Landasan Historis Perkembangan Terknologi Nama penyusun: Afiani Nasrotin, Ainin Azharudin, Binti Ulfa Mardiana, Chozanatun Rusydah, Lailul Maghfiroh, Malia Nurcahyaningsih. Dosen pengampu: M Barid Nizarudin SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL’ ULA Email:
[email protected]
Abstrak Teknologi pendidikan berkembang searah dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teori dalam bidang penididikan, temuan teknologi baru serta kondisi saat ini. Lebih khusus kondisi dan karakteristik peserta didik serta komponen pembelajaran lainnya. Perkembangan pendidikan telah berlangsung semenjak pendidikan mulai ada, banyak pendapat dan kejadian sejarah yang mendasari perkembangan teknologi pendidikan, terutama terkait tentang perkembangan intruksional. Perkembangan sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap perkembangan teknologi pendidikan khususnya sistem pendidikan dan pelatihan sebagai teori praktik secara faktual. Dalam sejarah teknologi pendidikan menjadi lebih menarik ketika kita tahu apa bagaimana perkembangan masa awal dari munculnya teknologi sehingga dapat memfasilitasi dunia pendidikan agar lebih baik. Teknologi ini muncul dimulai pada saat keluarnya definisi mengenai kata teknologi itu sendiri, kontribusi-kontribusi teknologi pada pendidikan. Teknologi mempunyai arti penting dalam pendidikan, begitu juga sejarah teknologi pembelajaran di masa sekarang.
LANDASAN HISTORIS PERKEMBANGAN TEKNOLOGI Teknologi berasal dari bahasa bahasa Yunani Tecnologia yang menurut Webster Dictionary berarti systematic treatment, atau penanganan sesuatu secara sistematis.
Sedangkan kata “techne” yang berarti cara dan “logos” yang berarti ilmu atau pengetahuan. Dari kamus besar bahasa Indonesia teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis, ilmu pengetahuan terapan, dan keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyataan hidup manusia. jadi teknologi pendidikan menurut KBBI adalah metode bersistem untuk merencanakan, menggunakan, dan menilai seluruh kegiatan pengajaran dan pembelajaran dengan memperhatikan, baik sumber teknis maupun manusia dan interaksi antara keduanya, sehingga mendapatkan bentuk pendidikan yang lebih efektif.[1] Pembelajaran merupakan terjemah dari kata “instruction” yang dalam bahasa Yunani disebut instruction atau “intruere” yang berarti menyampaikan pemikiran, dengan demikian arti intruksional (pembelajaran) adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran. Pengertian ini lebih mengarah kepada guru sebagai pelaku perubahan. Menurut definisi Commission Intruction Tehnology (CIT) 1970. Teknologi pembelajaran diartikan sebagai media yang lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran disamping guru, buku teks, hand book, dan papan tulis. Salah satu yang berbentuk teknologi pembelajaran adalah televise, film, OHP, computer, dan sebagian perangkat keras maupun lunak lainnya.[2] Teknologi
pembelajaran
merupakan
usaha
sistematis
dalam
merancang,
melaksanakan, dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar untuk suatu tujuan pembelajaran khusus, serta berdasarkan pada penelitian tentnag proses belajar dan komunikasi manusia yang menggunakan kombinasi sumber manusia dan non manusia agar belajar dapat berlangsung efektif. Teknologi pendidikan pada awal tahun 1920 dipandang sebagai media. Akar terbentuknya ini terjadi ketika pertama kali diproduksi media pendidikan pada awal abad dua puluhan. Media ini berupa pembelajaran visual seperti film, gambar, dan tampilan. Pada tahun 1960 rumusan definisi teknologi pendidikan mulai dibentuk suatu organisasi, sehingga teknologi pendidikan sudah berkembang sebanyak lima kali. Teknologi pendidikan mulai menjadi salah satu fasilitas untuk pendidikan sipil setelah selesai perang dunia kedua. Kebutuhan teknologi semakin maju dan cepatnya pertumbuhan dari ilmu kedokteran pun banyak berpengaruh seperti penemuan obat dan teknik rekayasa genetika dan prosedur medis modern yang lain. Pada tahun 1963 teknologi pendidikan digambarkan buka n hanya media saja namun juga mengambil dari tradisional terhadap perubahan tersebut. Perubahan ini mencerminkan
bahwa, lingkaran dan kemajuan zaman semakin mengubuah devinisi dan praktik dari teknologi pendidikan. Pada tahun 1970 komisi pengawas teknologi dibentuk dan di biayai oleh Amerika Serikat untuk menguji permasalahan dan manfaat potensi yang berhubungan dengan teknologi pendidikan di sekolah-sekolah. Pada tahun 1977 proses kompleks yang diregenerasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sasaran, dan organisasi untuk menganalisa masalah dan rancangan pada aspek permasalahan pada pendidikan. Sedangkan teknologi pendidikan di Indonesia dimulai setelah perang dunia kedua. Pada tahun 1951 “school broadcasting” diselenggarakan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Cirebon. Pada saat itu Soderjoen siswomirtajo kepala Djawatan pendidikan masyarakat kementrian PPK, sekertaris dan RRI, dan anggota yang mewakili AUD, AURI, ALRI menjadi panitia di acara tersebut. Pada tahun 1955 didirikan BKTPG (Balai Khursus Tulis, Pendidikan Guru) di Bandung. Gerakan ini bertugas untuk mempersiapkan tenaga untuk mengajar guna menyongsong program perluasan kesempatan belajar yang lebih berkuwalitas. Yang selanjutnya lembaga ini berkembang menjadi TAC (theaching Aid Center) di Malang. Pada tahun 1972 mentri pendidkan dan kebudayaan menetapkan kebijakan untuk mengembangkan sistem penididikan secara bertahap melalui perintisan dan di selenggarakan di 11 provinsi di Indonesia. Pada tahun 1970 dilaksanakan rapat yang dipimpin oleh Departeman Pendidikan dan Kebudayaan menggariskan kebijakan berupa. 1. Kegiatan harus bertolak belakang dari kebijakan pendidikan yang sudah ada. 2. Rencana kegiatan dikembangkan dari hasil analisis kebutuhan. 3. Diprioritaskan program pemerataan pendidikan. 4. Dalam mengadakan pembaharuan di sekolah harus melalui titik pamgkal yang strategis yaitu guru. 5. Media yang digunakan dan dikembangkan harus telah terbukti efektif. 6. Dibentuknya unit kerja yang akan menangani dan memanfaatkan teknologi komunikasi untuk pendidikan dan kebudayaan. 7. Pengembangan tenaga melalui latihan dalam berbagau aspek teknologi pendidikan. 8. Pengembangan program teknologi pendidikan pada perguruan tinggi.
Saettler, 1990 dari pengalaman Cone sepanjang sejarah audiovisual dalam gerakan konstruksi, banyak teah menunjukkan bahwa bagian dari nilai kemampuan mereka untuk menyajikan konsep-konsep secara konkret. Pada tahun 1950 sampai 1995 setelah minat di televisi pembelajaran memudar, inovasi teknologi berikutnya adalah computer. Meskipun minat yang luas dalam computer sebagai alat intruksional tidak terjadi sampai tahun 1980-an, computer pertama kali digunakan dalam pendidikan dan pelatihan pada tanggal awal. Karya awal computer dibantu CAI yang dilakukan oleh peneliti di IBM. Dan pada Januari 1983, tujuan computer untuk pembelajaran 40% dari semua sekolah dasar, dan lebih dari 75% dari semua sekolah menengah di Amerika Serikat (Pusat Organisasi Sosial Sekolah, 1983). Pada tahun 1995 kemajuan pesat dari perkembangan teknologi antara lain computer, internet, yang banyak diminati dan pembelajaran lebih diminati oleh banyak orang. Dari beberapa paragraph terakhir bahwa internet, komputer, teknologi digital lainnya sering digunakan untuk meningkatkan pembelajaran dan kinerja melalui beberapa cara nontradisional, sebagai contoh, sistem kinerja komputer dibantu dan didukung elektronok. Sistem manajement pengetahuan, dan pelajar-berpusat lingkungan belajar sering berfungsi sebagai alternative untuk pelatihan atau interaksi langsung. Dampak media pembelajaran saat ini sedang dipertimbangkan, jenis amplikasi tidak boleh diabaikan.
REFERENCE [1]
Y. C. Ummah and M. B. N. Wajdi, “Dismantling Paradigm Book Ta’limul Muta’allim,” Educ. J. Educ., vol. 1, no. 2, pp. 1–10, Oct. 2016.
[2]
F. Nisak, Y. I. Pratiwi, and M. Ali, “The Influence of Immersion Duration and Organic Growing Organics on Sugar Cane (Saccharum omcinarum L) Growth and Yield, ” Agric. Sci., vol. 1, no. 1, pp. 11–26, Sep. 2017.
Alisyabana, Iskandar. (1973). Teknologi dan perkembangan. Jakarta. Yayasan Indayu. Hadi, Yusuf. (2004). Menyamai Benih Teknologi. Jakarta: Kencan Prenata Media grup.. Magunwijaya, Y. B. M. .(1983).Teknologi dan Dampak Kebudayaan. Jaarta: Yayasan Obor Indonesia. https://riyanhidayatullah.wordpress.com/2012/09/07/perkembangan-iptek-dan-terjadinyaperang-dunia-kedua. diakses 24 September 2017.
http://ganjureducatiom.woordpress.com/2010/12/24/landasan-teori-teknologi-pendidikanteknologi- informasi/ diakses pada 23 Deptember 2017. http://Alamtekno.bloksport.co.id diakses pada 22 September 2017. http://kbbi.we.id/teknologi.html. diakses pada 27 Oktober 2017. http://andarkumeira.blogsport.teknologi.html diakses pada 27 Oktober 2017.