MAKALAH SEMINAR (PTH 1507) PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM (Pleurotus sp.)
Oleh
HADIYANTO 10712018
PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLETAKNIK NEGERI LAMPUNG 2012
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak tepat digaris khatulistiwa, sehingga di negara indonesia mempunyai iklim tropis atau panas. Namun dibalik itu semua tersimpan potensi sumberdaya alam yang potensial salah satunya adalah bidang pertanian dan khususnya budidaya jamur tiram. Budidaya jamur tiram sangat mudah sekali untuk dilakukankarena caranya yang tergolong sederhana dann mudah serta menggunakan bahan baku yang mudah didapatkan dari lingkungan sekitar dan memanfaatkan limbah. Jamur tiram idealnya dapat tumbuh dan berkembang pada daerah yang mempunyai kelembaban tinggi dan intensitas cahaya yang rendah, hal ini tentu saja tidak sesuai dengan keadaan yang umum di Indonesia. Namun, hal ini dapat diatasi dengan cara manipulasi lingkungan untuk memaksimalkan pertumbuhan jamur tiram
1.2 Tujuan
•
Dapat memanipulasi lingkungan untuk budidaya jamur tiram yang baik
•
Dapat meningkatkan produktivitas jamur tiram
•
Mengetahui lingkungan tumbuh jamur tiram yang baik untuk jamur tiram
II.
PEMBAHASAN
Suhu inkubasi atau saat jamur tiram membentuk misellium kelembaban dipertahankan antara 60 – 70 % agar misellium dapat tumbuh baik karena bibit tidak terlalu kering ataupun basah karena jika basah bibit akan busuk dan jika kering bibit akan sukar tumbuh, sementara suhu suhu udara saat pembentukan tubuh buah kisaran suhu antara 16 – 22oC. sedangkan kelembaban udara selama masa pertumbuhan misellium adalah 60 – 70 % dan kelembaban udara pada pertumbuhan tubuh buah dipertahankan 80 – 90 % jika kelembaban tidak tercapai tubuh buah jamur akan menguning dan kering dan rendah kadar air serta penampilannya tidak cerah.
Pertumbuhan jamur tiram sangat peka terhadap
cahaya matahari langsung, cahaya tidak langsung (cahaya pantul biasa antara 50 – 1500 lux) bermanfaat dalam perangsang awal dalam pembentukan tubuh buah sementara saat pertumbuhan misellium tidak diperlukan cahaya matahari dan intensitas cahaya yang diperlukan untuk pertumbuhan jamur tiram sekitar 200 lux (20 %). Komponen udara juga sangat penting untuk pertumbuhan jamur tiram yaitu dua komponen dalam udara yang berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram adalah oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2), oksigen merupakan unsur penting dalam respirasi sel, konsentrasi karbon dioksida (CO2) dalam kumbung menyebabkan pertumbuhan jamur tidak normal, konsentrasi CO2 didalam
kumbung tidak boleh melebihi 0,02 %. Keadaan ini dapat ditangani dengan cara menggunakan dinding yang mempunyai lubang cukup banyak agar sirkulasi udara didalam kumbung lancar dan udar didalam kumbung tidak terla banyak mengandung karbon dioksida (CO2) Tingkat
derajat
keasaman
media
atau
pH
juga
mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram, pada derajat kemasaman yang terlalu tinggi atau terlalu rendah jamur tidak akan tumbuh maksimal bahkan bisa terjadi media tanam akan di tumbuhi jamur liar ataupun jamur lainnya yang dapat merugikan atau membuat media terkontaminasi selain itu juga derajat kemasaman menpengaruhi penyerapan air dan unsur hara pada media tanam atau log. Selain itu sterilisasi ruang tanam juga harus benar benar steril agar tidak ada spora jamur lain yang kemungkinan terbawa saat penanaman. Beberapa cara untuk mengatasi lingkungan agar kelembaban dan suhu udara optimal dapat dilakukan beberapa cara antara lain: • Penyiraman kumbung degan menggunakan sprayer, bagian yang disiram adalah lantai kumbung dan didnding kumbung namun siraman air jangan mengenai log karena log dapat membusuk dan merangsang log ditumbuhi ulat • Untuk bangunan kumbung sendiri usahakan bangunan berada ditempat yang teduh atau berada diantara pepohonan agar intensitas cahaya matahari tidak terlalu tinggi • Untuk menjaga kelembaban didalam kumbung perlu juga dilakukan perlakuan yaitu menaruh jerigen jerigen berisi air didalam kumbung karena hal ini juga dapat menjaga kelembaban dalam kumbung
III.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Aspek lingkungan yang menentukan keberhasilan budidaya jamur tiram diantaranya adalah kelembaban, waktu tumbuh, kandungan karbon dioksida (CO2) cahaya dan sirkulasi udara
2. Lingkungan yang baik untuk pertumbuhan yang optimal adalah lingkungan yang lembab bukan lingkungan yang basah karena lingkungan yang dibutahkan jamur tiram adalah lembab namun tidak basah dan saat inkubasi tidak perlu dilakukan penyiraman 3. Sterilisasi runag tanam dan cara penanaman yang baik sangat mempengaruhi keberhasilan inokulasi jamur tiram.
Daftar pustaka 1. Suprapti, 2000 “Budiaya Jamur Tiram” (faktor lingkungan). Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan , Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan Perkebunan. Bogor. 2. Djarwanto, S. Supraptidan I. Gandjar. 1994. “Cara Budidaya Jamur Tiram”, Lokaarya Nasional Mikrobiologi Lingkungan, LIPI. Bogor.