PEMANFAATAN LOCAL AREA NETWORK DAN PROGRAM NETOP

Download 2. Penggunaan Program NetOp School. Sebagai Sarana Pembelajaran Media. Interaktif di SMK N 1 Klaten. 1.4. TUJUAN PENELITIAN. 1. Memanfaatka...

0 downloads 493 Views 350KB Size
IJNS - Indonesian Jurnal on Networking and Security - ijns.apmmi.org

PEMANFAATAN LOCAL AREA NETWORK DAN PROGRAM NetOp SCHOOL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN SMK N 1 KLATEN Wiji Suhardjo, Bambang Eka Purnama Abstract – SMK Negeri 1 Klaten is a school that has majoring in Business Management and Information and Communication Technology (Engineering Computer Networking). In Computer Networks Engineering skills program is taught Introduction to Computer Networking and Software Application. But in the learning process experienced some problems, students are less able to understand what is taught in schools because of the limited time teachers in providing materials, instructional media limitations and constraints while optimizing the learning facilities in schools. Therefore we need a breakthrough to overcome these problems. Education is always evolving world has undergone many changes. Among them, the learning method is not only using the conventional method, but also by using a more modern way, as an example of media-based interactive learning multimedia. In addition to the various advantages it has attracted many students, especially students Vocational High School 1 Klaten. The resulting objective of this study was USING LOCAL AREA NETWORK AND NetOp SCHOOL PROGRAM AS MEDIA INTERACTIVE LEARNING that presents a learning model with the look that attracts attention and interest of students when teaching the material so as to improve the quality of education. Abtraksi – SMK Negeri 1 Klaten adalah sebuah sekolah yang mempunyai jurusan Bisnis Manajemen dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Teknik Komputer Jaringan). Pada program keahlian Teknik Komputer Jaringan inilah diajarkan pengenalan jaringan komputer dan software aplikasinya. Akan tetapi dalam proses pembelajaran mengalami beberapa masalah, siswa merasa kurang bisa memahami yang diajarkan disekolah dikarenakan keterbatasan waktu guru dalam memberikan materi, keterbatasan media pembelajaran dan keterbatasan mengoptimalkan fasilitas belajar ketika di sekolah. Oleh karena itu diperlukan sebuah terobosan baru untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Dunia Pendidikan yang selalu berkembang telah mengalami banyak perubahan. Diantaranya, metode pembelajaran tidak hanya menggunakan cara konvensional, namun juga dengan menggunakan cara yang lebih modern, sebagai contoh media pembelajaran interaktif dengan berbasis multimedia. Selain memiliki berbagai keunggulan hal ini banyak diminati siswa khususnya siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Klaten. Tujuan yang dihasilkan dari penelitian ini adalah Pemanfaatan Local Area Network Dan Program Netop School Sebagai Media Pembelajaran Interaktif yang menyajikan sebuah model pembelajaran dengan tampilan yang menarik perhatian dan minat belajar siswa ketika mengajarkan materi sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan. 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pengembangan bidang informasi dan telekomunikasi mengalami revolusi yang cukup signifikan khususnya untuk perangkat audio visual, mobile phone dan komputer. Teknologi tersebut telah mengubah cara hidup masyarakat dan berpengaruh terhadap beberapa aspek kehidupan. Bidang pendidikan tidak luput dari pengaruh perkembangan teknologi ini. Kemajuan teknologi khususnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi memberikan peluang yang besar dalam perencanaan dan rekayasa pembelajaran yang bersifat multimedia. Teknologi juga memungkinkan manusia untuk memadukan berbagai aspek dalam suatu kemasan, sehingga pembelajaran menjadi lebih dinamis dan meningkatkan keaktifan siswa untuk mempelajari suatu materi pelajaran tertentu. Teknologi yang bersifat multimedia ini memberi IJNS Volume 2 No 3 – Juli 2013 - ISSN: 2302-5700

peluang bagi pengajar untuk melibatkan aspek audiovisual dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu media yang mudah dipakai adalah menggunakan video tutorial interaktif yang berisi penjelasan materi dan latihan-latihan yang bersifat kognitif. Pemanfaatan teknologi audio visual dalam pendidikan memungkinkan pengemasan materi menjadi lebih menarik sehingga gambaran lebih nyata dari suatu bentuk permasalahan memungkinkan untuk ditampilkan. Dalam pembelajaran di lingkungan sekolah, biasanya hanya beberapa bahkan sebagian kecil saja siswa yang berani bertanya, mengemukakan pendapat, atau menyanggah dalam kegiatan belajar mengajar setiap hari. Hal ini mungkin dikarenakan rasa takut dianggap bodoh atau sangsi apakah pertanyaan yang nanti diajukan terlalu mudah atau anggapan lain. Perlu adanya suatu bentuk pembelajaran yang dapat

1

IJNS - Indonesian Jurnal on Networking and Security - ijns.apmmi.org

mengurangi anggapan tersebut. Salah satu alternatif pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran yang memungkinkan hal tersebut adalah dengan pemanfaatan program NetOp School dan Local Area Network (LAN). Salah satu fasilitas yang disediakan oleh program ini adalah teleconference. Fasilitas ini memberikan kemudahan pada siswa untuk bertanya tanpa diketahui temannya sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. 1.2. PERUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana memanfaatkan teknologi jaringan LAN agar kegiatan belajar mengajar menjadi lebih komunikatif dan menarik ? 2. Bagaimana pengawasan dan pemantauan seluruh penggunaan komputer siswa dalam kegiatan belajar mengajar ? 1.3. BATASAN MASALAH 1. Pemanfaatan Local Area Network di SMK N 1 Klaten. 2. Penggunaan Program NetOp School Sebagai Sarana Pembelajaran Media Interaktif di SMK N 1 Klaten. 1.4. TUJUAN PENELITIAN 1. Memanfaatkan suatu fasilitas local area network agar dapat menjadi sarana pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang mempermudah kegiatan belajar mengajar. 2. Memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang manfaat dari Program NetOp School sebagai alat yang memudahkan kegiatan belajar mengajar. 3. Dihasilkannya media pembelajaran Alternatif jika LCD Proyektor tidak berfungsi. 1.5. MANFAAT PENELITIAN a. Kegiatan belajar mengajar menjadi lebih komunikatif dan menarik, sehingga daya serap siswa akan lebih baik. b. Dapat digunakan guru TIK khususnya dan guru kelas umumnya sebagai media pembelajaran yang menarik perhatian dan minat belajar siswa ketika mengajarkan materi di dalam kelas. c. Dapat digunakan sebagai media alternatif yang praktis dalam mengajar. IJNS Volume 2 No 3 – Juli 2013 - ISSN: 2302-5700

d. Dapat meningkatkan mutu pendidikan di SMK Negeri 1 Klaten 1.6. SASARAN PENELITIAN a. Siswa kelas XI SMK Negeri 1 Klaten Jurusan Teknik Komputer Jaringan. b. Guru mata pelajaran produktif Teknik Komputer Jaringan. 2.1. Media Pembelajaran Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Secara sederhana apa yang dimaksud dengan media dapat dikelompokkan dalam dua pengertian. Pengertian pertama dikatakan bahwa media adalah segala yang dapat digunakan untuk menyampaikan atau memperjelas pesan pembelajaran, pengertian yang kedua adalah media yang dirancang secara khusus untuk mencapai tujuan atau kompetensi pembelajaran tertentu. Berbagai kajian teoritik maupun empirik menunjukkan kegunaan media dalam pembelajaran adalah sebagai berikut : 1. Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi dan mengurangi kecenderungan verbalis 2. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh pebelajar 3. Media dapat mengatasi keterbatasan fisik dan lingkungan belajar (ruang kelas) : a) objek yang terlalu besar atau terlalu kecil, b) gerakan-gerakan yang terlalu cepat atau lambat, c) objek yang terlalu kompleks, dan d) objek yang terlalu jauh atau sukar dijangkau (geografis). 4. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara pebelajar dan lingkungannya. 5. Mediamenghasilkankeseragamanpengamatan (menyatukan tanggapan) 6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru. 7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar 8. Media memberikan pengalaman yang integral/ menyeluruh dari sesuatu yang kongkrit maupun abstrak 9. Media memberikan kesempatan kepada pebelajar untuk belajar mandiri, pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri. Dalam usaha menggunakan media dalam proses pembelajaran perlu memahami prinsipprinsip umum dalam pemilihan media, yakni :

2

IJNS - Indonesian Jurnal on Networking and Security - ijns.apmmi.org

1. Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai semua tujuan pembelajaran. 2. Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media harus menjadi bagian integral dari penyajian pelajaran. 3. Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan. 4. Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan seperti belajar klasikal, kelompok kecil, belajar secara individual dan belajar mandiri. 5. Guru hendaknya kenal betul dengan alat yang akan digunakan. Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup seperti mempreview media yang akan dipakai, mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan. 6. Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi aktif peserta. 7. Media yang digunakan hendaknya dipilih secara objektif, tidak didasarkan atas kesenangan pribadi. 8. Aneka ragam media 9. Kepraktisan dan ketersediaan media. Tujuan lain dari penggunaan media pembelajaran dapat pula diperoleh dari kemampuan yang dimiliki media itu sendiri. Kemampuan tersebut diantaranya adalah : 1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata menjadi lebih besar. Misalnya kuman yang tidak tampak oleh mata menjadi diperbesar jutaan kali dengan menggunakan mikroskop kamera, sehingga hasilnya dapat dilihat dengan jelas, bahkan dapat dicetak pada kertas foto dengan kualitas hampir sama seperti kita melihat pada mikroskop. 2. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh kehadapan peserta. Hal ini dapat dilakukan dengan penggunaan gambar atau program video. Dengan merekammya melalui kamera, objek yang letaknya sangat jauh dan tidak mungkin dijangkau siswa dapat dihadirkan dengan mudah ke hadapan siswa. Misalnta tentang salju, air terjun Niagara, bulan dan perut bumi, yang tadinya adalah sessuatu yang tidak mungkin dipelajari, dengan teknologi media semuanya menjadi kenyataan. 3. Menyajikan peristiwa yang kompleks, rumit, berlangsung dengan cepat atau sangat lambat menjadi sistematis dan sederhana. IJNS Volume 2 No 3 – Juli 2013 - ISSN: 2302-5700

4. Menampung sejumlah besar peserta untuk mempelajari materi pelajaran dalam waktu yang sama. Misalnya program televisi pendidikan sekolah yang ditayangkan TPI dimana seluruh siswa di Indonesia bisa belajar secara serempak untuk suatu topik yang sama. Penggunaan media seperti televisi mampu menampung sejumlah besar peserta yang tersebar di berbagai penjuru, tidak hanya media televisi, media radio, modul dan internet juga dapat melakukan hal yang sama. 5. Menyajikan benda atau peristiwa berbahaya ke hadapan siswa. Tentu tidak ada guru yang mau membawa siswanya ke dekat gunung berapi yang sedang meletus untuk mempelajari ”peristiwa meletusnya gunung berapi” atau membawa siswanya ke kandang harimau yang sedang terluka untuk mempelajari perilakunya bila disakiti. Tentu hal itu tidak perlu dilakukan, dengan menggunakan media film atau televisi, peristiwa-peristiwa tersebut dapat diamati dan didiskusikan bersama siswa di dalam kelasnya tanpa harus menantang resiko. 6. Meningkatkan daya tarik pelajaran dan perhatian peserta. Program audio yang menyajikan drama misalnya mampu menarik perhatian siswa dan meningkatkan imajinasi mereka terhadap suatu pesan atau peristiwa tertentu. 7. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang suatu kejadian atau peristiwa, sehingga menjadi bagian dari pengalaman belajarnya. 8. Meningkatkan sistimatika pengajaran, seringkali guru mengajar ngelantur kesana kemari tanpa target yang jelas. Bagi siswa yang baru belajar tentang sesuatu , mereka membutuhkan proses belajar yang sistimatis, terstruktur sesuai dengan kebutuhan belajar mereka. Untuk mengatasinya dapat menggunakan media OHT atau Power Point dan sebagainya, karena semua programprogram tersebut telah dirancang sesuai dengan kebutuhan tujuan / kompetensi pembelajaran, dan karakteristik siswa yang akan menggunakannya 2.2 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program - program, penggunaan bersama perangkat keras

3

IJNS - Indonesian Jurnal on Networking and Security - ijns.apmmi.org

seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer dapat diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan (Prima Kurniawan, 2009). 2.3. Klasifikasi Jaringan Komputer Klasifikasi jaringan komputer dibagi atas tiga jenis, yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), dan Wide Area Network (WAN). Hal yang membedakan jenis jaringan ini hanyalah jangkauan area atau lokasi jaringan tersebut. A. Local Area Network Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil, seperti jaringan komputer disuatu kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. B. Metropolitan area network Metropolitan area network atau disingkat dengan MAN. Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. C. Wide Area Network Wide Area Network biasa disingkat WAN merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain. 2.4. NetOp School NetOp School adalah suatu program yang khusus diciptakan untuk membantu dalam proses pembelajaran dan pengawasan penggunaan komputer oleh siswa (Abimanyu, 2008). Program NetOp School yang saat ini sudah dalam versi 6.0.8295 merupakan program yang dapat dijalankan dalam lingkungan LAN. Program ini mempunyai 2 bagian yaitu program NetOp School Teacher dan NetOp School Student. NetOp School Teacher merupakan program yang dijalankan pada komputer guru sebagai seorang IJNS Volume 2 No 3 – Juli 2013 - ISSN: 2302-5700

administrator, sedangkan NetOp School Student merupakan program yang dijalankan pada komputer siswa sebagai client. Kelebihan program ini yaitu guru dengan menggunakan NetOp School Teacher dapat memantau seluruh kegiatan siswa sedangkan siswa tidak dapat melihat segala aktifitas yang dilakukan guru. guru juga dapat memberi tugas/penjelasan yang berbeda-beda pada setiap siswa yang langsung tampak di monitor siswa. Dengan software ini guru dapat memonitor seluruh tampilan layar siswa atau melihat program apa saja yang dijalankan oleh siswa dan sebaliknya, guru dapat menampilkan apa yang ada di monitornya supaya terlihat di komputer siswa. Guru melalui NetOp School Teacher dapat berkomunikasi secara tulisan maupun dengan video audio. Selain itu guru dapat mengunci komputer siswa bila siswa melakukan tindakan yang tidak berkenan. Dengan NetOp School, guru juga dapat mematikan/menghidupkan komputer siswa secara remote, dan membuat test/ujian online dengan mudah. Berikut ini adalah minimum requirement program NetOp School yang disadur dari www.codework-systems.com : a. Teacher : a) Operating System : Windows 2000, 2003, XP, Vista atau Windows 7. Mac OS X 10.4, 10.5, atau 10.6 (Tiger, Leopard atau Snow Leopard). Linux** termasuk Red Hat, Novell SUSE, Debian dan lain-lain. Novell Open Enterprise Server 2 (OES 2) SP1 b) Memory : 384 MB (direkomendasikan 512MB) c) Processor : 500 Mhz atau lebih tinggi d) Hard Disk : 150 MB ruang kosong minimal b. Student : a) Operating System : Microsoft Windows 95, 98, ME, NT 4.0, 2000, 2003, XP, Vista atau Windows 7. Linux – versi terakhir (membutuhkan Java 5.0). Mac OS x 10.4, 10.5 atau 10.6 (membutuhkan Java 5.0). Operating System lain yang mendukung Java 5.0 b) Memory : 384 MB (direkomendasikan 512MB) c) Processor : 500 Mhz atau lebih tinggi d) Hard Disk : 150 MB ruang kosong minimal

4

IJNS - Indonesian Jurnal on Networking and Security - ijns.apmmi.org

3. Penerapan Software NetOP School NetOp School, didesain bagi pengajar untuk penyebaran secara bersamaan tampilan layar monitor dalam suatu kelas. Pemakaiannya untuk pembelajaran di lab yang tersambung ke jaringan komputer, salah satu komputer dipasang (diinstall) NetOp School dalam pilihan sebagai teacher, dan komputer siswa dipasang (diinstall) NetOp School dalam pilihan sebagai student (berperan sebagai client). Teacher dapat mengendalikan aktifitas pada komputer student dari komputer teacher, diantaranya adalah mendemonstrasikan desktop teacher pada desktop student, mengunci komputer student untuk meminta perhatian, memonitor layar monitor student, mendistribusikan file ke komputer student, mengumpulkan file dari student, memberikan tes maupun survei pada student, mencegah student menjalankan program aplikasi diluar materi perkuliahan, mencegah student membuka alamat website tertentu, merekam dari layar komputer teacher maupun student, menampilkan suatu program aplikasi ke komputer student dan mengubah lingkungan kelas.

Gambar 2. tool demonstrate Maka pada layar monitor semua student akan ditampilkan sesuai dengan pilihan yang ingin ditampilkan oleh komputer teacher, dengan pilihan antara lain : desktop teacher, area dalam desktop, media file, media file di internet, rekaman, monitor tertentu, dan desktop dari salah satu student, seperti pada gambar 3

Gambar 3. Pilihan pada tools Demonstrate 3.1. Demonstrasi desktop teacher pada desktop student Layar utama pada komputer teacher yang menampilkan semua layar monitor dari student ditampilkan dalam gambar 1 berikut:

Tampilan pada layar monitor komputer student akan berganti dengan apa yang didemonstasikan oleh komputer teacher. 3.2. Mengunci Komputer Student Untuk Meminta Perhatian Jika pada suatu saat, pengajar akan memberikan penjelasan langsung dengan berbicara di depan kelas, maka pengajar dapat mengunci komputer student termasuk keyboard dan mouse dengan menampilkan gambar, teks atau web yang tertentu dengan cara tekan tools attention dengan pilihan seperti tampak pada gambar 4

Gambar 1. Layar Utama Komputer Teacher Untuk mendemonstrasikan desktop teacher pada desktop student tekan pada salah satu atau semua layar student yang tampak pada layar monitor teacher, kemudian tekan pada tool demonstrate seperti pada gambar 2 berikut Gambar 4. Pilihan pada tools Attention IJNS Volume 2 No 3 – Juli 2013 - ISSN: 2302-5700

5

IJNS - Indonesian Jurnal on Networking and Security - ijns.apmmi.org

3.3 Distribusi dan Pengumpulan file dari Komputer Student Pengajar dapat mendistribusikan dokumen atau tugas ke komputer student dan juga sebaliknya dapat mengumpulkan dokumen dan tugas dari komputer student pada folder yang ditentukan, dengan cara tekan tombol tools Files dan memilih menu Distribute Files, Collect Files atau File Manager, seperti tampak pada gambar 5

3.4. Pemberian Tes pada Komputer Student Pengajar dapat memberikan tes kepada student dengan tahap-tahap membuat pertanyaan, memilih bentuk yang sesuai yang akan ditampilkan pada komputer student dan mengeset pilihan untuk test, dengan menggunakan fasilitas yang disediakan diantaranya test Drop Down List, Essay, Memberi label pada Gambar (Label Image), menjodohkan gambar (Match Image), menjodohkan teks teks(Match Text), dan Pilihan ganda (Multiple Choice), yang ditampilkan dalam gambar 8.

Gambar 5. Pilihan pada tools Files Pilihan Folder sumber dan tujuan dimana dokumen tersebut harus di kirimkan dimasukkan source dan Destination dalam tampilan windows dalam gambar 6 dan gambar 7.

Gambar 8. Pilihan Bentuk Test

Gambar 6. Distribusi File ke komputer student

3.5. Mencegah Student Menjalankan Program Aplikasi di luar Materi Pembelajaran dan Alamat Website Tertentu Untuk mencegah student mengakses program aplikasi atau alamat website tertentu, pada komputer teacher dapat diatur dengan cara tekan tools Policy dan akan menampilkan sub menu policy seperti dalam gambar 9

Gambar 7. Pengumpulan File dari komputer student IJNS Volume 2 No 3 – Juli 2013 - ISSN: 2302-5700

6

IJNS - Indonesian Jurnal on Networking and Security - ijns.apmmi.org

3.7. Hambatan/ Masalah yang sering dihadapi 1. Software NetOP bukan merupakan software open source yang gratis sehingga kurang banyak pengajar memakainya. 2. Tidak semua sekolah memiliki lab. komputer yang sudah disetting jaringan .lokal 3. Terbatasnya tenaga pengajar yang menguasai software aplikasi jaringan.

Gambar 9. Sub Menu Policy Pengajar dapat mengatur dari pilihan-pilihan tersebut program-program apa saja yang tidak boleh dibuka ataupun alamat-alamat website mana saja yang tidak boleh diakses. 3.6. Merekam dari layar komputer teacher maupun student Pengajar dapat merekam dan mendokumentasikan aktivitas yang tampak pada layar komputer teacher, maupun pada layar komputer student dari komputer teacher, dengan cara tekan toolbar Record, dan akan ditampilkan gambar 10

4.

Hasil Implementasi

Dalam penelitian Pemanfaatan Local Area Network Dan Program Netop School Sebagai Media Pembelajaran InteraktiF ini kami telah menyelesaikan dengan baik. Dari pengujian terhadap kegiatan belajar mengajar siswa Teknik Komputer Jaringan (TKJ) di lab. Jaringan sudah selesai dengan hasil yang baik pula. Antara teacher dengan student bisa saling berkomunikasi sebagaimana yang diharapkan komputer teacher dapat mengontrol dan mengendalikan komputer student melalui koneksi LAN. Ada kecenderungan siswa bertambah minat dan perhatiannya dalam mengikuti kegiatan belajar menggunakan media interaktif berbasis jaringan lokal ini.

5.1. KESIMPULAN Gambar 10. Menu Record Tombol tersebut secara berturut turut digunakan untuk Stop, Restart setelah Pause, Pause, membuat catatan pada layar, dan suara Mikrophone. Dari pembahasan diatas tampak bahwa NetOp School mempunyai fasilitas fasilitas yang sangat banyak dalam mengatur suatu pembelajaran sehingga akan sangat membantu pengajar menyampaikan materi dengan lebih terkontrol menarik dan interaktif. Dengan perkuliahan yang seperti ini, tidak diperlukan lagi ruangan yang gelap untuk menyalakan LCD proyektor

IJNS Volume 2 No 3 – Juli 2013 - ISSN: 2302-5700

1. NetOp School adalah suatu program yang khusus diciptakan untuk membantu dalam proses pembelajaran dan pengawasan penggunaan komputer oleh siswa, yang dapat dijalankan dalam lingkungan LAN. 2. Program NetOp School memiliki kelebihan dapat memantau seluruh kegiatan siswa, berkomunikasi secara tulisan maupun dengan video audio, mengunci, mematikan/menghidupkan komputer siswa secara remote. 3. Apabila bahan dan perangkat pembelajaran telah dipersiapkan dengan baik sebelumnya, maka akan memaksimalkan pemanfaatan program NetOp School sebagai sarana pembelajaran berbasis multimedia. 4. Program NetOp School merupakan program yang sangat tepat untuk pemanfaatan LAN.

7

IJNS - Indonesian Jurnal on Networking and Security - ijns.apmmi.org

5. Program NetOP School dapat digunakan sebagai alternatif yang tepat untuk pengganti bila tidak mempunyai media pembelajaran LCD. 6. Siswa lebih berkonsentrasi dalam menerima pelajaran.

5.2. SARAN 1. Pengguna Program NetOp School dalam hal ini Guru disarankan agar mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik agar dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan program ini dapat berjalan tanpa adanya kendala dan kekurangan. 2. Guru sebaiknya membuat materi yang dikemas dalam model media interaktif pembelajaran. 3. Guru yang mengajar TKJ dan Multimedia di Lab. Komputer agar supaya mencoba software ini untuk digunakan sebagai media pembelajaran di Sekolah .

DAFTAR PUSTAKA [1] Abimanyu. 2008. NetOp School Tutorial Untuk pemula. http://jipjtg.wordpress.com/2008/05/24/net-opschool-50/ (akses terakhir 27 Mei 2010, 16:00:00) [2] AECT. (1979). Defenisi Teknologi Pendidikan. Jakarta :Rajawali

IJNS Volume 2 No 3 – Juli 2013 - ISSN: 2302-5700

[3] Arsyad, Azhar .(2007). Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada Leshin , CB, Pollock, Reigeluth, CM. (1992). Instructional Design Strategies and Tactics. Engelwood Cliffs : Educational Technology Publications. [4] Codework-systems. 2010. Netop School, classroom management software. http://www.codeworksystems.com/products/netop/netop-school/ (akses terakhir 19 Juli 2010, 10:00:00) [5] Dwijanto. 2009. Pemanfaatan Local Area Network (LAN) sebagai Sarana Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. http://masdwijanto.wordpress.com/2009/03/11 /pemanfaatan-netop/ (akses terakhir 27 Mei 2010, 16:05:00) [6] Kurniawan, Prima. 2009. Pengertian jaringan komputer dan manfaatnya. http://prima.kurniawan.studentsblog.undip.ac.id/2009/07/13/pengertianjaringan-komputer-dan-manfaatnya/ (akses terakhir 27 Mei 2010, 16:10:00) [7] Sadiman, Arief S. (2008). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : Raja Grafindo Persada [8] Bambang Eka Purnama, Konsep Terbuka Solusi Efektif Sistem Operasi, Jurnal Speed FTI UNSA Volume 7 Nomor 6 Agustus 2006, ISSN: 1979 – 9330

8