ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU UPAYA MEMENUHI PERSYARATAN PENGAJUAN KREDIT PT PVC PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Nurul Parlina Universitas Gunadarma
[email protected] Sudaryono, S.E., M.M. Universitas Gunadarma http://sudaryono.staff.gunadarma.ac.id ABSTRAKSI Penyaluran kredit merupakan salah satu jasa perbankan yang utama dalam mendukung perputaran ekonomi. Melalui kredit, sektor usaha akan mendapatkan dana untuk membiayai kegiatan usaha. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjammeminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Analisis Laporan Keuangan sebagai salah satu Upaya Pemenuhi Persyaratan Pangajuan Kredit PT PVC pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) , dengan menggunakan teknik Analisis Kuantitatif menganalisa posisi dan perkembangan keuangan nasabah (PT PVC) dari tahun 2004 sampai dengan 2008 dengan menggunakan Rasio Keuangan yaitu; 1) Rasio Likuiditas; pada tahun 2008 Current Ratio sudah mencapai > 1% sebesar 1,31% kali, Quick Ratio belum mencapai hasil yang ideal > 1% sebesar 0.48% kali, tetapi bank telah mentolerir, Tangible Net Worth mengalami kenaikan. 2) Rasio Leverage; tahun 2008 DER sebesar 1,18% dinyatakan semakin baik, kerena semakin tinggi nilai rasio, maka semakin besar resiko kredit, Long Term Leverage sebesar 0,11% dikarenakan hutang jangka panjang mulai mengangsur. 3) Rasio aktivitas, tahun 2008 Inventory Turn Over sebesar 76,41 menunjukan berapa lama perputaran persediaan di atas 2 bulan, Receivables Turn Over sebesar 22,80 piutang dagang masih dapat ditagih kurang dari 1 bulan. 4) Rasio Coverage, tahun 2008 Ebitda / Debt sebesar 26,61%, Ebitda / Interest dan Debt Service Coverage sebesar 273,46%, rasio coverage melebihi ketentuan dalam perkreditan, pada Ebitda / Debt hasilnya harus > 10% dan Ebitda / Interest, dan Debt Service Coverage hasilnya > 100%. 5) Rasio Rentabilitas, tahun 2008 ROE sebesar 12,23% persentasenya masih diatas 10%, Net Profit Margin sebesar 2,98% dapat dikatakan stabil, berarti menunjukan kinerja yang sangat baik. serta rekonsiliasi modal, rekonsiliasi harta tetap, dan pernyataan pengadaan kas. Sedangkan analisa kualitatif berupa : aspek umum perusahaan, aspek manajemen, aspek produksi, dan pemasaran / pesaing sangat jelas. Dari hasil analisa Kuantitatif dan Kualitatif debitur (PT PVC) diyatakan layak untuk mendapatkan pinjaman kredit dikarenakan semua kriteria-kriteria atau syaratsyarat tersebut telah terpenuhi atau sesuai dengan prosedur-prosedur yang berlaku dalam Perkreditan. Kata Kunci : Laporan Keuangan, Analisis Kuantitatif dan Kualitatif, BNI.
1
PENDAHULUAN Dalam situasi dan kondisi perekonomian yang serba sulit saat ini, semua industri atau pelaku bisnis saat ini diuji kemampuannya untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup dari himpitan krisis global yang berkepanjangan, terutama pada PT PVC. Keberhasilan suatu perusahaan PVC tidak lepas dari kemampuan mereka untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki serta tingkat keahlian yang dimilikinya dalam mengkombinasikan ilmu manajemen terutama di bidang pemasaran, keuangan, produksi, serta ilmu manajemen lainnya. Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka faktorfaktor produksi PT PVC menjadi sangat penting untuk mendukung perkembangan perusahaan tersebut. Permasalahan dalam faktor-faktor produksi PT PVC tersebut adalah : Man (tenaga kerja), Material (bahan baku dan bahan penolong), Method (teknologi dan sistem prosedur kerja perangkat lunak (software)), Machine (peralatan-peralatan dan mesin-mesin, perangkat keras (hardware)), Money (modal / dana untuk membiayai usahanya), Management (keperluan adanya organisasi dan sarana lainnya untuk pengelolaan suatu usaha), dan Market (suatu pasar yang dapat menampung hasil produksi dan seterusnya). Dari sekian jenis faktor produksi di atas, sebagian besar perusahaan PVC akan lebih menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan modal, karena kebutuhan akan modal menjadi kelemahan paling mendasar dari faktor produksi lainnya. Kelemahan dibidang pemenuhan modal pada PT PVC menjadi titik utama apabila ingin mengembangkan usahanya. Di sisi lain masih banyak lagi permasalahan yang dihadapi pelaku bisnis Usaha Kecil dan Menengah. Permasalahanpermasalahan tersebut antara lain: 1) permodalan, 2) pemasaran, 3) kemitraan, dan 4) kualitas sumber daya manusia yang masih rendah. Dari beragamnya
permasalahan yang dihadapi Usaha Kecil dan Menengah, nampaknya permasalahan yang utama adalah dalam memperoleh modal bagi kelangsungan usaha mikro dan usaha kecil tersebut (Widyaningrum, 2003). Langkah-langkah ataupun usahausaha untuk memenuhi kebutuhan akan modal dapat dilakukan dengan melakukan kredit atau pinjaman, namun tidak mudah karena, kreditur (PT Bank Negara Indonesia (Persero)) mempunyai syarat-syarat ataupun prosedur-prosedur yang harus dipenuhi oleh debitur (PT PVC) agar dana yang dipinjamkan aman. Jadi setiap debitur (PT PVC) akan diteliti dengan ketat baik aspek finansial maupun aspek lainnya, seperti; aspek umum, aspek manajemen, aspek teknis produksi, dan aspek pemasar atau pesaing. Agar dana yang dipinjamkan aman dan dapat kembali, dengan syarat-syarat ataupun prosedur-prosedur yang telah ditentukan. Untuk memperoleh modal yang cukup, PT PVC yang dapat dilakukan antara lain dengan mengajukan kredit pada PT Bank Negara Indonesia (Persero). PT Bank Negara Indonesia (Persero), mempunyai persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon debiturnya untuk dapat memperoleh fasilitas kredit tersebut. Setiap calon debitur (PT PVC) akan diteliti secara ketat, agar dana yang dipinjamkan aman. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kredit Penyaluran kredit merupakan salah satu jasa perbankan yang utama dalam mendukung perputaran ekonomi. Melalui kredit, sektor usaha akan mendapatkan dana untuk membiayai kegiatan usaha. Kredit telah menjadi bagian integral dan hal yang lazim bagi dunia usaha. Untuk mengetahuinya, maka dapat kita lihat pengertian-pengertian kredit menurut para ahli: 1. Undang-undang Nomor 10 / 1998
2
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak pinjaman untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian keuntungan. 2. H. Malayu P.S. Hasibuan (2004:87) Kredit berasal dari kata Italia, credere yang artinya kepercayaan, yaitu kepercayaan dari kreditur bahwa debiturnya akan mengembalikan pinjaman beserta bunganya sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak. 3. Modul: Pengantar Perkreditan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2008:2) Kredit yang dalam bahasa Inggris disebut Credit berasal dari bahasa Yunani yaitu Credere yang artinya kepercayaan. Kalangan perbankan selain menggunakan istilah kredit juga sering menggunakan istilah pinjaman yang artinya tidak lain adalah kredit dalam bentuk uang atau sesuatu yang dapat memberikan penundaan pembayaran uang. Dengan adanya beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kredit adalah kepercayaan dan kehati-hatian. Tegasnya kreditur percaya bahwa kredit itu tidak akan macet atau kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Oleh karena itu transaksi kredit atau pinjaman senantiasa akan melibatkan dua pihak yang pada dasarnya masing-masing mempunyai kepentingan yang berbeda. Pihak-pihak yang dimaksud adalah pemberi kredit atau disebut kreditur dan penerimaan kredit atau debitur. Transaksi kredit dapat terjadi apabila : kreditur dan debitur masingmasing telah dapat menerima perbedaan kepentingannya masing-masing, keduanya telah sepakat terhadap semua syarat dan
prosedur kredit, dan mempercayai debitur.
kreditur
telah
Pengertian Analisis Kredit Analisis kredit secara harafiah terdiri dari dua kata, Analisis dan Kredit. Definisi analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Sedangkan untuk pengertian kredit sudah dijelaskan diatas. Adapun beberapa pengertian tentang analisis kredit yang penulis kutip dari yang dikemukakan para penulis diantaranya sebagai berikut : 1. Teguh Pudjo Muljono (1996:130) Analisis kredit yaitu membahas aspekaspek yang mempengaruhi kegiatan usaha secara detail dan secara kritis. 2. Moh. Tjoekam (1999:99) Analisis kredit merupakan salah satu tahap dalam proses kegiatan perkreditan yang amat penting, yang akan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan bank dalam usaha perkreditannya. 3. Warman Djohan (2000:97) Analisis kredit artinya bagaimana membentuk kepercayaan secara utuh dalam bentuk kuantitatif tertentu kepada calon debitur, sehingga bank menyetujui memberikan kepercayaan itu dalam bentuk persetujuan pemberian kredit. 4. Thomas Suyanto, dkk (2007:70) Adalah mempersiapkan pekerjaanpekerjaan pengurain dari segala aspek baik keuangan maupun nonkeuangan untuk mengetahui kemungkinan dapat atau tidak dapat dipertimbangkan suatu permohonan kredit. 5. Modul Pengantar Perkreditan PT Bank Negara Indonesia Tbk (2008:38) Analisis kredit merupakan sub sistem dari menajemen kredit yang terdiri dari sub proses berupa: pre screening, pengumpulan data, verifikasi data,
3
analisa laporan keuangan, analisa risiko, analisa proyeksi keuangan, evaluasi kebutuhan keuangan, dan struktur fasilitas kredit. Dengan beberapa pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa tujuan analisis kredit diantaranya untuk melihat / menilai suatu usaha atas dasar kelayakan usaha, menilai risiko usaha dan bagaimana mengelolanya, Dan memberikan kredit atas dasar kelayakan usaha.
Explanatory→Menjelaskan tentang bisnis usaha debitur secara lebih rinci dan jelas.
Prosedur-prosedur Umum Perkreditan 1. Permohonan Kredit 2. Penyidikan dan Analisis Kredit 3. Keputusan atas Permohonan Kredit 4. Penolakan Permohonan Kredit 5. Persetujuan Permohonan Kredit 6. Pencairan Fasilitas Kredit 7. Pelunasan fasilitas kredit
METODE PENELITIAN
Evaluative→Mengevaluasi kelayakan bisnis usaha debitur dalam kaitannya dengan pemberian kredit serta berapa kebutuhan pembiayaan debitur. Prescriptive→Memberikan rekomendasi apakah debitur atau calon debitur layak atau tidak untuk dibiayai.
1. Deskriptif kuantitatif, yaitu mengambil, mengumpulkan, dan kemudian diolah dengan beberapa langkah dengan menggunakan analisis posisi dan perkembangan keuangan nasabah dengan menggunakan rasio keuangan yaitu : • Rasio Likuiditas yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, yang terdiri dari : Current Ratio, Quick Ratio, dan Tangible Net Wort. • Rasio Leverage yang menunjukan sejauh mana perusahaan dibayar oleh utang (dana pihak luar), yang terdiri dari : DER, Long Term Leverage. • Rasio Aktivitas yang menunjukan kemampuan dan efektivitas menajemen dalam mengelola sumber yang dimilikinya, yang terdiri dari: Inventory Turn Over dan Receivables Turn Over. • Rasio Coverage yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban kreditnya dengan sumber daya yang diperoleh dari bisnis, yang terdiri dari : Ebitda / Debt, Ebitda / Interest, dan Debt Service Coverage. • Rasio Rentabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam mencetak laba, yang terdiri dari : ROE dan Net Profit Margin.
Persyaratan Umum Perkreditan Kebijakan Umum Persyaratan umum suatu permohonan kredit adalah sebagai berikut: 1. Surat permohonan fasilitas kredit 2. Legalitas usaha 3. NPWP dan Laporan Keuangan 4. Hubungan dengan bank 5. Pengalaman usaha 6. Batas maksimum kredit bagi badan usaha 7. Persyaratan penempatan staf BNI atau pihak ketiga lainnya 8. Fasilitas Forex Line 9. Persyaratan Take Over debitur dari bank lain 10. Referensi agungan untuk kredit yang ditake over dari bank lain Skim pemberian fasilitas kredit dengan agunan deposito berjangka oleh divisi korporasi atau UMN / SKM Proses Analisis Kredit Descriptive→Menggambarkan bisnis usaha debitur.
4
• Rekonsiliasi Modal (untuk mengetahui perubahan modal dalam satu atau beberapa periode tertentu sehingga dapat mengetahui gejala adanya penambahan atau penurunan), • Rekonsiliasi Harta Tetap (mengetahui perubahan harta bruto selama satu atau beberapa periode tertentu), dan • Pernyataan Pengadaan Kas (menyajikan analisa operasi netto cukup untuk membiayai kebutuhan non operasional). HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Kualitatif, yaitu menganalisa aspek umum, menganalisa manajemen, produksi, dan pemasaran atau pesaing. Hal ini diperlukan untuk mengetahui kelemahan / kekuatan, keadaan posisi dan potensi keuangan nasabah per periode tertentu, serta resiko yang akan mungkin terjadi.
FORMULIR ANALISA KEUANGAN (FAK) 31 Desember 2004, 2005, 2006, 2007, dan 2008 NAMA PERUSAHAAN : PT. PVC AUDITOR HTM TANGGAL / BULAN / TAHUN
RASIO LIKUIDITAS : 01. CURRENT RATIO (kali) 02. QUICK RATIO (kali) 03. TANGIBLE NET WORTH RASIO LEVERAGE : 04. DEBT EQUITY RATIO (DER/kali) 05. LONG TERM LEVERAGE RASIO AKTIVITAS : 06. INVENTORY / SALES (hari) 07. RECEIVABLES / SALES (hari) RASIO COVERAGE : 08. EBITDA / DEBT (%) 09. EBITDA / INTEREST (%) 07.a DEBT SERVICE COVERAGE (%) RASIO RENTABILITAS : 10. ROE (%) 11. EAT / SALES (%)
ALAMAT : Jl. Gandamekar No. 33, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat OPINI : Unqualified Opinion Jumlah Dalam Rp. Jutaan 31/12/04 360 31/12/05 360 31/12/06 360 31/12/07 360 31/12/08 IKHTISAR KEUANGAN
360
0,68 0,17 20.171
% % Rp.
0,65 0,13 22.394
% % Rp.
0,86 0,31 27.313
% % Rp.
1,15 0,47 33.855
% % Rp.
1,31 0,48 38.573
% % Rp.
2,82 -
% %
1,94 -
% %
1,54 0,18
% %
1,31 0,13
% %
1,18 0,11
% %
98,41 21,47
hari hari
63,29 3,63
hari hari
54,94 17,67
hari hari
69,34 22,92
hari hari
76,41 22,80
hari hari
10,01 318,78 318,78
% % %
22,22 204,96 204,96
% % %
27,36 321,81 321,81
% % %
28,84 374,61 326,82
% % %
26,61 273,46 273,46
% % %
7,16 1,37
% %
9,93 1,83
% %
18,01 3,84
% %
19,32 4,74
% %
12,23 2,98
% %
Analisa Formulir Analisa Keuangan (FAK) Dilihat dari tabel 4.20 dapat kita analisa bahwa pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2008. • Rasio Likuiditas : Dua rasio keuangan utama yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar utang perusahaan yang akan jatuh tempo adalah Current Ratio, Quick Ratio, dan Tangible Net Worth, dapat dinyatakan dinyatakan likuid dan sangat baik karena memenuhi ketentuan dalam perkreditan. Current Ratio dari tahun 2007 dan 2008 sudah mencapai >
•
5
1 % yaitu sebesar 1,15 % dan 1,31 %, Quick Ratio pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 selalu mengalami kenaikan walau pun belum mencapai hasil yang ideal > 1 % yaitu sebesar 0,48 %, tetapi bank telah mentolerir (masih dalam batas kewajaran), dan Tangible Net Worth dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 selalu mengalami kenaikan, hal ini dikarenakan total modal diiringi dengan harta immateriil (hak paten) sama dengan total modal 100 %. Rasio Leverage : Dua rasio keuangan utama yang dipergunakan untuk
•
menunjukan sejauh mana perusahaan dibayar oleh utang (dana pihak luar) yaitu Debt Equity Ratio (DER) dan Long Term Leverage (Long Term Debt / Tangible Net Worth) dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 data perusahaan tersebut dinyatakan cukup baik karena memenuhi ketentuan dalam perkreditan. Debt Equity Ratio dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 mengalami penurunan, tetapi dinyatakan semakin baik, kerena semakin tinggi nilai rasio DER maka semakin besar resiko kredit tersebut dan untuk melunasi utang dengan menggunakan modal sendiri lebih rendah. Pada Long Term Leverage tahun 2004 dan 2005 tidak ada hasil Long Term Leverage karena tidak memiliki hutang jangka panjang sedangkan pada tahun 2006 sampai dengan 2008 Long Term Leverage menurun dikarenakan hutang jangka panjang perusahaan sudah mulai mengangsur sedikit-sedikit dan berkurang. Rasio Aktivitas : Dua rasio keuangan utama yang dipergunakan untuk menunjukan kemampuan dan efektivitas menajemen dalam mengelola sumber yang dimilikinya, yaitu Inventory Turn Over dan Receivables Turn Over dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, data perusahaan tersebut dinyatakan sangat baik karena dari masing-masing Rasio Aktivitas memenuhi ketentuan dalam perkreditan, pada Inventory Turn Over rasio ini yang menunjukan berapa lama persediaan barang perusahaan berputar dalam setahun, maka data diatas nampak perputaran persediaan masih dalam batas wajar dan rata-rata Inventory Turn Over di atas 2 bulan sebelumnya pada tahun 2004 pengendapan lebih lama diatas 3 bulan sedangkan Receivables Turn Over tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 piutang dagang masih dapat ditagih kurang dari
•
•
1 bulan yang berarti perusahaan tersebut dapat dikatakan baik. Rasio Coverage : Ketiga rasio keuangan utama yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban kreditnya dengan sumber daya yang diperoleh dari bisnis, yaitu Ebitda / Debt, Ebitda / Interest, dan Debt Service Coverage dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, data perusahaan tersebut dinyatakan sangat baik karena persentase dari masingmasing Rasio Coverage melebihi ketentuan dalam perkreditan, pada Ebitda / Debt hasilnya harus > 10% dan Ebitda / Interest, dan Debt Service Coverage hasilnya > 100%. Rasio Rentabilitas : Dua rasio keuangan utama yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mencetak laba, yaitu Return on Equity (ROE) dan Net Profit Margin dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, data perusahaan tersebut dinyatakan baik karena persentasenya masih diatas 10% dari masing-masing Return on Equity, sedangkan Net Profit Margin persentase dari 2004 sampai dengan tahun 2008 dinyatakan perusahaan tersebut dapat dikatakan stabil, berarti menunjukan kinerja yang sangat baik.
Kesimpulan Formulir Analisa Keuangan (FAK) Berdasarkan hasil Formulir Analisa Keuangan dapat disimpulkan perhitungan laporan keuangan PT PVC dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 dinyatakan sangat baik karena sesuai dengan prosedurprosedur dalam perkreditan. Kesimpulan Analisa Kualitatif Dari hasil analisa kualitatif dilihat dari aspek umum, mamajemen, produksidan pemasaran atau pesaing PT PVC sudah lengkap dan
3
memenuhi syarat-syarat yang berlaku dalam perkreditan.
persentase dari masing-masing Rasio Coverage melebihi ketentuan dalam perkreditan, pada Ebitda / Debt hasilnya harus > 10% dan Ebitda / Interest, dan Debt Service Coverage hasilnya > 100%. • Rasio Rentabilitas yang terdiri dari Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, data PT PVC dinyatakan sangat baik karena persentase dari masing-masing Return on Equity dan Net Profit Margin semakin meningkat dan stabil. • Laporan Rekonsiliasi Modal PT PVC dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 dinyatakan sangat baik, dikarenakan pada tiap-tiap tahun selalu mengalami penambahan. • Laporan Rekonsiliasi Harta Tetap dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 dapat dikatakan cukup baik karena pada tahun 2008 perusahaan tersebut sudah mulai menstabilkan harta perusahaan dilihat dari tahun 2008 perusahaan tersebut tidak adanya penjualan harta tetapnya. • Laporan Pernyataan Pengadaan Kas dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 dapat dikatakan cukup baik karena pada tahun 2008 hasil pengadaan non operasional positip dan mulai menstabilkan perputaran kas. Selain itu analisis yang digunakan untuk pengajuan kredit adalah menganalisis aspek lainnya yang terdiri dari aspek umum, mamajemen, produksi dan pemasaran atau pesaing PT PVC dinyatakan layak karena sudah sesuai dengan persyaratan PT Bank Negara Indonesia (Persero).
Hasil dari Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dapat kita simpulkan bahwa PT PVC layak mendapatkan pinjaman kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) dikarnakan PT PVC telah memenuhi syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam perkreditan. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Berdasarkan hasil analisis aspek financial atau kinerja keuangan perusahaan PVC dinyatakan layak untuk memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero), dilihat dari perhitungan laporan keuangan PT PVC dari tahun 2004 sampai dengan 2008 dengan menggunakan rasio-rasio, sebagai berikut : • Rasio Likuiditas yang terdiri dari Current Ratio, Quick Ratio, dan Tangible Net Worth dari tahun 2004 sampai dengan 2008 PT PVC dinyatakan likuid. • Rasio Leverage yang terdiri dari Debt Equity Ratio, dan Long Term Leverage dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 data PT PVC dinyatakan cukup baik, karena memenuhi ketentuan dalam perkreditan. • Rasio Aktivitas yang terdiri dari Inventory Turn Over dan Receivables Turn Over dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, data PT PVC dinyatakan sangat baik karena rata-rata perputaran persediaan di atas 2 bulan dan piutang dagang masih dapat ditagih kurang dari 1 bulan. • Rasio Coverage yang terdiri dari Ebitda / Debt, Ebitda / Interest, dan Debt Service Coverage dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, PT PVC dinyatakan sangat baik karena
4