PARASITOLOGI

Download A. Pengertian Parasitologi. Gambar 1. Parasit yang menularkan pada manusia. Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari fenomena hidup parasi...

0 downloads 496 Views 496KB Size
1

PARASITOLOGI

Editor: SALIS SETYAWATI G1C015009

PROGRAM STUDI DIPLOMAT IV ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2016

2

A. Pengertian Parasitologi

Gambar 1. Parasit yang menularkan pada manusia Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari fenomena hidup parasitis atau fenomena keparasitan. Parasitologi adalah suatu ilmu cabang Biologi yang mempelajari tentang semua organisme parasit. Tetapi dengan adanya kemajuan ilmu, parasitologi kini terbatas mempelajari organisme parasit yang tergolong hewan parasit, meliputi: protozoa, helminthes, arthropoda dan insekta parasit, baik yang zoonosis ataupun anthroponosis. Parasit berasal dari kata “Parasitus” (Latin) = “Parasitos” (Grik), yang artinya seseorang yang ikut makan semeja. Mengandung maksud seseorang yang ikut makan makanan orang lain tanpa seijin orang yang memiliki makanan tersebut. Jadi Parasit adalah organisme yang selama atau sebagian hayatnya hidup pada atau didalam tubuh organisme lain, dimana parasit tersebut mendapat makanan tanpa ada konpensasi apapun untuk hidupnya. Dari pengertian tersebut, pada awalnya : Cacing, Protozoa, Artopoda, Virus, Bakteri dan Jamur termasuk kedalam Parasit, tetapi karena telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, maka Virologi, Bakteriologi, Mikologi dan di beberapa Negara Entomologi (Artropoda) telah tumbuh menjadi disiplin ilmu tersendiri. Cakupan parasitologi meliputi taksonomi, morfologi, siklus hidup masing-masing parasit, serta patologi dan epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya. Organisme parasit adalah organisme yang hidupnya bersifat parasitis yaitu hidup yang selalu merugikan organisme yang ditempatinya (hospes).

3

Predator adalah organisme yang hidupnya juga bersifat merugikan organisme lain (yang dimangsa). Bedanya, kalau predator ukuran tubuhnya jauh lebih besar dari yang dimangsa, bersifat membunuh dan memakan sebagian besar tubuh mangsanya. Sedangkan parasit, selain ukurannyajauh lebih kecil dari hospesnya juga tidak menghendaki hospesnya mati, sebabkehidupan hospes sangat essensial dibutuhkan bagi parasit yang bersangkutan. Tujuan Pengajaran Parasitologi menyadari akibat yang dapat ditimbulkan oleh gangguan parasit terhadap kesejahteraan manusia, maka perlu dilakukan usaha pencegahan dan pengendalian penyakitnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka sangat diperlukan suatupengetahuan tentang kehidupan organisme parasit yang bersangkutan selengkapnya. Dalam hal ini di antaranya adalah mengajarkan tentang siklus

hidup

parasit

serta

aspek

epidemiologi

penyakit

yang

ditimbulkannya. Dengan mempelajari siklus hidup parasit, kita akan dapat mengetahui bilamana dan bagaimana kita dapat terinfeksi oleh parasit, serta bagaimana kemungkinan akibat yang dapat ditimbulkannya. Selanjutnya ditunjang oleh pengetahuan epidemiologi penyakit, kita akan dapat menentukan cara pencegahan dan pengendaliannya.

Gambar 2. Bentuk telur cacing yang menginfeksi hospes (manusia). Istilah-istilah umum yang ada hubungannya dengan parasitologi: 1. Organisme (manusia atau hewan) yang ditempati oleh organisme lain (parasit) dimana organisme tersebut merugikan hospes (inang) yang ditumpanginya karena mengambil makanan disebut hospes.

4

2.

Hospes , yaitu organisme tempat hidupa parasit ( host = tuan rumah ) yang dirugikan itu dapat digolongkan menjadi 4 macam yaitu hospes definitif, hospes perantara, hospes predileksi dan hospes reservoir. a. Hospes definitive yaitu hospes yang membantu hidup parasit dalam stadium dewasa/stadium seksual. b. Hospes perantara, yaitu menunjukkan suatu pada hospes, tumbuh menjadi infektif dan berkembang biak secara aseksual. c. Hospes reservoar, yaitu hewan yang mengandung parasit dan merupakan sumber infeksi pada manusia. d. Hospes paratenik, yaitu hewan yang parasit stadium infektif, tanpa menjadi dewasa dan stadium infektif ini dapat ditularkan dan menjadi dewasa pada hospes definitif.

Gambar 3. Hospes sebagai inang dari parasit 3.

Carrier, yaitu hospes yang mengandung parasit tetapi tidak menunjukkan gejala-gejala sakit, tetapi merupakan sumber penular penyakit.

4. Ektoparasit, yaitu parasit yang hidup pada permukaan tubuh hospes. 5. Endoparasit, yaitu parasit yang hidup didalam tubuh hospes. 6.

Ekologi, yaitu hubungan antar berbagai bentuk kehidupan serta hubungan timbal balik dengan lingkungannya.

7.

Habitat, yaitu tempat tinggal alami suatu spesies parasit.

8. Infeksi, yaitu masuknya parasit kedalam tubuh hospes, hidup dan berkembang biak dengan menimbulkan gejala atau dapat juga tanpa gejala sakit.

5

9.

Parasit obligat, yaitu parasit dalam menjalankan kelangsungan hidup, seluruhnya sangat bergantung pada hospes.

10. Parasit fakultatif, yaitu parasit yang dapat hidup sebagai parasit ( mengambil makanan pada hospes ), tetapi juga dapat hidup bebas ( tidak mengambil makanan pada hospes ). 11. Parasit insidentil, yaitu parasit yang seara kebetulan bersarang dalam suatu hospes yang biasanya tidak di hinggapinya. 12. Parasit monoksen, yaitu parasit yang hanya ditemukan pada satu jenis hospes. 13. Parasit poliksen, yaitu parasit yang dapat ditemukan pada lebih dari satu jenis hospes. 14. Parasit permanen, yaitu parasit yang menetap secara terus menerus pada hospesnya. 15. Parasit temporer, yaitu parasit yang hidup bebas dan sewaktu-waktu menghinggapi hospes untuk mendapat makanan. 16. Parasitisme mencakup setiap hubungan timbal balik yang dapat berlangsung sementara atau permanen dari suatu spesies dengan spesies lain untuk kelangsungan hidupnya. 17. Patogen, yaitu parasit yang mampu merusak jaringan hospes. 18. Prevalensi, yaitu jumlah seluruh kasus penyakit yang terjadi pada suatu waktu disuatu daerah tertentu. 19. Vektor, yaitu benda/alat atau organisme hidup yang bertindak sebagai vector dan berperan pada daur hidup parasit. 20. Vektor biologik, yaitu organisme hidup yang bertindak sebagai vector dan berperan pada daur hidup parasit Berdasarkan lama waktu hidupnya parasit dibagi menjadi dua yaitu parasit temporer dan stasioner. Parasit temporer disebut juga parasit nonperiodis (nonberkala) yang mengunjungi hospesnya pada waktu-waktu berselang atau parasit tersebut tidak menetap pada tubuh hospesnya. Pediculus humanus disebut sebagai ektoparasit karena hidup di kepala atau hidup pada permukaan luar hospesnya. Hubungan antara Parasit dengan Inang. Derajat

6

preferensi inang adalah produk adaptasi biologis dari parasit yang menyebabkan parasit tersebut secara alami mempunyai pilihan terhadap inang danjuga jaringan tubuh inang. Semakin tinggi derajat preferensi suatu parasit terhadap inang akan menyebabkan adanya spesifitas inang. B. Pertumbuhan dan perkembangan parasit Tubuh terdapat suatu mekanisme yaitu mekanisme tanggap kebal yang akan mengenali dan segera memusnahkan setiap sel yang berbeda/asing dari sel normal tubuhnya sendiri. Seperti pada kekebalan terhadap bakteri, cendawan, dan virus,kekebalan dalam parasitologi terdiri dari kekebalan bawaan yang mungkin disebabkan spesifitas inang, karakteristik fisik inang, sifat biokimia yang khas dan kebiasaan inang serta kekebalan didapat. Kekebalan didapat dibedakan menjadi:Kekebalan secara pasif, contohnya ialah kekebalan anak yang didapat dari kolostrum ibunya.- Kekebalan didapat secara aktif. Reaksi kekebalan didapat secara aktif timbul setelah adanya rangsangan oleh antigen.Tergantung dari sifat antigen sehingga terjadi pembelahan limfosit-limfosit menjadi sel-T atau sel B. Sel T mempunyai reseptor khusus terhadap antigen tertentu,sedangkan sel B akan mengeluarkan antibodi yang dikenal sebagai imunoglobulin yang akan berikatan secara khas pula dengan antigen. Modus penularan ialah cara atau metode penularan penyakit yang biasanya terjadi. Pada umumnya, cara penularan penyakit parasit adalah secara kontak langsung, melalui mulut (food-borne parasitosis),melalui kulit, melalui plasenta, melalui alat kelamin dan melalui air susu. Sumber penularan bagi penyakit parasit, seperti halnya bagi penyakit menular lain terjadi dari inang yang satu ke inang yang lain. Penularan dapat juga dari sumber penyakit kepada inang baru. Adapun yang dapat berlaku sebagai sumber penularan penyakit parasit ialah organisme baik hewan maupun tumbuhan dan benda mati seperti tanah, air,makanan dan minuman.

7

Gambar 4. Siklus cara penularan dan perkembangbiakan parasit pada manusia. Ekologi Parasit Ekologi parasit adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara parasit dengan lingkungan habitatnya, terutama mengenai distribusi parasit dengan sumbermakanannya dan interaksi jenis-jenis parasit dalam satu habitat. Parasit yang terdapat di dalam tubuh inang, mungkin terdapat di dalam sistem pencernaan, sistem sirkulasi,sistem respirasi atau alat-alat dalam tubuh seperti hati, ginjal, otak dan limpa. Biometeorologi adalah ilmu tentang atmosfer dan segala fenomena-fenomenanya/ ilmu tentang cuaca yang berhubungan dengan data kehidupan. Faktor meteorologi yang berpengaruh pada kelangsungan hidup parasit adalah: a. Data biometeorology b. Penguapan air c. Kandungan air dalam tanah. d. Pengaruh Faktor Cuaca terhadap Siklus Hidup Parasit Pengaruh jumlah hujan dan temperatur terhadap kelangsungan hidup suatu jenis parasit berbeda, sebagai contoh Nematoda parasit membutuhkan lebih sedikit curah hujan dibandingkan dengan Trematoda. Trematoda membutuhkan jumlah air yang lebih banyak dibandingkan dengan Nematoda sebab untuk menetaskan miracidium diperlukan genangan air. Demikian juga pada telur cacing nematoda umumnya lebihtahan terhadap temperatur yang lebih tinggi daripada Trematoda dan Cestoda, tetapi fenomena hidup parasitis adalah hidup bersama antara dua organisme yang berbeda spesies, dimana organisme yang

8

satu hidup pada atau didalam tubuh organisme yang lain untuk mendapat makanan tanpa ada konpensasi apapun, baik bersifat sementara atau permanent. Organisme yang mendapat makanan disebut parasit sedangkan organisme yang kehilangan makanan disebut hospes. Anak yang masih di dalam kandungan atau anak yang sedang menyusu walaupun hidup dan mendapat makanan dari induknya, karena sama spesies sehingga tidak termasuk parasit.

Gambar 5. Contoh akibat terkena cacing tambang.

Sumber: http://firanuudianhusada.blogspot.co.id/p/parasitologi-a.html http://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/11/mikrobiologi-parasitologi.html http://www.slideshare.net/SLIM_FKM/parasit-1

9

BIODATA

Nama

: SALIS SETYAWATI

Tempat, Tanggal Lahir: Brebes, 08 MEI 1997 Alamat

: Pereng Rt. 08/ Rw. 05, Winduaji Paguyangan, Kab.Brebes

Pendidikan SD

: SDN WINDUAJI 08

SMP

: SMP PUSPONEGORO PAGUYANGAN

SMK

: SMK MA’ARIF NU 2 AJIBARANG

PT

: D-IV Analis Kesehatan UNIMUS

Hobi

: membaca, memasak, travelling

Nama Ayah

: Nasrudin

Pekerjaan

: Petani

Nama Ibu

: Wasiah

Pekerjaan

: pedagang Semarang, 28 Febuari 2016 Hormat Kami,

SALIS SETYAWATI G1C015009

10