KLOROFIL-A, AQUA MODIS, PEMETAAN

Download resmi. Kabupaten. Natuna. (www.Natuna.go.id), Wilayah Perairan Natuna memiliki potensi ... Klorofil-a adalah pigmen pemberi warna pada tumb...

0 downloads 569 Views 665KB Size
PEMETAAN KLOROFIL-A DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT AQUA Ratnasari(1), Risandi Dwirama Putra(2), Fadhliyah Idris(3) Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, 29125 Email : [email protected] ABSTRAK Pemetaan klorofil-a merupakan salah satu data penting yang diperlukan dalam pengelolaan perikanan. Penelitian yang berjudul Pemetaan Klorofil-a di Perairan Laut Cina Selatan Menggunakan Citra Satelit Aqua Modis ini dilakukan pada bulan Januari hingga Juni 2016. Data yang digunakan adalah citra satelit aqua modis level 3 bulan januari-oktober 2015. Penelitian bertujuan untuk Memetakan dan mengetahui konsentrasi klorofil-a diperairan laut cina selatan serta mempelajari fluktuasi konsentrasi klorofil-a selama bulan januari hingga oktober. Hasil penelitian menunjukan Konsentrasi klorofil-a maksimum terjadi pada bulan januari dan Konsentrasi Minimum Terjadi Pada bulan April. Sebaran konsentrasi klorofil-a memiliki pola yang hampir sama setiap bulannya yaitu konsentrasi klorofil-a selalu lebih tinggi di perairan dekat daratan dan semakin rendah kearah perairan laut lepas. Secara umum daerah yang selalu memiliki konsentrasi klorofil-a tinggi yaitu disekitar daratan Kalimantan, Sumatra dan Malaysia.

Kata Kunci : klorofil-a, Aqua Modis, Pemetaan

MAPPING OF CHLOROPHYLL-A IN SOUTH CINA SEA USING AQUA MODIS SATELLIT IMAGERY

ABSTRACT Mapping of chlorophyll-a is one of the important data needed in fisheries management. The research title mapping of chlorophyll-a in South Cina Sea using Aqua Modis satellite imagery was conducted in January until june 2016. The data used is Aqua Modis Satellit imagery level 3 from January-oct 2015. The purpose Of this Research is to find and determine the concentration of chlorophyll-a in South Cina Sea and studied fluctuations of chlorophyll-a concentration. The result showed concentrations of chlorophyll-a maximum occurred in January and Concentration minimum occurred in april. The distribution of the concentration chlorophyll-a have a similar pattern every month that always higher in the waters near the mainland and the lower the water towards the open sea. In general, areas that have always had high chlorophyll-a concentration that is around the mainland of Kalimantan, Sumatra and Malaysia. Keywords : chlorophyll-a, Aqua Modis, Mapping

1

tersebut yang dapat dianalisis melalui pemetaan

I. PENDAHULUAN Laut Cina Selatan merupakan perairan

sebaran konsentrasi klorofil-a.

terluas di asia tenggara, memanjang dari selatan Klorofil-a adalah pigmen pemberi warna

baski (selat antara taiwan dan philipina) hingga Indonesia.

DiIndonesia,

perairan

pada tumbuhan, alga, dan bakteri fotosintetik.

tersebut

Senyawa ini berperan dalam proses fotosintesis

memisahkan antara daratan Kalimantan dan

dengan menyerap dan mengubah tenaga cahaya

Sumatera (Suyarso, 1997). Dari segi geografis Laut

Cina

Selatan

khususnya

matahari menjadi tenaga kimia.

disekitar

Kepulauan Natuna termasuk perairan dangkal

Klorofil-a

merupakan

salah

satu

merupakan bagian dari paparan sunda. Dasar

parameter yang sangat menentukan produktivitas

lautnya ditutupi lumpur dengan pasir dan

primer dilaut. Sebaran dan tinggi rendahnya

melandai dari selatan (sekitar pulau Belitung)

konsentrasi klorofil-a sangat terkait dengan

hingga ke Utara sekitar Kepulauan Natuna

kondisi oseanografi suatu perairan. Pengukuran

(Wyrtki, 1961). Laut Cina Selatan sekitar

klorofil sangat penting dilakukan karna kadar

Kepulauan Natuna termasuk salah satu perairan

klorofil dalam suatu kolom air laut tertentu

penting yang berada dibawah pengaruh angin

merupakan

muson

tumbuhan yang terdapat didalam perairan laut

Australia-Asia

(Monsoon

Current,

Berlage ,Illahude, 1997 in syafi’i, 2006).

tersebut.

resmi

Kabupaten

Klorofil

ukuran

dapat

bagi

biomassa

diukur

dengan

memanfaatkan sifatnya yang dapat berpijar bila

Berdasarkan informasi yang didapat dari situs

suatu

dirangsang dengan panjang gelombang cahaya

Natuna

tertentu

(www.Natuna.go.id), Wilayah Perairan Natuna

atau

mengekstraksi

klorofil

dari

tumbuhan dengan menggunakan aseton untuk

memiliki potensi lestari perikanan tangkap yang

menghitung

cukup besar, yaitu mencapai 504.212,85 ton.

produktivitas

primer

nya

(Sihombing dkk, 2012). Menurut Susilo (2000)

Sumberdaya ikan yang mendominasi terdiri dari

pigmen-pigmen

kelompok ikan pelagis besar, ikan pelagis kecil,

fitoplankton

(khusus

nya

klorofil-a) merupakan komponen utama yang

ikan demersal, cumi, udang, kepiting, lobster,

mempengaruhi sifat optik/bioptik air laut. Oleh

dan juga ikan karang yang memiliki nilai

karna itu metode pengindraan jauh dapat

ekonomis tinggi. Total nilai produksi perikanan

digunakan dalam pendugaan konsentrasi klorofil-

tangkap Natuna diperkirakan mencapai 833,267

a diperairan.

Milyar Rupiah.

Pengindraan jauh merupakan suatu ilmu

Sumberdaya yang melimpah ini tentunya

dan seni untuk memperoleh data dan informasi

akan sangat menguntungkan jika dilakukan

dari suatu objek dipermukaan bumi dengan

pengelolaan yang baik. Salah satu cara agar

menggunakan alat yang tidak berhubungan

dapat dilakukan pengelolaan dengan baik adalah

langsung dengan objek yang dikajinya (Lillesan

dengan mempelajari pola kesuburan perairan laut

dan Kiefer, 1979). Alat tersebut berupa perekam yang berada diangkasa menggunakan wahana

2

yang biasanya disebut satelit. Sistem ini dapat

(cahaya) yang datang untuk digunakan dalam

mencakup suatu areal yang luas dalam waktu

proses fotosintesis (Nababan, 2008).

bersamaan, Selain itu sistem ini relatif lebih Dari beberapa jenis klorofil, klorofil-a

murah dibandingkan dengan penelitian secara

merupakan

langsung. Penginderaan jauh dapat digunakan

pigmen

yang

paling

dominan

terdapat pada fitoplankton dan berperan dalam

untuk mendeteksi sebaran konsentrasi klorofil

proses fotosintesis. Tingkat kesuburan perairan

diperairan laut secara cepat untuk wilayah yang

juga dapat ditunjukkan dengan konsentrasi

luas seperti wilayah perairan Laut Cina Selatan.

klorofil-a yang terdapat diperairan tersebut, Salah satu sensor yang bisa digunakan

sehingga dapat menjadi daya tarik bagi ikan-ikan

untuk meneliti klorofil-a diperairan laut adalah

pelagis

sensor modis pada satelit aqua dan terra, namun

Konsentrasi

pada

tergantung

penelitian

menggunakan

ini

satelit

cenderung

klorofil-a pada

plankton

feeder.

diperairan

sangat

ketersediaan

nutrien

dan

intensitas cahaya matahari. Bila nutrien dan

penelitian

intensitas cahaya matahari cukup tersedia, maka

Wardani (2012) yang mengatakan bahwa citra

konsentrasi klorofil-a akan tinggi dan sebaliknya

satelit aqua modis memiliki hasil yang lebih baik

(Nahib dkk, 2010).

petimbangan

aqua

bersifat

modis

berdasarkan

citra

lebih

yang

hasil

untuk mengetahui nilai klorofil-a dibanding citra III. METODE PENELITIAN

satelit terra modis berdasarkan perbedaan nilai

Daerah yang dijadikan lokasi penelitian

koefisien determinasi aqua modis sebesar 77,57

yaitu Perairan Laut Cina Selatan khususnya

% sedangkan koefisien determinasi citra satelit

Kabupaten Natuna dengan koordinat 1,16O LU –

terra modis hanya sekitar 72,34 % jika

7,19O LU dan

dibandingkan dengan data lapangan.

105

o

BT



110O BT

menggunakan data citra satelit aqua modis hasil perekaman

II. TINJAUAN PUSTAKA Mahrozi

(2009)

mengatakan

bahwa

Sedangkan

bulan analisis

januari-oktober data

2015.

dilakukan

klorofil adalah kelompok pigmen fotosintesis

dilaboraturium komputasi dan sistem informasi

yang terdapat dalam tumbuhan, menyerap cahaya

fakultas ilmu kelautan dan perikanan Universitas

merah, biru dan ungu, serta merefleksikan

Maritim Raja Ali Haji pada bulan desember

cahaya hijau yang menyebabkan tumbuhan

2015.

memperoleh ciri warnanya. Jumlah fitoplankton yang ada di laut umumnya dapat dilihat dari jumlah klorofil-a yang ada dalam perairan tersebut. Klorofil-a tidak larut dalam air dan absorbsi cahaya yang maksimum terjadi pada panjang gelombang 430 nm dan 663 nm. Salah satu fungsi dari klorofil-a adalah

menyerap

energi

elektromagnetik Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

3

Alat yang digunakan sebagai berikut : Peralatan

yang

(Azani

dibutuhkan

et

al,

2012).

Analisis

penelitian

dalam

menggunakan variabel konsentrasi klorofil-a

penelitian ini berupa perangkat keras (hardware)

yang bersumber dari citra satelit aqua modis dan

dan perangkat lunak (software). Perangkat keras

peta arus laut yang didapat dari website BMKG

yang dibutuhkan antara lain sebagai berikut :

batam. Penelitian ini menggunakan data citra satelit aqua modis dengan waktu perekaman pada

1.

Personal Komputer (PC) untuk mengolah

bulan januari-oktober 2015.

data 2.

3.

Modem/Wifi untuk mendownload data

Diagram alir penelitian Secara Umum dapat

citra

dilihat pada gambar berikut :

Flashdisk untuk penyimpanan/back up data

4.

Printer untuk mencetak hasil

Perangkat lunak (software) yang dibutuhkan adalah

:

1.

ArcGis 10.1 Untuk Mengolah Data Citra

2.

Seadas 7.1 Untuk mengekstrak data

3.

Microsoft excel 2007 Untuk Menghitung Nilai Rata-Rata dan Membuat Grafik Fluktuasi Klorofil-a

4.

Gambar 2. Diagram Alir Penelitian

Microsoft word 2007 Untuk Membuat Laporan Hasil

Pengolahan

Bahan yang digunakan sebagai berikut :

Klorofil-a :

a.

a.

Data citra satelit aqua modis level 3 komposit

Untuk

Pemetaan

Download data citra aqua Modis Level 3

bulanan periode januari-

dengan resolusi spasial 4 km. data yang

oktober 2015 yang diperoleh dari website

didownload yaitu data komposit bulanan

nasa

periode januari-oktober 2015

dengan

alamat

www.oceancolor.gsfc.nasa.gov. b.

Data

b.

import

dan

display

data

citra

Peta arah arus Kepulauan riau periode

menggunakan software arcgis. Proses ini

januari-oktober 2015 yang diperoleh dari

dilakukan

buletin BMKG hangnadim batam, melalui

multidimention

alamat hangnadim.kepri.bmkg.go.id

raster Layer, pilih data citra yang ingin

pada

menu

tools,

arctoolbar,

make

NetCDF

ditampilkan.

Jenis penelitian yang digunakan adalah c.

metode desk analisis yaitu menganalisa data

Potong

citra

penelitian.

yang diperoleh tanpa melakukan validasi dan

Hal

sesuai

daerah

ini

bertujuan

lokasi agar

penelitian lebih fokus dan juga dapat

verifikasi dilapangan. Data yang diperoleh

memperkecil ukuran data sehingga lebih

dideskripsikan berdasar teori-teori yang ada

cepat

4

dalam

Pengolahannya.

Proses

pemotongan dilakukan pada arctoolbox,

d.

a.

Input dan display data citra satelit aqua

data management tools, raster, raster

modis level 3 bulanan kedalam software

processing, clip.

seadas menggunakan menu file, open dan

Konversi data citra yang masih berbentuk

pilih data citra yang ingin ditampilkan

raster kedalam bentuk point dengan

b.

Masukkan data polygon AOI (area of

format *shp. File ini nanti digunakan

interest) yang digunakan sebagai acuan

untuk

untuk penentuan wilayah penelitian

proses

mengkonversinya

interpolasi. yaitu

Cara

menggunakan

c.

Eksport file raster kedalam bentuk ASCII

convertion tools, from raster, raster to

file untuk mendapatkan data konsentrasi

point.

klorofil-a dalam bentuk *txt. Data yang di

e. Interpolasi Data citra. Ini dilakukan untuk

eksport

mengisi kekosongan data pada citra

hanyalah

data

yang

berada

diwilayah lokasi penelitian saja.

sehingga tampilan data citra menjadi

d.

Input

data

*txt

Microsoft

dianalisis. Interpolasi citra dilakukan pada

konsentrasi klorofil-a yang bertulisan

menu arctoolbox, 3D analyst tools, raster

NaN (tidak memiliki data). e.

f. Citra hasil interpolasi akan tampil dilayar kedalam

bentuk

klasifikasi

raster.

konsentrasi

klorofil-a

hapus

data

Hitung nilai rata-rata konsentrasi klorofila pada masing-masing data citra dan

Lakukan

lakukan pembatasan nilai sesuai titik

klorofil-a

koordinat antara 1,16O LU – 7,19O LU dan 105 o BT – 110O BT.

berdasarkan klasifikasi nontji (1984) yaitu konsentrasi

dan

software

terlihat penuh dan lebih mudah untuk

interpolation, spline with barriers.

excel

kedalam

rendah

(<0.3

f.

mg/m3), sedang (0.3-1 mg/m3), tinggi (>1

Buat grafik fluktuasi konsentrasi klorofila periode januari-oktober 2015.

mg/m3). Beri warna sesuai tingkatan kelas, warna hijau tua untuk konsentrasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

klorofil-a rendah, hijau muda untuk

A. Sebaran Spasial Konsentrasi Klorofil-a

konsentrasi klorofil-a sedang, dan warna

1. Bulan Januari

merah untuk konsentrasi klorofil-a tinggi. g. Atur tampilan citra agar terlihat lebih halus dengan mengatur display setting menjadi cubik h. Lakukan pemisahan laut dan darat dengan cara memasukkan file data pulau kedalam layer. i. Buat layout peta dengan menambahkan grid, judul peta, arah mata angin, skala, Gambar 3. Peta klorofil-a bulan Januari

inset, dan sumber data.

Dari hasil ekstraksi data citra satelit aqua

Pengolahan Data Untuk Grafik Fluktuasi

modis level 3 didapat Konsentrasi klorofil-a pada

Klorofil-a :

5

bulan januari berkisar antara 0,08-4,6 mg/m3

tinggi (>1 mg/m3) disekitar perairan Kalimantan

dengan nilai rata-rata 0,28 mg/m3 (lihat tabel

namun diperairan Sumatra dan malaysia terlihat

pada lampiran). peta hasil interpolasi data citra

luasan konsentrasi klorofil-a >1 mg/m3 semakin

bulan januari memperlihatkan warna hijau muda

berkurang. Berkurangnya luasan wilayah dengan

yang dominan diperairan Natuna dan sekitarnya,

konsentrasi klorofil-a tingkat tinggi (>1 mg/m3)

warna merah terlihat dominan disekitar Sumatra,

ini berpengaruh terhadap sebaran konsentrasi

Kalimantan dan Malaysia sedangkan warna hijau

klorofil-a disekitar perairan Natuna, terlihat

tua semakin meluas kearah perairan yang jauh

bahwa sebaran warna hijau muda lebih sedikit

dari daratan. Warna-warna pada peta tersebut

dibanding dengan luasan sebaran warna hijau

memberikan

tua. ini berarti bahwa pada bulan februari sebaran

informasi

bahwa

konsentrasi

3

klorofil-a tinggi (>1 mg/m ) berada disekitar

konsentrasi

klorofil-a

di

dominasi

oleh

daratan Kalimantan, Sumatra dan Malaysia,

konsentrasi klorofil-a tingkat rendah (<0.3

konsentrasi klorofil-a tingkat sedang (0.3-1

mg/m3). Hal ini diduga karna bulan februari

mg/m3) menyebar disekitar perairan Natuna dan

sudah mulai mendekati musim pancaroba,

konsentrasi klorofil-a terlihat semakin rendah

sehingga curah hujan mulai berkurang yang

(<0.3 mg/m3) diperairan lepas pantai. Terjadinya

mengakibatkan masukan nutrient dari daratan

stratifikasi konsentrasi klorofil-a di beberapa

keperairan mulai berkurang.

wilayah tersebut diduga karna perbedaan jumlah

3. Bulan Maret

nutrient yang masuk dari daratan. 2. Bulan Februari

Gambar 5. Peta klorofil-a bulan Maret Konsentrasi klorofil-a pada bulan Maret Gambar 4. Peta klorofil-a bulan Februari

berkisar antara 0,05-4,96 mg/m3 dengan nilai

Memasuki bulan februari, konsentrasi klorofil-a berkisar antara 0,07-4,96 mg/m

konsentrasi rata-rata 0,19 mg/m3. Pada peta

3

terlihat warna hijau tua semakin dominan

dengan nilai rata-rata 0,25 mg/m3. pola sebaran

sedangkan warna hijau muda dan merah semakin

konsentrasi klorofil-a terlihat hampir sama

berkurang. Warna merah masih terlihat luas

dengan bulan januari, hanya saja warna hijau tua

disekitar Kalimantan dan sumatra, namun terlihat

terlihat lebih luas dari bulan sebelumnya,

sangat

sedangkan warna hijau muda dan merah terlihat

Sedangkan diperairan Natuna dan sekitarnya

semakin menyempit. Peta hasil interpolasi citra

terlihat didominasi oleh warna hijau tua. Hal ini

satelit aqua modis bulan februari menunjukkan

dapat disimpulkan bahwa pada bulan maret,

bahwa sebaran konsentrasi klorofil-a masih

6

sedikit

disekitar

daratan

Malaysia.

konsentrasi klorofil-a rendah (<0.3 mg/m3) di

perairan Sumatra dan Kalimantan, namun mulai

perairan Natuna,

sedikit disekitar daratan Malaysia. Sedangkan

4. Bulan April

diperairan

Pada bulan april konsentrasi klorofil-a berkisar

antara

0,03-4,34

3

mg/m

Natuna

dan

sekitarnya

terlihat

didominasi oleh warna hijau tua, hanya beberapa

dengan

wilayah saja yang ditutupi warna hijau muda. Ini

konsentrasi rata-rata 0,15 mg/m . Warna merah

menandakan bahwa konsentrasi klorofil tingkat

masih dominan disekitar daratan Kalimantan,

sedang (0,3 mg/m3) hingga tinggi (>1.0 mg/m3)

dan Sumatra namun hanya sedikit disekitar

terdapat

daratan Malaysia. Sedangkan disekitar perairan

malysia dan sekitarnya. Sedangkan diwilayah

Natuna terlihat didominasi oleh warna hijau tua.

perairan Natuna konsentrasi klorofil-a terlihat

Ini berarti bahwa pada bulan april konsentrasi

rendah (<0.3 mg/m3).

klorofil-a tingkat tinggi (>1 mg/m3) paling luas

6. Bulan Juni

3

diperairan

Kalimantan,

Sumatra,

disekitar Kalimantan dan Sumatra, namun hanya sedikit disekitar daratan Malaysia. Sedangkan diwilayah perairan Natuna dan sekitarnya terlihat konsentrasi klorofil-a rendah (<0,3 mg/m3).

Gambar 8. Peta Klorofil-a bulan Juni Konsentrasi klorofil-a pada bulan juni berkisar antara 0,02- 4,87 mg/m3 dengan nilai rata-rata 0,20 mg/m3. Warna merah (konsentrasi

Gambar 6. Peta klorofil-a bulan April

klorofil-a >1 mg/m3) menyebar luas disekitar

5. Bulan Mei

Kalimantan, Sumatra dan Malaysia, selain itu juga terlihat dibeberapa titik sekitar perairan Natuna. Pada bulan ini terlihat warna hijau muda (konsentrasi klorofil-a 0.3-1 mg/m3) kembali meluas namun masih didominasi warna hijau tua (knsentrasi klorofil-a < 0.3 mg/m3) disekitar perairan Natuna. Hal ini menjelaskan bahwa konsentrasi klorofil-a kembali meningkat pada bulan juni, diduga terjadi karna mendapat

Gambar 7. Peta klorofil-a Bulan Mei

masukan nutrient dari perairan Sekitarnya.

Konsentrasi klorofil-a bulan Mei berkisar

Seperti yang dikatakan wyrtki (1961) bahwa

antara 0,03-4,86 mg/m3 dengan konsentrasi rata-

pada musim timur berkembang arus dari wilayah

rata 0,16 mg/m3. Berdasarkan peta terlihat warna

timur, dimana suplay masssa air dari daerah

hijau muda hingga merah dominan disekitar

7

upwelling dilaut arafuru dan laut banda akan

rata-rata 0,21 mg/m3. Berdasarkan peta terlihat

mengalir menuju perairan barat Indonesia dan

warna

pada akhirnya menuju keLaut Cina Selatan.

Kalimantan dan Sumatra, sedangkan diperairan

7. Bulan Juli

Malaysia terlihat di dominasi oleh warna hijau

merah

menyebar

disekitar

perairan

muda dan warna hijau tua diperairan lepas pantai, khususnya perairan Natuna terlihat warna hijau tua hingga merah. Ini berarti bahwa terdapat konsentrasi rendah (<0.3 mg/m3), sedang (0,3-1.0 mg/m3) hingga tinggi (>1,0 mg/m3) disekitar perairan Natuna. Sedangkan

Gambar 9. Peta Klorofil-a Bulan Juli

konsentrasi

tertinggi

Kalimantan

dan

konsentrasi

rendah

terdapat

sekitaran masih

diwilayah

Sumatra.

dan

mendominasi

diperairan lepas pantai.

Konsentrasi klorofil-a bulan juli berkisar antara 0,05-4,70 mg/m3 dengan nilai rata-rata 0,23

mg/m3.

sebelumnya,

Masih warna

sama merah

seperti masih

bulan terlihat

dominan disekitar perairan Kalimantan, Sumatra dan malysia. Hanya saja sebaran warna hijau muda pada bulan juli terlihat lebih luas dari bulan sebelumnya sehingga sebaran luas warna hijau

tua

sedikit

berkurang

dari

bulan

sebelumnya. Hal ini berarti pola sebaran

Gambar 10. Peta Klorofil-a Bulan Agustus

konsentrasi klorofil-a pada bulan juni masih

9. Bulan September

tinggi (>1 mg/m3) disekitar perairan Kalimantan,

Konsentrasi klorofil-a bulan September

Sumatra dan Malaysia, sedangkan konsentrasi

berkisar antara 0,06-2,13 mg/m3 dengan nilai

klorofil-a tingkat sedang (03-1 mg/m3) menyebar

rata-rata 0,18 mg/m3. Dari peta terlihat warna

luas diwilayah perairan Kepulauan riau dan

merah lebih sedikit dari bulan-bulan sebelumnya,

sekitarnya kecuali perairan Natuna besar dan

warna hijau muda lebih dominan disekitar

anambas terlihat konsentrasi masih didominasi

Kalimantan dan sekitarnya, sedangkan disekitar

oleh klorofil-a tingkat rendah (<0.3 mg/m3).

pulau Natuna dan anambas terlihat sebaran

Meluasnya sebaran konsentrasi klorofil-a tingkat

warna hijau tua yang luas. Ini berarti disekitar

sedang pada bulan juli diduga masih karna

Kalimantan konsentrasi klorofil-a dikalimantan

pengaruh masukan nutrient yang terbawa arus

dan sekitarnya didominasi oleh konsentrasi

dari perairan laut banda dan arafuru seperti yang

tingkat sedang (0,3-1 mg/m3) dan sedikit

dijelaskan oleh wyrtki (1961).

konsentrasi

8. Bulan Agustus Konsentrasi

tingkat

tinggi

(>1,0

mg/m3).

Diperairan dekat pulau Natuna dan sekitarnya klorofil-a

bulan

agustus

berkisar antara 0,06-4,46 mg/m3 dengan nilai

8

terlihat didominasi oleh konsentrasi klorofil-a

sebelumnya yaitu didominasi oleh konsentrasi

3

klorofil-a tingkat rendah (<0,3 mg/m3).

tingkat rendah (<0,3 mg/m ).

B. Fluktuasi Rata-rata Konsentrasi Klorofil-a Grafik fluktuasi konsentrasi klorofil-a dibuat berdasarkan hasil perhitungan nilai rata-rata konsentrasi klorofil-a hasil ekstraksi citra satelit aqua modis level 3 bulan januari-oktober 2015. dari grafik dapat dilihat bahwa konsentrasi tertinggi terjadi pada musim barat yaitu bulan januari dengan nilai rata-rata 0,28 mg/m3 dan

Gambar 11. Peta Klorofil-a Bulan September

februari dengan nilai rata-rata 0.26 mg/m3.

10. Bulan Oktober

tingginya konsentrasi klorofil-a pada kedua bulan ini diduga karna banyaknya masukan nutrient dari daratan akibat tingginya curah hujan pada musim barat (desember-februari). seperti yang dijelaskan oleh wyrtki (1961) bahwa sekitar bulan desember hingga februari terjadi musim barat dimana umumnya angin bertiup kencang, curah hujan tinggi, dan konsentrasi awan tebal. Nababan Gambar 12. Peta Klorofil-a Bulan Oktober Konsentrasi

klorofil-a

bulan

(2009)

juga

mengatakan

bahwa

konsentrasi klorofil-a yang tinggi pada musim barat diduga berkaitan erat dengan curah hujan

oktober

3

berkisar antara 0,02-1,4 mg/m dengan nilai rata-

yang tinggi,

serta

kemungkinan terjadinya

rata 0,16 mg/m3. Dari peta terlihat hanya sedikit

percampuran massa air vertikal (upwelling)

sekali warna merah yang hanya terdapat disekitar

diwilayah pesisir perairan.

daratan Malaysia dan Kalimantan, sedangkan warna

hijau

muda

mendominasi

Memasuki musim peralihan I (Maret-Mei)

disekitar

terlihat konsentrasi klorofil-a semakin menurun.

Sumatra dan sekitaran perairan Kalimantan. Diperairan

Natuna

dan

sekitarnya

Pada bulan maret konsentrasi rata-rata 0,20

terlihat

mg/m3 dan mencapai titik minimum pada bulan

didominasi oleh warna hijau tua. Ini berarti

april dengan nilai konsentrasi rata-rata 0,15

konsentrasi klorofil-a pada bulan oktober sangat

mg/m3. Hal ini diduga terjadi karna pada musim

rendah sekali, perairan sekitar Kalimantan yang

peralihan curah hujan mulai berkurang sehingga

biasanya ditutupi oleh konsentrasi klorofil-a

suplay nutrient dari daratan mulai berkurang.

tingkat tinggi (>1,0 mg/m3) pada bulan ini justru

Namun grafik kembali naik pada bulan Mei

hanya ditutupi oleh konsentrasi klorofil-a tingkat

dengan konsentrasi rata-rata 0,16 mg/m3.

3

sedang (0,3-1,0 mg/m ), sedangkan perairan disekitar Natuna masih sama seperti bulan

Memasuki musim timur (Juni-Agustus) terlihat konsentrasi klorofil-a kembali meningkat yaitu

9

bulan juni dengan konsentrasi rata-rata 0,21

sama pada setiap

3

bulannya, konsentrasi

mg/m dan mencapai puncak tertinggi musim

klorofil-a diperairan dekat daratan selalu

timur pada bulan juli dengan konsentrasi rata-

lebih tinggi daripada diperairan lepas pantai.

2

rata 0,23 mg/m lalu kembali menurun pada

Secara umum daerah yang selalu memiliki

bulan agustus dengan konsentrasi rata-rata 0,22

konsentrasi klorofil-a tinggi yaitu disekitar

2

mg/m . Meningkatnya grafik pada musim timur

daratan Kalimantan, Sumatra dan Malaysia.

diduga karna mendapat masukan nutrient dari

Sedangkan diperairan Natuna dan sekitarnya

perairan laut jawa seperti yang dikatakan oleh

terlihat konsentrasi klorofil-a rendah hingga

arinardi (1997) bahwa pada musim timur arus

sedang sepanjang tahun.

laut jawa memberikan sumbangan terhadap

2. Berdasarkan

grafik

fluktuasi,

didapat

kesuburan fitoplankton. Selain itu wyrtki (1961)

kesimpulan bahwa Konsentrasi klorofil-a

juga mengatakan bahwa pada musim timur

maksimum

berkembang arus dari wilayah timur, dimana

(musim

suplay masssa air dari daerah upwelling dilaut

klorofil-a minimum terjadi pada bulan april

arafuru dan laut banda akan mengalir menuju

(musim peralihan I).

perairan barat Indonesia dan pada akhirnya

terjadit barat)

pada

bulan

sedangkan

januari

konsentrasi

Saran

menuju keLaut Cina Selatan.

Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menambahkan beberapa data pendukung seperti

Memasuki musim peralihan II (SeptemberNovember) kembali

terlihat

menurun.

konsentrasi pada

bulan

curah hujan, suhu permukaan laut , dan rentang

klorofil-a

waktu penelitian yang lebih lama serta ditambah

September

dengan

konsentrasi rata-rata sekitar 0,18 mg/m2 dan

data

penelitian

lapangan

untuk

mengetahui seberapa besar akurasi citra satelit

kembali mencapai titik minimum pada bulan

aqua modis diperairan Laut Cina Selatan.

oktober dengan konsentrasi rata-rata 0,16 mg/m3.

DAFTAR PUSTAKA Arinardi, O. H., A. B. Sutomo, S. A. Yusuf, Trimaningsih, E. Asnaryanti, dan S.H. Rotono. 1997. Kisaran Kelimpahan dan Komposisi fitoplankto Predominan di Perairan Kawasan Timur Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan oseanografi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta. Gambar 13. Grafik Fluktuasi Rata-rata

Asriyana dan Yuliana. 2012. Produktivitas Perairan. Bumi Aksara. Jakarta.

Konsentrasi Klorofil-a V. KESIMPULAN DAN SARAN

Azani,

Kesimpulan 1. Sebaran konsentrasi klorofil-a diperairan Laut Cina Selatan khususnya Natuna hampir

10

R., Sari, T.E.Y., Usman, 2012, Variabilitas Spasial Dan Temporal Suhu Permukaan Laut Dan KlorofilA Diperairan Selat Malaka Melalui Citra Satelit Aqua Modis, Jurnal Universitas Riau, Pekanbaru.

Binueangeun Banten, Skripsi, IPB, Bogor.

Haq, F.N., 2014, Pengindraan Jauh Untuk Laut, http://lapan.go.id/index.php/subblog/ 2014/902/pendindraan-jauh-untuklaut/947, diakses tanggal 4 april 2014.

Nahib,

Hendiarti, N., sadly, M., frederik, M.C.G., Andiastuti, R., Sulaiman, A., 2006, Riset Dan Teknologi Pemantauan Dinamika Laut Indonesia, badan riset kelautan dan perikanan departemen kelautan dan perikanan, Jakarta.

NASA,

Irawati, N, 2011, Hubungan Produktiivitas Primer Fitoplankton dengan Ketersediaan Unsur Hara pada Berbagai Tingkat Kecerahan di Perairan Teluk Kendari Sulawesi Tenggara, Tesis, IPB, Bogor.

I.,

Sutrisni, D., Suriadi, A.B., Njendyawati, Rahadiati, A., 2010, Predisksi Sebaran Fishing Ground Menggunakan Data Modis Multitemporal Oseanografi Dan Kearifan Local Divalidasi Dengan Hasil Tangkapan Real Yang Terplot Spasial, BAKOSURTANAL. 2015. About MODIS. http://modis.gsfc.nasa.gov/about [14 Oktober 2015]

Nontji, A. 1984. Biomassa dan Produktivitas Fitoplankton Di Perairan Teluk Jakarta Serta Kaitannya Dengan Faktor-Faktor Lingkungan. Disertasi. Fakultas Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Irawati, N., 2014 Pendugaan Kesuburan perairan berdasarkan sebaran nutrient dan klorofil-a diteluk kendari Sulawesi tenggara, jurnal ilmu perikanan dan sumberdaya perairan, Fakultas perikanan dan ilmu kelautan universitas halu oleo, Kendari.

Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta. 368 h. Nontji, A., 2008, Plankton Laut, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Press, Jakarta.

Kemili, P., Putri, M.R., 2012, Pengaruh Durasi dan Intensitas Upwelling berdasarkan Anomali Suhu Permukaan Laut Terhadap Variabilitas Produkifitas Primer di Perairan Indonesia, Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, ITB, Bandung.

Odum, E.P. 1998. Dasar-Dasar Ekologi. 4rd ed. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Paulus, C. A., 2007, Teknologi Pengindraan Jauh Kelautan Produktifitas Perikanan, IPB, Bandung.

Lillesand, T. M. dan R. W. Kiefer. 1990. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Diterjemahkan oleh Dulbahri, Prapto Suharsono, Hartono, Suharyadi : Sutanto (penyunting). Gajah Mada University Press. Yogyakarta. vi + 709

Prahasta, E., 2009, Sistem Informasi Geografis Konsep-Konsep Dasar (Perspektif Geodesi dan Geomatika), Informatika, Bandung. Prianto., Alqodri, T.Z., Aryawati, R., 2013, Pola sebaran konsentrasi klorofil-a diselat Bangka dengan menggunakan citra aqua-modis, www.ejournal.unsri.ac.id diakses tanggal 13 januari 2015.

Mahrozi, M., 2009, Penentuan Kandungan Klorofil Dipermukaan Laut Menggunakan Data Modis, Skripsi, Universitas Indonesia, Depok. Mukhtasor. 2007. Pencemaran Pesisir dan Laut. Jakarta : PT. Pradnya Paramita

Putra, E.H., 2011, Pengindraan Jauh dengan ERMapper, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Nababan, B., 2008, Analisis Sebaran Konsentrasi Klorofil-A Dalam Kaitannya Dengan Jumlah Hasil Tangkapan Ikan Cakalang Diperairan

Ramansyah, F., 2009, Penentuan Pola Sebaran Konsentrasi Klorofil-A Diselat Sunda Dan Perairan Sekitarnya

11

Dengan Menggunakan Data Inderan Aqua Modis, Skripsi, IPB, Bogor.

maros. http://www.openpdf.com diakses tanggal 8 desember 2015.

Ridho, M.R., Kaswadji, R.F., Jaya, I., Nurhakim, S., 2004, Distribusi Sumberdaya Ikan Demersal Diperairan Laut Cina Selatan, Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan Dan Perikanan Indonesia, jilid 11, Nomor : 2 : 123-128

Triyatmo, B., Rustandi, Djumanto,S.B., Priyono, Krismono, N sehenda, dan kartamihardja, E.S., 1997. Studi perikanan diwaduk sermo: studi biolimnologi. Lembaga penelitian UGM bekerjasama dengan Agricultural Research Management Project. BPPP.

Romimohtarto, K dan S. Juana. 2001. Biologi Laut (Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut). Djambatan. Jakarta.

Wardani, R.T., 2012. Analisis Perbandingan Konsentrasi Klorofil antara Citra Sateliit Terra dan Aqua Modis ditinjau dari Suhu Permukaan Laut dan Muatan Padatan Tersuspensi (Studi Kasus Perairan Selat Madura dan Sekitarnya). ITS. Surabaya.

Satrya, S.A., 2010, Prakiraan Kesuburan Perairan Bali Dari Citra Satelit Dibalai Riset Dan Observasi Kelautan Kabupaten Jembrana Bali, Laporan Praktek Kerja Lapang, Fakultas Kelautan Perikanan UNAIR, Surabaya.

Website Resmi Kabupaten Natuna. 2013. Profil Kabupaten Natuna. www.natuna.go.id [10 Oktober 2015].

Sihombing, R.F., Aryawati, R., Hartoni., 2012. Kandungan klorofil-a Fitoplankton di Sekitar Perairan Desa Sungsang Kabupaten Banyu Asin Provinsi Sumatera Selatan. UNSRI. Inderalaya

Wetzel, R.G. 1983. Limnology. WB Sounders Company. Philadelphia.

Soenarmo, S.H., 2009, Pengindraan Jauh dan Pengenalan Sistem Informasi Geografis Untuk Bidang Ilmu Kebumian, ITB, Bandung.

Winarso, G., Khomarudin, M.R., Budhiman, S., Hartuti, M., 2014, Aplikasi Pengindraan Jauh Untuk Mendukung Program Kemaritiman, Pusat Pemanfaatan Pengindraan Jauh-LAPAN.

Somantri, L., 2009, Teknologi Pengindraan Jauh (Remote Sensing). UPI. Bandung.

Wyrtki, K.1961. Physical Oceanography Of Southeast Asian Waters. The University of California La jolla. California.

Susilo, S. B. 2000. Penginderaan Jauh Kelautan Terapan. Penerbit Institut Pertanian Bogor. Bogor. Suyarso. 1997. Lingkungan Fisik Kawasan Laut Cina Selatan. Hal 1, Atlas Oseanologi Laut Cina Selatan.P3OLIPI. Jakarta. Syafi’I, M, 2006, Sebaran Konsentrasi Klorofila dan suhu permukaan laut menggunakan citra satelit terra modis diperairan Natuna, Skripsi, IPB, Bogor. Tambaru, R., M.A. Enam., Ismudi dan D. Ario. 2004. Dinamika kelimpahan fitoplankton dalam hubungannya dengan variabilitas intensitas cahaya dan nutrient diperairan pesisir

12