KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI Ibrahim
Abstrak
Konsep Dirimerupakan unsur penting dalam setiap komunikasi. Pemahaman yang baik terhadap diri dan orang lain akan sangat menentukan keberhasilan sebuah komunikasi. Karena itu, artikel ini memberikan fokus kajian pada aspek konsep diri dalam komunikasi antarbudaya pada mahasiswa KPI angkatan 2011/2012. Hasil kajian inimendapati bahwa konsep diri menjadi faktor utama dalam menentukan keberhasilan komunikasi antarbudayadalam diri mahasiswa, dengan beberapa kesimpulan spesifik; 1)umumnya mahasiswa memulai komunikasi sebagaimana mereka memberikan gambaran tentang diri dan orang lain;2) pengenalan diri dan orang lain dipercayai sebagai pemandu mereka dalam membangun komunikasi sosialnya, khususnya konteks antarbudaya; 3)konsep diri (dan orang lain) pada akhirnya memberikan identitas mengenai tipe komunikasi antarbudaya mahasiswa, baik dalam konteks pertemanan maupun alasan memilih teman antarbudaya. Kata Kunci: konsep diri, komunikasi, komunikasi antarbudaya. dengan siapapun”. Atau, “saya tidak mau
A. Pendahuluan Komunikasi, sebuah istilah yang
menemuinya karena saya lagi malas berkomunikasi” (Ibrahim, 2015: 19).
mudah diucapkan. Bahkan setiap orang menggunakan
istilah
dalam
Beberapa contoh pernyataan di
kesehariannya. Dalam hubungan sosial
atas sesungguhnya merupakan realitas
misalnya,
yang sering berlaku dalam komunikasi
kita
sering
tersebut
mendengarkan
ungkapan “bangunlah komunikasi yang
kita.
baik dengannya”. “Apakah anda sudah
komunikasi sebagai sebuah aktivitas
melakukan komunikasi dengan mereka”
yang tegas, terencana dan terpisah dari
dan sebagainya.
aktivitas hidup yang lainnya. Dengan
Dalam konteks yang lebih luas,
realitas
Dimana
demikian,
kita
kita
menganggap
juga
sering
kita juga sering beranggapan bahwa,
menganggap bahwa, ketika orang lain
sebuah
dapat
tidak mengikuti apa yang kita sarankan
“berkomunikasi
maka kita akan cendrung menganggap
yang baik”.Atau, mungkin disebabkan
bahwa mereka itu tidak paham alias
satu dan lain hal kita akan mengatakan
“bodoh”. Atau paling ekstrim lagi adalah,
“saya lagi tidak mau berkomunikasi
kita akan cendrung menganggap salah
persoalan
diselesaikan
dengan
akan
﴾ 187 ﴿
terhadap orang lain yang bersikap beda
budaya di satu sisi, dan terhindar dari
(tidak sesuai) dengan apa yang kita
konflik antarbudaya pada sisi lain. Karena
harapkan.
itulah, penelitian “mengenal diri dan orang
Sebagai makhluk sosial yang lahir
lain
dan diciptakan dengan berbagai potensi
dalam
kita
antarbudaya”
menjadi penting dilakukan.
yang saling berbeda, maka tidak pantas bagi
komunikasi
Penelitian ini dilakukan di kampus
untuk
menafikan
setiap
IAIN Pontianak, dengan objek studi
itu.
Meskipun
pada
mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam
kenyataannya, seringkali perbedaan itu
(KPI) angkatan 2011/2012 yang sedang
menjadi masalah bahkan menimbulkan
mengambil
konflik. Inilah realitas sosial kita yang
Antarbudaya.
Pemilihan
berjalan seiring dengan kehendak-Nya
menggunakan
teknik
(sunnatullah) yang sengaja menciptakan
sampling (25 % dari jumlah keseluruhan
kita dengan perbedaan-perbedaan, yang
peserta
dengan perbedaan itu kita mesti saling
pengumpulan
perbedaan
1
berkomunikasi (lita`arafu) . Dalam
matakuliah
kelas),
Komunikasi sampel refresentatif
dengan
data
teknik
menggunakan
korespondensi dan penugasan. Analisis
perkembangan
ilmu
data
menggunakan
model
analisis
pengetahuan modern, lita`arafu itulah
interaktif milik Miles dan Huberman, guna
sesungguhnya yang melahirkan ilmu
menjawab pertanyaan utama mengenai
komunikasi, di mana salah satu unsur
“Konsep
yang mesti ada di dalamnya adalah diri
Antarbudaya”.
Diri
dalam
Komunikasi
(sebagai komunikator) dan orang lain (sebagai
komunikan).
Seperti
B. Konsep Diri dan Persepsi
apa
Antarbudaya
sesungguhnya kita mampu mengenal diri dan orang lain, maka seperti itulah
Diri, dalam bahasa inggrisnya disebut
komunikasi akan kita bangun. Dalam
dengan self. Sedangkan persepsi diri
konteks
masyarakat
disebut dengan self perception, dan
budaya,
kita
dituntut
yang untuk
berbeda mampu
konsepsi
diri
disebut
dengan
self
mengenal diri dsan orang lain yang
conception.Secara sederhana persepsi
berbeda budaya dengan baik dan benar.
adalah proses aktif dan kreatif manusia
Sebab
dalam
dengan
inilah
kita
mampu
membangun komunikasi yang baik antar
1
mengkonstruk
suatu
gambar
mengenai dunia, benda, situasi, peristiwa,
Komunikasi dan perbedaan adalah dua hal yang tak terpisahkan. Komunikasi menjadi penting dengan adanya realitas perbedaan-perbedaan (apapun bentuknya). Sebaliknya, perbedaan
menjadi prasyarat bagi pentingnya proses untuk saling memahami (komunikasi). Begitulah intisari pesan yang mesti difahami dari Q.S. 49: 13.
﴾ 188 ﴿
diri dan orang lain di sekitar kita. Ia adalah
pola dan bentuk komunikasi yang akan
proses internal yang memungkinkan kita
dilakukan. Ketika persepsi dan konsepsi
memilih, mengorganisir dan menafsirkan
terhadap diri baik dan benar, maka
rangsangan dari lingkungan kita, dan
komunikasi yang dilangsungkan akan
proses tersebut mempengaruhi perilaku
mungkin berjalan dengan baik, positif,
kita, bahkan ia adalah inti dari komunikasi
penuh
(Deddy Mulyana, 2002)
Sebaliknya jika persepsi dan konsepsi diri
Pemahaman tentang diri pribadi ini
berkembang
sejalan
percaya
diri
dan
maksimal.
kurang baik dan keliru, maka komunikasi
dengan
yang
terbangun
perubahan yang terjadi dalam hidup kita.
maksimal
dan
Kita tidak terlahir dengan pemahaman
(Ibrahim, 2010).
akan
bersifat
kurang
percaya
tidak diri
akan siapa diri kita, tetapi prilaku kita
Sebagai sebuah proses stimuli
selama ini memainkan peranan penting
untuk memberi makna terhadap suatu
bagaimana kita membangun pemahaman
objek yang dipersepsi dan dikonsepsi,
diri pribadi ini (Sendjaja, dkk, 1998).
ada beberapa katagori besar objek yang
Sedangkan orang lain dalam bahasa
dapat dipersepsi.
inggrisnya disebut dengan the other.
lingkungan fisik, kongkrit dan dapat
Persepsi terhadap orang lain dikenal
diamati secara nyata; kedua, terhadap
dengan istilah perception to the other, dan
objek-objek dan kejadian sosial yang kita
konsepsi terhadap orang lain disebut
alami dan saksikan dalam lingkungan
dengan conception to the other.
sosial kita. Persepsi sosial ini senantiasa
Persepsi
akan
dipengaruhi oleh pengalaman (field of
membentuk konsepsi tertentu terhadap
eksperience) seseorang, bersifat selektif,
apa yang dipersepsi. Karena itu persepsi
bersifat dugaan karena mempersepsi
dan konsepsi senantiasa pengaruh –
juga adalah menduga makna dari suatu
mempengaruhi. Persepsi yang salah
objek
akan
dikonsepsi.
membuat
pada akhirnya
Pertama, terhadap
kelirunya
konsepsi.
yang
diamati,
dipersepsi
Persepsi
juga
dan
bersifat
Sebaliknya konsepsi yang salah juga
evaluatif dan kontekstual.Karena itulah
akan membuat persepsi yang tidak benar.
Porter dan Samovar (dalam Roger dan
Jika digambarkan dalam bagan, maka
Stienfatt,
persepsi dan konsepsi bagaikan lingkaran
mengenai persepsi dalam komunikasi
komunikasi ayam dan telur ayam, yang
menyatakan bahwa “Kemiripan budaya
tidak pernah tau mana yang lebih dahulu
dalam
keduanya.
pemberian
Terlepas dari itu, persepsi dan
1986)
ketika
persepsi makna
menjelaskan
memungkinkan yang
mirip
pula
terhadap suatu objek sosial atau suatu
konsepsi terhadap diri akan menentukan
﴾ 189 ﴿
peristiwa”, termasuklah terhadap diri dan
Ketiga, sebuah proses sosial yang
orang lain.
melibatkan orang-orang dari latar bela-
Adapun komunikasi antarbudaya
kang sosial dan budaya yang saling ber-
itu adalah Intercultural communication,
beda, baik antar (inter-cultural), antara
yang bermakna suatu aktivitas, atau
sesama
proses sosial yang melibatkan peserta
(across-cultural).
atau komunikannya dari latar belakang
(intra-cultural),
hingga
lintas
Kesemua katagori budaya yang
budaya yang saling berbeda.
berbeda di atas akan menentukan dan
Andrea L Rich dan Dennis M.
membedakan cara komunikasi mereka
Ogawa misalnya menyatakan dalam buku
masing-masing. Perbedaan etnis, agama,
Intercultural Communication, A Reader,
latar belakang sosial, ekonomi, politik,
bahwa komunikasi antarbudaya berarti
pendidikan dan sebagai akan membuat
komunikasi antara orang-orang dari kultur
setiap orang berbeda dalam anutan nilai
yang berbeda baik kepercayaan, nilai
yang dipercayai dan digunakan. Aturan
atau cara berperilaku. Karena itu bentuk
dan nilai budaya yang berbeda itulah
komunikasi antarbudaya meliputi komuni-
yang
kasi antar subbudaya, komunikasi antar
berkomunikasi dan membangun hubu-
etnis, komunikasi antarras, komunikasi
ngan sesama. Nilai dan anutan itulah
antar agama, komunikasi internasional,
yang membolehkan atau tidak mem-
komunikasi propesi, komunikasi gender
bolehkan
dan sebagainya.
dilakukan, baik dalam memilih simbol dan
Menurut Devito (1997), sedikitnya
akan
menuntun
cara
setiap
komunikasi
orang
tertentu
lambang komunikasi maupun bentuk dan
ada tiga katagorisasi yang menggambar-
pola komunikasi yang dipakai.
kan hakikat komunikasi antarbudaya,
Perbedaan latar belakang budaya
yakni; pertama, wujudnya budaya dan
seseorang bukan saja akan mempersulit
sub budaya yang saling berbeda dan
dalam proses membangun komunikasi
terlibat dalam proses komunikasi dan
antarbudaya, akan tetapi juga memung-
hubungan
adat
kinkan setiap orang berbeda dalam
istiadat, kepercayaan, agama dan seba-
mempersepsi diri dan orang lain. Pada-
gainya. Kedua, terjadinya proses penga-
hal, setiap orang dan komunikasi yang
lihan budaya satu dengan lainnya dalam
dibangun
hubungan sosial baik melalui proses
persepsi dan konsepsi terhadap diri dan
engkulturasi maupun akulturasi. Bahkan
orang lain.
sosial,
termasuklah
sangat
bergantung
pada
juga bisa melalui proses segregasi dan
Terakhir, bicara diri dan orang lain
amalgamasi (Shamsul Amri Baharudin,
dalam komunikasi mengharuskan kajian
2007).
mengenai komunikasi ke dalam diri
﴾ 190 ﴿
pribadi yang dikenal dengan istilah Intra-
Konsep Diri (persepsi dan konsepsi)
personal
dalam komunikasi antarbudaya.
communication.
Sedangkan
mengenal orang lain dalam komunikasi 1. Mengenal Diri dalam Komunikasi
merupakan bagian dari perbincangan
Antarbudaya
komunikasi antar individu yang dikenal dengan istilah inter-personal communi-
Banyak
orang
yang
dengan
cation. Untuk kedua bentuk komunikasi ini
mudah mendeskripsikan mengenai orang
(intra dan inter) dapat dilihat dalam
lain, kelebihan dan kekurangannya. Akan
banyak buku ilmu komunikasi, a.l. Dedy
tetapi tidak banyak orang yang mampu
Mulyana, 2002, Ilmu Komunikasi: Suatu
mendeskripsikan
pengantar; Yoseph Devito, 1997. Komuni-
memadai
mengenai
kasi Antara Manusia; Alo Liliweri, 2003.
kelebihan
dan
Dasar-dasar Komunikasi Antarbudaya;
sebagainya. Inilah yang disebut dengan
Ibrahim, 2009. Komunikasi Antarbudaya;
problem persepsi dan konsepsi diri,
dan lain-lain.
dimana banyak dari kita yang sulit dalam
Dengan memahami konsep komu-
secara
baik
dan
siapa
diri,
apa
kekurangan
diri
dan
mengenali diri sendiri.
nikasi intra dan inter-personal, maka
Pemahaman yang baik terhadap
kajian mengenai diri dan orang lain dalam
diri
akan
menentukan
komunikasi akan dapat diselesaikan, apa-
mengerahkan segala potensi komunikasi
lagi untuk konteks komunikasi antar-
yang
budaya.
Kemampuan mengenal diri sendiri, juga
ada
merupakan C. Konsep Diri dalam Komunikasi Dalam disiplin
ilmu
rangka
kunci
diri
untuk
seseorang.
mengatasi
kekurangan dan kelemahan yang ada
pengembangan
komunikasi,
dalam
keberhasilan
dalam diri seseorang.
khususnya
Dalam
kajian
komunikasi,
Konsep Diri dalam Komunikasi Antar-
pengenalan terhadap diri dan orang lain,
budaya, kajian ini mengambil sampel
biasa diistilahkan dengan persepsi dan
kasus
Komunikasi
konsepsi diri. Persepsi dan konsepsi yang
Penyiaran Islam (KPI) angkatan 2011/
baik dan positif terhadap diri dan orang
2012. Untuk memudahkan dalam pema-
lain, akan membentuk komunikasi yang
paran data mengenai Konsep Diri dalam
baik dan positif pula dalam membangun
Komunikasi,
berikutnya
hubungan komunikasi dengan orang lain.
disajikan dalam empat bagian utama,
Sebaliknya persepsi dan konsepsi yang
yakni mengenal diri, mengenal orang lain,
jelek dan negatif terhadap diri dan orang
alasan memilih teman, serta analisis
lain, juga akan menjadikan komunikasi
pada
Mahasiswa
pembahasan
yang janggal, penuh curiga, ugal-ugalan
﴾ 191 ﴿
dan meremehkan dalam hubungan antar
diri dan potensi diri di hadapan lawan
manusia.
ungkapan
komunikasinya. Artinya bahwa, orang
komunikasi yang menyatakan bahwa,
yang mengenal dirinya sebagai punya
“orang cendrung akan berkomunikasi
kemampuan yang baik dalam komunikasi,
sebagaimana persepsi dan konsepsi
maka ia akan tampil berkomunikasi
yang ia miliki terhadap komunikasi yang
dengan kemampuan yang maksimal.
akan ia lakukan”. Karena itu,prinsip
Sebaliknya, orang yang mengenal diri
komunikasi mempercayai bahwa setiap
sebagai tidak punya kecakapan dalam
perilaku komunikasi akan senantiasa
berkomunikasi, maka ia akan tampil
dilangsungkan
dengan
sebagai orang yang tidak bisa apa-apa
prediksi-prediksi
(lihat
Pantaslah
ada
melibatkan
dalam
Deddy
dalam komunikasi dan hubungan sosial.
Mulyana, 2002: 104).
Karena itu, kajian mengenal diri dalam
Ungkapan
tersebut,
jika
komunikasi antarbudaya menjadi bagian
dilanjutkan akan berarti bahwa, tatkala
utama
kita merasa diri kita lebih hebat, lebih baik
perbincangan komunikasi antarbudaya.
dan lebih pintar dari orang yang akan kitahadapi,
maka
tentu
sangat
Berikut
ini
penting
dalam
beberapa
data
akan
pengenalan diri yang dapat diberikan oleh
melakukan komunikasi dengan santai,
mahasiswa peserta kelas Komunikasi
penuh
Antarbudaya pada Program Komunikasi
percaya
diri,
kita
dan
terkadang
sembarangan dan sombong. Sebaliknya
Penyiaran
jika kita merasakan diri kita orang
2011/2012. Ada empat aspek pengenalan
rendahan,
maka
yang ditampilkan dalam setiap tabel di
kitaakancendrung melakukan komunikasi
bawah ini, yakni mengenal sifat diri (tabel
dengan pelan, menunduk, malu, dengan
C.
bahasa terbata-bata dan tidak percaya
kekurangan diri (tabel C.1b), mengenal
diri.
hal-hal yang disukai dan tidak disukai diri
miskin,
jelek,
1a),
Islam
(KPI)
mengenal
angkatan
kelebihan
dan
Mengenal diri, atau mengetahui
(tabel C.1c), serta mengenal kemampuan
diri dan potensi diri dengan baik sangat
komunikasi diri dan pilihan bahasa dalam
penting
dalam
komunikasi (tabel C. 1d).
apalagi
dalam
Pengetahuan
sebuah konteks
yang
komunikasi, antarbudaya.
baik
dan
Untuk memudahkan pemahaman
benar
terhadap data (sebagaimana ditabelkan),
tentang diri akan sangat membantu dalam
maka
sebuah
pengenalan tersebut disajikan dalam tiga
dilakukan.
proses
komunikasi
Sebab,
sesungguhnya
akan
yang
paparan
kolom
orang
kolom
tampil
dalam
pengenalan), kolom 2 (deskripsi diri) dan kolom 3 (tipe komunikasi).
﴾ 192 ﴿
1
aspek
setiap
berkomunikasi sebagaimana ia mengenal
utama;
keempat
(aspek
Tabel: C. 1a Mengenal Sifat Diri dalam Komunikasi Antarbudaya ASPEK PENGENALAN
DESKRIPSI DIRI
Sifat diri
Saya termasuk orang mudah akrab, tetapi tidak mudah bergaul karena sifat pemalu yang besar.., enggan memulai komunikasi. Saya orang yang keras kepala, bertahan dengan prinsip dan tidak raguragu..(agt)
TIPE KOMUNIK ASI Selektifitas
Saya adalah orang yang santai, disiplin dengan waktu dan ramah pada semua orang (dh)
Membuka diri
Saya ...selalu berusaha ada di setiap teman membutuhkan bantuan, agar saya dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. ..saya terkadang orang yang malas dalam melakukan sesuatu. ..saya orang yang keras kepala.... (Rt)
Nubuat yang dipenuhi sendiri
Program
Studi
KPI angkatan tahun
2011/2012. Tabel: C. 1b Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Diri dalam Komunikasi Antarbudaya ASPEK PENGENALAN Kelebihan dan kekurangan diri
Pada bagian lain, pengenalan diri juga menyangkut pemahaman terhadap kelebihan dan kekurangan pada diri sendiri, yang dengan kelebihan dan kekurangan itu, sesungguhnya setiap kita
DESKRIPSI DIRI ..kelebihan yang saya miliki yakni saya selalu ada disaat mereka membutuhkan. Disaat mereka merasa kesusahan maka saya merasakan hal yang demikian juga dan berusaha untuk mencarikan jalan keluar dari masalah yang dihadapi mereka.…saya mempunyai sifat yang egois dan pendendam (Rf)
TIPE KOMUNIKASI Nubuat yang dipenuhi sendiri
Sifat yang menurutku baik di dalam diriku … anak yang selalu tersenyum dan bersemangat dalam segala hal, khususnya dalam menghafalkan qur’an. Sifat burukku..terkadang tidak bisa mengontrol emosiku,..lepas kendali, ..perlahan aku mencoba untuk menutupi sifat burukku tersebut (Irw)
Nubuat yang dipenuhi sendiri
Kelebihanku tidak pernah lupa untuk senantiasa membaca ayat suci Al-Quran. Kekuranganku egois, keras kepala, mudah tersinggung, suka mengulur-ulur waktu (Sa)
Percaya diri
akan melakukan komunikasi dan interaksi Sebagai bagian penting dalam
dengan orang lain. Berikut beberapa data praktis yang didapatkan pada mahasiswa
komunikasi,
pengenalan
diri
dalam
peserta kelas Komunikasi Antarbudaya
komunikasi juga dapat dianalisis dari kemampuan memberikan deskripsi diri
﴾ 193 ﴿
mengenai hal-hal yang disukai dan tidak disukai
dalam
komunikasi.
Aspek terakhir yang penting dilihat
Berikut
dalam
beberapa datanya.
rangka
Komunikasi
Tabel: C. 1c Mengenal Hal yang Disukai dan tidak Disukai dalam Komunikasi Antarbudaya
mengenal antarbudaya
diri
dalam adalah
menyangkut kemampuan komunikasi dan pilihan bahasa yang digunakan. Berikut beberapa datanya.
ASPEK PENGENALAN Hal yang disukai dan tidak disukai
DESKRIPSI DIRI Hal yang paling disukai..seseorang menyapa dengan ramah dan berbicara secara dewasa.., menyapa dengan bahasa keakraban,.. tidak menjatuhkan.... Hal yang paling saya benci..seseorang bersikap acuh dan arogan, tidak bertanggung jawab…. (Dd)
TIPE KOMUNIKASI Membuka diri
Tabel: C. 1d Mengenal Kemampuan Komunikasi diri dan Pilihan Bahasa ASPEK PENGENALAN Kemampuan komunikasi dan pilihan bahasa yang digunakan
Hal yang sukai..menonton, baca komik dan novel, jalan-jalan, kuliner, sleeping. Saya tidak suka sifat yang manja dengan orang lain, ..tidak suka dibohongi, dalam pertemanan tidak suka ada rahasiarahasiaan, ..tidak suka menunggu.. (Mtr)
Selektifitas
..saya itu orangnya sangat suka dengan sesuatu yang berbau dramatis, romantic... fanatik dengan warna putih. Sedangkan yang paling saya benci adalah menunggu, karena menurut saya waktu itu sangat berharga, menunggu.. sebagai penghinaan, tapi kesalahan terbesar saya adalah sangat suka ditunggu (Mry)
Nubuat yang dipenuhi sendiri
﴾ 194 ﴿
DESKRIPSI DIRI Sehari-hari berkomunikasi menggunakan bahasa Melayu. Karena ayahku keturunan Melayu. Aku bisa berbicara dengan nada keras, tegas jika situasi harus demikian. Aku juga bisa bicara dalam nada yang lembut sesuai konteknya.. (Agt)
TIPE KOMUNIKASI Membuka diri
Kalau soal gaya bahasa yang saya gunakan, rasanya saya selalu berusaha untuk sesopan mungkin dengan siapapun, ....say a sangat menjunjung tinggi akhlak, sopan santun dan lebih mementingkan perasaan orang lain (Mry)
Selektifitas
Dalam pergaulan sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia, dan kadang juga menggunakan bahasa daerah. Namun lebih mengutamakan perasaan orang lain. Apalagi
Nubuat yang dipenuhi sendiri
dasarnya adalah subjektif. Andrea L Rich
jikalau lawan bicara saya adalah lebih tua, saya akan berhati-hati dalam berbicara (Dh)
telah
mengomentari
ini
dengan
pernyataannya “persepsi pada dasarnya mewakili keadaan fisik dan psikologis individu, alih-alih menunjukkan karak-
2. Mengenal
Orang
Lain
dalam
teristik dan kualitas mutlak objek yang
Komunikasi Antarbudaya
dipersepsi (Deddy Mulyana, 2002).
Persepsi dan konsepsi terhadap
Sebagaimana pentingnya men-
orang lain pada dasarnya hampir sama
genal diri dalam komunikasi (lihat kajian
dengan terhadap diri sendiri. Persepsi
sebelumnya),
dan konsepsi terhadap orang lain, selain
sesungguhnya juga merupakan bagian
referensi dari luar dirinya dalam meman-
yang sama pentingya dalam sebuah
dang orang lain, ia juga dipengaruhi oleh
komunikasi sosial dan antarbudaya yang
frame of referense dan field of eksperi-
dilakukan. Karena pada dasarnya, setiap
ence dalam diri seseorang. Karenanya
orang akan mengkonstruks pola komuni-
ada beberapa prinsip yang berlaku dalam
kasinya dengan seseorang mengikuti apa
mempersepsi dan mengkonsepsi orang
yang ia kenali/konsepsi tentang orang
lain dalam komunikasi antarbudaya.
yang dia hadapi.
mengenal
orang
lain
Pertama, adanya kemiripan, ke-
Sebagai contoh, jika seseorang
dekatan dan kelengkapan pada struktur
menganggap bahwa orang yang akan di-
objek dan kejadian. Struktur dan kejadian
temuinya adalah orang hebat, berke-
dimaksud dalam mempersepsi dan meng-
dudukan, punya nama, cantik atau tam-
konsepsi orang lain tentu saja mereka
pan, maka ia akan menyiapkan diri ber-
yang berada di luar pribadi yang mem-
komunikasi dengan segala kemampuan
persepsi dan mengkonsepsinya.
yang dimilikinya. Bahkan seringkali ia
Kedua, kita cendrung memper-
tampil dalam komunikasi sebagai orang
sepsi dan mengkonsepsi suatu ransa-
yang sopan, rendah diri, dan malu-malu.
ngan atau kejadian yang terdiri dari objek
Atau mungkin terkadang kurang percaya
dan latar belakangnya. Semakin mirip
diri karena konsepsi terhadap orang lain
suatu ransangan dan kejadian dengan
(lawan komunikasinya) terlalu tinggi di-
ojek
bandingkan diri sendiri.
dan
latar
belakangnya,
maka
semakin mudah dan semakin baiklah
Sebaliknya, jika kita beranggapan
persepsi dan konsepsi yang diberikan
bahwa seseorang yang akan ditemui
terhadap orang lain. Meskipun harus
adalah orang rendahan, tidak berpendi-
ditegaskan bahwa, tidak ada persepsi
dikan, status sosial rendahan, bahkan
yang objektif. Semua persepsi pada
pengemis atau peminta-peminta, maka
﴾ 195 ﴿
pema’af, ..., percaya diri, dan giat belajar. Kekurangannya tidak mau disalahkan. ..bisa melihat kesalahan orang lain, tetapi tidak melihat kesalahan dirinya sendiri. (Mnt)
kita cendrung untuk membangun komunikasi dengan serampangan, ugal-ugalan, semena-mena, bahkan terkadang angkuh dan sombong. Pentingnya orang
dalam
aspek
mengenal
komunikasi
..dia itu anak yang ramah dan pengertian. Tapi jika ada yang mengganggunya, sifat buruknya keluar yaitu mudah tersinggung alias sensitif dan mudah menangis (Irw)
membuat
peneliti merasa penting untuk melihat bagaimana mahasiswa peserta kelas Komunikasi Antarbudaya pada Program Studi
Komunikasi
Penyiaran
Islam
angkatan 2011/2012 STAIN Pontianak
Kemampuan mengenal orang
mampu mengenal orang lain dalam
lain dan membangun komunikasi yang
konteks pertemanan antarbudaya. Berikut
baik
beberapa data yang dihasilkan dari
STAIN
tidak disukai oleh teman (orang lain) yang
Komunikasi Antarbudaya.
berbeda
budaya.
Berikut
beberapa datanya.
Tabel: C. 2a Mengenal Sifat baik dan tidak baik Teman dalam Komunikasi Antarbudaya
Sifat baik dan tidak baik pada teman (orang lain)
pertemanan
yang spesifik dan disukai dan atau
Pontianak,
khusus yang telah mengikuti kuliah
ASPEK PENGENALAN
konteks
aspek pengenalan terhadap sesuatu
mahasiswa KPI angkatan 2011/2012 Dakwah
dalam
antarbudaya juga penting dilihat dari
latihan memilih teman antarbudaya pada
Jurusan
Selektifitas
Tabel: C. 2b Mengenal yang Disukai dan tidak Disukai Teman dalam Komunikasi Antarbudaya
DESKRIPSI ORANG LAIN (TEMAN ANTARBUDAYA) kelebihannya..dalam berbicara, ia orangnya asik, mudah bergaul dan menemukan teman baru dengan gaya bahasa yang sedikit bebas. Kekurangannya..saat dia mempunyai masalah pribadi, ia tidak bisa menyelesaikannya, cenderung mudah menyerah dan tidak mau menyelesaikannya... (Ddn)
TIPE KOMUNIKASI
..sifatnya agak pemalu, sabar, perhatian , tidak sombong, baik, sholeha, terbuka, ..Ia juga lemahlembut, dalam bicara baik dan teratur.. Kelebihannya
Percaya diri (self confidence)
Membuka diri
ASPEK PENGENAL AN Yang paling disukai dan tidak disukai oleh teman (orang lain)
﴾ 196 ﴿
DESKRIPSI ORANG LAIN (TEMAN ANTARBUDAYA) ..Ia menyenangi musik dangdut, senang kepada orang yang dapat mengerti mengenai keadaan, situasi dan kondisi yang dihadapinya. Yang paling tidak disenanginya yakni orang yang tidak dapat mengerti keadaannya, orang yang tidak bisa menjaga sikap atau
TIPE KOMUNIKA SI Selektifitas
bangan tersendiri dalam memilih teman
kesopanannya. (Rt) Ia paling senang jalan-jalan... Sikap yang paling disukainya adalah bisa membuat orang lain tersenyum, disiplin, tidak mudah marah atau tersinggung, tidak pernah mengulur-ulur waktu dalam mengerjakan sesuatu. ..Yang paling dibencinya ialah orang yang salah mempersepsikan dirinya, yang bertele-tele dan tidak teliti dalam mengerjakan sesuatu...(Mry) ..dia menyukai sesuatu yang berhubungan teknologi informasi. ..dia juga menyukai orang yang punya keinginan untuk maju. Orang yang memiliki kepedulian sesama. Dia tidak suka dengan orang yang suka mematahkan semangat orang lain, orang yang tidak mau peduli sesama, serta orang yang jorok.. (Agt)
(sahabat) dalam sebuah proses komuni-
Nubuat yang dipenuhi sendiri
kasi. Alasan atau pertimbangan memilih teman atau sahabat ini sesungguhnya merupakan kelanjutan/atau paling tidak rangkaian dalam pengenalan diri dan orang lain dalam komunikasi antarbudaya. Berikut beberapa data yang dihasilkan dari mahasiswa peserta kelas Komunikasi Antarbudaya pada Program Studi
Islam
Tabel: C. 3 Mengenal Alasan Memilih Teman dalam Komunikasi Antarbudaya Membuka diri
ASPEK PENGENALAN
Alasan/ pertimbangan memilih teman
DESKRIPSI ORANG LAIN (TEMAN ANTARBUDAYA) ..aku memilih teman yang bisa memberikan hal positif.., ..aku juga menyukai teman yang berkatanya tidak kasar dan menyinggung orang lain (Agt) Saya suka orang yang dapat memberi contoh atau masukan untuk mengajak melakukan hal-hal yang positif baik itu dalam pergaulan dilingkungan keluarga, masyarakat (sosial), bangsa dan negaradan lebih mengutamakan kepentingan umum dibanding kepentingan pribadi (golongan). Dalam bergaul saya tidak memandang etnis, suku maupun
Komunikasi Antarbudaya makhluk
Penyiaran
angkatan 2011/2012.
3. Alasan Memilih Teman dalam
Sebagai
Komunikasi
sosial-apalagi
dalam konteks antarbudaya, kita akan sampai pada sebuah pertimbangan dalam memilih teman. Semua orang tentunya mempunyai alasan dan pertim-
﴾ 197 ﴿
TIPE KOMUNIKASI
Pribadi & keakraban
Sosial & Keterlibatan
dan orang lain. Setiap orang juga akan
agama. Yang terpenting bagi saya adalah antara saya dan teman saya bisa saling memahami dan saling menghormati (Dh) Saya memilih teman dapat mengerti kepada orang lain, ..menghargai orang lain, menegur dengan bahasa yang baik, bertuturkata yang tidak menyakiti hati orang lain. …dapat memberikan motivasi, mengukir senyuman diwajah orang yang sedang mendapatkan musibah, ikut tertawa ketika orang lain merasa bahagia (Rt) Dalam bergaul, saya tidak memilih-milih teman. …Alasan saya memilih teman yaitu sahabat yang benar-benar berakhlak mulia, bermoral, berbudi pekerti luhur, sopan-santun, jujur, dapat dipercaya, disiplin, murah hati, humoris, mau menerima kekurangan saya, tidak mudah putus asa, pekerja keras, murah senyum dan dapat memberi solusi yang terbaik (Mry)
menentukan kriteria teman atau sahabat yang diinginkannya sesuai dengan apa yang mereka pahami terhadap diri, sifat diri,
Sosial dan Keterlibatan
serta
hal-hal
disukainya.
yang
Karena,
baik
semua
dan
bentuk
penilaian diri, penilaian terhadap orang lain,
serta
alasan-alasan
atau
pertimbangan dalam memilih teman akan sangat menentukan dalam membangun komunikasi antar sesama, khususnya dalam konteks komunikasi antarbudaya. 4. Analisis
Konsep
Diri
dalam
Komunikasi Komunikasi yang kita bangun dalam kehidupan
sosial
sesungguhnya
juga
sehari-hari ditentukan
oleh
bagaimana kita melihat, menilai dan
Pribadi & Keakraban
memberikan
persepsi
dan
konsepsi
terhadap orang lain (partisipan dalam komunikasi
kita).
Beberapa
bentuk
persepsi dan konsepsi terhadap orang lain dapat dilihat dari paling tidak dua kebiasaan
kita
memberikan
deskripsi/gambaran terhadap seseorang; yakni sifat baik atau tidak baik, serta apa yang orang lain sukai dan orang lain tidak sukai. Untuk melakukan analisis mengenai persepsi dan konsepsi terhadap orang lain dalam komunikasi, peneliti meminjam konsep yang ditawarkan oleh Jalaluddin
Beberapa contoh pernyataan di atas memberikan gambaran bahwa setiap
Rakhmat
orang akan berkomunikasi seperti apa
Komunikasi. Menurutnya, ”the fact is that
yang mereka gambarkan terhadap diri
we can understand ourselves by starting
﴾ 198 ﴿
dalam
bukunya
Psikologi
from the other, or from others, and only by
Komunikasi
yang
kita
bangun
starting from them”. Dengan kata lain,
terhadap orang lain sangat bergantung
untuk sebuah komunikasi yang baik dan
pada `apa dan bagaimana` orang dalam
efektif,
memulainya
persepsi dan konsepsi kita. Karena itu,
kita
menurut Jalaluddin Rakhmat (2004) kita
kita
denganmengenal
mesti diri
dari
(pandangan) orang lain lebih dahulu.
multak harus berusaha meningkatkan
Pentingnya persepsi dan konsepsi
kualitas/ketepatan
dalam
memberikan
terhadap orang lain dapat dilihat dalam
persepsi dan konsepsi terhadap orang
sebuah contoh yang diceritakan oleh
lain dalam berkomunikasi.
Harry Stack Sullivan (dalam Jalaluddin
Sebagai satu aspek penting dalam
Rakhmat, 2004: 101) bahwa, jika kita
komunikasi,
diterima oleh orang lain, dihormati dan
memberikan deskripsi yang dianggap
disenangi karena keadaan diri kita, maka
mampu
kita akan cendrung bersikap menghormati
komunikasi
dan menerima diri kita. Sebaliknya bila
perkara mudah. Hal itu disebabkan ada
orang lain selalu meremehkan kita,
banyak
menyalahkan dan menolak keberadaan
pengenalan diri, diantaranya dan paling
kita, maka kita akan cendrung tidak
utama adalah sikap diri yang cendrung
menyenangi diri kita. Pentingnya persepsi
tertutup dan dia bersedia untuk bercermin
dan konsepsi terhadap orang lain dalam
dengan orang lain yang berbeda. Jika
komunikasi kita, dapat difahami dengan
mengacu pada teori pengenalan diri yang
banyak kajian yang memfokuskan pada
disebut windows teory (teori Jendela
aspek
konsepsi
Jauhari) dalam psikologi komunikasi,
terhadap orang lain itu sesungguhnya
maka kita akan menemukan empat
mempunyai pengaruh yang besar dalam
bagian dalam diri kita yang harus disadari.
komunikasi yang kita bangun, karena
Pertama, ada wilayah dalam diri kita yang
itulah munculnya berbagai istilah untuk
bersifat terbuka (open self), dimana kita
kelompok ini. George Herbert Mead
dan orang lain dapat mengenal tentang
(1934) menyebutnya sebagai significant
diri individu. Kedua, ada wilayah yang
others atau orang lain yang sangat
sifatnya tersembunyi (hidden self), yang
penting. Atau apa yang disebut oleh
orang lain tidak kenal pribadi kita,
Richard Dewey & W.J. Humber (1966)
meskipun kita mengetahuinya. Ketiga,
sebagai affectif others atau orang lain
ada wilayah yang buta (blind self), dimana
yang dengan mereka kita mempunyai
kita tidak menyadari tentang diri kita,
ikatan emosional (lihat dalam Jalaluddin
tetapi
Rakhmat, 2004: 101-102).
keempat, ada wilayah yang bersifat gelap
ini.
Persepsi
dan
﴾ 199 ﴿
mengenal
mewakili
orang
dalam
sesungguhnya
faktor
yang
lain
diri
dan
proses bukanlah
terlibat
melihatnya.
dalam
Dan
dan tidak diketahui sama sekali (unknow
semua orang” (dh)“Saya .. orang yang
self), dimana kita dan orang lain pun tidak
selalu berusaha ada di setiap teman
mengenal karakter terdalam pada diri
membutuhkan bantuan, agar saya ...
individu.
bermanfaat bagi orang lain. ...saya orang
Berikut
teori
jendela
Jauhari
yang keras kepala..saya tidak suka meminta bantuan dari orang lain..” (Rt)
(Windows Teory) ditampilkan dalam bentuk gambar.
b. Kelebihan dan Kekurangan diri dalam Komunikasi “Sifat baik dalam diriku … anak yang selalu tersenyum dan bersemangat dalam segala
hal,
khususnya
dalam
menghafalkan Qur’an. Sifat burukku.
Sumber: Psikologi Komunikasi,Jalaluddin
terkadang tidak bisa mengontrol emosiku,
Rakhmat (2004: 108).
lepas
kendali,
aku
mencoba
untuk
menutupi sifat burukku tersebut” (Irw)
Bagian manapun dalam diri kita, kemauan dan kemampuan membuka diri
“Kelebihanku tidak pernah lupa untuk..Membaca ayat suci Al-Quran. Kekuranganku egois, keras kepala, mudah tersinggung, suka mengulurulur waktu” (Sa)
dalam bentuk membuat deskripsi diri, untuk kemudian membuka bagi orang lain untuk mengenalnya adalah kata kunci dalam melebarkan wilayah open self dan
c. Hal yang disukai dan tidak disukai
mengecilkan wilayah hidden dan blind
dalam komunikasi
self. Sebab pada prinsipnya, keempat
“Hal yang paling disukai. Seseorang
bagian (jendela diri dalam windows teory)
menyapa dengan ramah dan berbicara
itu tidak pernah sama besarnya. Ia akan
secara dewasa, menyapa dengan bahasa
senantiasa tarik menarik. Untuk melihat
keakraban, tidak menjatuhkan satu sama
proses ini, berikut analisis deskripsi diri
lain.
mahasiswa ditampilkan.
komunikasi.
Saya
...
keras
memulai
ragu..”(agt).“Saya .. orang yang santai, dengan waktu,
benci.
“Hal yang saya sukai. Menonton, baca komik dan novel, jalan-jalan, kuliner, sleeping. Saya tidak suka sifat yang manja dengan orang lain, Tidak suka dibohongi, tidak suka ada rahasia-rahasiaan, tidak suka
kepala,
bertahan dengan prinsip dan tidak ragu-
disiplin
saya
tersinggung” (Dd)
tidak mudah bergaul karena sifat pemalu enggan
paling
tidak bertanggung jawab dan mudah
“Saya..orang mudah akrab, tetapi
besar..,
yang
Seseorang bersikap acuh dan arogan,
a. Sifat diri dalam Komunikasi
yang
Hal
ramah pada
﴾ 200 ﴿
diganggu pada saat saya tidur, Tidak suka menunggu...” (Mtr)
dikenal beberapa tipe komunikasi yang cendrung ditampilkan. Dalam konteks ini menurut Jalaluddin Rakhmat (2004: 104-
d. Kemampuan Komunikasi dan Pilihan
110),
Bahasa dalam Komunikasi
sedikitnya
komunikasi
”Sehari-hari berkomunikasi menggunakan bahasa Melayu, karena ayahku keturunan Melayu. Aku bisa berbicara dengan nada keras, tegas jika situasi harus demikian. Aku juga bisa bicara dalam nada yang lembut sesuai konteksnya...” (Agt)
ada
yang
empat
tipe
diakibatkan
oleh
pengaruh konsepsi diri, yakni: Nubuat yang dipenuhi sendiri, membuka diri, percaya
diri
(self
confidence),
dan
selektifitas. Tipe Nubuat yang dipenuhi sendiri
“Dalam pergaulan sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia, dan kadang menggunakan bahasa daerah. Namun lebih mengutamakan perasaan orang lain. Apalagi jikalau lawan bicara saya adalah lebih tua, maka saya akan berhati-hati dalam berbicara” (Dh)
bermakna bahwa setiap orang akan bertingkah laku sesuai dengan konsep diri,
termasuk
Karena
itu
komunikasi
dalam
berkomunikasi.
kesuksesan
sangat
sebuah
bergantung
pada
kualitas/ketepatan mengenai konsep diri. Berdasarkan kutipan deskripsi diri di
Tipe membuka diri lebih dimaksudkan
atas, dapat kita fahami bahwa mahasiswa
bahwa untuk meningkatkan pemahaman
KPI telah mau berusaha dan mampu
tentang diri, maka mutlak kita perlu
mengenalkan diri dan membuka diri untuk
memperbanyak
dikenal
Meskipun
orang lain. Realisasi tipe ini adalah
deskripsi tersebut adalah sebuah latihan
sebagaimana dalam teori Jendela Jauhari
tugas
teman
(windows teory). Sedangkan tipe percaya
antarbudaya”, akan tetapi kemauan dan
diri menyakini bahwa potensi komunikasi
upaya tersebut menunjukkan adanya
akan mungkin didapatkan bagi orang
keterbukaan yang menjadi
prasyarat
yang memiliki tingkat kepercayaan diri
membangun komunikasi yang baik dan
yang baik. Sebaliknya, tidak percaya diri
efektif antarbudaya. Sebab semakin kita
dalam
mampu mengenal diri (dengan segala
mengacaukan
potensi dan kelemahannya), maka akan
melainkan diawali dari sebuah konsep diri
semakin baik kita mengorganisasi diri
yang terlalu negatif. Brooks & Emmert
dalam
(1976) menyebutkan empat tanda konsep
oleh
orang
kuliah
komunikasi,
lain.
”mencari
apalagi
konteks
antarbudaya.
komunikasi
komunikasi
bukan
sebuah
dengan
saja
bisa
komunikasi,
diri yang negatif itu, yakni peka terhadap
Dengan memperhatikan bagaimana
kritik, responsif terhadap pujian, merasa
seseorang memberikan deskripsi tentang
tidak disenangi orang lain, dan pesimis
diri (konsepsi diri), sesungguhnya dapat
terhadap kompetisi/peluang. Sedangkan
﴾ 201 ﴿
tipe selektifitas adalah satu karakter komunikasi
yang
memperhatikan
atau
Begitupun pemahaman terhadap
cendrung
orang lain atau persepsi terhadap orang
mengutamakan
lain (perception to the others) akan
bagian-bagian tertentu secara selektif
memberikan
sesuai dengan konsep diri. Menurut Anita
mengenai orang tersebut atau konsepsi
Taylor et.al (1977), konsep diri akan
tentang orang lain (conception to the
menyebabkan terpaan selektif (selective
others), dimana setiap kita cendrung akan
exposure), persepsi selektif (selective
berkomunikasi
perception),
mengikuti apa yang kita gambarkan
dan
ingatan
selektif
(selective attention). Berdasarkan mahasiswa
deskripsi
(sebagaimana
di
diri atas)
sebuah
gambaran
dengan
orang
tentang
orang
tersebut.
persepsi
dan
konsepsi
pentingnya
dengan
utuh
lain
Karena itu, diri
sama
persepsi
dan
menunjukkan bahwa wujudnya ke empat-
konsepsi terhadap orang lain dalam
empat tipe konsepsi diri. Dan dengan tipe
komunikasi.
inilah
sesungguhnya menggambarkan
bagaimana
kecendrungan
Beberapa
hal
yang
penting
komunikasi
dipahami dalam persepsi dan konsepsi
antarbudaya yang dimiliki oleh masing-
diri, bahwa pemahaman tentang diri
masing individu mahasiswa.
pribadi ini berkembang sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam hidup kita.
D. Penutup
Kita tidak terlahir dengan pemahaman
Diri dan Orang Lain (self and the
akan siapa diri kita, tetapi prilaku kita
others) merupakan unsur penting dalam
selama ini memainkan peranan penting
setiap
bagaimana kita membangun pemahaman
komunikasi.
Karena
itu
pemahaman yang baik terhadap diri dan
diri pribadi ini.
orang lain akan sangat menentukan
Persepsi
pada
akhirnya
akan
keberhasilan sebuah komunikasi. Dalam
membentuk konsepsi tertentu terhadap
konteks komunikasi budaya, pemahaman
apa yang dipersepsi. Karena itu persepsi
terhadap diri dikenal dengan persepsi diri
dan konsepsi senantiasa pengaruh –
(self perception), yang akan memberikan
mempengaruhi. Persepsi yang salah
sebuah gambaran utuh terhadap diri
akan
sendiri
istilah
Sebaliknya konsepsi yang salah juga
konsepsi diri (self conception), dimana
akan membuat persepsi yang tidak benar.
setiap
akan
Jika digambarkan dalam bagan, maka
dan
persepsi dan konsepsi bagaikan lingkaran
atau
dikenal
komunikasi
berlangsung
dengan
senantiasa
mengikuti
persepsi
konsepsi diri tersebut.
membuat
kelirunya
konsepsi.
komunikasi ayam dan telur ayam, yang
﴾ 202 ﴿
tidak pernah tau mana yang lebih dahulu
apalagi
dalam
konteks
komunikasi
keduanya.
antarbudaya. Dengan kata lain, deskripsi
Dengan kata lain, persepsi dan
diri dan orang lain yang diberikan oleh
konsepsi terhadap diri akan menentukan
mahasiswa (sebagaimana dalam Tabel
pola dan bentuk komunikasi yang akan
C.1 dan Tebel C.2 memberikan ciri
dilakukan. Ketika persepsi dan konsepsi
komunikasi
terhadap diri baik dan benar, maka
dilakukan terhadap teman antarbudaya.
yang
cendrung
akan
komunikasi yang dilangsungkan akan
Ketiga, berdasarkan persepsi dan
mungkin berjalan dengan baik, positif,
konsepsi terhadap diri (sebagaimana data
penuh
maksimal.
pada Tabel C. 1 memberikan identitas
Sebaliknya jika persepsi dan konsepsi diri
mengenai tipe komunikasi antarbudaya
kurang baik dan keliru, maka komunikasi
yang dapat dibangun dalam konteks
yang
pertemanan
percaya
diri
terbangun
dan
akan
bersifat
tidak
maksimal dan kurang percaya diri. Deskripsi konsepsi
diri)
identitas
antarbudaya.
(tipe)
Diantara
komunikasi
tersebut
diri
(persepsi
dan
adalah selektifitas, membuka diri dan
yang
dilakukan
oleh
nubuat (untuk sifat diri); nubuat dan
mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam
percaya
Angkatan 2011/2012 dalam kerangka
kekurangan
mengenal
teman
antrabudaya
selektifitas dan nubuat (untuk hal yang
memberikan
beberapa
pemahaman
disukai dan tidak disukai); serta membuka
antarbudaya;
diri,
tentang
komunikasi
diri
kelebihan
diri);
selektifitas
Pertama, dalam bentuk apapun, setiap
kemampuan
kita akan memulai sebuah komunikasi
bahasa).
dengan senantiasa mengikuti apa yang
(untuk
dan
membuka
dan
nubuat
komunikasi
dan
Keempat,
berdasarkan
konsepsi
terhadap
diri,
(untuk pilihan
persepsi
kita gambarkan tentang diri (persepsi diri
dan
dan
(sebagaimana data pada Tabel C.2
konsepsi
diri)
dan
orang
lain
lain
(persepsi dan konsepsi terhadap orang
memberikan
lain),
antarbudaya yang dapat dibangun dalam
sebagaimana
deskripsi
yang
identitas/tipe
orang
diberikan oleh mahasiswa dalam Tabel
konteks
pertemanan
C.1 dan Tabel C.2.
Diantara
identitas
Kedua,
antarbudaya.
tersebut
adalah;
bentuknya,
membuka diri, percaya diri dan selektifitas
pengenalan diri (persepsi dan konsepsi
(untuk sifat baik dan tidak baik pada
diri)
dan
teman); selektifitas, nubuat dan membuka
konsepsi terhadap orang lain) akan
diri (untuk hal yang paling disukai dan
mamandu
tidak disukai teman).
dan
apapun
komunikasi
orang
membangun
lain
setiap
(persepsi
orang
komunikasi
dalam sosialnya,
﴾ 203 ﴿
E. Daftar Pustaka
Kelima, dari aspek alasan memilih teman (sebagaimana deskripsi data pada
Alo
Tabel C.3) memberikan pemahaman
Liliweri. 2003. Dasar-dasar Komunikasi Antarbudaya. Bandung: Rosda Karya
mengenai peringkat komunikasi yang Deddy Mulyana. 2002. Ilmu Komunikai: Suatu Pengantar. Bandung: Rosda Karya
dapat dibangun oleh mahasiswa dalam konteks
pertemanan
Peringkat
(tipe)
antarbudaya.
komunikasi
tersebut
DeddyMulyana dan Jalaluddin Rakhmat. 2001. Komunikasi Antarbudaya. Bandung: Rosda Karya.
meliputi; jarak pribadi (Hall, 1963) dan tingkat keakraban (Altman & Taylor, 1973), serta jarak sosial (Hall, 1963) dan
Devito,
tingkat keterlibatan (Altman & Taylor, 1973) Karena
itu,
jika
mengikuti
bahwa
deskripsi
diri
(persepsi dan konsepsi diri) dan deskripsi
Ibrahim. 2009. Komunikasi Antarbudaya. Pontianak: STAIN Press.
teman (persepsi dan konsepsi terhadap orang
lain)
yang
dilakukan
oleh
Ibrahim.
2015. “Makna” dalam Komunikasi. Artikel dalam Jurnal Al-Hikmah, Vol. IX No. 1 (Juni 2015), h. 18-29.
Jalaluddin
Rakhmat. 2004. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Bandung: Rosda Karya.
mahasiswa menunjukkan satu kesatuan makna antara pengalaman (eksperience), pengetahuan
(reference)
dan
pemahaman komunikasi mereka yang berwujud kepada beberapa klasifikasi tipe komunikasi sebagaimana di atas. Proses
Roger&
ini sejalan dengan pernyataan kedua pakar komunikasi budaya tersebut yang menyatakan bahwa “kemiripan budaya dalam pemberian
persepsi makna
mirip
Stienfatt. 1986. Intercultural Communication. WavelanPress; Witted State of Amerika.
Sendjaja, S. Djuarsa, P.D dkk. 1998. Teori Komunikasi. Modul Ilmu Komunikasi Universtas Terbuka, hal. 1-9
memungkinkan yang
Komunikasi Profesional
Ibrahim. 2010. Hidup dan Komunikasi. Pontianak: STAIN Pontianak Press
pandangan Porter dan Samovar, dapat disimpulkan
Joseph. 1997. Antaramanusia, Books Jakarta
pula
terhadap suatu objek sosial atau suatu Shamsul Amri Baharudin (ed.), 2007. Modul Hubungan Etnik. Kuala lumpur: Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia.
peristiwa”, termasuklah terhadap diri dan orang lain.
﴾ 204 ﴿