LAMPIRAN
(halaman ini sengaja dikosongkan)
132
LAMPIRAN A PERANGKAT SURVEY
PL4290 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
“Inkorporasi Kearifan Lokal Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Bahari Berkelanjutan” (Studi Kasus : Pantai Masceti, Kec. Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali) Mahasiswa Tugas Akhir NIM
: Fenilia Tamaratika : 15412073
PERANGKAT WAWANCARA DINAS PARIWISATA KABUPATEN GIANYAR Sehubungan untuk mengupayakan terwujudnya target 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019 sekaligus sebagai upaya untuk menjaga kelestarian potensi wisata terbesar dari pariwisata Bali dari dampak globalisasi, maka inovasi pengembangan destinasi wisata dengan inkorporasi potensi wisata bahari dan kearifan lokal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh. Kawasa objek wisata Pantai Masceti merupakan salah satu lokasi yang dicoba untuk digali potensinya untuk mewujudkan hal tersebut. Mengingat dalam pengembangan suatu pariwisata terdapat komponen-komponen yang harus diperhatikan, oleh karena itu perlu diketahui terlebih dahulu komponen pariwisata tersebut dan bagaimana inovasi pengembangan destinasi dengan memadukan kedua potensi tersebut dapat dilakukan. Survey ini bertujuan untuk pengambilan data dalam upaya menginkorporasi potensi wisata bahari dan kearifan lokal tersebut dalam Mata Kuliah Tugas Akhir.
Catatan : 1. Kaitkan dengan wisata bahari berkelanjutan (aspek sosial budaya, aspek ekonomi, dan aspek lingkungan) dan kearifan lokal masyarakat (budaya, adat istiadat, filosofi, kesenian) 2. Target objek wisata Pantai Masceti 3. Crosscheck dengan data sekunder tentang objek wisata yang ada di Kabupaten Gianyar
133
A. IDENTITAS RESPONDEN Nama Jenis Kelamin Jabatan Alamat
: :L/P : :
B. DAFTAR PERTANYAAN PARIWISATA KABUPATEN GIANYAR (UMUM)
1. Objek wisata apa yang paling favorit di Kabupaten Gianyar? Mengapa demikian? 2. Potensi wisata terbesar apa yang terdapat di Kabupaten Gianyar? Mengapa demikian? 3. Jenis wisatawan apa yang mendominasi tingkat kunjungan pada objek wisata di Kabupaten Gianyar? Dalam beberapa tahun terakhir apakah jumlah wisatawan mengalami penurunan atau peningkatan? Mengapa demikian? 4. Bagaimana kontribusi dari sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupaten Gianyar selama ini? Bila kurang berkontribusi, apa kendalanya? 5. Bagaimana dukungan infrastruktur untuk sektor pariwisata saat ini? Infrastruktur apa saja yang perlu disediakan untuk mendorong sektor pariwisata di Kabupaten Gianyar? Mengapa? 6. Sejauh ini, apa saja dampak dari pariwisata di Kabupaten Gianyar? (keyword : dampak positif, dampak negative, upaya penanggulangan terhadap dampak, dampak ekonomi, sosial, lingkungan) 7. Bagaimana sistem koordinasi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dengan pengelola objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Gianyar? Adakah kendala? Mengapa? 8. Bagaimana target dari Dinas Pariwisata dalam pengembangan objek wisata di Kabupaten Gianyar selama 10 tahun ke depan? Bagaimana rencana pengembangan pariwisata, ke arah mana pengembangan tersebut diprioritaskan? Mengapa? Sudah sejauh mana keberjalanannya? (Keyword : Program Dinas Pariwisata, Kebijakan Dinas Pariwisata, Irisan dengan program pariwisata provinsi dan nasional) 9. Sejauh ini, upaya apa saja yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata dalam peningkatan dan pengembangan pariwisata di Kabupaten Gianyar? Adakah kendala dalam implementasi upaya tersebut? Mengapa? 10. Bagaimana keterlibatan masyarakat setempat atau tokoh masyarakat dalam keberjalanan upaya dan rencana pengembangan pariwisata tersebut? KEARIFAN LOKAL DAN WISATA BAHARI BERKELANJUTAN KABUPATEN GIANYAR 11. Kearifan lokal apa saja yang menonjol dari Kabupaten Gianyar? Bagaimana kontribusinya terhadap perkembangan parwisata di Kabupaten Gianyar? (Keyword : potensi wisata budaya, atraksi kearifan lokal – adat istiadat, kesenian, filosofi masyarakat) 12. (BERHUBUNGAN DENGAN PERTANYAAN NO 2) Bagaimana potensi wisata budaya di Kabupaten Gianyar? Daerah mana yang paling berpotensi dalam wisata budaya? Atraksi wisata apa yang terdapat di daerah tersebut?
134
13. Adakah rencana dari pemerintah Kabupaten Gianyar untuk mengedepankan inkorporasi dari kearifan lokal dengan pariwisata yang ada di Kabupaten Gianyar? (Keyword : Jika ada, bagaimana rencana tersebut dan mengapa. Jika tidak ada, apa alasannya) 14. (BERHUBUNGAN DENGAN PERTANYAAN NO 2) Bagaimana potensi wisata bahari di Kabupaten Gianyar? Daerah mana yang paling berpotensi dalam wisata bahari? Adakah objek wisata bahari di Kab Gianyar yang telah memadukan unsur kearifan lokal dalam pengembangannya? 15. Sehubungan dengan program pengembangan pariwisata bahari berkelanjutan, upaya apa yang telah ditempuh oleh Dinas Pariwisata dan Pemkab Gianyar untuk mewujudkan hal tersebut? 16. Khusus untuk pengembangan wisata bahari yang berkelanjutan, adakah perhatian dan rencana dari pemerintah kabupaten untuk hal tersebut terutama dalam menjaga keberlangsungan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan? 17. Saat ini tengah marak terjadi penolakan terhadap Perpres Nomor 51 Tahun 2014 tentang Reklamasi Teluk Benoa, dan reklamasi tersebut sudah mulai berjalan. Adakah dampak dari kegiatan reklamasi tersebut terhadap objek wisata bahari yang terdapat di Kabupaten Gianyar? Jika ada, bagaimana pemkab mengatasi hal tersebut? PARIWISATA PANTAI MASCETI 18. Menurut Dinas Pariwisata, apakah objek wisata Pantai Masceti cukup terkenal di kalangan masyarakat lokal dan wisatawan? Mengapa? 19. Apa saja yang menjadi daya tarik dari Pantai Masceti sejauh ini? Dari segi pandang pemerintah kab Gianyar, potensi wisata apa saja yang dirasa dimiliki oleh Pantai Masceti selain wisata bahari? Adakah potensi budaya (kearifan lokal)? Jika ada, seperti apa potensi tersebut? 20. Bagaimana dampak positif dari adanya objek wisata Pantai Masceti terhadap aspek sosial budaya masyarakat sekitar, aspek ekonomi dan aspek lingkungan? 21. Bagaimana dampak negatif dari adanya objek wisata Pantai Masceti terhadap aspek sosial budaya masyarakat sekitar, aspek ekonomi dan aspek lingkungan? Sehubungan dengan dampak negative tersebut, bagaimana pemerintah menyikapinya? 22. Adakah rencana pengembangan untuk objek wisata Pantai Masceti dari pemerintah kabupaten Gianyar? Jika ada, bagaimana dan sudah sejauh mana keberjalanannya? (keyword : khususnya rencana pengembangan wisata bahari berkelanjutan, inkorporasi kearifan lokal) 23. Sejauh ini bagaimana upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengembangkan dan mempromosikan objek wisata Pantai Masceti? Adakah kendala dalam hal tersebut? Jika ada, mengapa dan bagaimana disikapi? 24. Bagaimana hubungan koordinasi dan kerja sama antara pihak Dinas Pariwisata dan Pemerintah Kabupaten Gianyar dengan pihak pengelola objek wisata Pantai Masceti serta masyarakat setempat dalam pengelolaan dan pengembangan objek wisata tersebut? Adakah hubungan kerja sama dengan pihak swasta? 25. Bagaimana harapan dan saran untuk pengembangan pariwisata di Kabupaten Gianyar secara umum dan untuk Pantai Masceti agar tercipta kondisi yang berkelanjutan sekaligus menjaga kelestarian kearifan lokal masyarakat? 26. Adakah upaya untuk pemeliharaan dan pengembangan kearifan lokal masyarakat dalam pariwisata?
135
PL4290 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
“Inkorporasi Kearifan Lokal Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Bahari Berkelanjutan” (Studi Kasus : Pantai Masceti, Kec. Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali) Mahasiswa Tugas Akhir NIM
: Fenilia Tamaratika : 15412073
PERANGKAT WAWANCARA KECAMATAN BLAHBATUH Sehubungan untuk mengupayakan terwujudnya target 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019 sekaligus sebagai upaya untuk menjaga kelestarian potensi wisata terbesar dari pariwisata Bali dari dampak globalisasi, maka inovasi pengembangan destinasi wisata dengan inkorporasi potensi wisata bahari dan kearifan lokal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh. Kawasa objek wisata Pantai Masceti merupakan salah satu lokasi yang dicoba untuk digali potensinya untuk mewujudkan hal tersebut. Mengingat dalam pengembangan suatu pariwisata terdapat komponen-komponen yang harus diperhatikan, oleh karena itu perlu diketahui terlebih dahulu komponen pariwisata tersebut dan bagaimana inovasi pengembangan destinasi dengan memadukan kedua potensi tersebut dapat dilakukan. Survey ini bertujuan untuk pengambilan data dalam upaya menginkorporasi potensi wisata bahari dan kearifan lokal tersebut dalam Mata Kuliah Tugas Akhir.
Catatan : 1. Kaitkan dengan wisata bahari berkelanjutan (aspek sosial budaya, aspek ekonomi, dan aspek lingkungan) dan kearifan lokal masyarakat (budaya, adat istiadat, filosofi, kesenian) 2. Target objek wisata Pantai Masceti 3. Crosscheck dengan data sekunder tentang objek wisata yang ada di Kabupaten Gianyar A. IDENTITAS RESPONDEN Nama Jenis Kelamin Jabatan Alamat
136
: :L/P : :
B. DAFTAR PERTANYAAN GAMBARAN UMUM KECAMATAN
1. Apa mayoritas mata pencaharian masyarakat di Kecamatan Blahbatuh? 2. Sektor apa yang paling berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Blahbatuh? 3. Permasalahan utama apakah yang sering terjadi di Kecamatan Blahbatuh? Adakah masalah sosial budaya, ekonomi, dan lingkungan yang pernah terjadi? Mengapa, dan bagaimana menyikapinya? 4. Bidang atau sektor apa yang saat ini tengah diprioritaskan oleh pembangunan di Kecamatan Blahbatuh? Mengapa demikian dan sudah sejauh apa keberjalanannya? PARIWISATA KECAMATAN BLAHBATUH 5. Objek wisata apa saja yang terdapat di Kecamatan Blahbatuh? Objek wisata apa yang paling favorit dan mengapa demikian? 6. Potensi wisata apa saja yang dimiliki oleh Kecamatan Blahbatuh? Potensi apa yang terbesar? 7. Bagaimana tingkat kunjungan wisatawan di Kecamatan Blahbatuh dalam beberapa tahun terakhir? Jenis wisatawan apa yang mendominasi? 8. Bagaimana kontribusi dari sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kecamatan Blahbatuh selama ini? Bila kurang berkontribusi, apa kendalanya? 9. Bagaimana dukungan infrastruktur untuk sektor pariwisata saat ini? Infrastruktur apa saja yang perlu disediakan untuk mendorong sektor pariwisata di Kecamatan Blahbatuh? Mengapa? 10. Sejauh ini, apa saja dampak dari pariwisata di Kecamatan Blahbatuh? (keyword : dampak positif, dampak negative, upaya penanggulangan terhadap dampak, dampak ekonomi, sosial, lingkungan) 11. Bagaimana keterlibatan masyarakat setempat atau tokoh masyarakat dalam keberjalanan upaya dan rencana pengembangan pariwisata di Kecamatan Blahbatuh? KEARIFAN LOKAL DAN WISATA BAHARI BERKELANJUTAN KECAMATAN BLAHBATUH 12. Kearifan lokal apa saja yang menonjol dari Kecamatan Blahbatuh? Bagaimana kontribusinya terhadap perkembangan parwisata di Kecamatan Blahbatuh? (Keyword : potensi wisata budaya, atraksi kearifan lokal – adat istiadat, kesenian, filosofi masyarakat) 13. Bagaimana potensi wisata budaya di Kecamatan Blahbatuh? Daerah mana yang paling berpotensi dalam wisata budaya? Atraksi wisata apa yang terdapat di daerah tersebut? 14. Adakah upaya dari pihak Kecamatan Blahbatuh dalam mengedepankan inkorporasi kearifan lokal dengan pariwisata yang ada di Kecamatan Blahbatuh? (Keyword : Jika ada, bagaimana rencana tersebut dan mengapa. Jika tidak ada, apa alasannya) 15. Bagaimana potensi wisata bahari di Kecamatan Blahbatuh? Daerah mana yang paling berpotensi dalam wisata bahari? Adakah objek wisata bahari di Kecamatan Blahbatuh yang telah memadukan unsur kearifan lokal dalam pegembangannya?
137
16. Bagaimana upaya dari pihak Kecamatan Blahbatuh dalam mengembangkan pariwisata bahari yang berkelanjutan di Kecamatan Blahbatuh? 17. Saat ini tengah marak terjadi penolakan terhadap Perpres Nomor 51 Tahun 2014 tentang Reklamasi Teluk Benoa, dan reklamasi tersebut sudah mulai berjalan. Adakah dampak dari kegiatan reklamasi tersebut terhadap objek wisata bahari yang terdapat di Kecamatan Blahbatuh? Jika ada, bagaimana mengatasi hal tersebut? PARIWISATA PANTAI MASCETI 18. Menurut pihak Kecamatan Blahbatuh, apakah objek wisata Pantai Masceti cukup terkenal di kalangan masyarakat lokal dan wisatawan? Mengapa? 19. Apa saja yang menjadi daya tarik dari Pantai Masceti sejauh ini? Dari segi pandang pemerintah kab Gianyar, potensi wisata apa saja yang dirasa dimiliki oleh Pantai Masceti selain wisata bahari? Adakah potensi budaya (kearifan lokal)? Jika ada, seperti apa potensi tersebut? 20. Bagaimana dampak positif dari adanya objek wisata Pantai Masceti terhadap aspek sosial budaya masyarakat sekitar, aspek ekonomi dan aspek lingkungan? 21. Bagaimana dampak negatif dari adanya objek wisata Pantai Masceti terhadap aspek sosial budaya masyarakat sekitar, aspek ekonomi dan aspek lingkungan? Sehubungan dengan dampak negative tersebut, bagaimana pemerintah menyikapinya? 22. Adakah rencana pengembangan untuk objek wisata Pantai Masceti dari pihak Kecamatan Blahbatuh? Jika ada, bagaimana dan sudah sejauh mana keberjalanannya? (keyword : khususnya rencana pengembangan wisata bahari berkelanjutan, inkorporasi kearifan lokal) 23. Sejauh ini bagaimana upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengembangkan dan mempromosikan objek wisata Pantai Masceti? Adakah kendala dalam hal tersebut? Jika ada, mengapa dan bagaimana disikapi? 24. Bagaimana hubungan koordinasi dan kerja sama antara pihak Kecamatan Blahbatuh dengan pihak pengelola objek wisata Pantai Masceti serta masyarakat setempat dalam pengelolaan dan pengembangan objek wisata tersebut? Adakah hubungan kerja sama dengan pihak swasta? 25. Bagaimana harapan dan saran untuk pengembangan pariwisata di Kecamatan Blahbatuh secara umum dan untuk Pantai Masceti agar tercipta kondisi yang berkelanjutan sekaligus menjaga kelestarian kearifan lokal masyarakat?
138
PL4290 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
“Inkorporasi Kearifan Lokal Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Bahari Berkelanjutan” (Studi Kasus : Pantai Masceti, Kec. Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali) Mahasiswa Tugas Akhir NIM
: Fenilia Tamaratika : 15412073
PERANGKAT WAWANCARA DESA MEDAHAN Sehubungan untuk mengupayakan terwujudnya target 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019 sekaligus sebagai upaya untuk menjaga kelestarian potensi wisata terbesar dari pariwisata Bali dari dampak globalisasi, maka inovasi pengembangan destinasi wisata dengan inkorporasi potensi wisata bahari dan kearifan lokal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh. Kawasa objek wisata Pantai Masceti merupakan salah satu lokasi yang dicoba untuk digali potensinya untuk mewujudkan hal tersebut. Mengingat dalam pengembangan suatu pariwisata terdapat komponen-komponen yang harus diperhatikan, oleh karena itu perlu diketahui terlebih dahulu komponen pariwisata tersebut dan bagaimana inovasi pengembangan destinasi dengan memadukan kedua potensi tersebut dapat dilakukan. Survey ini bertujuan untuk pengambilan data dalam upaya menginkorporasi potensi wisata bahari dan kearifan lokal tersebut dalam Mata Kuliah Tugas Akhir.
Catatan : 1. Kaitkan dengan wisata bahari berkelanjutan (aspek sosial budaya, aspek ekonomi, dan aspek lingkungan) dan kearifan lokal masyarakat (budaya, adat istiadat, filosofi, kesenian) 2. Target objek wisata Pantai Masceti 3. Crosscheck dengan data sekunder tentang objek wisata yang ada di Kabupaten Gianyar A. IDENTITAS RESPONDEN Nama Jenis Kelamin Jabatan Alamat
: :L/P : :
139
B. DAFTAR PERTANYAAN GAMBARAN UMUM KECAMATAN
1. Apa mayoritas mata pencaharian masyarakat di Desa Medahan? 2. Sektor apa yang paling berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Desa Medahan? 3. Permasalahan utama apakah yang sering terjadi di Desa Medahan? Adakah masalah sosial budaya, ekonomi, dan lingkungan yang pernah terjadi? Mengapa, dan bagaimana menyikapinya? 4. Bidang atau sektor apa yang saat ini tengah diprioritaskan oleh pembangunan di Desa Medahan? Mengapa demikian dan sudah sejauh apa keberjalanannya? PARIWISATA DESA MEDAHAN 5. Objek wisata apa saja yang terdapat di Desa Medahan? Objek wisata apa yang paling favorit dan mengapa demikian? 6. Potensi wisata apa saja yang dimiliki oleh Desa Medahan? Potensi apa yang terbesar? 7. Bagaimana tingkat kunjungan wisatawan di Desa Medahan dalam beberapa tahun terakhir? Jenis wisatawan apa yang mendominasi? 8. Bagaimana kontribusi dari sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di Desa Medahan selama ini? Bila kurang berkontribusi, apa kendalanya? 9. Bagaimana dukungan infrastruktur untuk sektor pariwisata saat ini? Infrastruktur apa saja yang perlu disediakan untuk mendorong sektor pariwisata di Desa Medahan? Mengapa? 10. Apakah terjadi peningkatan fasilitas dan utilitas di desa (dari kualitas dan kuantitas) akibat adanya kegiatan wisata di Desa Medahan? 11. Sejauh ini, apa saja dampak dari pariwisata di Desa Medahan? (keyword : dampak positif, dampak negative, upaya penanggulangan terhadap dampak, dampak ekonomi, sosial, lingkungan) 12. Bagaimana keterlibatan masyarakat setempat atau tokoh masyarakat dalam keberjalanan upaya dan rencana pengembangan pariwisata di Desa Medahan? KEARIFAN LOKAL DAN WISATA BAHARI BERKELANJUTAN DESA MEDAHAN 13. Kearifan lokal apa saja yang menonjol dari Desa Medahan? Bagaimana kontribusinya terhadap perkembangan parwisata di Desa Medahan? (Keyword : potensi wisata budaya, atraksi kearifan lokal – adat istiadat, kesenian, filosofi masyarakat) 14. Bagaimana potensi wisata budaya di Desa Medahan? Daerah mana yang paling berpotensi dalam wisata budaya? Atraksi wisata apa yang terdapat di daerah tersebut? 15. Adakah upaya dari pihak Desa Medahan dalam mengedepankan inkorporasi kearifan lokal dengan pariwisata yang ada di Desa Medahan? (Keyword : Jika ada, bagaimana rencana tersebut dan mengapa. Jika tidak ada, apa alasannya) 16. Bagaimana potensi wisata bahari di Desa Medahan? Daerah mana yang paling berpotensi dalam wisata bahari? Adakah objek wisata bahari di Desa Medahan yang telah memadukan unsur kearifan lokal dalam pegembangannya?
140
17. Bagaimana upaya dari pihak Desa Medahan dalam mengembangkan pariwisata bahari yang berkelanjutan di Desa Medahan? 18. Saat ini tengah marak terjadi penolakan terhadap Perpres Nomor 51 Tahun 2014 tentang Reklamasi Teluk Benoa, dan reklamasi tersebut sudah mulai berjalan. Adakah dampak dari kegiatan reklamasi tersebut terhadap objek wisata bahari yang terdapat di Desa Medahan? Jika ada, bagaimana mengatasi hal tersebut? PARIWISATA PANTAI MASCETI 19. Menurut pihak Desa Medahan, apakah objek wisata Pantai Masceti cukup terkenal di kalangan masyarakat lokal dan wisatawan? Mengapa? 20. Apa saja yang menjadi daya tarik dari Pantai Masceti sejauh ini? Dari segi pandang pemerintah kab Gianyar, potensi wisata apa saja yang dirasa dimiliki oleh Pantai Masceti selain wisata bahari? Adakah potensi budaya (kearifan lokal)? Jika ada, seperti apa potensi tersebut? 21. Bagaimana dampak positif dari adanya objek wisata Pantai Masceti terhadap aspek sosial budaya masyarakat sekitar, aspek ekonomi dan aspek lingkungan? 22. Bagaimana dampak negatif dari adanya objek wisata Pantai Masceti terhadap aspek sosial budaya masyarakat sekitar, aspek ekonomi dan aspek lingkungan? Sehubungan dengan dampak negative tersebut, bagaimana pemerintah menyikapinya? 23. Adakah rencana pengembangan untuk objek wisata Pantai Masceti dari pihak Desa Medahan? Jika ada, bagaimana dan sudah sejauh mana keberjalanannya? (keyword : khususnya rencana pengembangan wisata bahari berkelanjutan, inkorporasi kearifan lokal) 24. Sejauh ini bagaimana upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengembangkan dan mempromosikan objek wisata Pantai Masceti? Adakah kendala dalam hal tersebut? Jika ada, mengapa dan bagaimana disikapi? 25. Bagaimana hubungan koordinasi dan kerja sama antara pihak Desa Medahan dengan pihak pengelola objek wisata Pantai Masceti serta masyarakat setempat dalam pengelolaan dan pengembangan objek wisata tersebut? Adakah hubungan kerja sama dengan pihak swasta? 26. Bagaimana harapan dan saran untuk pengembangan pariwisata di Desa Medahan secara umum dan untuk Pantai Masceti agar tercipta kondisi yang berkelanjutan sekaligus menjaga kelestarian kearifan lokal masyarakat?
141
PL4290 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
“Inkorporasi Kearifan Lokal Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Bahari Berkelanjutan” (Studi Kasus : Pantai Masceti, Kec. Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali) Mahasiswa Tugas Akhir NIM
: Fenilia Tamaratika : 15412073
PERANGKAT WAWANCARA PENGELOLA KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI MASCETI Sehubungan untuk mengupayakan terwujudnya target 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019 sekaligus sebagai upaya untuk menjaga kelestarian potensi wisata terbesar dari pariwisata Bali dari dampak globalisasi, maka inovasi pengembangan destinasi wisata dengan inkorporasi potensi wisata bahari dan kearifan lokal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh. Kawasa objek wisata Pantai Masceti merupakan salah satu lokasi yang dicoba untuk digali potensinya untuk mewujudkan hal tersebut. Mengingat dalam pengembangan suatu pariwisata terdapat komponen-komponen yang harus diperhatikan, oleh karena itu perlu diketahui terlebih dahulu komponen pariwisata tersebut dan bagaimana inovasi pengembangan destinasi dengan memadukan kedua potensi tersebut dapat dilakukan. Survey ini bertujuan untuk pengambilan data dalam upaya menginkorporasi potensi wisata bahari dan kearifan lokal tersebut dalam Mata Kuliah Tugas Akhir.
Catatan : 1. Kaitkan dengan wisata bahari berkelanjutan (aspek sosial budaya, aspek ekonomi, dan aspek lingkungan) dan kearifan lokal masyarakat (budaya, adat istiadat, filosofi, kesenian) 2. Target objek wisata Pantai Masceti 3. Crosscheck dengan data sekunder tentang objek wisata yang ada di Kabupaten Gianyar A. IDENTITAS RESPONDEN Nama Jenis Kelamin Jabatan Alamat
142
: :L/P : :
B. DAFTAR PERTANYAAN SEJARAH PENGEMBANGAN
1. 2. 3. 4.
Sejak kapan Anda tinggal di lokasi ini? Apakah Anda asli penduduk desa/kecamatan ini? Jika pendatang, dari daerah mana? Siapa penggagas dari pengembangan objek wisata ini? Sebenarnya sejak kapan kawasan objek wisata Pantai Masceti ini terkenal? Bagaimana sejarah perkembangannya? 5. Dalam perkembangannya selama 5 hingga 10 tahun terakhir, apakah mengalami perubahan secara signifikan? Mengapa demikian? (keyword : pertumbuhan, penurunan kondisi) PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT 6. Bagaimana sebenarnya sistem pengelolaan dari kawasan objek wisata Pantai Masceti ini? Siapa saja pihak yang terlibat dalam pengelolaan dan apa peran masing-masing pihak? Pihak mana yang memiliki peran dominan dalam pengembangan? 7. (JIKA PENGELOLAN DILAKUKAN OLEH PRIBADI) Bagaimana awal mula pengelolaan bisa dilakukan oleh Anda sendiri? Apa yang melatarbelakangi Anda untuk melakukan hal tersebut? 8. Sejauh ini bagaimana kontribusi atau peran masyarakat sekitar dalam pengembangan kawasan objek wisata Pantai Masceti ini? 9. Bagaimana kontribusi pemerintah daerah (kabupaten, kecamatan, desa, banjar adat) dalam pengembangan kawasan objek wisata Pantai Masceti sejauh ini? 10. Darimana sumber dana untuk membiayai pengelolaan kawasan objek wisata Pantai Masceti ini? Lalu bagaimana pengelolaan keuntungan yang didapatkan? POTENSI WISATA BAHARI BERKELANJUTAN 11. Sebenarnya potensi terbesar apa yang ada di kawasan objek wisata ini yang dapat dikembangkan sebagai atraksi wisata? 12. Bagaimana karakteristik ekosistem di kawasan objek wisata Pantai Masceti? 13. Aktivitas wisata apa saja yang ditawarkan pada bentang laut? (keyword : berenang, menyelam, berselancar, memancing, bersampan, parasailing, berlayar) 14. Lalu, aktivitas wisata apa saja yang ditawarkan pada bentang darat? (keyword : rekreasi olahraga ; voli pantai, jogging, jalan santai, yoga, berkemah, berjemur) 15. Menurut Anda, keunikan alam apa yang dimiliki oleh kawasan objek wisata Pantai Masceti? Mengapa demikian? 16. Untuk aksesibilitas dari objek wisata lain, atau pusat kota menuju kawasan objek wisata Pantai Masceti ini apakah cukup mudah? 17. Bagaimana pengadaan prasarana dan sarana penunjang kegiatan wisata sejauh ini? Adakah kendala dalam hal tersebut? 18. Sejauh ini bagaimana pengaruh kegiatan wisata di lokasi ini terhadap kelestarian lingkungan? Apakah terjadi peningkatan keasrian lingkungan atau penurunan? Mengapa demikian?
143
19. Sehubungan dengan konsep wisata bahari berkelanjutan, menurut pengetahuan Anda apakah kegiatan wisata di lokasi ini memberikan manfaat ekonomi terhadap warga sekitar? Bagaimana hal tersebut dapat terjadi? 20. Apakah kawasan objek wisata ini hanya digunakan untuk kegiatan wisata saja atau juga digunakan sebagai kegiatan lainnya oleh masyarakat sekitar seperti nelayan, petani rumput laut, dan sebagainya? 21. Sehubungan dengan kelestarian alam, bagaimana sistem pengelolaan limbah yang dilakukan untuk menjaga kebersihan di Pantai Masceti? POTENSI KEARIFAN LOKAL 22. Menurut Anda, adakah potensi kearifan lokal di lokasi ini yang dapat dikembangkan sebagai atraksi wisata di Pantai Masceti? Bagaimana keberjalanan pengembangannya? (keyword : sudah diterapkan atau belum diterapkan) 23. Mengacu dari berita dan situs-situs pariwisata Bali, pantai ini kerap dijadikan sebagai lokasi ritual upacara adat. Kegiatan budaya apa saja yang sering dilakukan di lokasi ini? 24. Bagaimana tingkat kunjungan wisatawan ketika sedang berlangsung kegiatan budaya tersebut di lokasi ini? Jenis wisatawan apa yang umumnya mendominasi? 25. Bagaimana pihak pengelola memanfaatkan kegiatan budaya tersebut sebagai daya tarik dari Pantai Masceti mengingat wisatawan mancanegara umumnya tertarik dengan kegiatan yang menonjolkan unsur budaya tersebut? 26. Sehubungan dengan terdapatnya Pura Masceti di kawasan pantai ini, lalu bagaimana pihak pengelola menyikapi hal tersebut? (keyword : menyikapi kawasan khusus;kawasan sensitive;kawasan suci) 27. Adakah prosedur khusus atau filosofi khusus yang diterapkan dalam pengelolaan kawasan objek wisata Pantai Masceti? (keyword : potensi kearifan lokal intangible) 28. Adakah keberadaan masyarakat subak di sekitar lokasi wisata ini? Bagaimana kontribusi mereka terhadap pengelolaan kawasan objek wisata ini? 29. Lalu, bagaimana kontribusi masyarakat sekitar (desa, banjar adat) terhadap pengembangan kawasan objek wisata ini? Adakah nilai tertentu yang diterapkan (boleh atau tidak boleh dilakukan) ? (keyword : potensi kearifan lokal intangible ; tata cara, tata kelola, filosofi) 30. Sebenarnya, keberadaan dari panggung terbuka di tepi pantai ini difungsikan untuk apa? Siapa yang berperan dalam pembuatan panggung terbuka tersebut? UPAYA PENGEMBANGAN 31. Sejauh ini bagaimana upaya pengembangan yang telah dilakukan oleh pihak pengelola untuk meningkatkan kualitas di objek wisata ini? Bagaimana untuk promosinya? 32. Hal apa yang paling diprioritaskan untuk pengembangan tersebut? Mengapa demikian? 33. Apakah dalam upaya tersebut telah memperhatikan aspek sosial budaya, ekonomi, dan aspek lingkungan sekitar? Mengapa? 34. Pihak siapa saja yang terlibat dalam perumusan program atau kegiatan sebagai upaya pengembangan tersebut? Mengapa demikian? 35. Lalu dalam upaya implementasinya, bagaimana bantuan (peran) dari pihak lain dalam pengembangan dan kegiatan promosi?
144
36. Adakah rencana dari pihak pengelola untuk melakukan inkorporasi dari kearifan lokal yang ada di lokasi ini dengan potensi wisata bahari yang dimiliki guna mewujudkan wisata bahari yang berkelanjutan? 37. Sepengetahuan Anda, adakah rencana pengembangan pariwisata dari pemerintah kabupaten Gianyar untuk kawsan objek wisata Pantai Masceti ini? Jika ada, bagaimana dan sudah sejauh mana keberjalanannya? KENDALA PENGEMBANGAN 38. Sejauh ini, permasalahan apa saja yang dihadapi oleh pihak pengelola dalam upaya pengembangan objek wisata Pantai Masceti? Mengapa demikian? (keyword : fasilitas wisata,infrastruktur, lingkungan, dengan pemerintah, dengan masyarakat sekitar) 39. Sehubungan dengan Perpres Nomor 51 Tahun 2014 tentang Reklamasi Teluk Benoa yang kini tengah berjalan, apakah memberi dampak yang signifikan terhadap kondisi lingkungan di kawasan Pantai Masceti? Jika ada, bagaimana? Apakah hal tersebut menyulitkan kegiatan pengembangan atau pengelolaan? 40. Menurut Anda pribadi, tantangan terbesar apa yang dihadapi dalam menjalankan pengelolaan di lokasi ini? UMUM 41. Bagaimana tingkat kunjungan wisatawan ke lokasi ini? Jenis wisatawan apa yang umumnya mendominasi kunjungan? Lalu pada waktu kapan tingkat kunjungan mencapai titik tertinggi? 42. Secara umum, dampak negative apa saja yang terjadi akibat adanya kegiatan wisata di lokasi ini? (keyword : dampak lingkungan – kebersihan, alih fungsi lahan, daya dukung lahan; sosial budaya, ekonomi) 43. Lalu sepengetahuan Anda, bagaimana dengan dampak positif yang ditimbulkan akibat kegiatan wisata di lokasi ini? 44. Menurut Anda, infrasturktur apa yang perlu ditingkatkan untuk menunjang kegiatan wisata di lokasi ini? Mengapa demikian? 45. Apa harapan Anda untuk perkembangan kawasan objek wisata Pantai Masceti ini?
145
PL4290 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
“Inkorporasi Kearifan Lokal Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Bahari Berkelanjutan” (Studi Kasus : Pantai Masceti, Kec. Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali) Mahasiswa Tugas Akhir NIM
: Fenilia Tamaratika : 15412073
CEKLIS DATA SEKUNDER Instansi : Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar
No.
Data yang dibutuhkan
Tahun Data dan Kedalaman Data Terbaru, Kabupaten Gianyar
1
Peta Persebaran Lokasi Wisata
2
Jumlah Objek Wisata tiap Kecamatan
3
Daftar Pengelola Wisata tiap Kecamatan
2005-2015, Kecamatan
4
Data Potensi Pariwisata Beserta Lokasi
2015, Kabupaten
5
Jumlah Pengunjung per Lokasi Wisata
2005-2015, Kecamatan
6
Kondisi Lokasi Wisata Kabupaten Gianyar
2015
7
Kondisi Lokasi Wisata Kecamatan Blahbatuh
2015
8
Data Jumlah Penginapan Kabupaten Gianyar
2015
9
Data Lokasi Penginapan Kabupaten Gianyar
2015
146
2015, Kecamatan
Keterangan
Instansi : Kecamatan Blahbatuh No.
Data yang dibutuhkan
Tahun Data dan Kedalaman Data
1
Peta Administratif Kecamatan Blahbatuh
Terbaru, Desa
2
Data Jenis Lapangan Kerja
2015, Desa
3
Program pembangunan setiap kecamatan
2010 - 2016
4
Pendapatan per kapita per kecamatan
2005 - 2015
5
Data Jumlah Penduduk menurut Kelompok Kerja
2015, Desa
6
Data Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian Pokok
2015, Desa
7
Data Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
2015, Desa
Keterangan
147
PL4290 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
“Inkorporasi Kearifan Lokal Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Bahari Berkelanjutan” (Studi Kasus : Pantai Masceti, Kec. Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali) Mahasiswa Tugas Akhir NIM
: Fenilia Tamaratika : 15412073
LEMBAR OBSERVASI KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI MASCETI
Kondisi Wisata Indikator Lebar jalan Perkerasan* Kondisi Fisik Jalan * Jumlah Jalur * Ketersediaan angkutan umum *** Kualitas Lingkungan Wisata *** Perawatan Lingkungan Lokasi Wisata ***
Kondisi Meter Aspal/Tanah/Batu Rata/Berlubang 1/2/4/lainnya Ada/Tidak (berapa, apa saja) Baik/Tidak Kualitas : 1/2/3 Baik/Tidak Kualitas : 1/2/3
Keterangan
Misal : tidak ada pagar pembatas antar tebing dan jurang
Akses Menuju Lokasi Wisata ***
Susah/Terjangkau Kualtias : 1/2/3/4/5
Misal : Jalan berbukit, di tengah hutan
Konflik di Lokasi Wisata
Sarana dan Prasarana Indikator Komponen Tempat Parkir* Keberadaan Biaya Parkir Pintu masuk * Keberadaan Penjaga
148
Kondisi Ada/Tidak Biaya Parkir Ada/Tidak Ada/Tidak
Keterangan
Indikator Toilet * Restoran/Rumah Makan/dll * Perbelanjaan * Kesehatan/Klinik * Kebersihan *
Komponen Biaya Keberadaan Keberadaan
Kondisi Ada/Tidak Ada/Tidak
Keberadaan Keberadaan Tempat Sampah Rambu peringatan Ibadah Ketersediaan
Ada/Tidak Ada/Tidak Ada/Tidak
Ketersediaan beberapajeni s ATM Komponen Keberadaan Biaya Parkir Keberadaan Penjaga Biaya Keberadaan Keberadaan
Ada/Tidak
Keberadaan Keberadaan Tempat Sampah
Ada/Tidak Ada/Tidak Ada/Tidak
Sarana (Mushola) * Sistem Perbankan
Indikator Tempat Parkir* Pintu masuk *
Toilet * Restoran/Rumah Makan/dll * Perbelanjaan * Kesehatan/Klinik * Kebersihan *
Keterangan
Ada/Tidak Ada/Tidak
Kondisi Ada/Tidak Biaya Parkir Ada/Tidak Ada/Tidak
Keterangan
Ada/Tidak Ada/Tidak
Tabel Jenis Potensi Kearifan Lokal Tangible Kearifan Lokal Sub Jenis Kondisi Tangible Kitab Ada/tidak Tekstual* Naskah Ada/tidak Rumah Adat Ada/tidak Bangunan (Arsitektural) * Seni Ukir Ada/tidak Seni Tari Ada/tidak Seni Teater Ada/tidak Seni Musik Ada/tidak Kesenian Seni Suara Ada/tidak Tradisional * Seni Lukis Ada/tidak Tradisional Prasi Ada/tidak
Keterangan
149
Kearifan Lokal Tangible
Ketentuan Khusus *
Sub Jenis Wayang Keris Batik Endek Kawasan Suci Kawasan Sensitif
Kondisi Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak
Tabel Jenis Kearifan Lokal Intangible Kearifan Lokal Intangible Kondisi Tata Kelola *** Ada/tidak Sistem Nilai (Filosofi) *** Ada/tidak Tata Cara (Prosedur) *** Ada/tidak Pengetahuan Lokal *** Ada/tidak Keterampilan Lokal *** Ada/tidak Tabel Jenis Wisata Bahari Jenis Sub Jenis Berenang Menyelam Berselancar Aktivitas wisata Memancing bentang laut * Bersampan Parasailing Berlayar Voli Pantai Jogging Aktivitas Jalan Santai wisata bentang Yoga darat* Berjemur Berkemah
Kondisi Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak
Tabel Jenis Kegiatan Penunjang Pariwisata Jenis Kondisi Berdagang * Ada/tidak Nelayan * Ada/tidak Petani * Ada/tidak Lain-lain * Ada/tidak
150
Keterangan
Keterangan
Keterangan
Keterangan
Tabel Fasilitas Wisata Jenis
Akomodasi *
Transportasi *
Kendaraan ***
Lain-lain *
Sub Jenis Penginapan Restoran Sarana Kesehatan Sarana Komunikasi Tempat Hiburan Toko Cinderamata Pos Keamanan Jalan alternatif Jalan setapak Jalan beraspal Angkutan Umum Ojek Pusat Informasi MCK Tempat Parkir
Kondisi Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak Ada/tidak
Keterangan
Keterangan:
Tanda * (Foto dan deskripsikan dengan jelas dan rinci) Tanda ** (Foto saja tanpa deskripsi) Tanda *** (Deskripsikan dengan jelas dan rinci tanpa foto) Kolom “keterangan” diberi penjelasan terdapat penilaian objek Kualitas Lingkungan Wisata - kualitas 1 artinya terdapat fasilitas penunjang wisatawan, faktor pendukung keamanan dan terdapat komunitas yang menyiapkan kedatangan wisatawan - kualitas 2 artinya tidak terdapatnya salah satu dari fasilitas diatas - kualitas 3 artinya tidak ada sama sekali fasilitas atau faktor penunjang wisata Perawatan lingkungan lokasi wisata - Kualitas 1 artinya terdapat sarana dan prasarana di lingkungan sekitar (yaitu: tempat sampah, signage, jaringan listrik, toilet, dan kebersihan lingkungan sekitar) - Kualitas 2 artinya wisata tersebut masih dibiarkan begitu saja tanpa diberi sarana dan prasarana pendukung wisata namun masih ada yang mengelolanya - Kualitas 3 artinya tidak ada prasarana dan sarana serta tidak ada yang mengelolanya
151
152
Akses menuju lokasi wisata - Kualitas 1 artinya terdapat publik transport yang menuju tempat wisata, jalan tidak berbukit, terdapat petunjuk arah menuju wisata dan berada di jalan yang mudah dilalui oleh moda transportasi - Kualitas 2 artinya tidak adanya publik transportasi yang melewati tempat wisata dan tidak terdapat penunjung arah menuju tempat wisata. - Kualitas 3 artinya tidak ada publik transport, susah digapai karena berbukit, tidak ada penunjuk arah menuju lokasi.
LAMPIRAN B TRANSKRIP WAWANCARA
PL4290 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
“Inkorporasi Kearifan Lokal Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Bahari Berkelanjutan” (Studi Kasus : Pantai Masceti, Kec. Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali) Mahasiswa Tugas Akhir NIM
: Fenilia Tamaratika : 15412073
TRANSKRIP WAWANCARA DINAS PARIWISATA KABUPATEN GIANYAR
A. Surveyor : Fenilia Tamaratika (S) Tanggal Survey : 11 Oktober 2016 B. IDENTITAS RESPONDEN Nama Jenis Kelamin Jabatan
: Ni Ketut Mariatni S.Sos, M.Si :P : Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata Kab Gianyar (KB)
C. TRANSKRIP S : Jadi, Om Swastyastu, Bu. Saya sedang mengadakan penelitian di kawasan objek wisata Pantai Masceti mengenai inkorporasi atau peleburan potensi kearifan lokal dan pariwisata bahari di sana. Nah untuk itu, saya memerlukan sedikit bantuan informasi penunjang dari pihak Diparda Kabupaten Gianyar dari wawancara dengan Ibu dan beberapa data sekunder nantinya. KB : Nggih, Om Swastyastu. Silahkan untuk wawancaranya bisa adik mulai sekarang ya.
153
S KB
S KB
S KB
154
: Baik, terima kasih atas kesediaannya, Ibu. Untuk pertanyaan pertama, objek wisata apa yang paling favorit di Kabupaten Gianyar ya Bu? : Nah, untuk menjawab itu, saya harus cerita dulu sedikit ya. Kabupaten Gianyar kan sudah terkenal dengan kota budaya, kota seni itu salah satunya yg mendukung. Nah kemudian kami di dinas pariwisata punya perda tentang pariwisata budaya, yaitu pariwisata yang menjadi ciri khas budaya, budaya yang ditonjolkan, gimana istilahnya ya, budaya yang djual. Kemudian ,Gianyar sudah dianugrahkan selain kota seni dan kota budaya, warisan itu terbanyak di gianyar, buktinya itu dari DAS Pakerisan di pinggir sungai itu ya, hampir semua situs itu semua dari hulu ke hilir itu, makanya kita menghidupkan wisata kepurbakalaan, akhirnya yang kita kelola untuk retribusi itu dari tirta empul, mengening, gunung kawi, ada gua garba, sampai ke hilirnya itu di masceti. Iya di masceti itu hilir dari das pakerisan, di daerah itu juga banyak ada warisan budaya di sana, kepurbakalaan, pokoknya dari hulu sampai hilir itu ada. Juga di Gianyar terutama di Ubud itu, gianyar barat, ubud itu kita pakai kawasan pariwisata, memang jauh sebelumnya ubud itu sudah terkenal dengan pariwisata budayanya, dari sekitar 1938an itu sudah terkenal dengan pariwisata budaya dan alamnya, pokoknya lain alamnya gitu, alamnya ubud itu memiliki roh yang lain. Itu lah kelebihan gianyar, yang lainnya juga banyak, ada potensi saujana itu antara buatan dana lam, kita disini juga sudah mengembangkan saujana seperti taman safari dan marine park itu, taman burung, bali zoo park, gajah perdana di tegalalang, seperti itu kira-kira. : Oh begitu, jadi potensi terbesar kalau dari pariwisata Kabupaten Gianyar itu berarti budaya ya, Bu? : Ya, benar, potensi terbesar itu budaya dan alamnya juga. Itu juga kita punya kesenian, buktinya itu dari batubulan itu udah lama sekali itu kesenian barong yang sudah terkenal, itu untuk pariwisata itu. Itu untuk mendukung ubud ya, misalnya nonton barong dulu di batubulan sebelum ke ubud. Jadi potensinya terbesar itu alam dan budaya itu. Sudah terjawab ya? : Hm, baik sudah sangat terjawab, Bu. Nah kemudian untuk jenis wisatawan yang mendominasi kunjungannya sendiri bagaimana ya, Bu? : Untuk jenis wisatawannya ya seperti pada umumnya itu wisatawannya domestik sama wisatawan asing ya. Saya lupa kalau angka tepatnya, nanti coba minta di ibu di depan nanti saya tunjukkan ya untuk data rincinya, angkanya berapa itu ada kok. Tapi kalau dari jenis wisatawan itu dua, asing sama domestik.
S
KB
S KB
S KB
S
KB
: Nggih. Terus bu, kalau dilihat dari perkembangannya selama ini, untuk kontribusi dari sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupaten Gianyarnya sendiri bagaimana? : Wah kalau itu jelas kontribusinya besar sekali ya. Kontribusi pariwisata itu kalau untuk Gianyar besar sekali, karena imbas dari pariwisata itu kan multiplier effect makanya kerajinan-kerajinan yang mendukung itu banyak dari masyarakat dan tumbuh seperti di tegalalang, yang kita kelola wisatanya itu, masyarakat yang disana itu kan kreatif dia untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat untuk menjual souvenir, seperti sekarang kuliner juga mulai tumbuh, itu karena percepatan 20 juta wisatawan itu lho, shopping belanja juga kita punya itu di sukawati, guwang, ada di bona juga kerajinan. Kita kan tujuh kecamatan di kabupaten gianyar, yang paling atas kita kembangkan agrowisata karena subur, sekarang kan banyak tamu itu sudah bosan dan mereka cenderung beralih ke nature ya, wisata alam, sekarang sedang penggarapan master plan juga kebun raya gianyar itu di daerah payangan. : Oh mau bikin kebun raya di payangan Bu? : Iya, itu masih sekarang dibuat master plannya. Soalnya kan untuk mendukung agrowisata, terus kalau dilihat perkembangannya sekarang turis-turis itu kan sudah bosan ya dengan wisata biasa, jadi sekarang lebih kembali ke alam. Nah karena ada potensi dari kita, jadi dikembangkan lah nanti kebun raya itu di sana. : Baik kalau begitu, terus kalau daerah selatannya pengembangannya bagaimana, Bu? : Kalau dari daerah selatan itu daerah ekonomi kerakyatan, itu sukawati dari batubulan patung padas, celuk dengan peraknya, sukawati dengan pasar seni, di samping pertanian mereka masih punya tapi tidak seperti yang daerah atas. Daerah selatan itu untuk home industry, lalu di blahbatuh ada di desa bona itu untuk kerajinan bambu. : Ya sudah cukup terjawab Bu. Kemudian pertanyaan selanjutnya ini tentang dukungan infrastruktur untuk sektor pariwisatanya bagaimana ya Bu sejauh ini? : Infrastruktur kita kan terintegrasi, kalau infrastruktur ini dengan kerjasama dinas PU, makanya kita selalu terintegrasi dalam pengembangan pariwisata dengan bappeda, PU, perdagangan, dan perizinan, kita selalu terlibat dengan mereka, kalau infrastruktur dari PU, sampai saat ini sih bagus infrastruktur, sudah diperhatikan terutama untuk ke objek-objek pariwisata, ditambah dengan program2 pusat untuk menunjang 20 juta wisatawan ke bali itu, tentu yang sangat diperhatikan
155
S KB S
KB
S KB
S
KB
156
kan infrastruktur, kami di daerah kan sebisa mungkin mendukung program tersebut. : Kalau kendala terkair pengadaan infrastruktur termasuk kendala kerjasama atau koordinasi dengan dinas-dinas tadi ada tidak, Bu? : Untuk kendala.. sampai saat ini masih bagus kok, tidak ada kendala atau masalah. : Nah lalu kalau beralih ke dampak pariwisata nih, Bu. Untuk dampak positif dan negatifnya pariwisata ini terhadap perkembangan Kabupaten Gianyar bagaimana, Bu? Terhadap lingkungannya kah, sosial budayanya, atau kondisi perekonomiannya sendiri. : Kalau dampak, tentu banyak ya. Kabupaten Gianyar di bagian barat itu kan pariwisata nya berkembang sangat pesat sekali ya, daerah ubud dan sekitarnya, makanya kita punya namanya kawasan pariwisata ubud yang kena itu dari kecamatan sukawati, sebagian ubud yang bagian selatan, tentu dampak dari pariwisatanya itu positifnya pasti pertumbuhan ekonomi, nah dampak negatifnya banyak yang ditimbulkan antara lain alih fungsi lahan tinggi sekali, dampak lingkungan juga kan kalau sudah berdiri hotel2 besar itu masalah limbah, masalah sampah platik dan lainnya. : Wah, kalau begitu penanggulangannya bagaimana, Bu? : Nah penanggulangan kan dari pemerintah ada tim pengendali dan lewat pembinaan seperti bank sampah itu seperti di payangan itu ada aturan tidak boleh membuang sampah plastik, nah itu biasanya dari desa adat yang kuat karena mereka punya perarem dan awig-awig, jadi mereka yang memegang peranan penting sebenarnya. Lalu, untuk dampak negatifnya terhadap budaya nah itu kita punya perda pariwisata budaya untuk mengatur tidak bolehnya apa, nah misalnya kan di ubud kan terkenal dengan budaya, orang asing kan biasanya punya habit untuk dugem dan semacamnya, itu kembali ke desa adat apakah memperbolehkan atau tidak. Kalau dari pemerintah sudah ada mengeluarkan aturan untuk mencegah terkikisnya budaya. Nah kan pariwisata kita berlandaskan tri hita karana juga, itu yang masih kuat. Sudah terjawab ya? : Baik bu, sudah terjawab sekali. Pertanyaan selanjutnya nih, Bu. Kalau dari sistem koordinasi dengan pihak pengelola objek-objek wisata yang ada di kabupaten ini bagaimana ya, Bu biasanya? : Kalau koordinasi.. itu langsung dengan desa adat ya, karena lahan yang dimiliki oleh desa adat, kalau di gianyar ya, jadinya kita koordinasi dengan desa adat, sekarang kita bersinergi dengan desa adat, biasasanya ada MOU.
S KB
S
KB
S KB
S KB
S
KB
S
KB S KB
: Terus ada kendala tidak bu selama menjalankan koordinasi atau kerjasama begitu? : Kalau itu, sejauh ni sih tidak ada kendala ya. Hanya saja kan kalau perencanaan pariwisata disini sekarang itu sifatnya bottom up ya, jadi keaktivan dari bendesa adatnya itu sangat dibutuhkan misal mau mengembangkan potensi atau objek wisata di daerahnya gitu. Kadang sulit juga sih karena lahannya itu milik desa adat jadi kadang ada pro kontra di sana. : Hmm, baik, Bu. Nah kalau target pengembangan objek wisata dari Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar sendiri bagaimana, Bu? Misalnya untuk 10 tahun ke depannya arah pengembangannya diprioritaskan ke bagian apa? : Kalau target pengembangan objek wisata itu kan kita sudah punya renstra ya, sudah kita programkan untuk ke depannya, sekarang bagaimana pencapaiannya itu tergantung kan ada dana untuk itu atau tidak. Kalau diprioritaskan secara umum ya itu pariwisata budaya kita, dan alam, disamping saujana juga. : Untuk upaya yang sudah dilakukan Diparda untuk peningkatan dan pengembangan pariwisata di Kabupaten Gianyarnya apa saja ya Bu? : Kalau upaya, mengajak masyarakat untuk mau bersama-sama mengembangkan DTW yang ada, dengan promosi-promosi juga di website kita. : Kalau kendalanya, ada tidak, Bu? : Kendala paling ya di pembebasan tanah tadi karena lahannya punya desa adat, terus kendala di pendanaan juga ada jadi pengerjaan masterplanmasterplan kita itu bertahap sih sesuai dana yang tersedia. : Oh begitu, tapi kalau keterlibatan masyarakatnya sendiri untuk keberjalanan upaya dan rencana pengembangan pariwisata dari Diparda gitu bagaimana, Bu? : Kalau keterlibatannya ya lumayan, mereka mau datang kalau kita mengadakan rapat-rapat untuk pengembangan objek wisata di daerahnya mereka itu. Biasanya digerakkan sama tokoh adat di sana sih, karena bendesa adatnya yang kuat biasanya kalau untuk hal itu. : Baik, sudah cukup terjawab Bu. Nah sekarang pertanyaannya kita beralih ke kondisi kearifan lokal dan wisata bahari berkelanjutan di Kabupaten Gianyar nih, Bu. Ini untuk melengkapi cerita di awal tadi sih. : Oh, iya silahkan. : Kalau kearifan lokal yang menonjol dari Kabupaten Gianyar sendiri apa ya, Bu? : Yaa misalnya dari industri kreatif itu ada pematung ya, dari perak ada,
157
S KB
S KB
S
KB S KB
S KB S
KB S
KB
S
158
dari kayu, padas, seperti itu. Nah seni tari juga ada seperti barong, kecak, calonarang itu juga. : Kalau kontribusinya terhadap perkembangan pariwisata, Bu? : Kearifan lokal kita itu jadi daya tarik untuk pariwisata di Gianyar karena jadinya tamu-tamu itu datang untuk menyaksikan pertunjukkan keseniannya, lalu untuk hasil patung gitu dijual jadi souvenir. Jadi ya mendorong lah perkembangan pariwisata di gianyar, terutama untuk ekonomi dan budaya kita. : Kalau daerah yang paling berpotensi dari segi kearifan lokal di gianyar dimana Bu? : Ya, Ubud sih kalau menurut saya sejauh ini. Itu karena atraksinya kalau kearifan lokalnya dari kesenian tradisional itu dari tariannya seperti itu misalnya kecak, legong kraton itu kan biasanya dipentaskan di Ubud. : Nah kalau rencana pengembangan dari Diparda ada tidak yang mengedepankan inkorporasi kearifan lokal itu dengan pariwisata yang ada? : Belum ya, tapi mungkin nanti bisa dipertimbangkan karena potensi terbesarnya kita adalah budaya itu tadi. : Baik, Bu. Lalu kalau untuk potensi wisata bahari di kabupaten gianyar sendiri bagaimana bu? : Kalau itu, pariwisata bahari itu kan daerah kabupaten gianyar bagian selatan yang punya, dari kecamatan sukawati sampai kecamatan gianyar itu, misalnya ada pantai keramas, cucukan, lembeng, pabean, itu ada beberapa. : Kalau rencana pengembangannya bagaimana bu untuk wisata bahari? : Kalau rencana pengembangan itu ada surfing di pantai keramas, nah untuk pengembangan selanjutnya nanti kita lihat multiplier effectnya. : Baik. Oh ya, Bu, kan sekarang sedang ada reklamasi teluk benoa itu ya Bu. Kalau dampak dari kegiatan reklamasi itu terhadap kondisi wisata bahari di sini ada tidak, Bu? : Untuk dampak, itu tidak ada ya. Tidak ada, artinya kita masih asri, tidak sih untuk dampak dari reklamasi kalau ke pantai-pantai kita. : Baik, Bu. Nah ini masuk ke chapter pertanyaan terakhir bu, tentang Pantai Mascetinya. Kalau Pantai Masceti menurut Diparda, cukup terkenal tidak bu di kalangan masyarakat lokal atau wisatawan? : Kalau terkenal, iya terkenal untuk lokal karena Puranya itu, Pura Masceti itu kan pura petani ya, terus kalau ada upacara melasti itu hampir semua umat hindu gianyar itu melastinya ke Pantai Masceti. : Oh ya, begitu Bu? Kalau daya tariknya dari segi pandang Diparda apa saja bu untuk kawasan Masceti sendiri?
KB
S KB
S KB
S KB
S KB
S KB
S
: Nah kalau itu, daya tariknya ada budaya itu ya tadi Pura Mascetinya, disamping pantainya juga ya, pantainya juga biasa digunakan untuk upacara juga ya, terutama upacara-upacara besar di kabupaten gianyar ini biasanya kalau melasti itu ke pantai masceti, untuk upacara-upacara besar di gianyar pasti ke pantai masceti nantinya. Kita usulkan untuk wisata spiritual, disamping wisata bahari. Karena alamnya juga. : Baik. Kalau dampak positif dan negatifnya Bu dari objek Pantai Masceti itu? Misal untuk ekonomi, lingkungan, maupun budaya? : Dampak positifnya dari pantai masceti itu kan alam, sosial budaya masih kental di sana karena ada pura, tentu aspek ekonominya jelas meningkatkan kesejahteraan. Terus aspek lingkungan, terpeliharanya lingkungan, mungkin dengan regulasi yang akan nanti kita buat untuk mendukung itu, lewat RTBL yang sedang dibahas itu. Yang saat ini sudah ada RTBL nya itu tampak siring dan ubud itu. Tentunya dari masyarakatnya sendiri, dengan pembinaan lingkungan dari pemerintah. Yang nyata itu kan bersih-bersih pantai itu sudah pernah kita lakukan. : Kalau rencana pengembangan dari Diparda untuk kawasan tersebut? : Kalau itu, sekarang dengan sedang didirikan museum subak, itu terintegrasi dengan dinas kebudayaan, kita pengembangan pariwisatanya, maka dari itu aka nada rencana one day tour sambil menghidupkan pariwisata bagian timur, dari pantai masceti itu nanti terus ke utara sampai terus ke puri gianyar, catus pata, terus nanti ke utara lagi sampai ujungnya itu untuk mendukung WBD warisan budaya das pakerisan, karena WBD itu dari hulu ke hilir, tampak siring, pura pegulingan sampai masceti, itu saling terkait ya. : Untuk promosi bagaimana, Bu? : Sejauh ini lewat pamphlet, website diparda juga untuk Masceti. Masceti kan terkenal ya untuk religiusnya, itu semua lah sudah mengenal. Jadi itu menjadi nilai plus juga untuk promosi. : Kalau kendala promosi ada Bu? : Kendala tentunya koordinasi dengan pihak-pihak terkait di sana, karena masih baru, jadi perlu diadakan visibilities study juga untuk pengembangan disana. : Nah itu kalau sistem koordinasinya kalau boleh tau bagaimana ya bu Keberjalanannya dengan pihak pengelola kawasannya? : Kalau pihak pengelola di sana kan belum ada ya, tidak ada pihak pengelola karena masih baru. Sejauh ini juga baru tahap perencanaan untuk pengembangan kawasan di sana. Ya, begitu. : Oh, baik kalau begitu, Bu. Nah terakhir ini tentang bagaimana harapan
159
KB
S KB
160
dan saran untuk pengembangan pariwisata di gianyar secara umum sih Bu. : Ya, kalau itu harapan terbesarnya itu bisa bersinergi dengan masyarakat dalam pengembangan pariwisata di gianyar, karena tadi perencanaannya sifatnya bottom up dan objek-objek ada di lahannya desa adat. Jadi sangat dibutuhkan sekali kontribusi dan keaktifan mereka dalam pengembangan pariwisata kita bersama. Begitu juga harapannya dengan pengembangan kawasan Pantai Masceti nanti. : Baik, sekian dulu wawancaranya, Bu. Sudah terjawab semua pertanyannya. Terima kasih banyak atas waktunya nggih, Bu. : Ya, sama-sama, semoga membantu ya, semoga lancar juga.
PL4290 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
“Inkorporasi Kearifan Lokal Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Bahari Berkelanjutan” (Studi Kasus : Pantai Masceti, Kec. Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali) Mahasiswa Tugas Akhir NIM
: Fenilia Tamaratika : 15412073
TRANSKRIP WAWANCARA KECAMATAN BLAHBATUH
A. Surveyor : Fenilia Tamaratika (S) Tanggal Survey : 11 Oktober 2016 B. IDENTITAS RESPONDEN Nama Jenis Kelamin Jabatan
: I Wayan Gede Bisma :L : Sekretaris Camat Blahbatuh (SC)
C. TRANSKRIP S : Jadi, Om Swastyastu, Bapak. Maaf mengganggu, ini saya sedang mengadakan penelitian di kawasan objek wisata Pantai Masceti mengenai inkorporasi atau peleburan potensi kearifan lokal dan pariwisata bahari di sana. Nah untuk itu, saya memerlukan sedikit bantuan informasi penunjang dari pihak Kecamatan Blahbatuhnya dari wawancara dengan bapak dan beberapa data sekunder nantinya nggih. SC : Baik, silahkan dimulai. Maaf karena suara saya sedang serak ya. S : Ya, Pak. Maaf nggih pak, ini langsung dimulai saja kalau begitu nggih. Pertanyaan pertama, mayoritas mata pencaharian masyarakat di kecamatan blahbatuh apa ya Pak? SC : Kalau mayoritas, itu ada petani dan pedagang.
161
S SC S SC
S
SC
S SC
S SC
S SC
S SC S
162
: Kalau sektor yang paling berkontribusi, Pak? Untuk pertumbuhan ekonomi di kecamatan ini. : Kalau sektornya, itu pertanian, soalnya lahan disini mayoritas pemanfaatannya pertanian. Tapi sudah terjadi alih fungsi sekitar 20%an. : Kalau sektor yang sedang diprioritaskan pengembangannya apa ya Pak di kecamatan ini? : Sektor prioritas pengembangan sekarang itu UMKM itu karena imbas dari pariwisata di gianyar juga. Kita juga mendorong pertumbuhan untuk kesenian tradisional itu, seperti ukir-ukiran, lukisan, souvenir seperti itu nanti dipasarkan biasanya di Pasar Seni Sukawati. Selain itu kesenian tari-tarian juga kita dorong perkembangannya, itu ada potensi Arja dari kecamatan ini, itu sudah dipentaskan sampai ke seluruh Bali, Arja dari kecamatanBlahbatuh. : Wah luar biasa nggih Pak. Baik itu sudah terjawab. Nah beralih ke permasalahan yang sering terjadi di kecamatan ini apa ya Pak? Misalnya masalah sosial budaya, atau ekonomi, atau masalah lingkungan yang pernah terjadi? : Masalah itu pernah terjadi tentang tapal batas antar desa, masalah kepewarisan juga pernah ada, tapi secara keseluruhan masalahnya itu masalah-masalah kecil saja. Bisa diselesaikan. : Oh kalau menyikapi masalahnya itu bagaimana pak penyelesaiannya biasanya? : Kalau penyelesaiannya dari kecamatan biasanya kita bantu mediasi dengan pihak-pihak yang terkait sengketa. Kalau selama ini mau sih selesai baik-baik dari mediasi itu. : Baik, Pak. Sekarang ke pertanyaan tentang pariwisata di Kecamatan Blahbatuh, Pak. Kalau objek wisatanya apa saja ya Pak yang ada? : Objek wisata banyak ya, ada pura samuan tiga, pantai itu ada pantai saba, keramas, medahan, cucukan, itu ada. Terus ada juga hotel komune resort itu ada di pantai keramas. Biasanya di sana di komune itu diadakan event selancar internasional biasanya itu empat kali setahun. : Oh begitu, Pak. Jadi kalau potensi terbesar di kecamatan ini itu pntai ya Pak? : Ya, potensi wisata pantai itu empat desa yang saya sebutkan tadi, apa tadi itu, di keramas, medahan, saba, sama cucukan. Ada juga potensi wisata budaya dari UMKM kita. : Kalau tingkat kunjungan wisatawannya bagaimana Pak? : Tidak terlalu signifikan ya kalau perkembangannya sejauh ini. Soalnya kita utama sektornya kan masih di pertanian. : Baik kalau begitu, Pak. Nah untuk kontribusi sektor pariwisata sendiri
SC
S SC S SC
S SC S SC
S
SC S SC
S
SC
terhadap pertumbuhan ekonomi di kecamatan ini? : Kalau itu, sangat menguntungkan ya, karena sekitar 60% tenaga yang kerja di sektor pariwisata disini itu berasal dari tenaga lokal kecamatan ini. Jadi mengurangi tingkat pengangguran, dan membantu juga pemasukkan ekonomi masyarakat sini. : Untuk dukungan infrastruktur bagaimana ya Pak terhadap perkembangan pariwisata di kecamatan blahbatuh? : Untuk akses sejauh ini swadaya masyarakat sendiri, dari kecamatan biasanya memfasilitasi untuk pembebasan lahan untuk wisata. : Dampak pariwisata baik positif dan negatifnya Pak untuk kecamatan ini seperti apa ya? : Kalau dampak positif tentu ke ekonomi, karena keuntungan peningkatan lapangan kerja dan penganggurannya berkurang. Pertumbuhan ekonomi juga meningkat, para petani itu biasa punya kerjaan sampingan selain bertani misalnya berjualan souvenir seperti itu. : Kalau untuk upaya pengembangan pariwisatanya, ada pak? : Ya paling dari kita itu membantu perizinan usaha saja, untuk UMKM. : Baik, Pak. Nah Lalu keterlibatan masyarakat untuk upaya pengembangan Pariwisata bagaimana pak? : Kalau untuk pariwisata, sebenarnya bukan wewenang dari kecamatan. Nah itu dikembalikan atau diserahkan ke masing-masing desa adat dan pemerintah desa untuk pengembangan objek wisata di masing-masing wilayah mereka. Kita dari kecamatan sebatas mediator dan fasilitator saja biasanya. : Baik, Pak , sekarang ke pertanyaan tentang kearifan lokal dan wisata bahari berkelanjutan di kecamatan ini. Untuk kearifan lokal masyarakat disini tadi disebutkan dari kesenian tradisional ya Pak? : Ya, kesenian tradisional tari-tarian itu tadi, Arja, terus dari seni pahat ukiran juga. Itu biasanya untuk menunjang pariwisata. : Kalau potensi wisata budaya sendiri di kecamatan ini di daerah mana pak yang paling berpotensi? : Kalau daerahnya.. itu di desa Bona itu paling terkenal untuk perkumpulan seni tari itu ada tari kecak disana. Terus ada juga kerajinan lontar, dan dari bambu itu terkenal juga dari sana di Bona. : Baik, Pak. Nah lalu setau pihak kecamatan, ada tidak pak upaya yang mengedepankan inkorporasi kearifan lokal dengan pariwisata yang ada di kecamatan blahbatuh? : Untuk itu, kurang tau ya. Karena yang lebih aktif kan dari kelompok desa
163
S
SC
S
SC
S
SC
S SC
S SC S SC
S SC S
164
adat dalam pengelolaan atau pengembangan pariwisatanya. Dari pihak kecamatan kurang tau sih. Paling ya dari budaya-budaya itu dijadikan daya tarik itu biasanya. Sebatas itu. : Oh baik kalau begitu, Pak. Selanjutnya ini terkait wisata pantai tadi pak. Kalau upaya dari pihak kecamatan sendiri dalam pengembangan wisata pantai tadi agar berkelanjutan bagaimana pak? : Kalau upaya, paling sosialisasi itu agar masyarakat mau mendukung, terus kalau sudah berjalan pengembangannya diserahkan kembali ke pihak desa dan desa adat. : Baik pak, nah lalu kalau kaitannya dengan reklamasi teluk benoa itu yang sekarang sedang dijalankan, ada tidak pak dampaknya terhadap wisata pantai di kecamatan ini? : Oh, ada. Itu abrasi jadi semakin parah kalau untuk pantai di kecamatan ini. Tapi ya kembali lagi, karena pihak kecamatan tidak ikut-ikutan terkait hal itu, jadi desa adat yang lebih tau. : Oh begitu, baik Pak. Nah ini sekarang tentang Pantai Masceti pak. Kalau menurut kecamatan blahbatuh, objek wisata Pantai Masceti ini terkenal tidak pak di kalangan masyarakat lokal atau wisatawan? : Cukup terkenal kalau menurut kami, karena pertama itu keberadaan Pura Mascetinya, dia ada daya tarik dari upacara-upacara adat dan keagamaan kita umat Hindu ya. Setiap enam bulan itu kalau piodalan itu ada acara tajen masceti, itu terkenal kalau disini. Selain dipakai upacara melasti juga di pantainya. Parkirannya juga luas sekali disana. : Wah kalau begitu, ada dampak positif tidak pak dari keberadaan kawasan objek wisata Pantai Mascetinya? : Ada untuk ekonomi ya, dari retribusi parkir, tapi tidak terlalu signifikan sih, karena secara keseluruhan objek wisatanya sendiri belum terlalu berkembang juga. : Oh begitu, kalau dampak negatifnya pak? : Dampak negatif karena pariwisata di sana? Tidak ada sih. : Lalu kalau untuk rencana pengembangan kawasan disana, dari pihak kecamatan blahbatuh sendiri keterlibatannya bagaimana ya pak? : Nah, karena bukan wewenang kami, jadi paling menampung usulan dari masyarakat nanti kami bantu sampaikan ke Dinas Pariwisata misalnya. Ada juga membantu untuk pembangunan dinding abrasi, untuk pembangunan Pura juga ada. : Kalau kendala dalam melakukan upaya tadi, ada tidak pak? : Tidak ada kendala kalau itu. : Hmm, baik pak. Kalau hubungan koordinasi dengan pihak pengelola
SC S
SC
S
objek wisata Pantai Mascetinya ada tidak pak? Atau hubungan dengan pihak lain untuk mendorong perkembangan disana? : Nah itu juga tidak ada. Belum. : Terakhir ini Pak, harapan dan saran untuk pengembangan pariwisata di kecamatan ini dan untuk Pantai Masceti agar tercipta kondisi berkelanjutan, ada tidak Pak? : Kalau untuk harapan dan saran, dibantu masalah pendanaan untuk pengembangan pariwisata baik di blahbatuh maupun di masceti, disediakan pakar pariwisata dengan pemikiran perencanaan agar pariwisata disini dapat direncanakan dengan baik, lalu digalakkan dari segi promosi untuk pariwisata blahbatuh dan juga masceti. Ya, kira-kira itu. : Baik, Pak. Sudah selesai wawancaranya. Terima kasih atas waktunya nggih, Pak.
165
PL4290 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
“Inkorporasi Kearifan Lokal Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Bahari Berkelanjutan” (Studi Kasus : Pantai Masceti, Kec. Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali) Mahasiswa Tugas Akhir NIM
: Fenilia Tamaratika : 15412073
TRANSKRIP WAWANCARA DESA MEDAHAN
A. Surveyor : Fenilia Tamaratika (S) Tanggal Survey : 11 Oktober 2016 B. IDENTITAS RESPONDEN Nama Jenis Kelamin Jabatan
: Bpk. Agung :L : Kepala Desa Medahan (KD)
C. TRANSKRIP S : Jadi, Om Swastyastu, Pak. Saya sedang mengadakan penelitian di kawasan objek wisata Pantai Masceti mengenai inkorporasi atau peleburan potensi kearifan lokal dan pariwisata bahari di sana. Nah untuk itu, saya memerlukan sedikit bantuan informasi penunjang dari pihak Desa Medahan dari wawancara dengan bapak. KD : Nggih, silahkan silahkan. S : Ya, Pak, ini langsung dimulai saja kalau begitu nggih. Pertanyaan pertama, mayoritas mata pencaharian masyarakat di Desa Medahan apa ya Pak? KD : Mayoritas ada petani dan buruh, ada juga wisaraswasta, PNS, polri, dan TNI. S : Kalau sektor yang paling berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi
166
KD
S KD
S
KD
S KD
S KD S KD
S KD S
disini, Pak? : Sektornya dari pertanian yang utama, itu ada juga dari KKIP itu Kartu Identitas Penduduk Pendatang, ada juga dari pengusaha seperti taman safari, villa, galeri puri munggah itu juga berkontribusi. : Kalau sektor yang sedang diprioritaskan pengembangannya apa ya Pak di Desa Medahannya? : Kalau sektor prioritas, kita berdasarkan Dana Desa ya. Kalau sekarang umum lah, ada untuk pemerintahan misalnya gaji pegawai, trus untuk pembangunan ada seperti untuk pengentasan kemiskinan, infrastruktur, pertanian, pendidikan, olahraga, itu ada, untuk kesenian juga, untuk pemberdayaan dan pembinaan juga ada misalnya untuk ibu-ibu PKK, untuk KAUR. : Oh begitu.. nggih Pak. Lalu permasalahan yang pernah terjadi di desa ini ada tidak pak? Misal masalah lingkungan, atau sosial, atau ekonomi seperti itu. : Tidak ada masalah. Karena masyarakat kebanyakan sebagai petani dan buruh, jadi mereka semua bekerja, dan tidak ada pengangguran. Jadi ya tidak ada masalah sejauh ini disini. : Baik, Pak. Sekarang ke pertanyaan tentang pariwisata di Desa Medahan, Pak. Kalau objek wisatanya apa saja ya Pak yang ada? : Oh ada beberapa. Desa Medahan kan masuk kawasan pariwisata Lebih ya, itu ada dengan desa saba, keramas, dan blahbatuh. Terus ada wisata spiritual juga itu karena ada Pura Masceti. Lalu sekarang sedang direncanakan itu museum subak itu di sana di masceti dan nanti mau dibuat agrowisata subak. Oh kita punya juga disini bali safari itu, dan galeri puri munggah. : Oh begitu, Pak. Jadi kalau potensi terbesar di kecamatan ini pantai dan buatan ya, Pak? : Ya, ada juga potensi budaya dan spritualnya tadi karena ada subak dan Pura Masceti itu ada disini. : Kalau tingkat kunjungan wisatawannya bagaimana Pak? : Kunjungannya lumayan, Desa Medahan kan bisa dibilang gerbangnya pariwisata di Gianyar itu gerbangnya dari taman bali safari itu. Jenis wisatawan ada asing ada, domestik juga ada kalau kunjungan. : Baik kalau begitu, Pak. Nah untuk kontribusi sektor pariwisata sendiri terhadap pertumbuhan ekonomi di desa medahan sendiri bagaimana? : Kalau kontribusi terhadap PAD baik ya sejauh ini, baik, itu karena ada villa, hotel, taman safari itu tadi. : Untuk dukungan infrastruktur bagaimana ya Pak terhadap perkembangan pariwisata di desa sini?
167
KD
S KD
S KD
S KD
S
KD
S KD S
KD S
168
: Kalau dukungan infrastruktur dulu itu ada dari PPIP itu program pemberdayaan infrastruktur perdesaan, sangat membantu itu dari pusat pada tahun 2014. Kalau untuk pariwisata mungkin perlu lebih didorong perbaikan jalan terutama infrastruktur untuk sawah, aspal dibaguskan, drainase, penambahan PJU. : Oh begitu, lalu ada tidak pak peningkatan fasilitas dan utilitas gitu di desa ini akibat perkembangan pariwisata yang ada di desa medahan? : Tidak juga, disini tidak boleh didirikan pasar modern misal seperti minimarket indomaret, alfamart seperti itu disini dilarang keras oleh kami. Supaya tidak mematikan perekonomian lokal. : Wah bagus dong pak. Nah lalu kalau untuk dampak pariwisatanya, ada pak? : Ya ada, dari positif ada dari negatif juga ada. Kalau positifnya tentu lapangan kerja bertambah, ekonominya tumbuh. Tapi kalau negatifnya juga ada, misalnya masyarakat luar masuk ke sini, jadi peluang untuk konflik keamanan itu bertambah, terus alih fungsi lahan juga jadi meningkat untuk perumahan tadinya trus dijadikan pariwisata. : Oh begitu, lalu untuk menyikapi dampak negatifnya bagaimana itu pak? : Kalau antisipasi dari kami itu diadakan ronda dan sidak ya itu untuk mencegah masuknya narkoba dan teroris, trus untuk alih lahan ya kami menyarankan kepada pihak-pihak terkait agar tanahnya tidak dijual atau dicarikan tanah lain untuk dijadikan wisata,itu biar aliran irigasi untuk pertanian disini tidak terganggu seperti itu. : Baik, Pak. Nah lalu keterlibatan masyarakat di desa ini terhadap keberjalanan upaya dan rencana pengembangan pariwisata yang ada disini bagaimana pak? : Kalau itu biasanya keterlibatan cukup aktif, mulai dari ikut serta di musren dusun sampai musrenbangdes. Kami kana da rencana pengembangan pariwisata berupa wisata spiritual dan agrowisata serta agribisnis ya atau horticultural itu, nanti akan dibuat jalur trekking yang nyambung dengan subak disini. : Baik, Pak, rencananya bagus ya Pak. Itu sedang diusulkan ya pak? : Ya itu yang diusulkan kemarin dari hasil musrenbangdesnya. : Baik, Pak. Sekarang ke pertanyaan tentang kearifan lokal dan wisata bahari berkelanjutan di desa ini. Untuk kearifan lokal masyarakat yang menonjol dari desa ini apa saja ya pak? : Oh ada upacara tahunan tajen masceti itu, ada perang ketupatnya juga. Itu upacara kearifan lokal di sini. : Kalau potensi wisata budaya sendiri di desa ini di daerah mana pak yang paling berpotensi?
KD S KD S
KD
S KD S
KD S KD S KD S KD S KD
S KD
S
: Oh tentu di masceti. Diadakannya biasanya di Pura dan pantai masceti tadi itu. : Kalau potensi wisata pantai juga di Masceti pak? : Iya itu sudah sepaket di pantai masceti juga. : Baik pak, nah lalu kalau kaitannya dengan reklamasi teluk benoa itu yang sekarang sedang dijalankan, ada tidak pak dampaknya terhadap wisata pantai di desa ini? Di masceti misalnya? : Ya ada, dari abrasi jadi semakin parah. Terus kalau menurut saya nanti pembentukan pulau baru disana itu bisa menarik orang-orang jadi ke sana saja, jadinya tidak seimbang pertumbuhan pariwisata dan ekonominya. : Ya pak, saya juga setuju. Terus upaya untuk menanggulangi itu ada tidak pak dari desa medahan? : Sejauh ini dari kami itu baru upaya mengusulkan pemecah ombak ke pusat, supaya mengurangi tingkat abrasinya. : Oh begitu, baik Pak. Nah ini sekarang tentang Pantai Masceti pak. Kalau menurut desa medahan, objek wisata Pantai Masceti ini terkenal tidak pak di kalangan masyarakat lokal atau wisatawan? : Ya cukup terkenal itu karena ada Pura Mascetinya. : Selain itu pak, daya tarik dari pantai masceti sendiri apa lagi pak? : Yaa selain pura itu pantainya juga, sawahnya juga. Itu Pura subak kan ya. : Hmm ya, nah lalu ada dampak positif tidak pak dari keberadaan kawasan objek wisata Pantai Mascetinya? : Ya ada untuk ekonominya saja, tapi ya tidak terlalu, karena masih sepi, masih sedang diusahakan untuk berkembang. : Oh begitu, kalau dampak negatifnya ada pak? : Tidak kalau dampak negatifnya. Tapi mungkin bisa soal keamanan itu secara umum. : Kalau untuk rencana pengembangan kawasan disana, dari pihak Desa medahan sendiri keterlibatannya bagaimana ya pak? : Dari kami itu upaya untuk mengembangkan museum subak itu, sekarang aekarang udah berjalan pembangunannya, itu kerjasama juga dengan dinas pariwisata dan dinas kebudayaan. : Kalau upaya lainnya dalam melakukan pengembangan disana, ada tidak pak? : Ya ada dengan kerjasama bersama mahasiswa yang melakukan KKN disini biasanya untuk dibantu promosinya, selain itu promosi dengan dinas pariwisata gianyar juga. : Baik, Pak. Kalau hubungan koordinasi dengan pihak pengelola
169
KD
S
KD
S
170
objek wisata Pantai Mascetinya ada tidak pak? Atau hubungan dengan pihak lain untuk mendorong perkembangan disana? : Ya ada kerjasama dengan pihak pengelolanya itu dalam pembuatan proposal administrasi ya untuk mohon bantuan pengembangan, untuk promosi, kerjasama dengan desa adat dan dinas juga. Kalau swastanya belum. : Terakhir ini Pak, harapan dan saran untuk pengembangan pariwisata di Desa medahan ini dan untuk Pantai Masceti agar tercipta kondisi berkelanjutan, ada tidak Pak? : Harapannya supaya pengembangan pariwisata ditingkatkan, itu tergantung pihak ke tiga seperti pemerintah dan dunia pendidikan untuk promosi, dan untuk masceti saya harap hubungan antara pura, pantai, dan subak agar berkelanjutan. : Baik, Pak. Sudah selesai wawancaranya. Terima kasih banyak Pak atas waktunya .
PL4290 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
“Inkorporasi Kearifan Lokal Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Bahari Berkelanjutan” (Studi Kasus : Pantai Masceti, Kec. Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali) Mahasiswa Tugas Akhir NIM
: Fenilia Tamaratika : 15412073
TRANSKRIP WAWANCARA PENGELOLA KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI MASCETI
A. Surveyor : Fenilia Tamaratika (S) Tanggal Survey : 8, 13, 15 Oktober 2016 B. IDENTITAS RESPONDEN Nama Jenis Kelamin Jabatan
: Bung Ketut Sugata :L : Pengelola Kawasan Objek Wisata Pantai Masceti (KS)
C. TRANSKRIP S
KS S KS
: Nggih, Om Swastyastu, Pak. Perkenalkan saya Feni mahasiwa ITB sedang mengadakan penelitian Tugas Akhir di kawasan pantai masceti ini untuk melihat potensi kearifan lokal dan pariwisata baharinya untuk diinkorporasikan dalam pengembangan kawasan ini Pak. Untuk itu saya mohon kesediaan dari bapak untuk berbagi informasi terkait lokasi disini. : Oh baik, kalau begitu saya cerita dulu ya tentang kawasan ini? Nanti adik susun secara sistematis bagian mana yang diperlukan. : Baik pak, silahkan dimulai pak. : Terima kasih atas kedatangan adik sbg mahasiswa ITB dan justru
171
S KS
S KS
172
kebetulan sekali Bapak selaku soko anak bangsa memiliki pemikiran pada 26 tahun lalu dalam hal ini untuk mendata dan memetakan secara sistematis lingkungan masceti, karena bapak rasa dapat memberikan harapan untuk kita hidup bersama berarti lingkungan dan yang menempati, maka dari itu di sisi lain kami memiliki suatu kewajiban moral yang nyata riil dan objektif dalam mendukung program pemerintah khususnya dalam hal ini menjalankan dharma negara. Adik catat ya ini baik-baik. : Nggih, siap Pak. Silahkan dilanjutkan, Pak. : Nah, setelah itu, setelah kami berpikir tentang suatu anak bangsa mendata secara sistematis sehingga kami mencoba memilih suatu konsep penataan kawasan masceti itu adalah 6P yaitu Pura yang artinya sosial religius, Puri yang artinya melahirkan orang-orang menjadi panut dan teladan, Purana yaitu cikal bakal proses lahirnya pura di kawasan pantai masceti, Prasasti yaitu catatan yang jelas tegas dan pasti tentang asalusul pura masceti, Putra Sesana yaitu anak bangsa, Pasar Agung yaitu interaksi pembeli dan penjual dalam rangka yang diperdagangkan adalah hasil pertanian. Dari konsep itu sudah tentu memberikan suatu ekspektasi filosofis luar biasa, setelah landasan tersebut jelas dan pasti tentu kita aplikasikan atau kita wujudkan itu tentu untuk perencanaan yang jelas dan pasti ada suatu tahapan atau standarisasi yang harus dipenuhi, ada empat landasan untuk mewujudkan. : Empat landasannya apa saja pak? : Kronologis, berarti leluhur kita sudah berbuat kebaikan di lingkungan sini, Sosiologis, berarti melalui suatu pemikiran sosial budaya dan local genius yang tidak bertentangan dengan yang disini Kita harus memperhatikan suatu standarisasi filosofisnya, Yuridis maka itu kita membuat perencanaan apapun yang matang, terintegrasi holistic utuh dan menyeluruh tentu tidak boleh melangkahi dari standarisasi , Standarisasi yang pak maksud adalah tata ruang, tata letak, dan kalau bisa dikatakan di Bali itu istilahnya awig-awig, perarem itu. Nah itulah. Penjelasan lebih lanjutnya itu seperti ini, satu dari kronologis kita harus menyadari sejarah, orang itu sudah berbuat dari dulusampai sekarang dan kita melanjutkan. Dari sisi itu pak katakan, sisi sosiologis kita tidak terlepas dari sosial budaya berpikir sesuai esensi ajaran agama. Ketiga filosofis itu cikal bakal dari tempat suci pura masceti itu seusungguhnya yang memegang peran dalam hal ini itu fungsional kekaryaan dalam itu segi pertanian dalam arti luas, itu filosofis adanya pura di tepi pantai
S KS
S KS
S KS
(yang mengandung unsur-unsur kehidupan yang selaras serasi dan seimbang) tempat dengan yang menempati. Secara yuridis kita harus tau dan paham aturan yang mengatur kita dalam hidup dan berkarya di tempat umum dan untuk umum. Catat itu. Kita harus melalui suatu proses yuridis istilahnya legalitas formal secara hukumnya. : Baik, Pak. Lalu bagaimana pak? : Sehingga apa yang pak katakan tadi, konsep pembangunan dari segi 6p pak tambahkan konsepnya pembangunan yang terintegrasi, holistic, utuh dan menyeluruh sesuai dengan budaya bali tentu sesuai dengan ajaran khususnya agama hindu, Tri Hita Karana, dan Tri Premana, Eka Pramana, Dwi Pramana tadi itu namun diperkuat dengan ajaran Pancasila. Nah dari sana berangkatnya dulu. Maka itu untuk mencapai suatu tujuan ada suatu cara, caranya ini lah menata kawasan ini karena kawasan ini memberikan harapan untuk bersama dan bersama-sama mencapai tujuan yang sama. Karena kawasan masceti itu memberikan janji, lingkungannya itu memberikan kita harapan untuk kita bersama-sama dalam kebersamaan untuk mencapai tujuan sama. Catat itu. Adik jarang menerima informasi seperti itu ya. : Iya pak, ini baru pertama kali saya mendengarnya. Lalu pak, cerita selanjutnya bagaimana Pak? : Nah kemudian, Maka itu kami selaku pengelola yang bernama ketut sugata, kami menata itu melalui karya yang nyata lewat ngayah dan jengah. Ngayah dan jengah. Jengah itu semangat yang tidak pernah berhenti, selalu berjuang, berjuang dan berjuang. Dengan konsep ngayah dan jengah. : Ngayah dan jengah maksudnya Pak? : Ya tidak pernah berhenti atau putus asa untuk selalu berbuat. Begitu. Sudah? Nah lalu Maka itu mengacu dengan program pemerintah khususnya pariwisata sudah nyata-nyata nusantara termasuk Indonesia menjadi kunjungan pariwisata yang tingkat dunia. Kan gitu? Maka itu kita punya kewajiban moral, soko anak bangsa, khususnya bung sugata, kewajiban moral pertama mempertahankan pariwisata yang telah ada, kedua kita harus berani dan mau dan mampu dan sanggup membuat destinasi baru untuk memperkuat program pemerintah dalam hal ini karena Indonesia sudah tentu pemasukannya dari pariwisata, maka itu menurut saya kita harus mau yakin sanggup dan bisa membuat destinasi baru yang relevan dan universal, catat itu sesuai dengan kebutuhan manusia dunia.
173
S KS
S KS
S KS
174
Maka itu bung sugata membuat suatu apresiasi dengan landasan esensi Pancasila konsep pengembangan pariwisata itu, dari konsep Pancasila karma/Pancasila (Pancasila bali) dari Pancasila karma digali menjadi Pancasila oleh bung sugata. Pancasila karma itu adalah lima kepatutan dan Pancasila itu lima dasar hidup kita, kalau Pancasila karma itu lima kebenaran. Nah dengan landasan itu pertama masceti ini harapan bapak menjadi destinasi pariwisata spiritual plus menjadi kampus alam. Karena perintisnya adalah orang alam mendapat ilmu dari alam lewat bukunya alam dan mengabdi kepada alam. Maka itu dengan konsep Pancasila karma, pertama kami akan visualkan destinasi baru ini dengan penjabaran Pancasila. : Bagaimana Pak divisualkan dengan Pancasilanya? : Seperti ini, pertama, akan mewakili sila 1, disini ada tempat suci, pura. Maka itu tempat ini menjadi tempat pembentukan karakter soko anak bangsa, pertama pariwisata itu menyangkut penjabaran sila pertama tuhan yang maha esa yang diwakili oleh pura dan eskpektasinya adalah menebarkan ajaran-ajaran kebenaran biar berkarakter ketuhanan biar lurus jujur tulus dan ikhlas. Maka itu kampus alam ini, masceti ini menjadi kampus alam melalui tontonan dan tuntunan. Tontonan itu melihat dari mata biar sehat dan cerdas, tuntunan terbentuklah karakter kejujuran maka itu visualisasinya karena kita menganut lagu kebangsaan Indonesia raya bangunlah jiwanya, jiwanya itu spiritual melalui tuntunan, jiwanya bangunlah raganya melalui apa fisik melihat yang sehat dan indah, tontonan. Makanya tontonan dan tuntunan, dari mata dulu kita nikmati keindahannya, setelah kita secara sehat jasmani tentu harus sehat rohani melalui apa? Tuntunan, itu filosofisnya. : Nggih, lalu yang kedua Pak? : Kedua, dalam itu sila kedua kemanusiaan, diwakili dalam hal ini istilahnya lingkungan ini yaitu eka premana dwi premana, tri premana, tumbuhan binatang dan manusia, lingkungan tempat yang ditempati oleh manusia, berarti memanusiakan lingkungan itu sendiri. Lingkungan itu bagian dari manusia maka dipeliharalah lingkungan itu, dipelihara dijaga dan diberikan asa guna manfaat. Masuk? Harus itu, lingkungan itu penting, kalau tidak ada lingkungan adik tidak bisa hidup. : Ya pak, selanjutnya bagaimana pak? : Ketiga persatuan Indonesia, diwakili oleh bale kulkul, kalau di bali itu, seperti bunyi genta itu, itu wujud persatuan, kalau kulkul itu bersuara sudah semua bersatu sepakat untuk turun, mengikat itu, diwakilkan oleh bale kulkul, karena ada suatu ikatan persatuan dan kesatuan. Kalau sudah bunyi bale kulkul itu, semua turun untuk membantu saudara-
S KS
saudara kita yang lain. Ada pengikat dan mengikat dalam suatu janji untuk hidup bersama dalam kebersamaan Sudah? : Nggih, sudah. Keempat dan kelimanya Pak? : Keempat, musyawarah mufakat, yang diwakili oleh wantilan, bermacammacam orang-orang masuk di sana untuk musyawarah mufakat untuk merumuskan demokrasi. Wantilan itu adalah tempat musyawarah untuk mufakat itu sila keempat, tapi semua sila keempat itu sudah dijalankan dengan patut dan benar tentu sila kelima itu terakhir janjinya yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia itu diwakilkan oleh laut dan gunung, sila kelima, nyegare gunung, itu konsep utama dari filosofis, apapun yang kita buat, filosofis sucinya itu adalah segare gunung yang diwakilkan oleh gunung dan laut. Karena sila kelima itu memberikan kemakmuran dan kemakmuran itu habitatnya adalah air, dasarnya. Gunung itu juga air, tanpa air kita tidak bisa hidup. Sumber kemakmuran itu air kuncinya, makanya gunung dan laut. Nah sekarang kembali lagi dengan konsep Pancasila destinasi wisata baru itu ya, kebetulan dari sisi pura ini posisi fungsi perannya pura masceti itu dari sila pertama itu peran sisi fungsi perannnya itu adalah kekaryaan, itu profesi pertanian dalam arti luas. Pusat pura subak, dalam hal ini mengandung profesi kekaryaan, petani ladang, petani darat, petani laut. Ini pusat spiritualnya disini. Karena itu, dengan didukung oleh lembaga subak, lembaga subak itu dilahirkan atau dibentuk 2000 tahun yang lalu oleh Rsi Markandya. Posisi fungsinya menghasilkan pale bungkah, pale gantung, dan pale wija. Umbi-umbian, buah-buahan, daun-daunan, itu yang dihasilkan. Itu adalah kebutuhan manusia, tanpa ada hasil petani, manusia tidak bisa hidup. Itulah konsep destinasi spiritual pariwisata masceti itu, membawa misi fungsional kekaryaan atau pertanian dalam arti luas didukung oleh lembaga subak, yang bertempat di pura gunung raung payangan. Lembaga subak penyungsung pura masceti memiliki hak otonom untuk mengurus rumah tangga lembaga subak itu sendiri karena memiliki wilayah, tri kaya spiritual religius, kekuatannya karma subak, konstitusinya awig dan perarem. Maka itu pantas dan patut destinasi itu kita usung melalui spiritual religius kekaryaan dalam arti luas. Nah, NKRI itu terbentuk 71 tahun lalu oleh Bung Karno Hatta, posisi fungsinya adalah fasilitator dan katalisator untuk membina wilayah binaannya menjadi wilayah pembinaan territorial. Membina wilayah territorial. Udah? Maka itu, potensi subak itu lebih tua, dan teruji potensinya bahwa tanpa petani kita tidak bisa hidup. Maka itu layak dan patutlah kita mengembangkan pelestarian destinasi tertata yang berbasis
175
S KS
S KS
176
spiritual religius tentang persubakan dan pertanian dalam arti luas karena lembaga subak ini diberikan penghargaan oleh UNESCO nah maka itu itulah konsep dasar daripada destinasi tambahan yang digagas oleh bung sugata, itulah landasannya membuat suatu objek wisata yang visualisasi Pancasila dan Pancasila karma menjadi tontonan dan tuntunan itu. Nah maka itu, dikawasan masceti yang dijadikan destinasi wisata bertaraf internasional. Karena didukung dengan lingkungan segara gunung (laut dan gunung) karena sumber kemakmuran. Sudah? Salah satu bentuk secara visual menjadi taraf internasional karena sudah dibangun atau dalam proses pembangunan museum subak yang taraf internasional, yang di depan itu, isi pameran itu dalam penyajian dan isinya dilandasi nanti oleh IT dan teknologi, satu-satunya museum yang tercanggih di bali nanti itu adalah museum subak masceti. Karena konsepnya dari Pancasila. Sudah? : Nggih pak, sudah saya catat. Lalu selanjutnya ada lagi Pak penjelasannya? : Nah, Karena kita sangat didukung oleh globalisasi, dengan IT dan teknologi maka itu lembaga subak yang tercanggih di dunia, profesi pertanian yang tercanggih di dunia ada di nusantara, nusantara ada di Indonesia. Indonesia ada di bali, di bali ada di Gianyar, di gianyar ada di masceti. Nah itulah masceti sama dengan mercusuarnya dunia, itu obsesinya, tidak berlebihan masceti itu menjadi obsesi museum taraf internasional karena masceti itu esensinya bersinar dan menyinari. Itu artinya masceti itu. Nah itu sesuai dengan perkataan Bung Karno suatu saat nusantara akan bersinar dan menyinari melalui pertanian menjadi mercusuar dunia. : Oh jadi arti dari masceti itu bersinar dan menyinari pak? Saya baru tau. : Ya, itu. Maka itu, di dalam pariwisata itu tentu ada penyajian budaya lokal, disamping ada museum yang menjadi media pendidik, pembelajar dan pengembangan, sekaligus dengan konsep tonton dan tuntunan nanti ada suatu proses setiap satu tahun sekali itu nanti ada pertemuan festival petani, aka nada interaksi dan atraksi budaya pertanian (budaya subak) tiap setahun sekali dan enam bulan sekali yang sekaligus akan menjadi media interaksi memperjual belikan hasil petani, media interaksi ekonomi disini untuk jual hasil taninya itu, dan sekaligus akan menampilkan ekonomi kerakyatan yang bernuansa kuliner striya graha, yang dijual itu yang sukla, dan penjualnya bermental dan moral yang luhur, dan sekaligus aka nada sarah sehan dan seminar untuk menggali dan meneliti tentang lembaga dan esensi subak. Di samping ada pameran local genius, ada kuliner ekonomi kerakyatan itu, dan ketiga itu seminar
S KS
untuk membuka wawasan tentang subak dan memperkuat jati diri subak. Sehingga media festival ini nanti akan menjadi media interaksi dan media ekonomi dan media budaya. Nah destinasi wisata ini nanti akan ada festival setahun sekali dan enam bulan sekali, pertama tingkat kabupaten tujuh kecamatan nantinya ide bung sugata itu, kedua tingkat provinsi 9 kabupaten kota, ketiga tingkat nasional akan bertemu petani 33 provinsi, kalau tidak ada halangan akan bertemu petani tingkat dunia, karena petani di bali itu adalah petani tercanggih di dunia, karena itu layak dan pantas obsesinya itu biar petani seluruh dunia bisa bertemu di pantai masceti, di kampus alam masceti, karena petani bali itu satu-satunya yang menjalankan ritual yang luar biasa, itu kelebihannya. Ritual untuk pembentukkan karakter kebangsaan. Dan pada gilirnya, dengan cara menata kawasan masceti atas dasar terintegrasi holistic menyeluruh atas dasar budaya bali dan tujuan akhirnya biar kita sejahtera adil dan makmur. Nah itu, sudah, cukup? : Wah cukup sekali pak penjelasannya. Lalu saya penasaran tentang sejarah dari kawasan ini sebenarnya seperti apa sih Pak? : Untuk sejarahnya.. Pura masceti ini kurang lebih berdiri mungkin jaman megalitik, sebelum berkembangnya agama hindu di Indonesia, pura ini sudah ada. Dari sisi peninggalan megalitiknya itu berupa karang roro kayu kastuba pelinggih, itu salah satu bukti artefaknya itu, yang menjadi saksi dan bukti. Kalau mengacu pada peninggalannya itu, pura masceti itu sangat tua, sehingga waktu itu masyarakat bisa hidup dan menghidupi diri melalui dua profesi, satu menega dan dua pertanian dalam arti luas. Dikaitkan dengan dua profesi dua itu, petani laut dan petani daratan mengacu dengan artefak itu, pura ini sangat tua. Pura ini berada di pantai masceti, pantai selatan, pantai masceti. Pura ini adalah pura subak, fungsional kekaryaan. Sesuai dengan purana, purana itu standarisasinya bisa itu dibentuk sekitar dua tahun ini, landasannya adalah rsi dewa purana, rsi purana, ketiga raja purana. Dari standarisasi purana itu, jelas sekali pura ini adalah pura kahyangan jagat, artinya pura ini untuk mempersatukan jagat, karena pura umum tapi membidangi tentang pertanian. Diyakini pura subak ini memiliki posisi fungsi yang bisa meminimalisasi merana atau istilahnya sekarang itu hama, membidangi hama, untuk meredam atau meminimalisir itu, itu yang diyakini oleh masyarakat hindu, namun dari segi filosofis itu pura masceti memberikan suatu ajaran tentang profesi menega dan pertanian dalam arti luas.
177
S
KS
178
Diyakini beliau itu menjadi bidang proses pertanian laut dan petani daratan, melalui proses kaki tua dan nini tua. Secara filosofis beliau itu berupa dari siwa menjadi rare angon dan implementasi penjelmaan melalui nini tua dan kaki tua sehingga beliau mengajarkan tentang keterampilan dalam menopang kehidupan, beliau memiliki kompetensi dengan landasan dasa guna, atau sepuluh kompetensi, untuk mendapatkan keterampilan, dari keterampilan itu bisa mandiri dan berdaulat. Jadi dari ilmu dasa guna itu yang ditetapkan oleh rare angon. Sehingga ekspektasi yang ditebarkan pura masceti di dalam ajarannya, dengan bahasa profesi subak dan pemaculan, lembaga subak dan melalui profesi pemaculan/petani dalam arti luas, menebarkan karakter yang universal dan relevan. Yang ditebarkan oleh rare angon itu, tentang pembentukan karakter petani melalui spiritual religius karena petani itu dari pagi bertahun-tahun selalu berinteraksi secara religius kepada tuhan sehingga ada karakter terbentuk kejujuran dan keikhlasan dalam profesinya. Sudah menjawab? Nanti adik tulis saja untuk bahan analisisnya yang dirasa perlu ya. : Sangat menjawab pak informasinya, baik nanti akan saya pilah lagi kok Pak. Lalu pak, untuk inisiator dari pengembangan kawasan ini sendiri itu dari siapa Pak? : Untuk inisiator.. Kami selaku masyarakat petani, nama kami Ketut Sugata, ada kerjasama dengan penyungsung pura masceti. Ketut Sugata ada kerjasama dengan penyungsung pura masceti dalam menata kawasan masceti melalui kerjasama yang jelas dan pasti tentunya dengan akta notaris untuk menata kawasan pura masceti. Dalam rangka mewujudkan atau merealisasikan kebutuhan umat dalam menjalankan ibadah agama hindu. Untuk melengkapi infrastruktur yang dibutuhkan oleh umat khususnya agama hindu. Kedua, mendukung program pemerintah tentang destinasi pariwisata spiritual religius tentang pengembangan objek pariwisata baru yang mengusung budaya bali dalam melaksanakan dharma agama dan dharma negara. Sesungguhnya ada perjanjian yang tertuang, ada 36 pasal, tapi hanya ada 2 pasal yg kami sebutkan. Tapi sampai hari ini dan seterusnya, dua item itu sangat universal untuk diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Itu sejak tanggal 8 bulan 10 tahun 1990. Sudah berjalan selama 26 tahun, masih tersisa kerjasamanya selama 4 tahun. Mudah-mudahan dengan konsep penataan destinasi baru ini, dengan landasan 6P yang tadi saya sebutkan di awal, Pura, Puri itu diganti bentuk museum itu, Purana, Prasasti, Putra Sesana, Pasar Agung. Itu landasan dalam membuat destinasi wisata baru. melalui empat landasan.
S KS
S
KS
S
Dari 26 tahun itu, baru mulai 2014 pemerintah kabupaten gianyar membuka mata dan hati, melihat kawasan pantai masceti itu berpotensi bagi kehidupan bangsa dan negara. Jadi selama 24 tahun itu lah bung sugata ini tertatih-tatih jadinya. : Menurut bapak kenapa kira-kira pak selama sudah berjalan sekian tahun itu baru sejak 2014 pemerintah turun tangan? : Ya.. Karena pemerintah mungkin banyak kerjaan sehingga tidak sempat memperhatikan pantai masceti, baru dua tahun ini bergulir, mulainya terealisasi museum subak yang taraf internasional. Dengan endingnya nanti menjadi salah satu museum tercanggih yang ada di bali tentang penyajian da nisi. Harapan kami selaku penggagas dan pengelola, sebelum empat tahun ini bisa terealisasi dengan konsep terintegrasi, holistic, utuh, dan menyeluruh, dan berkelanjutan sesuai dengan budaya nusantara. Apabila ini selesai dengan rencana, pengelola akan menyerahkan kepada panitia penyungsung pura masceti, semua ini. Jadi kerjasama itu akan berakhir empat tahun, semua karyanya ini akan diserahkan ke penyungsung pura masceti untuk dikelola secara proporsional dan professional. Menjawab? : Sangat menjawab, Pak. Terimakasih banyak. Nah pertanyaan saya selanjutnya ini pak, untuk kendala dan peluang dari pengelolaan selama ini dari bapak ada tidak pak? : Untuk kendala, Karena ini kawasan pantai, mengandung embun dan garam, bangunannya jadi cepat terganggu atau rusak. Kedua kadangkadang kurang disiplinnya anggota masyarakat pengunjung, misalnya kadang-kadang kurang disiplin menjadi pengunjung yang baik, maka itu ini memerlukan kerjasama dengan pihak kedua khususnya pemda kabupaten gianyar untuk meminimalisasi kendala ini perlu mengadakan kerjasama yang jelas tegas dan pasti dengan pemda gianyar. Nah, kalau peluangnya, Kawasan pantai masceti memberikan harapan untuk menanggulangi kebutuhan kita bersama melalui menata, merawat dan memelihara dalam kebersamaan sehingga peluangnya harapannya itu nanti karma subak itu nanti tidak mengeluarkan urunan untuk piodalan, karya lainnya. Harapannya nanti bisa menghasilkan suatu hasil materi untuk menanggulangi kebutuhan secara materi dalam rangka mengadakan piodalan, karya, dan perawatan pembangunan fisik. Nanti masyarakat subak itu biar menjalankan upacara agama, muspa atau ngayah nanti tidak mengeluarkan materi. : Oh ya pak, ini terkait yang insiator tadi. Kalau boleh tau pak, apa yang melatarbelakangi bapak untuk menjadi volunteer atau sukarelawan mengelola kawasan ini pak?
179
KS
S KS
180
: Ya, itu selaku anak bangsa, punya kewajiban moral untuk mencerdaskan sesama. Mencerdaskan, dan membentuk karakter spiritual religius dan peduli dengan budaya nusantara. Dan sekaligus kawasan masceti menjadi kampus alam karena penggagasnya melalui ilmu alam, lewat bukunya alam, dan kembali mengabdi kepada alam lewat membangun destinasi pariwisata yang bernuansa spiritual religius melalui tontonan dan tuntunan sesuai dengan konsep lagu Indonesia raya, bangunlah jiwa dan raganya itu harus dibangun secara bersamaan biar memunculkan karakter spiritual religius. : Lalu untuk kerjasama yang terbentuk dengan penyungsung pura bagaimana pak? : Kerjasama itu, Hak yang dia miliki itu sudah dilimpahkan kepada pengelola, hak untuk kawasan yang dimiliki atas nama pura itu atau lembaga itu sudah dilimpahkan ke bapak dalam penataan tenggang waktu 30 tahun, pelimpahan itu disertai dengan standarisasi sistem pengelolaan yang disepakati berdua dari 26 pasal, artinya bapak ada suatu kewajiban punya sesuatu kekuasaan menata sepanjang tidak keluar dari rel perjanjian. Dalam penataan ini, dalam lintas sectoral dengan masyarakat adat dan dinas tentu sifatnya koordinasi konsultasi untuk dikomunikasikan untuk mendapatkan hasil yang terbaik untuk kita semua. Karena sudah ada perjanjian yang jelas tegas dan pasti, pak diberikan kuasa untuk berkoordinasi dengan lintas sektoral dalam penataan kawasan ini, walaupun ada surat kuasa dan perjanjian tentu selaku pengelola tetap menghargai pihak yang diajak kerjasama, dari segi surat menyurat eksternal, pak tetap membawa bendera lembaga penyungsung pura masceti, biar sama-sama baik. Dalam penataan ini, kontrak atau kerjasama ini, tentu ada standarisasi berupa dana, nilai dana yang bapak bayangkan dalam kontrak 30 tahun itu, senilai 96 juta. Nilai kontrak itu yang berupa uang dipakai membangun wantilan di jaba sisi, sedangkan untuk penataan kawasan yang pak kontrak di dalam perjanjiannya, sumber dananya dari pihak ketiga yang tidak mengikat, itu sumber dana yang sesungguhnya, pihak ketiganya itu sukarela, dana punia, pemerintah, itu sumber dana yang diharapkan. Di luar pura dan wantilan, itu dana diharapkan dari pihak ketiga. Tapi harapan itu tidak ada kunjung datang, kami selaku pengelola dengan tulus ikhlas dan lurus kami membiayai secara mandiri, uang bapak sendiri, dengan mandiri dari uang pribadi pengelola bapak ketut sugata. Namun setelah berkembang penataan itu, ada hasil yang menunjukkan tempat itu ada memberikan manfaat akhirnya pemerintah melalui kaukus lingkungan memberikan apresiasi menjadi pilot project
S KS
S KS
percontohan di seluruh bali untuk penataan yang mandiri. Setelah itu, setelah masuk koran masceti jadi pilot project, kami sering diajak rapat di pemda gianyar. : Nah lalu untuk pengadaan infrastruktur penunjang sekaligus wisatawan di kawasan ini pak? : Untuk pengadaan infrastruktur, Tentu dengan konsep pentaan terintegrasi holistic utuh menyeluruh dan berkelanjutan, tentu jika disimak kebutuhan untuk saat ini sekarang dan akan datang tentu sesungguhnya itemnya sudah, dari pembagian zona spirit memang membutuhkan beberapa penyempurnaan bangunan pura itu , hanya memerlukan penyempurnaan kualitas, kalau dari kuantitas semua elemen sudah dibangun. Mudah-mudahan dari sisi empat tahun ini sudah terwujud dari sisi penyempurnaan kualitas. Untuk meningkatkan pemahaman tentang kehidupan di dalam menjalankan kehidupan lewat dharma negara dan dharma agama melalui budaya khususnya budaya agraris. Tersedianya infrastruktur secara profam dan spiritual akan lahir dalam rangka satu mempertahankan kebudayaan, kedua memperkaya kebudayaan dan pengembangan kebudayaan dan pelestarian kebudayaan dan pada gilirannya terbentuklah manusia seutuhnya. Sudah tentu harapnya sejahtera lahir dan bathin. Budaya agraris itu pertanian menghasilkan kebutuhan manusia agar bisa hidup, sandang papan pangan kalau bahasa balinya pale bungkah pale gantung pale wija. Itu lah budaya agraris. Kalau untuk wiasata, wisatawan sudah mulai berdatangan dari lokal, dan mungkin wisata asing, lebih banyak yang dicari itu tentang alam dan spiritual. : Baik, Pak. Pertanyaan selanjutnya ini tentang kendala terbesar bapak dalam melakukan pengelolaan disini selama 26 tahun, apa saja ya Pak? : Tantangan terbesar dalam pengelolaan selama 26 tahun cukup banyak , tentu yang orientasi pertama kita penataan ada di pinggir pantai, tentu suatu saat gelombangnya dahsyat tinggi dan anginnya sangat kencang itu akan menganggu dalam proses penataan dari sisi alam itu, gangguan dari sisi alam. Gangguan dari manusianya, satu kepedulian manusianya sangat tipis perlu kita tingkatkan rasa memiliki dan kepeduliannya contohnya apapun yang kita tanam karena masceti jadi sentral pertemuan akbar pertemuan manusia, apapun yang kita tanam itu sering mengganggu dan diganggu ketika ada lautan manusia. Jadi apapun yang kita tanam akhirnya menganggu sebelum dia hidup, setelah dia terganggu akhirnya dia tidak bisa hidup. Nah dari dua ancaman ini, alam dn manusianya, makana itu bapak membuat suatu format tontonan dan
181
S
KS
S
KS
182
tuntunan. Maka tantangan dari alam dan manusia, bung tut sugata menata dengan konsep 6p itu di dalamnya secara visual menjadi tontonan dan tuntunan. Itu lah menjadi motivator. : Baik pak. Oh ya, kan saya dengar ini yang di depan itu sedang pembangunan museum subak ya Pak? Boleh diceritakan latar belakang pembangunannya itu seperti apa Pak? : Latar belakang pembangunan museum subak itu atas dasar kita usulkan dengan tujuan ikut serta memberikan kontribusi atas dasar pertimbangan dan gagasan kami dengan tujuan melestarikan media sawah itu melalui pemahaman isi museum yang kita pajangkan lewat lembaga subak, karena lembaga subak itu memang berdiri 2000 tahun lalu, tapi tidak ada perhatian yang seimbang sehingga lembaga subak itu tenggelam, tidak ada fakta tentang lembaga subak itu, maka bapak mengusulkan museum subak itu menjadi media pembelajaran dan pelestarian subak dan daya tarik tersendiri nanti, sekaligus pak mengusulkan organisasi majelis subak-subak abian kabupaten gianyar dengan tujuan mewadahi pekaseh yang ada di kabupaten gianyar yang sejumlah 575 pekaseh di 7 kecamatan di gianyar untuk mengkoordinasikan posisi fungsinya selaku lembaga subak, berkoordinasi dengan lintas sectoral dengan cara satu memperbaiki internal lembaga subak sumber daya manusianya khususnya pekaseh manajemennya, kedua untuk memperjuangkan hakhak subak ke luar yang adil dan merata. Sehingga museum itu nanti akan memajangkan infrastruktur dari subak dan lembaga itu menjadi motivator dan katalisator. Pembangunannya itu diusulkan melalui tahapan satu dari internal penyungsung pura masceti, kedua melalui lintas lembaga mungkin dinas, adat, dan kepala desa, baru ke camat, baru bupati. Dan diketahui oleh PU dalam fisiknya. Tapi idenya itu dari masyarakat bernama bung ketut sugata tapi diterima dan diakui oleh masyarakat pekaseh penyungsung pura masceti. : Wah super sekali Pak. Nah lalu, saya tertarik nih Pak dengan bangunan ini yang dijadikan kantor bapak ini, menurut saya ini bisa dikembangkan lagi menjadi daya tarik di kawasan ini Pak. Bisa tolong diceritakan sejarah dari bangunan ini pak? : Oh Rumah Angsa ini ya dik? Jadi ini lah rumah angsa ini secara filosofis, saya peduli dengan suatu budaya, dan saya hidup dari proses menjadi budaya, menjadi suatu masyarakat yang peduli dengan budaya kebetulan budaya yang kami peduli itu bisa menghidupi diri dari profesi memahat. Dari itu pak tertarik dan tergugah untuk membangun suatu karya yang memiliki kesan monumental spiritual religius dan sekaligus menghiasi kawasan pantai masceti menjadi pendukung destinasi taraf internasional.
S
KS
S KS
Sehingga bapak memilih bentuk karya ini berbentuk binatang, dari konsep itu istilahnya dari tri premana, satu eka premana, dwi premana dan tri premana, maka itu yang membuat konsep itu tri premana, yang diangkat menjadi landmark itu dari sisi eka premana berbentuk burung angsa dan sekaligus menata dwi premana lingkungannya. Sehingga memilih eka premana binatang angsa itu, karena binatang angsa menjadi kendaraan dewa Brahma dan dari mata angin tempatnya di selatan, warnanya hitam selatan, dewanya brahma, saktinya saraswati. Maka itu kalau lihat dari sisi penampilan binatang angsa itu selalu menyejukkan, polos lugu sehingga saya tertarik untuk mematungkan binatang angsa itu, ada unsur elegan estetika. Sehingga ekspektasi dari burung angsa yang dipatungkan, biasanya kan jadi hiasan patung kolam, sekarang di dalam patung itu ada kolam, sehingga karya bung sugata patut diselamatkan, sehinga patung jadi hiasan kolam, sekarang kolam itu ada di patung angsa. : Wow, saya kagum sekali Pak. Hehe. Nah lalu, ini terakhir tentang harapan dan saran bapak untuk kawasan ini pak, sebagai nanti saya jadikan bahan pertimbangan dan masukan dalam analisa. : Kalau harapan saya, sudah tentu tujuan akhir kita hidup itu melalui karya ini mendapatkan harapan agar hidup kita ini selaras serasi harmonis seisi dan wadahnya, maka itu harapan kami masceti menjadi kampus alam. Atas dasar yang dilandasi sifat ngayah dan jengah. Walaupun kami sangat sadar bung ketut sugata rasanya menurut ukuran kami kami sudah berbuat baik, namun belum mendapatkan hasil yang terbaik, tapi yang pasti kami tidak akan bosan berbuat kebaikan atas kebenaran dan kepatutan sesuai dengan esensi Pancasila krama dan Pancasila. Artinya di sana ada unsur 5 kebenaran di tambah dengan esensi Pancasila yang melandasi kebenaran itu. : Kalau sarannya Pak? : Saran dari saya itu merumuskan sistem pengelolaan yang terbuka nantinya, proporsional dan professional yang diantaranya satu membangun sinergitas diantara penyungsung pura masceti dengan pemerintah kabupaten gianyar, karena kawasan tanah ini adalah milik pura, sedangkan pembangunan secara fisik dibantu oleh pemerintah sebagian kecil, karena itu perlu dibangun sinergitas kerjasama yang saling memperkuat dan menguntungkan dengan sistem secara sistematis terstruktur menjadi standarisasi dalam pengelolaan kerjasama ini. Kedua dari perekrutan pegawai atau personil tentu tidak boleh gegabah, bung sugata mengusulkan harus melalui persyaratan akademis kompetensi, harus yang punya skill dan keterampilan, kemampuan dan
183
S
184
kemauan. Harapan selaku penggagas, menghimbau dalam perekrutannya agar betul-betul pegawai itu bisa aman dan nyaman dan tertarik untuk bekerja. Sudah tentu dengan demikian hasilnya lebih baik. Tentu di dalam kerjasama ini, harapannya nanti apabila dapat hasil, hasilnya itu pun dibagi secara proporsional dan professional sesuai dengan investasi yang dia tanam. Setelah itu, kerjasama itu membentuk suatu sistem pengelolaan yang terbuka dari pemerintah selaku operasional dalam menjalankan pengelolaan pariwisata ini, sedangkan tim monitoring atau direksinya dari subak dari pekaseh dari bendesa pekraman dan kepala desa medahan. Tim monitoring itu satu pekaseh penyungsung pura masceti ada dua puluh pekaseh, ditambah bendesa pekraman medahan, dan kepala desa medahan, itu tim monitoring lokal. Terus ada tim monitoring pemda mungkin pengawas warisan budaya dunia yang ada di kabupaten gianyar. Tim itu nanti memberikan alokasi dana secara professional. Satu untuk alokasi dana operasional, dua pembagian SHU keuntungan untuk ke pura dank e pemerintah. Itulah saran yang diberikan penggagas penata kawasan pura masceti bung ketut sugata, kalau dijadikan solusi yang syukur, kalau tidak juga tidak apa-apa. : Baik pak, terima kasih atas semua informasinya Pak. Maaf saya menyita waktunya. Mungkin kalau ada beberapa pertanyaan tambahan nanti saya akan datang kesini lagi Pak.
LAMPIRAN C AGENDA KODIFIKASI
PL4290 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016
“Inkorporasi Kearifan Lokal Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Bahari Berkelanjutan” (Studi Kasus : Pantai Masceti, Kec. Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali) AGENDA KODIFIKASI 1. KODIFIKASI KONDISI UMUM PARIWISATA Domain Objek wisata favorit Potensi wisata terbesar Dominasi Jenis Wisatawan Kontribusi sektor pariwisata Dukungan Infrastruktur Dampak Pariwisata
Keywords Tingkat kunjungan tertinggi Daya Tarik yang dikedepankan Nusantara, Mancanegara Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Kesejahteraan Masyarakat, Kendala Kontribusi Jalan, PJU Dampak Positif, Dampak Negatif, Upaya Penanggulangan, Dampak Sosial, Dampak Ekonomi, Dampak Lingkungan
Kode A1 A2 A3 A4 A5 A6
Sistem Koordinasi Pengelolaan Objek Wisata
Kerjasama, Koordinasi, Kendala Koordinasi, Stakeholders Terlibat
A7
Target Pengembangan Objek Wisata 10 Tahun ke Depan
Program Dinas Pariwisata, Kebijakan Dinas Pariwisata, Irisan dengan Program Pariwisata Provinsi dan Nasional
A8
Upaya Peningkatan dan Pengembangan Pariwisata
Upaya yang Telah Dilakukan, Kendala Pengemabngan
A9
185
Domain Keterlibatan Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata
Keywords Kontribusi menjalankan Upaya dan Rencana Pengembangan Pariwisata
Kode A10
2. KODIFIKASI KEARIFAN LOKAL DAN PARIWISATA BAHARI BERKELANJUTAN UMUM Domain
Kearifan Lokal yang Menonjol
Wisata Bahari
Wisata Bahari Berkelanjutan
Keywords Potensi Wisata Budaya, Atraksi Kearifan Lokal (Adat Istiadat, Kesenian, Filosofi Masyarakat) Daerah yang Berpotensi Upaya Pemeliharaan dan Pengembangan Kearifan Lokal dalam Pariwisata Rencana inkorporasi kearifan lokal dengan pariwisata yang ada Daerah yang terkenal Objek Wisata bahari yang telah memadukan unsur kearifan lokal Dampak reklamasi terhadap wisata bahari Program pengembangan parwisata bahari berkelanjutan, upaya
Kode B1 B2 B3 B4 C1 C2 C3 D1
3. KONDISI PARIWISATA KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI MASCETI Domain Tingkat Popularitas Pantai Masceti Daya Tarik Pantai Masceti sejauh ini Dampak Positif Keberadaan Objek Wisata Pantai Masceti Dampak Negatif Keberadaan Objek Wisata Pantai Masceti Rencana Pengembangan Objek Wisata Pantai Masceti Pengembangan dan
186
Keywords Terkenal di kalangan masyarakat lokal dan wisatawan Potensi Budaya (Kearifan Lokal), Potensi Bahari
Kode E1 E2
Aspek Sosial, lingkungan, Ekonomi
E3
Aspek Sosial, lingkungan, Ekonomi
E4
Rencana Pengembangan Wisata Bahari Berkelanjutan, Inkoporasi Kearifan Lokal Upaya dan Kendala
E5 E6
Domain Promosi Objek Wisata Pantai Masceti Sistem Koordinasi Pengembangan Objek Wisata Pantai Masceti Sejarah Pengembangan
Pengelolaan Kawasan
Potensi Wisata Bahari Berkelanjutan
Potensi Kearifan Lokal
Keywords
Koordinasi, Kerjasama, Stakeholders Lama Mengelola, Penggagas, Peningkatan atau Penurunan Kondisi selama 5-10 tahun terakhir Sistem Pengelolaan Kawasan Objek Wisata Pantai Masceti Stakeholders terlibat, peran Latarbelakang Pengelolaan oleh Sendiri Kontribusi masyarakat sekitar Kontribusi Pemerintah Daerah Sumber Dana Potensi Terbesr kawasan objek wisata Karakteristik Ekosistem Aktivitas Wisata Bentang Laut Aktivitas Wisata Bentang Darat Pengaruh terhadap Kelestarian Lingkungan Berkelanjutan Sosial Budaya Berkelanjutan Ekonomi Berkelanjutan Lingkungan Sudah Diterapkan, Belum Diterapkan, Sedang Diterapkan Kegiatan budaya yang kerap dilakukan Prosedur atau filosofi khusus dalam pengelolaan kawasan Fungsi Panggung Terbuka
Kode
E7
E8
F1 F2 F3 F4 F5 F6 G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 H1 H2 H3 H4
187
188
LAMPIRAN D ANALISIS ISI MENGINKORPORASIKAN KEARIFAN LOKAL KE DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA BAHARI BERKELANJUTAN DI KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI MASCETI
1. ANALISIS ISI KONDISI PARIWISATA UMUM Sumber
KB
SC
KD
KB
Pernyataan Juga di Gianyar terutama Ubud itu, Gianyar Barat, Ubud itu kita pakai kawasan pariwisata, memang jauh sebelumnya Ubud itu sudah terkenal dengan parwiisata budayanya, dari sekitar 1938an itu sudah terkenal dengan pariwista budaya dan alamnya, pokoknya lain alamnya gitu, alamnya Ubud itu memiliki roh yang lain. Objek wisata banyak ya, ada Pura Samuan Tiga, pantai itu ada Pantai Saba, Keramas, Medahan, Cucukan, itu ada. Terus ada juga hotel Komune Resort itu ada di Pantai Keramas, biasanya di sana di Komune itu diadakan event selancar internasional biasanya itu empat kali setahun.
Interpretasi Objek wisata yang paling favorit di Kabupaten Gianyar adalah Kawasan Pariwisata Ubud. Objek wisata ada di Kecamatan Blahbatuh rata-rata tingkatannya sama, tidak ada yang paling favorit.
Objek wisata favorit di Desa Medahan dan lebih diketahui adalah Taman Bali Safari. Nah kemudian kami di Dinas Pariwisata Kabupaten Daya Tarik yang Gianyar punya perda tentang Pariwisata Budaya, yaitu dikedepankan adalah Desa Medahan kan bias dibilang gerbangnya pariwisata di Gianyar itu gerbangnya dari Taman Bali Safari itu.
Kode
Kesimpulan
A1
A1
Objek wisata yang favorit beragam dipengaruhi oleh daya tarik masing-masing seperti budaya, bahari, dan buatan.
A1
A2
Secara keseluruhan, pariwisata di Kabupaten
Sumber
KB
KD KS
KB
SC
189
Pernyataan pariwisata yang menjadi ciri khas budaya, budayanya yang ditonjolkan. Untuk jenis wisatawannya ya seperti pada umumnya itu wisatawannya domestik sama wisatawan asing ya. Saya lupa kalau angka tepatnya, nanti coba minta di ibu di depan nanti saya tunjukkan ya untuk data rincinya, angkanya berapa itu ada kok. Tapi kalau dari jenis wisatawan itu dua, asing sama domestik. Jenis wistawan ada asing ada, domestic juga ada kalau kunjungan. Kalau untuk wiasata, wisatawan sudah mulai berdatangan dari lokal, dan mungkin wisata asing, lebih banyak yang dicari itu tentang alam dan spiritual. Wah kalau itu jelas kontribusinya besar sekali ya. Kontribusi pariwisata itu kalau untuk Gianyar besar sekali, karena imbas dari pariwisata itu kan multiplier effect makanya kerajinan-kerajinan yang mendukung itu banyak dari masyarakat dan tumbuh seperti di tegalalang, yang kita kelola wisatanya itu, masyarakat yang disana itu kan kreatif dia untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat untuk menjual souvenir, seperti sekarang kuliner juga mulai tumbuh, itu karena percepatan 20 juta wisatawan itu lho, shopping belanja juga kita punya itu di sukawati, guwang, ada di bona juga kerajinan. Kalau itu, sangat menguntungkan ya, karena sekitar
Interpretasi daya tarik budaya.
Kode
Kesimpulan Gianyar lebih mendorong perkembangan wisata budaya.
A3
Jenis wisatawan yang melakukan kunjungan ke objek-objek wisata Kabupaten Gianyar secara umum adalah wisatawan nusantara dan mancanegara.
Jenis wisatawan mancanegara dan nusantara. A3 A3
Kontribusi pariwisata lebih banyak ke pertumbuhan ekonomi sebagai wujud multiplier effect.
A4
Kontribusi pariwisata
A4
Sektor pariwisata berkontribusi sangat besar bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat Kabupaten Gianyar secara umum sebagai akibat dari multiplier effect terutama peningkatan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja.
190
Sumber
KD
KB
SC
Pernyataan 60% tenaga yang kerja di sektor pariwisata disini itu berasal dari tenaga lokal kecamatan ini. Jadi mengurangi tingkat pengangguran, dan membantu juga pemasukkan ekonomi masyarakat sini.
Interpretasi menyebabkan meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal. Keberadaan objekobjek wisata Kalau kontribusi terhadap PAD baik ya sejauh ini, meningkatkan baik, itu karena ada villa, hotel, taman safari itu tadi. kontribusi terhadap PAD. Infrastruktur kita kan terintegrasi, kalau infrastruktur ini dengan kerjasama dinas PU, makanya kita selalu terintegrasi dalam pengembangan pariwisata dengan bappeda, PU, Pengadaan dukungan perdagangan, dan perizinan, kita selalu terlibat dengan infrastruktur pariwisata mereka, kalau infrastruktur dari PU, Sampai saat ini sih terintegrasi dengan bagus infrastruktur, sudah diperhatikan terutama untuk dinas PU dan kondisi ke objek-objek pariwisata, ditambah dengan program2 dukungan infrastruktur pusat untuk menunjang 20 juta wisatawan ke bali itu, baik. tentu yang sangat diperhatikan kan infrastruktur, kami di daerah kan sebisa mungkin mendukung program tersebut. Penyediaan infrastruktur Untuk akses sejauh ini swadaya masyarakat sendiri, pendukung untuk dari kecamatan biasanya memfasilitasi untuk kegiataan wisata pembebasan lahan untuk wisata. tingkat kecamatan lebih kepada swadaya
Kode
Kesimpulan
A4
A5
A5
Dukungan infrastruktur pariwisata di Kabupaten Gianyar secara umum dilakukan melalui koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum disamping melalui swadaya masyarakat, dan infrastruktur yang paling utama untuk didorong ketersediaannya adalah Jalan dan PJU.
Sumber
Pernyataan
KD
Kalau dukungan infrastruktur dulu itu ada dari PPIP itu program pemberdayaan infrastruktur perdesaan, sangat membantu itu dari pusat pada tahun 2014. Kalau untuk pariwisata mungkin perlu lebih didorong perbaikan jalan terutama infrastruktur untuk sawah, aspal dibaguskan, drainase, penambahan PJU.
KB
SC
KD
KB
191
Dampak dari pariwisatanya itu positifnya pasti pertumbuhan ekonomi, nah dampak negatifnya banyak yang ditimbulkan antara lain alih fungsi lahan tinggi sekali, dampak lingkungan juga kan kalau sudah berdiri hotel2 besar itu masalah limbah, masalah sampah platik dan lainnya. Kalau dampak positif tentu ke ekonomi, karena keuntungan peningkatan lapangan kerja dan penganggurannya berkurang. Pertumbuhan ekonomi juga meningkat, para petani itu biasa punya kerjaan sampingan selain bertani misalnya berjualan souvenir seperti itu. Kalau positifnya tentu lapangan kerja bertambah, ekonominya tumbuh. Tapi kalau negatifnya juga ada, misalnya masyarakat luar masuk ke sini, jadi peluang untuk konflik keamanan itu bertambah, terus alih fungsi lahan juga jadi meningkat untuk perumahan tadinya trus dijadikan pariwisata. Nah penanggulangan kan dari pemerintah ada tim
Interpretasi masyarakat. Penyediaan infrastruktur pendukung pariwisata di tingkat desa lebih didorong untuk perbaikan jalan dan penambahan PJU. Dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, dampak negative lebih banyak kepada masalah lingkungan. Dampak positif terhadap peningkatan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Dampak positif terhadap peningkatan lapangan kerja, dampak negative terhadap lingkungan dan keamanan. Penanggulangan
Kode
Kesimpulan
A5
A6
A6
Pariwisata lebih banyak memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, dan dampak negative terhadap lingkungan karena alih fungsi lahan.
A6
A6
Penanggulangan dampak
192
Sumber
KD
KB
SC
Pernyataan pengendali dan lewat pembinaan seperti bank sampah itu seperti di payangan itu ada aturan tidak boleh membuang sampah plastik, nah itu biasanya dari desa adat yang kuat karena mereka punya perarem dan awig-awig, jadi mereka yang memegang peranan penting sebenarnya. Lalu, untuk dampak negatifnya terhadap budaya nah itu kita punya perda pariwisata budaya untuk mengatur tidak bolehnya apa, Kalau antisipasi dari kami itu diadakan ronda dan sidak ya itu untuk mencegah masuknya narkoba dan teroris, trus untuk alih lahan ya kami menyarankan kepada pihak-pihak terkait agar tanahnya tidak dijual atau dicarikan tanah lain untuk dijadikan wisata,itu biar aliran irigasi untuk pertanian disini tidak terganggu seperti itu. Kalau koordinasi.. itu langsung dengan desa adat ya, karena lahan yang dimiliki oleh desa adat, kalau di gianyar ya, jadinya kita koordinasi dengan desa adat, sekarang kita bersinergi dengan desa adat, biasasanya ada MOU. Kalau untuk pariwisata, sebenarnya bukan wewenang dari kecamatan. Nah itu dikembalikan atau diserahkan ke masing-masing desa adat dan pemerintah desa untuk pengembangan objek wisata di masing-masing wilayah mereka. Kita dari kecamatan sebatas mediator dan fasilitator saja biasanya.
Interpretasi dampak negative pariwisata melalui tim pengendali dan pembinaan oleh pemerintah, awig-awig oleh desa adat, perda pariwisata budaya.
Kode
Penanggulangan dampak negative melalui sidak dan himbauan kepada masyarakat.
A6
Koordinasi pengelolaan objek wisata langsung dengan desa adat.
A7
Koordinasi dengan desa adat masingmasing.
A7
Kesimpulan negative pariwisata dilakukan dengan penegakan perda pariwisata budaya dan awigawig oleh desa adat setempat.
Sistem koordinasi pengelolaan objek wisata terkait lebih berada pada wewenang Desa Adat masingmasing.
Sumber
KB
KB
SC
KD
KB
193
Pernyataan Kalau target pengembangan objek wisata itu kan kita sudah punya renstra ya, sudah kita programkan untuk ke depannya, sekarang bagaimana pencapaiannya itu tergantung kan ada dana untuk itu atau tidak. Kalau diprioritaskan secara umum ya itu pariwisata budaya kita, dan alam, disamping saujana juga.
Interpretasi Prioritas pada pengembangan pariwisata budaya dan alam.
Upaya pengembangan Kalau upaya, mengajak masyarakat untuk mau pariwisata pada tingkat bersama-sama mengembangkan DTW yang ada, Kabupaten Gianyar dengan promosi-promosi juga di website kita. melalui himbauan dan promosi. Upaya pengembangan pariwisata pada tingkat Ya paling dari kita itu membantu perizinan usaha saja, Kecamatan Blahbatuh untuk UMKM. melalui mempermudah perizinan UMKM. Upaya pengembangan Kami kan ada rencana pengembangan pariwisata pariwisata pada tingkat berupa wisata spiritual dan agrowisata serta agribisnis Desa Medahan melalui ya atau horticultural itu, nanti akan dibuat jalur wisata spiritual dan trekking yang nyambung dengan subak disini. agrowisata. Kendala Kendala paling ya di pembebasan tanah tadi karena pengembangan lebih lahannya punya desa adat, terus kendala di pendanaan kepada pembebasan juga ada jadi pengerjaan masterplan-masterplan kita itu tanah karena bertahap sih sesuai dana yang tersedia. merupakan milik desa adat.
Kode
Kesimpulan
A8
A9
A9
Upaya pengembangan pariwisata pada setiap tingkat pemerintahan berbeda-beda sesuai kewenangan masingmasing.
A9
A9
Kendala pengembangan pariwisata secara umum terletak pada negosiasi dengan Desa Adat.
194
Sumber
KB
SC
KD
Pernyataan Kalau keterlibatannya ya lumayan, mereka mau datang kalau kita mengadakan rapat-rapat untuk pengembangan objek wisata di daerahnya mereka itu. Biasanya digerakkan sama tokoh adat di sana sih, karena bendesa adatnya yang kuat biasanya kalau untuk hal itu. Kalau untuk pariwisata, sebenarnya bukan wewenang dari kecamatan. Nah itu dikembalikan atau diserahkan ke masing-masing desa adat dan pemerintah desa untuk pengembangan objek wisata di masing-masing wilayah mereka. Kita dari kecamatan sebatas mediator dan fasilitator saja biasanya.
Interpretasi
Kode
Kontribusi masyarakat melalui pemberian aspirasi ketika rapat pengembangan objek wisata di daerahnya.
A10
Pengembangan pariwisata bukan wewenang dari pihak Kecamatan.
A10
Kontribusi masyarakat Kalau itu biasanya keterlibatan cukup aktif, mulai dari cukup aktif melalui ikut serta di musren dusun sampai musrenbangdes. musren dusun dan musrenbangdes.
Kesimpulan
Kontribusi masyarakat dalam pengembangan pariwisata di daerah masing-masing melalui memberi aspirasi dalam rapat maupun musyawarah.
A10
2. ANALISIS ISI POTENSI KEARIFAN LOKAL DAN PARIWISATA BAHARI BERKELANJUTAN UMUM Sumber KB
Pernyataan Yaa misalnya dari industri kreatif itu ada pematung ya, dari perak ada, dari kayu, padas, seperti itu. Nah seni tari juga ada seperti barong, kecak, calonarang itu juga. Kearifan lokal kita itu jadi daya tarik untuk pariwisata di Gianyar karena jadinya tamu-tamu itu datang untuk menyaksikan pertunjukkan keseniannya, lalu untuk
Interpretasi Kearifan lokal yang menonjol di kabupaten Gianyar lebih kepada kesenian tradisional.
Kode B1
Kesimpulan Kearifan lokal yang menonjol dan berpotensi menjadi daya tarik wisata adalah kesenian tradisional dan upacaraupacara adat.
Sumber
SC
KD
KB
SC
KD
195
Pernyataan Interpretasi hasil patung gitu dijual jadi souvenir. Jadi ya mendorong lah perkembangan pariwisata di gianyar, terutama untuk ekonomi dan budaya kita. Ya, kesenian tradisional tari-tarian itu tadi, Arja, terus Kearifan lokal yang dari seni pahat ukiran juga. Itu biasanya untuk menonjol di tingkat menunjang pariwisata. Kecamatan Blahbatuh adalah kesenian tradisional. Oh ada upacara tahunan tajen masceti itu, ada perang Kearifan lokal yang ketupatnya juga. Itu upacara kearifan lokal di sini. menonjol di tingkat Desa Medahan adalah upacara adat. Ya, Ubud sih kalau menurut saya sejauh ini. Itu karena Daerah yang paling atraksinya kalau kearifan lokalnya dari kesenian terkenal untuk kearifan tradisional itu dari tariannya seperti itu misalnya kecak, lokal tingkat kabupaten legong kraton itu kan biasanya dipentaskan di Ubud. Gianyar adalah Ubud. Kalau daerahnya.. itu di desa Bona itu paling terkenal Daerah yang paling untuk perkumpulan seni tari itu ada tari kecak disana. terkenal untuk kearifan Terus ada juga kerajinan lontar, dan dari bambu itu lokal tingkat kecamatan terkenal juga dari sana di Bona. Blahbatuh adalah desa Bona. Oh tentu di masceti. Diadakannya biasanya di Pura dan Daerah yang paling Pantai Masceti tadi itu. terkenal untuk kearifan lokal tingkat Desa Medahan adalah kawasan Pantai Masceti.
Kode
Kesimpulan
B1
B1
B2
B2
B2
Daerah yang berpotensi sebagai potensi ekternal kearifan lokal antara lain adalah Ubud dan Desa Bona.
196
Sumber KB
KB
SC
KB
Pernyataan Nah itu kita punya perda pariwisata budaya untuk mengatur tidak bolehnya apa, nah misalnya kan di ubud kan terkenal dengan budaya, orang asing kan biasanya punya habit untuk dugem dan semacamnya, itu kembali ke desa adat apakah memperbolehkan atau tidak. Kalau dari pemerintah sudah ada mengeluarkan aturan untuk mencegah terkikisnya budaya. Nah kan pariwisata kita berlandaskan tri hita karana juga, itu yang masih kuat. Belum ya, tapi mungkin nanti bisa dipertimbangkan karena potensi terbesarnya kita adalah budaya itu tadi.
Untuk itu, kurang tau ya. Karena yang lebih aktif kan dari kelompok desa adat dalam pengelolaan atau pengembangan pariwisatanya. Dari pihak kecamatan kurang tau sih. Paling ya dari budaya-budaya itu dijadikan daya tarik itu biasanya. Sebatas itu. Kalau itu, pariwisata bahari itu kan daerah kabupaten gianyar bagian selatan yang punya, dari kecamatan sukawati sampai kecamatan gianyar itu, misalnya ada pantai keramas, cucukan, lembeng, pabean, itu ada beberapa.
Interpretasi Upaya pemeliharaan kearifan lokal dalam pariwisata di tingkat kabupaten Gianyar adalah melalui perda pariwisata budaya.
Kode B3
Rencana B4, pengembangan C2, pariwisata masih D1 parsial antara pariwisata budaya dan pariwisata alam, wisata saujana (buatan) Rencana B4, pengembangan C2,D1 pariwisata lebih berada pada wewenang Desa Adat. Daerah yang terkenal C1 untuk wisata bahari di Kabupaten Gianyar seperti pantai keramas, cucukan, lembeng, pabean.
Kesimpulan Upaya pemeliharaan kearifan lokal dalam pariwisata di tingkat kabupaten Gianyar adalah melalui perda pariwisata budaya.
Belum Ada upaya pengembangan pariwisata yang menginkorporasikan kearifan lokal ke dalam pengembangan pariwisata bahari berkelanjutan
Potensi wisata bahari di Kabupaten Gianyar berada di wilayah Gianyar selatan seperti Pantai Keramas, Cucukan, dan Masceti.
Sumber SC
Pernyataan Pantai itu ada Pantai Saba, Keramas, Medahan, Cucukan, itu ada. Terus ada juga hotel Komune Resort itu ada di Pantai Keramas, biasanya di sana di Komune itu diadakan event selancar internasional biasanya itu empat kali setahun.
KD
Iya itu sudah sepaket di Pantai Masceti juga.
KB
Untuk dampak, itu tidak ada ya. Tidak ada, artinya kita masih asri, tidak sih untuk dampak dari reklamasi kalau ke pantai-pantai kita.
SC
Oh, ada. Itu abrasi jadi semakin parah kalau untuk pantai di kecamatan ini. Tapi ya kembali lagi, karena pihak kecamatan tidak ikut-ikutan terkait hal itu, jadi desa adat yang lebih tau. Ya ada, dari abrasi jadi semakin parah. Terus kalau menurut saya nanti pembentukan pulau baru disana itu bisa menarik orang-orang jadi ke sana saja, jadinya tidak seimbang pertumbuhan pariwisata dan ekonominya.
KD
197
Interpretasi Daerah yang terkenal dengan wisata bahari di Kecamatan Blahbatuh antara lain pantai saba, keramas, medahan, dan cucukan. Daerah yang terkenal sebagai wisata bahari di Desa Medahan adalah Pantai Masceti. Tidak ada dampak dari kegiatan reklamasi terhadap pantai-pantai yang ada di Kabupaten Gianyar. Dampak reklamasi lebih kepada abrasi.
Kode C1
Dampak reklamasi terhadap pantai di Desa Medahan adalah abrasi dan peralihan pergerakan wisatawan ke daerah reklamasi tersebut.
C3
Kesimpulan
C1
C3
C3
Dampak dari kegiatan reklamasi teluk benoa terhadap pantai di Kabupaten Gianyar adalah abrasi yang semakin parah dan kemungkinan peralihan pergerakan wisatawan menuju wilayah reklamasi terebut.
198
3. ANALISIS ISI KONDISI PARIWISATA KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI MASCETI Sumber
KB
SC
KD
KB
KD
Pernyataan Kalau terkenal, iya terkenal untuk lokal karena Puranya itu, Pura Masceti itu kan pura petani ya, terus kalau ada upacara melasti itu hampir semua umat hindu gianyar itu melastinya ke Pantai Masceti. Cukup terkenal kalau menurut kami, karena pertama itu keberadaan Pura Mascetinya, dia ada daya tarik dari upacara-upacara adat dan keagamaan kita umat Hindu ya. Ya cukup terkenal itu karena ada Pura Mascetinya. Nah kalau itu, daya tariknya ada budaya itu ya tadi Pura Mascetinya, disamping pantainya juga ya, pantainya juga biasa digunakan untuk upacara juga ya, terutama upacara-upacara besar di kabupaten gianyar ini biasanya kalau melasti itu ke pantai masceti, untuk upacara-upacara besar di gianyar pasti ke pantai masceti nantinya. Kita usulkan untuk wisata spiritual, disamping wisata bahari. Karena alamnya juga. Yaa selain pura itu pantainya juga, sawahnya juga.
Interpretasi
Kode
Pantai Masceti terkenal karena keberadaan Pura Masceti.
E1,H2
Pantai Masceti terkenal karena Pura Masceti dan upacara-upacara adat keagamaannya. Pantai Masceti terkenal karena adanya Pura Masceti.
E1,E2,H2
Kesimpulan
Pura Masceti adalah unsur daya tarik utama dari keberadaan Pantai Masceti.
E1,H1
Daya tarik pantai masceti adalah pada Pura Masceti dan upacara-upacaranya.
E2,H2
Daya tarik pantai
E2,H1
Daya tarik utama dari Kawasan Objek Wisata Pantai Masceti sejauh ini adalah dari keberadaan Pura, kondisi pantai, dan juga subak di kawasan tersebut.
Sumber
KB
Pernyataan Itu Pura subak kan ya.
Dampak positifnya dari pantai masceti itu kan alam, sosial budaya masih kental di sana karena ada pura, tentu aspek ekonominya jelas meningkatkan kesejahteraan. Terus aspek lingkungan, terpeliharanya lingkungan.
SC
Ada untuk ekonomi ya, dari retribusi parkir, tapi tidak terlalu signifikan sih, karena secara keseluruhan objek wisatanya sendiri belum terlalu berkembang juga.
KD
Ya ada untuk ekonominya saja, tapi ya tidak terlalu, karena masih sepi, masih sedang diusahakan untuk berkembang.
SC KD
199
Dampak negatif karena pariwisata di sana? Tidak ada sih. Tidak kalau dampak negatifnya. Tapi mungkin bisa soal keamanan itu secara umum.
Interpretasi masceti adalah pantai, pura, dan sawahnya. Dampak positif aktivitas wisata di Pantai Masceti lebih kepada pertumbuhan ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dari segi lingkungan membantu terpeliharanya lingkungan. Dampak positif kepada aspek ekonomi meski belum signifikan karena DTW belum berkembang. Dampak positif untuk aspek ekonomi meski belum terlalu berkembang. Tidak ada dampak negatif yang terjadi Tidak ada dampak negatif yang terjadi
Kode
Kesimpulan
E3 Kawasan Objek Wisata Pantai Masceti belum terlalu berkembang, namun telah memberikan dampak positif terbesar kepada aspek ekonomi dan kelestarian lingkungan. E3
E3
E4 E4
Sejauh ini tidak ada dampak negative yang terjadi akibat kegiatan wisata di kawasan objek wisata Pantai
200
Sumber
Pernyataan
Interpretasi
Kode
KB
Kalau itu, sekarang dengan sedang didirikan museum subak, itu terintegrasi dengan dinas kebudayaan, kita pengembangan pariwisatanya, maka dari itu aka nada rencana one day tour sambil menghidupkan pariwisata bagian timur, dari pantai masceti itu nanti terus ke utara sampai terus ke puri gianyar, catus pata, terus nanti ke utara lagi sampai ujungnya itu untuk mendukung WBD warisan budaya das pakerisan, karena WBD itu dari hulu ke hilir, tampak siring, pura pegulingan sampai masceti, itu saling terkait ya.
Rencana pengembangan yang sedang diupayakan adalah Museum Subak. Ada rencana pengembangan one day tour dengan objek wisata lainnya yang ada di wilayah WBD DAS Pakerisan.
E5
SC
Nah, karena bukan wewenang kami, jadi paling menampung usulan dari masyarakat nanti kami bantu sampaikan ke Dinas Pariwisata misalnya. Ada juga membantu untuk pembangunan dinding abrasi, untuk pembangunan Pura juga ada.
Upaya pengembangan lebih kepada penampungan aspirasi dan membantu pembangunan dinding abrasi serta pembangunan Pura.
E5
KD
KB
Dari kami itu upaya untuk mengembangkan museum subak itu, sekarang udah berjalan pembangunannya, itu kerjasama juga dengan dinas pariwisata dan dinas kebudayaan. Sejauh ini lewat pamphlet, website diparda juga untuk Masceti. Masceti kan terkenal ya untuk religiusnya, itu semua lah sudah mengenal. Jadi itu menjadi nilai plus juga untuk promosi.
Rencana pengembangan Museum Subak. Dilakukan promosi untuk Pantai Masceti melalui website Dinas Pariwisata Kab
Kesimpulan Masceti.
Rencana pengembangan dari stakeholders terkait untuk di kawasan objek wisata Pantai Masceti yang sedang berjalan adalah pembangunan Museum Subak yang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, Desa Medahan, dan Pihak Pengelola.
E5,E6
E6
Upaya pengembangan dan promosi kawasan objek wisata Pantai Masceti dilakukan melalui promosi
Sumber
KD
KB
KB
SC
KD
201
Pernyataan
Interpretasi Gianyar dan pamphlet wisata. Dilakukan promosi dengan bantuan Dinas Selain itu promosi dengan dinas pariwisata Pariwisata Kab gianyar juga dan website desa juga. Gianyar dan website desa. Hanya saja kan kalau perencanaan pariwisata Kendala disini sekarang itu sifatnya bottom up ya, jadi pengembangan karena keaktivan dari bendesa adatnya itu sangat diperlukan inisiatif dari dibutuhkan misal mau mengembangkan potensi tingkat Desa Adat atau objek wisata di daerahnya gitu. Kadang sulit untuk mendukung juga sih karena lahannya itu milik desa adat jadi system perencanaan kadang ada pro kontra di sana. yang bottom-up. Kendala Kendala tentunya koordinasi dengan pihak-pihak pengembangan dalam terkait di sana, karena masih baru, jadi perlu melakukan koordinasi diadakan visibilities study juga untuk dengan pihak-pihak pengembangan disana. terkait. Tidak ada kendala S : Kalau kendala dalam melakukan upaya pengembangan dari tadi, ada tidak pak? pihak Kecamatan SC : Tidak ada kendala kalau itu. Blahbatuh karena bukan wewenangnya. Ya ada kerjasama dengan pihak pengelolanya itu Koordinasi dengan dalam pembuatan proposal administrasi ya untuk pihak pengelola untuk mohon bantuan pengembangan, untuk promosi, pengembangan dan
Kode
Kesimpulan media website dan pamphlet oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar dan Desa Medahan.
E6,E7
E6,E7
Kendala pengembangan lebih karena sulitnya melakukan koordinasi dan diperlukan inisiatif dari stakeholders yang terlibat sesuai peran masing-masing untuk perencanaan pariwisata yang bottom-up.
E6
E7
Kerjasama yang dilakukan oleh Desa Medahan dalam pengembangan kawasan
202
Sumber
KD
Pernyataan kerjasama dengan desa adat dan dinas juga. Kalau swastanya belum. Ya ada dengan kerjasama bersama mahasiswa yang melakukan KKN disini biasanya untuk dibantu promosinya.
Interpretasi promosi. Kerjasama dengan mahasiswa KKN untuk promosi. Pengelolaan kawasan objek wisata pantai masceti dalam masa kontrak 30 tahun, dan sudah berjalan selama 26 tahun.
KS
Sudah berjalan 26 tahun, masih tersisa kerjasamanya selama 4 tahun.
KS
Untuk inisiator, kami selaku masyarakat petani, nama kami Ketut Sugata, ada kerjasama dengan penyungsung pura masceti dalam menata kawasan masceti melalui kerjasama yang jelas dan akta notaris.
KS
Terdapat konsep penataan kawasan yang sedang diupayakan untuk diterapkan dalam Kami mencoba memilih konsep penataan kawasan pengelolaan kawasan masceti itu adalah 6P objek wisata Pantai Masceti sekaligus merupakan konsep yang kaya akan nilainilai kearifan lokal.
Kode
Kesimpulan objek wisata Pantai Masceti dengan pihak pengelola dan mahasiswa KKN.
E7
E8
Pengelolaan kawasan objek wista Pantai Masceti sejak tahun 1990 dengan masa kontrak 30 tahun hingga tahun 2020.
E8
Stakeholder kunci pengembangan kawasan objek wisata Pantai Masceti adalah Ketut Sugata dan penyungsung Pura Masceti.
F1,F6,H1,H3
Konsep penataan 6P merupakan wujud potensi kearifan lokal yang sedang dikembangkan.
Sumber
KS
Pernyataan Sehingga apa yang pak katakan tadi, konsep pembangunan dari segi 6p pak tambahkan konsepnya pembangunan yang terintegrasi, holistic, utuh dan menyeluruh sesuai dengan budaya bali tentu sesuai dengan ajaran khususnya agama hindu, Tri Hita Karana, dan Tri Premana, Eka Pramana, Dwi Pramana tadi itu, namun diperkuat dengan ajaran Pancasila. Nah dari sana berangkatnya dulu.
Interpretasi
Kode
F1,F6,H1,H3, G8
KS
Ketut Sugata ada kerjasama dengan penyungsung pura masceti. Kerjasama itu, hak yang dia miliki itu sudah dilimpahkan kepada pengeola. Hak untuk kawasan yang dimiliki atas nama pura itu atau lembaga itu sudah dilimpahkan ke bapak.
F2
KS
Ya, itu selaku anak bangsa, punya kewajiban moral untuk mencerdaskan sesama. Mencerdaskan, dan membentuk karakter spiritual religius dan peduli dengan budaya nusantara.
F3
KS
Baru mulai 2014 pemerintah kabupaten gianyar membuka mata dan hati, melihat kawasan pantai masceti itu berpotensi bagi kehidupan bangsa dan negara. Jadi selama 24 tahun itu lah bung sugata ini tertatih-tatih jadinya.
F5
203
Kesimpulan
Hak pengelolaan untuk kawasan objek wisata Pantai Masceti hingga tahun 2020 sudah dilimpahkan kepada Ketut Sugata selaku pengelola. Pihak pengelola, Ketut Sugata, merupakan insiator sekaligus sukarelawan dalam mengelola kawasan objek wisata Pantai Masceti. Tidak ada kontribusi pemerintah daerah Kabupaten Gianyar maupun Desa Medahan hingga tahun 2013.
204
Sumber
KS
KS
KS
KS
Pernyataan Pembangunan museum subak itu atas dasar kita usulkan dengan tujuan ikut serta memberikan kontribusi atas dasar pertimbangan dan gagasan kami dengan tujuan melestarikan media sawah itu melalui pemahaman isi museum yang kita pajangkan lewat lembaga subak, karena lembaga subak itu memang berdiri 2000 tahun lalu, tapi tidak ada perhatian yang seimbang sehingga lembaga subak itu tenggelam, tidak ada fakta tentang lembaga subak itu, maka bapak mengusulkan museum subak itu menjadi media pembelajaran dan pelestarian subak dan daya tarik tersendiri nanti
Interpretasi
Salah satu upaya pengembangan kawasan objek wisata Pantai Masceti dengan pembangunan Museum Subak.
Karakteristik kawasan Karena ini kawasan pantai, mengandung embun Pantai Masceti dan garam, bangunannya jadi cepat terganggu atau dipengaruhi oleh rusak. posisinya sebagai bagian Pantai Selatan. Kadang-kadang kurang disiplinnya anggota masyarakat pengunjung, misalnya kadang-kadang kurang disiplin menjadi pengunjung yang baik, maka itu ini memerlukan kerjasama dengan pihak kedua khususnya pemda kabupaten gianyar untuk meminimalisasi kendala ini perlu mengadakan kerjasama yang jelas tegas dan pasti dengan pemda gianyar. Kami selaku pengelola dengan tulus ikhlas dan Sumber dana
Kode
Kesimpulan
F6
Museum Subak sebagai salah satu potensi kearifan lokal yang ada dan sedang dikembangkan di kawasan objek wisata Pantai Masceti.
F7, G2
Kendala pengembangan dari segi lingkungan dipengaruhi oleh karakteristik kawasan objek wisata Pantai Masceti.
F7
Kendala pengembangan kawasan dari segi manusia karena kurang disiplinnya pengunjung dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkugan.
F8
Sumber dana
Sumber
KS
KS
KS
205
Pernyataan lurus kami membiayai secara mandiri, uang bapak sendiri, dengan mandiri dari uang pribadi pengelola bapak ketut sugata.
Interpretasi pengembangan berasal dari dana pribadi pengelola Ketut Sugata.
Potensi nilai konsep pengelolaan kawasan untuk menciptakan Pura yang artinya sosial religius, Puri yang artinya kondisi berkelanjutan melahirkan orang-orang menjadi panut dan secara sosial budaya teladan, Purana yaitu cikal bakal proses lahirnya pura di kawasan pantai masceti, Prasasti yaitu catatan yang jelas tegas dan pasti tentang asal-usul kawasan. Kita harus memperhatikan filosofisnya.
Maka itu kampus alam ini, masceti ini menjadi kampus alam melalui tontonan dan tuntunan. Tontonan itu melihat dari mata biar sehat dan cerdas, tuntunan terbentuklah karakter kejujuran maka itu visualisasinya karena kita menganut lagu kebangsaan Indonesia Raya bangunlah jiwanya, jiwanya itu spiritual melalui tuntunan, jiwanya bangunlah raganya melalui apa fisik lingkungan melihat yang sehat dan indah, tontonan. Oh Rumah Angsa ini ya dik? Jadi ini lah rumah Rumah Angsa
Kode
G6
Kesimpulan pengembangan dan pengelolaan kawasan objek wisata Pantai Masceti hingga tahun 2013 masih berasal dari swadaya pengelola sendiri. Nilai dari konsep pengelolaan kawasan yang dapat menjadi dasar untuk mendorong terjadinya kondisi berkelanjutan secara sosial budaya dalam melakukan pengembangan pariwisata bahari yang berkelanjutan di kawasan objek wisata Pantai Masceti.
G8
H4, H1
Rumah Angsa sebagai salah
206
Sumber
Pernyataan angsa ini secara filosofis. Dari itu pak tertarik dan tergugah untuk membangun suatu karya yang memiliki kesan monumental spiritual religius dan sekaligus menghiasi kawasan pantai masceti menjadi pendukung destinasi taraf internasional. Sehingga bapak memilih bentuk karya ini berbentuk binatang, dari konsep itu istilahnya dari tri premana, satu eka premana, dwi premana dan tri premana, maka itu yang membuat konsep itu tri premana, yang diangkat menjadi landmark itu dari sisi eka premana berbentuk burung angsa dan sekaligus menata dwi premana lingkungannya. Sehingga memilih eka premana binatang angsa itu, karena binatang angsa menjadi kendaraan dewa Brahma dan dari mata angin tempatnya di selatan, warnanya hitam selatan, dewanya brahma, saktinya saraswati. Maka itu kalau lihat dari sisi penampilan binatang angsa itu selalu menyejukkan, polos lugu.
Interpretasi mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang kental dari bentuk bangunan hingga filosofis pembangunan dan peletakkannya.
Kode
Kesimpulan satu bentuk potensi kearifan lokal yang ada namun belum dikembangkan.