KOMPARASI METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON DAN

Download Prosiding Seminar Nasional AAN 2010. Serpong, 2-3 November 2010 bioakumulasi logam berat [1,2]. ... merupakan metode analisis multi elemen ...

1 downloads 517 Views 3MB Size
Komparasi Metode Analisis Aktivasi Neutron dan Spektrometri Serapan Atom pada Penentuan Unsur Fe, Zn dan Hg da/am Spirulina P/atensis (Woro Vatu Niken Syahfitri)

ISSN : 2085-2797

KOMPARASI METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON DAN SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM PADA PENENTUAN UNSUR Fe, Zn DAN Hg DALAM SPIRULINA PLATENSIS Woro Vatu Niken Syahfitri, Syukria Kurniawati, Muhayatun Santoso, Natalia Adventini, Diah Dwiana Lestiani dan Endah Damastuti PusatTeknologi Nuklir Bahan dan Radiometri (PTNBR) - BATAN JI. Tamansari No. 71, Bandung 40132 ABSTRAK KOMPARASI METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON DAN SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM PADA PENENTUAN UNSUR Fe, Zn, DAN Hg DALAM SPIRULINA PLATENSIS. Spirulina platensis merupakan salah satu suplemen makanan yang mengandung zat gizi (Fe dan Zn) yang dibutuhkan dalam proses ke~a enzim dan pembentukkan organ dan non gizi (Hg). Analisis kandungan Fe, Zn, dan Hg dilakukan dengan dua metode, yaitu Analisis Aktivasi Neutron (AAN) dan Spektrometri Sera pan Atom (SSA). Komparasi metode dHakukan sebagai cross checking hasH analisis untuk mengatasi keterbatasan kedua metode tersebut, dengan menggunakan uji regresi linier antara hasil analisis AAN dan SSA. Hasil analisis menggunakan AAN untuk kandungan Fe, Zn, dan Hg masing-masing berada pada rentang 647 mg/kg hingga 3321 mg/kg, 19,2 mg/kg hingga 4,3 mg/kg, dan 0,679 mg/kg hingga 0,917 mg/kg, sedangkan untuk SSA masing-masing berada pad a kisaran 682 mg/kg hingga 3256 mg/kg, 18,9 mg/kg hingga 44,9 mg/kg dan 0,626 mg/kg hingga 0,822 mg/kg. HasH komparasi unsur Fe, Zn, dan Hg pada spirulina menunjukkan regresi (R2) berturut-turut 0,9999, 0,9860 dan 0,8696. Hal ini menunjukkan kesesuaian antara kedua metode tersebut, sehingga kedua metode dapat saling melengkapi dan dapat diaplikasikan dengan baik untuk penentuan unsur Fe, Zn dan Hg dalam spirulina platensis. Kata kunci : Komparasi metode, AAN, SSA, Spirulina platensis ABSTRACT METHOD COMPARISON OF NAAAND SSA ON DETERMINATION OF Fe, Zn AND Hg IN SPIRULINA PLATENSIS. Spirulina platensis is one of the dietary supplements containing nutrients (Fe, Zn) that are needed in the enzyme work process and organs formation and non-nutrient (Hg). Determination of Fe, Zn, and Hg was carried out by two method, which is Neutron Activation Analysis (NM) and Atomic Absorption Spectrometry (AAS). Comparison of methods performed as cross checking results of the analysis to overcome the limitations of both methods, using linear regression between NAA and AAS analysis. Results of Fe, Zn and Hg analysis using NAA were in the range 647 to 3321 mgl kg, 19.2 to 43.3 mgl kg, and 0.679 to 0.917 mgl kg, while for SSA from 682 to 3251 mgl kg, 18.9 to 44.9 mgl kg, and 0.626 to 0.822 mgl kg, respectively. Results comparison elements for Fe, Zn and Hg in spirulina showed regression (R2) were 0.9999, 0.9860 and 0.8696, respectively. This showed good agreement between the two methods, so that both methods can complement each other well and can be applied to the determination of Fe, Zn and Hg in spirulina platensis. Key words:

Method comparison,

NAA, AAS, Spirulina platensis

PENDAHULUAN aman

proses fisiologis mahluk hidup untuk membantu

nilai nutrisi tinggi

kerja enzim dan pembentukan organ. Namun

Spirulina dari species platensis, dikonsumsi

dan memiliki

disisi

diantaranya Fe dan Zn yang dibutuhkan dalam

232

lain

spirulina

berpotensi

sebagai

,. Prosiding Seminar Nasional AAN 2010 Serpong, 2-3 November 2010

ISSN : 2085-2797

bioakumulasi logam berat [1,2]. sehingga perlu

hasil

dilakukan

antar laboratorium [4].

penelitian

toksikologinya gangguan

kandungan

yang dapat

kesehatan

nutrisi dan

menyebabkan

analisis

dalam

laboratorium

atau

AAN adalah metode analisis unsur yang

manusia dalam jangka

dikenal orang sejak tahun 1936 dan telah banyak

panjang akibat akurnulasi pada organ.

digunakan oleh berbagai disiplin ilmu lainnya,

Pada penelitian ini dilakukan penentuan

merupakan

metode

kandungan Fe, Zn, dan Hg pada spirulina dengan

berdasarkan

iradiasi sam pel dengan sumber

dua metode, yaitu Analisis Aktivasi Neutron

neutron yang kuat, reaktor nuklir, dan pengukuran

(AAN) dan Spektrometri Serapan Atom (SSA).

pada radioaktivitas. Keunggulan teknik ini adalah

SSA merupakan

pengukuran

metode analisis unsur yan~

banyak digunakan, selektivitas

selain karena memiliki

yang

analisis

multi elemen

simultan,

kemampuan

multielemen, sensitivitas tinggi, analisis dalam

dan sensitivitas yang eukup baik,

waktu sing kat, tidak merusak sampel, relatif

juga merupakan metode analisis dengan biaya

rendah akan kontaminasi,

yang relatif murah dan eepat. Namun, metode

saat analisis, dapat menganalisis sampel dengan

analisis SSA ini memerlukan proses destruksi.

ukuran

Dalam proses ini, dibutuhkan berbagai pereaksi

gangguan matriks [5].

yang terkadang

dalam jumlah eukup banyak

serta peralatan

pendukung

keeil «1 mg) dan relatif

Meskipun

lainnya seperti

kehilangan sampel

AAN mempunyai

tidak ada

beberapa

keunggulan, tetapi ia juga mempunyai beberapa

microwave digestion [3]. Proses preparasi yang

kelemahan antara lain, memerlukan fasilitas dan

begitu panjang pada metode SSA memungkinkan

peralatan seperti reaktor fisi atau akselerator

tejadinya

partikel, laboratorium

yang digunakan

melakukan

ini harus

kontribusi

menyebabkan

kontaminan

kesalahan

yang dapat

analisis. Sehingga

analisis

untuk

mempunyai

perlu dilakukannya komparasi dengan metode

perlengkapan

lain seperti AAN.

radioaktif dan untuk analisis radionuklida berumur

Komparasi eara

untuk

dua metode

metode

merupakan

suatu

khusus untuk penanganan zat

panjang diperlukan waktu analisis yang relatif

evaluasi

kesesuaian

antara

lama [6]. Selain itu untuk analisis Hg dan Zn

analisis.

Komparasi

metode

dapat terjadi gangguan spektrum. Dimana untuk

sewaktu-waktu

untuk mengganti suatu metode

Hg-203 di energi 279 kev dapat terjadi gangguan

dengan metode lain, sebagai metode alternatif

spektrum dari Se-75, sedangkan

jika terdapat gangguan pad a salah satu metode,

energi 1115kev dapat terjadi gangguan spektrum

hasil analisis memberikan hasil yang sama pada

dari Eu-152 di energi 1112 Kev.

waktu

yang

berbeda.

Komparasi

metode

untuk Zn di

Komparasi metode AAN dan SSA pada

biasanya direkomendasikan

ketika metode baru

kegiatan ini dititik beratkan

dimulai. Tetapi komparasi

metode digunakan

nutrisi (Fe, Zn) dan logam berat (Hg) dalam

pula pada pekerjaan analisis rutin ketika salah

sam pel spirulina platensis. Komparasi metode

satu

ini bertujuan untuk saling melengkapi, sebagai

metode

mempertunjukkan

terjadi

masalah

kesesuaian

atau

antara kedua

cross-checking

233

hasil

pada penentuan

anal isis,

mengatasi

Komparasi Metode Analisis Aktivasi Neutrol ta Spektrometri Serapan Atom pada Penentuan lJn'.;ur Fe, In dan Hg da/am Spiru/ina P/atensis (Woro Vatu Niken Syahfitri)

ISSN : 2085-2797

keterbatasan dalam analisis pada kedua metode

CpScuplikan

tersebut, dan untuk meningkatkan kemampuan analisis

dari masing-masing

metode

wunsur -

serta

(1 )

CpSsld

Dimana:

mengetahui kesesuaian kedua metode tersebut Wunsur

= Kadar unsur dalam sam pel (fl9/9)

WSld

= Sobot unsur dalam standar (fl9)

dalam menganalisis unsur Fe, Zn, dan Hg dalam spirulina platensis.

Sobot unsur.dalam sampel (g)

WsampeI=

TEORI

= Laju eaeah

Cps

AAN merupakan memanfaatkan

teknik analisis

SSA adalah

yang

untuk penentuan

berkas neutron termal yang

suatu

metode

konsentrasi

analisis

suatu unsur

dihasilkan oleh suatu reaksi fisi yang berlangsung

dalam suatu sampel yang didasarkan

pada

dalam reaktor nuklir. MN didasarkan pada reaksi

proses

oleh

penangkapan neutron termal oleh inti sasaran

atom-atom

melalui reaksi (n, V). Inti nuklida yang terinduksi,

(ground state), untuk mengeksitasi

akan teraktifkan

terluar.

dan ada dalam

keadaan

penyerapan

pada

tersebut akan melepaskan kelebihan energinya

dan

melalui transisi isomerik, atau melalui peluruhan

Absorpsi

13-

penyerapan

panjang

gelombang

karakteristik

untuk

radiasi

sebanding

atau Wyang umumnya diikuti pula oleh emisi

diemisikan umumnya bersifat karakteristik untuk

dengan Persamaan (2) :

tertentu,

dan sifat

ini A

digunakan

untuk

mengidentifikasi

hukum

yang tiap

terjadi spesifik

unsur

dikenal

Lambert-Beer

sesuai

I

(2)

10

Dimana:

kuantitatif, seeara simultan tanpa dipengaruhi

A = Absorbansi

sifat-sifat kimia dari sampel [7]. Analisis kuantitatif Fe, Zn, dan Hg dengan

It

= Intensitas sinar yang diteruskan

10

= lintensitas sinar awal

dilakukan dengan metode relatif. Dalam

a = Absorpsivitas molar (em.moI/L)

metode ini sejumlah massa unsur standar yang

b = panjang eahaya yang melewati

diketahui jumlahnya,

ws' diiradiasi

bersama-

sam pel (em)

sama dengan sam pel yang akan ditentukan kuantitas

unsurnya.

Keduanya,

[8].

bebas

= - log _I = a b c

suatu

radionuklida hasil aktivasi baik kualitatif maupun

MN

energi

dengan konsentrasinya,

sebagai

radionuklida

elektron

atom-atom

sinar-y. Dari kedua keadaan ini, sinar-y yang

suatu

radiasi

yang berada pada tingkat dasar

Proses

metastabil. Untuk meneapai keadaan stabil, inti

energi

e = Konsentrasi sam pel (moIlL)

baik sampel

Analisis kuantitatif SSA dilakukan dengan

maupun standar, selanjutnya dieaeah seeara

melakukan pembandingan absorbansi sampel

berurutan pada posisi geometri peneacahan yang

relatif terhadap

sama.

melalui suatu kurva kalibrasi sehingga diperoleh

Kadar unsur dalam sam pel dihitung

dengan membandingkan laju eaeah sam pel dan

konsentrasi

standar, sesuai dengan Persamaan (1) :

Persamaan (3) :

234

absorbansi

sam pel [3].

larutan standar

Sesuai

dengan

Prosiding Seminar Nasional AAN 2010 Serpong, 2-3 November 2010

Cs =

Cx



ISSN : 2085-2797

fp

cr H =

(3)

W

2C

(5)

-0.15

Dimana C merupakan fraksi konsentrasi Dimana :

(sebagai fraksi desimalnya). Keberterimaan nilai

Cs = Konsentrasi sam pel (mg/kg) Cx =

presisi berdasarkan dari standar deviasi relatif

Konsentrasi sam pel dari kurva

yang dihitung dari formula

kalibrasi standar (mg/kg)

nilai presisi

Fp = Faktor pengenceran

apabila

~ RSD

Pengujian hasil komparasi metode AAN

Untuk membuktikan bahwa metode yang

dan SSAdiiakukan menggunakan regresi linier.

dalam suatu analisis senantiasa

mencapai

yang diterima

Horwitz (aH)[11].

W = Bobot sampel (g)

digunakan

Horwitz. Dimana

hasil yang baik, diperlukan

Regresi linier merupakan suatu metode analisis

suatu

statistik yang mempelajari pola hubungan antara

validasi metode. Validasi metode merupakan

dua atau lebih variabel. Analisis regresi yang

suatu proses konfirmasi melalui pengujian dan

memberikan penjelasan tentang pola hubungan

pengadaan

(model) antara dua variabel atau lebih [12].

bukti yang objektif bahwa suatu

metode mempunyai unjuk kerja yang konsisten,

Sentuk hubungan

sesuai dengan apa yang dikehendaki

dalam

membuat diagram pencar dari nilai-nilai variabel

IEC

terikat dengan variabel bebasnya, dimana setiap

pen era pan

metode

terse but

(ISOI

17025:2005 butir 5.4.5.1) [9].

datanya

Parameter yang dilakukan dalam validasi

ini dapat dilihat

dinyatakan

kemudian

dilakukan

dalam

dengan

koordinat

pengamatan

(x,y),

terhadap

metode ini meliputi akurasi dan presisi. Akurasi

kumpulan titik yang digambarkan. Jika titik yang

adalah kesesuaian antara hasil analisis dan nilai

terbentuk mengikuti garis lurus, maka variabel x

benaranaliV unsur. Kriteria keberterimaan untuk

dan y dinyatakan saling berhubungan secara

pengujian tingkat akurasi, meliputi pengujian

linier. Varia bel yang akan dipelajari korelasinya

recovery antara hasil analisis yang dibandingkan

pada kegiatan

ini yaitu

dengan nilai targeU sertifikat National Institute

menggunakan

metode

of Standard and Technologi (NIST). Recovery

Persamaan

dihitung dengan Persamaan (4):

Persamaan (6) : Y =

Recovery=

Nilai analisi\lOO% Nilaitarget

.....

a + bX

X = Varia bel bebas

sebagai

a = Intersep

(reproducibility)

SSA. dalam

(6)

Dimana :

atau simpangan baku relatif. Presisi dinyatakan

ketertiruan

dan

(4) Y = Variabel terikat

(repeatability)

AAN

regresi linier dinyatakan

Presisi diukur sebagai simpangan baku

keterulangan

hasil pengukuran

atau

[10]. Parameter

b = Koefisien regresi/slop

presisi dalam validasi metode, menggunakan

Ukuran hubungan linier dinyatakan dalam

Relative Standard Deviation (RSD) Horwitz (aH)

koefisien korelasi (r). Nilai r berkisar antara (+1)

terhadap hasil analisis sesuai Persamaan (5) :

sampai (-1). Jika nilai r mendekati +1 atau r

235

Komparasi Metode Ana/isis Aktivasi Neutron dan Spektrometri Serapan Atom pada Penentuan Unsur Fe, Zn dan Hg dalam Spiru/ina Platensis (Woro Vatu Niken Syahfitri)

ISSN : 2085-2797

mendekati -1 maka X dan Y memiliki korelasi

menggunakan mortar agate, kemudian ditimbang

linier yang tinggi. Jika nilai r = 0 maka X dan Y

sebanyak 25 mg, dimasukkan

tidak

linier.

polietilen berukuran 0,273 mL, kemudian diseal

yaitu

untuk menutupnya. Sampel siap untuk diiradiasi.

R2

memiliki

merupakan

korelasi

(hubungan)

koefisien

determinasi,

ke dalam vial

ukuran proporsi keragaman total nilai peubah Y

Hal yang sama dilakukan pada SRM NIST1567a

yang dapat dijelaskan

Wheat Flour.

oleh nilai peubah X

melalui hubungan linier, dan nilainya berkisar

Preparasi Sam pel Menggunakan ssA

antara 0-1 [13]. METODE

Oitimbang spirulina

Bahan yang digunakan dalam penelitian

E-Merck,

standar

150°C

dan daya 1000 W selama 30 menit.

plate mooggunakan beakerglassdan

dengan

kemudian

diencerkan dengan air suling dalam labu takar

detektor HPGe, fasilitas Rabbit System Reaktor

P, Microwave

6,5 mL HN03 pro analisis

Sampel yang telah larut, dikisatkan di atas hot

Alat yang digunakan pad a penelitian ini

Atom GBC Avanta

halus dan

menggunakan microwave digestion pada suhu

analisis E-Merck serta bahan umum lainnya.

Spektrofotometer

telah

2,5 mL air suling. Sampel kemudian dilarutkan

sungai. Pereaksi yang digunakan HN03 65% pro

G.A. Siwabessy,

yang

:!:.0,2 9 sam pel

65 %, 1 mL HCL04 pro analisis 60 %, dan

Wheat Flour, dan Reference Material (RM) air

sinar gamma

platensis

lalu ditambahkan

acuan

Standard Reference Material (SRM) NIST 1567a

adalah spektrometer

sejumlah

Analisis

homogen, ditempatkan dalam vessel polietilen

ini adalah sam pel spirulina platensis, standar Fe, Zn, dan Hg tritisol

Untuk

10 mL. Hal yang sama dilakukan pada bahan

Sera pan

acuan SRM NIST 1567a Wheat Flour.

Digestion

Milestone Ethos 1, vial polietilen serta peralatan

Preparasi standar Untuk AAN

penunjang lainnya. Oilakukan penyiapan larutan standartetes Tata kerja yang dilakukan pada kegiatan Fe, Zn, dan Hg masing-masing

dengan bobot

ini, meliputi preparasi sampel untuk analisisAAN, 40 IJg, 1 IJg, dan 0,1 IJg dari larutan titrisol preparasi

sampel

untuk

analisis

SSA, E-Merckdan

preparasi larutan standar untuk analisis AAN,

HgCH3COO. Oibuat pengenceran

bertahap dari larutan Fe dengan konsentrasi dan preparasi

larutan standar untuk analisis 4000 IJg/mL menjadi 400

IJg/mL.

Larutan standar

menggunakan SSA. kerja Fe dengan konsentrasi 400 IJg/mL dipipet

Preparasi Sam pel mengunakan AAN

Untuk

sebanyak 100 ilL (bobot Fe = 40 Ilg), dimasukkan

Analisis

ke dalam vial polietilen lalu dikeringkan di dalam rak pengering

Sampel spirulina platensis yang dianalisis

standar. Kernudian dilakukan

merupakan produk suplemen makanan yang siap

penyiapan larutan standar Zn 1 IJg yang dibuat

dikonsumsi dengan merk dagang yang berbeda,

dengan pengenceran bertahap larutan Zn dengan

dengan kode sampel yaitu C, 0, dan E. Sam pel

konsentrasi 4000 IJg/mL menjadi 200

dihaluskan

Larutan standar kerja Zn dengan konsentrasi

hingga

berukuran

±200 mesh

236

IJg/mL.

Prosiding Seminar Nasional AAN 2010 Serpong, 2-3 November 2010

ISSN : 2085-2797

200 j.Jg/mLdipipet sebanyak 5 mL dan diencerkan

1 mL, 2 mL, 4 mL, 8 mL, 10 mL dan 12 mL

dengan air suling hingga diperoleh konsentrasi

kemudian

10 j.Jg/mL. Selanjutnya

diencerkan dengan HN03 0,1 N di dalam labu

Zn = 1 Ilg)

dipipet 100 ilL (bobot

kemudian

menutupnya.

vial

Selanjutnya

diseal

masing-masing

volume

tersebut

untuk

takar 100 mL. Konsentrasi standar seri Zn yang

pula

dihasilkan adalah 0,1 ppm, 0,2 ppm, 0,4 ppm,

dilakukan

0,8 ppm, 1,0 ppm dan 1,2 ppm.

pembuatan larutan standar Hg 0,1 j.Jgdengan

Untuk

pengenceran dari larutan standar Hg dengan

larutan

standar

seri

Hg,

konsentrasi 4000 pg/mL menjadi 200 j.Jg/mL,

pembuatannya

dilakukan

dengan

cara

larutan

pengenceran

bertahap

larutan

Hg

ini dipipet

diencerkan

sebanyak

10 mL dan

dengan

dengan air suling hingga diperoleh

konsentrasi

4000 mg/mL

j.Jg/mL. Dari standar

menjadi

kerja Hg dengan

konsentrasi sebesar 20 j.Jg/mL,kemudian larutan

1000

ini dipipet sebanyak 5 ml dan diencerkan hingga

konsentrasi 1000 j.Jg/mL dipipet berturut-turut

konsentrasinya menjadi 10 j.Jg/mL. Selanjutnya

sebanyak

dilakukan pengenceran kembali terhadap standar

5 mL lalu masing-masing

kerja Hg dengan konsentrasi 10 j.Jg/mL hingga

diencerkan

konsentrasinya

takar 100 mL. Konsentasi

sebesar 1 j.Jg/mL, dan dipipet

100 ilL (bobot Hg = 0,1 Ilg) kemudian

vial

0,5 mL, 2 mL, 3 mL, 4 mL dan

dengan

volume

tersebut

HCI 1N di dalam labu standar

seri Hg

yang dihasilkan adalah 5 ppb, 20 ppb, 30 ppb,

diseal untuk menutupnya, selanjutnya standar

40 ppb dan 50 ppb.

siap diiradiasi.

Iradiasi dan Pengukuran Cuplikan Dengan AAN

Pembuatan Larutan Standar Seri SSA Tiga produk spirulina platensis beserta Larutan standar seri Fe dibuat dengan pengenceran

bertahap

larutan

standar diiradiasi pada fasilitas Rabbit System

Fe dengan

Reaktor G.A. Siwabessy Serpong dengan fluks

konsentrasi 4000 mg/mL menjadi 10 mg/mL. Dari

neutron -1 013n.cm-2.s-1 dan daya 15 MW selama

standar kerja Fe dengan konsentrasi 10 mg/mL dipipet berturut-turut

sebanyak

1 jam. Cuplikan dan standar yang telah diiradiasi

2 mL, 4 mL,

dan didinginkan

selama

lebih dari 1 bulan,

8 mL, 10 mL, 15 mL, 20 mL dan 25 mL kemudian dicacah selama 30.000 detik menggunakan masing-masing

volume tersebut diencerkan

spektrometer

dengan H N03 0, 1N di dalam labu takar 100 mL. Konsentrasi

HPGe yang memiliki efisiensi relatif sebesar

standar seri Fe yang dihasilkan

25 %, dan dianalisis spektrumnya menggunakan

adalah 0,2 ppm, 0,4 ppm, 0,8 ppm, 1,0 ppm,

software GENIE-2000. Kemudian cuplikan dan

1,5 ppm, 2.0 ppm dan 2,5 ppm.

standar pasca pencacahan disimpan di tempat

Dilakukan pula pembuatan larutan standar seri Zn yang dibuat bertahap

larutan

dengan

Zn dengan

penyimpanan cuplikan pasca iradiasi.

pengenceran

Pengukuran Cuplikan dengan SSA

konsentrasi Dari standar

Cuplikan standar dan bahan acuan SRM

kerja 10 mg/mL dipipet berturut-turut sebanyak

NIST 1568a Wheat Flour dan RM Air Sungai

4000 mg/mL

menjadi 10 mg/mL.

sinar gamma dengan detektor

237

el z(%) ai

Komparasi Metode Analisis Aktivasi Neutron dan Spektrometri Serapan Atom pada Penentuan Unsur Fe, In dan Hg da/am Spiru/ina P/atensis (Woro Vatu Niken Syahfitri)

diukur menggunakan spektrofotometer serapan

Hasil validasi pad a Tabel 1, Tabel 2 dan

atom GBC Avanta P metode flame (Fe dan Zn),

Tabel 3 berdasarkan nilai akurasi dan presisinya

Hydride method (Hg). Untuk Fe pada panjang

menunjukkan terdapat kesesuaian antara nilai

gelombang 248,3 nm, Zn pada 213,9 nm, dan

pengujian dengan nilai sertifikat NIST. Pengujian

Hg pada 253,7 nm.

akurasi ditunjukkan

keberterimaan

Pad a penelitian ini, dilakukan pengujian kandungan

Fe, Zn, dan Hg dalam spirulina

platensis dengan menggunakan

dua metode,

yaitu AAN dan SSA. Untuk menjamin ana lis is dilakukan metode

tersebut

validasi dengan

dengan nilai %Recovery

untuk unsur Fe, Zn, dan Hg sesuai dengan batas

HASIL DAN PEMBAHASAN

hasil

pad a kedua menggunakan

akurasi

10 ppm berada pada

untuk kisaran kadar kisaran 80 % hingga

115 % dan untuk kisaran kadar 10 ppb pada kisaran 70 % hingga125% [17]. Hasil pengujian presisi dari unsur Fe dan Zn untukAAN dan SSA masing-masing

berada pada kisaran 15,27 %

hingga 15,46 % dan 15,10 % hingga 15,66 %,

SRM NIST 1568a Wheat Flour dan RM Air

hal ini menunjukkan RSD Horwitz berada dibawah

Sungai. Hasil validasi ditunjukkan pada Tabel1,

batas keberterimaan untuk kisaran kadar 10 ppm

Tabel2, dan Tabel 3.

sebesar 16 %. Demikian pula untuk unsur Hg,

Tabel 1.Hasil validasi unsur Fe dengan menggunakan metodeAAN dan SSA (mglkg)

ISSN : 2085-2797

Nilai Fe 80101 - 16 115 MN 15,27 99 Kadar SSA 15,10 Sample [15] 13,9 ± 5,0 14,3 ± 0,5 14,1 ± 0,5 Sertifikat Akurasi (%)

diperoleh RSD Horwitz berada dibawah batas keberterimaan

untuk kisaran

kadar 10 ppb

sebesar 32% [11]. Berdasarkan

hasil validasi

metode dengan menggunakan SRM WF 1567a dan RM Air sungai, kedua metode valid dan dapat

digunakan

untuk

analisis

cuplikan

spirulina platensis. Hasil analisis kandungan Fe, Zn, dan Hg

Tabel 2. Hasil validasi unsur Zn dengan,. menggunakan metode AAN dan SSA (mg/kg)

pada spirulina platensis dengan metode AAN

Nilai MN 101 KadarZn 98 16 80 -SSA 115 15,66 15,46 Sample [15] 11,7 ± 0,5 11,4 ± 0,5 11,6 ± 0,4 Sertifikat Akurasi (%)

dan SSA ditunjukkan

masing-masing

pada

Gambar 1, Gambar 2 dan Gambar 3. Pada Gambar 1. terlihat bahwa kandungan Fe dari ketiga (C,

0

dan

masing-masing Tabel 3. Hasil validasi unsur Hg dengan menggunakan metode SSA Sample

15 70 -125 109 32 29,54 Nilai Sertifikat Kadar Hg 16,3 ± 0,2

693

mg/kg

produk E)

spirulina

dengan

metode

647 mg/kg (cuplikan

platensis

D),

AAN

(cuplikan 3321

mg/kg

(cuplikan E) dan pad a SSA masing-masing

[16]

C),

682

mg/kg (cuplikan C), 730 mg/kg (cuplikan D) dan

Akurasi (%)

3256 mg/kg (cuplikan E). Sedangkan kandungan

Zn yang ditunjukkan menggunakan

238

metode

Gambar AAN

2. dengan 19,2

mg/kg

Prosiding Seminar Nasional AAN 2010 Serpong, 2-3 November 2010

ISSN : 2085-2797

4000

(3321

mg/kg)

dan

SSA

(3256

mg/kg)

3500 Iii!

3000

~

2500 2000 1500

.§.. :J.'.

~•• ""

menunjukkan signifikan

yang

berbeda

cukup

dan lebih besar dibanding

kedua

cuplikan lainnya (C dan D) baik dengan metode

1000 500 o

MN C (AAN) C (SSA) D (AAN) D (SSA) E (AAN) E (SSA)

maupun SSA. Hal ini dikarenakan ketiga

cuplikan C, D dan E be rasa I dari prod uk yang berbeda.

Sample Spirulina platensis

Gambar 1. Hasil analisis kandungan Fe pada spirulina platensis 50

hasil

Tetapi

hasil anal is is cuplikan

E

menunjukkan kesesuaian antara metode MN dan SSA.

l

HasH analisis

kandungan

Hg pad a

451

~

40 -) 35 -1

ketiga cuplikan spirulina

~ -

30 -, 25 '1

E dengan

~ ><

15"1 101

~

201 o5 ""t' •••••

metode

platensis

AAN

C, D dan

masing-masing

0,679 1-19/kg,0,917 1-19/kgdan 0,752 1-19/kg

1

0

dan pada metode SSA 0,750 1-19/kg,O,8221-1g/kg

_.t

C (AAN)

C (SSA) 0 (AAN)

0 (SSA) E (AAN)

E (SSA)

dan 0,626 1-19/kgditunjukkan pada Gambar 3.

S••mple Spirullna platensls

Kandungan

Gambar 2. Hasil analisis kandungan Zn pada spirulina platensis

rendah,

Hg pada ketiga cuplikan sangat jauh

dibawah

standar

yang

dipersyaratkan untuk produk spirulina komersil,

I

yaitu 9 mg/kg hingga 18 mg/kg [1].

1,2 1,0 -I 0,8 ~

•• E. ~ ~

. 061

~

0,2 0,0

Analisis

kandungan

Fe, Zn, dan Hg

dilakukan dengan dua metode. Hal ini dilakukan

0,4i

j

.............•..........•.

-

-

-- .•..

-

sebagai cross-checking

hasil analisis untuk

mengatasi keterbatasan

dan kelemahan dari

C (AAN) C (SSA) D (AAN) D (SSA) E (AAN) E (SSA)

masing-masing

Sample Spirulina platensis

43,3

C),

mg/kg

18,9mg/kg

26,4

mg/kg

(cuplikan

(cuplikan

linier ditunjukkan pad a Gambar 4, Gambar 5 dan Gambar 6.

D),

Evaluasi komparasi kedua metode analisis

E) dan pad a SSA

(cuplikan

C),

29,4

menggunakan

mg/kg

pengujian

regresi linier untuk

ketiga cuplikan spirulina platensis dengan kode

(cuplikan D) dan 44,9 mg/kg (cuplikan E). Kandungan Fe dan Zn didalam sam pel C dan D baik dengan menggunakan

HasH komparasi

kedua metode dengan menggunakan uji regresi

Gambar 3. Hasil analisis kandungan Hg pada spirulina platensis (cuplikan

metode.

metode

C, D, dan E menunjukkan

R2 untuk unsur Fe,

Zn, dan Hg masing-masing

diperoleh 0,9999;

MN maupun SSA sesuai dengan standar acuan

0,9860; 0,8696 atau r sebesar 0,9999; 0,9929;

untuk produk

dan 0,9325. Kondisi ideal kemiringan

komersial

yaitu berturut-turut

garis

300 mg/kg hingga 1000 mg/kg dan 20 mg/kg

untuk regresi linier r = 1, tetapi direkomendasikan

hingga 35 mg/kg [1], sedangkan pada cuplikan

r

dengan

dan SSA pada spirulina platensis untuk Fe dan

kode

E untuk

un sur

Fe AAN

239

2:

0,975 [14]. Hasil komparasi metode MN

Komparasi Metode Analisis Aktivasi Neutron dan Spektrometri Serapan Atom pada Penentuan Unsur Fe, In dan Hg da/am Spirulina P/atensis (Woro Vatu Niken Syahfitri)

ISSN : 2085-2797

3500 3000 -

Secara


spirulina platensis dengan menggunakan metode AAN dan SSA menunjukkan

1000 500 o

.,.. ••••••••••••••••••••••••••••••, ••••••••••••••• - •• -

1000

2000

••• .,.... •••••••••••••

3000

-

dan

•••••,

4000

KESIMPULAN

SSA (mgJkg)

Hasil komparasi metode pada cuplikan

Gambar 4. Komparasi hasil analisis Fe pad a spirulina platensis dengan metode AAN dan SSA

"iiD

kesesuaian

dapat digunakan untuk analisis kuantitatif unsur.

o ·tmm••••••••••••••••••••


komparasi

penentuan unsur Fe, Zn, dan Hg pad a cuplikan

"iiD 2500 ... ~ 2000 .§. 1500 ~

keseluruhan,

spirulina platens is memberikan nilai regresi linier R2masing-masing sebesar 0,9999; 0,9860 dan

50 30 20 45 35 20 30 40 25 15 10 ;----------r

0,8696. Hal ini menunjukkan kesesuaian antara metode

AAN dan

SSA,

sehingga

dapat

saling mengatasi keterbatasan/ kelemahan dari kedua metode dan dapat saling melengkapi untuk analisis.

DAFTAR PUSTAKA SSA (mlt/kg)

1. L Chamanella, Crescentini, Avino, Moauro.

Gambar 5. Komparasi hasil analisis Zn pada spirulina platensis dengan metode AAN dan SSA
...
--, 1,0 Q 0 00,81 ,7 I Cia 0,7 0,8 .§. ·1 0,9 0,6 I

./

0

1998. Determination of Macromineral and Trace

Elements

in the Alga

Spirulina

Platensis. Analusis. 26:210-14.

,

2. P Avino, Carconi, Lepore, Moauro. 2000. Nutritional and Enviomental

Properties of

Alga Product of Used in Healthy Diet by INAA and ICP-AES. Journal of Radioanalytical and Nuclear Chemistry. 244:247-52, Academiai 0,6

0,7

0,8

0,9

Kodafo, Budapest.

SSA (mg/kg)

3.

Gambar 6. Komparasi hasil analisis Hg pad a spirulina platensis dengan metode AAN dan SSA

E Damastuti,

S Kurniawati,

N Adventini.

2009. Komparasi Metode Analisis Aktivasi Neutron dengan Spektrofotometri

Serapan

yang

Atom pada Analisis Unsure Zn dalam Sampel

direkomendasikan, sedangkan untuk Hg berada

Makanan. Prosiding Seminar Nasional Sains

sedikit dibawah batas yang direkomendasikan,

dan Teknologi Nuklir 2009. PTNBR-Bandung.

Zn

sesuai

dengan

nilai

regresi

4. P Marquis.

tetapi kadar Hg dengan metode AAN mendekati

Comparison

kadar Hg yang diperoleh dengan metode SSA,

Methods

dtunjukkan pad a Gambar 3.

Hospitalier, France

240

of Clinical

of Ana/ytical

Chemistry,

Centre

Prosiding Seminar Nasional AAN 2010 Serpong, 2-3 November 2010

ISSN : 2085-2797

Intralaboratory

5. J Kucera, Bode, Stepanek. 2004. Uncertainty Evaluation in Instrumental Radio-Chemical

6.

Neutron Activation

Analysis.

Quantifying

Uncertainty

Nuclear

Analytical

in

Data.http://www.aoac.org/

dietary. Diunduh 18 Maret 2009. 12. AS Pujiati. Analisis Regresi Linier Berganda untuk

Mengetahui

Hubungan

Antara

Promosi

dengan

Measurements. 77-102. IAEA.

Beberapa

S Wisnu. 1984. Diktat Instrumentasi Kimia

Penjualan Produk. Pasca Sarjana FMIPA

II Spektrometri Gamma. Pusdiklat-BATAN.

ITS, Surabaya.

7. Sutisna dan YT Handayani. 2006.

Prinsip

13. Tomasyunigunarto.

Analisis Aktivasi Neutron. BATAN,Jakarta. 8. Asminar

dan H Dahlan.

Komposisi

Korelasi

2000. Analisis

Exotic, 10:59-65. Saunders Company. 15. NIST. 2005. Reference of Certificate Wheat

Metode. BATAN, Jakarta. petunjuk

Flour, 1567a.

Pelaksanaan

Validasi Metode dan Cara Perhitungannya.

16. LIP!. 2009. Bahan Acuan Mercury dalam Simulasi Air Sungai.

Majalah IImu Kefarmasian. 1:117-35.

Calculations

Diunduh 8

Test and Medicine. Seminars in Avian and

9. YT Handayani. 2007. Prinsip Umum Validasi

2004.

http://www

14. MR Walton. 2001. Validation of Laboratory

Elemen Bakar Reactor Riset. 21-2.

11. Anonymous.

Sederhana.

dan

Oktober 201 O.

Logam Paduan AIM92 Produk

2004.

Linier

Regresi

thomasyg.staff.gunadarma.ac.id.

Tuang dengan Metode MS. Urania Produksi

10. Harmita.

Aktifitas

Definition

of Horrat

Values

and from

241