Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati
ISSN : 1907 - 3887
PELAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA DI RT07/RW03 DUSUN AMBARRUKMO, CATURTUNGGAL,DEPOK, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Ignatius Gonggo Prihatmono1, Irma Rahmayani 2 INTISARI Pendahuuan : Perilaku hidup bersih sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan perilaku hidup bersih sehat untuk memelihara dan menjaga kesehatannya. Rumah tangga ber-PHBS berarti mampu menjaga, meningkatkan dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan kondusif untuk hidup sehat. Tujuan penelitian: Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan PHBS pada tatanan rumah tangga sedangkan secara khusus untuk mendapatkan gambaran pencapaian stratifikasi PHBS melalui 10 indikator, langkah-langkah pembinaan PHBS serta peran kader dalam PHBS di RT07/RW03 Dusun Ambarrukmo Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta. Metode Penelitian : Penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan metode survai.Teknik sampling non random total populasi yakni mengambil seluruh keluarga di RT 07 berada di RT07/RW03 di Dusun Ambarrukmo Caturtunggal Depok Sleman yang melaksanakan PHBS pada tatanan rumah tangga yang terdiri dari 39 Keluarga Hasil Penelitian dan Pembahasan : Pencapaian Indikator PHBS tatatanan rumah tangga sebagian besar (97 %) termasuk dalam klasifikasi Sehat IV, Langkah-langkah pembinaan PHBS tatanan rumah tangga sebagian besar (93%) termasuk dalam kategori tinggi dan Peran kader dalam meningkatkan PHBS pada tatanan rumah tangga sebagian besar ( 97%) termasuk dalam kategori tinggi. Kesimpulan : Bagi masyarakat di Dusun Ambarrukmo RT07/RW03 perlu meningkatkan tiga indikator PHBS yang masih rendah, yakni makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak merokok didalam rumah.Bagi kader kesehatan perlu membentuk sebuah kepengurusan organisasi pemuda agar dapat menjadi panutan untuk menciptakan PHBS rumah tangga yang lebih baik. perlu melakukan penelitian mengenai PHBS menggunakan RT lain di daerah perkotaan sebagai pembanding. Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Kader Kesehatan
tangga adalah upaya untuk memberdayakan
PENDAHULUAN Sehat merupakan hak setiap orang.
anggota rumah tangga agar sadar, mau dan
Oleh karena itu setiap orang mempunyai hak
mampu melakukan perilaku hidup bersih
yang sama dalam memperoleh akses atas
sehat untuk memelihara dan menjaga
sumber daya di bidang kesehatan. Setiap
kesehatannya.
orang mempunyai hak dalam memperoleh
Riskiyani, 2013). Rumah tangga ber-PHBS
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu
berarti mampu menjaga, meningkatkan dan
dan setiap orang berhak secara mandiri dan
melindungi kesehatan setiap anggota rumah
bertanggung jawab menentukan sendiri
tangga dari gangguan ancaman penyakit dan
pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi
lingkungan kondusif untuk hidup sehat.
dirinya. (Kemenkes, 2012). Perilaku hidup
(Depkes, 2011) 1
bersih sehat (PHBS) pada tatanan rumah
55
(Taufik,
Nyorong,
&
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati
ISSN : 1907 - 3887
Dalam Undang-Undang No.36 Tahun
dan Tempat-Tempat Umum. (depkes, 2009)
2009 tentang kesehatan ditetapkan bahwa
namun PHBS harus dimulai dari tatanan
setiap
ikut
rumah
dan
merupakan
orang
diwajibkan
mewujudkan,
untuk
mempertahankan
tangga,
karena
asset
rumah
modal
dimasa
yang setinggi-tingginya. Termasuk dalam
ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya.
kewajiban setiap orang adalah berperilaku
Terdapat 10 indikator PHBS tatanan rumah
hidup sehat, menjaga dan meningkatkan
tangga menurut Riskesdas (2011) yaitu : (1)
derajat kesehatan orang lain. Perilaku hidup
Pertolongan
bersih sehat di Indonesia saat ini masih
kesehatan, (2) Bayi diberi ASI ekslusif, (3)
rendah, hal ini terkait dengan berbagai
Menimbang
permasalahan kesehatan atau penyebaran
Ketersediaan air bersih, (5) Mencuci tangan
penyakit berbasis lingkungan yang secara
dengan
epidimologis masih tinggi di Indonesia
Menggunakan
(Kemenkes, 2012). Riset Kesehatan Dasar
Memberantas jentik sekali seminggu, (8)
(Riskesdas)
menunjukkan
Makan buah dan sayur setiap hari, (9)
bahwa rumah tangga di Indonesia yang
Melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan
mempraktekkan PHBS (Perilaku Hidup
(10)
Bersih Sehat) rumah tangga baik mencapai
(Kemenkes, 2011). Keberhasilan program
32,3%. Dengan proporsi tertinggi pada DKI
PHBS tatanan rumah tangga, didasarkan
Jakarta (56,8%) dan terendah pada Papua
kepada 10 indikator yang dibagi menjadi 4
(16,4%). Terdapat 20 dari 33 provinsi yang
tingkatan atau kategori: Stratifikasi I,
masih memiliki rumah tangga PHBS baik di
Stratifikasi II, Stratifikasi III, Stratifikasi IV.
bawah proporsi nasional, dan Yogyakarta
Dengan target pemerintah yaitu tercapainya
ada pada urutan ke tiga setelah Jakarta
penduduk Indonesia yang ber-PHBS pada
menduduki peringkat pertama. Beberapa
tingkatan Stratifikasi IV (Depkes, 2006).
indikator yang digunakan dalam Riskesdas
Klasifikasi tersebut sebagai berikut:
2013 ini berbeda dengan indikator yang
1. Stratifikasi I (warna merah) : jika
digunakan dalam Riskesdas 2007, sehingga
melakukan 1 sampai dengan 3 dari 10
tidak bisa menggambarkan kecenderungan
indikator PHBS dalam tatanan rumah
kenaikan atau penurunan proporsi rumah
tangga.
tangga ber-PHBS.
2013
2
air
Tidak
yang
pembangunan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Tahun
depan
tangga
perlu
persalinan
bayi
oleh
setiap
bersih
dan
jamban
merokok
dijaga,
tenaga
bulan,
sabun, sehat,
didalam
(4)
(6) (7)
rumah
2. Stratifikasi II (warna kuning) : jika
Peningkatan PHBS tersebut dilakukan
melakukan 4 sampai 5 dari 10 indikator
melalui lima tatanan yaitu Rumah Tangga,
PHBS dalam tatanan rumah tangga.
Sekolah, Tempat Kerja, Sarana Kesehatan
56
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati
3. Stratifikasi III ( warna hijau) : jika
Ambarrukmo Caturtunggal Depok Sleman
melakukan 6 sampai dengan 7 dari 10
yang melaksanakan
indikator PHBS dalam tatanan rumah
rumah tangga yang terdiri dari 39 Keluarga
tangga. 4.
ISSN : 1907 - 3887
PHBS pada tatanan
Metode pengumpulan data dengan
Stratifikasi IV (warna biru) : klasifikasi
wawancara dan observasi pada tanggal 27-
III dan mengikuti dana sehat. (Depkes,
29 Februari 2016. Instrumen penelitian yang
2006) 3
digunakan meliputi pedoman wawancara,
Berdasarkan
studi
yang
kuesioner dan alat perekam gambar. Metode
dilakukan tanggal 15 Oktober 2015, data
pengolahan data diawali dengan editing,
PHBS Dusun Ambarrukmo di Puskesmas
coding, scoring dan tabulating. Analisis data
Depok 3, didapatkan hasil pencapaian rumah
deskripttif dalam bentuk prosentase dengan
tangga di salah satu RT yang dipantau ber-
patokan normatif sebagai berikut :
PHBS berjumlah 39 Rumah tangga, ini
tidak ada, 1-25%: sebagian kecil, 26-49% :
menunjukan 82,05 % rumah tangga yang
kurang dari separuh, 50%
dipantau melaksanakan PHBS. Dan terlihat
51-74% : lebih dari separuh, 75-99% :
di Dusun Ambarrukmo yang melaksanakan
sebagian besar dan 100%
PHBS
seluruhnya
terbaik
pendahuluan
adalah
(Puskesmas Depok III)
R07/RW03.
4
0 %
: separuh,
:
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tujuan penelitian secara umum adalah
Hasil Penelitian
untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan PHBS pada tatanan rumah tangga sedangkan
Penelitian ini dilakukan di Dusun
secara khusus untuk mendapatkan gambaran
Ambarrukmo RT 07 / RW 03 Catur tunggal,
pencapaian stratifikasi PHBS melalui 10
Depok,
indikator, menapatkan gambaran langkah-
dilaksanakan pada tanggal 27-29 Februari
langkah pembinaan PHBS serta gambaran
2016. Penelitian dilakukan dengan cara
peran kader dalam PHBS di RT07/RW03
membagikan
Dusun Ambarrukmo Caturtunggal Depok
warga yang memiliki kartu keluarga di
Sleman Yogyakarta.
Dusun Ambarrukmo RT 07 / RW 03 Catur
Sleman,
D.
kuisioner
I.
Yogyakarta
kepada
seluruh
tunggal, Depok, Sleman, D. I. Yogyakarta. Berdasarkan studi pendahuluan, responden
BAHAN DAN CARA PENELITIAN Penelitian
deskriptif
berjumlah 39 rumah tangga, namun fakta
kuantitatif Teknik
dilapangan peneliti hanya mendapatkan
sampling non random total populasi yakni
76.92% atau 30 responden di Dusun
mengambil seluruh
Ambarrukmo RT07/RW03. Ini dipengaruhi
menggunakan
berada
di
metode
survai.
keluarga di RT 07
RT07/RW03
di
oleh beberapa warga yang sudah pindah
Dusun
57
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati
rumah
dari
Dusun
ISSN : 1907 - 3887
Ambarrukmo
Batas wilayah Ambarrukmo sebelah selatan
RT07/RW03 dan ada warga yang telah
yakni dusun gowok, timur yakni dusun janti,
meninggal dunia.
barat yakni dusun janti. Dusun Ambarrukmo
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
memiliki organisasi mulai dari ketua RT,
Catur Tunggal adalah sebuah desa yang
wakil ketua RT, sekertaris, bendahara,
terletak di Kecamatan Depok, Kabupaten
humas, seksi keamanan, dan seksi sosial.
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa
Setiap bulannya juga mengadakan kegiatan
’
Caturtunggal terletak pada posisi 7 46 48”
pertemuan rutin setiap bulan, mulai dari
LS, dan 110o 23’ 45” BT, dengan luas
pertemuan rutin ibu-ibu dan pertemuan rutin
wilayah 11.070.000 M2 dan didiami oleh
ibu dan bapak, ada pula kerja bakti, dan
57.228 jiwa. Secara administrative, wilayah
menjenguk orang sakit.
Caturtunggal dibagi menjadi 20 dusun, salah
B. Hasil Penelitian
satunya adalah Dusun Ambarrukmo. Dusun
1.
o
Pencapaian Strata PHBS
Ambarrukmo adalah salah satu dusun di
Klasifikasi yang terdiri dari sehat I,
Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok,
sehat II, sehat III, sehat IV dalam suatu
Kabupaten
keluarga, agar tercapainya penduduk
Sleman,
Provinsi
Daerah
Istimewa Yogyakarta. (BPKP, 2016)
Indonesia
Menurut hasil wawancara dengan Ketua
yang
berperilaku
hidup
bersih dan sehat.
RT, Dusun Ambarrukmo RT07 RW 03
Tabel 1 Distribusi frekuensi pencapaian strata PHBS di Dusun Ambarrukmo RT 07 / RW 03 Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta merupakan salah satu wilayah yang berada di sisi selatan Jalan Laksda Adi Sucipto. No. 1. 2. 3. 4.
Klasifikasi Sehat I Sehat II Sehat III Sehat IV Total Sumber : Data primer, 2016
Jumlah 0 0 1 29 30
Analisis data :
b. Sebagian kecil warga Ambarrukmo
a. Sebagian besar warga Ambarrukmo
Prosentase (%) 0 0 3% 97 % 100%
RT07/RW03 memiliki klasifikasi sehat
RT07/RW03 memiliki klasifikasi sehat
III
IV.
58
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati
ISSN : 1907 - 3887
Tabel 2 Distribusi frekuensi pengelompokan item pertanyaan indicator PHBS di Dusun Ambarrukmo RT07/RW03 Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Indikator PHBS
Ya
Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan Memberikan bayi ASI eksklusif Menimbang balita setiap bulan Menggunakan air bersih Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Menggunakan jamban sehat Memberantas jentik di rumah seminggu sekali Makan sayur dan buah setiap hari
9.
Melakukan aktivitas fisik setiap hari 10. Tidak merokok didalam rumah 11. Mempunyai dana sehat (BPJS) Sumber: Data primer, 2016
F 28
% 93%
F 2
Tidak % 7%
27 28 30 30
93% 93% 100% 100%
2 2 0 0
7% 7% 0 0
30 27
100% 90%
0 3
0 10%
26
87%
4
13%
23
77%
7
23%
22 30
73% 100%
8 0
27% 0
Analisis data: a. Seluruh
seminggu sekali, makan sayur dan warga
RT07/RW03
Ambarrukmo
indikator
buah setiap hari, melakukan aktivitas
PHBS
fisik setiap hari sudah baik.
menggunakan air bersih, mencuci
c. Lebih
dari
separuh
warga
tangan dengan air bersih dan sabun,
Ambarrukmo RT07/RW03 indikator
menggunakan
PHBS tidak merokok didalam rumah
jamban
sehat,
mempunyai dana sehat (BPJS) sudah
masih buruk.
sangat baik.
2. Langkah-Langkah Pembinaan PHBS
b. Sebagian besar warga Ambarrukmo RT07/RW03 persalinan
indikator ditolong
Suatu kegiatan yang dilakukan oleh
PHBS
kader untuk mengajarkan supaya
olehtenaga
kelompok
kesehatan, memberikan bayi ASI
masyarakat memiliki
status kesehatan yang tinggi.
eksklusif, menimbang balita setiap bulan, memberantas jentik di rumah
59
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati
ISSN : 1907 - 3887
Tabel 3 Distribusi frekuensi langkah-langkah pembinaan PHBS di Dusun Ambarrukmo RT07/RW03 Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. No. Skala Ordinal Jumlah Prosentase (%) 1. 2. 3.
Tinggi Sedang Rendah
28 2 0
93% 7% 0
Sumber: Data primer, 2016 Analisis data:
b. Sebagian kecil warga Ambarrukmo
a. Sebagian besar warga Ambarrukmo RT07/RW03 dimensi
penatalaksanaan
langkah-langkah
RT07/RW03
PHBS
dimensi
pembinaan
penatalaksanaan
langkah-langkah
PHBS
pembinaan
PHBS masih sedang.
PHBS sudah tinggi. Tabel 4 Distribusi frekuensi pengelompokan item pertanyaan langkah-langkah pembinaan PHBS di Dusun Ambarrukmo RT07/RW03 Catur tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. No.
Pernyataan
Ya
a. Pemberdayaan 1. Ada pembentukan forum desa/kelurahan untuk meningkatkan PHBS 2. 3. 4. 5. b. 6.
7. 8.
9.
c. 10.
11.
Ada pembinaan bagi individu untuk meningkatkan PHBS Ada pembinaan bagi keluarga untuk meningkatkan PHBS Ada pemuka masyarakat sebagai pembina PHBS Terdapat kader di RT ini Bina Suasana Ada pengurus RT/RW yang menjadi panutan agar terciptanya PHBS rumah tangga Ada pengurus PKK yang menjadi panutan agar terciptanya PHBS rumah tangga Ada pengurus pengajian yang menjadi panutan agar terciptanya PHBS rumah tangga Ada pengurus organisasi pemuda yang menjadi panutan agar terciptanya PHBS rumah tangga Advokasi Ada organisasi kemasyarakatan tingkat desa/kelurahan yang berperan dalam meningkatkan PHBS rumah tangga Ada penyandang dana dalam membantu upaya pembinaan PHBS rumah tangga
Tidak
F
%
F
%
30
100%
0
0
27
90%
3
10%
28
93%
2
7%
29
97%
1
3%
30
100%
0
0
29
97%
1
3%
29
97%
1
3%
30
100%
0
0
8
27%
22
73%
22
73%
8
27%
18
60%
12
40%
Sumber: Data primer, 2016 Analisis data:
1) Seluruh
a. Pemberdayaan
RT07/RW03 pembentukan
60
warga
Ambarrukmo
menyatakan forum
Ada
desa/kelurahan
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati
untuk meningkatkan PHBS dan Terdapat
ISSN : 1907 - 3887
1) Lebih dari separuh warga Ambarrukmo
kader di RT ini.
RT07/RW03 menyatakan ada organisasi
b. Bina Suasana
kemasyarakatan tingkat desa/kelurahan
1) Seluruh warga Ambarrukmo RT 07 / RW
yang berperan dalam meningkatkan
03 menyatakan ada pengurus pengajian
PHBS rumah tangga dan penyandang
yang menjadi panutan agar terciptanya
dana dalam membantu upaya pembinaan
PHBS rumah tangga.
PHBS rumah tangga.
2) Lebih
dari
RT07/RW03 pengurus
separuh
Ambarrukmo
menyatakan
organisasi
tidak
pemuda
3. Peran Kader dalam Meningkatkan PHBS
ada
Perilaku dalam menjalankan kewajiban
yang
sesuai dengan kedudukan sebagai kader
menjadi panutan agar terciptanya PHBS
untuk meningkatkan perilaku hidup
rumah tangga.
bersih sehat.
c. Advokasi Tabel 5 Distribusi frekuensi peran kader dalam meningkatkan PHBS di Dusun Ambarrukmo RT07/RW03 Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. No. Skala Ordinal Jumlah Prosentase (%) 1. Tinggi 29 97% 2. Sedang 1 3% 3. Rendah 0 0 Sumber: Data primer, 2016 Analisis data: a. Sebagian besar warga Ambarrumo
b. Sebagian
kecil
warga
Ambarrumo
RT07/RW03 pada peran kader dalam
RT07/RW03 pada peran kader dalam
meningkatkan PHBS ada ditingkatan
meningkatkan PHBS ada ditingkatan
sedang
tinggi.
Tabel 6 Distribusi frekuensi pengelompokan item pertanyaan peran kader dalam meningkatkan PHBS di Dusun Ambarrukmo RT07/RW03 Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. No. 1.
2.
Pernyataan
Ya
Kader yang melakukan pendataan menggunakan kartu/pencatatan PHBS Kader melakukan pendekatan dengan kepala desa/lurah untuk memperoleh dukungan dalam pembinaan PHBS
61
Tidak
F 27
% 90%
F 3
% 10%
28
93%
2
7%
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati
3.
Kader melakukan sosialisasi PHBS ke seluruh rumah tangga melalui kelompok dasawisma 4. Kader melakukan penyuluhan perorangan/kelompok/massa untuk melaksanakan PHBS 5. Kader mengembangkan kegiatan yang mendukung terwujudnya rumah tangga sehat 6. Kader memantau kemajuan pencapaian rumah tangga sehat setiap tahun melalui pencatatan PHBS Sumber: Data primer, 2016 Analisis data: a. Seluruh warga
ISSN : 1907 - 3887
28
93%
2
7%
30
100%
28
93.33%
2
7%
28
93%
2
6.67%
0
0
b. Sebagian kecil warga Ambarrukmo RT Ambarrukmo
07 / RW 03 menjawab tidak pada bagian
RT07/RW03 menjawab ada pada bagian
kader
Kader
menggunakan kartu/pencatatan PHBS.
melakukan
penyuluhan
perorangan/kelompok/massa
yang
melakukan
pendataan
untuk
melaksanakan PHBS. yaitu tercapainya penduduk Indonesia yang
PEMBAHASAN
ber-PHBS pada tingkatan Stratifikasi IV.
A. Pencapaian Strata PHBS
Klasifikasi
Dalam penelitian yang dilakukan di
Depok,
Sleman,
D.
dalam tatanan rumah tangga, Stratifikasi II (warna kuning) : jika melakukan 4 sampai 5
yang didapatkan melalui kuisioner yang kepada
warga
dari 10 indikator PHBS dalam tatanan rumah
setempat
tangga, Stratifikasi III ( warna hijau) : jika
menyatakan bahwa sebagian kecil atau 3%
melakukan 6 sampai dengan 7 dari 10
warga Ambarrukmo RT07/RW03 memiliki
indikator PHBS dalam tatanan rumah
klasifikasi sehat III, dan sebagian besar atau 97%
berikut:
1 sampai dengan 3 dari 10 indikator PHBS
I.
Yogyakarta didapatkan 30 responden. Data
dibagikan
sebagai
Stratifikasi I (warna merah) : jika melakukan
Dusun Ambarrukmo RT 07 / RW 03 Caturtunggal,
tersebut
tangga, Stratifikasi IV (warna biru) :
warga Ambarrukmo RT07/RW03
klasifikasi III dan mengikuti dana sehat. 5
memiliki klasifikasi sehat IV.
Hal ini berbeda dengan penelitian
Menurut pedoman Depkes (2006),
(Ambarwati, Retna. E, 2013) PHBS di
keberhasilan program PHBS tatanan rumah
Dusun Kwasen Desa Srimartani Kecamatan
tangga, didasarkan kepada 10 indikator yang
Piyungan Kabupaten Bantul Tahun 2011
dibagi menjadi 4 tingkatan atau kategori:
diperoleh
Stratifikasi I, Stratifikasi II, Stratifikasi III,
perlihatkan
Stratifikasi IV. Dengan target pemerintah
dengan bahwa
wawancara
mem-
mayoritas
kepala
keluarga dengan klasifikasi PHBS sehat II 62
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati
ISSN : 1907 - 3887
yaitu sebanyak 167 KK (47,40%) diikuti
langkah-langkah pembinaan PHBS masih
dengan klasifikasi sehat III sebanyak 167 KK
sedang. Sebagian besar atau 93% warga
(47.40%), klasifikasi sehat IV sebanyak 71 KK
Ambarrukmo RT07/RW03 penatalaksanaan
(20.20%) serta minoritas kepala keluarga
PHBS dimensi langkah-langkah pembinaan
dengan klasifikasi sehat I yaitu sebanyak 2 KK
PHBS sudah tinggi. Hal ini terlihat dari seluruh
(0,60%). Hasil kedua penelitian menunjukan
warga Ambarrukmo yang menyatakan ada
bahwa perbedaan strata kedua Dusun tersebut,
pembentukan forum desa/kelurahan untuk
di Dusun Kwasen masih ada warganya yang
meningkatkan PHBS dan terdapat kader di RT
memiliki strata PHBS sehat I dan sehat II,
ini.
sedangkan warga di Dusun Ambarrukmo
Menurut Kemenkes (2011), pembinaan
RT07/RW03 tidak ada. dan perbandingan strata
desa melalui pemberdayaan dilakukan terhadap
PHBS sehat IV masih tinggi warga di Dusun
individu, keluarga, dan kelompok masyarakat.
Ambarrukmo RT07/RW03 yakni sebagian
Prosesnya
diawali
besar 97% sedangkan Dusun Kwasen hanya
terhadap
kelompok
20.20%.
6
pengorganisasian
B. Langkah-langkah Pembinaan PHBS Dalam
penelitian
didapatkan
membentuk dalam
100%
selanjutnya
menyatakan
ada
RT07/RW03
pembentukan
melalui
masyarakat, desa
/
untuk kelurahan
(pengembangan kapasitas pengelola). Dengan pengorganisasian
Ambarrukmo
pemberdayaan
masyarakat
forum
langkah pembinaan pemberdayaan seluruh atau warga
dengan
masyarakat,
pemberdayaan
maka
individu
dan
forum
keluarga dapat ditimbang terimakan kepada
desa/kelurahan untuk meningkatkan PHBS dan
perangkat desa/kelurahan, pemuka masyarakat
terdapat kader di RT ini. Dalam langkah
yang ditunjuk sebagai kader. Dalam langkah-
pembinaan bina suasana pernyataan seluruh
langkah
atau 100% warga Ambarrukmo RT07/RW03
Ambarrukmo
menyatakan ada pengurus pengajian yang
pembinaan desa melalui pemberdayaan
menjadi panutan agar terciptanya PHBS rumah
C. Peran Kader dalam Meningkatkan PHBS
tangga. Dan pembinaan advokasi lebih dari separuh
atau
RT07/RW03
73%
warga
menyatakan
Dari
Ambarrukmo
ada
pembinaan
PHBS
RT07/RW03
hasil
ini
warga
berada
pada
penelitian
di
7
Dusun
Ambaruukmo RT07/RW03 didapatkan hasil
organisasi
sebagian kecil atau 3% warga Ambarrumo
kemasyarakatan tingkat desa/kelurahan yang
RT07/RW03
berperan dalam meningkatkan PHBS rumah
meningkatkan PHBS ada ditingkatan sedang.
tangga.
Sebagian besar atau 97% warga Ambarrumo
Setelah
dikelompokkan
menggunakan
RT07/RW03
skala ordinal pada langkah-langkah pembinaan
pada
pada
peran
peran
kader
kader
dalam
dalam
meningkatkan PHBS ada ditingkatan tinggi.
PHBS secara keseluruhan didapatkan data
Menurut
Dinkes
Daerah
Istimewa
sebagian kecil atau 7% warga Ambarrukmo
Yogyakarta (2015), peran kader pada perilaku
RT07/RW03 penatalaksanaan PHBS dimensi
hidup 63
bersih
sehat
meliputi:
melakukan
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati
pendataan
rumah
tangga
yang
ada
di
ISSN : 1907 - 3887
1. Pencapaian
Indikator
PHBS
tatatanan
wilayahnya dengan menggunakan kartu PHBS
rumah tangga
sebagian besar (97 %)
atau pencatatan PHBS di Rumah Tangga pada
termasuk dalam klasifikasi Sehat IV.
buku kader, melakukan pendekatan kepada
2. Langkah - langkah pembinaan PHBS
kepala desa/lurah dan tokoh masyarakat untuk
tatanan rumah tangga sebagian besar (93%)
memperoleh
termasuk dalam kategori tinggi.
dukungan
dalam
pembinaan
PHBS di rumah tangga, sosialisasi PHBS di
3. Peran kader dalam meningkatkan PHBS
rumah tangga ke seluruh rumahtangga yang ada
pada tatanan rumah tangga sebagian besar (
di
97%) termasuk dalam kategori tinggi.
desa/kelurahan
melalui
kelompok
dasawisma, memberdayakan keluarga untuk melaksanakan
PHBS
perorangan,
melalui
penyuluhan
B. Saran
penyuluhan
1. Bagi masyarakat di Dusun Ambarrukmo
kelompok,
RT07/RW03
penyuluhan massa dan pergerakan masyarakat,
Lebih meningkatkan tiga indikator PHBS
mengembangkan kegiatan yang mendukung
yang masih rendah, yakni makan sayur dan
terwujudnya rumah tangga sehat, memantau
buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik
kemajuan pencapaian rumah tangga sehat di
setiap hari, dan tidak merokok didalam
wilayahnya setiap tahun melalui pencatatan
rumah.
PHBS di rumah tangga. 8
2. Bagi
Hasil penelitian (Damayanti & Hardyanti,
24
responden
(53.3%)
organisasi pemuda agar dapat menjadi
yang
panutan untuk menciptakan PHBS rumah
merasakan peran kader kurang aktif di
tangga yang lebih baik.
Kelurahan Laing wilayah kerja Puskesmas Nan
3. Bagi peneliti lain
Balimo Kecamatan Tanjung Harapan Kota
Perlu melakukan penelitian mengenai PHBS
Solok. Menurut Nasrul Effendi (1998) dalam
menggunakan RT lain di daerah perkotaan
Mubarak, Santoso, Rozikin, & Patonah (2006) 10
menyatakan
kesehatan pelayanan
yaitu
peran
sebagai
seluruh
kesehatan
sebagai pembanding.
pelaksana
kegiatan masyarakat
Ambarrukmo
Perlu membentuk sebuah kepengurusan
responden (46.7%) yang merasa peran kader dan
Dusun
RT07/RW03
2014) 9 menyatakan bahwa telah didapatkan 21
aktif
kader
upaya dan
puskesmas dalam mencapai tujuan kesehatan melalui kerjasama dengan team kesehatan lainnya sehingga tercipta keterpaduan dalam sistem pelayanan kesehatan.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 64
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati
ISSN : 1907 - 3887
DAFTAR PUSTAKA
2.
1 Andarmoyo, Sulistyo (2012) , Keperawatan Keluarga Konsep Teori, Proses dan Praktik Keperawatan, Graha Ilmu, Yogyakarta, 3. Departemen Kesehatan, (2009) Profil Kesehatan Indonesia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta,. 4 Departemen Kesehatan, (2011) Pusat Promosi Kesehatan. Panduan Pembinaan dan Penilaian Perilaku Hidup Bersih Sehat di Rumah Tangga Melalui Tim Penggerak PKK, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakart. 5. Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, (20015) Rumah Tangga Sehat dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat, Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta. 6. 7. Kementerian Kesehatan, Peraturan Menetri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011. (2011) Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 2011.. 7. Kementerian Kesehatan, (2012) Buku Panduan Hari Kesehatan Nasional, ke-48 "Indonesia Sehat, Ibu Selamat, Anak Sehat", Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 8. Mubarak, W. I., Santoso, B. A., Rozikin, K., & Patonah, S, (2006) Ilmu Keperawatan Komunitas 2, Agung Seto, Jakarta. 9. Mubarak, W. I., Chayatin, N., & Santoso, B. A, (2012) Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Konsep dan Aplikasi, Salemba Medika, Jakarta. 10 Taufik, M., Nyorong, M., & Riskiyani, S, (2013) “Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Masyarakat di Kelurahan Parangloe Kecamatan Tamalanrea Kota Makasar” , Jurnal MKMI
65
Departemen Kesehatan, (2006) Profil Kesehatan 2005, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.