KONSEP PENDIDIKAN IPS DAN KARAKTERISTIK PENDIDIKAN IPS DI SD

Download tentang IPS maka dalam unit ini Anda akan belajar tentang konsep, hakikat, dan karakteristik .... mulai dari tingkat sekolah dasar sampai p...

1 downloads 488 Views 151KB Size
Unit

1

KONSEP PENDIDIKAN IPS DAN KARAKTERISTIK PENDIDIKAN IPS DI SD Hidayati Pendahuluan

B

ahan ajar ini merupakan unit pertama dari mata kuliah Pengembangan Pendidikan IPS SD. Tentunya Anda telah memiliki pengetahuan sosial baik melalui proses akademik maupun non akademik. Untuk memperkaya wawasan tentang IPS maka dalam unit ini Anda akan belajar tentang konsep, hakikat, dan karakteristik pendidikan IPS SD. Dengan mempelajari materi pada unit ini, Anda diharapkan dapat menjelaskan konsep-konsep IPS yang berpengaruh terhadap kehidupan masa kini dan masa yang akan datang secara kritis dan kreatif. Pembahasan materi ini menerapkan pendekatan antar disiplin yang mengintegrasikan ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Adapun media yang digunakan adalah bahan ajar cetak dan non cetak (web). Setelah mempelajari materi unit satu ini Anda diharapkan dapat menjelaskan: 1. Pengertian IPS 2. Sejarah IPS di Indonesia 3. Rasional mempelajari IPS di SD 4. Hakikat pengajaran IPS 5. Tujuan pembelajaran IPS di SD 6. Karakteristik pembelajaran IPS di SD Anda sebagai calon guru SD hendaknya menguasai materi IPS sebagai program pendidikan. Untuk membantu Anda menguasai materi tersebut maka dalam unit satu akan disajikan pembahasan hal-hal pokok dan latihan sebagai berikut : 1. konsep pendidikan IPS 2. hakikat pendidikan IPS 3. karakteristik pendidikan IPS di SD Pengembangan Pendidikan IPS SD

1-1

Agar anda dapat lebih mudah memahami materi unit satu, ikutilah petunjuk belajar berikut ini. 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan, pahami betul isinya, apa tujuan mempelajari unit satu, dan bagaimana cara mempelajarinya. 2. Bacalah bagian demi bagian dan temukan kata kunci kemudian berilah tanda atau digaris bawahi 3. Pahami pengertian demi pengertian dari materi unit satu melalui pemahaman sendiri atau diskusi dengan teman sejawat. 4. Mantapkan pemahaman Anda melalui diskusi dengan teman atau tutor pada waktu tutorial tatap muka.

1-2

Unit 1

Subunit 1 Konsep Pendidikan IPS

H

akikat kehidupan manusia adalah suatu dinamika yang tetap tidak pernah berhenti, melainkan selalu aktif. Dinamika manusialah yang memadukan manusia dengan sesamanya dan dengan lingkungannya. Dinamika manusia merupakan ungkapan jiwa manusia sebagai makhluk yang berakal budi dan sebagai makhluk sosial. Hakikat inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Artinya bahwa manusia bukan semata-mata sebagai makhluk biologis, melainkan juga sebagai makhluk sosial, budaya, ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya. Aspek-aspek tersebut terdiri dari interaksi sosial, budaya, kebutuhan materi, kehidupan, norma dan peraturan, serta sikap. Aspek-aspek inilah yang menghasilkan ilmu pengetahuan sosial, seperti ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, geografi. Sebagian dari ilmu pengetahuan tersebut berkembang menjadi disiplin ilmu sesuai dengan perkembangan masyarakat dewasa ini. Sebagai guru SD, pengetahuan yang berhubungan dengan disiplin ilmu-ilmu sosial sangat diperlukan baik yang berhubungan dengan ruang lingkup bahasannya, obyek yang dipelajari, maupun metode/pendekatan dari tiap-tiap disiplin ilmu-ilmu sosial tersebut. Dengan menguasai konsep-konsep IPS yang bersumber dari masyarakat dan lingkungan dapat menambah wawasan yang lebih luas dan mendalam. Selanjutnya marilah kita mulai membahas mengenai konsep, hakikat, dan karakteristik pendidikan IPS di SD. Untuk memudahkan Anda dalam memahaminya kita akan membahasnya satu persatu secara rinci.

A. Pengertian IPS Sampai saat ini, IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social science), maupun ilmu pendidikan (Sumantri. 2001:89). Social Scence Education Council (SSEC) dan National Council for Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai “Social Science Education” dan “Social Studies”. Nama IPS dalam Pendidikan Dasar dan Menengah di Indonesia muncul bersamaan dengan diberlakukannya kurikulum SD, SMP dan SMA tahun 1975. Pengembangan Pendidikan IPS SD

1-3

Dilihat dari sisi ini, maka IPS sebagai bidang studi masih “baru“. Disebut demikian karena cara pandang yang dianutnya memang dianggap baru, walaupun bahan yang dikaji bukanlah hal yang baru. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan sebagainya. Perpaduan ini dimungkinkan karena mata pelajaran tersebut memiliki obyek material kajian yang sama yaitu manusia. Dalam bidang pengetahuan sosial, kita mengenal banyak istilah yang kadangkadang dapat mengacaukan pemahaman. Istilah tersebut meliputi : Ilmu Sosial (Social Sciences), Studi Sosial (Social Studies) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Untuk memperjelas penggunaan istilah tersebut secara tepat, berikut ini akan dijelaskan dari masing-masing istilah. 1. Ilmu Sosial (Sicial Science) Achmad Sanusi memberikan batasan tentang Ilmu Sosial (Saidihardjo,1996.h.2) adalah sebagai berikut: “Ilmu Sosial terdiri disiplindisiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertarap akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut makin ilmiah” Sedangkan menurut Gross (Kosasih Djahiri,1981.h.1), Ilmu Sosial merupakan disiplin intelektual yang mempelajari manusia sebagai makluk sosial secara ilmiah, memusatkan pada manusia sebagai anggota masyarakat dan pada kelompok atau masyarakat yang ia bentuk. Selanjutnya Nursid Sumaatmadja, menyatakan bahwa Ilmu Sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun tingkah laku kelompok. Oleh karena itu Ilmu Sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Tingkah laku manusia dalam masyarakat itu banyak sekali aspeknya seperti aspek ekonomi, aspek sikap, aspek mental, aspek budaya, aspek hubungan sosial, dan sebagainya. Studi khusus tentang aspek-aspek tingkah laku manusia inilah yang menghasilkan Ilmu Sosial seperti ekonomi, ilmu hukum, ilmu politik, psikologi, sosiologi, antropologi, dan sebagainya. Jadi setiap bidang keilmuan itu mempelajari salah satu aspek tingkah laku manusia sebagai anggota masyarakat, ekonomi mempelajari aspek kebutuhan materi, antropologi mempelajari aspek budaya, sosiologi mempelajari aspek hubungan sosial, psikologi mempelajari aspek kejiwaan, demikian pula

1-4

Unit 1

bidang keilmuan yang lain. Sedangkan yang menjadi obyek materialnya sama yaitu manusia sebagai anggota masyarakat. 2. Studi Sosial (Social Studies). Berbeda dengan Ilmu Sosial, Studi Sosial bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial. Dalam kerangka kerja pengkajiannya, Studi Sosial menggunakan bidang-bidang keilmuan yang termasuk Ilmu Sosial. Tentang Studi Sosial ini, Achmad Sanusi (1971:18) memberi penjelasan sebagai berikut : Sudi Sosial tidak selalu bertaraf akademis-universitas, bahkan merupakan bahan-bahan pelajaran bagi siswa sejak pendidikan dasar. Selanjutnya dapat berfungsi sebagai pengantar bagi lanjutan atau jenjang berikutnya kepada disiplin Ilmu Sosial. Studi Sosial bersifat interdisipliner dengan menetapkan pilihan masalah-masalah tertentu berdasarkan suatu rangka referensi dan meninjaunya dari beberapa sudut sambil mencari logika dari hubungan-hubungan yang ada satu dengan lainnya. Kerangka kerja Studi Sosial dalam mengkaji atau mempelajari gejala dan masalah sosial di masyarakat tidak menekankan pada bidang teoritis, melainkan lebih kepada bidang praktis, tidak terlalu bersifat akademisteoritis, melainkan merupakan pengetahuan praktis yang dapat diajarkan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pendekatan Studi Sosial bersifat interdisipliner atau multidisipliner dengan menggunakan berbagai bidang keilmuan. Hal tersebut mengandung arti bahwa Studi Sosial dalam meninjau suatu gejala sosial atau masalah sosial dilihat dari berbagai dimensi (sudut, segi, aspek) kehidupan. Sedangkan Ilmu Sosial pendekatannya bersifat disipliner dari bidang ilmunya masing-masing. Jadi dapat dikatakan bahwa Studi Sosial itu lebih memperlihatkan bentuknya sebagai gabungan Ilmu Sosial. Tugas Studi Sosial sebagai suatu bidang studi mulai dari tingkat sekolah dasar sampai ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi, yaitu membina warga masyarakat yang mampu menyerasikan kehidupannya berdasarkan kekuatankekuatan fisik dan sosial serta mampu memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapinya. Jadi materi dan metode penyajiannya harus sesuai dengan misi yang diembannya.

Pengembangan Pendidikan IPS SD

1-5

3. Pengetahuan Sosial (IPS) Bagi sekelompok kecil ahli pendidikan di Indonesia, istilah IPS telah digunakan dalam kurikulum 1975. Bagi kelompok ini, nama tersebut telah diungkapkan dalam berbagai pertemuan ilmiah. Nama-nama yang dipergunakan dalam kesempatan itu bermacam-macam antara lain ada yang memakai istilah Studi Sosial yang dekat dengan istilah aslinya, ada pula yang menyebutnya dengan Ilmu-ilmu Sosial dan ada yang menamakannya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Namun sejak tahun 1976 nama IPS menjadi nama baku. Harus diakui bahwa ide IPS berasal dari literatur pendidikan Amerika Serikat. Nama asli IPS di Amerika Serikat adalah “Social Studies”. Istilah tersebut pertama kali dipergunakan sebagai nama sebuah komite yaitu “Committee of Social Studies” yang didirikan pada tahun 1913. Tujuan dari pendirian lembaga itu adalah sebagai wadah himpunan tenaga ahli yang berminat pada kurikulum Ilmu-ilmu Sosial di tingkat sekolah dan ahli-ahli Ilmu-ilmu Sosial yang mempunyai minat sama. Nama komite itulah yang kemudian digunakan sebagai nama kurikulum yang mereka hasilkan. Meskipun demikian nama “Social Studies” menjadi semakin terkenal pada tahun l960-an, ketika pemerintah mulai memberikan dana untuk mengembangkan kurikulum tersebut. Pada waktu Indonesia memperkenalkan konsep IPS, pengertian dan tujuannya tidaklah persis sama dengan social studies yang ada di Amerika Serikat. Harus diingat bahwa kondisi masyarakat Indonesia berbeda dengan kondisi masyarakat Amerika Serikat. Ini mengisyaratkan adanya penyesuaianpenyesuaian tertentu. Sebenarnya keadaan ini sangat baik, karena setiap ide yang datang dari luar, dapat kita terima bila sesuai dengan kondisi masyarakat kita. Definisi IPS menurut National Council for Social Studies (NCSS), mendifisikan IPS sebagai berikut: social studies is the integrated study of the science and humanities to promote civic competence. Whitin the school program, socisl studies provides coordinated, systematic study drawing upon such disciplines as anthropology, economics, geography, history, law, philosophy, political science, psychology, religion, and sociology, as well as appropriate content from the humanities, mathematics, and natural sciences. The primary purpose of social studies is to help young people develop the ability to make informed and reasoned decisions for the public good as citizen of a culturally diverse, democratic society in an interdependent world. 1-6

Unit 1

Pada dasarnya Mulyono Tj. (1980:8) memberi batasan IPS adalah merupakan suatu pendekatan interdsipliner (Inter-disciplinary Approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu-ilmu Sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. Hal ini lebih ditegaskan lagi oleh Saidiharjo (1996:4) bahwa IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, politik. Mata pelajaran tersebut mempunyai ciri-ciri yang sama, sehingga dipadukan menjadi satu bidang studi yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dengan demikian jelas bahwa IPS adalah fusi dari disiplin-disiplin Ilmu-ilmu Sosial. Pengertian fusi disini adalah bahwa IPS merupakan bidang studi utuh yang tidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak disiplin ilmu yang ada. Artinya bahwa bidang studi IPS tidak lagi mengenal adanya pelajaran geografi, ekonomi, sejarah secara terpisah, melainkan semua disiplin tersebut diajarkan secara terpadu. Dalam kepustakaan kurikulum pendekatan terpadu tersebut dinamakan pendekatan “broadfielt”. Dengan pendekatan tersebut batas disiplin ilmu menjadi lebur, artinya terjadi sintesis antara beberapa disiplin ilmu. Dengan demikian sebenarnya IPS itu berinduk kepada Ilmu-ilmu Sosial, dengan pengertian bahwa teori, konsep, prinsip yang diterapkan pada IPS adalah teori, konsep, dan prinsip yang ada dan berlaku pada Ilmu-ilmu Sosial. Ilmu Sosial dipergunakan untuk melakukan pendekatan, analisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang dilaksanakan pada pengajaran IPS.

B. Sejarah Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Sosial Bidang studi IPS yang masuk ke Indonesia adalah berasal dari Amerika Serikat, yang di negara asalnya disebut Social Studies. Pertama kali Social Studies dimasukkan dalam kurikulum sekolah adalah di Rugby (Inggris) pada tahun 1827, atau sekitar setengah abad setelah Revolusi Industri (abad 18), yang ditandai dengan perubahan penggunaan tenaga manusia menjadi tenaga mesin. Revolusi Industri membawa perubahan yaitu mendatangkan kemakmuran bagi sebagian masyarakat Inggris. Di sisi lain Revolusi Industri menimbulkan faham kapitalisme dan dehumanisasi yaitu manusia tidak dihargai sebagai manusia atau tidak memanusiakan manusia, karena para industrialis lebih menghargai faktor Pengembangan Pendidikan IPS SD

1-7

produksi, modal, dan uang dari pada tenaga manusia. Setelah memperhatikan situasi tersebut maka Thomas Arnold bermaksud menanggulangi proses dehumanisasi, dengan cara memasukkan social studies ke dalam kuriklum di sekolahnya. Dengan tujuan agar siswa mempelajari masalah interaksi manusia serta ikut berperan aktif dalam kehidupan masyarakat, (Poerwito. 1991/1992:7). Latar belakang dimasukkannya Social studies dalam kurikulum sekolah di Amerika Serikat berbeda dengan di Inggris karena situasi dan kondisi yang menyebabkannya juga berbeda. Penduduk Amerika Serikat terdiri dari berbagai macam ras diantaranya ras Indian yang merupakan penduduk asli, ras kulit putih yang datang dari Eropa dan ras Negro yang didatangkan dari Afrika untuk dipekerjakan di perkebunan-perkebunan negara tersebut. Pada awalnya penduduk Amerika Serikat yang multi ras itu tidak menimbulkan masalah. Baru setelah berlangsung perang saudara antara utara dan selatan atau yang dikenal dengan Perang Budak yang berlangsung tahun l861-1865 dimana pada saat itu Amerika Serikat siap untuk menjadi kekuatan dunia, mulai terasa adanya kesulitan, karena penduduk yang multi ras tersebut merasa sulit untuk menjadi satu bangsa. Selain itu juga adanya perbedaan sosial ekonomi yang sangat tajam. Para pakar kemasyarakatan dan pendidikan berusaha keras untuk menjadikan penduduk yang multi ras tersebut menjadi merasa satu bangsa yaitu bangsa Amerika. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan memasukkan social studies ke dalam kurikulum sekolah di negara bagian Wisconsin pada tahun 1892. Setelah dilakukan penelitian, maka pada awal abad 20, sebuah Komisi Nasional dari The National Education Association memberikan rekomendasi tentang perlunya social studies dimasukkan ke dalam kurikulum semua sekolah dasar dan sekolah menengah Amerika Serikat. Adapun wujud social studies ketika lahir merupakan semacam ramuan dari mata pelajaran sejarah, geografi dan civics. Di samping sebagai reaksi para pakar Ilmu Sosial terhadap situasi sosial di Inggris dan Amerika Serikat, pemasukan Social Studies ke dalam kurikulum sekolah juga dilatarbelakangi oleh keinginan para pakar pendidikan. Hal ini disebabkan mereka ingin agar setelah meninggalkan sekolah dasar dan menengah, para siswa: (1) menjadi warga negara yang baik, dalam arti mengetahui dan menjalankan hak-hak dan kewajibannya; (2) dapat hidup bermasyarakat secara seimbang, dalam arti memperhatikan kepentingan pribadi dan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, para siswa tidak perlu harus menunggu belajar Ilmu-ilmu Sosial di perguruan tinggi, tetapi sebenarnya mereka sudah mendapat bekal pelajaran IPS di sekolah dasar dan menengah. 1-8

Unit 1

Pertimbangan lain dimasukkannya social studies ke dalam kurikulum sekolah adalah kemampuan siswa sangat menentukan dalam pemilihan dan pengorganisasian materi IPS. Agar materi pelajaran IPS lebih menarik dan lebih mudah dicerna oleh siswa sekolah dasar dan menengah, bahan-bahannya diambil dari kehidupan nyata di lingkungan masyarakat. Bahan atau materi yang diambil dari pengalaman pribadi, teman-teman sebaya, serta lingkungan alam, dan masyarakat sekitarnya. Hal ini akan lebih mudah dipahami karena mempunyai makna lebih besar bagi para siswa dari pada bahan pengajaran yang abstrak dan rumit dari Ilmu-ilmu Sosial. Latar belakang dimasukkannya bidang studi IPS ke dalam kurikulum sekolah di Indonesia sangat berbeda dengan di Inggris dan Amerika Serikat. Pertumbuhan IPS di Indonesia tidak terlepas dari situasi kacau, termasuk dalam bidang pendidikan, sebagai akibat pemberontakan G30S/PKI, yang akhirnya dapat ditumpas oleh Pemerintahan Orde Baru. Setelah keadaan tenang pemerintah melancarkan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Pada masa Repelita I (1969-1974) Tim Peneliti Nasional di bidang pendidikan menemukan lima masalah nasional dalam bidang pendidikan. Kelima masalah tersebut antara lain: 1. Kuantitas, berkenaan dengan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar. 2. Kualitas, menyangkut peningkatan mutu lulusan 3. Relevansi, berkaitan dengan kesesuaian sistem pendidikan dengan kebutuhan pembangunan. 4. Efektifitas sistem pendidikan dan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana. 5. Pembinaan generasi muda dalam rangka menyiapkan tenaga produktif bagi kepentingan pembangunan nasional. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah melakukan pembaharuan kurikulum sekolah. Pada awal masa Repelita I, pemerintah membentuk Proyek Pembaharuan Kurikulum dan Metode Mengajar (PPKM), yang memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menciptakan kurikulum sekolah secara lokal. Pembaharuan kurikulum tersebut dilaksanakan di Sekolah Laboratorium di IKIP Malang yang dikenal dengan Sekolah Ibu Pakasi. Di sekolah ini diberlakukan kurikulum lokal yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. penggabungan sekolah dasar dengan sekolah menengah pertama menjadi sekolah dasar 8 tahun. 2. penggabungan mata pelajaran sejenis, salah satunya adalah menjadi bidang studi IPS. Pengembangan Pendidikan IPS SD

1-9

3. pelaksanaan sistem kredit yang memungkinkan siswa menyelesaikan pogram pendidikan tidak secara klasikal melainkan secara individu. Langkah pemerintah selanjutnya adalah melakukan pembaharuan sistem pendidikan melalui Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP). Proyek ini menyelenggarakan sekolah percobaan di delapan IKIP, yaitu: Padang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Ujungpandang, dan Manado. Dalam kurikulum sekolah tersebut tercantum bidang studi IPS, yang merupakan perpaduan dari sejarah, geografi, dan ekonomi, mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah. Dalam lingkup yang lebih luas, kemudian pemerintah memberlakukan kurikulum 1975 bagi semua sekolah dasar dan sekolah menengah. Dalam kurikulum ini tercantum bidang studi IPS, mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Secara singkat IPS diartikan sebagai bidang studi kemasyarakatan secara terpadu (integrasi). Untuk SD, IPS merupakan perpaduan mata pelajaran sejarah, geografi dan ekonomi, untuk Sekolah Menengah Pertama sejarah, ekonomi, geografi ditambah kependudukan dan koperasi, sedangkan untuk SMA sejarah, geografi dan ekonomi, kependudukan, koperasi ditambah tata buku dan hitung dagang. Setelah kurikulum 1975 dilaksanakan selama hampir sepuluh tahun, pemerintah memberlakukan kurikulum baru yaitu kurikulum l984. Belajar dari pengalaman implementasi kurikulum 1975 yang tidak memungkinkan penggunaan IPS terpadu untuk semua jenjang sekolah, maka dilakukan modifikasi kurikulum. Pada kurikulum 1984, pengajaran IPS terpadu hanya dilaksanakan di SD, sedangkan di Sekolan Menengah Pertama (SMP) digunakan pendekatan IPS Terkait (korelasi), dan untuk SMA Atas tidak lagi dikenal IPS terpadu , melainkan diajarkan secara terpisah. Maka muncullah mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, antropologi-sosiologi, dan tata negara yang berdiri sendiri. Pada periode berikutnya, pemerintah memberlakukan kurikulum baru lagi yaitu kurikulum l994. menurut kurikulum 1994, program pengajaran IPS di sekolah dasar terdiri dari IPS terpadu dan sejarah nasional. IPS terpadu adalah pengetahuan yang bersumber dari geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, dan ilmu politik yang mengupas tentang berbagai kenyataan dan gejala dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan sejarah nasional adalah pengetahuan mengenai proses perkembangan masyarakat Indonesia dari masa lampau sampai dengan masa kini. Untuk tingkat SMP, IPS hanya mencakup bahan kajian geografi, ekonomi, dan sejarah. Khusus mata pelajaran sejarah mencakup materi yang lebih luas yaitu 1 - 10

Unit 1

mengenai proses perkembangan masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia sejak masa lampau hingga sekarang. Sedangkan untuk SMA, IPS tetap diajarkan secara terpisah atau berdiri sendiri. Pada tahun 2004, pemerintah melakukan perubahan kurikulum kembali yang dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dalam kurikulum SD, IPS berganti nama menjadi Pengetahuan Sosial. Pengembangan kurikulum Pengetahuan Sosial merespon secara positif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan relevansi program pembelajaran Pengetahuan Sosial dengan keadaan dan kebutuhan setempat. Kompetensi Pengetahuan Sosial menjamin pertumbuhan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, penguasaan kecakapan hidup, penguasaan prinsip-prinsip sosial, ekonomi, budaya, dan kewarganegaraan sehingga tumbuh generasi yang kuat dan berakhlak mulia. Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk pertama kalinya mata pelajaran IPS muncul dalam Kurikulum Lokal yang dikembangkan olah sekolah Ibu Pakasi di Malang, kemudian diujicobakan di delapan IKIP di Indonesia dan diimplementasikan secara nasional sejak diberlakukannya Kurikulum 1975. Sejak tahun 1975, pemerintah selalu melakukan peyempurnaan kurikulum, dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

C. Rasional Mempelajari IPS. Pengajaran IPS (social studies), sangat penting bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah karena siswa yang datang ke sekolah berasal dari lingkungan yang berbeda-beda. Pengenalan mereka tentang masyarakat tempat mereka menjadi anggota diwarnai oleh lingkungan mereka tersebut. Sekolah bukanlah satusatunya wahana atau sarana untuk mengenal masyarakat. Para siswa dapat belajar mengenal dan mempelajari masyarakat baik melalui media massa, media cetak maupun media elektronika, misalnya melalui acara televisi, siaran radio, membaca koran. Pengenalan siswa melalui wahana luar sekolah mungkin masih bersifat umum terpisah-pisah dan samar-samar. Oleh karena itu agar pengenalan tersebut dapat lebih bermakna, maka bahan atau informasi yang masih umum dan samar-samar tersebut perlu disistematisasikan. Dengan demikian sekolah mempunyai peran dan kedudukan yang penting karena apa yang telah diperoleh di luar sekolah, dikembangkan dan diintegrasikan menjadi sesuatu yang lebih bermakna di sekolah, sesuai dengan tingkat perkembangan dan kematangan siswa. Sesuai dengan tingkat perkembangannya, siswa SD belum mampu memahami keluasan Pengembangan Pendidikan IPS SD

1 - 11

dan kedalaman masalah-masalah sosial secara utuh, tetapi mereka dapat diperkenalkan kepada masalah-masalah tersebut. Melalui pengajaran IPS siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kepekaan untuk menghadapi hidup dengan tantangan-tantangannya. Selanjutnya diharapkan mereka kelak mampu bertindak secara rasional dalam memecahkan masalahmasalah yang dihadapi. Perlu disadari bahwa dunia sekarang telah mengalami perubahan-perubahan yang sangat cepat di segala bidang. Kemajuan teknologi dan informasi telah mengenalkan kita pada realitas lain dari sekedar realitas fisik seperti yang sebelumnya kita rasakan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi hubungan antar negara tetangga menjadi lebih luas, karena dunia seakan-akan menjadi tetangga dekat, hal ini disebabkan kemajuan transportasi dan komunikasi. Dengan demikian seolah-olah dunia “dipindahkan” ke ruang di dalam rumah sendiri. Dalam hal ini IPS berperan sebagai pendorong untuk saling pengertian dan persaudaraan antar umat manusia, selain itu juga memusatkan perhatiannya pada hubungan antar manusia dan pemahaman sosial. Dengan demikian IPS dapat membangkitkan kesadaran bahwa kita akan berhadapan dengan kehidupan yang penuh tantangan, atau dengan kata lain IPS mendorong kepekaan siswa terhadap hidup dan kehidupan sosial. Jadi rasionalisasi mempelajari IPS untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah agar siswa dapat: 1. Mensistematisasikan bahan, informasi, dan atau kemampuan yang telah dimiliki tentang manusia dan lingkungannya menjadi lebih bermakna. 2. Lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah sosial secara rasional dan bertanggung jawab. 3. Mempertinggi rasa toleransi dan persaudaraan di lingkungan sendiri dan antar manusia. IPS atau disebut Pengetahuan Sosial pada kurikulum 2004, merupakan satu mata pelajaran yang diberikan sejak SD dan MI sampai SMP dan MTs. Untuk jenjang SD dan MI Pengetahuan Sosial memuat materi Pengetahuan Sosial dan Kewarganegaraan. Melalui pengajaran Pengetahuan Sosial, siswa diarahkan, dibimbing, dan dibantu untuk menjadi warga negara Indonesia dan warga dunia yang efektif. Untuk menjadi warga negara Indonesia dan warga dunia yang efektif merupakan tantangan berat, karena masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itulah Pengetahuan Sosial dirancang untuk membangun dan

1 - 12

Unit 1

merefleksikan kemampuan siswa dalam kehidupan bermasyarakat yang selalu berubah dan berkembang secara terus menerus. Pada haikatnya, pengetahuan Sosial sebabagi suatu mata pelajaran yang menjadi wahana dan alat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, antara lain: 1. Siapa diri saya? 2. Pada masyarakat apa saya berada? 3. Persyaratan-persyaratan apa yang diperlukan diri saya untuk menjadi anggota suatu kelompok masyarakat dan bangsa? 4. Apa artinya menjadi anggota masyarakat bangsa dan dunia? 5. Bagaimanakah kehidupan manusia dan masyarakat berubah dari waktu ke waktu? Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dijawab oleh setiap siswa, dan jawabannya telah dirancang dalam Pengetahuan sosial secara sistematis dan komprehensip. Dengan demikian, Pengetahuan Sosial diperlukan bagi keberhasilan siswa dalam kehidupan di masyarakat dan proses menuju kedewasaan.

Latihan Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi Sub Unit-1, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini! 1. Jelaskan perbedaan ilmu sosial dan ilmu pengetahuan sosial! 2. Pada masa Orde Baru ada 5 masalah pendidikan yang menyebabkan bidang studi IPS dimasukkan dalam kurikulum sekolah di Indonesia. Coba jelaskan! 3. Mengapa social study dimasukkan dalam kurikulum sekolah di Amerika Srikat? Jelaskan alasannya! 4. Coba Anda jelaskan 3 hal/alasan yang merupakan alasan mengapa bidang studi IPS diberikan kepada siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah! 5. Pada tahun 1975 dilakukan pembaharuan kurikulum, hasil pembaharuan berupa kurikulum local. Kurikulum ini telah dilaksanakan di Sekolah Laboratorium di IKIP Malang yang dikenal dengan Sekolah Ibu Pakasi. Coba Anda sebutkan ciri-ciri kurikulum lokal tersebut!

Pengembangan Pendidikan IPS SD

1 - 13

Rambu-Rambu Jawaban 1. Perbedaan ilmu sosial dan IPS adalah: Ilmu sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun secara kelompok. Ada bermacammacam aspek tingkah laku manusia itu di dalam masyarakat, misalnya aspek ekonomi, aspek budaya, aspek mental, aspek hubungan manusia, dan sebagainya. Sedangkan IPS adalah hasil integrasi atau perpaduan dari ilmu-ilmu social yang disederhanakan, dimodifikasi, dan disesuaikan dengan jenjang pendididkan. Untuk lebih jelasnya baca tentang pengertian IPS. 2. Masalah pendidikan pada masa Orde Baru antara lain: a. Masalah kuantitas, berkaitan dengan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar b. Masalah kualitas, berkaitan dengan peningkatan mutu lulusan c. Masalah relevansi, berkaitan dengan kesesuaian sistem pendidikan dengan kebutuhan pembangunan d. Masalah efektifitas sistem pendidikan dan efisiensi penggunaan sumber daya manusia dan dana e. Masalah pembinaan generasi muda dalam rangka menyiapkan tenaga produktif bagi kepentingan pembangunan nasional. Apabila ingin jawaban yang lebih jelas baca bukunya Poerwito. (1991/1992). Ilmu Pengetahuan Sosial. Malang. Dept. P&K Dikdasmen P3G IPS dan PMP 3. Dimasukannya Social Studies ke dalam kurikulum sekolah di Amerika Serikat disebabkan mereka ingin agar setelah meninggalkan sekolah dasar dan menengah: a. para siswa menjadi warga negara yang baik, dalam arti mengetahui dan menjalankan hak-hak dan kewajibannya; b. mereka mengharapkan lulusan sekolah dasar dan menengah dapat hidup bermasyarakat secara seimbang, dalam arti memperhatikan kepentingan pribadi dan masyarakat. Lebih jelasnya baca sejarah IPS di Indonesia pada materi Sub Unit-1. 4. Alasan mempelajari IPS untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah sebagai berikut: a. Agar siswa dapat mensistematisasikan bahan, informasi, dan atau kemampuan yang telah dimiliki menjadi lebih bermakna b. Agar siswa menjadi lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah sosial secara rasional dan bertanggungjawab 1 - 14

Unit 1

c. Agar siswa memiliki rasa toleransi dan persaudaraan yang tinggi baik di lingkungan sendiri maupun di masyarakat Selain itu lebih jelasnya baca kurikulum 1994 dan 2004. 5. Ciri-ciri kurikulum lokal adalah: a. Penggabungan SD dengan SMP menjadi Sekolah Dasar 8 tahun. b. Penggabungan mata pelajaran sejenis, salah satunya adalah menjadi bidang studi IPS. c. Pelaksanaan sistem kredit yang memungkinkan siswa menyelesaikan pogram pendidikan tidak secara klasikal melainkan secara individu.

Rangkuman IPS merupakan bidang studi baru, karena dikenal sejak diberlakukan kurikulum 1975. Dikatakan baru karena cara pandangnya bersifat terpadu, artinya bahwa IPS merupakan perpaduan dari sejumlah mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi. Adapun perpaduan ini disebabkan mata pelajaran-mata pelajaran tersebut mempunyai kajian yang sama yaitu manusia. Bidang studi IPS berasal dari negara Amerika Serikat dengan nama aslinya Social Stuies. Latar belakang dimasukkannya IPS ke dalam kurikulum sekolah karena munculnya masalah-masalah nasional sebagai akibat peristiwa G30S/PKI, salah satu masalah tersebut adalah rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.. Untuk itu pemerintah melakukan pembaharuan kurikulum, pendidikan dasar menjadi 8 tahun, penggabungan bidang studi yang serumpun. Tahun 1984 pemerintah memberlakukan kurikulum baru, di SD diajarkan IPS terpadu, SMP diajarkan IPS terkait, dan SMA diajarkan IPS terpisah. Sejak itulah pemerintah selalu melakukan perubahan kurikulum tidak lain adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Pendidikan IPS penting diberikan kepada siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, karena siswa sebagai anggota masyarakat perlu mengenal masyarakat dan lingkungannya. Untuk mengenal masyarakat siswa dapat beljar melalui media cetak, media elektronika, maupun secara langsung melalui pengalaman hidupnya ditengahtengah msyarakat. Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat memiliki sikap peka dan tanggap untuk bertindak secara rasional dan bertanggungjawab dalam memecahkan masalahmsalah sosial yang dihadapi dalam kehidupannya.

Pengembangan Pendidikan IPS SD

1 - 15

Tes Formatif 1 1.

Kehidupan manusia di masyarakat dijiwai oleh aspek sosiologi, hal ini tercermin dalam perilaku manusia …. A. memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mencari rejeki B. melakukan interaksi dengan manusia lain C. menciptakan kehidupan yang aman dan tertib D. mengembangkan pikirannya untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi

2.

Apabila Anda seorang guru IPS di SD, maka dituntut mengajar IPS secara …. A. integratif B. korelatif C. konfederatif D. terpisah

3.

Istilah yang paling tepat untuk menyebut mata pelajaran IPS adalah …. A. social studies B. social science C. sains social D. science society

4. Pendekatan yang digunakan dalam IPS adalah …. A. disipliner B. interdisipliner C. multicultural D. indislipiner 5.

Faktor yang melatarbelakangi dimasukkannya social studies ke dalam kurikulum sekolah di Inggris adalah, …. A. proses diskrimanasi rasial B. proses dehumanisasi C. munculnya kesenjangan social D. angka kriminalitas yang tinggi

6.

Wujud social studies di Amerika Serikat pada awalnya merupakan perpaduan ….

1 - 16

Unit 1

A. B. C. D.

ekonomi, sejarah, geografi sosiologi, sejarah, geografi sejarah, geografi, civics ekonomi, geografi, civics

7. Salah satu alasan mempelajari IPS adalah untuk menumbuhkan rasa peka dan tanggap terhadap masalah sosial. Salah satu tindakan nyata yang dapat Anda lakukan adalah, kecuali …. A. penghematan penggunaan listrik B. menggunakan alat-alat rumah tangga modern C. bertaman di halaman rumah D. membuang sampah di tempatnya 8.

Pak Amir sebagai kepala keluarga, ia membuat aturan-aturan untuk menjamin keamanan, ketenteraman, dan kesejahteraan anggota keluarganya. Perilaku demikian itu, mencerminkan … A. aspek ekonomi B. aspek sosiologi C. aspek psikologi D. aspek politik 9. Salah satu tujuan pendidikan IPS adalah mengembangkan keterampilan sosial peserta didik. Dalam proses pembelajarannya perlu diujudkan dalam kegiatan nyata seperti …. A. membiasakan anak untuk berderma B. berdiskusi tentang masalah sosial di lingkungan anak C. membuat kliping tentang masalah-masalah sosial D. membuat karya tulis tentang masalah social 10. Seorang guru IPS yang memberi tugas kepada anak didiknya untuk membaca buku literatur tertentu sebagai pengayaan. Dalam hal ini sebenarnya guru akan mengembangkan aspek …. A. pengetahuan B. keterampilan C. kecakapannya D. nilai dan sikap

Pengembangan Pendidikan IPS SD

1 - 17

Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang terdapat di bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap bahan ajar Unit-1. Jumlah Jawaban yang Benar Tingkat Penguasaan = ---------------------------------- x 100% 10 Arti tingkat penguasaan : 90 – 100% = baik sekali 80 – 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan bahan ajar selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi bahan ajar Unit-1, terutama mengenai bahan ajar yang belum Anda kuasai.

1 - 18

Unit 1

Subunit 2 Hakikat dan Tujuan Pendidikan IPS

H

akikat IPS, adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dalam kehidupannya manusia harus mengahadapi tantangan-tantangan yang berasal dari lingkungannya maupun sebagai hidup bersama. IPS memandang manusia dari berbagai sudut pandang. IPS melihat bagaimana manusia hidup bersama dengan sesamanya, dengan tetangganya dari lingkungan dekat sampai yang jauh. Bagaimana keserasian hidup dengan lingkungannya baik dengan sesama manusia maupun lingkungan alamnya. Bagaimana mereka melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan kata lain bahan kajian atau bahan belajar IPS adalah manusia dan lingkungannya.

Hakikat IPS Setiap manusia sejak lahir telah berinteraksi dengan manusia lain, misalnya dengan ibu yang melahirkannya, ayahnya, dan keluarganya. Selanjutnya setelah usia taman Kanak-kanak ia akan berinteraksi dengan teman-teman sekelasnya, dan dengan gurunya. Sesuai dengan bertambahnya umur, maka interaksi tersebut akan bertambah luas, begitu juga ia akan mendapat pengalaman dan hubungan sosial dari kehidupan masyarakat disekitarnya. Dari pengalaman tersebut anak akan mengenal bagaimana seluk beluk kehidupan. Misalnya bagaimana cara seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya, cara menghormati orang yang lebih tua, sebagai anggota masyarakat harus mentaati aturan atau norma-norma yang berlaku, mengenal hal-hal yang baik dan buruk, maupun benar dan salah. Semua pengetahuan yang telah melekat pada diri anak tersebut dapat dikatakan sebagai “pengetahuan sosial” Dengan demikian dalam diri kita masing-masing dengan kadar yang berbeda, sebenarnya telah terbina pengetahuan sosial tersebut sejak kecil, hanya namanya belum kita kenal dan dikenal setelah secara formal memasuki bangku sekolah. Coba Anda renungkan apa yang telah dibahas dimuka.

Pengembangan Pendidikan IPS SD

1 - 19

Selanjutnya Anda pahami pula dalam kehidupan bermasyarakat itu banyak kegiatan atau aspek yang dilakukan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, dan masing-masing aspek tersebut saling kait mengkait. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia dibatasi oleh aturan-aturan yang berlaku di dalam lingkungannya. Sebagai anggota masyarakat, kita harus mentaati aturan atau norma, misalnya cara berpakaian kita harus sopan bahkan jenis pakaian ada aturan pemakaiannya, misalnya pakaian sehari-hari, pakaian dinas, pakaian pesta, pakaian berkabung. Walaupun aturan ini tidak tertulis tetap dipatuhi oleh semua anggota masyarakat. Manusia butuh makan untuk mempertahankan hidup sehingga kita dapat melakukan kegiatan dan berhubungan dengan orang lain. Tidak kalah pentingnya manusia butuh rumah sebagai tempat berlindung, sehingga kita tidak kedinginan dan kepanasan. Namun dengan adanya perkembangan jaman, fungsi pakaian, makan, dan rumah menjadi berubah karena hal itu tidak sekedar memenuhi kebutuhan pokok melainkan karena ada nilai sosialnya. Dengan memakai pakaian yang mewah maka kedudukan sosial seseorang akan naik peringkatnya, makan tidak sekedar makan nasi melainkan makan makanan produk instant, roti, hamburger, kentuky, pizza. Begitu juga tempat tinggal tidak sekedar sebagai tempat berteduh melainkan sudah merupakan istana tempat melakukan segala kegiatan. Dengan bertindak seperti itu manusia merasa status sosialnya tinggi. Dari kenyataan di atas dapat kita ketahui bahwa antara aspek-aspek kehidupan itu saling ada keterkaitan, aspek ekonomi terkait dengan aspek psikologi dan sosialbudaya. Kebutuhan hidup manusia tidak sekedar memenuhi aspek ekonomi tetapi manusia juga perlu untuk menambah pengetahuan, seperti yang Anda lakukan sekarang ini. Tanpa penambahan pengetahuan kita akan tersisih oleh orang-orang yang berpengatahuan tinggi, coba hayati bagaimana jika Anda hanya lulusan SD, SMP, atau SMU. Tentu akan tersaing oleh mereka yang berpendidikan S1 dan S2 bahkan S3. Apalgi Anda sebagai guru SD yang sekarang dituntut harus berpendidikan S-I, bagaimana jika anda hanya lulusan D-II PGSD atau bahkan hanya lulusan SPG? Jelas bahwa pengetahuan akan membantu manusia memanfaatkan sumber daya bagi kesejahteraan. Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) merupakan ungkapan kemampuan manusia memanfaatkan akal, pikirannya dalam memenuhi kebutuhan hidup bermasyarakat. Aspek kehidupan tersebut merupakan aspek kehidupan budaya. Perkembangan Iptek yang sangat cepat nampak pada penggunaan komputer dan satelit. Dengan teknologi, sekarang orang dapat dengan cepat dapat menghimpun informasi dunia dengan rinci tentang segala hal, misalnya kekayaan laut, hutan, 1 - 20

Unit 1

situasi politik suatu negara, dan peristiwa-peristiwa aktual lainnya. Dengan kemajuan Iptek yang begitu kuat pengaruhnya sehingga dapat mengubah sikap, pandangan, dan perilaku sesorang. Dengan kemajuan teknologi pula sekarang ini orang dapat berkomunikasi dengan cepat di manapun mereka berada melalui handphone dan internet. Kemajuan Iptek menyebabkan cepatnya komunikasi antara orang yang satu dengan lainnya, antara negara satu dengan negara lainnya. Dengan demikian maka arus informasi akan semakin cepat pula mengalirnya. Oleh karena itu diyakini bahwa “orang yang menguasai informasi itulah yang akan menguasai dunia”. Cobalah amati keadaan lingkungan Anda baik lingkungan desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten, propinsi, maupun negara, apa yang terjadi? Betapa cepatnya perubahan lingkungan sebagai akibat pemanfaatan dan penerapan Iptek. Semua kegiatan manusia telah didominasi tenaga mesin, misalnya bidang pertanian, menebang pohon, membangun rumah dan gedung, jembatan, jalan, dan sebagainya. Coba bandingkan keadaan sekarang dengan ketika Anda masih kecil apa yang telah terjadi? Dalam kehidupan bermasyarakat, urutan waktu dengan peristiwa sangat bermakna dalam menelaah perkembangan serta kemajuan. Urutan waktu dan peristiwa di atas merupaka aspek sejarah yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dengan mengkaji peristiwa-peristiwa masa lalu kita dapat mengambil hikmahnya, mengambil hal-hal yang baik dan menguntungkan, sebaliknya kita dapat menghindari pengalaman buruk yang mengakibatkan malapetaka bagi manusia. Selanjutnya kita dapat membuat keputusan untuk apa yang akan kita perbuat di masa sekarang dan yang akan datang. Kehidupan manusia juga terkait dengan aspek tempat atau ruang, misalnya kita bertemu dengan orang baru maka yang akan ditanyakan tentunya “siapa namanya?” kemudian “dimana tempat tinggalnya” Begitu juga jika terjadi peristiwa kerusuhan pasti yang akan ditanyakan adalah “kapan” dan “dimana” Ini menunjukkan bahwa antara waktu dan tempat mempunyai kaitan yang erat. Suatu tempat atau ruang dipermukaan bumi, secara alamiah dicirikan oleh kondisi alamnya yang meliputi iklim dan cuaca, sumber daya air, ketinggian dari permukaan laut, dan sifat-sifat alamiah lainnya. Jadi bentuk muka bumi seperti daerah pantai, dataran rendah, dataran tinggi, dan daerah pegunungan akan mempengaruhi terhadap pola kehidupan penduduk yang menempatinya. Lebih jelasnya Anda dapat mencermati contoh berikut ini. •

Corak kehidupan masyarakat di tepi pantai utara Jawa yang bentuknya landai dengan laut yang tenang dan tidak begitu tinggi serta arus angin yang tidak begitu kencang, sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk mencari ikan. Pengembangan Pendidikan IPS SD

1 - 21

Hal ini disebabkan ikan banyak berkumpul di kawasan laut yang dangkal yang masih tertembus sinar matahari. Oleh karena itu mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Hampir semua pelabuhan-pelabuhan besar di pulau Jawa sebagian besar terletak di pantai utara Jawa. •

Dataran rendah yang meliputi daerah pantai sampai ketinggian 700 meter di atas permukaan laut merupakan kawasan yang cadangan airnya cukup, didukung oleh iklimnya yang cocok, merupakan potensi alam yang cocok untuk dikembangkan sebagai areal pertanian, misalnya Karawang, Bekasi, Indramayu, Subang dan sebagainya. Dataran tinggi yang beriklim sejuk, dengan cadangan air yang sudah semakin berkurang maka sistem pertanian yang dikembangkan adalah pertanian lahan kering dan holtikultura seperti sayuran, buah-buahan, da tanaman hias.



Lain dengan daerah pegunungan yang memiliki corak tersendiri. Karena sedikitnya persediaan air tanah, mengakibatkan pemukiman penduduk terpusat di lembah-lembah atau mendekati alur sungai. Hal ini dikarenakan mereka berusaha untuk mendapatkan sumber air yang relatif mudah. Ladang yang mereka usahakan biasanya terletak di lembah pegunungan. Dengan demikian hubungan keruangan antara keadaan alam dan faktor manusia, (kualitas, mata pencaharian, dan penguasaan Iptek memberikan corak atau karakter kehidupannya masyarakat setempat. Keadaan seperti itu dalam kehidupan manusia termasuk aspek geografi. Aspek ini dapat dijadikan petunjuk tentang karakteristik setempat yang berhubungan dengan kehidupan manusia yang terkait dengan kondisi setempat. Apabila Anda amati dengan cermat, apakah ungkapan tersebut tepat jika kita melihat perkembangan Iptek sekarang ini? Karena jika Anda amati masyarakat daerah pantai tidak tentu mata pencahariaanya sebagai nelayan, tetapi mereka ada yang menjadi pegawai negeri, wiraswata, atau yang lainnya. Berikutnya cobalah Anda cermati juga, mengapa di masyarakat itu terjadi suatu keutuhan, dan kemantapan kehidupan. Kondisi seperti ini tidak lain karena di dalam masyarakat tersebut ada norma, nilai, dan kepemimpinan. Agar hubungan antar manusia di dalam suatu masyarakat terlaksana sebagaimana yang diharapkan, maka dirumuskanlah norma-norma yang mengatur pergaulan hidup dengan tujuan untuk mencapai suatu tata tertib. Mula-mula norma tersebut terbentuk tidak disengaja, namun lama-kelamaan norma tersebut dibentuk secara sadar. Misalnya, dahulu dalam jual beli seorang perantara tidak perlu diberi bagian dari keuntungan. Tetapi lama kelamaan terjadi kebiasaan bahwa perantara harus mendapat bagian keuntungan, sekaligus ditetapkan siapa yang menanggung, pembeli 1 - 22

Unit 1

atau penjual? Contoh lain masalah utang piutang yang menggunakan perjanjian tertulis, hal ini dahulu tidak pernah dilakukan.. Semuanya itu tidak lain bahwa norma sangat penting dalam hidup bermasyarakat untuk mencapai ketertiban. Selanjutnya apabila Anda amati dalam kehidupan berkeluarga, mengapa keutuhan dapat tetap terjaga, tidak lain karena ada norma-norma tertentu. Ada nilai yang menjadi pegangan dan ada kepemimpinan yang dikendalikan oleh kepala keluarga (ayah atau suami). Walaupun norma tidak tertulis, namun menjadi aturan main dalam menggariskan kepemimpinan, hak dan kewajiban masing-masing anggota keluarga. Di dalam keluarga terdapat pengembangan kebijakan yang mengatur keluarga untuk menciptakan keamanan, ketenteraman, dan kesejahteraan keluarga. Kebijakan mengatur seperti ini, bagaimana jika terjadi dalam “pemerintahan” atau “negara”? Aspek pengaturan dan kebijakan ini termasuk aspek politik Marilah kita cermati kembali apa yang sudah kita pelajari di atas. Setelah kita pelajari ternyata kehidupan itu banyak aspeknya, meliputi aspek-aspek: 1. hubungan sosial: semua hal yang berhubungan dengan interaksi manusia tentang proses, faktor-faktor, perkembangan, dan permasalahannya dipelajari dalam ilmu sosiologi 2. ekonomi: berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan manusia, perkembangan, dan permasalahannya dipelajari dalam ilmu ekonomi 3. psikologi: dibahas dalam ilmu psikologi 4. budaya: dipelajari dalam ilmu antropologi 5. sejarah: berhubungan dengan waktu dan perkembangan kehidupan manusia dipelajari dalam ilmu sejarah 6. geografi: hubungan ruang dan tempat yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia dipelajari dalam ilmu geografi 7. politik: berhubungan dengan norma, nilai, dan kepemimpinan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dipelajari dalam ilmu politik

Tujuan Pendidikan IPS Setiap usaha pendidikan senantiasa memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Berdasarkan tujuan pendidikan yang jelas, tegas, terarah, barulah pendidik dapat menentukan usaha apa yang akan dilakukannya dan bahan pelajaran apa yang sebaiknya diberikan kepada anak didiknya. Demikian juga di dalam negara kita telah dirumuskan tujuan pendidikan nasional dirumuskan berdasarkan pada falsafah negara Pancasila dan UUD 1945, seperti digariskan dalam GBHN.

Pengembangan Pendidikan IPS SD

1 - 23

Berdasarkan pada falsafah negara tersebut, maka telah dirumuskan tujuan pendidikan nasional, yaitu: membentuk manusia pembangunan yang ber-Pancasila dan untuk membentuk manusia yang sehat jasmani dan rokhaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab, dapat menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya, dan mencintai sesama manusia sesuai ketentuan yang termaksud dalam UUD 1945. Berkaitan dengan tujuan pendidikan di atas, kemudian apa tujuan dari pendidikan IPS yang akan dicapai? Tentu saja tujuan harus dikaitkan dengan kebutuhan dan disesuaikan dengan tantangan-tantangan kehidupan yang akan dihadapi anak. Berkaitaan dengan hal tersebut, kurikulum 2004 untuk tingkat SD menyatakan bahwa, Pengetahuan Sosial (sebutan IPS dalam kurikulum 2004), bertujuan untuk: 1. mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis. 2. mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial 3. membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan 4. meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global. Sejalan dengan tujuan tersebut tujuan pendidikan IPS menurut (Nursid Sumaatmadja. 2006) adalah “membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian social yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara” Sedangkan secara rinci Oemar Hamalik merumuskan tujuan pendidikan IPS berorientasi pada tingkah laku para siswa, yaitu : (1) pengetahuan dan pemahaman, (2) sikap hidup belajar, (3) nilai-nilai sosial dan sikap, (4) keterampilan (Oemar hamalik. 1992 : 40-41). Untuk lebih jelasnya akan dibahas satu persatu.

Pengetahuan dan Pemahaman Salah satu fungsi pengajaran IPS adalah mentransmisikan pengetahuan dan pemahaman tentang masyarakat berupa fakta-fakta dan ide-ide kepada anak. Selain itu juga mengembangkan rasa kontinuitas dan stabilitas, memberikan informasi dan teknik-teknik sehingga mereka dapat ikut memajukan masyarakat sekitarnya. Sebagai contohnya tradisi dan nilai-nilai dalam masyarakat, kebudayaan dari 1 - 24

Unit 1

berbagai lingkungan serta pengaruhnya terhadap hubungan dengan warga masyarakat lainnya, pengelolaan dan penggunaan sumber-sumber ekonomi oleh masyarakat.

Sikap belajar IPS juga bertujuan untuk mengembangkan sikap belajar yang baik. Artinya dengan belajar IPS anak memiliki kemampuan menyelidiki (inkuiri) untuk menemukan ideide, konsep-konsep baru sehingga mereka mampu melakukan perspektif untuk masa yang akan datang. Sikap belajar tersebut diarahkan pada pengembangan motivasi untuk mengetahui, berimaginasi, minat belajar, kemampuan merumuskan masalah, dan hipotesis pemecahannya, keinginan melanjutkan eksplorasi IPS sampai ke luar kelas, dan kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan data.

Nilai-nilai sosial dan sikap Anak membutuhkan nilai-nilai untuk menafsirkan fenomena dunia sekitarnya, sehingga mereka mampu melakukan perspektif. Nilai-nilai sosial merupakan unsur penting di dalam pengajaran IPS. Berdasar nilai-nilai sosial yang berkembang dalam masyarakat, maka akan berkembang pula sikap-sikap sosial anak. Faktor keluarga, masyarakat, dan pribadi/tingkah laku guru sendiri besar pengaruhnya terhadapa perkembangan nilai-nilai dan sikap anak. Guru dapat mengembangkan sikap anak, misalnya menghormati dan mentaati peraturan, mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap kesejahhteraan masyarakat, mengenal, dan menggunakan sumbersumber alam dengan sebaik-baiknya, sikap kritis dan analitis, dan sebagainya.

Keterampilan dasar IPS Anak belajar menggunakan keterampilan dan alat-alat studi sosial, misalnya mencari bukti dengan berpikir ilmiah, keterampilan mempelajari data masyarakat, mempertimbangkan validitas dan relevansi data, mengklasifikasikan dan menafsirkan data-data sosial, dan merumuskan kesimpulan. Dengan demikian IPS memperkenalkan kepada siswa bahwa manusia dalam hidup bersama dituntut rasa tanggung jawab sosial. Mereka akan menyadari bahwa dalam hidup bersama itu akan menghadapi berbagai masalah, diantaranya adalah masalah sosial. Dalam konteks ini manusia dihadapkan pada masalah dalam skala kecil maupun besar, misalnya masalah keluarga, cekcok dengan tetangga, bencana alam, kemiskinan, kriminalitas, dan sebagainya. Apalagi jika sudah menyangkut masalah pemenuhan kebutuhan maka akan muncul masalah global. Semuanya itu akan Pengembangan Pendidikan IPS SD

1 - 25

mendorong kepekaan sosial siswa dan selanjutnya ini merupakan tantangan bagi anak sampai pada taraf pemecahannya.

Karakteristik Pendidikan IPS SD Bidang studi IPS merupakan gabungan ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi atau terpadu. Pengertian terpadu, bahwa bahan atau materi IPS diambil dari Ilmu-ilmu Sosial yang dipadukan dan tidak terpisah-pisah dalam kotak disiplin ilmu (Lili M Sadeli, 1986 : 21). Karena IPS terdiri dari disiplin Ilmu-ilmu Sosial, dapat dikatakan bahwa IPS itu mempunyai ciri-ciri khusus atau karakterisitik tersendiri yang berbeda dengan bidang studi lainnya. Untuk membahas karakteristik IPS, dapat dilihat dari berbagai pandangan. Berikut ini dikemukakan karakteristik IPS dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya. 1. Materi IPS Mempelajari IPS pada hakekatnya adalah menelaah interaksi antara individu dan masyarakat dengan lingkungan (fisik dan social-budaya). Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat sebagai sumber dan objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak pada kenyataan. (Menurut Mulyono Tjokrodikaryo, 1986:21). Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain: a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya. b. Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi. c. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh. d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokohtokoh dan kejadian-kejadian yang besar. e. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan, keluarga. Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi sumber materi IPS sekaligus juga menjadi laboratoriumnya. Pengetahuan konsep, teori-teori IPS

1 - 26

Unit 1

yang diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan dan dicobakan sekaligus diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari di masyarakat.

2. Strategi Penyampaian Pengajaran IPS Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagaian besar adalah didasarkan pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak (diri sendiri), keluarga, masyarakat/tetangga, kota, region, negara, dan dunia. Tipe kurikulum seperti ini disebut “The Wedining Horizon or Expanding Enviroment Curriculum” (Mukminan, 1996:5). Tipe kurikulum tersebut, didasarkan pada asumsi bahwa anak pertama-tama dikenalkan atau perlu memperoleh konsep yang berhubungan dengan lingkungan terdekat atau diri sendiri. Selanjutnya secara bertahap dan sistematis bergerak dalam lingkungan konsentrasi keluar dari lingkaran tersebut, kemudian mengembangkan kemampuannya untuk menghadapai unsur-unsur dunia yang lebih luas.

Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Setelah Anda mengenal karakteristik pendidikan IPS SD, bagaimana pembelajarannya kepada siswa SD? Pengenalan dan pemahaman terhadap sifat-sifat siswa tidak kalah pentingnya bagi guru, karena dengan memahami sifat-sifat siswa tersebut guru dapat menyusun, merencanakan, dan melaksanakan pembelajaran IPS dengan baik. Di Indonesia pada saat ini, anak usia SD dimulai dari 6 tahun sampai dengan 12 tahun. Secara psikologis, periode ini diktegorikan Masa Kanak-kanak Akhir. Para pendidik masa tersebut sebagai “Masa Sekolah Dasar” sedangkan para psikolog menyebutnya sebagai “Masa Berkelompok” atau “Masa Penyesuaian Diri” Sebutan Masa Sekolah Dasar, merupakan periode keserasian bersekolah, artinya anak sudah matang untuk besekolah. Adapun kriteria keserasian bersekolah adalah sebagai berikut. 1. Anak harus dapat bekerjasama dalam kelompok dengan teman-teman sebaya, tidak boleh tergantung pada ibu, ayah atau anggota keluarga lain yang dikenalnya. 2. Anak memiliki kemampuan sineik-analitik, artinya dapat mengenal bagianbagian dari keseluruhannya, dan dapat menyatukan kembali bagian-bagian tersebut. 3. Secara jasmaniah anak sudah mencapai bentuk anak sekolah.

Pengembangan Pendidikan IPS SD

1 - 27

Sementara itu sebutan Masa berkelompok dan Masa Penyesuaian Diri dikaitkan dengan keinginan anak-anak untuk diterima teman-teman sebayanya sebagai anggota kelompok, serta pentingnya penyesuaian diri di dalam kelompoknya. Setiap anak adalah pelajar yang unik, memiliki kepribadian singular, latar belakang pengalaman, dan cara belajar tertentu. Menurut Preston (dalam Oemar Hamalik. 1992 : 42-44), anak mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1. Anak merespon (menaruh perhatian) terhadap bermacam-macam aspek dari dunia sekitarnya.Anak secara spontan menaruh perhatian terhadap kejadiankejadian-peristiwa, benda-benda yang ada disekitarnya. Mereka memiliki minat yang laus dan tersebar di sekitar lingkungnnya. 2. Anak adalah seorang penyelidik, anak memiliki dorongan untuk menyelidiki dan menemukan sendiri hal-hal yang ingin mereka ketahui. 3. Anak ingin berbuat, ciri khas anak adalah selalu ingin berbuat sesuatu, mereka ingin aktif, belajar, dan berbuat 4. Anak mempunyai minat yang kuat terhadap hal-hal yang kecil atau terperinci yang seringkali kurang penting/bermakna 5. Anak kaya akan imaginasi, dorongan ini dapat dikembangkan dalam pengalaman-pengalaman seni yang dilaksanakan dalam pembelajaran IPS sehingga dapat memahami orang-orang di sekitarnya. Misalnya pula dapat dikembangkan dengan merumuskan hipotesis dan memecahkan masalah. Anda sebagai guru harus memahami ciri-ciri anak tersebut dalam rangka kesiapan suatu pembelajaran. Untuk dapat menghadapi bahan belajar dengan baik, siswa dituntut menunjukkan adanya perhatian. Perhatian seseorang terhadap sesuatu dapat ditunjukkan dari gerak-geriknya. Sebagai contoh seorang guru memberi tugas kepada siswanya untuk mengamati lalu lintas di dekat sekolahnya, ternyata semua siswa tampak serius mencatat, berdiskusi dengan temannya dengan wajah ceria. Hal ini menunjukkan bahwa siswa-siswa menjalankan tugas guru dengan baik dan penuh perhatian. Tetapi jika terjadi hal yang sebaliknya, misalnya anak-anak hanya main sendiri, tidak mau mancatat dan berdiskusi, berarti siswa kurang atau tidak ada perhatian. Perhatian menjadi titik awal yang mengarah kepada belajar, perhatian merupakan prasarat dalam belajar. Dengan perhatian akan timbul ketertarikan terhadap sesuatu yang dihadapi, selanjutnya diharapkan akan terjadi peristiwa belajar. Dengan uraian di atas berarti betapa pentingnya kedudukan perhatian dalam belajar. Kemudian bagaimana perhatian anak itu sebenarnya? Maka tidak kalah pentingnya pula Anda sebagai guru atau calon guru mengenal sifat-sifat atau karakteristik anak usia SD. 1 - 28

Unit 1

Berkaitan dengan atmosfir di sekolah, ada sejumlah karakteristik yang dapat diidentifikasi pada siswa SD berdasarkan kelas-kelas yang terdapat di SD. 1. Karakteristik pada Masa Kelas Rendah SD (Kelas 1,2, dan 3) a. Ada hubungan kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah b. Suka memuji diri sendiri c. Apabila tidak dapat menyelesaikan sesuatu, hal itu dianggapnya tidak penting d. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain dalam hal yang menguntungkan dirinya e. Suka meremehkan orang lain 2. Karakteristik pada Masa Kelas Tinggi SD (Kelas 4,5, dan 6). a. Perhatianya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari b. Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis c. Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus d. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah. Menurut Jean Piagiet, usia siswa SD (7-12 tahun) ada pada stadium operasional konkrit. Oleh karena itu guru harus mampu merancang pembelajaran yang dapat membangkitkan siswa, misalnya penggalan waktu belajar tidak terlalu panjang, peristiwa belajar harus bervariasi, dan yang tidak kalah pentingnya sajian harus dibuat menarik bagi siswa. Hal ini dilakukan karena perhatian anak pada tingkat usia tersebut masih mudah beralih, artinya dalam jangka waktu tertentu perhatian anak dapat tertarik kepada banyak hal, tetapi waktu tertentu pula perhatian anak berpindah-pindah. Sifat lain bahwa perhatian anak sering berfokus pada lingkungan terdekat. Kedekatan ini dapat bersifat langsung maupun tidak langsung. Bersifat langsung, misalnya dalam melihat pesawat terbang akan lebih tertarik pada bentuk dan warnanya dari pada fungsinya, artinya dalam memahami suatu konsep anak-anak lebih tertarik pada ujud benda konkritnya. Begitu juga pengalaman yang termediasipun akan membawa anak kepada perhatian, misalnya bahan bacaan atau ceritera, sajian TV dapat mendekatkan anak pada dunia yang lebih luas. Pada umumnya anak lebih tertarik kepada benda yang bergerak, akibatnya anak ingin mengetahui sebab-sebab terjadinya sesuatu. Rasa ingin tahu tersebut sebenarnya merupakan gerak awal untuk belajar dan dorongan untuk mengeksplorasi dunia sekitarnya.Tindakan eksplorasi akan memacu anak untuk terus mencari sampai keingintahuannya terpuaskan. Dengan sifat ini, anak biasanya mempunyai Pengembangan Pendidikan IPS SD

1 - 29

kemampuan tinggi dan mempunyai wawasan yang luas. Anak usia SD mempunyai kecenderungan banyak bergerak. Agar gerak yang merupakan kebutuhan anak mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu perencanaan yang baik. Perlu diketahui bahwa gerak tidak hanya bersifat fisik saja tetapi gerak atau keaktifan pikiran merupakan hal yang penting pula. Keaktifan berfikir dapat disertai gerak fisik dan juga disertai gerak berpikir, misalnya siswa yang sedang mencari data di lapangan memerlukan banyak gerak fisik. Sedangkan siswa yang sedang mengerjakan soal tidak perlu membaca dengan suara nyaring, tetapi ia aktif berfikir dengan tenang. Ini sebenarnya anak mengalami keaktifan mentalnya. Dengan demikian keaktifan atau pengalaman sangat bermanfaat dalam belajar. Pengalaman merupakan persiapan dalam kehidupan yang sebenarnya di masyarakat.

Latihan 1. Coba Anda jelaskan tentang hakikat pendidikan IPS! 2. Menurut Anda, apakah tujuan pendidikan IPS itu? Jelaskan! 3. IPS itu berbeda dengan mata pelajaran atau mata kuliah lain, karena IPS mempunyai karakteristik (ciri khas), mengapa demikian? Jelaskan! 4. Agar tujuan pembelajaran IPS tercapai maka seorang guru harus mengetahui dan memahami karakteristik anak usia SD. Coba Anda jelaskan mengenai ciri-ciri tersebut! 5. Bagaimana seharusnya pembelajaran IPS agar menarik bagi siswa SD? Jelaskan menurut pendapat Anda!

Rambu-rambu Jawaban 1. Hakikat pendidikan IPS, perkembangan hidup seseorang mulai sejak lahir hingga dewasa tidak lepas dari masyarakat. Oleh karena itu pengetahuan sosial sebenarnya tidak asing lagi bagi seseorang karena sebenarnya sudah melekat pada dirinya sejak ia dilahirkan. Untuk lebih jelasnya baca tentang hakikat pendidikan IPS pada uraian di atas. 2. Tujuan pendidikan IPS membina warga negara yang mempunyai pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang baik yang berguna bagi dirinya, masyarakat, dan negara. Untuk jelasnya baca tentang tujuan pendidikan IPS dalam bukunya Umar Hamalik 1992. h ;40-43. 1 - 30

Unit 1

3. Karakteristik pendidikan IPS dapat dilihat dari dua sudut yaitu materi dan strategi. Lebih jelasnya dapat dibaca pada uraian buku ini pada karakteristik pendidikan IPS SD. 4. Karakteristik anak usia SD, bahwa Siswa SD masih dalam tahap operaional konkrit dengan ciri: perhatian mudah beralih dan terfokus pada lingkungan terdekat, mempunyai dorongan untuk menyelediki (inkuiri) terhadap sesuatu yang diinginkan, suka pada benda yang bergerak, dan kaya akan imaginasi. Coba Anda baca bukunya Siti patina, Psikologi Perkembangan. 5. Pembelajaran IPS agar menarik bagi siswa SD, yaitu guru harus merancang dan melaksanakan pembelajaran yang menarik dan menantang, misalnya kegiatan observasi, inkuiri, apresiasi, mengorganisasi, dan menilai hasil kerja sendiri. Untuk lebih jelasnya Anda harus banyak membaca tentang PAKEM.

Rangkuman 1. Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial sebenarnya sudah melekat pada diri masingmasing individu dengan kadar yang berbeda sejak lahir. Namun secara formal baru dikenal setelah kita memasuki jenjang pendidikan formal. 2. Kehidupan manusia itu banyak aspeknya meliputi aspek-aspek hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, geografi, dan politik. Aspek-aspek tersebut dipelajari dalam Ilmu-ilmu Sosial. Apabila aspek-aspek kehidupan tersebut dipelajari secara mendalam dan akademis maka akan melahirkan Ilmu-ilmu Sosial, seperti Ilmu Sosiologi, Ilmu Psikologi. Ilmu Ekonomi, Ilmu Antropologi, Ilmu Sejarah, Ilmu Geografi, dan Ilmu Politik. 3. Tujuan pendidikan IPS adalah membina anak didik menjadi warga negara yang baik yang memiliki pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang baik yang berguna bagi dirinya, masyarakat, dan negara. 4. IPS merupakan integrasi dari Ilmu-ilmu Sosial. Kajian IPS adalah manusia dan lingkungan (fisik, sosial, budaya). Materinya digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. 5. Siswa SD masih dalam tahap operaional konkrit dengan ciri: perhatian mudah beralih dan terfokus pada lingkungan terdekat, mempunyai dorongan untuk menyelediki (inkuiri) terhadap sesuatu yang diinginkan, suka pada benda yang bergerak, dan kaya akan imaginasi.

Pengembangan Pendidikan IPS SD

1 - 31

Tes Formatif 2 1. Kehidupan manusia di masyarakat beraspek majemuk, artinya …. A. kehidupan social melibatkan individu-individu sebagai anggota masyarakat B. dalam masyarakat terdapat banyak masalah sosial yang harus dihadapi C. kehidupan sosial meliputi berbagai aspek sang saling kait mengkait D. dalam kehidupan sosial terdapat berbagai perilaku manusia yang beragam. 2. Di dalam hidup bermasyarakat kita merasakan kehangatan karena biasa hidup bertetangga dengan orang lain. Pada hakikatnya ini merupakan dorongan …. A. aspek ekonomi B. aspek politik C. aspek budaya D. aspek hubungan social 3. Kehidupan sosial manusia di masyarakat dijiwai oleh aspek ekonomi, tercermin pada perilaku manusia dalam …. A. berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya B. melakukan hubungan dengan manusia lain C. menciptakan kehidupan yang aman, tertib, dan sejahtera D. mengembangkan pikirannya untuk memecahkan masalah yang dihadapi 4. Dalam kehidupan suatu keluarga, kedudukan ayah sebagai kepala keluarga yang menjamin keamana, ketenteraman, dan kesejahteraan keluarga, perilaku ini mencerinkan aspek …. A. budaya B. ekonomi C. sejarah D. politik 5. Seseorang yang bertempat tinggal di dalam masyarakat pedesaan dengan tradisi yang masih kuat, apabila melanggar adat istiadat setempat maka akan mendapatkan …. A. sanksi adat B. sanksi moral C. sanksi sosial D. sanksi hokum

1 - 32

Unit 1

6. Keinginan yang mendasari manusia untuk mengadakan hubungan sosial, adalah keinginan untuk mendapatkan …. A. pertahanan hidup B. bantuan dari orang lain C. kepuasan dari pergaulan dengan orang lain D. mendapatkan makanan, pakaian, dan tempat tinggal 7. Karakteristik anak usia SD masa kelas rendah adalah …. A. suka memuji diri sendiri B. berpikir realistis C. timbul minat pada pelajaran khusus D. perhatian tertuju pada kehidupan praktis 8. Salah satu tujuan pendidikan IPS menurut Preston adalah mengembangkan siswa. Keterampilan ini dapat diwujudkan dalam kegiatan siswa , kecuali …. A. menafsirkan data B. merumuskan kesimpulan C. kritis dan peka terhadap lingkungan D. mencari bukti-bukti ilmiah 9. Menurut Jean Peaget anak SD usia 7s/d 11 tahun pola pemikirannya berada dalam tahap …. A. sensorimotor B. preoperasional C. operasi konkrit D. operasi formal 10. Salah satu fungsi pendidikan IPS adalah membekali peserta didik dengan pengetahuan yang berguna bagi dirinya, masyarakat, dan negara. Hal tersebut dapat diujudkan dalam kegiatan …. A. menulis artikel di berbagai media massa B. mentaati norma-norma yang berlaku di masyarakat C. merencanakan pembangunan daerahnya D. malakukan penelitian tentang masalah social di daerahnya

Pengembangan Pendidikan IPS SD

1 - 33

Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap bahan ajar subunit 2. Jumlah Jawaban yang Benar Tingkat Penguasaan = ---------------------------------- x 100% 10 Arti tingkat penguasaan : 90 – 100% = baik sekali 80 – 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan bahan ajar selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi bahan ajar 2, terutama mengenai bahan ajar yang belum Anda kuasai.

1 - 34

Unit 1

Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

B = melakukan interaksi dengan manusia lain A = integratif C = socisl studies B = interdisipler C = proses dehumanisasi C = sejarah, geografi, civics B = menggunakan alat-alat rumah tangga modern D = aspek politik A = membiasakan anak untuk berderma A = pengetahuan

Tes Formatif 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

A B A D A C A C C B

= kehidupan sosial meliputi berbagai aspek yang saling kait mengkait = aspek hubungan sosial = berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya = politik = sanksi adat = kepuasan dari pergaulan dengan orang lain = suka memuji diri sendiri = kritis dan peka terhadap lingkungan = operasi konkrit = mentaati norma-norma yang berlaku di masyarakat

Pengembangan Pendidikan IPS SD

1 - 35

Daftar Pustaka Achmad Sanusi, Dt. (1971). Studi Sosial di Indonesia. Bandung : IKIP Cheppy,HC. (tt). Strategi Ilmu pengetahuan Sosial. Surabaya : Karya Anda Kardiyono. (1980). Mengajar Konsep Ilmu pengetahuan Sosial. Jakarta : P3G Departemen P &K Lee, John R. (1974). Teaching Social Studies in the Elementary School. London : Collier Macmillan Publisher Oemar Hamalik (1992). Studi Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung : Mandar Maju Poerwito. (1991/1992). Ilmu Pengetahuan Sosial. Malang. Dept. P&K Dikdasmen P3G IPS dan PMP Mukminan, dkk. (200). Pendidikan Ilmu Sosial. Yogyakarta : UNY Nursid Sumaatmadja. (2006). Konsep dasar IPS. Jakarta : UT -------- (1986) Buku Materi Pokok Konsep dasar IPS. Modul 1-3. Jakarta : Karunika UT Saidihardjo & Sumadi HS. (1996). Konsep dasar Ilmu pengetahuan Sosial. (Buku 1). Yogyakarta : FIP IKIP. Siti partini. (1995). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : FIP IKIP Yogyakarta Soerjono Soekanto. (1998). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Thamrin Thalaut, Abduh M. (1980). Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : P3G Dept. P&K.

1 - 36

Unit 1

Glosarium Broad-fielt

= berdiri sendiri-sendiri secara terpisah, misalnya Ilmu Bumi, Sejarah, Pengetahuan Kewargaan Negara Humaniora = ilmu pengetahuan yang mempelajari apa yang diciptakan atau diperhatiakan manusia Interdisipliner = antar cabang ilmu pengetahuan Monodisipliner = berkaitan/ditinjau dari satu disiplin limu pengetahuan Multidisipliner = berkaitan dengan berbagai ilmu pengetahuan atau ditinjau dari berbagai ilmu pengetahuan Norma = aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok di masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan kendalian tingkah laku yang sesuai Pakem = Pembelajaran Aktif Kreatif Efisien dan Menyenangkan

Pengembangan Pendidikan IPS SD

1 - 37