KANKER ANAK

Download 3 Jun 2017 ... BawaNG Putih. Mengandung allium dan sulfur organik yang berperan dalam mematikan atau mencegah tumbuhnya sel kanker, terutam...

0 downloads 478 Views 16MB Size
Kembali Percaya Diri dengan

Bedah Kosmetik

Terapi Efektif untuk Kanker di OMNI HOSPITALS

KANKER ANAK BISA DICEGAH DAN

DAPAT DIUPAYAKAN SEMBUH Maret 2017

SALAM REDAKSI | Maret 2017 | OMNI MAGAZINE | 3

Editorial Management Dewan Direksi OMNI Hospitals Group

Hidup Lebih Sehat dan Berkualitas

Penanggung Jawab dr. Francinita Nati, MM Pemimpin Redaksi dr. Rusi Muhaimin Redaktur Senior Yunita Nanjong Redaktur Pelaksana Hikmah Rani

Penerbit OMNI Hospitals Group Jl. Alam Sutera Boulevard Kav. 25 Tangerang Selatan 15325 Banten - Indonesia Telp.: (021) 2977 9999 Fax.: (021) 2977 9900 E-mail: [email protected] www.omni-hospitals.com Bekerjasama dengan: Pusat Kreatif Femina Jl. Kebon Kacang Raya No. 1 Flat IV Jakarta 10240 Telp.: (021) 314 1710 Fax.: (021) 319 35677

Pembaca yang budiman, Bertepatan dengan Hari Kanker sedunia (4 Februari) dan Hari Kanker Anak Internasional (15 Februari), majalah OMNI edisi Maret menampilkan beberapa artikel seputar kanker, penyakit mematikan yang juga bisa diderita anak-anak. Kanker masih menjadi penyakit tidak menular penyebab kematian yang utama di dunia selain penyakit jantung. Bahkan berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari Kementerian Kesehatan tahun 2013, prevalensi kanker di Indonesia adalah 1,4 dari 1.000 penduduk—setara dengan 347.000 orang. Walau mengerikan, sesungguhnya kanker pada stadium awal masih bisa disembuhkan, bahkan dicegah bila masyarakat memiliki kesadaran tinggi untuk melakukan pemeriksaan dan tindakan preventif. Lakukan pemeriksaan secara rutin, atau datanglah ke OMNI Hospitals untuk memastikan. Kecanggihan teknologi radiologi di OMNI Hospital Pulomas membantu deteksi dini kelainan pada kesehatan Anda dengan lebih akurat. Mari sebarkan pesan, setiap orang baik secara bersama atau individual bisa mengambil peran dalam mengurangi beban dan permasalahan kanker, sesuai dengan tema Hari Kanker Sedunia tahun 2017; “Kita Bisa, Aku Bisa”. Selamat Membaca! dr. Francinita Nati, MM COO OMNI Hospitals

4 | OMNI MAGAZINE | Maret 2017 | DAFTAR ISI

Daftar Isi RALAT

6

Mohon maaf atas kesalahan keterangan gambar pada artikel mengenai Neuroscience OMNI Hospital Alam Sutera, di edisi OMNI Januari 2017, halaman 13. Keterangan gambar yang benar mengenai alat Intra Operating Monitoring adalah sebagai berikut.

9

Intra Operating Monitoring

16

25 3

Salam redaksi

4

Daftar Isi

5

Testimoni OMNI Hospitals

6-7

Living Healthy: Mencegah Kanker dengan Fitokimia

8 - 11

Highlight: Jenis dan Gejala Kanker pada Anak; Melacak dengan CT Scan

12 - 13

Profil: dr. Reza Musmarliansyah, Sp.B(K)Onk Dr. dr. Denni Joko Purwanto, SpB(K)-Onk, MM

14-17

News: Terapi Efektif untuk kanker; Deteksi Kanker Sejak Dini

18-20

Kembali Percaya Diri dengan

BEDAH KOSMETIK

Program: Kembali Percaya Diri dengan Bedah Kosmetik

21-22 Jakarta Bike Week 2017, OMNI Hospital Pulomas Support Ambulance & Tenaga Medis; Peresmian Ruang Perawatan 5D OMNI Hospital Alam Sutera; One Day Simposium for GP di OMNI Hospital Cikarang“Update Emergency & Trauma Care”; Klinik Bayi Tabung di OMNI Hospital Alam Sutera

24

Relax

25

Resep: Sup Kacang Merah

Terapi Efektif untuk Kanker di OMNI HOSPITALS

KANKER ANAK TIDAK BISA DICEGAH TAPI BISA DISEMBUHKAN

Maret 2 0 1 7

Cover OMNI_hospitals.indd 1

3/6/2017 11:01:55 AM

COVER Foto oleh 123RF

TESTIMONI | Maret 2017 | OMNI MAGAZINE | 5

Terima kasih OMNI Hospitals! OMNI Hospitals membantu para pasien kembali menemukan harapan hidup, semangat dan pengobatan yang komprehensif.

Femmy Permatasari, 40 tahun

Subur Haryanto, 84 tahun

Sebenarnya saya merasakan ada benjolan kecil di payudara kanan sejak dua tahun lalu, tetapi saya abaikan. Belakangan mulai menganggu, terasa nyeri dan membesar akhirnya saya memutuskan untuk memeriksakan ke Dr. dr. Denni Joko Purwanto, SpB(K) Onk, MM. Setelah melalui rangkaian pemeriksaan merujuk pada keputusan akhir tumor ini memang harus diangkat. Sempat saya melakukan second opinion ke Singapura, tetapi rujukannya sama. Beruntung saya bertemu dengan Dr. Denni yang sangat humble dan sabar sehingga membuat saya berani memutuskan untuk melakukan operasi dan siap dengan segala konsekuensi yang mungkin terjadi setelah dilakukan pemeriksaan patologi. Beruntung tumor yang saya derita merupakan tumor jinak. Dari pengalaman ini saya sangat merasakan pentingnya menemukan dokter yang sangat peduli dan berempati dengan pasiennya dan mudah diajak komunikasi, karena kondisi penyakit seperti ini umumnya sudah membuat kita kaum perempuan sangat takut. Saya sangat puas dengan pelayanan dokter dan juga perawat di OMNI Hospital Alam Sutera selama saya berobat.

Sekitar setahun lalu, ibu saya Subur Haryanto mengeluhkan ada yang mengganjal di lehernya ketika menelan. Pemberian obat di salah satu RS tidak berpengaruh, ibu pun dirujuk ke THT. Setelah ke beberapa dokter dan rumah sakit hasilnya diagnosanya kurang baik. Untuk memastikan saya pun dirujuk melakukan MRI ke dr. Pramlim Gunawan, Sp.Rad (K). Ibu saya disarankan untuk melakukan TACI (Trans Arterial Chemo Infusion) oleh beliau. Dengan pertimbangan risiko yang mungkin ditanggung ibu saya jika dilakukan pembedahan, kami sekeluarga memutuskan untuk melakukan TACI. TACI dilakukan 3x bersama dr. Pramlim dan setelah selesai hasilnya luar biasa, kelenjar yang menjalar ke tulang lidah ibu saya mengecil dan menghilang, saya lihat sendiri prosesnya. Saya sampai melakukan pemeriksaan kembali ke rumah sakit pertama dan kedua, mereka pun terkejut dengan hasil pengobatan ibu saya. Saya bahkan mengecek ke Singapura dan hasilnya bersih. Saya sangat puas dan bersyukur bertemu dengan dr. Pramlim dan dikenalkan dengan metode pengobatan ini.

(diceritakan oleh Tedy Subur)

Astrid, 46 tahun Juni 2014 lalu berdasarkan pemeriksaan dengan dr. Felly Sahli Sp.Rad, hasil USG saya kurang bagus dan saya disarankan biopsi. Saya pun memutuskan untuk memeriksa ke berbagai dokter dan RS hingga ke Singapura dan hasilnya sama. Akhirnya saya lakukan operasi setelah positif hasil petscan saya mengidap kanker. Rupanya kasus saya cukup unik karena kanker saya akibat dari hormonal. Pada Januari 2017 lalu, saya kembali melakukan pemeriksaan dan hasilnya vonis stadium 4. Saya berkonsultasi dengan Dr. dr. Denni Joko Purwanto, SpB(K)Onk, MM mengenai langkah-langkah pengobatan yang harus saya lakukan. Saat ini saya masih harus melakukan sinar radiasi hingga 10 x karena kanker sudah menyerang tulang. Setelah itu jika hasil baik, saya akan melakukan mastektomi pada salah satu payudara saya. Saya sangat beruntung bertemu dengan Dr. Denni, saya merasa sangat nyaman dan bisa berkomunikasi dengan lancar, di tengah kesibukan beliau masih menyempatkan membalas telepon atau whatsapp untuk hal-hal yang penting. Saya memutuskan kali ini untuk berobat di OMNI Hospitals, di samping OMNI menjadi RS pertama yang mendeteksi kanker pada payudara saya, sekarang proses penyembuhannya. Saya pribadi sebagai founder komunitas Breastcancer Love & Healthy berterima kasih kepada OMNI Hospital Alam Sutera dan Dr. Denni atas dukungan dan kerjasamanya bagi komunitas kami. •

FOTO: 123RF

6 | OMNI MAGAZINE | Maret 2017 | LIVING HEALTHY

Mencegah Kanker dengan Fitokimia Siapa saja bisa terserang kanker. Cegah serangannya dengan memanfaatkan bahan makanan antikanker. Kanker masih menjadi penyakit tidak menular penyebab kematian yang utama di dunia selain penyakit jantung. Di Indonesia sendiri, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari Kementerian Kesehatan tahun 2013, prevalensi kanker di Indonesia adalah 1,4 dari 1.000 penduduk—setara dengan 347.000 orang. Spesialis gizi dari OMNI Hospital Alam Sutera, dr. Vetinly, M.Gizi, Sp.GK, menyebutkan, pada dasarnya setiap orang mempunyai cikal bakal sel kanker. Perubahan sel normal menjadi sel kanker tergantung pada beberapa hal, diantaranya adalah

30-40% kanker dapat dicegah dengan pola makan sehatseimbang.

zat karsinogenik, virus onkogenik, faktor herediter, dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang dapat menjadi penyebab kanker, salah satunya adalah pola makan yang tidak sehat.

Jaga Pola Makan Salah satu cara untuk menjalani hidup sehat adalah dengan menjaga pola makan. Para ahli percaya, sektiar 30-40 persen kanker dapat dicegah dengan menjalankan pola makan sehat dan seimbang. Lakukan diet sehat untuk mencegah kanker, dengan mengusung prinsip 3-J, yaitu jenis, jumlah, dan jadwal.

LIVING HEALTHY | Maret 2017 | OMNI MAGAZINE | 7

Jenis nutrisinya harus lengkap dan variatif, dari karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Jumlah atau porsinya juga harus sesuai dengan kebutuhan, dan jadwal makan diatur agar tidak berlebihan atau kekurangan.

Makanan pencegah kanker: Bawang putih Mengandung allium dan sulfur organik yang berperan dalam mematikan atau mencegah tumbuhnya sel kanker, terutama di daerah pencernaan. Keluarga berry Kandungan antioksidan pada keluarga berry (strawberry, blueberry, raspberry, blackberry, dan sejenisnya) menjadikan mereka sebagai buah super penghambat kanker. Antioksidannya berperan menghentikan serangan radikal bebas dalam tubuh yang dapat merusak sel. Tomat Mengonsumsi tomat bisa melindungi para pria dari kanker prostat. Ini berkat kandungan likopen, antioksidan yang berperan melindungi DNA di dalam sel kita dari kerusakan. Keluarga cruciferous Sayuran dari keluarga cruciferous (brokoli, kol, kembang kol, lobak cina, dan lain-lain) diketahui mengandung zat-zat yang melindungi tubuh dari serangan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh, memperlambat pertumbuhan tumor, dan mempermudah sel kanker mati. Teh Katekin di dalam teh dapat mengecilkan tumor dan memperlambat pertumbuhan sel tumor. Baik teh hijau maupun teh hitam mengandung katekin, tapi untuk antioksidan, teh hijau juaranya. Gandum utuh Karena tinggi serat dan kaya antioksidan yang membantu memperkecil risiko kanker, terutama kanker kolorektal. Jenis bahan makanan gandum utuh antara lain oatmeal, barley, beras merah, pasta, dan masih banyak lagi. Kunyit Penelitian oleh American Cancer Society pada hewan, senyawa kurkumin di dalam kunyit dapat menghambat sel-sel kanker, memperlambat penyebaran kanker, dan memperkecil tumor. Sayuran hijau Kandungan di dalamnya antara lain betakaroten dan lutein yang berfungsi sebagai antioksidan. Senyawa-senyawa ini diyakini dapat membatasi pertumbuhan beberapa jenis sel kanker. Anggur Kulit pada buah anggur merah kaya antioksidan bernama resveratrol. Jus anggur dan red wine juga mengandung antioksidan ini. Beberapa studi menunjukkan, resveratrol dapat membatasi pertumbuhan kanker. Pada pria, konsumsi moderat red wine dapat mengurangi risiko kanker prostat.•

dr. Vetinly, M.Gizi, Sp.GK

Konsumsi 5 hingga 10 porsi buah dan sayuran yang berbeda warna setiap hari. Variasi warna ini penting, karena tidak ada bahan makanan yang mengadung nutrisi lengkap

American Institute for Cancer Research (AICR) menyarankan pengaturan pola makan yang sehat untuk mencegah kanker seperti berikut ini: 1. Atur komposisi Penuhi dua pertiga porsi makan Anda dengan sayuran, buah-buahan, dan gandum utuh, sementara sepertiga lainya diisi dengan daging putih (ayam) atau ikan. 2. Lengkapi warna Perbanyak sayuran dan buah-buahan berwarna. Semakin beragam warna, semakin banyak nutrisi yang akan Anda dapatkan. 3. Batasi konsumsi daging merah dan daging olahan Disarankan untuk membatasi konsumsi daging merah dan daging olahan seperti ham, sosis, dan hot dog yang dimasak dengan proses pengasapan, dibakar, atau diasinkan.

FOTO: 123RF

8 | OMNI MAGAZINE | Maret 2017 | HIGHLIGHT

Jenis dan Gejala Kanker Pada Anak Kanker pada anak bisa dicegah dan dapat diupayakan sembuh. Faktor risiko penyakit kanker bukan ‘monopoli’ kaum dewasa saja. Anak-anak pun bisa terserang penyakit yang mematikan ini, walau jenisnya berbeda dengan kanker pada orang dewasa. Bila kanker pada orang dewasa dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup yang sehat sejak dini, yang memprihatinkan kanker ada anak muncul karena faktor genetik, zat kimia, radiasi, dan infeksi.

Leukimia (kanker darah) Jenis kanker ini adalah yang paling banyak diderita oleh anak-anak. Leukemia menyerang sumsum tulang yang merupakan tempat produksi sel darah. Gejala utama yang timbul, antara lain anak terlihat pucat dan sering demam tanpa sebab. Selain itu,

Setiap tahun, kasus anak penderita kanker terus meningkat

bisa juga terjadi perdarahan di kulit, gusi, dan hidung (mimisan). Gejala lain, seperti kejang, nyeri tulang, perut membesar, serta testis membesar dan mengeras akan muncul jika sel kanker mulai menyebar ke organ tubuh lainnya. Dengan pengobatan yang tepat, leukimia bisa disembuhkan. Pengobatan yang diberikan mulai dari kemoterapi untuk membunuh sel-sel kanker, hingga transplantasi sel induk (stem cell) untuk mengganti sumsum tulang yang rusak.

Retinoblastoma (kanker mata) Retinoblastoma adalah kanker pada mata yang menyerang retina (selaput jala mata) yang terletak pada dinding mata sebelah dalam. Retinoblastoma

HIGHLIGHT | Maret 2017 | OMNI MAGAZINE | 9

dapat mengenai salah satu atau kedua mata sekaligus. Kanker ini umumnya diderita oleh anak di bawah usia 5 tahun (balita). Anak yang terjangkit retinoblastoma diduga karena faktor genetik. Gejala umum retinoblastoma berupa adanya warna putih pada mata, saat disinari cahaya (seperti mata kucing). Gejala lain yang perlu diperhatikan, antara lain penglihatan yang terganggu, mata menjadi juling, dan bola mata menonjol keluar pada stadium lanjut. Kanker ini bisa mengakibatkan kebutaan. Semakin dini mengetahui gejala retinoblastoma dapat dideteksi sejak dini pada mata anak, maka kemungkinan untuk sembuh cukup tinggi. Jika masih dalam stadium ringan, pengobatan retinoblastoma menggunakan terapi laser. Penanganan lain disesuaikan stadium dapat berupa krioterapi (terapi dingin), termoterapi (terapi panas), kemoterapi, hingga operasi pengangkatan bola mata bila kanker sudah terlalu besar.

Neuroblastoma (kanker sistem saraf) Neuroblastoma merupakan kanker pada sistem saraf anak dan tergolong jenis kanker yang langka. Kanker ini biasanya ditemukan pada anak-anak balita. Penyebab pasti kanker sistem saraf belum diketahui, namun ditengarai ada kaitannya dengan faktor lingkungan, genetik, dan ras. Gejala neuroblastoma yang timbul bergantung letak kanker tersebut berada. Kalau menyerang saraf tulang belakang, tubuh bagian bawah akan terasa lemah, mati rasa, dan mengalami gangguan pergerakan. Apabila bagian tulang yang terkena, akan mengalami nyeri tulang dan gangguang pergerakan. Sementara jika kanker ada di bagian dada, gejalanya adalah terasa nyeri di dada, sesak napas, serta terjadi kelainan pada mata.

dr. Anky Tri Rini, Sp. A(K)

Dengan pengobatan yang tepat, leukimia bisa disembuhkan

Limfoma (kanker kelenjar getah bening) Limfoma merupakan jenis kanker yang umumnya ditandai dengan pembesaran dan pembengkakan kelenjar getah bening yang cepat tanpa disertai rasa nyeri. Limfoma menyerang anak usia sekolah dan juga bisa diderita oleh orang dewasa. Selain usia, faktor risiko lainnya adalah keturunan (gen). Pembesaran kelenjar dapat terjadi di daerah leher, ketiak, selangkangan, bahkan usus. Limfoma yang muncul di usus akan mengakibatkan sumbatan pada usus dengan gejala sakit perut, muntah, tidak bisa buang air besar, dan demam.

Rabdomiosarkoma (kanker otot LURIK) Rabdomiosarkoma muncul pada otot, biasanya di daerah kepala, kaki atau tangan; mata, leher, kandung kemih, prostat (kelenjar kelamin pria), dan vagina. Kanker jenis ini banyak ditemukan pada anak di bawah usia 10 tahun. Faktor genetik dan lingkungan dapat meningkatkan risiko terkena rabdomiosarkoma. Gejala yang ditimbulkan bisa bermacam-macam tergantung organ yang terkena. Di ronggga mata bisa menyebabkan mata menonjol, di telinga akan menimbulkan rasa nyeri atau keluarnya darah dari lubang telinga, dan di tenggorokan akan menyumbat jalan napas, radang sinus (rongga-rongga sekitar hidung), mimisan, serta sulit menelan. Sementara kanker yang tumbuh di saluran kemih berakibat adanya gangguan buang air kecil atau air seni yang mengandung darah. Jika mengenai otot anggota gerak akan terjadi pembengkakan/benjolan.•

Lebih cepat terdeteksi, lebih baik! Mengingat masih anak-anak, terkadang tidak mampu merasakan apa yang tengah dialami, bahkan sama sekali tidak dipedulikan. Diperlukan kejelian orang tua dalam mendeteksi kelainan pada tubuh anak karena kanker bisa menyerang di hampir semua organ tubuh. Orang tua mesti bersikap curiga jika menemukan ‘keanehan’ pada mata anak (seperti mata kucing) atau menemukan benjolan pada kepala, mata, leher, paru, perut, alat kelamin, tangan, dan kaki. Semakin dini diketahui adanya gejala kanker, akan memperbesar peluang kesembuhan.

FOTO: 123RF

10 | OMNI MAGAZINE | Maret 2017 | NEWS

Melacak dengan CT Scan Alat penunjang diagnosa dengan aplikasi universal untuk seluruh organ tubuh. Perkembangan teknologi kedokteran yang sangat pesat dalam bidang pencitraan medis telah mengubah banyak aspek dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Salah satu produk teknologi canggih dalam bidang pencitraan medis adalah multislice CT Scan yang kini bisa dinikmati para pasien dan masyarakat pada umumnya yang ingin memeriksakan kesehatannya secara lebih akurat. CT Scan merupakan alat penunjang diagnosa yang mempunyai aplikasi universal untuk pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti kepala, tenggorokan, tulang, paru, hati, rongga, perut, dan pembuluh darah. CT Scan menggabungkan serangkaian pemindaian X-ray yang diambil dari berbagai sudut berbeda. Dengan melakukan CT Scan diagnosa suatu penyakit akan lebih cepat ditegakkan sehingga tindakan terapi yang optimal dapat segera dilakukan.

Diagnosa penyakit lebih cepat ditegakkan sehingga tindakan yang optimal dapat segera dilakukan

“Sesuai namanya Computerized Tomography, yaitu pemotretan yang diolah komputer dan dibuat tomography itu artinya lapis demi lapis. Jadi dengan pemeriksaan CT Scan ini, data yang diperoleh sangat banyak kemudian diolah oleh komputer sehingga gambar atau image yang dihasilkan jauh lebih baik dan lebih detail,” jelas dr. Flowindy Bonauli S, Sp.Rad, spesialis radiologi OMNI Hospital Cikarang.

Membantu Proses Diagnosis CT Scan adalah mesin pemindai berbentuk lingkaran yang besar, cukup untuk dimasuki orang dewasa dengan posisi berbaring. Alat ini dapat digunakan untuk mendiagnosis dan memonitor beragam kondisi kesehatan.

NEWS | Maret 2017 | OMNI MAGAZINE | 11

Dokter akan merekomendasikan CT Scan untuk dilakukan pada saat-saat tertentu, seperti: • Melakukan diagnosis kelainan otot dan tulang, seperti tumor atau retak pada tulang. • Menentukan lokasi tumor, infeksi, atau bekuan darah. • Memandu prosedur medis ketika melakukan operasi, biopsi, atau terapi radiasi. • Mendeteksi dan memonitor kondisi dan penyakit tertentu, seperti kanker, sakit jantung, nodul pada paru-paru, dan massa pada hati. • Mencari tahu cedera atau pendarahan internal. Penggunaan CT Scan kini juga makin banyak digunakan sebagai pemindaian penyakit atau sebagai langkah preventif. Misalnya CT Scan pada usus besar bagi pasien yang memiliki risiko tinggi terkena kanker usus besar atau pemindaian jantung secara lengkap pada pasien dengan risiko tinggi penyakit jantung.

Bagian Tubuh yang Dipindai Selama pemeriksaan dengan CT Scan, Anda akan diminta untuk berbaring di atas sebuah tempat tidur yang dapat bergerak masuk dan keluar secara otomatis. Petugas bagian radiologi atau radiografer yang membantu pemeriksaan akan menempatkan posisi Anda dengan tepat hingga bagian tubuh yang diperiksa dapat terpindai dengan jelas. Beberapa bagian tubuh berikut sering diperiksa menggunakan CT Scan untuk mengetahui kondisi-kondisi khusus, seperti:  Kepala. CT Scan biasanya digunakan di bagian kepala untuk mendeteksi jaringan yang mati akibat stroke, tumor, jaringan yang mengeras akibat tumpukan kalsium, pendarahan, dan trauma pada tulang.  Paru-paru. Pemindaian dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi adanya perubahan akut atau kronis pada bagian dalam paruparu. CT scan yang dapat dilakukan dari berbagai sudut dapat lebih akurat dibandingkan pemindaian X-ray dua dimensi.  Jantung. Dengan kemampuan rotasi per detik yang dikombinasikan dengan potongan gambar dengan resolusi dan kecepatan tinggi, CT scan mampu memberikan hasil pencitraan arteri koroner yang baik.  Rongga perut dan panggul. Pemindaian dengan CT scan merupakan metode sensitif yang dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit pada organ-organ di rongga perut. Dokter sering memanfaatkan untuk menentukan tingkat kanker dan perkembangannya. Juga dapat dilakukan untuk memeriksa penyebab sakit perut akut.  Tulang. CT scan sering digunakan untuk memindai kondisi patah tulang kompleks, terutama di sekitar sendi, karena kemampuannya untuk merekonstruksi lokasi dari berbagai sudut. Patah tulang, cedera ligamen, dan dislokasi dapat ditemukan dengan mudah.

Mempertimbangkan Faktor Risiko Selama proses CT Scan, Anda akan terpapar oleh tingkat radiasi yang lebih tinggi dibandingkan pemindaian X-ray biasa. Meski demikian, CT scan memiliki lebih banyak manfaat dibandingkan dengan tingkat risiko yang tergolong kecil. “Dokter akan menggunakan tingkat radiasi serendah mungkin. Mesin dan teknik terbaru dapat membuat radiasi yang Anda peroleh makin sedikit,” kata dr Flowindy. •

dr. Flowindy Bonauli S, Sp.Rad

Dokter akan menyarankan jenis pemindaian lain seperti ultrasound atau magnetic resonance imaging (MRI) guna menghindari risiko pada janin

CT SCAN DI OMNI Hospital CIKARANG Sebagai rumah sakit bermutu pilihan masyarakat, OMNI Hospital Cikarang senantiasa memperlengkapi pelayanan yang diperlukan masyarakat. Oleh karena itu CT Scan menjadi salah satu pelayanan yang diunggulkan.“CT Scan di OMNI Hospital Cikirang ini dapat memeriksa semua organ tubuh, karena jenisnya adalah CT Scan 128 slice,” kata dr Flowindy. Lebih lanjut, dr Flowindy menegaskan bahwa pemeriksaan CT Scan ini memang bukan pemeriksaan yang murah, tetapi pemeriksaan yang penting dan harus dilakukan untuk berbagai macam penyakit atau kelainan. “Jika ada penyakit atau kelainan yang dapat diketahui awal akan jauh lebih murah dibandingkan penyakitnya ketahuan lebih lambat, pengobatannya harus berkali-kali atau operasinya juga beberapa kali, ini kan justru lebih mahal,” tambah dr Flowindy.

12 | OMNI MAGAZINE | Maret 2017 | PROFIL

Miracle of Life “Miracle of Life,” begitulah ayah satu anak ini menggambarkan perjalanan hidupnya hingga kini. Mengaku sebagai anak “bandel” saat SMA, perjalanannya menjadi dokter justru dirasa sebagai keajaiban, “Saya awalnya ikut UMPTN sebagai formalitas belaka, sebelum pengumunan keluar saya telah menjalani Ospek di perguruan tinggi swasta. Ketika hasil UMPTN menyatakan saya lulus kedokteran di Universitas Andalas, tantangan pun langsung datang dari Bapak saya. Sebagai pribadi yang tidak suka ditantang, saya pun meninggalkan mimpi menjadi insinyur dan mengabdikan diri untuk menjadi seorang dokter,” tutur dr. Reza Musmarliansyah, Sp.B(K)Onk. Pekerjaan “laki-laki” Saat memutuskan untuk mengambil spesialis, pria yang menggambarkan karakternya sebagai wild, adventure dan caring ini langsung memutuskan untuk mengambil spesialis bedah, “Buat saya bedah itu terasa sangat lakilaki, saya juga kemudian memperdalam bidang Onkologi, karena merasa tertantang dengan ilmu yang memang cukup rumit, yakni berperang dengan sel kanker yang hidup—belum lagi berhadapan dengan pasien yang umumnya datang dalam kondisi terminal. Menjadi dokter Onkologi setidaknya harus memiliki 3 kualifikasi penting; ilmu yang mumpuni, keahlian yang baik di bidangnya dan komunikasi,” ujar dr. Reza yang sering kali mengajak pasiennya bercanda dan melakukan pendekatan agama untuk menenangkan pasien. Saya berkomitmen memberikan yang terbaik kepada pasien. Bagaimana membuat quality after treatment. Bahwa pasien tidak hanya sembuh secara fisik tetapi juga bisa kembali beraktivitas dan membuat hidupnya berkualitas.” Family man Meski disibukkan oleh beberapa jadwal praktek dari pagi hingga malam di OMNI Hospital Pulomas dan Cikarang, dr. Reza tetap berusaha untuk menyeimbangkan waktu berkualitas untuk keluarganya. Terlebih, saat ini, si Kecil yang ditunggu sejak 13 tahun pernikahan telah hadir di tengah-tengah keluarga dan membawa kebahagiaan, “Wah kalau dulu ditanya waktu luang mungkin banyak saya habiskan di depan komputer. Kalau sekarang setiap pagi saya sempatkan untuk bermain bersama Naura Alesha Musmarliansyah, yang usianya belum genap satu bulan, termasuk saat weekend,” kata penyuka olahraga paragliding ini. •

dr. Reza Musmarliansyah, Sp.B(K)Onk

Langkah preventif jauh lebih efektif dari pada pengobatan, sehingga tingkat kesembuhan jauh lebih tinggi.

PROFIL | Maret 2017 | OMNI MAGAZINE | 13

Berusaha Menjadi Dokter yang Amanah Meski awalnya Dr. dr. Denni Joko Purwanto, Sp.B(K)-Onk, MM tidak bercita-cita menjadi dokter namun profesi ini ia jalani dengan penuh dedikasi. Dokter Puskesmas Teladan tingkat nasional yang membangun klinik sendiri di NTB ini bercita-cita ingin meningkatkan jumlah survival cancer di Indonesia. Profesi penuh tantangan Dr. dr. Denni yang merupakan salah satu dari 120 dokter onkologi di Indonesia paling dicari. Maka tidak mengherankan jika ia memiliki kesibukan yang luar biasa, bahkan sering kali harus mengorbankan waktu bersama keluarga karena tuntutan profesi. “Menangani pasien kanker bagaikan memiliki keluarga kedua. Kedekatan dokter dengan pasien menjadi sangat penting, karena kanker merupakan penyakit yang harus dikontrol dan dikendalikan. Beruntung saya memiliki istri dan anak yang pengertian,” demikian tuturnya penuh syukur. Tantangan menjadi dokter onkologi, menurut Dr. dr. Denni adalah meluruskan stigma di masyarakat, bahwa kanker tidak bisa disembuhkan, kanker adalah penyakit yang mahal. “Kanker pada stadium awal masih bisa disembuhkan, bahkan dicegah bila masyarakat memiliki kesadaran tinggi untuk melakukan pemeriksaan dan tindakan preventif,” ujar dokter yang praktek di OMNI Hospital Alam Sutera setiap Senin-Sabtu pukul 17.00-19.00 WIB (by appointment). Membangun komunitas Fokus pada edukasi dan preventif, Dr. dr. Denni bersama rekan membangun komunitas bagi penderita kanker di OMNI Hospital yang disebut sebagai Love & Healthy Community berjumlah kurang lebih 200 orang. “Komunitas ini membantu para pasien kanker di OMNI, tidak hanya untuk saling berbagi cerita, banyak kegiatan yang bersifat kekeluargaan dan hangat dilakukan oleh komunitas ini. Mereka bahkan membuat arisan sebulan sekali, membuat acara senam kanker juga agenda kunjungan-kunjungan bagi penderita kanker yang baru mendapatkan vonis penyakit kanker,” tutur pria yang juga aktif sebagai ketua Indonesian Surgical Oncologist Society (PERABOI) dan Jakarta Surgical Oncology Forum (JSOF) yang kerap mengadakan acara seminar dan edukasi untuk dokter dan juga masyarakat awam berkaitan dengan kanker. Baginya menjadi dokter bukan hanya masalah menyembuhkan penyakit tetapi juga menjadi seorang yang amanah, mampu mendampingi dan terus berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi mereka yang membutuhkan.•

Perlu ada edukasi dan prevensi yang bersifat massal untuk memerangi kanker.

Dr. dr. Denni Joko Purwanto, SpB(K)Onk, MM

FOTO: 123RF

14 | OMNI MAGAZINE | Maret 2017 | NEWS

Terapi Efektif untuk Kanker Pasien kanker kini tak perlu cemas akan efek samping kemoterapi.

Mual-muntah, penurunan sel darah merah, darah putih, dan trombosit, hingga kerontokan rambut— termasuk bulu mata dan alis adalah beberapa efek samping dari pengobatan kemoterapi yang akan dialami oleh pasien kanker. Kini, semua itu tak akan terjadi lagi dengan penanganan kanker menggunakan metode TACI/TACE. TACI (Trans Arterial Chemo Infusion) adalah teknik memasukkan obat antikanker (kemoterapi) ke dalam pembuluh darah arteri yang menjadi pemberi makan sel kanker. Sedangkan TACE (Trans Arterial

Dengan TACI/TACE, obat kemo lebih tepat sasaran

Chemo Embolization) tindakan untuk menutup atau menyumbat pembuluh darah pemberi makan sel kanker. Spesialis radiologi intervensi dari OMNI Hospitals, dr. Pramlim Gunawan, Sp.Rad(K)RI, menjelaskan, banyak keuntungan yang bisa didapat dari TACI/TACE. Salah satunya adalah obat kemo yang dimasukkan jadi lebih tepat sasaran karena tertuju langsung pada sel kanker. Dengan begitu efektivitasnya lebih tinggi. Ini berbeda dengan kemoterapi sistemik yang melalui pembuluh darah intravena. “Kalau melalui intravena,

NEWS | Maret 2017 | OMNI MAGAZINE | 15

obat akan beredar dulu ke seluruh tubuh, dan sebagian menyasar tumor. Akibatnya sel-sel sehat pun akan terkena efek kemo,” papar dr. Pramlim. Dosis obat yang dimasukkan melalui TACI/TACE pun tidak setinggi pada metode kemoterapi sistemik. Perbandingannya, metode sistemik membutuhkan obat tiga hingga empat kali lebih banyak dari TACI/TACE. “Kemoterapi sistemik membutuhkan obat dosis besar untuk bisa mencukupi dosis dalam darah agar sampai ke target organnya cukup efektif,” katanya. Keuntungan lain, dr. Pramlim menambahkan, efek sampingnya pun lebih minim—hanya mual-mual hingga muntah. Dan ini pun akan mudah diatasi dengan obat-obatan biasa.

dr. Pramlim Gunawan, Sp.Rad(K)RI

TACI/TACE bisa dilakukan untuk jenis kanker otak, payudara, hati, paru, ovarium, tulang, kepala, leher, serviks, dan semua yang bisa terjangkau yang ada aliran arterinya

Cara kerja Proses TACI dilakukan dengan memasukkan kateter melalui pembuluh darah nadi lipat paha (arteria femoralis) atau dari pembuluh darah nadi tangan (arteria brachialis) untuk mencari pembuluh darah kanker. Kemudian, setelah ditemukan, obat kemo mulai disemprotkan. Sementara itu, dengan TACE, jalan arteri yang memberi makan sel tumor akan ditutup sehingga tidak dapat mendapat nutrisi dari aliran darah. Sebelumnya, pasien akan diperiksa dulu kondisi kesehatannya, terutama fungsi ginjal harus dalam keadaan sehat. Sebab, obat kontras (iodine) yang dimasukkan melalui kateter dapat menimbulkan efek samping pada organ tersebut. Pada dasarnya, TACI/TACE bisa dilakukan untuk berbagai jenis kanker. Sebut saja kanker otak, payudara, hati, paru, ovarium, tulang, kepala, leher, serviks, dan semua yang bisa terjangkau yang ada aliran arterinya. “Namun akan lebih efektif jika kankernya masih dalam stadium awal, berupa kanker tunggal, dan belum menyebar,” tandas dr. Pramlim sambil menambahkan, beberapa pasien pada stadium lanjut maka TACI/TACE ini masih bisa membantu menghambat pertumbuhan kanker tersebut dan memperbaiki kualitas hidupnya bahkan sembuh total dengan terapi ini. •

16 | OMNI MAGAZINE | Maret 2017 | NEWS

Deteksi Kanker Sejak Dini Kecanggihan teknologi radiologi di OMNI Hospital Pulomas membantu deteksi dini kelainan pada kesehatan Anda. Untuk beberapa kasus penyakit, pemeriksaan radiologi seperti MRI dan Mammografi sangat dibutuhkan untuk membantu menguatkan diagnosa klinis oleh dokter. Dua alat canggih ini memiliki keunggulan masingmasing seperti yang dijelaskan oleh dr. Tommy Laksmana Sp.Rad dari OMNI Hospital Pulomas.

MRI (Magnetic Resonance Imaging) 1.5 Tesla MRI bukan lagi metode yang baru di dunia kesehatan. Metode ini memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menegakkan diagnosa medis yang diinginkan. MRI merupakan pemeriksaan radiologi menggunakan

magnet yang besar, tanpa operasi, penggunaan sinar X maupun bahan radioaktif yang bertujuan untuk menghasilkan pencitraan pada jaringan lunak tubuh manusia seperti otot, organ tubuh, otak, jaringan saraf dan lain sebagainya.

Pemeriksaan MRI tidak ada risiko kerusakan akibat radiasi

Keunggulan MRI 1.5 Tesla MRI mampu meciptakan gambar yang sangat baik dan jelas untuk mengamati anatomi jaringan lunak dalam tubuh. MRI mampu mengenali perubahan yang sensitif pada otak dan saraf lebih baik dari CT Scan. MRI dapat juga mengevaluasi anatomi dan kelainan pada rongga dada, payudara, pembuluh darah dan juga jantung.

NEWS | Maret 2017 | OMNI MAGAZINE | 17

Pada MRI 1.5 Tesla diagnosa yang dilakukan bisa lebih jelas, cepat dan pasti. “Kekuatan magnet yang dihasilkan dari alat MRI 1.5 Tesla ini semakin bagus dalam menghasilkan gambar, sehingga bisa dilakukan deteksi dini, bahkan pada risiko serangan stroke awal pada pasien, “ ujar dr. Tommy Laksmana Sp.Rad Waktu pemeriksaan cukup singkat antara 30-45 menit dan dalam waktu 1x24 jam hasil MRI sudah dapat dilihat, dan keunggulan lainnya karena tidak menggunakan radiasi, pemeriksaan MRI tergolong aman untuk dilakukan pada ibu hamil.

Prodesur Pemeriksaan MRI Pemeriksaan MRI tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak ada risiko akibat dari radiasi. Prosedur pemeriksaan pun tidak terlampau rumit, namun dibutuhkan kerja sama pasien dan kondisi tertentu yang harus diinformasikan kepada tenaga kesehatan bidang radiologi. “Pasien sebaiknya memiliki surat rujukan dari dokter terkait dengan diagnosa yang ingin ditegakkan. Pada proses MRI tidak diperkenankan terdapat unsur logam pada tubuh pasien, misalnya pada pasien pengguna alat pacu jantung, atau penggunaan pen pasca patah tulang. Intinya hal ini harus diinformasikan agar bisa dikondisikan dalam melakukan pemeriksaan,” jelas dr. Tommy.

Digital Mammografi Mammografi hingga kini masih menjadi salah satu teknik terbaik untuk mendeteksi adanya kelainan pada payudara. Mammografi merupakan proses pemeriksaan radiologi menggunakan sinar X dosis rendah (umumnya berkisar 0,7 mSV). Mammografi sangat bermanfaat untuk melihat risiko terhadap kanker payudara seperti membedakan tumor jinak/ganas sehingga dapat mengurangi mortalitas akibat kanker payudara.

dr. Tommy Laksmana Sp.Rad

...pemeriksaan mammografi sebaiknya tidak dilakukan sering, disarankan cukup 1 kali setahun

Keunggulan Digital Mammografi Untuk meningkatkan pelayanan, OMNI Hospitals menyediakan teknologi terkini berupa digital mammografi yang mampu mendeteksi kelainan pada payudara dengan lebih detail dan baik. “Dengan mammografi konvensional biasanya kami sering melakukan pengulangan pengambilan gambar untuk memperjelas gambar, namun dengan digital mammografi hal ini tidak diperlukan, gambar bisa dilihat langsung melalui layar komputer,” tutur dr. Tommy. Keunggulan lainnya, saat proses pemeriksaan pasien merasa lebih nyaman karena kurang terasa sakit dibandingkan dengan mammografi konvensional. Dengan digital mammografi, jika ditemukan kecurigaan tumor payudara maka bisa dilakukan langkah biopsy dengan lebih akurat.

Prosedur Pemeriksaan Mammografi Pemeriksaan mammografi juga dianjurkan berdasarkan pada rujukan dokter terkait. Namun mengingat mammografi masih menggunakan sinar radiasi maka berbeda dengan USG, bahwa pemeriksaan mammografi sebaiknya tidak dilakukan sering, disarankan cukup 1 kali setahun. Mammografi juga dianjurkan untuk dilakukan pada wanita usia 35 tahun ke atas dan sudah pernah menyusui. Mengingat perubahan hormon yang dapat memengaruhi kondisi payudara, maka tidak disarankan untuk melakukan pemeriksaan mammografi saat tengah mensturasi. •

Mesin Digital Mammografi

FOTO: 123RF

18 | OMNI MAGAZINE | Maret 2017 | PROGRAM

Kembali Percaya Diri dengan Bedah Kosmetik Tidak hanya menyempurnakan fisik, cosmetic after surgery juga mampu memulihkan dampak psikologis pasien. Menurut Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, di Indonesia kanker payudara menduduki prevelensi kedua tertinggi yakni 0,5% setelah kanker serviks 0.8%, dan jumlah ini diperkirakan terus meningkat setiap tahunnya. Sementara itu data GLOBOCAN (IARC) tahun 2012 mengenai penderita kanker dunia, diketahui bahwa kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan persentase kasus baru tertinggi (setelah dikontrol oleh umur), yaitu sebesar 43,3%, dan persentase kematian (setelah dikontrol oleh umur) akibat kanker payudara sebesar 12,9%.

Jika diketahui dini, kanker payudara dapat disembuhkan

Harapan hidup bagi penderita kanker payudara sangat ditentukan oleh stadium dan keganasan kanker dalam tubuh. Jika diketahui dini, kanker payudara termasuk salah satu jenis kanker yang memiliki harapan hidup yang cukup baik. Hal ini ditentukan oleh stadium dan keganasan kanker dalam tubuh. Dr. dr. Denni Joko Purwanto, SpB(K)Onk, MM, ketua Indonesian Surgical Oncologist Society (PERABOI) mengatakan, “Kanker payudara bisa disembuhkan jika diketahui pada stadium dini. Oleh sebab itu pemeriksaan untuk pencegahan menjadi

PROGRAM | Maret 2017 | OMNI MAGAZINE | 19

penting karena tidak hanya meningkatkan kesembuhan tetapi juga biaya pengobatan yang menjadi lebih rendah jika dilakukan pengobatan sejak dini.” Sayangnya, hingga kini kesadaran untuk melakukan pemeriksaan payudara masih sangat rendah. Tak ayal, banyak pasien kanker datang dalam kondisi stadium lanjut. Pengobatan seperti Breast Convercing Treatment dengan cara mengambil tumor dan sebagian jaringan payudara di sekitarnya dilakukan untuk menghilangkan sel kanker dan mempertahankan payudara. Meski begitu, Mastektomi yakni membuang seluruh jaringan payudara termasuk puting susu hingga kini dianggap sebagai pilihan terbaik untuk mengatasi kanker payudara.

MasTektomi Mastektomi, yakni membuang seluruh jaringan payudara termasuk puting susu hingga kini dianggap sebagai pilihan terbaik untuk mengatasi kanker payudara. Tindakan ekstrem ini juga dilakukan sebagai pencegahan untuk menekan risiko terjangkitnya penyakit ini terutama pada wanita dengan riwayat keluarga penderita kanker payudara. Tindakan mastektomi kian populer sejak Angelina Jolie, aktris Hollywood melakukan mastektomi pada kedua payudaranya sebagai upaya pencegahan terhadap risiko penyakit kanker payudara. Tindakan Jolie mampu menginspirasi dan memotivasi para penderita kanker payudara untuk lebih berani, terlebih teknologi operasi plastik memungkinkan wanita pasca tindakan mastektomi untuk bisa memiliki kepercayaan diri kembali dengan melakukan rekonstruksi payudara melalui program Cosmetic After Surgery.

Cosmetic After Surgery “Program Cosmetic After Surgery merupakan program pembedahan atau minimal invasive yang ditujukan untuk memperbaiki bentuk dan fungsi sehingga menunjang penampilan secara estetik”, ujar dr. Irena Sakura Rini, Sp.BP.MARS. Program ini tentu telah membantu banyak pasien dengan kondisi fisik tertentu seperti kelainan struktur tubuh akibat cacat lahir, perkembangan yang tidak normal, infeksi, tumor atau penyakit lain termasuk setelah operasi. Bagi penderita kanker yang telah melakukan tindakan mastektomi, program rekonstruksi payudara dengan bedah plastik mampu memberi harapan pada penampilan yang lebih baik. Kurang lebih sebanyak 28,7% pasien di Amerika melakukan operasi rekonstruksi payudara segera setelah mastektomi (Albornoz CR, et al. A Paradigm Shift in U.S. Breast Reconstruction: Increasing Implant Rates. Plastic and Reconstructive Surgery. 2013; 131(1): 15-23).

Dr. dr. Denni Joko Purwanto, SpB(K)Onk, MM

Selama pasien memiliki keinginan, rekonstruksi payudara bisa dilakukan

20 | OMNI MAGAZINE | Maret 2017 | PROGRAM

Berikut adalah penjelasan dr. Irena Sakura Rini dari OMNI Hospital Alam Sutera mengenai proses rekonstruksi payudara pasca mastektomi: Bagaimana persiapan dan prosedur rekonstruksi payudara? Sebelum melakukan tindakan operasi rekonstruksi maka dilakukan beberapa persiapan umum seperti melakukan medical check up, berhenti merokok, dan pasien diharuskan menginformasikan mengenai obat-obatan yang tengah dikonsumsi untuk menghindari risiko obat tertentu yang mungkin dapat meningkatkan pendarahan. Sementara prosedur rekonstruksi sendiri terdiri dari beberapa jenis tergantung dari kebutuhan dan keinginan pasien mengenai hasil yang diinginkan. “Ada rekonstruksi autologous (berasal dari tubuh sendiri) dan implant (berasal dari luar tubuh). Meski berbeda material namun keduanya tetap dapat dibentuk sesuai dengan bentuk payudara normal. Pada rekonstruksi autologous jaringan yang biasa diambil adalah dari bagian perut dan punggung.” Berapa lama proses operasi dan penyembuhannya? Setiap operasi memiliki tingkat kerumitan dan risiko yang berbeda sehingga waktu operasi tidak dapat dipastikan secara pasti. Pada tindakan rekonstruksi autologous umumnya lebih lama karena membutuhkan teknik bedah mikro, sedangkan pada rekonstruksi implant prosesnya lebih sederhana dan cepat. Pasca operasi umumnya pasien akan dipantau selama 2 hari di rumah sakit dan kemudian dipantau secara berkala di rumah selama 4 minggu untuk operasi implant, sedangkan 4 hari di rumah sakit dan kemudian 6 minggu pemantauan berkala untuk operasi autologous. Adakah efek samping tindakan rekonstruksi payudara? Pasca operasi umumnya pasien akan dipasangkan selang untuk mengeluarkan cairan yang dapat menghambat penyembuhan. Perawatan khusus hanya ditujukan untuk drain ini saja. Setiap tindakan medis tentu memiliki risiko atau komplikasi yang mungkin terjadi, dalam hal ini seperti infeksi pasca operasi, kurangnya perfusi (makanan) jaringan autologous, dan bahkan kegagalan rekonstruksi. Oleh sebab itu, sangat penting untuk melakukan tindakan rekonstruksi dengan tenaga professional dan di instasi terpercaya seperti rumah sakit atau klinik legal lainnya.•

dr. Irena Sakura Rini, Sp. BP. MARS

Sangat penting untuk melakukan tindakan rekonstruksi dengan tenaga professional dan di instasi terpercaya

Q&A | Maret 2017 | OMNI MAGAZINE | 21

My Personal Doctor Dr. dr. Denni Joko Purwanto, SpB(K)Onk, MM Dokter Spesialis Bedah Onkologi OMNI Hospital Alam Sutera

Halo Dokter, Nama saya Susan, saya ingin menanyakan beberapa hal mengenai kanker payudara. Bagaimana cara menentukan prognosis dari pasien kanker? Langkah-langkah praktis apa yang harus diambil seseorang setelah menerima diagnosa tentang kanker? Terakhir, bagaimana menyikapi dan penawaran obat herbal/pengobatan alternatif selama pasien mengikuti pengobatan medis, karena tentunya susah menolak saran kerabat.

Halo Ibu Susan, Faktor prognosis artinya kemungkinan harapan yang dapat dihitung secara statistik, baik untuk individu ataupun populasi, antara lain faktor prognosis pasien (usia, komorbid, dan status gizi), faktor tumor (stadium, reseksi dan jumlah kelenjar getah bening yang terlibat, profil molekuler kanker) dan faktor lingkungan misalnya faktor dokter, operasi yang adekuat, kualitas pengobatan, dukungan fasilitas kesehatan, survivorship dan lain-lain. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh seseorang yang terdiagnosa kanker payudara adalah melakukan konsultasi/ berobat kepada dokter bedah onkologi. Untuk obat herbal dan pengobatan alternatif, sebaiknya menanyakan kepada dokter onkologi, biasanya akan dipertimbangkan manfaat dan risiko serta evidence base dari terapi komplementer tersebut (lebih tepat memakai terminologi komplementer dibandingkan penyebutan obat alternatif/herbal).

Halo Dokter, Nama Saya Roza Marthalisa (38), apa sih yang menyebabkan seseorang itu berisiko terkena kanker payudara? Apa yang harus dilakukan partama kali saat merasakan ada benjolan di payudara? Dan adakan pantangan tertentu bagi penderita kanker payudara untuk mengonsumsi makanan? Tolong dijelaskan ya, dok. Terima kasih.

Halo Ibu Roza Marthalisa, Sampai saat ini penyebab kanker payudara belum diketahui benar. Yang telah diketahui adalah faktor risiko dimana terdapat hubungan antara faktor risiko dengan terjadinya kanker payudara, tetapi faktor risiko bukanlah penyebab. Faktor risiko tersebut antara lain: Berusia di atas 30 tahun, memiliki keluarga dan genetik kanker. Yang harus dilakukan saat menemukan benjolan pada payudara adalah melakukan konsultasi kepada dokter bedah onkologi atau mendatangi pelayanan kesehatan yang memiliki instalasi deteksi dini. Tidak ada pantangan makanan khusus bagi penderita kanker payudara yang terpenting adalah hidup sehat, kontrol yang teratur dan menjalani terapi sesuai dengan yang diarahkan oleh dokter onkologi untuk mendapatkan hasil terapi yang baik.

Bagi yang ingin bertanya bisa mengirimkan pertanyaannya ke [email protected]

22 | OMNI MAGAZINE | Maret 2017 | EVENTS

Peresmian Ruang Perawatan 5D OMNI Hospital Alam Sutera OMNI Hospital – Pada hari Kamis, 5 Januari 2017 lalu, OMNI Hospital Alam Sutera melangsungkan peresmian ruang perawatan 5D. Bertempat di lantai 5 wing D, acara peresmian serta syukuran tersebut disimbolisasi dengan pemotongan tumpeng dan dihadiri Audit Company Cowell Group, Board of Director (BOD), jajaran manajemen, dokter dan perawat OMNI Hospital Alam Sutera. Chief Operating Officer OMNI Hospitals Group – dr. Francinita menuturkan pembangunan ruang perawatan 5D didedikasikan untuk rawat inap

khususnya pasien BPJS, tetapi tidak menutup kemungkinan bagi pasien rawat inap lainnya. “Kapasitas ruang perawatan 5D memiliki 70 tempat tidur yang terdiri dari ruang perawatan kelas 1, 2 dan 3. Pada tahap awal peresmian ini, OMNI Hospital Alam Sutera baru bisa memfasilitasi 31 tempat tidur yang tersedia dan langsung dapat beroperasi menerima pasien rawat di hari peresmian. Sedangkan sisanya baru bisa direalisasikan pada pertengahan tahun 2017 yakni bulan juli,” ucapnya.

One Day Simposium for GP di OMNI Hospital Cikarang“Update Emergency & Trauma Care” OMNI Hospital – Pada hari Rabu, 18 Januari 2017, OMNI Hospital Cikarang mengadakan One Day Symposium for GP yang diselenggarakan di Sahid Hotel Lippo Cikarang. Acara yang bertemakan “Update Emergency & Trauma” ini menghadirkan tiga dokter OMNI Hospital Cikarang sebagai pembicara yang berkompeten dibidangnya, diantaranya dr. Zainy Hamzah, Sp.BS (dokter spesialis bedah saraf), dr. Arrio Yusman, Sp.OT (dokter spesialis

tulang), dr. Stanley K. Oliver, Sp.B (dokter spesialis bedah umum). Acara dimulai pukul 09.00 – 17.00 WIB dimoderatori oleh dr. Yusi Amalia, Sp.S dan dihadiri sebanyak 50 peserta. Adapun tujuan dari one day simposium adalah untuk menjalin tali silaturahmi dan menanamkan kembali kerjasama yang telah terjalin baik dengan dokter-dokter umum disekitar OMNI Hospital Cikarang.

EVENTS | Maret 2017 | OMNI MAGAZINE | 23

Jakarta Bike Week 2017, OMNI Hospital Pulomas Support Ambulance & Tenaga Medis OMNI Hospital – Pada hari minggu, 15 Januari 2017, OMNI Hospital Pulomas dan Komunitas Motor Besar Club (MBC) melaksanakan peresmian kerjasama Jakarta Bike Week 2017 di Showroom Victory & Indian Motor, Fatmawati. Ketua Pelaksana Jakarta Bike Week 2017, Irianto Ibrahim mengatakan Jakarta Bike Week akan touring dari Flores Larantuka dan finish di Kepala Gading. Sedangkan untuk memperlancar Jakarta Bike Week yang diselenggarakan selama dua hari 15-16 April 2017 mendatang di Balai Samudera, Kelapa Gading,

Jakarta Utara. OMNI Hospital Pulomas mendukung penyediaan ambulance dan menyiagakan dua orang tenaga medis setiap harinya. “Dukungan OMNI Hospitals terhadap acara Jakarta Bike Week 2017 merupakan bentuk kepedulian pihak rumah sakit terhadap keselamatan dan kesehatan para biker selama acara berlangsung. “OMNI Hospital Pulomas juga mengadakan kegiatan donor darah bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia cabang Jakarta Timur,” ucap dokter spesialis bedah saraf OMNI Hospital Pulomas, dr. Zainy Hamzah, Sp.BS.

Klinik Bayi Tabung di OMNI Hospital Alam Sutera OMNI Hospital – Bertepatan dengan hari kasih sayang pada hari Selasa, 14 Maret 2017, OMNI Hospitals menggelar acara peresmian kerjasama Klinik IVF (Bayi Tabung) INDO Fertility & IVF Centre di OMNI Hospital Alam Sutera by Family Reproduksi Bahagia. Acara peresmian kerjasama OMNI Hospital Alam Sutera dengan Family Reproduksi Bahagia disimbolisasikan dengan pemotongan tumpeng. Acara yang dimulai pukul 11.00 WIB, di lantai 3 OMNI Hospital Alam Sutera ini dihadiri para Board of Director OMNI Hospitals, Tim Dokter Spesialis Obstetrics & Gynaecology, Tim Medis & Keperawatan,

dan Management OMNI Hospital Alam Sutera, Tim Management Family Reproduksi Bahagia, serta Tim Dokter Subspesialis IVF (Bayi Tabung) INDO Fertility & IVF Centre. “OMNI Hospitals memilih Family Reproduksi Bahagia yang telah berpengalaman dan berkecimpung cukup lama dibidangnya, serta memiliki tingkat keberhasilan cukup tinggi dalam mewujudkan impian pasangan suami isteri memperoleh keturunan. Saya sangat bersyukur OMNI Hospital Alam Sutera dapat bekerjasama dengan Family Reproduksi Bahagia,” tutur dr. Maria Theresia, selaku Board of Director OMNI Hospitals. •

24 | OMNI MAGAZINE | Maret 2017 | RELAX

FILM

FILM

T2: Trainspotting The Lego Batman Movie Chris McKay Batman kembali berhadapan dengan musuh bebuyutannya, The Joker. Bersama Dick Grayson yang menjadi Robin dan Barbara Gordon, putri dari komisaris polisi Jim Gordon yang hadir dalam sosok Batgirl, sang Dark Knight harus belajar banyak tentang kerja sama tim dalam aksinya. Film yang tokoh dan alamnya berbentuk mainan Lego ini juga mengangkat hubungan Batman dengan pembantu setianya, Alfred Pennyworth.

Danny Boyle 20 tahun berlalu dari film perdananya, sekelompok sahabat pecandu narkoba di pinggiran kota Edinburgh, Skotlandia, kembali bertemu. Raga telah menua pastinya, namun mereka siap menjalani kehidupan baru, dengan tantangan-tantangan baru. Dapatkah persahabatan mereka terus bertahan? T2: Trainspotting amat layak disaksikan. Digarap kembali oleh sutradara Danny Boyle, yang juga sukses besar lewat Slumdog Millionaire, tetap memasang pemeran utama yang sama agar emosinya tidak berkurang.

BUK MUS

U

IC

Prisoner Ryan Adams Proses perceraiannya dengan Mandy Moore yang menguras emosi ternyata mampu menelurkan album ini, yang diakuinya berjasa ‘membuat kepalanya tetap tegak’. Lagu jagoan Do You Still Love Me meleburkan kekuatan dan melankoli, dengan kord power ballad dan intro organ yang akan mengingatkan kita pada kedigdayaan hair band. Setelah album sebelumnya merupakan cover version dari album 1989 milik Taylor Swift, kita bisa mendengar materi orisinil karya Ryan di sini, serta pengaruh AC/DC, Bruce Springsteen, Electric Light Orchestra, dan Bruce Hornsby di dalam album ini.

100 Fakta Seputar Tidur yang Perlu Anda Tahu Tim Naviri Jangan anggap sepele perkara tidur, karena tidur terbukti berpengaruh besar bagi kesehatan tubuh, pikiran serta berpengaruh pada kinerja dan produktivitas harian kita. Buku ini menggali aneka fakta dari berbagai riset oleh para pakar di dunia. Banyak hal menakjubkan yang terungkap, dan bisa jadi tak Anda bayangkan sebelumnya. Di samping itu, ada pula tip-tip unik, seperti mengatasi kebiasaan mendengkur, mengatasi sulit tidur akibat perubahan jam kerja, hingga untuk membakar kalori. Buku ini menyadarkan kita bahwa tidur tidaklah seremeh yang kita kira. •

CULINARY | Maret 2017 | OMNI MAGAZINE | 25

Mengandung antioksidan tinggi dan protein nabati yang dibutuhkan tubuh, sup kacang merah nikmat disantap hangat-hangat di musim penghujan seperti sekarang.

Sup Kacang Merah

FOTO: 123rf

Untuk: 4-6 porsi

Bahan:

Cara membuat:

300 g kacang merah segar 1750 ml air, untuk merendam dan merebus kacang merah 1 buah tomat potong kecil 2 buah wortel, iris 100 g brokoli, potong kecil 100 g capri 2 sdm minyak zaitun 1 siung bawang putih, cincang 100 g bawang bombai, cincang 600 ml air 1 sdt merica bubuk 2 sdt garam halus 20 cm garlic chives (lokio/kucai), potong-potong memanjang 20 g feta cheese

1. Rendam kacang merah dalam air selama 2 jam. 2. Rebus kacang merah bersama air rendamannya sampai matang dan airnya tinggal setengah. Angkat dari api, tunggu sampai agak dingin. Sisihkan. 3. Panaskan minyak zaitun dalam panci. Tumis bawang putih dan bawang bombai sampai harum. Masukkan wortel, brokoli, capri, aduk-aduk sebentar sampai berubah warna. Tuangi air, masak sampai mendidih. 4. Tambahkan kacang merah, tomat, merica dan garam. Masak sampai mendidih, tutup panci dan kecilkan api. Masak terus sampai matang. Matikan api dan angkat panci. 5. Sajikan segera dalam mangkuk selagi panas, taburi dengan potongan garlic chives dan serutan feta cheese sesuai selera. •

26 | OMNI MAGAZINE | Maret 2017 | CALENDAR EVENT

AGENDA EVENT

Catat tanggalnya dan pastikan kehadiran Anda di seminar bermanfaat ini.

ALAM SUTERA Sabtu

4

Maret 2017

MEDIS UPDATE IN GESTATIONAL DIABETES MELLITUS Pukul 08.00 – 13.00 WIB Auditorium lantai 6, OMNI Hospital Alam Sutera

CIKARANG Sabtu

11 Maret 2017

SEMINAR AWAM: BENARKAH KOLESTEROL MENGANCAM SERANGAN JANTUNG? Pukul: 10.00 – 12.00 WIB

Lobby Utama OMNI Hospital Cikarang

Pembicara: dr. Sandy Perkasa, Sp.PD dr. Handojo Tjandra, MD.,Mmed O&G (M’Sia).,Sp.OG dr. Vetinly, M.Gizi, Sp.GK Contact Person: Cicilia Carolina 0896 3903 6365

PULOMAS Kamis

16

Maret 2017

Pembicara:

Contact Person : 0812 8534 6500 (Titi) 0822 6077 3775 (Irma)

Sabtu

16 Maret 2017

SENAM HAMIL & EDUKASI IBU HAMIL

“Do And Don’t For Pregnant Mom”

Pukul: 10.00 – 12.00 WIB

Ruang Pertemuan OMNI Hospital Cikarang Pembicara: dr. Diyah Meta, Sp.OG

Free Juice, Susu Ibu Hamil, Doorprize OMNI Hospital Fasilitas: Baju senam hamil & Matras

HTM Rp. 35 .000,-

Contact Person 0812 8534 6500 (Titi) 0822 6077 3775 (Irma)

Topik: Sosialisasi Pelayanan Serta Fasilitas Penanganan Medis untuk Pasien BPJS

Pukul: 13.00 WIB

Rest.87 Kalimalang

Pembicara: dr. Dede Moeswir, Sp.PD, KKV

dr. Mailani, Sp.JP

Free, Goody bag, Snack Lunch, Doorprize 1 Voucher MCU Screeening Jantung

Round Table Discussion Puskesmas Wilayah Duren Sawit

Kamis

23

Health Talk PT Siemens Topik: Jantung

Pukul: 14.00 WIB

Maret 2017

Pembicara:

Kamis

Health Talk PT Siemens

30 Maret 2017

dr. M. A. Basalamah, Sp.Jp (tentative)

Topik: Jantung

Pukul: 14.00 WIB Pembicara: dr. Didi Kurniadhi, Sp.PD, KKV, FINASIM, FICA