MODUL 5 LAYOUT PETA A. - labgis.si.fti.unand.ac.id

15. Untuk membuat Layout Peta buka tab Discover ... sutiah.blogspot.com/2011/11/laporan-praktikum-geografi-universitas.html utomogeo83. (2011, Mei 24)...

608 downloads 589 Views 1MB Size
MODUL 5 LAYOUT PETA

A. Tujuan Praktikum - Praktikan mampu me-layout pada peta dengan menggunakan MapInfo. B. Tools - MapInfo 10.5 - Discover C. Landasan Teori Layout peta merupakan tahap terakhir dalam pembuatan peta. Layout peta berarti menyusun penempatan-penempatan dari pada peta judul, legenda, skala, sumber data, penerbit, no sheet, macam-macam proyeksi dan lainlainnya (Sutiah, 2011). Desain peta memegang peranan penting dalam hal menciptakan peta yang menarik. Peta yang indah, menarik, warna-warni yang bagus perlu diperhatikan apakah peta tersebut memang baik secara geometris maupun kartografis. Kalau tidak, maka peta tersebut hanya merupakan "hiasan" saja tanpa memberi arti posisi dan informasi yang benar (Nyamiati, 2012). Jadi, sebuah peta harus diperhatikan tampilan dan tata letaknya. Hal ini berfungsi untuk mempermudah pengguna dalam memahami dan mengerti peta yang dibuat. Selain itu, dengan tata letak peta yang baik dan menarik akan membuat pengguna merasa nyaman dalam menggunakan peta tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam layout peta adalah: a. Judul Judul peta mencerminkan isi dan tipe peta. Judul biasanya dicantumkan di bagian atas peta dengan huruf besar. Fungsi judul adalah menunjukkan daerah yang digambarkan oleh peta tersebut (utomogeo83, 2011). Dari judul pengguna haruslah sudah mengetahui peta apa yang dilihatnya. b. Skala Skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dengan jarak yang sebenarnya di permukaan bumi (utomogeo83,

2011). Secara umum skala dapat dibedakan menjadi 3 yaitu (utomogeo83, 2011): 1.

Skala angka/numerik Skala yang berupa angka-angka. Misalnya skala peta 1 : 200.000, skala peta 1 : 1.000.000 dan sebagainya.

2.

Skala Garis/Grafik Skala yang ditunjukkan dengan membuat garis linier dengan membuat perbandingan pada setiap ruasnya. Adapun contohnya sebagai berikut: 0

3.

1

2

3

Skala kalimat/verbal Skala Yang menggunakan kalimat baku sebagai pentunjuk skala. Jenis skala ini banyak dipakai di Eropa yang biasanya menggunakan satuan inchi dan mil. Contoh: One Inch to two miles

c. Legenda Legenda merupakan keterangan dari simbol-simbol penting dalam sebuah peta. Berikut merupakan contoh legenda:

d. Letak lintang dan bujur Untuk menentukan suatu tempat secara tepat di permukaan bumi biasanya digunakan garis geografi yang diakui secara internasional. Garis

geografi tersebut ada dua yaitu Garis lintang dan Garis Bujur (Suhada). Garis bujur merupakan garis khayal/imaginer yang menghubungan kutubutara dan selatan (Suhada). Sedangkan garis lintang merupakan garis yang melintang atau membagi bola bumi (globe) menjadi dua, yaitu bagian utara dan bagian selatan garis khatulistiwa. e. Pencatatan sumber Pencatatan sumber ini berupa sumber peta dan informasi terkait dengan peta. Berikut merupakan contoh dari pencatatan sumber.

f. Kerangka peta (frame) Kerangka peta (frame) merupakan garis tepi yang ada pada peta. Berikut merupakan contoh peta beserta kerangka peta.

g. Penyusun atau penggambar peta Untuk menunjukan siapa-siapa yang bertanggung jawab dalam pembuatan peta ditulis nama penyusun/penggambar peta berikut tahun

penggambarannya. Penyusun/penggambar peta ditulis di sebelah bawah luar bingkai peta (Sutiah, 2011).

D. Cara Praktikum Berikut langkah-langkah dalam pembuatan layout pada peta menggunakan MapInfo: 1. Buka MapInfo dengan Run as Administrator. 2. Pada MapInfo, klik menu File New Table, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

3. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini. Centang pada bagian Open New Mapper  Create.

4. Setelah itu aka muncul tampilan seperti di bawah ini. Berikan sekitar dua buah field, misalkan id dan keterangan dengan cara klik Add Field dan isi

nama pada kolom Name, pilih Type, dan tentukan Width. Setelah selesai membuat field klik Create.

5. Kemudian tentukan letakkan tempat menyimpan field.

6. Setelah field disimpan akan muncul sebuah canvas layer tempat kita akan menggambarkan peta. 7. Buat sebuah objek kotak atau bentuk lain, menggunakan Rectangle atau tools lainnya, seperti yang diajarkan sebelumnya.

8. Kemudian select objek yang telah dibuat menggunakan tools Select.

9. Ubah warna objek dengan tools Region Style ini berfungsi untuk nantinya membedakan tiap objek di legenda.

10. Perbanyak objek dengan mengulang langkah-langkah sebelumnya.

11. Kemudian

Legend/Legenda

MapCreate Legend.

12. Langsung klik Finish

siap

dibuat

dengan

memilih

menu

13. Kini Legend sudah muncul di window baru.

14. Double klik pada Legend untuk membuka properties-nya dan ubah sesuai kebutuhan.

15. Untuk membuat Layout Peta buka tab Discover  Scaled Output.

16. Kemudian ubah Map Scale untuk menentukan skala dari peta tersebut.

17. Selanjutnya akan muncul tab baru bernama Scaled Output kemudian pilih Accept Map Position.

18. Lalu klik OK.

19. Isikan Author, Office, dan Drawing sesuai keinginan atau ketentuan nantinya, kemudian klik OK.

20. Kemudian akan muncul tampilan seperti berikut.

21. Tarik dan besarkan Title Block and Scalebar diatas peta tadi, kemudian klik kanan peta, dan klik Bring to Front agar peta berada di atas layer Title Block and Scalebar.

22. Gunakan tools Frame, lalu buat frame tempat meletakkan legenda di layout. Pada bagian window pilih Legend of Untilted Map kemudian klik OK.

23. Berikut merupakan peta yang sudah mempunyai layout.

E. Instruksi Praktikum Lakukan sesuai dengan cara praktikum. F. Referensi Nyamiati, L. (2012, Februari 28). Kartografi. Retrieved Desember 1, 2014, from

Memanfaatkan

Waktu

Luang:

http://asistenpraktikum.blogspot.com/ Sutiah, E. (2011, November). Retrieved from GEOGRAFI: http://endangsutiah.blogspot.com/2011/11/laporan-praktikum-geografiuniversitas.html utomogeo83. (2011, Mei 24). PRINSIP-PRINSIP DASAR PETA DAN PEMETAAN.

Retrieved

12

1,

http://utomogeo83.wordpress.com

2014,

from

utomogeo83: