NILAI KALOR MINYAK NABATI DARI BUAH KEPAYANG TUGAS AKHIR, JURUSAN

Download menggunakan Kalorimeter larutan dan Kalorimeter bom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak kluwek memiliki nilai panas jenis 0.78 Kal/k...

1 downloads 412 Views 874KB Size
Nilai Kalor Minyak Nabati dari Buah kepayang Tugas Akhir, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma, 2013 Utut Wijanarko, 20408974

Abstrak Minyak nabati adalah senyawa minyak yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan yang diperoleh melalui proses ekstrasi. Minyak nabati juga merupakan sumber energi terbarukan dan bernilai ekonomis sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi alternative. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sifat fisika minyak nabati, dari buah kepayang yang diolah menjadi kluwek. Penentuan panas jenis dan nilai kalor menggunakan Kalorimeter larutan dan Kalorimeter bom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak kluwek memiliki nilai panas jenis 0.78 Kal/kgoC dan nilai kalor 38. 1751 MJ/kg. Nilai kalor minyak kluwek hampir sama dengan nilai kalor minyak kelapa sawit dan minyak jelantah. (Kata Kunci

: Minyak Nabati, Kalor ) BAB I

atau dikenal dengan bahan bakar

PENDAHULUAN

nabati (BBN). Beberapa komoditas perkebunan yang potensial sebagai

LATAR BELAKANG

sumber BBN/Biofuel adalah kelapa

Krisis energi yang terjadi akhir-

sawit, kelapa, jarak pagar dan jarak

ini

pemerintah

kepyar. Tanaman picung atau kluwek (

energi

pangium edule reinw ) dikenal dengan

terbarukan dari komoditas perkebunan,

nama kepayang ( Malaysia) menarik

1.1 akhir

mendorong

menggalakkan

sumber

Sifat-sifat

untuk diteliti kandungan minyaknya.

dari

bakar

kepayang yang telah masak. Dengan

hubungan antara satu dengan yang

melakukan penelitian pada biji buah

lainnya.

kepayang

dapat

digunakan untuk memprediksi sifat

memberikan pengetahuan umum atas

fisik lainnya dari suatu bahan bakar

kandungan minyak pada biji buah

minyak nabati. Salah satu sifat fisik

kepayang

sumber

diantaranya adalah nilai kalor, Nilai

alternatif bagi minyak nabati. Selain

kalor merupakan ukuran panas atau

itu juga dapat diketahui berapa besar

energi yang dihasilkan dan diukur

kandungan minyak dalam biji buah

sebagai

nilai

kalor

kepayang

calorific

value

atau

dan

menjadi

serta

potensi

yang

nabati

bahan

Sebagai bahan uji adalah biji buah

diharapkan

minyak

fisik

Suatu

sifat

memiliki fisik

dapat

kotor/gross nilai

kalor

dimilikinya sebagai sumber minyak

netto/nett

nabati. Sebelumnya buah kepayang

Perbedaannya ditentukan oleh panas

telah digunakan sebagai pengawet ikan

laten kondensasi dari uap air yang

segar dan bumbu masakan tradisional,

dihasilkan selama proses pembakaran.

dengan demikian akan menambah

Nilai kalor kotor/gross calorific value

daya guna buah kepayang sebagai

(GCV) mengasumsikan seluruh uap

keberagaman sumber minyak nabati

yang

yang

pembakaran sepenuhnya terembunkan/

dapat

dikembangkan

sesuai

dengan iklim di Indonesia.

calorific

dihasilkan

selama

value.

proses

terkondensasikan. Nilai kalor netto

Minyak Kepayang merupakan

(NCV) mengasumsikan air yang keluar

sumber energi biomassa yang memiliki

dengan produk pengembunan tidak

beberapa

dibandingkan

seluruhnya terembunkan. Bahan bakar

dengan enrgi fosil. Selain sifatnya

harus dibandingkan berdasarkan nilai

dapat

terus

kalor netto Nilai kalor dapat diketahui

menerus, juga proses pembuatannya

menggunakan alat Kalorimeter. Ka-

yang lebih sederhana dengan nilai

lorimeter salah satunya adalah ber-

investasi yang lebih murah.

azaskan azas black, dimana kalor yang

kelebihan

diperbaharui

secara

diterima sama dengan kalor yang

panas jenis minyak kluwek dan

dilepaskan. Pada penelitian ini di-

nilai kalori minyak kluwek.

lakukan penentuan nilai kalor minyak nabati, yaitu minyak kepayang.

1.4

TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk

1.2

mengetahui nilai panas jenis minyak,

PERMASALAHAN Minyak

digunakan

nabati

sebagai

jika

bahan

akan bakar

serta mendapatkan nilai kalor minyak kluwek dengan

menggunakan

ka-

alternative pengganti bahan bakar dari

lorimeter-sederhana yang ber-pedoman

fosil,

dengan Azas Black dan Kalorimeter

harus

diketahui

sifat-sifat

fisiknya. Sifat fisik tersebut harus

bom.

memenuhi persyaratan sebagai bahan bakar

pengganti

ataupun

bahan

BAB II

pencampur

LANDASAN TEORI 2.1

1.3

MINYAK NABATI Minyak nabati adalah senyawa

BATASAN MASALAH Batasan-batasan masalah dalam

minyak yang terbuat dari tumbuhan

penelitian ini meliputi sebagai berikut :

yang diperoleh melalui proses ekstrasi

a. Media yang digunakan dalam

dan biasanya digunakan dalam makan-

penelitian ini adalah minyak

an atau untuk

memasak. Berapa

kluwek.

minyak nabati yang dapat digunakan

b. Minyak kluwek yang diguna-

adalah minyak kelapa sawit pafrika,

kan berasal dari tumbuhan

jagung, zaitun, minyak lobak kedelai,

yaitu

yang

kemiri dan bunga matahari, seperti

melalui beberapa tahap, proses

pada gambar 2.1. Minyak nabati

ekstraksi salah satunya.

ditemukan dari adanya ancaman akan

buah

c. Karakteristik yang

diteliti

kepayang

minyak meliputi

nabati nilai

habisnya minyak fosil yang tidak dapat diperbaharui.

Penggunaan

minyak

nabati sendiri dapat menekan angka

pencemaran udara yang ditimbulkan

biji-bijian yakni kelapa, kelapa sawit,

oleh bahan bakar fosil, hal ini karena

jagung, jarak, olive(zaitun), kacang

sedikitnya kandungan karbon dalam

tanah, biji kapuk, biji kapas, alpokat,

minyak nabati sehingga aman terhadap

kacang

lingkungan.[1]

nyamplang,

macadam,

minyak

dan

nabati

kanola,

lain-lain. dapat

biji Semua

digunakan

sebagai pengganti bahan bakar namun dengan

proses-proses

pengolahan

tertentu. Sumber minyak nabati yang Gambar 2.1 Beberapa Bahan Baku [6]

Minyak Nabati. Berdasarkan minyak nabati

kelapa sawit. Demikian pula proses

kegunaannya,

terbagi menjadi 2

golongan. Pertama minyak nabati yang dapat

digunakan

dalam

industry

makanan (edible oils) dan dikenal dengan nama minyak goreng meliputi minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak zaitun, minyak zaitun, minyak kedelai dan sebagainya. Kedua minyak yang digunakan dalam industri bukan makanan (non edible oils) misalnya [6]

kayu putih dan minyak jarak. Minyak

nabati

paling dominan dewasa ini adalah

mempunyai

fungsi sebagai bahan makanan, bahan baku industri serta bahan bakar atau campuran bahan bakar. Bahan baku minyak nabati utamannya adalah dari

pengolahan dan pemanfaatanya telah banyak diteliti

dan terdokumentasi

dengan baik. Bahkan berbagai produk dari pohon kelapa sawit menjadi sumber devisa yang sangat potensial bagi sebuah Negara seperti Malaysia dan Indonesia. Potensi kelapa sawit di dunia sangat besar dengan perolehan dapat

mencapai

5000

kg/hektar

pertahun[7] seperti tampak pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Tanaman penghasil Minyak Nabati serta

diet alami dari babirusa (Babyroussa babyrussa).

Produktiftasnya.[8]

2.2

Gambar 2.2 Buah Kepayang [9]

BUAH KEPAYANG Kepayang, kepahiang, kluwek,

keluak, atau kluak( pangium edule reinw ) adalah tumbuhan berbentuk pohon yang tumbuh liar atau setengah liar.[7] Buah kepayang ini merupakan pohon

tropis

Mikronesia,

yang

tumbuh

Melanesia,

dan

di Asia

Tenggara, termasuk Indonesia, contoh buah kepayang tampak seperti Gambar 2.2.

Pohon

ini

sangat

beracun,

terutama karena adanya glukosida cyanogenic. Pohon itu membutuhkan bertahun-tahun untuk

matang dan

benih karena itu paling sering dipanen dari pohon-pohon liar, karena tidak layak secara ekonomis untuk mengolah Meskipun beracun bagi manusia, benih-benih bagian bentuk pohon dari

Kepayang termasuk kelompok pohon besar, menyebar luas di dataran rendah sampai ke daerah perbukitan, tinggi pohon dapat mencapai tinggi 25 meter. Kayu tanaman ini juga bernilai ekonomi, dengan berat jenis 450-1000 kg/m-3

atau

dapat

dalam

kayu

pertukangan dikelompokan kayu kelas II dengan keawetan sedang. Biji Kepayang dipakai sebagai bumbu dapur masakan Indonesia yang memberi warna hitam pada rawon, brongkos, serta sup konro. Bijinya, yang memiliki salut biji yang bisa dimakan, bila mentah sangat beracun karena mengandung

asam sianida

dalam konsentrasi tinggi. Bila dimakan dalam jumlah tertentu menyebabkan

pusing (mabuk). Racun pada biji ini

2.3

KALOR

dapat dipakai sebagai racun untuk

Bila dua sistem yang suhunya

mata panah. Biji ini aman diolah untuk

berbeda-beda bersentuhan satu sama

makanan

lain,

bila

telah

direbus

dan

direndam terlebih dahulu.

maka suhu akhir yang dicapai

oleh kedua sistem berada di antara dua

Daun Kepayang sangat besar,

suhu permulaan tersebut. Hal ini

halus agak kasar, bentuk bulat telur

adalah suatu pengamatan yang lazim.

atau bulat, sekitar 20 cm, dengan ujung

Manusia sudah lama mencari suatu

runcing dan pangkal berbentuk hati.

pengertian yang lebih dalam mengenai

Bunga kekuningan-hijau atau keputih-

fenomena seperti itu. Sampai ke awal

an, memiliki bau samar, dengan ukur-

abad ke Sembilan belas, fenomena

an sekitar 4 cm. Buah liontin kulit

tersebut diterangkan dengan men-

tebal, ukuran 10 sampai 20 cm

dalilkan bahwa suatu zat yang disebut

diameter, coklat dan kasar, biji ukuran

kalori terdapat di dalam setiap benda.

3 sampai 5 cm, pipih, agak bersudut,

Pada waktu itu orang percaya bahwa

tertanam

sebuah benda pada suhu tinggi meng-

dalam

daging

buah

kekuningan, dan beraroma.

andung lebih banyak kalori dari pada

Daun menghasilkan glikosida cyanogenetic,

gynocardine,

benda pada yang kaya kalorinya

identik

kehilangan sebagian kalorinya yang

dengan yang ditemukan dalam odorata

diberikan kepada benda lain sampai

Gynocardia.

Enzim

emulsionlike,

kedua benda tersebut telah mencapai

gynocardase,

telah

diidentifikasi

suhu yang sama. Teori kalori mampu

dengan glukosida tersebut. Meng-

menjelaskan banyak proses, seperti

hasilkan minyak Kernel pamitic dan

hantaran kalor atau pencampuran zat-

asam oleat, dan minyak optik aktif,

zat di dalam sebuah kalorimeter

baik hydnocarpic atau chaulmoogric,

dengan cara yang memuaskan. Akan

atau keduanya.

tetapi, konsep kalor sebagai sebuah zat, jumlah seluruhnya tetap konstan

akhirnya tidak mendapat dukungan

sesuatu bentuk energi

eksperimen.

lenyap tanpa munculnya suatu jumlah

Selanjutnya

dinyatakan

saja

bahwa perubahan suhu adalah per-

tidak dapat

energi yang sama di dalam sesuatu bentuk lain.

pindahan “sesuatu” dari sebuah benda

Kalor merupakan suatu bentuk

pada suatu suhu yang lebih tinggi ke

energi dan memiliki satuan kalori.

sebuah benda pada suatu suhu yang

Sedangkan energi memiliki satuan

lebih rendah, dan “sesuatu” ini kita

Joule. Usaha dan kalor dipikirkan

namakan kalor. Jadi, kalor berpindah

sebagai dua konsep yang terpisah

dari benda yang suhunya tinggi ke

sampai Thomson di tahun 1798,

benda yang suhunya lebih rendah.

menyarankan bahwa kalor mempunyai

Akhirnya, secara umum telah di-

suatu aspek mekanis, dan dengan

mengerti bahwa kalor adalah sebuah

demikian

bentuk energi dan bukan merupakan

hubungan di antara usaha dan kalor

sebuah zat.

tersebut. Hubungan ini telah dihasilkan

dia

mengusulkan

suatu

yang

secara pasti di dalam pertengahan abad

memperlihatkan dengan eksperimen

ke Sembilan belas sebagai prinsip

bahwa bila suatu kuantitas energi

kekekalan energi. Prinsip ini men-

mekanis

yatakan

Joule

adalah

yang

orang

diberikan

diubah

bahwa

kalor

dan

usaha

menjadi kalor, maka kuantitas kalor

masing-masing adalah bentuk energi

yang sama selalu dihasilkan. Jadi,

dan harus ada suatu hubungan tertentu

kesetaraan kalor dan kerja mekanis

di antaranya, yang dinamakan ke-

sebagai

setaraan energi mekanik dan kalor.

dua

bentuk

energi

telah

diperlihatkan secara pasti. Helmholtz

Di tahun 1850, untuk pertama

pertama-tama menyatakan secara jelas

kalinya Joule menggunakan sebuah

pemikiran bahwa bukan hanya kalor

alat yang di dalamnya terdapat beban-

dan energi mekanis, tetapi semua

beban yang jatuh yang merotasikan

bentuk energi

adalah ekivalen dan

sekumpulan pengaduk di dalam sebuah

bahwa sejumlah yang diberikan dari

wadah air yang diisolasi. Di dalalm

satu siklus, beban-beban yang jatuh

Persamaan (2.1) menyatakan

tersebut melakukan sejumlah kerja

Hukum Kekekalan Energi pada per-

yang diketahui pada air tersebut, yang

tukaran kalor dan selanjutnya disebut

masanya m, dan kita memperhatikan

Asas Black, sebagai penghargaan atas

bahwa suhu naik sebanyak ΔT. Kita

jasa ilmuan Inggris bernama Joseph

dapat menghasilkan kenaikan suhu

Black (1728-1799).

yang sama ini dengan memindahkan

Atau dapat juga Dalam sebuah

energi kalor Q kepada system tersebut.

Persamaan matematis dan dalam ke-

Jadi, kita mengukur W, mengamati ΔT,

adaan ideal dimana tidak ada zat lain

dan menghitung Q. Hasilnya setelah

yang terlibat dalam proses ini, maka

disempurnakan dan di konversikan

azas Black juga dapat dituliskan

adalah

sebagai berikut : QA = QB

1 kalori = 4,184 joule

MA . CA . ΔtA = MB . CB .ΔtB

2.3.1 Azas Black

…………………….2.2

Sebagaimana diketahui, kalor adalah energi yang pindah dari benda

MA . CA . (tA – tc ) = MB . CB . (tc – tB)

yang suhunya tinggi ke benda yang suhunya rendah. Oleh karena itu, pengukuran

kalor

perpindahan energi.

menyangkut Energi adalah

kekal, sehingga benda yang suhunya tinggi akan melepas energi QL dan benda yang suhunya rendah akan menerima energi QT

dengan besar

yang sama. Apabila dinyatakan dalam bentuk Persamaan, maka

Pengukuran

kalor

sering

dilakukan untuk menentukan kalor jenis suatu atau dilepaskan dapat ditentukan

dengan

mengukur

pe-

rubahan suhu zat tersebut. Kemudian dengan menggunakan persamaan Q = mcΔT, kalor dapat dihitung. Pada waktu menggunakan rumus ini harus diingat bahwa suhu naik berarti zat menerima kalor dan suhu turun berarti zat melepaskan kalor.

Salah satu cara yang dapat

2.3.2

Nilai Air

digunakan ialah dua zat yang suhunya

Nilai Air sangat dibutuhkan

berbeda dicampurkan sehingga terjadi

dalam Mencari Nilai Kalor sebuah

pertukaran kalor diantara kedua zat itu,

bahan, jika menggunakan Kalorimeter.

sampai suhu kedua zat itu sama. Bila

Karena

kalor jenis salah satu zat diketahui,

perantara Pelepasan kalor yang akan

kalor jenis zat lain dapat dihitung

diuji bila menggunakan Kalorimeter,

melalui penggunaan hukum kekekalan

maka Persamaannya sesuai dengan

energi.

Azas Black yaitu: ”Jumlah kalor yang diterima

sama dengan

jumlah

kalor

dilepaskan”.

Untuk

menghitung

Air

merupakan

sebagai

Kalor yang diterima = Kalor yang

yang

dilepaskan Persamaan yang digunakan :

banyaknya kalor yang diterima atau dilepas, dapat digunakan rumus berikut

Atau dapat disederhanakan jika mencari Nilai Air kalorimeter dengan

Qmk

=

Mzc



Czc

(Tsm-

Persamaan sebagai berikut :

TA)………………………..2.3 Dimana : Q

=Jumlah kalor yang diterima/dilepaskan kluwek(kalori)

Dimana : minyak

Na

: Nilai air (kal/oC)

Map

: Massa Air Panas (gram)

Mzc

= Massa zat cair (gr )

Ca

: Panas Jenis Air (kal/groC)

Czc

= Kapasitas Panas Jenis

Tap

: Temperatur Air Panas (oC)

Tsa

: Temperatur setimbang air

(kalori/groC) Tsm

(oC)

=Temperatur setimbang minyak (oC)

TA

= Temperatur Air (oC)

:Temperatur air (oC) Ma

: Massa Air Dingin (oC)

2.3.3 Kalor Jenis dan Kapasitas

Jadi,

Kalor

dirumuskan sebagai Kalor

jenis

suatu

benda

=

didefinisikan sebagai jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg suatu suatu zat sebesar 1 K. Kalor jenis ini merupakan sifat khas suatu

benda

yang

Persamaan

Dari

Persamaan



(2.6)

dan

dapat dinyatakan

=



… … … … … . .2.8

Dalam pengujian yang sering dilakukan dalam menghitung kalor jenis dari sebuah bahan yang biasanya diberikan

matematis sebagai berikut:

dapat

= … … … … … … … … … . .2.7 ∆

=

pada perubahan suhu yang sama. dalam

C

rumus umum kalor, yaitu

kemampuannya untuk menyerap kalor

dinyatakan

kalor

Persamaan (2.7),

menunjukkan

Menurut definisi, kalor jenis c dapat

kapasitas

di

laboratrium,

melalui

prinsip Black melalui kalorimeter yaitu persamaan yang digunakan:

Dengan

Keterangan :

c

= Kalor jenis benda (J/kg K)

Ma

: Massa Air (gram)

Q

= Energi kalor (J)

Ca

: Panas Jenis Air (kal/groC)

m

= Massa benda (kg)

Na

: Nilai Kalorimeter (kal/oC)

Δt

= Perubahan suhu

Tsm

: Temperatur Setimbang

Untuk suatu benda tertentu,

minyak (oC)

misalnya bejana kalorimeter, akan

TA

:Temperatur Air dingin (oC)

lebih memudahkan bila faktor m dan c

Mzc

: Massa Zat cair (gram)

dipandang

kesatuan.

Czc

: Panas jenis zat cair (oC)

Faktor ini disebut kapasitas kalor dan

Tm

: Temperatur minyak (oC)

didefenisikan sebagai jumlah energi

Tsm

: Temperatur Setimbang

sebagai

satu

kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu benda sebesar 1 K.

minyak (oC)

Dari Persamaan 2.9 jika ingin mencari

Nilai

Panas

jenis

dapat

disederhanakan menjadi Persamaan

besar dibandingkan dengan zat-zat lain jika suhunya diturunkan. Tabel 2.2 Kalor Jenis Berbagai Bahan

berikut ini yaitu :

Dimana : Czc

: Panas Jenis zat cair (kal/groC)

Ma

: Massa air kalorimeter (gram)

Ca

: Panas Jenis air (kal/gr)

Kalor jenis benda merupakan o

Na

: Nilai air kalorimeter (kal/ C)

karakter/sifat/properties suatu benda

Tsm

: Temperatur setimbang

yang unik (berbeda dari yang lain)

o

minyak ( C)

yang o

TA

: Temperatur Air ( C)

Mzc

: Massa zat cair (gram)

Tm

menunjukan

seberapa

sulit

zat/benda tersebut dapat menerima o

: Temperatur minyak ( C)

kalor. Sebuah

benda yang memiliki

kalor jenis kecil cenderung akan mudah panas dibanding zat yang

Perhatikan nilai kalor jenis air

memiliki kalor jenis besar. Hal ini

pada Tabel 2-2 berikut ini dan

dimiliki biasanya oleh logam yang

bandingkan dengan kalor jenis zat-zat

cenderung lebih mudah panas, karena

yang lain. Air memiliki kalor jenis

memang

terbesar dibandingkan dengan zat-zat

memiliki kalor jenis kurang dari 0,5

jenis lain, termasuk zat-zat yang tidak

(Kalor jenis tertinggi adalah 1 dimiliki

disebut di dalam Tabel ini. Ini berarti

oleh air (H2O)).

logam

pada

umumnya

bahwa air memerlukan kalor lebih banyak dari pada zat lain untuk massa

2.4

KALORIMETER

dan kenaikan suhu yang sama. Air

Kalorimeter adalah alat yang

juga melepaskan kalor yang lebih

digunakan untuk mengukur kalor.

Salah satu bentuk kalorimeter tampak

merata sebagai akibat percampuran

seperti pada Gambar 2.3.

dua zat yang suhunya berbeda. Batang pengaduk ini biasanya terbuat dari bahan yang sama seperti bahan bejana kalorimeter. Zat yang ditentukan kalor jenisnya

dipanaskan

sampai

suhu

tertentu. Kemudian zat tersebut segera dimasukkan ke dalam kalorimeter yang

berisi

air,

yang

suhunya

ditentukan kalor jenisnya dipanaskan sampai suhu tertentu. Kemudian zat tersebut segera dimasukkan ke dalam

Gambar 2.3 Kalorimeter Air

kalorimeter yang berisi air, yang suhu

Sederhana[10] Kalorimeter ini terdiri dari sebuah bejana logam yang kalor jenisnya diketahui. Bejana ini biasanya ditempatkan di dalam bejana lain yang agak

lebih

dipisahkan

besar. oleh

Kedua

bahan

bejana

bejana luar adalah sebagai “jaket” agar

masanya

sudah

diketahui.

Kalorimeter diaduk sampai suhunya tidak

berubah

lagi.

Proses

dalam

kalorimeter berlangsung secara adiabatik, yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar ke dalam calorimeter.

penyekat,

misalnya gabus atau wol. Kegunaan pelindung

dan

pertukaran

kalor

2.4.1

Syarat Kalorimeter Bila termometri adalah cara

menentukan temperatur, maka cara

dengan lingkungan sekitar calorimeter

penentuan

dapat dikurangi. Kalori meter juga

kalorimetri. Alat untuk menentukan

dilengkapi dengan batang pengaduk.

panas ini disebut kalorimeter.

jumlah

panas

disebut

Pada waktu zat dicampurkan di dalam

Sejak tahun 1780, Lavisor dan

kalorimeter, air di dalam kalorimeter

Laplace telah mengadakan pengukuran

perlu diaduk agar diperoleh suhu

kalorimetri dan untuk itu mereka telah

membuat kalorimeter. kalorimeterpun

luar system pada permulaan dan

telah dipergunakan oleh banyak orang

akhir pengukuran adalah sama.

kemudian

Jadi panas yang bocor masuk pada

dalam

menyelidikan

percampuran panas. Untuk

permulaan

dapat

menentukan

pengukuran

dikompesasikan oleh kebocoran

jumlah panas secara baik, kalorimetri

keluar

memerlukan beberapa syarat teknik

pengukuran.

dan ekonomis, antara lain:

metoda ini disebut kompensasi.

1.

Selama pengukuran, tak boleh ada

b.

pada

bagian Oleh

akhir

sebab

itu

Dengan Sampul Adiabatic

pertukaran panas dengan luar

Dengan

mempergunakan

sistem;

sampul

2.

Pengukuran harus cukup peka;

terhadap panas baik, pertukaran

3.

Pengukuran perlu cukup teliti;

panas dengan luar sistem dapat

4.

Kalorimeter cukup kuat dan tahan

dicegah. Sampul isolasi ini dapat

lama.

terbuat

Umumnya, selama pengukuran

yang

dari

sifat

zat

isolasinya

yang

sifat

hambatan panasnya memang baik

panas terdapat juga pertukaran panas

atau

dengan luar sistem. Hal ini perlu

pertukaran panas ini dipergunakan

dicegah atau dikoreksi, yaitu dengan

sampul

bebrapa cara antara lain :

Aliran listrik yang menimbulkan

a.

panas, ini mengatur agar sampul

Metoda Kompensasi Pengukuran pada

panas

temperatur

juga

untuk

dengan

mencegah

aliran

listrik.

dimulai

selalu

mempunyai

temperatur

lebih

sama

dengan

temperatur

rendah(tinggi) dari temperatur luar

kalorimeter.

sistem dan diakhiri pengukuran

mencegah pertukaran ini disebut

pada

sampul adiabatis.

temperatur

lebih

tinggi(rendah) dari temperatur luar system perbedaan

dengan temperatur

ketetntuan terhadap

c.

Sampul

yang

Dengan mengadakan koreksi Cara lain untuk mengurangi kesalahan

pengukuran

akibat

pertukaran panas dengan luar

thermometer, masing-masing mp,

system

Cp, dan mt, c, maka harga air

adalah

mengadakan

koreksi pada hasil pengukuran.

kalorimeter ini adalah

Dalam hal ini perlu diketahui sifat pertukaran panas ini. 2.4.2 Asas dari Kalorimeter Sesuai dengan keperluannya banyak

dikenal

kalorimeter

beberapa

sedangkan

jenis

dari

jenis

kalorimeter ini, masih terdapat banyak

Gambar 2.4 Kalorimeter air dari busen

modifikasinya lagi. Pokok pengukuran

(a) dan kalorimeter aliran kontinu

kalorimeter didasarkan

antara lain

kepada hukum percampuran panas. Berikut dibicarakan asas dari beberapa

dengan hambatan listrik(b) b.

Kalorimeter Aliran Kontinu Di

samping

kalorimeter

jenis kalorimeter.

dengan

a.

terdapat kalorimeter dengan aliran

Kalorimeter Air Busen

air

yang

diam

juga

Kalorimeter air Bunsen terdiri

air yang kontinu. Aliran air seperti

dari suatu bejana yang berisi air

pada Gambar 2.4b dapat diatur

serta

dengan

kecepatannya, misalkan dengan

thermometer dan pengaduknya.

massa µ persatuan waktu. Hal ini

Pada kalorimeter dalam Gambar

dapat diperhitungkan dari air yang

3a, yang berhubungan dengan

ditampung setelah keluar dari

pengukuran panas adalah bejana

kalorimeter.

diperlengkapi

dalam saja. Bila massa dan panas jenis bejana ini

Kalorimeter ini dapat mengukur

masing-masing

cara mekanis dari panas melalui tenaga

mb dan Cb, sedangkan massa dan

listrik. Arus listrik melalui hambatan R

panas jenis untuk bagian yang

akan menimbulkan tenaga listirk yang

terendam

dari

pengaduk

dan

kemudian berubah menjadi tenaga

hukum percampuran panas. Bahan

panas sesuai dengan hukum joule.

bakar

Pengaturan kecepatan aliran air dapat

dibakar dan panas ini ditampung

menyebabkan panas yang ditimbulkan

guna menaikkan temperatur zat

aliran listrik tepat dibawah seluruhnya

lain yang panas jenisnya telah

oleh

diketahui. Dari jumlah panas yang

aliran

air.

Hal

ini

akan

dengan

massa

menyebabkan temperatur t1 dan t2

ditampung

tetap harganya ( t1> t2 ) .

perhitungkan panas pembakaran

Dalam waktu selama Δτ, tenaga

Masih

Dengan I sebagai arus listrik. Panas yang dibawa oleh aliran air

dapat

di-

bahan bakar itu.

listrik yang ditimbulkan adalah W = i2 R Δ τ …… 2.11

ini

tertentu

banyak

lagi

jenis

kalorimeter dan sesuai dengan pemakaianya,

dapat

dipilih

kalorimeter yang cocok.

kontinu adalah sebesar Q = µ ( t1- t2 ) Δ τ…. 2.12

2.4.3

Kalorimeter bom adalah alat

Apabila tidak terjadi pertukaran panas dengan luar system, maka tenaga W adalah setara panas Q, atau

c.

mengukur

digunakan

jumlah

kalor

untuk

(nilai pada

mengukur

kalori)

yang

pembakaran

sempurna (dalam O2 berlebih) suatu . . … .2.13

senyawa,

bahan

makanan,

bahan

bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup

Kalorimeter Panas Pembakaran Untuk

yang

dibebaskan

tara mekanis dari panas adalah W i R J= = Q µ( t − t )

Kalorimeter bom

panas

dalam

medium

(kalorimeter),

dan

penyerap

kalor

sampel

akan

pembakaran dari bahan bakar,

terbakar oleh api listrik dari kawat

dapat dipergunakan kalorimeter.

logam terpasang dalam tabung . Salah

Asasnya adalah juga berdasarkan

satu contoh calorimeter bomb seperti gambar 2.5.

kawat

besi

dan

setelah

terjadi

pambakaran, kenaikan suhu diukur, Kapasitas panas (atau harga air) “bom”, kalorimeter, pengaduk, dan termometer ditentukan dengan percobaan terpisah dengan menggunakan zat

yang

diketahui

panas

pem-

bakarannya dengan tepat (Biasanya asam benzoat). Cara Kerja :

Gambar 2.5 Kalorimeter Bom[11] Kalorimeter bom terdiri dari

1.Susun

alat

calorimeter.

tabung baja tebal dengan tutup kedap

2. Isi gelas kimia dengan 50ml NaOH

udara.

3. Isi gelas kimia dengan 50ml HCL

Sejumlah tertentu zat yang akan diuji

0,1M. Ukur dan catat suhu setiap

ditempatkan dalam cawan platina dan

larutan.

sebuah "kumparan

besi” yang di-

4. Tuangkan 100ml NaOH 1M ke

ketahui beratnya (yang juga akan di-

dalam kalorimeter, disusul 100ml HCL

bakar) ditempatkan pula pada cawan

M. Tutup

platina

penyumbat

sedemikian

sehingga

me-

kalorimeter dengan karet lalu

aduk

campuran

nempel pada zat yang akan diuji,

larutan. Catat suhu campuran larutan.

Kalorimeter bom kemudian ditutup

Contoh skema kalorimeter bom seperti

dan

Gambar 2.6.

tutupnya

lalu

dikencangkan,

setelah itu "bom" diisi dengan O2 hingga tekanannya mencapai 25 atm, Kemudian

"bom"

dimasukkan

ke

dalam kalorimeter yang diisi air, Setelah semuanya tersusun, sejumlah tertentu aliran listrik dialirkan ke

kemudian dihitung kalor reaksi dari sistem larutan tersebut. Beker Almunium dan gelas plastik jenis polistirin (busa) dapat digunakan

sebagai

kalorimeter

sederhana dengan thermometer sebagi pengaduk. Keuntungan menggunakan gelas

plastik

sebagai

kalorimeter

adalah murah harganya dan setelah dipakai

dapat

dibuang.

Dan

kalorimeter yang biasa digunakan di Gambar 2.6 Skema Kalorimeter

laboratorium fisika berbentuk bejana

Bom[11]

biasanya silinder dan terbuat dari logam

2.4.4 Kalorimeter

Sederhana/

tembaga

atau

almunium dengan ukuran 75 mm x 50 mm

Kalorimeter Larutan

misalnya (garis

tengah).

Bejana

ini

Kalorimeter sederhana adalah

dilengkapi dengan alat pengaduk dan

kalorimeter yang digunakan untuk

diletakkan didalam bejana yang lebih

mengukur

besar

kalor

reaksi

yang

yang

disebut

mantel/jaket.

berlangsung dalam fase larutan karena

Mantel/jaket tersebut berguna untuk

itu disebut juga kalorimeter larutan.

mengurangi hilangnya kalor karena

Jadi calorimeter larutan adalah alat

konveksi

yang

kalorimeter sederhana seperti Gambar

digunakan

untuk

mengukur

jumlah kalor yang terlibat pada reaksi

dan

induksi.

Contoh

2.7.

kimia dalam sistem larutan. Pada dasarnya

kalor

dibebaskan/diserap

yang menyebabkan

perubahan suhu per kuantitas pereaksi

Gambar 2.7 Kalorimeter Sederhana[10]

3.2 BAB III DIAGRAM

ALIR

TEMPAT

Penelitian atau pengujian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisika Dasar Universitas Gunadarma dan

PENELITIAN pada

DAN

PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 3.1

WAKTU

Cara menentukan nilai kalor

Laboratorium Pusat Penelitian dan

percobaan

Pengembangan Teknologi Minyak dan

ini,

mempunyai

beberapa tahapan-tahapan yang harus

Gas Bumi.

dilalui, adapun tahapan tahapannya seperti gambar 3.1.

3.3

PERALATAN PENELITIAN Peralatan

yang

digunakan

dalam percobaan ini biasanya banyak digunakan

dalam

laboratorium-

laboratorium fisika maupun kimia. Adapun peralatan-peralatannya adalah sebagai berikut : 3.3.1

Kalorimeter Kalorimeter terdapat beberapa

bagian, antara lain : 

Pengaduk

:

fungsi

pengaduk

ini

yaitu

dari untuk

mengaduk cairan-cairan yang Gambar 3.1 Diagram Alir/Flowchart Penelitian

ada didalamnya agar semua cairan yang berada di dalam tercampur menjadi satu atau menyetimbangkannya.



Bucket :

berfungsi

sebagai

Contoh

kalorimeter

seperti

tampak Gambar 3.2.

wadah cairan. 

lagi.

Air Space : Air space ini biasanya terbuat dari spume dan

berfungsi

sebagai

penyetabil suhu ruang bucket atau

untuk

hilangnya

mengurangi kalor

karena

konveksi dan konduksi. 

Gambar 3.2 Kalorimeter

Insulating Jacket : Jacket untuk peletakan bucket. Pada

3.3.2

percobaan

ini

Thermometer Thermometer

ini

untuk

menggunakan kalorimeter sederhana

mengukur suhu zat cair yang berada

dimana fungsi kalorimeter ini untuk

didalam calorimeter dan mengukur

mengukur

pada

perubahan

suhu

dari

beaker

glass

disaat

terjadi

sejumlah air atau zat sebagai akibat

pemanasan.

dari suatu reaksi kimia dalam suatu

menggunakan

wadah terisolasi sehingga dapat Dapat

thermometer yaitu thermometer air

diketahui jumlah kalor yang diterima

raksa dan thermometer air alcohol,

dan yang dilepaskan.

seperti tampak pada Gambar 3.3.

Dan prinsip kerja calorimeter

Pada 2

percobaan macam

ini jenis

Dimana pada saat mengukur suhu

ini zat yang akan diukur nilai kalornya

panas

dipanaskan

thermometer air raksa karena air raksa

sampai

suhu

tertentu,

(minyak)

menggunakan

kemudian dengan segera dimasukkan

mampu

dalam bucket calorimeter yang berisi

±350oC dibandingkan thermometer air

air yang sudah ditentukan suhu dan

alcohol. Sedangkan thermometer air

massanya, kemudian diaduk sampai

alkohol

suhunya setimbang dan tidak berubah

temperatur rendah atau di bawah 78oC

mengukur

digunakan

suhu

pada

sampai

saat

karena

alkhol

jika

mengukur

temperatur rendah lebih cocok atau

3.3.4

tingkat ketelitiannya lebih akurat

Gelas Ukur Gelas ukur digunakan untuk

mengukur jumlah volume zat cair yang dibutuhkan dalam jumlah tertentu pada percobaan ini, dan bahan gelas ukur ini terbuat dari bahan polipropilen(gelas). Contoh gelas ukur tampak seperti Gambar 3.5 . Gambar 3.3 Thermometer 3.3.3 Timbangan Massa Timbangan digunakan untuk mengetahui massa dari zat cair itu sendiri dan juga untuk mengetahui massa kalorimeter kosong maupun yang sudah berisi bahan percobaan. Timbangan yang digunakan dalam percobaan

ini

menggunakan Gambar 3.5 Gelas Ukur

timbangan digital, seperti tampak pada Gambar 3.4. 3.3.5

Heather (Pemanas) Heather

menaikan

digunakan

temperatur

Pemanasan dilakukan yang Gambar 3.4 Timbangan Massa

dibutuhkan

tersebut.

Contoh

seperti Gambar 3.6.

zat

untuk cair.

sampai suhu

pada

percobaan

heather

tampak

Dalam menentukan nilai kalor minyak kluwek bahan utama yang dibutuhkan

adalah

minyak

kluwek(pangium Edule Reinw) dan air mineral. 3.4.1

Minyak Kluwek (Pangium

Edule Reinw)

Gambar 3.6 Heather

Kluwek itu sendiri mempunyai beberapa nama di masing masing 3.3.6 Beaker Glass

daerah

Beaker Glass digunakan untuk wadah dalam memanaskan zat cairnya, dan terbuat dari borosilikat (kaca), contoh beaker glass tampak seperti Gambar 3.7.

contohnya

orang

jawa

menyebutnya pucung atau picung dan didaerah toraja menyebutnya panrassa. Kluwek adalah tumbuhan berbentuk pohon yang tumbuh liar atau setengah liar, Buah kluwek tumbuh didaerah dengan ketinggian pohon mencapai 40 meter

dengan

diameter

batang

mencapai 2,5 meter, pohon tersebut tumbuh sekitar ± 10-15 tahun dari mulai tanan sampai berbuah. Terjadinya minyak kluwek ini melalui beberapa tahapan, prosesnya yaitu dari bahan baku/buah kluwek dipilih yang yang berkualitas baik yaitu yang telah masak, tidak berjamur Gambar 3.7 Beaker Glass

dan tidak busuk, lalu dikeringkan dengan cara dijemur selama ± 36 jam

3.4

BAHAN-BAHAN

LITIAN

PENE-

sehingga terjadi pengecilan volume (mengempis)

yang

mengakibatkan

kandungan air didalamnya berkurang, kemudian metode

diekstrasi

menggunakan

pengepresan,

maka

akan

Air Mineral ini berfungsi untuk mengetahui nilai air kalorimeternya (Na), dan lalu hasilnya digunakan

menghasilkan

minyak.

Setelah

menghasilkan

minyak,

masih

cair/minyak (Czm), pada pencarian

dilakukan beberapa proses kembali

panas jenis zat cair/minyak (Czm) juga

dikarenakan

menggunakan

diekstrasi,

minyak minyak

yang

mencari

panas

air

jenis

mineral,

zat

dan

dalam

hasilnya diterapkan pada persamaan

keadaan tercampur kotoran-kotoran.

kalor. Gambar 3.9 merupakan contoh

Untuk

air mineral yang digunakan.

itu

minyak,

dilakukan yaitu

pengendapan, penyaringan

masih

telah

untuk

penjernihan

dengan

cara

sentrifugasi

dan

sehingga

diperoleh

minyak itu sendiri. Contoh hasil minyak kluwek seperti Gambar 3.8.

Gambar 3.9 Air Mineral 3.5

PROSEDUR PENGAMBIL-

AN DATA Pengambilan data melewati dua tahap dan menggunakan Kalorimeter. Tahap-tahap Gambar 3.8 Minyak Kluwek 3.4.2 Air Mineral

Pengujian

dalam

pengambilan data sebagai berikut :

3.5.1 Menentukan Nilai Air pada

2.

1.

Menyiapkan alat dan bahan.

2.

Menimbang

3.

Kalorimeter

kalorimeter menimbangnya

Mengisi air mineral kedalam

temperaturnya.

bagian, lalu

4.

Mencatat temperaturnya.

5.

Mendidihkan air dalam beaker glass, lalu mencatat temperatur

5.

air

dan kenaikan

temperatur, lalu mencatat pada saat setimbang. menimbang

kembali

keseluruhannya. Mencatat

hasil

yang

telah

ditimbang keseluruhannya. 3.5.2 Menentukan

Panas

68,75ml

kedalam

sudah

terisi

air

mineral,

temperature kesetimbangan. 6.

Menimbang

kembali

seluruhnya. 7.

Mencatat

hasil

yang

telah

ditimbang keseluruhannya. Menentukan minyak

pada

Panas pengujian

jenis ini

menggunakan Persamaan 2.10.

Jenis

Minyak 1.

Menuangkan minyak kluwek

mengaduk-aduk dan mencatat

Mengaduk-aduk memperhatikan

sampai

calorimeter yang sebelumnya

mendidih

jumlah air bagian.

9.

catat

Memasukkan minyak kluwek

sebanyak

kedalam kalorimeter sampai

Lalu

dan

temperatur tidak naik lagi.

air mendidih.

8.

lalu

mendidihkan

4.

Tambahkan

68,75ml,

kedalam beaker glass, lalu

menimbangnya.

7.

Mengisi air mineral kedalam

kosong dengan pengaduknya.

kalorimeter

6.

Kalorimeter

kosong dengan pengaduknya.

Kalorimeter

3.

Menimbang

Menyiapkan Alat dan Bahan

3.5.3 Penentuan Nilai Kalor Setelah menentukan nilai air pada kalorimeter dan menentukan

panas jenis minyak dan mendapatkan hasil nilainya maka bisa didapatkan nilai kalor minyak kluwek yaitu dengan menggunakan Persamaan 2.3. 3.6

PENGUJIAN

KALORI-

METER BOM Penelitian ini juga dilakukan di laboratorium PPPTMGB”LEMIGAS” yakni menggunakan kalorimeter bomb, dimana metode uji yang digunakan mengunakan metode ASTMD 240

Gambar 4.1 Diagram Alir Perhitungan 4.2

Cara menentukan nilai air pada

BAB IV

kalorimeter pertama-tama dilakukan

PEMBAHASAN 4.1

MENENTUKAN NILAI AIR

DIAGRAM

ALIR

penimbangan

massa

alat

PERHITUNGAN

percobaan(kalorimeter)

dengan

Dalam menentukan nilai kalor

menggunakan timbangan massa(Mk),

minyak kluwek, terdapat beberapa

setelah

langkah perhitungan yang ditampilkan

kalorimeter(Mk) dicatat, lalu mengisi

pada diagram alir perhitungan yakni

kalorimeter dengan air sebanyak ¼

pada Gambar 4.1 dan percobaan

bagian

dilakukan

menimbang

percobaan.

sebanyak

empat

kali

ditimbang

dari

volume

air

massa

kalorimeter,

dan

temperaturnya(Mk+a), mendidihkan

maka

mencatat sebelumnya pada

beaker

glass(Tap) dan menambahkannya ke kalorimeter sebanyak ¾ bagian yang sebelumnya sudah terisi air dingin, Lalu mengaduk-aduk dan perhatikan

kenaikan

temperatur,

mencatat

kedalam kalorimeter yang sebelumnya

temperatur pada saat setimbang (Tsa),

sudah terisi air yakni sebanyak 1/8

Lalu

bagian sama halnya dengan pengisian

menimbang

kembali

air, lalu mengaduk-aduk dan mencatat

keseluruhannya (Massa total). Tabel 4.1 Data Pengamatan Nilai Air

temperatur kesetimbangannya (Tsm), dan

menimbang

kembali

keseluruhannya(Massa total). 4.3.1

Data

Pengamatan

Minyak

pengujian

data

Kluwek Dari

pengamatan minyak kluwek yang telah 4.3

MENENTUKAN

PANAS

dilakukan

sebanyak

empat

kali

percobaan, didapatkan data pengujian

JENIS Cara menentukan panas jenis

berupa Massa kalorimeter(Mk) dengan

minyak kluwek, sama halnya dengan

satuan gram(gr), Massa kalorimeter

menentukan

beserta

nilai

air.

Yang

air(Mk+a)

dengan

satuan

jumlah

gram(gr), Temperatur air (TA) dengan

volumenya, yakni pertama menimbang

satuan derajat celcius(oC), Temperatur

massa kalorimeter kosong dengan

minyak(Tm) dengan satuan derajat

pengaduknya (Mk), mencatat massa

celcius(oC),

kalorimeter tersebut, lalu mengisi air ±

setimbang(Tsm) dengan satuan derajat

1/8 bagian dari volume kalorimeter,

celcius(oC), dan Massa kalorimeter, air

lalu menimbangnya kembali(Mk+a) dan

normal, Minyak /Massa total(Mk+a+m

mencatat temperaturnya, memasukkan

/Mtotal), dengan satuan gram(gr). Dan

minyak kluwek ke dalam beaker glass

data-data tersebut ditampilkan pada

lalu

Tabel 4.3 .

membedakan

hanyalah

memananaskan

hingga

setimbang/tidak naik lagi (Tm), lalu memasukan minyak yang mendidih itu

Temperatur

Tabel 4.3 Data Pengamatan Minyak Kluwek

Analisa

data

percobaan

dilakukan untuk mendapatkan atau mengetahui nilai rata-rata panas jenis minyak kluwek dan nilai kalor minyak kluwek. 4.4

MENENTUKAN

NILAI

KALOR MINYAK KLUWEK

4.5.1

Menentukan nilai kalor minyak

Minyak Kluwek

kluwek, yang harus diketahui yakni massa minyak, panas jenis minyak, dan perubahan suhu/temperatur. Pada

Analisa Data Panas Jenis Nilai panas jenis minyak dapat

ditampilkan pada Gambar 4.2. 1.5

percobaan ini minyak yang dibutuhkan dalam sekali percobaan yakni 1/8

1

bagian kalorimeter minyak kluwek

0.5

yaitu sekitar 68.75 ml dan sekitar 205 gram, dan minyak tersebut dipanaskan hingga menemukan titik didih yaitu sekitar 14 menit. Dan Perubahan suhu yakni temperatur minyak setimbang dikurang temperatur air sebelumnya. Maka hasilnya disusun pada Tabel 4.5 . Tabel 4.5 Hasil Data Pengamatan

0 I

II

III

IV

Gambar 4.2 Grafik Nilai Panas Jenis Minyak Kluwek Nilai

panas

jenis

pada

percobaan I berkisar ini sekitar 1.06 kal/groC, percobaan II berkisar 0.66 kal/groC, percobaan III berkisar 0.69 kal/groC, dan percobaan IV berkisar 0.72 kal/groC. Dan jika dirata-ratakan berkisar 0.78 kal/groC Nilai

4.5

ANALISA

PERCOBAAN

DATA

panas

jenis

minyak

didapatkan dengan melakukan proses pembakaran minyak kluwek di dalam

tabung(perebusan) dan pencampuran

4000

dengan air, karena air merupakan

3000

perantara pelepasan kalornya. Pada

2000

proses

pembakaran(perebusan)

1000

sejumlah

komponen

minyak

0 I

kluwek(trigliserida dan nontrigliserida)

II

III

IV

akan terebus dan pada saat titik didih

Gambar 4.3 Grafik Nilai Kalor Minyak

akan menghasilkan produk berupa

Kluwek

karbondioksida dan uap air disertai

Pada percobaan I mendapatkan

pelepasan sejumlah energi(eksotermis)

hasil nilai kalor sebesar 3535 kalori,

pada saat pencampuran dengan air

percobaan II sebesar 2445 kalori,

sehingga dapat menghasilkan nilai

percobaan

kalor. Dan Pada saat pemanasan

percobaan IV sebesar 2782 kalori. Dan

minyak

nilai rata-rata minyak kluwek dalam

kluwek

semakin

tinggi

temperature semakin rendah tingkat

III

2571

kalori,

dan

percobaan ini berkisar 2834 kalori.

kekentalannya. 4.6 4.5.2 Analisa Data Nilai Kalor

PERBANDINGAN

NILAI

KALOR MINYAK KLUWEK Pada perbandingan nilai kalor

Minyak Kluwek Setelah mendapatkan hasil nilai

minyak

kluwek

ini

dibandingkan

air dan panas jenis minyak kluwek,

dengan beberapa minyak nabati lain

maka

nilai

yaitu minyak jarak pagar, minyak

menggunakan

kelapa sawit, dan minyak goreng

Persamaan 2.3. Dan hasilnya dapat

bekas. Satuan yang digunakan dalam

ditampilkan

perbandingan ini adalah MJ/kg.

bisa

kalorinya

juga

didapatkan

yaitu dengan

menggunakan

grafik batang yaitu pada gambar 4.3.

Hasil percobaan I didapatkan nilai kalor sebesar 3535 kalori dibagi massanya yakni 58 gr dan hasilnya menjadi 60.95 kal/gr, hasil percobaan

II didapatkan nilai kalor sebesar 2445

menggunakan

Kalorimeter

kalori dibagi massanya yakni 57 gr dan

sedangkan pada Laboratorium Fisika

hasilnya menjadi 42.89 kal/gr, hasil

Dasar

percobaan III didapatkan nilai kalor

menggunakan

sebesar 2571 kalori dibagi massanya

Larutan/Sederhana.

Universitas

Bomb

Gunadarma Kalorimeter

Pada perbandingan ini yang

yakni 54 gr dan hasilnya menjadi 47.61 kal/gr, hasil percobaan IV

digunakan

didapatkan nilai kalor sebesar 2782

menggunakan Kalorimeter bom, maka

kalori dibagi massanya yakni 56 gr dan

hasil perbandingan ini ditampilkan

hasilnya menjadi 49.68 kal/gr, dan

pada Gambar 4.4

nilai rata-rata keselururuhan percobaan ini sebesar 50.28 kal/gr atau 0.2107 MJ/kg. Minyak jarak mempunyai nilai kalor 9068.15 kal/gr atau 37.9955 MJ/kg, minyak klapa sawit 9119.30

adalah

nilai

yang

38.6 38.4 38.2 38 37.8 37.6 Minyak Minyak Minyak Minyak Kluwek Goreng Kelapa Jarak Bekas Sawit

kal/gr atau 38.2098 MJ/Kg, dan nilai

Gambar 4.4 Perbandingan Nilai Kalor

kalor minyak goreng bekas 9197.29

Minyak Pada grafik Gambar 4.4, nilai kalor

kal/gr atau 38.5366 MJ/kg. Sedangkan pada saat pengujian

minyak kluwek menunjukan 38.1751

di Laboratorium PPPTMG LEMIGAS

MJ/kg ini menyatakan, bahwa minyak

nilai kalor yang dihasilkan 38. 1751

kluwek jika dijadikan minyak bakar

MJ/kg, ini sangat berbeda jauh dengan

kurang memenuhi persyaratan, karena

hasil

pada

syarat minimal nilai kalor minyak

Laboratorium Fisika dasar Universitas

bakar 41.87 MJ/kg sesuai SK Dirjen

Gunadarma, yang dikarenakan alat

Migas No 14496K/14/DJM/2008 tgl

yang digunakan pada saat percobaan

21 Agustus 2008 yang terdapat pada

berbeda.

di

lampiran iii. Karakteristik dari minyak

Laboratorium PPPTMG LEMIGAS

kluwek perlu diteliti lebih lanjut

yang

Pada

dilakukan

percobaan

seperti halnya karakteristik minyak

2. Minyak

kluwek

memiliki

jarak yang telah diteliti secara intensif

panas

dan karakteristik minyak kemiri serta

kal/groC,

dan

pengaruh beberapa parameter terhadap

minyak

kluwek

ekstraksi dan transesterifikasi minyak

MJ/kg.

kemiri.[12,13]

jenis

sekitar

0.78

Nilai

kalor 38.1751

3. Sampel minyak kluwek belum memenuhi standar spesifikasi

4.7

TITIK

NYALA

minyak bakar menurut SK

(FLASH

Dirjen

POINT) sebesar 142 oC ini menandakan bahwa kluwek

persyratan

jika

belum

memenuhi

dijadikan

No

14496K/14/DJM 2008 yaitu

Flash Point minyak kluwek minyak

Migas

Min 41.87 MJ/kg. 5.2

sebagai

SARAN Dalam

percobaan

yang

minyak bakar karena minyak bakar

dilakukan untuk mendapatkan hasil

mempunyai flash point sebesar 60 oC.

yang lebih baik dalam penentuan nilai

Pengujian ini dilakukan di PPPTMGB

kalor

LEMIGAS dengan metode uji ASTM

kalorimeter

D 93 .

disarankan

minyak

menggunakan

sederhana, suhu

atau

maka temperatur

ruang/disekitar, diusahakan sama. Dan

5.1

BAB V

juga pada saat penuangan air/ minyak

PENUTUP

yang mendidih jangan terlalu lama,

KESIMPULAN 1. Penentuan nilai kalor minyak

agar tidak terjadi perukaran panas yang berlebih. Perlu adanya penelitian

kluwek menggunakan

lebih lanjut mengenai karakteristik

kalorimeter larutan atau

sifat-sifat fisika kimia lainya, guna

kalorimeter sederhana sangat

melengkapi

kurang tepat, karena minyak

penggunaan minyak nabati sebagai

kluwek tidak tercampur atau

alternatif bahan bakar minyak.

larut pada air.

karakteristiknya

dalam

secara

DAFTAR PUSTAKA

kuantitatif,

Jurnal

Sains

teknologi Farmasi 12 (1) hal 45-49. [1]

Fatoni, 2011, “Kajian Awal

[6] http://www.scribd.com/doc/53175

Biji Buah Kepayang masak Sebagai

533/ MINYAK-NABATI,22 Oktober

Bahan Baku Minyak Nabati Kasar”

2012

Skripsi

[7]

Universitas

Gunadarma,

Jakarta. [2]

Soerawijaya,Tatang H (2006)

“Fondasi-fondasi Mahmud, 2010. “Penentuan

Ilmiah

dan

Keteknikan dari Teknologi Pembuatan

Nilai Kalor Berbagai Komposisi

Biodiesel”,

Campura bahan Bakar Minyak

Nasional “ Biodiesel Sebagai Energi

Nabati”Skripsi Universitas Islam

Alternative

Negeri, Malang

Yogyakarta.

[3]

[8]

Cokorda Prapti Mahandari,dkk,

Yusuf, 1994 “Production of palm Oil

2011,

“Kajian

Metil Ester and Its Use as Diesel

Kepayang

Substitute” Palm Oil Research Institute

Minyak

of Malaysia

Nasional Teknik Industri Universitas

[4] Wiwik

choo, Yuen May,: Basiron

Cokorda

Prapti

dan

Mahandari,

Anwar,

2011,

Hand

Out

Masa

Depan”

Awal

sebagai Nabati

Seminar UGM

Biji

Buah

Bahan

Baku

Kasar”

Seminar

Gajah Mada 2011, Yogyakarta,26 Juli 2011.

”Perbandingan Minyak Nabati Kasar

[9]

hasil Ekstrasi Buah Kepayang Segar

ayang,30 Oktober 2012

dengan Kluwek” Prosiding Seminar

[10] http://elib.unikom.ac.id/downloa

Nasional AVoER ke-3,26-27 Oktober

d.php?id=107501,22 Okotber 2012

2011,Palembang.

[11]

[5]

ngenalan_kalorimeter_bomb_endang_

Samah,

Elidahanum Husni, Asmaedy Kiki

“Pengawetan

Apriliza, ikan

segar

2007, dengan

http://id.wikipedia.org/wiki/kep

http://www.slidefinder.net/p/pe

susilowati/kalorimeter-bomb/1677467 5 , 22 Oktober 2012

menggunakan Biji Buah Kepayang

[12]

Daniel,2005,

Pembuatan

(Pangium edule Reinw dan Analisa

Surfaktan dari Minyak Kemiri Melalui

reaksi Interesterifikasi Diikuti Reaksi Amidasi, Jurnal Sains Kimia, Volume 9 Nomor 1 hal 1-7 [13]

Sulistyo,dkk, 2008, Biodisel

Production from High Iodine Number Candlenut Oil, World Academy of Science and Technology, vol 48, hal 485-469 [14]

PPPTMGB,

2011

“Kamus

Minyak dan Gas Bumi” cetakan kedua Edisi ke enam, LEMIGAS, Jakarta [15] ASTM

2010, “ Annual Book Of Standards

Five,Petroleum

Section

Products,Lubricants,

And Fossil Fuels” Revision Issued Annualy,PPPTMG LEMIGAS, Jakarta