Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
12 Pages
ISSN 2302-0253 pp. 96- 107
MANAJEMEN LALU LINTAS PADA JALAN TEUKU ABDURRAHMAN MEUNASAH MEUCAP SEBAGAI JALAN MASUK UNIVERSITAS ALMUSLIM Kumita 1, Sofyan M. Saleh 2, M. Isya3 1) Magister 2,3) Prodi
Teknik Sipil Program Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Magister Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia
[email protected]
Abstract : Matang Geulumpang Dua town of Peusangan sub-district currently has 69 villages, 54.479 residents and one university called Almuslim University. It lies on Matang Geulumpang Dua market area causing intercalation traffic volume around market street. The improvement of commercial activities impacts reduction of level of service (LOS). This research aims for: (1) Evaluating the traffic condition which crosses Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap street as entrance to Almuslim Uniersity that analized on 2014; (2) Predicting the traffic condition on Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap street in 2019; (3) Evaluating and solving to reduce congestion on Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap street. The primary data obtained directly from field survey on traffic volume, and dimensions of road side barrier. Secondary data also obtained from related agency. The processing of data collection and analysis was conducted by MKJI 1997. The results of the research presents the peak hours on Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap street is Monday at 08:00 to 9:00 p.m. with value of 0.79 in LOS C that requires application of traffic management. The recommended management is to apply of open-close street system on the Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap street. This condition is considered to solve the problems because it can increase the level of service at Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap street into Service Level A at 08.00 – 09.00 p.m. with the degree of saturation of 0.27. Keywords :
Traffic volume, level of service, the degree of saturation, capacity, prediction of 2019, traffic management
Abstrak : Kota Matang Geulumpang Dua sebagai Ibukota Kecamatan Peusangan saat ini tercatat memiliki 69 desa, 54.479 penduduk dan memiliki 1 Universitas, yaitu Universitas Almuslim. Universitas tersebut berada pada kawasan pasar Matang Geulumpang Dua sehingga terjadi penambahan volume lalu lintas pada ruas jalan yang berada pada kawasan ini. Peningkatan kegiatan komersial menimbulkan dampak berupa penurunan tingkat pelayanan jalan (level of service – LOS). Penelitian ini bertujuan : (1). Mengevaluasi kondisi lalu lintas yang melintasi jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap sebagai jalan masuk Universitas Almuslim yang dianalisis pada tahun 2014 (2). Prediksi kondisi lalu lintas jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap yaitu pada tahun 2019 (3). Memberikan evaluasi dan solusi yang dilakukan untuk mengurangi konflik-konflik kemacetan pada jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap. Data primer diperoleh dari survey lapangan terhadap volume lalu lintas, hambatan samping dan dimensi jalan. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan metode MKJI 1997. Hasil penelitian ini pada jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap jam puncak terjadi pada hari senin yaitu pada pukul 08.00-09.00 WIB sebesar 0,79 berada di LOS C sehingga membutuhkan penerapan manajemen lalu lintas. Manajemen yang rekomendasikan adalah dengan menerapkan sistem buka tutup pada jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap. Kondisi ini dianggap dapat mengatasi permasalahan karena dapat meningkatkan tingkat pelayanan pada jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap menjadi tingkat pelayanan A pada pukul 08.00-09.00 WIB dengan derajat kejenuhan 0,27. Kata kunci :
Volume lalu lintas, tingkat pelayanan, derajat kejenuhan, kapasitas, prediksi 2019, manajemen lalu lintas
Volume 4, No. 1, Februari 2015
- 96
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Memberikan solusi dan evaluasi yang mungkin
PENDAHULUAN Pola pergerakan dari lalu lintas yang ada
dilakukan untuk mengurangi konflik yang
saat ini karena adanya pertumbuhan jumlah
terjadi
pada
jalan
penduduk, jumlah kendaraan yang semakin
Meunasah
tinggi, aktivitas dari pengguna jalan yang
Universitas Almuslim
Meucap
Teuku
Abdurrahman
sebagai
jalan
masuk
menyebabkan terjadinya kepadatan lalu lintas
Penelitian dilakukan pada Jalan Teuku
dan konflik–konflik lalu lintas. Kabupaten
Abdurrahman Meunasah Meucap Kota Matang
Bireuen
23
Geulumpang Dua. Pengolahan dan analisis data
wilayah
dilakukan dengan metode Manual Kapasitas
merupakan
kabupaten/kota
salah
yang
ada
satu di
dari
administrasi Provinsi Aceh. Jumlah penduduk
Jalan Indonesia (MKJI) Tahun 1997.
wilayah Kabupaten Bireuen sebesar 450.845 jiwa berdasarkan RTRW Kabupaten Bireuen
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Tahun 2012-2032. Pertumbuhan penduduk
Jalan Perkotaan
terbesar terdapat di Kecamatan Peusangan yaitu
Mujihartono (1996) menyatakan bahwa
sebesar 12,3 % per tahun, sedangkan di
ruas jalan perkotaan didefinisikan sebagai ruas
Kecamatan Pandrah sebesar 2,09 % per tahun.
jalan yang mempunyai perkembangan secara
Kota Matang Geulumpang Dua sebagai Ibukota
permanen dan menerus sepanjang seluruh atau
Kecamatan Peusangan saat ini tercatat memiliki
hampir seluruh jalan.
69 desa, 54.479 penduduk dan memiliki 1
Menurut
Universitas, yaitu Universitas Almuslim.
Anonim
(1997),
kondisi
geometrik jalan perkotaan dibagi beberapa tipe
Universitas Almuslim saat ini memiliki 3
jalan meliputi:
Kampus, 7 Fakultas, Perumahan Dosen dan
a. Jalan 2 lajur 2 arah tidak terbagi (2/2 UD) ;
mahasiswa sebesar 16.000 jiwa. Universitas
b. Jalan 4 lajur 2 arah tidak terbagi (4/2 UD) ;
Almuslim berada pada kawasan pasar Matang
c. Jalan 4 lajur 2 arah terbagi (4/2 D) ;
Geulumpang
terjadi
d. Jalan 6 lajur 2 arah terbagi (6/2 D) ;
konflik–konflik lalu lintas. Manajemen lalu
e. Jalan 1 jalur 3 lajur 1 arah (1 – 3/1).
Dua
dimana
sering
lintas merupakan alternatif untuk mengatasi dampak
lalu
lintas
yang
menyebabkan
Jalan kolektor primer Tamin
kemacetan.
(2008),
jalan
yang
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menghubungkan kota jenjang kedua dengan
mengetahui dan mengevaluasi kondisi lalu
kota jenjang kedua, atau menghubungkan
lintas saat ini dan prediksi untuk 5 (lima) tahun
dengan kota jenjang ketiga. Persyaratan yang
ke depan tahun 2019 pada jalan Teuku
harus dipenuhi oleh jalan kolektor primer
Abdurrahman Meunasah Meucap sebagai jalan
adalah :
utama masuk kampus Universitas Almuslim
1.
Kecepatan rencana 40 Km/Jam ;
yang analisisnya dilakukan pada tahun 2014;
2.
Lebar badan jalan 7.0 M ;
97 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 3.
4.
Kapasitas jalan lebih besar dari atau sama
Kapasitas
(Co)
ditentukan
dengan volume lalu-lintas rata - rata ;
berdasarkan tipe jalan sesuai dengan nilai pada
Jalan masuk dibatasi sehingga kecepatan
Tabel 1 berikut ini.
rencana
Tabel 1. Kapasitas dasar
dan
kapasitas
jalan
tidak
terganggu ; 5.
dasar
Jalan
Kapasitas Jalan
Tipe Jalan
kolektor
primer
tidak
terputus
walaupun memasuki daerah kota.
1. Empat lajur terbagi (4/2 D) atau Dua lajur satu arah (2/1) 2. Empat lajur tak terbagi (4/2 UD) 3. Dua lajur tak terbagi (2/2)
Prinsip dan Hirarki Manajemen Jaringan
Sumber : Tamin (2008)
Jalan
Faktor Manual
Kapasitas
Jalan
Indonesia
1.650 1.500
Keterangan Per Lajur Per Lajur Total dua arah
2.900
penyesuaian
kapasitas
akibat
pembagian arah
(1997), jaringan jalan adalah jaringan secara umum yang termasuk di dalamnya simpul berupa persimpangan dan link yang berupa ruas jalan. Hirarki manajemen lalu-lintas mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: a) Pelebaran jalan (road widening) ; b) Pembangunan
jaringan
jalan
Tabel 2. Faktor penyesuaian kapasitas pembagian arah Pembagian Arah (%-%) 2 Lajur 2 arah tanpa pembatas 4 Lajur 2 arah tanpa pembatas
5050
5545
6040
6535
7030
1,00
1,00
0,97
0,98
0,94
0,97
0,91
0,95
0,94
0,88
Sumber : Tamin (2008)
(road Faktor penyesuaian kapasitas akibat lebar
network) ; c) Pembangunan jaringan intermoda (inter
jalan (FCw)
model network) ; d) Pengendalian
permintaan
lalu-lintas
Tabel 3. Faktor penyesuaian kapasitas lebar jalan Tipe Jalan
(traffic demand management).
Jalan 4 lajur berpembatas median atau jalan satu arah
Kapasitas Jalan (C) Tamin (2008), kapasitas jalan adalah jumlah kendaraan maksimum yang dapat melewati suatu jalur atau ruas jalan selama
Jalan 4 lajur Tanpa pembatas median
periode waktu tertentu dalam kondisi jalan raya dan
arus lalu-lintas tertentu.
Perhitungan
kapasitas digunakan rumus : C = Cox FCwx FCsp x FCsf x FCcs
Jalan 2 lajur tanpa pembatas median
.............(1)
Lebar Efektif Jalan Per Lajur 3,00 3,25 3,50 3,75 4,00 Per Lajur 3,00 3,25 3,50 3,75 4,00 Dua Lajur 5 6 7 8 9 10 11
(FCw) 0,92 0,96 1,00 1,04 1,08 0,91 0,95 1,00 1,05 1,09 0,56 0,87 1,00 1,14 1,25 1,29 1,34
Sumber : Tamin (2008)
Kapasitas dasar (Co)
Hambatan Samping Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 98
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tamin
(2008)
menyatakan
bahwa
hambatan samping (FCsf)
hambatan samping adalah dampak terhadap Tipe Jalan
kinerja lalu lintas dari aktifitas samping segmen
Kelas.Hambatan Samping
jalan. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
Empat lajur terbagi (4/2 D)
kelas hambatan samping dengan frekuensi bobot kejadian per jam per 200 meter dari segmen jalan yang diamati pada kedua sisi jalan
Empat.l ajur.tak terbagi (4/2 UD)
(Anonim, 1997). Dalam menentukan nilai kelas hambatan samping digunakan rumus (Anonim, 1997) : SFC = PED + PSV + EEV + SMV ............(4)
Dua.laju r.tak terbagi (2/2 UD)
Tabel 4. Penentuan tipe frekuensi kejadian hambatan samping
Sangat Rendah (VL) Rendah (L) Sedang (M) Tinggi (H) Sangat Tinggi (VH) SangatRendah (VL) Rendah (L) Sedang (M) Tinggi (H) SangatTinggi (VH) Sangat Rendah(VL) Rendah (L) Sedang (M) Tinggi (H) Sangat Tinggi(VH)
Faktor.penyesuaian.untuk hambatan samping dan lebar bahu (FCsf) Lebar bahu efektif (Ws) ≤ 1.0 1.5 2.0 0.5 0,96 0,98 1,01 1,03 0,94 0,97 1,00 1,02 0,92 0,95 0,98 1,00 0,88 0,92 0,95 0,98 0,84 0,88 0,92 0,96
0,96 0,94 0,92 0,87 0,80
0,99 0,97 0,95 0,91 0,86
1,01 1,00 0,98 0,94 0,90
1,03 1,02 1,00 0,98 0,95
0,94 0,92 0,89 0,82 0,73
0,96 0,94 0,92 0,86 0,79
0,99 0,97 0,95 0,90 0,85
1,01 1,00 0,98 0,95 0,91
Tipe kejadian hambatan samping
Simbol
Faktor bobot
Pejalan kaki
PED
0,5
Kendaraan parkir
PSV
1,0
Faktor penyesuaian ukuran kota (FCcs)
Kendaraan masuk dan keluar sisi jalan
EEV
0,7
Tabel 7. Faktor (FCcs)
Kendaraan lambat
SMV
0,4
Sumber : Tamin (2008)
Ukuran Kota ( Juta Penduduk) < 0,1 0,1– 0,5 0,5 – 1,0 1,0 – 3,0 > 3,0
Sumber : Tamin (2008)
Faktor
penyesuaian
kapasitas
penyesuaian
akibat
ukuran
kota
Faktor Penyesuaian untuk ukuran kota 0,86 0,90 0,94 1,00 1,04
Sumber : Tamin (2008)
hambatan samping (FCsf) Tabel 5. Klasifikasi hambatan samping Kelas.Hambatan Samping Sangat (VL)
Kondisi tipikal
< 100
Permukiman
rendah
Rendah (L)
100 - 299
Sedang (M)
300 - 499
Tinggi (H)
500 - 899
Sangat (VH)
Karaktersitik Lalu-lintas
Jlh Hambatan per 200 meter per jam (dua arah)
Tinggi
> 900
Manual Permukiman, beberapa transportasi umum Daerah industri dengan beberapa toko di pinggir jalan Daerah komersial,aktivitas pinggir jalan tinggi Daerah komersial dengan aktivitas perbelanjaan pinggir jalan
Sumber : Tamin (2008)
Tabel 6. Faktor penyesuaian kapasitas untuk
99 -
Arus lalu lintas jalan
Volume 4, No. 1, Februari 2015
Kapasitas
Jalan
Indonesia
(MKJI) Tahun 1997 mendefinisikan arus lalu lintas sebagai jumlah kendaraan bermotor yang melalui
titik
tertentu
persatuan
waktu,
dinyatakan dalam kendaraan perjam atau smp/jam. Pembagian golongan kendaraan yaitu : 1. Light Vehicle adalah kendaraan bermotor beroda empat yang mempunyai bobot kurang dari 5 ton, mempunyai satuan SMP
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sebesar 1,00 (Sedan, St Wagon, Jeep, Pick
melewatinya.
Up, Angkutan Kota dan Taksi). 2. Heavy Vehicle adalah kendaraan bermotor beroda enam yang mempunyai bobot lebih dari 5 ton, mempunyai satuan SMP sebesar 1,20
(Bis,
Mobil
Tangki
dan
Truk
Gandengan) 3. Motorcycle
adalah
kendaraan
bermotor
beroda dua, mempunyai satuan SMP sebesar
Gambar 1. Hubungan antara nilai nisbah volume per kapasitas dengan waktu tempuh Sumber: Black, 1981, dalam Tamin, 2008
0,25 (Sepeda motor); 4. Unmotorized
Klasifikasi
Vehicle
adalah
kendaraan
bukan bermotor, bisa beroda dua atau lebih, mempunyai
satuan
SMP
sebesar
Tingkat
Pelayanan
Jalan
Tamin (2008) adalah sebagai berikut:
0,80
Tingkat pelayanan A Kondisi arus lalu lintasnya bebas antara
(Sepeda dan Becak).
satu kendaraan dengan kendaraan lainnya, besarnya kecepatan sepenuhnya ditentukan
Volume lalu lintas Morlok volume
lalu
kendaraan
oleh keinginan pengemudi dan sesuai
(1991) lintas
yang
menjelaskan
bahwa
menunjukkan
jumlah
melintasi
suatu
titik
dengan
batas
kecepatan
yang
telah
ditentukan.
pengamatan dalam satu satuan waktu.
Tingkat pelayanan B Kondisi arus lalu lintas stabil, kecepatan
n q ` t ...................................(2)
operasi mulai dibatasi oleh kendaraan lainnya dan mulai dirasakan hambatan oleh kendaraan di sekeliling.
Derajat kejenuhan
Tamin (2008), Derajat kejenuhan (DS)
Kondisi arus lalu lintas masih dalam batas
didefinisikan sebagai rasio arus maksimum lalu
stabil, kecepatan operasi mulai dibatasi dan
lintas terhadap kapasitas, yang digunakan
hambatan dari kendaraan lain semakin
sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja simpang dan segmen jalan.
besar.
q/C ....................................(3)
Tingkat pelayanan D Kondisi arus lalu lintas mendekati tidak
Tingkat pelayanan jalan
stabil, kecepatan operasi menurun relatif
Warpani (2002) mendefinisikan tingkat
cepat akibat hambatan yang timbul, dan
pelayanan adalah suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui kualitas suatu ruas jalan
Tingkat pelayanan C
kebebasan bergerak relatif kecil.
Tingkat pelayanan E
tertentu dalam melayani arus lalu lintas yang Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 100
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Volume
lalu lintas sudah
mendekati
2. Manajemen prioritas
kapasitas ruas jalan, kecepatan kira-kira
Terdapat
beberapa
lebih rendah dari 40 km/jam.
dipakai
untuk
Tingkat pelayanan F
pemilihan
Pada tingkat pelayanan ini arus lalu lintas
kendaraan penumpang (bus dan taksi).
berada
dipaksakan,
Metode utama adalah dengan mengizinkan
kecepatan relatif rendah, arus lalu lintas
parkir berdurasi singkat/pendek (short term)
sering terhenti sehingga menimbulkan
untuk pengantaran pada lokasi dimana
antrian kendaraan yang panjang.
kendaraan
dalam
keadaan
Q/C
Kecepatan Ideal (km/jam)
≤ 0,6 ≤ 0,7 ≤ 0,8 ≤ 0,9 ≤ 1,0 ≥ 1,0
A B C D E F
yang
dapat
menentukan
prioritas
transportasi,
terutama
lainnya
tidak
diperbolehkan
berhenti.
Tabel 8. Kategori tingkat pelayanan Tingkat Pelayanan
moda
ukuran
≥ 80 ≥ 40 ≥ 30 ≥ 25 Rata – rata 25 < 15
Sumber: Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : km 14 Tahun 2006
3. Manajemen demand Manajemen demand terdiri dari : a) Merubah rute kendaraan pada jaringan dengan
tujuan
untuk
memindahkan
kendaraan dari daerah macet ke daerah tidak macet. b) Merubah moda perjalanan, terutama dari kendaraan pribadi keangkutan umum
Manajemen Lalu Lintas Menurut Abubakar (1996) manajemen lalu lintas adalah pengelolaan dan pengendalian arus lalu lintas dengan melakukan optimasi penggunaan prasarana yang ada, baik pada saat sekarang maupun yang akan direncanakan. Malkhamah (1996) menyatakan bahwa
pada jam sibuk. c) Yang menyebabkan adanya keputusan perlunya pergerakan apa tidak, dengan tujuan mengurangi arus lalu lintas dan juga kemacetan. d) Kontrol pengembangan tata guna tanah.
terdapat 3 (tiga) strategi manajemen lalu lintas secara umum yang dapat dikombinasikan sebagai bagian dari rencana manajemen lalu lintas. Adapun teknik-teknik tersebut adalah : 1. Manajemen
kapasitas,
pengorganisasian
ruang
terutama jalan.
dalam Langkah
pertama dalam manajemen lalu lintas adalah membuat penggunaan kapasitas dan ruas jalan
seefektif
pergerakan
lalu
mungkin, lintas
sehingga
yang
merupakan syarat utama. 101 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
lancar
METODE PENELITIAN Data Primer Pengumpulan
data
yang
dibutuhkan
untuk penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan berupa data survey dari volume lalu lintas, identifikasi terhadap pola jaringan, dimensi ruas jalan dan survey hambatan samping. Survey dilakukan
pada hari
Senin,
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Selasa, dan Rabu pada tanggal 3, 4 dan 5
pada kiri dan kanan ruas jalan yang digunakan
Nopember 2014. Survey dilakukan selama 11
oleh
jam dari jam 7.00 wib sampai dengan jam 18.00
kenderaan roda dua atau roda empat dan becak.
masyarakat
untuk
berbelanja
baik
wib. Lokasi survey dilaksanakan pada ruas jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap.
Pencatatan volume lalu lintas Data Volume Lalu lintas diperoleh meliputi kendaraan tak bermotor, kendaraan
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang di
berat, kendaraan ringan dan sepeda motor yang
peroleh dari suatu badan atau instansi terkait,
melewati ruas jalan Jalan Teuku Abdurrahman
yang bersifat sebagai penunjang/background
Meunasah Meucap. Pencatatan Volume Lalu
informasi terhadap data primer. Data jumlah
Lintas dilakukan dengan 2 (dua) orang petugas
pertumbuhan penduduk, jumlah mahasiswa,
pencatat.
RTRW
(Rencana
Tata
Ruang
Wilayah
Kabupaten Bireuen), peta Kabupaten Bireuen yang diperoleh dari Bappeda Bireuen.
Analisa derajat kejenuhan Nilai
Derajat
Kejenuhan
(DS)
menunjukkan apakah segmen jalan mempunyai masalah dengan kapasitas atau tidak. Jika nilai
Metode pengolahan data Berdasarkan data-data yang diperoleh
derajat kejenuhan suatu ruas jalan DS ≤ 0,75
maka dilakukan pengolahan data analisis data.
berarti arus lalu lintas masih dalam kondisi baik
Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan
dan hanya dilakukan penerapan manajemen lalu
metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia
lintas yang efisien.
(MKJI) Tahun 1997. Pengukuran tingkat pelayanan Pengukuran tingkat pelayanan jalan dapat
Analisa Data
ditentukan dari nilai volume (Q) per kapasitas
Kondisi eksisting Jalan Teuku Abdurrahman Meunasah
(C). Dari hasil analisis data tersebut maka
Meucap memiliki tipe jalan 2/2 UD (dua lajur
ditentukan golongan atau tingkat pelayanan
dua arah tidak terbagi). Lebar jalan 8 meter,
untuk masing-masing ruas jalan.
lebar efektif 6 meter (masing-masing lajur 3 meter) tidak memiliki kerb dan memiliki bahu jalan efektif 1 meter.
Pengukuran hambatan samping dilakukan
Kondisi ruas jalan di penuhi dengan para pedagang
kaki
lima
Pengukuran hambatan samping
yang
dengan cara menghitung langsung setiap tipe
menjajakan
kejadian per jam per 200 meter pada lajur jalan
dagangannya. Tidak tersedianya tempat parkir
yang diamati yaitu pada ruas jalan Teuku
menyebabkan banyaknya terdapat parkir liar
Abdurrahman Meunasah Meucap. Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 102
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Berdasarkan hasil analisa perbandingan Penerapan manajamen lalu lintas pada
yang bersumber dari Badan Pusat Statistik
tahun 2014
(BPS) tahun 2013 maka diambil prosentase
Penerapan
lintas
tingkat pertumbuhan kenderaan pertahun adalah
kejenuhan atau
9,2%. Dalam meramalkan kinerja jalan untuk 5
Degree of Saturation (DS) pada ruas jalan
(lima) tahun kedepan dengan asumsi pada
perkotaan menunjukan nilai derajat kejenuhan ≤
seluruh ruas jalan ini tidak dilakukan (do
0,75, jika kondisi derajat kejenuhan melebihi
nothing)
nilai yang telah dipersyaratkan untuk jalan
peningkatan jumlah kenderaan.
dilakukan
manajemen
apabila derajat
lalu
manajemen
lalu
lintas
berupa
perkotaan maka dapat dipastikan bahwa ruas jalan tersebut memiliki kelebihan kapasitas
Tabel 9. Angka pertumbuhan kendaraan untuk Provinsi Aceh
yang akan mengakibatkan arus lalu lintas berada pada kondisi jenuh. Pada ruas jalan ini jarak bangunan dari as jalan relatif dekat, oleh karena itu untuk mengatasi masalah kemacetan yang akan ditimbulkan
kedepan
tidak
dapat
dengan
membuat pelebaran jalan. Antisipasi yang dapat dilakukan
adalah
dengan
Sumber
: hubdat.dephub.go.id (2013)
menghilangkan
hambatan samping berupa pelarangan parkir
HASIL DAN PEMBAHASAN
kendaraan pada ruang milik jalan (RUMIJA)
Hasil pengolahan data volume lalu lintas dua
serta pelarangan bagi PKL untuk berdagang
arah Hasil perhitungan volume lalu lintas dari
pada ruang milik jalan (RUMIJA).
ke dua arah ruas jalan Teuku Abdurrahman Peramalan kinerja jalan untuk lima tahun
Meunasah Meucap didapat hari tersibuk yaitu
kedepan
pada hari senin.
Dalam meramalkan kinerja jalan untuk 5 (lima) tahun kedepan, yang kemungkinan besar berpotensi mempengaruhi kebutuhan ruang parkir dan juga akan mempengaruhi tingkat pelayanan
jalan
digunakan
metode
eksponensial, dengan rumus (MKJI, 1997) yaitu:
Tabel 10. Data hasil survei lalu lintas rata - rata dua arah Jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap No
Hari
1 2 3
SENIN SELASA RABU
Volume Rata-Rata (smp/jam) 1.217 299 287
Perhitungan Kapasitas jalan untuk hari ...........................(5)
senin yaitu C = Co x FCw x FCsp x FCsf X FCcs dengan nilai (Co) = 2.900, (FCw) = 0,87,
103 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (FCsp) = 1, (FCsf) = 0,94, (FCcs) = 0,86, nilai kapasitas sebesar = 2040 smp/jam. C
=2.900 x 0,87 x 1 x 0,94 x 0,86 = 2.040 smp/jam Kapasitas jalan dengan perubahan nilai
FCsf = 0,92, nilai kapasitas sebesar = 1.996
Gambar 3 .
Grafik volume lalu lintas satu arah di ruas jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap
Tabel 13.
Derajat kejenuhan (DS) satu arah Jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap
smp/jam.
Gambar 2.
Grafik volume lalu lintas dua arah di ruas jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap
Tabel 11. Derajat kejenuhan (DS) dua arah Jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap
Berdasarkan
tabel
diatas
Berdasarkan
diperoleh
tabel
diatas
Tingkat
Tingkat Pelayanan terburuk dengan derajat
Pelayanan berada pada tingkat pelayanan A
kejenuhan 0,79 pada pukul 08.00 – 09.00 yaitu
dengan nilai derajat kejenuhan berada antara
dengan tingkat pelayanan C. Tingkat Pelayanan
0,25 – 0,34.
terbaik dengan derajat kejenuhan 0,47 pada pukul 07.00 – 08.00 yaitu dengan tingkat
Hasil pengolahan data volume lalu lintas
pelayanan A.
prediksi 5 tahun dua arah
Hasil pengolahan data volume lalu lintas
Tabel 14. Data hasil survei lalu lintas rata-rata dua arah Jalan TeukuAbdurrahman Meunasah Meucap prediksi 5 tahun
satu arah Tabel 12.
No
Hari
1
SENIN
Volume Rata-Rata (smp/jam) 1.889
Data hasil survei lalu lintas rata-rata satu arah Jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap
No
Hari
1
SENIN
Volume Rata-Rata (smp/jam) 608
Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 104
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Gambar 4.
Grafik volume lalu lintas dua arah di ruas jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap Prediksi 5 Tahun
Tabel 15.
Derajat kejenuhan (DS) dua arah Jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap prediksi 5 Tahun Jlh Hambatan per 200 meter per jam (dua arah)
Kelas.Hambatan Samping Sangat rendah (VL)
< 100
Rendah (L)
100 - 299
Sedang (M)
300 - 499
Tinggi (H)
500 - 899
Sangat Tinggi (VH)
> 900
Berdasarkan
tabel
Derajat Kejenuhan (DS) 0.42
Permukiman Permukiman, beberapa transportasi umum
09.00-10.00
0.39
10.00-11.00
0.42
Daerah industri dengan beberapa toko di pinggir jalan Daerah komersial,aktivitas pinggir jalan tinggi Daerah komersial dengan aktivitas perbelanjaan pinggir jalan
diatas
diperoleh
pukul 15.00 – 16.00 yaitu tingkat pelayanan C. Hasil pengolahan data volume lalu lintas prediksi 5 tahun satu arah
11.00-12.00
0.39
12.00-13.00
0.39
13.00-14.00
0.40
14.00-15.00
0.39
15.00-16.00
0.79
16.00-17.00
0.76
17.00-18.00
0.82
Berdasarkan
tabel
diatas
diperoleh
Tingkat Pelayanan terburuk dengan derajat kejenuhan 0,82 pada pukul 17.00 – 18.00 yaitu dengan tingkat pelayanan D. Tingkat Pelayanan terbaik dengan derajat kejenuhan 0,39 – 0,52 didapat pada pukul 07.00 – 15.00 yaitu tingkat pelayanan A.
Data hasil survey lalu lintas rata-rata satu arah Jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap prediksi 5 tahun SENIN
Waktu
0.52
dengan derajat kejenuhan 0,72 didapat pada
1
Derajat kejenuhan (DS) satu arah Jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap prediksi 5 tahun
08.00-09.00
dengan tingkat pelayanan F. Tingkat Pelayanan
Hari
Tabel 17.
Kondisi tipikal
kejenuhan 1,22 pada pukul 08.00 – 09.00 yaitu
No
Grafik volume lalu lintas satu arah di ruas jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap prediksi 5 tahun
07.00-08.00
Tingkat Pelayanan terburuk dengan derajat
Tabel 16.
Gambar 5.
Volume Rata-Rata (smp/jam) 943
Penerapan manajemen lalu lintas pada kondisi eksisting Nilai derajat kejenuhan jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap untuk jalan dua arah Tingkat Pelayanan terburuk dengan derajat kejenuhan 0,79 pada pukul 08.00 –
105 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 09.00 yaitu dengan tingkat pelayanan C. Untuk
2. Hari tersibuk ditentukan berdasarkan nilai
mengatasi masalah tersebut dengan usaha
volume terbanyak pada arah lalu lintas 2
menurunkan nilai derajat kejenuhan maka suatu
arah adalah 1.217 smp/jam
alternatif solusi dengan memindahkan arus lalu
3. Pada arus lalu lintas dua arah didapat
lintas dari arah jalan Almuslim yang menuju ke
tingkat pelayanan terburuk dengan Derajat
jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap
Kejenuhan (DS) = 0,79 pada pukul 08.00 –
ke arah jalan Sinar Peusangan.
09.00 yaitu dengan tingkat pelayanan C,
Berdasarkan hasil evaluasi jika arus lalu
Tingkat Pelayanan terbaik dengan DS =
lintas dialihkan pada jalan Sinar Peusangan
0,47 pada pukul 07.00 – 08.00 yaitu
maka Tingkat Pelayanan pada ruas jalan Teuku
tingkat pelayanan A.
Abdurrahman Meunasah Meucap meningkat
4. Pada arus lalu lintas satu arah, tingkat
dari tingkat pelayanan C menjadi Tingkat
pelayanan berada pada posisi Tingkat
Pelayanan A. Pengalihan arus lalu lintas hanya
pelayanan A dengan Derajat Kejenuhan
dilakukan pada pukul 08.00 – 09.00 dan
(DS) tertinggi 0,34 pada pukul 07.00 –
kembali
08.00 dan terendah dengan DS = 0,24 pada
normal
pada
waktu-waktu
yang
pukul 15.00 – 16.00.
lainnya.
5. Pada arus lalu lintas dua arah prediksi 5 Hambatan samping
Tahun tingkat pelayanan terburuk dengan
Tabel 18.
Derajat Kejenuhan (DS) = 1,22 pada pukul
Frekuensi bobot hambatan samping / Side Friction Jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap Waktu
Total Frakuensi Berbobot Kejadian
08.00 – 09.00 yaitu tingkat pelayanan F dan Tingkat Pelayanan C dengan DS = 0,72 pada pukul 07.00 – 08.00.
07.00-08.00
277
08.00-09.00
364
6. Pada arus lalu lintas satu arah prediksi 5
09.00-10.00
334
10.00-11.00
Tahun Tingkat Pelayanan terburuk dengan
335
11.00-12.00
329
12.00-13.00
331
15.00 – 16.00 yaitu tingkat pelayanan D.
13.00-14.00
337
14.00-15.00
Tingkat Pelayanan terbaik dengan Derajat
343
15.00-16.00
343
Kejenuhan (DS) = 0,39 – 0,52 pada pukul
16.00-17.00
327
07.00 – 15.00 yaitu tingkat pelayanan A.
17.00-18.00
330
pengamatan
dilapangan
didapatkan bahwa hari tersibuk jatuh pada hari Senin.
7. Manajemen Lalu Lintas yang diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan adalah
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Berdasarkan
Derajat Kejenuhan (DS) = 0,82 pada pukul
dengan melakukan pengalihan arus lalu lintas pada Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap ke jalan Sinar Peusangan. Tingkat pelayanan pada ruas jalan meningkat dari Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 106
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala nilai derajat kejenuhan 0,79 menjadi 0,27 atau tingkat pelayanan C menjadi Tingkat Pelayanan A. Pengalihan arus lalu lintas
Nazir, M., “Metode Penelitian” , Cetakan ke 13, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2009 Peraturan
Presiden
Republik
Indonesia,
hanya dilakukan pada pukul 08.00 – 09.00
Undang-undang No. 38 tahun 2004
dan kembali normal pada waktu-waktu
tentang Jalan.
yang lainnya.
Setijowarno, D., dan Frazila, R., B.,2001, “Pengantar
Sistem
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Penerbit
Universitas
Direktorat Jenderal Bina Marga RI, 1997,
Soegijapranata Semarang.
Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Hobbs, F.D, 1995, ”Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Edisi 2 (terjemahan)”, Mada
University
Press,
Yogyakarta.
Sinulingga, B., D., 1999,”Pembangunan Kota
Pada Pusat Perbelanjaan Pasar Aceh Kota Banda Aceh”, Magister Teknik Sipil, UNSYIAH, Banda Aceh. Lubis, M., 2012, “ Evaluasi Manajemen Lalu Lintas Meningkatkan Kinerja Jalan Pada JAlan Daerah Lingkar Dalam Kota Medan”, Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara. Megahmi, N., dkk 2012, “ Evaluasi Kinerja Jalan Di Banda Aceh dan Penerapan Manajemen Lalu Lintas”, Magister Teknik Sipil, UNSYIAH, Banda Aceh. Morlok, E.K., 1985, Pengantar Teknik dan Perencanaan
Pustaka Sinar Harapan. Tamin, O.Z, 2008, ”Perencanaan, Pemodelan &
Rekayasa
Bandung.
Irawaty, H., 2014, “ Evaluasi Kinerja Jalan
Transportasi,
Penerbit
Erlangga,Jakarta. Menteri Perhubungan RI, 2006, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 14 Tahun 2006 tentang Manajamen dan Rekayasa Lalu Lintas di jalan, Jakarta. 107 -
Katolik
Tinjauan Regional dan Lokal”, Penerbit
Jakarta.
Gadjah
Transportasi”,
Volume 4, No. 1, Februari 2015
Transportasi”,
ITB,