pedoman teknis penilaian hasil belajar berdasarkan ... - EnglishLangkan

pedoman penilaian hasil belajar oleh pendidik yang sudah disesuaikan dan ...... (7) Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya ditulis dengan ...

12 downloads 849 Views 2MB Size
PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN HASIL BELAJAR BERDASARKAN KURIKULUM 2013 UNTUK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA JENJANG SMP

PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

KATA PENGANTAR Penilaian adalah bagian dari kurikulum. Penilaian merupakan alat evaluasi yang berfungsi untuk memberikan potret/gambaran mengenai pemahaman dan kemajuan belajar serta hasil belajar peserta didik dalam kaitannya dengan ketercapaian Standar Nasional. Penilaian dalam kurikulum 2013 mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi untuk setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Implementasi Kurikulum 2013 berimplikasi pada model penilaian kelas dalam hal pencapaian kompetensi peserta didik yang harus dilakukan oleh pendidik. Penilaian oleh pendidik, baik yang formatif maupun sumatif, harus menggunakan metode proses pembelajaran maupun instrumen penilaian hasil belajar yang bervariasi dengan tujuan agar dapat mengakomodir semua potensi peserta didik. Metode pembelajaran dan instrumen penilaian tersebut tentunya harus mengacu pada kompetensi dasarnya, materi serta indikator pembelajarannya. Untuk keperluan tersebut, diperlukan langkah-langkah perencanaan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pengembangan instrumen penilaian hasil belajar yang tepat. Sehubungan dengan hal tersebut, Pusat Penilaian Pendidikan – Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berinisiatif untuk menyusun buku pedoman teknis penilaian hasil belajar untuk tingkat SMP/MTs untuk beberapa mata pelajaran yang mengacu pada Kurikulum 2013. Buku pedoman teknis ini merupakan suplemen dari buku pedoman penilaian hasil belajar oleh pendidik yang sudah disesuaikan dan dikembangkan dengan beberapa kebijakan terbaru tentang penilaian oleh pendidik. Buku pedoman teknis ini berisi contoh-contoh penilaian kelas yang memfokuskan pembahasannya pada fungsi penilaian sumatif berdasarkan Kurikulum 2013 untuk beberapa bidang studi. Contoh-contoh penilaiannya dikembangkan berdasarkan kompetensi dasar (KD) yang terintegrasi, yaitu antara kompetensi dasar dalam KI yang berbeda atau kompetensi dasar untuk setiap KI. Dengan adanya buku pedoman teknis penilaian hasil belajar oleh pendidik per mata pelajaran, diharapkan dapat membantu pendidik dalam merancang dan mengembangkan berbagai bentuk instrumen penilaian sumatif, mengolah datanya serta melaporkan dan memanfaatkan hasilnya. Jakarta, Januari 2016 Kepala Pusat,

Prof. Ir Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D

i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................................................ i DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1 A. Latar Belakang...................................................................................................................... 1 B. Tujuan .................................................................................................................................. 3 C. Ruang Lingkup Buku Panduan.............................................................................................. 3 BAB II. PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN......................................................................... 5 A. Langkah Pengembangan Instrumen .................................................................................... 5 B. Penyusunan Kisi-kisi Penilaian ............................................................................................. 6 C. Penyusunan Instrumen Penilaian ........................................................................................ 7 1. Penilaian Aspek Sikap.......................................................................................................... 8 2. Penilaian Aspek Pengetahuan........................................................................................... 15 3. Penilaian Aspek Keterampilan .......................................................................................... 26 BAB III. PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN HASIL PENILAIAN ................................................... 37 A. Pengolahan Hasil Penilaian oleh Pendidik ......................................................................... 37 1.

Pengolahan Penilaian Pencapaian Sikap .................................................................... 37

2.

Pengolahan Penilaian Pencapaian Pengetahuan ....................................................... 44

3.

Pengolahan Penilaian Pencapaian Keterampilan ....................................................... 48

B. Pemanfaatan Hasil Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik ................................................. 50 1.

Program Pembelajaran Remedial............................................................................... 51

2.

Program Pengayaan.................................................................................................... 54

BAB IV. PENUTUP .......................................................................................................................... 56

ii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penilaian merupakan bagian dari proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran yang dilakukan berhasil atau tidak. Beragam konsep dan metode penilaian sejauh ini telah dilakukan. Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan, maka konsep dan proses penilaian juga berkembang. Konsep dasar penilaian yang diajukan dan terdapat dalam Kurikulum saat ini diarahkan untuk menunjang dan memperkuat pencapaian kompetensi (penilain konstruktif) yang dibutuhkan oleh peserta didik di abad ke-21 yaitu menekankan pada penilaian kemampuan pengetahuan, sikap, dan keterampilan hidup peserta didik. Berdasarkan analisis kemampuan yang dibutuhkan oleh peserta didik, maka penilaian didesain terutama untuk mendukung proses pembelajaran kreatif. Oleh karena itu, ketika menggunakan penilaian berbentuk tes atau tugas tertentu, maka pendidik hendaknya memberi ruang kreativitas jawaban yang beragam untuk melatih daya kritis dan kreativitas anak didik.Tugas yang diberikan pendidik hendaknya tidak didesain tertutup dalam arti hanya punya satu jawaban yang benar, bahkan diharapkan pendidik dapat mentolerir jawaban yang dianggap tidak biasa. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan, penilaian pencapaian kompetensi pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, pemerintah dan/atau lembaga mandiri. Pencapaian kompetensi peserta didik dilakukan oleh pendidik di dalam kelas melalui penilaian kelas. Adapun tujuannya adalah untuk memantau proses dan kemajuan pembelajaran melalui penilaian pra-diagnostik dan penilaian formatif serta untuk mengetahui perkembangan pencapaian kompetensi standar oleh peserta didik melalui penilaian sumatif. Jadi penilaian pencapaian kompetensi oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses belajar, kemajuan, dan perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik (assessment as learning) sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan. Selain itu, penilaian juga dapat ditujukan untuk memberikan umpan balik kepada pendidik (assessment for learning) agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran. Penilaian pra-diagnostik dilakukan pada tahap awal proses pembelajaran untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan peserta didik terhadap tema atau topik yang akan diajarkan. Selanjutnya, fungsi formatif dari suatu penilaian dilakukan selama berlangsungnya proses

1

pembelajaran menggunakan berbagai metode pembelajaran aktif, partisipatif dan kolaboratif. Pendidik berperan memberikan direct constructive feedback setelah melalui tahapan zone of proximal development (ZPD) dan peserta didik berperan untuk memberikan refleksi terhadap aktivitas pembelajaran yang sudah dilakukan. Kesemuanya itu berfungsi untuk mencapai target/tujuan pembelajaran. Fungsi formatif suatu penilaian tidak bertujuan untuk memberikan skor atau grade, tetapi lebih kearah kualitatif atau deskripsi. Pada konteks ini pendidik membuat catatan-catatan mengenai perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik selama proses pembelajaran dalam bentuk jurnal, anekdot ataupun portofolio proses. Sedangkan fungsi penilaian sumatif yang dilakukan pada periode waktu tertentu, merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian kompetensi peserta didik, pengolahan data, dan pemanfaatan informasi tentang pencapaian kompetensi peserta didik. Penilaian sumatif tersebut dilakukan melalui berbagai teknik/cara, seperti tes tertulis (paper and pencil test) dan tes lisan, penilaian unjuk kerja (performance assessment), penilaian projek, penilaian produk, penilaian sikap dan penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio hasil). Penilaian pencapaian kompetensi baik formal maupun informal harus diadakan dalam suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Pencapaian kompetensi seorang peserta didik dalam periode waktu tertentu dibandingkan dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya dan tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh pendidik tetapi dibantu untuk mencapai kompetensi atau indikator yang diharapkan. Data hasil penilaian yang diperoleh pendidik selama pembelajaran berlangsung dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau indikator yang akan dinilai. Melalui proses tersebut, diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam kurikulum. Dengan demikian, setelah peserta didik menempuh proses pembelajaran selama kurun waktu tertentu dapat, memengaruhi sikap, meningkatkan pengetahuannya. dan keterampilan yang telah dipelajarinya di dalam kelas maupun di luar kelas. Diberlakukannya Kurikulum 2013 diharapkan adanya perbaikan dalam proses penilaian yang meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian perlu dilakukan secara terintegrasi dan berimbang, sehingga peserta didik diharapkan dapat meningkatkan

2

pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajarinya, serta memengaruhi sikapnya di dalam kelas maupun di luar kelas setelah peserta didik menempuh proses pembelajaran selama kurun waktu tertentu.

B. Tujuan Tujuan penyusunan pedoman teknis penilaian hasil belajar oleh pendidik untuk mata pelajaran IPS adalah untuk membantu para pendidik untuk merancang dan mengembangkan berbagai instrumen penilaian yang harus dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetensi dasar pada setiap kompetensi inti berdasarkan kurikulum 2013. Buku pedoman teknis ini hanya memfokuskan pembahasan pada penilaian kelas fungsi sumatifnya saja.

C. Ruang Lingkup Buku Panduan Ruang lingkup penilaian pada jenjang SMP mengacu Permendikbud no 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) meliputi hal-hal berikut: DOMAIN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Sikap

memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya memiliki pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural dalam pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata memiliki kemampuan piker dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sejenis

Pengetahuan

Keterampilan

Sejalan dengan penekanan arah penilaian tersebut di atas.penilaian dikembangkan dan dilakukan mengacu pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang menjadi dasar pendidik dalam melaksanakan proses penilaian. Kompetensi Inti (KI) dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait, yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan/spiritual (KI-1); sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3), dan penerapan pengetahuan/keterampilan (KI-4). Keempat kolempok tersebut menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap proses pembelajaran dan penilaiannya sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.

3

Teknik penilaian masing-masing aspek juga berbeda-beda, untuk mengetahui ketercapaian peserta didik dalam setiap Kompetensi Dasar pada setiap Kompetensi Inti, pendidik perlu menjabarkan kompetensi-komptensi dasar tersebut menjadi indikator-indikator pencapaian. Penilaian untuk setiap Kompetensi Inti dilakukan secara seimbang dan terintegrasi.Penilaian aspek pengetahuan dilakukan dengan tertulis, tes lisan, dan penugasan.Penilaian aspek keterampilan dilakukan dengan tes praktik, produk, proyek, dan portofolio.Penilaian aspek sikap dilakukan terintegrasi dengan proses pembelajaran misalnya pada saat tes praktik dan berlangsung dalam suasana kondusif, tenang, dan nyaman dengan menerapkan prinsip valid, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh, menggunakan acuan kriteria, dan akuntabel.

4

BAB II. PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN A. Langkah Pengembangan Instrumen Penilaian adalah suatu proses pengumpulan, analisis, dan refleksi yang dilakukan secara terus menerus terhadap buki-bukti proses dan hasil pembelajaran dalam rangka memperbaiki pembelajaran peserta didik. Tujuan penilaian adalah untuk melaporkan pencapaian peserta didik dan memperbaiki pembelajaran. Sedangkan hasil penilaian bertujuan untuk melaporkan kepada pihak-pihak terkait (stakeholder). Agar tujuan penilaian tercapai, pendidik harus menggunakan berbagai metoda dan teknik penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik pengalaman belajar yang dilalui peserta didik, baik dalam menilai aspek sikap, aspek pengetahuan, maupun aspek keterampilan. Dalam pengembangan istrumen penilaian pendidik perlu memperhatikan hal-hal sesuai dengan karakteristik pembelajaran, baik pada mata pelajaran yang bersifat terpadu (seperti pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial) pada jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama) maupun mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Langkah pengembangan instrumen penilaian terpadu 1) Mengkaji karakteristik Kompetensi Dasar (KD) untuk mata pelajaran serumpun yang dipadukan. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terpadu mengacu pada Fisika, Biologi, Kimia. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terpadu mengacu pada Geografi, Sejarah, Ekonomi, dan Sosiologi. 2) Mengkaji unit-unit tema dalam silabus IPA/ IPS terpadu yang memadukan berbagai mata pelajaran sebagai stimulus pada instrumen penilaian. 3) Membuat peta indikator esensial dari setiap KD pada suatu unit tema 4) Menentukan teknik dan bentuk instrumen yang sesuai dengan indikator. 5) Menyusun daftar perilaku yang akan diobservasi, produk/ kinerja, kompetensi pengetahuan yang bisa mewadahi beberapa indikator esensial 6) Menyusun rambu jawaban/ rubrik penilaian 7) Menentukan frekuensi dan jadwal pelaksanaan penilaian sikap, pengetahuan, keterampilan pada setiap semester

Langkah pengembangan instrumen penilaian tiap mata pelajaran 1) Mengkaji karakteristik Kompetensi Dasar (KD) untuk setiap mata pelajaran dan membuat pemetaan dari kompetensi dasar tersebut.

5

2) Membuat indikator esensial dari setiap KD pada materi tertentu 3) Menentukan teknik dan bentuk instrumen yang sesuai dengan indikator 4) Menyusun daftar perilaku yang akan diobservasi, produk/ kinerja, tes tertulis yang bisa mewadahi beberapa indikator esensial tsb 5) Menyusun rambu jawaban/ rubrik penilaian 6) Menentukan frekuensi dan jadwal pelaksanaan penilaian sikap, pengetahuan, keterampilan pada setiap semester

B. Penyusunan Kisi-kisi Penilaian Sebelum menyusun soal, hendaknya pendidik menyusun kisi-kisi yang berfungsi sebagai pedoman dalam menulis soal-soal yang akan disusun. Kisi-kisi disusun berdasarkan tujuan tes, misalnya, kisi-kisi untuk tes seleksi tentunya berbeda dengan kisi-kisi untuk tes prestasi belajar. Kisi-kisi tes prestasi belajar harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu: (1) mewakili isi kurikulum/kemampuan yang akan diujikan; (2) komponen-komponennya rinci, jelas dan mudah dipahami (komponen identitas dan komponen matrik); dan (3) dapat dibuat soalnya sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan. Dalam penulisan soal tes prestasi belajar, misalnya ulangan harian, tes formatif, sumatif, dan ujian sekolah lainnya, para penulis soal perlu memiliki pengetahuan tentang proses penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator soal. Pengetahuan ini perlu dikuasai karena melalui indikator soal penulis soal dapat menentukan kemampuan yang hendak diukur. Indikator soal dibuat untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar yang dituntut dalam kurikulum. Berikut adalah diagram yang menggambarkan proses penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator.

KOMPETENSI

INDIKATOR

MATERI

SOAL

Keterangan diagram: Kompetensi Dasar : Kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik setelah mempelajari materi pelajaran tertentu. Kompetensi dasar ini diambil dari kurikulum. Materi : Bahan ajar yang harus dikuasai peserta didik berdasar-kan kompetensi dasar yang akan diukur. Penentuan materi (bahan ajar) yang akan diambil disesuaikan dengan indikator yang akan disusun. Indikator Soal : Berisi ciri-ciri perilaku yang dapat diukur sebagai petunjuk untuk membuat soal. Soal : Disusun berdasarkan indikator yang dibuat.

6

Contoh Kisi-kisi IPS SMP KOMPETENSI DASAR

Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup nasional serta perubahan dan berkelanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan budaya)

KELAS

VII

BENTUK SOAL

MATERI

INDIKATOR

Keunggulan iklim muson tropis dan akibatnya terhadap kehidupan

Peserta didik dapat menentukan keunggulan ekonomis/sosial dari iklim muson tropis Indonesia

PG

Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis tanaman yang hidup di derah perbukitan

Benar – Salah

Disajikan ciri bentuk muka bumi, Peserta didik dapat menentukan bentuknya

Isian

Peserta didik dapat menyebutkan dampak dari adanya 3 jenis iklim di Indonesia

Jawaban Singkat

Disajikan bentuk muka Menjodoh bumi, peserta didik kan dapat menentukan aktivitas penduduknya Sebutkan 5 keuntungan adanya iklim muson tropis bagi penduduk Indonesia

Uraian

Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang kesesuaian antara indikator yang disusun dan kompetensi dasar, disarankan untuk melihat kembali kompetensi dasar dan materi yang ada dalam kisi-kisi.

C. Penyusunan Instrumen Penilaian Konsep penilaian yang diajukan dalam Kurikulum 2013 adalah penilaian yang konstruktif atau menunjang pengembangan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. 7

Walaupun pada dasarnya apapun bentuk kurikulumnya, agar tujuan penilaian pencapaian kompertensi dalam kurikulum tercapai, pendidik harus menggunakan berbagai model dan teknik penilaian yang beragam sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik pengalaman belajar peserta didik. Oleh sebab itu, pendidik hendaknya memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang berbagai metode dan teknik penilaian, sehingga dapat memilih dan melaksanakan penilaian dengan tepat metode dan teknik yang dianggap paling sesuai dengan tujuan dan proses pembelajaran, serta pengalaman belajar yang telah ditetapkan.

1. Penilaian Aspek Sikap Sikap menurut konsep psikologi didefinisikan sebagai kecenderungan seseorang untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap sesuatu objek. Sikap juga merupakan ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Dalam perspektif pendidikan, pendidikan sikap merupakan proses holistik yang diarahkan pada berkembangnya sikap dan karakter peserta didik yang dilandasi nilai-nilai dasar yang diperlukan dalam hidupnya sebagai seorang individu, warga negara, dan warga masyarakat global. Sementara sikap dalam konteks pendidikan karakter tidak hanya dibatasi pada pengertian kecenderungan individu baik yang berupa aspek kognitif, afektif maupun konatif, melainkan lebih dimaknai dalam konteks internalisasi nilai, serta pembiasaan dan pembudayaan nilai sebagai landasan untuk bertindak dan berperilaku secara baik dan benar. Penilaian sikap sebagai salah satu bentuk penilaian kelas yang ditujukan untuk pendidik dalam melakukan pembinaan perilaku peserta didik. Kurikulum 2013 membagi aspek sikap menjadi dua yaitu (1) sikap spiritual yaitu sikap yang terkait dengan pembentukan perilaku peserta didik sebagai orang yang beriman dan bertakwa, dan (2) sikap sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Adapun sasaran penilaian hasil belajar pada aspek sikap dapat dilihat pada tabel berikut ini. Sasaran penilaian hasil belajar pada aspek sikap spiritual dan sikap sosial Tingkatan Sikap

Deskripsi

Menerima nilai

Kesediaan menerima suatu nilai dan memberikan perhatian terhadap nilai tersebut

Menanggapi nilai

Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam membicarakan nilai tersebut

Menghargai nilai

Menganggap nilai tersebut baik; menyukai nilai tersebut; dan komitmen terhadap nilai tersebut

8

Tingkatan Sikap

Deskripsi

Menghayati nilai

Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem nilai dirinya

Mengamalkan nilai

Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam berpikir, berkata, berkomunikasi, dan bertindak (karakter)

Penilaian Sikap Dalam Pembelajaran Penilaian sikap sosial dan spiritual lebih tepat dinilai dengan pendekatan evaluative judgment pendidik terhadap perilaku peserta didik melalui: 1) holistic format: judgment terhadap perilaku peserta didik secara menyeluruh dengan deskripsi yang eksplisit dari perilaku ideal (sangat baik) sampai perilaku kurang ideal (kurang baik) yang mencakup semua aspek sikap yang dinilai. 2) analytic format: judgment terhadap perilaku peserta didik secara rinci untuk aspek sikap yang dinilai dengan indikator perilaku yang eksplisit yang menggambarkan perilaku ideal (sangat baik) sampai perilaku kurang ideal (kurang baik). Deskripsi perilaku untuk holistic format (penilaian secara menyeluruh) dan indikator perilaku untuk analytic format (penilaian yang dibuat berdasarkan aspek-aspek tertentu) dirumuskan secara bersama antara pendidik dan sekolah dengan mengacu kepada nilai yang ingin dikembangkan disesuaikan dengan tahapan perkembangan moral peserta didik.

Teknik Penilaian Sikap Penilaian sikap oleh pendidik mata pelajaran, pendidik bimbingan konseling (BK), dan wali kelas dilakukan melalui observasi yang dicatat dalam jurnal berupa catatan anekdot (anecdotal record) dan catatan kejadian tertentu (incidental record). Dalam pelaksanaan penilaian sikap, diasumsikan setiap peserta didik memiliki perilaku yang baik, sehingga “jika tidak dijumpai perilaku yang sangat baik atau kurang baik” maka sikap peserta didik tersebut dianggap “baik”, sesuai dengan indikator yang diharapkan. Sedangkan “perilaku sangat baik atau kurang baik” yang dijumpai di kelas selama proses pembelajaran dicatat dalam jurnal pendidik mata pelajaran. Catatan pendidik mata pelajaran tersebut juga menjadi catatan bagi pendidik BK dan wali kelas. Penilaian diri dan penilaian antarteman dapat pula dilakukan pendidik sebagai penunjang dan hasilnya digunakan untuk bahan konfirmasi dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik. Adapun rangkuman hasil penilaian sikap oleh pendidik mata pelajaran dan pendidik BK selama satu semester dikumpulkan kepada wali kelas, yang kemudian menggabungkan dan

9

merangkum dalam bentuk deskripsi yang akan diisikan ke dalam rapor setiap peserta didik di kelasnya. Contoh Instrumen Berikut akan diuraikan contoh-contoh instrumen yang dapat digunakan pendidik dalam menilai sikap peserta didik. 1. Lembar Obeserevasi (terbuka/tertutup) a. Contoh Observasi Tertutup Mata Pelajaran : IPS Kelas : IX Kompetensi Dasar : 1.1 Memiliki perilaku cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai perwujudan rasa nasionalisme Tujuan observasi : Mengamati perilaku yang menunjukkan sikap cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai perwujudan rasa nasionalisme Petunjuk : Berilah tanda centang (v) pada pilihan yang disediakan sesuai dengan pengamatan ibu/bapak guru. Kelas : …………………………………………………………………… Waktu observasi : …………………………………………………………………… Karakter yang dinilai : Cinta Tanah Air No.

NAMA SISWA

Aspek yang diobservasi

1

Menyenangi keunggulan geografis dan kesuburan tanah wilayah Indonesia.

2

Menyenangi keragaman budaya dan bangsa terhadap seni di Indonesia.

3

Menyenangi keberagaman suku bangsa dan bahasa daerah yang dimiliki bangsa Indonesia.

4

Mengagumi keberagaman hasilhasil pertanian, perikanan, flora, dan fauna Indonesia.

5

Mengagumi keberagaman hasilhasil pertanian, perikanan, flora,

Ya Kadang Tidak Ya Kadang Tidak Ya Kadang Tidak Ya Kadang Tidak Ya Kadang

10

No.

dan fauna Indonesia 6

Mengagumi dan menyenangi produk, industri, dan teknologi yang dihasilkan bangsa Indonesia.

7

Mengemukakan pikiran dan sikap mengenai ancaman dari negara lain terhadap negara dan bangsa Indonesia.

8

NAMA SISWA

Aspek yang diobservasi

Menampilkan tindakan yang mencerminkan sikap melindungi bangsa dan negara Indonesia dari ancaman negra lain

Tidak Ya Kadang Tidak Ya Kadang Tidak Ya Kadang Tidak

b. Contoh Instrumen Observasi Terbuka dan Penilaian melalui Jurnal Mata Pelajaran : _______________________________ Kelas : _______________________________ Kompetensi Dasar : _______________________________ Tujuan observasi : Observasi dilakukan untuk mengetahui dan menilai perilaku _______ siswa khususnya ketika guru melaksanakan pembelajaran yang berfokus pada pencapaian kompetensi dasar _________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ (Obsevasi Terbuka maupun Penilaian melalui Jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus ataupun hanya dalam bentuk lembar observasi/jurnal) Contoh halaman sampul. BUKU CATATAN HARIAN TENTANG PESERTA DIDIK (NAMA SEKOLAH) Kelas : _____________________________________________ Mata Pelajaran : _____________________________________________ Nama Guru : _____________________________________________ Tahun Pelajaran : _____________________________________________

11

Contoh halaman dalam Lembar Observasi Deskripsi dimensi/nilai karakter yang diukur dalam proses pembelajaran: __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ No.

Hari/Tanggal

Komentar/analisis tentang dimensi karakter peserta didik yang diamati

Nama Siswa

Beberapa kali membantu teman dalam kelompoknya yang tidak paham konsep anekdot melalui penjelasan dan contoh (cinta tanah air)

Contoh halaman dalam Jurnal Deskripsi dimensi/nilai karakter yang diukur dalam proses pembelajaran: _________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________ JURNAL Nama peserta didik : __________________________________ Kelas : __________________________________ Hari/Tanggal

Kejadian

Komentar

c. CATATAN GURU (ANEKDOTAL) Catatan anekdotal ini dapat digunakan guru untuk melakukan pengamatan terhadap peserta didik pada waktu kegiatan pembelajaran tertentu.

12

Contoh Anekdotal Nama siswa : Kelas : IX Pelajaran : IPS Tempat : Ruang Kelas Waktu : 4 November 2015 Deskripsi ; Ketika pelajaran IPS sedang berlangsung, keadaan kelas ramai karena semua siswa sedang berdiskusi tentang cara-cara menghargai produk-produk dalam negeri. Hanya ada seorang siswa bernama Bisma yang terlihat melamun dan tidak ikut diskusi dengan temannya. Dia terlihat tidak mempedulikan teman-temannya yang sedang berdiskusi. Padahal dalam mata pelajaran lainnya, Bisma termasuk siswa yang paling aktif kalau ada kegiatan diskusi kelompok ataupun diskusi kelas. Interpretasi Guru 1. Apakah Bisma memiliki permasalahan atau mempunyai kesulitan dalam memahami materi yang didiskusikan? 2. Apakah perilaku Bisma tersebut sebagai kompensasi terhadap ketidaktertarikannya dalam pelajaran IPS? 3. Apakah Bisma mempunyai masalah pribadi ? Rekomendasi 1. Lihat data perkembangan prestasi belajar IPS Bisma. 2. Lihat catatan perkembangan perilaku Bisma terutama kegiatan mengikuti pembelajaran pelajaran lainnya 3. Berbicara secara pribadi dengan Bisma serta orang tuanya. ______________, ______________ 2015 ( Pengamat )

2. Penilaian Diri Contoh Lembar Penilaian Diri

LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP PESERTA DIDIK TERHADAP MATERI KEGIATAN PRODUKSI PELAJARAN IPS

Nama Peserta Didik: Kelas : Materi Pokok : Tanggal :

13

PETUNJUK 1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti 2. Berilah tanda cek (√) sesuai keadaan kalian sehari-hari No Pernyataan TP KD 1 Saya memperhatikan guru pada saat pembelajaran 2 Saya membawa buku pelajaran IPS 3 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru 4 Saya mencari sumber selain buku 5 Saya bertanya apabila tidak mengerti penjelasan guru 6 Saya membaca buku sebelum guru mengajar 7 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu 8 Saya dapat bekerjasama dalam kelompok 9 Saya menyukai materi yang diberikan guru 10 Saya memahami penjelasan guru

SR

SL

Keterangan : SL :selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan SR :sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan KD: kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan TP : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Petunjuk Penskoran SL: 4 Skor perolehan Nilai akhir =  100 SR: 3 Skor maksimum KD: 2 TP: 1 Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap yang dinilai 3. Penilaian Antarteman Contoh Lembar Penilaian Antarteman Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap peserta didik terhadap mata pelajaran tertentu. Berilah tanda cek (v) pada kolom ya atau tidak sesuai dengan aspek yang dinilai oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : Ya : apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Tidak : apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatansesuai aspek pengamatan

14

Nama penilai : Nama peserta didik : Kelas : Mata pelajaran : No

Aspek yang dinilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Melakukan Ya Tidak

Masuk kelas tepat waktu Mengumpulkan tugas tepat waktu Mengajukan pertanyaan pada proses pembelajaran Mengerjakan tugas yang diberikan Tertib dalam mengikuti pembelajaran Mengerjakan tugas kelompok Membawa buku pelajaran Mencatat materi pelajaran Dapat bekerjasama dalam kelompok Paham dalam menerima materi pelajaran Jumlah Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap yang dinilai 2. Penilaian Aspek Pengetahuan Penilaian pencapaian aspek pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan pendidik untuk mengukur kemampuan peserta didik sesuai dengan kompetensi-kompetensi dasar sebagaimana tertuang dalam kurikulum yang meliputi pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar (mastery learning), juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran (diagnostic). Untuk itu, pemberian umpan balik (feedback) kepada peserta didik maupun bagi pendidik merupakan hal yang sangat penting, sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran. Catatan pendidik pada setiap penilaian yang dilakukan sangat berharga bagi perbaikan proses belajar peserta didik.

Cakupan Penilaian Pengetahuan Di dalam standar kompetensi lulusan (SKL) penilaian hasil belajar mencakup kemampuan berpikir (proses) dan kemampuan pengetahuan. Sasaran Penilaian Hasil Belajar pada ranah pengetahuan oleh Pendidik pada kemampuan berpikir (proses) adalah sebagai berikut.

15

Kemampuan Berpikir Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis

Mengevaluasi Mencipta

Deskripsi Mengemukakan kembali apa yang sudah dipelajari dari pendidik, buku, sumber lainnya sebagaimana aslinya, tanpa melakukan perubahan Sudah ada proses pengolahan dari bentuk aslinya tetapi arti dari kata, istilah, tulisan, grafik, tabel, gambar, foto tidak berubah. Menggunakan informasi, konsep, prosedur, prinsip, hukum, teori yang sudah dipelajari untuk sesuatu yang baru/belum dipelajari Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan keterhubungan antara satu kelompok/ informasi dengan kelompok/ informasi lainnya, antara fakta dengan konsep, antara argumentasi dengan kesimpulan, benang merah pemikiran antara satu karya dengan karya lainnya Menentukan nilai suatu benda atau informasi berdasarkan suatu kriteria Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang digunakan untuk membentuknya

Sasaran penilaian hasil belajar pada aspek pengetahuan Dimensi Pengetahuan Faktual Konseptual Prosedur

Deskripsi Pengetahuan tentang istilah, nama orang, nama benda, angka tahun, dan hal-hal yang terkait secara khusus dengan suatu mata pelajaran. Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, keterkaitan antara satu kategori dengan lainnya, hukum kausalita, definisi, teori Pengetahuan tentang Prosedur dan proses khusus dari suatu mata pelajaran seperti algoritma, teknik, metoda, dan kriteria untuk menentukan ketepatan penggunaan suatu prosedur.

Penyusunan Instrumen Bentuk penilaian yang dapat digunakan pendidik dalam menilai aspek pengetahuan peserta didik adalah dengan menggunakan Penilaian Tertulis dan lisan. Penilaian tertulis dilakukan 16

dengan tes tertulis (paper and pencil test), sedangkan penilaian lisan dilakukan secara lisan. Tes tertulis merupakan kumpulan soal-soal yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal, peserta didik tidak selalu harus merespon dalam bentuk jawaban, tetapi juga dapat dilakukan dalam bentuk lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan sejenisnya. Soal untuk penilaian tertulis dapat berbentuk: Pilihan Ganda, Benar-Salah, Menjodohkan, Isian, Jawaban Singkat, dan Uraian. Contoh Kisi-kisi Jenjang Sekolah : SMP Mata Pelajaran : IPS KOMPETENSI DASAR

Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup nasional serta perubahan dan berkelanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan budaya)

Kurikulum : Kurikulum 2013 Tahun : 2015 BENTUK SOAL

KELAS

MATERI

INDIKATOR

VII

Keunggulan iklim muson tropis dan akibatnya terhadap kehidupan

Peserta didik dapat menentukan keunggulan ekonomis/sosial dari iklim muson tropis Indonesia

PG

Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis tanaman yang hidup di derah perbukitan

Benar – Salah

Disajikan ciri bentuk muka bumi, Peserta didik dapat menentukan bentuknya

Isian

Peserta didik dapat menyebutkan dampak dari adanya 3 jenis iklim di Indonesia

Jawaban Singkat

Disajikan bentuk muka bumi, Menjodoh peserta didik dapat menentukan kan aktivitas penduduknya Sebutkan 5 keuntungan adanya iklim muson tropis bagi penduduk Indonesia

Uraian

Berdasarkan kisi-kisi di atas dapat disusun soal dalam bentuk pilihan ganda, benar-salah, isian, jawaban singkat, menjodohkan, dan uraian uraian. Berikut bentuk-bentuk soal tes tertulis, kaidah penulisannya, berikut contoh-contoh soalnya.

17

Bentuk-bentuk Soal 1) Pilihan Ganda Soal pilihan ganda adalah soal yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pokok soal memuat masalah atau materi atau kemampuan yang akan diukur atau ditanyakan kepada peserta didik (tes). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor) yang berhubungan dengan materi yang diukur atau ditanyakan. Kaidah Penulisan Dalam menyusun soal bentuk pilihan ganda terdapat kaidah penulisan yang harus diperhatikan yaitu segi materi, konstruksi, dan bahasa sebagai berikut: Materi (1) Soal harus sesuai dengan indikator. (2) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. (3) Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau paling benar Konstruksi (4) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. (5) Pokok soal dilengkapi dengan stimulus dalam bentuk ilustrasi/ kasus/peristiwa/ gambar/tabel/diagram. (6) Pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. (7) Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. (8) Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda (9) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. (10) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “Semua pilihan jawaban di atas salah” atau “Semua pilihan jawaban di atas benar”. (11) Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut. (12) Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. (13) Butir materi soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. Bahasa (14) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. (15) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat.

18

(16) Pilihan jawaban jangan mengulang kata/frase yang sama yang bukan merupakan satu kesatuan

Contoh Soal Perhatikan gambar berikut!

Adanya arah angin seperti pada gambar di atas maka Indonesia mempunyai ilkim muson tropis. Keuntungan bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah ini adalah .... A. menjadi jalur perdagangan antarnegara di dunia B. tanahnya subur, sehingga mudah mengelola pertanian C. masyarakat menjadi malas karena sumber daya alam tersedia D. curah hujan sepanjang tahun sehingga debit air meningkat KUNCI: B 2) Benar-Salah Bentuk soal ini menuntut peserta tes untuk memilih dua kemungkinan jawaban. Bentuk kemungkinan jawaban yang sering digunakan adalah “Benar dan Salah” atau “Ya dan Tidak. Peserta tes diminta untuk memilih jawaban benar atau salah untuk pernyataan yang disajikan. Kaidah penulisan soal (1) Hindarkan penggunaan kata: terpenting, selalu, tidak pernah, hanya, sebagian besar dan kata-kata lain sejenisnya. (2) Jumlah rumusan butir soal yang jawabannya benar dan salah hendaknya seimbang. (3) Susunan pernyataan benar dan salah secara random, tidak sistematis mengikuti pola tertentu.

19

(4) Hindari pengambilan kalimat langsung dari buku teks Contoh Soal Perhatikan jenis tanaman berikut ini!

Lingkarilah pada huruf B bila pernyataan berikut benar atau huruf S bila pernyataan salah, sesuai dengan jenis tanaman di atas .... 1. B – S Ditemukan di daerah perbukitan 2. B – S Hanya bisa hidup di lahan basah 3. B – S Termasuk dalam umbi-umbian 4. B – S Umbinya dapat diolah menjadi makanan 5. B – S Termasuk salah satu jenis tanaman ekspor Kunci : B, S, B, B, S

3) Menjodohkan Soal menjodohkan terdiri dari dua kelompok pernyataan. Kelompok pertama ditulis pada lajur sebelah kiri, biasanya merupakan pernyataan soal atau pernyataan stimulus. Kelompok kedua ditulis pada lajur sebelah kanan, biasanya merupakan pernyataan jawaban atau pernyataan respon. Peserta tes diminta untuk menjodohkan atau memilih pasangan yang tepat bagi pernyataan yang ditulis pada lajur sebelah kiri di antara pernyataan yang ditulis pada lajur sebelah kanan. Kaidah penulisan soal (1) Tulislah seluruh pernyataan dalan lajur kiri maupun kanan dengan materi sejenis

20

(2) Tuliskan pernyataan jawaban lebih banyak dari pernyataan soal. (3) Susunlah jawaban yang berbentuk angka secara berurutan dari besar ke kecil atau sebaliknya. (4) Tuliskan petunjuk mengerjakan tes yang jelas dan mudah dipahami. Contoh Soal Pasangkan pernyataan yang ada di sebelah kiri dengan pernyataan di sebelah kanan dengan cara menulis huruf pilihan jawaban di depan pernyataan yang tepat. 1

Di daerah ini biasanya terjadi aktivitas pertanian dalam skala besar Pada umumnya aktivitas penduduknya menangkap ikan Aktivitas penduduknya di bidang pariwisata Aktivitas penduduknya bertanam sayur-sayuran.

2 3 4.

A. Pegunungan B. Pedesaan C. Dataran rendah D. Pantai E. Dataran Tinggi

4) Isian /Jawaban Singkat Soal isian adalah soal yang menuntut peserta tes untuk memberikan jawaban singkat, berupa kata, frase, angka atau simbol. Kaidah Penulisan Soal (1) Soal harus sesuai dengan indicator (2) Menggunakan bahasa yang baik dan kalimat singkat dan jelas. (3) Jawaban yang dituntut oleh soal harus singkat dan pasti. (4) Tidak merupakan kalimat yang dikutip langsung dari buku. (5) Tidak memberi petunjuk ke kunci jawaban. (6) Jawaban yang dituntut soal hanya satu untuk setiap butir soal. Contoh Soal Lengkapilah pernyataan berikut dengan jawaban yang tepat! Bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m di atas permukaan air laut disebut .... Kunci jawaban : dataran rendah

21

Contoh Soal Petunjuk : Lengkapilah pernyataan berikut dengan jawaban yang tepat ! Jawablah pertanyaan di bawah dengan jawaban singkat! Perhatikan gambar berikut ini!

Pemanfaatan lahan pertanian seperti pada gambar di atas dilakukan dengan cara .... Kunci Jawaban : terasering 5) Soal Uraian Soal uraian adalah suatu soal yang jawabannya menuntut peserta didik untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasan/hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan/ mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis Kaidah penulisan soal uraian yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: (1) Soal harus sesuai dengan indikator. (2) Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang lingkup) harus jelas (3) Isi materi sesuai dengan petunjuk pengukuran. (4) Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, atau tingkat kelas. (5) Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai: seperti mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, hubungkan, tafsirkan, buktikan, hitunglah. (6) Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. (7) Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya ditulis dengan pendekatan benar 1 dan salah 0

22

(8) Hal yang menyertai soal seperti tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya harus disajikan dengan jelas dan terbaca, sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda dan juga harus bermakna. (9) Rumusan butir soal menggunakan bahasa sederhana dan komunikatif, sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. (10) Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan peserta didik atau kelompok tertentu. (11) Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian. (12) Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. (13) Rumusan soal sudah mempertimbangkan bias segi bahasa dan budaya. (14) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional. Contoh Soal Sebutkan 5 keuntungan adanya iklim tropis bagi penduduk Indonesia!

Pedoman Penskoran Kunci Jawaban

Skor

-

Mudah mengelola peternakan, perkebunan, dan pertanian

1

-

Mendapatkan matahari sepanjang tahun

1

-

Curah hujan sangat tinggi, sehingga cocok untuk pertanian

1

-

Menjadi tujuan wisata dari wilayah subtropics

1

-

Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil, Suhu rata - rata 27 derajat celcius,

1

- Flora dan Fauna yang berkembang dengan baik dan lebih beranekaragam

1

- Memiliki 2 musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.

1

Skor Maksimum

5

(6) Tes Lisan Tes lisan adalah suatu bentuk tes yang menuntut respon dari peserta didik dalam bentuk bahasa lisan. Dalam tes ini, peserta didik akan menyampaikan jawaban atas pertanyaanpertanyaan yang diajukan pendidik dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Tes lisan

23

biasanya dilaksanakan dengan cara mengadakan percakapan antara pendidik dengan peserta didik. Tes ini termasuk kelompok tes verbal, yaitu tes yang soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan. Kaidah tes lisan : (1) Sebelum tes lisan dilaksanakan, testee sudah melakukan inventarisasi berbagai jenis soal yang akan diajukan kepada testee dalam tes lisan tersebut, sehingga tes lisan dapat diharapkan memiliki validitas yang tinggi, baik dari segi isi maupun konstruksinya. (2) Setiap butir soal yang telah ditetapkan untuk diajukan dalam tes lisan itu, juga harus disiapkan sekaligus pedoman atau ancar – ancar jawaban betulnya. (3) Skor atau nilai hasil tes lisan sudah dapat ditentukan disaat masing – masing testee selesai di tes (4) Tes hasil belajar yang dilaksanakan secara lisan hendaknya jangan sampai menyimpang atau berubah arah dari evaluasi menjadi diskusi. (5) Sebaiknya dalam melakukan tes lisan pendidik berfungsi sebagai penggali informasi, bukan hakim yang mengadili, dan bukan pula pendidik yang sedang mengajar di kelas, sehingga tidak salah menempatkan diri. Contoh Soal Soal No 1

2

KISI- KISI TES LISAN Kompetensi Dasar

Bahan Kelas

Materi

Indikator soal

Bentuk Soal

Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup nasional serta perubahan dan berkelanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan budaya) Mendeskripsikan perubahan masyarakat

VII/1

Keunggulan iklim muson tropis dan akibatnya terhadap kehidupan

Peserta didik dapat menyebutkan dampak adanya ikilm muson tropis terhadap iklim di Indonesia

Tes Lisan

VIII/1

Tumbuhnya semangat Kebangsaan

Peserta didik dapat menyebutkan organisasi pertama dalam Pergerakan

Tes Lisan

24

No So al 1

2

3

Indonesia pada masa penjajahan dan tumbuhnya semangat kebangsaan serta perubahan dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan dan politik Membandingkan manfaat kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam masyarakat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara

nasional

IX/1

Lembaga Ekonomi

Peserta didik dapat menyebutkan manfaat lembaga ekonomi milik pemerintah (BUMN) bagi masyarakat

Tes Lisan

3

Soal 1. Sebutkan dampak adanya iklim muson tropis terhadap iklim yang terjadi di Indonesia! Kunci :Terjadinya dua (2) iklim, yaitu Iklim penghujan dan Iklim kemarau 2. Sebutkan organisasi pertama dalam pergerakan nasional di Indonesia! Kunci jawaban : Budi Utomo 3. Sebutkan manfaat lembaga ekonomi BUMN bagi masyarakat Kunci : - Penyedia barang ekonomis dan jasa yg tidak dapat disediakan swasta. - Pengelola cabang-cabang produksi sumber daya kekayaan alam yang menyangkut hajat hidup orang banyak dengan efektif dan efisien - Alat pemerintah untuk menata kebijakan perekonomian - Penyedia layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (7) Penugasan Penugasan atau pemberian tugas adalah cara dalam proses pembelajaran dengan cara memberi tugas kepada peserta didik. Tugas-tugas tersebut dapat berupa mengikhtisarkan karangan (dari surat kabar, majalah atau buku bacaan), membuat kliping, mengumpulkan gambar, perangko, dan dapat pula menyusun karangan. Pelaksanaannya dapat diberikan secara individual maupun kelompok.

25

Dalam proses pembelajaran, peserta didik hendaknya didorong untuk melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan proses kegiatan kreatif. Oleh karena itu metode pemberian tugas dapat dipergunakan untuk mendukung metode pembelajaran yang lain. Penggunaan metode pemberian tugas bertujuan antara lain: menumbuhkan proses pembelajaran yang eksploratif, mendorong perilaku kreatif, membiasakan berpikir komprehensif, dan memupuk kemandirian dalam proses pembelajaran Contoh Penilaian Penugasan Tugas : Tuliskan bencana alam yang sering terjadi di daerah perbukitan dan bagaimana caracara pencegahannya dibuat sebagai laporan! Pedoman Penskoran No

Aspek yang dinilai

Skor

1

Terdapat judul laporan

1

2

Menuliskan jenis bencana alam

0-3

3

Menuliskan sebab-sebab terjadinya bencana

0-3

4

Menjelaskan cara pencegahannya

0-3

5

Bahasanya runtut

1

Skor maksimum

11

3. Penilaian Aspek Keterampilan Aspek keterampilan dapat dinilai melalui penilaian kinerja. Penilaian kinerja merupakan penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan pengetahuan bagaimana melakukan sesuatu dan/atau keterampilan tertentu. Penilaian kinerja dapat dilakukan melalui tes praktik, penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.Lembar penilaian berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

Cakupan Penilaian Keterampilan Standar Kompetensi kelulusan untuk ranah keterampilan menyatakan bahwa peserta didik harus memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai yang dipelajari di sekolah dan sumber lain sejenis.

26

Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada keterampilan abstrak Kemampuan Belajar

Deskripsi

Mengamati

Perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati

Menanya

Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik)

Mengumpulkan informasi/mencoba

Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Menalar/meng-asosiasi

Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua fakta/konsep/teori, mensintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antar berbagai jenis fakta/konsep/teori/ pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/ konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep/teori/pendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber.

Mengomunikasikan

Menyajikan hasil kajian dalam bentuk tulisan, grafis, media elektronik, multi media dan lain-lain.

Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada keterampilan kongkret. Keterampilan konkret

Deskripsi

Persepsi

Menunjukan perhatian untuk melakukan suatu gerakan

Kesiapan Meniru

Menunjukan kesiapan mental dan fisik untuk melakukan suatu gerakan Meniru gerakan secara terbimbing

Membiasakan gerakan Mahir Menjadi gerakan alami/

Melakukan gerakan mekanistik Melakukan gerakan kompleks dan termodifikasi Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri atas dasar

27

Keterampilan konkret adaptasi Menjadi tindakan orisinal

Deskripsi gerakan yang sudah dikuasai sebelumnya Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar ditiru oleh orang lain dan menjadi ciri khasnya

Penyusunan Instrumen Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan atau kinerja merupakan penilaian yang menuntut peserta tes untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Penilaian ini dilakukan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang mengharuskan peserta didik menunjukkan kinerjanya. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.Penilaian kemampuan kinerja dapat dilakukan dengan cara yang paling sederhana yaitu menggunakan daftar cek (checklist) dan skala rentang (rating scale) Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan penilaian kinerja: (1) Identifikasi langkah-langkah kinerja yang diharapkan sesuai dengan tuntutan kompetensi. (2) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut. (3) Upayakan kemampuan yang dinilai tidak terlalu banyak agar dapat diamati. (4) Kemampuan yang dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang diamati Dalam penerapannya di lapangan beberapa penilaian dapat dikategorikan ke dalam penilaian kinerja yaitu penilaian praktek (tes praktek), penilaian produk, dan penilaian proyek. Kisi – Kisi Penilaian Keterampilan Jenjang Sekolah : SMP Mata Pelajaran : IPS Kurikulum : Kurikulum 2013 Jumlah Soal : Tahun : 2015 KOMPETENSI DASAR

MATERI

Menyajikan hasil Hasil budaya pengamatan tentang hasilhasil kebudayaan dan fikiran masyarakat Indonesia pada zaman

INDIKATOR Peserta didik dapat mempresentasikan hasil pengamatan tentang hasil -hasil kebudayaan dan pikiran masyarakat Indonesia pada masa praaksara

28

BENTUK PENILAIAN Penilaian Praktik

praaksara, zaman HinduBuddha, dan zaman Islam dalam aspek geografis, Kegiatan ekonomi, budaya dan ekonomi politik yang masih hidup dalam masyarakat sekarang.

dalam aspek geografis yang masih hidup dalam masyarakat sekarang Peserta didik dapat dapat membuat laporan hasil pengamatan tentang hasil-hasil kebudayaan dan pikiran masyarakat Indonesia pada masa praaksara dalam aspek geografis yang masih hidup dalam masyarakat sekarang

Penilaian Proyek

Peserta didik dapat dapat membuat peta pesebaran budaya hasil pengamatan tentang hasil-hasil kebudayaan dan pikiran masyarakat Indonesia pada masa Islam dalam aspek geografis yang masih ada dalam masyarakat sekarang Pengertian Membuat penilaian portofolio dan tentang pengelompokan sumber pengelompok daya lam yang ada di skitar tempat an Sumber tinggal peserta didik daya alam

Penilaian Produk

Peninggalan sejarah

menyajikan hasil telaah aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik

Penilaian Portofolio

1) Penilaian Praktik Penilaian praktik (performance assessment) adalah penilaian yang meminta peserta didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Karakteristik dasarnya adalah peserta diminta untuk mendemontrasikan kemampuannya dalam mengkreasikan suatu produk atau terlibat dalam suatu aktivitas (perbuatan). Dalam hal ini perbuatan/penampilan lebih penting daripada produknya serta lebih banyak menggunakan unsur motorik peserta didik. Dalam kegiatan praktik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu suatu bahan praktik harus dapat digeneralisasikan pada tugas-tugas lain yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, mengukur lebih dari satu kemampuan, materi praktik relevan dengan

29

materi pelajaran hingga dapat dilaksanakan, dapat diskor dengan akurat dan reliabel, dan penilaiannya harus adil untuk semua peserta tes, Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam membuat soal praktik: (1) Identifikasi semua langkah penting yang diperlukan. (2) Tuliskan perilaku kemampuan spesifik yang penting. (3) Usahakan kriteria kemampuan yg diukur tidak terlalu banyak. (4) Definisikan kriteria kemampuan yang akan diukur. (5) Urutkan kriteria kemampuan yang diukur. (6) Periksa kembali dan bandingkan dengan kriteria-kriteria kemampuan yang sudah dibuat sebelumnya. Contoh Soal : Buatlah laporan mengenai hasil pengamatan yang kamu lakukan tentang hasil-hasil kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa praaksara dalam aspek geografis yang masih ada dalam masyarakat sekarang kemudian presentasikan hasil laporan pengamatan kalian! No. Aspek yang Dinilai Rentang Skor 1

Persiapan - Menyiapan sumber- sumber (buku siswa, majalah, surat kabar, media Internet, audio visual)

0-2

- Menyiapkan bahan-bahan lainnya 2

3

4

Pelaksanaan: - Pengumpulan data-data yang relevan - mengidentifikasi data sesuai dengan tugas yang dibuat - menyusun hasil pengamatan Pelaporan : - Ketepatan waktu menyelesaikan tugas - Terdapat judul laporan - Kerapian - Kesesuaian konten dengan tugas yang diberikan Presentasi - Bahasa runtut - Performance - Isi materi (konten) - Dapat menjawab pertanyaan dengan tepat

0-3

Skor Maksimum

13

30

0-4

0-4

Keterangan: Tahap Persiapan: - Lengkap : skor 2 -Tidak lengkap: skor 1

2) Penilaian Produk Penilaian produk atau hasil kerja (product assessment) adalah penilaian terhadap keterampilan peserta didik dalam membuat suatu produk benda tertentu dan kualitas produk tersebut. Hasil kerja yang dimaksud disini adalah produk kerja peserta didik dengan menggunakan motoriknya seperti aransemen musik, koreografi, melukis, menyulam, menyusun karangan termasuk hasil kerja (produk). Dalam penilaian ini yang lebih diutamakan adalah produk atau hasil akhir dari peserta didik. Tahapan yang perlu dilakukan dalam penilaian produk: (1) Tahap persiapan meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam merencanakan, menggali, mengembangkan gagasan, dan mendesain produk. (2) Tahap pembuatan (produk) meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam menyeleksi, menggunakan bahan, alat dan teknik. (3) Tahap penilaian meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik membuat produk sesuai dengan yang diharapkan. Kriteria yang digunakan untuk menentukan hasil kerja adalah kualitas bahan yang digunakan, relevansi, dan mewakili kompetensi yang diukur, kualitas hasil kerja akhir, jumlah dan objektivitas hasil kerja. Sedang intrumen yang dapat digunakan pendidik dalam penilaian hasil kerja peserta didik dapat berupa anecdotal record (catatan yang dibuat pendidik selama melakukan pengamatan pada waktu proses tahapan produksi); checklist atau lembar observasi (catatan yang berisi sejumlah keterampilan akan diukur, kemudian menilai apakah selama menyelesaikan tugas peserta didik sudah menunjukkan keterampilan yang diharapkan. Contoh Soal Buatlah peta tentang pesebaran peninggalan sejarah masa Islam yang masih ada di Indonesia!. Kerjakan dalam kelompok 2 atau 3 orang. Waktu untuk mengerjakan 3 X 40

31

Pedoman Penskoran (Menggunakan Skala Rentang) Aspek yang dinilai

Tahap Persiapan Pelaksanaan

-

Hasil Akhir

Menyiapkan bahan yang akan dipakai Menyiapkan alat yang digunakan Menyiapkan sumber data yang digunakan Membuat peta Indonesia menggunakan skala dengan tepat Melengkapi peta dengan :  Judul peta  Lambang peta  Warna peta  Tanda lokasi peninggalan masa Islam

- Hasil sesuai dengan tugas yang diminta - Kerapian hasil - Sesuai dengan waktu yang ditentukan Skor Maksimum

Rentang Skor 1-3 1-3 1-3 1-3 1-3 1-3 1-3 1-3 1-2 1-2 1-2 30

Keterangan Tahap Persiapan: - Lengkap : skor 2 -Tidak lengkap: skor 1

3) Penilaian Proyek Penilaian proyek (project assessment) adalah tugas yang harus diselesaikan dalam periode tertentu. Langkah-langkah dalam mengerjakan soal proyek ini adalah peserta didik harus mengumpulkan data, mengorganisasikan, mengevaluasi, dan menyajikan data dalam bentuk tulisan laporan. Dalam perencanaan penilaian proyek perlu diperhatikan kemampuan pengelolaan seperti penentuan topik yang tepat, relevansi atau kesesuaian pengetahuan/ keterampilan pembelajaran, dan keaslian yaitu dukungan peserta didik pada topik yang akan diproyekkan, artinya bahwa topik yang diajukan adalah asli di sekolah itu serta dapat dilakukan peserta didik.

32

Dalam pelaksanaan penilaian proyek harus fokus pada proses dan produk. Untuk itu dalam perencanaan penilaian perlu diperhatikan apakah suatu proyek sesuai dengan pengetahuan/ keterampilan dan tujuan pembelajaran dengan aktifitas proyek yang direncanakan. Kemudian perlu dilakukan pembuatan spesifikasi proses suatu proyek: pemilihan topik, diagram investigasi, tahapan proses, dan pemantauan. Selain itu dalam pelaksanaan proyek pendidik harus dapat melakukan pencatatan dan penilaian untuk perbaikan proyek peserta didik, serta perkiraan perkembangan tugas dan keberhasilan tugas. Contoh Soal Buatlah laporan pengamatan tentang salah satu bentuk kegiatan produksi hasil kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa praaksara dalam aspek geografis yang masih ada dalam masyarakat sekarang dan lengkapilah dengan hasil produksinya, kerjakan dalam kelompok 2 orang atau 3 orang Pedoman Penskoran (Menggunakan Daftar cek) Tahap Perencanaan

Pelaksanaan

Aspek yang dinilai -

Hasil Akhir

-

Ya

Menentukan jenis kegiatan produksi Mengidentifikasi faktor-faktor produksi pendukung kegiatan produksi tersebut Menyiapkan bahan yang akan dipakai Menyiapkan sumber bacaan pendukung kegiatan Menuliskan jenis kegiatan produksi Terdapat alur kegiatan produksi : Disebutkan lokasi atau tempat produksi Diberi penjelasan faktor-faktor produksi sebagai pendukung kegiatan produksi Disebutkanbarang yang dihasilkan dari kegiatan produksi

Sesuai dengan sumber data yang akurat Terdapat judul laporan Menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang benar Diberi nama kelompok Rapi

Skor Maksimum

14

33

Tidak

Pedoman Penskoran (Menggunakan Skala Rentang) Tahap

Aspek yang dinilai

Rentang Skor

Persiapan

Pelaksanaan

-

Menyiapkan bahan yang akan dipakai

0-1

-

Menentukan jenis kegitan produksi

0-1

-

Menyiapkan sumber bacaan

0-1

-

Menuliskan kegiatan produksi

0-1

-

Melengkapi dengan : 

Lokasi kegiatan produksi

0-1



Penjelasan faktor-faktor produksi

0-4

pendudkung kegiatan 

Alur Kegiatan produksi

0-1



Barang yang dihasilkan

0-1



Terdapat penjelasan keselamatan

0-1

kerja para karyawanan Hasil Akhir

-

Diberi judul laporan

0-1

-

Sesuai dengan sumber data yang akurat

0-1

-

Penjelasannya lengkap

0-3

-

Diberi judul

0-1

-

Diberi nama kelompok

0-1

-

Bahasanya runtut

0-1

-

Menggunakan kaidah bahasa Indonesia

0-1

-

Rapi

0-1

Skor Maksimum

22

Keterangan: Tahap Persiapan: - Lengkap : Skor 1 - Tidak lengkap : 0

34

4) Penilaian Portofolio Penilaian portofolio (portfolio assessment) adalah suatu kumpulan/hasil kerja peserta didik dari waktu ke waktu yang dapat memberikan informasi hasil belajar peserta didik dan perkembangan pengetahuan peserta didik. Tujuan portofolio adalah untuk menghargai perkembangan yang dialami peserta didik, mendokumentasikan proses pembelajaran, memberi perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik, meningkatkan efektifitas proses pengajaran, bertukar informasi dengan orang tua dan pendidik lain, membina/mempercepat pertumbuhan konsep diri, meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri, dan membantu peserta didik dalam merumuskan tujuan. Portofolio dibagi ke dalam tiga kelompok. Pertama, portofolio kerja: usaha dilakukan peserta didik sendiri/bersama kelompok, dan menyediakan data cara peserta didik mengorganisasikan dan mengelola kerja serta prestasi belajar peserta didik.Kedua, portofolio dokumentasi berupa koleksi hasil kerja peserta didik terpilih dalam masa tertentu, dan ketiga, portofolio penampilan berupa koleksi hasil kerja peserta didik terbaik untuk menunjukkan penampilan dan digunakan untuk penilaian/sertifikasi. Prinsip penggunaan portofolio adalah adanya saling mempercayai antara pendidik dan peserta didik pada hasil, pencapaian tugas portofolio merupakan kerahasiaan bersama antara pendidik dan peserta didik, hasil tugas merupakan milik bersama antara pendidik dan peserta didik, dalam pelaksanaan tugas ada kepuasan antara peserta didik dengan pendidik, serta adanya kesesuaian kompetensi yang diinginkan dengan pencapaian tugas dari peserta didik. Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam penggunaan portofolio yaitu: (1) Memastikan peserta didik memiliki berkas portofolio (2) Menentukan bentuk/hasil pekerjaan (3) Mengumpulkan/menyimpan dokumen/hasil pekerjaan (4) Menentukan kriteria penilaian penilaian yang digunakan (5) Mengharuskan peserta didik menilai pekerjaannya secara kontinu (6) Menentukan/menyelenggarakan pertemuan portofolio (7) Melibatkan orang tua dalam proses penilaian portofolio

35

Contoh Portofolio Membuat Portofolio tentang pengelompkan sumberdaya alam yang ada di sekitar tempat tinggal peserta didik dilengkapi dengan contoh berupa foto-foto atau gambar Alokasi Waktu : 15 -28 Nopember 2015 Nama peserta didik : _________________Kelas : . . /. . . Aspek yang dinilai : Menjelaskan pengertian sumber daya alam dan mengelompokan sumber daya alam berdasarkan pemulihannya Pedoman Penskoran No.

Aspek yang dinilai

Skor

1.

Menyebutkan dan menjelaskan pengelompokan sumber daya berdasarkan pemulihannya

0 –8

Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam

0 – 10

Kelengkapan meliputi data, gambar, sumber, dll

0–4

Kerapian

0–2

Ketepatan waktu

0–2

Kebersihan

0–2 Skor Maksimum

No 1 2 3

Hasil Portofolio Menjelaskan pengertian sumber Daya alam Mengelompokan sumbersumber daya alam berdasarkan pemulihanya Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam

Nilai 10-100

Keterangan T = Tuntas BT = Belum Tuntas

36

28

Prestasi T BT

Keterangan

BAB III. PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN HASIL PENILAIAN

A. Pengolahan Hasil Penilaian oleh Pendidik Penilaian oleh pendidik pada dasarnya digunakan untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta didik sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan bahan penyusunan pelaporan hasil penilaian peserta didik pada aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Agar pelaporan hasil penilaian peserta didik objektif, akuntabel, dan informatif, pendidik harus terlebih dahulu melakukan pengolahan hasil penilaian hasil belajar secara benar dan efektif. Pengolahan hasil penilaian peserta didik merupakan kegiatan merekapitulasi, menganalisis, dan melaporkan hasil penilaian pencapaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik kepada pelaku pendidikan terkait dalam kurun waktu tertentu. Hasil penilaian pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat atau deskripsi. Sedangkan hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.

1. Pengolahan Penilaian Pencapaian Sikap Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan metode observasi perilaku dengan menggunakan instrumen lembar observasi atau jurnal. Penilaian diri dan penilaian antar teman dapat juga digunakan untuk melihat sikap peserta didik, tetapi capaian hasil penilaian sikap terutama diperoleh dari hasil observasi perilaku peserta didik selama proses pembelajaran. Hasil dari penilaian diri dan penilaian antar teman digunakan sebagai alat evaluasi diri tentang sikap dan kemampuan peserta didik untuk memperbaiki proses pembelajaran atau dapat juga digunakan sebagai data konfirmasi perilaku peserta didik. Sedangkan jurnal/catatan guru selain juga untuk memperkuat catatan perilaku peserta didik juga dapat digunakan untuk mengisi saran-saran pada buku rapor. Pengolahan hasil penilaian sikap dapat dilakukan minimal 2 (dua) kali dalam satu semester, yaitu pada pertengahan dan akhir semester. Pada pertengahan semester atau akhir semester, guru kelas dan wali kelas berkewajiban melaporkan hasil penilaian sikap, baik sikap spiritual maupun sikap sosial secara deskriptif berdasarkan catatancatatan hasil observasi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran selama proses pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Laporan penilaian sikap dibuat dalam bentuk deskripsi berdasarkan rapat dewan guru.

37

Pengolahan hasil observasi untuk membuat deskripsi sikap dilakukan dengan pendekatan evaluative judgment guru terhadap perilaku peserta didik berdasarkan catatan catatan hasil observasi dan jurnal. Pengolahan dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu: (a) Holistik Judgment terhadap perilaku siswa secara menyeluruh dengan deskripsi yang eksplisit dari perilaku ideal (sangat baik) sampai perilaku kurang ideal (kurang baik) yang mencakup semua aspek sikap yang dinilai. (b) Analitik Judgment terhadap perilaku siswa secara rinci untuk aspek sikap yang dinilai dengan indikator perilaku yang eksplisit yang menggambarkan perilaku ideal (sangat baik) sampai perilaku kurang ideal (kurang baik). Jadi dalam pengolahan sikap/perilaku peserta didik, sejak dari awal pembelajaran guru kelas/wali kelas/ sekolah harus sudah mengembangkan indikator-indikator perilaku yang menggambarkan nilai-nilai perilaku yang ideal sampai perilaku kurang ideal yang akan dikembangkan di sekolah. Indikator-indikator inilah yang menjadi acuan untuk mendeskripsikan perilaku peserta didik. Deskripsi perilaku secara Holistik atau indikator perilaku untuk analitik, bentuk formatnya dapat dirumuskan secara bersama antara guru dan sekolah dengan mengacu kepada nilai (values) yang ingin dikembangkan yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan moral peserta didik. Rumusan yang dijabarkan tersebut merupakan rubric untuk melakukan penilaian. Contoh Format Holistik Nilai

Deskripsi Perilaku

Catatan

Sangat Baik (A) Baik (B) Agak Baik (C) Kurang baik (D)

*Catatan : Nilai dalam format ini tidak baku, bisa disesuaikan dengan kondisi sekolah Kategori C dan D dapat diubah menjadi PB perlu bimbingan

38

Contoh Format Analitik Aspek

Indikator Perilaku

Nilai

Catatan

(4 level) Kejujuran

Sangat Baik (A) Baik (B) Agak Baik (C) Kurang Baik (D)

Disiplin Tanggung jawab Kesantunan

*Catatan : Nilai dalam format ini tidak baku, bisa disesuaikan dengan kondisi sekolah Kategori C dan D dapat diubah menjadi PB perlu bimbingan Berikut ini contoh hasil observasi terbuka yang dilakukan guru untuk sikap spiritual dan sosal.

Tabel 4.1: Catatan hasil observasi terbuka untuk sikap spiritual Nama No

Waktu

Peserta

Catatan Perilaku

Butir Sikap

didik 1.

21/07/14

Ahmad Ramdani

2.

22/09/14

Burhan

4 Andi

 Tidak mengikuti sholat Jumat yang diselenggarakan di sekolah. Mengganggu teman yang sedang berdoa sebelum makan siang di kantin.  Mengajak temannya untuk berdoa sebelum pertandingan sepakbola di lapangan olahraga sekolah.  Mengingatkan temannya untuk melaksanakan sholat Dzuhur di sekolah. 39

Ketaqwaan Ketaqwaan Ketaqwaan

Toleransi beragama

Nama No

Waktu

Peserta

Catatan Perilaku

Butir Sikap

didik 3.

18/11/14

Dona

 Ikut membantu temannya untuk mempersiapkan perayaan keagamaan yang berbeda dengan agamanya di sekolah. 4. 13/12/14 Rudi  Menjadi anggota panitia perayaan keagamaan di sekolah. 5. 23/12/14 Ani  Mengajak temannya untuk berdoa sebelum praktik memasak di ruang keterampilan. *Format observasi tidak baku dan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan guru

Toleransi beragama Ketaqwaan Ketaqwaan

Tabel 4.2: Catatan hasil observasi terbuka untuk sikap sosial Nama No

Tanggal

Peserta

Butir Sikap Catatan Perilaku

didik Menyelesaikan tugas lebih cepat dari waktu yang ditentukan 6/08/14 Badrun Mengerjakan tugas menulis dengan 2 melihat pekerjaan temannya 22/09/14 Yamin - Mengomunikasikan hasil tanpa ragu dan bangga dengan karyanya 3 Dodi - Menjawab pertanyaan dengan tepat dan tegas 9/10/14 Agus - tidak mendengarkan teman lain 4 yang mengemukakan pendapatnya dalam diskusi 18/11/14 Amri Mau merespon presentasi/ ungkapan 5 pendapat teman dengan bahasa yang tidak menyakiti/ menyinggung 13/12/14 Sita -Menulis dengan ide yang orisinal Diah -Mengomentari presentasi teman dari 6 -berbagai sudut pandang Dini -Memberikan berbagai solusi dari masalah yang disajikan *Format observasi tidak baku dan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan guru 1

21/07/14

Dona

40

Tanggung jawab Jujur percaya diri

Peduli Santun Kreatif

Langkah-langkah pengolahan hasil observasi untuk membuat deskripsi nilai/perkembangan sikap selama pertengahan semester dan atau satu semester adalah sebagai berikut:  

Wali kelas mengumpulkan catatan-catatan sikap yang dibuat guru mata pelajaran dan guru BK. Wali kelas mengelompokkan (menandai) catatan-catatan sikap yang dibuat guru mata pelajaran dan guru BK ke dalam indikator-indikator sikap spiritual dan sikap sosial yang sudah ditetapkan.

Wali kelas membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan indikator-indikator sikap spiritual dan sosial yang teramati dan dibandingkan dengan acuan indikator-perilaku yang dibuat sekolah (Rubrik). Hasil penilaian diri, penilaian antar teman, dan catatan guru dapat digunakan untuk memperkuat hasil observasi. Hasil penilaian pencapaian sikap spiritual dan sikap sosial direkap oleh pendidik dan disampaikan dalam bentuk deskripsi. Berikut disajikan langkah-langkah untuk membuat deskripsi pencapaian sikap selama satu semester. a. Pendidik mengelompokkan atau menandai catatan-catatan sikap peserta didik yang memperlihatkan perilaku sangat baik (SB) dan atau perilaku perlu bimbingan (PB) yang dituliskan dalam jurnal baik sikap spiritual maupun sikap sosial. b. Pendidik membuat rekapitulasi sikap dalam jangka waktu satu semester. c. Pendidik membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan catatan-catatan jurnal untuk setiap siswa. d. Wali kelas atau pendidik kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari pendidik lain dan warga sekolah (pendidik ekstrakurikuler, petugas kebersihan dan penjaga sekolah). Kemudian, dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial, wali kelas atau pendidik kelas menyimpulkan rumusan deskripsi pencapaian sikap spiritual dan sosial setiap peserta didik. Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi pencapaian sikap selama satu semester: a. Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapi masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu bimbingan dalam hal ... b. Deskripsi sikap mencatat perkembangan sikap peserta didik yang sangat baik dan atau perlu bimbingan dalam jurnal. c. Apabila peserta didik tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap peserta didik tersebut diasumsikan baik.

41

d. Dengan ketentuan bahwa sikap dikembangkan selama satu semester, deskripsi nilai sikap peserta didik berdasarkan sikap peserta didik pada masa akhir semester. Oleh karena itu, sebelum deskripsi sikap akhir semester dirumuskan, pendidik harus memeriksa jurnal secara keseluruhan hingga akhir semester untuk melihat apakah telah ada catatan yang menunjukkan bahwa sikap peserta didik tersebut telah menjadi sangat baik, baik, mulai berkembang, atau perlu bimbingan. e. Apabila peserta didik memiliki catatan sikap perlu bimbingan dalam jurnal dan peserta didik tersebut belum menunjukkan adanya perkembangan positif, deskripsi sikap peserta didik tersebut dirapatkan dalam forum dewan pendidik pada akhir semester.

Berikut ini disajikan contoh rekap jurnal pencapaian kompetensi sikap spiritual dan deskripsi dalam rapor. No

1

2

Tabel Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi Sikap Spiritual Nama Ketaatan Berperilaku Berdoa Toleransi Deskripsi Beribadah Syukur Beragama dalam Rapor SB PB SB PB SB PB SB PB Doni √ √ √ √ Doni sangat baik dalam ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa, dan toleransi bergama Ningsih √ √ √ √ Dengan bimbingan dan pendampingan yang lebih, Ningsih akan mampu meningkatkan sikap dalam ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa, dan toleransi Bergama 42

3

Rosi

Rosi memperlihatkan sikap yang baik dalam ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa, dan toleransi bergama1) 4 Hadi √ √ Hadi sangat baik dalam ketaatan beridah dan dengan bimbingan dan pendampingan yang lebih, Diana akan mampu meningkatkan sikap toleransi beragama 1) Karena tidak ada catatan dalam jurnal, Hadi dapat diasumsikan berperilaku baik sehingga bisa (pilihan) dicatat dalam deskripsi rapor berperilaku baik. Berdasarkan rekap pencapaian sikap spiritual pada tabel di atas, maka contoh deskripsi pencapaian sikap spiritula dalam rapor sebagai berikut : Nama Peserta Didik

: Doni

Kelas

:

I-A

NISN/NIS

: 30401540/1415001

Semester

:

I (Satu)

Nama Sekolah

: SD Bagimu Negeri

Tahun Pelajaran

:

2015 / 2016

Alamat Sekolah

: Jl. Ahmad Yani No. 45 Balikpapan Deskripsi

1. Sikap Spiritual

Doni sangat baik dalam ketaatan beridah dan dengan bimbingan dan pendampingan yang lebih, Diana akan mampu meningkatkan sikap toleransi beragama

2. Sikap Sosial

………

43

2. Pengolahan Penilaian Pencapaian Pengetahuan Hasil penilaian pencapaian pengetahuan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk angka, predikat, dan/atau deskripsi. Nilai pencapaian pengetahuan diolah secara kuantitatif dengan menggunakan angka dengan skala 0 -100, predikat dan/atau deskripsi capaian kemampuan peserta didik. Predikat yaitu pengkategorian standar capaian siswa dalam bentuk abjad (A = sangat baik, B = Baik, C = cukup, D = kurang). Pengkategorian standar ini ditetapkan sekolah yang merupakan gambaran capaian standar sekolah. Deskripsi tersebut berupa kalimat positif terkait capaian kemampuan peserta didik dalam setiap muatan/mata pelajaran yang mengacu pada setiap KD pada muatan/mata mata pelajaran. Nilai pengetahuan diperoleh dari nilai ulangan harian (NUH), nilai ulangan tengah semester (NUTS), dan nilai ulangan akhir semester (NUAS) yang dilakukan dengan beberapa teknik penilaian. Penilaian pengetahuan yang dilakukan dalam satu semester dapat digambarkan dalam skema berikut:

KD3.1

KD3.2

KD3.4

KD3.3

UH1

UH2

KD3.5

KD3.6

KD3.6

UH3

UTS

UH4

KD3.7

UH5

KD3.8

UH6

UAS

Gambar Contoh Ulangan dalam Satu Semester Nilai ulangan harian (NUH) Nilai ulangan harian merupakan nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil penilaian ulangan harian melalui tes tertulis dan/atau penugasan untuk setiap KD. Dalam perhitungan nilai ratarata DAPAT diberikan pembobotan untuk nilai tes tertulis dan penugasan MISALNYA 60% untuk bobot tes tertulis dan 40% untuk penugasan. Pembobotan ini ditentukan sepenuhnya oleh pendidik berkoordinasi dengan satuan pendidikan. Ulangan harian dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk KD yang gemuk (cakupan materi yang luas) sehingga ulangan harian tidak perlu menunggu selesainya pembelajaran KD tersebut. Materi dalam suatu ulangan harian untuk KD gemuk mencakup sebagian dari keseluruhan materi yang dicakup oleh KD tersebut. Bagi KD dengan cakupan materi sedikit, ulangan harian dapat dilakukan setelah pembelajaran lebih dari satu KD.

44

Tabel Contoh Pengolahan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran : ... Kelas/Semester : ... UH-1 No.

UH-2

UH-3

Nam a

1

UH

UH

-4

-5

UH-6

RataRata

KD 3.1

3.2

3.3

3.4

3.5

3.6

3.6

3.7

3.8

75

60

80

68

66

80

79

67

90

Ani

73,8 8

2

Budi

71

78

67

69

91

76

66

87

75

75,5 5

3

Dst

1. Nilai UTS (NUTS) merupakan nilai yang diperoleh dari ulangan tengah semester yang terdiri atas beberapa kompetensi dasar. 2. Nilai UAS (NUAS) merupakan nilai yang diperoleh dari ulangan akhir semester yang mencakup semua kompetensi dasar dalam satu semester. 3. Nilai Akhir (NA) merupakan hasil pengolahan dari NUH, NUTS, NUAS dengan memperhitungkan bobot masing-masing yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Selanjutnya NUH digabung dengan NUTS dan NUAS untuk memperoleh nilai akhir seperti pada tabel berikut.

Tabel Contoh Pengolahan Nilai Akhir

NA

Nama

NUH

NUTS

NUAS

NA

Ani

73,89

90

80

79,45

79

Budi

75,56

75

80

76,53

77

...

45

Pembulatan

Pada contoh di atas, NUTS dan NUAS dimasukkan ke dalam tabel pengolahan nilai akhir semester secara gelondongan, tanpa memilah-milah nilai per KD berdasarkan nilai NUTS dan NUAS. Pendidik dapat memilah-milah nilai per KD hasil UTS dan UAS sebelum memasukkan ke dalam tabel pengolahan nilau akhir semester. Pemilahan nilai per KD tersebut untuk mengetahui KD mana saja yang siswa sudah dan belum belum mencapai ketuntasan belajar untuk keperluan pemberian pembelajaran remedial dan pendeskripsian capaian pengetahuan dalam rapor. Jika pendidik memutuskan untuk melakukan pembobotan NUH: NUTS: NUAS, misalnya dengan pembobotan NUH : NUTS : NUAS = 2 : 1 : 1, penghitungan nilai akhir (NA) Ani adalah:

NA 

(2  73,89)  (1  90 )  (1  80 ) = 79,45 4

Nilai Akhir Ani sebesar 79,45 selanjutnya dibulatkan menjadi 79.

Selain nilai dalam bentuk angka, nilai juga dapat diberikan dalam bentuk predikat dan deskripsi capaian pengetahuan untuk setiap mata pelajaran. Nilai predikat peserta didik diperoleh dengan menentukan nilai tersebut kedalam rentang predikat yang ditetapkan sekolah. Contoh skala nilai untuk penetapan predikat: Skala

Predikat

86 – 100

Sangat baik (A)

70 – 85

Baik (B)

56 – 69

Cukup (C)

≤ 55

Kurang (D)

Jadi berdasarkan contoh di atas, Predikat Ani adalah B Deskripsi capaian pengetahuan dilakukan dengan mengikuti rambu-rambu berikut: 1) Deskripsi pengetahuan menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapi masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu bimbingan dalam hal .... 46

2) Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang sangat baik dan/atau baik dikuasai oleh siswa dan yang penguasaannya belum optimal. 3) Deskripsi capaian pengetahuan didasarkan pada bukti-bukti pekerjaan siswa yang didokumentasikan dalam portofolio pengetahuan. Apabila KD tertentu tidak memiliki pekerjaan yang dimasukkan ke dalam portofolio, deskripsi KD tersebut didasarkan pada skor angka yang dicapai. Contoh pengolahan nilai pengetahuan pada mata pelajaran Matematika kelas X semester I. No

Nama

KD

1

Ani

3.1 3.2 3.3 3.4 3.5

Hasil Penilaian ke 1 2 3 4 75 68 70 60 66 70 86 80 90 80 80 95 88 80 Nilai RAPOR

...

Rata2 71 65 84 88 84 78

Keterangan: 1) Penetapan batas ketuntasan oleh satuan pendidikan = 70 2) KD 3.1 dilakukan tagihan penilaian sebanyak 3 kali, maka nilai pengetahuan pada KD 3.1 75  68  70   71 3 71  65  84  89  83 3) Nilai akhir rapor   78 5 4) Predikat berdasarkan tabel skala di atas adalah B 5) Deskripsi berisi beberapa kompetensi yang sangat baik dikuasai oleh siswa dan kompetensi yang masih perlu ditingkatkan. Pada nilai diatas yang kuasai siswa adalah KD 3.4 dan yang perlu diitngkatkan pada KD 3.2.

Contoh deskripsi diatas: Memiliki kemampuan mendeskripsikan operasi aritmetika pada fungsi, namun perlu peningkatan pemahaman masalah kontekstual menggunakan konsep sistem persamaan linear tiga variabel”

47

3. Pengolahan Penilaian Pencapaian Keterampilan Hasil penilaian pencapaian keterampilan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi. Nilai pencapaian keterampilan diolah secara kuantitatif dengan menggunakan angka dengan skala 0 -100, predikat, dan/atau deskripsi capaian kemampuan peserta didik. Predikat seperti halnya pada nilai pengetahuan, diberikan dalam bentuk abjad (A = sangat baik, B = Baik, C = Cukup, D = kurang) untuk mengkategorikan capaian siswa. Penetapan kategori ini ditetapkan satuan pendidikan. Deskripsi tersebut berupa kalimat positif terkait capaian kemampuan peserta didik dalam setiap muatan/mata pelajaran yang mengacu pada setiap KD pada muatan/mata mata pelajaran. Nilai keterampilan diperoleh dari nilai ulangan harian (NUH), nilai ulangan tengah semester (NUTS), dan nilai ulangan akhir semester (NUAS) yang dilakukan dengan beberapa teknik penilaian. Penilaian keterampilan dalam satu semester dapat digambarkan dengan skema berikut:

KD 4-1

KD 4-2

Kin-1

Kin-2

KD 4-3

Kin-3

KD 4-4

Pro-1

KD 4-5

KD 4-6

Pro-2

Pro-3

Por-1 Por-2

Por-2

Gambar Contoh Penilaian Keterampilan Keterangan: Kin = Kinerja; Pro = Proyek ; Por = Portofolio

Penilaian dalam satu semester yang dilakukan sebagaimana disajikan pada Gambar di atas dapat menghasilkan skor seperti dituangkan dalam Tabel berikut. Tabel 3.6 Contoh Pengolahan Nilai Keterampilan KD

Kinerja

Kinerja

(Proses)

(Produk)

4.1

92

4.2

66

4.3

Proyek

Portofol io

Skor Akhir KD* 92

75

75 87

48

87

4.4

70

87

78,50

4.5

80

80

4.6

85

85

Nilai Akhir Semester 82,916 Pembulatan 83 Catatan: 1. Penilaian KD 4.2 dilakukan 2 (dua) kali dengan teknik dan tugas yang sama. Oleh karena itu skor akhir adalah skor optimum. Penilaian untuk KD 4.4 dilakukan 2 (dua) kali tetapi dengan teknik yang berbeda. Oleh karenanya skor akhir adalah rata-rata dari skor yang diperoleh melalui teknik yang berbeda tersebut. 2. KD 4.3 dan KD 4.4 dinilai melalui penilaian proyek. Nilai yang diperoleh untuk kedua KD tersebut sama (dalam contoh di atas 87). 3. Nilai akhir semester diperoleh berdasarkan rata-rata skor akhir keseluruhan KD keterampilan yang dibulatkan ke bilangan bulat terdekat. Seperti nilai pengetahuan, nilai keterampilan dapat diberikan dalam bentuk angka, predikat, dan deskripsi. Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi capaian keterampilan. a. Deskripsi keterampilan menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapi masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu bimbingan dalam hal .... b. Deskripsi berisi beberapa keterampilan yang sangat baik dan/atau baik dikuasai oleh siswa dan yang penguasaannya belum optimal. c. Deskripsi capaian keterampilan didasarkan pada bukti-bukti karya siswa yang didokumentasikan dalam portofolio keterampilan. Apabila KD tertentu tidak memiliki karya yang dimasukkan ke dalam portofolio, deskripsi KD tersebut didasarkan pada skor angka yang dicapai. Portofolio tidak dinilai (lagi) dalam bentuk angka. Contoh pengolahan nilai kompetensi keterampilan. Berikut cara pengolahan nilai keterampilan mata pelajaran Seni Tari kelas X yang dilakukan melalui praktik pada KD 4.1 sebanyak 1 kali dan KD 4.2 sebanyak 2 kali, KD 4.4 melalui produk sekali, dan Proyek 1 kali, kemudian untuk KD 4.3 dan 4.4 melalui proyek secara bersamaan.

49

KD

Praktik

4.1

87

4.2

66

Produk

Skor

Portofolio

Akhir 87

75

75

4.3 4.4

Proyek

75

92

92

82

78,50

Rerata

83,125

Keterangan:      

Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Skor Akhir diperoleh berdasarkan nilai optimum, sedangkan untuk 4.4 diperoleh berdasarkan rata-rata karena menggunakan teknik yang berbeda. Nilai akhir semester didapat dengan cara merata-ratakan skor akhir pada setiap KD. 92  75  87  78,50 Nilai keterampilan NA   83,125  83 (pembulatan). 4 Apabila kategori capaian sama seperti pada nilai pengetahuan, maka capaian yang diperoleh peserta didik termasuk kategori B (baik) Nilai akhir keterampilan dilengkapai deskripsi kompetensi singkat yang menonjol berdasarakan histori pencapaian KD pada KI-4 selama satu semester. Deskripsi nilai keterampilan diatas adalah: Memiliki keterampilan meragakan ragam gerak tari sesuai dengan iringan

B. Pemanfaatan Hasil Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Hasil penilaian dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan dan perkembangan siswa, selain itu hasil penilaian dapat juga memberi gambaran tingkat keberhasilan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu. Berdasarkan hasil penilaian, kita dapat menentukan langkah atau upaya yang harus dilakukan dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar oleh pendidik, Satuan Pendidikan, Orang Tua, Siswa, maupun Pemerintah. Berdasarkan berbagai jenis penilaian yang dilakukan pendidik, hasil penilaian yang dilakukan harus diinformasikan langsung kepada peserta didik sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan peserta didik, pendidik, dan satuan pendidikan selama proses pembelajaran

50

berlangsung (melalui ulangan/pengamtan harian) maupun setelah beberapa kali program pembelajaran (UTS), atau setelah selesai program pembelajaran selama satu semester (UAS). Hasil analisis penilaian pengetahuan dan keterampilan berupa informasi tentang peserta didik yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan peserta didik yang belum mencapai KKM. Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM perlu ditindaklanjuti dengan remedial, sedangkan bagi peserta didik yang telah mencapai KKM diberikan pengayaan.

1. Program Pembelajaran Remedial Program remedial atau perbaikan adalah program pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar atau tingkat minimal pencapaian kompetensi. Pembelajaran Remedial adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai kompetensi minimal dalam satu KD/subtema tertentu. Pembelajaran remedial dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/hak peserta didik. Dalam pembelajaran remedial pendidik akan membantu peserta didik untuk memahami kesulitan belajar yang dihadapi, mengatasi kesulitan dengan memperbaiki cara belajar dan sikap belajar yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal. Metode yang digunakan dalam pembelajaran remedial bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan latar belakang kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Tujuan pembelajaran juga dirumuskan sesuai dengan kesulitan yang dialami peserta didik. Pada pelaksanaan pembelajaran remedial, media pembelajaran harus betul-betul disiapkan pendidik agar dapat mempermudah peserta didik dalam memahami KD yang dirasa sulit. Alat evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran remedial pun perlu disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Pelaksanaan Pembelajaran Remedial Pelaksanaan Pembelajaran Remedial disesuaikan dengan jenis dan tingkat kesulitan yang dapat dilakukan dengan cara: a. Pemberian bimbingan secara perorangan. Hal ini dilakukan bila ada beberapa anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik. b. Pemberian bimbingan secara kelompok, dilakukan apabila dalam pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik mengalami kesulitan yang sama. Bimbingan dapat diberikan secara kelompok.

51

c. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua anak mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan. d. Bimbingan dapat diberikan melalui tugas-tugas latihan secara khusus dengan memanfaatkan tutor sebaya baik secara individu maupun kelompok. Apabila tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik memerlukan bimbingan khusus, maka bimbingan harus dilakukan oleh pendidik secara individual maupun kelompok.

Prinsip-prinsip Pembelajaran Remedial a.

Adaptif Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan daya tangkap, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing.

b.

Interaktif Pembelajaran remedial hendaknya melibatkan keaktifan pendidik untuk secara intensif berinteraksi dengan peserta didik dan selalu memberikan monitoring dan pengawasan agar mengetahui kemajuan belajar peserta didik.

c.

Multi metode dan penilaian Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai metode pembelajaran dan metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

d.

Pemberian umpan balik sesegera mungkin Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin agar dapat menghindari kekeliruan belajar yang berlarut-larut.

e.

Berkesinambungan Pembelajaran remedial dilakukan secara berkesinambungan dan harus selalu tersedia programnya agar setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan keperluannya masing-masing.

52

Langkah-langkah pembelajaran remedial Langkah pembelajaran remedial sebagai berikut. 1. Identifikasi permasalahan pembelajaran, yang dilakukan berdasarkan hasil analisis ulangan harian, tugas. Permasalahan pembelajaran dapat dikategorikan menjadi permasalahan pada keunikan peserta didik, materi ajar, dan strategi pembelajaran. 2. Menyusun Perencanaan berdasarkan permasalahan (keunikan peserta didik, materi pembelajaran, dan strategi pembelajaran). 3. Melaksanakan program remedial, yang dilakukan secara individual, kelompok, dan klasikal dengan menggunakan multi metode dan multi media. 4. Melaksanakan penilaian program remedial untuk mengetahui keberhasilan peserta didik.

Langkah pembelajaran remedial disajikan pada Gambar berikut. Identifikasi Permasalahan Pembelajaran

Permasalah pada keunikan peserta didik

Permasalahan pada materi ajar ( KD )

Permasalahan pada Strategi pembelajaran

Menyusun Perencanaan

Segera Saat Proses Pembelajaran

Pelaksanaan Program Remedial

Menyesuaikan dengan Keunikan Peserta Didik

Menyiapkan Alternatif ContohContoh Terkait Materi Ajar

Penilaian Otentik

53

Dilakukan diluar Jam Belajar Efektif

Menyesuaikan Strategi Pembelajaran

Hal-hal Penting dalam Pelaksanaan Remedial a. Pendidik memberikan pembelajaran pada KD yang belum dikuasai oleh peserta didik melalui upaya tertentu. Setelah perbaikan pembelajaran dilakukan, pendidik melakukan penilaian untuk mengetahui apakah peserta didik telah mencapai kriteria ketuntasan minimal. Apabila telah mencapai kriteria ketuntasan, peserta didik dapat melanjutkan pembelajaran pada KD/subtema/tema berikutnya. b. Hasil penilaian melalui ulangan harian, penugasan dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan perbaikan (remedial) dan pengayaan (enrichment). Penilaian yang dimaksud tidak terpaku pada hasil tes (ulangan harian) pada KD tertentu. c. Pembelajaran remedial dilaksanakan sampai peserta didik menguasai KD yang ditentukan. d. Teknik pembelajaran remedial bisa diberikan secara individual, berkelompok, atau klasikal. Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran remedial yaitu; pembelajaran individual, pemberian tugas, diskusi, tanyajawab, kerja kelompok, dan tutor sebaya. e. Aktivitas pendidik dalam pembelajaran remedial, antara lain; memberikan tambahan penjelasan atau contoh, menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dengan sebelumnya, mengkaji ulang pembelajaran yang lalu, menggunakan berbagai jenis media. Setelah peserta didik mendapatkan perbaikan pembelajaran dilakukan penilaian, untuk mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai KD yang ditetapkan. f. Pendidik melakukan identifikasi terhadap kesulitan peserta didik, kemudian membuat perencanaan pembelajaran remedial meliputi penentuan materi ajar, penetapan metode, pemilihan media, dan penilaian. 2. Program Pengayaan Program pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui ketuntasan belajar yang fokus pada pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui: a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan terkait dengan tema/sub tema yang dipelajari pada jam-jam pelajaran sekolah; b. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan.

54

Jenis-Jenis Pembelajaran Pengayaan a. Kegiatan eksploratori yang masih terkait dengan KD/subtema/tema yang sedang dilaksanakan yang dirancang untuk disajikan kepada peserta didik. Sajian yang dimaksud antara lain peristiwa sejarah, buku. b. Keterampilan yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam bentuk pembelajaran mandiri. c. Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata dengan menggunakan pembelajaran pemecahan masalah, penemuan, proyek, dan penelitian ilmiah. Pemecahan masalah ditandai dengan: 1) 2) 3) 4) 5) 6)

Identifikasi permasalahan yang akan dikerjakan; Penentuan fokus masalah/problem yang akan dipecahkan; Penggunaan berbagai sumber; Pengumpulan data menggunakan teknik yang relevan; Analisis data; Penyimpulan hasil investigasi.

Langkah-langkah dalam Pembelajaran Pengayaan Langkah-langkah dalam pembelajaran pengayaan sebagai berikut. a.

Identifikasi,

Melalui observasi proses pembelajaran, peserta didik sudah terindikasi memiliki kemampuan yang lebih dari teman lainnya (bisa ditandai dengan penguasaan materi yang cepat dan membutuhkan waktu yang lebih singkat, sehingga peserta didik seringkali memiliki waktu sisa yang lebih banyak, karena dapat menyelesaikan tugas atau menguasai materi dengan cepat). b.

Perencanaan

Berdasarkan hasil identifikasi, pendidik dapat merencanakan program pembelajaran pengayaan, misalnya belajar mandiri dan/atau kelompok, memecahkan masalah, menjadi tutor sebaya. c.

Pelaksanaan.

Berdasarkan perencanaan, pendidik memberikan pengayaan bagi peserta didik yang memiliki kemampuan yang lebih dari teman lainnya.

55

BAB IV. PENUTUP Kurikulum 2013 untuk tingkat SMP sudah diimplementasikan sejak bulan juli 2013 pada beberapa sekolah, pada tahun 2014 diimplementasikan pada seluruh sekolah, dan pada tahun 2015 karena timbulnya permasalahan dalam implementasinya, sebagian besar sekolah kembali ke kurikulum 2013 dan sebagian lagi, terutama sekolah-sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 sejak tahun 2013 tetap melanjutkan kurikulum 2013. Dengan diberlakukannya kurikulum 2013 dan kurikulum 2004 di sekolah sekolah pada dasarnya tidak perlu mempengaruhi proses pembelajaran dan penilaian yang harus dilakukan oleh pendidik. Pendidik tetap perlu mengembangkan penilaian yang mengukur capaian siswa yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas tinggi peserta didik serta memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya sesuai dengan standar kompetensi yang perlu dicapai peserta didik. Kurikulum 2013 merupakan hasil evaluasi terhadap KTSP dan menjadi penguat dalam peningkatan kompetensi yang seimbang antara sikap (attitude), keterampilan (skill/psikomotor), dan pengetahuan (knowledge). Pada kurikulum 2013 proses pembelajaran berbasis pada kompetensi dengan didukung oleh 4 pilar aktifitas pembelajaran yaitu produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. Di dalam dokumen kurikulum 2013 terdapat deskripsi Kompetensi Dasar, Kompetensi Inti dan Struktur Kurikulum. Kompetensi Dasar dikembangkan dari Kompetensi Inti yang mengikat berbagai Kompetensi Dasar ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dicapai peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus dimiliki peserta didik melalui pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran peserta didik aktif, sedangkan Kompetensi Dasar merupakan kompetensi minimal yang harus dicapai oleh peserta didik untuk materi dan jenjang tertentu. Perubahan proses pembelajaran dan penilaian dalam implementasi kurikulum 2013 menuntut pendidik untuk mengukur ketiga ranah kompetensi yaitu kompetensi sikap spiritual dan sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan secara seimbang dan terintegratif. Oleh sebab itu pendidik perlu merancang dan mengembangkan berbagai jenis penilaian untuk mengukur ketiga ranah tersebut untuk mengukur ketercapaian setiap kompetensi dasar. Buku pedoman teknis penilaian ini berisi contoh-contoh instrumen untuk berbagai bentuk penilaian dan gambaran tentang pengolahan dan pemanfaatan hasil penilaian. Mudahmudahan buku pedoman teknis penilaian ini dapat memberi gambaran tentang instrumen penilaian yang dapat dikembangkan lebih jauh oleh pendidik di sekolah. 56