PEDOMAN PEMBUATAN LAPORAN KKI JPVEDC - STT Atlas Nusantara

pedoman tentang tata cara dan format penulisan laporan KKI yang berlaku di STT Atlas Nusantara Malang agar diperoleh ... Bagian pendahuluan merupakan ...

4 downloads 395 Views 707KB Size
PEDOMAN PEMBUATAN LAPORAN

PENGANTAR

KULIAH KERJA INDUSTRI

Salah satu karya tulis ilmiah yang disusun oleh STT Atlas Nusantara Malang adalah laporan Kuliah Kerja Industri (KKI). Laporan KKI disusun sebagai syarat lulus menempuh kuliah kerja industri pada semester industri. Tujuan penyusunan laporan KKI adalah agar mahasiswa dapat menerapkan proses berfikir dengan metode ilmiah dalam berbagai jenis kegiatan, permasalahan, dan pengembangan keilmuan sesuai dengan disiplin ilmu yang bersangkutan. Diharapkan para lulusan STT Atlas Nusantara Malang dapat mengaplikasikan metode berfikir ilmiah tersebut untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi sesuai dengan profesi masing-masing di di masa yang akan datang. Buku ini disusun sebagai pedoman bagi para mahasiswa STT Atlas Nusantara Malang dalam menyusun laporan Kuliah Kerja Industri (KKI). Isi laporan KKI harus mencakup persyaratan minimal sebuah karya ilmiah yaitu dalam hal sistematika penulisan, pokok bahasan, dan format penulisan untuk masing-masing bagian. Buku panduan ini melengkapi buku pedoman penulisan karya ilmiah yang telah diterbitkan sebelumnya, dengan harapan akan dihasilkan laporan KKI dengan kualitas yang lebih baik. Buku ini wajib dibaca dan dimengerti isinya oleh mahasiswa, dosen pembimbing KKI, serta semua pihak yang terkait dengan aktivitas KKI. Kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyempurnaan pedoman ini disampaikan terima kasih dan penghargaan atas jerih payahnya. Mudah-mudahan hasilnya bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan di STT Atlas Nusantara Malang.

Malang, 26 September 2014 Ketua

STT Atlas Nusantara Malang

Betty Dewi Puspasari, S.Kom, MT NIP. 19751116 200501 2 001

STT ATLAS NUSANTARA MALANG 2014 1

DAFTAR ISI Halaman PENGANTAR DAFTAR ISI

1 2

BAB I. PENDAHULUAN

5

BAB II.

6 6 6 6 7

BAGIAN-BAGIAN LAPORAN KKI 2.1. Penjelasan Umum 2.2. Bagian Awal 2.3. Bagian Utama 2.4. Bagian Akhir

BAB III. BAGIAN AWAL 3.1. Sampul 3.2. Pengesahan Dosen Pembimbing Akademik&Industri 3.3. Halaman Pengujian 3.4. Abstraksi 3.5. Pengantar 3.6. Profil Industri 3.7. Daftar Isi 3.8. Daftar Tabel 3.9. Daftar Gambar 3.10. Daftar Lampiran 3.11. Daftar Simbol

8 8 8 9 9 9 9 10 10 10 10 10

BAB IV. BAGIAN UTAMA 4.1. Pendahuluan 4.1.1. Latar Belakang Masalah 4.1.2. Rumusan Masalah 4.1.3. Tujuan 4.1.4. Identifikasi dan Pembatasan Masalah 4.2. Kajian Teori 4.3. Pelaksanaan Kegiatan, Hasil, dan Pembahasan 4.4. Kesimpulan dan Saran

11 11 11 11 12 12 12 13 14

BAB V. BAGIAN AKHIR

15

BAB VI. TEKNIK PENULISAN 6.1. Kertas 6.2. Jenis Huruf

16 16 16

BAB VII.

2

6.3. Batas Pengetikan dan Penulisan Sub Bab 6.4. Format 6.5. Spasi 6.6. Nomor Halaman 6.7. Tata Bahasa dan Ejaan 6.8. Penggunaan Istilah 6.8.1 Penggunaan Istilah Asing

16 16 16 16 17 17 17

CARA MENGUTIP PUSTAKA DAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA 7.1. Penulisan Catatan Kaki 7.2. Penulisan Daftar Pustaka

18 19 19

BAB VIII. CARA PENULISAN PERSAMAAN, TABEL, GAMBAR, LAMBANG, SATUAN, DAN CETAK MIRING 8.1. Persamaan 8.2. Tabel 8.3. Gambar 8.4. Lambang, Satuan, dan Singkatan 8.5. Cetak Miring

23

LAMPIRAN

25

23 23 24 24 24

3

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN Halaman Laporan Kuliah Kerja Industri (KKI) adalah karya tulis ilmiah yang wajib dikerjakan oleh setiap mahasiswa STT Atlas Nusantara Malang. Laporan KKI adalah laporan yang disusun pada setiap pelaksanaan KKI di industri pada semester industri atau semester 4 dan 6.

Lampiran 1. Contoh Penulisan Sampul Luar Laporan KKI

25

Lampiran 2. Contoh Penulisan Sampul Dalam Laporan KKI

26

Lampiran 3. Contoh Halaman Pengesahan Laporan KKI

27

Lampiran 4. Contoh Halaman Pengujian Laporan KKI

28

Lampiran 5. Contoh Abstraksi

29

Lampiran 6. Contoh Profil Industri

30

a.

Lampiran 7. Contoh Daftar Isi

32

Lampiran 8. Contoh Daftar Tabel

33

b. Pengujian dan pembuktian sebuah hipotesa dalam kuliah kerja industri.

Lampiran 9. Contoh Daftar Gambar

34

Lampiran 10. Contoh Daftar Lampiran

35

Lampiran 11. Contoh Daftar Simbol

36

Lampiran 12. Contoh Kaidah-kaidah Ejaan yang Berlaku bagi

37

Unsur Serapan dari Berbagai Bahasa Asing Lampiran 13. Contoh Daftar Pustaka

38

Lampiran 14. Contoh Penulisan Persamaan

39

Lampiran 15. Contoh Tabel

40

Lampiran 16. Contoh Gambar

41

Pedoman Kuliah Kerja Industri STT Atlas Nusantara menjelaskan bahwa karya tulis ilmiah dapat berupa :

Malang

Analisa dan sinthesa sebuah hipotesa dalam kuliah kerja industri.

c. Pemaparan konsep dan prinsip kerja sebuah sistem atau produk dan pemakaiannya di dalam perusahaan tempat kuliah kerja industri. d. Pengembangan dan inovasi produk baru di industri pelaksanaannya sesuai dengan konsentrasi yang didalami.

dan

Laporan KKI merupakan karya tulis ilmiah, sehingga laporan KKI harus disusun menggunakan prosedur, acuan dan kebenaran yang berlaku dalam dunia keilmuan. Karya tulis ilmiah harus memenuhi tiga syarat wajib yaitu: a. Isi kajian berada dalam lingkup pengetahuan keilmuan, b. Langkah pengerjaan menggunakan metode keilmuan, c. Sosok tampilan memenuhi persyaratan sebagai tulisan ilmiah. Panduan Penulisan Laporan KKI ini berisi berbagai aturan dan pedoman tentang tata cara dan format penulisan laporan KKI yang berlaku di STT Atlas Nusantara Malang agar diperoleh satu kesamaan format penulisan. Namun yang lebih penting, tujuan panduan ini adalah untuk mempermudah mahasiswa dalam menyusun laporan KKI. Bagi para dosen pembimbing agar dapat lebih lancar dalam melakukan kegiatan bimbingannya.

4

5

2.4. Bagian Akhir

BAB II BAGIAN-BAGIAN LAPORAN KKI

Bagian ini terdiri atas: a. Daftar Pustaka b. Lampiran

2.1. Penjelasan Umum Laporan KKI terdiri atas tiga bagian, yaitu: a. Bagian awal b. Bagian utama c. Bagian akhir 2.2. Bagian Awal Bagian awal laporan KKI terdiri dari: a. Sampul b. Pengesahan pembimbing akademik dan pembimbing industri c. Pengesahan tim penguji d. Ringkasan / Abstraksi e. Pengantar f. Daftar isi g. Daftar tabel (bila ada) h. Daftar gambar (bila ada) i. Daftar lampiran (bila ada) j. Daftar simbol (bila ada) k. Profil perusahaan 2.3. Bagian Utama Karya tulis ilmiah harus menunjukkan adanya kebenaran ilmiah dan harus tampak jelas dalam tulisan. Kebenaran ilmiah tersebut harus dinyatakan dengan uraian yang benar dari khasanah teori, khasanah empirik dan analisis keduanya agar bisa diambil kesimpulan atas permasalahan yang dikaji. Bagian utama harus berisi tentang: a. b. c.

Argumentasi teoritik yang benar, sahih dan relevan. Dukungan fakta empirik di lapangan/ industri tempat KKI. Analisis kajian yang mempertautkan argumentasi teoritik dengan fakta empirik dari permasalahan yang dikaji.

Bagian utama setidak-tidaknya terdiri atas: a. Pendahuluan b. Tinjauan Pustaka c. Hasil dan Pembahasan d. Kesimpulan dan Saran

6

7

....“, kata “Pembimbing I” serta nama pembimbing I dan “Pembimbing II“ serta nama pembimbing I I . Pembimbing I adalah pembimbing KKI yang berasal dari pihak industri. Sedangkan pembimbing II adalah pembimbing yang berasal dari pihak kampus. Contoh halaman pengesahan pembimbing KKI ditunjukkan dalam lampiran 3.

BAB III BAGIAN AWAL

3.1. Sampul Sampul terdiri atas dua bagian, yaitu : sampul luar dicetak pada kertas cover dijilit langsung dan sampul dalam dicetak pada kertas HVS putih. Sampul luar laporan KKI berwarna: Merah untuk Prodi Teknik Informatika dengan kustom warna yaitu; C:50 M:100 Y:100 K:0, H i j a u untuk Prodi Teknik Elektro dengan custom warna yaitu; C:100 M:0 Y:70 K:0 Pada sampul dicetak : a. Judul laporan KKI b. Tulisan kata “LAPORAN” (huruf kapital) untuk laporan KKI c. Tulisan kalimat “Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan kelulusan kuliah kerja industri semester ......,” d. Logo STT Atlas Nusantara Malang e. Tulisan “Disusun oleh:” Nama lengkap penulis (tanpa gelar) dan nomor induk mahasiswa f. Tulisan SEKOLAH TINGGI TEKNIK ATLAS NUSANTARA, Program Studi (Prodi ditulis PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO atau PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA), dan tahun laporan KKI diajukan (contoh sampul lihat lampiran 1 dan lampiran 2). Penulisan judul laporan KKI hendaknya memperhatikan hal-hal berikut: a. Ditulis secara ringkas dalam pernyataan yang jelas. b. Disajikan dalam kalimat pernyataan, bukan kalimat tanya. c. Sedapat mungkin disajikan dalam satu kalimat. d. Tidak menggunakan kata-kata yang bermakna ganda, membingungkan, puitis, berisi kata-kata mutiara, atau pernyataan yang muluk-muluk.

3.3.

Halaman pengujian menunjukkan bahwa laporan KKI telah diuji dalam ujian KKI dan terbuka kemungkinan karya tulis ilmiah tersebut masih harus direvisi. Halaman pengujian laporan KKI memuat judul laporan KKI, kata-kata “Disusun oleh:“, nama mahasiswa, nomor induk mahasiswa, kata-kata “Laporan ini telah diuji pada tanggal.......“, kata “Mengetahui, Penguji I”, dan nama penguji I, “Penguji II” dan nama penguji II, dst. Contoh halaman pengujian laporan KKI ditunjukkan dalam lampiran 4. 3.4.

Pengesahan Dosen Pembimbing

Halaman pengesahan dosen pembimbing laporan KKI memuat judul laporan, kata-kata “Disusun oleh:“, nama mahasiswa, nomor induk mahasiswa, kata-kata “Telah disetujui dosen pembimbing -spasi- Tanggal

8

Abstraksi

Abstraksi laporan KKI ditulis dalam bahasa Indonesia, dan dibolehkan menambah abstraksi dalam bahasa Inggris. Judul abstraksi ditempatkan di bagian tengah atas halaman. Abstraksi setidak-tidaknya mengungkapkan persoalan, metode/cara pemecahan persoalan, dan hasil yang diperoleh dari metode yang digunakan. Abstraksi tidak boleh memuat kutipan. Abstraksi diketik satu spasi, diusahakan ditulis dalam 1 halaman maksimal 200 kata. Abstraksi harus dapat memberi gambaran isi tulisan secara keseluruhan sehingga pembaca memiliki pandangan tentang persoalan yang dikemukakan dan solusinya sebelum membaca seluruh isi laporan. Contoh abstraksi ditunjukkan dalam Lampiran 5. 3.5.

Pengantar

Pengantar memuat tujuan penyusunan laporan, ucapan terima kasih, harapan-harapan, serta hal-hal lain yang dianggap perlu disampaikan oleh penulis berkaitan dengan isi laporan. 3.6.

3.2.

Halaman Pengujian

Profil Industri

Profil industri untuk laporan KKI berisi nama perusahaan, alamat kantor, nomor telephon, faximili, alamat internet, kontak person, nama pembimbing industri, Email, alamat pabrik, profil singkat perusahaan yang berisi tentang mulai berdiri perusahaan, pengembangan industri, bidang kerja yang ditangani atau spesialisasi, produk, dan jaringan industri sampai sekarang. Profil perusahan ditulis maksimal 2 halaman. Contoh profil industri ditunjukkan dalam lampiran 6. 9

3.7.

Daftar Isi

BAB IV BAGIAN UTAMA

Daftar isi memuat daftar tabel, daftar gambar, judul bab dan sub bab, daftar pustaka dan lain-lain lengkap dengan nomor halamannya. Contoh halaman daftar isi ditunjukkan dalam lampiran 7. 4.1. 3.8.

Daftar Tabel

Daftar tabel memuat nomor dan judul semua tabel yang disajikan dalam teks berikut nomor halamannya. Judul tabel dalam daftar halaman harus sama dengan judul tabel dalam teks. Contoh halaman daftar tabel ditunjukkan dalam lampiran 8. 3.9.

Pendahuluan

Bagian pendahuluan merupakan bab pertama (Bab I) dari laporan karya tulis ilmiah yang sedikitnya memuat hal-hal berikut: a. Latar belakang masalah. b. Identifikasi dan pembatasan masalah. c. Rumusan masalah d. Tujuan dan kegunaan.

Daftar Gambar

Daftar gambar memuat nomor dan judul semua gambar (grafik, foto, bagan, atau ilustrasi lain) yang disajikan dalam teks berikut nomor halamannya. Judul gambar dalam halaman daftar gambar harus sama dengan judul gambar dalam teks. Contoh halaman daftar gambar ditunjukkan dalam lampiran 9. 3.10. Daftar Lampiran Daftar lampiran memuat nomor dan judul semua lampiran yang disajikan dalam teks berikut nomor halamannya. Judul lampiran dalam daftar lampiran harus sama dengan judul lampiran dalam teks. Contoh halaman daftar lampiran ditunjukkan dalam lampiran 10. 3.11. Daftar Simbol Halaman daftar simbol memuat simbol yang digunakan di dalam teks. Cara penyajiannya adalah sebagai berikut :

4.1.1. Latar Belakang Masalah Pada intinya latar belakang masalah mengungkapkan alasan-alasan mengapa sesuatu (masalah) dikaji sebagai suatu persoalan dalam laporan. Persoalan harus jelas terungkap melalui argumentasi dan fakta. Penyusunan latar belakang masalah setidak-tidaknya dapat dilakukan melalui dua pendekatan. Pertama, diawali dari pemikiran teoritis kemudian mengarah ke fakta empirik. Kedua, diawali dari fakta empirik ke arah teoritik. Pemikiran teoritik dimaksudkan untuk memaparkan bahwa persoalan yang diangkat dari suatu fenomena, kejadian atau situasi yang ingin dikaji didasarkan pada kaidah-kaidah pengetahuan yang dapat dipercaya dan khasanah keilmuan yang berlaku, kemudian dihubungkan dengan faktafakta di lapangan. Sedangkan pemikiran empirik didasarkan pada keadaan fakta empirik yang kemudian dikaitan dengan pemikiran teoritik dari fakta empirik tersebut. 4.1.2. Rumusan Masalah

a. Kolom pertama memuat nama besaran b. Kolom kedua memuat satuan. c. Kolom ketiga memuat simbol atau lambang. Susunan nama besaran diurut menurut abjad. Contoh halaman daftar simbol ditujukkan dalam lampiran 11.

Rumusan masalah merupakan bagian terpenting dari pendahuluan yang biasanya dibaca lebih dahulu oleh pembaca laporan. Melalui rumusan masalah secara cepat dapat diketahui persoalan yang akan dikaji dalam laporan karya tulis ilmiah. Rumusan masalah dapat berupa pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari jawabannya melalui kegiatan ilmiah yang dilakukan, dapat pula berupa pernyataan-pernyataan tentang sesuatu persoalan (rincian dari persoalan yang akan dikaji). Dapat pula berupa pernyataan-pernyataan tujuan, keinginan, atau harapan yang merupakan jawaban atas persoalan yang dikemukakan.

10

11

dipakainya referensi yang sahih atau hasil-hasil penelitian yang telah diuji kebenarannya.

4.1.3. Tujuan Penulisan Tujuan kajian menyatakan target tertentu yang akan diperoleh dari kegiatan ilmiah yang dilakukan. Tujuan harus dinyatakan secara spesifik, dalam pernyataan yang jelas dan tegas, dan tidak mengundang kesimpangsiuran arti dalam memaparkan hasil yang diharapkan. Umumnya tujuan penulisan karya tulis dimulai dengan kalimat: a. Kajian ini (atau penelitian, perencanaan, perancangan, sigi, studi perbandingan, studi kasus, studi kelayakan ini) bertujuan untuk menentukan ………… dan seterusnya. b. Hasil kajian ini adalah untuk memperoleh………..dan seterusnya. Umumnya pemecahan masalah keilmuan yang didapat akan memberi manfaat setidak-tidaknya bagi kepentingan ilmiah atau kepentingan terapan. Namun perlu diingat bahwa kegiatan ilmiah dalam rangka penyusunan laporan biasanya merupakan bagian kecil dari permasalah yang terjadi di dunia nyata, sehingga pengungkapan manfaat kajian tidak boleh mengada-ada atau melebih-lebihkan dari manfaat yang sebenarnya akan dicapai. Selain keempat sub bab yang harus ada dalam Bab Pendahuluan dapat pula ditambahkan sub bab lain misalnya: (a) definisi konsep, (b) sistematika kajian, atau sub bab lain yang dianggap perlu. 4.1.4. Identifikasi dan Pembatasan Masalah Identifikasi masalah merupakan tahap awal memahami suatu masalah. Dengan mengidentifikasi suatu objek permasalahan yang ada pada situasi tertentu maka dapat dikenali ada tidaknya persoalan atau masalah yang dipersoalkan. Akibat banyaknya kesulitan yang terjadi, objek masalah harus dibatasi. Pembatasan dan ruang lingkup masalah harus diungkapkan dengan jelas. Yang lebih penting adalah pengungkapan alasan yang mendasari pembatasan tersebut. Misal karena luasnya obyek kajian, maka kajian hanya dibatasi pada obyek tertentu dengan suatu kriteria yang ditetapkan berdasar pertimbangan dan alasan tertentu. 4.2.

Tinjauan Pustaka

Laporan KKI sebagai suatu bentuk karya ilmiah mempunyai ciri khas, yaitu digunakannya pengetahuan ilmiah sebagai dasar argumentasi. Argumentasi ilmiah tersebut umumnya dilakukan melalui kajian teori, yaitu 12

Argumentasi bisa berasal dari berbagai bacaan baik berupa bukubuku teks, ensiklopedia, monogram, jurnal, tesis, dan lain-lain. Argumentasi ilmiah juga dapat didasarkan pada pandangan ahli. Hasil-hasil penelitian yang telah diuji kebenarannya pada umumnya merupakan dasar argumentasi ilmiah yang sangat kokoh. Sedikitnya terdapat dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh sumber bacaan, yaitu: a. Adanya keterkaitan antara isi bacaan dengan masalah yang dibahas. b. Kemutakhiran sumber bacaan, artinya sumber bacaan yang sudah kadaluarsa isinya harus ditinggalkan. Sering kita jumpai karya tulis ilmiah yang mencantumkan daftar pustaka sangat banyak, yang apabila ditelusuri keterkaitan antara isi pustaka dan masalah yang dibahas tidak terlalu jelas. Hal itu harus dihindari. Kualitas hasil karya ilmiah tidak berkaitan dengan banyaknya buku yang tercantum dalam daftar pustaka, tetapi pada kualitas pustaka yang digunakan dan kejelasan kaitan antara isi karya tulis dengan pustaka yang digunakan. Pada umumnya urutan langkah yang dilakukan dalam melakukan kajian teoritis melalui sumber bacaan adalah sebagai berikut: a. Mengkaji teori-teori ilmiah yang berhubungan dengan persoalan yang akan dianalisis; b. Membahas hasil-hasil kajian ilmiah lain yang berkaitan dengan persoalan yang akan dianalisis; c. Merangkum hasil-hasil kajian teori. Hasil kajian teori dapat berupa kesimpulan yang berisi jawaban sementara (hipotesis) terhadap rumusan masalah, atau rangkuman argumentasi yang akan digunakan dalam analisis hasil kajian. 4.3.

Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini dituliskan rincian pelaksanaan kegiatan dalam mencapai hasil serta hasil-hasil kajiannya. Karena karya tulis ilmiah dapat berupa penelitian, perencanaan, perancangan, sigi, studi literatur, studi perbandingan, studi kasus dan hasil studi kelayakan, maka pembahasan pun berbeda-beda. Pada karya tulis ilmiah yang berupa perencanaan, bab ini berisi berbagai perhitungan perencanaan dan tampilan hasil 13

perencanaannya. Sedangkan pada karya tulis ilmiah yang lain isi bab ini tentunya berbeda sesuai dengan jenis karya ilmiah yang dibuat. Sesudah ditampilkan rincian pelaksanaan kegiatan serta hasil yang diperoleh selanjutnya ditampilkan analisis atau pembahasan atas hasil dikaitkan dengan teori yang dikaji. Tulisan dalam bab ini setidak-tidaknya memberi jawaban atas pertanyaan berikut: a) Hal-hal apa dari kegiatan ilmiah tsb. yang menjadi persoalan sehingga perlu pemecahan b) Bagaimana urutan pelaksanaan kegiatan untuk memecahkan persoalan c) Apa hasil yang diperoleh dari kegiatan yang dilakukan d) Bagaimana kesesuaian antara hasil yang diperoleh dengan teori yang mendasari persoalan 4.4.

BAB V BAGIAN AKHIR Bagian akhir laporan terdiri dari daftar pustaka dan lampiran bila diperlukan. Lampiran terdiri atas data atau keterangan lain yang berfungsi melengkapi tulisan yang disajikan dalam bagian utama laporan. Lampiran dapat berupa: contoh perhitungan, lembar contoh kuisioer, uraian metode analisis, gambar, foto, peta, data penunjang dan lain-lain.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan saran merupakan bab terakhir yang umumnya terdiri atas dua sub bab yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan jawaban dari rumusan masalah yang dituliskan atau hasil yang diperoleh dari kegiatan ilmiah yang dilakukan. Disarankan agar pernyataanpernyataan kesimpulan ditulis dalam rangkaian kalimat deklaratif yang tidak terlalu panjang, ringkas tetapi padat isi. Setiap saran setidak-tidaknya harus mengungkapkan hal-hal berikut: (a) kepada siapa saran itu diberikan (b) apa saran yang diberikan (c) mengapa saran tersebut diberikan. Saran tersebut. ditulis berdasar pada hasil kajian.

14

15

BAB VI TEKNIK PENULISAN 6.1.

halaman menggunakan angka Arab (1, 2, 3, …….dan seterusnya) yang diletakkan pada sisi kanan atas. Untuk setiap halaman bab baru, nomor halaman diketik di tengah bawah.

Kertas

6.7.

Tata Bahasa dan Ejaan

2

Laporan KKI dicetak dalam kertas HVS 80 g/m ukuran A4. Apabila terdapat gambar-gambar yang menggunakan kertas berukuran lebih besar, hendaknya dilipat sesuai dengan aturan yang berlaku. 6.2.

Jenis Huruf Naskah diketik dengan huruf Arial 12 pt.

6.3.

Batas Pengetikan dan Penulisan Sub Bab

Batas pengetikan naskah sebagai berikut: 3,5 cm dari sisi kiri kertas, 2,5 cm dari sisi kanan, sisi bawah dan sisi atas kertas, tidak termasuk nomor halaman. Penulisan sub bab lurus penulisan batas kiri tanpa masuk beberapa ketukan. Jarak antara Judul bab dan sub bab adalah 3 kali enter dengan jarak spasi single. Jarak antara satu sub bab dan sub bab lainnya adalah 2 kali enter dengan jarak spasi single (lihat lampiran17). 6.4.

Format

Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik masuk 1.27 cm (1 default tab). Setelah tanda koma, titik koma dan titik dua diberi jarak satu ketukan. Setiap bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf kapital diletakkan ditengah atas halaman. Sub bab diketik di pinggir sisi kiri halaman, dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik dengan kapital. Pemutusan kata harus mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku. 6.5.

Bahasa yang digunakan dalam penulisan laporan harus memenuhi tata bahasa dan ejaan baku. Penyerapan unsur bahasa asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia diusahakan agar ejaan bahasa asing hanya diubah seperlunya sehingga bentuk bahasa Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Contoh kaidah yang berlaku bagi unsur serapan dapat dilihat dalam lampiran 16. 6.8.

Penggunaan Istilah

Istilah yang digunakan dalam naskah harus konsisten dan singkat menggunakan bahasa yang baik dan benar. 6.8.1. Penggunaan Istilah Asing Penggunaan bahasa asing sedapat mungkin dihindari bila istilah Bahasa Indonesia sudah ada. Jika istilah dalam Bahasa Indonesia belum ada maka digunakan istilah asing yang ditulis dengan huruf miring.

Spasi

Jarak antar baris dalam teks adalah 1½ (satu setengah spasi). Jarak antar paragraf 1½ (satu setengah spasi). Jarak antar baris dalam judul bab, judul tabel dan judul gambar serta dalam ringkasan adalah satu spasi. 6.6.

Nomor Halaman

Nomor halaman di bagian awal laporan menggunakan angka kecil Romawi (i, ii, iii, iv dan seterusnya), ditempatkan pada sisi tengah bawah halaman. Untuk bagian awal laporan, penomoran halaman dimulai dari halaman pengantar. Untuk bagian utama dan bagian akhir laporan, nomor 16

17

7.1. Penulisan Catatan Kaki

BAB VII CARA MENGUTIP PUSTAKA DAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA Penulisan karya ilmiah sering menggunakan kutipan-kutipan untuk memperjelas dan menegaskan isi uraian, atau untuk membuktikan apa yang dituliskan. Kutipan merupakan pinjaman kalimat atau pendapat orang lain, dengan syarat harus menyebutkan dari mana dan di mana pendapat itu diambil.

Catatan kaki merupakan penjelasan isi yang ditempatkan di kaki halaman. Penjelasan itu dapat berupa: (1) sumber asal kutipan; (2) keterangan tambahan yang perlu dijelaskan tentang isi karangan; (3) rujukan dari bagian teks yang lain. Catatan kaki yang dibolehkan dalam pedoman ini adalah catatan kaki berdasarkan isi karangan seperti yang dimaksud dalam nomor (2) dan (3) di atas. 7.2. Penulisan Daftar Pustaka

Kutipan ada dua macam, yaitu kutipan lengkap dan kutipan isi. Kutipan lengkap artinya, teks asli dikutip secara lengkap baik kata maupun kalimatnya. Sedangkan pada kutipan isi hanya inti sari pendapat yang dikutip. Membuat kutipan hendaknya tidak terlalu panjang dan hanya diambil yang benar-benar perlu saja. Membuat kutipan lengkap tidak diperbolehkan mengadakan perubahan, artinya tidak boleh mengubah kata-kata atau kalimat teks asli. Kutipan lengkap yang panjangnya tidak lebih dari empat baris dapat langsung dimasukkan dalam teks dengan diapit dua tanda kutip. Sedangkan untuk kutipan isi tidak perlu diberi tanda kutip. Akhir kutipan diberi nomor urut penunjukan (hal ini dilakukan bila penjelasan kutipan menggunakan catatan kaki). Terdapat cara penulisan kutipan yang lain, yaitu dengan menuliskan nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman pada akhir kalimat kutipan. Contoh kutipan lengkap adalah sebagai berikut “……..semakin panjang data pengamatannya maka akan diperoleh hasil perhitungan yang semakin cermat“ (Subagio, 1986:12); Tanaka (1988:142) menyatakan “……bendungan tipe urugan mempunyai………“. Sedangkan contoh kutipan isi adalah sebagai berikut : Data hujan dalam kasus ini cukup lengkap selama 40 tahun, sehingga hasil perhitungannya makin cermat (Subagio, 1986:12);……. sebagaimana diungkapkan pada penelitian terdahulu (Tanaka, 1988:142) bendungan tipe urugan mempunyai kelebihan…….. Bila kutipan terdiri atas lima baris atau lebih maka : (1) kutipan dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi; jarak antar baris pada kutipan satu spasi; (3) kutipan tidak boleh diapit dengan tanda kutip; (4) sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman; (5) penulisan kutipan masuk 5-7 ketukan.

18

Daftar Pustaka berisi informasi secara lengkap mengenai nama penulis, tahun penerbitan, judul pustaka, edisi, kota dan nama penerbit. Penulisan Daftar Pustaka terdapat beberapa cara yang berbeda antara satu dengan yang lain. Secara umum cara penulisan Daftar Pustaka adalah sebagai berikut: a. Jarak penulisan antar baris satu spasi, antara satu pustaka dengan yang lain 1,5 spasi. b. Huruf pertama rapat batas kiri, sedang baris berikutnya masuk 7 ketukan dari batas kiri. c. Nama penulis ditulis dari unsur nama terakhir kemudian unsur nama pertama. Antara keduanya dipisahkan tanda koma. d. Nama penulis disusun menurut abjad, tidak perlu memberikan nomor urut. e. Informasi disajikan dengan urutan nama pengarang, tahun terbitan, judul pustaka, edisi, kota dan nama penerbit. Antar informasi dipisahkan dengan tanda titik kecuali kota penerbit diakhiri dengan titik dua (:). f. Judul pustaka diketik dengan huruf miring. Berikut ini disajikan beberapa contoh penulisan daftar pustaka: (a) Kutipan dari buku yang ditulis oleh satu pengarang. Alisjahbana. Iskandar. 1980. Teknologi dan Perkembangannya. Jakarta: Yayasan Indayu. (b) Kutipan dari buku dengan dua atau tiga orang pengarang. Pasandaran, Effendi dan Donald C.Taylor. 1984. Irigasi Perencanaan dan Pengelolaan. Jakarta: Gramedia. (c) Kutipan dari buku dengan banyak orang. Alton C. Morris, et al. 1964. College English, the first year. New York: Mc graw Hill. (keterangan : et al berarti dan kawan-kawan). (d) Kutipan dari terjemahan

19

(e)

(f)

(g)

(h)

(i)

(j)

(k)

Milman, Halkias. 1982. Solution of Problems in Integrated Electronic. Jilid I, cetakan I, terjemahan M.Julius St. Malang: UPT Penerbitan FT Unibraw. Kutipan dari artikel dalam sebuah buku Davis, Riesman. 1962. “Character and Society,” ed. Louis G.Louck, William M.Gibson, and george Arms. Toward Liberal Education. New York: Mc Graw Hill. Soentoro. 1984. “Penyerapan Tenaga Kerja Luar Sektor Pertanian di Pedesaan” dalam F.Kasryono (penyunting), Prospek Pembangunan Ekonomi Pedesaan Indonesia. Jakarta: Obor. Kutipan dari majalah dan koran Soedjana, Sapiie. 1975. “Pemindahan Teknologi: Suatu usul pemecahan untuk Indonesia,” Prisma. No.1, Tahun IV. Februari, 1975, hal.19. Suhardjono.1991. “Menggusur Drainasi Mengundang Banjir”. Surabaya Post. 13 Januari 1991, hal.3. Kutipan dari karya yang tidak diterbitkan (tesis, tugas akhir, laporan, laporan, dan lain-lain). Anonim. 1976. Feasibility Report on the Widas Irrigation Project. Malang: Brantas Multipurpose Proyek. Agus Suroso. 1990. “Kajian Optimasi Air pada Waduk Bening untuk Irigasi dan PLTM”. Laporan Tidak Diterbitkan. Malang: Jurusan Pengairan FT Unibraw, 1990. Kutipan dari buku pedoman, peraturan dan ensiklopedia Anonim. 1971. Peraturan Beton Indonesia Tahun 1971, Jakarta: Ditjen Cipta Karya. Griswold, Erwin N. 1977. “Logical Education”, Encyclopedia Americana XVII, 1977. Kutipan dari kutipan Van Dalen, D.B.1962. “Understanding Educational Research: An Introduction”. New York: McGraw-Hill Book Company, Inc.hlm.173. mengutip R.F.Butts. The American Tradition in religion and Education (Boston: The Beacon Press, 1950). Hlm.5-6. Kutipan dari internet Mitchel, William j.1995. City of Bits: Space, Place and the Infobahn [book on-line] Cambridge, Mass.: MIT Press. http://www.mitpress.mit.edu:80/CityofBits/PullingGlass/index.html Kutipan dari makalah pertemuan ilmiah Suhardjono.1980. “Sebuah Pengantar tentang Filsafat Imu dan Hakekat Penelitian”. Makalah disampaikan pada Penataran Metodologi Penelitian Ilmiah angkatan ke IV. Pusat penelitian JOINT PROGRAM BA Malang. Malang: tanggal 17-22 September 1980.

20

Pustaka yang mempunyai dua nama pengarang hendaknya diperhatikan cara penulisannya yaitu nama pengarang pertama (nama keluarga terlebih dahulu), kemudian nama pengarang kedua (nama keluarga dituliskan dibelakang). Penulisan nama pengarang terkadang cukup membingungkan, sebagai pedoman perhatikan uraian berikut ini. Penulisan daftar pustaka tidak perlu mencantumkan gelar kesarjanaan atau pangkatnya. Nama Indonesia yang terdiri atas satu unsur, dituliskan sebagaimana adanya (misalnya: Sudjito). Banyak nama yang terdiri atas dua unsur atau lebih. Untuk nama yang diikuti dengan nama ayah (Budiono Mismail), nama keluarga (Mochamad Farid Hardja), nama marga (Muchtar Lubis), maka nama ayah, nama keluarga, nama marga dituliskan terlebih dahulu dan disusul dengan unsur nama berikutnya setelah tanda koma. Contoh penulisannya menjadi: Mismail, Budiono; Hardja, Mochamad Farid; Lubis, Muchtar. Makin sering dijumpai nama Indonesia yang terdiri atas dua unsur atau lebih bukan merupakan gabungan nama ayah, keluarga atau marga misalnya: Riyanto Haribowo, Dwi Anita Ruknamasari, Sri Mulyani. Menuliskannya dilakukan dengan unsur nama terakhir diletakkan di depan, jadi dituliskan sebagai berikut: Haribowo, Riyanto; Rukmanasari, Dwi Anita; Mulyani, Sri. Bila nama diikuti dengan gelar (Raden Udiyanto, Andi Adam) atau nama panggilan (Liek Wilardjo) maka nama diri dituliskan terlebih dahulu dari gelarnya atau panggilannya (Udiyanto, Raden; Adam, Andi; Wilardjo Liek). Nama yang terdiri dari gabungan gelar, nama, dan nama keluarga (Andi Hakim Nasution), maka penulisan nama keluarga dilakukan terlebih dahulu (Nasution, Andi Hakim). Penulisan nama Bali (I Gusti Ngurah Adipa), dimulai dengan nama diri dan baru disusul unsur nama yang lain (Adipa, I Gusti Ngurah), namun bila masih ada nama keluarga di belakangnya (I Wayan Wija Pagehgiri) dituliskan dengan menempatkan nama keluarga di depan (Pagehgiri, I Wayan Wija). Nama asing umumnya mengikuti satu pola nama tertentu. Nama yang terdiri atas gabungan nama keluarga dan nama diri penulisannya selalu dimulai dengan nama keluarga (Bush, George; Linskey, K.Rey). Nama-nama Belanda yang memakai partikel Van Der, dan seterusnya, seperti F.P.Van Delen dituliskan Van Delen, F.P. Nama-nama China atau Korea yang umumnya terdiri atas tiga unsur misalnya: Tay Yu Lin; ditulis Lin, Tay Yu. Nama Jepang, misalnya Muto Kiyoshi dituliskan menjadi Kiyoshi, Muto.

21

Bila pustaka yang dirujuk tidak menunjukkan nama penulisnya maka ditulis kata “Anonim” sebagai pengganti nama penulis. Contoh penulisan daftar pustaka disajikan dalam lampiran 17.

BAB VIII CARA PENULISAN PERSAMAAN, TABEL, GAMBAR, LAMBANG, SATUAN, DAN CETAK MIRING. 8.1. Persamaan Setiap persamaan yang diacu harus diberi nomor berurutan dengan angka Arab berdasarkan bab dan urutan penulisannya. Huruf pertama suatu persamaan dimulai setelah tujuh ketukan dari batas kiri. Nomor persamaan itu dituliskan di kanan persamaan dan ditempatkan menempel pada batas kanan halaman dalam tanda kurung. Bilangan pertama menunjukkan bab letak persamaan tersebut dan bilangan kedua, yang dipisahkan oleh tanda hubung, menunjukkan urutan persamaan itu dalam bab tersebut. Berikut ini contoh suatu persamaan ke 18 dalam bab ketiga: a

F(ø) = roe ø

(3-18)

Persamaan diacu menurut nomor persamaannya. Contoh penggunaan persamaan dalam teks ditunjukkan dalam lampiran 18. Persamaan dalam teks yang disertai nomor persamaan harus diketik dengan huruf P (kapital), seperti contoh: …..Persamaan (2-3). 8.2. Tabel Tabel harus dimuat dalam satu halaman dan diupayakan tidak dipisah di halaman berikutnya. Dalam keadaan tertentu, huruf dalam tabel dapat diperkecil. Tabel yang disajikan harus tabel yang dibahas, bilamana tidak dibahas dalam teks tetapi dianggap perlu, maka dicantumkan dalam lampiran. Tabel harus diberi nomor urut dengan angka Arab berdasarkan bab dan urutan tampilannya dalam bab itu. Penulisan nomor tabel serupa dengan nomor persamaan tetapi tanpa tanda kurung, dan pemisah antara nomor bab dan nomor urut berupa titik. Antara nomor tabel dan judul tabel dipisahkan oleh satu ketukan. Judul tabel ditulis di atas tabel dengan jarak satu spasi. Bila judul tabel lebih dari satu baris, jarak antara baris dalam judul tabel satu spasi dan tidak diakhiri dengan titik. Penulisan tabel dalam teks yang disertai dengan nomor tabel, huruf t (dalam kata tabel) diketik dengan menggunakan huruf T (kapital), contoh Tabel 3.1. Tabel yang dikutip dari suatu pustaka atau mengacu pada 22

23

pustaka harus dicantumkan sumbernya dan diletakkan di bawah tabel sebelah kanan yang diacu. Acuan tersebut berupa kata “Sumber“ dan diikuti oleh nama pengarang, tahun dan halaman yang diacu. Contoh tabel ditunjukkan dalam lampiran 19.

Lampiran 1. Contoh Penulisan Sampul Luar Laporan KKI

8.3. Gambar Gambar meliputi grafik, diagram, monogram, foto, peta. Pembuatan grafik dan monogram menggunakan simbol yang jelas maksudnya. Foto ditampilkan sedemikian rupa agar jelas maksudnya. Untuk memperjelas ukuran obyek foto, letakkan suatu benda sebagai pembanding, misalnya penggaris, atau nyatakan skala obyek foto tersebut, misalnya skala 1:100. Pemberian nomor urut gambar menggunakan angka Arab berdasarkan bab dan urutan tampilannya dalam bab tersebut. Penulisan nomornya serupa dengan pada nomor tabel. Judul gambar ditulis di bawah gambar lengkap dengan nomornya.

PERAKITAN DAN PEMROGRAMAN DISTRIBUTION STATION LAPORAN

14 BOLD

12 Bold

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan kelulusan Kuliah Kerja Industri semester 4

Penulisan gambar dalam teks yang disertai dengan nomor gambar, huruf g (dalam kata gambar) diketik dengan huruf besar (kapital). Nomor urut dan judul gambar diketik langsung di bawahnya. Bila judul gambar lebih dari satu baris, maka jarak antara baris dalam judul gambar diketik satu spasi. Contoh gambar ditunjukkan dalam lampiran 20.

12Reguler

Logo Berwarna

8.4. Lambang, Satuan dan Singkatan Disusun oleh

1 Spasi

Penulisan lambang atau simbol sebaiknya menggunakan simbol yang tersedia dalam fasilitas program perangkat lunak komputer. Rumus matematik diusahakan ditulis dalam satu baris. Bila hal ini tidak memungkinkan, aturlah cara pengetikan sedemikian rupa, agar rumus tersebut mudah dimengerti.

AYU EKA PRAWITA SARI 1610008

Satuan dan singkatan yang digunakan adalah yang lazim dipakai -1 dalam disiplin ilmu, misalnya : 25ºC; 10 m.det , 10 ppm; H SO ;

SEKOLAH TINGGI TEKNIK ATLAS NUSANTARA MALANG PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO 2013

2

4

12Bold

8.5 Cetak miring Kata-kata yang bukan bahasa Indonesia baku ditulis dengan huruf miring, misalnya: heat transfer, diffusion, programmable logic controller, server, dan lain-lain. Huruf miring juga dipakai untuk penulisan beberapa bagian dalam daftar pustaka.

24

25

Lampiran 2. Contoh Penulisan Sampul Dalam Laporan KKI

Lampiran 3. Contoh Halaman Pengesahan Laporan KKI

PERAKITAN DAN PEMROGRAMAN DISTRIBUTION STATION

PERAKITAN DAN PEMROGRAMAN DISTRIBUTION STATION

LAPORAN

Disusun oleh

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Kelulusan Kuliah Kerja Industri semester 4

AYU EKA PRAWITA SARI 1610008

Disusun oleh Telah disetujui dosen pembimbing

AYU EKA PRAWITA SARI 1610008

Tanggal ................................

SEKOLAH TINGGI TEKNIK ATLAS NUSANTARA MALANG PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO 2013

26

Dosen Pembimbing I

Pembimbing II

Hendra Wijana

Drs. Sudaryono, M.T.

27

Lampiran 4. Contoh Halaman Pengujian Laporan KKI

Lampiran 5. Contoh Abstraksi

ABSTRAKSI

PERAKITAN DAN PEMROGRAMAN DISTRIBUTION STATION

Ronny Idola Hati, 2013, Program Studi Teknik Elektro, Konsentrasi Mekatronika Industri Manufaktur, Sekolah Tinggi Teknik Atlas Nusantara, Aplikasi Zelio Logic pada Can Rejector P.T. Nestle Indonesia, Pembimbing Akademik : Arie Eric Rawung, Pembimbing Industri : Priyono .

Disusun oleh

AYU EKA PRAWITA SARI

Keyword: can rejector, zeliologic, pendeteksi, fillingroom

1610008

Can Rejector adalah alat pendeteksi kaleng yang cacat produksi khususnya kaleng yang tidak terpasang lid (tutup bawah kaleng). Masalah kaleng cacat produksi tsb. selama ini sangat mengganggu proses produksi pada filling room (pengisian susu kental manis ke dalam kaleng) pada P.T. Nestle Indonesia, yaitu menyebabkan down time yang tinggi pada filling room. Persoalan yang terjadi adalah bagaimana bentuk kontrol yang sesuai untuk diterapkan pada can rejector. Desain mekanik dan pneumatik selama ini telah dibuat tetapi sistem kontrol yang tepat belum dibuat. Pemecahan persoalan yang direncanakan dalam hal ini adalah memisahkan sistem kontrol can rejector dari mesin induk. Ide yang muncul untuk mengatasi persoalan tsb. adalah penggunaan programmable logic yang sederhana sesuai dengan kebutuhan pada can rejector. Maka dipilihlah ZELIO (programmable relay) yaitu relay yang dapat diprogram seperti PLC. Proses pengerjaan program dilakukan dengan tahap awal penentuan input dari sensor dan output ke aktuator kemudian dilakukan analisa gerak can rejector sebagai rejet kaleng cacat produksi. Program awalnya dibuat dengan ladder mode kemudian ditranslasikan ke dalam bentuk ZELIO mode selanjutnya ditransfer ke modul ZELIO.

Laporan ini telah diuji pada tanggal …………………..

Penguji

Penguji I

Penguji II

.........................................

.........................................

(Tanda Tangan, Nama Terang)

(Tanda Tangan, Nama Terang)

Vii+54 hlm.;5 lamp.; 30 gbr. Bibliografi: 11 (1964-1995) ∑ gambar ∑ hal bag. awal

28

∑ hal bag. ∑ Lampiran utama

∑ pustaka

Range tahun pustaka

29

konsistensi dan efisien produksi.

Lampiran 6. Contoh Profil Industri

Pada saat ini Festo mempunyai jaringan penjualan yang tersebar di seluruh dunia (lebih dari 50 negara) didukung oleh teknologi jaringan komputer yang terhubung terus-menerus ke kantor pusat Festo di Jerman. Hal tersebut mempersingkat waktu komunikasi dan informasi teknologi otomasi mutakhir.

FESTO INDONESIA

Festo pneumatic menyediakan peralatan pneumatic dengan teknologi Kantor

paling akhir, baik yang standar maupun desain khusus dengan fungsi dan variasi

Sultan Iskandar Muda 68 Arteri Pondok Indah

yang berbeda-beda untuk menunjang otomasi di industri. Festo menyediakan

Jakarta 12240

lebih dari 10.000 macam produk pneumatic yang berbeda, mulai cylinder, valves,

Telp.

: (021) 7267358

preparation air service unit, sampai aksesoris penunjangnya. Hal ini akan

Fax.

: (021) 7267386

mempermudah pelanggan dalam melakukan pemilihan komponen pneumatic

Internet : [email protected]

yang sesuai dengan kebutuhan aplikasinya.

Kontak person : Hartono

Cybernetic Eka Perdana. Saat ini P.T. Festo Indonesia memiliki lima cabang yaitu

Festo Indonesia berdiri pada tahun 1989 dengan nama P.T. Nusantara di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, dan Semarang yang melayani 3000 pelanggan di seluruh Indonesia.

Pabrik Jl. Trenggilis Tengah 1 No. 31 Kendang Sari

Bidang kerja/Spesialisasi Otomasi Mekatronika

Surabaya 60292 Telp. (031) 84 91044 Fax. (031) 84 17 890

Perusahaan Festo didirikan oleh Mr. Grotilieb Stoll pada tahun 1925. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi mesin-mesin perkayuan yang menggunakan peralatan pneumatic untuk meningkatkan efisiensi. Pada tahun 1945 Festo mulai mengembangkan usaha di bidang pneumatic sebagai penunjang otomasi industri, disusul dengan pengembangan di bidang lain yaitu: didactic (pendidikan), cybernetic (kontrol), sensoric (sensor) dan Elektronik (PLC). Pengembangan bidang-bidang tsb. dimaksudkan

untuk memberi solusi otomasi secara

menyeluruh di industri yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas,

30

31

Lampiran 7. Contoh Daftar Isi

Lampiran 8. Contoh Daftar Tabel

DAFTAR ISI Halaman PENGANTAR ........................................................................................... i DAFTAR ISI .............................................................................................. ii DAFTAR TABEL ....................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ v DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL .............................................................. vi RINGKASAN............................................................................................. vii PROFIL PERUSAHAAN ........................................................................... viii

DAFTAR TABEL Tabel

Halaman

2.1. Jenis-jenis Proximity Sensor ............................................................... 13 2.2. Daftar Keperluan Komponen .............................................................. 15 2.3. Distribusi Pemakaian Komponen ........................................................ 27 2.4. Daftar Alokasi Distribution Station ...................................................... 30

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................ 1 1.1. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah .................................................................. 1 1.3. Identifikasi dan Pembatasan Masalah..................................... 2 1.4. Tujuan Penulisan .................................................................... 2 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 3 2.1. Mekatronika............................................................................. 3 2.2. Modular Processing System.................................................... 17 BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 18 3.1. Distribution Station .................................................................. 18 3.2. Perakitan Distribution Station .................................................. 20 3.3. Pemrograman Distribution Station .......................................... 23 3.4. Comisioning ............................................................................ 27 BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 30 4.1. Kesimpulan ............................................................................. 30 4.2. Saran ...................................................................................... 32 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 40 LAMPIRAN ............................................................................................... 42

32

33

Lampiran 9. Contoh Daftar Gambar

Lampiran 10. Contoh Daftar Lampiran

DAFTAR GAMBAR Gambar

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

Halaman

Halaman

2.1 Sistem Komponen………………………………………………………… 8

1. Program Ladder Distribution Station ………………………..………………… 41

2.2 Ladder Diagram …………………………………………………….……………… 16

2. Rangkaian Electric PLC ……………………………………..………………………….... 50

2.3 Penempatan Proximity pada Silinder ……………………………..…………. 23

3. Rangkaian Electric Control Panel …………………………….…………………. 55

2.4 Pemasangan Komponen Tahap I………………….………………….………………. 27 2.5 Flowchart Prosedur Pemrograman ………………………….…………. 33

34

35

Lampiran 11. Contoh Halaman Daftar Simbol

Lampiran 12. Contoh Kaidah-kaidah Ejaan yang Berlaku bagi Unsur Serapan dari Berbagai Bahasa Asing

DAFTAR SIMBOL Besaran dasar

Satuan

Daya, Pancaran Fluks

Watt

W

Fluks cahaya

Lumen

Im

Fluks magnit

Weber

Wb

Frekuensi

Hertz

Hz

Gaya

newton

N

Induktansi

Henry

H

Kapasitas listrik

Farad

V

Kerapatan fluks magnit

Tesla

T

Konduktansi listrik

siemens

S

Kuat penerangan

Lux

lx

Muatan listrik

coulomb

C

Volt

V

Potensial listrik, Beda potensial, Tegangan, Gaya gerak listrik

Asing

Serapan

Asing

Serapan

analysis autotrophe contruction cubic classification activity central acclimatization vacctine chromosome technique effective descrition synthesis system zeolite frequency qualiteid efficient contour phase preudo ptyalin equator active

analisis autotrop kontruksi kubik klasifikasi aktifitas sentral aklimatisasi vaksin kromosom teknik efektif delaporan sintesis sistem zeolit frekuensi kualitas efisien kontur fase pseudo ptialin ekuator aktif

rhytm scheme ratio thrombosis nucleous extra zygote accu effect text contex project presentage primair formeel rational quality physiology analogy quadratic phosphor aquarium physiology excess rationeel

ritme skema rasio trombosis nukleus ekstra zigot aki efek teks konteks proyek presentase primer formal rasional kualitas fisiologi analogi kuadratik fosfor akuarium fisiologi ekses rasional

Simbol

Resistensi listrik

Ohm

Suhu Celsius

derajad celcius

ºC

Tekanan

pascal

Pa

Tenaga, Kerja, banyaknya panas

Joule

J

36

37

Lampiran 13. Contoh Daftar Pustaka

Lampiran 14. Contoh Penulisan Persamaan

Contoh penulisan persamaan dalam laporan yang terletak dalam Bab 3 dengan nomor urut rumus 1:

DAFTAR PUSTAKA Agung, Suroso.1990. “Kajian Optimasi Air pada Waduk Bening untuk Irigasi dan PLTM”. Laporan Tidak Diterbitkan. Malang: Jurusan Pengairan FT Unibraw. Alisjahbana, Iskandar. 1980. Teknologi dan Perkembangannya, Jakarta: Yayasan Indayu.

5

LW = C t 10 225 K

(3-1)

dengan:

Alton C. Morris, et al., 1964. College English, the first year. New York : Mc Graw Hill.

L : panjang elektroda atas (mil) W : lebar elektroda atas (mil) C : nilai kapasitas (pF) t : ketebalan lapisan dielektrik (mil) K : konstanta dielektrik pasta yang diinginkan.

Anonim. 1971. Peraturan Beton Indonesia Tahun 1971, Jakarta: Ditjen Cipta Karya. Anonim. 1976. Feasibility Report on the Widas Irrigation Project. Malang: Brantas Multipurpose Proyek. Davis, Riesman. 1962. “Character and Society.” Ed. Louis G. Louck, William M. Gibson, and George Arm. Toward Liberal Education. New York: Mc Graw Hill. Griswold, Erwin N. 1977. “Logical Education”, Encyclopedia Americana XVII, 1977. Milman, Halkias. 1982. Solution of Problem in Integrated Electronic. Jilid I, cetakan I, Terjemahan M. Julius St. Malang: UPT Penerbitan FT Unibraw. Mitchel, William J. 1995. City of Bits: Space, Place and the Infobahn [book on line] Cambridge, Mass.: MIT. Press. http://mitpres.mit.edu:80/CityofBits/PullingGlass/index.html. Pasandaran, Effendi dan Donald C. Taylor. 1984. Irigasi Perencanaan dan Pengelolaan. Jakarta: Gramedia. Soejono Sapiie. 1975. “Pemindahan Teknologi: Suatu usul pemecahan untuk Indonesia,” Prisma. No.1, Tahun IV. Februari.

38

39

Lampiran 16. Contoh Gambar

Lampiran 15. Contoh Tabel Tabel 1. Hasil pengujian pengaruh perubahan frekuensi dengan tegangan masukan = 2Vpp No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Frekuensi (Hz) 0 50 100 150 200 250 500 750 1000 1250 1500 1750 2000 2500 3000 4000 5000 7500 7970 10000 15000

Vout (Vpp) (Volt) 2,0 1,95 1,90 1,85 1,80 1,75 1,65 1,50 1,40 1,30 1,20 1,10 1,00 0,85 0,70 0,50 0,37 0,21 0,20 0,14 0,08

Vout/Vin

Penguatan (dB)

1,000 0,975 0,950 0,925 0,900 0,875 0,825 0,750 0,700 0,650 0,600 0,550 0,500 0,425 0,350 0,250 0,185 0,105 0,100 0,070 0,040

0 -0,2199 -0,4455 -0,6772 -0,9151 -1,1598 -1,6709 -2,4988 -3,0980 -3,7417 -4,4370 -5,1927 -6,0206 -7,4322 -9,1186 -12,0412 -14,6566 -19,5762 -20,0000 -23,0980 -27,9588

Sumber: Alton,1964:117 Gambar 4.1. Mesin Injection Blow Moulding

Sumber: Alton,1964:117

40

41

Lampiran 17. Contoh Batas Pengetikan 1,5 cm

2,5 cm

43

BAB VI TEKNIK PENULISAN

7.1. Penulisan Catatan Kaki Catatan kaki merupakan penjelasan isi yang ditempatkan di kaki halaman. Penjelasan itu dapat berupa: (1) sumber asal kutipan; (2) keterangan tambahan yang perlu dijelaskan tentang isi karangan; (3) rujukan dari bagian teks yang lain. Catatan kaki yang dibolehkan dalam pedoman ini adalah catatan kaki berdasarkan isi karangan seperti yang dimaksud dalam nomor (2) dan (3) di atas.

4 spasi

6.1.

Kertas 2 spasi 2

Laporan KKI dicetak dalam kertas HVS 80 g/m ukuran A4. Apabila terdapat gambar-gambar yang menggunakan kertas berukuran lebih besar, hendaknya dilipat sesuai dengan aturan yang berlaku. 3 spasi

6.2.

Jenis Huruf

7.2. Penulisan Daftar Pustaka

Naskah diketik dengan huruf Arial 12 pt. 6.3.

Batas Pengetikan dan Penulisan Sub Bab

Batas pengetikan naskah sebagai berikut: 3,5 cm dari sisi kiri kertas, 2,5 cm dari sisi kanan, sisi bawah dan sisi atas kertas, tidak termasuk 3,5 cm nomor halaman. Penulisan sub bab lurus penulisan batas kiri tanpa masuk 3,5 cm beberapa ketukan. Jarak antara Judul bab dan sub bab adalah 4 kali enter dengan jarak spasi single. Jarak antara satu sub bab dan sub bab lainnya adalah 3 kali enter dengan jarak spasi single (lihat lampiran). 6.4.

Format

Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik masuk 1.27 cm (1 default tab). Setelah tanda koma, titik koma dan titik dua diberi jarak satu ketukan. Setiap bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf kapital diletakkan ditengah atas halaman. Sub bab diketik di pinggir sisi kiri halaman, dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik dengan kapital. Pemutusan kata harus mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku. 6.5.

Spasi

Jarak antar baris dalam teks adalah 1½ (satu setengah spasi). Jarak antar paragraf 1½ (satu setengah spasi). Jarak antar baris dalam judul bab, sub bab, judul tabel dan judul gambar serta dalam ringkasan adalah satu spasi. 6.6.

Nomor Halaman

Nomor halaman di bagian awal laporan menggunakan angka kecil Romawi (i, ii, iii, iv dan seterusnya), ditempatkan pada sisi tengah bawah halaman. Untuk bagian awal laporan, penomoran halaman dimulai dari halaman pengantar. Untuk bagian utama dan bagian akhir laporan, nomor 1 cm 2,5 cm

42 1,5 cm

2,5 cm

Daftar Pustaka berisi informasi secara lengkap mengenai nama penulis, tahun penerbitan, judul pustaka, edisi, kota dan nama penerbit. Penulisan Daftar Pustaka terdapat beberapa cara yang berbeda antara satu dengan yang lain. Secara umum cara penulisan Daftar Pustaka adalah sebagai berikut: a. Jarak penulisan antar baris satu spasi, antara satu pustaka dengan yang lain 1,5 spasi. b. Huruf pertama rapat batas kiri, sedang baris berikutnya masuk 7 ketukan dari batas kiri. c. Nama penulis ditulis dari unsur nama terakhir kemudian unsur nama pertama. Antara keduanya dipisahkan tanda koma. d. Nama penulis disusun menurut abjad, tidak perlu memberikan nomor urut. e. Informasi disajikan dengan urutan nama pengarang, tahun terbitan, judul pustaka, edisi, kota dan nama penerbit. Antar informasi dipisahkan dengan tanda titik kecuali kota penerbit diakhiri dengan titik dua (:). f. Judul pustaka diketik dengan huruf miring. Berikut ini disajikan beberapa contoh penulisan daftar pustaka: (a) Kutipan dari buku yang ditulis oleh satu pengarang. Alisjahbana. Iskandar. 1980. Teknologi dan Perkembangannya. Jakarta: Yayasan Indayu. (b) Kutipan dari buku dengan dua atau tiga orang pengarang. Pasandaran, Effendi dan Donald C.Taylor. 1984. Irigasi Perencanaan dan Pengelolaan. Jakarta: Gramedia. (c) Kutipan dari buku dengan banyak orang. Alton C. Morris, et al. 1964. College English, the first year. New York: Mc graw Hill. (keterangan : et al berarti dan kawan-kawan). (d) Kutipan dari terjemahan

1 cm

PROSES PEMBUATAN LAPORAN KKI WAKTU

DESKRIPSI KEGIATAN

WAKTU

- Membuat laporan singkat 2 Mingguan secara rutin - Menentukan topik dan judul dari laporan singkat yg telah dibuat - Membuat laporan dan melaksanakan bimbingan dengan pembimbing indutri dan pembimbing kampus (melalui email). Konsultasi laporan dengan dosen pembimbing ketika monitoring

Masa Ujian KKI

Masa KKI akhir

- Merevisi laporan yang telah dikonsultasikan - Meminta tanda tangan pembimbing industri di lembar pengesahan (4 rangkap Format STTAR) - Membawa pulang berkas kelengkapan KKI (Nilai KKI, Form Kuisioner Industri, Form Kuisioner Mahasiswa, asuransi) *Bagi yg form nilainya sudah dibawa oleh dosen monitoring, dapat melakukan konfirmasi ke Bag. Humas

Masa Revisi

Masa Pengumpulan Berkas Ujian KKI

- Konsultasi laporan akhir hingga siap diujikan, meminta tandatangan pesetujuan dari dosen pembimbing kampus di lembar pengesahan (4 rangkap Format STTAR) - Print laporan akhir yang telah siap diujikan sebanyak 4 rangkap di kertas HVS 80 gr dan diberi map plastik warna biru-Prodi TI, warna Merah-Prodi TE - Kumpulkan laporan akhir (4 rangkap) ke BAAK

Masa Pengumpulan Laporan KKI

Masa KKI awal

Monitoring KKI

DESKRIPSI KEGIATAN - Cek jadwal ujian setiap harinya di Papan Pengumuman dan Web: star.ac.id - Toleransi keterlambatan ujian adalah 15 menit dari jadwal - Mahasiswa yg terlambat/tidak hadir pada saat ujian wajib menemui BAAK untuk menyelesaikan hal tersebut - Ketentuan selanjutnya mengenai ujian dapat dilihat pada pengumuman mengenai “Ketentuan Ujian KKI” - Masa pengerjaan revisi adalah 2 minggu setelah tanggal ujian KKI, bagi yang terlambat melaksanakan revisi maka nilai akan diturunkan 1 tingkat dari nilai KKI yang didapatkan. - Revisi dikerjakan dan dikonsultasikan dengan para dosen penguji - Setelah melaksanakan revisi dan mendapat persetujuan (tanda tangan) di lembar revisi harap mengumpulkan lembar tersebut di BAAK - Pengumpulan lembar revisi maksimal 2 minggu setelah tanggal ujian KKI Setelah laporan dinyatakan siap cetak (telah mendapat semua persetujuan) maka cetak laporan sebanyak 3 rangkap, dengan ketentuan: - 1 Buah: untuk dikirimkan pada industri, pengiriman dapat dilakukan bersama teman 1 industri - 1 Buah: untuk dikumpulkan ke BAAK STT Atlas nusantara - 1 Buah: untuk dokumentasi pribadi - Masa Pengumpulan laporan KKI adalah 2 Minggu setelah masa revisi berakhir. Bagi yang terlambat maka nilai akan diturunkan 1 tingkat dari nilai yang didapatkan.