KONSTRUKSI GENDER PADA IKLAN TELEVISI (Analisis Semiotika

KONSTRUKSI GENDER PADA IKLAN TELEVISI. (Analisis Semiotika Pada Iklan Susu Bayi SGM Tahun 2010 - 2013). NASKAH PUBLIKASI. Oleh : YAN LIGHARYANTI. L100...

5 downloads 543 Views 499KB Size
KONSTRUKSI GENDER PADA IKLAN TELEVISI (Analisis Semiotika Pada Iklan Susu Bayi SGM Tahun 2010 - 2013)

NASKAH PUBLIKASI

Oleh : YAN LIGHARYANTI L100090083

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

KONSTRUKSI GENDER PADA IKLAN TELEVISI (Analisis Semiotika Pada Iklan Susu Bayi SGM Tahun 2010-2013) Yan Ligharyanti ([email protected]) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk membedah berbagai tanda-tanda yang muncul dalam sebuah iklan. Objek dari penelitian ini adalah iklan susu bayi SGM. Iklan-iklan tersebut menunjukkan berbagai konstruksi gender antara anak laki-laki dan anak perempuan yang ditunjukkan pada aktivitas talent. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode analisis semiotika. Metode ini bertujuan untuk menjelaskan secara keseluruhan sesuai dengan fakta-fakta yang ada terkait dengan berbagai pemaknaan terhadap tanda dari pesan iklan susu bayi SGM. Selanjutnya data yang diperoleh akan ditulis serta di analisis dengan semiotika Roland Barthes dan pendekatan teori gender. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan perbedaan-perbedaan konstruksi gender pada talent iklan tersebut. Untuk talent anak laki-laki akan lebih menunjukkan sisi maskulinnya sebagai seorang yang kuat dan aktif sedangkan talent anak perempuan akan menunjukkan sisi femininnya sebagai seseorang yang memiliki sifat keibuan dengan sifat yang tanggap terhadap semua pekerjaan rumah terutama pekerjaan di dapur. Kata kunci: Iklan Susu Bayi SGM, Gender, Semiotika

(promosi). Iklan, memberi pengaruh terhadap

A. Pendahuluan Iklan mempunyai peran yang penting dalam

sebuah

iklan

produk atau jasa tertentu. Tugas atau peran

dianggap atau dikenal sebagai pelaksana pada

utama pada iklan yaitu membentuk sebuah

beragam fungsi-fungsi komunikasi (Shimp,

citra yang positif dari produk atau jasa

2003:

sebagai

tertentu dan untuk pencitraan yang digunakan

pelaksana dari beragam fungsi komunikasi,

pada sebuah iklan baik itu citra seksualitas,

iklan juga memiliki pengaruh terhadap proses

citra kelas sosial dan lain sebagainya.

357).

perusahaan

Selain

karena

calon khalayak sasaran untuk membeli suatu

dianggap

pemasaran yang terdiri dari product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion

Hal

terpenting

dalam

melakukan

proses beriklan yaitu jenis media yang di

gunakan untuk beriklan dan tempat untuk

sosial atau gender sudah dialami manusia

melakukan proses penawaran terhadap suatu

sejak bayi. Dimasa bayi, manusia sudah

produk atau jasa. Saat ini sudah banyak dari

mengalami bagaimana perbedaan peran sosial

media yang telah mengalami perkembangan

yang ditunjukan dengan perbedaan peran-

pesat seiring dengan kemajuan teknologi baik

peran

dari media elektronik ataupun media cetak.

perempuan.

Media televisi saat ini menjadi pilihan utama

antara

anak

laki-laki

dan

anak

Dari berbagai macam iklan yang

bagi para pembuat iklan karena jangkauannya

muncul

yang luas selain itu dalam hal penyajiannya

konstruksi gender dengan lebih menunjukkan

lebih

banyak

pada peran para talent dalam iklan tersebut

keunggulan karena dengan perpaduan antara

sehingga masyarakat yang melihat sedikit

kualitas suara serta gambar yang membuat

mengerti tentang gender. Objek utama dalam

iklan televisi lebih di sukai banyak orang.

iklan adalah iklan susu bayi SGM. Alasan

menarik

dan

memiliki

di

televisi

yang

menampilkan

Saat ini baik dalam iklan melalui

penulis memilih iklan tersebut karena iklan

media televisi maupun media cetak sering

tersebut terdiri dari berbagai versi yang

menampilkan adanya unsur konstruksi gender

menampilkan konstruksi gender yang dilihat

dalam memberikan pembeda antara peran

dari dua sisi yaitu maskulin dan femininnya.

laki-laki dan perempuan. Gender adalah suatu B. Kerangka Teori sifat yang akan terus melekat pada diri

Dalam

kehidupan

sehari-hari,

seorang laki-laki maupun perempuan sebagai

komunikasi merupakan kebutuhan pokok atau

pembeda

faktor

kebutuhan terpenting dari manusia, manusia

biologis dan perbedaan peran sosial yang

tidak bisa hidup tanpa melakukan komunikasi

dibangun secara sosial maupun kultural

karena manusia terlahir sebagai makhluk

(Fakih, 2006: 71). Dalam kontruksi peran

individu sekaligus makhluk sosial. Dalam

yang

dipengaruhi

oleh

hidupnya manusia akan selalu membutuhkan

dengan kata-kata yang kurang bisa dimengerti

bantuan dari orang lain, sehingga melalui

sehingga komunikasi yang terjadi kurang

komunikasi manusia akan mudah dalam

efektif dan terjadi sebuah kesinambungan

berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi

antara pengirim dan penerima.

dapat dilakukan secara tatap muka maupun

Dalam sebuah proses produksi iklan,

melalui media. Komunikasi adalah sebuah

tahapan yang utama adalah dalam hal

proses didalam menjadikan satu pengertian

pengambilan gambar. Sehingga seorang juru

yang sama antara dua atau beberapa hal

kamera diharapkan lebih mengerti didalam

mengenai

terhadap

cara pengambilan gambar sehingga gambar

seseorang atau beberapa orang (Littlejohn,

tidak monoton dan lebih memahami masalah

2009:5).

komposisi gambar. Komposisi adalah suatu

sebuah

kekuasaan

Iklan pada televisi adalah bagian dari

cara dimana dalam sebuah layar diletakkan

komunikasi massa, karena melibatkan media

suatu objek dengan tujuan agar gambar yang

massa. Di dalam iklan, konsumen dalam

terlihat dapat mendukung alur suatu cerita

membeli suatu produk bukan berdasarkan

dan

pada

2011:43).

pemenuhan

terlihat

lebih

menarik

(Semedhi,

kebutuhan,

tetapi

simbol-simbol

yang

Sering terjadi kerancuan mengenai

sehingga

pengertian gender dan seks. Banyak orang

memberikan kesan yang menarik (Piliang,

yang mengartikan gender sebagai jenis

2003:287).

kelamin. Gender bukanlah seks ataupun jenis

berdasarkan

pada

disuguhkan

secara

Terkait

variatif

penggunaan

tanda

dalam

kelamin (Moore Abdullah, 2003: 19). Namun

iklan, sering terjadi kerancuan khususnya di

gender adalah perbedaan peran sosial seorang

dalam penyampaian sebuah pernyataan atau

laki-laki

gagasan kepada calon khalayak sasaran

perbedaan

maupun mengenai

perempuan

ataupun

kekuasaan

laki-laki

terhadap

perempuan.

Gender

selalu

melibatkan pada tiga hal yaitu feminin, maskulin serta bias gender.

yang menggunakan sistem tanda, baik melalui verbal maupun non verbal. C. Metode Penelitian

Wanita selalu identik dengan sifat

Metode

yang

digunakan

dalam

femininnya yang selalu terlihat lebih lemah

penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang

lembut, keibuan, agresif, emosional, serta

menggunakan

manja. Sedangkan pada laki-laki akan selalu

penelitian

terlihat sisi maskulinnya yang terlihat lebih

keseluruhan, terperinci terhadap suatu objek

kuat, aktif, berjiwa petualang, percaya diri,

penelitian yang memfokuskan pada tanda

tidak mudah menangis dan tidak mudah

yang muncul terhadap fakta-fakta yang ada di

tersinggung. Dan untuk kaitannya dengan

lapangan kemudian ditarik dalam sebuah

bias gender yaitu sebuah pembelokan dari

kesimpulan.

peran sosial, baik dari pembelokan peran bersifat

peran seorang laki-laki maupun sebaliknya.

adalah

Dalam mengartikan sebuah pesan-

yang

Dalam

seorang perempuan yang beralih didalam

analisis

menggambarkan

penelitian

deskriptif. penelitian

pendeskripsian

semiotika

kualitatif

Penelitian yang

secara

secara

ini,

deskriptif

mengarah rinci,

yaitu

luas

pada serta

pesan yang muncul dalam sebuah iklan

mendalam mengenai sebuah potret dan

kaitannya

dengan

menggunakan

tanda

analisis

adalah

dengan

kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi

semiotika

(Sobur,

menurut apa yang ada di lapangan (Sutopo,

2009:12). Berkaitan dengan iklan, untuk

2002:111).

menafsirkan sebuah iklan didalam perspektif

pengumpulan data adalah dengan studi

semiotika,

kepustakaan dan dokumentasi. Untuk studi

dapat

membedahnya

melalui

Terkait

dengan

menggunakan

teknik

sistem tanda yang muncul dalam sebuah

kepustakaan

penelitian-

iklan. Iklan terdiri atas lambang-lambang

penelitian terdahulu dimana dalam penelitian

tersebut menggunakan analisis mengenai

tersebut.

Untuk

pengembangan

tanda dan makna dalam iklan televisi.

terhadap

penelitian

ini

adalah

validitas dengan

Teknik analisis data dalam penelitian

menggunakan trianggulasi yang merupakan

menggunakan metode penganalisaan unsur-

teknik pemeriksaan untuk menguji keabsahan

unsur tanda yang ada dalam iklan susu bayi

terhadap data-data yang disajikan. Dalam

SGM

analisis

penelitian ini menggunakan trianggulasi teori

ini,

yang menggabungkan berbagai teori gender

dengan

semiotika.

menggunakan

Dalam

penelitian

menggunakan teori analisis semiotika Roland

dengan teori semiotika.

Barthes. Dalam tori analisis semiotika Roland D. Hasil dan Pembahasan Barthes,

terdiri

penting

Pada penelitian ini dibagi dalam tiga

(menafsirkan

kategorisasi pembahasan, yaitu talent dan

sebuah tanda yang muncul kedalam sebuah

atribut, aktivitas, dan pandangan sosial yang

makna berdasarkan dengan tanda visual

dilihat dari tiga sisi yakni maskulin, feminin

maupun

dan bias gender.

didalamnya

dari

yaitu

tiga

denotasi

verbalnya

atau

hal

tataran

antara

penanda dan petanda), konotasi (menafsirkan

1. Talent dan atribut

tanda kedalam sebuah makna berdasarkan

Dalam dunia iklan, model dalam iklan

emosi atau perasaan yang bertemu dengan

disebut sebagai talent. Talent sangat

kedalam sebuah makna berdasarkan pada

memberikan

pengaruh

unsur kebudayaan atau realitas alam (Fiske,

tercapainya

suatu

2011 : 118).

menunjukkan bagaiamana ciri-ciri fisik

Dalam

Talent

dari model iklannya. Talent ditunjang

dengan data yang disajikan harus teruji

dengan adanya suatu atribut. Atribut atau

keabsahannya

properti adalah sesuatu yang melekat

untuk kebenaran

penelitian

iklan.

dalam

terkait

memastikan

sebuah

besar

meyakinkan dari

serta

data-data

pada talent. Talent menunjukkan kode visual yang terdapat dalam iklan.

1.2 Feminin Perempuan telah menyadari bahwa sifat

1.1 Maskulin

dan kualitas feminin bukan sesuatu yang

Akibat dari perbedaan hormonal alam

rendah,

tubuh

cara

Feminin ditafsirkan dalam arti yang

berpikirnya rasional, tidak emosional,

positif–aktif. Kualitas feminin bukan

independen, lebih objektif, lebih suka

merupakan

berpetualang, tidak mudah menangis,

struktur,

penuh rasa percaya diri, tidak mudah

kewanitaan, kodrat yang harus diterima

tersinggung, dan penuh rasa percaya diri.

sebagai

Anak laki-laki lebih sering menggunakan

Perempuan dipandang sebagai makhluk

busana atau pakaian model kaos oblong

yang lemah lembut, emosional dan

dengan

memiliki sifat keibuan.

laki-laki

bahan

lebih

katun

agresif,

atau

dengan

namun

justru

pembentukan melainkan

sebaliknya.

kultur

menjadi

dan

kodrat

sebuah keniscayaan adanya.

menggunakan kemeja maupun hem serta

Untuk

menggunakan

atau

digunakan anak perempuan adaah warna

pendek (Danesi, 2010:254). Dan untuk

putih dan pink. Pada warna putih sendiri

dominan warna yang digunakan adalah

menimbulkan makna yang damai, mudah

warna putih yang memiliki makna bersih

terkesan, terkesan, baik hati dan mudah

ataupun suci. Atau dengan kata lain

membaur dan lemah lembut (Hartman,

warna putih dapat diartikan sebagai

2004:117-127).

pembawa 2004:117).

celana

kedamaian

panjang

(Hartman,

warna

yang

lebih

sering

2. Aktivitas Dalam

melakukan

promosi

maupun

kampanye beriklan, aktivitas dari talent sangat mempengaruhi keberhasilan untuk

menarik

minat

konsumen.Selain

itu,

laki

tersebut

dapat

aktivitas yang dilakukan talent dalam

sebuah

iklan, juga dapat menimbulkan makna.

menyerah, banyak akal (survivor yang

Dalam hal ini makna bisa muncul dalam

tangguh), penuh tekat, dan selalu

suatu bentuk tanda.

mengandalkan diri sendiri.

1.1 Maskulin Anak

makna

menimbulkan

yang

pantang

1.2 Feminin

laki-laki

dalam

kehidupan

Mereka tidak pernah dilibatkan

sehari-hari memiliki peran yang utama

dalam

dalam

kaum

dirinya sengsara. Perempuan lebih

perempuan, selain itu kegiatan serta

berada pada sektor domestik atau

pekerjaan laki-laki yang lebih berat

didalam rumah. Dan untuk ruang

dibanding kaum perempuan. Laki-laki

yang menjadi tempat dalam indah

memiliki peran yang sangat penting,

bagi kaum perempuan yaitu dapur.

karena laki-laki harus bisa melindungi

Dapur dianggap menjadi tempat

kaum perempuan. Untuk dominan

yang paling indah yang membuat

warnanya adalah warna merah yang

perempuan

merujuk pada makna wrana merah

(Abdullah, 1997:8).

sebagai

hal

“Raja

melindungi

Rimba”

(Hartman,

proses

yang

betah

membuat

di

rumah

1.3 Bias gender

2004:69). Karena sifatnya yang sangat

Berlainan dengan jenis kelamin,

produktif dan gigih, kalau anak laki-

perilaku gender adalah perilaku

laki yang menggunakan warna merah

yang

akan lebih memancarkan rasa percaya

pembelajaran, bukannya sesuatu

diri yang luar biasa. Selain itu, warna

yang berasal dari dalam diri sendiri

merah yang digunakan pada anak laki-

secara alamiah atau takdir yang

tercipta

melalui

proses

tidak

bisa

dipengaruhi

oleh

sifatnya

produktif

manusia maka dari itu menjadikan

mengandalkan

sebuah

daripada

keganjalan

kaitannya

dengan gender yang salah satunya yaitu bias gender.

otot

serta dan

otak

mengandalkan

emosi

(Umar, 1999:44). 3. Pandangan sosial

Dalam kehidupan sehari-hari sering

Ketika sebuah aktivitas dalam iklan

terjadi sebuah pembelokan peran

yang menimbulkan sebuah pesan verbal

sosial antara kaum laki-laki dan

diantara para talent dan dalam pesan

perempuan. hal ini tidak dapat

verbal tersebut menimbulkan sebuah

dihindarkan, karena bias gender

ungkapan kagum maka hal tersebut

dengan sendirinya baik karena

dapat

faktor

hormonal/alami

pandangan ataupun respon sosial.

karena

faktor

maupun

tuntuntan

yang

dikatakan

sebagai

sebuah

1.1 Maskulin

membuat dirinya untuk melakukan

Tubuh

sesuatu yang memang menjadi

biologis serta ciri fisik yang kuat,

peran maupun pekerjaannya.

sifat hormonal yang agresif, cara

Dalam melihat kebudayaan serta

berpikirnya

kebiasaan yang dilakukan para

independen, lebih objektif, lebih

anak laki-laki di Indonesia adalah

suka berpetualang, tidak mudah

sangat

acara-acara

menangis, penuh rasa percaya diri,

televisi yang menayangkan acara

dan lebih cenderung menyukai di

olahraga

menggemari

memilki

rasional,

ciri

lincah,

maupun

film

ruang publik (berada diluar rumah).

Anak

laki-laki

Anak laki-laki dalam kehidupan

kartun/animasi. lebih

laki-laki

menyukai

kegiatan

yang

nyata, dianggap sebagai makhluk

yang

menjadi

dambaan

para

Perempuan

peran-

perempuan karena laki-laki dapat

perannya

melindungi serta menjaga kaum

menunjukkan bahwa perempuan disebut

perempuan dengan sifatnya yang

sebagai warga kelas dua. Peran-peran

sensitiv terhadap sesuatu. Persepsi

yang

lain mengatakan bahwa laki-laki itu

mengurus anak, mencuci, memasak

lebih kuat, lebih aktif, dan lebih

serta

cerdas (Umar, 1999:44).

Perempuan dianggap mewakili sifat

1.2 Feminin

bersifat

ciri

biologis

yang

bersifat

marginal

mariginal

menghidangkan

alam

Mengenai

yang

dengan

(nature)

adalah

makanan.

(Abdullah,

1997:3).

Perempuan dianggap sebagai makhluk

dimilki oleh perempuan, secara

yang

sosial

di

dianggap lebih mampu menunjukkan

representasikan sebagai makhluk

sesuatu dengan emosional sehingga

yang lemah lembut, emosional

para

sekaligus

keibuan.

terhadap

perjuangan

untuk

maupun

kultural

Strategi mewujudkan

indah,

kaum

karena

laki-laki

kemampuannya

perempuan

akan

mereka. didalam

kagum Dengan ruang

keadilan sosial yang sejati dari

domestik, peranan seorang perempuan

perspektif kaum perempuan pada

dianggap penting dan menjadi kunci

dasarnya telah ditempuh melalui

kebahagiaan sebuah keluarga.

berbagai strategi. Dengan melihat E. Kesimpulan pernyataan

itu

maka

pupuslah

Berdasarkan hasil dari analisis data,

kesangsian bahwa gender sudah

penulis menarik kesimpulan bahwa:

terangkat menjadi unsur agenda

1. Terkait dengan pemaknaan dari Roland

internasional.

Berthes, pada makna denotasi, konotasi

serta mitosnya terlihat bagaimana sebuah

Dilihat

konstruksi gender itu ada. Dilihat dari

maskulinnya,

kategorisasi talent dan atribut, sangat

berbagai

menunjukkan berbagai perbedaan yang

konstruksi itu dibangun. Anak laki-laki

terlihat dari hal ciri fisik, ciri biologis,

selalu menunjukkan ciri biologis serta ciri

pakaian serta aksesoris lain yang di

fisiknya yang kuat, aktif, cerdas, suka

gunakan oleh masing-masing talent anak

berpetualang, lincah, rasional serta jantan.

perempuan dan anak laki-laki. Jika dilihat

Sedangkan pada anak perempuan selalu

dari kategorisasi aktivitasnya, dilihat dari

menunjukkan bagaimana dia menjadi

berbagai peran yang di lakukan masing-

seorang

masing

menghabiskan waktu di dalam rumah

talent

dilihat

dari

berbagai

dari

segi mereka

makna

ibu

feminin

memberikan

tentang

yang

serta

baik

bagaimana

yang

aktivitas atau kegiatannya. Selain itu

(ruang dapur).

Dan

dilihat dari berat ringannya aktivitas yang

dengan warna

yang digunakan dari

dilakukan.

masing-masing talent

yang dikaitkan

dengan

warna

Dan

pandangan sosial, perasaan

kagum

untuk

kategorisasi

terlihat bagaimana yang

di

psikologi

terkait

suka

masalah

yang

tunjukkan

menimbulkan makna-makna yang sangat

dengan ungkapan kagum terhadap apa

berpengaruh dalam kehidupan mereka.

yang dilihat pada kecerdasan anak dari

Karena warna dapat menjadi sebuah

seseorang yang lebih dewasa (ayah/ibu)

simbol dari kepribadian manusia di dalam

yang menjadi talent dalam iklan tersebut.

menjalani kehidupan sehari-hari. Selain

2. Kaitannya dengan bias gender, terjadi

itu pemahaman yang pada awalnya salah

sebuah pertukaran sifat antara laki-laki

mengartikan gender sebagai alat kelamin

dan perempuan dapat terjadi karena faktor

(sex) menjadi paham tentang arti gender

alami dan juga karena faktor tuntutan.

yang sebenarnya.

Berdasarkan

kesimpulan

diatas,

memberikan timbal balik terhadap isi pesan

peneliti dapat memberikan saran dalam hal

dari iklan tersebut. Sehingga feed back yang

akademis

Ilmu

muncul akan selaras terhadap isi pesan yang

perlu

disampaikan. Karena

terutama

Komunikasi,

dalam

kajian

diharapkan

pesan-pesan media

mempertimbangkan dalam kaitannya dengan

merupakan konstruksi atau buatan dari suatu

memperdalam berbagai pengetahuan kepada

ideologis. Dan penggunaan bahasa-bahasa

mahasiswa terhadap berbagai kajian analisis

yang kreatif pada pesan media, sehingga

teks

seseorang di dalam memahami pesan media

seperti

analisis

semiotika,

analisis

framing, dan analisis wacana karena dengan

akan berbeda-beda.

pemahaman terhadap tiga kajian analisis teks F. Persantunan tersebut

akan

mempermudah

memahami

pesan-pesan

komunikasi

terutama

perkembangan

teknologi

di

dalam

Atas terselesaikannya penelitian ini,

terhadap

proses

penulis ingin mengucapkan terima kasih

dengan

kepada Bapak Taufik Murtono selaku Dosen

yang

Pembimbing I dan Ibu Rinasari Kusuma

terkait informasi

semakin maju dan canggih.

selaku Dosen Pembimbing II yang telah

Saran yang kedua ditujukan kepada masyarakat

agar

lebih

belajar

untuk

memahami berbagai pengetahuan tentang

berbaik hati menyediakan waktunya untuk memberikan masukan, bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi.

kemajuan teknologi yang ada dan lebih melek media. Karena dengan melek media dapat membantu seseorang didalam memahami arti pesan terutama didalam iklan dan membantu dalam menafsirkannya. Jika seseorang lebih melek media akan lebih mudah di dalam

DAFTAR PUSTAKA Abdullah, More A. 2003.Small and Medium Enterprise and Medium in Asia Pacific: Rules and Issues. Huntington: NY, Nova Science Publisher. Danesi, Marcel. 2010.Pesan, Tanda, dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra.

Fakih, M. 2006. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Fiske, John. 2011. Cultural and Communication Studies. Yogyakarta: Jalasutra. Hartman, Taylor. 2004. The Color Kode (Kode Warna). Batam : Interaksara. HB, Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press. Little W, Stephen dan Foos A, Karen. 2009. Teori Komunikasi (Theories Of Human Communication). Jakarta: Salemba Humanika. Piliang, Yasraf Amir. 2003. Hipersemiotika (Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna). Bandung: Jalasutra. Shimp A, Terence. 2003. Periklanan Promosi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Umar, Nasaruddin. 1999. Argumen Kesetaraan Jender : Perspektif AlQur’an. Jakarta: Paramadina.