Mengapa Kumbang Moncong Ditakuti Petani Anggrek?

gi, sore atau setelah hujan reda. In- sektisida yang digunakan adalah yang bersifat racun kontak. Apabila digunakan insektisida yang bersifat racun pe...

30 downloads 436 Views 62KB Size
HD-2, BioR-Ac-W-HD-7, dan BioRAc-W-HD-4) disilangkan dengan lima galur mandul jantan introduksi. Hasil persilangan menunjukkan bahwa persilangan antara BioR-Ac-WHD-4 dengan empat galur mandul jantan menghasilkan biji lebih dari 95 butir per malai, dan persilangan BioR-Ac-W-HD-7 dengan kelima galur mandul jantan menghasilkan biji 85-107 butir. Kedua galur tersebut juga mempunyai bobot biji per 100

butir lebih berat dibandingkan Sintanur yang digunakan sebagai tetua. Dengan demikian, galur BioRAc-W-HD-7 dan BioR-Ac-W-HD-4 mempunyai potensi hasil yang tinggi sehingga sesuai untuk dijadikan calon pemulih kesuburan. Galurgalur haploid ganda tersebut saat ini sudah dibawa ke BB Padi untuk menuju tahap selanjutnya. Seiring selangkah seirama mencapai tujuan bersama (BB Biogen).

Mengapa Kumbang Moncong Ditakuti Petani Anggrek? Kumbang moncong (kumbang gajah) merupakan hama utama anggrek Dendrobium. Bila petani lalai mewaspadai kumbang ini, dapat dipastikan tanaman anggrek mati semua. Pengendalian secara preventif atau pencegahan ternyata lebih efektif dan lebih murah dibandingkan dengan pengendalian kuratif atau setelah tanaman terserang.

K

umbang moncong Orchidophilus aterrimus Wat (Coleoptera: Curculionidae) dapat mengakibatkan kerusakan pada anggrek Dendrobium hingga 100%. Kerusakan dapat diakibatkan oleh serangga dewasa maupun larva. Kumbang betina makan dengan cara menggigit pangkal pucuk sambil meletakkan telur dalam jaringan sel titik tumbuh pucuk bulb yang masih dalam pertumbuhan vegetatif. Akibat gigitan tersebut, 2 hari kemudian pucuk layu. Setelah 7 hari pucuk menjadi kering dan gugur sehingga bulb menjadi gundul. Telur kumbang yang diletakkan dalam jaringan titik tumbuh pucuk bulb, setelah beberapa hari akan menetas menjadi larva. Larva hidup di dalam jaringan bulb serta makan jaringan bulb sambil membuat liang korokan mulai dari ujung atas bulb menuju ke pangkal batang bagian bawah. Larva (dalam beberapa instar) lalu berubah menjadi pupa yang terbungkus oleh sisa-sisa makanan dan masih tinggal di dalam bulb. Pupa kemudian berubah bentuk menjadi kumbang. Kumbang keluar dari bulb bagian bawah dengan

10

membuat liang dengan belalainya. Kumbang yang masih ada di dalam bulb berwarna coklat muda, dan setelah keluar berangsur menjadi coklat tua dan akhirnya menjadi hitam legam. Sesudah kawin kumbang betina mencari pucuk bulb yang masih vegetatif untuk makan dan bertelur. Kumbang betina meletakkan telur dalam satu pucuk bulb rata-rata satu butir dan paling banyak dua butir. Jumlah telur yang diletakkan dalam bulb diperkirakan sama dengan jumlah larva atau pupa yang terdapat di dalam bulb tersebut. Karena kebiasaan kumbang moncong yang demikian, semua bulb yang masih dalam pertumbuhan vegetatif dalam satu rumpun dapat terserang, menjadi gundul, dan akhirnya mati. Usaha pengendalian kumbang moncong dengan penyemprotan insektisida, baik terhadap kumbang dewasa maupun larva sering gagal karena butiran semprotan pestisida sulit mencapai sasaran. Hal ini karena pada siang hari kumbang jarang menampakkan diri pada permukaan tanaman. Pada siang hari, kumbang biasanya bersembunyi

Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian Jalan Tentara Pelajar 3A Bogor 16111 Telepon : (0251) 337975 339793 Faksimile : (0251) 338820 E-mail : [email protected]

pada media tanam. Kumbang muncul dan naik ke pucuk tanaman untuk mencari makan pada pagi atau sore hari atau sesaat setelah hujan. Namun bila merasa terganggu karena kehadiran orang, kumbang akan bersembunyi di antara pelepah daun atau menjatuhkan diri dan masuk ke dalam media tanam. Butiran semprotan pestisida juga sulit menembus ke dalam bulb anggrek dan mencapai larva di dalamnya. Oleh karena itu, pengendalian kumbang moncong sangat sulit, sehingga larva terus hidup dan kerusakan anggrek tidak dapat dihindarkan. Berikut beberapa tips yang dapat menghindarkan tanaman anggrek dari serangan kumbang moncong. Menggunakan Bibit Anggrek yang Sehat Biasanya pecinta atau petani anggrek menambah koleksi tanamannya dengan membeli atau tukarmenukar dengan petani anggrek lain. Untuk menjaga agar tanaman tidak diinfestasi kumbang moncong, bibit yang dibeli dipilih yang sehat dan tidak terserang kumbang moncong. Gejala serangan kumbang moncong pada anggrek Dendrobium dapat dikenali dengan mudah dari warna pucuk dan atau lubang bekas kumbang keluar dari pangkal bulb. Anggrek dengan bulb yang gundul merupakan salah satu tanda sudah terserang kumbang moncong dan di dalam bulb terdapat larva, bila pada pangkal bulb tidak ada

Dalam keadaan lembap, perkembangan serangga hama dapat ditekan karena musuh alaminya berperan. Penyemprotan Insektisida

Serangan kumbang moncong pada anggrek Dendrobium.

lubang. Tindakan pengendalian dapat dilakukan bila dalam 10 pot ditemukan 3 ekor larva kumbang moncong, karena jumlah larva tersebut selanjutnya dapat menimbulkan kerusakan secara ekonomis. Cara pencegahan kumbang moncong juga dapat dilakukan dengan merendam tanaman/bibit anggrek dalam air. Anggrek dikeluarkan dari pot, akarnya dibersihkan dari media tumbuh lalu dimasukkan ke dalam air dan direndam 5-10 menit. Kumbang moncong dewasa yang bersembunyi di dalam media atau menempel pada akar akan mengambang ke permukaan air. Pemantauan Kumbang Moncong Setiap Hari Kumbang moncong pada siang hari biasanya bersembunyi di dalam media tanam. Warna media yang hitam seperti arang, kulit kayu atau pakis dapat mengelabui pandangan saat pencarian kumbang. Pemantauan kumbang dapat dilakukan bersamaan dengan perawatan tanaman, baik penyiraman, pemupukan maupun pengendalian hama. Tanaman yang kurang terawat, kelembapan sekitar tanaman rendah atau kekeringan sangat cocok untuk perkembangan kumbang moncong. Musuh alami kumbang moncong belum diketahui, tetapi pada kelembapan tertentu, cendawan entomofagus seperti Beauveria

bassiana dan Metarhizium anisopliae dapat berperan sebagai musuh alami kumbang moncong. Sanitasi Tanaman anggrek yang sudah terserang kumbang moncong sebaiknya dibakar karena dapat menjadi sumber infeksi hama bagi tanaman anggrek yang sehat. Pada tanaman yang terserang, larva kumbang moncong akan hidup terus dan selanjutnya menjadi kumbang lagi. Kumbang moncong juga dapat terbang atau mudah terbawa angin untuk menulari tanaman yang sehat. Selain anggrek Dendrobium, jenis anggrek lain yang juga merupakan inang kumbang moncong, adalah Vanda, Cattleiya, Arachnis, Coelogyne, Cymbidium, Cypripedilum, Paphiopedilum, dan Renanthera. Perawatan Tanaman Populasi kumbang moncong sulit diprediksi, tetapi biasanya pada musim kemarau panjang, tanaman anggrek banyak yang rusak karena kumbang moncong. Kejadian tersebut dapat menjadi pertanda bahwa populasi kumbang moncong sedang meningkat. Oleh karena itu, perawatan tanaman pada musim kemarau panjang perlu ditingkatkan, terutama frekuensi penyiraman agar kelembapan meningkat.

Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol. 28, No. 5, 2006

Pengendalian kumbang moncong dengan insektisida dilakukan berdasarkan hasil pemantauan setiap hari. Penyemprotan insektisida dilakukan saat kumbang moncong muncul di permukaan tanaman untuk mencari makan, yaitu pada pagi, sore atau setelah hujan reda. Insektisida yang digunakan adalah yang bersifat racun kontak. Apabila digunakan insektisida yang bersifat racun perut dan kontak, penyemprotan dilakukan pada saat kumbang belum muncul ke permukaan tanaman, yaitu pada pagi atau sore hari. Apabila menggunakan cendawan mikoinsektisida seperti B. bassiana atau M. anisopliae, penyemprotan dilakukan pada sore hari. Sebelumnya tanaman disiram agar kelembapan lingkungan meningkat dan cocok untuk perkecambahan spora cendawan. Jenis insektisida kimia sintetis yang efektif untuk kumbang moncong antara lain adalah karbosulfan atau insektisida yang bersifat kontak dan racun lambung atau yang sistemik. Butiran semprotan diusahakan dapat mencapai ketiak daun tempat biasa kumbang bersembunyi serta pucuk anggrek. Penyemprotan insektisida dapat menggunakan spuyer kipas karena dapat menghemat penggunaan insektisida sekitar 30% (Tata Rasta Omoy).

Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Balai Penelitian Tanaman Hias Jalan Raya Ciherang Segunung Pacet-Cianjur 43253 Telepon : (0263) 512607 516684 Faksimile : (0263) 512607 E-mail : [email protected]

11