pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan ... - unnes

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: apakah pembelajaran menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang dapat meningkatkan hasil belajar la...

5 downloads 607 Views 4MB Size
PEMBELAJARAN LARI JARAK PENDEK MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERMAINAN LARI BOLA KERANJANG PADA SISWA KELAS III SD NEGERI MUNCANG LARANG 03 KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh BUDI HARTONO 6101911129

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

i

SARI

Budi Hartono. 2013. Pembelajaran Lari Jarak Pendek Menggunakan Pendekatan Permainan Lari Bola Keranjang Pada Siswa Kelas III SD Negeri Muncanglarang 03 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi, Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Drs. Bambang Priyono, M.Pd, Pembimbing II Drs. Uen Hartiwan M.Pd. Kata kunci : lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan Permasalahan dalam penelitian ini adalah: apakah pembelajaran menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang dapat meningkatkan hasil belajar lari jarak pendek pada siswa kelas III SD Negeri Muncanglarang 03 kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal tahun pelajaran 2012/2013?. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Muncanglarang 03, kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal tahun pelajaran 2012/2013 melalui pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Muncanglarang 03 kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal, penelitian ini melibatkan semua siswa kelas III yang berjumlah 22 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi (pengamatan) dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan penilaian pengamatan sikap keaktifan siswa, penilaian ketuntasan hasil belajar, serta angket respon/tanggapan siswa. Hasil pengamatan proses pembelajaran yang kaitannya dengan sikap aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran, yaitu siklus I hasil prosentase sebesar 72,00% dan siklus II hasil prosentase sebesar 92,00%, ini ada peningkatan sebesar 20,00%. Sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa melalui hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan yaitu siklus I mencapai 72,72 % dan siklus II mencapai 90,91%, ini ada peningkatan sebesar 18,19%. Dan hasil analisis angket respon siswa mendapat respon yang positif dari siswa. Ini terlihat dari ratarata siswa 80,91% jawaban siswa sangat setuju/sangat menarik/sangat senang mengikuti pembelajaran. Ini dapat dikatakan bahwa siswa menyukai model pembelajaran yang disajikan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan saran dalam penelitian ini adalah siswa diharapkan untuk meningkatkan semangat belajar. Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dan juga guru diharapkan lebih inovatif, kreatif dalam memilih dan menerapkan metode serta media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif dan menyenangkan.

ii

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama

: Budi Hartono

NIM

: 6101911129

Fakultas

: Ilmu Keolahragaan

Jurusan/ Prodi

: Jasmani Kes & Rekreasi/PJKR S1

Judul Skripsi

: “Pembelajaran Lari Jarak Pendek Menggunakan Pendekatan Permainan Lari Bola Keranjang Pada Siswa Kelas III SD Negeri Muncanglarang 03 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013 ”.

Menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tegal, Juni 2013

Budi Hartono NIM.6101911129

iii

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang Hari

:

Tanggal

:

Panitia Ujian Ketua

Sekretaris

Dr. H. Harry Pramono, M.Si NIP: 195910191985031001

Andry Akhiruyanto, S.Pd, M.Pd NIP: 198101292003121001

Dewan Penguji

1. Drs. Tri Rustiadi, M.Kes NIP: 196410231990021001

( Penguji Utama )

.............................

2. Drs. Bambang Priyono, M.Pd NIP: 196004221986011001

( Penguji I )

..............................

3. Drs. Uen Hartiwan, M.Pd NIP: 195304111983031001

( Penguji II )

..............................

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto : “Waktu terus berjalan dan tidak dapat kita hentikan maka manfaatkan waktu sebaik-baiknya”(penulis)

Persembahan Karya kecil ini ku persembahkan kepada :  Istriku tercinta yang selalu membantuku  Anakku Ganish  Orangtuaku dan Mertuaku yang tak hentihentinya memberikan do’a , moril serta materi.  Teman-teman PJKR S1 angkatan 2011  Almamaterku

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia_Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis dengan segala ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menempuh studi di FIK UNNES. 2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 3. Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd selaku Ketua Jurusan Jasmani Kes. & Rekreasi FIK UNNES

yang telah memberikan arahan dan dorongan untuk

menyelesaikan skripsi ini. 4. Drs. Bambang Priyono, M.Pd dan Drs. Uen Hartiwan, M.Pd Selaku Dosen pembimbing I dan Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen FIK UNNES yang telah memberikan bekal ilmu. 6. Bapak, Ibu, keluarga dan rekan-rekan mahasiswa serta semua pihak yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Semarang, Penulis, Budi Hartono vii

Juni 2013

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i SARI................................................................................................................... ii PERNYATAAN................................................................................................ iii HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ v MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii DAFTAR ISI ...................................................................................................viii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR........................................................................................xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 5 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 5 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 5 1.5 Penegasan Istilah .................................................................................... 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pendidikan Jasmani ............................................................ 11 2.2 Belajar .................................................................................................. 12 2.3 Minat .................................................................................................... 13

viii

2.4 Motivasi ............................................................................................... 14 2.5 Karakteristik Anak Sekolah Dasar ....................................................... 15 2.6 Pembelajaran ........................................................................................ 17 2.7 Proses Belajar Mengajar ...................................................................... 17 2.8 Belajar Gerak.............. …………… ………………..………………. 20 2.9 Hasil Belajar Siswa .............................................................................. 20 2.10 Permainan ........................................................................................... 22 2.11 Pendekatan Bermain........................................................................... 23 2.12 Atletik ................................................................................................. 24 2.13 Lari Jarak Pendek ............................................................................... 25 2.13.1 Teknik Start..................................................................................... 26 2.13.2 Teknik Lari Jarak Pendek................................................................ 29 2.13.3 Teknik Memasuki Garis Finish....................................................... 31 2.14 Permainana Lari Bola Keranjang ....................................................... 32 2.15 Kerangka Berpikir .............................................................................. 33 2.16 Hipotesis Tindakan ............................................................................. 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian ............................................................................... 37 3.2 Objek Penelitian ................................................................................. 37 3.3 Waktu Penelitian ................................................................................ 37 3.4 Lokasi Penelitian ................................................................................ 38 3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 38 3.6 Instrumen Pengumpulan Data ............................................................ 39

ix

3.7 Analisis Data ...................................................................................... 40 3.8 Indikator Keberhasilan ....................................................................... 43 3.9 Prosedur Penelitian ............................................................................ 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Siklus I .................................................................... 51 4.2 Hasil Penelitian Siklus II ................................................................... 57 4.3 Analisis Data Angket ......................................................................... 62 4.4 Pembahasan........................................................................................ 65 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ............................................................................................ 68 5.2. Saran .................................................................................................. 69 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 70 LAMPIRAN .................................................................................................... 73

x

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1.

Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa ........................................... 42

2.

Kriteria Ketuntasan Belajar Penjasorkes................................................... 43

3.

Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa Satu Kelas Siklus I................... 53

4.

Hasil Ketuntasan Belajar Pada Siklus I.....................................…....….…55

5.

Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa Satu Kelas Siklus II...………... 59

6.

Hasil Ketuntasan Belajar Pada Siklus II.......................…………….. ….. 61

7.

Rekapitulasi Angket Respon Tingkat kepuasan Belajar Siswa ..…….......63

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1.

Teknik Start Jongkok ................................................................................ 26

2.

Gerakan “Bersedia”................................................................................... 27

3.

Gerakan “Siaap” ........................................................................................ 27

4.

Gerakan Dorongan.....................................................................…....…….28

5.

Gerakan Akselerasi.....................................................…………………... 29

6.

Gerakan Keseluruhan Lari Jarak Pendek(Sprint).......................………....29

7.

Gerakan ketika Tungkai Menumpu dan Mendorong................ ..……...…30

8.

Gerakan ketika Tungkai Melayang.............................................................31

9.

Teknik Memasuki Garis Finish...................................................................31

10. Lapangan Permainan Lari Bola Keranjang.................................................32 11. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)....................................................46 12. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus I.............................................................56 13. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus II............................................................62 14. Grafik Hasil Angket Respon Siswa.............................................................64

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. SK Penetapan Pembimbing ..................................................................... 74 2. Surat Ijin Penelitian ................................................................................. 75 3. Surat Keterangan Melakukan Penelitian ................................................. 76 4. Daftar Nama Siswa Kelas III ................................................................ 77 5. Daftar Nama Petugas Penelitian................................................................78 6. Jadwal Penelitian Siklus I dan Siklus II................................................... 79 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ............................... 80 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II.. ……………...… .88 9. Intrumen Tes kognitif/pengetahuan siswa ............................................. 96 10. Lembar Penilaian psikomotor siswa siklus I………………………...…97 11. Lembar penilaian Afektif Siswa Siklus I.....................…………...……98 12. Lembar Penilaian Kognitif siswa Siklus I.............................................. 99 13. Hasil Ketuntasan Belajar Pada Siklus I ............................................... 100 14. Angket Respon (Tingkat Kepuasan Belajar) Siswa………………......101 15. Lembar Penilaian psikomotor siswa siklus II ..................................... 102 16. Lembar penilaian Afektif Siswa Siklus II…………..……………...…103 17. Lembar Penilaian Kognitif siswa Siklus II .......................................... 104 18. Hasil Ketuntasan Belajar Pada Siklus II ............................................. 105 19. Hasil Tes Lari 40 Meter ...................................................................... 106 20. Dokumentasi Foto-Foto ...................................................................... 107

xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral

dari

mengembangkan

pendidikan aspek

secara

kebugaran

keseluruhan, jasmani,

bertujuan

untuk

keterampilan

gerak,

keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan,

1

2

karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman. Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikapmental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Atletik salah satu materi pelajaran yang ada dalam mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah baik tingkat SD, SMP, maupun SMA. Gerakan-gerakan dalam atletik seperti jalan, lari, lompat, dan lempar. Istilah “atletik” berasal dari bahasa Yunani yaitu “athlon” yang berarti berlomba atau bertanding. Atletik adalah aktivitas

3

jasmani atau latihan fisik yang berisikan gerakan-gerakan alamiah atau wajar seperti jalan, lari, lompat dan lempar. Atletik memegang peranan penting dalam pengembangan kondisi fisik, dan sering menjadi dasar pokok untuk pengembangan maupun peningkatan prestasi yang optimal bagi cabang olahraga yang lain. Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di dalamnya diajarkan beberapa macam cabang olahraga yang ada dalam kurikulum pendidikan jasmani. Salah satu cabang olahraga yang diajarkan dalam pendidikan jasmani yaitu Atletik. Dalam KTSP SD kelas III di tuliskan Standar Kompetensi : Mempraktikkan berbagai kombinasi gerak dasar melalui permainan dan

nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dan

Kompetensi dasar : Mempraktikkan kombinasi berbagai pola gerak jalan dan lari dalam permainan sederhana, serta aturan dan kerjasama. Seorang guru pendidikan jasmani dan kesehatan untuk mencapai tujuan pembelajaran

atletik,

harus

memperhatikan

perkembangan

anak,

karakteristik anak, kemampuan anak dan kesukaan anak serta tujuan yang harus dicapai. Dalam cabang olahraga atletik terdiri dari empat nomor yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Pada pelaksanaan pembelajaran Penjasorkes khususnya atletik nomor lari jarak pendek, yang dilakukan oleh beberapa sekolah yang ada di kabupaten Tegal pada umumnya dan di SD Negeri Muncanglarang 03 kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal pada khususnya, menunjukkan bahwa proses pembelajaran lari jarak pendek yang dilakukan seperti yang

4

diajarkan orang dewasa, cenderung menggunakan pendekatan olahraga prestasi dalam pembelajarannya. Sedangkan anak-anak sekolah dasar lebih suka bermain yang akhirnya anak-anak dalam pembelajaran atletik nomor lari jarak pendek merasa tidak menyenangkan atau membosankan. Guru masih senantiasa memberi materi pembelajaran atletik nomor lari jarak pendek dengan mengacu pada hasil yang dicapai siswa tidak memperhatikan proses yang dilakukan. yang lebih disayangkan bahwa teknik yang digunakan sangat membosankan sehingga yang seharusnya anak sudah terbiasa dengan gerakan dasar atletik menjadi kurang bersemangat dalam mengikutinya. Hal ini diketahui dari hasil penilaian yang dilakukan oleh guru ternyata masih banyak siswa yang belum mampu mencapai nilai KKM yang telah ditentukan, yaitu 8 siswa dari 22 siswa keseluruhan atau sekitar 36% dari jumlah siswa kelas III. Serta guru mengalami kesulitan menentukan metode yang tepat dalam pembelajaran atletik. Padahal untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam gerak dasar atletik nomor lari jarak pendek dibutuhkan metode yang sifatnya menarik dan tidak membosankan. Dengan demikian guru dituntut untuk bisa menentukan metode yang tepat, sesuai dengan karakter siswa yang notabene anak-anak yang masih suka bermain sehingga bisa direspon baik oleh siswa. Dari latar belakang tersebut di atas maka penulis menentukan judul Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Pembelajaran Lari Jarak Pendek Menggunakan Pendekatan Permainan Lari Bola Keranjang pada Siswa

5

Kelas III SD Negeri Muncanglarang 03 kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013”. 1.2.

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, maka didapat perumusan masalah sebagai berikut : ”Apakah pembelajaran menggunakan Pendekatan permainan lari bola keranjang dapat meningkatkan hasil belajar lari jarak pendek pada siswa kelas III SD Negeri Muncanglarang 03 kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal tahun pelajaran 2012/2013?”

1.3.

Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Muncanglarang 03, kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal tahun pelajaran 2012/2013 melalui pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang.

1.4.

Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti, para pendidik, dan pembaca pada umumnya. Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut: 1) Secara Teoritis Menemukan teori / pengetahuan baru melalui penelitian ini, dan dapat dijadikan

suatu

referensi

bagi

guru

pendidikan

jasmani

dalam

melaksanakan proses pembelajaran serta memberikan masukan kepada

6

semua pihak pengajar khususnya bagi pengajar pendidikan jasmani dalam pembelajaran dengan pendekatan permainan. 2) Manfaat praktis a. Bagi Siswa : meningkatkan minat dalam pembelajaran pendidikan jasmani melalui pendekatan bermain. b. Bagi Guru : untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peserta didik sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan c. Bagi Sekolah : hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk mengembangkan model pembelajaran pendidikan jasmani yang efektif khususnya nomor lari jarak pendek. d. Bagi Peneliti : peneliti mendapatkan fakta bahwa melalui permainan lari bola keranjang dalam pembelajaran lari jarak pendek pada pelajaran penjas dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 1.5.

Penegasan Istilah Untuk menghindari agar permasalahan yang dibicarakan dalam penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan dan salah penafsiran atas istilah yang digunakan, maka penulis memberikan penjelasan dan sumber pemecahan maasalah yaitu:

1.5.1. Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang merubah stimuni dari lingkungan seseorang kedalam

7

sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang (Achmad Sugandi,dkk, 2004:9). Pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian kejadiankejadian internal yang berlangsung di dalam peserta didik (winkel dalam buku pembelajaran berbasis PAIKEM, 2010: 8). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan pembelajaran adalah suatu kegiatan atau tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, tidak mampu melakukan

menjadi

mampu

melakukan

yang

selanjutnya

dapat

menyebabkan bentuk ingatan jangka panjang. 1.5.2. Lari jarak pendek Lari jarak pendek adalah salah satu kategori nomor lari dimana pelari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang ditempuh (Rumini, 2004: 19). Lari jarak pendek atau lari cepat(sprint) yaitu semua perlombaan lari dengan kecepatan penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m. Kunci pertama yang harus dikuasai oleh pelari cepat adalah start. Keterlambatan atau ketidaktelitian pada waktu melakukan start, sangat merugikan seorang pelari cepat. Oleh sebab itu, cara melakukan start harus

8

benar-benar diperhatikan dan dipelajari, serta dilatih dengan cermat (Dadan Heryana,Giri Verianti, 2010: 17). Dari pengertian diatas dapat simpulkan lari jarak pendek adalah lari sepanjang jarak yang ditempuh dengan kecepatan penuh dengan kunci pertama yang harus dikuasai oleh pelari adalah start. 1.5.3. Pengertian bermain Pengertian bermain menurut para ahli a. Menurut Anggani Sudono Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi pada anak. b. Menurut Mayke S. Tedjasaputra Bermain merupakan pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak, misalnya saja memperoleh pengalaman dalam membina hubungan dengan sesama teman, menambah perbendaharaan kata, menyalurkan perasaan - perasaan tertekan, dll. c. Menurut A. Aziz Alimul Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau mempraktekkan ketrampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif, serta mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa. d. Brooks & Elliot, 1971 Bermain adalah setiap kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir.

9

http://www.lepank.com/2012/07/pengertian-bermain-menurutbeberapa-ahli.html. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bermain adalah kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak sehari-hari karena bermain sama dengan belajar, yg dapat memperoleh kesenangan, pengalaman belajar berkomunikasi dengan lingkungan, menyesuaikan diri dengan lingkungan, belajar mengenal dunia, serta mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa. 1.5.4. Pendekatan bermain Pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dikonsep dalam bentuk permainan. Menurut Wahjoedi (1999: 121) bahwa ”pendekatan bermain adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau situasi permainan”. Sedangkan Yoyo Bahagia dan Adang Suherman (1999/2000:35) berpendapat,”strategi pembelajaran permainan berbeda dengan strategi pembelajaran skill, namun bisa dipastikan bahwa keduanya harus melibatkan modifikasi atau pengembangan agar sesuai dengan prinsip DAP (developmentally Appropiate Pactice) dan body scalling (ukuran fisik termasuk kemampuan fisik)”. http://mari-berkawand.blogspot.com/2011/08/pengertian-pendekatanbermain.html. Berdasarkan pendapat dari ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa, pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dikonsep dalam bentuk permainan. Dalam pelaksanaan pembelajaran bermain

10

menerapkan suatu teknik cabang olahraga ke dalam bentuk permainan. Melalui permainan, diharapkan akan meningkatkan motifasi dan minat siswa untuk belajar menjadi lebih tinggi, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidkan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara saksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif setiap siswa. (Samsudin,2008:2) Pendidikan

jasmani

merupakan

usaha

pendidikan

dengan

menggunakan aktivitas otot-otot besar hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak terhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan. Sebagai integral dari proses pendidikan keseluruhan, pendidkan jasmani merupakan usaha yang bertujuan untuk mengembangkan kawasan organik, neuromuskuler, intelektual dan sosial (H.Abdulkadir Ateng,1992). Menurut Pangrazi dan Dauger (1992) dalam Adang Suherman (2000;20) menyatakan bahwa penjas merupakan bagian dari program umum yang memberikan kontribusi, terutama perkembangan anak secara menyeluruh. Menurut Supandi (1992:1), pendidikan jasmani adalah proses interaksi sistematik antara anak didik dan lingkungan yang dikelola melalui

11

12

pengembangan jasmani secara efektif dan efesien menuju pembentukan manusia seutuhnya. Hal ini kemudian disusun secara sistematik dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan sosial siswa. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani

yang

didesain

untuk

meningkatkan

kebugaran

jasmani,

mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. 2.2.

Belajar Belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan dan memperoleh sumber yang diwariskan, tetapi mereka harus mendapatkan kesempatan untuk belajar ( Soeparwoto,dkk.2004:34). Menurut Gagne dan Berliner dalam Catharina Tri Anni, dkk (2004:2) belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Dan juga Gagne menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi kecakapan manusia yang berlangsung dalam periode waktu tertentu dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Slavin dalam Catharina Tri Anni, dkk (2004:2) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.

13

Dari pengertian-pengertian belajar diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman dalam interaksi dengan lingkungannya, dan perubahan perilaku tersebut tidak berasal dari proses pertumbuhan.dengan kata lain, belajar adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang sengaja dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, sebagai hasil pengalaman individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. 2.3. Minat Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu objek (Mohamad Surya, 2004:100). Minat berkaitan dengan perasaan suka atau senang dari seseoarang terhadap suatu objek. Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai prestasi dalam suatu pekerjaan, jabatan, atau karir. Tidak akan mungkin orang yang tidak berminat akan suatu pekerjaan akan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik. Selanjutnya Elizabeth B. Hurlock (1993:114) mengatakan bahwa suatu “minat” sebagai “sesuatu dengan apa anak mengidentifikasikan keberadaan

pribadinya”. Minat

merupakan

sumber motivasi

yang

mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minat pun berkurang.

14

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah perasaan dimana ketertarikan terhadap sesuatu/objek tanpa ada yang menyuruh karena adanya suka atau senang terhadap sesuatu/objek tersebut. 2.4. Motivasi Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat di interpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku (Hamzah B. Uno,2009:1-3). Menurut

Slavin

dalam

Catharina

Tri

Anni,dkk(2004:111)

menyatakan bahwa motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus menerus. Menurut Bimo walgito (2004:220) motivasi adalah keadaan dalam individu atau organisme yang mendorong perilaku kearah tujuan. Menurut Mohamad Surya (2004:62) motivasi dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan dorongan untuk mewujudkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Motivasi mempunyai karakteristik : (1) sebagai hasil dari kebutuhan, (2) terarah kapada suatu tujuan, (3) menopang perilaku. Motivasi dapat dijadikan sebagai dasar penafsiran, penjalasan, dan penafsiran perilaku. Motif timbul karena adanya kebutuhan yang mendorong individu

15

untuk melakukan tindakan yang terarah pada suatu tujuan, sehingga dalam bentuk yang sederhana, motivasi digambarkan dalam kerangka: motif

perilaku

tujuan

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan untuk melakukan tindakan atau perilaku tertentu yang terarah untuk mencapai tujuan. 2.5. Karakteristik Anak Sekolah Dasar Pada usia anak-anak hingga menuju usia remaja, manusia mengalami perkembangan kognitif yang begitu penting. Menurut Piaget dalam Isjoni (2010:36), perkembangan kognitif anak melalui empat tahap yaitu: (1) tahap sensorimotor, berlangsung pada umur 0-2 tahun; (2) tahap praoperasional, yaitu umur 2-7 tahun; (3) tahap operasional konkret, yaitu umur 7-11 tahun; dan (4) tahap operasional formal yang berlangsung mulai umur 11 tahun ke atas. Berdasarkan tahap-tahap perkembangan yang diungkapkan oleh Piaget, anak sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap ini, kemampuan anak untuk berpikir secara logis semakin berkembang. Asalkan obyek yang menjadi sumber berpikirnya adalah obyek nyata atau konkret. Karakteristik anak usia sekolah dasar tidak hanya itu. Menurut Sumantri dan Sukmadinata dalam Wardani (2012), karakteristik anak usia sekolah dasar yaitu: (1) senang bermain; (2) senang bergerak; (3) senang

16

bekerja dalam kelompok; dan (4) senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. http://peluangbisnisonlinemodalkecil.blogspot.com/2012/09/karakteristikanak-usia-sekolah-dasar.html Kemudian dalam periode perkembangan pada masa kanak-kanak (2 tahun sampai masa remaja): periode ini terdiri atas dua bagian, yaitu: masa kanak-kanak dini (2 sampai 6 tahun) adalah usia prasekolah atau prakelompok. Anak berusaha mengendalikan lingkungan dan mulai belajar menyesuaikan diri secara sosial. Periode berikutnya yaitu masa akhir kanakkanak (6 sampai 13 tahun pada anak perempuan dan 14 tahun pada anak laki-laki) merupakan periode dimana terjadi kematangan seksual dan masa remaja dimulai. Perkembangan utama adalah sosialisasi. Ini merupakan usia sekolah atau usia kelompok ( Soeparwoto,dkk,2004:41) Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik anak usia sekolah dasar dianggap sebagai masa perkembangan kognitif,serta perkembangan sosialisasi yang disitu adanya kegiatan fisik .Sisi ini tidak hanya sebagai penopang kegiatan belajar tetapi juga berperang untuk mendapatkan ketrampilan tertentu. Dalam usia ini anak senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung.

17

2.6. Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang merubah stimuni dari lingkungan seseorang kedalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang (Achmad Sugandi,dkk, 2004:9). Pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian kejadiankejadian internal yang berlangsung di dalam peserta didik (winkel dalam buku pembelajaran berbasis PAIKEM, 2010: 8). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan pembelajaran adalah suatu kegiatan atau tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, tidak mampu melakukan menjadi mampu melakukan yang selanjutnya dapat menyebabkan bentuk ingatan jangka panjang. 2.7. Proses Belajar Mengajar Hakikat belajar sebagai inti dari proses pengajaran. Bahwa dalam proses pengajaran atau interaksi belajar–mengajar yang menjadi persoalan utama adalah adanya proses belajar pada siswa yakni proses perubahan tingkah laku siswa melalui berbagai pengalaman yang diperolehnya (Nana Sudjana, 2009:29).

18

Dan menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahanperubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku, dan pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2010:2). Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena tidak semua perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku yang disebabkan oleh pengalaman. Perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan bukan dinyatakan sebagai belajar. Individu tidak memiliki karakteristik tertentu pada waktu lahi, seperti refleksi dan respon terhadap kelaparan. Namun demikian

manusia

selalu

belajar

setiap

hari

(Catharina

Tri

Anni,dkk,2004:16). Kegiatan ini terjadi interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam proses pengajaran atau interaksi belajar-mengajar inilah siswa mengalami proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman yang diperolehnya. Keterpaduan proses belajar siswa dengan proses mengajar guru sehingga terjadi interaksi belajar-mengajar (proses pengajaran) tidak datang

19

begitu saja dan tidak dapat tumbuh tanpa pengaturan dan perencanaan. Pengaturan adalah yang paling utama dalam mementukan variabel yang harus ada dalam proses pengajaran tersebut. Proses belajar-mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Peristiwa belajar-mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep. Oleh karena itu, perwujudan proses belajar-mengajar dapat terjadi dalam berbagai model. Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar-mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar-mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekadar hubungan antara guru dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dal hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar (Moh.Uzer Usman, 2010:4). Dari pendapat di atas dapat disimpulan bahwa proses belajarmengajar adalah suatu kegiatan atau interaksi antara guru dan siswa untuk melakukan suatu pembelajaran mengenai pendidikan yang bertujuan untuk mengubah tingkah laku siswa melalui pengalaman.

20

2.8. Belajar Gerak Menurut Rusli Lutan (1988:57) bahwa belajar gerak meliputi tiga tahap.Pertama, tahap orientasi, yakni penguasaan informasi.Kedua, tahap pemantapan

gerak

melalui

latihan

berdasarkan

informasi

yang

diperoleh.Ketiga, tahap otomatisasi, yaitu keterampilan itu dapat dilakukan secara otomatis. Menurut Gagne (dalam Ari Asnaldi,2008) mengatakan bahwa belajar gerak adalah sebagai tingkah laku atau perubahan kecakapan yang mampu bertahan dalam waktu tertentu, dan bukan berasal dari proses pertumbuhan Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat kita simpulkan bahwa belajar gerak merupakan perubahan tingkah laku atau kecakapan dikarenakan adanya penguasaan informasi, pemantapan gerak melalui latihan berdasarkan informasi yang diperoleh. 2.9.

Hasil Belajar Siswa Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar

setelah

mengalami

aktivitas

belajar

(Chatarina

Tri

Anni,dkk,2004:4). Seperti yang diungkapkan oleh Rifa’i (2009:85), bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa. Oleh karena itu, apabila

21

siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adlah berupa penguasaan konsep. Pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa yang diperoleh dari pembelajar dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa setelah mengalami kegiatan belajar. Bentuk dari hasil belajar ditunjukkan dengan nilai yang diberikan guru. Bloom dalam Rifa’i (2009:86), menyatakan bahwa hasil belajar meliputi tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar. Diantaranya yaitu ranah kognitif (cognitive domain), ranah sikap (affective domain), dan ranah psikomotorik (psychomotoric domain). Rinciannya yaitu sebagai berikut: a. Ranah kognitif Berkaitan dengan hasil belajar berupa pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual. Mencakup kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian. b. Ranah afektif Berkaitan dengan hasil belajar berupa perasaan, sikap, minat, dan nilai. Mencakup

kategori

penerimaan,

penanggapan,

penilaian,

pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup. c. Ranah psikomotor Berkaitan dengan hasil belajar berupa kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf.

22

Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan komplek, penyesuaian, dan kreativitas. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Di antara ketiga ranah, kognitiflah yang banyak dinilai karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pembelajaran. Hasil belajar efektif dan psikomotorik juga harus menjadi bagian dari penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah. Hasil belajar mata pelajaran penjasorkes pada materi lari jarak pendek yaitu berupa kemampuan kognitif yang dimiliki siswa yang dapat diketahui melalui tes formatif. Dan hasil belajar afektif dapat diperoleh melalui pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa. Serta hasil belajar psikomotorik siswa dapat diperoleh melalui tes keterampilan/tes pratek. 2.10. Permainan Permainan merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pendidikan jasmani. Oleh sebab itu, permainan atau bermain mempunyai tugas dan tujuan yang sama dengan tugas dan tujuan pendidikan jasmani. Telah dibahas bahwa tujuan pendidikan jasmani ialah meningkatkan kualitas manusia, atau membentuk manusia Indonesia seutuhnya, yang mempunyai sasaran keseluruhan aspek pribadi manusia.(Sukintaka,1992:11) Menurut Sukintaka (1992:11) kalau anak bermain atau diberi permainan dalam rangka pembelajaran pendidikan jasmani, maka anak akan

23

melakukan permainan itu dengan rasa. Karena rasa senang inilah maka anak akan mengungkapkan keadaan pribadinya yang asli pada saat mereka bermain, baik itu berupa watak asli, maupun kebiasaan yang telah membentuk kepribadiannnya. Bermain dalam kehidupan manusia sudah menjadi bagian hidup yang terkadang sulit atau tidak bisa dilupakan atau ditinggalkan oleh pelakunya. Bahkan, kegiatan bermain oleh banyak orang sudah dianggap menjadi salah satu kebutuhan hidup, karena tidak hanya bagi anak-anak, tetapi orang dewasa dan orang tua pun merasa merasa membutuhkan situasi dan aktivitas bermain dalam kehidupannya ( Tri Nurharsono dan Sri Haryono, 2009:1) Jadi dapat disimpulkan permainan atau bermain merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia baik anak-anak, orang dewasa, maupun orang tua, Serta permainan merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pendidikan jasmani mempunyai tugas dan tujuan yang sama dengan tugas dan tujuan pendidikan jasmani yaitu tujuan pendidikan jasmani ialah meningkatkan kualitas manusia, atau membentuk manusia Indonesia seutuhnya, yang mempunyai sasaran keseluruhan aspek pribadi manusia. 2.11. Pendekatan Bermain Pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dikonsep dalam bentuk permainan. Menurut Wahjoedi (1999: 121) bahwa ”pendekatan bermain adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau situasi permainan”. Sedangkan Yoyo Bahagia dan Adang Suherman

24

(1999/2000:35) berpendapat,”strategi pembelajaran permainan berbeda dengan strategi pembelajaran skill, namun bisa dipastikan bahwa keduanya harus melibatkan modifikasi atau pengembangan agar sesuai dengan prinsip DAP (developmentally Appropiate Pactice) dan body scalling (ukuran fisik termasuk kemampuan fisik)”. http://mari-berkawand.blogspot.com/2011/08/pengertian-pendekatanbermain.html.

Berdasarkan pendapat dari ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa, pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dikonsep dalam bentuk permainan. Dalam pelaksanaan pembelajaran bermain menerapkan suatu teknik cabang olahraga ke dalam bentuk permainan. Melalui permainan, diharapkan akan meningkatkan motifasi dan minat siswa untuk belajar menjadi lebih tinggi, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal. 2.12. Atletik Dalam dunia olahraga, dikenal banyak sekali cabang olahraga, antara lain adalah atletik, permainan, senam dan beladiri. Dari ke-empat cabang olahraga tersebut, atletik mempunyai peranan penting, karena gerakangerakannya merupakan gerakan dasar bagi cabang olahraga lainnya. Atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu Athlon yang artinya berlomba dan bertanding. Atletik adalah aktivitas jasmani atau latihan fisik yang berisikan gerakan-gerakan alamiah atau wajar seperti jalan, lari, lompat, dan lempar. Berdasarkan sejarah kita kembali ke jaman klasik purba dimana atletik

25

dilakukan orang dalam bentuk olahraga yang rapi dan teratur. Sepanjang perkembangannya atletik telah mengalami perubahan, pembaharuan, namun tidak dalam keadaan rasional, misalnya jarak untuk perlombaan standart ditentukan dari ukuran mil atau yard (inggris), selain itu setiap kekhususan memiliki sumber awal yang berbeda-beda. Atletik merupakan unsur olahraga terpenting bagi Olympiade Modern. Atletik ini dilakukan di semua negara, karena nilai-nilai edukatif yang mengandungnya, memegang peranan penting dalam pengembangan kondisi fisik, dan sering menjadi dasar pokok untuk pengembangan maupun peningkatan prestasi yang optimal bagi cabang olahraga yang lain dan bahkan dapat diperhitungkan sebagai ukuran kemajuan olahraga di suatu negara. Salah satu nomor Atletik yaitu nomor lari, nomor lari terdiri dari lari jarak pendek,lari jarak menengah,lari jarak jauh,lari gawang,lari estafet. 2.13. Lari Jarak Pendek Lari jarak pendek adalah salah satu kategori nomor lari dimana pelari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang ditempuh (Rumini, 2004: 19). Lari jarak pendek atau lari cepat(sprint) yaitu semua perlombaan lari dengan kecepatan penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m. Kunci pertama yang harus dikuasai oleh pelari cepat adalah start. Keterlambatan atau ketidaktelitian pada waktu melakukan start, sangat merugikan seorang pelari cepat. Oleh sebab itu, cara melakukan start harus

26

benar-benar diperhatikan dan dipelajari, serta dilatih dengan cermat (Dadan Heryana dan Giri Verianti, 2010: 17). Dari pengertian diatas dapat simpulkan lari jarak pendek adalah lari sepanjang jarak yang ditempuh dengan kecepatan penuh dengan kunci pertama yang harus dikuasai oleh pelari adalah start. Untuk urutan lari jarak pendek terdiri dari : start, akselerasi, percepatan posisif, kecepatan maksimal, kecepatan negatif, finish. 2.13.1. Teknik Start Pada umumnya kita mengenal 3 cara melakukan start atau tolakan yaitu: (a). Start berdiri (standing start), (b). Start melayang (flying start), (c). Start jongkok (crouching start). Macam-macam Start jongkok yaitu (a). Bunch Start, (b). Medium Start, (c). Long Start .

Gambar 1. Teknik start jongkok ( Dadan Heryana dan Giri Verianti, 2010:17) Tahapan dalam Start : i.Tahap “Bersedia” a. Letakan kedua tangan di tanah lurus, tangan sedikit lebih lebar dari bahu. Kedua lengan menopang berat badan. b. Letakan lutut ke tanah (posisi kaki belakang). c. Kepala segaris dengan badan. d. Seluruh badan dlam keadaan rileks tegang e. Pandangan ke depan kira-kira 1-2 meter

27

Gambar 2. Gerakan “Bersedia” (Rumini, 2004:21) ii.Tahap “ Siaaap” a. Pinggang naik secara terkontrol. b. Kedua tungkai ditumpukan pada block, sehingga seluruh permukaan kaki kontak penuh dengan block. c. Sudut lutut depan 90 dan sudut lutut belakang 110-130. d. Pinggang sedikit lebih tinggi dari bahu e. Kedua lengan lurus. f. Kepala segaris dengan badan, pandangan mata sesuai dengan posisi

Gambar 3. Gerakan “Siaaap” (Rumini, 2004:22) iii.Tahap “ Ya“ 3.1 Tahap Dorongan : a. Dorongan/tolakan dilakukan kedua tungkai secara dinamis. b. Dorongan ke arah horisontal dengan sudut 45

28

c. Lengan mendorong dan lepas dari tanah. d. Kaki kanan meninggalkan block dengan cepat dengan mengangkat dan membengkokkan lutut e. Ayun lengan tinggi ke depan sesuai dengan gerakan tungkai. f. Lutut, pinggang, badan, kepala segaris, pelurusan penuh. g. Luruskan pinggang dan lutut sepenuhnya pada saat gerak dorong berakhir.

Gambar 4. Gerakan Dorongan ( Rumini, 2004:22) 3.2 Tahap Akselerasi a. Pertahankan kecondongan badan, kaki mendorong ke belakang lutut b. Tungkai ayun diayun cepat ke depan. c. Kepala tetap segaris dengan badan. d. Ayun lengan dengan tenaga yang optimal. e. Langkah semakin paanjang sampai posisi badan tegak.

29

Gambar 5. Gerakan Akselerasi (Rumini, 2004:23) 2.13.2. Teknik Lari Jarak Pendek(Sprint) 1. Tahap gerakan keseluruhan a. Setiap langkah terdiri dari tahap menumpu dan tahap melayang. b. Pada saat menumpu ke depan kecepatan pelari berkurang. c. Pada saat drive-mengayun kecepatan bertambah lagi. d. Pada saat melayang paha tungkai ayun sejajar dengan tanah, kemudian diluruskan ke depan untuk menumpu. e. Sementara tungkai tumpu, ditekuk dan diayun cepat melewati badan.

Gambar 6. Gerakan Keseluruhan Lari jarak pendek(Sprint) ( Rumini, 2004:23) 2. Tahap menumpu dan mendorong a. Kaki tumpu mendarat hampir tepat di bawah titik berat badan. b. Gerak tungkai aktif mengais, ke bawah dan ke belakang.

30

c. Lutut kaki tumpu segera lurus untuk menuju gerakan mendorong d. Badan agak condong ke depan pada tahap mendorong dan seluruh persendian (kaki, lutut,pinggul) lurus. e. Lutut kaki ayun ditekuk untuk menambah kecepatan ayun dilanjutkan dengan ayunan paha ke depan aktif sejajar dengan tanah. f. Usahakan ujung kaki selalu ke atas (mencangkul) g. Ayun lengan dengan siku ditekuk 90. h. Posisi kepala tegak, bahu dan otot muka stabil dan rileks.

Gambar 7. Gerakan ketika tungkai menumpu dan mendorong ( Rumini, 2004:24) 3. Tahap melayang a. Paha tungkai ayun diayun aktif ke depan sejajar dengan tanah. b. Lutut tungkai ayun ditekuk, tumit kaki ayun sedikit ke depan lutut. c. Pada saat tungkai ayun siap melurus untuk mendarat, tungkai tumpu ditekuk penuh pada lutut. d. Kaki ayun siap mendarat dengan gerakan aktif mengais (ke bawah belakang ) dengan bantuan telapak kaki posisi mencangkul untuk mendapatkan efek kaisan yang optimal.

31

Gambar 8. Gerakan kaki ketika tungkai malayang ( Rumini, 2004:24) 2.13.3. Teknik Memasuki Garis Finish Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pada waktu pelari mencapai garis finish a. Lari terus tanpa perubahan gerak apapun. b. Dada dicondongkan ke depan, kedua tangan diayunkan ke bawah belakang (gaya merebahkan diri). c. Dada diputar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu sebelah maju kedepan (the shrug)

Gambar 9. Teknik memasuki garis finish ( Rumini, 2004:25)

32

2.14.

Permainan Lari Bola Keranjang Permainan dalam penelitian ini yaitu permainan lari bola keranjang. Permainan lari bola keranjang adalah suatu permainan yang dilakukan

dengan

individu

atau

beregu

dengan

cara

berlari

membawa/memindahkan bola yang kemudian dimasukan kedalam keranjang.

20 meter Gambar 10. Lapangan Permainan Lari Bola Keranjang Keterangan : : Siswa : Keranjang : Bendera kecil : Bola kecil jumlah 4 buah (dalam permainan setiap siswa mendapat 2 bola kecil untuk dimainkan/dipindahkan)

33

Cara permainan dengan kompetisi secara individu: 1. Siswa dibagi menjadi 2 baris berbanjar 2. Dari posisi siap, siswa mempratekkan permainannya secara individu dari posisi start sampai selesai, yaitu siswa berlari membawa bola yang telah disiapkan satu persatu untuk dipindahkan dan dimasukkan kedalam keranjang dengan jarak 20 meter sampai bola yang disiapkan habis. 3. Ketika guru memberikan aba-aba “Bersedia” “Siaap” “Ya” maka siswa berlari secepat-cepatnya. 4. Pemenang adalah siswa yang menyelesaikan tugasnya dengan cepat dan benar. 2.15. Kerangka Berpikir Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan yang dilakukan dengan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif siswa. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang ilmu pembelajaran melalui aktivitas jasmani. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan konsep pembelajaran dan sesuai dengan konsep yang dipelajari. Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani guru masih senantiasa memberi materi pembelajaran

34

atletik nomor lari jarak pendek dengan mengacu pada hasil yang dicapai siswa tidak memperhatikan proses yang dilakukan. Yang lebih disayangkan bahwa teknik yang digunakan sangat membosankan sehingga yang seharusnya anak sudah terbiasa dengan gerakan dasar atletik menjadi kurang bersemangat dalam mengikutinya. Proses pembelajaran yang dilakukan seperti yang diajarkan orang dewasa dengan mengunakan penbelajaran konvensional, yang akhirnya anak-anak sekolah dasar dalam pembelajaran atletik nomor lari jarak pendek merasa tidak menyenangkan atau membosankan. Berpijak pada permasalahan dalam pembelajaran pendidikan jasmani tersebut, maka guru perlu menciptakan strategi pembelajaran yang mampu mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Upaya dalam meningkatkan hasil belajar pendidikan jasmani melalui strategi pembelajaran yaitu menerapkan permainan lari bola keranjang. Melalui permainan lari bola keranjang diharapkan terciptanya suasana belajar yang menyenangkan, siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dalam materi pembelajaran lari jarak pendek, sehingga mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan (Agus Kristiyanto,2010:134) sebagai berikut:

35

Guru kurang kreatif Kondisi

dalam

proses

pembelajaran penjas

a. Siswa kurang tertarik dan mudah bosan dengan pembelajaran penjas b. Hasil belajar rendah

Tindakan

Menerapkan

Siklus I : guru dan

pembelajaran

peneliti

melalui

bentuk pengajaran yang

permainan

lari bola keranjang

menyusun

bertujuan meningkatkan hasil belajar gerak dasar lari jarak pendek melalui permainan

lari

bola

keranjang. Melalui

Kondisi akhir

permainan

Siklus

II

:

upaya

lari bola keranjang

perbaikan dari siklus I

siswa

lebih

untuk

bersemangat,

hasil

hasil belajar gerak dasar

dan

lari jarak pendek dalam

belajar partisipasi dalam

siswa mengikuti

pembelajaran meningkat

meningkatkan

pembelajaran permainan keranjang

melalui lari

bola

36

2.16. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka berpikir yang telah disusun, maka diajukan hipotesis terhadap penelitian sebagai berikut : “ Dengan pembelajaran menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang siswa kelas III SD Negeri Muncanglarang 03 pada materi pembelajaran lari jarak pendek dapat meningkat”.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal dengan nama PTK. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bagian dari penelitian masalah praktis yang memiliki tujuan utama untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran pendidikan jasmani. PTK terdiri atas empat tahap, yaitu planning (perencanaan), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi) disetiap siklusnya. 3.1 Subyek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Muncanglarang 03 kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal tahun pelajaran 2012/2013, sebanyak 22 siswa yang terdiri dari 12 siswa putra dan 10 siswa putri, yang nantinya akan dijadikan subjek penelitian tindakan kelas. 3.2 Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal dan sebagai penelitian yang hendak diteliti adalah siswa kelas III SD Negeri Muncanglarang 03. 3.3 Waktu penelitian Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan siklus I tanggal 5 Juni 2013 dan siklus II tanggal 12 Juni 2013.

37

38

3.4 Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri Muncanglarang 03 kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal.

3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah metode pernyataan melalui angket, wawancara serta sumber data lain yang diperoleh dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Metode Observasi Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan

siswa

dalam

proses

pembelajaran

lari

jarak

pendek

menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang pada siswa SD Negeri Muncanglarang 03 kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal yang berbentuk lembar observasi. 2. Metode Tes Metode tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil pembelajaran siswa dalam lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang. 3. Dokumentasi Data yang diperoleh berupa foto dan gambar-gambar pada saat pembelajaran berlangsung.

39

3.6 Instrumen pengumpulan data Instrument yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a. Rencana pelaksanaan pembelajaran RPP merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk setiap pertemuan. Masing-masing RPP

berisi

kompetensi

dasar,

indikator,

alokasi

waktu,

tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar. b. Lembar Observasi Observasi digunakan untuk pengamatan terhadap situasi kegiatan proses belajar mengajar, kedisiplinan siswa, keaktifan siswa, partisipasi siswa, dan kualitas proses pembelajaran. Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan siswa, lembar observasi menggunakan format observasi yang telah disepakati sehingga diharapkan dapat diketahui apakah

pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan

permainan lari bola keranjang dapat meningkatkan hasil belajar. Selain itu peneliti juga menggunakan instrument penilaian untuk siswa. c. Tes Praktek Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengevaluasi kemampuan siswa dalam memahami materi yang sudah diajarkan. Tes ini merupakan tes keterampilan atau dengan kata lain adalah tes psikomotor.

40

3.7 Analisis Data Dari hasil penelitian data yang di analisis adalah a. Menetukan nilai rata-rata kelas Nilai yang diperoleh siswa dijumlahkan kemudian dibagi dengan jumlah siswa sehingga diperoleh rata-ratanya. Nila rata-rata diperoleh dengan rumus sebagai berikut (Zainal Aqib, 2009: 40):

x

X N

Keterangan: x = nilai rata-rata

 X = jumlah semua nilai siswa  N = jumlah siswa b. Menentukan nilai hasil Observasi yang meliputi penilaian afektif dan penilaian psikomorik, dengan rumus :

∑ skor perolehan

Nilai =

X 100% ∑ skor maksimal

41

c. Penilaian Lembar Angket Angket termasuk alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, sikap, dan paham dalam hubungan kausal. Angket dilaksanakan secara tertulis dan penilaian hasil belajar akan jauh lebih praktis. Untuk menghitung presentase angket, digunakan rumus sebagai berikut : Dimana perhitungannya per nomor pertanyaan.

Dimana P = presentase Z = Alternatif jawaban (A, B,C, dan D) n = Jumlah Responden d. Menentukan nilai Ketuntasan Belajar Ada dua kategori ketuntaasan belajar, yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Pada penelitian ini digunakan deskripsi persentase dengan rumus sebagai berikut (Zainal Aqib, 2009: 40):

ketuntasanbelajar 

 siswa yang tuntas belajar x100%  siswa

Analisis ini dilakukan pada saat tahapan refleksi. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjut

42

pada siklus selanjutnya. Adapun hasil dari perhitungan rumus tersebut masih harus dikonsultasikan dengan tabel kriteria tingkat keberhasilan siswa untuk mengetahui kualitas keberhasilan yang diperoleh. Tingkat keberhasilan ini mengacu pada lima skala likert. Tabel 1. Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa Tingkat

Tingkat

Keberhasilan(%)

Keberhasilan

> 80%

Sangat Baik

60% – 79%

Baik

40% – 59%

Cukup atau Sedang

20% – 39%

Buruk

< 20%

Sangat Buruk (Zainal Aqib, 2009: 40)

Perhitungan presentase dengan menggunakan rumus diatas harus sesuai dan memperhatikan kriteria ketuntasan belajar siswa SD Negeri Muncanglarang 03 yang dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu tuntas dan tidak tuntas dengan kriteria sebagai berikut:

43

Tabel 2. Kriteria Ketuntasan Belajar Penjasorkes

Kriteria Ketuntasan

Kualifikasi

> 75

Tuntas

< 75

Tidak Tuntas

(Depdiknas, Rancangan Hasil Belajar 2006). 3.8

Indikator Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas memiliki tujuan memperbaiki situasi dan hasil belajar, maka keberhasilan dari sebuah Penelitian Tindakan Kelas mengacu kepada keberhasilan pembelajaran kelas tersebut. Untuk melihat hasil belajar dari sebuah proses pembelajaran dapat dilihat dari pencapaian hasil pembelajaran yang sudah dilaksanakan dengan hasil dari pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang yaitu 80% dapat dikatakan tuntas. Dari hasil analisis pada siklus I dan siklus II terhadap proses belajarmengajar dan hasil belajar siswa, maka peneliti akan menyimpulkan apakah hipotesis tindakan tercapai atau tidak. Jika proses belajar-mengajar dan hasil belajar siswa sesuai atau melebihi indikator keberhasilan, maka permainan lari bola keranjang dapat digunakan dalam pembelajaran lari jarak pendek pada siswa SD kelas III.

3.9 Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas(PTK). Menurut susilo dalam bukunya Agus Kristiyanto(2010:31), Penelitian

44

tindakan kelas (PTK) sebagai bentuk penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di

sekolah tempat

mengajar,

dengan penekanan

pada

penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran. Menurut Zainal Aqip dalam bukunya Agus Kritiyanto(2010:31). PTK terdiri dari : (1) Penelitian, (2) Tindakan, (3) Kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan dianggap penting bagi peneliti. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang disengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian PTK berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas, yaitu sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seoarang guru. Kelas bukan wujud ruangan tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar. Kelas bukan sekedar ruangan tempat guru mengajar. Menurut Agus Kristiyanto(2010:32) PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif dan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional

dari

tindakan-tindakan

guru

dalam

melaksanakan

tugas,

memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya, serta memperbaiki kondisi dimana praktek-pratek pembelajaran pendidikan jasmani tersebut dilakukan, dimulai dari adanya perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk setiap siklusnya. Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu bentuk penelitian yang dilakukan oleh

45

guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar dengan tujuan untuk meningkatkan atau memperbaiki tindakan-tindakan praktek pembelajaran, dimulai dari adanya perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi untuk setiap siklus. PTK terdiri atas empat tahap, yaitu planning (perencanaan), action (tindakan), observasi (pengamatan), reflection (refleksi). Dalam bukunya, Agus Kristiyanto (2010:55), empat tahap itu dijelaskan sebagai berikut: 1. Perencanaan (planning) Perencanaan adalah sebuah langkah yang paling awal, yaitu langkah untuk merencanakan tindakan yang telah dipilih untuk memperbaiki keadaan. Pada tahap perencanaan telah tertuang berbagai skenario untuk siklus yang bersangkutan, terutama tentang hal-hal teknis terkait dengan rencana pelaksanaan tindakan dan indikator-indikator capaian pada akhir siklusnya. 2. Tahap Pelaksanaan/tindakan (Action) Tahap pelaksanaan tindakan adalah tahap untuk melaksanakan hal-hal yang telah direncanakan dalam tahap perencanaan. Peneliti utama dan kolaborator harus saling menyakinkan bahwa apa yang telah disepakati dalam perencanaan benar-benar dapat dilaksanakan. 3. Tahap Observasi (Observation) Tahap observasi adalah tahap mengamati kejadian yang ada pada saat pelaksanaan tindakan. Kejadian tersebut diamati atau diobservasi oleh peneliti utama dan kolaborator. 4. Tahap Refleksi (Reflecting)

46

Tahap refleksi itu merupakan tahap eveluasi untuk membuat keputusan akhir siklus. Refleksi pada akhir siklus merupakan sharing of idea yang dilakukan antara peneliti utama dan kolaborator atas hal yang telah direncanakan, dilaksanakan, dan diobservasi pada siklus tersebut.

Plan Reflection Siklus 1 Action/ Observation Revised Plan Reflection

Action/ Observation

Siklus 2

Gambar 11. Siklus PTK ( Sumber Agus kristiyanto, 2010:19 )

3.9.1. Langkah-langkah Tindakan 1. Siklus I a. Perencanaan (planning) 1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang gerak dasar atletik dengan menggunakan metode pendekatan bermain

47

2. Menyiapkan daftar hadir siswa dan daftar nilai siswa. 3. Menyiapkan lembar pengamatan guru dan siswa yang berguna untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas. 4. Menyiapkan Alat pembelajaran. 5. Membuat lembar evaluasi pembelajaran (tes). b. Pelaksanaan/Tindakan (Action) 1) Guru mempersiapkan siswanya di lapangan dan siswa dibariskan, kemudian berdo’a. 2) Guru melakukan presensi sebelum memulai pembelajaran, kemudian menyampaikan materi yang akan diberikan. 3) Guru memberikan pemanasan. 4) Di bagian pertama, guru memberikan contoh gerakan materi inti kepada siswa. 5) Cara Permainan dengan kompetisi secara individu . i. Siswa dibagi menjadi 2 baris berbanjar, ii. Siswa yang paling depan mempratekkan permainan lari bola keranjang

dari

posisi

start

sampai

selesai,

kemudian

dilanjutkan siswa pada baris kedua, dan seterusnya. iii. Siswa berlari membawa bola yang telah disiapkan satu persatu untuk dipindahkan dan dimasukkan kedalam keranjang dengan jarak 20 meter sampai bola yang disiapkan habis. iv. Ketika guru memberikan aba-aba “Bersedia” “Siaap” “Ya”, maka siswa langsung berlari secepat-cepatnya.

48

v. Pemenang adalah siswa yang menyelesaikan tugasnya dengan cepat dan benar. c. Observasi (Observation) Observasi proses pembelajaran dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui bahwa proses pembelajaran telah berjalan sesuai rencana (RPP) dan mengetahui adanya hambatan-hambatan teknis yang terjadi. Dalam hal ini observer telah dibekali dengan lembar pengamatan yang telah dipersiapkan. d. Refleksi (Reflecting) 1. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus pertama 2. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus pertama 3. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya 4. Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus kedua. b. Siklus 2 a. Perencanaan (Planning) 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang gerak dasar atletik dengan menggunakan metode pendekatan bermain 2) Menyiapkan daftar hadir siswa dan daftar nilai siswa. 3) Menyiapkan lembar pengamatan guru dan siswa yang berguna untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas.

49

4) Menyiapkan Alat pembelajaran. 5) Membuat lembar evaluasi pembelajaran (tes). b. Pelaksanaan/Tindakan (Action) 1). Guru mempersiapkan siswanya di lapangan dan siswa dibariskan, kemudian berdo’a. 2). Guru melakukan presensi sebelum memulai pembelajaran, kemudian menyampaikan materi yang akan diberikan. 3). Guru memberikan pemanasan. 4). Di bagian pertama, guru memberikan contoh gerakan materi inti kepada siswa. 5). Cara Permainan dengan kompetisi secara beregu . i. Siswa dibagi menjadi 2 baris berbanjar, banjar 1 dikasih nama regu A dan banjar 2 dikasih nama regu B. ii. Dari posisi siap, siswa mempratekkan permainannya secara satu persatu dari posisi start sampai selesai, yaitu siswa berlari membawa bola yang telah disiapkan satu persatu untuk dipindahkan dan dimasukkan kedalam keranjang dengan jarak 20 meter sampai bola yang disiapkan habis. iii.

Ketika guru memberikan aba-aba “Bersedia” “Siaap” “Ya” maka siswa langsung berlari secepat-cepatnya.

iv.

Cara mendapatkan poin yaitu setiap siswa dari regu A dan regu

B

berkompetisi

untuk

berlari

secepat-

50

cepatnya memindahkan bola. Yang pertama menyelesaikan adalah yang mendapat poin. v.

Regu pemenang adalah regu yang

mendapatkan poin

terbanyak. c. Observasi (Observation) Observasi proses pembelajaran dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui bahwa proses pembelajaran telah berjalan sesuai rencana (RPP) dan mengetahui adanya hambatan-hambatan teknis yang terjadi. Dalam hal ini observer telah dibekali dengan lembar pengamatan yang telah dipersiapkan. d. Refleksi (Reflecting) 1). Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus II. 2). Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan siklus II. 3). Evaluasi tindakan II

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Siklus 1 a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang gerak dasar atletik dengan menggunakan metode pendekatan bermain. Menyiapkan daftar hadir siswa dan lembar penilaian siswa. Menyiapkan lembar pengamatan guru dan siswa yang berguna untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar. Menyiapkan Alat pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan/Tindakan Pada pelaksanaan tahap ini yaitu kegiatan awal, waktu yang digunakan dalam kegiatan awal adalah 15 menit yaitu siswa dibariskan 4 bersaf, guru memimpin berdo’a setelah itu menyecek kehadiran siswa, kemudian guru menjelaskan materi yang akan diajarkan yaitu lari jarak pendek. Selanjutnya melakukan pemanasan, siswa melakukan peregangan statis dan dinamis guru memberi contoh dan menegur siswa yang kurang serius dalam melakukan pemanasan. Memasuki kegiatan inti, waktu yang digunakan dalam kegiatan inti adalah 75 menit. Kegiatan inti pertama adalah melakukan teknik start jongkok, yang kedua melakukan gerakan ayunan tangan, ketiga melakukan teknik memasuki garis finis. Yang keempat melakukan permainan lari bola keranjang. Kelima malakukan lari jarak pendek

51

52

dengan jarak 40 meter. Guru mencontohkan gerakan dan siswa ikut melakukan gerakan tersebut. Melakukan permainan lari bola keranjang diawali dengan start jongkok dengan membawa bola kecil yang telah disiapkan kemudian lari membawa bola dimasukan kedalam keranjang. Jarak lari dalam permainan lari bola keranjang adalah 20 meter. Setiap siswa melakukan permainan lari bola keranjang. Setelah Melakukan permainan lari bola keranjang siswa dicoba untuk melakukan lari jarak pendek dengan jarak 40 meter. Kegiatan penutup, waktu yang digunakan 15 menit. Pada kegiatan penutup siswa dikumpulkan untuk diadakan koreksi menyeluruh tentang gerakan-garakan yang telah dilakukan/diajarkan, kemudian memberikan kesempatan pada siswa untuk tanya jawab, dilanjutkan pendinginan, berdo’a kemudian siswa dibubarkan. c. Observasi Hasil pengamatan pada siklus 1 dari 22 siswa kelas III SD Negeri Muncanglarang 03 ada 12 siswa yang sudah dapat melaksanakan lari jarak pendek dengan benar. Dari pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung siswa kurang respon terhadap materi pelajaran dan juga siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran lari jarak pendek. Akan tetapi secara umum suasana pembelajaran siswa cukup aktif ini terlihat siswa mengikuti dari awal pembelajaran sampai selesai pembelajaran.

53

Observasi berdasarkan pengamatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh guru yang kaitannya dengan sikap siswa selama mengikuti pembelajaran. Tabel 3. Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa Satu Kelas Siklus I

No

Skala Penilaian

Indikator

1

Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru Siswa memperhatikan peragaan yang diberikan oleh guru Siswa melaksanakan perintah dari guru dengan baik Siswa mempraktekan gerak dasar atletik dengan baik Respon siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru Kemampuan interaksi siswa dengan guru, siswa dengan siswa lain

1. 2. 3. 4. 5. 6.

2

3

4

V V V V V V

7.

Kedesiplinan siswa dalam pembelajaran

V

8.

Siswa mampu menggunakan media pembelajaran dengan baik

V

9.

Antusias siswa dalam mengikuti KBM

10.

Keaktifan siswa dalam pembelajaran Jumlah

∑ skor maksimal

36 50

V V 36

∑ skor perolehan

Prosentas =

X 100%

X 100% = 72,00%

Keterangan : 1 = Sangat rendah

3= Cukup

2 = Rendah

4= baik

5

5= Sangat baik

54

Berdasarkan tabel diatas diketahui hasil prosentase sebesar 72,00%, masih ada aspek-aspek yang mendapat kriteria rendah diantaranya respon siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan dan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran. Kedua aspek tersebut merupakan kelemahan yang terjadi pada siklus I, dan akan dijadikan bahan kajian refleksi pada revisi yang akan dilakukan pada siklus II. Sacara garis besar kegiatan belajar mengajar pada siklus I pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan lari bola keranjang sudah cukup baik, akan tetapi peran guru masih sangat dominan untuk memberikan arahan dan penjelasan karena model pembelajaran tersebut dirasakan oleh siswa masih baru. d. Refleksi Setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut : 1. Respon siswa terhadap materi pembelajaran masih rendah. 2. Antusias siswa rendah dalam mengikuti pembelajaran. 3. Guru kurang baik dalam memberikan motivasi kepada siswa sehingga respon dan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran rendah.

55

e. Deskripsi Data Hasil Pembelajaran Siklus I Deskripsi data hasil belajar lari jarak pendek dan kriterian ketuntasan hasil belajar siklus I siswa kelas III SD Negeri Muncanglarang 03 kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013. Tabel 4. Hasil Ketuntasan Belajar Pada siklus I

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

NAMA SISWA

Dwi Jayanti Nur Fauziah Rengki Subagja Sutamtomo M. Ridwan Susmanto Sri Widiastuti Sunanto Tiara Khikayatul Ulum Akhmad Maulana Risqi Fais Pendar Surya Jihan Navela M. Yafis Aenurrofik Nilna Risqi Nur Indah Riyan Triawan Siti Malikha M. Rofiul Akla Fika Koldia Melia M. Ganang Hanip. S Ida Rosida Roy Jordi Moh. Fikri Rizqiansyah Rata-rata

Keterangan : T = Tuntas TT = Tidak Tuntas

L / P P P L L L P L P L L P L P P L P L P L P L L

Penilaian Psikom otor

Afek Tif

Kog nitif

Jumlah

40 38 40 44 46 36 38 34 46 42 40 46 40 40 38 34 40 46 38 36 44 40 40,27

24 25,2 25,2 25,2 26,4 21,6 20,4 20,4 25,2 22,8 22,8 24 24 25,2 21,6 22.8 20,4 26,4 24 25,2 27,6 24 23,84

12 16 16 12 16 12 12 16 12 12 16 12 12 12 16 12 16 12 12 12 16 12 13,45

76,0 79,2 81.2 81,2 88,4 69,6 70,4 70,4 83,2 76,8 78.8 82,0 76,0 77,2 75,6 68,8 76,8 84,4 74,0 73,2 87,6 76,0 77.58

Ket T T T T T TT TT TT T T T T T T T TT T T TT TT T T

56

f. Prosentase ketuntasan siswa : Siswa yang tuntas = 16 22 Siswa yang tidak tuntas =

X 100% = 72,72 % 6 22

X 100% = 27,28 %

Gambar 12. Grafik ketuntasan belajar siklus I Berdasarkan data diatas siswa yang mencapai ketuntasan sebesar 72,72 % dan siswa yang belum mencapai ketuntasan sebesar 27,28 % dari jumlah siswa. Hal tersebut menunjukkan bahwa target yang diinginkan peneliti yaitu 80% dari jumlah siswa belum tercapai sehingga harus ditingkatkan lagi. Dengan melihat data diatas perlu adanya siklus II, dan diharapkan siklus II dapat tercapainya target yang diinginkan peneliti yaitu 80% siswa mencapai ketuntasan belajar. Untuk itu peneliti dan kolaborator merencanakan tindakan di siklus II.

57

4.2. Hasil Penelitian Siklus II a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 tentang gerak dasar atletik dengan menggunakan metode pendekatan bermain. Menyiapkan daftar hadir siswa dan lembar penilaian siswa 2. Menyiapkan lembar pengamatan guru dan siswa 2 yang berguna untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar. Menyiapkan Alat pembelajaran. Menyiapkan lembar angket respon kepuasan belajar siswa. b. Tahap Pelaksanaan/tindakan Pada pelaksanaan tahap ini yaitu kegiatan awal, waktu yang digunakan dalam kegiatan awal adalah 15 menit yaitu siswa dibariskan 4 bersaf, guru memimpin berdo’a setelah itu menyecek kehadiran siswa, kemudian guru menjelaskan materi yang akan diajarkan yaitu lari jarak pendek. Selanjutnya melakukan pemanasan, siswa melakukan peregangan statis dan dinamis guru memberi contoh dan menegur siswa yang kurang serius dalam melakukan pemanasan. Memasuki kegiatan inti, waktu yang digunakan dalam kegiatan inti adalah 75 menit. Kegiatan inti pertama adalah melakukan teknik start jongkok, yang kedua melakukan gerakan ayunan tangan, ketiga melakukan teknik memasuki garis finis. Yang keempat melakukan permainan lari bola keranjang. Kelima malakukan lari jarak pendek

58

dengan jarak 40 meter. Guru mencontohkan gerakan dan siswa ikut melakukan gerakan tersebut. Melakukan permainan lari bola keranjang diawali dengan start jongkok dengan membawa bola kecil yang telah disiapkan kemudian lari membawa bola dimasukan kedalam keranjang. Jarak lari dalam permainan lari bola keranjang adalah 20 meter. Setiap siswa melakukan permainan lari bola keranjang. Setelah Melakukan permainan lari bola keranjang siswa dicoba untuk melakukan lari jarak pendek dengan jarak 40 meter. Kegiatan penutup, waktu yang digunakan 15 menit. Pada kegiatan penutup siswa dikumpulkan untuk diadakan koreksi menyeluruh tentang gerakan-garakan yang telah dilakukan/diajarkan, kemudian memberikan kesempatan pada siswa untuk tanya jawab, dilanjutkan pendinginan, berdo’a kemudian siswa dibubarkan. c. Observasi Hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, siswa dalam mengikuti pembelajaran lari jarak pendek sudah mengalami peningkatan. Dari pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung respon siswa terhadap materi pelajaran dan juga antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran lari jarak pendek mengalami peningkatan. Dari 22 siswa hampir semua siswa dapat melaksanakan lari jarak pendek dengan benar.

59

Dalam hal ini lembar observasi diisi berdasarkan pengamatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh guru yang kaitannya dengan sikap siswa selama mengikuti pembelajaran. Tabel 5. Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa Satu Kelas Siklus II No

Skala Penilaian 1 2 3 4

Indikator Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru Siswa memperhatikan peragaan yang diberikan oleh guru Siswa melaksanakan perintah dari guru dengan baik Siswa mempraktekan gerak dasar atletik dengan baik Respon siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru Kemampuan interaksi siswa dengan guru, siswa dengan siswa lain Kedesiplinan siswa dalam pembelajaran

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Siswa mampu menggunakan media pembelajaran dengan baik

9.

Antusias siswa dalam mengikuti KBM

10.

Keaktifan siswa dalam pembelajaran Jumlah

V V V V V V V V V V 46

∑ skor perolehan

Prosentase = 46 50

∑ skor maksimal

X100%

X 100% = 92,00%

Keterangan : 1 = Sangat rendah

3= Cukup

2 = Rendah

4= baik

5

5= Sangat baik

60

Berdasarkan tabel diatas pembelajaran lari jarak pendek mengalami peningkatan dari hasil prosentase 72,00%

pada siklus I

meningkat menjadi 92,00% di siklus II. Ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 20,00%. d. Refleksi Setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada siklus II diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut : 1. Rendahnya pada siklus I sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik. 2. Hasil belajar siswa pada siklus II mangalami peningkatan. 3. Respon dan antusias siswa terhadap pembelajaran lari jarak pendek mengalami peningkatan. 4. Guru selama proses kegiatan belajar mengajar secara umum telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik e. Deskripsi Data Hasil Pembelajaran siklus II Deskripsi data hasil belajar lari jarak pendek dan kriteria ketuntasan hasil belajar siklus II siswa kelas III SD Negeri Muncanglarang 03 kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013.

61

Tabel 6. Hasil Ketuntasan Belajar Pada siklus II L / P 1 Dwi Jayanti P 2 Nur Fauziah P 3 Rengki Subagja L 4 Sutamtomo L 5 M. Ridwan Susmanto L 6 Sri Widiastuti P 7 Sunanto L 8 Tiara Khikayatul Ulum P 9 Akhmad Maulana Risqi L 10 Fais Pendar Surya L 11 Jihan Navela P 12 M. Yafis Aenurrofik L 13 Nilna Risqi P 14 Nur Indah P 15 Riyan Triawan L 16 Siti Malikha P 17 M. Rofiul Akla L 18 Fika Koldia Melia P 19 M. Ganang Hanip. S L 20 Ida Rosida P 21 Roy Jordi L 22 Moh. Fikri Rizqiansyah L Rata-rata Keterangan : T = Tuntas

NO

Penilaian

NAMA SISWA

Psiko motor

Afek tif

Kog Nitif

Jumlah

40 42 44 44 46 40 42 40 44 46 42 46 42 44 42 36 44 46 40 40 46 44 42,73

25,2 24 26,4 27,6 27,6 21,6 22,8 21,6 26,4 24 24 25,2 25,2 24 22,8 21,6 24 27,6 21,6 25,2 28,8 24 24,59

16 20 16 20 20 12 12 16 20 20 20 20 16 16 16 16 20 20 16 16 20 16 17,45

81,2 86 86,4 91,6 93,6 73,6 76,8 77,6 90,4 90 86 91,2 83,2 84 80,8 73,6 88 93,6 77,6 81,2 94,6 84 84,77

TT = Tidak Tuntas f. Prosentase ketuntasan siswa : Siswa yang tuntas = 20 22 Siswa yang tidak tuntas =

X 100% = 90,91% 2 22

X 100% = 9,09 %

Ket T T T T T TT T T T T T T T T T TT T T T T T T

62

Gambar 13. Grafik ketuntasan belajar Siklus II Dari data diatas menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainaan lari bola keranjang. Nilai rata-rata pada siklus II ini meningkat yaitu dilihat dari banyaknya siswa yang tuntas sebesar 90,91% siswa (20 siswa) dari jumlah seluruhnya 22 siswa. Ini menunjukkan 20 siswa memiliki nilai diatas kriteria ketuntasan minimal(KKM) dari 22 siswa. Nilai KKM penjasorkes sebesar 75. 4.3. Analisis Data Angket Dalam analisis data angket ini menggunakan angket respon atau tanggapan tentang kepuasan belajar siswa. Angket diberikan setelah selesai kegiatan belajar mengajar dilaksanakan (siklus II), dengan jumlah pertanyaan sebanyak 5 butir dan jumlah responden 22 siswa. Angket ini untuk mengetahui tingkat kepuasan belajar siswa. Berdasarkan hasil angket siswa pada lampiran diperoleh hasil analisis angket respon tingkat kepuasan siswa pada tabel berikut :

63

Tabel 7. Rekapitulasi Angket Respon Tingkat Kepuasan Belajar Siswa No Jawaban ( a ) Soal Jml % 1

18

81,82

2

17

77,27

3

19

4 5

Jawaban ( b)

Jawaban ( c )

Jawaban ( d) Jumlah

Jml

%

%

Jml

%

18,18

0

0,00

0

0,00

22

5

22,73

0

0,00

0

0,00

22

86,36

3

13,64

0

0,00

0

0,00

22

14

63,64

8

36,36

0

0,00

0

0,00

22

21

95,45

1

4,55

0

0,00

0

0,00

22

Rata-rata

4

Jml

80,91

19,09

0,00

0,00

Data diatas menggunakan rumus dibawah ini :

Dimana : P = prosentase Z = Alternatif jawaban ( a, b, c, d, ) n = jumlah responden Grafik hasil angket respon tingkat kepuasan belajar siswa pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang.

64

Gambar 14. Grafik Hasil Angket Respon Siswa

Keterangan : a. Sangat setuju/sangat menarik/sangat senang b. Setuju/menarik/senang c. Tidak setuju/kurang menarik/biasa saja d. Sangat tidak setuju/tidak menarik/tidak senang Dari tabel diatas menunjukkan pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang mendapat respon positif dari siswa dan siswa menyukai model pembelajaran ini. Ini terlihat dari jumlah rata-rata siswa memilih jawaban a (sangat setuju/sangat menarik/sangat senang) mencapai 80,91%, siswa memilih jawaban b (setuju/menarik/senang) mencapai 19,09% dan jawaban c. 0.00% , d. 0,00% karena siswa tidak ada yang memilih jawaban c (tidak setuju/kurang menarik/biasa saja) dan jawaban d (sangat tidak setuju/tidak menarik/tidak senang).

65

4.4. Pembahasan Dari hasil pada siklus I, hasil pengamatan proses pembelajaran yang kaitannya dengan sikap aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran , diperoleh hasil prosentase

sebesar 72,00%. Ini

dikarenakan adanya kelemahan dalam proses pembelajaran yaitu respon siswa terhadap materi pembelajaran masih rendah serta antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran juga masih rendah. Sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa memperoleh prosentase sebesar 72,72%, disini adanya kelemahan yaitu masih banyak siswa yang belum tuntas. Sedangkan target yang diinginkan peneliti yaitu 80% dari jumlah siswa harus tuntas mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dengan melihat data tersebut maka perlu diadakan siklus II untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan itu. Hasil pada siklus II, hasil pengamatan proses pembelajaran yang kaitannya dengan sikap aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran memperoleh hasil prosentase sebesar 92,00%, sedangkan hasil pada siklus I hasil prosentasenya sebesar 72,00%. Ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 20,00%. Dan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II 90,91% sedangkan pada siklus I sebesar 72,72% hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sebesar 18,19%. Dengan begitu pada siklus II sudah mencapai target bahkan melebihi target yang diinginkan peneliti yaitu 80% dari jumlah siswa tuntas mencapai nilai KKM.

66

Dalam siklus II guru memberikan motivasi terhadap siswa dan siswa untuk memperhatikan penjelasan dan melakukan kegiatan dengan sungguh-sungguh. Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat di interpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku (Hamzah B. Uno,2009:1-3). Hal ini juga dinyatakan oleh Achmad Sugandi,dkk(2004:14) yang menyatakan bahwa motivasi ialah dorongan yang ada dalam diri seseorang

untuk

melakukan

sesuatu

dalam

rangka

memenuhi

kebutuhannya. Motivasi memegang peranan penting dalam belajar. Makin kuat motivasi seseoarang dalam belajar makin optimal dalam melakukan aktivitas belajar. Dengan kata lain intensitas proses pembelajaran sangat ditentukan oleh motivasi. Dalam analisis data angket guru menggunakan angket respon atau tanggapan tentang kepuasan belajar siswa. Angket diberikan setelah selesai kegiatan belajar mengajar dilaksanakan (siklus II), dengan jumlah pertanyaan sebanyak 5 butir dan jumlah responden 22 siswa. Hasil analisis angket respon siswa terhadap pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang menunjukkan

67

bahwa pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang mendapat respon positif dari siswa. Ini terlihat dari jumlah rata-rata siswa 80,91% jawaban siswa sangat setuju/sangat

menarik/sangat

senang

mengikuti

pembelajaran

menggunakan permainan lari bola keranjang. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang dapat diterima dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan Pada Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “ Pembelajaran Lari Jarak Pendek Menggunakan Pendekatan Permainan Lari Bola Keranjang Pada Siswa Kelas III SD Negeri Muncanglarang 03 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013.” Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang dapat diterima siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang menunjukkan adanya peningkatan, yang diperoleh dari data hasil penelitian. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengamatan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar pada siklus I sebesar 72,00% sedangkan pada siklus II sebesar 92,00% , menunjukkan peningkatan sebesar 20,00%. Data hasil ketuntasan belajar siswa siklus I mencapai 72,72 % sedangkan pada siklus II mencapai 90,91% , menunjukkan peningkatan sebesar 18,19%. Sedangkan angket respon/tanggapan siswa terhadap pembelajaran lari jarak pendek mengunakan pendekatan permainan lari bola keranjang hanya diberikan pada siklus II dan hasil yang diperoleh yaitu jumlah ratarata siswa 80,91% , jawaban siswa sangat setuju/sangat menarik/sangat

68

69

senang mengikuti pembelajaran menggunakan permainan lari bola keranjang. 5.2

Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal

sebagai berikut: 1. Siswa

diharapkan

untuk

meningkatkan

semangat

belajar

agar

mendapatkan hasil yang maksimal. 2. Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Dan juga guru diharapkan lebih inovatif, kreatif dalam memilih dan menerapkan metode serta media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif dan menyenangkan.

DAFTAR PUSTAKA Abdulkadir Ateng, 1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan Jasmani. Achmad Rifa’i RC dan Catharina Tri Anni, 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Pres. Achmad Sugandi, dkk. 2004. Teori Pembelajaran,UPT MKK UNNES Adang Suherman, 2000. Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Agus Kristiyanto, 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. UNS Press. Ari Asnaldi, 2008. Teori-Teori Belajar Proses Perubahan. www.multiply.com Badan Standar Nasional Pendidikan,BNSP, 2006. Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Sandar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta Bimo Walgito, 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta. Catharina Tri Anni, dkk.2004,Psikologi Belajar,UPT MKK UNNES Dadan Heryana dan Giri Verianti,2010, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk Siswa SD-MI kelas V, Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Eko Ariyanto,2012,Upaya Meningkatkan Minat,Motivasi,dan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Hang Style dengan Media Bola Gantung Bagi Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Randublatung Kabupaten Blora Tahun 2012/2013.Skripsi UNNES

71

72

Elizabeth B. Hurlock,1993. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga Hamzah B. Uno, 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hasan Cukup,2012, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lari Jarak Pendek Melalui Metode Pembelajaran Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Panggung 5 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012, Skripsi UNS Ika Yulianingsih, 2011. Upaya Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Atletik Dengan Model Pembelajaran Inovatif Pada Siswa Kelas V SDN Kali Segoro Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang Tahun 2011. Skripsi UNNES Mohamad Surya, 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Moh.Uzer Usman, 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana, 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Pembelajaran Berbasis PAIKEM, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Nasional, 2010 Rumini, 2004. Model Pembelajaran Atletik dan Metodik 1, UNNES Rusli Lutan, 1988. Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Departemen P&K Dirjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Samsudin, 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMP/MTS. Jakarta: Litera.

73

Slameto, 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Soeparwoto,dkk, 2004. Psikologi Perkembangan. UPT MKK UNNES Solihin,2012,Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Melalui Metode Bermain Lompat Katak Dalam Penjasorkes bagi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bandung 3 Kota Tegal Tahun 2012.Skripsi UNNES Sukintaka, 1992. Teori Bermain untuk D2 PGSD: Depdikbud Supandi, 1992. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Departemen Pendidikan Jasmani. Tri Nurharsono dan Sri Haryono, 2009. Permainan Tonnis. FIK UNNES Zainal Aqib, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. http://www.lepank.com/2012/07/pengertian-bermain-menurut-beberapaahli.html,diakses tgl 17 maret 2013 http://mari-berkawand.blogspot.com/2011/08/pengertian-pendekatanbermain.html Diakses tgl 17 Maret 2013 http://peluangbisnisonlinemodalkecil.blogspot.com/2012/09/karakteristik-anakusia-sekolah-dasar.html Diakses tgl 17 Maret 2013

74

Lampiran

75

Lampiran 1

76

Lampiran 2

77

Lampiran 3

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA UPTD DIKPORA KECAMATAN BUMIJAWA

SD NEGERI MUNCANGLARANG 03 Alamat : Dk. Nagog Desa Muncanglarang, Kec. Bumijawa, Kab. Tegal.

SURAT KETERANGAN Nomor :

/

/ 2013

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama

: AMANAH, S.Pd

NIP

: 19660614 198806 2 001

Pangkat, Gol Ruang

: Pembina, IV/a

Jabatan

: Kepala Sekolah

Menerangkan dengan Sesungguhnya bahwa : Nama

: BUDI HARTONO

NIM

: 6101911129

Jabatan

: Mahasiswa UNNES Jurusan PJKR SI

Telah melaksanakan penelitian di SD Negeri Muncanglarang 03 Kec. Bumijawa Kab. Tegal dengan Judul : “ PEMBELAJARAN LARI JARAK PENDEK MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERMAINAN LARI BOLA KERANJANG PADA SISWA KELAS III SD NEGERI MUNCANGLARANG 03 KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013”. Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Muncanglarang, 13 Juni 2013

A M A N A H, S.Pd

78

Lampiran 4 Daftar Nama Siswa Kelas III

No

Nama Siswa

Keterangan

1

Dwi Jayanti

P

2

Nur Fauziah

P

3

Rengki Subagja

L

4

Sutamtomo

L

5

M. Ridwan Susmanto

L

6

Sri Widiastuti

P

7

Sunanto

L

8

Tiara Khikayatul Ulum

P

9

Akhmad Maulana Risqi

L

10

Fais Pendar Surya

L

11

Jihan Navela

P

12

M. Yafis Aenurrofik

L

13

Nilna Risqi

P

14

Nur Indah

P

15

Riyan Triawan

L

16

Siti Malikha

P

17

M. Rofiul Akla

L

18

Fika Koldia Melia

P

19

M. Ganang Hanip. S

L

20

Ida Rosida

P

21

Roy Jordi

L

22

Moh. Fikri Rizqiansyah

L

79

Lampiran 5 Daftar Nama Petugas Penelitian No

Nama

Jabatan

Tugas

1.

Budi Hartono

Mahasiswa S1 PJKR PKG Tegal

Peneliti

2.

Domiri, S.Pd

Guru PJOK SDN Jejeg 01

Ahli

3.

Abidin, S.Pd

Guru PJOK SDN Sokatengah 03

Ahli

4.

Bambang Wijanarko Guru PJOK SDN Sokatengah 02

Juru Foto

5.

Daryo

Perlengkapan

Guru PJOK SDN Muncanglarang 02

80

Lampiran 6 Jadwal Penelitian Siklus I Dilaksanakan pada : Hari, Tanggal : Rabu, 5 Juni 2013 Tempat

: Lapangan Jejeg

Waktu

: 07.00 WIB – Selesai

Jadwal Penelitian Siklus II Dilaksanakan pada : Hari, Tanggal : Rabu, 12 Juni 2013 Tempat

: Lapangan Jejeg

Waktu

: 07.00 WIB – Selesai

81

Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Nama Sekolah

: SD Negeri Muncanglarang 03

Mata Pelajaran

: Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Kelas/Semester

: 3 [ tiga ] / 2 [ dua ]

Pertemuan ke

:

Alokasi Waktu

: 3 x 35 menit

Standar Kompetensi: 6. Mempraktikkan berbagai gerak dasar dalam permainan sederhana dan nilainilai yang terkandung di dalamnya

Kompetensi Dasar: 6.1. Mempraktikkan kombinasi gerak dasar jalan, lari dan lompat dengan koordinasi yang baik dalam permainan sederhana, serta nilai kerjasama, toleransi, kejujuran, tanggung jawab dan menghargai lawan atau diri sendiri

I.

Tujuan Pembelajaran**:  Siswa dapat melakukan kombinasi gerak dasar jalan, lari dan lompat  Siswa dapat melakukan dasar atletik.

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ) Tekun ( diligence )

82

Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness) Kerja sama ( Cooperation ) Toleransi ( Tolerance ) Percaya diri ( Confidence ) Keberanian ( Bravery ) II. Materi Ajar (Materi Pokok):  III.

Permainan lari bola keranjang

.Metode Pembelajaran:   

Ceramah Demonstrasi Praktek

IV. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal: (15 menit) Apresepsi dan Motivasi  Siswa dibariskan menjadi empat barisan  Mengecek kehadiran siswa  Menegur siswa yang tidak berpakaian lengkap  Melakukan gerakan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan inti  Mendemonstrasikan materi inti yang akan dilakukan/dipelajari B. Kegiatan Inti: (75 menit)  Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru:  Siswa dapat melakukan dasar dasar atletik  Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan  Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di lapangan.

83

 Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: (Permainan dengan kompetisi secara Individu)  Siswa dibagi menjadi 2 berbanjar,  Siswa yang paling depan mempratekkan permainan lari bola keranjang dari posisi start sampai selesai, kemudian dilanjutkan siswa pada baris kedua, dan seterusnya  Permainannya yaitu siswa di awali dengan start jongkok kemudian berlari membawa bola yang telah siapkan satu persatu untuk dipindahkan dan dimasukkan kedalam keranjang dengan jarak 20 meter sampai bola yang disiapkan habis.  Ketika guru memberikan aba-aba “Bersedia” “Siaap” “Ya”, maka siswa langsung berlari secepat-cepatnya.  Pemenang adalah siswa yang menyelesaikan tugasnya dengan cepat dan benar.

Gambar. Lapangan Permainan Lari Bola Keranjang Keterangan : : Siswa : Keranjang : Bendera kecil : Bola kecil jumlah 4 buah (dalam permainan setiap siswa mendapat 2 bola kecil untuk dimainkan/dipindahkan)

84

 Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru:  Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa  Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan C.Kegiatan Akhir / Penenangan (15 menit) Dalam kegiatan Akhir, guru:  Siswa di kumpulkan mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang telah dilakukan/ diajarkan  Memperbaiki tentang kesalahan-kesalahan gerakan V. Alat dan Sumber Belajar:       

Buku Penjaskes Stop watch Pluit Tali rafia Bola kecil Bendera kecil Keranjang

Gambar. Alat-alat pembelajaran

85

VI. Penilaian: Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran Penilaian

Indikator Pencapaian

Teknik

Kompetensi







Melakukan start Melakukan lari jarak pendek dengan ayunan lengan yang benar Melakukan lari jarak pendek dengan badan agak condong ke depan Melakukan lari jarak pendek dengan koordinasi tubuh yang baik Melakukan lari jarak pendek memasuki garis finis dengan benar

Contoh

Instrumen

Instrumen

Keterampilan

Soal Praktek /   format

/Perbuatan

penilaian

Tes  

Bentuk







Peragakan start Peragakan lari jarak pendek dengan ayunan lengan yang benar Peragakan lari jarak pendek dengan badan agak condong kedepan Peragakan lari jarak pendek dengan koordinasi tubuh yang baik Peragakan lari jarak pendek memasuki garis finis dengan benar

86

FORMAT KRITERIA PENILAIAN Skala Penilaian No

Indikator 1

2

3

4

5

Afektif 1.

Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru

2.

Siswa memperhatikan peragaan yang diberikan oleh guru

3.

Kemampuan interaksi siswa dengan guru, siswa dengan siswa lain

4.

Kedisiplinan pembelajaran

5.

Antusias siswa dalam mengikuti KBM

siswa

dalam

Jumlah skor tiap butir Skor perolehan x 30 Nilai Skor maksimal Psikomotor 1.

Siswa dapat melakukan start jongkok

2.

Siswa dapat melakukan gerakan ayunan lengan saat lari dengan benar

3.

Siswa dapat melakukan lari dengan badan agak condong kedepan

4.

Siswa dapat melakukan lari dengan kontrol/koordinasi tubuh yang baik.

5.

Siswa dapat melakukan gerakan memasuki garis finis dengan baik. Jumlah Skor Tiap Butir Skor perolehan x 50 Nilai Skor maksimal

87

Kognitif. Dalam kriteria penilaian kognitif menggunakan angket soal pilihan ganda jika benar skor 4 dan jika salah skor 0, skor maksimal 20 Kognitif No 1 2 3 4 5

Indikator

Betul= skor 4 Salah= skor 0

Mengetahui 3 macam cara start Mengetahui bagaimana gerakan ayunan lengan ketika lari jarak pendek Mengetahui posisi badan ketika lari jarak pendek Mengetahui bagaimana cara lari dengan kontrol/koordinasi yang baik Mengetahui 3 cara memasuki garis finis

LEMBAR PENILAIAN

NO

NAMA SISWA

1

Dwi Jayanti

L / P P

2

Nur Fauziah

P

3

Rengki Subagja

L

4

Sutamtomo

L

5

M. Ridwan Susmanto

L

6

Sri Widiastuti

P

7

Sunanto

L

8

Tiara Khikayatul Ulum

P

9

Akhmad Maulana Risqi

L

10

Fais Pendar Surya

L

11

Jihan Navela

P

12

M. Yafis Aenurrofik

L

Penilaian Psiko Afe Kog motor ktif Nitif

Jumlah

Ket

88

NO

NAMA SISWA

13

Nilna Risqi

L / P P

14

Nur Indah

P

15

Riyan Triawan

L

16

Siti Malikha

P

17

M. Rofiul Akla

L

18

Fika Koldia Melia

P

19

M. Ganang Hanip. S

L

20

Ida Rosida

P

21

Roy Jordi

L

22

Moh. Fikri Rizqiansyah

L

Psiko motor

Penilaian Afe Kog ktif Nitif

Jumlah

Nilai Akhir (NA) yang diperoleh siswa NA = ( N Afektif + N Psikomotor + N Kognitif ) Mengetahui,

Muncanglarang, 5 Juni 2013

Kepala SDN Muncanglarang 03

Peneliti

A M A N A H, S.Pd NIP.196606141988062001

BUDI HARTONO NIM. 6101911129

Ket

89

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Nama Sekolah

: SD Negeri Muncanglarang 03

Mata Pelajaran

: Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Kelas/Semester

: 3 [ tiga ] / 2 [ dua ]

Pertemuan ke

:

Alokasi Waktu

: 3 x 35 menit

Standar Kompetensi: 6. Mempraktikkan berbagai gerak dasar dalam permainan sederhana dan nilainilai yang terkandung di dalamnya

Kompetensi Dasar: 6.1. Mempraktikkan kombinasi gerak dasar jalan, lari dan lompat dengan koordinasi yang baik dalam permainan sederhana, serta nilai kerjasama, toleransi, kejujuran, tanggung jawab dan menghargai lawan atau diri sendiri

II.

Tujuan Pembelajaran**:  Siswa dapat melakukan kombinasi gerak dasar jalan, lari dan lompat  Siswa dapat melakukan dasar atletik.

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ) Tekun ( diligence )

90

Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness) Kerja sama ( Cooperation ) Toleransi ( Tolerance ) Percaya diri ( Confidence ) Keberanian ( Bravery ) II. Materi Ajar (Materi Pokok):  Permainan lari bola keranjang

III. Metode Pembelajaran:  Ceramah  Demonstrasi  Praktek IV. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal: (15 menit) Apresepsi dan Motivasi    

Siswa dibariskan menjadi empat barisan Mengecek kehadiran siswa Menegur siswa yang tidak berpakaian lengkap Melakukan gerakan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan inti  Mendemonstrasikan materi inti yang akan dilakukan/dipelajari B. Kegiatan Inti: (75 menit)  Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru:  Siswa dapat melakukan dasar dasar atletik  Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan  Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di lapangan.

91

 Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: (Permainan dengan kompetisi secara beregu)  Siswa dibagi menjadi 2 berbanjar, banjar 1 dikasih nama regu A dan banjar 2 dikasih nama regu B  Dari posisi siap, siswa mempratekkan permainan lari bola keranjang secara satu persatu dari posisi start sampai selesai,  Permainannya yaitu siswa di awali dengan start jongkok kemudian berlari membawa bola yang telah siapkan satu persatu untuk dipindahkan dan dimasukkan kedalam keranjang dengan jarak 20 meter sampai bola yang disiapkan habis.  Ketika guru memberikan aba-aba “Bersedia” “Siaap” “Ya”, maka siswa langsung berlari secepat-cepatnya.  Cara mendapatkan poin yaitu setiap siswa dari regu A dan regu B berkompetisi untuk berlari secepat-cepatnya memindahkan bola. Yang pertama menyelesaikan adalah yang mendapat poin.  Regu pemenang adalah regu yang mendapatkan poin terbanyak.

Gambar. Lapangan Permainan Lari Bola Keranjang Keterangan : : Siswa : Keranjang : Bendera kecil : Bola kecil jumlah 4 buah (dalam permainan setiap siswa mendapat 2 bola kecil untuk dimainkan/dipindahkan)

92

 Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru:  Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa  Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan C.Kegiatan Akhir / Penenangan (15 menit) Dalam kegiatan Akhir, guru:  Siswa di kumpulkan mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang telah dilakukan/ diajarkan  Memperbaiki tentang kesalahan-kesalahan gerakan V. Alat dan Sumber Belajar:       

Buku Penjaskes Stop watch Pluit Tali rafia Bola kecil Bendera kecil Keranjang

Gambar. Alat-alat pembelajaran

93

VI. Penilaian: Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran Penilaian

Indikator Pencapaian

Teknik

Kompetensi







Melakukan start Melakukan lari jarak pendek dengan ayunan lengan yang benar Melakukan lari jarak pendek dengan badan agak condong ke depan Melakukan lari jarak pendek dengan koordinasi tubuh yang baik Melakukan lari jarak pendek memasuki garis finis dengan benar

Contoh

Instrumen

Instrumen

 Keterampilan format penilaian  Tes

 

Bentuk

Soal Praktek /

/Perbuatan







Peragakan start Peragakan lari jarak pendek dengan ayunan lengan yang benar Peragakan lari jarak pendek dengan badan agak condong kedepan Peragakan lari jarak pendek dengan koordinasi tubuh yang baik Peragakan lari jarak pendek memasuki garis finis dengan benar

94

FORMAT KRITERIA PENILAIAN Skala Penilaian No

Indikator 1

2

3

4

5

Afektif 1.

Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru

2.

Siswa memperhatikan peragaan yang diberikan oleh guru

3.

Kemampuan interaksi siswa dengan guru, siswa dengan siswa lain

4.

Kedisiplinan pembelajaran

5.

Antusias siswa dalam mengikuti KBM

siswa

dalam

Jumlah skor tiap butir Skor perolehan x 30 Nilai Skor maksimal Psikomotor 1.

Siswa dapat melakukan start jongkok

2.

Siswa dapat melakukan gerakan ayunan lengan saat lari dengan benar

3.

Siswa dapat melakukan lari dengan badan agak condong kedepan

4.

Siswa dapat melakukan lari dengan kontrol/koordinasi tubuh yang baik.

5.

Siswa dapat melakukan gerakan memasuki garis finis dengan baik. Jumlah Skor Tiap Butir Skor perolehan x 50 Nilai Skor maksimal

95

Kognitif. Dalam kriteria penilaian kognitif menggunakan angket soal pilihan ganda jika benar skor 4 dan jika salah skor 0, skor maksimal 20 Kognitif No 1 2 3 4 5

Indikator

Betul= skor 4 Salah= skor 0

Mengetahui 3 macam cara start Mengetahui bagaimana gerakan ayunan lengan ketika lari jarak pendek Mengetahui posisi badan ketika lari jarak pendek Mengetahui bagaimana cara lari dengan kontrol/koordinasi yang baik Mengetahui 3 cara memasuki garis finis

LEMBAR PENILAIAN

1

Dwi Jayanti

L / P P

2

Nur Fauziah

P

3

Rengki Subagja

L

4

Sutamtomo

L

5

M. Ridwan Susmanto

L

6

Sri Widiastuti

P

7

Sunanto

L

8

Tiara Khikayatul Ulum

P

9

Akhmad Maulana Risqi

L

10

Fais Pendar Surya

L

11

Jihan Navela

P

12

M. Yafis Aenurrofik

L

NO

NAMA SISWA

Penilaian Psiko Afe Kog motor ktif Nitif

Jumlah

Ket

96

13

Nilna Risqi

L / P P

14

Nur Indah

P

15

Riyan Triawan

L

16

Siti Malikha

P

17

M. Rofiul Akla

L

18

Fika Koldia Melia

P

19

M. Ganang Hanip. S

L

20

Ida Rosida

P

21

Roy Jordi

L

22

Moh. Fikri Rizqiansyah

L

NO

NAMA SISWA

Psiko motor

Penilaian Afe Kog ktif Nitif

Jumlah

Nilai Akhir (NA) yang diperoleh siswa NA = ( N Afektif + N Psikomotor + N Kognitif ) Mengetahui,

Muncanglarang, 12 Juni 2013

Kepala SDN Muncanglarang 03

Peneliti

A M A N A H, S.Pd NIP.196606141988062001

BUDI HARTONO NIM. 6101911129

Ket

97

Lampiran 9 Instrumen Tes kognitif/pengetahuan siswa Nama Sekolah

: SD Negeri Muncanglarang 03

Kelas/ Semester

: III / 2

Tanggal

: ..........................

Nama Siswa

: ………………..

Petunjuk 1. Berilah tanda silang (X) untuk setiap jawaban yang menurut anda paling benar. 2. Berilah tanda pagar (#) untuk jawaban yang tidak jadi anda pilih kemudian beri tanda silang (X) untuk jawaban lainnya yang menurut anda benar. 3. Kami ucapkan terima kasih atas kesediaanya dalam pengisian angket ini. Pertanyaan: 1. Pada umumnya ada 3 cara start, sebutkan 3 cara start tersebut? a. Start berdiri, start melayang, start jongkok b. Start lurus, start berkelok, start cepat c. Start duduk, start berbaring, start tidur 2. Bagaimanakah cara ayunan lengan ketika lari jarak pendek? a. Lengan tidak diayun b. Ayunan lengan bergerak dari depan kebelakang c. Posisi lengan lurus berada disamping badan 3. Bagaimanakah posisi badan ketika lari jarak pendek? a. Badan agak condong kedepan b. Badan condong kebelakang c. Badan condong kesamping 4. Bagaimana koordinasi tubuh yang baik ketika lari jarak pendek? a. Lari dengan menjaga keseimbangan tubuh antara lengan, badan dan tungkai, serta pandangan mata melihat kedepan b. Lari dengan pandangan mata melihat kesamping c. Lari dengan pandangan mata melihat keatas 5. Ada 3 macam cara memasuki garis finish, sebutkan 3 cara tersebut? a. Lari terus, memperlambat kecepatan lari, menjatuhkan diri didepan garis finish b. Lari terus, berhenti berlari sebelum masuk garis finish, memutar dada c. Lari terus, dada dicondongkan kedepan, memutar dada

98

Lampiran 10 Lembar Penilaian Psikomotor Siswa Siklus I

No

Nama siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Dwi Jayanti Nur Fauziah Rengki Subagja Sutamtomo M. Ridwan Susmanto Sri Widiastuti Sunanto Tiara Khikayatul Ulum Akhmad Maulana Risqi Fais Pendar Surya Jihan Navela M. Yafis Aenurrofik Nilna Risqi Nur Indah Riyan Triawan Siti Malikha M. Rofiul Akla Fika Koldia Melia M. Ganang Hanip. S Ida Rosida Roy Jordi Moh. Fikri Rizqiansyah

Soal 1

2

3

4

5

3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4

4 3 3 4 5 3 3 3 5 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3

4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4

4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 5 5 5 4 5 3 4 5 5 3 4 5

5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4

Rata-rata Nilai

Skor perolehan x 50 Nilai = Skor maksimal

Skor Perolehan (Skor maksimal 25) 20 19 20 22 23 18 19 17 23 21 20 23 20 20 19 17 20 23 19 18 22 20

Nilai 40 38 40 44 46 36 38 34 46 42 40 46 40 40 38 34 40 46 38 36 44 40 40,27

99

Lampiran 11 Lembar Penilaian Afektif Siswa Siklus I

No

Nama siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Dwi Jayanti Nur Fauziah Rengki Subagja Sutamtomo M. Ridwan Susmanto Sri Widiastuti Sunanto Tiara Khikayatul Ulum Akhmad Maulana Risqi Fais Pendar Surya Jihan Navela M. Yafis Aenurrofik Nilna Risqi Nur Indah Riyan Triawan Siti Malikha M. Rofiul Akla Fika Koldia Melia M. Ganang Hanip. S Ida Rosida Roy Jordi Moh. Fikri Rizqiansyah

Soal 1

4

5

4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 3 5 4 5 4 4 4 5 3 5 4 4 3 4 5 4 4 5 5 4 3 5 5 4 4 5 3 4 3 4 5 4 3 4 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 Rata-rata Nilai

3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3

Skor perolehan x 30 Nilai = Skor maksimal

2

3

Skor Perolehan (Skor Maksimal 25) 20 21 21 21 22 18 17 17 21 19 19 20 20 21 18 19 17 22 20 21 23 20

Nilai 24 25,2 25,2 25,2 26,4 21,6 20,4 20,4 25,2 22,8 22,8 24 24 25,2 21,6 22.8 20,4 26,4 24 25,2 27,6 24 23,84

100

Lampiran 12 Lembar Penilaian Kognitif Siswa Siklus I

No

Soal

Nama siswa 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Dwi Jayanti Nur Fauziah Rengki Subagja Sutamtomo M. Ridwan Susmanto Sri Widiastuti Sunanto Tiara Khikayatul Ulum Akhmad Maulana Risqi Fais Pendar Surya Jihan Navela M. Yafis Aenurrofik Nilna Risqi Nur Indah Riyan Triawan Siti Malikha M. Rofiul Akla Fika Koldia Melia M. Ganang Hanip. S Ida Rosida Roy Jordi Moh. Fikri Rizqiansyah

Nilai

2

3

4

5

0 4 4 4 0 4 0 4 0 4 0 0 4 4 4 4 0 4 0 4 4 4 0 4 0 4 4 4 4 4 0 4 0 4 0 0 0 4 0 4 4 4 0 4 Rata-rata

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

0 0 4 0 4 4 0 4 0 4 4 0 0 0 4 0 4 4 4 0 0 0

4 4 4 4 4 4 0 0 4 0 0 4 4 0 0 4 4 4 0 4 4 4

12 16 16 12 16 12 12 16 12 12 16 12 12 12 16 12 16 12 12 12 16 12 13,45

101

Lampiran 13 Hasil Ketuntasan Belajar Pada siklus I

NO

NAMA SISWA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Dwi Jayanti Nur Fauziah Rengki Subagja Sutamtomo M. Ridwan Susmanto Sri Widiastuti Sunanto Tiara Khikayatul Ulum Akhmad Maulana Risqi Fais Pendar Surya Jihan Navela M. Yafis Aenurrofik Nilna Risqi Nur Indah Riyan Triawan Siti Malikha M. Rofiul Akla Fika Koldia Melia M. Ganang Hanip. S Ida Rosida Roy Jordi Moh. Fikri Rizqiansyah

L / P P P L L L P L P L L P L P P L P L P L P L L

Rata-rata Keterangan : T : Tuntas TT : Tidak Tuntas

Penilaian Psiko motor

Afektif

Kog nitif

Jumlah

Ket T T T T T TT TT TT T T T T T T T TT T T TT TT T T

40 38 40 44 46 36 38 34 46 42 40 46 40 40 38 34 40 46 38 36 44 40

24 25,2 25,2 25,2 26,4 21,6 20,4 20,4 25,2 22,8 22,8 24 24 25,2 21,6 22.8 20,4 26,4 24 25,2 27,6 24

12 16 16 12 16 12 12 16 12 12 16 12 12 12 16 12 16 12 12 12 16 12

76,0 79,2 81.2 81,2 88,4 69,6 70,4 70,4 83,2 76,8 78.8 82,0 76,0 77,2 75,6 68,8 76,8 84,4 74,0 73,2 87,6 76,0

40,27

23,84

13,45

77.58

102

Lampiran 14 Angket Respon (Tingkat Kepuasan Belajar) Siswa Nama Sekolah

: SD Negeri Muncanglarang 03

Kelas/ Semester

: III / 2

Tanggal

: ..........................

Nama Siswa

: ………………..

Petunjuk 1 Berilah tanda silang (X) untuk setiap jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan diri anda! 2. Berilah tanda pagar (#) untuk jawaban yang tidak jadi anda pilih kemudian beri tanda silang (X) untuk jawaban lainnya yang menurut anda benar. 3. Jawablah dengan jujur, karena objektivitas kejujuran anda sangat membantu kami. 4. Kami ucapkan terima kasih atas kesediaanya dalam pengisian angket ini. Pertanyaan: 1. Bagaimana perasaan anda ketika mengikuti pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang? b. Sangat senang c. Biasa saja c. Senang d. Tidak senang 2. Bagaimana pendapat anda tentang penggunaan media / alat yang digunakan saat pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang berlangsung? b. Sangat menarik c. Kurang menarik c. Menarik d. Tidak menarik 3. Dengan model pembelajaran seperti ini, saya lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran lari jarak pendek menggunakan permainan lari bola keranjang. b. Sangat setuju c. Tidak setuju c. Setuju d. Sangat tidak setuju 4. Dalam pembelajaran seperti ini, saya lebih mudah memahami materi yang diberikan oleh guru. b. Sangat setuju c. Tidak setuju c. Setuju d. Sangat tidak setuju 5. Menurut pendapat anda, apakah model pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendektan permainan lari bola keranjang seperti ini merupakan hal yang baru bagi anda! b. Sangat setuju c. Tidak setuju c. Setuju d. Sangat tidak setuju

103

Lampiran 15 Lembar Penilaian Psikomotor Siswa Siklus II

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Nama siswa Dwi Jayanti Nur Fauziah Rengki Subagja Sutamtomo M. Ridwan Susmanto Sri Widiastuti Sunanto Tiara Khikayatul Ulum Akhmad Maulana Risqi Fais Pendar Surya Jihan Navela M. Yafis Aenurrofik Nilna Risqi Nur Indah Riyan Triawan Siti Malikha M. Rofiul Akla Fika Koldia Melia M. Ganang Hanip. S Ida Rosida Roy Jordi Moh. Fikri Rizqiansyah Rata-rata Nilai

Soal

Skor Perolehan

1

2

3

4

5

4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 3 4 5 4 4 5 5

4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4

4 4 5 4 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5

4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4

Nilai = Skor perolehan x 50 Skor maksimal

(Skor Maksimal 25)

20 21 22 22 23 20 21 20 22 23 21 23 21 22 21 18 22 23 20 20 23 22

Nilai 40 42 44 44 46 40 42 40 44 46 42 46 42 44 42 36 44 46 40 40 46 44 42,73

104

Lampiran 16 Lembar Penilaian Afektif Siswa Siklus II

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Nama siswa Dwi Jayanti Nur Fauziah Rengki Subagja Sutamtomo M. Ridwan Susmanto Sri Widiastuti Sunanto Tiara Khikayatul Ulum Akhmad Maulana Risqi Fais Pendar Surya Jihan Navela M. Yafis Aenurrofik Nilna Risqi Nur Indah Riyan Triawan Siti Malikha M. Rofiul Akla Fika Koldia Melia M. Ganang Hanip. S Ida Rosida Roy Jordi Moh. Fikri Rizqiansyah

Soal

Skor perolehan

1

2

3

4

5

4 4 5 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4

4 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4

4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 3 3 4 5 3 4 4 4

4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4

5 3 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4

Rata-rata Nilai

Skor perolehan x 30 Nilai = Skor maksimal

(Skor Maksimal 25)

21 20 22 23 23 18 19 18 22 20 20 21 21 20 19 18 20 23 18 21 24 20

Nilai 25,2 24 26,4 27,6 27,6 21,6 22,8 21,6 26,4 24 24 25,2 25,2 24 22,8 21,6 24 27,6 21,6 25,2 28,8 24 24,59

105

Lampiran 17 Lembar Penilaian Kognitif Siswa Siklus II Soal No

Nama siswa

Nilai 1

2

3

4

5

1

Dwi Jayanti

4

4

4

0

4

16

2

Nur Fauziah

4

4

4

4

4

20

3

Rengki Subagja

4

4

4

4

0

16

4

Sutamtomo

4

4

4

4

4

20

5

M. Ridwan Susmanto

4

4

4

4

4

20

6

Sri Widiastuti

0

4

4

0

4

12

7

Sunanto

4

4

0

0

4

12

8

Tiara Khikayatul Ulum

0

4

4

4

4

16

9

Akhmad Maulana Risqi

4

4

4

4

4

20

10

Fais Pendar Surya

4

4

4

4

4

20

11

Jihan Navela

4

4

4

4

4

20

12

M. Yafis Aenurrofik

4

4

4

4

4

20

13

Nilna Risqi

4

4

4

0

4

16

14

Nur Indah

4

4

0

4

4

16

15

Riyan Triawan

4

4

4

4

0

16

16

Siti Malikha

0

4

4

4

4

16

17

M. Rofiul Akla

4

4

4

4

4

20

18

Fika Koldia Melia

4

4

4

4

4

20

19

M. Ganang Hanip. S

4

4

4

4

0

16

20

Ida Rosida

4

0

4

4

4

16

21

Roy Jordi

4

4

4

4

4

20

22

Moh. Fikri Rizqiansyah

4

4

4

0

4

16

Rata-rata

17,45

106

Lampiran 18 Hasil Ketuntasan Belajar Pada siklus II

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

L / P Dwi Jayanti P Nur Fauziah P Rengki Subagja L Sutamtomo L M. Ridwan Susmanto L Sri Widiastuti P Sunanto L Tiara Khikayatul Ulum P Akhmad Maulana Risqi L Fais Pendar Surya L Jihan Navela P M. Yafis Aenurrofik L Nilna Risqi P Nur Indah P Riyan Triawan L Siti Malikha P M. Rofiul Akla L Fika Koldia Melia P M. Ganang Hanip. S L Ida Rosida P Roy Jordi L Moh. Fikri Rizqiansyah L NAMA SISWA

Rata-rata Keterangan : T : Tuntas TT : Tidak Tuntas

Penilaian Psiko motor

Afektif

Kog nitif

Jumlah

40 42 44 44 46 40 42 40 44 46 42 46 42 44 42 36 44 46 40 40 46 44

25,2 24 26,4 27,6 27,6 21,6 22,8 21,6 26,4 24 24 25,2 25,2 24 22,8 21,6 24 27,6 21,6 25,2 28,8 24

16 20 16 20 20 12 12 16 20 20 20 20 16 16 16 16 20 20 16 16 20 16

81,2 86 86,4 91,6 93,6 73,6 76,8 77,6 90,4 90 86 91,2 83,2 84 80,8 73,6 88 93,6 77,6 81,2 94,6 84

42,73

24,59

17,45

84,77

Ket T T T T T TT T T T T T T T T T TT T T T T T T

107

Lampiran 19 HASIL TES LARI 40 METER

No

Nama Siswa

Waktu (detik)

1

Dwi Jayanti

Siklus I 8,50

Siklus II 8,18

2

Nur Fauziah

9,87

8,76

3

Rengki Subagja

7,57

7,26

4

Sutamtomo

8,34

7,12

5

M. Ridwan Susmanto

7,92

7,48

6

Sri Widiastuti

10,04

10,06

7

Sunanto

7,59

7,18

8

Tiara Khikayatul Ulum

8,48

8,39

9

Akhmad Maulana Risqi

8,46

7,49

10

Fais Pendar Surya

9,06

8,13

11

Jihan Navela

8,79

7,61

12

M. Yafis Aenurrofik

8,20

7,57

13

Nilna Risqi

8,98

8,91

14

Nur Indah

8,03

7,80

15

Riyan Triawan

9,01

8,70

16

Siti Malikha

9,80

9,98

17

M. Rofiul Akla

7,82

7,45

18

Fika Koldia Melia

7,59

7,01

19

M. Ganang Hanip. S

9,11

8,15

20

Ida Rosida

8,79

8,74

21

Roy Jordi

7,40

7,31

22

Moh. Fikri Rizqiansyah Rata-rata

7,61

7,47

8,49

8,03

108

Lampiran 20

Dokumentasi Foto-Foto

Alat-alat Pembelajaran

Sebelum melaksanakan pembelajaran berdo’a dahulu

109

Presensi siswa

Memberikan pengarahan sebelum pemanasan

110

Siswa Melakukan Pemanasan

Siswa Melakukan Start Jongkok

111

Gerakan Ayunan Tangan

Peneliti Mendemostrasikan Permainan Lari Bola Keranjang

112

Peneliti Mendemostrasikan Permainan Lari Bola Keranjang

Siswa Melakukan Permainan Lari Bola Keranjang

113

Siswa Melakukan Permainan Lari Bola Keranjang

Siswa Melakukan Permainan Lari Bola Keranjang

114

Kegiatan Penutup Pembelajaran dengan Berdo’a