(R,jngk,asanf£R,jek,utif Hasil-Iiasii Penelitian tahun 2010
-------------------------
KAJIAN DISTRIBUSI BERAS UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN NASIONAL Prof. Dr. Ir. Sri Widodo, MSc1), Prof. Dr. Ir. Dwidjono Hadi 0, MS1), Ir. Sri Budhi Lestari, MP2), Retno Lantarsih, SP, MP2), dan Ir. Sipri Paramita, MSc1)
Mengingat komoditas
peranannya
pangan
utama
Indonesia dan menyangkut dan
kelangsungan
Indonesia,
masyarakat kesejahteraan
hidup
kecukupan
nasional maupun
sebagai
masayarakat
ketersediaan
regional
sangat
sebagai pendukung terwujudnya
beras
tangga
berdasar
klasifikasi
silang
indikator (pangsa pengeluaran
dua
pangan dan
kecukupan energi), (3) Linier programming untuk
menganalisis
optimasi
distribusi
beras.
penting
ketahanan
. pangan nasional. Permasalahan perberasan
Ketahanan pada
tingkat
pangan nasional
wilayah maupun
baik regional
di Indonesia juga tidak terlepas dari distribusi
dari
sebagai akibat adanya kesenjangan produksi
terjamin, meskipun belum memenuhi aspek
antardaerah dan antarwaktu. Pendistribusian
keragaman
beras ke seluruh surplus ke daerah defisit,
peningkatan
merupakan
energi.
Selain itu masih ditemukan
tangga
yang
upaya
pemertaan
persediaan
beras ke sluruh wilayah Indonesia. dari penelitian ketahanan
ini adalah
pangan
ketersediaan
energi,
dalam ketersediaan
Tujuan
: (1) mengkaji
wilayah
ditinjau
dari
dan kontribusi energi,
beras
(2) mengkaji
aspek
ketersediaan pangan,
dan
Selatan
sehingga
keragaman
adalah
diperlukan
pangan
sumber rumah
tergolong
rawan
10,39%
di Propinsi
yaitu sebanyak Timur,
energi
9,21 % di
dengan
pangan Jawa
Propinsi
Sulawesi
ketergantungan
terhadap
konsumsi energi yang bersumber dari beras
ketahanan pangan tingkat rumah tangga dan
masingOmasing sebesar47,9%
kontribusi konsumsi energi yang bersumber
Sehubungan
dari beras terhadap
kondumsi
upaya peningkatan pengetahuan tentang gizi
pada tingkat
tangga,
keragaan
rumah
wilayah
propinsi
energi total
hal tersebut
dan 84,19%.
maka diperlukan
(3) mengkaji
dan penyediaan
di
pada daerah yang masih terdapat
Indonesia
berdasar ketersediaan dan konsumsi beras,
lapangan kerja khususnya rumah
tangga rawan pangan.
(4) mengkaji distribusi beras di Indonesia. Secara nasional, Metode dasar yang digunakan
dalam
terdapat
11 propms:
yang mengalami defisit beras dan 22 propinsi
penelitian adalah metode analisis deskriptif.
yang
Penelitian
linear programming dengan meminimumkan
dilakukan
Desember
2010.
pada bulan April sid Teknik
analisis
yang
mengalami
biaya distribusi
surplus.
Hasil analisis
beras dari daerah surplus
digunakan : (1) analisis ketahanan
pangan
ke daerah
wilayah
energi;
memenuhi defisit beras sebesar 2,087 ton
(2)
berdasar
analisis
ketersediaan
ketahanan
pangan
rumah
1(erjasama Kemitraan PeneEitian Pertanian (j)engan Perguruan 'Iinggi (1(1(P37) ----------------------
defisit
diketahui
bahwa
untuk
diperlukan biaya sebesar Rp. 1,816 milyar.
197
IJUngk-asan'EkJek-utif Hasil-hasil Penelitian tafiun 2010 ---------------------------
Kegiatan
penelitian
melibatkan
2
Gadjah Mada dan 1 (satu) orang dosen dari
(dua) orang dosen Universitas Gadjah Mada,
Universitas Janabadra Yogyakarta.
1 (satu)
anggota
Teknologi (satu)
orang
peneliti
Pertanian
orang
Balai
Pengkajian
Yogyakarta
mahasiswa
S3
dan
1
Universitas
penelitian
terlibat
langsung
yang dimulai
pada
Semua kegiatan
dari survei
lokasi
sampai pembuatan laporan akhir kegiatan.
1. Pengajar Universitas Gadjah Mada 2. Peneliti Badan Litbang Pertanian
198
------------------------
1(pjasama 1(emitraan Peneutian Pertanian Denqan Perguruan 7inggi (1(J(PJ'l)