MODEL KEGIATAN OUTDOOR GAMES ACTIVITIES UNTUK MAHASISWA PROGRAM STUDI OLAHRAGA REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Hernawan1 Abstrak.Penelitian ini bertujuan untuk membuat Model Kegiatan Outdoor Games Activities Untuk Mahasiswa Program Studi Olahraga Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta yang lengkap dengan spesifikasinya diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam proses perkuliahan Mahasiswa Program Studi Olahraga Rekreasi. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan metode Penelitian Pengembangan Research & Development (R & D) dari Borg and Gall. Subyek dalam penelitian dan pengembangan ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keolahragaan Konsentrasi Olahraga Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta. Instrumen yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah angket yang digunakan untuk mengumpulkan data, adapun tahapan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah, pada tahap: (1) analisis kebutuhan, (2) evaluasi ahli (evaluasi produk awal); (3) ujioba terbatas (ujicoba kelompok kecil); dan (4) ujicoba utama (field testing). Berdasarkan hasil pengembangan dapat disimpulkan bahwa: Model Kegiatan Outdoor Games Activities layak digunakan untuk proses perkuliahan Mahasiswa Program Studi Olahraga Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta Kata kunci: Pengembangan, Model, Outdoor Games Activities
1
Hernawan adalah Dosen Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Jakarta
14
Hernawan. Model Kegiatan Outdoor Games Activities .......................
15
PENDAHULUAN Dalam UU No. 3 Tahun 2005 tentang
oleh setiap orang, satuan pendidikan,
Sistem
Nasional,
lembaga, perkumpulan, atau organisasi
bahwa
olahraga (Pasal 19 ayat 2). Hal ini
olahraga rekreasi merupakan salah satu
memberi dukungan sekaligus peluang
kegiatan dalam ruang lingkup olahraga
yang besar untuk mengembangkan
selain
olahraga rekreasi.
Keolahragaan
dinyatakan
secara
olahraga
olahraga
pendidikan
prestasi
Berdasarkan pembinaan
tegas
(Pasal
definisi, dan
dan 17).
Dalam mewujudkan tantangan,
tujuan,
serta peluang tersebut di atas, di
pengembangan
Fakultas
IImu
olahraga rekreasi, terlihat jelas bahwa
Universitas
Negeri
olahraga rekreasi merupakan rangkaian
membuka
yang tidak dapat dipisahkan dari
rekreasi juga diajarkan mata kuliah
kebutuhan hidup manusia. Secara lebih
teori dan praktek olahraga rekreasi,
jauh, pembinaan dan pengembangan
yang bertujuan membekali mahasiswa
olahraga rekreasi diatur dalam Pasal
dengan pengetahuan teori maupun
26.
praktek di lapangan hal-hal yang Selain itu, pentingnya peran
olahraga rekreasi ini dapat dilihat
Keolahragaan Jakarta
program
studi
selain
olahraga
berhubungan dengan kegiatan rekreasi. Pada
saat
ini,
ketika olahraga rekreasi juga dijadikan
pembelajaran
sarana untuk pengembangan olahraga
olahraga rekreasi di Fakultas Ilmu
pendidikan. Hal ini ditegaskan dalam
Keolahragaan
Pasal 25 ayat 8 yang menyatakan:
Jakarta dirasakan kurang maksimal, ini
"Pembinaan
dan
dapat dilihat dari interaksi dan proses
olahraga
pendidikan
pengembangan dapat
perkuliahan
atau
pelaksanaan perkuliahan
Universitas
yang
monoton
Negeri
dan
memanfaatkan olahraga rekreasi yang
berpusat pada dosen sebagai satu-
bersifat tradisional sebagai bagian dari
satunya sumber informasi, mahasiswa
aktifitas pembelajaran". Dalam UU
cenderung pasif dan hanya menerima
tersebut,
pengetahuan
juga
ditegaskan
bahwa
olahraga rekreasi dapat dilaksanakan
bersangkutan.
dari
dosen
yang
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017
Situasi ini mendorong peneliti untuk
mengembangkan
model
nyata dan dikonversi untuk sebuah bentuk yang lebih komprehensif”.
pembelajaran olahraga rekreasi yang mampu
mengakomodasi
16
Model
pembelajaran
yang
tujuan
dilakukan merupakan peengembangan
perkuliahan serta menciptakan situasi
dari strategi pembelajaran yang sudah
dan kondisi pembelajaran berjalan
ada. Model disusun oleh guru sesuai
menjadi menyenangkan, tidak terpusat
dengan permasalahan pembelajaran.
pada dosen, mendorong mahasiswa
Model pembelajaran dilakukan untuk
berinteraksi satu sama lainnya.
mengoptimalkan pembelajaran sesuai dengan
Konsep Model yang Dikembangkan “Model adalah perbuatan yang
standar
kurikulum.
Oleh
karena itu model pembelajaran dapat bermanfaat
untuk
menciptakan
kompleks. Perbuatan yang kompleks
lingkungan belajar yang kondusif dan
dapat
efektif
diterjemahkan
sebagai
penggunaan secara integratif sejumlah
pengajar
itu
menyampaikan
pesan
Oleh
itu
karena
pengajaran
ada
untuk
pengajaran”.
tujuan
pembelajaran
tercapai.
komponen yang terkandung dalam perbuatan
agar
Berkembangnya pengetahuan
dan
ilmu
teknologi
pada
dasarnya ikut memacu perkembangan
dalam
dunia
ekonomi yang semakin cepat. Pesatnya
baiknya
guru
kemajuan ekonomi di suatu negara
menggunakan suatu prototipe dari
juga
suatu teori atau model. Disebut model
dukungan
karena hanya merupakan garis besar
masyarakatnya. Ini berarti setiap orang
atau pokok-pokok yang memerlukan
dituntut untuk mampu bekerja semakin
pengembangan
maksimal
yang
sangat
situasional. Menurut Meyer dalam Tite
tak
bisa
dilepaskan
aktifitas
dengan pekerjaan
guna
memenuhi
perkembangan tersebut. Kondisi
ini
tentu
saja
“model dapat dimaknai sebagai objek
menciptakan
atau konsep yang digunakan untuk
berhubungan erat satu sama lainnya,
mempresentasikan sesuatu hal yang
yakni tuntutan pekerjaan yang semakin
tuntutan
yang
Hernawan. Model Kegiatan Outdoor Games Activities .......................
17
tinggi dan tuntutan atas terpenuhinya
membutuhkan rekreasi di waktu luang
harapan tingkat ekonomi yang baik
yang dimilikinya.
pula. Umumnya, jika seseorang ingin
Istilah atau kata rekreasi hingga
mewujudkan kondisi tingkat ekonomi
kini belum ada perumusan yang jelas
tertentu, maka semakin tinggi pula
dan
tuntutan
mengemukakan
pekerjaan
Akibatnya,
pada
dirinya.
banyak
orang
tegas.
dirasakan
Beberapa bahwa
sebagai
rekreasi
suatu
pengalaman,
hidupnya guna memenuhi tuntutan
sebagai
tersebut. Keberhasilan meraih finansial
ketegangan dalam bekerja dan ada juga
yang baik tidak berarti dapat terbebas
yang memandang rekreasi sebagai
dari perubahan perilaku dan gaya
lawan dari bekerja.
seperti
mulai
jarangnya
spirit
bentuk
menghabiskan waktu bekerja dalam
hidup,
sebagai
pihak
pemulihan
Rekreasi
hidup,
ketegangan-
adalah
suatu
berolahraga, berperilaku konsumtif,
aktivitas atau kegiatan yang bersifat
pola
dan
fisik, mental maupun emosional yang
kurangnya waktu istirahat. Realitas ini
dilakukan pada waktu senggang dan
dapat ditemui pada mereka yang
didorong oleh keinginan atau suatu
beraktifitas di sejumlah kota besar di
motif
Indonesia seperti Jakarta, Bandung,
aktivitas,
Semarang, Surabaya, Makasar, dan
tanpa paksaan, yang didasari oleh diri
Medan.
sendiri secara sukarela, yang bersifat
makan
yang
buruk,
Perubahan perilaku dan gaya
atau
bentuk
dilakukan
dan
macam
secara
bebas,
universal, kegiatan rekreasi tersebut
hidup tersebut dalam kondisi tertentu
semata-mata
umumnya berakibat pada kelelahan
kepuasan atau kesenangan.
yang tidak sekedar fisik, namun juga kelelahan
psikis
mendapatkan
Dari uraian di atas bahwa
seringkali
rekreasi merupakan suatu aktivitas
membutuhkan solusi yang bersifat
yang dilakukan pada waktu senggang
segera
yang
guna
yang
ingin
mempertahankan
dilakukan
tanpa
paksaan,
produktivitas kerja yang ada. Pada saat
kegiatan tersebut semata-mata ingin
seperti
mendapatkan
itulah,
orang
biasanya
kepuasan
dan
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017
kesenangan. Rekreasi merupakan suatu aktivitas
untuk
pengisian
waktu
18
Rekreasi merupakan hal yang penting dan menjadi kebutuhan setiap
senggang. Aktivitasnya antara lain
individu.
seperti: olahraga, seni musik, seni
mendapatkan kesenangan, kepuasan,
drama, seni tari atau pergi ke suatu
ingin
tempat
ketegangan
dengan
maksud
menghilangkan ketegangan
untuk
ketegangan-
dan
sebagai
Setiap
orang
menghilangkan
maupun
baik
ingin
ketegangan-
ketegangan
ketegangan
mental
fisik atau
selingan
sebagai selingan pekerjaan sehari-hari
pekerjaan sehari-hari, yang akhirnya
untuk memperoleh keseimbangan dan
akan mendatangkan kesenangan dan
kesegaran fisik mental. Kesemuanya
kepuasan bagi pelakunya
itu dapat diperoleh melalui kegiatan
Mengenai rumusan atau arti dari
pada
memberikan
rekreasi
beberapa
rumusannya
ahli
rekreasi yang sesuai dengan pilihannya masing-masing:
masing-
Aktivitas
rekreasi
bukan
masing. Namun demikian satu sama
merupakan
aktivitas
lain mengemukakan bahwa rekreasi
dikerjakan
setiap
merupakan pengisian waktu senggang
tersebut
dan bermaksud untuk mendapatkan
pengisian waktu terluang dan apabila
kesenangan
bagi
hal ini di kehendakinya. Di samping
pelakunya. Rekreasi dapat di tafsirkan
itu aktivitas tersebut dapat berganti-
sebagai suatu bentuk pengalaman atau
ganti menurut kemauannya. Bila ada
aktivitas pengisian waktu terluang,
keinginan melakukan aktivitas tadi
yang dipilih oleh individu karena ia
maka
ingin mendapatkan kesenangan dan
melakukannya dan apabila tidak ingin
kepuasan secara langsung. Higham dan
melakukannya
Hinch berpendapat bahwa: Rekreasi
dilakukan.
adalah
yang
melakukan rekreasi tidak ada unsur
berhubungan dengan pengisian waktu
paksaan apa yang harus dilakukan atau
terluang, bermotif untuk mendapatkan
diberikan sanksi apabila orang tersebut
kepuasan atau kesenangan.
tidak melakukannya seperti dikatakan
dan
aktivitas
kepuasan
suka
rela
hanya
orang
yang
hari.
Aktivitas
dilakukan
dengan
maka Dengan
harus
sebagai
suka
tidak
rela
perlu
demikian
Hernawan. Model Kegiatan Outdoor Games Activities .......................
19
oleh Hall dan Page sebagai berikut:
secara
Recreation is what you do when
mempunyai maksud-maksud tertentu.
nobody and no social presure tell you
sungguh-sungguh
what
you
must
Dalam rekreasi ada unsur
Rekreasi
flexibel, ini berarti bahwa rekreasi
menghendaki aktivitas dan tidak selalu
tidak dibatasi oleh tempat (indoor
non aktif. Aktivitas rekreasi tidak
recreation dan outdoor recreation).
mempunyai
macam
Dimana saja rekreasi dapat dilakukan
tertentu, artinya setiap orang dapat
sesuai dengan bentuk dan macam
melakukan kegiatan rekreasi yang
kegiatan rekreasi
sesuai dengan kegemarannya.
Rekreasi dapat dilakukan sendiri atau
bentuk
Rekreasi terdorong
do.
dan
dan
dilakukan keinginan
secara
bersama-sama
(kelompok).
atau
Kegiatan rekreasi tidak dibatasi oleh
tersebut
kemampuan seseorang, rekreasi tidak
sekaligus memilih gerakan atau bentuk
dibatasi oleh fasilitas atau alat-alat
dan macam aktivitas yang hendak
tertentu, rekreasi dapat di lakukan
dilakukan. Rekreasi hanya dilakukan
dengan
pada waktu senggang (leisure time),
maupun dengan alat-alat modern.
mempunyai
oleh
karena
yang dipilihnya.
motif,
motif
alat-alat
yang
sederhana
hal ini berarti kegiatan yang tidak
Manusia hidup pada dasarnya
dilakukan dalam waktu senggang tidak
memerlukan olahraga, agar tubuh tetap
digolongkan pada kegiatan rekreasi.
sehat dan tidak mudah terserang olah
Rekreasi
dilakukan
secara
penyakit.
Olahraga
yang
bebas dari segala bentuk macam
mampu
paksaan,
tidak
tubuh kembali dalam keadaan segar
melakukan kegiatan rekreasi tidak
setelah melakukan aktifitas sehari-hari
akan
apapun.
yang melelahkan. Olahraga merupakan
Rekreasi bersifat universal, artinya
suatu kegiatan manusia dan olahraga
rekreasi tidak terbatas oleh umur, jenis
mempunyai pengaruh terhadap pribadi
kelamin, pangkat ataupun kedudukan
pelakunya, hal ini telah dikemukakan
sosial seseorang. Rekreasi dilakukan
oleh
di
bila
kenakan
seseorang
sanksi
mengembangkan
teratur
Abdulkadir
Ateng
kondisi
sebagai
berikut: Olahraga adalah kegiatan
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017
20
tertentu untuk menggunakan tubuh
2. Olahraga bersifat rohani: seperti keberanian, ketekunan hati, percaya pada diri sendiri atau pada orang lain, jujur dan lainlain. 3. Olahraga bersifat sosiologis: memperbanyak pergaulan dan mengisi waktu luang.
secara menyeluruh.
Selain dapat mempengaruhi
jasmani atau kegiatan fisik manusia yang
berpengaruh
terhadap
kepribadian dari pelakunya, sudah barang tentu kegiatan fisik dalam olahraga
adalah
kegiatan
menuntut
kesanggupan
yang
jasmaniah
Kegiatan jasmani merupakan
kehidupan seseorang olahraga juga
kegiatan utama dalam olahraga hingga
mempunyai fungsi yang sangat penting
apabila
selesai
yaitu sebagai reaksi, pelepasan dan
berolahraga, wajar bila orang tersebut
pembebasan dari berbagai pikiran.
berkeringat. Olahraga dilakukan dalam
Dalam
bentuk-bentuk
rekreasi, seseorang dapat bertemu
seseorang
permainan,
baru
pertandingan, perlombaan
ataupun
campuran dari ketiga-tiganya. Olahraga
kegiatan
olahraga
sebagai
dengan orang-orang lainnya untuk pergaulan
yang menyegarkan
dan
dapat
menggembirakan. Kegiatan olahraga
mempengaruhi kehidupan seseorang,
rekreasi juga tempat untuk melahirkan
karena kehidupan seseorang sangat
kegiatan yang memberi kesempatan
dipengaruhi oleh fisik, psikologis dan
untuk menyalurkan potensi yang ada
sosial, hal ini sesuai dengan dasar-
pada dirinya dan juga sebagai tempat
dasar olahraga yang kemukakan oleh
untuk menyatakan dirinya sehingga
John Horne dkk, adalah:
mendapat perlakuan atau penghargaan
1. Olahraga bersifat fisik: pertumbuhan fisik yang harmonis, yaitu pengaruh yang sangat baik terhadap pertumbuhan otot-otot, peredaran darah, pernafasan, pencernaan, reaksi dan sebagainya.
sebagai seorang pribadi. Toho Cholik Mutohir sebagai
mendefinisikan berikut:
olahraga
Olahraga
adalah
proses sistematik yang berupa segala kegiatan
atau
usaha
yang
dapat
mendorong,
membangkitkan,
mengembangkan,
dan
membina
Hernawan. Model Kegiatan Outdoor Games Activities .......................
potensi-potensi
jasmaniah
21
dan
harmonis. Dalam petualangan menuju
rohaniah seseorang sebagai perorangan
harmonisasi tubuh dan jiwa ini seorang
atau anggota masyarakat dalam bentuk
individu harus melalui serangkaian
permainan, perlombaan/pertandingan,
pengalaman baik yang bersifat coba-
dan kegiatan jasmani yang intensif
salah maupun secara lebih terarah
untuk
untuk
memperoleh
kemenangan,
dan
rekreasi,
potensi
dapat
puncak
potensi
dalam rangka pembentukan manusia
dirinya.
Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
menemukan
yang
potensi-
tersembunyi
dalam
Sementara itu menurut Santoso dan kawan-kawan: Olahraga adalah
Olahraga merupakan kegiatan
serangkaian raga yang teratur dan
manusia yang wajar sesuai dengan
terencana yang dilakukan orang untuk
kodrat illahi untuk mengembangkan
mencapai suatu
dan membina potensi-potensi fisik,
tertentu.
mental, dan rohaniah manusia demi
maksud dan tujuan
Sedangkan
menurut
Dewan
kebahagiaan dan kesejahteraan pribadi
yang dikutif Rusli dalam bukunya
dan masyarakat. Apabila olahraga
Olahraga sebagai aktifitas spontan,
dilakukan secara baik dan teratur akan
bebas, dan dilaksanakan selama waktu
dicapai
luang.
tingkat
kesehatan
dan
Berdasarkan
tujuan
yang
kesegaran jasmani yang tinggi. Juga
hendak dicapai, maka olahraga dibagi
ditanamkan sikap mental yang baik,
menjadi:
seperti
kejujuran
sportivitas
dan
juang
tekanannya
kerjasama
antar
Olahraga Rekreasi tekanannya pada rekreasi,
Menurut Leonard yang dikutip yang
mengemukakan
secara bahwa
khusus olahraga
pada
prestasi
semangat
sesama.
Singgih
Olahraga bidang
prestasi,
Olahraga
kesehatan
pada
pencapaian
tekanannya
kesehatan, dan Olahraga pendidikan tekanannya pada tujuan pendidikan.
merupakan petualangan tubuh dan jiwa
Intensitas olahraga itu sendiri
manusia (the adventures of body and
akan sangat tergantung pada tujuan
mind)
yang
menuju
suatu
kesatuan
hendak
dicapai.
Sedangkan
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017
manfaat
bagi
derajat
kesehatan
dinamis akan sangat tergantung pada intensitas pelaksanaannya Meskipun amat
beragam
olahraga,
bentuk
tetapi
dan
masih
jenis dapat
diidentifikasi persamaan umum yang menunjukan ciri khas olahraga yang dibentuk olah sebuah kriteria yaitu makna
bermain
dan
permainan.
Kriteria yang paling otentik adalah bahwa kegiatan olahraga
tersebut
didasarkan pada faktor kebebasan dan kesengajaan
atas
dasar
kesadaran
pelakunya untuk berbuat. Komisi Keolahragaan
Disiplin
Ilmu
menjelaskan
tentang
aktifitas-aktifitas
olahraga
dan
tujuannya yang didefinisikan sebagai berikut: 1. Olahraga pendidikan adalah proses pembinaan menekankan penguasaan keterampilan dan ketangkasan berolahraga nilai nilai kependidikan melalui pembekalan pengalaman yang lengkap sehingga yang terjadi adalah proses sosialisasi melalui dan kedalam olahraga. 2. Olahraga kesehatan adalah jenis kegiatan olahraga yang lebih menitikberatkan kepada
22
upaya mencapai tujuan kesehatan dan fitness yang tercakup kedalam konsep well being melalui kegiatan berolahraga. 3. Olahraga rekreatif adalah jenis kegiatan olahraga yang menekankan pencapaian tujuan yang bersifat rekreatif atau manfaat dari aspek jasmaniah dan sosial psikoligis. 4. Olahraga rehabilitatif adalah jenis kegiatan olahraga atau latihan jasmani yang menekankan tujuan bersifat terapi atau aspek psikis dan prilaku. 5. Olahraga kompetitif adalah jenis kegiatan olahraga yang menitik beratkan peragaan ferforma dan pencapaian prestasi maksimal yang lazim dikelola oleh organisasi olahraga. Olahraga
dilakukan
karena
berbagai alasan penting dari sisi pelakunya. Nilai-nilai dan manfaat (kemaslahatan) yang diperoleh para pelaku itu didapat dari partisipasi atau keterlibatan aktif sebagai pelaku dalam beberapa kegiatan hiburan,
yang bersifat
pendidikan,
rekreasi,
kesehatan, hiburan sosial, pengujian kemampuan diri atau kemampuan diri dibandingkan
dengan
orang
lain.
Hernawan. Model Kegiatan Outdoor Games Activities .......................
untuk mencapai tujuan bersama. 7. Sukses, olahraga memberikan perasaan berhasil, baik sebagai pemain maupun sebagai penonton, bila seorang pemain regu memperoleh sukses.
Dengan kata lain olahraga menjadi wahana
untuk
mengalami
aspek
pengalaman manusiawi. Wilkerson dan Dodder
yang
dikutif Harsuki, dalam penelitianya menjelaskan
fungsi
dan
tujuan
olahraga adalah sebagai berikut: 1. Pelepasan emosi, olahraga adalah salah satu cara untuk menyatakan emosi dan mengendorkan ketegangan. 2. Menunjukkan identitas, olahraga memberikan kesempatan untuk dikenal dan untuk menunjukan kualitas diri. 3. Kontrol sosial, olahraga memberikan cara untuk mengontrol orang dalam suatu masyarakat bila ada penyimpangan prilaku. 4. Sosialisasi, olahraga berperan sebagai salah satu cara untuk terjadi kontak sosial sesama penggemar olahraga. 5. Agen perubahaan, olahraga menghasilkan perubahaan sosial, pula prilaku baru, dan menjadi satu faktor yang mengubah jalan sejarah. Umpamanya, olahraga memungkinkan untuk berinteraksi dari semua jenis manusia dan untuk mobilitas keatas berdasarkan kemampuan. 6. Semangat kolektif, olahraga menciptakan semangat kebersamaan yang membuat orang bersatu
23
Olahraga
dapat
digunakan
untuk memenuhi kebutuhan praktis dalam kehidupan karena memiliki daya tarik untuk mengembangkan berbagai kemampuan, menumbuhkan harapan
harapan,
memberikan
pengalaman yang mengembangkan, meningkatkan
kesegaran
jasmani
dengan mengikut sertakan sistem otototot dan belajar yang dihasilkan dari ikut sertanya dalam kegiatan olahraga. Olahraga
rekreasi
sendiri
dimulai dari Inggris ketika para Tuan Tanah banyak sekali yang memiliki waktu luang dan mengisi dengan aktifitas fisik di halaman Istana yang luas.
Maka,
terciptalah
olahraga
rekreasi yang dikenal di Eropa dengan aksi trim, di Amerika dikenal dengan recreational
sport,
dan
biasanya
dengan istilah umum disebut "Sport For All”.
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017
Dalam
olahraga
rekreasi,
mengingat
24
individu
berpartisipasi
peraturan permainan tidak berlaku
secara langsung di dalamnya. Maka
ketat sebagaimana olahraga prestasi.
tidak
Hal ini sejalan dengan tujuannya yang
biasanya menjadi pilihan utama untuk
bersifat
untuk
memunculkan
aspek
seseorang.
rekreatif
memunculkan jasmaniah, Dalam
yaitu
manfaat
sosial
olahraga
dan
dari
psikologis.
rekreasi,
unsur
mengherankan
Piaget
dalam
dalamnya. Pentingnya bermain itu
berulang-ulang
sendiri
kesenangan/
pendapat
kreatif
Mayesty
mengatakan bahwa bermain adalah suatu
oleh
rekreasi
potensi
bermain biasanya terkait sangat erat di
didukung
jika
kegiatan
yang dan
dilakukan
menimbulkan
kepuasan
bagi
beberapa ahli pendidikan adalah Jhon
seseorang,
Dewey,
bahwa
memandang kegiatan bermain sebagai
bermain adalah sarana stimulasi untuk
sarana sosialisasi, diharapkan melalui
merangsang munculnya sikap individu
bermain dapat memberi kesepakatan
yang sebenarnya disebabkan individu
bereksplorasi,
yang bersangkutan merasa enjoy dalam
mengekspresikan perasaan, bereaksi,
menjalankannya.
dan belajar secara menyenangkan.
yang
Jadi
menyatakan
melalui
sedangkan
diri Parten
menemukan,
bermain,
Selain itu, kegiatan bermain dapat
perkembangan individu juga dapat
membantu anak mengenal tentang diri
dilihat, karena itu bermain merupakan
sendiri, dengan siapa ia hidup serta
sarana belajar secara alami. Bermain
lingkungan tempat dimana ia hidup.
lebih dari sekedar aktifitas biologis,
Selanjutnya
Buhler
dan
akan tetapi juga dapat digunakan untuk
Danziger dalam Roger dan Sawyers,
mencapai tujuan sosial dan budaya.
berpendapat bahwa bermain adalah
Selain itu bermain tidak sekedar
kegiatan
mempertahankan aktifitas, melainkan
kenikmatan;
juga mengarahkan setiap orang untuk
menyakini bahwa walaupun bermain
memperoleh insight dan pengalaman
tidak sama dengan bekerja tetapi
baru dari luar. Hal ini dimungkinkan
yang
menimbulkan
sedangkan
Freud
Hernawan. Model Kegiatan Outdoor Games Activities .......................
menganggap bermain sebagai sesuatu
rileks
yang serius.
permasalahan
Fleer
berpendapat
bahwa
untuk
25
mengatasi
berbagai
mahasiswa
yang
dihadapinya sehari-hari.
bermain merupakan kebutuhan, karena
Olahraga rekreasi merupakan
melalui bermain akan memperoleh
aktivitas
pengetahuan
dapat
diselenggarakan untuk menggalakkan
mengembangkan kemampuan dirinya.
minat dan kegembiraan pelakunya.
Bermain merupakan suatu aktifitas
Olahraga rekreasi terbagi dalam lima
yang khas dan sangat berbeda dengan
kelompok
aktifitas lain seperti belajar dan bekerja
instruksional,
yang selalu dilakukan dalam rangka
intramural,
mencapai suatu hasil akhir.
olahraga di klub. Bentuk permainan
yang
Vygotsky
dalam
Naughton
olahraga
yakni
disetiap
(1)
(2) (4)
yang
olahraga
informal,
(3)
ekstramural,
(5)
bagian
tidaklah
sarna,
percaya bahwa bermain membantu
bergantung pada kemampuan para
perkembangan kognitif anak secara
pesertanya.
langsung, tidak sekedar sebagai hasil
penekanan dari rekreasi adalah dalam
dari perkembangan kognitif seperti
nuansa
yang dikemukakan oleh Piaget. Ia
creation)
menegaskan bahwa bermain simbolik
revitalisasi
memainkan peran yang sangat penting
terwujud
dalam perkembangan berpikir abstrak.
aktivitas
Manfaat
"mencipta orang
kembali" tersebut.
tubuh
dan
karena rutin
demikian,
dan
(reupaya
jiwa
yang
'menjauh'
dari
kondisi
yang
rekreasi
menekan dalam kehidupan sehari-hari.
sendiri telah dibuktikan diantaranya
Landasan kependidikan dari rekreasi
hasil penelitian Achmad Sanoesi yang
karenanya
menyimpulkan
sehingga sering diistilahkan dengan
rekreasi semangat
olahraga
Dengan
bahwa
berhasil kerja
olahraga
meningkatkan guru.
Dengan
pendidikan utamanya
kini
diangkat
rekreasi, adalah
yang
mendidik
melakukan olahraga rekreasi di waktu
dalam
luang,
waktu senggang mereka.
guru
lebih
bersemangat
menjalankan tugasnya termasuk lebih
bagaimana
kembali,
tujuan orang
memanfaatkan
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017
Memelihara kesehatan tubuh
Jantung;
26
Meningkatkan
merupakan dasar yang paling penting
efisiensi kerja jantung dalam berbagai
bagi
“nilai
segi. Jantung semakin kuat dan bisa
pemeliharaan
memompakan darah lebih banyak
kehidupan
olahraga
manusia
untuk
kesehatan telah diketahui oleh umum
dalam
maka pemerintah berbagai negara
denyutan
menilai olahraga sebagai bagian dari
berkurang, seorang yang terlatih bisa
usaha
pemeliharaan
kesehatan.”
setiap yang
mengurangi
denyutan.
Jumlah
dibutuhkan
frekuensi
makin
denyut
Olahraga rekreasi merupakan bagian
jantungnya sebanyak duapuluh kali
dari pada olahraga secara keseluruhan
permenit, dengan lain perkataan di
dan merupakan salah satu cara yang
banding dengan orang yang tidak
lebih baik untuk aktivitas jasmani.
terlatih. Denyut jantung orang yang
Dengan
melalui
terlatih lebih lambat dua puluh kali
olahraga rekreasi diharapkan akan
denyutan. Maka waktu istirahat dan
terjadi
tidur di waktu malam, denyut jantung
aktivitas
jasmani
perubahan-perubahan
pada
jaringan organ-organ tubuh. Paru-paru; efisiensi
meningkatkan
kerja
memungkinkan
orang yang terlatih bisa berkurang
paru-paru paru-paru
yang orang
10.000 kali denyutan. Bahkan dalam pengerahan tenaga maksimal jantung seorang
yang
terlatih
mampu
terlatih bisa memproses udara lebih
memompakan semua darah beserta
banyak dengan tenaga yang lebih
oksigen yang di kandungnya yang di
sedikit. Selama melakukan kerja yang
butuhkan oleh tubuh dalam frekuensi
melelahkan seseorang yang terlatih
yang lebih lambat. Dari pada orang
bisa
hampir
yang tidak terlatih. Sebaliknya jantung
sebanyak dua kali lipat permenit, dari
orang yang tidak terlatih memompakan
pada orang yang tidak terlatih. Maka
darah
orang yang terlatih bisa menyediakan
membahayakan
oksigen lebih banyak bagi tubuhnya
pengerahan tenaga maksimal dalam
untuk
usaha menyalurkan darah dan oksigen
memproses
dipergunakan
pembentukan energi.
udara
dalam
proses
dengan
cepat jantungnya
dalam jumlah yang cukup.
sehingga selama
Hernawan. Model Kegiatan Outdoor Games Activities .......................
Pembuluh darah; meningkatkan jumlah
dan
ukuran
pembuluh-
pembuluh darah yang menyalurkan
27
benteng pertahanan yang kuat dalam tubuh
untuk
mencegah
terhadap
berbagai macam gangguan penyakit.
darah keseluruh tubuh mengsi penuh
Berdasarkan pendapat-pendapat
seluruh jaringan tubuh dengan oksigen
tersebut ai atas, maka dapat ditarik
untuk
kesimpulan, yang dimaksud olahraga
pembentukan
Meningkatkan
volume
energi. darah,
ini
rekreasi dalam penelitian ini adalah
berarti pula lebih meningkatkan sarana
aktivitas
penyaluran
oksigen
banyak
diselenggarakan untuk menggalakkan
keseluruh
jaringan
yang
minat dan kegembiraan pelakunya
lebih tubuh
memerlukan.
olahraga
yang
yang menekankan pencapaian tujuan
Otot;
Meningkatkan
yang bersifat rekreatif atau manfaat
ketegangan otot-otot dan pembuluh-
dari
aspek
pembuluh darah mengubah jaringan
psikoligis.
jasmaniah
dan
sosial
otot yang lemah menjadi jaringan yang kokoh
dan
Oksigen;
menjadi
meningkatkan
lebih
kuat.
METODE PENELITIAN
konsumsi
Perencanaan dan penyusunan
oksigen maksimal dalam tubuh, ini
dibuat agar dapat memberikat petunjuk
dicapai dengan cara meningkatkan
dan
efisiensi kerja semua sarana jaringan
pelaksanaan penelitian nantinya dalam
tubuh
perkuliahan,
seperti:
jantung,
paru-paru,
tuntunan
yang
jelas
perencanaan
dalam
dan
pembuluh-pembuluh darah, otot-otot
penyusunan model merupakan faktor
serta jaringan jaringan tubuh lainnya.
yang menentukan keberhasilan sebuah
Penyediaan
dan
penyaluran
program. Sehubungan dengan itu maka
oksigen dalam proses penyediaan ini,
pengembangan
makin meningkatkan pula kondisi
Outdoor Games Activities yang akan
tubuh secara menyeluruh, terutama
disusun dan dikembangkan berupa
bagian-bagian tubuh yang terpenting.
modifikasi
Seperti telah disebutkan di atas, maka
bentuk kegiatan perkuliahan.
dengan demikian akan terbentuklah
dan
model
kreatifitas
kegiatan
dalam
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017
Dalam dunia pendidikan hasil
28
awal merupakan penilaian pertama
analisis tentunya diharapkan mampu
dari
memberikan jawaban mengenai apa
menentukan apakah model sudah
kebutuhan
sesuai
mahasiswa
saat
ini.
para
ahli
untuk:
dengan
karakteristik
Pertimbangan model ini harus masuk
mahasiswa,
ke ranah tujuan perkuliahan yang
kegiatan Outdoor Games Activities
mengisyaratkan
mahasiswa
yang dikembangkan cocok untuk
subyek
dan
belajar
sebagai
pembelajaran,
pengorganisasian
pembelajaran,
penyampaian
pembelajaran,
pengelolaan
pembelajaran
memperhatikan
dengan
faktor
(2)
(1)
apakah
model
mahasiswa sebelum di uji cobakan. b. Tahapan
evaluasi
kedua
yang
dilakukan
pada tahapan uji coba
kelompok
kecil.
Pada
evaluasi
tujuan
melalui hasil respon mahasiswa
pembelajaran, hambatan belajar, serta
terhadap model model kegiatan
karakteristik
sehingga
Outdoor Games Activities dalam
dapat diperoleh pembelajaran yang
tahapan ujicoba ini dilakukan oleh
efektif,
memiliki
mahasiswa atas tentang: (1) model
kemenarikan dalam proses belajar
model kegiatan Outdoor Games
mengajar.
Activities mudah dipelajari, (2)
mahasiswa,
efesien
dan
Langkah-Langkah
Pengembangan
Model Langkah
selanjutnya
adalah
tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengembangan model. Langkah yang dilakukan dalam penelitian riset dan pengembangan
model
ini
melalui
tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Tahap
evaluasi
pertama
yang
dilakukan pada tahap rancangan bentuk model oleh pakar, evaluasi
model model kegiatan Outdoor Games
Activities
dilakukan,
(3)
menarik
model
model
kegiatan Outdoor Games Activities sangat efektif dan lain-lainnya. Hasil respon mahasiswa atas model kegiatan Outdoor Games Activities yang telah dilaksanakan merupakan evaluasi
penyempurnaan
produk
untuk mahasiswa program studi olahraga rekreasi sebelum model tersebut
di
uji
lapangan
pada
Hernawan. Model Kegiatan Outdoor Games Activities .......................
kelompok yang heterogen dan lebih besar jumlah mahasiswanya. c. Tahapan
evaluasi
akhir
pada
tahapan
uji
besar
dan
dilakukan lapangan
kelompok
yang
heterogen tingkat keterampilannya. Hasil respon mahasiswa atas model sama seperti pertanyaan di tahapan evaluasi sebelumnya yang nantinya sebagai revisi penyempurnaan hasil produk model kegiatan Outdoor Games
Activities
dan
di
29
4) Validasi desain, dilakukan oleh ahli yang bersangkutan, 5) Revisi, dari hasil uji ahli (validasi desain) 6) Ujicoba produk, dilakukan dengan mempraktekkan model. 7) Revisi hasil uji coba produk 8) Ujicoba pemakaian atau uji kelompok yang lebih besar. 9) Revisi produk kedua, revisi dilakukan oleh ahli, guna memperoleh hasil yang sempurna. 10) Model dapat diproduksi
implementasikan. Penelitian
riset
dan
pengembangan
model
ini
menggunakan
langkah-langkah
pengembangan
model
yang
dikembangkan oleh Borg and Gall, langkah-langkah
pengembangan
modelnya tersebut meliputi: 1) Pertama kali yang ditentukan adalah Masalah atau potensi yang menjadi dasar pengembangan model 2) Selanjutnya dilakukan pengumpulan informasi sebagai landasan pemikiran untuk membuat konsep 3) Pembuatan model pembelajaran (rancangan produk), bentuk rancangan tersebut adalah model keseimbangan.
Pengembangan Model Hasil Outdoor
dari
Games
model
kegiatan
Activities
Untuk
mahasiswa Program Studi Olahraga Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri
Jakarta
ditulis
dalam bentuk buku panduan. Buku tersebut menyajikan berbagai model olahraga rekreasi yang dikemas dalam beberapa
model
Permainan
Luar
Ruangan (Outdoor Games Activities) yang telah dikombinasikan dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Permainan (Outdoor
Games
Luar
Ruangan
Activities)
akan
dilaksanakan secara berulang-ulang secara berkelompok di setiap model..
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017
Setiap model disajikan dalam bentuk
menyatakan
yang sama tetapi langkah-langkah
dikembangkan
yang
Games Activities.
berbeda
permainan
di
serta
setiap
dapat
model
diterapkan
dalam proses aktifitas fisik
agar
nantinya diharapkan dapat mencapai tujuan aktifitas fisik yang sesuai.
sangat
setuju
kegiatan
bila
Outdoor
Pembuatan Produk Awal Setelah menyelesaikan tahap analisis kebutuhan dilanjutkan dengan pembuatan
produk
awal
dengan
kebutuhan mahasiswa program studi
Hasil Analisis Kebutuhan Analisis
30
kebutuhan
pada
Olahraga
Rekreasi.
Hasil
penelitian model kegiatan Outdoor
kebutuhan
Games Activities Untuk mahasiswa
membuat
Program
Games Activities untuk mahasiswa
Studi
Fakultas
Olahraga
Ilmu
Rekreasi
Keolahragaan
Universitas Negeri Jakarta bertujuan untuk menganalisis kebutuhan model Olahraga Rekreasi untuk dilakukan. Adapun kebutuhan
dalam
hasil
analisis
penelitian
ini
menggunakan data wawancara dengan Dosen
Matakuliah
Rekeasi
dan
Olahraga Rekreasi pada tanggal 22 Maret 2016 yang akan disajikan secara naratif sebagai berikut: 1) sebagian besar materimkuliah hanya permainan yang monoton. 2) kurang melakukan aktifitas fisik yang harusnya di lakukan untuk pemenuhan kebugaran jasmani 3) Minimnya pengetahuan tentang olahraga
rekreasi.
(4)
Mahasiswa
Program
mendorong
analisis peneliti
model kegiatan Outdoor
studi
Olahraga
Rekreasi
dengan 20 model. Evaluasi Para Ahli Sebelum model kegiatan Outdoor Games Activities untuk mahasiswa Program studi Olahraga Rekreasi yang telah dibuat dapat dinyatakan valid dan layak untuk diuji cobakan kepada subjek
penelitian,
maka
peneliti
terlebih dahulu melakukan validasi atau uji kelayakan model Olahraga Rekreasi kepada tiga orang ahli yaitu:1 ahli permainan, 1 ahli rekreasi serta 1 ahli tes dan pengukuran olahraga. Ketiga ahli tersebut menilai rancangan model yang dibuat sehingga akan layak
untuk
diuji
cobakan.
Hernawan. Model Kegiatan Outdoor Games Activities .......................
31
Berdasarkan uji ahli yang dilakukan
dimaksudkan agar rancangan produk
dapat ditarik kesimpulan bahwasanya
yang dibuat lebih sempurna.
model
kegiatan
Outdoor
Games
Activities untuk mahasiswa Program studi Olahraga Rekreasi layak dan
PEMBAHASAAN Penyempurnaan Produk Berdasarkan
dapat digunakan untuk aktifitas fisik
kelompok
perkuliahan mahasiswa. Uji ahli yang dilakukan oleh peneliti terhadap tiga ahli terdapat beberapa
saran
yang
membangun
untuk penyempurnaan model kegiatan Outdoor Games Activities diantaranya: 1. Petunjuk pelaksanaan permainan harus dibuat secara jelas supaya
outdoor
besar games
hasil
ujicoba
model
kegiatan
activities
untuk
mahasiswa program studi olahraga rekreasi
dapat
dan
layak
untuk
digunakan sebagai bahan ajar mata kuliah olahraga rekreasi. Halini dapat dilihat
dari
antuiasme
mahasiswa
dalam mengikuti kegiatan tersebut, selain itu ketertarikan mahasiswa akan
mudah untuk dipahami. 2. Peraturan permainan harus dibuat secara jelas supaya mudah untuk
materi
yang
disajikan
semuamahasiswa
sehingga
mengikuti
dan
menikmati kegiatan ke 20 model
dipahami.
kegiatan tersebut Produk yang dikembangkan ini
Revisi Produk
bertujuan
untuk
membentuk
Berdasarkan data yang dukumpulkan
meningkatkan
dari masing-masing ahli yang terdiri
pembelajaran olajraga rekreasi. Produk
dari: 1 ahli permainan ,1 ahli rekreasi
ini setelah dikaji mengenani beberapa
dan 1 ahli tes dan ahhli pembelajaran
kelemahan yang perlu pembenahan
terdapat beberapa rancangan produk
sesuai diatas maka dapat disampaikan
yang perlu di revisi sebelum menjadi
beberapa keunggulan produk ini antara
model final dan di uji cobakan pada
lain:
kelompok
1.
kecil.
Revisi
produk
Mahasiswa
tercapainya
tujuan
lebih aktif dalam
mengikuti proses perkuliahan.
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017
2.
3.
Mahasiswa terlihat gembira dan
melibatkan program studi lainnya di
antusias.
Fakultas
Model kegiatan outdoor games
Universitas Negeri Jakarta.
activities ini dilakukan dari yang
4.
5.
32
2. Adanya
Ilmu
Kelolahragaan
faktor-faktor
psikologis
mudah ke yang sulit.
yang diduga ikut mempengaruhi
Tingkat kompetisi yang tinggi
hasil penelitian yang tidak dapat
sehingga
dikontrol, antara lian : minat,
membuat
mahasiswa
lebih bersemangat.
percaya,
Memerlukan sarana yang lebih
lainnya.
banyak dari perkuliahan yang
dan
faktor
psikologis
3. Adanya faktor lain yang diduga ikut
sebelumnya
tetapi
mampu
mempengaruhi hasil penelitian yang
diterapkan
sesuai
dengan
tidak dapat terkontrol seperti dari
karateristik mahasiswa program
faktor kondisi fisiknya, antara lain
studi olahraga rekreasi
tinggi badan, kekuatan, koordinasi gerak serta kondisi fisik.
Keterbatasan Penelitian Penelitian
ini
telah
telah
diupayakan secara maksimal sesuai dengan
kemampuan
dari
KESIMPULAN
peneliti,
Dalam penelitian pembuatan
namun dalam penelitian ini masih
model
terdapat beberapa keterbatasan yang
Activities untuk Mahasiswa Program
harus
dikemukaakan
Studi Olahraga Rekreasi yang dikemas
sebagai bahan pertimbangan dalam
dalam buku. Berdasarkan data yang
menggeneralisir hasil dari penelitian
telah dikumpulkan dari hasil penelitian
yang dicapai.
yang terdiri dari validasi ahli, dan uji
Adapun
diakui
dan
keterbatasan-keterbatasan
kegiatan
Outdoor
Games
coba kelompok kecil, maka peneliti
tersebut antara lain sebagai berikut:
dapat menarik kesimpulan bahwa:
1. Uji coba lapangan penelitian ini
1.
Pembuatan model yang diperoleh
hanya dilakukan pada satu program
secara
keseluruhan
studi yaitu mahasiswa program
permainan
studi Olahraga Rekreasi dan tidak
model
dari
menyatakan
yang
dibuat
ahli bahwa
termasuk
Hernawan. Model Kegiatan Outdoor Games Activities .......................
2.
dalam kategori baik dan layak
ruangan. sehingga dapat memberikan
digunakan.
kontribusi yang baik dalam proses
Pembuatan model yang diperoleh
menjaga
secara
Mahasiswa Program Studi Olahraga
keseluruhan
dari
ahli
rekreasi menyatakan bahwa model
Rekreasi.
yang
SARAN
dikembangkan
termasuk
dalam kategori baik dan layak
3.
Sehubungan
dengan
jasmani
produk
yang dibuat yaitu model kegiatan
Pembuatan model yang diperoleh
Outdoor
secara
ahli
Mahasiswa Program Studi Olahraga
pengukuran
Rekreasi yang dikemas dalam bentuk
keseluruhan
olahraga
dari
dan
menyatakan
Games
Activities
untuk
bahwa
permainan luar ruangan peneliti akan
dikembangkan
memberikan saran-saran yang meliputi
termasuk dalam kategori baik dan
saran pemanfaatan, saran diseminasi,
layak digunakan..
dan saran pengembangan lanjutan.
Uji coba kelompok kecil dan
1.
model
yang
kelompok besar dinyatakan layak
5.
kebugaran
digunakan.
pembelajaran
4.
33
Saran Pemanfaatan Pada pemanfaatan produk ini
untuk dipergunakan.
harus memperlihatkan kondisi sarana
Melalui model olahraga rekreasi
dan prasarana yang ada. Produk ini
yang telah peneliti buat model
diharapkan menjadi alternatif kegiatan
kegiatan
Games
aktifitas fisik yang menjadi rujukan
dipergunakan
Mahasiswa Program Studi Olahraga
Outdoor
Activities sebagai
layak aktifitas
Mahasiswa
fisik
Program
pada
Rekreasi,
Studi
a. Mahasiswa
Olahraga Rekreasi. Penerapan
Studi
Olahraga Rekreasi kegiatan
Produk model olahraga rekreasi
Outdoor Games Activities yang telah
yang dikemas dalam bentuk buku
dibuat oleh peneliti dinilai cocok
panduan permainan luar ruangan
digunakan dalam proses aktifitas fisik,
ini sebaiknya dilihat atau dipelajari
khususnya
terlebih
pada
model
Program
permainan
luar
dahulu
sebelum
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017
melaksanakan
kegiatan
praktik
yang ingin dituju baik isi maupun
permainan luar ruangan, sehingga
kemasan,
diharapkan dapat menarik minat
rekreasi ini dibuat berdasarkan atas
Mahasiswa
kondisi
Program
Studi
karena
model
lingkungan
olahraga
yang
ada
di
Olahraga Rekreasi dalam bergerak,
Program Studi Olahraga Rekreasi.
karena Mahasiswa Program Studi
Sehingga model olahraga rekreasi ini
Olahraga
dapat lebih menarik dan bermanfaat.
Rekreasi
akan
lebih
mudah dalam memahami materi
3. Saran Pengembangan Lebih Lanjut
selain itu juga permainan akan lebih menyenangkan.
Dalam
pengembangan
penelitian ini ke arah lebih lanjut,
b. Program Studi Olahraga Rekreasi
2.
34
peneliti
mempunyai
dan Fakultas Ilmu Keolahragaan
sebagai berikut:
Universitas Negeri Jakarta. Model
a. Dalam
saran-saran
pengembangan
produk
olahraga rekreasi ini sebaiknya
berupa permainan luar ruangan
ditambahkan
sebagai
bahan
diperlukan kreatifitas dan inovatif
kepustakaan.
Sehingga
bagi
dalam memanfaatkan sarana dan
mahasiswa yang ingin melakukan
prasarana yang berguna membantu
penelitian
Mahasiswa
dan
pengembangan
Program
Studi
sejenis hendaknya penelitian ini
Olahraga
dapat digunakan sebagai acuan
cepat dalam mempelajari materi
dalam meneliti.
yang diberikan dan menambah
Saran Diseminasi
kemenarikan
Dalam pembuatan produk ini peneliti
menyarankan,
Sebelum
menyebarluaskan produk ini perlu tahapan
evaluasi
berguna
untuk
dari
ahli
yang
menyempurnakan
Rekreasi
Mahasiswa
agar
dan
lebih
antusias
Program
Studi
Olahraga Rekreasi dalam kegiatan aktifitas fisik. b. Dalam peneliti
penyebarluasan memberi
saran
produk, yaitu
produk, serta harus memperhatikan
bahwa
sasaran
dan
sebaiknya produk ini dievaluasi
disesuaikan dengan kondisi sasaran
kembali dan disesuaikan dengan
yang
akan
diuji
sebelum
disebarluaskan
Hernawan. Model Kegiatan Outdoor Games Activities .......................
kondisi
sarana
yang
akan
digunakan.
DAFTAR PUSTAKA Abdulkadir Ateng. Azas-Azas Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan, 1998. Achmad Sanoesi, Hubungan Antara Kegiatan Olahraga Rekreasi dengan Kinerja Guru. Jakarta: FPOK IKIP Jakarta, 1990. Benny A. Pribadi. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat, 2009. C. Michael Hall and Stephen J. Page. The Geography of Tourism and Direktorat Jenderal Olahraga dan Pemuda. Rekreasi Terarah Untuk Pemuda. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga dan Pemuda, Departemen P dan K, 2008. Edward Wieczoreck. Masalahmasalah Organisasi dan Management Keolahragaan. Olympic Solidarity IOC tahun 1975. G. Mac Naughton. Shaping Early Childhood: Learners, Curriculum and Contexts, terjemahan Solehudin. Midenhead, Berkshire: Open University Press, 2003.
Recreation. New Routledge, 2006.
35
York:
Charles K. Brightbill. Recreation, a Guide to Its Organization. London: Arizona: Me DrawHill International, 1994. Cheryl Mallen and Lorne J. Adams. Sport, Recreation and Tourism Event Management, Theoretical and Practical Dimensions. Burlington: Elseiver, 2008. Cony R.Semiawan. Catatan Kecil Tentang Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuaan. Jakarta: Kencana, 2007. Cosby S.Roger dan Janet K.Sawyers. Play in the lives of children. Washington DC: NAEYC, 1995. Gayle Jennings. Water-Based Tourism, Sport, Leasuer, and Recreation Experiences. Burlington: Elseiver,2007. Harsuki. Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003. Hayden Ramsay. Reclaiming Leasure; art, Sport, and Phylosophy. New York: Macmillan, 2005. James Higham and Tom Hinch. Sport and Tourism: Globalization, Mobility and Identity. Burlington: Elseiver, 2009.
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017
John Horne, Alan Tomlinson, Garry Whanel. Understanding Sport. London: E & FN Spon, 2005. Komisi Disiplin Ilmu Keolahragaan. Ilmu Keolahragaan dan Rencana pengembangannya. Jakarta: Depdiknas 2000. Mary Mayesty. Creative Activities for Young Children 4th Ed: Play, Development, and Creativity. New York: Delmar Publisher Inc, 1990. Meredith D. Gall, Joyce P. Gall. Walter R. Borg, Eighth Edition Educational Research. NewYork, 2007. Ratal
Wirjasantosa. Supervisi Pendidikan Olahraga. Jakarta: PT Universitas Indonesia, 1984.
Rusli Lutan. Olahraga dan Etika Fair Play. Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Olahraga Direktorat Jendral Olahraga Departemen Pendidikan Nasional 2001. Santoso, dkk. Manusia dan Olahraga. Bandung : ITB 2005. Singgih D. Gunarsa. Psikologi Olahraga: Teori dan praktik. Jakarta: PT. Gunung Mulia, 1996. Sue Docket dan Marlyn Fleer. Play and Pedagogy in Early Childhood– Bending the Rules. Sidney: Harcourt, 2000.
36
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&d. Bandung: Alfabeta, 2008. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2013. Tite
Juliantine dkk. Model-Model Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani (Bandung: Bintang WarliArtika, 2013.
Toho
Cholik. Gagasan-Gagasan Tentang Pendidikan Jasmani Dan Olahraga. Surabaya: Unesa University Press, 2002.
Yusuf Adisasmita. Rekreasi Pendidikan. Jakarta: FPOK IKIP Jakarta, 1989.