JURNAL KAPUTAMA, VOL.5 NO.2, JANUARI 2012

Download Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012. ISSN : 1979-6641. Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai. 14. Informasi menur...

1 downloads 514 Views 382KB Size
Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012

ISSN : 1979-6641

SISTEM INFORMASI JUMLAH ANGKATAN KERJA MENGGUNAKAN VISUAL BASIC PADA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN LANGKAT Drs. Hermansyah Sembiring, M.Kom.1, Nurhayati, S.Kom., M.Kom 2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK Kaputama Jln.Veteran No.4A-9A, Binjai, Indonesia

Abstraksi Penelitian ini untuk menyelesaikan permasalahan jumlah angkatan kerja pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Langkat. Selama ini jumlah angkatan kerja masih sulit diketahui jumlah yang telah memiliki pekerjaan atau belum dalam hal untuk menentukannya masih belum ada kepastian dalam informasi dikarenakan belum adanya yang memberikan informasi yang akurat, sehingga perusahaan berdampak dalam masalah jumlah angkatan kerja yang ada diberbagai desa. Untuk mendukung sistem informasi ini penulis melakukan studi kepustakaan dengan cara membaca dan mempelajari dari berbagai buku juga bersumber literatur yang berkaitan dalam sistem dan studi lapangan dengan cara melakukan konsultasi kepada pihak yang berkompeten diperusahaan serta melakukan survei ke perusahaan. Software yang dirancang ini menghasilkan suatu sistem yang dapat menyelesaikan cara menentukan jumlah angkatan kerja disetiap desa yang selama ini tidak dapat diketahui, sehingga mempengaruhi perusahaan dalam mengembangkan program-program pemerintah. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan sistem yang dirancang ini dapat membantu masalah jumlah angkatan kerja serta dapat membantu Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Langkat untuk memberikan informasiyang akurat sehingga meningkatkan pemerataan jumlah angkatan kerja untuk ikut dalam program-program pemerintah lainnya. Walaupun sistem ini sudah mampu menyelesaikan masalah, namun masih kurang sempurna karena sistem ini belum didukung secara on-line ataupun mobile, karena banyak peluang kerja yang dapat dirasakan angkatan kerja namun belum memberikan ke berbagai desa ataupun lokasi lainnya yang tidak dapat dilakukan masyarakat karena keterbatasan waktu ataupun jarak lokasi ke Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Langka yang merupakan pusat memberkan informasi tentang jumlah angkaan kerja. Kata Kunci : Angkatan Kerja, Jumlah Tenaga Kerja, Pekerjaan

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat adalah Lembaga Pemerintah NonDepartemen yang bertanggung jawab dalam melakukan survey jumlah penduduk, survey jumlah angkatan kerja dan lain sebagainya, dan merupakan salah satu lembaga yang sangat membutuhkan layanan informasi yang tepat dan akurat, dan perlu untuk membuat sistem informasi untuk perhitungan survey yang telah dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat, apalagi jika dikaitkan dengan kondisi geografis Kabupaten Langkat yang terkenal dengan luasnya. Hal ini diperlukan untuk mengakuratkan keberadaan data masyarakat yang dirasakan oleh pihak manajemen semakin perlu dalam rangka pengambilan keputusan yang berkaitan dengan sumber daya manusia. Proses pengolahan data yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)

Kabupaten Langkat memang telah menggunakan komputer, namun sistem yang digunakan belum berbasis database, sehingga sangat besar kemungkinan terjadi kesalahan dalam memproses data serta pencarian data sulit di lakukan dan memakan waktu yang lama. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Menurut Al Bahra (2005, h. 3) menjelaskan bahwa: “Sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemenelemen atau subsistem-subsistem”. Sedangkan menurut Jogiyanto (2005, h. 2) menjelaskan bahwa: “Sistem adalah sekumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” 2.2 Pengertian Informasi

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai

13

Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012

Informasi menurut Al Bahra (2005, h. 8) menjelaskan bahwa: “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun akan datang”. Sedangkan menurut Jogiyanto (2005, h. 8) menjelaskan bahwa: ”Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.” 2.3 Pengertian Sistem Informasi Menurut Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon (2005, h. 10) mengemukakan bahwa ”Data adalah sekumpulan baris fakta yang mewakili peristiwa yang terjadi pada organisasi atau pada lingkungan fisik sebelum diolah kedalam format yang bisa dimengerti dan digunakan orang”. Data dapat berupa catatan-catatan kertas, buku atau sebagai file yang tersimpan dalam basis data. 2.4 Pengertian Data Pengertian Data dalam Edhy Sutanta, (2004;5) mendefenisikan “Data adalah sebagai bahan keterangn tentang kejadian nyat atau fakta-fatkat yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang tidak acak yang menunjukan jumlah, tindakan, atau hal”. Data dapat perupa catatan-catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam basis data. 2.5 Pengertian Basis Data Basis data (database) menurut Edhy Sutanta, (2004;18) dapat dipahami sebagai “suatu kumpulan data terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media”, tanpa suatu kerangkapan data (kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut harus seminimal mungkin dan terkontrol (controlled redudncy), data di disimpan dengan caracara tertentu, sehingga mudah untuk digunakan/atau ditampilkan kembali; dapat digunakan oleh satu atau lebih program apliksi secara optimal. 2.6 Pengertian Relasional Database Menurut Stephem dan Plews dalam Janner dan Paryudi (2006;1) menyatakan bahwa “ Basis data adalah mekanisme yang digunakan untuk menyimpan informasi atau data”. 2.7 Kamus Data Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005, h. 70). “Kamus Data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-

ISSN : 1979-6641

kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. 2.8 Hirarki Data Menurut Edhy Sutanta (2004:24), Berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun kedalam sebuah hirarki, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling komplek. 1. basis data, merupakan sekumpulan dari bermacam-macam tipe record yang memiliki hubungan antar record. 2. berkas/file, merupakan sekumpulan rekaman data yang berkaitan denngan suatu objek. 3. record , merupakan sekumpulan field/atribut/data item yang saling berhubungan terhadap obyek tertentu. 4. field/atribut/data item, merupakan unit terkecil yang disebut data,yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. 5. byte, merupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit yang menyatakan sebuah karakter dalam memori (1 byte= 1 karakter) 6. bit, adalah sistem binner yang terdiri atas dua macam nilai, yaitu 0 dan 1. 2.9 Diagram Konteks Defenisi diagram konteks menurut Jogiyanto (2005, h. 59) “Diagram konteks adalah diagram arus data yang berfungsi untuk menggambarkan yang dirancang suatu objek, diagram konteks ini menggambarkan secara global atau menyeluruh dari suatu sistem informasi keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar”. Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem. 2.10 Data Flow Diagram Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005, h. 68). “Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem”. Arus data ditunjukkan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir.

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai

14

Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012

Arus data ini mengalir di antara proses, data store dan menunjukkan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem. 2.11 Pengertian Flowchart Pengertian flowchart menurut http: //ericute.files.wordpress.com/ 2009/10/ pert1-algol.pdf Adalah “Bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah”. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma 3. Kegiatan Operasional 3.1 Prosedur Sistem Berjalan Berikut ini penulis akan menjelaskan mengenai prosedur sistem berjalan pada sistem informasi jumlah angkatan kerja pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Langkat dapat dilihat seperti table III.1. Tabel III.1 Diagram Alir sistem berjalan

Kecamatan

Petugas

BPS

START

Data Penduduk

Data Penduduk

Menerima data penduduk Sortasi berdasarkan kecamatan

ISSN : 1979-6641

namun sistem yang digunakan belum berbasis database, sehingga ada beberapa masalah yang di miliki oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Langkat antara lain : 1. Pengolahan data angkatan kerja belum berbasis database, sehingga mengakibatkan penulisan data yang berulang-ulang yang mengakibatkan data tidak efisien. 2. Diperlukannya fasilitas penyimpanan yang besar dalam penyimpanan data. 3. Pencarian data membutuhkan waktu yang relatif lama. 4. Kurang efisiennya laporan setiap bulannya kepada pimpinan. 3.3 Alternatif Pemecahan Masalah Untuk mengatasi semua permasalahan tersebut di atas, maka penulis memberi alternatif jalan keluarnya sebagai berikut : 1. Sebaiknya dibuat sistem yang berbasis database agar dapat mengurangi penulisan data berulang dan akan mengurangi fasilitas penyimpanan data yang besar. 2. Sebaiknya dibuat sistem yang berbasis database agar dapat mempercepat pencarian data yang sangat banyak dan dapat mengefisienkan laporan setiap bulannya kepada pimpinan.

Verifikasi data

Kelengkapan data

Verifikasi data belum lengkap

T

Y Data Penduduk kecamatan

Data penduduk sudah lengkap

Input data penduduk

Data Penduduk per kecamatan

Membuat laporan

1. Laporan data penduduk 2. Laporan jumlah angkatan kerja

Laporan data penduduk dan jumlah angkatan kerja Kabupaten Langkat

END

3.2 Permasalahan Dari uraian di atas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa proses pengolahan data yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Langkat memang telah menggunakan komputer,

4. RANCANGAN SISTEM USULAN 4.1 Prosedur Sistem Usulan 1. Proses input data propinsi. Langkah pertama yang harus dilakukan untuk input data adalah input data propinsi, dimana pada proses ini adalah untuk penentuan kode propinsi agar tidak terjadi penyimpanan data berulang. 2. Proses input data kabupaten / kota. Kemudian langkah selanjutnya adalah input data Kabupaten dimana pada proses ini merupakan penentuan kode kabupaten dan penentuan provinsi. 3. Proses input data kecamatan. Langkah selanjutnya adalah proses input kecamatan dimana pada proses ini akan ditentukan kode kecamatan dan penentuan kabupaten yang berhubungan dengan kecamatan tersebut. 4. Proses input data desa / kelurahan Kemudian proses input data desa, dimana pada proses input data desa

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai

15

Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012

ini akan ditentukan kode desa dan penentuan kecamatan yang berhubungan dengan desa yang diinputkan. 5. Proses input data penduduk Hal yang paling penting dalam sistem informasi jumlah angkatan kerja ini adalah proses input data penduduk, dimana pada proses ini merupakan penentuan id penduduk, nama, usia, pekerjaan serta lain sebagainya sehingga akan menghasilkan laporanlaporan yang dibutuhkan dalam sistem informasi jumlah angkatan kerja pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat. 6. Proses pembuatan laporan Langkah terakhir yang dilakukan adalah membuat laporan, dalam proses pembuatan laporan ini akan dilakukan pembuatan laporan jumlah penduduk perkecamatan, laporan jumlah penduduk perdesa, laporan jumlah angkatan kerja perkecamatan dan laporan jumlah angkatan kerja perdesa pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat. 4.2 Diagram Alir Data Sistem Usulan Dalam sistem usulan yang akan dibuat ini, penulis akan menjabarkan sistem yang akan dirancang dalam bentuk diagram alir data sistem usulan seperti yang dijabarkan dibawah ini : Kecamatan

Admin

BPS Langkat

ISSN : 1979-6641

Diagram Konteks sistem yang diusulkan pada Badan Pusata Statistik Kabupaten Langkat : FUNGSIONAL

Data propinsi Data kabupaten Data kecamatan Data desa Data penduduk

Data propinsi Data kabupaten Data kecamatan Data desa Data penduduk SISTEM INFORMASI JUMLAH ANGKATAN KERJA KABUPATEN LANGKAT

ADMIN

Data propinsi Data kabupaten Data kecamatan Data desa Data penduduk

Laporan data propinsi Laporan data kabupaten Laporan data kecamatan Laporan data desa Laporan data penduduk Laporan Jumlah angkatan kerja

KEPALA BPS KABUPATEN LANGKAT

Gambar IV.2 Diagram Konteks Sistem Usulan

4.3 Data Flow Diagram Level 0

Start

Data Penduduk

Data Penduduk

Input data penduduk

File Penduduk

Pembuatanb laporan

Database

1. Laporan Data penduduk perkecamatan. 2. Laporan Data Penduduk Perdesa. 3. Laporan Jumlah Angkatan Kerja.

1. Laporan Data penduduk perkecamatan. 2. Laporan Data Penduduk Perdesa. 3. Laporan Jumlah Angkatan Kerja.

Gambar IV.1 Diagram Alir Sistem Usulan

4.3 Rancangan Diagram Konteks Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai

16

Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012

ISSN : 1979-6641

Tabel_anggota_keluarga

Data Propinsi, Kabupaten, Kecamatan, desa dan penduduk FUNGSIONAL

DATA ADMIN

1.0 Validasi data

2.0 Input data Propinsi, Kabupaten, Kecamatan, desa dan penduduk

File data Propinsi, Kabupaten, Kecamatan, desa dan penduduk

Data Propinsi, Kabupaten, Kecamatan, desa dan penduduk

Laporan data propinsi Laporan data kabupaten Laporan data kecamatan Laporan data desa Laporan data penduduk Laporan Jumlah angkatan kerja KEPALA BPS KABUPATEN LANGKAT

Gambar IV.3 DFD Level 1 Sistem yang diusulkan

4.4 Rancangan Kamus Data 1. Data Provinsi Tabel_data_provinsi : @kd_prof + nm_prof 2. Data Kabupaten Tabel_data_kabupaten 3. Data Kecamatan Tabel_data_kecamatan

4. Data Desa Tabel_data_desa

5. Data Keluarga Tabel_data_keluarga

:

@no_kk + @nik + nm_angg _kel + tpt_lahir + tgl_lahir + jenkel + umur +nm_aya h+ nm_ibu + no_akta_ kel + gol_dar + sts_kwn + no_akta_ kwn + tgl_kwn + pend_ak hir + pekerjaa n+ hub_kel.

4.5 Rancangan Relationship Database

: @kd_kab + nm_kab : @kd_kec + nm_kec

: @kd_desa + nm_desa

: @no_kk+ nm_kk+ dsn + @kd_desa + @kd_kec + @kd_kab + @kd_prof + kd_pos + telp.

Gambar IV.4 Relasional Database Sistem Usulan

4.6 Form Input Data Anggota Keluarga

6. Data Anggota Keluarga

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai

17

Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012

ISSN : 1979-6641

2. Dengan sistem yang terkomputerisasi maka tingkat kesalahan menjadi semakin kecil dibanding sebelumnya. 3. Dengan sistem yang terkomputerisasi maka pengolahan data angkatan kerja lebih efektif dan efisien serta memiliki tingkat keakuratan yang tinggi. 5.2

Gambar IV.5 Form Input Data Anggota Keluarga

4.7 Output Jumlah Angkatan Kerja

Saran 1. Program yang telah dibuat hendaknya dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang semakin meningkat, sehingga pengguna komputer dapat memperingan pekerjaan yang ada pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat. 2. Semoga Sistem Informasi Jumlah Angkatan Kerja yang telah disusun oleh penulis ini dapat bermanfaat bagi pengguna nantinya. 3. Semoga Sistem Informasi Jumlah Angkatan Kerja yang telah disusun oleh penulis ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.

DAFTAR PUSTAKA [1].David Ciang, (2004), “Cara Mudah Pemrograman Database Delphi 7 Menggunakan Class Generator”, Elex Media Jakarta. [2].Edhy Sutanta, (2004), ”Sistem Basis Data”, Graha Ilmu, Yogyakarta. [3].Ema Utami, (2005),”Konsep Dasar Pengolahan Pemrograman Database dengan SQL Server, Ms.Access & Ms.Visual Basic, Andi, Yogyakarta. [4].Hanif Alfatta, (2007), “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi”, Andi, Yogyakarta.

Gambar IV.6 Laporan Jumlah Angkatan Kerja

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Dengan sistem yang terkomputerisasi maka akan mempermudah dalam melakukan perhitungan jumlah angkatan kerja.

[5].Jogianto Hartono, (2001),”Pengenalan Komputer”, Andi, Yogyakarta. [6].Janner dan Paryudi, (2006), ”Perancangan Basis Data” Andi, Yogyakarta. [7].Kursini, (2007), ”Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data”, Andi, Yogyakarta.

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai

18

Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012

[8].KH. Ali Yafie, (1994), ”Asuransi Dalam Pandangan Syariat Islam, Menggagas Fiqih Sosial. [9].Mc .Leod, Jr dan George Schell, (2004), ”Sistem Informasi Manajemen”, Andi, Yogyakarta.

ISSN : 1979-6641

[10].Tata Sutabri, (2004), ”Sistem Informasi Manajemen”, Andi, Yogyakarta. [11].http://syahnanweb.blogspot.com/2008/0 4/landasan -teori-sistem-informasi.html [12].http://ericute.files.wordpress.com/2009/ 10/pert-1-algol.pdf

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai

19