MEDIA PEMBELAJARAN PAI VIDEO : MENGUATKAN PEMBELAJARAN

memandikan jenazah, mengkafani jenazah, mensholati jenazah sampai mengkuburkan jenazah. Melalui tayangan video ini peserta didik dapat merasakan...

3 downloads 690 Views 369KB Size
MEDIA PEMBELAJARAN PAI “VIDEO : MENGUATKAN PEMBELAJARAN DENGAN GAMBAR BERGERAK” Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran PAI Dosen Pengampu : Saiful Amin, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 5: Saidatur Rohmah

201410010311054

Fahmi Husaini

201410010311065

Muamar Mar’i Lubis

201410010311093

Kholtah Puspitasari

201410010311094

PROGRAM STUDI AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan selalu mengalami perkembangan sebagaimana berkembangnya zaman yang kini semakin canggihnya teknologi. Begitu pula dengan sarana dan prasarana pendidikan yang mengharuskan untuk memiliki segala sesuatu yang memadai dan lengkap. Jika dahulu pendidikan menggunakan sarana yang seadanya namun sekarang sarana pendidikan menjadi lebih lengkap sehingga pendidikan menjadi lebih baik dari pada sebelumnya. Sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai akan menghasilkan generasi yang lebih unggul dan tidak gaptek lagi tentang persoalan teknologi disamping itu juga memudahkan pihak-pihak yang terlibat dalam pendidikan. Penggunaan peralatan teknologi dalam dunia pendidikan sudah menjadi tidak tabu lagi saat ini, karena hampir semua lembaga pendidikan yang menggunakannya sebagai penunjang proses pendidikan dan pembelajaran di masing-masing sekolah. Jika seperti itu, maka setiap orang utamanya yang terlibat dalam dunia pendidikan harus mampu menguasai alat-alat teknologi yang berkembang saat ini karena dengan demikian proses pendidikan dan pembelajaran akan lebih maksimal dan efektif dalam berbagai hal. Diantaranya sekian banyak teknologi yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran adalah video/film yakni sebagai salah satu media yang berbasis audiovisual yang akan membantu pendidik dalam memudahkan proses belajar-mengajar. Media video/film ini yang merupakan salah satu teknologi pembelajaran terlepas dari kekurangannya juga memiliki kelebihan yang cukup baik dalam proses pembelajaran. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana aplikasi video untuk domain pembelajaran : kognitif, afektif dan psikomotorik dan interpersonal? 2. Bagaimana penerapan pembelajaran yang cocok dengan media video? 3. Apa saja 4 atribut media video? 1

4. Sebutkan 5 format video popular (karakteristik, kelebihan, kekurangan); teknik produksi media video? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui aplikasi video untuk domain pembelajaran : kognitif, afektif dan psikomotorik dan interpersonal. 2. Untuk mengetahui penerapan pembelajaran yang cocok dengan media video. 3. Untuk mengetahui 4 atribut media video. 4. Untuk mengetahui 5 format video popular (karakteristik, kelebihan, kekurangan); teknik produksi media video.

2

BAB II PEMBAHASAN A. Aplikasi Video untuk Domain Pembelajaran : Kognitif, Afektif dan Psikomotorik dan Interpersonal Sebelum kita membahas tentang aplikasi video untuk domain pembelajaran, bahwasannya alangkah baiknya jika kita perlu mengetahui dan memahami terkait video sebagai media pembelajaran itu terlebih dahulu. Ada beberapa definisi yang akan dipaparkan dibawah ini definisi para ahli mengenai video. Menurut K. Prett dkk video berasal bahasa latin, yakni video-vidi-visum yang artinya melihat (melibatkan daya penglihatan); dapat melihat.1 istilah dari video juga digunakan sebagai singkatan dari videotape, dan juga perekam video serta pemutar video. Menurut Smaldino video adalah “the storage of visuals and their display on television-type screen” video adalah suatu penyimpanan/perekaman gambar yang ditayangkan pada layar televisi.2Artinya bahwa gambar hidup (misalnya video/film) yang telah terekam/tersimpan dapat ditayangkan melalui teknologi dan biasanya video ini bisa ditayangkan berulang-ulang. Menurut Azhar Arsyad, video merupakan sebuah gambar yang berada dalam frame, yang mana frame-frame tersebut akan diproyeksikan melalui lensa proyektor sehingga gambar tersebut terlihat seperti pada layar yang memancarkan gambar yang hidup. dengan pengertian lain bahwa dalam gambar yang terbingkai bila diproyeksikan melalui lensa proyektor akan menghasilkan seperti gambar yang hidup misalnya video/film. 3 Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulakan bahwa, video adalah salah satu media audio-visual yang melibatkan indera penglihatan dan pendengaran yang mana dalam penayangannya akan melibatkan alat teknologi seperti televisi atau media proyektor lainnya sehingga akan terlihat seperti gambar yang hidup. Oleh sebab itu, tak heran jika banyak orang yang memahami video ini dari dua sisi, yaitu: a) video sebagai rekaman gambar hidup (bergerak) seperti film yang 1

K. Prett dkk, Kamus Bahasa Latin-Indonesia, (Jakarta: Kanisisus, 1969), hal 926

2

Sharon E. Smaldino, dkk. Instructional Technology and Media for Learning, (Jakarta: Kencana,2008), hal. 374

3

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran Cetakan ke-15, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), hal. 49

3

ditayangkan, b) video sebagai teknologi, maksudnya teknologi pemrosesan sinyal elektronik yang mewakili gambar bergerak.4 Media video pembelajaran menurut Cheppy Riyana adalah media yang menyajikan unsur audio dan visual dengan maksud menyampaikan pesan-pesan/materi pelajaran yang di dalamnya berupa konsep, prinsip, prosedur, serta teori aplikasi pengetahuan untuk membantu dalam menyampaikan suatu materi tertentu kepada siswa dan untuk memudahkan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran.5 Pembelajaran dengan menggunakan media video in diharapkan mampu mencapai aspek pembelajaran dalam berbagai ranah. Dan video bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik, tipe pebelajar, dan setiap ranah. Dengan menggunakan media video dalam pembelajaran dimaksudkan agar mampu menguatkan materi pelajaran terhadap siswa melalui gambar bergerak. Berikut ini aplikasi video untuk domain pembelajaran; kognitif, afektif dan psikomotorik dan interpersonal adalah: 1) Ranah Kognitif Para siswa bisa mengobservasi rekreasi dramatis dari peristiwa masa lalu/sejarah dan rekaman aktual yang terkini. Di dalam video terdapat unsur warna, suara dan gerak sehingga mampu membuat karakter/tokoh berasa lebih hidup. Selain itu pembelajaran yang menggunakan media video ini bisa memperkuat pemahaman siswa terhadap suatu materi, hal ini juga bisa membantu siswa yang kurang memahami suatu materi dengan membaca melalui video tersebut. Pada ranah ini, video dapat dimanfaatkan untuk membelajarkan hal-hal yang terkait dengan pengetahuan dan intelektual siswa, misalnya video dapat digunakan untuk menjelaskan tentang peristiwa penyebaran Islam pertama kali di mekkah contohnya film the messege. 2) Ranah Afektif Video dapat memperkuat siswa dalam merasakan unsur emosi dan penyikapan dari pembelajaran yang efektif. Hal ini tidak bisa lepas dari potensi emosional impact yang dimiliki oleh video, dimana ia mampu secara langsung sampai kepada sisi penyikapan personal dan sosial siswa. Sehingga dengan video 4

Punaji Setyosari, Sihkabuden, Media Pembelajaran, (Malang: Elang Mas, 2005), hal.117

5

Cheppy Riyana, Pedoman Pengemabangan Media Video, (Jakarta:P3AI UPI, 2007), hal.

4

ini mampu membuat siswa tertawa/tersenyum karena gembira, menangis karena sedih, marah karena suasana yang mencengangkan. Karena dengan video mampu mempengaruhi sikap/emosi dari siswa itu sendiri, misalnya video tentang contoh perilaku terpuji. 3) Ranah Psikomotorik Video memiliki keunggulan dalam memperlihatkan sesuatu itu bekerja. Misalnya video tentang tata cara berwudlu, dari video yang ditampilkan oleh guru kepada siswa maka siswa bisa menirukan/ mengikuti tata cara berwudlu seperti video

tersebut.

motorik/aktivitas

Video

juga

bisa

digunakan

untuk

merekam

kegiatan

siswa dan juga memberi kesempatan kepada siswa untuk

mengamati dan mengevaluasi kerja teman lainnya, baik secara pribadi maupun umpan balik dari teman-temannya. Video memperkuat siswa dalam memahami materi pelajaram dengan melibatkan motorik siswa. 4) Ranah Kemampuan Interpersonal Video memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan apa yang telah ditonton secara berjamaah. Dan mereka juga bisa saling mengobservasi dan menganalisis atas tayangan video yang disaksikan. Kemudian mereka bisa mempraktikkan kemampuan interpersonal mereka dihadapan kamera, mengamati diri sendiri, dan menerima umpan balik dari semua siswa dan guru.6 Pada

intinya,

kemampuan

interpersonal

adalah

kecakapan

atau

keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. Sehingga ketika seorang siswa tampil di depan kamera, ia mampu mengatasinya dan mampu berkomunikasi dengan yang lain dengan baik. Dari penjelasan di atas terkait aplikasi video dalam berbagai ranah (kognitif, afektif, psikomotorik dan interpersonal), bahwa media video dapat digunakan dalam proses pembelajaran karena melalui media video akan membantu dan memudahkan proses pembelajaran serta akan menguatkan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru secara lisan. Selain itu, dengan media video akan membantu siswa dengan tipe/gaya belajar yang berbeda-beda.

6

Sharon E. Smaldino, dkk. Instructional Technology and Media for Learning, (Jakarta: Kencan,2012), hal. 405

5

B. Penerapan Pembelajaran yang Cocok dengan Media Video Koumi (2008) seorang penulis, sutradara dan produser program video pembelajaran yang bekerja pada sebuah lembaga pendidikan terbuka, The British Open University mengemukakan tiga tujuan penting dalam penggunaan program video pembelajaran, yaitu : 1) Mengembangkan Pengetahuan dan Keterampilan Program video intruksional dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang spesifik kepada pemirsanya. Salah satu cara meningkatkan proses pembelajaran di dalam kelas adalah menggunakan media yang sesuai dengan materi yang ada.Contohnya dalam pelajaran fiqh, guru dapat menayangkan video tentang tata cara wudhu, atau tata cara shalat, sehingga peserta didik dapat melihat dan mempraktekkan langsung. Video yang ditampilkan ini juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peserta didik dalam melaksanakan tata cara wudhu dan tata cara shalat. Tidak hanya dalam materi wudhu atau sholat materi yang dapat didemontrasikan dapat diajarkan dan ditanyangkan melalui video. Selain itu, melalui tayangan dokumentasi video, kita dapat juga menganalisis terjadinya sebuah peristiwa yang berlangsung di masa lalu. Kita dapat mempelajari kehidupan tokoh-tokoh penting yang telah mencapai sukses dalam bidangnya. Contohnya dalam pembelajaran sejarah kebudayaan islam, peserta didik dapat mengetahui kisah sejarah yang ada di masa lampau untuk menambah pengetahuan mereka. Dalam pembelajaran sejarah kebudayaan Islam melalui video inilah para peserta didik bisa mengilustrasikan fakta dan realita kejadian yang sebenarnya. 2) Membangkitkan Motivasi dan Apresiasi Program drama yang ditayangkan melalui program video dapat digunakan untuk memotivasi atau membangkitkan emosi orang yang melihatnya. Selain membangkitkan emosi, program video dapat juga digunakan agar pemirsa dapat mengapresiasi sebuah peristiwa yang ditayangkan. Program video pembelajaran dapat digunakan untuk memotivasi seseorang agar mau melakukan suatu tindakan (action). 6

Contoh dalam pembelajaran Aqidah Akhlak, guru dapat menayangkan video tentang materi bersedekah. Bahwa dalam materi bersedekah terdapat hikmah yang bisa diambil oleh peserta didik dan peserta didik bisa mengamalkan apa yang yang ditampilkan dalam video, serta peserta didik bisa mendakwahkan materi yang telah didapatkannya. 3) Memberi Pengalaman Nyata Program video dapat digunakan untuk menghadirkan rekaman yang dapat memberikan pengalaman nyata atau realistic kepada pemirsa. Contohnya melalui tayangan sebuah program video pembelajaran Fiqih materi jenazah. Materi jenazah akan memberikan pengalaman baru pada peserta didik bahwa proses dari memandikan

jenazah,

mengkafani

jenazah,

mensholati

jenazah

sampai

mengkuburkan jenazah. Melalui tayangan video ini peserta didik dapat merasakan pengalaman nyata dari proses memandikan jenazah, mengkafani jenazah, mensholati jenazah sampai mengkuburkan jenazah dibandingkan hanya peserta didik mempelajari secara teori saja. Memahami Banyak orang berpandangan bahwa tayangan program video pembelajaran seringkali menimbulkan rasa bosan. Pandangan ini tidak selamanya benar, program ini dirancang dengan baik akan mampu menarik perhatian dan minat pemirsa untuk mempelajari isinya. Pada intinya, menayangkan materi ajar melalui video dapat memberikan pengetahuan,keterampilan, motivasi, apresiasi dan pengalaman yang nyata bagi peserta didik. Video juga sebagai bentuk perwakilan atau bentuk fakta yang terjadi melalui media. Melalui media inilah guru bisa menyampaikan materi ajarnya. Selain itu murid akan merasakan bahwa melalui tayangan video ini materi yang telah dipelajarai sesuai dengan teori yang telah disampaikan oleh guru.7 C. 4 Atribut Media Video Atribut media adalah karakteristik khusus yang dimiliki oleh suatu media yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan atau kepentingan pembelajaran tertentu. Setiap media memiliki karakter tersendiri yang dapat membedakannya dengan media yang

7

http://aripristiantonugroho.blogspot.co.id/2015/04/pemanfaatan-media-audio-video-dalam.html diakses pada tanggal 8 Mei 2017 pukul 07.00 7

lainnya. Media video merupakan suatu sarana yang dapat dipergunakan dalam proses kegiatan pembelajaran, dan media video memiliki beberapa atribut, diantaranya : 1) Rekayasa waktu Media video sangat memungkinkan kita untuk merekayasa waktu yang telah terjadi, baik itu mempercepat maupun memperlambat jumlah waktu sesuai yang dibutuhkan untuk mengamati sebuah peristiwa atau kejadian. Sebagai contoh dalam pembelajaran PAI, media video dapat digunakan oleh guru sebagai sarana untuk mengajarkan suatu materi. Misalnya pada mata pelajaran SKI, guru dapat memberikan sebuah video yang menceritakan tentang bagaimana kisah-kisah khulafaur rasyidin pada masa kepemimpinannya. Pada hal tersebut guru dapat melakukan rekayasa waktu terhadap video tersebut, artinya guru dapat mengemas video sedemikian rupa dengan mempercepat atau memperlambat waktu pada video sesuai dengan inti yang akan diajarkan oleh seorang guru pada peserta didiknya. 2) Rekayasa tempat Selain memungkinkan kita untuk merekayasa waktu, media video juga memungkinkan kita untuk merekayasa tempat. Artinya media video mampu memperlihatkan suatu kejadian tanpa harus langsung melihat di tempat dimana kejadian itu berlangsung. Contohnya pada pembelajaran PAI khususnya pada mata pelajaran Fiqh. Pada mata pelajaran fiqh materi haji, guru dapat menampilkan sebuah video tentang pelaksanaan-pelaksanaan ibadah haji seperti tawaf, wukuf, sa’i dan lain sebagainya sebagai gambaran konkret senelum melaksanakan pembelajaran yang berupa praktek. Pada hal tersebut menunjukkan bahwa media video mampu memperlihatkan suatu tempat tanpa harus melihat di langsung pada tempat kejadiaannya. 3) Animasi Berkaitan dengan rekayasa waktu dan tempat seperti yang dijelaskan diatas, atribut media video yang lainnya yaitu animasi. Waktu dan tempat dapat direkayasa dengan animasi. Artinya sebuah video setelah mampu direkayasa dengan waktu dan tempat, animasi mampu merekayasa waktu dan tempat tersebut.

8

Contohnya, pada pembelajaran PAI Aqidah Akhlak, guru dapat memberikan sebuah video yang menceritakan tentang perbuatan anak yang jujur dengan video kartun islami, pada kartun tersebut itulah yang disebut animasi, karena video animasi kartun telah mengubah waktu dan tempat menjadi gambaran yang berbeda dengan aslinya. Contoh lain, guru juga dapat memberikan video berbentuk animasi kartun tentang tata cara wudhu yang benar seorang wanita, karena ditakutkan terjadinya salah paham antara guru dan siswa jika wanita ditampilkan dengan video manusia pada aslinya. 4) Konvensi video Perangkat dan teknik yang terdapat dalam video seperti rekayasa waktu, tempat, dan animasi adalah sebuah kesepakatan umum (konvensi) dalam media video. Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas bagaimana seorang guru mampu memberikan sebuah video sebagai media pembelajaran yang telah direkayasa sedemikian rupa. Artinya pada hal tersebut guru harus memahami tentang apa saja yang ada dalam konvensi video. Misalnya kapan siswa belajar memahami kilas balik dalam video, potongan yang dilakukan guru pada saat memutar video dan lain sebagainya. Ada prinsip yang digunakan dalam penggunaan media video, dan semua itu harus dipahami oleh guru agar tidak terjadi salah penafsiran oleh siswa terhadap video yang diberikan oleh gurunya.8 D. 5 Format Video Popular (Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan); Teknik Produksi Media Video  Format 5 Video Popular 1) DVD DVD merupakan sarana untuk menyimpan data, dan pemutaran kembali video gambar bergerak. Dvd menyediakan kualitas yang unggulan dibandingkan dengan kaset standar. Cakram ini berukuran sama dengan vcd, namun kapasitasnya lebih besar dan dapat menampung cukup data untuk empat film fitur berdurasi penuh (hampir sembilan jam video). 8

Sharon E. Smaldino, dkk, Op.Cit, hal. 407- 408

9

2) Video Berbasis Komputer Selain menggunakan televisi, komputer juga sebagai sarana untuk memutar video. Video berbasis komputer adalah video yang diputar dengan menggunakan komputer, sehingga semua orang dapat melihatnya tanpa melalui televisi. Contohnya adalah seorang guru yang menampilkan sebuah video dikelas melalui komputer, kemudian para siswa dapat melihatnya dan dapat merekayasa atas kesimpulan yang ada dalam video tersebut. 3) Video Internet Pada era modern saat ini internet sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Banyak masyarakat yang menerima informasi-informasi penting melalui internet. Kemudian, banyak juga situs web yang menawarkan berbagai penyiaran melalui internet. Diantaranya adalah berita penting, kegiatan-kegiatan ilmiah, presentasi budaya. Salah satu contoh situs web yang menayangkan video adalah youtobe. 4) Video Terkompresi Video terkompresi adalah video yang berkasnya lebih kecil dari video biasanya. Kapasitas data yang ada juga lebih hemat dari video biasanya. Hal ini dikarenakan gambar yang diambil hanya pada gambar-gambar yang bergerak, sedangkan gambar yang tidak bergerak tidak direkam, sehingga lebih sedikit data yang harus disimpan. 5) Streaming Video Video yang diputar tidak harus tersimpan di dalam perangkat komputer. Video dapat memutar ketika ada jaringan internet. Video tidak disimpan, melainkan ia mengalir kedalam memori aktif ketika seseorang sedang menonton, kemudian dihapus karena video yang tidak tersimpan. Siaran yang ada di televisi juga dapat dilihat melalui streaming di internet.9

 Karakteristik Media Video Krakteristik media video pembelajaran menurut Cheppy Riyana (2007:811) untuk menghasilkan video pembelajaran yang mampu meningkatkan 9

Ibid, hal. 409-410

10

motivasi dan efektivitas penggunanya maka pengembangan video pembelajaran harus memperhatikan karakteristik dan kriterianya. Berikut ini karakteristik dari video pembelajaran yaitu: a) Clarity of Massage (kejalasan pesan) Dengan media video siswa dapat memahami pesan pembelajaran secara lebih bermakna dan informasi dapat diterima secara utuh sehinggadengan sendirinya informasi akan tersimpan dalam memori jangka panjang dan bersifat retensi. b) Stand Alone (berdiri sendiri). Video yang dikembangkan tidak bergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain. c) User Friendly (bersahabat/akrab dengan pemakainya). Media video menggunakan bahasa yang sedehana, mudah dimengerti, dan menggunakan bahasa yang umum. Paparan informasi yang tampil 23 bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya,termasuk kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan. d) Representasi Isi Materi harus benar-benar representatif, misalnya materi simulasi atau demonstrasi. Pada dasarnya materi pelajaran baik sosial maupun sain dapat dibuat menjadi media video. e) Visualisasi dengan media Materi dikemas secara multimedia terdapat didalamnya teks, animasi, sound, dan video sesuai tuntutan materi. Materi-materi yang digunakan bersifat aplikatif, berproses, sulit terjangkau berbahaya apabila langsung dipraktikkan, memiliki tingkat keakurasian tinngi. f) Menggunakan kualitas resolusi yang tinggi Tampilan berupa grafis media video dibuat dengan teknologi rekayasa digital dengan resolusi tinggi tetapi support untuk setiap spech sistem komputer. g) Dapat digunakan secara klasikal atau individual Video pembelajaran dapat digunakan oleh para siswa secara individual, tidak hanya dalam setting sekolah, tetapi juga dirumah. Dapat pula digunakan secara klasikal dengan jumlah siswa maksimal 50 orang bias dapat dipandu oleh guru atau cukup mendengarkan uraian narasi dari narator yang telah tersedia dalam program.10  Kelebihan dan Kelemahan Media Video  10

Kelebihan Media Video

Cheppy Riyana, Op.Cit, hal. 8-11

11

a) Dapat melatih siswa untuk mengembangkan daya imajinasi yang abstrak. b) Dapat merangsang partisipasi aktif para siswa. c) Menyajikan pesan dan informasi secara serempak bagi seluruhsiswa. d) Membangkitkan motivasi belajar. e) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. f) Dapat menyajikan laporan-laporan yang aktual dan orisinilyang sulit dengan menggunkan media lain. 

Kelemahan Media Video a) Hanya mampu melayani secara baik untuk mereka yang sudah mampu berpikir abstrak. b) Guru kurang kreatif dalam meyampaikan materi pembelajaran karena sudah diwakili oleh media audio visual video. c) Memerlukan peralatan khusus dalam penyajiannya d) Kelas lain terganggu ketika penayangan film berlangsung karena suaranya yang keras dapat menggangu konsentrasi belajar kelas lain.11

 Teknik Produksi Media Video Video berkenaan dengan apa yang dilihat, utamanya adalah gambar hidup (bergerak), proses perekaman, penayangannya yang tentunta tidak lepas dari teknologi. Produksi video sama halnya dengan pembuatan/produksi proyek video klip, film, iklan, dan sebagainya. Oleh karena itu, produksi video sebagai media pembelajaran juga membutuhkan tahapan-tahapan dalam pembuatannya. Ada 3 kategori besar tahapan dalam proses produksi media video, yakni sebagai berikut: 1. Pra produksi Pra produksi disini dimaksudkan hal-hal yang perlu disiapkan dan kebutuhan yang dibutuhkan selama proses produksi sebelum proses pembuatan karena untuk menghindari kesalahan atau kerugian baik materi atau financial yang dibutuhkan. Berikut adalah tahapan pra produksi yang dimaksudkan, seperti: a) Telaah kurikulum

11

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,(Jakarta: Kencana, 2008), hal. 216.

12

Dalam

mengembangkan

media

sebagai

penunjang

pembelajaran,

hendaknya mengacu pada kurikulum. Karena kurikulum dijadikan sebagai acuan utama dalam menentukan kompetensi yang akan dimuat untuk diajarkan kepada siswa melalui media video, sehingga media pembelajaran yang dibuat akan sesuai dengan tujuan dan tepat sasaran. b) Pemilihan materi yang akan disajikan Seorang pembuat video pembelajaran harus mengetahui materi yang akan disajikan. Materi/informasi yang akan disajikan bisa bersumber dari buku, internet, koran, majalah ataupun media lainnya yakni dengan mencantumkan sumber dalam halaman atau slide sebagai ke-valid-an materi yang akan disampaikan. c) Menganalisa target/sasaran dari video yang dibuat Video yang telah dibuat tentunya akan ditampilkan/dipresentasikan kepada khalayak ramai. Oleh karena itu, seorang pembuat video harus mengetahui sasaran/targetnya agar pesan yang disampaikan mudah diterima oleh orangorang yang menjadi targetnya. d) Menganalisa dan mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan Dalam

proses

produksi

pasti

akan

membutuhkan

alat-alat

dan

perlengkapan lainnya. Sehingga seorang pembuat video harus mengetahui peralatan/perlengkapan yang akan digunakan selama proses pembuatannya, peralatan/perlengkapan yang dimaksud seperti; lapto/computer, kamera digital, kertas, pensil/pen, papan tulis, spidol, penghapus dan aplikasi adobe premiere pro. e) Mencari dan mengumpulkan referensi terkait Sebelum memulai pembuatan, alangkah baiknya mencari sebanyakbanyaknya referensi yang mampu mendukung proses produksi video. Dengan adanya referensi yang diperoleh, seorang pembuat video mampu mengolah kreatifitasnya berdasarkan referensi yang didapat. Referensi dapat diperoleh dari buku, majalah, koran, internet, televise dan lain sebagainya. f) Membuat jadwal produksi 13

Membuat jadwal produksi merupakan hal yang penting karena akan berhubungan

dengan

pihak

(client/audience)

yang

ikut

terlibat

nantinya.dengan jadwal akan menentukan molornya atau tidak proses produksi video karena dikhawatirkan proses produksi kacau, acak-acakan, amburadul yang akan menyebabkan proses produksi akan mengalami hambatan. 2. Proses Produksi Dalam proses produksi ini, pembuatan video dilakukan secara berurutan karena dalam prosesnya telah dibantu dengan adanya prepare/ pra produksi sebelumnya yang sudah dipersiapkan segala kemungkinan kebutuhan yang diperlukan sehingga proses produksi bisa dijalankan sesuai jadwal yang telah ditentukan. 3. Pasca Produksi Tahapan akhir dari dari pembuatan video adalah pasca produksi, yaitu tahapan dimana video yang telah dibuat siap untuk dipublikasikan. Tahapan ini meliputi publikasi video dalam bentuk file.12

12

di-am.blogspot.co.id/2014/12/media-video-dalam-pembelajaran_29.html?m=1 diakses pada tanggal 7 Mei 2017 pukul 14.00

14

BAB III PENUTUP Kesimpulan Aplikasi media video

dalam pembelajaran akan sangat membantu dan

memudahkan proses penyampaian materi pelajaran. Disamping itu media video juga mampu menguatkan materi yang disampaikan oleh guru kepada siswa meskipun gaya/tipe belajar siswa yang berbeda-beda. Dengan menggunakan video sebagai media pembelajaran berarti seorang guru telah memberikan pengajaran yang komplek, maksudnya seorang guru mampu memberikan pemahaman yang mencakup ranah (kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik dan interpersonal) dengan mudah kepada siswa dengan tipologi belajar yang berbeda-beda. Penerapan media video dalam pembelajaran tentu bisa digunakan pada mata pelajaran yang sekiranya memerlukan adanya penjelasan/contoh yang konkret mengenai sesuatu. Sehingga bagi seorang guru hendaknya selektif terhadap mata pelajaran khususnya mata pelajaran PAI yang sekiranya memerlukan video dalam proses pembelajaran. karena penerapan media video akan membantu dalam proses penyampaian materi dan mampu menguatkan materi ajar yang disampaikan. Sebagian besar orang hanya menganggap video itu sebagai salah satu sarana yang dirancang untuk memproduksi gambar yang realistik dari dunia sekitar saja, padahal atribut yang mendasar dari sebuah video adalah merekayasa waktu dan tempat, animasi dan konvensi video. Dimana atribut ini merupakan karakteristik yang spesifik yang dimiliki oleh sebuah media yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dan memiliki implikasi penting dalam pengajaran. Selain itu, media video dalam pembelajaran juga memiliki cirri khas serta plus minus nya. Terlepas dari itu, plus minus yang ada tidak bisa menjadi penghalang dalam proses pemakaian dalam pembelajaran karena sudah barang tentu bahwa media apa saja yang digunakan akan mempertimbangkan nilai positifnya. Serta bagaimana teknis produksi dari media video tersebut yang menjadi hal penting karena hasil produksi video tersebut akan digunakan dalam pembelajaran nantinya dengan segala pertimbangan.

15

DAFTAR PISTAKA

Arsyad, Azhar, 2011, Media Pembelajara, Cetakan ke-15, Jakarta: Rajawali Press di-am.blogspot.co.id/2014/12/media-video-dalam-pembelajaran_29.html?m=1 E. Smaldino, Sharon, dkk., 2008, Instructional Technology and Media for Learning, Jakarta: Kencana. E. Smaldino, Sharon, dkk., 2012, Instructional Technology and Media for Learning, Jakarta: Kencana. http://aripristiantonugroho.blogspot.co.id/2015/04/pemanfaatan-media-audio-videodalam.html Prett, K. dkk, 1969, Kamus Bahasa Latin-Indonesia, Jakarta: Kanisisus. Riyana, Cheppy, 2007, Pedoman Pengemabangan Media Video, Jakarta:P3AI UPI. Sanjaya, Wina, 2008, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana. Setyosari, Punaji , Sihkabuden, 2005, Media Pembelajaran, Malang: Elang Mas.

16