun. Karenanya, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bukan hanya tugas

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016   Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

366

ISBN 978-602-71252-1-6

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA RAGAM HIAS BATIK TRUSMI CIREBON P25

Benny Anggara Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Raya Sleman No. 21 Blok Kenclung, Sleman, Sliyeg, Indramayu; [email protected]

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pembelajaran matematika melalui etnomatematika pada ragam hias Batik Trusmi dengan cara menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara matematika dengan budaya. Saat ini matematika dianggap tidak memiliki keterkaitan dengan budaya. Padahal budaya adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-hari, sehingga memungkinkan adanya konsep-konsep matematika yang tertanam dalam praktek-praktek budaya dan mengakui bahwa semua orang mengembangkan cara khusus dalam melakukan aktivitas matematika disebut etnomatematika. Penelitian ini dilakukan di Kampung Batik Trusmi Cirebon. Fokus yang diteliti adalah teknik membatik dari berbagai ragam batik Trusmi. Tujuannya yaitu mengungkap aspek-aspek matematis yang terdapat pada teknik membatik dan mengembangkan pembelajaran matematika yang relevan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode etnografi, meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik membatik yang menghasilkan beberapa corak khusus pada ragam batik Trusmi memuat adanya konsepkonsep matematis salah satunya pada konsep transformasi. Kata Kunci : Etnomatematika, Batik Trusmi Cirebon, Pembelajaran Matematika

A. PENDAHULUAN Matematika merupakan disiplin ilmu yang kaya akan konsep. Konsep-konsep dalam matematika memiliki keterkaitan yang tinggi, yaitu konsep yang satu dapat menunjukkan bahkan membangun konsep yang lain. Tetapi pada praktiknya tidak sedikit siswa yang kesulitan dalam memahami konsep-konsep matematis. Sehingga banyak siswa yang tidak tahu bagaimana memanfaatkan ilmu matematika dalam

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

383

 ! "#$%&'(%#)(*(%)%&

PENGUKURAN EFISIENSI KOGNITIF MATEMATIS DI PERGURUAN TINGGI P26 Cecep Anwar Hadi Firdos Santosa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Jln Raya Jakarta km.4, Serang; [email protected] Abstrak Pembelajaran matematika yang baik, selain memfokuskan masalah akurasi, harus mempertimbangkan masalah efisiensi. Efisiensi yang dimaksudkan adalah efisiensi kognitif. Gagasan ini pada dasarnya adalah mengukur usaha mental yang dikerahkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Salah satu komponen untuk mengukur efisiensi kognitif adalah usaha mental. Pengukuran usaha mental dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun intinya dapat dikagetorikan menjadi metode pengukuran secara subjektif dan objektif. Penelitian ini menggunakan dua jenis metode subjektif yang akan diuji reliabilitasnya sebelum digunakan untuk mengukur efisiensi. Subjek penelitian adalah mahasiswa Untirta sebanyak 64 orang. Masalah yang dikaji pada artikel ini adalah pertama, untuk mengetahui deskripsi respon usaha mental mahasiswa menggunakan respon skala likert dan skala peringkat usaha mental. Kedua, untuk menentukan metode subjektif apa yang tepat untuk digunakan dalam mengukur usaha mental mahasiswa ketika berhadapan dengan tugas matematis yang diberikan. Ketiga, bagaimana penerapan pengukuran efisiensi kognitif matematis oleh mahasiswa ketika mengerjakan permasalahan matematis. Keempat, untuk mengetahui tingkat efisiensi kognitif matematis mahasiswa dalam pembelajaran matematika. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang mengambil mata kuliah Kalkulus Diferensial dan Integral dengan jumlah 64 mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah Pengantar Dasar Matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha mental mahasiswa terhadap soal matematis yang terkategori near transfer cenderung tinggi. Hal ini menandakan bahwa, mahasiswa mengalami beban kognitif berlebihan ketika menyelesaikan masalah matematis. Instrumen skala sembilan titik memiliki kategori reliabilitas yang tinggi (0.82) dan skala peringkat usaha mental sangat tinggi (0.92). Efisiensi kognitif yang dicapai adalah rendah (-0.15) menandakan bahwa terjadi ketidakefisienan dalam pembelajaran. Kata Kunci : Efisiensi kognitif, usaha mental, beban mental, near transfer, pemecahan masalah matematis

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

39 5

+,-. /0123452065752623

PERAN KEMAMPUAN AWAL DAN KARAKTER SISWA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS P27

Chatarina Febriyanti ¹), Ari Irawan ²), dan Luh Putu Widya Andyani³) Universitas Indraprasta PGRI, Jl Nangka No 58 C Tanjung Barat, Jakarta Selatan, [email protected]¹), [email protected]²), [email protected]³)

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisia sampai sejauh mana kemampuan awal dan karakter siswa secara bersama-sama berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis matematis. Metode penelitian ini dengan menggunakan teknik survey dengan jumlah sampel sebanyak 225 siswa yang diambil dari tiga sekolah yang ada di kota Depok. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif yang cukup signifikan antara kemampuan awal dan karakter siswa secara bersama terhadap kemampuan berpikir kritis. Hal ini dapat terlihat siswa yang memiliki kemampuan awal yang tinggi dan memiliki karakter yang baik dapat melakukan proses analisis berpikir kritis matematis yang lebih baik jika dibandingkan dengan yang meiliki kemampuan awal rendah dan karakter yang kurang baik. Kata Kunci : Kemampuan Awal, Karakter Siswa, Berpikir Kritis Matematis

A. Pendahuluan Proses penerimaan siswa baru pada tingkat SMA di Kota Depok masih menggunakan nilai ujian nasional dengan menggunakan sistem grade. Selain itu ada pula kuota 20% untuk siswa miskin. Hal ini akan membuat input dari siswa yang masuk kedalam suatu sekolah negeri yang ada di kota depok memiliki kemampuan yang berda-beda sesuai dengan tingkatan katagori sekolah yang memiliki kualitas baik, sedang dan kurang. Dalam hal ini tentunya akan berimbas pada kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa pada setiap sekolah menjadi lebih bervariasi. Herawati, dkk. (2013) menyatakan bahwa dalam proses belajar mengajar, guru akan menemui perbedaan kemampuan awal yang dimiliki siswa. Oleh karena itu perlu adanya strategi pembelajaran yang pas agar pembelajaran menjadi lebih efektif. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

89:

;<=> ?@ABCDEB@FEGEBFBC

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN KOIN BERWARNA DAN DADU UNTUK MEMAHAMKAN KONSEP PELUANG PADA MAHASISWA STKIP PGRI LUMAJANG Dana Arif Lukmana FMIPA Universitas Malang [email protected]

P:H

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan discovery learning berbantuan koin berwarna dan dadu untuk memahamkan konsep peluang pada Mahasiswa STKIP PGRI Lumajang.Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus.Setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan dan setiap pertemuan berlangsung selama 3x50’ .Subyek penelitian ini adalah mahasiswa semester III kelas A Prodi Pendidikan Matematika di STKIP PGRI Lumajang yang terdiri dari 12 mahasiswa putra dan 18 mahasiswa putri. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun akademik 20152016.Kegiatan penelitian berupa pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning dengan berbantuan koin berwarna dan dadu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan discovery learning berbantuan koin berwarna dengan tahapan: 1) Stimulasi, 2) Identifikasi masalah, 3) Pengumpulan data, 4) Pengolahan data, 5) Verifikasi, dan 6) Generalisasi, dapat memahamkan konsep peluang pada mahasiswa. Kata Kunci: Discovery Learning, Koin Berwarna, Dadu, Memahamkan, Peluang.

A. Pendahuluan Anshar (2000) menyatakan bahwa pembelajaran matematika di perguruan tinggi perlu diberi penekanan pada aspek: pemahaman konsep dengan baik dan benar, kekuatan bernalar matematika, keterampilan dalam teknik dan metode dalam matematika, dan kemampuan belajar mandiri. Namun pentingnya pemahaman konsep matematika bagi mahasiswa calon guru tidak berjalan seiring dengan kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep matematika.Hal ini terjadi pada mahasiswa semester III kelas A Prodi Pendidikan Matematika di STKIP PGRI Lumajang. Setelah dilakukan observasi diketahui beberapa fakta diantaranya: 1) kemampuan dasar matematika mahasiswa rendah, 2) mahasiswa kurang antusias Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

IJK

ISBN 978-602-71252-1-6

PENGARUH PENDEKATAN MODIFIKASI-APOS TERHADAP KEMAMPUAN ABSTRAKSI MATEMATIS DALAM MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR 1 LJM

Toto Subroto1, M. Dadan Sundawan2 Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati 1 [email protected] Abstraksi

Penelitian ini untuk melihat pengaruh pendekatan modifikasi-APOS terhadap kemampuan Abstraksi matematis dalam mata kuliah struktur aljabar 1. Modifikasi-APOS adalah pendekatan pembelajaran berdasarkan Langkah-langkah teori APOS yaitu Action, Process, Object, dan Schema. Langkah-langkah tersebut merupakan langkah belajar sesuai dengan teori kontruktivisme sosial. Modifikasi-APOS (M-APOS) adalah APOS yang dimodifikasi pada penggunaan komputer dengan menggunakan lembar kerja tugas. Kemampuan abstraksi adalah proses penggambaran situasi tertentu ke alam suatu konsep yang dapat dipikirkan (thinkable concept) melalui sebuah konstruksi. Objek penelitian ini adalah mahasiswa tingkat 3 yang sedang belajar mata kuliah struktur aljabar 1. Dalam penelitian ini mengunakan eksperimen semu dengan adanya kelas kontrol dan eksperimen, pengambilan sampelnya menggunakan acak berkelompok. Uji hipotesis statistiknya menggunakan uji-t karena datanya berdistribusi normal dan variannya homogen. Hasil uji-t dari penelitian ini diperoleh nilai Signifikansi indeks (Sig. (2-tailed)) 0,014 yang artinya H0 ditolak. Dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan pendekatan Modifiaksi-APOS terhadapa kemampuan abstraksi dalam mata kulaih struktur aljabar 1. Kata Kunci : Modifikasi-APOS, Kemampuan Abstraksi, Struktur Aljabar 1

A. PENDAHULUAN Mata kuliah struktur aljabar 1 merupakan mata kuliah yang sudah mulai mengenalkan konsep matematika secara strukural secara umum. Konsep – konsep tersebut bisa dilihat dari salahsatu materinya yaitu konsep grup. Grup adalah sifatsifat yang muncul dari hal-hal yang sudah ditemukan atau dipelajari sebelumnya seperti operasi penjumlahan pada himpunan bilangan bulat. Sifat-sifat pada operasi Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

430

ISBN 978-602-71252-1-6

ANALISIS GAYA BELAJAR (LEARNING STYLES) DAN PROFIL KECERDASAN MAJEMUK (MULTIPLE INTELLIGENCE) MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA FKIP UNSWAGATI CIREBON P30 Dede Trie Kurniawan, Tarmidzi FKIP Unswagati Cirebon [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil kecerdasan majemuk dan gaya belajar pada mahasiswa calon guru matematika di FKIP Unswagati Cirebon. Fokus dari kajian ini yaitu untuk mendeskripsikan delapan kecerdasan majemuk. Delapan Kecerdasan majemuk itu adalah kecerdsasan verbal/linguistik, logis matematika, visual/spatial, kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal dan naturalis dan juga mendeskripsikan delapan belas gaya belajar. Mulai dari gaya belajar visual, auditori, kinestetik, terbuka, tertutup, acak intuitif, konkreet berurutan, global, khusus, sintesis analisis, sharper, menyamaratakan, deduktif, induktif, impulsif dan reflektif..Sebagai mahasiswa calon guru matematika, mereka haruslah mengenal apa dan bagimana cara mereka menerima, memproses dan memahmi sebuah informasi dalam belajarnya. Penelitian ini dilakukan pada program studi pendidikan matematika FKIP Unswagati Cirebon. Mahasiswa calon guru matematika yang dimaksud adalah mahasiswa semester 1 dan 5 yang mengontrak mata kuliah berkonten IPA pada program studi pendidikan matematika semester ganjil 2014-2015. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu : 1. Observasi lansung, 2. Angket, 3. Wawancara, dan 4. Analisis dokumen. Berdasarkan data dan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan tentang gaya belajar dan dominiasi kecerdasan majemuk pada mahasiswa calon guru matematika dapat disimpulkan bahwa Mahasiswa Calon Guru matematika memiliki gaya belajar yang beragam. Dosen memiliki kemampuan menciptakan lingkungan belajar yang yang menyenangkan dan bermakna, tetapi penggunaan strategi pembelajaran yang kurang tepat menyebabkan kegiatan pembelajaran kurang mampu mengembangkan kemampuan seluruh mahasiswa. Kecerdasan mejemuk untuk mahaiswa calon guru matematika didominasi oleh kecerdasan logika matematika dan kecerdasan interpersonal. Kata kunci : gaya belajar, kecerdasan majemuk, calon guru matematika

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

NNO

PQRS TUVWXYZWU[Z\ZW[WX

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL ROLE PLAYING BERNUANSA PENDIDIKAN KARAKTER PADA KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA ]^1

Deni Rosdian SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon [email protected] ABSTRAK Keefektivan perangkat pembelajaran sangat bergantung pada kreativitas guru dalam merencanakan, mempersiapkan, dan mengembangkan perangkat pembelajaran, sehingga mampu diselenggarakannya suatu kegiatan pembelajaran yang dapat menuntaskan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian ini untuk membuat pengembangan perangkat pembelajaran matematika model role playing bernuansa pendidikan karakter untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas X pada materi aplikasi trigonometri valid dan efektif. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan adalah model pengembangan yang dikemukakan oleh Plomp yang terdiri dari 5 fase, yaitu: (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi/konstruksi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi, tanpa fase yang kelima, yaitu fase implementasi. Subjek penelitian adalah siswa SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon pada tahun ajaran 2011/2012, yaitu 16 siswa kelas X.3 (kelas uji coba), 16 siswa kelas X.2 (kelas kontrol), dan 30 siswa kelasX.1 (simulasi). Data penelitian diperoleh melalui: (1) lembar validasi, (2) pengamatan, (3) angket, dan (4) tes. Pada proses pengembangan dihasilkan: (1) perangkat pembelajaran valid, dan (2) uji coba perangkat pembelajarannya efektif yang ditandai dengan adanya pengaruh positif aktivitas siswa terhadap kemampuan komunikasi siswa, pembelajaran siswa tuntas, adanya perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa antara kelas uji coba dengan kelas kontrol, adanya peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa di kelas uji coba, dan siswa memberikan respon positif terhadap proses dan komponen pembelajaran. Kata Kunci:

Pengembangan perangkat, role playing, komunikasi matematis.

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

_`a

bcde fghijkligmlnlimij

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS PADA SISWA KELAS VIII TUNA RUNGGU SEKOLAH LUAR BIASA KARYA MULIA RUTENG Pop

Igo Samuel Leton Universitas Katolik Widya Mandira Kupang [email protected]

ABSTRAK Setiap insan manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Siswa tunarunggu merupakan siswa penyandang cacat fisik yang mempunyai keterbatasan, dalam hal ini mengalami ganggunan pendengaran. Koneksi matematis adalah salah satu kemampuan yang esensial yang harus dimiliki oleh siswa menegah baik yang mengalami gaangguan pendengaran maupun tidak (normal). Koneksi matematis merupakan suatu proses kognitif yang memerlukan usaha untuk mencari hubungan suatu representasi konsep dan prosedur, memahami antar topik dan mengaplikasikan konsep matematika tersebut dalam bidang lain atau dalam bidang kehidupan sehari-hari. Dalam membangun kemampuan koneksi matematika pada siswa tuna runggu, setiap siswa memiliki karekterik yang berbeda. Oleh karena itu, cukup menarik dilakukan suatu kajian ilmiah untuk melihat bagaimana kemampuan koneksi pada siswa tunarunggu kelas VIII Sekolah Luar Biasa Karya Mulia Ruteng . Kata kunci; kemampuan koneksi matematis, dan siswa tunarunggu.

A. PENDAHULUAN Dalam menghadapi tantangan era globalisasi saat ini diperlukan sumber daya manusia yang handal yang memiliki pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif, dan kemauan kerjasama yang efektif. Sumber daya manusia yang memiliki pemikiran seperti yang telah disebutkan, lebih mungkin dihasilkan dari lembaga pendidikan. Salah satu mata pelajaran di sekolah yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah matematika karena matematika memiliki keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari baik masa kini maupun masa mendatang. Sehingga, betapa Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

470 qrst uvwxyz{xv|{}{x|xy

TRIGONOMETRI DASAR PADA PERMASALAHAN RUANG PARKIR Mohamad Riyadi Program Studi Pendidikan Matematika UNIKU Kuningan [email protected]

P33

Abstrak Dalam studi ini, dibahas beberapa konsep dasar trigonometri diantaranya perbandingan sinus, cosines dan tangen. Konsep dasar tersebut diterapkan dalam pemodelan konfigurasi ruang parkir dengan menentukan besar sudut pada ruang parkir agar banyak ruang maksimum. Komponen yang diperhatikan adalah lebar jalur akses, panjang dan lebar ruang parkir serta panjang lahan kosong. Simulasi dilakukan dengan memeriksa besar sudut dari 45o sampai 90o dengan increment 1o . Untuk menentukan banyaknya ruang parkir pada

setiap baris, panjang sisi dikurangi dengan panjang lahan kosong kemudian dibagi dengan lebar ruang parkir dan diambil bilangan bulat terbesar. Dengan memperhatikan gerbang masuk/keluar, diperoleh ruang parkir optimal adalah 62 ruang. Tempat parkir yang ditinjau berbentuk persegi panjang dengan ukuran 200 x 100 ft2. Kata Kunci : perbandingan trigonometri, ruang parkir, tempat parkir

A. Pendahuluan Trigonometri telah dimulai sejak jaman kuno sekitar tahun 3100 SM. Pada awalnya, trigonometri digunakan dalam astronomi, geometri dan pengukuran tanah. Penemu trigonometri sebagai suatu ilmu pengetahuan telah dimulai oleh Hipparchus (161 – 126 SM) dari bangsa Yunani. Kemudian pada tahun 600 – 1200 M, bangsa Hindu dan, terutama, bangsa Arab melanjutkan dalam mengembangkan konsep-konsep trigonometri ini. Pada abad ke-16, seorang bangsa Jerman, yaitu Rhaeticus (1514 – ~€‚ƒ„ …ƒ†‡‚ƒˆ ‰ƒŠ€ƒŠ‹ƒ Œƒ‚ ‚ŒŒ‹ƒ‚ ‰ƒŠ€ƒŠ‹ƒ (~…‰‰) Ž‘ ’Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset“ „‡Œ ‚ŒŒ‹ƒ‚ ‰ƒŠ€ƒŠ‹ƒ ”•– —‚†˜ƒ™ƒŠ , š„›‡‚ 6 Februari 2016

479 œžŸ  ¡¢£¤¥¦£¡§¦¨¦£§£¤

INTEGRASI NUMERIK KUADRATUR GAUSS-LEGENDRE DAN APLIKASINYA Fahrudin Muhtarulloh1, Wahyu Hartono2, Fuad Nasir Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati Cirebon 1 [email protected]

P34

Abstrak Rencana penelitian ini secara khusus bertujuan untuk menerapkan metode kuadratur Gauss Legendre untuk menghitung integral. Dalam hal ini, integral yang akan dicari adalah integral tentu. Nilai integral tentu tersebut akan didekati secara numerik dengan algoritma yang ditulis menggunakan Software Mathematica. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah (1) metode alternatif yang dapat digunakan untuk mencari nilai integral tentu fungsi yang kompleks (rumit) (2) mengembangkan bahan ajar berupa produk softwareperhitungan integral tentu, sehingga diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mencari nilai integral dengan metode non analitik sekaligus memahami prosesnya.Target luaran yang diharapkan tercapai setelah penelitian ini dilaksanakan adalah mempublikasikan hasil penelitian melalui publikasi ilmiah, prosiding, dan pengayaan produk software. Dengan demikian diharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat secara luas. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan simulasi untuk menguji produk software (program pencarian integral metode Gauss-Legendre N titik) dengan serangkaian soal-soal integral. Kata Kunci : Metode Numerik,Kuadratur Gauss-Legendre,Galat,Integral, Simulasi

A. PENDAHULUAN Susila (1994) menyatakan bahwa tidak semua permasalahan matematis atau perhitungan dapat diselesaikan dengan mudah atau dapat diselesaikan dengan menggunakan perhitungan biasa (metode analitik). Metode analitik seringkali hanya unggul untuk sejumlah persoalan yang memiliki tafsiran geometri sederhana, padahal persoalan yang muncul dalam dunia nyata sering melibatkan bentuk dan proses yang rumit. Akibatnya nilai praktis penyelesaian metode analitik menjadi Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

©ª«

¬­®¯ °±²³´µ¶³±·¶¸¶³·³´

PENINGKATAN KEMAMPUAN SELF CONFIDENCESISWA MELALUI RESOURCES-BASED LEARNING (RBL) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC P«5 Deti Ahmatika Universitas Islam Nusantara, Jl. Soekarno Hatta No. 530, Bandung; [email protected] Abstrak Latar belakang dari penelitian ini adalah rendahnya self confidence siswa SMP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan self confidence siswa SMP yang mendapat pembelajaran Resources-Based Learning (RBL) dengan pendekatan scientific lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran Discovery Learning (DL) dengan pendekatan scientificbaik secara keseluruhan maupun ditinjau dari kategori KAM (tinggi, sedang, rendah). Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain penelitian disain kelompok kontrol pretes-postes. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SMPN kota Bandung, sedangkan sampel dari penelitian ini adalah kelas VII-7 dan VII-8 di salah satu SMPN di kota Bandung. Instrumen dalam penelitian ini yaitu angket self confidence untuk mengukur self confidence siswa. Data diperoleh dari pretes dan postes angket self confidence siswa. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan uji t dan non-parametrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, peningkatan self confidence siswa melalui Resources-Based Learning (RBL) dengan pendekatan scientificlebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran Discovery Learning (DL) dengan pendekatan scientificbaik secara keseluruhan maupun ditinjau dari kategori tinggi dan sedang. Sedangkan untuk kategori rendah, peningkatan self confidence siswa melalui Resources-Based Learning (RBL) dengan pendekatan scientificsama dengan siswa yang mendapat pembelajaran Discovery Learning (DL) dengan pendekatan scientific. Kata kunci: Resources-Based Learning (RBL), pendekatan scientific, dan self confidence siswa

A. Pendahuluan Kepercayaan diri sangat bermanfaat dalam setiap keadaan,kepercayaan diri juga menyatakan seseorang bertanggung jawab atas pekerjaannya. Kepercayaan diri memiliki peranan penting dalam pembelajaran matematika agar siswa dapat berpartisipasi aktif, kreatif dan mandiri selama proses pembelajaran berlangsung. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

508 ¹º»¼ ½¾¿ÀÁÂÃÀ¾ÄÃÅÃÀÄÀÁ

PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMK DI KABUPATEN CIREBON

Anggita Maharani Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati Cirebon, [email protected]

P36

Abstrak

Makalah ini memberikan gambaran hasil penelitian deskriptif eksploratif mengenai kemampuan berpikir logis dan komunikasi matematis siswa SMK di Kabupaten Cirebon. Dengan menggunakan One-shot Design, penelitian ini melibatkan deskripsi, pencatatan, analisis, dan intepretasi yang terjadi pada 39 siswa SMK kelas X Kabupaten Cirebon Kelompok Teknologi & Rekayasa yang berasal dari dua sekolah yakni SMK Samudra Nusantara Asjap dan SMK Yami Waled. Hasil penelitian memberikan gambaran Profil kemampuan berpikir logis pada umumnya masih dalam kategori kurang. Jika dilihat dari rata-rata skor secara keseluruhan, prosentase skor kemampuan berpikir logis hanya mencapai 28,46% . Sedangkan kemampuan komunikasi matematis pada umumnya masih dalam kategori cukup. Jika dilihat dari rata-rata skor secara keseluruhan, prosentase skor kemampuan komunikasi matematis pada beberapa topik bilangan real mencapai 48,46% . Kata Kunci : berpikir logis, komunikasi matematis, SMK

A. Latar Belakang Tujuan pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efisien, dan efektif. Dari tujuan tersebut terlihat bahwa matematika sangat penting untuk menumbuhkan nalar atau kemampuan berpikir logis serta sikap positif siswa yang Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

5Æ9

ÇÈÉÊ ËÌÍÎÏÐÑÎÌÒÑÓÑÎÒÎÏ

ANALISIS KORELASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN PENGHASILAN PERAJIN TENUN SONGKET

Dian Cahyawati S. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya, Palembang e-mail: [email protected]

P37

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan signifikansi dan struktur keeratan hubungan antar faktor yang terkait dengan penghasilan perajin tenun songket. Populasi penelitian adalah seluruh perajin tenun songket di Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Sampel dipilih dengan quota sampling sebanyak 100 responden wanita perajin tenun songket. Pengumpulan data dilakukan dengan survey menggunakan kuesioner. Faktorfaktor yang diamati adalah karakteristik perajin tenun songket, karakteristik suami bagi perajin tenun songket yang sudah menikah, dan karakteristik yang berkaitan dengan kegiatan menenun. Faktor-faktor yang berkaitan dengan kegiatan menenun songket merupakan variabel bebas yang dianalisis struktur keeratan hubungannya dengan penghasilan responden. Analisis data menggunakan analisis korelasi Rank Spearman dan Metode CHAID untuk mendapatkan struktur keeratan hubungan antar faktor dengan penghasilan perajin tenun songket. Susunan dari faktor yang memiliki hubungan paling erat hingga lemah, digambarkan pada dendogram. Faktor-faktor itu adalah harga jual tenun songket, waktu penyelesaian 1 stel kain songket, jam kerja menenun per hari, dan jumlah hasil kain songket dalam 1 bulan. Harga jual tenun songket memiliki hubungan yang paling erat dengan penghasilan perajin tenun songket. Perajin yang menjual tenun songket dengan harga jual pada kategori 2 (antara 500 – 749 ribu rupiah) memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan penghasilan lebih tinggi dibandingkan dengan perajin tenun yang menjual songket dengan harga lebih mahal. Kata Kunci: korelasi, struktur keeratan hubungan, perajin tenun songket, Metode CHAID

A. PENDAHULUAN Usaha kerajinan tenun songket yang berada di Kecamatan Indralaya termasuk dalam kelompok Usaha Kecil. Kriteria Usaha Kecil berdasarkan jumlah tenaga kerja yaitu yang memiliki 5 sampai 19 orang, sedangkan untuk UKM tenaga kerjanya berjumlah Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

532

ÔÕÖ× ØÙÚÛÜÝÞÛÙßÞàÞÛßÛÜ

PEMBELAJARAN PELANGI MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH KAPITA SELEKTA MATEMATIKA SD á38

Diar Veni Rahayu STKIP GARUT, Jl Pahlawan No.32 Tarogong Kidul, Garut, [email protected]

Abstrak Salah satu softskill yang perlu dimiliki oleh mahasiswa dalam rangka menghadapi MEA adalah kemandirian belajar. Dengan memiliki kemandirian belajar yang baik, mahasiswa dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal. Kenyataannya masih banyak mahasiswa yang belum memiliki kemandirian belajar yang baik khususnya pada mahasiswa tingkat pertama yang mengontrak mata kuliah Kapita Selekta Matematika SD. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa pada mata kuliah Kapita Selekta Matematika SD melalui penerapan model Pembelajaran Pelangi Matematika. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisisdeskriptif dimana setiap perlakuan yang diberikan diamati melalui lembar observasi aktivitas belajar mahasiswa dan lembar observasi aktivitas dosen ketika mengajar di dalam kelas. Untuk mengetahui hasil dari perlakuan yang telah diberikan, dilakukan melalui tes akhir dan pemberian angket kemandirian belajar. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini antara lain menunjukkan bahwa penerapan model Pembelajaran Pelangi Matematika mampu membawa mahasiswa ke dalam situasi pembelajaran yang lebih bermakna dan menyenangkan. Strategi pengelompokan mahasiswa secara homogen memunculkan kemandirian dan rasa percaya diri mahasiswa untuk menyelesaikan tugas belajar yang dihadapi. Peningkatan kemandirian belajar mahasiswa berada pada kategori tinggi dan mahasiswa memiliki sikap yang positif terhadap penerapan model Pembelajaran Pelangi Matematika Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penerapan model Pembelajaran Pelangi Matematika dapat meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa khususnya pada mata kuliah Kapita Selekta Matematika SD. Kata Kunci: kemandirian belajar, model pembelajaran pelangi matematika

A. Pendahuluan Untuk memajukan suatu bangsa, diperlukan adanya perhatian khusus pada bidang pendidikan. Perhatian tersebut salah satunya bisa diwujudkan melalui upaya penataan sistem dan peningkatan mutu pendidikan. Salah satu faktor utama yang Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

54â

ãäåæ çèéêëìíêèîíïíêîêë

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMK Eva Tri Wahyuni STKIP Sebelas April Sumedang, Jln. Angkrek Situ No.19, Sumedang;[email protected]

P 39

Abstrak Penelitian ini berfokus pada upaya untuk mengetahui pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa ditinjau berdasarkan pembelajaran dan kemampuan awal matematis (KAM) siswa. Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan populasi adalah seluruh siswa kelas X salah satu SMK Swasta di Sumedang. Sampel diambil dua kelas dari sebelas kelas X secara purposive. Sampel yang terlibat sebanyak 64 siswa, 31 siswa kelas eksperimen dan 33 siswa kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tes kemampuan pemahaman matematis. Analisis data menggunakan uji Mann-WhitneyU, dan uji ANOVA dua jalur dengan interaksi. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan: (1) Secara keseluruhan dan pada kategori KAMsedang dan rendah, pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang mendapat Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran ekspositori. Sedangkan pada kategori KAM tinggi, tidak terdapat perbedaan pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahaman matematis antara siswayang belajar dengan PBM dan ekspositori; dan (2) Tidak terdapat interaksi antara faktor pembelajaran dan faktor KAM terhadap pencapaian kemampuan pemahaman matematis siswa. Kata kunci : pembelajaran berbasis masalah (PBM), pemahaman matematis.

A. Pendahuluan Berdasarkan Kurikulum 2013 yang saat ini sedang berjalan, diharapkan pendidikan di Indonesia akan lebih meningkat. Tidak hanya meningkatkan kualitas hasil belajar tetapi kualitas proses belajar siswa. Kemendikbud (2014: 4) menyatakan bahwa Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi yang sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

560

ðñòó ôõö÷øùú÷õûúüú÷û÷ø

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII F SMPN 1 BULAKAMBA TAHUN 2013/2014 Faizal Ananda Tohara Al Ghazali

Pý0

Pascasarjana UPI Bandung, Guru SMPN 1 Bulakamba Kab. Brebes [email protected] Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui penerapan strategi pembelajaran pengajuan soal dengan memanfaatkan tutor sebaya dapat meningkatkan keaktifan siswa, kerja sama dan kemampuan siswa menyelesaikan masalah sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV) di kelas Kelas VIII A Semester 2 SMPN 1 Bulakamba. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A SMPN 1 Bulakamba yang berjumlah 38 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah SPLDV. Berdasarkan hasil refleksi pada silklus I dihasilkan antara lain: 1) waktu yang dipergunakan dalam membahas materi ajar tidak efektif, 2) siswa kurang berani dalam mengajukan soal, 3) masih banyak kelompok yang mengalami kesulitan dalam mengajukan soal dan menyelesaikannya dengan memanfaatkan tutor sebaya. 4) Tutor sebaya kurang maksimal dalam mengatasi masalah kelompoknya. Analisis hasil post test I prosentase banyaknya siswa yang tuntas belajar 78,95 % dengan nilai rata-rata 76,71, jadi secara klasikal ketuntasan belajar belum tercapai. Sedangkan hasil refleksi pada siklus II yakni: 1) alokasi waktu sudah efektif, 2) siswa sudah berani mengajukan soal, 3) kerja kelompok siswa dengan memanfaatkan tutor sebaya sudah optimal. 4) Analisis hasil post test siklus II prosentase banyaknya siswa yang tuntas belajar 89,47 % dengan nilai rata-rata 81,71 , jadi secara klasikal ketuntasan belajar tercapai. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keaktifan, kerja sama siswa dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah SPLDV dapat ditingkatkan dengan penerapan strategi pembelajaran pengajuan soal dengan memanfaatkan tutor sebaya. Kata Kunci : Pengajuan Soal, Tutor Sebaya Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

þÿ

577

    

EVALUASI BAGIAN FORMAL-RHETORICAL DAN PROBLEM-CENTERED DARI BUKTI MATEMATIS

4 Hasan Hamid FKIP Universitas Khairun Ternate, Pendidikan Matematika; [email protected] Abstrak Tulisan ini merupakan hasil dari penelitian pendahuluan yang ditujukan untuk melakukan evaluasi proses pembuktian dari mahasiswa pendidikan matematika dalam melakukan pembuktian dengan menggunakan formal-rethorical part dan problem centered part sebagai struktur bukti. Deskripsi kombinasi pemahaman terhadap formal-rethorical part dan problem centered part dalam membuktikan lemma, teorema dan akibat (corollary) dalam Analisis Real akan memunculkan sisi kreatif dari mahasiswa dalam memahami dan memvalidasi serta mengkonstruksi bukti. Bagian formal-rethorical part kadang dikatakan sebagai framework (kerangka) bukti dari bukti sedangkan bagian problem centered bergantung secara murni pada pemecahan masalah matematis, intuisi, dan pemahaman yang lebih yang terkait dengan konsep. Selden dan Selden (2013) menyatakan bahwa dua aspek dari struktur bukti ini merupakan genre bukti.. Kata Kunci: Bukti, formal-rethorical, problem centered

A.

Pendahuluan

Di dalam matematika, bukti adalah serangkaian argumen logis yang menjelaskan kebenaran suatu pernyataan, yang dimaksud logis di sini adalah semua langkah pada setiap argumen harus di justifikasi oleh langkah sebelumnya. Menurut Healy dan Hoyles (Cheng & Lin, 2009, hlm. 124) bukti dalam matematika adalah jantung pemikiran matematika dan penalaran deduktif. Sedangkan menurut Yuanqian Chen (2008, hlm. 398) bukti adalah langkah-demi-langkah yang mendemonstrasikan suatu Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

587

 

PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS PESERTA DIDIK ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING Hetty Patmawati Pend. Matematika FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya [email protected]

P42

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik antara yang menggunakan model Discovery Learning dengan model Problem Based Learning dan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap pembelajaran matematika yang menggunakan model Discovery Learning dan Problem Based Learning. Peserta didik kelas VIII SMPN 4 Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal tes kemampuan berpikir kritis matematis bentuk uraian dan angket sikap.Teknik pengumpulan data dengan memberikan tes kemampuan berpikir kritis dan menyebarkan angket tentang sikap terhadap pembelajaranDiscovery Learning dan Problem Based Learning. Teknik analisis data menggunakan uji perbedaan dua rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data, analisis data dan pengujian hipotesis diperoleh simpulan bahwakemampuan berpikir kritis matematis peserta didik yang menggunakan model Discovery Learning lebih baik daripada model Problem Based Learning. Kata kunci: Berpikir Kritis Matematis, Discovery Learning, Problem Based Learning

A. Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi sekarang ini telah membawa perubahan hampir diseluruh aspek kehidupan manusia, dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa Indonesia dituntut bersaing di segala bidang. Hal ini harus disertai dengan kesiapan generasi penerus bangsa baik mental, keterampilan dan wawasan yang dapat menunjang kondisi tersebut. Salah satu tolak ukur keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran dapat dilihat dari tumbuh kembangnya daya pikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

598

  !"#$!%$&$!%!"

DESAIN DIDAKTIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA PADA MATERI BALOK DAN KUBUS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Hj. Epon Nur’ aeni L1), Muhammad Rijal Wahid Muharram2) P43 UPI Kampus Tasikmalaya; Tasikmalaya; 1) [email protected]) [email protected]

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh learning obstacle yang dialami siswa kelas IV SD ketika kesulitan untuk menyelesaikan soal pemahaman matematis pada konsep balok dan kubus. Siswa belum memahami terkait konsep balok dan kubus.Maka dengan hal itu peneliti menyusun dan mengembangkan desain didaktis.Lokasi penelitian berada di SD Negeri 1 Pengadilan. Penelitian ini menggunakan Penelitian Desain Didaktis. Analisis datanya menggunakan metode kualitatif.Instrumen dalam peneletian ini menggunakan instrumen berupa tes tertulis.Peneliti pun menyusun alur proses pembelajaran berupa HLT beserta ADP. Hasil penelitian ini adalah suatu desain didaktis alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika SD. Kata kunci: Desain didaktis, pemahaman matematis, konsep balok dan kubus

A. Pendahuluan Pembelajaran geometri pada konsep balok dan kubus sangat penting dipelajari untuk siswa SD. Konsep ini, sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada bentuk benda-benda di lingkungan sekitar. Hal tersebut sejalan dengan NCTM (2000) yang menjelaskan bahwa terdapat lima standar isi dalam pembelajaran matematika yang salah satunya adalah geometri (geometry). Geometri ini menjadi salah satu cabang matematika yang dipelajari dalam matematika di sekolah. Geometri memiliki peluang lebih besar untuk dipahami siswa dibandingkan cabang matematika yang lain karena ide-ide geometri seperti titik, garis, bidang dan ruang sudah dikenal oleh siswa sejak sebelum mereka masuk sekolah.

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

6'4

()*+ ,-./012/-3242/3/0 ANALISIS KURIKULUM MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH INDONESIA DAN SINGAPURA KAITANNYA DENGAN KOMPETENSI GURU MATEMATIKA Ida Nuraida Dosen Pendidikan Matematika FKIP Universitas Galuh Ciamis Email: [email protected]

544

Abstrak Penulisan paper ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta bahwa konten kurikulum matematika sekolah menengah yang diterapkan di Indonesia terlalu padat dan luas, sehingga guru matematika yang mengampu mata pelajaran tersebut merasa kewalahan dan tidak bisa mengejar target yang distandarkan oleh kurikulum.Penulisan artikel ini juga bertujuan untuk mengetahui kedalaman dan keluasan kurikulum Matematika Sekolah menengah di Indonesia dan Singapura serta untuk mengetahui keterkaitan antara kurikulum tersebut dengan kompetensi guru Matematika Sekolah Menengah di Indonesia.Kurikulum Matematika sekolah Menengah yang diterapkan di Indonesia begitu banyak dan luas, dansetelah dianalisis ternyata kurikulum matematika sekolah menengah di Indonesia kurang begitu mendalam dalam konten materinya.Kurikulum Matematika di Singapura lebih mendalam materinya, sehingga peserta didik lebih mahir dalam memahami materi tersebut. Hal ini menjadi tanda tanya besar kalangan pendidikan, khususnya kalangan para praktisi pendidikan matematika. Berkaitan dengan kurikulum matematika tersebut berimbas pada kompetensi yang dimilki guru matematika, karena guru matematika dituntut untuk lebih memahami konten materi yang terdapat dalam kurikulum matematika tersebut, bahkan guru harus lebih memahami konten materi di atas standar kurikulum. Kata Kunci: Analisis, kurikulum matematika, sekolah menengah, kompetensi

A. Pendahuluan Berdasarkan fakta di lapangan yang terjadi di masayarakat Indonesia dan menjadi topik pembicaraan yaitu tentang apa itu matematika, apa itu matematika sekolah, dan mengapa matematika diajarkan di sekolah. Masyarakat juga mengetahui dalam kehidupan sehari-hari sering berkaitan dengan matematika, tetapi mereka tidak menyadari pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari. Mereka berasumsi bahwa matematika tidak perlu diajarkan di sekolah, mereka berpendapat bahwa dalam kehidupan sehari-hari merupakan pembelajaran matematika juga. Hal ini harus dibenahi oleh pendidik dan tenaga kependidikan juga para praktisi pendidikan yang peduli pada perkembangan pendidikan khususnya pembelajaran Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

630

6789 :;<=>?@=;A@B@=A=> SELF REGULATED LEARNING MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA

In in Supianti Universitas Pasundan, Jl. Sumatera No. 41 Bandung 40117 [email protected]

P45

ABSTRAK

Self Regulated Learning (SRL) merupakan kemampuan seseorang dalam (1) merancang belajarnya sendiri sesuai dengan keperluan atau tujuan individu yang bersangkutan; (2) memilih strategi dan melaksanakan rancangan belajarnya; (3) memantau kemajuan belajarnya sendiri, mengevaluasi hasil belajarnya dan membandingkannya dengan standar tertentu. SRL penting dimiliki oleh mahasiswa pendidikan matematika dalam menyelesaikan pendidikannya,namun berdasarkan hasil pengamatan, SRL mahasiswa pendidikan matematika masih rendah.Untuk meningkatkannya diperlukan model, strategi, dan pendekatan pembelajaran yang efektif, yang dapat memberikan keleluasaan bagi mahasiswa dalam meningkatkan SRLnya.Artikel ini merupakan studi pustaka yang menerangkan pengertian dan pentingnya SRL, juga model pembelajaran yang secara teori dapat meningkatkan SRL mahasiswa. Kata Kunci: Self Regulated Learning, Pendidikan Matematika

A. PENDAHULUAN Kemandirian belajar merupakan komponen penting dalam pembelajaran matematika. Long (Sumarmo, 2010), memandang belajar sebagai proses kognitif yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti keadaan individu, pengetahuan sebelumnya, sikap, pandangan individu, konten, dan cara penyajian. Satu sub-faktor penting

dari

keadaan

individu

yang

mempengaruhi

belajar

adalah

kemandirianbelajar.Wang et al. (dalam Abdullah dan Iannone, 2010:3) menunjukkan bahwa yang terlibat pada prestasi tinggi siswa adalah aktivitas kemandirian

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

643

CDEF GHIJKLMJHNMOMJNJK

PENERAPAN ANALISA TIME SERIES TERHADAP NILAI MATEMATIKA DI SMAN 3 CIMAHI

1

2

3

P46

Imam Nulhakim , Pattahuddin , Kamaruddin Institut Teknologi Bandung, Jl.Tamansari no 64, Bandung; Jl.Tamansari no 64, Bandung; 1 [email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak Time series merupakan serangkaian pengamatan berdasarkan pada urutan waktu dengan mempelajari pola gerakan nilai-nilai variabel pada satu interval waktu. Berdasarkan pengamatan tersebut dapat dilihat suatu model yang dapat digunakan untuk memprediksi kejadian pada periode berikutnya. Hal yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah memprediksi secara kuantitatif terjadinya perubahan dan perkembangan kemampuan penguasaan materi pada pelajaran matematika yang ada di SMAN 3 Cimahi yang dilihat dari pencapian nilai ulangan harian siswa. Metode yang digunakan adalah Autoreressive Integrated Moving Average (ARIMA). Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai matematika siswa semenjak masuk ke SMAN 3 Cimahi pada tahun 2012 sampai dengan ujian nasional pada tahun 2014. Didapatkan hasil nilai ujian ke- siswa dipengaruhi oleh dua nilai ujian terakhir sebelum ujian yang akan dihadapi (waktu ke 1dan 2). Kata Kunci : ARIMA, Stasioner, Forecast

A. Pendahuluan Time series merupakan serangkaian pengamatan berdasarkan pada urutan waktu dengan mempelajari pola gerakan nilai-nilai variabel pada satu interval waktu. Berdasarkan pengamatan tersebut dapat dilihat suatu model yang dapat digunakan untuk memprediksi kejadian pada periode berikutnya. Hal yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah memprediksi secara kuantitatif terjadinya perubahan dan perkembangan kemampuan penguasaan materi pada pelajaran matematika yang ada di SMAN 3 Cimahi yang dilihat dari pencapian nilai ulangan harian siswa.

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

652

PQRS TUVWXYZWU[Z\ZW[WX

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL SILVER TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP Inri Rahmawati STKIP Muhammadiyah Kuningan Jln. R.E Martadinata No. 26, Kuningan [email protected]

P4]

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pembelajaran Inkuiri Model Silver terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis baik secara keseluruhan maupun ditinjau dari kemampuan awal matematik siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol non-ekuivalen. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII salah satu SMP Negeri di Bandung. Dengan teknik purposive sampling diambil dua kelas sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan, (1)Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan pembelajaran Inkuiri Model Silver lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran biasa. (2) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan pembelajaran Inkuiri Model Silvertidak berbeda secara signifikan ditinjau dari kemampuan awal matematika (atas, tengah, bawah). Kata kunci:pembelajaran Inkuiri model Silver, kemampuan pemecahan masalah matematis.

A. Pendahuluan Suatu situasi merupakan masalah bagi seseorang jika ia menyadari keberadaan situasi tersebut, mengakui bahwa situasi tersebut memerlukan tindakan, akan tetapi tidak dengan segera dapat menemukan pemecahannya (Bell, 1978:310). Berdasarkan pengertian masalah dari Bell, maka pertanyaan atau soal matematika dapat dipandang sebagai sebuah masalah jika siswa merasa pertanyaan atau soal tersebut merupakan sesuatu yang perlu diselesaikan, namun siswa tidak dapat dengan segera menemukan solusinya. Lebih lanjut menurut Ruseffendi (2006:335) masalah dalam matematika adalah suatu persoalan yang mampu diselesaikan oleh siswa tanpa menggunakan cara atau algoritma yang rutin. Suatu persoalan atau pertanyaan bagi siswa dapat menjadi suatu masalah jika siswa tersebut tidak memiliki suatu cara Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

664

^_`a bcdefghecihjheief

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MAHASISWA TINGKAT 1 PADA PERKULIAHAN STATISTIKA DASAR DI FKIP UNSWAGATI CIREBON P48

1)

2)

3)

Setiyani, Anggita Maharani, Nurul Ikhsan karimah Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati 1) [email protected], 2)[email protected], 3) [email protected]

Abstrak Kemampuan representasi merupakan salah satu kemampuan yang harus diperhatikan oleh dosen dalam pelaksanaan pembelajaran matematika. Kemampuan representasi dapat membantu mahasiswa dalam mengkomunikasikan pemikiran mereka. Namun pada kenyataannya kemampuan representasi mahasiswa tingkat 1 pada mata kuliah statistika dasar masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model berbasis masalahterhadap kemampuan representasi matematis mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa tingkat 1 pendidikan matematika Universitas Swadaya Gunung jati (Unswagati) Cirebon dan untuk teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas 1 C yang berjumlah 22 mahasiswa. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan tes sebelum dan sesudah pembelajaran dengan perlakuan. Pengolahan data menggunakan uji regresi dengan menggunakan bantuan Statistical Product and Service Solution (SPSS )versi 17. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas berpengaruh pada kemampuan representasi matematis mahasiswa, peningkatan kemampuan representasi matematis dilihat dari gain skor dalam kategori sedang.Pengaruh aktivitas mahasiswa menggunakan model PBL sebesar 41,9 terhadap kemampuan representasi matematis. Pembelajaran berbasis masalah ini memberikan masalah di awal pembelajran, sehingga peran dosen dalam membimbing mahasiswa harus optimal. Kata kunci: Pembelajaran berbasis masalah, aktivitas mahasiswa, kemampuan representasi matematis

A. PENDAHULUAN Pembelajaran matematika di setiap jenjang pendidikansetidaknya harus membekali peserta didik dengan lima standar kemampuan matematis. Pernyataan ini Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

678 ISBN 978-602-71252-1-6

MASALAH BILLIARD AL HASSAN UNTUK JAJARAN GENJANG Imam Nulhakim1, Oki Neswan2 Institut Teknologi Bandung, Jl.Tamansari no 64, Bandung; 1 [email protected], [email protected]

P49

Abstrak Masalah yang dibicarakan adalah salah satu bentuk dari Masalah Biliard Al Hassan atau Alhazen Billiard Problem. Misalkan terdapat sebuah meja billiard berbentuk jajaran genjang, sebut , dan sebuah bola putih terletak pada sisi dari meja billiar, sebut titik . Pertanyaan yang akan dijawab adalah adakah titik pada sisi sehingga apabila bola putih ditembakan ke titik , maka bola akan memantul ke sisi , ke sisi , dan kembali ke titik . Pada makalah ini diberikan syarat jarak ke , tergantung pada besar ∠ dan panjang sisi , yang menjamin eksistensi titik tersebut di atas. Kata Kunci : Pencerminan, Jajaran genjang, pantulan

A. Pendahuluan Misalkan terdapat sebuah meja biliard yang berbentuk jajaran genjang dan sebuah bola putih yang terletak pada salah satu sisi meja biliar. Misal titik P mewakili posisi bola putih yang terletak pada salah satu sisi dari jajaran genjang ABCD, sebut pada sisi AB. Pertanyaan yang akan dijawab ialah menemukan titik Q pada sisi BC sehingga apabila bola putih ditembakan ke titik Q, maka bola akan memantul ke sisi CD, DA dan kembali ke titik P yang merupakan lintasan dari jajaran genjang ABCD. B. Pembahasan Meja Biliar Berbentuk Jajaran Genjang Pada koordinat cartesius, jika alas dari jajaran genjang

adalah sisi AB yang

memiliki panjang � untuk � ≥ 1 dan garis AB berhimpit dengan sumbu-x serta sisi AD memiliki panjang 1 dengan ∠

= � dengan � merupakan sudut tumpul. Jika

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2 6 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

68k

lmno pqrstuvsqwvxvswst

KAJIAN MODEL MATEMATIKA EKSPONENSIAL DAN LOGISTIK DENGAN CONTOH APLIKASINYA PADA PERTUMBUHAN POPULASI BAKTERI PANTOEA AGGLOMERANSDI MEDIUM LURIA BERTANI CAIR SISTEM BATCH CULTURE Pk0

Herri Sulaiman1, Dian Permana Putri2 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon 1 [email protected] Abstrak Pertumbuhan populasi disebut juga sebagai dinamika pertumbuhan populasi. Dalam menggambarkan dinamika pertumbuhan populasi yang terjadi pada makhluk hidup, sangat diperlukan suatu analisis yang mengacu pada pendekatan matematis. Salah satu model yang dipakai untuk menganalisis pertumbuhan dinamika pertumbuhan populasi tersebut adalah model eksponensial dan logistik, dimana pemodelannya menggunakan pendekatan matematis dengan asumsi yang menyesuaikan pada pola pertumbuhan bakteri, dimana individu-individu di dalam populasi seragam dengan laju reproduksi yang tetap sepanjang waktu. Model pertumbuhan bakteri dikonstruksikan dari suatu model matematika. Sebelum mengkonstruksikan model matematika diperlukan terlebih dahulu teori-teori dari fungsi eksponensial, turunan serta teori-teori lain yang mendukung. Penelitian ini dilakukan untuk menerapkan model matematika eksponensial dan logistik pada pertumbuhan populasi bakteri Pantoea Agglomerans yang ditumbuhkan dalam media luria bertani cair. Data populasi bakteri yang digunakan merupakan hasil pengukuran kekeruhan (optical density) menggunakan spektrofotometri dengan panjang gelombang 420 nm dimana teknik analisis data menggunakan bantuan softwere MAPPLE versi 15. Berdasarkan tabel dan grafik/plot dari pertumbuhan tingkat kekeruhan populasi bakteri dapat disimpulkan bahwa model matematika yang lebih mampu memberikan gambaran objeknya adalah model logistik, karena untuk waktu yang tak terbatas model logistiklah yang menyerupai objeknya, disamping itu kurva model eksponensial selalu naik sampai tak terhingga dan tidak sebanding dengan jumlah nutrien/makanan yang tetap. Kata kunci: model eksponensial, model logistik, medium luria bertani cair Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

701

yz{| }~€‚ƒ€~„ƒ…ƒ€„€ ETHNOMATHEMATICS SEBAGAI SALAH SATU LANDASAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI BALI Jero Budi Darmayasa Universitas Borneo Tarakan, Jl. Amal Lama No. 1 Tarakan, Tarakan-Kalimantan Utara, [email protected]

†51

ABSTRAK Ethnomathematics merupakan bidang kajian yang relatif baru, dalam bentuk kajian yang koheren. Sebagai kajian yang baru berkembang dalam kurun waktu 50 tahun terakhir, Ethnomathematics memberikan sumbangsih dalam eksplorasi nilai-nilai luhur budaya masyarakat, termasuk masyarakat Bali. Ethnomathematics dapat berperan sebagai jembatan penghubung antara pelestarian budaya dan kearifan lokal dengan kemajuan teknologi dan seni melalui ilmu pengetahuan. Dalam pendidikan formal, masuknya konsep Ethnomathematics khususnya dalam bidang pendidikan matematika memberikan ruang untuk dijadikan sebagai landasan dalam pelaksanaan pendidikan. Dalam hal itu Ethnomathematics dapat dijadikan sebagai landasan pedagogik pembelajaran matematika. Studi kasus untuk masyarakat Bali, mengingat beranegaragamnya budaya Bali yang telah diakui oleh masyarakat internasional dan telah diekplorasinya berbagai konsep matematika di dalamnya, maka sangat memungkinkan mendudukan Ethnomathematics sebagai salah satu landasan pedagogik dalam pelaksanaan pembelajaran matematika. Penerapannya dapat disesuaikan dengan konsep matematika yang termuat di dalamnya. Kata Kunci: Ethnomathematics, Landasan Pedagogik, Pembelajaran Matematika, Budaya Bali

A. Pendahuluan Karakter bangsa menjadi topik yang selalu diangkat dalam berbagai diskusi di Indonesia saat ini. Hangatnya topik karakter bangsa berkatian dengan peliknya permasalahan sosial yang terjadi sepanjang tahun. Banyak pihak yang mengklaim akar permasalahannya adalah masalah karakter bangsa. Dalam kaitan membangun karakter bangsa, kearifan lokal dan budaya memegang peranan penting. Kearifan Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

7‡‡

ˆ‰Š‹ ŒŽ‘’“’”’“

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS ANTARA SISWAYANG BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN WKA MENGGUNAKAN STRATEGI SCAFFOLDINGDENGAN SISWA YANG BELAJAR MENGGUNAKANPEMBELAJARAN KONVENSIONALDI SMA NEGERI JAKARTA UTARA

•5– Joko Soebagyo Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung; STT Wastukancana, Purwakarta; [email protected]

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kemampuan pemahaman matematis antara siswa dengan pemanfaatan web Khan Academy menggunakan strategi Scaffolding dan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pembelajaran konvensional pada siswa SMAN Jakarta Utara. Populasi penelitian adalah siswa kelas X IPA SMA Negeri di Jakarta Utara. Sampel penelitian adalah siswa kelas X IPA dengan sampel dua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol) di SMA Negeri di Jakarta Utara. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan instrumen penelitian berupa tes kemampuan pemahaman matematis. Tahapan penelitian dimulai dengan observasi di SMA Negeri Jakarta Utara, wawancara dengan sekolah sampel, perencanaan pembelajaran, pembuatan instrumen, pelaksanaan pembelajaran, dan pelaksanaan tes. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif pada data hasil tes akhir untuk melihat perbedaan rerata antara kedua kelompok sampel di satu sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pemanfaatan web Khan Academy menggunakan strategi Scaffolding dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Kata Kunci :Kemampuan Pemahaman Matematis, Web Khan Academy, Scaffolding

A. PENDAHULUAN Bulan Desember 2013, The Programme for International Student Assessment (PISA) merilis hasil penilaiannya yang dilakukan di tahun 2012 terhadap siswa berusia 15 tahun di bidang matematika, membaca, dan sains. Menurut data (OECD, PISA 2012 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

—26

˜™š› œžŸ ¡¢Ÿ£¢¤¢Ÿ£Ÿ 

PERMAINAN DINAMIS LINEAR KUADRATIK BERKENDALA LUNAK BERJUMLAH NOL LINGKAR TERBUKA SISTEM DESKRIPTOR DENGAN KENDALI TETAP UNTUK PEMAIN PERTAMA Muhammad Wakhid Musthofa

P5¥

Jurusan Matematika UIN Sunan Kalijaga, Jl. Marsda Adisucipto No. 1 Yogyakarta, [email protected] Abstrak Dalam makalah ini dibahas syarat perlu dan cukup keberadaan solusi keseimbangan titik pelana lingkar terbuka dari suatu permainan dinamis linear kuadratik berkendala lunak berjumlah nol dengan struktur informasi lingkar terbuka untuk sistem deskriptor dengan mengasumsikan pemain pertama menggunakan kendali yang tetap untuk mengontrol sistem. Langkah pertama untuk mencari solusi keseimbangan titik pelana tersebut adalah dengan mentransformasi permainan dinamis sistem deskriptormenjadi permainan dinamis sistem biasa (sistem nonsingular) yang tereduksi dengan menggunakan bentuk kanonik Weierstrass. Setelah tertransformasi menjadi permainan dinamis sistem biasa, berikutnya akan diturunkan syarat perlu dan cukup keberadaan keseimbangan titik pelana lingkar terbuka dengan memanfaatkan hasil-hasil yang telah diperoleh pada sistem nonsingular.Setelah keseimbangan titik pelana dikonstruksikan untuk kasus yang umum, selanjutnya akan dikonstruksikan keseimbangan titik pelana pada kasus pertama menggunakan kendali yang tetap. Hasil analisis menunjukkan bahwa keberadaan keseimbangan titik pelana lingkar terbuka pada kasus ini tetap dapat diturunkan dari kasus yang umum. Kata Kunci :permainan dinamis linear kuadratik berkendala lunak berjumlah nol; struktur informasi lingkar terbuka; sistem deskriptor; kendali tetap untuk pemain pertama.

A. Pendahuluan Permainan dinamis adalah sebuah model matematika yang merepresentasikan suatu konflik diantara berbagai pihak yang mengendalikan suatu sistem dinamik dan masing-masing pihak berusaha meminimalkan fungsi ongkos mereka dengan memberikan sebuah kendali pada sistem dinamik tersebut.Pihak yang dimaksud dalam hal ini dapat berupa dapat berupa orang, organisasi maupun pemerintah. Beberapa subyek kajian yang menerapkan konsep permainan dinamis diantaranya Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

¦§¨

©ª«¬ ­®¯°±²³°®´³µ³°´°±

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS MATEMATIS MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK Kadir 1) and Shifa Fauziah 2) P·§ Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jln. Ir. Juanda 95 1 [email protected][email protected]

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peningkatan kemampuan menulis matematika dan aktivitas siswa melalui pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Penelitian dilaksanakan di MIN Bantargebang Tahun Pelajaran 2014/2015. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan tahapan: perencanaan, pelaksanaan, obervasi dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, catatan lapangan dan tes. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan menulis matematis siswa. Siswa secara bertahap meraih skor di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70 pada akhir siklus II. Peningkatan kemampuan menulis matematis tersebut meliputi dimensi ketepatan, penggunaan istilah matematis, dan penjelasan berpikir matematis. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan peningkatan partisipasi aktif siswa dari 55,83% siklus I menjadi 77,78% di siklus II.

Kata Kunci: Kemampuan Menulis Matematis, Aktivitas Siswa, Pendekatan Matematika Realistik A. PENDAHULUAN Sumber daya manusia yang memiliki keunggulan daya saing adalah investasi masa depan bangsa. Pendidikan mempunyai peran dan fungsi yang sangat strategis untuk meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia. Hal sesuai dengan Undang-undang RI tentang Sisdiknas nomor 20 Tahun 2003, yang berbunyi: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

¸¹¸

º»¼½ ¾¿ÀÁÂÃÄÁ¿ÅÄÆÄÁÅÁ QUANTUM LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

ǹ¹ Khairunnisa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,Ciputat Timur, Tangerang Selatan, [email protected]

Abstrak Makalah ini menganalisa kegiatan pembelajaran matematika di suatu Sekolah Dasar Islam (SDI) yang menggunakan metode Quantum Learning(QL), suatu metode yang diperkenalkan oleh DePorter dan Hernacki, sehingga menjadikan pelajaran tersebut sebagai pelajaran yang menyenangkanbagi siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, wawancara, dokumentasi dan kuisioner terbuka. Pengamatan dilakukan di satu kelas yang jumlah siswanya 22 orang. Sedangkan kuisioner dibagikan pada 45 anak siswa kelas IV.Untuk pemeriksaan keabsahan data digunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sekolah tersebut telah menerapkan metode QL sebagaimana yang diperkenalkan DePorter dan Hernacki. Selain itu siswa yang menggunakan metode QL dalam pembelajaran matematika merasakan pembelajaran menjadi menyenangkan. Kata Kunci : metode Quantum Learning, Quantum Teaching, Pembelajaran matematika

A. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa, terutama bagi bangsa berkembang yang giat membangun negaranya. Apalagi pada masa sekarang yang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) semakin pesat. Bangsa yang tidak ingin tertinggal dalam penggunaan teknologi segera menyediakan sumber daya manusia yang dapat menguasai teknologi tesebut. Melalui pendidikan dapat dihasilkan sumber daya manusia berkualitas dan berwawasan yang dapat membentuk peradaban manusia yang bermartabat. Hal inilah yang menjadi fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional di indonesia, seperti yang

tertera pada Undang-

undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

ÈÈ2

ÉÊËÌ ÍÎÏÐÑÒÓÐÎÔÓÕÓÐÔÐÑ

BELAJAR MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN MELALUI APLIKASI PERMAINAN ANDROID PÖ6 Muhammad Win Afgani Prodi Pendidikan Matematika SPS Universitas Pendidikan Indonesia; Email: [email protected]

Abstrak Upaya untuk membuat pembelajaran matematika menjadi menyenangkan adalah dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi di dalamnya. Penerapan pendekatan itu bukan suatu hal yang baru, tetapi penggunaan tablet atau smart mobile adalah sebaliknya. Teknologi smartmobile menyediakan fasilitas permainan. Permainan merupakan fasilitas yang sangat digemari dalam perangkat mobile, karena anak-anak cenderung suka bermain serta banyaknya aplikasi permainan matematikaandroid di internet yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Kata-kata Kunci: Permainan, Matematika, Android

A. PENDAHULUAN Matematika dikenal sebagai subjek yang menantang bagi pelajar. Banyak metode dan pendekatan telah diujicoba untuk menjawab tantangan tersebut. Sayangnya, tantangan itu masih menjadi keprihatinan. Keprihatinan itu berupa kelemahan pengajaran matematika yang terjadi selama ini telah menimbulkan persepsi negatif pada banyak anak, misalnya matematika adalah pelajaran yang menakutkan. Salah satu cara mengatasi permasalahan ini adalah mengupayakan pembelajaran matematika yang menyenangkan.Ini menunjukkan perlu solusi pembelajaran yang baru untuk membantu para siswa meningkatkan prestasi dan sikap mereka terhadap matematika (Kachepa dan Jere, 2014).

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

×83

ØÙÚÛ ÜÝÞßàáâßÝãâäâßãßà

SISTEM PENDIDIKAN DI NEGARA FINLANDIA TERBAIK, KENAPA? Mega Nur Prabawati På× Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung [email protected] ABSTRAK Negara yang kualitas pendidikannya menduduki peringkat 1adalah Finlandia, berdasarkan hasil survey internasional yang komprehensif oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Hal yang menarik, sekolah di Finlandia tidak menggenjot siswanya dengan menambah jam-jam belajar, memberi beban pekerjaan rumah yang berat dan memborbardir siswa dengan berbagai tes. Usia masuk sekolah di Finladia agak lambat dibandingkan dengan Negara-negara lainnya di dunia, yaitu mulai usia 7 tahun. Begitupun dengan jumlah jam di sekolah justru lebih sedikit yaitu hanya 30 jam per minggu. Lantas, apa kuncinya yang menyebabkan Finlandia menjadi nomor 1 di dunia? Tingginya kualitas pendidikan di Finlandia tenyata terletak pada kulaitas gurunya. Guru-guru di Finlandia merupakan guru-guru dengan kualitas pendidikan dan pelatihan terbaik. Persaingan untuk dapat diterima di universitas yang membuka pendidikan keguruan jauh lebih ketat bahkan mampu mengalahkan fakultas bergenfsi seperti kedokteran, hukum dan teknik. Kualitas calon guru yang berasal dari siswa terbaik, dididik oleh perguruan tinggi yang mumpuni serta didukung oleh pelatihan profesi yang memadai, tidak mengherankan apabila akan menghasilkan kualitas guru yang baik pula. Melalui kompetensi yang telah dimiliki, guruguru Finlandia bebas menggunakan metode dan strategi pembelajaran, dan mengembangkan kurikulum yang mereka rancang sendiri. Para siswa di Finlandia tidak dipaksakan untuk mengetahui semua hal, yang paling penting ditanamkan adalah belajar mengenal potensi diri, dan langkah strategis untuk mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan tidak dirancang untuk membuat manusia menjadi seragam, tetapi pengembangan keanekaan sesuai dengan fitrahnya. Kata Kunci: Finlandia, Sistem Pendidikan, Kurikulum

A.

PENDAHULUAN

Dalam menyambut perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yangakan dimulai per 31 Desember 2015, Indonesia dituntut siap menghadapi MEA Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

810

æçèé êëìíîïðíëñðòðíñíî PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN GEOMETRI KELAS 7 SMP

óô8 Muhammad Prayito Universitas PGRI Semarang, Jl. Sidodadi Timur No. 24, Semarang; [email protected] Abstrak

Dalam proses pembelajaran di kelas terdapat keterkaitan yang erat antara guru, peserta didik, kurikulum, sarana dan prasarana. Guru mempunyai tugas untuk memilih pendekatan dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan pendidikan. Sampai saat ini masih ditemukan kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik di dalam mempelajari matematika. Akibatnya peserta didik kesulitan untuk memahami konsep yang berkesinambungan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar materi segi empat pada siswa kelas 7 Sekolah Menengah Pertama. Penelitin ini adalah penelitian eksperimen dengan tehnik pengembilan sampel yaitu cluster random sampling. Hasil penelitian berdasarkan uji beda rata-rata menggunakan uji t ini didapat

t hitung

5,709 dan t ( 0,.95)(83) 1,663 , ini menunjukkan bahwa t hitung t (1 α )(83) . Dari hasil ini

berakibat H0 ditolak dan Ha diterima artinya kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran Problem Solving lebih baik dibandingkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang mendapat pengajaran dengan pembelajaran konvensional pada materi segiempat peserta didik kelas VII SMP. Kata Kunci :Pemecahan Masalah, Segi Empat, Sekolah Menengah Pertama, Hasil Belajar.

A. PENDAHULUAN Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru matematika di dalam kelas sangat berpengaruh terhadap peningkatan minat dan hasil belajar peserta didik. Selama ini hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran matematika dapat dikatakan selalu rendah jika dibanding dengan mata pelajaran lain. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya strategi yang digunakan oleh guru, termasuk Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

8õö

÷øùú ûüýþÿ þüþþÿ

ALAT PERAGA SIMULASI BANJIR PADA PEMBELAJARAN VOLUME BANGUN RUANG (Implementasi Discovery Learning dengan Pendekatan Pendidikan Berbasis Lingkungan dan Pembentukan Karakter) P 9 Nandang Arif Saefuloh Universitas Islam Nusantara, Jl. Soekarno-Hatta No. 530, Bandung, [email protected]

Abstrak Pembelajaran matematika pada kenyataannya tidak bisa dilepaskan dari keseharian siswa, hal ini sesuai dengan kenyataan tentang filsafat pembelajaran matematika bahwa landasan filosofi matematika adalah konstruktivisme sosial, selanjutnya discovery learning yang merupakan salah satu model pembelajaran berbasis konstruktivisme diterapkan pada pembelajaran volume bangun ruang sisi datar. Dengan tema lingkungan dan pendidikan karakter, alat peraga simulasi banjir beserta penanggulangannya secara preventif dan kuratif turut dijelaskan sebagai jembatan siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya secara mandiri sekaligus meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga kebersihan sungai serta menanamkan karakter cinta lingkungan kepada siswa. Kesimpulan dari makalah ini yaitu, pembelajaran materi volume bangun ruang melalui alat peraga simulasi banjir menjadi alternatif strategi dalam menerapkan model pembelajaran discovery learning yang dapat membantu dalam proses konstruksi pengetahuan siswa secara mandiri. Selanjutnya, kesadaran siswa akan pentingnya menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan lebih terbangun, dan lebih jauh, karakter siswa dalam hal membuang sampah pada tempatnya dapat ditanamkan pada siswa melalui simulasi tersebut. Kata kunci: Discovery learning, banjir, lingkungan, karakter.

A. Pendahuluan Landasan filosofi matematika menurut Ernest (1991: 42) dikategorikan sebagai konstruktivisme sosial, hal ini dapat dijelaskan oleh 3 hal berikut yang saling berkaitan: Pertama, Basis pengetahuan matematika adalah pengetahuan bahasa, kesepakatan-kesepakatan, dan aturan-aturan, yang merupakan suatu konstruktivisme sosial. Kedua, Proses sosial di dalam individu dibutuhkan untuk merubah pengetahuan matematis subjektif individu, setelah publikasi, kepada pengetahuan Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

88

    

PENGGUNAAN ALAT PERAGA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA KONSEP BILANGAN BULAT BAGI CALON GURU SEKOLAH DASAR P60

Nia Kania Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Majalengka Jalan Universitas Majalengka No. 1 Majalengka, [email protected]

ABSTRAK Peran Guru dalam sebuah proses pembelajaran matematika di kelas, memiliki porsi dan tanggungjawab yang besar dalam mentransfer konsep matematika kepada peserta didik. Mahasiswa PGSD merupakan calon guru Sekolah Dasar yang akan menghadapi peserta didik pada rentang usia 7 sampai dengan 11 tahun yang berada pada tahap membuat suatu kesimpulan dari suatu situasi yang nyata atau dengan menggunakan benda konkret. Sehingga mahasiswa PGSD dituntut untuk cakap dalam membuat pembelajaran matematika yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa Sekolah Dasar. Penelitian ini berfokus pada penggunaan alat peraga sebagai upaya mendongkrak kemampuan matematis mahasiswa calon guru Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan desain penelitian berbentuk kelompok pretes-postes. Sampel dipilih secara purposif melibatkan sebanyak 60 mahasiswa semester IV. Instrumen penelitian berupa tes pembelajaran matematika mengenai bilangan bulat yang memuat kemampuan matematis; kemampuan pemahaman matematis, kemampuan penalaran matematis, pemecahan masalah matematis, dan kemampuan komunikasi matematis. Analisis data menggunakan uji perbedaan rata-rata untuk kedua sampel. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kemampuan akhir pembelajaran matematika mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran matematika yang menggunakan alat peraga lebih baik dibandingkan dengan kemampuan akhir pembelajaran matematika mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran secara konvensional. (2) Peningkatan pembelajaran matematika dilihat berdasarkan indikator menjelaskan bahwa kemampuan matematis mahasiswa yang meliputi; kemampuan pemahaman matematis, kemampuan penalaran, kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemampuan komunikasi matematis berbeda secara signifikan. Pada kelas alat peraga rata-rata kemampuan matematis masuk kedalam ketegori tinggi, sementara pada kelas konvensional peningkatan rata-rata kemampuan matematis masuk kedalam ketegori sedang. Kata Kunci: alat peraga, bilangan bulat, pembelajaran matematika, kemampuan matematis.

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

838

 

PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS MAHASISWA OLAHRAGA Nidaul Hidayah FPOK-UPI Jl. Setiabudhi 229 Bandung; [email protected]

P6

Abstraks Mata kuliah statistika bagi mahasiswa olahraga dipandang matakuliah yang cukup sulit . Padahal aktivitas olahraga banyak melibatkan statistika, baik itu dalam mengungkap hasil pertandingan , pengukuran, memprediksi apa yang ingin dicapai berdasarkan hasil latihan, atau ingin melihat hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya, misal bagaimana hubungan panjang tungkai dengan kecepatan lari?. Hal ini menjadi tantangan bagi pengampu mata kuliah statistika untuk menyampaikan materinya dengan pembelajaran yang mengaitkan dengan aktivitas yang sering dilakukan yakni olahraga sehingga tercipta suasana pembelajaran yang baik, mahasiswa tidak merasa sulit dan diperoleh hasil yang lebih baik.Kajian ini akan membahas model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan penalaran statistis yang dapat diperoleh melalui pembelajaran pada mata kuliah statistika pada mahasiswa olahraga. Model pembelajaran yang akan dicobakan adalah merupakan pendekatan pembelajaranContextual Teaching and Learning (CTL). Pembelajaran CTL yaitu konsep belajar yang mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan/aktifitas mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni : konstruktivisme (Constructivism), menemukan (Inquiri), bertanya (Quesioning), masyarakat belajar (Learning Community)), pemodelan (Modeling), refleksi (Refleksi) dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment) .Pembelajaran kontekstual mengutamakan pada unsur pengetahuan dan pengalaman atau realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, berpikir tingkat tinggi, berpusat pada siswa, dimana siswa harus aktif, kritis serta kreatif, siswa mampu memecahkan masalah, siswa belajar menyenangkan, menggairahkan, mengasyikkan, tidak membosankan, dan menggunakan berbagai sumber belajar.Penggunaan konteks dalam pembelajaran statistika dan kaitannya dengan meningkatkan kemampuan penalaran statistis mahasiswa olahraga memiliki lima fitur utama yang muncul dari penggunaan konteks yaitu:signifikansi praktis, kompleksitas dan tantangan, relevansi dan motivasi, keterkaitan dan transfer dan pemberdayaan siswa.Dari karakteristik, langkah-langkah dan lima fitur pembelajaran kotekstual dalam statistika tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran kontekstual merupakan strategi model pembelajaran untuk meningkatkan penalaran statistis mahasiswa olahraga. Kata Kunci: Pendekatan Pembelajaran olahraga

kontekstual, penalaran statistis, mahasiswa

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

869

!"#$ %&'()*+(&,+-+(,()

PENGARUH KONSEP DIRI MATEMATIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK MAHASISWA Nita Delima Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Subang [email protected]

P62

ABSTRAK Berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 9 ayat (3) dikatakan bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan tinggi program Sarjana dan Diploma wajib memuat mata kuliah yang bermuatan kepribadian, kebudayaan, serta mata kuliah Statistika, dan/atau Matematika.Pada kurikulum program studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Subang, mata kuliah Statistika Dasar merupakan salah satu mata kuliah wajib. Mata kuliah ini memiliki tujuan untuk memberikan keterampilan kepada mahasiswa dalam mengolah data baik dari hasil penelitian untuk tugas akhir ataupun kepentingan yang lainnya. Mahasiswa yang sedari awal telah mengetahui pentingnya perkuliahan statitika dasar, umumnya memberikan respon yang positif terhadap perkuliahan, dan memiliki kepercayaan diri dalam memecahkan sebuah masalah,sebaliknya mahasiswa dengan respon yang negatif cenderung mengalami kesulitan. PISA (2012) menyatakan bahwa salah satu bagian dari kepercayaan diri (self belief) matematik adalah konsep diri matematik (mathematics self concept). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan konsep diri matematik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa dan untuk mengetahui berapa besar pengaruh konsep diri matematik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang signifikan konsep diri matematik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa. Konsep diri matematik memberikan pengaruh sebesar 22.6% terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik, atau dengan kata lain pengaruh yang diberikan oleh variabel konsep diri matematik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik adalah rendah. Kata kunci: konsep diri matematik, kemampuan pemecahan matematik

A. PENDAHULUAN Matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari – hari maupun dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 9 ayat (3) dikatakan bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan tinggi program Sarjana dan Diploma wajib memuat mata kuliah yang bermuatan Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

878

./01 23456785398:85956

PEMBELAJARAN HITUNG VOLUME BENDA PUTAR BERBANTUAN GEOGEBRA Nursyamsi SMAN 1 Losari, Jl. Soekarno-Hatta 110, Kab. Cirebon; [email protected]

P63

Abstrak Konsep hitung volume benda putar dirasakan sebagai materi yang sulit bagi siswa SMA Kelas XII. Hal ini dikarenakan pembelajaran pada materi ini memasuki tahap berpikirtingkat tinggi yaitu tahap aplikasi dan analisis, selain itu kurangnya media yang interaktif untuk membantu keberhasilan pembelajaran. Geogebra merupakan software open source yang mampu memfasilitasi pembelajaran konsep-konsep matematika meliputi geometri, aljabar, statistika, trigonometri, dan kalkulus. Geogebra juga mampu menyajikan konsep matematika secara interaktif, sehingga diharapkan dapat membantu keberhasilan pembelajaran. Pada makalah ini akan dipaparkan suatu model pembelajaran konsep hitung volume benda putar dengan bantuan geogebra. Kata Kunci : geogebra, volume benda putar

A. Pendahuluan Dalam praktek pembelajaran materi hitung volume dijumpai beberapa kendala yang menyebabkan kurang memuaskannya hasil belajar siswa. Diantara kendala itu pembelajaran yang abstrak, mengarah pada pembelajaran level berpikir yang lebih tinggi, membutuhkan tilikan ruang yang baik. Berdasarkan hasil UN, menurut Kaniawati (Kaniawati & Ramlan, 2012) kemampuan proses kognitif pada SKL kalkulus digolongkan sebagai kemampuan terrendah. Diantara materi kalkulus tersebut adalah menghitung volume benda putar. Geogebra adalah perangkat lunak matematika yang dinamis, bebas, dan multiplatform yang menggabungkan geometri, aljabar, tabel, grafik, statistik, dan kalkulus dalam satu paket yang mudah dan bisa digunakan untuk semua jenjang pendidikan (Hidayat, 2013). Beberapa keuntungan yang dapat dimunculkan dalam pembelajaran yang berbantukan Geogebra. Samkova (Samkova, 2013) menyatakan bahwa Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

886

;<=> ?@ABCDEB@FEGEBFBC

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA PERKULIAHAN MATEMATIKA MATERI UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK Nurul Saila Universitas Panca Marga, Jl. Cokroaminoto No. 62, Probolinggo; P64 [email protected] Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan model pembelajaran langsung pada perkuliahan Matematika materi Ukuran Gejala Pusat dan Ukuran Letak, dan bagaimana hasil belajar yang diperoleh mahasiswa. Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi(quasi experimen design) dengan model post test only control group design. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa semester I tahun akademik 2015/2016 program studi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Panca Marga Probolinggo sebanyak 144 mahasiswa, yang terbagi dalam empat kelas. Penentuan sampel berdasarkan pertimbangan hasil analisis data kemampuan awal mahasiswa. Sampel penelitian adalah mahasiswa kelas A dan B sebanyak72 mahasiswa. Penentuan kelas eksperimen dan kontrol menggunakan teknik undian, yaitu kelas A terdiri dari 36 mahasiswa sebagai kelas eksperimen dan kelas B terdiri dari 36 mahasiswa sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Keterlaksanaan proses pembelajaran sangat baik dengan nilai ratarata keterlaksanaan proses pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw 89,60% dan nilai rata-rata keterlaksanaan proses pembelajaran langsung 88,63%, (2) Terdapat perbedaan antara hasil belajar mahasiswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan hasil belajar mahasiswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung. Hasil belajar mahasiswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw (87,35) lebih tinggi daripada hasil belajar mahasiswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung (70,30), dengan taraf signikansi sebesar 0,000. Kata Kunci : Pembelajaran Koperatif Tipe Jigsaw, Hasil Belajar

A. Pendahuluan Matematika adalah suatu pengetahuan yang digunakan di setiap lapisan masyarakat. Dari penjual sayur, ibu rumah tangga, sopir angkot, pedagang, dokter, pegawai kantor sampai dengan pemerintahan menggunakan Matematika. Matematika juga Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

90H

IJKL MNOPQRSPNTSUSPTPQ KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIS DALAM KURIKULUM MATEMATIKA DI JERMAN DAN SINGAPURA Rafiq Zulkarnaen Pendidikan Matematika FKIP Unsika Jl. HS Ronggowaluyo Teluk Jambe Karawang 41361 [email protected]

P65

Abstrak Makalah ini disusun untuk mengetahui kurikulum matematika sekolah menengah di negara Jerman dan Singapura.Aspek teoritik dan empirik digunakan untuk mengkaji kemampuan pemodelan matematis yang termaktub dalam kurikulum matematika dan berbagai sumber yang terkait. Kemampuan pemodelan matematis di Jerman dan Singapura mengacu pada kerangka kerja OECD-PISA, meliputi: membuat model matematis dari situasi masalah; matematisasi;de-matematisasi; memvalidasi, merefleksi,menganalisis dan memberikan kritik terkait model yang dihasilkan; mengkomunikasikan model yang dihasilkan; dan kontrol terhadap proses pemodelan. Pemodelan matematis digunakan di kedua negara tersebut baik sebagai proses maupun produk pembelajaran matematika. Kata Kunci: Pemodelan Matematis, Kurikulum Matematika

A. Pendahuluan Literasi matematis didefinisikan sebagaikapasitas individu untuk mengenal dan memahami peran matematika dalam kehidupan sehari-hari, mampu memberikan penilaian dan pertimbangan secara tepat, memanfaatkan matematika yang dapat memenuhi kebutuhan seseorang menjadi anggota masyarakat yang konstruktif, peduli, dan mau berpikir. OECD (2013). Aspek yang diukur dalam PISA (The Programme for International Student Assessment)untuk matematika, yakni mengidentifikasikan dan memahami serta menggunakan dasar-dasar matematika yang diperlukan seseorang dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. (hasil PISA tahun 2012 tersaji pada Tabel.1).Pemanfaatan matematika kehidupan sehari-hari dalam hal penyelesaian masalah maupun sebagai pendekatan materi pembelajaran salah satunya melalui pemodelan matematis. Pemodelan matematis telah menjadi landasan bagi kerangka matematika PISA 2015 (OECD, 2013) dan telah dimasukkan ke dalam sistem kurikulum pendidikan di Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

VW6

XYZ[ \]^_`ab_]cbdb_c_`

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KUANTUM TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG

e66 Sri Asnawati Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Jl. Perjuangan No 1, Cirebon; [email protected]

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajan kuantum lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode pembelajaran ekspositori terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Oleh karena itu hipotesis yang diajukan yaitu metode pembelajaran kuantum berpengaruh signifikan terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa dibandingkan dengan metode pembelajaran ekspositori. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan subjek penelitian siswa SMP kelas VIII sebanyak dua kelas yang terdiri dari 72 siswa siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes kemampuan komunikasi matematis siswa. Data dianalisis menggunakan uji-t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen lebih baik secara signifikan setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kuantum dibandingkan dengan siswa yang mendapat pembelajaran ekspositori pada pokok bahasan bangun ruang yang berfokus pada limas segi empat dengan alas persegi dan prsegi panjang di VIII SMP Negeri 2 Gunung Jati. Kata Kunci: Metode Pembelajaran Kuantum, Kemampuan Komunikasi Matematis.

A. Pendahuluan Pembelajaran matematika terutama proses belajar mengajar di kelas tidak akan lepas dari strategi belajar-mengajar. Oleh karena itu, seorang guru haruslah pandai memilih pendekataan, metode, model, teknik, dan alat peraga dalam pelaksanaan belajar-mengajar di kelas. Ruseffendi (2006:70) mengemukakan bahwa matematika adalah ilmu atau pengetahuan yang padat dan tidak mendua arti. Melihat hal tersebut, Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

9fg

hiBN 978-602-71252-1-6 PPENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA SMK MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Ratna Dewi Lestyorini STKIP Pangeran Dharma Kusuma. [email protected]

P6j

Abstrak Kemampuan berpikir kritis maupun berpikir kreatif siswa merupakan kemampuan yang penting untuk dimiliki agar siswa dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapinya baik pada mata pelajaran matematika atau mata pelajaran lainnya. Namun kenyataannya, kemampuan berpikir kritis dan kreatif ini masih rendah. Salah satu faktornya adalah karena pada umumnya siswa diberikan dengan cara pembelajaran konvensional. Pembelajaran matematika melalui pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merupakan suatu alternatif pendekatan yang berupaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis siswa agar terus terlatih dengan baik. Penelitian ini berbentuk penelitian eksperimen yang bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pendekatan PBM dan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pembelajaran konvensional. Desain penelitian ini adalah pre-testpost-test control group design dengan sampel kelas X Multimedia. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis dan angket skala sikap siswa. Analisis data dilakukan dengan terlebih dahulu menguji normalitas dan homogenitas, pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t. Gain ternormalisasi digunakan untuk mengetahui kualitas penigkatan kemampuan berpikir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang belajar dengan pendekatan PBM lebih baik secara signifikan daripada siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional; (2) peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang belajar dengan pendekatan PBM lebih baik secara signifikan daripada siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional; (3) analisis data angket sikap siswa memperlihatkan bahwa siswa menunjukkan sikap positif terhadap pembelajaran matematika dengan pendekatan PBM. Secara umum dapat disimpulkan bahwa PBM merupakan salah satu alternatif pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Kata Kunci: kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir kreatif, pendekatan pembelajaran berbasis masalah. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

9k9

lmno pqrstuvsqwvxvswst

VEKTIFITAS PENGGUNAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK MAHASISWA P68 Ratna Rustina Prodi Pendidikan Matematika Universitas Siliwangi; Tasikmalaya [email protected]

Abstrak

Penelitian ini menerapkan modelMissouri Mathematics Project. Ada beberapa tujuan dalam penelitian ini. Pertama,untuk mengetahuipeningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa yang lebih baik antara yang menggunakan modelMissouri Mathematics Projectdengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional, kedua untuk mengetahui efektifitas penggunaan model Missouri Mathematics Project terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Angkatan 2012/2013 dan peneliti mengambil 2 kelas dari 5 kelas untuk dijadikan sampel penelitian.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi soal tes kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa.Analisis data menggunakan uji perbedaan dua rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa yang menggunakan modelMissouri Mathematics Project lebih baik dari mahasiswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional, penggunaan model Missouri Mathematics Project efektif terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa. Kata Kunci: Model Missouri Mathematics Project, Kemampuan pemecahan masalah matematik.

A. Pendahuluan Pemecahan masalah merupakan salah satu tujuan pembelajaran yang memiliki tingkatan paling tinggi dibanding yang lainnya.Hal ini sesuai dengan pendapat Ruseffendi E. T (2006:169) “Pemecahan masalah adalah tipe belajar yang lebih Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

y60

z{|} ~€‚ƒ„…„†„…‚

PROSES BERPIKIR SISWA CERDAS ISTIMEWA (GIFTED TALENTED) DALAM MEMECAHKAN PERMASALAHAN MATEMATIKA

Retna Ayuningrum Universitas Sebelas Maret Jl.Ir Sutami 36A Surakarta jawa tengah

‡6y

[email protected]

Abstrak

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses berpikir siswa cerdas istimewa (gifted talented) dalam memecahkan permasalahan matematika dan untuk mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan atau mempengaruhi siswa gifted talented mengambil suatu langkah dalam pemecahan masalah matematika. Proses berpikir sangat dibutuhkan dalam pemecahan masalah. Berpikir adalah suatu aktivitas mental yang berawal dari proses penemuan informasi, pengolahan, memanggil kembali informasi dari ingatan dalam mempertimbangkan, menganalisis, menunjukkan alasan, dan menarik kesimpulan dalam memecahkan masalah. Anak berbakat adalah anak yang memiliki potensi kecerdasan (inteligensi), kreativitas, dan tanggungjawab terhadap tugas (task commitment) di atas anakanak seusianya (anak normal), sehingga untuk mewujudkan potensinya menjadi prestasi nyata, memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Proses belajar mengajar di kelas yang masih bertumpu pada pola pembelajaran kelas reguler mengakibatkan Anak Berkebutuhan Khusus sulit mengimbangi kecepatan belajar kelas. Keunikan belajar Anak Berkebutuhan Khusus menuntut perlakuan khusus guru. Jika guru tidak mampu memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhannya, Anak Berkebutuhan Khusus pasti mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika. Berkenaan dengan hal tersebut, penelitian ini berupaya menguak bagaimana proses berpikir anak berbakat, sehingga nantinya akan mempermudah dalam proses pendampingan ataupun layanan khusus untuk anak yang berbakat istimewa. Kata kunci: proses berfikir, pemecahan masalah, gifted talented.

A. Pendahuluan Dikrisis keprihatinan terhadap dunia pendidikan menjadi hal yang tak surut untuk diperbincangkan. Fakta bahwa

ranah pendidikan

menuai banyak

permasalahan yang memang sulit ditemukannya solusi yang mengadopsi permasalahan tersebut. Upaya mengatasi problematika pendidikan di Indonesia Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

ˆ‰Š

‹ŒŽ ‘’“”•’–•—•’–’“

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN MAPLE DALAM MENINGKATKAN HASIL DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATERI LIMIT FUNGSI

˜‰0 Ria Noviana Agus Universitas Srang Raya, Jl.Raya Serang Cilegon Km 5 Taman Drangong, SerangBanten [email protected] Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar dan motivasi belajar mahasiswa yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri berbantuan software maple dengan metode konvensional pada materi limit fungsi. Penelitian ini dilakukan di Universitas Serang Raya (UNSERA) melalui eksperimen dengan bentuk penelitian Quasi Experimental Design (eksperimen semu) dan bentuk design Nonequivalent Group Posttest-Only. Populasi dalam penelitian adalah seluruh mahasiswa program studi teknik informatika tahun ajaran 2015/2016. Data dikumpulkan dengan kuesioner motivasi belajar dan tes. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis Manova. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa: (1) Hasil belajar mahasiswa yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri berbantuan maple pada materi limit fungsi lebih baik dari pada hasil belajar pada metode konvensional. (2) Motivasi belajar mahasiswa yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri berbantuan maple pada materi limit fungsi lebih baik dari pada motivasi belajar pada metode konvensional. (3) Secara bersama hasil belajar dan motivasi belajar mahasiswa yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri berbantuan maple pada materi limit fungsi lebih baik dari pada hasil belajar dan motivasi belajar pada metode konvensional. Kata Kunci : Hasil belajar, motivasi belajar, metode inkuiri, software maple.

A. Pendahuluan Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya (Slameto,2003). Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran matematika terus dilakukan oleh berbagai pihak, salah satu caranya adalah memberikan kesempatan bagi tenaga Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

98™

š›œ žŸ ¡¢£¤¡Ÿ¥¤¦¤¡¥¡¢

IDENTIFIKASI FUNCTIONAL SKILLS MATHEMATICS MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA DALAM PROSES PEMECAHAN MASALAH P§¨ Rina Oktaviyanthi1), Ria Noviana Agus2), Yani Supriani3) Jl. Raya Serang Cilegon Km 5, Taman Drangong, Serang-Banten 1) [email protected], 2)[email protected], 3)[email protected]

Abstrak

Functional skills mathematics (kemampuan dasar matematik) merupakan salah satu aspek dari tiga kemampuan dasar yang diperlukan individu dalam kehidupan, selain bahasa Inggris dan ICT. Kualifikasi kemampuan dasar matematik pada individu menilai tiga proses yang saling berhubungan yaitu representing, analysing, dan interpreting. Ketiga kualifikasi tersebut diidentifikasi dalam proses pemecahan masalah yang dilakukan mahasiswa. Penelitian ini merupakan studi pendahuluan terkait implementasi bahan ajar dari suatu pendekatan pembelajaran yang mendukung pengoptimalan kemampuan dasar matematik mahasiswa. Tujuan studi ini adalah untuk mendapatkan gambaran nyata secara kuantitatif mengenai kemampuan dasar matematik mahasiswa Jurusan Teknik Informatika di lingkungan Universitas Serang Raya. Sebanyak 50 mahasiswa dari total 320 mahasiswa berpartisipasi menjadi sampel penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis melalui proses mendeskripsikan, menuturkan, menafsirkan, dan menganalisis data. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes kemampuan dasar matematik, pengisian kuisioner, dan wawancara. Dari hasil pengolahan data diperoleh 10 mahasiswa pada level kemampuan dasar matematik tinggi 90% menguasai representing, 70% analysing, dan 50% interpreting. Kelompok mahasiswa pada level kemampuan dasar matematik sedang sebanyak 18 orang, keseluruhannya menguasai representing, 44,4% analysing, dan 27,8% interpreting. Sementara dari 22 mahasiswa dengan kemampuan dasar matematik rendah, 81,8% menguasai representing, 31,8% analysing, dan hanya 9,1% dalam hal interpreting. Kesimpulan sementara yang dapat diambil dari studi pendahuluan ini adalah bahwa kemampuan dasar matematik 50 mahasiswa pada kualifikasi analysing dan interpreting, khususnya mahasiswa di level kemampuan dasar matematik sedang dan rendah, masih di bawah 50%. Hal ini yang menjadi acuan dasar tim peneliti untuk melanjutkan studi pada kajian yang lebih luas mengenai pengoptimalan kemampuan dasar matematik mahasiswa Jurusan Teknik Informatika dengan mengimplementasikan suatu bahan ajar atau pendekatan tertentu yang sesuai. Kata Kunci: functional skills mathematics, kemampuan dasar matematik, pemecahan masalah. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

©©ª

«¬­® ¯°±²³´µ²°¶µ·µ²¶²³

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA KELAS VIII MELALUI MODEL LEARNING CYCLE 5E DENGAN TEKNIK METAKOGNITIF

¸ª2 Runisah1, Tatang Herman2, Jarnawi Afgani Dahlan3 1 Universitas Wiralodra Jl. Ir H. Djuanda Km 3 Indramayu 45213, Indonesia 2,3 Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudi No.229, Bandung 40154 Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa antara yang mendapat model Learning Cycle 5E dengan teknik metakognitif (LCT), model Learning Cycle 5E (LC), dan pembelajaran konvensional (KV). Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol pretes-postes. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII sekolah level sedang pada SMP Negeri di Kabupaten Indramayu. Dari sekolah yang terpilih secara acak, diambil tiga kelas dari seluruh kelas VIII secara acak kelas, satu kelas menggunakan model LCT, satu kelas menggunakan model LC, dan satu kelas menggunakan model KV. Instrumen yang digunakan berupa tes untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis. Dari hasil analisis data dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis yang dilanjutkan dengan uji Multiple Comparissons Between Treatments, disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang mendapat model LCT dan siswa yang mendapatkan model LC. Namun peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapatkan model LCT dan LC lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran KV. Kata kunci: Kemampuan berpikir kritis matematis, Learning Cycle 5E, Teknik metakognitif

A. Pendahuluan Berbagai perubahan dalam bidang kehidupan terjadi pada abad XXI. Oleh karena itu para siswa perlu dipersiapkan untuk dapat mengatasinya. Berbagai kemampuan perlu dimiliki oleh siswa agar dapat mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi. Salah satu kemampuan yang perlu dimiliki yaitu kemampuan berpikir Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

101¹

º»¼½ ¾¿ÀÁÂÃÄÁ¿ÅÄÆÄÁÅÁ ANALISIS PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS PADA PERKULIAHAN TEORI BILANGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SUPERITEM Siska Firmasari1 Neneng Aminah2; Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, [email protected] 2 [email protected] 1,

Ç7¹

Abstrak

Matematika adalah ilmu yang mempunyai karakteristik deduktif aksiomatik, yang memerlukan kemampuan berpikir dan bernalar untuk memahaminya. Kedua kemampuan ini telah tertuang secara jelas dalam kurikulum pengajaran matematika sebagai salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika. Kenyataan yang terjadi di lapangan, kedua kemampuan ini masih belum berkembang dengan baik. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa calon guru matematika yang diambil menggunakan teknik purposive sampling yang diambil berdasarkan pertimbangan dari dua kelas yang memiliki rata-rata yang sama, yang sudah sepantasnyalah mereka harus memiliki kemampuan matematika terutama kedua kemampuan tersebut. Dari kenyataan tersebut maka telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis ketuntasan kemampuan pemahaman dan kemampuan penalaran matematis mahasiswa dengan menggunakan teknik superitem, dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1) Kemampuan pemahaman matematis mahasiswa secara klasikal maupun individual mencapai ketuntasan dimana ratarata nilai ketuntasannya berturut-turut 66,92 dan 76,92% dari keseluruhan mahasisw; 2) Kemampuan penalaran matematis mahasiswa secara klasikal maupun individual mencapai ketuntasan berturut-turut 71,60 dan 79,49% dari keseluruhan mahasiswa; 3) Adanya perbedaan ketuntasan pada kelompok mahasiswa berdasarkan tingkat kemampuan rendah, sedang dan tinggi di mana masing-masing memperoleh rata-rata 38,89; 68,81; dan 90,56. Mahasiswa dengan tingkat kemampuan tinggi dan sedang mencapai ketuntasan dimana nilai rata-ratanya lebih dari 65, sedangkan untuk yang berkemampuan rendah belum tuntas. Kata Kunci: Kemampuan pemahaman, kemampuan penalaran matematis, superitem.

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

10ÈÈ

ÉÊËÌ ÍÎÏÐÑÒÓÐÎÔÓÕÓÐÔÐÑ

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PEMALAN

Ö×Ø Via Yustitia1) 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Jl. Dukuh Menanggal XII, Surabaya. [email protected]

Abstrak

Abstrak. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran TGT dengan pendekatan saintifik dapat memenuhi KKM; (2) rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran TGT dengan pendekatan saintifik lebih baik daripada yang diajar menggunakan model pembelajaran klasikal dengan pendekatan saintifik. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pemalang. Dengan teknik simple random sampling diperoleh dua kelas sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, tes, observasi, dan angket. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) keterlaksanaan RPP dalam pembelajaran pada setiap pertemuan mencapai kriteria baik; (2) aktivitas siswa di kelas eksperimen mencapai kriteria baik; (3) respons siswa terhadap pembalajaran di kelas eksperimen mencapai kriteria baik; (4) kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas pembelajaran klasikal dengan pendekatan saintifik; (5) proporsi siswa yang dikenai model pembelajaran TGT dengan pendekatan saintifik di SMP Negeri 1 Pemalang belum mencapai ketuntasan klasikal sebesar 75%. Pembelajaran dengan model TGT dengan pendekatan saintifik di SMP Negeri 1 Pemalang belum mencapai ketuntasan klasikal, tetapi ada beberapa siswa yang tuntas secara individual. Hal tersebut disebabkan karena siswa yang belum terbiasa menggunakan model pembelajaran TGT dengan pendekatan saintifik. Walaupun Pembelajaran dengan model TGT dengan pendekatan saintifik di SMP Negeri 1 Pemalang belum mencapai ketuntasan klasikal, peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran TGT dengan pendekatan saintifik efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Taman. Kata Kunci: kemampuan pemecahan masalah; pendekatan saintifik; teams games tournament (TGT). Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

10Ù0

ÚÛÜÝ Þßàáâãäáßåäæäáåáâ

PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF DAN BELIEFS MATEMATIS SISWA SMP

Nurmuludin Sekolah Pasca Sarjana UPI, Jl. Setiabudi, Bandung [email protected]

ç75

Abstrak Kebanyakan siswa masih menganggap bahwa permasalahan di dalam matematika hanya bisa diselesaikan dengan rumus. Hal ini mengakibatkan pola berpikir siswa tidak bisa berkembang. Kemampuan penalaran induktif sangat penting dimiliki oleh setiap orang, karena setiap hari seseorang selalu dituntut untuk mengambil sebuah keputusan secara induktif. Pengambilan keputusan terhadap suatu tindakan sangat tergantung pada keyakinan subjektif seseorang yang disebut dengan beliefs. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan penalaran induktif dan beliefs matematis siswa SMP pada penerapan pembelajaran Guided Inquiry. Penelitian ini dilakukan dengan metode kajian pustaka terkait konsep, tahapan dan prinsip Guided Inquiry sehingga dapat meningkatkan penalaran induktif dan beliefs matematis. Dari hasil kajian yang dilakukan ditemukan bahwa, delapan tahapan, enam prinsip dan enam strategi bimbingan dalam pembelajaran Guided Inquiry mendukung perkembangan pola berpikir penalaran induktif dan beliefs matematis siswa SMP. Pada tahap Open-Immerse-Explore, siswa dituntut untuk melakukan eksplorasi terhadap ide-ide berdasarkan pengetahuan yang sudah sudah ada dalam skema siswa, sehingga diperlukan beliefs matematis yang baik. Tahap Identify-Gather-Create merupakan tahap pendugaan fokus, penyelidikan fokus dan pembentukan konsep dari ide-ide yang mengarah pada suatu permasalahan dimana hal ini meningkatkan kemampuan penalaran induktif seperti prediksi, generalisasi, dan formulasi. Sedangkan tahap Share-Evaluate merupakan tahap mengkomunikasikan dan refleksi terhadap hasil penyelidikan selama proses pembelajaran. Tahap ini merupakan puncak dari pembelajaran dan dapat mendorong beliefs matematis yang baik bagi siswa. Kata Kunci : Guided Inquiry, Penalaran Induktif, Beliefs Matematis.

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

1068

èéêë ìíîïðñòïíóòôòïóïð

DEFRAGMENTING STRUKTUR BERPIKIR SISWA IMPULSIF PADA MASALAH GEOMETRI BANGUN RUANG

Sandha Soemantri1), Toto Nusantara2), Abdul Qohar3) P76 Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang, 1) [email protected], 2)[email protected], 3)[email protected]

Abstrak

Hasil survey PISA 2012 menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat 64 dari 65 partisipan dengan skor 375, bahkan terendah diantara Negara ASEAN yang berpartispasi.Pengamatan di SMP Muhammadiyah 13 Surabaya tentang penyelesaian masalah geometri menunjukkan bahwa banyak siswa yang mengalami kesulitan, khususnya masalah yang membutuhkan penalaran tinggi. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah gaya kognitif (Rozencwajg & Corroyer, 2005). Kagan (1986) mengelompokkan gaya kognitif menjadi 2, yaitu: reflektif dan impulsif. Anak impulsif berkarakteristik cepat dalam menjawab masalah, tetapi kurang cermat, sehingga jawaban cenderung salah.Sebaliknya, reflektif berkarakteristik lambat dalam menjawab, tapi teliti, sehingga jawaban cenderung benar. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan defragmenting struktur berpikir siswa impulsif yang kesulitan dalam menyelesaikan masalah geometri. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan kepada individu mulai dari mendiagnosis kesulitan melalui peta kognitif struktur berpikir siswa hingga upaya pemberian scaffolding.Subjek penelitian pada penelitian ini terdiri dari 6 siswa yang berasal dari 3 kelompok yang berbeda.Dengan menggunakan instrumen MFFT (Warli, 2010), siswa dikelompokkan dalam reflektif atau impulsif.Untuk memperbaiki struktur berpikir siswa yang mengalami kesulitan, pemberian scaffolding dilakukan secara individu.Fokus scaffolding yang diberikan adalah developing conceptual thinking (Anghileri, 2006).Pasca pemberian scaffolding, subjek yang mengalami kesulitan berhasil mengubah struktur berpikirnya menjadi tepat sehingga mendapatkan jawaban yang diharapkan. Dari hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran: (1) penjelasan langkah pengerjaan soal cerita sebaiknya dipaparkan secara jelas., (2) pentingnya pemahaman gaya kognitif siswa, agar perlakuan terhadap siswa lebih tepat sasaran., (3) membiasakan siswa agar mau berkomunikasi untuk mengungkapkan setiap kesulitan yang dihadapi. Kata Kunci: defragmenting, impulsif, masalah geometri, struktur berpikir Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

1086

õö÷ø ùúûüýþÿüú ÿÿü üý

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN INDEX CARD MATCH DENGAN MEDIA MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2014/2015 P77

Wahyu Ridlo Purwanto Universitas Sebelas Maret [email protected] Abstrak

Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara model Student Teams Achievement Divisions, Index Card Match, dan Konvensional pada materi Segiempat ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII Semester II SMP N 3 Kudus tahun pelajaran 2014/2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 4,403 > 3,098 berarti terdapat perbedaan hasil belajar model Student Teams Achievement Divisions dan Index Card Match dengan pembelajaran konvensional. Antara kelompok eksperimen 1 dan kontrol diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,109 > 1,666 yang berarti model Student Teams Achievement Divisions lebih baik dibanding pembelajaran konvensional. Antara kelompok eksperimen 2 dan kontrol diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,890 > 1,666 berarti model Index Card Match lebih baik dibanding pembelajaran konvensional. Antara kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2 diperoleh - ttabel < thitung < ttabel yaitu -1,669 < -0,583 < 1,669 hasil belajar model Student Teams Achievement Divisions sama dengan Index Card Match. Kesimpulan penelitian, hasil belajar siswa yang mendapatkan model Student Teams Achievement Divisions lebih baik dibanding model konvensional, hasil belajar siswa yang mendapatkan model Index Card Match lebih baik dibanding pembelajaran konvensional, dan hasil belajar siswa yang mendapatkan model Student Teams Achievement Divisions dan Index Card Match keduanya tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan. Kata kunci: Student Teams Achievement Divisions, Index Card Match, Hasil belajar.

A. Pendahuluan

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016



    

UJI COBA BAHAN AJAR GEOMETRI TRANSFORMASI BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS KUNINGAN

8 Sumarni Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Kuningan (UNIKU), Jl. Tjut Nyak Dhien No. 36A Cijoho, Kuningan, Jawa Barat, Indonesia. [email protected] Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah bahan ajar geometri transformasi berbantuan software GeoGebra dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa pendidikan matematika Universitas Kuningan. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Pre-Eksperimen Designs. Penelitian ini melibatkan saru kategori sampel, kelas sampel tersebut dibentuk dengan menggunakan kelas yang ada, tidak dengan mengambil secara acak subjek penelitian. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester 4 program studi pendidikan matematika Universitas Kuningan tahun akademik 2014/2015. Pengumpulan data menggunakan skala motivasi belajar dan lembar observasi motivasi belajar mahasiswa. Berdasarkan hasil uji normalitas gain diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan bahan ajar geometri transformasi berbantuan software GeoGebra dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Berdasarkan uji normalitas gain (g) diperoleh skor sebesar 0,46 yang berarti tafsiran peningkatan motivasi belajar mahasiswa termasuk dalam kategori sedang.Uji normalitas gain didukung hasil observasi dengan rata-rata persentase motivasi belajar pada lima pertemuan pembelajaran adalah 81,56 % dengan kategori sangat tingggi. Kata Kunci: Bahan Ajar, GeoGebra, Motivasi Belajar

A. Pendahuluan Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran. Menurut Purwanto (2000) motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

106

 

PEMBELAJARAN MATEMATIKA GEOMETRI DENGAN KONSTRUKTIVISME STUDENT ACTIVE LEARNING (KSAL) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KREATIFITAS PROSES BELAJAR SISWA P 9 Syafi’ i Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati dan SMA Negeri 1 Sumber Cirebon [email protected] Abstrak Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kreatifitas belajar siswa dalam berfikir kritis, bertanya, berkomunikasi dan berkarya di kelas X SMAN 1 Sumber Cirebon. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan tiga siklus inovasi pembelajaran dengan Konstruktivisme Student Active Learning (KSAL), yaitu sebagai berikut. (1). Siswa diberi kesempatan mencari sumber belajar sendiri dengan mengaitkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa dan menuliskan konsep-konsep atau idea-idea penting kemudian menyampaikannya pada siswa lain. (2) Disiapkan sumber belajar dengan setiap siswa membawa alat-alat tulis untuk menggambar atau mengkonstruk bangun ruang. (3) Disiapkan sumber belajar, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil Belajar (THB). Pembelajaran tersebut memiliki unsur sintakmatik yang tercermin dalam RPP,LKS, dan THB memuat strategi KSAL, yang merupakan modifikasi konstruktivisme Piaget dan Vygostsky dengan konstruktivisme geometri Van Hiele yang terdiri dari Visualization, Analysis, Informal Deduction, Formal Deduction, Rigor dan Evaluation. Pembelajaran KSAL berorientasi kepada siswa dengan penekanan kepada keaktifan siswa, sedangkan guru sebagai fasilitator. Kompetensi dasar yang ada mencakup materi materi: jarak pada bangun ruang, LKS, permainan, dan tes akhir disusun dengan strategi KSAL, mengaktifkan siswa membangun pengetahuan, dalam menanamkan konsep geometri berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya, berdampak positif terhadap hasil belajar. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan metode Konstruktivisme Student Active Learning (KSAL) dapat meningkatkan kreatifitas siswa untuk menemukan konsep dan ide-ide baru. Hal ini terlihat dari keaktifan siswa dari siklus 1, sampai dengan siklus 3 mengalami ratarata kenaikan sebesar 29,5% dan keterampilan proses dari siklus 1 sampai dengan siklus 3 rata-rata sebesar 26,6%. Demikian juga tes hasil belajar siklus 1 sampai dengan siklus 3 mengalami rata-rata kenaikan sebesar 15,6%. Kenaikkan prosentasi keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan strategi KSAL sangat membantu memahami konsep kognitif siswa sehingga akan miningkatkan hasil belajar belajar dengan baik. Kata kunci: Konstruktivisme, Student Active Learning, Hasil Belajar

A. Pendahuluan Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

10!!

"#$% &'()*+,)'-,.,)-)* POLR’ IMATIKA: MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN HITUNG DASAR Syaiful Bakhri1), Orthio Rizki Pratama2), Agustin Ernawati3) STKIP AL HIKMAH, Kebonsari Elveka V, Surabaya; 1) [email protected] 2)[email protected] 3) [email protected]

/80

Abstrak

Salah satu tujuan formal pembelajaran matematika adalah membentuk kepribadian. Hal ini dapat diwujudkan salah satunya melalui proses pembelajaran yang terintegrasi dengan nilainilai keagamaan. Proses ini perlu didukung dengan inovasi media pembelajaran matematika berupa POLR’ IMATIKA (Monopoli Syar’ iah Matematika). Media ini dilengkapidengan petak sifat terpuji, adab dan doa sehari-hari, kartu kesempatan, kartu rezeki serta kartu MBM. Kartu MBM (Mari Belajar Matematika) merupakan konten utama yang menyajikan berbagai soal matematika meliputi operasi hitung dasar sebagai syarat siswa dalam bermain. Makalah ini menyajikan deskripsi singkat POLR’ IMATIKA yang diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan hitung dasar serta mengembangkan kepribadian unggul. Kata Kunci: POLR’ IMATIKA,konsep hitung dasar, pembentukan kepribadian

A. Pendahuluan Pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Definisi di atas mengisyaratkan bahwa akhlak mulia merupakan salah satu aspek penting yang ingin dicapai. Hal ini membuka jalan bagi guru untuk melakukan sebuah inovasi agar setiap KBM yang dilaksanakan dapat membentuk kepribadian unggul (akhlak mulia). Lebih lanjut, Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

1061

0123 456789:75;:<:7;78

SKEMA BERPIKIR MAHASISWA DALAM MENGONSTRUKSI BUKTI FORMAL MATEMATIS MENGGUNAKAN COGNITIVE MAPPING Syamsuri Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang & Dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Email : [email protected]

=81

Abstrak Dalam melakukan proses berpikir mengonstruksi bukti formal matematis, tentunya mahasiswa berusaha untuk membentuk skema kognitif yang lengkap dalam pikirannya. Skema kognitif ini dapat dipotret menggunakan Cognitive Mapping. Cognitive Mapping merupakan model mental dalam bentuk gambar yang mencerminkan pemahaman seseorang. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif, yang dilakukan pada 6 mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah mengambil mata kuliah Teori Bilangan dengan mengerjakan soal secara think aloud, kemudian dilanjutkan dengan wawancara berbasis soal tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skema berpikir mahasiswa dapat dikategorikan dan dimodelkan dalam 4 kuadran proses berpikir mahasiswa dalam mengonstruksi bukti formal matematis. Kata kunci : Skema Berpikir, Bukti Formal, Cognitive Mapping

A. Pendahuluan Bukti dan pembuktian matematis merupakan bagian yang penting dalam matematika, karena sebagai tiang pada bangunan matematika. Oleh karena itu, pendidikan matematika khususnya dalam pembelajaran matematika di perguruan tinggi menekankan pada kemampuan pembuktian matematika. Mahasiswa yang masuk pada jenjang perguruan tinggi harus mengembangkan pengetahuan matematika secara formal. Bukti formal (formal proof) mengacu pada bentuk logika yang akurat seperti

yang dijelaskan oleh Hilbert, atau mengacu pada bentuk bukti yang

digunakan oleh matematikawan untuk saling dikomunikasikan dalam kegiatan seminar atau artikel ilmiah (Tall dkk., 2010). Dengan demikian, mahasiswa perlu dilatih pembuktian matematika sehingga mampu memahami struktur bangunan Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

10>>

?@AB CDEFGHIFDJIKIFJFG

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH ATAS

L8M Mohammad Dadan Sundawan Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Swadaya Gunung Jati, Jl. Perjuangan No 1, Cirebon; [email protected]

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah menelaah peningkatan kemampuan komunikasi matematis melalui pembelajaran berbasis proyek pada peserta didik sekolah menengah atas, ditinjau dari keseluruhan kemampuan matematis awal dari peserta didik yang mengikuti pembelajaran berbasis proyek. Selain itu untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap mata pelajaran matematika, model pembelajaran berbasis proyek dan soal-soal komunikasi matematis. Penelitian ini merupakan studi eksperimen berbentuk kelompok kontrol pretes dan postes. Populasi dari penelitian ini adalah peserta didik kelas XI di satu SMA Swasta di Kota Bandung. Hasil penelitian yang diperoleh adalah: 1) Kemampuan komunikasi matematis yang mengikuti pembelajaran berbasis proyek lebih baik dari pada peserta didik yang mengikuti pembelajaran konvensional; 2) Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang mengikuti pembelajaran berbasis proyek dan peserta didik yang mengikuti pembelajaran konvensional berdasarkan pretes dan postes. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis peserta didik berkategori sedang. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji Mann-Whitney, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi adalah 0.007. Hal tersebut menunjukan bahwa H0 ditolak karena H0 lebih kecil dari 0.25. Maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan secara signifikan kemampuan komunikasi matematis peserta didik daripada model pembelajaran konvensional; 3) Sikap peserta didik secara umum terhadap mata pelajaran matematika, pembelajaran berbasis proyek, dan soal-soal komunikasi matematis berkategori positif. Kata Kunci : Komunikasi Matematis, Pembelajaran Berbasis Proyek, Pembelajaran Konvensional.

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

109 N

OPQR STUVWXYVTZY[YVZVW KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI CINA

Trusti Hapsari1), Tatang Herman2) 1) Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon; 2) Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung; 1) [email protected], 2)[email protected]

P8\

ABSTRAK

Pendidikan mempunyai peran yang strategis dalam membangun suatu bangsa. Melalui pendidikan, suatu bangsa dapat berkembang menjadi bangsa yang maju. Cina dikenal sebagai negara yang mempunyai sistem pendidikan yang baik. Prestasi matematika siswa Cina diakui dunia internasional. Prestasi matematika siswa terkait erat dengan kualitas proses pembelajaran. Literatur menunjukkan karakteristik pembelajaran matematika yang efektif di Cina adalah: (a) mengajar dengan variasi, (b) menekankan bahasa matematika yang tepat dan elegan, (c) menekankan pada penalaran logis, berpikir matematis, dan pembuktian selama pembelajaran, (d) kelas tertib dan disiplin, (e) hubungan guru siswa erat dan koheren, (f) budaya kolaborasi antar guru matematika kuat. Kata kunci: pendidikan, karakteristik pembelajaran matematika

A. Pendahuluan

Pendidikan mempunyai peran yang strategis dalam membangun suatu bangsa. Melalui pendidikan, suatu bangsa dapat berkembang menjadi bangsa yang maju. Pendidikan yang baik akan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas mempunyai pemikiran yang baik, mampu berkarya, berinovasi, dan mempunyai tujuan hidup yang maju. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

110]

^_`a bcdefghecihjheief ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN AUSTRALIA DAN INDONESIA

Tatang Supriatna Dinas Pendidikan Kab Sumedang, Sumedang. [email protected]

P8]

Abstrak

Menurut undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan dalam pasal 1 ayat 8 bahwa jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangan. Dilihat dari jenjang pendidikan formal Indonesia mempunyai 3 tahapan pendidikan yang sama seperti Australia, yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Baik di Indonesia ataupun di Australia pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Perbedaan jenjang pendidikan dasar di Indonesia dan Australia terletak pada lama pendidikannya.Pendidikan dasar di Indonesia selama 9 tahun yaitu SD 6 tahun dan SMP 3 tahun sedangkan di Australia lama pendidikan 6 atau 7 tahun setingkat SD tergantung daerah masing-masing. Pendidikan menengah di Indonesia 3 tahun dan di Australia selama 5 atau 6 tergantung masing-masing negara bagian. Tahap terakhir adalah pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi di Indonesia dan Australia mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Kata Kunci: pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi

A. Pendahuluan

Setiap siswa menerima pendidikan yang berkualitas, dengan dasar keahlian kemampuan membaca/menulis dan berhitung, guru yang berkualitas dan dukungan bagi siswa yang kurang beruntung.Seluruh siswa di Australia mendapat pengetahuan Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

kklm

nopq rstuvwxusyxzxuyuv PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Laelasari Dosen FKIP Unswagati, Cirebon [email protected]

P8{

Abstrak

Penilaian autentik atau penilaian langsung merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. Penilaian dapat dilakukan sebelum, pada saat atau setelah kegiatan pembelajaran. Melalui penilaian autentik seorang guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan dan pencapaian siswa dalam menerima materi pelajaran. Pada saat penilaian autentik siswa diberikan kesempatan untuk menunjukkan apa yg sudah dikuasai dan dipelajari. Tujuh kemampuan dasar yang perlu dinilai meliputi, visual-spasial, bodilykinesthetic, musical-rhythmical, interpersonal, logical mathematical, verbal linguistic. Perancangan instrumen penilaian autentik harus dapat mengukur kompetensi yang dicapai pada saat kegiatan KBM. Penilaian autentik merupakan bentuk penilaian yang dapat menggambarkan hasil belajar yang sesungguhnya, dapat menggunakan berbagai cara atau bentuk, antara lain melalui penilaian proyek, atau kegiatan siswa, penggunaan portofolio, jurnal, demonstrasi, laporan tertulis,ceklis dan petunjuk observasi. Pengembangan penilaian autentik meliputi empat cara, 1). penentuan standar; 2). penentuan tugas otentik; 3). pembuatan kriteria; dan 4). pembuatan rubrik. Kata Kunci: penilaian autentik, pembelajaran matematika

A.

Pendahuluan

Istilah penilaian memiliki makna yang

lebih luas daripada istilah pengukuran.

Pengukuran merupakan suatu langkah atau tindakan digunakan pada saat kegiatan pelaksanaan evaluasi. Untuk sebuah penilaian tidak harus didahului dengan cara melakukan suatu pengukuran. Pada saat kegiatan pembelajaran matematika penilaian merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh seorang guru. Penilaian bisa Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

||}5

~€ ‚ƒ„…†‡ˆ…ƒ‰ˆŠˆ…‰…†

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH SISTEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP P86

Titi Rohaeti Universitas Pendidikan Indonesia [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk: 1)mengkaji respon siswa terhadap strategi pemecahan masalah sistematis; 2)untuk mengetahui seberapa besar kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran matematika; 3)untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan strategi pemecahan masalah sistematis terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan kelas eksperimen yaitu kelas VIII E SMP Negeri 8 Kota Cirebon, dengan teknik pengumpulan data melalui angket dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap siswa menunjukkan respon positif terhadap strategi pemecahan masalah sistematis, dan terdapat pengaruh penerapan strategi pemecahan masalah sistematis terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa pada mata pelajaran matematika materi pembelajaran kubus dan balok. Kata Kunci: pemecahan masalah dalam matematika, strategi pemecahan masalah sistematis, berpikir kritis

A. Pendahuluan Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, melihat persaingan dalam kehidupan yang semakin ketat pada era globalisasi saat ini. Semua pihak memungkinkan mendapatkan informasi melimpah dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber dan dari berbagai penjuru dunia. Untuk itu manusia dituntut untuk mampu memperoleh, menggali, mengelola, Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

‹‹5Œ

Ž ‘’“”•–—”’˜—™—”˜”•

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DENGAN GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA P87

Tohir Zainuri1), Abdur Rahman As’ ari2), I Made Sulandra3) 1)

Guru SMPN 1 Kasembon, Malang; [email protected] Dosen Pascasarjana UM, Malang; [email protected] 3) Dosen Pascasarjana UM, Malang; [email protected] 2)

Abstrak

Kemampuan pemecahan masalah merupakan bagian penting yang harus diperhatikan dalam pembelajaran matematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan siswa dengan gaya kognitif field independent dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan langkah-langkah Polya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif. Penelitian dilaksanakan di kelas VIIA SMP Negeri 1 Kasembon Malang. Subjek penelitian terdiri 1 siswa dengan tipe gaya kognitif field independent. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa,siswa dengan gaya kognitif field independent dalam penelitian ini mampu melalui setiap tahap pemecahan masalah berdasarkan langkah-langkah Polya dengan baik yaitu dengan menujukkan kemampuannya, dapat menentukan apa yang diketahui yang ditanyakan dalam memahami masalah, dapat menentukan keterkaitan antara yang diketahui dan yang ditanyakan untuk membuat rencana penyelesaian masalah, dapat menyelesaikan masalah dengan benar, dan dapat menggunakan informasi yang sudah ada untuk memeriksa kembali jawaban yang diperoleh. Kata kunci: pemecahan masalah matematika, langkah-langkah Polya, gaya kognitif, field independent.

A. Pendahuluan Kemampuan pemecahan merupakan inti dari pembelajaran matematika. Holmes (dalam

NCTM,

1980)

menyatakanbahwapemecahanmasalahadalah

“jantung”

darimatematika (heart of mathematics). Lebihlanjutdalam NCTM (2000) Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

šš6›

œžŸ  ¡¢£¤¥¦£¡§¦¨¦£§£¤

PENGAJARAN LIMIT SUATU FUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK MATHEMATICA P88 Usep Sholahudin Universitas Serang Raya, Jl. Raya Serang – Cilegon Km. 05 (Taman Drangong), Serang – Banten; [email protected] Abstrak

Kalkulus adalah salah satu cabang dari matematika yang sangat penting dan banyak diterapkan secara luas pada ilmu pengetahuan yang lain, misalnya Sain dan Teknologi, Pertanian, Kedokteran, Ekonomi dan lain-lain. Inti dari pembelajaran kalkulus yaitu memakai dan menentukan Limit suatu Fungsi, bahkan secara ekstrim Kalkulus dapat didefinisikan sebagai pengkajian tentang Limit. Makalah ini membahas penggunaan perangkat lunak Mathematica dalam pengajaran Limit suatu Fungsi. Metode pendekatan yang ditawarkan yaitu pengajaran dengan Model Participatory Learning Method (PLM) dilakukan melalui metode pembelajaran partisipastif. Penggunaan Mathematica memungkinkan pembelajaran lebih interaktif dan dinamis karena perangkat lunak ini dapat memberikan visualisasi, perhitungan matematis dan mudah dipahami.

Kata Kunci : Kalkulus, Limit suatu fungsi, Participatory Learning Method (PLM)

A. Pendahuluan Kalkulus adalah mata kuliah wajib pada tingkat pertama, dari segi konsep, mata kuliah kalkulus dapat dikatakan sudah baku, artinya tidak banyak mengalami perubahan untuk jangka waktu yang cukup panjang. Bagian yang berkala yang direvisi atau ditambahkan adalah latihan soal dan metoda pembelajarannya. Dibutuhkan suatu metoda pembelajaran yang menarik kepada mahasiswa dalam pengajaran mata kuliah kalkulus. Salah satu caranya yaitu memasukan teknologi Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

©©7ª

«¬­® ¯°±²³´µ²°¶µ·µ²¶²³ PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DITINJAU DARI PERSPEKTIF GENDER

Wahyu Ridlo Purwanto Universitas Sebelas Maret [email protected]

P89

Abstrak

Berpikir merupakan proses dinamis yang terjadi dalam setiap aktivitas mental seseorang yang berfungsi untuk memformulasikan atau memecahkan masalah, membuat keputusan, serta mencari pemahaman terhadap sesuatu. Proses berfikir sangat dibutuhkan dalam memecahkan masalah, karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian materi persamaan linier dua variabel siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman yang berbedabeda. Pola pikir yang menandai dalam memecahkan masalah adalah pola pikir yang melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis dan kreatif. Masing-masing siswa mempunyai pola pikir yang berbeda dalam menyusun dan mengolah informasi pada materi persamaan linier dua variabel bisa dikarenakan perbedaan gender pada siswa. Proses analisis data pada penilitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: membuat transkrip data verbal dari hasil rekaman yang disebut juga protokol, menelaah seluruh data hasil pekerjaan siswa, membuat reduksi data yaitu dengan membuat rangkuman dengan menjaga keaslian data, menyusun satuan-satuan analisis data berdasarkan ranah dan kategori-kategori selanjutnya dilakukan pengkodean, menganalisis dan menggambarkan proses berpikir berdasarkan pola pemecahan masalah, menganalisis temuan-temuan menarik. Penentuan subyek penelitian ini dengan purposif sampling, dimana subyek ditentukan dengan kriteriakriteria yang ditentukan oleh penelitian. Selanjutnya dalam perbedaan gender tersebut, ada kemungkinan bahwa proses berpikir dalam memecahkan masalah matematika akan berbeda. Kata Kunci: proses berpikir, pemecahan masalah, perspektif gender

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

1188

ISBN 978-602-71252-1-6

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI INDONESIA DI KAWASAN ASEAN: ANALISIS MENGGUNAKAN METODE ERROR CORRECTION MECHANISM (ECM) Wahyudin1, Didik Abidin2, 1,2 Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, BPS Prov. Jawa Timur 1 [email protected], [email protected]

P 90

Abstrak Dengan diberlakukanya Masyarakat Ekonomi ASEAN(MEA) akhir 2015 inimaka akan ada liberalisasi arus barang, arus jasa, arus investasi, arus modal, dan pasar tenaga kerja terampil yang sudah barangtentu akan mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia. Penelitian ini mengaplikasikan metode Error Correction Mechanism (ECM) untuk menganalisis hubungan baik jangka pendek maupun jangka panjang antara perdagangan luar negeri Indonesia di kawasan ASEN dengan pertumbuhan ekonomi. Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat keseimbangan jangka panjang antara ekspor-impor Indonesia dikawasan ASEAN dengan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, ekspor Indonesia intra-ASEAN berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Sedangkan Impor Indonesia intra-ASEAN pengaruhnya tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kata kunci: Error Corection Mechanism (ECM), MEA, Kointegrasi

A. Pendahuluan Sejak diberlakukanya Masyarakat Eknomi ASEAN (MEA) awal 2016, negaranegara kawasan ASEAN resmi menapaki sejarah baru hubugan perdagangan luar negeri diantara mereka. Di dalam Economic Community (AEC) Blueprint tercatat bahwa 4 karakteristik utama MEA, yaitu: (a) pasar tunggal dan basis produksi; (b) kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi; (c) kawasan pengembangan ekonomi yang merata; dan (d) kawasan yang secara penuh terintegrasi ke dalam perekonomian global(ASEAN, 2015). Pasar tunggal dan basis produksi ASEAN sendiri terdiri dari lima (5) pilar liberalisasi sebagai kerangka kerjanya, yakni liberalisasi arus barang, arus jasa, arus Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

1¸00

ISBN 978-602-71252-1-6

ANALISIS KURIKULUM DAN SYSTEM PENDIDIKAN MATEMATIKA DI KOREA SELATAN

¹º1 Wati Susilawati Pendidikan Matematika Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, [email protected] Abstrak Kurikulum dan sistem pendidikan sebagai aspek penting bagi keberhasilan dan persaingan perkembangan suatu negara. Masalah kurikulum dan sistem pendidikan matematika di Korea Selatan sebagai pembanding pola pendidikan di Indonesia memegang peran bagi perkembangan peradaban sebuah bangsa. Pendidikan dan kemajuan bangsa bagaikan dua sisi mata uang. Keberadaannya saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Karena itulah, kemajuan bangsa, sejatinya tidak pernah lepas dari peranan pendidikan bagi semua negara,kita bisa mengadopsi berbagai hal dari kelebihan kurikulum dan sistem pendidikan Korea Selatandan memanfaatkannya demi kemajuan pendidikan di tanah air.Kurikulum dan sistem pendidikan juga dipengaruhi faktor-faktor lain seperti political will dan dinamika sosial. Lembaga Legislatif dan Ekskutif sangat berperan dalam menyusun regulasi penyelenggaraan sistem pendidikan. Kata Kunci: kurikulum, political will, dinamika sosial

A. Pendahuluan Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh mutu pendidikan. Pendidikanlah yang mengangkat harkat dan martabat. Serta mensejajarkan indonesia dengan bangsa-bangsa lain. Kemajuan suatu bangsa dilihat dari kualitas kecerdasan yang mampu mengembangkan semua sumber daya manusia yang dimiliki, tak dapat dielakkan lagi, kurikulum dan sistem pendidikan merupakan salah satu aspek pilar yang memegang peran penting bagi keberhasilan dalam persaingan peradaban sebuah bangsa. Terlebih Korea Selatan mengalami perkembangan pesat sesuai dengan karakteristik hidup warganya pekerja keras dengan motto sekolah “ level up! Our Future Will Change” dengan kecepatan internet tertinggi di dunia. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

1220

»¼½¾ ¿ÀÁÂÃÄÅÂÀÆÅÇÅÂÆÂÃ MENILIK CARA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SLB LETERA BUNDA KOTA SOLOK DENGAN OBJEK CACAT TUNAGRAHITA

P92

Yulyanti Harisman STKIP PGRI SUMBAR, Jln Gunung Pangilun, Padang; Mahasiswa SPS Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung [email protected]

Abstrak Mengingat begitu pentingnya sekolah berkebutuhan khusus yang dicantumkan dalam undang-undang, pemerintah telah mendirikan SLB diseluruh Indonesia disetiap propinsi, kota dan kabupaten. Namun, pemerataan SLB yang didirikan oleh pemerintah belum mampu menampung seluruh anak-anak berkebutuhan khusus pada daerah tersebut. Salah satu kota di provinsi Sumatera Barat yang terdapat SLB adalah kota Solok. Di kota Solok hanya terdapat satu SLB Negeri, tentu saja hal ini membuat anak-anak yang berkebutuhan khusus yang berdomisili dipelosok sulit untuk menjangkau SLB tersebut. Oleh sebab itu sebagai warga negara yang baik salah satu usaha kita adalah membantu pemerintah untuk pemerataan pendidikan untuk semua. Salah satu perwujudan tersebut adalah dengan didirikannya SLB suasta di kota Solok yang dapat menjangkau anak-anak berkebutuhan khusus di pelosok. SLB Tesebut diberi nama SLB “ Lentera Bunda”. Sekolah Luar Biasa ini dikelola oleh yayasan dan dapat dikategorikan sebagai sekolah formal. Hal ini disebabkan karena proses belajar yang terjadi secara hirarkis terstuktur, berjenjang, termasuk studi akademik secara umum, beragam program lembaga pendidikan dengan penuh waktu atau full time, pelatihan teknis dan profesional. Pada SLB ini dilihat proses pembelajaran matematikanya. Objek kajian yang ditinjau adalah adalah anak tunagrahita pada tingka SDLB. Cacat tunagrahita adalah cacat kemampuan otak tidak sesuai dengan umur sebenarnya. Penelitian ini dilakukan dengan mengobservasi, wawancara, dan dokumentasi. Pemaparan pada tulisan dilakukan dengan mendeskripsikan proses pembelajaran pada siswa. Hasil yang diperoleh adalah: Cara guru mengajar adalah memperkenalkan huruf dengan gambar. Medekati dengan penuh kasih sayang, sehingga peran pendidik tidak hanya menyampaikan materi tetapi mengayomi dengan sangat ikhlas dan penuh kesabaran. Kata Kunci : SLB, Tunagrahita, Pembelajaran, Matematika

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

1236

ÈÉÊË ÌÍÎÏÐÑÒÏÍÓÒÔÒÏÓÏÐ PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN METODE PERMAINAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA P93 Yusfita Yusuf 1), Wangsih Setiawati 2) STKIP Sebelas April Sumedang, [email protected] 2) SD Negeri Ciburuan Kecamatan Tanjung Medar Sumedang, [email protected]

1)

ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan aktivitas siswa yang kurang baik dalam pembelajaran matematika sehingga menyebabkan buruknya prestasi belajar matematika yang diperoleh siswa. Untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa khususnya pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, guru perlu menciptakan suatu pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak SD kelas IV sehingga anak merasa nyaman pada saat belajar.Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme dengan metode permainan pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.Adapun metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah mix methode dengan desain One-Group Pretest– Posttest Design. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menganalisis data prestasi belajar siswa, sedangkan pendekatan kualitatif digunakan untuk mengenalisis data aktivitas siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar dan aktivitas belajar siswa meningkat setelah melakukan pembelajarn dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan metode permainan baris berbaris. Kata Kunci: pendekatan Konstruktivisme, metode permainan, prestasi belajar, aktivitas belajar

A. Pendahuluan Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting pada jenjang pendidikan dasar terutama di sekolah dasar.Hal ini terbukti dengan dimasukannya Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

1ÕÖ0

ISBN 978-602-71252-1-6

PROFIL KEMAMPUAN DISPOSISI MATEMATIS MAHASISWA BERDASARKAN LEVEL AKADEMIK

Zetriuslita Universitas Islam Riau, Jl. Kaharuddin Nasution No.113 Marpoyan Pekanbaru-Riau [email protected],

×9Ø

Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan disposisi matematis mahasiswa berdasarkan tingkat kemampuan akademik. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif kuantitatif. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan angket. Hasil tes diambil dari ujian akhir semester (UAS) mata kuliah kalkulus 1. Angket digunakan untuk menggambarkan disposisi siswa terhadap pela-jaran matematika. Populasi adalah seluruh mahasiswa tingkat pertama program studi pendidikan matematika Universitas Islam Riau yang sedang mengambil mata kuliah kalkulus yang berjumlah 205 mahasiswa yang terdiri dari 5 kelas. Dari 5 kelas, sampel (kelas) dipilih secara acak, terpilih dua kelas (1A dan 1D). Dari hasil penelitian dan analisis data diperoleh bahwa secara keseluruhan kemampuan disposisi matematis mahasiswa terhadap matematika adalah 56,5% masih dalam kategori “cukup”. Berdasarkan level akademik, mahasiswa kelompok tinggi, sedang dan kemampuan rendah sama-sama memiliki kemampuan disposisi matematis berkategori “cukup”.Belum tampak perbedaan kemampuan disposisi matematis pada level akademik secara signifikan.Perlu adanya penelitian lanjut dalam usaha memperbaiki proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan disposisi matematis, khususnya dari indikator kepercayaan diri dan tekun. Kata kunci :Kemampuan disposisi matematis, Hasil belajar kalkulus, Level akademik

A. Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat mengakibatkan cepatnya perubahan gaya dan tatanan kehidupan global. Dalam

menghadapi

perubahan gaya dan tatanan kehidupan global tersebut, maka seringkali seseorang dihadapkan kepada kesiapan dan kemampuan untuk menghadapi perubahan yang Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

1265

ISBN 978-602-71252-1-6 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ARGUMENTASI DAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATA KULIAH TEORI BILANGAN

P95 Cita Dwi Rosita Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gunung Jati [email protected] ABSTRAK Bahan ajar memiliki peranan penting dalam pencapaian tujuan pendidikan. Meskipun demikian, tidak berarti sebarang sumber belajar dapat digunakan untuk suatu jenis pembelajaran. Pengajarhendaknyamenyediakan dan mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan lingkungan sosial mahasiswanya. Mata kuliah Teori Bilanganmerupakan salah satu mata kuliah dasar yang akan menjadi prasyarat bagi mata kuliah-mata kuliah keprodian pada tingkat selanjutnya, seperti mata kuliah Aljabar Linear, Analisis Kompleks, Analisis Real, Geometri Transformasi, dan Struktur Aljabar. Dengan demikian, pemahaman mahasiswa secara utuh terhadap konsep-konsep esensial yang ada pada mata kuliah ini akan sangat menentukan keberhasilan mereka dalam mempelajari mata kuliah-mata kuliah tersebut di atas.Dalam memahami sebagian besar topik yang terdapat dalam mata kuliah Teori Bilangan diperlukan kemampuan argumentasi dan representasi matematis. Kemampuan argumentasi diperlukan mahasiswa dalam mempelajari topik sistem bilangan kompleks, operasi khusus, induksi matematika, kekongruenan dan keterbagian. Kemampuan representasi terutama representasi verbal dan simbol dibutuhkan oleh hampir semua topik pada mata kuliah ini.Tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan proses pengembangan bahan ajar Teori Bilangan yang memfasilitasi mahasiswa untuk dapat mengembangkan kemampuan argumentasi dan representasi matematisnya. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Thiagarajan yang terdiri dari tahapan pendefinisian, perencanaan, pengembangan, dan penyebaran. Tulisan ini dibatasi pada analisa penulis terhadap hasil validasi bahan ajar Teori Bilangan dari para ahli. Kata Kunci: Bahan ajar, Teori Bilangan, Argumentasi, Representasi

A. PENDAHULUAN Melatih mahasiswa sebagai seorang problemsolver dapat dilakukan melalui pemberian masalah-masalah matematis yang tiduk rutin kepada mahasiswa. Ketika mahasiswa dihadapkan pada suatu masalah yang tidak rutin, secara tidak langsung Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

1280

ISBN 978-602-71252-1-6

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH VERSI GEORGE POLYA DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Wahid Umar FKIP Unkhair Ternate

P96

ABSTRAK George Polya telah meletakan suatu warisan “pentingnya mengajar dengan pemecahan masalah”. Setiap masalah memiliki “sepuluh strategi” yang tepat dengan “empat” langkah pemecahan sesuai dengan aspek-aspek dan sudut pandangnya masing-masing di dalam menyelesaikan suatu masalah matematis.Topik ini telah menjadi komponen utama dalam kurikulum matematika pada semua tingkatan pendidikan.NCTM dalam standards (1989) mempublikasikan ”The Curriculum and Evaluations Standards for School Mathematics” , yang menekankan bahwa pemecahan masalah harus menjadi fokus dalam kurikulum matematika di sekolah.Ini berarti bahwa pemecahan masalah merupakan salah satu topik yang sangat penting dalam pembelajaran matematika. Tujuan mengajarkan matematika dengan pemecahan masalah adalah: (1) membantu guru memperbaiki keterampilan pemecahan masalah diri sendiri; (2) diberikan kepada guru untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan pemecahan masalah mereka; (3) untuk menyelidiki strategi umum pemecahan masalah; dan (4) bagaimana membuat kata “masalah” dan “pemecahan masalah” menantang dan menarik untuk siswa. Untuk pencapaian tujuan yang ada dalam setiap materi matematika, siswa perlu dibekali bagaimanamenemukannya suatu pemecahan masalah.Siswa perlu didorong untuk berpikir bahwa sesuatu itu multi-dimensi sehingga mereka dapat melihat banyak kemungkinan penyelesaian untuk suatu masalah.Sehingga, mengajarnya melakukan proses penemuan yang sederhana daripada mengembangkan keterampilan yang sesuai. Mengingat pemecahan masalah matematika merupakan salah satu kegiatan matematika yang dianggap penting baik oleh para guru maupun siswamakadalam proses pembelajaran matematika, guru harus mengetahui paling tidak “sepuluh strategi” pemecahan masalah sebelum memberikan kepada siswa. Ini menunjukkan bahwa pemecahan masalah di sekolah dikenalkan sejak mulai mengajar. Fokus kajian makalah ini adalah bagaimana strategi pemecahan masalahversi George Polyadan penerapannya dalam pembelajaran matematika. Kata Kunci: pembelajaran, pemecahan masalah, Polya dan langkah-langkah pemecahannya

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

1296

ISBN 978-602-71252-1-6 MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF Yani Supriani1), Rina Oktaviyanthi2) Universitas Serang Raya, Serang; 1) [email protected]

P97

Abstrak Media tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mengupayakan pemahaman mahasiswa pada suatu konsep tertentu, tetapi juga memiliki kontribusi dalam meningkatkan kemandirian belajar. Kemajuan teknologi informasi membawa dampak besar terhadap bidang pendidikan, khususnya Matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran Multimedia interaktif terhadap kemandirian belajar pada mata kuliah Aljabar Linier pokok bahasan matriks. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa multimedia pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Serang Raya. Berdasarkan random sampling, ditetapkan dua kelas sebagai sampel penelitian, yaitu kelas Multimedia A1 sebagai kelas eksperimen dan Multimedia A2 sebagai kelas kontrol. Data penelitian diperoleh melalui tes dan angket. Dalam penelitian ini dianalisis mengenai peningkatan hasil belajar mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan multimedia interaktif dan hasil belajar mahasiswa tanpa penerapan pembelajaran dengan multimedia interaktif pada mata kuliah Aljabar Linier pokok bahasan matriks. Proses analisis melalui tingkat perbedaan ratarata skor dengan dua variabel bebas. Hasil akhir penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan bagi pengajar sebagai salah satu alternatif dalam upaya meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa pada pembelajaran Aljabar Linier pokok bahasan matriks. Sementara bagi mahasiswa, media pembelajaran ini dapat dijadikan alat eksplorasi mengembangkan minat dan kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pokok bahasan. Kata Kunci : Multimedia Interaktif, Kemandirian Belajar, Aljabar Linier

A. Pendahuluan Penggunaan media pembelajaran diharapkan mampu mengurangi hambatanhambatan yang sering dialami guru maupun siswa dalam proses belajar mengajar di kelas dan pembelajaran mandiri. Oleh karena itu, media pembelajaran membuat Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

1Ù0Ù

ISBN 978-602-71252-1-6

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS ISLAMI PADA KAPITA SELEKTA MATEMATIKA I Yanti Mulyanti 1), Hamidah Suryani Lukman2) P98 Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UMMI Jl. Raya Syamsudin, SH. No.54:Sukabumi 1) [email protected], 2)[email protected]

ABSTRAK

Pengembangan bahan ajar matematika berbasis islami dalam mata kuliah kapita selekta matematika I adalah salah satu cara untuk memfasilitasi mahasiswa dalam menggali konsep dan bagaimana mengajarkan materi matematika tingkat dasar dan menengah pertama pada siswa, juga menanamkan nilai-nilai islam dalam setiap pembelajarannya. Tahapan-tahapan yang terdapat dalam bahan ajar berbasis islami didesain sedemikian rupa dengan menyelipkan ayat Al-Qur’ an atau hadis. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) mengembangkan dan menghasilkan bahan ajar matematika berbasis islami pada kapita selekta matematika I, (2) mengetahui kualitas bahan ajar matematika yang dihasilkan (3) mengetahui respon mahasiswa terhadap bahan ajar yang digunakan.Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP-UMMI yang mengontrak mata kuliah kapita selekta matematika I. Instrumen yang digunakan yaitu lembar penilaian bahan ajar, tes hasil belajar, dan angket mahasiswa. Penelitian ini menghasilkan bahan ajar matematika berbasis islami yang dikembangkan melalui prosedur pendahuluan, pengembangan, dan pengujian. Kualitas bahan ajar berdasarkan validator dan ujicoba lapangan menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan valid, praktis, dan efektif. Mahasiswa memberikan respon positif terhadap bahan ajar yang dikembangkan dengan rata-rata keidealan 82,64%. Kata Kunci: Bahan Ajar Matematika Berbasis Islami, Kapita Selekta Matematika I.

A. Pendahuluan Pengertian pendidikan sesuai dengan Undang-Undang RepublikIndonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

ÚÛÚÜ

ISBN 978-602-71252-1-6

MODEL MATEMATIKA EKONOMI DALAM PERENCANAAN SISTEM PENCICILAN BERKALA SUATU HUTANG

ÝÜÜ Sukono1), Endang Soeryana2), Sudradjat Supian3) 1,2,3) Departemen Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran Jl. Raya Jatinangor Km 21, Jatinagor (45363), Bandung-Sumedang, Jawa Barat 1) Email: [email protected]

Abstrak Dalam paper ini dianalisis tentang model matematika ekonomi yang digunakan dalam perencanaan pembayaran hutang dengan cara pencicilan berkala. Masalah utama dalam pencicilan hutang secara berkala adalah bagaimana menentukan model, lama waktu yang diperlukan, dan tingkat bunga, serta pengaruh tingkat bunga terhadap jumlah pencicilan berkala. Adapaun metode-metode yang dibahas dalam penyelesaian masalah tersebut adalah: metode truth in lending, metode hipotek, metode aproksimasi, metode penyusutan, metode kapitalisasi dan penjualan singkat. Sebagai studi kasus, metode-metode tersebut digunakan untuk menganalisis hutang berkala dalam pembelian real estate di sekitar Daerah Aliran Sungai Citarum.Hasil dari analisissistem pencicilan berkala suatu hutang dengan menggunakan metode tertentu, menghasilkan jumlah cicilan yang mendekati nilai sebenarnya, dengan jangka waktu relatif lebih cepat.Sehingga pencicilan berkala tidak lagi menjadi beban keuangan yang memberatkan, dan mempermudah untuk pengabilan keputusan dalam pembelian real estate di sekitar Daerah Aliran Sunga Citarum. Kata kunci: metode truth in lending, hipotek, aproksimasi, penyusutan, kapitalisasi dan penjualan singkat.

A. Pendahuluan Sistem pencicilan berkala merupakan serangkaian pembayaran yang dilakukan pada interval waktu tertentu. Sistem pencicilan berkala adalah permasalahan yang umum dalam perekonomian dan perbankan. Pembayaran hipotek, pembayaran kredit mobil, penyewaan rumah merupakan sebagiancontoh dari pencicilan berkala. Begitu banyak permasalahan dalam perekonomian terutama dalam hal keuangan yang Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

1Þßà

ISBN 978-602-71252-1-6

TOLERANSI RISIKO PADA MODEL OPTIMISASI PORTOFOLIO INVESTASI MARKOWITZ P100

Endang Soeryana Hasbullah1, Nur Fadhlina bt Abdul Halim2, Sukono3, Endang Rusyaman4 1,3,4) Departemen Matematika, FMIPA Universitas Padjadjaran 2) Pusat Pengajian Informatik dan Matematik Gunaan Universiti Malaysia Terengganu 1) [email protected] Abstrak Dalam paper ini dibahas tentang permasalahan toleransi risiko pada model optimisasi portofolio investasi Markowitz.Sebagai basis pembahasan model portofolio efisien yang digunakan adalah berbentuk Mean-Variansi, atau disebut model Markowitz.Pemilihan portofolio efisien sangat dipengaruhi oleh faktor toleransi risiko investor.Dalam paper ini dikaji beberapa bentuk fungsi utilitas sebagai pembentuk faktor toleransi risiko investor. Beberapa bentuk fungsi utilitas yang dikaji dalam paper ini meliputi: bentuk fungsi utulitas akar kuadrat, fungsi utilitas pecahan kubik, fungsi utilitas kuadrat, fungsi utilitas negatif eksponensial, dan fungsi utilitas ligaritmis. Dalam paper ini juga juga diformulasikan faktor toleransi risiko, khususnya bagi fungsi utilitas eksponensial dan logaritmis, apabila kekayaan investor berupa returnharapan portofolio investasi. Formulasi yang dilakukan tersebut menghasilkan bahwa apabila fungsi utilitas berbentuk eksponesial returnharapan portofolio, maka faktor toleransi risiko berbentuk fungsi konstanta. Sedangkan apabila fungsi utilitas berbentuk logaritmis returnharapan portofolio, maka faktor toleransi risiko berbentuk fungsi linier dalam return harapan portofolio. Kata Kunci: Model Markowitz, fungsi utilitas, toleransi risiko, portofolio investasi, return harapan portofolio.

A. Pendahuluan Dalam berinvestasi pada aset saham di pasar modal, strategi yang lazim dilakukan oleh investor adalah membentuk portofolio efisien.Portofolio efisien adalah Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

1360

ISBN 978-602-71252-1-6

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR INTUISI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BERBASIS OPEN ENDED (HASIL KAJIAN) P101 Yatha Yuni Prodi Pend. Matematika STKIP Kusuma Negara Jl. Raya Bogor KM. 24 Cijantung Pasar Rebo Jakarta Timur [email protected] ABSTRAK Kemampuan berpikir intuisi merupakan salah satu fungsi belahan otak kanan.Sekalipun selama ini sering digunakan dalam berpikir matematik namun kurang maksimal dan dilatih.Siswa lebih sering menerima pembelajaran matematika secara monoton yang bersifat hafalan dan mencontoh penjelasan guru.Berdampak kemampuan berpikir intuisinya tidak bekerja. Padahal ketika akan menyelesaikan masalah matematik diperlukan ide-ide awal yang tidak membutuhkan pembenaran. Ide-ide inilah yang selanjutnya akan mendukung pada kemampuan siswa menyelesaikan masalah-masalah matematika. Ben-Zeev menyatakan kemampuan berpikir intuisimatematis dapat dilatih dan dibangun di sekolah melalui belajar penemuan, dengan bantuan media peraga dan dilatih dengan soal-soal non rutin. Pembelajaran yang akan diaplikasikan untuk membangun dan melatih kemampuan berpikir intuisi matematis pada makalah ini merupakan pengembangan model pembelajaran dengan memadukan dua pendekatan pembelajaran yaitu inquiry dan open-ended. Keduanya merupakan model pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan untuk memperoleh pengetahuannya melalui serangkaian proses kegiatan. Pada proses pembelajaran ini guru memberikan bimbingan, arahan danscaffolding kepada siswa. Perpaduan dua pendekatan pembelajaran ini adalah “kebaruan” pada makalah ini dan diberi nama Pembelajaran Inquiry berbasis Open Ended yang selanjutnya disebut pembelajaran IBOE. Kata Kunci: Fungsi otak kanan, Kemampuan berpikir Intuisi, Inquiry berbasis Open Ended.

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

1áâ9

ãäBN 978-602-71252-1-6

KAITAN ANTARA GAYABELAJAR,KEMANDIRIAN BELAJAR, DANKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP DALAM PELAJARANMATEMATIKA Rostina Sundayana STKIP Garut, Jl. Pahlawan No. 32 Tlp. (0262) 233556, Garut; [email protected]

P 10 å

Abstrak Pada umumnya kemandirian belajar dan kemampuan pemecahan masalahmatematika siswa SMP masih rendah. Guru sebagai pelaksana kegiatan belajar mengajar, menjadi faktor utama yang menjadi penyebab masalahtersebut terjadi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guruadalah menciptakan suasana belajar yang cocok dengan jenis gaya belajar siswa (auditorial, visual, ataupun kinestetik), sehingga diharapkan tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif.Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Tarogong Kidul kelas IX pada tahun ajaran 2015-2016 semester ganjil. Metode penelitian yang digunakan berupa penelitian eksplanatif komparatif-asosatif. Dari hasil penelitian terungkap bahwa: 1) Tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematik, antar siswa ditinjau dari jenis gaya belajarnya.2) Tidak terdapat perbedaan tingkat kemandirian belajar matematika antar siswa ditinjau dari gaya belajarnya. 3) Kemandirian belajar siswa mempengaruhi tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa setiap siswa, baik yang mempunyai gaya belajar auditorial, visual, ataupun kinestetik mempunyai tingkat kemandirian belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematikyang sama. Selain itu, diketahui pula bahwa semakin tinggi tingkat kemandirian belajar siswa, maka semakin tinggi pula kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Kata Kunci: Gaya Belajar, Kemandirian Belajar, Pemecahan Masalah

A. Pendahuluan Pembelajaran matematika untuk tingkat SMP mengacu pada tujuan pembelajaran matematika (BSNP, 2006:139), yaitu agar siswa mempunyai kemampuan: 1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

1397

æçèé êëìíîïðíëñðòðíñíî ANALISIS TINGKAT BERPIKIR GEOMETRI DAN TINGKAT BERPIKIR LOGIS SERTA DISPOSISI BERPIKIR KRITIS MAHASISWA Cita Dwi Rosita1), Tri Nopriana 2) Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Jl. Perjuangan No 1, Cirebon; 1) [email protected] & 2) [email protected] P103 Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis ketercapaian tingkat berpikir geometri dan tingkat berpikir logis mahasiswa serta mendeskripsikan disposisi berpikir kritis mahasiswa tingkat I pendidikan matematika pada tahun ajaran 20014/2015 Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah mahasiswa Unswagati tingkat 1 sebanyak 2 kelas yang terdiri dari 40 mahasiswa. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi: (1) tes berpikir geometri van Hiele yang dikembangakan oleh The Cognitive Development and Achievment in Secondary School Geometry Project (CDASSG), (2) tes berpikir logis (TOLT) yang disusun oleh Tobin dan Capie, (3) Skala Disposisi Berpikir Kritis dengan 5 kategori skal model Likert. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian didapatkan: (1) Sebanyak 44% mahasiswa tingkat I pendidikan matematika tahun ajaran 2014/2015 memiliki tingkat berpikir geometri van Hiele pada tahap analisis; (2) Tingkat berpikir logis mahasiswa tingkat I pendidikan matematika tahun ajaran 2014/2015 umumnya pada tahapan transisi sebanyak 46%, sedangkan sebanyak 32% mahasiswa telah mampu menyelesaikan permasalahan terkait dengan penalaran proporsional, penalaran variable, penalaran korelasional dan penalaran kombinatorial (3) Disposisi berpikir kritis mahasiswa tingkat I Pendidikan matematika FKIP Unswagati tahun ajaran 2014/2015 memiliki kategori baik dengan presentasi pencapaian rata-rata skor disposisi matematis dibandingkan dengan skor total mencapai 70%. Kata kunci: Berpikir Geometri, Berpikir Logis dan Disposisi Berpikir Kritis.

A. Pendahuluan Dalam menghadapi tantangan pengimplementasian Kurikulum 2013 dan diberlakukannya ASEAN Economic Community mulai tahun 2015, Program Studi Pendidikan Matematika sebagai salah satu LPTK berkewajiban mengupayakan dan Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016

1409

óôBN 978-602-71252-1-6 METODE PENGAJARAN METODE NUMERIK DENGAN BERBANTUAN PROGRAM KOMPUTER Fuad Nasir Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati Cirebon [email protected]

P104

ABSTRAK Masalah yang dihadapi mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah metode numerik adalah rendahnya pemahaman dan motivasi belajar mahasiswa di dalam kelas. Hal ini disebabkan dalam pembelajaran masih menggunakan metode pembelajaran konvensional. Dari keadaan ini, perlu diterapkan suatu bentuk metode pengajaran yang dapat memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut. Metode yang diterapkan adalah metode pengajaran dengan berbantuan program komputer. Sebelum metode tersebut diterapkan, terlebih dahulu melakukan evaluasi dan perbaikan materi ajar metode numerik termasuk Analisis Instruksional, Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP), dan Satuan Acara Pembelajaran (SAP). Dengan menggunakan hasil dari quosioner yang diberikan kepada mahasiswa didapat bahwa metode pembelajaran dengan menggunakan program komputer adalah sangat membantu dalam memahami mata kuliah metode numerik (81%), metode pembelajaran dengan adanya bahan ajar atau modul pembelajaran dapat meningkatkan motivasi mahasiswa dalam belajar mata kuliah metode numerik (85,2%), dapat dilanjutkan metode pembelajaran ini dimasa-masa yang akan datang (84,5%), pemberian tugas studi kasus pada setiap pokok bahasandapat memahami mata kuliah metode numerik (75,5%), dan pemberian materi dalam bentuk bahan ajar atau modul (85,2%). Kata Kunci :metode pengajaran,metode numerik, program komputer

A. 1.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Mata kuliah metode numerik, merupakan salah satu mata kuliah yang sangat penting dalam

memberikan

pemahaman

kepada

mahasiswa

tentang

bagaimana

menyelesaikan suatu permasalahan model matematika yang sering muncul di bidang rekayasa. Model matematika tersebut muncul dalam bentuk yang tidak ideal alias Seminar Nasional Matematika dan PendidikanMatematika (SNMPM) 2016 õö÷øöùúû üùýúùþÿøýú øý øûöø ùþÿùøø÷øý üøöùþøöû ø ù÷ÿøûûùö Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016