PEMBELAJARAN APRESIASI SENI MUSIK GAMELAN

Download ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) cara gu- ru mengembangkan komponen-komponen pembelajaran apresiasi seni musik gamel...

0 downloads 620 Views 275KB Size
PEMBELAJARAN APRESIASI SENI MUSIK GAMELAN JAWA DI KELAS X SMA NEGERI 1 MALANG

ARTIKEL

OLEH IRIANTO DJOKO BASUKI NIM 209252424375

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SENI DAN DESAIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI DAN MUSIK JANUARI 2013

LEMBAR PERSETUJUAN

Artikel oleh Irianto Djoko Basuki ini telah diperiksa dan disetujui.

Malang, Januari 2013 Pembimbing I

Dra. Hj. E. Wara Suprihatin DP., M. Pd. NIP. 19611015 198802 2 001

Malang, Januari 2013 Pembimbing II

Hartono, S. Sn., M. Sn. NIP. 19720609 200312 1 001

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM Jurusan/Program Studi Fakultas/Program

: IRIANTO DJOKO BASUKI : 209252424375 : Seni dan Desain/Pendidikan Seni Tari dan Musik : Sastra/S1

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa artikel yang saya tulis ini benar-benar tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi baik sebagian atau seluruhnya. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa artikel ini hasil plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, Januari 2013 Yang membuat pernyataan,

Irianto Djoko Basuki

PEMBELAJARAN APRESIASI SENI MUSIK GAMELAN JAWA DI KELAS X SMA NEGERI 1 MALANG Irianto Djoko Basuki, Hj. Endang Wara Suprihatin DP., Hartono Universitas Negeri Malang E-mail: [email protected], [email protected], [email protected]

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) cara guru mengembangkan komponen-komponen pembelajaran apresiasi seni musik gamelan Jawa pada siswa kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang, dan (2) cara guru melaksanakan pembelajaran apresiasi seni musik dengan menggunakan gamelan Jawa bagi siswa kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan deskriptif. Data penelitian diperoleh dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara, dengan menggunakan teknik analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema. Hasil penelitian adalah (1) guru mengembangkan komponen-komponen pembelajaran, yaitu menentukan tujuan, materi, metode, dan media pembelajaran, (2) guru melaksanakan proses pembelajaran dengan melakukan tahap-tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Kata kunci : pembelajaran, apresiasi seni, musik gamelan Jawa. Musik gamelan Jawa adalah karya seni musik tradisional yang merupakan produk seni dan budaya asli Indonesia yang perlu dijaga kelestariannya. Musik gamelan Jawa merupakan identitas bangsa Indonesia, yang sekaligus merupakan hasil karya seni musik tradisi yang sangat tinggi nilainya. Untuk itu, perlu adanya upaya menumbuhkan semangat mencintai kebudayaan bangsa sendiri, khususnya seni musik gamelan Jawa kepada generasi muda penerus bangsa, terutama kepada anak-anak dan remaja, agar seni musik gamelan Jawa dapat lebih dikenal, dipahami dan dihargai. Dalam upaya tersebut, maka perlu kiranya ada upaya memberikan pembelajaran kepada generasi muda tentang pentingnya mengenal, memahami, serta menghargai seni musik gamelan Jawa. Salah satu upaya adalah mengadakan kegiatan pembelajaran apresiasi seni musik gamelan Jawa melalui lembaga pendidikan formal atau sekolah, dengan memasukkan seni musik gamelan Jawa sebagai bahan atau materi pelajaran. Salah satu sekolah yang menggunakan musik gamelan Jawa dalam kegiatan pembelajaran, yaitu SMA Negeri 1 Malang melalui pembelajaran mata pelajaran seni budaya yang dimasukkan ke dalam struktur program kurikulum, dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran setiap pertemuan kegiatan pembelajaran. Ini merupakan kegiatan pembelajaran yang menarik untuk diteliti, karena kegiatan pembelajaran ini masih sangat jarang dilakukan di sekolah-sekolah lain. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk dapat melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan cara guru mengembangkan komponen-komponen pembelajaran apresia-

si seni musik gamelan Jawa pada siswa kelas X-6, dan cara guru melaksanakan proses pembelajaran apresiasi seni musik dengan menggunakan gamelan Jawa bagi siswa kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang. Menurut Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dalam BSNP, pembelajaran adalah “proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Lebih lanjut menurut Permendiknas dinyatakan, bahwa proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. Dalam kaitan dengan pembelajaran apresiasi seni, Arini (2009: 17) menyatakan, bahwa apresiasi seni merupakan bagian dari tujuan pendidikan seni di sekolah yang terdiri dari tiga hal, yaitu value yang berarti memberikan penilaian terhadap suatu keindahan karya seni, empathy yang berarti memahami dan menghargai karya seni, serta feeling yang berarti menghayati karya seni hingga merasa senang terhadap karya seni. Sejalan dengan rumusan di atas, S.E. Effendi (dalam Arini: 17-18) mengungkapkan, bahwa apresiasi seni adalah ”mengenali karya seni, hingga menumbuhkan pengertian, penghargaan, serta kepekaan untuk mencermati kelebihan dan kekurangan terhadap sebuah karya seni”. Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen pembelajaran adalah ”sebagai suatu sistem yang mengandung sejumlah komponen yang meliputi: tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi” (Djamarah, 2010: 38). Selanjutnya menurut Djamarah (2010: 38) diungkapkan, bahwa proses pembelajaran adalah ”kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran”. Menurut Hamalik (2011: 7) mengatakan, bahwa ”tujuan merupakan dasar untuk mengukur hasil pembelajaran, dan juga menjadi landasan untuk menentukan isi pelajaran dan metode mengajar”. Tujuan pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting yang tidak bisa diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga kegiatan belajar mengajar tidak bisa dibawa atau dilakukan sekehendak hati, kecuali untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam tujuan pembelajaran terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada peserta didik. Nilai-nilai itu nantinya akan mewarnai cara peserta didik bersikap dan bertingkah laku dalam lingkungan sosialnya, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Menurut Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dalam BSNP dinyatakan, bahwa proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. Menurut Hamalik (2006: 162 ), proses pembelajaran juga diartikan sebagai “suatu proses terjadinya interaksi antara pelajar, pengajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran, yang berlangsung dalam suatu lokasi tertentu dalam jangka satuan waktu tertentu pula”. Dalam proses pembelajaran terdapat komponen-komponen pembelajaran, diantaranya: guru, siswa, metode, media yang tersedia, sarana, materi yang akan diajarkan, dan hasil proses pembelajaran. Komponen-komponen

tersebut kemudian dibangun dengan cara sistematik dan sistematis, sehingga tercipta suatu kondisi yang saling berkaitan, saling berinteraksi, saling mempengaruhi, dan saling menunjang antara komponen satu dengan komponen yang lainnya.

METODE Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Malang, yang merupakan salah satu sekolah di pusat kota Malang yang memiliki akreditasi sangat baik dengan sarana yang cukup lengkap. Pengumpulan data penelitian diperoleh dengan cara melakukan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran, perilaku guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan perangkat pembelajaran yang digunakan. Teknik dokumentasi dilakukan dengan cara mencatat dan mengumpulkan data-data tertulis yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Teknik wawancara dilakukan dengan cara mewawancarai Kepala Sekolah untuk memperoleh gambaran umum tentang SMA Negeri 1 Malang, dan mewawancarai guru mata pelajaran untuk mendapatkan informasi tentang cara guru mengembangkan komponen-komponen pembelajaran dan melaksanakan proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, yaitu peneliti sendiri yang bertindak sebagai pengumpul data utama. Oleh karena itu, kehadiran peneliti dalam penelitian ini sangatlah mutlak diperlukan. Data penelitian ini diperoleh dari sumber data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah dan guru mata pelajaran seni budaya kelas X, dan sumber data sekunder yang diperoleh dari dokumen perangkat pembelajaran berupa silabus dan RPP, implementasi RPP, dan dokumen penilaian hasil belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah model Spradley yang dibagi dalam empat tahap, yaitu: (1) analisis domain, (2) analisis taksonomi, (3) analisis komponensial, dan (4) analisis tema, dengan alur model interaktif Miles dan Huberman, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Teknik analisis data model Spradley digambarkan sebagai berikut: Pengamatan Deskriptif

1 Analisis Tema

Analisis Komponensial

6

3 5

Pengamatan Terpilih

Analisis Domain

2

7

4

Pengamatan Terfokus

Analisis Taksonomi

Bagan 1. Proses Penelitian dan Analisis Data menurut Spradley (Diadaptasi dari Moleong, 2012: 148)

Secara visual, alur proses analisis data yang dikemukakan Miles dan Huberman tersebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan model analisis interaktif sebagai berikut. Pengumpulan data Penyajian data

Reduksi data Kesimpulan/ verifikasi

Bagan 2. Model Analisis Interaktif Miles Dan Huberman (Diadaptasi dari Prastowo, 2011: 243) Semua hasil temuan yang telah diperoleh dalam penelitian ini, dilakukan pengecekan atau verifikasi dan klarifikasi oleh peneliti dengan pihak yang diteliti untuk memperoleh keabsahan atau keakuratan data dan diketahui oleh pimpinan lembaga tempat dilakukannya penelitian. Untuk memperoleh data yang valid dari hasil penelitian ini, peneliti melakukan pengecekan keabsahan temuan dengan cara triangulasi teknik atau metode, yaitu melakukan verifikasi dan klarifikasi data yang telah diperoleh peneliti dari hasil pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran seni budaya dengan data yang diperoleh dari hasil wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran seni budaya, dalam rangka untuk mendapatkan data yang sama, dan triangulasi sumber, yaitu melakukan verifikasi dan klarifikasi data yang telah diperoleh peneliti dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah dan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran seni budaya dengan siswa. Dari dua jenis triangulasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini, dimaksudkan untuk membandingkan data dari hasil pengamatan dengan data dari hasil wawancara, juga untuk lebih memberikan pemahaman kepada peneliti sendiri terhadap temuan yang dihasilkan. HASIL Cara Guru Mengembangkan Komponen-Komponen Pembelajaran Apresiasi Seni Musik Gamelan Jawa Pada Siswa Kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang Kegiatan pembelajaran Seni Budaya yang dilakukan di SMA Negeri 1 Malang ini, berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan memberikan materi seni musik. Penerapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran, berbentuk apresiasi terhadap seni musik gamelan Jawa bagi siswa kelas X-6. Dalam penerapan pembelajaran tersebut, guru mata pelajaran seni budaya memiliki perencanaan pembelajaran secara konseptual yang merupakan komponen pembelajaran yang meliputi: 1) tujuan pembelajaran, 2) materi pelajaran, 3) metode yang digunakan, dan 4) media yang digunakan.

Tujuan pembelajaran yang diharapkan, yaitu agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: a) memahami pentingnya fungsi musik tradisi, b) memahami latar belakang musik tradisi, dan c) memahami jenis-jenis musik tradisi. Tujuan pembelajaran ini sesuai dengan yang diungkapkan guru mata pelajaran ke dalam dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Materi pelajaran yang diberikan kepada siswa adalah apresiasi seni musik gamelan Jawa yang dilakukan secara bertahap dalam delapan kali pertemuan. Materi pelajaran yang diberikan guru mata pelajaran Seni Budaya dalam kegiatan pembelajaran ini adalah pengenalan fungsi musik gamelan Jawa. Dalam kegiatan pembelajaran Seni Budaya ini, sebelum guru mata pelajaran memberikan materi pengenalan fungsi musik gamelan Jawa, terlebih dahulu diawali dengan guru memberikan materi secara umum kepada siswa tentang apresiasi seni musik dan pengetahuan umum tentang karawitan atau musik gamelan Jawa, serta memperkenalkan nama-nama instrumen musik yang terdapat pada musik gamelan Jawa. Kemudian secara bertahap, siswa juga dikenalkan kepada teori tentang tata cara memainkan instrumen pada musik gamelan Jawa, baik secara individu maupun kelompok. Pelaksanaan pemberian materi pembelajaran oleh guru mata pelajaran diatur secara bertahap dan terjadwal pada setiap pertemuan kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran seni budaya, metode yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran apresiasi seni musik gamelan Jawa, yaitu metode ceramah, diskusi dan penugasan dengan pendekatan secara kelompok. Langkah-langkah yang dilakukan guru mata pelajaran seni budaya, terlebih dahulu guru memberikan penjelasan kepada siswa, materi pembelajaran tentang apresiasi seni musik gamelan Jawa disertai pemberian contoh peragaan memainkan/ memukul instrumen musik gamelan Jawa. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran seni budaya, media pembelajaran yang digunakan adalah media pembelajaran yang telah ditentukan oleh guru mata pelajaran dan disediakan oleh pihak sekolah, yaitu seperangkat instrumen gamelan Jawa, LCD proyektor, ruang praktik musik gamelan Jawa, laptop, CD pembelajaran, dan loudspeaker. Dari pengembangan komponen pembelajaran apresiasi seni musik gamelan Jawa yang dilakukan guru pada siswa kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang, diharapkan agar siswa kelas X-6 dapat mengenal, menghayati, memahami, menghargai dan memberikan penilaian terhadap karya seni musik gamelan Jawa, sehingga mampu memaknai karya seni musik gamelan Jawa dengan semestinya, dan pada gilirannya diharapkan dapat ikut berpartisipasi untuk berperan serta menjaga, memelihara, dan melestarikannya. Cara Guru Melaksanakan Proses Pembelajaran Apresiasi Seni Musik Dengan Menggunakan Gamelan Jawa Bagi Siswa Kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap pelaksanaan proses pembelajaran apresiasi seni musik dengan menggunakan gamelan Jawa bagi siswa kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang, guru mata pelajaran seni budaya telah menyusun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Langkah-langkah yang disusun guru mata pelajaran seni budaya, dibagi dalam tiga tahap, yaitu: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, dan 3) penilaian. 1. Perencanaan Pada tahap ini guru mata pelajaran terlebih dahulu mempersiapkan perang-

kat pembelajaran yang akan digunakan sebagai acuan atau pegangan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dipersiapkan di antaranya adalah Program Tahunan (Prota), Program Semester (Promes), Rencana Pekan Efektif (RPE), Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). a. Program Tahunan (Prota) Program tahunan yang dirancang oleh guru mata pelajaran seni budaya SMA Negeri 1 Malang adalah program umum pembelajaran seni musik kelas X, yang akan dijadikan pedoman pelaksanaan proses pembelajaran bagi pengembangan program pembelajaran seni musik untuk kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang selama satu tahun pelajaran. Program tahunan ini dibagi dalam dua semester, yang berisi standar kompetensi, kompetensi dasar dan alokasi waktu yang merupakan hasil pengembangan program pembelajaran seni musik yang telah dirancang oleh guru mata pelajaran seni budaya kelas X di SMA Negeri 1 Malang. Komponen-komponen yang terdapat pada program tahunan ini meliputi: 1) nama sekolah, 2) mata pelajaran, 3) satuan pendidikan, 4) kelas/ program, 5) tahun pelajaran, 6) semester, 7) standar kompetensi, 8) kompetensi dasar, 9) alokasi waktu. b. Program Semester (Promes) Program semester yang dirancang guru mata pelajaran seni budaya SMA Negeri 1 Malang adalah program pembelajaran seni musik yang merupakan penjabaran dari program tahunan pembelajaran seni musik kelas X, yang berisi garisgaris besar program yang akan dilaksanakan dan dicapai dalam waktu satu semester. Program semester yang dirancang oleh guru mata pelajaran seni budaya tersebut berisi standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta uraian kegiatan dengan alokasi waktu yang direncanakan untuk kurun waktu selama satu semester. Komponen-komponen yang terdapat pada program semester ini meliputi: 1) nama sekolah, 2) mata pelajaran, 3) kelas/ program, 4) semester, 5) tahun pelajaran, 6) standar kompetensi, 7) kompetensi dasar, 8) uraian kegiatan, 9) alokasi waktu. c. Rencana Pekan Efektif (RPE) Rencana pekan efektif yang disusun guru mata pelajaran seni budaya untuk kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang, adalah rencana perhitungan jumlah pekan efektif dan jumlah jam efektif yang diperlukan untuk memperhitungkan ketersediaan waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran seni musik selama satu semester, berdasarkan Kalender Pendidikan yang telah disusun dan ditetapkan oleh SMA Negeri 1 Malang. d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru mata pelajaran seni budaya SMA Negeri 1 Malang adalah rencana pelaksanaan pembelajaran seni musik kelas X hasil dari penjabaran silabus dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang telah dikembangkan oleh guru mata pelajaran seni budaya sesuai dengan karakteristik dan kondisi di SMA Negeri 1 Malang, serta kemampuan guru mata pelajaran seni budaya itu sendiri, untuk siap dijadikan pedoman pembelajaran pembentukan kompetensi siswa kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang. Lebih lanjut, RPP yang disusun oleh guru mata pelajaran seni budaya kelas X di SMA Negeri 1 Malang tersebut, merupakan integrasi pendidikan karakter yang direkomendasikan berdasarkan Permendiknas No.41 tahun 2007, tentang Standar Proses, yang dinyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan karakter di setiap jenjang pendidikan, harus diintegrasikan ke dalam silabus mata pelajaran dan terintegrasi ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh peneliti, bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran yang dirancang oleh guru mata pelajaran seni budaya kelas X SMA Negeri 1 Malang, adalah rencana pelaksanaan pembelajaran untuk sub mata pelajaran seni musik kelas X-6 semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. Dari format RPP yang telah dirancang oleh guru mata pelajaran seni budaya kelas X SMA Negeri 1 Malang tersebut, yang mengacu pada bentuk format yang sesuai rekomendasi Permendiknas No. 41 tahun 2007, tentang Standar Proses, sedikit ada perbedaan, yaitu adanya penambahan komponen rubrik penilaian pada bagian akhir format, yang merupakan hasil pengembangan dari guru mata pelajaran seni budaya itu sendiri. Namun pada prinsipnya tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan proses pembelajaran. 2. Pelaksanaan Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap pelaksanaan proses pembelajaran apresiasi seni musik dengan menggunakan musik gamelan Jawa bagi siswa kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang, guru mata pelajaran seni budaya telah menyusun langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran apresiasi seni musik. Langkah-langkah pembelajaran yang disusun, dibagi menjadi tiga tahap kegiatan pembelajaran, yaitu: a) kegiatan awal, b) kegiatan inti, dan c) kegiatan akhir. a) Kegiatan Awal Kegiatan awal adalah tahap kegiatan yang dilakukan oleh guru mata pelajaran seni budaya dalam mengawali atau memulai kegiatan pembelajaran apresiasi seni musik. Langkah pertama yang dilakukan guru mata pelajaran seni budaya tersebut, sebelum memulai pembelajaran apresiasi seni musik gamelan Jawa adalah menyiapkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Kemudian dilanjutkan guru mata pelajaran menyampaikan informasi kepada siswa, tentang materi pembelajaran seni musik yang akan dibahas. Sedangkan siswa memperhatikan dan mendengarkan informasi tentang materi pembelajaran yang akan dibahas oleh guru mata pelajaran. b) Kegiatan Inti Kegiatan inti adalah tahap kegiatan yang dilakukan guru mata pelajaran seni budaya dengan mengutamakan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Pada kegiatan inti ini, terdapat tiga tahapan yang dilakukan guru mata pelajaran, yaitu 1) eksplorasi, 2) elaborasi, dan 3) konfirmasi. c) Kegiatan Akhir Kegiatan akhir adalah tahap kegiatan yang dilakukan guru mata pelajaran bersama siswa sebagai akhir dari kegiatan pembelajaran. Langkah yang dilakukan adalah: 1) guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan kendalakendala yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung, 2) guru bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran, 3) guru memberikan penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran, 4) guru memberikan tugas kepada siswa sebagai bahan pembelajaran pada pertemuan kegiatan pembelajaran berikutnya. 3. Penilaian Untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran apresiasi seni musik gamelan Jawa di kelas X-6 SMA Negeri 1 Malang, maka perlu diadakan penilaian hasil pembelajaran yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana ting-

kat penguasaan siswa kelas X-6 SMA Negeri 1 Malang dalam menyerap seluruh materi pembelajaran yang telah diajarkan oleh guru mata pelajaran. Penilaian hasil pembelajaran juga dilakukan dalam rangka untuk memberikan motivasi kepada siswa kelas X-6 SMA Negeri 1 Malang, agar dapat memperbaiki serta meningkatkan kemampuan terhadap pengetahuan apresiasi seni musik gamelan Jawa yang telah diperolehnya. Dalam pembelajaran apresiasi seni musik gamelan Jawa di kelas X SMA Negeri 1 Malang ini, guru mata pelajaran seni budaya selalu menutup kegiatan pembelajaran dengan melakukan penilaian kepada siswa berkaitan dengan semua aktifitas yang telah dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian kepada siswa dilakukan oleh guru dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan belajar siswa pada setiap pertemuan kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran seni budaya, penilaian kepada siswa kelas X SMA Negeri 1 Malang juga dilakukan saat tengah semester dalam bentuk ulangan tengah semester (UTS) dan akhir semester dalam bentuk ulangan akhir semester (UAS), yaitu dengan cara memberikan penilaian terhadap kemampuan siswa dalam menyerap materi yang telah diajarkan guru dalam pembelajaran apresiasi seni musik gamelan Jawa. PEMBAHASAN Cara Guru Mengembangkan Komponen-Komponen Pembelajaran Apresiasi Seni Musik Gamelan Jawa Pada Siswa Kelas X-6 Di SMA Negeri 1 Malang SMA Negeri 1 Malang merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang dalam kegiatan pembelajarannya menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Salah satu mata pelajaran yang dimiliki SMA Negeri 1 Malang adalah mata pelajaran Seni Budaya. Dalam kegiatan pembelajaran seni budaya ini, sub mata pelajaran yang diberikan adalah Seni Musik untuk siswa kelas X-6, dengan materi pembelajaran apresiasi seni musik gamelan Jawa. Pembelajaran apresiasi seni musik gamelan Jawa ini, dimaksudkan agar siswa kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang dapat mengenal lebih dekat tentang seni musik gamelan Jawa. Untuk dapat memperkenalkan seni musik gamelan Jawa kepada siswa kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang, guru mata pelajaran seni budaya melakukan caracara yang telah dipersiapkan. Cara yang dilakukan guru dalam memperkenalkan seni musik gamelan Jawa ini kepada siswa kelas X-6, dimaksudkan agar siswa dapat lebih mengenal, menghargai, menghayati, dan memahami seni musik gamelan Jawa tersebut dengan baik. Dalam mempersiapkan pelaksanaan proses pembelajaran apresiasi seni musik gamelan Jawa bagi kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang ini, guru mata pelajaran seni budaya memiliki serangkaian perencanaan pembelajaran secara konseptual yang meliputi: 1) tujuan pembelajaran, 2) materi pelajaran, 3) metode yang digunakan, dan 4) media yang digunakan. Menurut Majid (2012: 17), dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. 1. Tujuan Pembelajaran Untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar mengapresiasi karya seni musik, tujuan pembelajaran yang diharapkan guru mata pelajaran seni budaya adalah agar siswa kelas X-6 SMA Negeri 1 Malang memiliki kemampuan,

yaitu: memahami pentingnya musik gamelan Jawa, memahami latar belakang musik gamelan Jawa, dan memahami jenis-jenis musik gamelan Jawa. Tujuan pembelajaran ini dimaksudkan agar dapat menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar yang terdapat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini sesuai dengan rekomendasi Permendiknas Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, yaitu komponen yang terdapat pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang tujuan pembelajaran. 2. Materi Pelajaran Materi pelajaran yang diberikan guru mata pelajaran seni budaya dalam kegiatan pembelajaran ini adalah pengenalan fungsi gamelan Jawa, yang merupakan materi pokok pembelajaran tentang fungsi musik tradisional, yang tercantum pada silabus pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang digunakan di SMA Negeri 1 Malang. Dalam silabus pembelajaran, materi pokok pembelajaran tentang fungsi musik tradisional ini merupakan bagian dari standar kompetensi mengapresiasi karya seni musik, dengan kompetensi dasar mengidentifikasi fungsi dan latar belakang musik tradisional dalam konteks budaya masyarakat setempat, dan diberikan kepada siswa kelas X-6 yang dilaksanakan pada semester ganjil. Pemberian materi pelajaran ini dimaksudkan, agar siswa kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang dapat memberikan apresiasi terhadap karya seni musik gamelan Jawa, dalam arti agar dapat mengenal, menghayati, menilai, dan menghargai keberadaan musik gamelan Jawa. Pemberian materi pelajaran sesuai silabus pembelajaran pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, sesuai rekomendasi Mulyasa (2008: 225), yang menyatakan, bahwa ”materi pokok pembelajaran merupakan isi kurikulum yang diberikan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi”. 3. Metode Yang Digunakan Pada Pembelajaran Apresiasi Di Kelas X-6 SMA Negeri 1 Malang Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran apresiasi di kelas X-6 SMA Negeri 1 Malang dengan menggunakan gamelan Jawa, yaitu metode ceramah, diskusi dan penugasan dengan pendekatan secara kelompok. Metode yang digunakan guru mata pelajaran dengan menyajikan materi yang dilakukan secara lisan, adalah metode ceramah. Hal ini sesuai dengan rekomendasi Djamarah (2010: 97) yang menyatakan, bahwa ”metode ceramah merupakan metode mengajar yang dilakukan guru untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan”. Penggunaan metode ceramah ini juga sesuai dengan rekomendasi Hasibuan dan Moedjiono (2009: 13) yang menyatakan, bahwa ”metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan”. Dalam penggunaan metode ini, disamping guru mata pelajaran seni budaya menyampaikan materi tentang musik gamelan Jawa yang merupakan karya seni, guru juga melakukan langkah pembelajaran yang dimulai dari peran guru menyampaikan informasi, kemudian siswa berperan sebagai penerima informasi berupa perbuatan menyimak, sehingga dalam penggunaan metode ini guru berperan lebih aktif dari pada siswa. Hal ini sesuai rekomendasi Iriaji (2011: 74) yang menyatakan, bahwa ”metode ceramah merupakan metode pembelajaran yang menggambarkan struktur pembelajaran berupa penyampaian informasi tentang seni dari guru ke siswa”.

Selanjutnya, setelah guru mata pelajaran selesai menyampaikan materi secara lisan, kemudian membagi siswa kelas X-6 tersebut dalam bentuk kelompokkelompok untuk persiapan dalam pelaksanaan kegiatan diskusi. Pelaksanaan diskusi tersebut merupakan metode pembelajaran yang dilakukan guru, dimaksudkan untuk memecahkan sebuah permasalahan yang disajikan oleh guru mata pelajaran. Hal ini sesuai rekomendasi Majid (2009: 141) yang menyatakan, bahwa metode ”diskusi merupakan salah satu cara mendidik yang berupaya memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih, yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya”. Hal ini juga senada dengan pendapat Hasibuan dan Moedjiono (2009: 20) yang menyatakan, bahwa ”metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran di mana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah”. Seusai pelaksanaan diskusi, guru menugaskan kepada masing-masing kelompok diminta untuk menyusun laporan hasil diskusi, dan melaporkan kesimpulan hasil diskusinya kepada guru mata pelajaran. Penugasan ini merupakan metode yang dilakukan oleh guru, dimaksudkan agar siswa kelas X-6 dapat benar-benar melakukan kegiatan belajar. Hal ini sesuai dengan rekomendasi Djamarah (2010: 85) yang menyatakan, bahwa ”metode penugasan adalah metode penyajian bahan, dimana guru memberikan tugas tertentu, agar siswa melakukan kegiatan belajar”. Dalam penggunaan metode diskusi dan penugasan ini, guru melakukan pendekatan kelompok yang digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial siswa. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini sesuai dengan rekomendasi Djamarah (2010: 55). 4. Media Yang Digunakan Pada Pembelajaran Apresiasi Untuk Kelas X-6 Di SMA Negeri 1 Malang Media yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran apresiasi untuk kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang, adalah media pembelajaran yang terdiri dari: seperangkat instrumen gamelan Jawa, LCD proyektor, ruang praktik gamelan Jawa, laptop, CD pembelajaran, dan loudspeaker. Media-media tersebut di atas merupakan jenis media pembelajaran yang berupa multimedia, yaitu jenis media pembelajaran yang melibatkan beberapa jenis media dan peralatan secara terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan pembelajaran. Pembelajaran multimedia melibatkan indera penglihatan dan pendengaran melalui media teks, visual diam, visual gerak, dan audio serta media interaktif berbasis komputer dan teknologi komunikasi dan informasi. Penggunaan jenis media pembelajaran tersebut, sesuai dengan rekomendasi Asyhar (2011: 44-45). Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan, bahwa untuk merencanakan pembelajaran seni budaya dengan cara mengembangkan komponen-komponen pembelajaran apresiasi seni musik gamelan Jawa pada siswa kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang, guru mata pelajaran seni budaya perlu menyiapkan perencanaan proses pembelajaran yang terdiri dari 4 komponen, yaitu: 1) tujuan pembelajaran, 2) materi pelajaran, 3) metode pembelajaran, dan 4) media pembelajaran yang digunakan. Cara Guru Melaksanakan Proses Pembelajaran Apresiasi Seni Musik Dengan Menggunakan Gamelan Jawa Bagi Siswa Kelas X-6 Di SMA Negeri 1 Malang Dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan proses pembelajaran apresiasi seni musik dengan menggunakan gamelan Jawa bagi siswa kelas X-6 di SMA

Negeri 1 Malang, guru mata pelajaran seni budaya telah menyusun langkahlangkah pembelajaran yang akan dilakukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Langkah-langkah pelaksanaan proses pembelajaran yang disusun, dibagi dalam tiga tahap, yaitu: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, dan 3) penilaian. 1. Perencanaan Pada tahap ini, guru mata pelajaran terlebih dahulu mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, diantaranya adalah Program Tahunan, Program Semester, Rencana Pekan Efektif, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Perencanaan yang dibuat oleh guru mata pelajaran seni budaya di SMA Negeri 1 Malang, merupakan langkah proses pembelajaran yang digunakan untuk menentukan apa yang akan dilakukan guru tersebut. Hal ini sesuai dengan rekomendasi Newman dalam Majid (2009: 15), yang menyatakan, bahwa ”perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan”. a. Program Tahunan (Prota) Program tahunan adalah program umum pembelajaran yang dirancang oleh guru mata pelajaran untuk dijadikan pedoman pembelajaran bagi pengembangan program pembelajaran berikutnya, yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran selama satu tahun ajaran. Program tahunan ini dibagi dalam dua semester, yang berisi standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan guru mata pelajaran. Hal ini sesuai dengan rekomendasi Mulyasa (2008: 249) yang menyatakan, bahwa program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Program tahunan mata pelajaran seni budaya untuk kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang ini dirancang dengan menggunakan alokasi waktu dalam tiap semester sebagai berikut. Pertama, pada semester ganjil, standar kompetensi dan kompetensi dasar memanfaatkan alokasi waktu 14 jam pelajaran. Kedua, pada semester genap, standar kompetensi dan kompetensi dasar memanfaatkan alokasi waktu 18 jam pelajaran, sehingga rencana alokasi waktu yang dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran dalam kurun waktu satu tahun pelajaran adalah 32 jam pelajaran. Sesuai hasil observasi yang telah diperoleh peneliti, bahwa program tahunan yang telah dirancang oleh guru mata pelajaran seni budaya untuk kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang, telah dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan. b. Program Semester (Promes) Program semester yang dirancang oleh guru mata pelajaran seni budaya un-tuk kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang, adalah program semester sub mata pelajaran seni musik kelas X SMA untuk tahun pelajaran 2011/2012 yang merupakan penjabaran dari program tahunan, yang berisi standar kompetensi dan kompetensi dasar, disertai uraian kegiatan dengan alokasi waktu yang direncanakan untuk kurun waktu selama satu semester. Berdasarkan pengamatan peneliti, pada program semester tersebut rencana alokasi waktu yang digunakan untuk rencana kegiatan pembelajaran selama satu semester, jumlahnya 18 jam pelajaran. Program semester yang dirancang guru mata pelajaran seni budaya di SMA Negeri 1 Malang, sesuai rekomendasi Mulyasa (2008: 253) yang menyatakan, bahwa ”program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut dan merupakan penjabaran dari program tahunan”.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh peneliti, bahwa program semester yang telah disusun oleh guru mata pelajaran seni budaya untuk kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang, telah dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan, sehingga dapat dikatakan bahwa guru mata pelajaran seni budaya SMA Negeri 1 Malang telah mampu membuat program semester sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. c. Rencana Pekan Efektif (RPE) Hari belajar efektif dalam satu tahun pelajaran dilaksanakan dengan menggunakan sistem semester (satu tahun pelajaran terdiri atas 2 semester penyelenggaraan pendidikan). Berdasarkan sumber tersebut, dapat ditetapkan dan dikembangkan jumlah kompetensi dasar, dan waktu yang tersedia untuk menyelesaikan kompetensi dasar, jumlah ulangan, baik ulangan umum maupun ulangan harian, dan jumlah waktu cadangan. Dalam kalender pendidikan dapat kita lihat, berapa jam waktu efektif yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran, termasuk waktu libur, dan lain-lain (Mulyasa, 2008: 252). Rencana pekan efektif yang disusun guru mata pelajaran seni budaya untuk kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang, adalah rencana perhitungan jumlah pekan efektif dan jumlah jam efektif yang diperlukan untuk memperhitungkan ketersediaan waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama satu semester, berdasarkan Kalender Pendidikan yang telah disusun dan ditetapkan oleh SMA Negeri 1 Malang. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh peneliti, bahwa rencana pekan efektif yang disusun oleh guru mata pelajaran seni budaya SMA Negeri 1 Malang, sesuai dengan yang direkomendasikan Mulyasa (2008: 252). Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa guru mata pelajaran seni budaya di SMA Negeri 1 Malang telah dapat menyusun rencana pekan efektif dengan baik, berdasarkan Kalender Pendidikan yang sudah disusun dan ditetapkan oleh SMA Negeri 1 Malang. d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan komponen penting dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang pengembangannya harus dilakukan secara profesional. Dalam KTSP, guru diberikan kewenangan secara leluasa untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakteristik dan kondisi sekolah, serta kemampuan guru itu sendiri dalam menjabarkannya menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran yang siap dijadikan pedoman pembentukan kompetensi peserta didik (Mulyasa, 2008: 212-213). Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru mata pelajaran seni budaya SMA Negeri 1 Malang adalah hasil dari penjabaran silabus dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang telah dikembangkan oleh guru tersebut sesuai dengan karakteristik dan kondisi SMA Negeri 1 Malang, serta kemampuan guru itu sendiri, untuk siap dijadikan pedoman pembentukan kompetensi siswa kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang. RPP yang dirancang ini mengacu pada RPP yang direkomendasikan dari Mulyasa (2008: 212-213). Lebih lanjut, RPP yang disusun oleh guru mata pelajaran seni budaya tersebut merupakan integrasi pendidikan karakter yang direkomendasikan berdasarkan Permendiknas No.41 tahun 2007, tentang Standar Proses, yang dinyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan karakter di setiap jenjang pendidikan, harus diintegrasikan ke dalam silabus mata pelajaran dan terintegrasi ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Dalam Permendiknas No. 41 tahun 2007, tentang Standar Proses, dijelaskan bahwa perencanaan proses pembelajaran itu meliputi Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang memuat sebelas unsur, yaitu: 1) Identitas mata pelajaran; 2) Standar Kompetensi (SK); 3) Kompetensi Dasar (KD); 4) Indikator pencapaian kompetensi; 5) Tujuan pembelajaran; 6) Materi pembelajaran; 7) Alokasi waktu; 8) Metode pembelajaran; 9) Kegiatan pembelajaran; 10) Penilaian Hasil belajar; 11) Sumber, media belajar. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh peneliti, bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran yang dirancang oleh guru mata pelajaran SMA Negeri 1 Malang, adalah rencana pelaksanaan pembelajaran untuk sub mata pelajaran seni musik kelas X-6, semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. Dari format RPP yang telah dirancang oleh guru mata pelajaran seni budaya SMA Negeri 1 Malang tersebut, yang mengacu pada bentuk format yang sesuai rekomendasi Permendiknas No. 41 tahun 2007, tentang Standar Proses, sedikit ada perbedaan, yaitu adanya penambahan komponen rubrik penilaian pada bagian akhir format, yang merupakan hasil pengembangan dari guru mata pelajaran seni budaya itu sendiri. Namun pada prinsipnya tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran. 2. Pelaksanaan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh peneliti, bahwa pelaksanaan pembelajaran seni budaya dengan sub mata pelajaran seni musik yang diberikan kepada siswa kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang, dilaksanakan melalui tiga tahap kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung, yaitu: a) kegiatan awal, b) kegiatan inti, dan c) kegiatan akhir. Ketiga tahap kegiatan ini dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh guru mata pelajaran seni budaya di SMA Negeri 1 Malang. a. Kegiatan awal (pendahuluan) ”Kegiatan awal (pendahuluan) dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada siswa, memusatkan perhatian, dan mengetahui apa yang telah dikuasai siswa berkaitan dengan bahan yang akan dipelajari. Kegiatan pendahuluan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain: melaksanakan apersepsi atau penilaian kemampuan awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan awal yang dimiliki siswa” (Majid, 2012: 104). b. Kegiatan inti ”Kegiatan inti adalah kegiatan utama untuk menanamkan, mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan berkaitan dengan bahan kajian yang bersangkutan” (Majid, 2012: 104). Pada kegiatan inti ini, ada tiga tahap yang dilakukan guru mata pelajaran, yaitu: 1) tahap eksplorasi, 2) tahap elaborasi, dan 3) tahap konfirmasi. 1) Tahap eksplorasi Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan guru adalah meminta kepada siswa untuk mencari informasi melalui studi pustaka dengan memanfaatkan berbagai sumber, untuk memperoleh pemahaman mengenai materi yang diajarkan oleh guru mata pelajaran, yaitu tentang apresiasi terhadap gamelan Jawa. 2) Tahap elaborasi Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan guru adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat: a) menyebutkan nama-nama instrumen gamelan Jawa dan me-

nunjukkan melalui contoh-contoh gambar, b) mengklasifikasikan instrumen gamelan Jawa berdasarkan fungsi dan jenis. 3) Tahap konfirmasi Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan guru adalah menugaskan kepada siswa untuk mengkomunikasikan hasil pencarian informasi melalui studi pustaka tentang gamelan Jawa, dan menginformasikan hasil pengklasifikasian gamelan Jawa berdasarkan fungsi dan jenisnya. c. Kegiatan akhir (penutup) Kegiatan akhir adalah tahap kegiatan yang dilakukan guru mata pelajaran bersama siswa sebagai akhir dari kegiatan pembelajaran. Majid (2012: 105) menyatakan, bahwa kegiatan akhir (penutup) adalah kegiatan yang memberikan penegasan atau kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan bahan kajian yang diberikan pada kegiatan inti. Kesimpulan ini dibuat oleh guru dan atau bersamasama dengan siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh peneliti, bahwa pada kegiatan akhir ini, langkah-langkah yang dilakukan guru mata pelajaran seni budaya SMA Negeri 1 Malang adalah: 1) guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan kendalakendala yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung, 2) guru bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran, 3) guru memberikan penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran, 4) guru memberikan tugas kepada siswa sebagai bahan pembelajaran pada pertemuan kegiatan pembelajaran berikutnya. 3. Penilaian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh peneliti, penilaian dilakukan dalam rangka untuk memberikan motivasi kepada siswa, agar dapat memperbaiki serta meningkatkan kemampuan terhadap pengetahuan tentang musik gamelan Jawa yang telah diperolehnya. Penilaian juga dilakukan guru terhadap siswa pada saat tengah semester dalam bentuk Ulangan Tengah Semester dan akhir semester dalam bentuk Ulangan Akhir Semester. Penilaian akhir semester dilakukan guru mata pelajaran dengan cara memberikan penilaian terhadap kemampuan siswa dalam menyerap seluruh materi yang telah diajarkan guru dalam pembelajaran, yang selanjutnya dipergunakan sebagai nilai rapor. Hal ini sesuai rekomendasi dari Arifin (2012: 36), yang menyatakan bahwa ujian akhir semester termasuk penilaian sumatif. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh peneliti, bahwa penilaian yang dilakukan oleh guru mata pelajaran seni budaya SMA Negeri 1 Malang, dalam pelaksanaannya juga menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu 75. Apabila suatu ketika terdapat siswa yang ternyata nilai hasil belajarnya dianggap belum memenuhi KKM, maka siswa tersebut perlu dilakukan pembelajaran kembali/ remedial teaching (Darmadi, 2009: 179).

Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut. A. Cara guru mengembangkan komponen-komponen pembelajaran apresiasi seni musik gamelan Jawa pada siswa kelas X-6, adalah melalui pemberian penjelasan kepada siswa kelas X-6 sebagai berikut: 1) Menetapkan tujuan pembel-

ajaran, 2) Menetapkan materi pelajaran, 3) Menetapkan metode yang digunakan, dan 4) Menetapkan media pembelajaran. B. Cara guru melaksanakan proses pembelajaran apresiasi seni musik dengan menggunakan gamelan Jawa bagi siswa kelas X-6 di SMA Negeri 1 Malang, melakukan tiga tahap kegiatan, sebagai berikut: 1. Membuat perencanaan, yaitu: a) Program tahunan, b) Program semester, c) Rencana pekan efektif, dan d) Rencana pelaksanaan pembelajaran. 2. Melakukan pelaksanaan pembelajaran, yang terdiri: kegiatan awal (pendahuluan), kegiatan inti, dan kegiatan akhir (penutup). 3. Melakukan penilaian hasil belajar, yang meliputi: a) pemberian tugas harian, b) ulangan tengah semester (UTS), dan c) ulangan akhir semester (UAS).

Saran 1. Peneliti diharapkan agar lebih meningkatkan wawasan keilmuan serta memperluas wacana penelitian tentang penggunaan musik gamelan Jawa, agar selalu dapat memberikan kontribusi dan apresiasi terhadap pelestarian dan perkembangan musik gamelan Jawa sebagai produk karya seni dan budaya tradisi di Indonesia. 2. Guru mata pelajaran seni budaya di SMA Negeri 1 Malang diharapkan lebih intensif dan serius dalam memberikan pembelajaran tentang penggunaan musik gamelan Jawa kepada para siswanya, serta diharapkan agar selalu memberikan motivasi kepada siswa untuk giat mempelajari musik gamelan Jawa, agar siswa dapat selalu memberikan apresiasi dan ikut berpartisipasi dalam upaya membantu memelihara dan melestarikan keberadaan musik gamelan Jawa sebagai musik etnik di Indonesia. 3. Pelajar dan Mahasiswa diharapkan selalu memberikan sikap apresiatif serta menumbuhkan rasa kecintaan terhadap musik gamelan Jawa sebagai produk budaya tradisi di Indonesia, agar pelajar dan mahasiswa selaku generasi penerus bangsa, dapat melanjutkan perjuangan para leluhurnya dalam upaya menjaga dan melestarikan eksistensi musik gamelan Jawa. 4. SMA Negeri 1 Malang sebagai lembaga pendidikan formal, diharapkan dapat lebih memperhatikan dan mengoptimalkan kebutuhan sarana dan prasarana di bidang kesenian, khususnya kebutuhan sarana musik gamelan Jawa, demi peningkatan pembelajaran apresiasi bagi siswa di SMA Negeri 1 Malang. Diharapkan pula agar lebih mengintensifkan mengadakan kegiatan pembelajaran dalam bidang seni karawitan, demi peningkatan pembelajaran penggunaan musik gamelan Jawa.

DAFTAR RUJUKAN Arifin, Zaenal. 2012. Evaluasi Pembelajaran (Pipih Latifah, Ed.). Cetakan keempat. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arini, Sri Hermawati Dwi. 2009. Seni Budaya (jilid 1 untuk SMK). Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Asyhar, H. Rayandra. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran (Saiful Ibad, Ed.). Jakarta: Gaung Persada Press.

BSNP, 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Boedisoendjoto, Soedijono. 1984. Titilaras Gendhing–Jawi Jilid I dan II (Diktat). Cetakan ketiga. Malang. Darmadi, Hamid. 2009. Kemampuan Dasar Mengajar. Cetakan kesatu. Bandung: Alfabeta, CV. Majid, Abdul. 2012. Perencanaan Pembelajaran (Mukhlis, Ed.). Cetakan kesembilan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan ketigapuluh. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Mukhlis, Ed.). Cetakan kelima. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Muslich, Masnur; Maryaeni. 2009. Bagaimana Menulis Skripsi? (Rini Rachmatika, Ed.). Jakarta: PT Bumi Aksara. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Edisi Kelima. 2010. Malang: Universitas Negeri Malang. Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan Penelitian (Meita Sandra, Ed.). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Ustadsfahrur. 2009. Metode Pembelajaran Seni Musik, (Online), (http://ustadsfahrur.wordpress.com/2009/01/09/49/), diakses 30 Nopember 2012. Waridi. 2009. Musik Gamelan Sebuah Catatan Tentang Pendidikan, Kehidupan, dan Kekaryaan, (Online), (http://onesgamelan.wordpress.com/2009/01/26/ musik-gamelan-sebuah-catatan-tentang-pendidikan-kehidupan-dan-kekaryaan/), diakses 25 Nopember 2012. Dimyati & Moedjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Cetakan keempat. Jakarta: Rineka Cipta. Ferdiansyah, Farabi. 2010. Mengenal Secara Mudah dan Lengkap Kesenian Karawitan Gamelan Jawa. Yogyakarta: Garailmu. Ghozali, Imam. 2012. Pembelajaran Musik Berbasis Siswa Dengan Pendekatan Local Genius, (Online), (http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jvip/article/view/334), diakses 27 Nopember 2012, Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Cetakan kesebelas. Jakarta: Bumi Aksara. Hasibuan & Moedjiono. 2009. Proses Belajar Mengajar (Tjun Surjaman, Ed.). Cetakan ketigabelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Iriaji. 2011. Konsep Dan Strategi Pembelajaran Seni Budaya. Cetakan Pertama. Malang: Pustaka Kaisaran & Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.