PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ARAHAN PENGGUNAAN

Download Dengan memanfaatkan aplikasi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk .... Kajian. Kesesuaian Perubahan Penggunaan. Lahan Terhadap ...

0 downloads 482 Views 121KB Size
PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DI KABUPATEN KENDAL Febriana Yogyasari, Dedy Kurnia Sunaryo, ST.,MT., Ir. Leo Pantimena, MSc. Program Studi Teknik Geodesi S1 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Nasional Malang Kampus I : Jl. Bendungan Sigura-gura No.2 Malang

Kurangnya daya dukung DAS dapat dilihat dari semakin banyaknya lahan yang seharusnya dimanfaatkan sesuai dengan arahan penggunaan lahan tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Lahan kritis yang terjadi disebabkan oleh penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya serta perlakuan konservasi tanah yang tidak tepat. Wilayah Kabupaten Kendal termasuk dalam Wilayah Sungai Bodri-Kuto. Kabupaten Kendal merupakan daerah hulu DAS yang memiliki fungsi perlindungan sebagai daerah tangkapan air dan resapan air. Dengan memanfaatkan aplikasi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk membantu dalam menentukan arahan fungsi pemanfaatan lahan di DAS dan mengetahui kesesuaian penggunaan lahan sesuai dengan arahan fungsi pemanfaatan lahan. Dari hasil analisa didapatkan untuk daerah fungsi kawasan lindung seluas 24,89804 km2. Daerah fungsi kawasan penyangga seluas 366,571944 km2. Daerah fungsi kawasan budidaya tanaman tahunan seluas 237,173976 km2. Daerah fungsi kawasan budidaya tanaman musiman seluas 372,120393 km2. Daerah yang sesuai dengan arahan penggunaan lahan seluas 809,102 km2 (80,85%). Terdiri dari 20 kecamatan yang berada di Kabupaten Kendal. Daerah yang tidak sesuai dengan arahan penggunaan lahan seluas 191,662 km2 (19,15%) berada pada 18 kecamatan. Kata kunci : Sistem Informasi Geografis, Daerah Aliran Sungai (DAS), Arahan fungsi kawasan, Kesesuaian lahan. ini PENDAHULUAN

mengindikasikan

kerusakan

telah

lingkungan,

terjadinya terutama

Terjadinya bencana alam yang

penurunan dari daya dukung daerah aliran

sering terjadi di beberapa daerah selama

sungai (DAS). Kurangnya daya dukung

DAS

dapat

banyaknya

dilihat lahan

dimanfaatkan

dari

yang

sesuai

semakin

menentukan arahan fungsi pemanfaatan

seharusnya

lahan di DAS dan mengetahui kesesuaian

dengan

arahan

penggunaan lahan tidak dimanfaatkan

penggunaan lahan sesuai dengan arahan fungsi pemanfaatan lahan.

sebagaimana mestinya. Sebagai

wilayah,

DAS

juga

Tujuan Penelitian

dipandang sebagai ekosistem dari daur air,

Tujuan dari penelitian ini adalah

sehingga DAS didefinisikan sebagai suatu

menganalisis spasial untuk mendapatkan

wilayah daratan yang merupakan satu

arahan

kesatuan dengan sungai dan anak-anak

Kabupaten Kendal dan mengetahui daerah

sungainya, yang berfungsi menampung,

yang sesuai dengan arahan penggunaan

menyimpan, dan mengalirkan air yang

lahan dan yang tidak sesuai dengan

berasal dari curah hujan ke danau atau ke

memanfaatkan

laut

Geografis.

secara

alami.

Batas

di

darat

penggunaan

lahan

Sistem

DAS

di

Informasi

merupakan pemisah topografi dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang

Manfaat Penelitian

masih terpengaruh aktivitas daratan (UU No. 7 Tahun 2004). Bencana lingkungan

mampu untuk memberikan informasi yang dan

terjadi

pemanfaatan

kerusakan

karena

lahan

dilakukan

Oleh

adanya

yang

mempertimbangkan ekosistem.

Manfaat penelitian ini diharapkan

tidak

keseimbangan karena

penataan

itu,

ruang

termuat dalam bentuk peta mengenai arahan

penggunaan

lahan

DAS

di

Kabupaten Kendal. Sehingga penggunaan lahan menjadi lebih terarah.

harus yang

Tinjauan Pustaka

memperhatikan keseimbangan ekosistem.

Putuhuru,

Ferad

(2009)

Penetapan fungsi kawasan lindung, fungsi

mengemukakan bahwa analisis untuk

kawasan penyangga dan fungsi kawasan

penetapan

budidaya merupakan salah satu bentuk

dilakukan dengan menggunakan perangkat

upaya

SIG dengan proses overlay.

untuk

menjaga

kelestarian

arahan

pemanfaatan

lahan

lingkungan dan keseimbangan ekosistem

Putra, Candraditya Dwaya dan

alam. Dengan memanfaatkan aplikasi

Mardiatno, Djati (2012) mengemukakan

Sistem digunakan

Informasi untuk

Geografis

dapat

bahwa

dengan

menggunakan

proses

membantu

dalam

overlay dari peta tanah, peta lereng dan

peta

geomorfologi

sehingga

dapat

(Sumber dari Badan Perencanaan

dihasilkan bahwa keadaan topografi DAS

Pembangunan

Petir merupakan daerah berbukit yang

Kabupaten Kendal, Skala 1: 25.000,

relatif miring dan di dominasi erosi yang

Sistem Proyeksi UTM zona 49S, Datum

berat.

WGS’84, Peta dalam format .shp). Pahlawan, Jonathan Reza dan

Worosuprojo,

Suratman

Daerah

Data atribut yang digunakan :

(2013)

-

Data DAS

mengemukakan bahwa berdasarkan hasil

-

Data Administrasi

overlay dari bentuk lahan, kelerengan,

-

Data Kelerengan

penggunaan lahan dan tanah didapatkan

-

Data Curah Hujan

arahan

-

Data Jenis Tanah

-

Data Penggunaan Lahan

penggunaan

lahan

SubDAS

Secang.

(BAPPEDA)

(Sumber dari Badan Perencanaan PELAKSANAAN PENELITIAN Kabupaten

Kendal

merupakan

Pembangunan

Daerah

(BAPPEDA)

Kabupaten Kendal).

salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini berada di utara Pulau Jawa. Batas

wilayah

Langkah Kerja Software yang digunakan untuk

administrasi

pengolahan data ini menggunakan ArcGIS

Kabupaten Kendal meliputi Sebelah Utara

9.3. Langkah yang dilakukan adalah

: Laut Jawa, Sebelah Timur : Kota

proses overlay, yaitu penggabungan data

Semarang, Sebelah Selatan : Kabupaten

spasial dan atribut yang telah dilakukan

Semarang dan Kabupaten Temanggung,

skoring untuk masing-masing parameter

Sebelah Barat : Kabupaten Batang.

yang digunakan sesuai dengan kriterianya. Satu parameter akan dioverlay terhadap

Data yang digunakan

parameter lain yang digunakan dalam

Data spasial yang digunakan:

penelitian ini.

-

Peta DAS

Dari data akhir overlay, kemudian

-

Peta Administrasi

membuat

-

Peta Kelerengan

berdasarkan data atribut hasil overlay.

-

Peta Curah Hujan

Sebelumnya membuat field total nilai

-

Peta Jenis Tanah

harkat dan field klasifikasi.

-

Peta Penggunaan Lahan

klasifikasi

fungsi

kawasan

Masukkan

analisis

arahan

penggunaan lahan sesuai dengan SK Menteri

Pertanian

837/Kpts/Um/11/1980 683/Kpts/Um/8/1981

Nomor dan

Nomor:

yaitu

Kawasan

Lindung, Kawasan Penyangga, Kawasan Budidaya

Tanaman

Tahunan

dan

Kawasan Budidaya Tanaman Musiman Tabel

I.

Skoring

Lindung,

Kawasan

kriteria

Kawasan

Penyangga

dan

Kawasan Budidaya Total Skor

Kriteria

≥ 175

Kawasan Lindung

125 – 174

Kawasan Penyangga

≤ 124 +

Kawasan Budidaya

kelerengan > 8%

Tanaman Tahunan

≤ 124 +

Kawasan Budidaya

kelerengan < 8%

Tanaman Musiman

(sumber : hasil analisis)

HASIL Dari pengolahan data parameterparameter

yang

digunakan

dalam

Setelah peta arahan penggunaan

penelitian ini dapat ditentukan daerah

lahan selesai, kemudian dilakukan overlay

untuk arahan penggunaan lahan yang

dengan peta penggunaan lahan. Setelah di

terbagi menjadi 4 kawasan, yaitu kawasan

overlay

analisis

penyangga, kawasan lindung, kawasan

untuk mengetahui daerah mana yang

budidaya tanaman tahunan dan kawasan

sesuai dengan penggunaan lahannya dan

budidaya

daerah mana yang tidak sesuai. Untuk

tampilan dari hasil peta dapat dilihat pada

menganalisis

gambar 1 dibawah ini.

kemudian

dilakukan

menggunakan

matriks

penilaian kesesuaian seperti pada tabel 2. Dimana S adalah sesuai dan TS adalah tidak sesuai. Tabel 2. Matriks penilaian kesesuaian

tanaman

musiman.

Dimana

Untuk

peta

kesesuaian

penggunaan lahan ini didapatkan dari hasil overlay dari peta arahan penggunaan lahan dengan peta penggunaan lahan di daerah tersebut, sehingga dapat dihasilkan peta seperti gambar IV.2. Hasil peta kesesuaian penggunaan Berdasarkan penggunaan

lahan

hasil

arahan

didapatkan

luasan

untuk masing-masing fungsi kawasan,

lahan

ini

dapat

menginformasikan untuk kawasan yang sesuai dan kawasan yang tidak sesuai berdasarkan

dari

arahan

penggunaan

lahannya di daerah tersebut.

dimana hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3. Luas area berdasarkan kriteria arahan penggunaan lahan Studi

Arahan

Luas

Kasus

Penggunaan

(km2) Hasil dari overlay peta arahan

Lahan Kawasan

366,572

penggunaan

Penyangga Kabupaten

Kawasan

Kendal

Lindung Kawasan

penggunaan

24,898

lahan lahan

dengan

peta

didapatkan

daerah

sesuai dan tidak sesuai, seperti dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini.

237,174

Budidaya

Tabel 4. Luas area kawasan kesesuaian penggunaan lahan

Tanaman Tahunan Kawasan

372,120

Studi

Kesesuaian

Luas

Kasus

Penggunaan

(km2)

Budidaya

Lahan

Tanaman

Sesuai dengan

Musiman Jumlah

1000,764

Kabupaten

arah

Kendal

penggunaan

809,102

Plantungan,

Patean,

Limbangan,

Singorojo,

Boja,

Kaliwungu,

dengan arahan

Kaliwungu

Selatan,

penggunaan

Patebon, Kota Kendal, Sukorejo,

lahan

Brangsong, Pegandon, dan Gemuh

lahan Tidak

191,662

sesuai

Jumlah

seluas 237,173976 km2.

1000,764

d. Untuk

daerah

fungsi

kawasan

budidaya tanaman musiman berada

KESIMPULAN Berdasarkan mengenai

Ngampel,

arahan

hasil

pada kecamatan Boja, Brangsong,

penelitian

penggunaan

Cepiring,

lahan

Gemuh,

Kaliwungu,

daerah aliran sungai di Kabupaten Kendal

Kaliwungu Selatan, Kangkung, Kota

dengan

Kendal,

Limbangan,

Ngampel,

Patean,

Patebon,

Pegandon,

menggunakan aplikasi sistem

informasi

geografis

didapatkan

kesimpulan sebagai berikut ini.

Pegerruyung,

1.

Hasil analisa penelitian didapatkan

Ringinarum, Rowosari, Singorojo,

luas

Sukorejo

area

berdasarkan

arahan

Plantungan,

dan

Waleri

372,120393 km2.

penggunaan lahan, yaitu : a. Untuk daerah fungsi kawasan lindung

2.

Hasil analisa dari kesesuaian arahan

berada pada kecamatan Pagerruyung,

penggunaan

Waleri, Sukorejo, Plantungan dan

penggunaan lahan, yaitu :

Limbangan seluas 24,89804 km2. b. Untuk

daerah

fungsi

seluas

kawasan

lahan

dengan

a. Daerah yang sesuai dengan arahan penggunaan lahan seluas 809,102

penyangga berada pada kecamatan

km2

Pagerruyung, Limbangan, Sukorejo,

kecamatan yang berada di Kabupaten

Ngampel,

Kendal.

Patebon,

Pegandon,

Patean, Waleri, Ringinarum, Gemuh, Cepiring,

Kaliwungu,

Brangsong,

(80,85%).

Terdiri

dari

20

b. Daerah yang tidak sesuai dengan arahan

penggunaan

lahan

seluas

Kaliwungu Selatan, Kota Kendal,

191,662 km2 (19,15%) berada pada

Singorejo, Plantungan, Boja, dan

18 kecamatan, untuk daerah yang

seluas 366,571944 km2.

tidak sesuai ini kebanyakan dari

c. Untuk

daerah

fungsi

kawasan

arahan

fungsi

kawasan

yang

budidaya tanaman tahunan berada

seharusnya digunakan untuk kawasan

pada

lindung

kecamatan

Pegerruyung,

dan

penyangga

ternyata

pemukiman,

Identifikasi Lahan Kritis dan Arahan

pembangunan gedung, sawah irigasi,

Fungsi Lahan Daerah Aliran Sungai

sawah tadah hujan, dan tegalan.

Sampean. Jurnal Pengairan Volume 1

digunakan

untuk

Seperti pada kecamatan Sukorejo, yang seharusnya sebagai kawasan penyangga sebagai

3.

ternyata

tegalan

digunakan

yang

mencapai

No 2. Gorr, W. L. and Kurland, K. S. 2008. GIS Tutorial. New York Street : ESRI. Juhadi.

2007.

Jurnal

Pemanfaatan

tentang

Lahan

dan

Pola-pola Degradasi

72,22%.

Lingkungan pada Kawasan Perbukitan.

Penggunaan SIG sebagai sarana input

Jurusan Geografi, FIS UNNES. Jurnal

data,

Geografi Volume 4 No. 1.

manajemen

basis

data,

mengolah, menganalisa data dan

Pahlawan, J. R., dan Worosuprojo, S. 2013.

menyajikan informasi adalah media

Kajian Pengelolaan Lahan Sub DAS

yang sangat tepat untuk memudahkan

Secang Kulonprogo Yogyakarta. Jurnal

dalam

melakukan

arahan

penggunaan

analisa

untuk

lahan

sesuai

dengan fungsi kawasannya dan untuk menganalisis kawasan yang sudah sesuai ataupun kawasan yang tidak sesuai sesuai fungsi kawasannya.

Bumi Indonesia Volume 2 No 2. Paimin, et al. 2012. Sistem Perencanaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Bogor

:

Balai

Pengembangan

Penelitian Konservasi

dan dan

Rehabilitasi (P3KR). Prahasta, E. 2001. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Informatika.

DAFTAR PUSTAKA Ardi, A. D., dan Rahayu, S. 2013. Kajian Kesesuaian

Perubahan

Penggunaan

Lahan Terhadap Arahan Pemanfaatan Fungsi Kawasan Sub DAS Rawapening.

Prahasta, E. 2011. Tutorial ArcGIS Desktop untuk Bidang Geodesi & Geomatika. Bandung: Informatika. Putra, C. D., dan Mardiatno, D. 2012.

Jurnal Teknik PWK Volume 2 Nomor 4.

Kemampuan

Lahan

untuk

Arahan

Universitas Diponegoro.

Kawasan Budidaya dan Non Budidaya

Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air.

Sub Daerah Aliran Sungai Petir di

IPB Bogor.

Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal

Asdak, C. 2004. Hidrologi dan Pengelolaan

Bumi Indonesia Volume 1 No 2.

Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta :

Geografi untuk Evaluasi Penggunaan

Gadjah Mada University Press. Asmaranto, R., et al. 2001. Aplikasi Sistem Informasi

Geografis

(SIG)

Puturuhu, F. 2009. Aplikasi Sistem Informasi

untuk

Lahan Terhadap Arahan Pemanfaatannya

di DAS Waijari. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Volume 9 No 1 p:13-19. Rayes, M. L. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Penerbit Andi : Yogyakarta. SK

Menteri

Pertanian

No.837/Kpts/Um/11/1980

dan

No.683/Kpts/Um/8/1981 tentang kriteria dan tata cara penetapan hutan lindung dan hutan produksi. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang http://bplhd.jakarta.go.id/peraturan/uu/U U%20RI%20NO%2026%20TAHUN%2 02007.pdf (diakses 24 November 2013). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air http://bk.menlh.go.id/files/UU_no_7_th_ 2004.pdf (diakses 24 November 2013). Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_ Kendal (diakses pada 23 November 2013). -----------------.2010.

Pengenalan

Software

ArcGIS 9.2. Pusat Data Sumberdaya Alam

dan

(PUSDATT)

Teknologi Fakultas

Terapan Pertanian

Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.