PEDOMAN PENGGOLONGAN DIAGNOSTIK GANGGUAN JIWA (PPDGJ)

Download 1952-2013 American Psychiatric Association (ApA) menyusun dan merevisi Diagnostic and. Statistical Manual of Mental Disorder (DSM). I-IV. ▫...

2 downloads 694 Views 965KB Size
KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA • PSIKOLOGIS; didasarkan atas letak dominasi gangguan pada fungsi psikologis • FISIOLOGIS; setiap proses psikologis didasari fisiologis/faali • ETIOLOGIS; berdasarkan penyebab gangguan jiwa. • SIMTOMALOGIS; penyimpulan jenis gangguan berdasarkan gejala-gejalanya • WHO; DSM (Diagnostic Statistical Manual) for Mental Diorder disusun pertama kali tahun 1934

SEKILAH SEJARAH  1963, WHO menyusun penggolongan gangguan jiwa.

 1965, disusun ICD-8 (International Classification of

Diseases)  1952-2013 American Psychiatric Association (ApA) menyusun dan merevisi Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM) I-IV  Di indonesia, Depkes mengadopsi DSM dan ICD menjadi Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa (PPDGJ) yang telah di revisi mulai I-III sejak tahun 1973 sampai 2002

Diagnostic and Statistical Manual of Mental DISORDER

DSM I-IV • • • • •

DSM I : 1952 (106) DSM II : 1968 (185) DSM III : 1974 (265) DSM IV : 1994 (365) DSM IV-TR : 2000 atas persetujuan dengan ICD 9 CM (clinical modification) • DSM V: 2013 (kontroversial) AMERICAN PSYCHIATRIC ASSOCIATION

DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA

(PPDGJ) • PPDGJ I : 1973, mengacu ICD 8 • PPDGJ II : 1983, mengacu DSM III dan ICD 9 • PPDGJ III : 1993 mengacu DSM IV dan ICD 10 • Tahun 2002 PPDGJ edisi terbaru mengacu DSM IVTR dan ICD 10

Diagnosis Multiaksial AKSIS I

Gangguan klinis (F0 - F59) Gangguan mental yang menyebabkan rendahnya fungsi dan tertekannya individu serta kondisi lain yang menjadi fokus perhatian diagnosis

AKSIS II

Gangguan kepribadian (F60 - F90) Pola perilaku maladaptif yang kaku dan biasanya merusak hubungan antar pribadi dan adaptasi sosial

AKSIS III

Kondisi Medik Umum (BAB I – XXI) Kondisi klinis yang diduga menjadi penyebab atau bukan penyebab gangguan yang dialami individu.

AKSIS IV

Masalah Psikososial dan Lingkungan Masalah dengan keluarga, lingkungan sosial, pendidikan, pekerjaan, perumahan, ekonomi, akses pelayanan kesehatan, hukum, psikososial

AKSIS V

Global Assesment of Functioning /GAF Scale (100-1) Assessment fungsi secara global mencakup assessment menyeluruh tentang fungsi psikologis sosial dan pekerjaan klien

Metode Assessment • Faktor-faktor budaya dan etnik • Observasi dan wawancara: menangkap pesan verbal klien (gestur, dan ekspresi wajah) • Life/self record: mengetahui motif yang disembunyikan, penyangkalan, hambatan, dan kesulitan klien

Metode Assessment • Home visit: Kondisi lingkungan sosial klien • Asesment Behavioral: Analisis Fungsional • Pemfungsian Psikofisiologis: Neurologis • Tes psikologis: proyektif/non-proyektif

Proses Diagnosis • Anamnesa; alasan berobat, riwayat (gangguan, perkembangan, lingkungan sosial, pekerjaan, dsb) • Pemeriksaan; fisik, status mental, laboratorium, evaluasi psikologis • Diagnosis; multiaksial • Prognosis; peramalan kemungkinan dan akhir suatu gangguan • Terapi • Tindaklanjut

Etika Penegakan Diagnosis Pasal 62 (1-4) Pasal 63 Pasal 64 Pasal 65 Pasal 66 (1-3)

: : : : :

Pasal 67 (1-3) :

BAB XI ASESMEN Dasar Asesmen Penggunaan Asesmen Informed Consent dalam Asesmen Interpretasi Hasil Asesmen Penyampaian Data dan Hasil Asesmen Menjaga Alat, Data dan Hasil Asesmen

• Psikodinamika (asosiasi bebas, analisis mimpi, dsb) • Behavioristik (Modifikasi perilaku) • Kognitif/Kognitifbehavioral (CBT dan REBT) • Humanistik (CCT) • Eklektik • Terapi Biomedis

Penentu tempat perlakuan • Keparahan • Problem fisik-fisiologis • Sistem support klien

CLINIC MENTAL HEALTH

Tempat • Rumah sakit jiwa: Lingkungan terstruktur untuk kasus akut • Pusat kesehatan mental komunitas: Mencegah hospitalisasi psikiatrik melalui layanan intervensi dan alternatif

7 langkah Terapi (Brammer and Shostrom, 1982) • Tahap 1: membina hubungan • Tahap 2: membangkitkan minat dan membahas perlunya bantuan • Tahap 3: menetapkan tujuan dan menjelajahi berbagai alternatif yang ada • Tahap 4: bekerja dengan masalah dan tujuan • Tahap 5. Membangkitkan kesadaran untuk berubah • Tahap 6. Perencanaan dan kegiatan • Tahap 7. Evaluasi hasil

Jika empati sudah terbentuk, kita akan membantu sekuat tenaga, karena membiarkan mereka terluka sama saja melukai diri sendiri….