JURNAL PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) DAN BIAYA OPERASIONAL/PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP PROFITABILITAS BANK (ROA) (PENELITIAN PADA PT BANK NEGARA INDONESIA, TBK PERIODE 2000-2011) OLEH ULFAWATY ADAM 931409139 SARJANA MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO ABSTRAK Ulfawaty Adam, NIM 931 409 139. 2013. “Pengaruh Non Performing Loan (NPL) dan Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Profitabilitas Bank (ROA) pada PT Bank Negara Indonesia, Tbk”. Skripsi. Program Studi Sarjana Manajemen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo. Dibawah bimbingan Bapak Raflin Hinelo, S.Pd., M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Moh. Agussalim Monoarfa, SE., MM selaku pembimbing II. Penelitian ini didasarkan pada rumusan masalah yaitu Apakah Non Performing Loan (NPL) dan Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap Profitabilitas Bank (ROA) PT Bank Negara Indonesia, Tbk. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Non Performing Loan (NPL) dan Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas Bank (ROA) pada PT Bank Negara Indonesia, Tbk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini digunakan untuk meramalkan pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Dalam penelitian ini yaitu variabel X (Non Performing Loan dan Biaya Operasional/Pendapatan Operasional) merupakan variabel dependen (bebas) dan variabel Y (Return On Asset) merupakan variabel independen (terikat). Instrumen yang digunakan adalah data sekunder serta untuk menganalisis data digunakan analisis regresi berganda. Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi tidak ditemukan variabel yang menyimpang dari asumsi klasik, hal ini menunjukkan bahwa data yang tersedia telah memenuhi syarat untuk menggunakan model persamaan regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh antara Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Return On Asset (ROA) PT Bank Negara Indonesia, Tbk dengan hasil uji persamaan regresi linier berganda yaitu Ŷ= 5,056 + -0,023 X1 + -0,035 X2. Non Performing Loan (NPL) dan Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh sebesar 61,80% dan sisanya 38,20 dijelaskan oleh variabel independen lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Kata Kunci : Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO), dan Return On Asset (ROA). BAB I
Dalam istilah perbankan disebut dengan
PENDAHULUAN
Non Performing Loan (NPL). Tingginya NPL di Indonesia tidak terlepas dari
1.1. Latar Belakang Masalah Perkreditan merupakan usaha utama
kurang patuhnya bank-bank di Indonesia
perbankan (financial depeding), dimana
terhadap
rata-rata jumlah harta bank dibanyak
dalam pemberian kredit (Widjanarto,
negara maju dan berkembang terikat
2003).
dalam bentuk kredit. Tingginya angka
prinsip-prinsip
kehati-hatian
Untuk mengetahui seberapa efektif
kredit yang tersalurkan dari suatu bank
penyaluran
dikarenakan dua alasan, yaitu dilihat dari
satunya merupakan kegiatan operasional
sisi internal dan eksternal bank. Dari sisi
bank, maka digunakan rasio BOPO
internal, permodalan bank masih cukup
(Biaya
kuat dan portofolio kredit meningkat,
Operasional).
sedangkan alasan eksternal bank adalah
perbandingan antara total biaya operasi
membaiknya prospek usaha nasabah.
terhadap
Dengan
kredit
bank
Operasional
total
/
yang
salah
Pendapatan
BOPO
merupakan
pendapatan
operasi.
semakin
meningkatnya
Efisiensi operasi dilakukan oleh bank
kredit,
salah
satu
dalam rangka untuk mengetahui apakah
permasalahan yang sering dihadapi bank
bank telah menggunakan semua faktor
dalam hal pemberian kredit adalah kredit
produksinya dengan tepat guna dan
yang diberikan berakhir menjadi kredit
berhasil guna (Mawardi, 2005).
penyaluran
yang bermasalah atau kredit macet.
Didalam
mengukur
kinerja
1.2. Identifikasi Masalah
perusahaan yang nota bene adalah profit motif
dapat
digunakan
analisis
profitabilitas. Rasio profitabilitas yang
Dari uraian latar belakang di atas, identifikasi masalah yaitu : 1.
Non Performing Loan (NPL) pada
penting bagi bank dapat diukur dengan
PT Bank Negara Indonesia selama
rasio Return On Asset (ROA). ROA
tahun 2000-2011 menunjukkan hasil
penting
yang tidak stabil.
bagi
bank
karena
dengan
menggunakan ROA memperhitungkan
2.
NPL yang tinggi akan memperbesar
manajemen bank dalam memperoleh laba
biaya,
secara keseluruhan. Semakin besar ROA
produktif maupun biaya lainnya.
suatu bank, bank
semakin baik pula posisi
tersebut
dari
sisi
3.
asset
(Dendawijaya, 2005).
NPL
baik
yang
pencadangan
tinggi
juga
aktiva
akan
berpotensi terhadap kerugian bank. 4.
Berikut adalah data rata-rata rasio
Perubahan
besarnya
operasional/Pendapatan
Biaya operasional
NPL, BOPO dan ROA pada PT Bank
(BOPO) yang ada mencerminkan
Negara
ketidakefisienan biaya operasional
Indonesia
(PERSERO)
Tbk
periode 2000 sampai 2011 yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
yang dikeluarkan. 5.
akan berdampak pada Profitabilitas
Tabel 1.1 NPL BOPO (%) (%) 24,90 98,43 2000 2001 19,54 89,39 2002 5,06 84,75 2003 5,69 95,01 2004 4,60 78,82 2005 13,70 84,88 2006 10,47 76,64 2007 8,18 79,40 2008 4,96 67,73 2009 4,68 67,81 2010 4,28 75,99 2011 3,60 72,60 Sumber : Laporan keuangan BNI TAHUN
Ketidakefisienan biaya operasional
ROA (%) 0,27 1,42 2,04 0,77 2,41 1,61 1,82 0,81 0,98 1,48 2,49 2,90
Bank (ROA).
1.3. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas,
maka
rumusan
masalah
pada
penelitian ini adalah : 1.
Apakah Non Performing Loan (NPL) berpengaruh terhadap Profitabilitas bank (ROA) pada PT Bank Negara Indonesia, Tbk ?
2.
Apakah
Biaya
Pendapatan
Operasional
Operasional
/
(BOPO) terhadap Profitabilitas Bank
(BOPO)
(ROA)
berpengaruh terhadap Profitabilitas
pada
PT
Bank
Negara
Indonesia, Tbk.
bank (ROA) pada PT Bank Negara Indonesia, Tbk ? 3.
1.5. Manfaat Penelitian
Apakah Non Perfoming Loan (NPL)
Adapun manfaat dari penelitian ini
dan Biaya Operasional/Pendapatan
yaitu :
Operasional (BOPO) berpengaruh
1.
secara
simultan
Manfaat Teoritis
terhadap
Sebagai masukan bagi pengguna jasa
Profitabilitas Bank (ROA) pada PT
bank baik kreditur maupun debitur dalam
Bank Negara Indonesia, Tbk ?
menganalisa kinerja bank sehingga dapat
1.4. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam
dijadikan
pertimbangan
pengambilan
keputusan
profitabilitas perusahaan.
1.
2.
pengaruh
2.
Non
Performing
bidang
Loan
Manfaat Praktis Bagi perusahaan perbankan dapat
(NPL) terhadap Profitabilitas bank
digunakan
(ROA)
pengambilan kebijakan finansial guna
pada
PT
Bank
Negara
sebagai
dasar
meningkatkan
Untuk mengetahui seberapa besar
sehingga dapat lebih meningkatkan nilai
pengaruh
perusahaan.
Biaya
Operasional
Operasional
/
kinerja
untuk
Indonesia, Tbk
Pendapatan
perusahaannya
(BOPO)
terhadap Profitabilitas bank (ROA)
BAB II
pada PT Bank Negara Indonesia
KAJIAN TEORITIS DAN
(Persero), Tbk. 3.
di
keuangan dalam rangka memaksimalkan
penelitian ini adalah : Untuk mengetahui seberapa besar
dalam
HIPOTESIS
Untuk mengetahui seberapa besar
2.1
pengaruh
2.1.1. Pengertian Bank
secara
simultan
Non
Performing Loan (NPL) dan Biaya Operasional/Pendapatan Operasional
Kajian Teoritis
Menurut
Undang
-
undang
perbankan Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 1998 tanggal 10 November 1998,
dapat
yang dimaksud dengan bank adalah “
gambaran kepada penganalisis tentang
Badan usaha yang menghimpun dana dari
baik
masyarakat dalam bentuk simpanan dan
dibandingkan
menyalurkannya
perbandingan yang
kepada
masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk
lainnya
dalam
menjelaskan
atau
buruknya
keadaan
rasio
angka
rasio
dengan
digunakan sebagai
standar rasio keuangan.
2.1.4. Rasio Profitabilitas (ROA) Dalam
2.1.2. Analisis Laporan Keuangan
penelitian
profitabilitas
ini
diukur
rasio dengan
keuangan
menggunakan ROA (Return On Asset).
merupakan upaya untuk memaksimalkan
Rasio ini adalah rasio keuntungan bersih
informasi yang masih relatif sedikit
setelah pajak terhadap jumlah asset secara
menjadi informasi yang lebih luas dan
keseluruhan. Rasio ini merupakan suatu
akurat. Hasil analisis laporan keuangan
ukuran untuk menilai seberapa besar
akan dapat mengetahui inkonsistensi dari
tingkat pengembalian dari asset yang
suatu laporan. Pada dasarnya laporan
dimiliki. Apabila rasio ini tinggi berarti
keuangan dapat menyembunyikan suatu
menunjukkan
informasi yang salah tetapi hasil analisis
dilakukan oleh pihak manajemen. Return
laporan
dapat
On Asset (ROA) merupakan salah satu
menyembunyikan semua informasi yang
rasio yang digunakan untuk mengukur
salah.
tingkat profitabilitas suatu perusahaan.
keuangan
laporan
memberi
rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”
Analisis
atau
tidak
akan
adanya
efisiensi
yang
Rasio ini digunakan untuk mengukur 2.1.3. Rasio Keuangan Bank Menurut Munawir (2001) Rasio adalah menggambarkan suatu hubungan atau
pertimbangan
seberapa besar laba bersih yang dapat diperoleh
dari
seluruh
aktiva
yang
dimiliki perusahaan.
(mathematical
relation) antara satu jumlah tertentu dengan jumlah yang lainnya, dan dengan menggunakan alat analisis bahwa rasio
2.1.5. Non Performing Loan (NPL) NPL
adalah
rasio
kredit
bermasalah dengan total kredit. NPL
mencerminkan risiko kredit,
semakin
demikian apabila suatu bank mempunyai
kecil NPL semakin kecil pula risiko
NPL
yang
tinggi,
maka
akan
kredit yang ditanggung bank. Bank
memperbesar
biaya
baik
biaya
dengan
pencadangan aktiva produktif maupun
NPL
yang
tinggi
akan
memperbesar biaya baik pencadangan
biaya
lainnya
sehingga
aktiva produktif maupun biaya lainnya,
terhadap kinerja bank.
berpengaruh
sehingga berpotensi terhadap kerugian bank (Wisnu Mawardi, 2005).
2.1.8. Pengaruh Terhadap
2.1.6. Biaya
Operasional
Terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO)
Biaya
Pendapatan
Operasional Operasional
(BOPO) terhadap Profitabilitas Bank (ROA)
Sebagai rasio yang digunakan
BOPO merupakan rasio biaya
untuk mengukur tingkat efisiensi dan
operasional
yang
kemampuan
mengukur
tingkat
kegiatan operasinya (Dendawijaya, 2009),
kemampuan
bank
maka apabila rasio ini semakin meningkat
kegiatan operasinya (Dendawijaya, 2009).
mencerminkan kurangnya kemampuan
Semakin kecil rasio ini berarti semakin
bank
efisien
bank
dalam
dalam
melakukan
menekan
biaya
biaya
digunakan efisiensi dalam
untuk dan
melakukan
operasional
yang
operasionalnya yang dapat menimbulkan
dikeluarkan bank
kerugian karena bank kurang efisien
sehingga kemungkinan suatu bank dalam
dalam mengelola usahanya.
kondisi bermasalah semakin kecil.
2.1.7. Pengaruh Non Performing Loan
2.2
(NPL)
terhadap
Profitabilitas
Bank
(ROA)
yang bersangkutan
Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dapat
mendukung penelitian ini diantaranya Non
Performing
Loan
(NPL)
adalah penelitian :
merefleksikan besarnya risiko kredit yang
Ahmad Buyung Nusantara (2009)
dihadapi bank. Semakin kecil NPL maka
dalam penelitiannya yang bertujuan untuk
semakin kecil pula risiko kredit yang
menguji
ditanggung oleh pihak bank. Dengan
Performing
pengaruh Loan
variabel (NPL),
Non Capital
Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit
terhadap kinerja bank diantaranya adalah
Ratio
NPL dan BOPO.
(LDR),
dan
BOPO
terhadap
Profitabilitas Bank (ROA) pada Bank go publik dan Bank non go publik periode
2.4
tahun 2005-2007. Anggrainy (2011)
dalam
bertujuan
Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran
Putri
Ayuningrum
penelitiannya
untuk
menguji
yang
pengaruh
dan penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis sementara yaitu : H1 :
Diduga Non Performing Loan
Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
(NPL) berpengaruh secara parsial
Performing Loan (NPL), BOPO, Net
terhadap
Interest Margin (NIM), Loan to Deposit
(ROA).
Ratio (LDR) terhadap Return On Asset
H2 :
Profitabilitas
Diduga
Biaya
bank
operasional
(ROA) pada Bank umum Go public yang
terhadap pendapatan operasional
listed di Bursa Efek Indonesia Tahun
(BOPO)
2005-2009.
parsial
Restiyana
(2011)
penelitiannya
yang
menganalisis
pengaruh
dalam
bertujuan CAR,
untuk
berpengaruh terhadap
secara
Profitabilitas
bank (ROA). H3 :
Diduga
NPL,
Non
(NPL) dan
performing Biaya
loan
operasional
BOPO, LDR dan NIM terhadap ROA
terhadap pendapatan operasional
pada Bank Umum di Indonesia periode
(BOPO)
2006-2010.
simultan terhadap Profitabilitas
berpengaruh
secara
bank (ROA). 2.3 Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini Return on asset
BAB III
(ROA) dipilih sebagai variabel dependen ROA
merupakan
sebelum Semakin
rasio
antara
pajak terhadap total besar
ROA
laba asset.
menunjukkan
METODE PENELITIAN 3.1. Objek Dan Waktu Penelitian Adapun
yang
menjadi
objek
penelitian adalah Non Performing Loan
kinerja keuangan yang semakin baik.
(NPL),
Beberapa
Pendapatan Operasional (BOPO) dan
faktor
yang
berpengaruh
Biaya
Operasional
Terhadap
Aspek Profitabilitas yang diukur dengan
Metode
Return On Asset (ROA) pada PT. Bank
pengumpulan data yang berasal dari
Negara
Tbk.
sumber tertulis yaitu berupa data laporan
Waktu Penelitian ini berlangsung kurang
keuangan PT. Bank Negara Indonesia
lebih selama ± lima bulan diperkirakan
(PERSERO) Tbk dari tahun 2000-2011.
Indonesia
(PERSERO)
dokumentasi
adalah
suatu
dari Bulan Februari hingga Juni 2013 dengan menggunakan langkah-langkah
3.4. Operasional Variabel
penelitian mulai dari persiapan sampai
Operasional Variabel adalah unsur
pelaksanaan penelitian. Lokasi penelitian
penelitian tentang bagaimana caranya
adalah Perusahaan yang bergerak di
mengukur suatu variabel. Adapun yang
bidang perbankan yaitu PT Bank Negara
menjadi indikatornya adalah :
Indonesia (PERSERO) Tbk. Sejak tahun
1. Non Performing Loan (NPL) (X1)
2000 sampai tahun 2011 dan ruang
adalah
lingkup penelitian ini adalah laporan
dengan
keuangan yang memiliki kriteria variabel
mencerminkan risiko kredit, semakin
penelitian.
kecil NPL semakin kecil pula risiko kredit
3.2. Sumber Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder. Data
Rasio
kredit
total
yang
bermasalah
kredit.
ditanggung
NPL
bank
(Mawardi, 2005). Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus : NPL =
sekunder yaitu data yang diperoleh
Kredit Bermasalah Total Kredit
peneliti dari lokasi penelitian secara tidak langsung, melalui media perantara baik yang dicatat oleh orang lain maupun yang telah dipublikasikan.
2. Biaya
Operasional (BOPO) (X2) merupakan rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur
3.3. Teknik Pengumpulan Data Adapun metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi.
Operasional/Pendapatan
tingkat
efisiensi
dan
kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya (Dendawijaya, 2009). Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional
yang dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan.
Rasio
ini
e
= error term
dapat 3.6. Pengujian Hipotesis
dirumuskan sebagai berikut :
3.6.1. Uji t (Parsial) BOPO =
Biaya Beban Operasional Pendapatan Operasional
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing rasio keuangan secara individu terhadap minimalisasi
3. Return On Asset (Y) yaitu merupakan
resiko. Langkah–langkah pengujian yang
ukuran kemampuan perusahaan dalam
dilakukan adalah dengan pengujian dua
menghasilkan
dengan
arah, sebagai berikut (Gujarati,1999) :
dimiliki
a. Merumuskan hipotesis (Ha)
semua
keuntungan
aktiva
perusahaan.
yang
Perhitungan
ROA
sebagai berikut :
Ha diterima: berarti terdapat pengaruh yang
signifikan
independen ROA =
Laba Sebelum Pajak x 100% Total Asset
3.5. Teknis Analisis Data Teknik analisis yang digunakan adalah model regresi linier berganda yang persamaannya dapat dituliskan sebagai
terhadap
variabel variabel
dependen secara parsial. b. Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05 c. Membandingkan thitung dengan ttabel, Jika thitung lebih besar dari ttabel maka Ha diterima. Nilai thitung dapat dicari dengan rumus (Gujarati, 1999):
berikut: Y = a+b1X1 + b2X2 + … + e Keterangan: Y
antara
= Return On Asset (ROA)
b1b2 = koefisien regresi a
= Konstanta/intersep
X1
= Non Performing Loan (NPL)
X2
= Biaya Operasional/Pendapatan Operasional
1. Bila – ttabel < - thitung dan thitung < ttabel, variabel bebas (independen) secara individu tak berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Bila thitung > ttabel dan –thitung < ttabel, variabel bebas (independen) secara
individu
berpengaruh
terhadap variabel dependen.
d. Berdasarkan probabilitas Ha
akan
diterima
3.6.3. Koefisien Determinasi (R2) jika
nilai
probabilitasnya kurang dari 0,05 (α) e. Menentukan
variabel
independen
mana yang mempunyai pengaruh
Digunakan
untuk
mengetahui
keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai R2 terletak antara 0 sampai dengan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1).
paling dominan terhadap variabel dependen. Hubungan ini dapat dilihat
BAB IV
dari koefisien regresinya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.6.2. Uji F (Simultan)
4.1. Gambaran
Uji F dilakukan untuk melihat
Umum
Lokasi
Penelitian
pengaruh variabel bebas secara bersama-
Berdiri sejak 1946, BNI yang
sama terhadap variabel tidak bebas.
dahulu di kenal sebagai Bank Negara
Tahapan uji F sebagai berikut:
Indonesia, merupakan bank pertama yang
a. Merumuskan Hipotesis (Ha)
didirikan dan dimiliki oleh pemerintah
Ha diterima: berarti terdapat pengaruh
Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai
yang
variabel
mengedarkan alat pembayaran resmi
variabel
pertama yang dikeluarkan pemerintah
signifikan
independen
antara
terhadap
dependen (risiko investasi) secara
Indonesia,
yakni
simultan.
Republik
Indonesia,
b. Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0.05 (α=0,05)
1. Bila Fhitung < Ftabel, variabel bebas secara
bersama-sama
berpengaruh
terhadap
tidak variabel
dependen.
atau pada
Oeang malam
menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya
c. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel
ORI
beberapa
bulan
sejak
pembentukannya hingga kini, tanggal tersebut Keuangan
di
peringati Nasional.
sebagai Sesuai
Hari dengan
keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan,
2. Bila Fhitung > Ftabel, variabel bebas
nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi
secara bersama-sama berpengaruh
digunakan mulai akhir 1968. Tahun 1992,
terhadap variabel dependen.
status hukum dan nama BNI berubah
menjadi PT. Bank Negara Indonesia
Kemudian untuk tahun 2006 hingga tahun
(Persero) Tbk , sementara keputusan
2011 NPL kembali bergerak turun hingga
untuk
public
mencapai angka 3,60%. Selama 4 (empat)
diwujudkan melalui penawaran saham
tahun terakhir yaitu dari tahun 2008
perdana di pasar modal pada tahun 1996.
sampai tahun 2011 dapat disimpulkan
menjadi
perusahaan
bahwa rasio NPL perbankan pada PT 4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
Bank Negara Indonesia, Tbk semakin
a.
baik.
Non Performing Loan (Variabel X1) Berdasarkan data sekunder yang
diperoleh dari laporan keuangan PT Bank Negara
Indonesia,
Tbk
b. Beban
didapatkan
Operasional
terhadap
Pendapatan Operasional (Variabel X2)
informasi tentang perkembangan Non
Berdasarkan
data
sekunder
yang
Performing Loan Tahun 2000-2011 yang
diperoleh dari laporan keuangan PT Bank
dapat dilihat pada grafik 4.1 berikut ini :
Negara
Indonesia,
Tbk
didapatkan
informasi tentang perkembangan Biaya
Grafik 4.1 Perkembangan Non Performing Loan (NPL)
Operasional
30.00
terhadap
Pendapatan
25.00
Operasional (BOPO) Tahun 2000-2011
20.00
yang dapat dijelaskan melalui grafik 4.2
15.00 NPL
berikut ini : Grafik 4.2
10.00
Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional 5.00
120.00 -
100.00
200020012002200320042005200620072008200920102011
80.00
Sumber : Data diolah
60.00 BOPO 40.00
Dari tahun 2000 hingga tahun 2004,
angka
kecenderungan 24,90%
NPL menurun
hingga
mempunyai dari
4,60%.
20.00
-
angka Setelah
mengalami penurunan pada tahun 2004, angka rasio NPL naik drastis hingga mencapai angka 13,70% pada tahun 2005.
Sumber : Data di Olah
Pada pergerakan rasio BOPO, dimana
penurunan hingga 0,77% dibandingkan
perolehan BOPO dari tahun 2000 sampai
dengan
2011 tidak menentu arahnya atau bisa
Kemudian ROA naik lagi menjadi 2,41
dikatakan berfluktuasi. Fluktuasi pada
pada tahun 2004. Tetapi hal itu tidak
rasio BOPO berkisar pada poin 98,43%
berlangsung lama karena pada tahun 2005
untuk yang tertinggi yaitu pada tahun
ROA menurun. Penurunan ROA terjadi
2000 hingga poin 67,73% untuk yang
sampai tahun 2008 yaitu sebesar 0.98%.
terendah yaitu pada tahun 2008. Ditahun
Di tahun 2009 ROA sebesar 1,48%
2010 rasio BOPO 75,99% bergerak turun
bergerak naik hingga 2,90% pada tahun
menjadi 72,60% pada tahun 2011.
2011.
c. Return On Asset (Variabel Y)
4.2.2. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan data sekunder diperoleh
tahun
2002
yaitu
2.04%.
a) Pengujian Secara Parsial (Uji t)
informasi tentang Perkembangan Return
Berdasarkan tabel 4.5 di bawah
On Asset (ROA) PT. Bank Negara
ini, dijelaskan tentang hasil pengujian
Indonesia, Tbk yang dapat dijelaskan
secara parsial tentang pengaruh dari
melalui grafik 4.3 berikut ini :
variable NPL dan BOPO terhadap ROA pada PT. Bank Negara Indonesia, Tbk.
Grafik 4.3 Return On Asset (ROA) 3.50 3.00
Tabel 4.5
2.50
Data Hasil Koefisien Regresi
2.00 1.50
ROA
Coefficients
1.00 0.50 -
Sumber : Data diolah
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
1
(Constant)
5.056
1.425
NPL
-.023
.028
BOPO
-.035
.021
a. Dependent Variable:
Pergerakan ROA selama tahun 2000-2011 juga mengalami fluktuasi. Pada tahun 2003, ROA mengalami
ROA
Std. Error
Beta
a
Collinearity Statistics T
Sig.
Tolerance
VIF
3.549
.006
-.271
-.824
.431
.393
2.544
-.557
-1.693
.125
.393
2.544
Berdasarkan tabel di atas maka
dilakukan dengan uji F yakni dengan
bentuk persamaan regresi linier berganda
membandingkan nilai dari Fhitung dengan
dalam penelitian ini adalah :
Ftabel. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.6
Ŷ= 5,056 + -0,023 X1 + -0,035 X2.
berikut ini :
Selanjutnya untuk menguji apakah
Tabel 4.6
terdapat pengaruh dari dua variabel X
Uji Statistik F (F-test)
dalam penelitian ini (NPL dan BOPO) maka harus dibandingkan nilai thitung dengan ttabel. Jika dalam penelitian ini thitung
b
ANOVA Model 1
> ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya apabila nilai thitung <
ttabel,
maka Ho diterima dan Ha ditolak. Untuk membandingkannya,
nilai
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
2.360
2
1.180
Residual
1.460
9
.162
Total
3.820
11
F
Sig.
7.275
.013
a. Predictors: (Constant), BOPO, NPL b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data diolah
ttabel pada
alpha 5% atau 0,05 adalah sebesar -
Berdasarkan tabel di atas, dapat
2,200. Secara parsial hasil pengujian
dilihat bahwa nilai Fhitung (7,275) > nilai
hipotesis dapat dilihat pada tabel di atas
Ftabel (3,982), sehingga secara simultan
dengan variabel X1 hasil thitung (-0,824) >
(bersama-sama) dapat disimpulkan bahwa
ttabel(-2,200). Selanjutnya untuk variabel
variabel NPL dan BOPO berpengaruh
X2 diperoleh nilai thitung (-1,693) > ttabel (-
signifikan terhadap ROA. Atau dengan
2,200). Dengan demikian Ha diterima dan
kata lain, dalam penelitian ini peneliti
Ho ditolak. Hal ini berarti
menerima Ha dan menolak Ho.
terdapat
pengaruh yang signifikan antara Non Performing
Loan
dan
Operasional/Pendapatan
a
Berikut ini ditunjukkan seberapa
Biaya
besar pengaruh dari kedua variabel X
Operasional
terhadap variabel Y dalam penelitian ini
terhadap Return On Asset.
seperti pada tabel berikut : Tabel 4.7
b) Pengujian Secara Simultan Pengujian
hipotesis
b
Model Summary
secara
bersama-sama (simultan) untuk kedua variabel
X
terhadap
variabel
Y
Model
R
1
.786
Adjusted R
Std. Error of the
R Square
Square
Estimate
Durbin-Watson
.618
.533
.40277
2.486
a
a. Predictors: (Constant), BOPO, NPL b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data diolah
Dari tabel 4.7 di atas menunjukkan
pada suatu bank, hal ini dapat menjadi
bahwa nilai koefisien determinasi (R
standar
Square) sebesar 0,618 atau 61,80%. Hal
perusahaan. Kinerja perusahaan dapat
ini berarti bahwa variabel dependen yaitu
diukur
Return On Asset (Y) dapat dijelaskan
profitabilitas (Return On Asset). Semakin
oleh variabel independen NPL (X1) dan
besar ROA semakin besar pula tingkat
BOPO (X2) sebesar 61,80%. Sedangkan
keuntungan yang dicapai bank tersebut
sisanya sebesar 38,20 dijelaskan oleh
dan semakin baik pula posisi bank dari
variabel independen lainnya yang tidak
segi penggunaan aset.
termasuk dalam penelitian ini.
untuk
mengukur
dengan
kinerja
menggunakan
Berdasarkan
rumusan
rasio
masalah
pada Bab I, maka peneliti melakukan uji t (Pengujian secara parsial) dan uji F
4.3. Pembahasan Penelitian Perkreditan merupakan usaha utama
(Pengujian
secara
Simultan).
Pada
perbankan. Dimana rata-rata jumlah harta
pengujian
secara
bank di banyak Negara maju dan
menunjukkan
bahwa
berkembang terikat dalam bentuk kredit.
performing Loan (NPL) secara individual
Dengan
meningkatnya
berpengaruh signifikan terhadap Return
salah
satu
on asset (ROA). Hal ini menunjukkan
permasalahan yang sering dihadapi bank
bahwa hipotesis pertama diterima. NPL
adalah kredit bermasalah atau dalam
mencerminkan
istilah perbankan disebut Non Performing
semakin kecil NPL akan menyebabkan
Loan (NPL). Untuk menghindari kredit
naiknya pendapatan bunga sehingga laba
bermasalah ini maka Penyaluran kredit
perusahaan
harus lebih efektif dan efisien. Untuk
tingginya
mengetahui seberapa efektif penyaluran
naiknya tunggakan bunga kredit yang
kredit bank maka digunakan rasio BOPO
berpotensi turunnya pendapatan bunga
(Biaya Operasional terhadap Pendapatan
sehingga laba perusahaan ikut menurun.
Operasional).
Dengan demikian hasil penelitian ini
semakin
penyaluran
Dengan
kredit,
mengetahui
risiko
individual, variabel
kredit,
meningkat. NPL
akan
Non
dimana
Sebaliknya mengakibatkan
besarnya
membuktikan adanya pengaruh yang
kredit bermasalah dan tingkat efisiensi
signifikan antara Non Performing Loan
(NPL) terhadap Return on asset (ROA)
bahwa variabel Non Performing Loan,
dan
Biaya Operasional terhadap Pendapatan
telah
didukung
dengan
hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh
Operasional
Anggrainy Putri Ayuningrum (2011).
terhadap Return On Asset. Hal ini berarti
Dalam
pengujian
berpengaruh
signifikan
secara
Ha diterima dan Ho ditolak. Melihat
individual (parsial), menunjukkan bahwa
fenomena ini, variabel Non Performing
variable
terhadap
Loan dan Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO) secara
Pendapatan Operasional dapat dijadikan
individual
pertimbangan
Biaya
Operasional
berpengaruh
signifikan
bagi
investor
untuk
terhadap Return on asset (ROA), Maka
mengetahui atau memprediksi tingkat
hipotesis dalam penelitian ini dapat
pengembalian asset (laba) perusahaan
diterima. BOPO merupakan rasio yang
guna pengambilan keputusan investasi.
digunakan
untuk
mengukur
tingkat
Berdasarkan
uji
koefisien
efisiensi dan kemampuan bank dalam
determinasi (R Square) Return On Asset
melakukan kegiatan operasinya. BOPO
dapat dijelaskan sebesar 0,618 atau
yang kecil menunjukkan bahwa semakin
sebesar 61,80% oleh NPL dan BOPO.
kecil BOPO menunjukkan bahwa biaya
Sedangkan
operasional
dijelaskan
bank
lebih
kecil
dari
sisanya oleh
sebesar
variabel
38,20
independen
pendapatan operasionalnya sehingga hal
lainnya yang tidak termasuk dalam
tersebut menunjukkan bahwa manajemen
penelitian ini seperti Loan Deposit Ratio
bank sangat efisien dalam menjalankan
(LDR), Capital Adecuacy Ratio (CAR)
aktivitas operasionalnya. Hasil penelitian
dan Net Interest Margin (NIM) . Angka
ini mendukung penelitian yang dilakukan
ini
oleh Ahmad Buyung Nusantara (2009)
peningkatan
yang menunjukkan hasil adanya pengaruh
disebabkan
yang signifikan BOPO terhadap ROA.
kredit dan semakin efisiennya kegiatan
Dari
hasil
pengujian
secara
menunjukkan
operasional
laba oleh
bank
bahwa
terjadi
perusahaan
yang
menurunnya
risiko
sehingga
tingkat
bersama-sama (uji F), hasil penelitian
pengembalian asset meningkat. Dengan
menunjukkan bahwa Fhitung 7,275 > Ftabel
mengetahui
3,982. Secara simultan menunjukkan
pengembalian asset ini, maka para debitur
seberapa
besar
tingkat
ataupun investor akan tertarik untuk
dan BOPO merupakan kesempatan
menanamkan modalnya pada PT Bank
yang baik untuk para investor atau
Negara
nasabah
Indonesia,
sehingga
laba
perusahaan akan meningkat dan kinerja keuangan pun semakin baik.
untuk
menanamkan
modalnya. 2. Sesuai dengan hipotesis yang telah diuji dengan pengujian secara parsial,
BAB V
hasil penelitian menunjukkan bahwa
PENUTUP
Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini mengindikasikan
terdapat
pengaruh yang signifikan antara Non
5.1. Kesimpulan Berdasarkan
bahwa
hasil
analisis
dan
Performing Loan (NPL) terhadap
pembahasan dapat ditarik kesimpulan
Return On Asset (ROA) dan Biaya
sebagai berikut :
Operasional/Pendapatan Operasional
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(BOPO) terhadap Return On Asset
Non Performing Loan (NPL) dan Biaya
Operasional
terhadap
(ROA). 3. Hasil penelitian ini mendukung teori
Pendapatan
Operasional
(BOPO)
yang
berpengaruh
signifikan
terhadap
sebelumnya. Hasil penelitian ini juga
Return On Asset (ROA) PT Bank
mendukung penelitian terdahulu yang
Negara
menunjukkan
Indonesia,
Tbk.
Dimana
telah
diuraikan
bahwa
baik
secara
parsial
turunnya Return on asset (Laba)
Performing Loan (NPL) dan Biaya
perusahaan dan sebaliknya. Demikian
Operasional
halnya dengan BOPO. Semakin kecil
Operasional berpengaruh signifikan
Biaya
terhadap
terhadap Return On Asset (ROA) PT
(BOPO)
Bank Negara Indonesia, Tbk.
Pendapatan
Operasional
menunjukkan bahwa manajemen bank sangat efisien dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya
seperti
penyaluran kredit. Rendahnya NPL
simultan
bab
ketika NPL naik akan menyebabkan
Operasional
maupun
pada
terhadap
Non
Pendapatan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan
di
atas dapat
diberikan
beberapa saran sebagai berikut : 1. Investor
Ali, Masyhud. 2004. Asset Liability Management : Menyiasati Risiko
atau
nasabah
sebaiknya
Pasar dan Risiko Operasional.
memperhatikan
kinerja
keuangan
Jakarta : PT. Gramedia.
bank khususnya kredit macet (NPL)
Bakari, Agustiani. 2012. Pengaruh Biaya
dan Biaya operasional bank, hal ini
Operasional
dilakukan
memprediksi
Pendapatan Operasional (BOPO)
besarnya tingkat pengembalian dana
dan Loan to Deposit Ratio (LDR)
bank yang kemudian dapat digunakan
terhadap
untuk pengambilan keputusan.
BUMN di Indonesia. Universitas
untuk
2. PT Bank Negara Indonesia, Tbk diharapkan
dapat
meningkatkan
Terhadap
Profitabilitas
Bank
Negeri Gorontalo. Dendawijaya,
Lukman.
2005.
kinerja keuangannya terutama dalam
Manajemen Perbankan. Jakarta :
hal penurunan NPL dan BOPO karena
Ghalia Indonesia.
faktor tersebut merupakan faktor yang
--------------------------.
sangat berpengaruh terhadap besar
Bank. Jakarta
kecilnya laba ataupun keuntungan
Sumber Widya.
yang diperoleh bank
diharapkan untuk menambah variabel lainnya
:
PT
Kredit Mutiara
Djumhana, Muhammad. 2006. Hukum
3. Bagi penelitian yang akan datang
independen
2009.
Bandung : Citra Aditya Bakti.
Non
Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis
Performing Loan (NPL) dan BOPO
Kritis atas Laporan Keuangan,
yang
Edisi Kelima. Jakarta : PT Raja
diperkirakan
selain
Perbankan Indonesia, (Cet V),
berpengaruh
terhadap Return On Asset (ROA).
Grafindo Persada. Helfert, Erich A. 2005. Teknis Analisis Keuangan.
Terjemahan
Edisi
Kedelapan, Jakarta : Erlangga.
Infobank. 2007. “Menjelang Deadline
SK
Direksi
Bank
Modal Minimal Rp. 80 Miliar”.
31/147/KEP/DIR
No. 339, Juni, pp.14-29.
November
Jumingan.
2006.
Analisa
Laporan
Keuangan. Jakarta : Sinar Grafika Offset. Kasmir.
No.
tanggal
12
1998,
Ukuran
Mengenai Kualitas Bank. Sugiyono.
2011.
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. 2006.
Manajemen
Perbankan.Jakarta
:
PT
RajaGrafindo Persada
Keuangan Keenam,
Lainnya. Jakarta
Edisi :
PT
RajaGrafindo Persada 2010.
Bandung : ALFABETA. Taswan. 2008. Akuntansi Perbankan Transaksi Dalam Valuta Rupiah
Kasmir. 2007. Bank dan Lembaga
Kasmir.
Indonesia
Edisi III, Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Untung, Budi. 2000. Kredit Perbankan di
Analisis
Laporan
Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers.
Indonesia, Yogyakarta : ANDI OFFSET. Widjanarto.
Lawajo, Isnawati. 2012. Analisis Kinerja Keuangan
Pada
PT
Farma
(Persero),
Kimia Tbk.
2003.
Hukum
Ketentuan Indonesia.
dan
Perbankan Jakarta
:
di
Pustaka
Utama Grafiti.
Universitas Negeri Gorontalo. Mawardi, Wisnu. 2005. Analisis Faktor-
Website :
Mempengaruhi
Ayuningrum, Anggrainy Putri. 2011.
Kinerja Keuangan Bank Umum
Analisis Pengaruh CAR, NPL,
di Indonesia (Studi kasus pada
BOPO, NIM dan LDR Terhadap
Bank Umum dengan Total Asset
ROA.
Kurang dari 1 Triliun), Jurnal
(http://eprints.undip.ac.id/28750/1
Bisnis Strategi, Vol. 14, No. 1,
/Skripsi14.pdf).
faktor
yang
Juli, pp.83-94. Munawir.
2001.
Tersedia
di
Bank Negara Indonesia, 2001. Laporan Analisa
Laporan
Keuangan. Yogyakarta : Liberty.
Keuangan Tahunan. Tersedia di
(http://www.bni.co.id/Portals/0/B NI_AR_01.pdf).
Ahmad
Buyung.
2009.
Analisis Pengaruh NPL, CAR,
--------------------------------,
2004.
LDR,
dan
BOPO
Terhadap
Laporan Keuangan Tahunan.
Profitabilitas Bank. Tersedia di
Tersedia
(http://eprints.undip.ac.id/16298/1
di
(http://www.bni.co.id/Portals/0/20 04.pdf).
/Ahmad-Buyung-Nusantara.pdf) Restiyana.
---------------------------------,
2007.
2011.
NIM
Tersedia
Perbankan.
di
Analisis
Pengaruh
CAR, NPL, BOPO, LDR, dan
Laporan Keuangan Tahunan.
Terhadap
Profitabilitas
Tersedia
di
(http://www.bni.co.id/Portals/0/A
(http://eprints.undip.ac.id/29393/1
R2007.pdf).
/skripsi001.pdf).
---------------------------------,
2011.
Laporan Keuangan Tahunan, Tersedia
di
(http://www.bni.co.id/Portals/0/bn i-AR-2011.pdf). Iman
Nusantara,
Febriansyah.2012. Berdasarkan
Jenis
Bank
Kepemilikannya.
(http://imanfebriansyah.blogspot.c om/2012/06/jenis-bankberdasarkankepemilikannya.html). Mahardian,
Pandu.
2008.
Analisis
Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDR terhadap Kinerja Keuangan Perbankan. Tersedia
di
(http://eprints.undip.ac.id/18663/1 /PANDUMAHARDIAN.pdf).