jurnal bagus - Portal Garuda

PENDAHULUAN. Antenatal Care. (ANC)/. Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu ...

5 downloads 837 Views 88KB Size
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN LAWE SUMUR KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 2013 Alas Sriwahyu1, Yusniwarti Yusad2, Erna Mutiara2 1

2

Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat USU ABSTRACT

Antenatal Care (ANC) is a health service by skilled health personel to a women during her pregnancy, based on standard antenatal care stated in midwifery standard services (Standar Pelayanan Kebidanan = SPK). Based on data from the Ministry of Health Republic of Indonesia in 2012, the coverage of 1st visit of pregnant women in Indonesia was 95.71% and 4th visit was 88.27%. Report of health center of Lawe Sumur subdistrict in 2012, it was found that the coverage of 1st visit was 90.2% and 4th visit was 82%. This research aimed to know the factors related to the utilization of the ANC in the working area of health center of Lawe Sumur Subdistrict, Aceh Tenggara District in 2013. The research design was Cross Sectional study. The population is all of post partum mothers from January to March 2013 living in the working area of health center of Lawe Sumur Subdistrict, as many as 84 mothers and all of them were selected as samples. Data were collected by interview using questionnaires. Data analysis was done by univariate and bivariat analysis used Chi-Square test. The results showed that out of 84 mothers, only 26 mothers (31.0%) utilized the ANC. It’s found there was relationship between knowledge (p=0.001), parity (p=0.005), health personel’s support (p=0.001), trust (p=0.001), the family/husband’s support (p=0.001) and the utilization of ANC. It is expected to Lawe Sumur Subdistrict Health Center to increase extention about the benefit and the purpose of ANC examination, the importance of arranging pregnancy interval, the kind of ANC service which can be given by health center, to change postpartum mother’s perspective and make them believe, by increasing the experience of health center personel, taking training and involving traditional birth attendants and community leaders. Target of information providing is extended to the family or husband because their support have real influence on the utilization of ANC. Keywords : Antenatal Care, Knowledge, Health Personel Support, Trust, and Support Families/Husbands PENDAHULUAN Antenatal Care (ANC)/ Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk

memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan minimal 4x selama kehamilan yaitu K1 sampai dengan K4 (Rosfanty, 2010).

1

Menurut WHO tahun 2011 Angka Kematian Ibu (AKI) di negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia (29/100.000 kelahiran hidup), Thailand (48/100.000 KH), Vietnam (59/100.000 KH), serta Singapore (3/100.000 KH). Dibandingkan dengan negara-negara maju, angkanya sangat jauh berbeda seperti Australia (7/100.000 KH) dan Jepang (5/100.000 KH) (WHO, 2011). Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia saat ini tergolong masih cukup tinggi dibandingkan negara-negara lain yaitu mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan SDKI (2007) dalam Dinkes Aceh (2011). Padahal berdasarkan Sasaran Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goals (MDGs) yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu sampai 3/4 risiko jumlah kematian ibu (Mboi, 2012). Cakupan kunjungan ibu hamil K1 di Indonesia pada tahun 2011 adalah 95,71% dari target 95% dan kunjungan ibu hamil K4 sebanyak 88,27% dari target 90% (Kemenkes RI, 2012). Indonesia kini menjadi salah satu dari 13 negara dengan angka kematian ibu tertinggi di dunia. Menurut WHO (2010) sekita 287.000 ibu meninggal karena komplikasi kehamilan dan kelahiran anak, seperti perdarahan 28%, preeklampsi/eklampsi 24%, infeksi 11%, dan penyebab tidak langsung (trauma obstetri) 5%. Dan sebagian besar kasus kematian ibu didunia terjadi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia (WHO, 2011). Salah satu upaya yang dilakukan Departemen Kesehatan RI dalam mempercepat penurunan AKI dan AKB adalah dengan

menempatkan bidan di desa (Hasnah, 2007). AKI di Aceh berdasarkan Dinas Kesehatan Aceh (2011), Angka kematian ibu di Aceh tahun 2010 adalah 193/100.000 KH, namun program percepatan penurunan AKI diupayakan terus untuk mencapai target pembangunan millenium (MDGs) yaitu 102/100.000 Kelahiran Hidup (KH) tahun 2015 (Dinkes Aceh, 2011). Di Nangro Aceh Darussalam (NAD) cakupan kunjungan ibu hamil K1 sebanyak 95,80% dan cakupan kunjungan ibu hamil K4 sebanyak 88,83% (Kemenkes RI, 2012). AKI di Aceh Tenggara pada tahun 2011 jumlah kematian ibu maternal adalah 6 orang (Dinkes Aceh Tenggara, 2012) sementara di Banda Aceh pada tahun yang sama jumlah kematian maternal adalah 5 orang (Koto, 2012). Data cakupan K1 di Aceh Tenggara tahun 2011 sebanyak 96,2% dan data cakupan K4 di Aceh Tenggara tahun 2011 sebanyak 90,6% (Dinkes Aceh Tenggara, 2012). Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Aceh (2011), laporan Puskesmas (2013) dan survei pendahuluan yang dilakukan di Kecamatan Lawe Sumur diperoleh data K1 tahun 2011 yaitu 86,2% dan tahun 2012 yaitu 90,2%, sementara target yang diharapkan adalah 95%, cakupan K4 tahun 2011 yaitu 81,3% dan tahun 2012 yaitu 82%, sementara target yang diharapkan adalah 90%, dari data tersebut maka diketahui bahwa Puskesmas Lawe Sumur merupakan puskesmas yang memiliki cakupan ANC terendah dari 17 kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Aceh Tenggara pada tahun 2011 dan belum mencapai

2

target standar cakupan ANC pada tahun 2012. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan terhadap 6 ibu hamil di Lawe Sumur tahun 2012 diperoleh informasi bahwa dari 6 ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya, mengatakan kehamilan adalah hal biasa yang akan dihadapi oleh setiap wanita sehingga tidak perlu dilakukan pemeriksaan khusus, terutama pada ibu yang sudah memiliki lebih dari 1 orang anak. Ibu-ibu hamil tersebut belum mengetahui tanda-tanda bahaya pada kehamilan dan tanda-tanda persalinan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Masih rendahnya cakupan K1 (90,2%) dan K4 (82%) di Wilayah kerja Puskesmas Lawe Sumur sehingga ingin diteliti “Faktor apa saja yang Berhubungan dengan Pemanfaatan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013”. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan ANC pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Lawe Sumur Kecamatan Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil dengan pemanfaatan ANC. Untuk mengetahui hubungan paritas ibu hamil dengan pemanfaatan ANC. Untuk mengetahui hubungan dukungan petugas kesehatan dengan pemanfaatan ANC. Untuk mengetahui hubungan kepercayaan dengan pemanfaatan ANC. Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga/suami dengan

pemanfaatan ANC. Adapun manfaat penelitian ini adalah Sebagai masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara dalam upaya untuk meningkatkan kuantitas standar ANC. Sebagai masukan atau informasi bagi Puskesmas Lawe Sumur Kecamatan Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan ANC. Diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai informasi, perbandingan bagi peneliti selanjutnya. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat analitik, penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi dengan pendekatan cross sectional dimana pengukuran atau pengamatan terhadap subjek penelitian dilakukan pada saat bersamaan/sekali waktu (Hidayat, 2010). Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Lawe Sumur Kecamatan Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara. Adapun alasan pemilihan lokasi ini karena, data yang diperoleh dari Profil Dinas Kesehatan, Puskesmas Lawe Sumur adalah Puskesmas yang memiliki cakupan ANC paling rendah dibandingkan 17 Puskesmas lainnya yang berada di Kabupaten Aceh Tenggara pada tahun 2011 yaitu K1: 86,2%, K4: 81,3% dan pada tahun 2012 yaitu K1: 90,2%, K4: 82% masih belum sesuai standar yang telah ditetapkan pemerintah yaitu K1: 95% dan K4: 90%. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli tahun 2012 sampai dengan Mei tahun 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki

3

bayi berusia 1-3 bulan dari bulan Januari sampai dengan Maret tahun 2013 karena ibu yang memiliki bayi 1-3 bulan sudah melewati masa kehamilan dan sudah melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali (K4). Data ibu yang memiliki bayi 1-3 bulan dari bulan Januari sampai dengan Maret tahun 2013 sebanyak 84 orang yang berada di wilayah kerja Puskesmas Lawe Sumur Kecamatan Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara (Puskesmas Lawe Sumur, 2012) Sampel adalah ibu yang memiliki bayi 1-3 bulan dari bulan Januari sampai dengan Maret tahun 2013 di Kecamatan Lawe Sumur yang terpilih menjadi sampel serta bersedia ikut serta dalam penelitian. Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel tunggal untuk uji hipotesis proporsi (Madiyono, 2011), yaitu:

Maka:

Berdasarkan perhitungan, maka besar sampel minimal yang dibutuhkan untuk penelitian adalah sebanyak 63 responden. Namun karena data yang ada dari Laporan Puskesmas Lawe Sumur adalah jumlah ibu hamil >32 minggu tahun 2012 sebanyak 84 orang, diperkirakan ibu hamil tersebut akan melahirkan dari bulan Januari sampai dengan Maret 2013 sehingga yang dijadikan populasi adalah ibu yang memiliki bayi 1-3 bulan dari bulan Januari sampai dengan Maret tahun 2013 di Kecamatan Lawe Sumur sebanyak 84 orang, maka seluruh populasi dijadikan sampel.

Data diperoleh dengan dua cara yaitu data primer yang diperoleh dari hasil wawancara langsung terhadap responden dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Data sekunder yang diperoleh dari laporan Profil Dinas Kesehatan Aceh Tenggara tahun 2011, laporan bulanan Puskesmas Lawe Sumur kecamatan Lawe Sumur tahun 2012 dan 2013 tentang cakupan ANC, dan laporan tahunan Puskesmas Lawe Sumur berupa data umum (data geografi, demografi, dan data pelayanan kesehatan) di Wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Lawe Sumur. Data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan perangkat lunak komputer. Data yang telah terkumpul, diolah dan didistribusikan melalui proses editing, coding dan tabulating (Hidayat, 2010). Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. Coding adalah kegiatan memberi kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Tabulating adalah proses pemasukan data atau menyusun data kedalam bentuk-bentuk tabel data yang telah terkumpul diolah menggunakan komputer dan akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dalam bentuk narasi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: Analisis Univariat Dilakukan untuk mendapatkan gambaran karakteristik masingmasing variabel terikat dan variabel

4

bebas yang meliputi pengetahuan, paritas, dukungan petugas kesehatan, kepercayaan, dukungan keluarga/ suami dengan pemanfaatan ANC di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Lawe Sumur dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan masing-masing variabel terikat dan variabel bebas yang meliputi pengetahuan, paritas, dukungan petugas kesehatan, kepercayaan, dukungan keluarga/suami dengan pemanfaatan ANC di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Lawe Sumur dengan menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan = 0,05, dengan kriteria: Ho ditolak jika p < α (0,05) maka terdapat hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas dan Ho diterima jika p > α (0,05) maka tidak terdapat hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas. HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun hasil dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Pemanfaatan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Lawe Sumur Tahun 2013 No 1 2

Pemanfaatan ANC Memanfaatkan Tidak memanfaatkan Total

f 26 58 84

% 31,0 69,0 100,0

memanfaatkan Antenatal Care (ANC) sebanyak 58 ibu (69,0%). Tabel 2. Distribusi Kategori Pengetahuan Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Lawe Sumur Tahun 2013 No 1 2 3

Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total

f 12 47 25 84

% 14,3 56,0 29,8 100,0

Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa responden berdasarkan pengetahuan yang terbanyak ibu yang berpengetahuan cukup yaitu 47 ibu (56,0%) dan paling sedikit ibu berpengetahuan baik yaitu 12 ibu (14,3%). Tabel 3. Distribusi Paritas Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Lawe Sumur Tahun 2013 No 1 2 3

Paritas 1-2 orang anak 3-4 orang anak > 4 orang anak

f 49 25 10

% 58,3 29,8 11,9

Total

84

100,0

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden berdasarkan jumlah paritas yang terbanyak ibu yang memiliki 1-2 orang anak yaitu 49 ibu (58,3%) dan yang paling sedikit ibu yang memiliki > 4 orang anak yaitu 10 ibu (11,9%)

Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat yang memanfaatkan Antenatal Care (ANC) hanya 26 ibu (31,0%) dan yang tidak

5

Tabel 4. Distribusi Dukungan Petugas Kesehatan pada Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Lawe Sumur Tahun 2013 No 1 2

Dukungan Petugas Kesehatan Ada pemberian informasi Tidak ada pemberian informasi Total

No f

%

17

20,2

67

79,8

84

100,0

Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa responden berdasarkan dukungan petugas kesehatan yang terbanyak tidak ada pemeberian informasi yaitu 67 ibu (79,8%) dan yang terendah ada dukungan petugas kesehatan yaitu 17 ibu (20,2%). Tabel 5. Distribusi Kepercayaan Responden terhadap Dukun Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Lawe Sumur Tahun 2013 No 1 2

Tabel 6. Distribusi Kategori Dukungan Keluarga/ Suami di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Lawe Sumur Tahun 2013

Kepercayaan terhadap Dukun Bayi Tidak percaya Percaya

f

%

22 62

26,2 73,8

Total

84

100,0

1 2

Dukungan Keluarga/Suami Mendukung Tidak mendukung Total

f 35 49 84

% 41,7 58,3 100,0

Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat bahwa responden berdasarkan dukungan keluarga/suami yang terbanyak adalah yang tidak mendapat dukungan keluarga/suami yaitu 49 ibu (58,3%) dan yang paling sedikit adalah mendapat dukungan keluarga/ suami yaitu 35 ibu (41,7%). Analisis bivariat dimaksud untuk melihat hubungan masing – masing variabel bebas (pengetahuan, paritas, dukungan petugas kesehatan, kepercayaan, dukungan keluarga/ suami) dengan variabel terikat (pemanfaatan Antenatal Care) dilakukan uji Chi Square pada tingkat kemaknaan α = 0,05.

Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa responden menurut kepercayaan yang terbanyak yaitu percaya kepada dukun bayi sebanyak 62 ibu (73,8%) dan yang paling sedikit tidak percaya kepada dukun bayi sebanyak 22 ibu (26,2%).

6

Tabel 7. Hubungan Pengetahuan, Paritas, Dukungan Petugas Kesehatan, Kepercayaan, Dukungan Keluarga dengan Pemanfaatan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Lawe Sumur Tahun 2013

No 1

2

3

4

5

Variabel

Pemanfaatan Antenatal Care Tidak Memanfaatkan Memanfaatkan f % f %

Total

p

χ2

f

%

0,0 70,2 100,0

12 47 25

100,0 100,0 100,0

0,001

38,006

27 22

55,1 88,0

49 25

100,0 100,0

0,005

10,715

88,2 16,4

2 56

11,8 83,6

17 67

100,0 100,0

0,001

32,724

18 8

81,8 12,9

4 54

18,2 87,1

22 62

100,0 100,0

0,001

36,084

24 2

68,6 4,1

11 47

31,4 95,9

3 49

100,0 100,0

0,001

39,731

Pengetahuan Baik Cukup Kurang

12 14 0

100,0 29,8 0

0 33 25

Paritas 1-2 3-4

22 3

44,9 12,0

Dukungan Petugas Kesehatan Ada Tidak ada

15 11

Kepercayaan Tidak percaya Percaya Dukungan Keluarga Mendukung Tidak medukung

Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat hasil analisis, yaitu : Dari 47 ibu yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 14 ibu (29,8%) yang memanfaatkan ANC dan 33 ibu (70,2%) yang tidak memanfaatkan ANC diikuti responden yang memiliki pengetahuan kurang ada 25 ibu (100,0%) yang tidak memanfaatkan ANC. Secara statistik terbukti ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan pemanfaatan ANC (p=0,001). Menunjukkan hasil analisis hubungan antara paritas ibu dengan pemanfaatan ANC diperoleh yang terbanyak dari 49 ibu yang memiliki 1 – 2 orang anak ada 22 ibu (44,9%) yang memanfaatkan ANC dan 27 ibu

(55,1%) yang tidak memanfaatkan ANC diikuti dari 25 ibu yang memiliki 3 – 4 orang anak ada 3 ibu (12,0%) yang memanfaatkan ANC dan 22 ibu (88,0%) yang tidak memanfaatkan ANC. Secara statistik terbukti ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan pemanfaatan ANC (p=0,005). Secara statistik terbukti ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan pemanfaatan ANC (p=0,005). Dari dukungan petugas kesehatan dengan ibu yang memanfaatkan ANC diperoleh yang terbanyak ada dukungan petugas kesehatan yaitu 15 ibu (88,2%) yang memanfaatkan ANC dan 2 ibu (11,8%) yang tidak memanfaatkan

7

ANC diikuti tidak ada dukungan petugas kesehatan yaitu 11 ibu (16,4%) yang memanfaatkan ANC dan 56 ibu (83,6%) yang tidak memanfaatkan ANC. Secara statistik terbukti ada hubungan yang bermakna antara dukungan petugas kesehatan dengan pemanfaatan ANC (p=0,001). Hubungan kepercayaan ibu dengan pemanfaatan ANC diperoleh yang terbanyak dari 22 ibu yang tidak percaya kepada dukun bayi ada 18 ibu (81,8%) yang memanfaatkan ANC dan 4 ibu (18,2%) yang tidak memanfaatkan ANC diikuti dari 62 ibu yang percaya kepada dukun bayi ada 8 ibu (12,9%) yang memanfaatkan ANC dan 54 ibu (87,1%) yang tidak memanfaatkan ANC. Secara statistik terbukti ada hubungan yang bermakna antara kepercayaan ibu kepada seseorang/tenaga kesehata dengan pemanfaatan ANC (p=0,001). Dari 34 ibu yang mendapat dukungan keluarga ada 24 ibu (68,6%) yang memanfaatkan ANC dan 11 ibu (31,4%) yang tidak memanfaatkan ANC diikuti dari 49 ibu yang tidak mendapat dukungan keluarga sebanyak 2 ibu (4,1%) yang memanfaatkan ANC dan 47 ibu (95,9%) yang tidak memanfaatkan ANC. Secara statistik terbukti ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan pemanfaatan ANC (p=0,001). Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemanfaatan Antenatal Care (ANC) Hasil analisis bivariat menunjukkan pengetahuan ibu dengan pemanfaatan ANC diperoleh semua ibu yang memiliki pengetahuan baik memanfaatkan ANC yaitu 5 ibu (100,0%), diikuti oleh kelompok ibu dengan pengetahuan cukup ada 21 ibu (1,3%)

yang memanfaatkan ANC dan 8 ibu (27,6%) yang tidak memanfaatkan ANC, sedangkan ibu yang memiliki pengetahuan kurang ada 50 ibu (100,0%) dan tidak satupun yang memanfaatkan ANC. Secara statistik ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan pemanfaatan ANC (p=0,001) Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sihombing (2009) di kota Medan yang menyatakan bahwa pengetahuan memiliki hubungan yang bermakna dengan pemanfaatan ANC (p=0,001). Murniati (2007) di Kabupaten Aceh Tenggara dalam penelitiannya menunjukkan bahwa pengetahuan ibu mempunyai hubungan dengan pemanfaatan ANC (p=0,001). Hubungan Paritas dengan Pemanfaatan Antenatal Care (ANC) Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,005 < 0,05 hal ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara paritas drngan pemanfaatan ANC. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sihombing (2012) di kota Medan yang menyatakan ada hubungan yang bermakna antara variabel paritas dengan pemanfaatan ANC p=0,001 < 0,05. Hubungan Dukungan Petugas Kesehatan dengan Pemanfaatan Antenatal Care (ANC) Hasil uji statistik diperoleh p=0,001 < 0,05 ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara dukungan petugas kesehatan dengan pemanfaatan ANC. Menurut Sarfino (2002) dikutip oleh Saragih (2012), dukungan petugas kesehatan merupakan dukungan sosial dalam bentuk dukungan informasi, dimana perasaan subjek bahwa lingkungan (petugas kesehatan) memberikan

8

informasi yang jelas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kehamilan. Hubungan Kepercayaan ibu dengan Pemanfaatan Antenatal Care (ANC) Hasil uji statistik diperoleh p=0,001 < 0,05 hal ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kepercayaan yang dimiliki ibu dengan pemanfaatan ANC. Dari hasil wawancara yang dilakukan ibu mengatakan bahwa dukun bayi sudah berpengalaman dalam memeriksa kehamilan dan sudah dipercayai secara turun temurun oleh masyarakat setempat. Menurut teori WHO dalam Notoatmodjo (2003) salah satu yang menyebabkan seseorang memanfaatkan pelayanan kesehatan adalah kepercayaan seseorang terhadap pelayanan kesehatan tersebut. Misalnya alasan-alasan masyarakat tidak mau berobat ke puskesmas karena mereka tidak percaya terhadap pelayanan yang diberikan puskesmas dan sumber daya manusia yang berada di puskesmas. Hubungan Dukungan Keluarga/ Suami dengan Pemanfaatan Antenatal Care (ANC) Hasil uji statistik diperoleh p=0,001 < 0,05 berarti ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan pemanfaatan ANC. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sihombing (2012) di kota Medan ada hubungan variabel dukungan keluarga/suami dengan pemanfaatan ANC (p=0,001) KESIMPULAN DAN SARAN Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dari 84 ibu hanya 26 ibu (31,0%) yang memanfaatkan

Antenatal Care (ANC) dan 58 ibu (69,0%) yang tidak memanfaatkan Antenatal Care (ANC). 2. Faktor pengetahuan, paritas, dukungan petugas kesehatan, kepercayaan dan dukungan keluarga merupakan faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013. Adapun saran yang dapat diberikan : 1. Hendaknya Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara meningkatkan kegiatan penyuluhan tentang pentingnya, tujuan dan manfaat pemeriksaan ANC dalam mensosialisasikan program Antenatal Care (ANC) kepada masyarakat. 2. Kepada tenaga kesehatan khususnya bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Lawe Sumur agar lebih aktif melakukan penyuluhan tentang pentingnya mengatur jarak dalam kehamilan, pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan, dan informasi tentang pelayanan yang dapat diberikan oleh puskesmas kepada masyarakat tentang Antenatal Care (ANC) dengan memperhatikan tempat-tempat strategis bagi ibu-ibu berkumpul seperti pengajian, sehingga dapat meningkatkan kunjungan pemeriksaan kehamilan. 3. Hendaknya untuk mengubah pendapat masyarakat khususnya ibu-ibu postpartum kepada petugas kesehatan, khususnya Bidan Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan lawe Sumur mengunjungi rumah setiap ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya ke

9

Puskesmas dengan membawa alat-alat kesehatan yang diperlukan seperti tensi, timbangan badan, alat pendengar Denyut Jantung Janin (DJJ)/doppler, dan obat-obatan gratis sehingga ibu-ibu tersebut merasa Bidan lebih professional dalam melakukan pemeriksaan dan ibu hamil dapat merasakan manfaat yang lebih baik untuk kehamilannya, sehinga pada kunjungan/kehamilan berikutnya ibu hamil tersebut akan memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas dan menganggap bidan juga berpengalaman dan memiliki alat-alat yang canggih. 4. Hendaknya untuk mengubah pandangan dan membuat ibu-ibu postpartum percaya kepada petugas kesehatan atau bidan, harus dilakukan secara perlahanlahan. Bidan sebaiknya meningkatkan pengalaman dengan mengikuti pelatihanpelatihan, dan memberikan penyuluhan tentang apa-apa saja yang dapat diberikan bidan dalam pelayanan ANC secara langsung melalui media elektronik atau media komunikasi lainnya dengan melibatkan dukun bayi, tokoh masyarakat dan lembaga masyarakat lainnya. 5. Sasaran pemberian informasi oleh tenaga kesehatan hendaknya tidak hanya ibu-ibu hamil tetapi pemberian informasi diperluas kepada keluarga/suami, karena dukungan keluarga/suami memberikan pengaruh nyata terhadap pemanfaatan Antenatal Care (ANC).

DAFTAR PUSTAKA Arikunto S. 2002. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta. Dinas Kesehatan Aceh Tenggara. 2012. Profil Pembinaan Pelayanan Kesehatan 2011. Dinas Kesehatan Aceh Tenggara. Kutacane. Dinas Kesehatan Aceh. 2011. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Aceh 2010. http://www.dinkes.aceh.prov.g o.id/flip_profil2010/indexhtml#24.Diakses 12 Juli 2012. Hasnah N. 2007. Peranan Para Bidan Menekan AKI. http://www.waspada.co.id/ind ex.php?option=comcontent&v iew=article&id=489:perananpara-Bidan-menekanaki&catid=31&itemed=99. Diakses 8 Mei 2012. Hidayat AAA. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Salemba Medika, Jakarta. Kemenkes RI. 2012. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011. http://www.depkes.go.id/dow nloads/PROFIL_KESEHATA N_INDONESIA_TAHUN_20 11.pdf. Diakses. 5 Agustus 2012 Puskesmas Lawe Sumur. 2012. Laporan Bulanan PWS KIA 2012, Kutacane. Rosfanty. 2009. Pentingnya Antenatal Care (ANC). http://www.who.int/gho/mater nal-health/ert/index.html2010. Diakses 18 Agustus 2012. WHO.2012. WHO Countries. http://www.who.int/countries/ en/Diakses 20 Juni 2013

10