LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM TEKANAN DARAH ARTERI PADA MANUSIA

Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena komposisi tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk pembaka...

19 downloads 432 Views 410KB Size
LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA TEKANAN DARAH ARTERI PADA MANUSIA

KELOMPOK/GELOMBANG: II/I KELAS : II C

ANGGOTA : CIPTO SURIANTIKA (1204015080) FAJAR ADE KURNIAWAN (1204015163) KUDRAT RAHARDITAMA (1204015223) RIFQI ADLIAN SIAGAN (1204015355) ANTON ARDIANSYAH (1204015036)

DOSEN PEMBIMBING : ELLY WARDANI

JURUSAN FARMASI FAKULTAS FARMASI DAN SAINS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA 8 MEI 2013

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,

mengangkut

bahan-bahan kimia hasil

metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah. Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah dari pada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, di mana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat seseorang yang memeriksatekanan darah dengan menggunakan alat yang sering disebut tensimeter. Dari pengukuran tekanan darah ini kemudian didapatkan hasil, misalnya 120/80mmHg yaitu tekanan darah sitole per diastole. Naik turunnya gelembung tekanan darah seirama dengan pemompaan jantung untuk mengalirkan darah di pembuluh arteri. Tekanan darah memuncak pada saat jantung memompa, inidinamakan “systole:, dan menurun sampai pada tekanan terendah yaitu saat jantung tidak memompa (relaxes) ini disebut “Diastole” Kemudian timbul pertanyaan dalam benak kita bagaimana cara menentukan angka-angka tersebut, atau adakah hal yang memepengaruhi sehingga tekanan darah setiap orang berbeda-beda dan bagaimana pengaruhnya terhadap keadaan fisiologis seseorang.

2

1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum tentang “Tekanan Darah Arteri pada Manusia” yaitu : 1. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana cara-cara melihat tekanan darah. 2. Agar mahasiswa mengetahui tekanan darah normal pada manusia. 3. Agar mahasiswa mengetahui range tekanan darah yang tidak normal. 4. Agar mahasiswa mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah. 5. Agar mahasiswa mengetahui bila tekanan darah tinggi atau rendah disebut sebagai penyakit apa.

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tekanan darah adalah kekuatan yang memungkinkan darah mengalir dalam pembuluh darah untuk beredar dalam seluruh tubuh. Darah berfungsi sebagai pembawa oksigen serta zat-zat lain yang dibutuhkan oleh seluruh jaringan tubuh supaya dapat hidup dan dapat melaksanakan masing-masing tugasnya. Tekanan Darah Sistolik (TDS) menunjukkan tekanan pada arteri bila jantung berkontraksi (denyut jantung) atau tekanan maksimum dalam arteri pada suatu saat. TDS dinyatakan oleh angka yang lebih besar jika dibaca pada alat pengukur tekanan darah. TDS normal 90-120 mmHg. Tekanan Darah Diastolik (TDD) menunjukkan tekanan darah dalam arteri bila jantung berada dalam keadaan relaksasi di antara dua denyutan. Tekanan Darah Diastolik (TDD) dinyatakan dengan angka yang lebih kecil jika dibaca pada alat pengukur tekanan darah. TDD normal 60-80 mmHg. Tingginya TDS berhubungan dengan curah jantung, sedangkan TDD berhubungan dengan besarnya resistensi perifer. Pemeriksaan tekanan darah biasanya dilakukan pada lengan kanan, kecuali pada lengan tersebut terdapat cedera. Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik disebut t ek a na n de n yut . Di Indonesia, t e k a n a n d a r a h b i a s a n y a d i u k u r d e n g a n tensimeter air raksa. S aat ya ng pa l ing ba ik u nt uk me ng u kur t e ka na n d ar a h a da la h sa at Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.

4

BAB III METOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat Pada praktikum tentang “Tekanan Darah Arteri pada Manusia” dilakukan di Laboratorium Anatomi Fisiologi Manusia Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Fakultas Farmasi dan Sains di lantai satu, pada hari rabu 8 Mei 2013, pukul 08:00-10:30 WIB

B. Alat Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1. Spyganometer air raksa dan jarum 2. Steteskop 3. Pembalut kain/manset

C. Bahan Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1. Relawan mahasiswa sebanyak 5 orang.

D. Prosedur Kerja Adapun cara kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut : a) Tekanan darah arteri branchialis pada berbagai macam sikap 1. Sikap berdiri 1) Suruhlah sukarelawan bediri dengan tenang selama 2-3 menit. 2) Pasanglah manset pada lengan kanan atas relawan. 3) Temukan arteri branchialis. 4) Setelah ketemu arteri branchialis selanjutnya pasangkan steteskop. 5) Lakukan pemeriksaan tekanan darah relawan mulai dari sistol sampai diastole.

5

2. Sikap duduk 1) Suruhlah sukarelawan duduk dengan tenang selama 2-3 menit. 2) Pasanglah manset pada lengan kanan atas relawan. 3) Temukan arteri branchialis. 4) Setelah ketemu arteri branchialis selanjutnya pasangkan steteskop. 5) Lakukan pemeriksaan tekanan darah relawan mulai dari sistol sampai diastole. 3. Sikap telentang 1) Suruhlah sukarelawan telentang dengan tenang selama kurang lebih 5 menit. 2) Pasanglah manset pada lengan kanan atas relawan. 3) Temukan arteri branchialis. 4) Setelah ketemu arteri branchialis selanjutnya pasangkan steteskop. 5) Lakukan pemeriksaan tekanan darah relawan mulai dari sistol sampai diastole.

b) Tekanan darah arteri branchialis pada berbagai macam kerja 1. Kerja otak 1) Suruhlah sukarelawan duduk dengan tenang selama 2-3 menit. 2) Suruhlah sukarelawan memejamkan mata dan memikirkan sesuatu yang agak berat. 3) Pasanglah manset pada lengan kanan atas relawan. 4) Temukan arteri branchialis. 5) Setelah ketemu arteri branchialis selanjutnya pasangkan steteskop. 6) Lakukan pemeriksaan tekanan darah relawan mulai dari sistol sampai diastole.

6

2. Kerja otot 1) Suruhlah suka relawan melakukan gerak badan selama 1 menit (seperti jongkok berdiri) 2) Setelah selesai melakukan gerak badan, suruhlah sukarelawan duduk dan pasanglah manset pada lengan kanan atas relawan. 3) Temukan arteri branchialis. 4) Setelah ketemu arteri branchialis selanjutnya pasangkan steteskop. 5) Lakukan pemeriksaan tekanan darah relawan mulai dari sistol sampai diastole. 6) Bandingkan hasilnya dengan hasil kerja otak.

7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL a) Tekanan darah arteri branchialis pada berbagai macam sikap Data yang diperoleh dari hasil praktikum Tekanan Darah No.

Nama Mahasiswa Berdiri

Duduk

Berbaring

1.

Ilham R.

100/80

100/80

100/80

2.

Fajar

92/80

110/84

110/80

3.

Ade

120/70

100/70

100/90

4.

Okta

100/80

100/90

100/80

5.

Faris

110/70

120/80

120/80

 Satuan mmHg

b) Tekanan darah arteri branchialis pada berbagai macam kerja Data yang diperoleh dari hasil praktikum Tekanan Darah No.

Nama Mahasiswa

Duduk/

Otak

Otot

Normal

1.

Ilham R.

120/100

120/90

100/80

2.

Fajar

110/80

120/80

110/90

3.

Fahmi

110/70

120/90

110/70

4.

Okta

110/80

120/90

100/90

5.

Faris

110/90

120/80

110/80

 Satuan mmHg

B. PEMBAHASAN Metode pengukuran tekanan darah pada manusia. Pengukuran tekanan darah dapat di ukur dengan dua metode :

8

1. Metode Langsung Yaitu metode yang menggunakan kanula atau jarum yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah yang dihubungkan dengan manometer. Metode ini merupakan cara yang paling tepat untuk menentukan tekanan darah, tetapi memerlukan persyaratan dan keahlian khusus. 2. Metode Tidak Langsung Yaitu metode yang menggunakan spighmamonometer. Pengukuran tidak langsung ini menggunakan dua cara: 2.1

Palpasi (yang mengukur tekanan sisitolik) tidak menggunakan stetoskop.

2.2

Auskultasi (yang dapat mengukur tekanan sistolik dan diastolic dan cara ini memerlukan alat stetoskop.

Untuk pengukuran tekanan darah terbagi menjadi dua yaitu : 1. Tekanan Darah Sistolik Tekanan sistolik merupakan tekanan darah yang terjadi pada saat kontraksi otot jantung. Istilah ini secara khusus digunakan untuk membaca pada tekanan arterial maksimum saat terjadinya kontraksi pada lobus ventrikular kiri dari jantung. Rentang waktu terjadinya kontraksi disebut systole. Pada format penulisan angka tekanan darah, umumnya, tekanan sistolik merupakan angka pertama. Sebagai contoh, tekanan darah pada angka 120/80 menunjukkan tekanan sistolik pada nilai 120 mmHg.

2. Tekanan Darah Diastolik Tekanan diastolik merupakan tekanan darah dimana ketika jantung tidak sedang berkontraksi atau bekerja lebih atau dengan kata lain sedang beristirahat. Contoh tekanan darah 120/80 mmHg, yang menunjukkan tekanan diastolik adalah 80 mmHg.

9

Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah, terbagi menjadi 2 faktor yaitu: 1. Faktor fisiologis a. Kelenturan dinding arteri. b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi tekanan darah. c. Kekuatan gerak jantung d. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar resistensi terhadap aliran. e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah meningkat. f. Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh darah maka makin tinggi tekanan darah. 2. Faktor patologis a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan darah turun dan berusaha menstabilankan tekanan darah. b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh aliran yang lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik). c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin –vasokontriksi perifer. d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah (berkurangnya elastisitas pembuluh darah ). e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena komposisi tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk pembakaran. f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur emosi akan menset baroresepsor untuk menaikan tekanan darah.

10

Tabel tekanan darah Klasifikasi

Sistolik (mmHg)

Diastolik (mmHg)

Normal

< 120

< 80

Pre Hipertensi

120-139

80-89

Hipertensi stage 1

140-149

90-99

Hipertensi stage 2

160-179

100-109

Hipertensi stage 3

>180

>110

Berdasarkan data yang telah di peroleh dari hasil praktikum tentang tekanan darah pada manusia terhadap beberapa posisi yaitu : A. Tekanan darah arteri branchialis pada berbagai macam sikap Dari hasil data yang diperoleh untuk sistolik dan diastolik pada berbagai posisi atau berbagai macam sikap dapat kita lihat bahwa : 1. Pada posisi atau sikap berdiri Untuk sistolik dan diastolik yang normal yaitu 120 mmHg dan 80 mmHg. a. Data yang masuk ke dalam range sistolik dan diastolik normal yaitu : No.

Nama

Sistolik

Diastolik

1.

Ilham

100 mmHg

80 mmHg

2.

Fajar

92 mmHg

80 mmHg

3

Okta

100 mmHg

80 mmHg

 Data diperoleh dari hasil praktikum

b. Data yang tidak masuk ke dalam range sistolik dan diastolik normal yaitu : No.

Nama

Sistolik

Diastolik

1.

Ade

120 mmHg

70 mmHg

2.

Faris

110 mmHg

70 mmHg

11

Dari data yang tidak masuk kedalam range normal itu, bisa kita lihat untuk tekanan darah diastoliknya itu berada di < 80 mmHg, tapi itu belum bisa di tetapkan bahwa sukarelawan terkena hipotensi, karena seseorang baru di tetapkan terkena hipotensi bila telah melakukan pemeriksaan sebanyak 3 kali dalam range waktu yang telah ditentukan. Tekanan darah diastolik dibawah di < 80 mmHg dapat disebabkan berbagai factor, diatanya yaitu : a. Pada waktu pemeriksaanya di sore hari b. Pemeriksaan dengan alat yang kurang akurat atau alatnya tidak pernah di kalibrasi.

2. Pada posisi atau sikap duduk Untuk sistolit dan diastolik yang normal yaitu 120 mmHg dan 80 mmHg. a. Data yang masuk ke dalam range sistolik dan diastolik normal yaitu : No.

Nama

sistolik

Diastolik

1.

Ilham

100 mmHg

80 mmHg

2.

Fajar

110 mmHg

84 mmHg

3.

Okta

100 mmHg

90 mmHg

4.

Faris

120 mmHg

80 mmHg

 Data diperoleh dari hasil praktikum

b. Data yang tidak masuk ke dalam range sistolik dan diastolik normal yaitu : No. 1.

Nama Ade

Sistolik 100 mmHg

Diastolik 70 mmHg

 Data diperoleh dari hasil praktikum

12

Dari data yang tidak masuk kedalam range normal itu, bisa kita lihat untuk tekanan darah diastoliknya itu berada di < 80 mmHg, sama seperti pada posisi berdiri.

3. Pada posisi atau sikap berbaring. Untuk sistolit dan diastolik yang normal yaitu 120 mmHg dan 80 mmHg.

a. Data yang masuk ke dalam range sistolik dan diastolik normal yaitu : No.

Nama

Sistolik

Diastolik

1.

Ilham

100 mmHg

80 mmHg

2.

Fajar

110 mmHg

80 mmHg

3.

Ade

100 mmHg

90 mmHg

4.

Okta

100 mmHg

80 mmHg

5.

faris

120 mmHg

80 mmHg

 Data diperoleh dari hasil praktikum

b. Data yang tidak masuk ke dalam range sistolik dan diastolik normal yaitu : Dari

hasil

praktikum

pemeriksaan

tekanan

darah

sukarelawan pada posisi berbaring semuanya masuk ke dalam range normal dan tidak ada yang masuk ke dalam range tidak normal.

Keterangan : Secara teoritis dan hasil pemeriksaan sebenarnya untuk tekanan darah dalam berbagai posisi tubuh ini dapat di jelaskan bahwa : a. Untuk posisi tubuh berbaring dan duduk biasanya tekanan darah lebih rendah dari pada posisi berdiri, tetapi data yang di dapatkan dari hasil praktikum bahwa posisi/sikap bediri, duduk ataupun berbaring untuk 13

tekanan sistolik ataupun diastoliknya banyak yang sama dalam posisi/sikap berdiri, duduk ataupun berbaring. Bahkan ada juga data yang di dapatkan untuk posisi berdiri lebih rendah dari pada posisi duduk ataupun posisi berbaring, yaitu data yang dapat kita lihat sukarelawan Fajar yaitu pada posisi berdiri 92 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg untuk diastolik dibandingkan dengan posisi duduk yang lebih tinggi yaitu 110 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg untuk diastolik. b. Secara teoritis juga menjelaskan mengapa posisi berdiri lebih tinggi daripada posisi duduk ataupun berbaring, yaitu karena pada saat berdiri tubuh dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan otot dalam keadaan kontraksi sedangkan untuk posisi duduk ataupun berbaring otot biasanya dalam keadaan relaksasi. Tetapi juga tidak dapat dipungkiri semua itu bisa menjadi terbalik, karena ada beberapa factor yang mempengaruhi diantaranya yaitu : 1. Pada saat waktu pemeriksaan, pada waktu pagi atau pada waktu sore, karena pada waktu pagi tekanan darah sedang dalam keadaan tinggi dan pada waktu sore darah sedang dalam keadaan rendah. 2. Waktu pemeriksaan posisi/sikap berbaring sukarelawan dalam keadaan stress atau lagi banyak pikiran, ini sangat berpengaruh terhadap tekanan darah yang naik. Bila di bandingkan sukarelawan pada posisi bediri tetapi pikirannya tenang. 3. Seseorang yang memiliki tekanan darah yang tinggi ataupun tekanan darah rendah pada saat pemeriksaan pertama kali, itu belum bisa disimpulkan bahwa seseorang tersebut mengalami hipertensi ataupun hipotensi, karena seseorang baru bisa dikatakan mengalami hipertensi ataupun hipotensi bila telah melakukan pemeriksaan minimal 3 kali dalam range waktu yang telah ditentukan.

14

B. Tekanan darah arteri branchialis pada berbagai macam kerja Dari hasil data yang diperoleh untuk sistolik dan diastolik pada berbagai posisi atau berbagai macam kerja. Untuk sistolik dan diastolik yang normal yaitu 120 mmHg dan 80 mmHg. 1. Pemeriksaan tekanan darah secara normal/duduk Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, didapatkan data tekanan darah sukarelawan dalam keadaan normal/duduk sebagai berikut : a. Data yang masuk ke dalam range sistolik dan diastolik normal yaitu : No.

Nama

Sistolik

Diastolik

1.

Ilham

100 mmHg

80 mmHg

2.

Fajar

110 mmHg

90 mmHg

3.

Okta

100 mmHg

90 mmHg

4.

Faris

110 mmHg

80 mmHg

 Data diperoleh dari hasil praktikum

b. Data yang tidak masuk ke dalam range sistolik dan diastolik normal yaitu : No. 1.

Nama fahmi

Sistolik 110 mmHg

Diastolik 70 mmHg

 Data diperoleh dari hasil praktikum Dari data yang tidak masuk kedalam range normal itu, bisa kita lihat untuk tekanan darah diastoliknya itu berada di < 80 mmHg.

2. Pemeriksaan tekanan darah pada kerja otak Untuk sistolit dan diastolik yang normal yaitu 120 mmHg dan 80 mmHg. Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, didapatkan data

15

tekanan darah sukarelawan dalam keadaan kerja otak yaitu sebagai berikut : a. Data yang masuk ke dalam range sistolik dan diastolik normal yaitu : No.

Nama

Sistolik

Diastolik

1.

Ilham

120 mmHg

100 mmHg

2.

Fajar

110 mmHg

80 mmHg

3.

Okta

110 mmHg

80 mmHg

4.

Faris

110 mmHg

90 mmHg

 Data diperoleh dari hasil praktikum b. Data yang tidak masuk ke dalam range sistolik dan diastolik normal yaitu : No. 1.

Nama Fahmi

Sistolik 110 mmHg

Diastolik 70 mmHg

 Data diperoleh dari hasil praktikum Dari data yang tidak masuk kedalam range normal itu, bisa kita lihat untuk tekanan darah diastoliknya itu berada di < 80 mmHg. 3. Pemeriksaan tekanan darah pada kerja otot Untuk sistolit dan diastolik yang normal yaitu 120 mmHg dan 80 mmHg. a. Data yang masuk ke dalam range sistolik dan diastolik normal yaitu : No.

Nama

Sistolik

Diastolik

1.

Ilham

120 mmHg

90 mmHg

2.

Fajar

120 mmHg

80 mmHg

3.

Fahmi

120 mmHg

90 mmHg

4.

Okta

120 mmHg

90 mmHg

5.

faris

120 mmHg

80 mmHg

 Data diperoleh dari hasil praktikum

16

b. Data yang tidak masuk ke dalam range sistolik dan diastolik normal yaitu : Dari

hasil

praktikum

pemeriksaan

tekanan

darah

sukarelawan pada kerja otot semuanya masuk ke dalam range normal dan tidak ada yang masuk ke dalam range tidak normal.

Keterangan : Secara teoritis dan hasil pemeriksaan sebenarnya untuk tekanan darah dalam berbagai kerja yaitu dapat di jelaskan bahwa : a. Untuk tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik yang normal yaitu 120 mmHg dan 80 mmHg. Tetapi bila pemeriksaannya dalam posisi kerja otak maka tekanan darahnya akan naik. Begitupun dalam posisi kerja otot dan biasanya kerja otot lebih tinggi tekanan darahnya dibandingkan dengan posisi kerja otak. b. Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil praktikum untuk posisi kerja otak dengan kerja otot. Memang benar bahwa posisi kerja otot tekanan darahnya lebih tinggi dari posisi kerja otak karena pada posisi kerja otot, otot dipaksa untuk berkontraksi.

C. Kelainan Pada Tekanan Darah a) Tekanan darah rendah (hipotensi) 1. Penyebab tekanan darah rendah Kondisi-kondisi yang mengurangi volume darah, yang mengurangi cardiac output (jumlah darah yang dipompa oleh jantung), dan obat-obat adalah penyebab-penyebab yang sering dari tekanan darah rendah. 1) Dehidrasi adalah umum diantara pasien-pasien dengan mual, muntah, dan diare yang berkepanjangan. Jumlah-jumlah yang besar dari air hilang ketika muntah dan dengan diare, terutama jika pasien tidak minum jumlah-jumlah cairan yang cukup

17

untuk menggantikan air yang menipis/habis. Penyebabpenyebab lain dari dehidrasi termasuk olahraga, berkeringat, demam, dan kelelahan karena panas, atau serangan panas. Individu-individu dengan dehidrasi ringan mungkin mengalami hanya kehausan dan mulut yang kering. Dehidrasi yang sedang sampai berat mungkin menyebabkan orthostatic hypotension (dinyatakan dengan keringanan kepala, pening-pening, atau pingsan sewaktu berdiri). Dehidrasi yang diperpanjang dan berat dapat menjurus pada shock, gagal ginjal, kebingungan, acidosis (terlalu banyak asam di darah), koma, dan bahkan kematian. 2) Pendarahan

sedang

atau

berat

dapat

secara

cepat

menghabiskan darah dari tubuh seseorang, menjurus pada tekanan darah rendah atau orthostatic hypotension. Perdarahan dapat berakibat dari trauma, komplikasi-komplikasi operasi, atau dari kelainan-kelainan pencernaan seperti borok-borok, tumor-tumor, atau diverticulosis. Adakalanya, perdarahan mungkin begitu berat dan cepat (contohnya, perdarahan dari pecahnya aortic aneurysm) sehingga ia menyebabkan shock dan kematian dengan cepat. 3) Peradangan yang berat dari organ-organ didalam tubuh seperti pankreatitis akut dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Pada pankreatitis akut, cairan meninggalkan pembuluhpembuluh darah memasuki jaringan-jaringan yang meradang disekitar

pankreas

begitu

juga

rongga

perut,

menghabiskan/menipiskan volume darah.

2. Penyebab-penyebab tekanan darah rendah yang disebabkan oleh penyakit jantung. 1) Otot jantung yang melemah dapat menyebabkan jantung untuk gagal dan mengurangi jumlah darah yang dipompanya.

18

Satu penyebab yang umum dari otot jantung yang melemah adalah kematian dari bagian yang besar dari otot jantung yang disebabkan oleh serangan jantung tunggal yang besar atau serangan-serangan jantung yang lebih kecil yang berulangkali. Contoh-contoh

lain

dari

kondisi-kondisi

yang

dapat

melemahkan jantung termasuk obat-obat yang beracun pada jantung, infeksi-infeksi dari otot jantung oleh virus-virus (myocarditis), dan penyakit-penyakit klep jantung seperti aortic stenosis. 2) Pericarditis adalah peradangan dari pericardium (kantong yang mengelilingi jantung). Pericarditis dapat menyebabkan cairan menumpuk didalam pericardium dan menekan jantung, membatasi kemampuan jantung untuk mengisi dan memompa darah. 3) Pulmonary embolism adalah kondisi dimana bekuan darah di vena (deep vein thrombosis) terlepas dan bergerak ke jantung dan akhirnya ke paru. Bekuan darah yang besar dapat merintangi aliran darah kedalam bilik kiri (left ventricle) dari paru-paru dan secara parah mengurangi darah yang kembali ke jantung untuk dipompa. Pulmonary embolism adalah keadaan darurat yang mengancam nyawa. 4) Denyut jantung yang lambat (bradycardia) dapat mengurangi jumlah darah yang dipompa oleh jantung. Angka detak jantung istirahat untuk seorang dewasa sehat adalah antara 60 dan 100 detak/menit. Bradycardia (angka-angka detak jantung istirahat yang lebih perlahan dari 60 detak/menit) tidak selalu menyebabkan tekanan darah rendah. Faktanya, beberapa olahragawan-olahragawan

yang

sangat

terlatih

dapat

mempunyai angka-angka detak jantung di 40 dan 50 (detak per menit) tanpa gejala-gejala apa saja. (Angka-angka detak jantung yang perlahan diimbangi dengan kontraksi-kontraksi

19

jantung yang lebih bertenaga yang memompa darah daripada pada bukan olahragawan-olahragawan.) Namun pada banyak pasien-pasien bradycardia dapat menjurus pada tekanan darah rendah, keringanan kepala, pening, dan bahkan pingsan. Beberapa sebab-sebab umum untuk bradycardia termasuk: a. Sick sinus syndrome Sick sinus syndrome terjadi ketika sistim elektrik jantung yang berpenyakit tidak dapat menghasilkan sinyal-sinyal cukup cepat untuk memelihara denyut jantung yang normal. b. Heart block : Heart block terjadi ketika jaringan-jaringa khusus yang memancarkan arus listrik di jantung dirusak oleh seranganserangan jantung, degenerasi dari atherosclerosis, dan obatobat. Heart block mencegah beberapa atau seluruh dari sinyal-sinyal elektrik mencapai sisa dari jantung, dan ini mencegah jantung berkontraksi secepat seperti biasa yang ia lakukan. c. Keracunan obat : Obat-obat seperti digoxin (Lanoxin) atau beta blockers untuk

tekanan

darah

tinggi,

dapat

memperlambat

pemancaran kelistrikan pada jantung secara kimia dan dapat menyebabkan bradycardia dan hypotension (lihat bagian bawah "Obat-obat yang menyebabkan tekanan darah rendah"). 5) Denyut

jantung

yang

cepatnya

secara

abnormal

(tachycardia) juga dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Contoh dari tachycardia yang paling umum yang menyebabkan tekanan darah rendah adalah atrial fibrillation. Atrial fibrillation adalah kelainan dari jantung yang dikarakteristikan oleh pelepasan-pelepasan elektrik yang cepat dan tak teratur dari otot jantung yang menyebabkan bilik-bilik untuk

20

berkontraksi secara tak teratur dan (biasanya) dengan cepat. Bilik-bilik (ventricles) yang berkontraksi dengan cepat tidak mempunyai cukup waktu untuk mengisi secara maksimal dengan darah sebelum setiap kontraksi, dan jumlah darah yang dipompa berkurang meskipun dengan denyut jantung yang lebih cepat. Irama-irama jantung lain yang cepatnya abnormal seperti ventricular tachycardia juga dapat menghasilkan tekanan darah rendah, adakalanya bahkan shock yang mengancam nyawa.

3. Obat-obat yang menyebabkan tekanan darah rendah 1) Obat-obat seperti calcium channel blockers, beta blockers, dan digoxin (Lanoxin) dapat memperlambat denyut dimana jantung berkontraksi. Beberapa orang-orang yang lebih tua adalah sangat sensitif pada obat-obat ini karena mereka lebih mungkin mempunyai jantung-jantung dan jaringan-jaringan penghantar elektrik yang berpenyakit. Pada beberapa individu-individu, denyut jantung dapat menjadi perlahanya secara berbahaya bahkan dengan dosis-dosis yang kecil dari obat-obat ini. 2) Obat-obat yang digunakan dalam merawat tekanan darah tinggi (seperti ACE inhibitors, angiotensin receptor blockers, beta blockers, calcium channel blockers, dan alpha-blockers) dapat secara berlebihan menurunkan tekanan darah dan berakibat pada tekanan darah rendah yang simptomatik terutama diantara kaum tua. 3) Pil-pil air (diuretics) seperti furosemide (Lasix) dapat mengurangi volume darah dengan menyebabkan buang air kecil yang berlebihan. 4) Obat-obat yang digunakan untuk merawat depresi, seperti amitriptyline (Elavil), penyakit Parkinson, seperti levodopacarbidopa (Sinemet), gangguan fungsi penegangan (impotence),

21

seperti sildenafil (Viagra), vardenafil (Levitra), dan tadalafil (Cialis)

ketika

digunakan

dalam

kombinasi

dengan

nitroglycerine, dapat menyebabkan tekanan darah rendah. 5) Alkohol dan narkotik-narkotik dapat menyebabkan tekanan darah rendah.

4. Kondisi-kondisi lain yang menyebabkan tekanan darah rendah 1) Vasovagal reaction adalah kondisi umum dimana seorang yang sehat untuk sementara mengembangkan tekanan darah rendah, denyut jantung yang lambat, dan adakalanya pingsan. Vasovagal reaction secara khas ditimbulkan oleh emosi-emosi dari takut atau nyeri seperti pengambilan darah, memulai infusi intravena, atau oleh gangguan pencernaan. Vasovagal reactions disebabkan oleh aktivitas dari sistim syaraf diluar kemauan (autonomic), terutama syaraf vagus, yang melepaskan hormonhormon

yang

memperlambat

jantung

dan

melebarkan

pembuluh-pembuluh darah. Syaraf vagus mengontrol denyut jantung (memperlambat). Syaraf vagus juga mengontrol fungsi saluran pencernaan dan merasakan aktivitas di sistim pencernaan. Jadi, beberapa orang-orang dapat mempunyai vasovagal reaction dari ketegangan pada waktu membuang air besar atau muntah. 2) Postural (orthostatic) hypotension adalah kejatuhan yang tibatiba pada tekanan darah ketika seorang individu berdiri dari posisi duduk, berjongkok, atau terlentang. Ketika seseorang berdiri, gaya berat menyebabkan darah turun ke vena-vena di kaki-kaki, sehingga lebih sedikit darah mencapai jantung untuk dipompa, dan sebagai akibatnya tekanan darah jatuh. Tubuh normalnya merespon secara otomatis pada kejatuhan tekanan darah dengan meningkatkan denyut jantung dan dengan menyempitkan vena-vena untuk mengembalikan lebih banyak

22

darah ke jantung. Pada pasien-pasien dengan postural hypotension, reflex yang mengkompensasi ini gagal terjadi, berakibat pada tekanan darah rendah yang simptomatik. Postural hypotension dapat terjadi pada orang-orang dari semua umur namun jauh lebih umum diantara kaum tua, terutama mereka yang berada pada obat-obat untuk tekanan darah tinggi dan/atau diuretics. Penyebab-penyebab lain dari postural hypotension (didiskusikan

termasuk

dehidrasi,

belakangan),

kekurangan

istirahat

di

ranjang

adrenal yang

berkepanjangan, diabetes yang telah menyebabkan kerusakan pada syaraf-syaraf autonomic, alkoholisme dengan kerusakan pada

syaraf-syaraf

autonomic,

dan

sindrom-sindrom

neurologikal tertentu yang jarang (contohnya, Shy-Drager syndrome) yang merusak syaraf-syaraf autonomic. 3) Bentuk lain dari postural hypotension terjadi secara khas pada individu-individu muda yang sehat. Setelah berdiri yang berkepanjangan, denyut jantung dan tekanan darah seseorang jatuh, menyebabkan pening, mual, dan seringkali pingsan. Pada individu-individu ini, sistim syaraf autonomic secara salah merespon pada berdiri yang berkepanjangan dengan mengarahkan jantung untuk melambat dan vena-vena untuk melebar. 4) Micturition syncope adalah kejatuhan sementara pada tekanan darah dan kehilangan kesadaran yang disebabkan oleh membuang air kecil (kencing). Kondisi ini terjadi secara khas pada pasien-pasien yang lebih tua dan mungkin disebabkan oleh pelepasan hormon-hormon oleh syaraf-syaraf autonomic yang menurunkan tekanan darah. 5) Kekurangan Adrenal, contohnya, yang disebabkan oleh penyakit Addison, dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Penyakit Addison adalah kelainan dimana kelenjar-kelenjar

23

adrenal musnah/hancur. Kelenjar-kelenjar adrenal yang rusak tidak dapat lagi menghasilkan hormon-hormon adrenal yang cukup (terutama cortisol) yang perlu untuk memelihara fungsifungsi tubuh yang normal. Cortisol mempunyai banyak fungsifungsi, salah satunya adalah untuk memelihara tekanan darah dan fungsi dari jantung. Penyakit Addison dikarakteristikan oleh kehilangan berat badan, kelemahan otot, kelelahan, tekanan darah rendah, dan, adakalanya, penggelapan kulit. 6) Septicemia adalah infeksi yang berat dimana bakteri-bakteri (atau organisme-organisme infeksius lain seperti jamur) memasuki darah. Infeksi secara khas berasal dari paru-paru (sebagai pneumonia), kantong kemih, atau di perut yang disebabkan oleh diverticulitis atau batu-batu empedu. Bakteribakteri kemudian memasuki darah dimana mereka melepaskan racun-racun dan menyebabkan tekanan darah rendah yang amat besar dan mengancam nyawa (septic shock), seringkali dengan kerusakan pada beberapa organ-organ. 7) Anaphylaxis (anaphylactic shock) adalah reaksi alergi fatal yang berpotensi pada obat-obat seperti penicillin, intravenous iodine yang digunakan pada beberapa studi-studi x-ray, makanan-makanan seperti kacang-kacang tanah, atau sengatansengatan lebah (sengata-sengatan serangga). Sebagai tambahan pada kejatuhan tekanan darah yang berat/parah, individuindividu mungkin juga mengalami hives, mencuit-cuit, dan leher yang membengkak dengan kesulitan bernapas. Shock disebabkan oleh pembesaran dari pembuluh-pembuluh darah yang mengandung darah dan keluarnya air dari darah kedalam jaringan-jaringan.

24

5. Cara mencegah dan mengatasi tekanan darah rendah yaitu : 1) Biasakanlah pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi serta mengatur jadwal dan pola makan, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam karena makanan yang mengandung kadar garam dapat meningkatkan tekanan darah. 2) Atur jadwal istirahat / tidur di malam hari, hindari begadang dan memulai tidur saat larut malam. Upayakan anda mendapatkan waktu istirahat / tidur minimal 6 jam sehari karena kurang tidur dapat dapat dengan mudah mengalami gangguan jantung 3) Minumlah air putih dalam jumlah yang cukup, sekitar 8-10 gelas per hari. Sesekali perlu minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat 4) Berolah raga teratur seperti joging selama 30 menit setiap hari. Dengan berolah raga akan membuat jantung sehatsehingga tekanan darah stabil. 5) Minumlah vitamin secara rutin, 2x sehari, misalnya vitamin C. Vitamin akan membantu memperkuat data tahan tubuh sehingga

tidak

mudah

sakit.

Pemberian

obat-obatan

(meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala tekanan darah rendah –

hipotensi yang dirasakan benar-benar

mengganggu aktivitas keseharian 6) Dalam kasus tekanan darah rendah – Hipotensi yang benarbenar diperlukan pemberian obat, biasanya ada beberapa jenis obat yang biasa dipakai seperti fludrocortisone, midodrine, pyridostigmine,

nonsteroidal

anti-inflammatory

drugs

(NSAIDs), caffeine dan erythropoietin.

25

6. Perbedaan kekurangan darah dan tekanan darah rendah Kurang darah dan tekanan darah rendah adalah 2 hal yang berbeda, berikut beberapa pemahaman yang perlu Anda ketahui untuk membedakan membedakan antara kurang darah dengan darah rendah yaitu : 1) Kurang darah berhubungan dengan kadar hemoglobin dalam darah yang kurang dari normal sedangkan darah rendah berkaitan dengan tekanan yang dapat diketahui ketika tekanan darah yang diukur dengan tensi darah dan menunjukkan angka dibawah normal. 2) Meskipun gejala antara tekanan darah rendah dan kurang darah memiliki kesamaan seperti mata berkunang-kunang, gampang pusing dan kelelahan tetapi gejala yang timbul akan berbeda penyababnya. Jika darah rendah hal itu disebabkan karena hemoglobin yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh berkurang sedangkan pada orang yang mengalami tekanan darah rendah biasanya disebabkankarena adanya aktifita gerakan berdiri dari posisi duduk atau jongkok mendadak sehingga aliran darah di otak turun tiba-tiba akibat gravitasi bumi. 3) Kurang darah dapat terjadi pada kondisi darah rendah, normal maupun pada orang yang mengalami darah tinggi karena kaitannya berhubungan dengan zat dalam darah yang berkurang sedangkan tekanan darah rendah karena adanya tekanan darah dalam pembuluh darah yang berkurang. 4) Kurang darah biasanya disebabkan karena kekurangan zat besi sedangkan darah rendah biasanya disebabkan atau dipengaruhi oleh volume darah, keadaan pembuluh darah dan keadaan jantung.

26

b) Tekanan darah tinggi (hipertensi) 1. Penyebab tekanan darah tinggi Ada beberapa factor yang sangat mempengaruhi tekanan darah tinggi antara lain yaitu : 1) Factor keturunan Bukan hanya warna kulit, ciri fisik atau sifat yang bisa diwarisi dari orang tua kita. Ternyata, penyakit pun bisa. Jika salah satu, atau kedua orang tua Anda mengalami tekanan darah tinggi, kemungkinan Anda pun beresiko tinggi mengalaminya. 2) Usia Seiring bertambahnya usia, kita semua semakin beresiko menderita tekanan darah tinggi. Mengapa? Karena semakin kita bertambah tua, elastisitas pembuluh darah kita juga berkurang sehingga cenderung mengalami penyempitan pembuluh darah. Akibatnya, tekanan darah pun meningkat. 3) Gender Hingga usia 45, pria lebih beresiko mengalami tekanan darah tinggi. Pada usia 45 hingga 64, baik pria maupun wanita memiliki tingkat resiko yang sama. Tetapi, justru pada usia di atas itu, wanita lebih beresiko. 4) Kurang gerak (Sedentary lifestyle) Biasanya, orang yang tinggal di kota besar cenderung memiliki gaya hidup kurang gerak. Bekerja di kantor, dan terus menerus duduk, ditambah lagi kurangnya olahraga, akan cenderung meningkatkan resiko penyempitan atau penyumbatan di pembuluh darah. Akibatnya adalah meningkatnya resiko darah tinggi. 5) Pola makan Kalau Anda suka makan makanan tinggi kalori, lemak, dan gula, mungkin sudah saatnya Anda menguranginya untuk mengurangi resiko terkena penyakit darah tinggi. Dan, ini juga

27

adalah fakta umum yang diketahui hampir semua orang: kurangi makanan bergaram karena itu dapat menahan banyak cairan dalam tubuh sehingga meningkatkan tekanannya. 6) Berat badan berlebih BMI (Indeks Massa Tubuh) bisa menjadi salah satu ukuran resiko. Jika BMI Anda 25 hingga 30, atau bahkan lebih, Anda terhitung kelebihan berat badan, dan lebih beresiko mengalami tekanan darah tinggi. 7) Kebiasaan minum-minuman ber alcohol Mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah. Trigliserida adalah kolesterol yang jahat yang berpotensi menyebabkan tekanan darah meningkat. 8) Stress Stres dapat meningkatkan tekanah darah sewaktu. Hormon adrenalin akan meningkat sewaktu kita stres, dan itu bisa mengakibatkan jantung memompa darah lebih cepat sehingga tekanan darah pun meningkat. Selain itu, pada saat stres biasanya pilihan makanan kita kurang baik. Kita akan cenderung melahap apa pun untuk merilekskan diri, dan itu bisa berdampak secara tidak langsung pada tekanan darah kita. 9) Kondisi penyakit yang lain Menurut para ahli, gangguan kondisi kesehatan seperti Apnea tidur (Sleep Apnea) dapat menimbulkan tekanan darah tinggi. Orang yang mengalami gangguan ini sangat dianjurkan berkonsultasi dengan dokternya.

2. Gejala orang mengalami tekanan darah tinggi gejala umum yang mungkin terjadi pada orang dengan tekanan darah tinggi meliputi: 1) Sakit kepala saat bangun tidur yang kemudian menghilang setelah beberapa jam.

28

2) Rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk. 3) Mudah lelah, lesu, Impoten. 4) Telinga berdenging. 5) Detak jantung berdebar cepat. 6) Pandangan agak kabur, susah tidur, sakit pinggang, dan mudah menjadi marah.

3. Cara mencegah tekanan darah tinggi Untuk mencegah tekanan darah tinggi ada beberapa cara yang dapat di lakukan antara lain yaitu :

1) Kurangi makanan yang terlalu banyak mengandung garam (terlalu asin). 2) Kurangi merokok dan mengkonsumsi alcohol. 3) Hindari pikiran yang terlalu stress. 4) Rajin berolahraga. 5) Konsumsilah makanan dengan seimbang. 6) Perbanyak konsumsi buah – buahan dan sayur

29

BAB V KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat kami ambil dari tujuan praktikum dan dari hasil praktikum yang telah kami lakukan tentang “Tekanan Darah Arteri pada Manusia”. Bahwa dapat kami simpulkan : 1. Cara pengukurannya : a. Palpasi

: dapat mengukur tekanan sistolik

b. Auskultasi

: dapat mengukur tekanan sistolik dan diastolik

2. Posisi tubuh dapat mempengaruhi tekanan darah posisi berdiri > posisi duduk > posisi berbaring/terlentang. 3. Terdapat perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah melakukan kerja otak dan otot. Tekanan sesudah kerja otak dan otot biasanya lebih besar dari pada sebelum kerja otak dan otot. 4. Bila pada pemeriksaan pertama dan ternyata pasien/sukarelawan mengalami hipotensi ataupun hipertensi, itu belum bisa di ambil kesimpulan bahwa pasien/sukarelawan tersebut memiliki penyakit tersebut, karena seseorang baru bisa ditetapkan memiliki penyakit hipotensi ataupun hipertensi itu bila telah melakukan pemeriksaan tekanan darah sebanyak minimal 3 kali dalam range waktu yang telah ditentukan untuk memastikannya. Karena bisa saja waktu pemeriksaan pertama kali itu di lakukan pada siang hari ataupun sore hari, pasien atau sukarelawan sedang mengalami stress atau banyak pikiran, dan lain-lain.

30

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Darah di akses pada hari kamis tanggal 9 Mei 2013

http://mangfebri.blogspot.com/2011/04/faktor-yang-mempengaruhi-tekanandarah.html di akses pada hari kamis tanggal 9 Mei 2013

http://merry-creations.blogspot.com/2012/02/pengukuran-tekanan-darah.html

di

akses pada hari kamis tanggal 9 Mei 2013

http://tekanandarahnormal.com/ di akses pada hari kamis tanggal 9 Mei 2013

http://www.deherba.com/10-faktor-resiko-penyebab-tekanan-darah-tinggi.html di akses pada hari kamis tanggal 9 Mei 2013

http://www.metris-community.com/gejala-tekanan-darah-rendah-penyebabhipotensi/ di akses pada hari kamis tanggal 9 Mei 2013

http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-tekanan-darah.html

di

akses pada hari kamis tanggal 9 Mei 2013

http://www.scribd.com/doc/25076955/Tekanan-Darah-Arteri-Pada-Manusia

di

akses pada hari kamis tanggal 9 Mei 2013

http://www.totalkesehatananda.com/hipotensi6.html di akses pada hari kamis tanggal 9 Mei 2013

31

LAMPIRAN

32

33