Download 25 Apr 2011 ... Penyakit kusta adalah penyakit menular menahun yg disebabkan oleh kuman. Mycobacterium Lepra. • Terutama menyerang sel syar...
Download ISBN : 978-602-18809-0-6 http://jurnal.unimus.ac.id. 146. PENDAHULUAN. Kusta atau lepra (leprosy) atau disebut juga Morbus Hansen merupakan penyakit ...
Download Penyakit kusta merupakan penyakit yang ditakuti masyarakat bahkan keluarga sehingga ..... stigma penyakit kusta. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. Vol.4/.
Download Permasalahan penyakit kusta ini bila dikaji secara mendalam merupakan ... ini penderita masih banyak menganggap bahwa penyakit kusta merupakan ..... Ngatimin Rusli HM, Leprophobia, Majalah Kesehatan Masyarakat, Tahun XXI,.
Download Angka penderita penyakit kusta di Puskesmas Poka Rumah Tiga setiap tahunnya mengalami ..... Jurnal Seminar Hasil-Hasil Penelitian– Lppm. Unimus 2012 ...
Download memiliki kepercayaan diri yang baik, akan mengalami gangguan interaksi sosial. Tujuan penelitian ini ... direkomendasikan untuk dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa dalam menangani pasien dengan harga diri rendah dan Rum
dr.Rr.Henny Yuniarti
25 April 2011
PENYEBAB : • Penyakit kusta adalah penyakit menular menahun yg disebabkan oleh kuman Mycobacterium Lepra
• Terutama menyerang sel syaraf tepi ( Schawn Cell ), kulit dan jaringan tubuh lainnya
CARA PENULARAN : • Manusia
Sumber penularan M.Lepra
• Penderita kusta Orang lain, melalui pernafasan, kontak kulit yg lama MASA INKUBASI :
• 2 – 5 tahun, bahkan bisa lebih
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan satu / lebih Cardinal sign ( tanda utama ) 1. Lesi ( kelainan ) kulit yg mati rasa ( anaesthesi ) Lesi
bercak keputih2 an ( Hipopigmentasi ) kemerah2 an ( Erithematous )
2. Penebalan syaraf tepi disertai gangguan fungsi syaraf berupa ; a. Mati rasa b. Kelemahan otot ( parese ), kelumpuhan ( paralise ) c. Kulit kering, pertumbuhan rambut terganggu 3. Slit Skin Smear ( kerokan jaringan kulit ) BTA (+)
2. PEMERIKSAAN KULIT Cara : - Tempat pemeriksaan harus mempunyai pencahayaan yg baik - Periksalah seluruh permukaan kulit dari kepala sampai kaki - Apakah ada bercak kemerahan, bercak seperti panu? - Apakah ada nodul? - Apakah ada ulkus / kecacatan lain
PEMERIKSAAN SENSIBILITAS - Gunakan kapas yg ujungnya diruncingkan ( bulu ayam / jarum yg tidak tajam ) - Penderita menunjuk bagian tubuhnya, jika merasakan adanya sentuhan - Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan mata tertutup - Sentuhkan ujung kapas pada kulit yg normal kemudian pada bercak / lesi - Bandingkan antara kulit sehat dgn yg bercak / lesi
3. PEMERIKSAAN SYARAF - Penebalan syaraf tepi ( nyeri tekan pd syaraf - Hilangnya rasa raba - Kelemahan fungsi otot ( t.u. tangan, kaki atau mata )
CARA : a. periksa 3 syaraf besar N. Ulnaris N. Peroneus Komunis N. Tibialis Posterior
b. Periksa ada tidaknya pembesaran / penebalan syaraf, konsitensi dan rasa sakit c. Lihat ekspresi saat dilakukan perabaan d. Bandingkan kanan dan kiri
4. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Slit Skin Smear
BTA ?
TANDA-TANDA TERSANGKA KUSTA
( SUSPEK ) 1. PADA KULIT : - bercak merah / putih dibagian tubuh - kulit mengkilap - bercak tidak gatal - lepuh tidak nyeri
2. PADA SYARAF : - kesemutan, nyeri pada anggota badan
- gangguan gatal - deformitas / cacat - luka / ulkus yg tidak sembuh-sembuh
ALUR TATA LAKSANA PENDERITA KUSTA TANDA UTAMA
ADA
RAGU
KUSTA
TIDAK ADA
TERSANGKA KUSTA
JUMLAH BERCAK
BUKAN KUSTA
PERIKSA ULANG
3 – 6 Bulan 1–5
>5
TANDA UTAMA PB
MB ADA
RAGU
TIDAK ADA
RUJUK KE Dr.SPESIALIS KULIT
PEMERIKSAAN FUNGSI SYARAF Diperlukan untuk mengetahui hilangnya rasa raba dan kelemahan otot ( mata, tangan dan kaki ) - Mata
Fungsi motorik : Penderita diminta menutup mata, jika tidak menutup sempurna berarti ada kelumpuhan ( Lagoftalmus )
- Tangan
Fungsi sensorik : Memeriksa rasa raba pada telapak tangan menggunakan balpoint yang ringan pada titik2 yang ditentukan
Fungsi motorik : Penderita mempertemukan ibu jari dengan jari kelingking, doronglah otot dibawah ibu jari penderita, bila tidak dapat menahan berarti otot lemah
- Kaki
Fungsi sensorik : Pemeriksaan rasa raba pada telapak kaki
Fungsi motorik : Penderita duduk dalam posisi lutut siku2, ujung kaki diangkat dan tumit tetap dilantai, kemudian tekanlah ujung kaki kelantai