LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT
PENYULUHAN PERSONAL HYGIENE
OLEH Eka Fitri Monica Siregar, S.Tr.Keb
AKADEMI KEBIDANAN KHARISMA HUSADA BINJAI 2015
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................
1
1.1 Latar Belakang .......................................................................
1
1.2 Tujuan.....................................................................................
2
1.2.1. Tujuan Umum............................................................... 1.2.2. Tujuan Khusus.............................................................. 1.3 Manfaat ..................................................................................
2 2 2
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................
3
2.1 Pengertian Personal Hygiene......................................................
3
2.2. Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene..........................
3
2.3 Tipe Personal Hygiene.. .............................................................
5
2.4. Dampak yang sering ditimbulkan...............................................
8
PENUTUP .....................................................................................
10
3.1 Kesimpulan .............................................................................
10
3.2 Saran .......................................................................................
10
BAB II
BAB III
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ Lampiran 1
: Surat Permohonan Bantuan Dana Dari Dosen
Lampiran 2
: Surat Balasan Persetujuan Bantuan Dana Dari Yayasan
Lampiran 3
: Surat Permohonan Izin Penyuluhan ditujukan Kepada Kepala Sekolah Negeri 3 Binjai
Lampiran 4
: Surat Balasan Penyuluhan dari Sekolah SMA Negeri 3 Binjai
Lampiran 5
: Daftar Nama Petugas Penyuluhan (Dosen dan Mahasiswa)
Lampiran 6
: SAP Penyuluhan
Lampiran 7
: Print-out Power Point Penyuluhan
Lampiran 8
: Leaflet/ Alat Bantu Penyuluhan
Lampiran 9
: Daftar Hadir Peserta Penyuluhan
Lampiran 10 : Dokumentasi
11
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh diantaranya kebudayaan, sosial,keluarga, pendidikan. Persepsi seseorang terhadap kesehatan,serta perkembangan ( dalam Tarwoto & Wartonah 2006). Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu dalam lingkungan rumah sakit, perawat menambah tingkat kesembuhan pasien. Dengan mengajarkan cara hygiene pada pasien, pasien akan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dan partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan (dalam Perry & Potter, 2005). Jika seseorang sakit,biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan.Hal initerjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalahsepele,padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatansecara umum (dalam Tarwoto & Wartonah 2006). Kebutuhan dasar manusia merupakan fokus dalam asuhan keperawatan. Bagi pasien yang mengalami gangguan kesehatan, maka kemungkinan ada satu atau beberapa kebutuhan dasar pasien yang akan terganggu. Kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi kebutuhan fisik, psikologis dan sosial. Kebutuhan fisik harus dipenuhi lebih dahulu karena merupakan kebutuhan yang terbesar meliputi nutrisi, istirahat, oksigen, eliminasi, kegiatan seksual, oleh karena itu perawat harus memiliki kemampuan dan pengetahuan cara pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan memantau dan mengikuti perkembangan kemampuan pasien dalam melaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan dasar terutama pasien imobilisasi. Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya. Melihat hal itu personal hygiene diartikan sebagai hygiene perseorangan yang mencakup semua aktivitas yang bertujuan untuk mencapai kebersihan tubuh, meliputi membasuh, mandi, merawat rambut, kuku, gigi, gusi dan membersihkan daerah genital. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kesehatan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena mengganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut kurang diperhatikan dapat mempengaruhi kesehatan secara umum terutama pasien imobilisasi.
1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan masyarakat agar menjaga kesehatan diri sendiri terlebih dahulu, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan lingkungan sekitar. 1.2.2 Tujuan Khusus 1.2.2.1 Untuk mengetahui pengertian personal hygiene 1.2.2.2 Untuk memahami apa saja faktor yang mempengaruhi personal hygiene 1.2.2.3 Untuk mengetahui dan memahami personal hygiene 1.2.2.4 Untuk mengetahui jenis personal hygiene 1.2.2.5 Untuk mengetahui dan memahami apa saja dampak yang sering ditimbulkan 1.3 Manfaat 1.3.1 Masyarakat / siswa dapat memahami personal hygine 1.3.2 Memelihara kebersihan diri seseorang 1.3.3 Memperbaiki personal hyiene yang kurang optimal 1.3.4 Mencegah berbagai penyakit dengan melaksanakan personal hygiene
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Personal Hygine Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Menurut Poter. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000). Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004). Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisidimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya (dalam Tarwoto dan Wartonah 2006 ) Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Karena itu hendaknya setiap orang selalu berusaha supayapersonal hygiennya dipelihara dan ditingkatkan. Kebersihan dankerapian sangat penting dan diperlukan agar seseorang disenangidan diterima dalam pergaulan, tetapi juga karena kebersihan diperlukan agar seseorang dapat hidup secara sehat. 2.2 Faktor yang mempengaruhi personal hygiene a.
Citra tubuh Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang tersebut. Citra
tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan hygiene. Jika seorang klien rapi sekali maka perawat mempertimbaagkan rincian kerapian ketika merencanakan keperawatan dan berkonsultasi pada klien sebelum membuat keputusan tentang bagaimana memberikan peraatan hygienis. Karena citra tubuh klien dapat berubah akibat pembedahan atau penyakit fisik maka perawat harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan hygiene. b.
Praktik sosial. Kelompok-kelompok social wadah seorang klien berhubungan dapat mempengaruhi praktik
hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan beberapa faktok yang mempengaruhi perawatan kebersihan. c.
Status sosio-ekonomi sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan yang
digunakan. Perawat hrus menentukan apakah klien dapat menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan kometik. Perawat juga harus menentukan jika
penggunaan produk-produk ini merupakan bagian dari kebiasaan social yang dipraktikkan oleh kelompok social klien. d.
Pengetahuan Pengtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi
praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-diri. Seringkali, pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan dalam mngurangi resiko kesehatan dapat memotifasi seeorang untuk memenuhi perawatan yang perlu. e.
kebudayaan Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan hygiene. Orang
dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan diri yang berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan. Di Negara-negara eropa, bagaimanapun, hal ini biasa untuk mandi secara penuh hanya sekali dalam seminggu. f.
Pilihan pribadi Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi, bercukur,
dan melakukan perawatan rambut . klien memilih produk yang berbeda (mis. Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi. g.
kondisi fisik. Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau menjalani operasi
sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi. 2.3 Tipe personal hygiene 1. Kesehatan Gigi dan Mulut Mulut beserta lidah dan gigi merupakan sebagian dari alat pencerna makanan. Mulut berupa suatu rongga yang dibatasi oleh jaringan lunak, dibagian belakang berhubungandengan tengggorokan dan didepan ditutup oleh bibir. Lidahterdapat didasar rongga mulut terdiri dari jaringan yang lunakdan ujung-ujung syaraf pengecap. Gigi terdiri dari jaringan kerasyang terdapat di rahang atas dan bawah yang tersusun rapidalam lengkungan (Depdikbud, 1986:33). Makanan sebelum masuk ke dalam perut, perludihaluskan, maka makanan tersebut dihaluskan
oleh
gigi
dalam
rongga
mulut.
Lidah
berperan
sebagai
pencampur
makanan,penempatan makanan agar dapat dikunyah dengan baik danberperan sebagai indera perasa dan pengecap. Penampilanwajah sebagian ditentukan oleh tata letak gigi. Disamping itu juga sebagai pembantu pengucapan kata-kata dengan jelas danterang (Soenarko, 1984: 28).Seperti halnya dengan bagian tubuh yang lain, makamulut dan gigi juga perlu perawatan yang teratur danseyogyanya sudah dilakukan sejak kecil. Untuk pertumbuhangigi yang sehat diperlukan sayur-sayuran yang cukup mineralseperti zat kapur, makanan dalam bentuk buahbuahan yangmengandung vitamin A atau C sangat baik untuk kesehatan gigidan mulut. Gosok gigi merupakan upaya atau cara yang terbaikuntuk perawatan gigi dan dilakukan paling sedikit dua kali dalamsehari yaitu pagi dan pada waktu akan tidur. Denganmenggosok gigi yang teratur dan benar maka plak yang adapada gigi akan hilang. Hindari kebiasaan menggigit benda-benda
yang keras dan makan makanan yang dingin dan terlalupanas (Depdikbud, 1986: 30).Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih, bercahaya,gigi tidak berlubang dan didukung oleh gusi yang kencang danberwarna merah muda. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut 2. Kesehatan Rambut dan kulit rambut Rambut berbentuk bulat panjang, makin ke ujung makinkecil dan ujungnya makin kecil. Pada bagian dalam berlubang dan berisi zat warna. Warna rambut setiap orang tidak samatergantung zat warna yang ada didalamnaya. Rambut dapat tumbuh dari pembuluh darah yang ada disekitar rambut(Depdikbud, 1986:23). Rambut merupakan pelindung bagi kulit kepala dari sengatan matahari dan hawa dingin. Dalam kehidupan sehari-hari sering nampak pemakaian alat perlindungan lain sepertitopi, kain kerudung dan masih banyak lagi yang lain.Penampilan akan lebih rapi dan menarik apabila rambut dalam keadaan bersih dan sehat. Sebaliknya rambut yang dalam keadaan kotor, kusam dan tidak terawat akan terkesan jorok dan penampilan tidak menarik. Rambut dan kulit kepala harus selalu sehat dan bersih,sehingga perlu perawatan yang baik. Untuk perawatan rambutdapat ditempuh dengan berbagai cara namun demikian carayang dilakukan adalah cara pencucian rambut. Rambut adalah bagian tubuh yang paling banyak mengandung minyak. Karenaitu kotoran, debu, asap mudah melekat dengan demikian makapencucian rambut adalah suatu keharusan. Pencucian rambutdengan shampoo dipandang cukup apabila dilakukan dua kalidalam seminggu (Depdikbud, 1986:12). Rambut yang sehat yaitu tidak mudah rontok dan patah,tidak terlalu berminyak dan terlalu kering serta tidak berketombedan berkutu. Tujuan bagi klien yang membutuhkan perawatan rambut dan kulit kepala meliputi sebagai berikut: 1.
Pola kebersihan diri klien normal
2.
Klien akan memiliki rambut dan kulit kepala bersih yang sehat
3.
Klien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri
4.
Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri
5.
Klien akan berpartisipasi dalam praktik perawatan rambut.
3. Kesehatan kulit Kulit terletak diseluruh permukaan luar tubuh. Secara garis besar kulit dibedakan menjadi 2 bagian yaitu bagian luar yang disebut kulit ari dan bagian dalam yang disebut kulit jangat. Kulit ari berlapis-lapis dan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu lapisan luar yangdisebut lapisan tanduk dan lapisan dalam yang disebut lapisan malpighi. Kulit jangat terletak disebelah bawah atau sebelahdalam dari kulit ari (Depdikbud, 1986:16).Kulit merupakan pelindung bagi tubuh dan jaringan dibawahnya. Perlindungan kulit terhadap segala rangsangan dar iluar, dan perlindungan tubuh dari bahaya kuman penyakit. Sebagai pelindung kulitpun sebagai pelindung cairan-cairantubuh sehingga tubuh tidak kekeringan dari cairan. Melalui kulitlah rasa panas, dingin dan nyeri dapat dirasakan. Guna kulit yang lain sebagai alat pengeluaran ampas-amps berupa zatyang tidak terpakai melalui keringat yang keluar lewat poripori. (Soenarko, 1984:4).Kulit yang baik akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik
sehingga perlu dirawat. Pada masa yang modernsekarang ini tersedia berbagai cara modern pula berbagai perawatan kulit. Namun cara paling utama bagi kulit, yaitupembersihan badan dengan cara mandi. Perawatan kulitdilakukan dengan cara mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore. Tentu saja dengan air yang bersih. Perawatan kulit merupakan keharusan yang mendasar (Depdikbud, 1986:23). Kulit yang sehat yaitu kulit yang selalu bersih, halus, tidak ada bercak-bercak merah, tidak kaku tetapi lentur (fleksibel). 4. Kesehatan Telinga Telinga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu bagianpaling luar, bagian tengah, dan daun telinga. Telinga bagian luar terdiri dari lubang telinga dan daun telinga. Telinga bagiantengah terdiri dari ruang yang terdiri dari tiga buah ruang tulang pendengaran. Ditelinga bagian dalam terdapat alat keseimbangan tubuh yang terletak dalam rumah siput(Depdikbud, 1986 : 30).Telinga merupakan alat pendengaran, sehingga berbagai macam bunyi- bunyi suara dapat didengar. Di samping sebagai alat pendengaran telinga juga dapat berguna sebagai alat keseimbangan tubuh. Menjaga kesehatan telinga dapat dilakukan dengan pembersihan yang berguna untuk mencegah kerusakan dan infeksi telinga. Telinga yang sehat yaitu lubang telinga selalu bersih,untuk mendengar jelas dan telinga bagian luar selalu bersih. 5. Kesehatan Kuku Kuku terdapat di ujung jari bagian yang melekat pada kulit yang terdiri dari sel-sel yang masih hidup. Bentuk kuku bermacam-macam tergantung dari kegunaannya ada yangpipih, bulat panjang, tebal dan tumpul (Depdikbud, 1986:21). Guna kuku adalah sebagai pelindung jari, alat kecantikan, senjata , pengais dan pemegang (Depdikbud ,1986:22). Bila untuk keindahan bagi wanita karena kuku harus relatif panjang, maka harus dirawat terutama dalam halkebersihannya. Kuku jari tangan maupun kuku jari kaki harus selalu terjaga kebersihannya karena kuku yang kotor dapat menjadi sarang kuman penyakit yang selanjutnya akan ditularkan kebagian tubuh yang lain. 6. Kesehatan Mata Perawatan Mata Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan pembersihan dengan washlap bersih yang dilembabkan kedalam air. Sabun yang menyebabkan panas dan iritasi biasanya dihindari. Perawat menyeka dari dalam ke luar kantus mata untuk mencegah sekresi dari pengeluaran ke dalam kantong lakrimal. Bagian yang terpisah dari washlap digunakan sekali waktu untuk mencegah penyebaran infeksi. Jika klien memiliki sekresi kering yang tidak dapat diangkat dengan mudah dengan menyeka, maka perawat dapat meletakkan kain yang lembab atau kapas pada margin kelopak mata pertama kali untuk melunakkan sekresi. Tekanan langsung jangan digunakan diatas bola mata karena dapat meyebabkan cedera serius. Klien yang tidak sadar memerlukan perawatan mata yang lebih sering. Sekresi bisa berkumpul sepanjang margin kelopak mata dan kantus sebelah dalam bila refleks berkedip tidak ada atau ketika mata tidak dapat menutup total. Mata dapat dibersihkan dengan kapas steril yang diberi pelembab normal salin steril. Air mata buatan bisa diperlukan, dan pesanan untuk itu harus diperoleh dai dokter. Tindakan pencegahan harus digunakan jika potongan kecil digunakan pada mata karena dapat meyebabkan cedera kornea.
7. Kesehatan Hidung Klien biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan membersihkan ke dalam dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang diperlukan. Perawat mencegah klien jangan mengeluarkan kotoran dengan kasar karena mengakibatkan tekanan yang dapat mencenderai gendang telinga, mukosa hidung, dan bahkan struktur mata yang sensitif. Perdarahan hidung adalah tanda kunci dari pengeluaran yang kasar, iritasi mukosa, atau kekeringan. Jika klien tidak dapat membuang sekresi nasal, perawat membantu dengan menggunakan washlap basah atau aplikator kapas bertangkai yang dilembabkan dalam air atau salin. Aplikator seharusnya jangan dimasukkan melebihi panjang ujung kapas. Sekresi nasal yang berlebihan dapat juga dibuang dengan pengisap. Pengisap nasal merupakan kontraindikasi dalam pembedahan nasal atau otak.
2.4
Jenis personal hygiene Berdasarkan waktu pelaksanaannya Menurut Alimul (2006) personal hygiene berdasarkan waktu pelaksanaannya dibagi menjadi empat yaitu: a. Perawatan dini hari Merupakan personal hygiene yang dilakukan pada waktubangun tidur, untuk melakukan tindakan untuk tes yang terjadwal seperti dalam pengambilan bahan pemeriksaan (urine atau feses), memberikan pertolongan seperti menawarkan bedpan atau urinal jika pasien tidak mampu ambulasi, mempersiap kanpasien dalam melakukan sarapan atau makan pagi dengan melakukan tindakan personal hygiene, seperti mencuci muka, tangan, menjaga kebersihan mulut, b. Perawatan pagi hari Merupakan personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan sarapan atau makan pagi seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi (BAB / BAK), mandi atau mencuci rambut, melakukan perawatan kulit, melakukan pijatan pada punggung, membersihkan mulut, kuku, rambut, serta merapikan tempat tidur pasien. Hal ini sering disebut sebagai perawatan pagi yang lengkap. c.
Perawatan siang hari Merupakan personal hygiene yang dilakukan setelahmelakukan berbagai tindakan
pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan siang dimana pasien yang dirawat di rumah sakit seringkali menjalani banyak tes diagnostik yang melelahkan atau prosedur di pagi hari. Berbagai tindakan personal hygiene yang dapat dilakukan, antara lain mencuci muka dan tangan, membersihkan mulut, merapikan tempat tidur, dan melakukan pemeliharaan kebersihan lingkungan kesehatan pasien. d.
Perawatan menjelang tidur Merupakan personal hygiene yang dilakukanpada saat menjelang tidur agar pasien relaks
sehingga dapat tidur atau istirahat dengantenang. Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain pemenuhan kebutuhan eliminasi (BAB / BAK), mencuci tangan dan muka, membersihkan mulut, dan memijat daerah punggung.
2.5 Dampak yang sering ditimbulkan 1. Dampak Fisik Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yangsering terjadi adalah:Gangguan intergritas kulit, gangguan membranemukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku. 2.Dampak Psikososial Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri,dan gangguan interaksi sosial.
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN Kebersihan dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan , sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan. Personal Hygiene yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis. 3.2 SARAN Makalah ini mebahas tentang Personal Hygiene yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, di harapkan setelah membaca makalah ini untuk dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan derajat kesehatan seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
Agus,
Ahmad.2012. kebersihan
diri.http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/09/sap-upaya-
kebersihan-diri.html Aziz Alimul Hidayat , 2002. Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan. EGC : Jakarta Bouwhuizen, M, 1999.Ilmu Keperawatan.EGC: Jakarta Dasaryandi,kikirizky.2012.kebersihandiri.http://kikirizkydasaryandi.blogspot.com/2011/06/sa p-kebersihan-diri.html Murwani, Arita, Juni 2009, Keterampilan Dasar Praktek Klinik Keperawatan, Fitramaya, Yogyakarta Murti, Sari. 2012. http://www.scribd.com/doc/45033613/Kebersihan-Diri-Dan-Lingkungan Rendy,M clevo,Oktober 2010,Kerampilan Dasar Bidan dan Perawat,Nuha medika,Yogjakarta Uliyah, musrifatul,1 Agustus 2011,Praktik Kebutuhan Dasar Manusia,healt books,Jakarta .
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) (PERSONAL HYGIENE) I.
Identitas Pokok Bahasan
: Personal Hygiene.
Sub pokok bahasan
: Penyuluhan Tentang Personal Hygiene.
Sasaran
: Siswa/i SMA 3 Binjai
Waktu
: 30 menit
Hari/Tanggal
: Jumat, 13 Maret 2015
Tempat
: SMAN. 3 Binjai
Pembicara
: Eka Fitri Monica Siregar, S.Tr.Keb
II. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Ibu mampu memahami tentang pentingnya menjaga Personal Hygiene. III. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah penyuluhan ibu dapat : 1.
Menyebutkan pengertian Personal Hygiene.
2.
Menyebutkan tujuan Personal hygiene.
3.
Menyebutkan faktor yang mempengaruhi Personal Hygiene.
4.
Menyebutkan dampak yang sering timbul pada masalah Personal hygiene.
5.
Menyebutkan Jenis-jenis personal hygiene.
IV. Materi Terlampir V. Metode
Ceramah
Tanya jawab
VI. Media
Leaflet
Infocus
Poster
VII.
KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan No
Tahap
Waktu
1
Pembukaan
5 Menit
Penyuluh Salam
Peserta Mendengarkan
Memperkenalkan Diri Menyebutkan Tujuan Penyuluhan 2
Penyajian
15 Menit
Menjelaskan Pengertian
Mendengarkan dan
Personal hygiene
ikut
Mendemonstrasikan dan
mendemonstrasikan
Menjelaskan Macammacam Personal hygiene Menyebutkan dan menjelaskan tujuan personal hygiene Menyebutkan dan menjelaskan faktor-faktor 3
VIII.
Penutup
5 Menit
Menarik kesimpulan
Mendengarkan dan
Mengevaluasi
menjawab
Salam Penutup
pertanyaan
Evaluasi -
Metode Evaluasi
: Diskusi dan Tanya Jawab
-
Jenis Pertanyaan
: Lisan
-
Jumlah Soal
: 3 Soal
Sumber Agus, Ahmad.2012. kebersihan diri.http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/09/sap-upayakebersihan-diri.html Aziz Alimul Hidayat , 2002. Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan. EGC : Jakarta Bouwhuizen, M, 1999.Ilmu Keperawatan.EGC: Jakarta Dasaryandi,kikirizky.2012.kebersihandiri.http://kikirizkydasaryandi.blogspot.com/2011/06/sa p-kebersihan-diri.html Murwani,Arita,Juni 2009,Keterampilan Dasar Praktek Klinik Keperawatan,Fitramaya,Yogyakarta Murti, Sari. 2012. http://www.scribd.com/doc/45033613/Kebersihan-Diri-Dan-Lingkungan Rendy,M clevo,Oktober 2010,Kerampilan Dasar Bidan dan Perawat,Nuha medika,Yogjakarta Uliyah, musrifatul,1 Agustus 2011,Praktik Kebutuhan Dasar Manusia,healt books,Jakarta
Dana / pengeluaran untuk kegiatan pengabdian pada masyarakat Tahun 2015
No 1
2
3
4
5
Jenis pengeluaran
@ 1 Bus, 2x perjalanan
Jumlah
Transportasi untuk survei awal/lokasi Surat pengantar Surat undangan untuk kepala desa Surat undangan untuk kader desa yang bersangkutan dengan materi penyuluhan 1 Bus, 2x perjalanan Transportasi penyuluhan
Rp.200.000
Peralatan/ perlengkapan Tenda, Kursi, Meja
LCD, leflet Pantom/gambar/poster Kuesioner/lembar disebar konsumsi Snack Nasi kotak
Minuman
1 tenda x 300.000 50 kursi x 3000 per kursi, 10 meja x5000 per meja
_ 50 gambar x 5000 per gambar yang 100 kuesioner x 2000 per kuesioner 100 kotak x 3000 per kotak 50 nasi kotak x 10.000 per kotak 5 kotak x 10.000 per kotak
RP.200.000
Rp.500.000
_ Rp.250.000 Rp.200.000 RP.300.000 Rp.500.000 Rp.50.000
Biaya tak terduga Rp.300.000 Total Rp.2.500.000